Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BULETIN MAKMOER EDISI KE 6

BULETIN MAKMOER EDISI KE 6

Published by Buletin Makmoer, 2023-08-21 22:40:30

Description: buletin Arfial& SUnarto

Search

Read the Text Version

BULETIN MAKMOER Agustus 2023 EDISI KE-6

PAMERAN DIRESMIKAN BERSAMA OLEH: Drs. Juliyatmono, MM. Bupati Karanganyar Prof. Dr. Rahmanu Widayat, M.Sn. Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS Solo PAMERAN DISELENGGARAKAN OLEH RUMAH SENIMAN ARFIAL DIDUKUNG OLEH PEMDA KABUPATEN KARANGANYAR DAN FAKULTAS SENI RUPA & DESAIN UNS SOLO PANITIA PAMERAN PENANGGUNG JAWAB Arfial Arsad Hakim Rumah Seniman Arfial KETUA Afie Suarsa, S.Sn. PUBLIKASI Afni Yunida, S.Sn. AKOMODASI Egitama, SE., S.Pd. DISPLAY Afan Darmansyah, S.Sn. Gadhang Pangestu N. A. T. ACARA Joko Purnomo, SH., M.Hum. Fauzia Aprineza, A.Md. Faradella Candra Damayanto, S.E. Merry Martini Jianika Wahyu Diansya DOKUMENTASI Ucu Andriatama Sunarto, S.Sn. Muhammad Fadhlan Ravi Ashidiq Ichsan Tri Fandy Irawan KONSUMSI Ibu Arfial Ibu Sunarto Ibu Joko Purnomo KEAMANAN Scurity Perumahan Madu Asri Blok A

PENGANTAR PAMERAN DUA SAHABAT 2 TOKOH SENIMAN PENDIDIK, 2 SAHABAT SEJATI YANG KARYA-KARYANYA MASIH EKSIS HINGGA KINI Oleh : Dr. Sigit Purnomo Adi, S.Sn.,M.Sn1 Bapak Drs. Arfial Arsad Hakim, M.Sn dan Bapak Alm. Drs. Sunarto, M.Sn merupakan 2 tokoh seniman pendidik yang sudah tidak asing lagi di dunia kesenirupaan. Dahulu merupakan dosen-dosen Seni Rupa khusunya bidang Seni Lukis Program Studi Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Seniman-seniman yang berbasis pendidik mempunyai point plus karena selain sebagai dosen, merangkap juga menjadi seniman. Sehingga ketika mendidik mahasiswa-mahasiswanya secara tidak langsung akan membagi berbagai pengalamannya ketika berkarya, berpameran dan juga mengenalkan mengenai perkembangan seni rupa yang sedang fenomenal saat ini. Bapak Drs. Arfial Arsad Hakim, M.Sn dan Bapak Alm. Drs. Sunarto, M.Sn termasuk dosen-dosen Seni Rupa khususnya bidang Seni Lukis yang sangat aktif berkarya dan berpameran baik nasional maupun Internasional. Kancahnya di blantika kesenirupaan tidak dapat diragukan lagi, karya-karya yang dihasilnyapun sangat berkarakter baik secara visual maupun konseptual. Dalam mendidik para mahasiswa-mahasiswanya, beliau- beliau ini sangat kreatif maupun inovatif, karena ilmu yang dihasilnyapun berasal dari pengalaman dalam berkarya, berpameran maupun bergaul dalam kancah kesenirupaan. Hal tersebut penulis amati dan alami sendiri karena penulis dahulu sebagai salah satu mahasiswanya. Bapak Drs. Arfial Arsad Hakim, M.Sn dan Bapak Alm. Drs. Sunarto, M.Sn merupakan dua sahabat ketika masih berkuliah di S1 dan S2 ITB Bandung, selain sebagai sahabat semasa berkuliah, juga sebagai teman dalam 1 Seorang Pendidik di Almamaternya, Kurator dan Penulis independent dalam bidang

PENGANTAR RUMAH SENIMAN ARFIAL berkarya, berpameran sekaligus partner bekerja menjadi dosen di Program Studi Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Walaupun Bapak Drs. Sunarto, MSn telah berpulang terlebih dahulu menghadap Sang Pencipta, akan tetapi karya-karya lukisannya masih tetap dipamerkan baik dalam pameran kelompok Catur Gatra maupun pameran berdua (Drs. Arfial Arsad Hakim, M.Sn dan Alm. Drs. Sunarto, M.Sn) yang akan digelar di Rumah Seniman Arfial di Colomadu, Karanganyar. Akhirnya penulis secara pribadi mengucapkan Selamat berpameran bagi Bapak Drs. Arfial Arsad hakim, M.Sn dan Bapak Alm. Drs. Sunarto, M.Sn. Dan semoga pameran ini bisa menjadi pemicu seniman-seniman khususnya yang berbasis akademisi maupun otodidak untuk terus berkarya dan berpameran mengembangkan kreativitas dan inovasinya tidak terbatas ruang dan waktu.

PENGANTAR RUMAH SENIMAN ARFIAL PAMERAN KEBERSAMAAN DUA SAHABAT DALAM KESEDERHANAAN RUMAH SENIMAN PENDIDIK Rumah Seniman Arfial, Madu Asri Blok A No. 3 Colomadu, hanyalah rumah sederhana, kecil. Pada bulan April tahun 1985, didapat melalui KPR-BTN, angsuran 20 tahun. Sebagai PNS Dosen masa kerja 5 tahun waktu itu, untuk “uang muka” dan “angsuran” tiap bulan, rasanya mustahil dapat memiliki rumah. Anugerah Yang Maha Pengasih, melalui kolektor Alex Papadimitriou, dari lukisan saya dapat menjadi uang muka, dan angsuran tiap bulan sangat terasa mengurangi gaji yang memang kecil dapat teratasi dari hasil menjual lukisan. Namun, bersyukur “Pelukis yang Pegawai Negeri”, yang memulai hidup di Solo dari “nol” setelah meninggalkan Bandung, telah memiliki rumah, dengan “mimpi” akan menjadikan “Rumah Seni” seperti “impian” setiap Pelukis. Dalam usia hampir 40 tahun, rumah sederhana ini menjadi sangat bernilai dalam menunjang kegiatan-kegiatan saya, melukis dan pameran, mempersiapkan mendidik anak-anak di kampus, juga berbagai kegiatan dalam keluarga. Dalam rumah sederhana ini, anak-anak kami: Afie Suarsa, Afni Yunida, Afan Darmansyah, menentukan pilihannya menjadi Seniman; ketiga- tiga anak kami lulusan Seni Rupa FSRD UNS Solo. Selain di kampus, di rumah ini sudah tak terhitung banyaknya anak didik yang minta bimbingan karena keterbatasan waktu di kampus, mereka merasa kurang. Hal-hal yang mendorong saya sejak lama, ingin menjadikan “Rumah Seniman Pendidik”. Berbagai pameran saya, baik bersama maupun tunggal, selalu diselenggarkan di “ruang publik” seperti Taman Budaya, galeri, museum, TIM, Galeri Nasional Indonesia, atau setidaknya di Hotel atau Bank yang memiliki ruang untuk diolah layak menjadi ruang pameran. Di lokal Solo atau di daerah lain di Indonesia bahkan di kancah internasional. Akhir-akhir ini, kita sulit untuk mendapatkan ruang untuk berpameran di Solo. Pada bulan Mei saya sudah mengajukan “Proposal” untuk “Pameran Dua Sahabat” ini ke sebuah ART SPACE, tetapi karena jadwal yang saya inginkan “berbenturan” dengan agenda Art Space tersebut yang kata “ownernya” padat, dan Pameran Tunggal Pak Arfial di Art Space ini baru satu tahun yang lalu, terlalu dekat, maka disarankan menunggu dua tahun supaya ada karya baru dan “segar”, maka

PENGANTAR RUMAH SENIMAN ARFIAL proposal saya belum dapat disetujui. Saya termenung sejenak mendapat jawaban WA saya dan hanya sanggup menjawab “terima kasih atas infonya”. Agar “Pameran: mengenang terkenang dikenang menjadi kenangan kebersamaan dua sahabat Arfial-Sunarto” tetap terlaksana, maka diselenggarakanlah di Rumah Seniman Arfial yang sederhana ini. Untuk “sebuah kerinduan pada sahabat” rasanya terlalu lama kalau saya menunda pameran sampai dua tahun. Ibarat kata pepatah, tak ada rotan, akar pun jadi. Semoga, di ruang sederhana ini memberi arti yang tidak sederhana. Rumah Seniman Arfial mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya pameran ini. Selamat mengapresiasi. Solo Madu Asri, 10 Juni 2023 Pemilik Rumah Arfial Arsad Hakim

PENGANTAR PAMERAN DUA SAHABAT GEMA SENI DARI TENGAH PEMUKIMAN Bagai buih ombak menuju pantai menerjang karang bersama alunan suara alam, tak henti dan tak bergeming. Berpadanan dengan itu, derap pelaku budaya tidak kenal lelah untuk berkarya mereka menelusuri masa dan menebar rasa. Salam budaya. Benar adanya, bahwa pameran itu merupakan wadah berinteraksinya alam kebendaan dengan manusia atau pemirsanya. Ada serangkaian pesan lewat karya yang disajikan dan menjadikannya asupan bagi pengalaman batin. Apa yang dipamerkan kali ini oleh Arfial Arsad dan Sunarto (alm) adalah karya dua dimensi atau lukisan. Mengawali kiprahnya di Solo, mereka berdomisili untuk sementara ngontrak di Baturan. Sekian tahun berselang rasa kebersamaan itu tetap terjaga dan tidak memudar. Keduanya sebenarnya seperguruan namun toh beda gaya maupun goresan pada karyanya. Mereka sebenarnya adalah dua dari tujuh pengembara saptakumbara (tujuh pengembara) dari Bandung yang sama-sama bertekad mengabdi demi kesenirupaan. Hampir lima dekade kehadirannya di Solo dan apa yang mereka usung sangat besar artinya bagi perkembangan seni rupa di kota ini. Wujud nyata dari kontribusinya adalah terbentuknya reorientasi cara pikir dan kinerja seni. Diakui atau tidak, fakta itu telah terjadi hingga sekarang walau kadang dihadapkan pada sikap pro dan kontra. Ranah pendidikan seni di UNS pun semenjak kehadiran saptakumbara banyak mengalami pertumbuhan, bahkan cenderung memupus wacana negative tentang mashab ITB dan atau Yogya. Adanya sikap keterbukaan merupakan suatu sikap dari imbas yang dibangun guna proses pembaruan pada berbagai komponen pendidikan. Hal ini telah berlangsung dan makin menguatkan keberadaan senirupa sebagai salah satu pilihan kompetensi. Dari teras rumahnya Arfial menata beberapa karya lukis dan ruang itu pun menjadi prasarana pameran yang terbuka untuk umum. Beberapa karya yang dipajang merupakan sebagian kecil yang dapat disajikan. Keakraban dan lekatnya persahabatan rupanya mendasari kebersamaan dalam wujud

PENGANTAR RUMAH SENIMAN ARFIAL berpameran bersama secara mandiri. Hal ini muncul karena ajuan berpameran di salah satu galeri disarankan menanti dua tahun ke depan. Itu berarti ditolak dan sangat mengusik semangatnya yang menggebu. Rupanya tak ada kata putus asa di benaknya, inilah salah satu superdaya pada dirinya untuk selalu eksis. Suatu keniscayaan, manakala kendala mesti dihadapi dengan kemuraman atau lalu menjadikannya apatis. Itu tentu bukan wataknya, dan kini semangat untuk pameran pun dilaksanakan di teras rumahnya. SELAMAT BERPAMERAN… SUKSES SELALU dengan ketabahan & keceriaan citra seni lukis akan bergaung menembus asa ARS LONGA VITA BREVIS (bahwa seni itu panjang dan hidup ini pendek). Seuntai kata dari sahabatmu. Madu Asri – Solo, Medio Juni 2023 Empu Drs. Soegeng Toekio M., Mag.SR. Mewakili Teman Dua Sahabat

PENGANTAR PAMERAN DUA SAHABAT PERSAHABATAN ITU INDAH Awal sebelum saling kenal, saya sering melihat ada satu mahasiswa yang keluar-masuk studio seni lukis saat saya ada pelajaran melukis. Hanya sebentar lalu menghilang. Namun postur tubuhnya yang kecil kurus dan perawakannya dengan rambut gondrong lurus, cepat menjadi perhatian saya. Akhirnya saya tahu namanya Sunarto. Mahasiswa Studio Seni Lukis Angkatan 1969. Saya masuk seni rupa ITB tahun 1972. Sunarto kakak angkatan tiga tahun di atas saya. Singkat cerita kami saling kenal dan berteman. Semakin dekat, ketika kami membuat pameran bersama, berlima: Tarmizi Firdaus, Lily Soemardjito, Sunarto, Surya Yuga, dan Arfial Arsad Hakim. Pameran mengusung nama 5 Pelukis Bandung, di Balai Budaya Jakarta, tahun 1977. Dalam pameran ini beberapa lukisan kami terjual. Saya bisa membeli mesin ketik dan kamera Asahi Pentax MX dari hasil pameran tersebut dan menjadi modal mengerjakan skripsi. Pada waktu menempuh skripsi dalam semester yang sama, saya menulis Achmad Sadali, Sunarto menulis A. D. Pirous. Nah, pada waktu ini kami semakin dekat. Untuk mencari data bahan penulisan, kami selalu berdua. Waktu memotret lukisan Pak Sadali dan Pak Pirous, kami berdua. Sunarto yang memegang lukisan dan mencatat data seperti judul, ukuran, medium, tahun, saya yang memotret. Perburuan kami tidak hanya lukisan Pak Sadali dan Pak Pirous yang di rumah mereka di Bandung, tetapi juga di kolektor mereka di Bandung, bahkan di Jakarta: di Direktorat Kesenian, di Taman Ismail Marzuki, di Alex Papadimitriou, dan di kolektor lainnya. Selesai mencari data, kami bekerja menulis sendiri-sendiri, proses bimbingan sendiri-sendiri sehingga beberapa bulan kami tidak bertemu. Sampai akhirnya kami menyelesaikan skripsi dalam waktu yang bersamaan, diuji, dan kami lulus bersamaan pula.

PENGANTAR RUMAH SENIMAN ARFIAL Pada waktu Wisuda Sarjana 28 Oktober 1978, saya dihadiri Ayah-Ibu dan Abang dan Kakak saya dari Medan. Sunarto ditemani seorang perempuan menggendong bayi. Waktu itulah saya tahu kalau Sunarto sudah menikah. Bayi yang digendong istrinya itu adalah anaknya yang keempat. Pada waktu menyelesaikan kuliahnya, Pak Narto sudah berputra empat orang. Setelah wisuda, kami masih sering bersama. Cari-cari kerja bersama, berpameran bersama. Kami pernah mendapat kerjaan membuat ilustrasi buku cerita dari teman kami Sofnir Ali yang sudah menjadi pegawai di Gramedia – KOMPAS. Pameran-pameran bersama kami selain di Bandung dan Jakarta, tahun 1979 pameran bersama di Palembang. Awal UNS berdiri, seni rupa yang berada di Fakultas Sastra dan Budaya diawali dengan 7 orang dosen limpahan dari Jurusan Pendidikan Seni Rupa IKIP Surakarta. Tahun 1977 dosennya bertambah satu orang, Conny Soeprapto Haes, lulusan Desain Tekstil Seni Rupa ITB. Tahun 1978 utusan UNS gencar mencari tenaga calon dosen ke Yogya dan ke Bandung. Kami didatangi, diajak untuk bergabung mengembangkan seni rupa Solo, menjadi dosen di Seni Rupa UNS. Pak Narto tahun 1979 berangkat ke Solo. Saya masih tetap di Bandung sebagai Asisten Dosen di Seni Rupa ITB. Pada waktu saya pameran berdua Edi Sunaryo di TIM bulan Juli 1980, utusan UNS menemui saya lagi di ruang pameran, mengajak bergabung di Seni Rupa UNS karena ada pengangkatan dosen usulan tahun 1980. Rupanya, sudah takdir membawa saya ke Solo. Sehabis pameran di TIM, pada bulan Agustus 1980 saya melengkapi persyaratan dan mengikuti seleksi penerimaan PNS. Saya dinyatakan lulus dan diterima sebagai dosen Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Sejak awal 1981, saya mulai bersama lagi dengan Pak Narto di Solo. Saya mengontrak rumah di Perumahan Dosen UNS Baturan bersebelahan dengan Pak Narto dan keluarganya. Mulailah kami bersama-sama ikut merintis dan membesarkan Seni Rupa UNS yang kala itu masih berumur balita. Namun kami tetap aktif berkarya dan berpameran bersama. Terakhir, pada saat saya sebagai Ketua Jurusan Seni Rupa Murni FSSR UNS dan Pak Narto sebagai Sekretaris Jurusan, kami sempat berpameran bersama, pameran dosen Jurusan Seni Rupa Murni. Lima orang Dosen: Arfial, Sunarto, Suatmadji, Nooryan Bahari, Setyo Budi, dan menyertakan tiga mahasiswa. Pameran kami didanai oleh Kementerian Pendidikan dan

PENGANTAR RUMAH SENIMAN ARFIAL Kebudayaan RI serta dukungan Kedutaan Besar RI di Australia, diselenggarakan di Canberra dan di Melbourne pada bulan Oktober – November 2010. Pulang dari Australia, beberapa waktu kemudian, beliau Pak Narto wafat. Itulah kebersamaan kami terakhir. Pada hari tanggal 30 Agustus hari kelahiran Pak Narto, setelah lebih dari sepuluh tahun kita tidak bersama, kita bersama lagi dalam pameran bareng berdua, Sahabatku. Semoga pameran kita memberi arti dan berkah bagi seni rupa Indonesia, seni rupa Solo khususnya bagi seni rupa UNS, bagi kita, bagi semua. Selamat menikmati pameran. Salam budaya. Surakarta, 1 Mei 2023 Arfial Arsad Hakim Sang Pelukis Sang Guru

ARFIAL ARSAD HAKIM Lahir di Medan, 11 Juli 1950. Belajar melukis pada pelukis Sekar Gunung (Ki Heru Wiryono) pada tahun 1968- 1969 semasa di SMA dan pada tahun yang sama menjadi juara lomba lukis tingkat SLTA se-kota Medan. Pernah kuliah di Teknik Sipil UNSRI Palembang (1970-1971), dan mulai 1972 belajar di Seni Rupa ITB jurusan Seni Lukis dalam bimbingan Achmad Sadali, Srihadi, Rustam Arief, Umi Dachlan, A. D. Pirous, Yusuf Affendi serta pematung Sunaryo, G. Sidharta dan pengajar lainnya. Studi tingkat sarjana diselesaikan tahun 1978. Tahun 1994 studi S2 di FSRD ITB Bandung, selesai dan meraih gelar Magister Seni pada tahun 1998. Anggota Liga Senirupawan Indonesia (LSI) Bandung tahun 1979-1980, sebelum pindah ke Solo. Sempat menjadi Asisten Dosen di Seni Rupa ITB 1976-1980. Awal 1981 berdomisili di Solo dan bertugas sebagai dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas SASDAYA Universitas Sebelas Maret (sekarang Fakultas Seni Rupa dan Desain) tahun 1981-2015, pernah mengajar di STSI Solo (sekarang ISI) tahun 2000-2003. Sejak tahun 2010 sampai sekarang sebagai Dosen Luar Biasa Seni Rupa USAHID Solo di Program Studi Desain Komunikasi Visual.

Selama hampir 35 tahun mengabdi di UNS beberapa kali menjadi Ketua Program Studi/ Ketua Jurusan Seni Rupa Murni dan berbagai jabatan lain, ikut mendirikan D3 DKV FSRD UNS, Program Magister Seni Rupa UNS dan perjuangan Seni Rupa menjadi Fakultas, namun tetap aktif melukis dan berpameran. Sejak tahun 1974, lebih dari 140 kali berpameran bersama, tingkat lokal, nasional maupun internasional, antara lain di Brunai Darussalam, Canberra dan Melbourne Australia. Enam kali pameran Tunggal, di Chase Manhattan Bank Jakarta (1988), di Galeri Bandung (1991), di Taman Ismail Marzuki Jakarta (2006), di Galeri Nasional Indonesia (2016), di Bentara Budaya Balai Soedjatmoko Solo (2018). Pameran bersama Komunitas Titik Api di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, 20 Juni – 7 Juli 2019. Pameran Djadoel & Milenial Arfial Arsad Hakim dengan Anaknya Namanya Afan di Balai Budaya Jakarta, 2019. Pameran Tunggal Ultah ke-72 di NN Art Space Kismorejo Jaten Karanganyar, 11-16 Juli 2022. Pameran Mengenang Sepuluh Tahun CATURGATRA di Plaza Universitas Sahid Solo, 23-28 Januari 2023. Terakhir, Pameran Reunion #2 Sandyakala Ning Nagari, Reuni Bintang Tamu Pendopo Kang Tejo, di Yogya Februari 2023. Tahun 2010 salah satu lukisan dikoleksi Galeri Nasional Indonesia dan terpilih sebagai MASTERPIECES Koleksi Galeri Nasional Indonesia dipublikasikan dalam buku yang diterbitkan tahun 2012. Alamat: Rumah Seniman Arfial Madu Asri Blok A No. 3 Colomadu, Karanganyar Solo 57175 HP/ WA: 085647436110 Buka Google, ketik nama Arfial.

NUANSA ALAM HAMPARAN SAWAH DI LERENG MATESIH 70 X 83 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2022

NUANSA ALAM, IRAMA ALIR AIR DI CELAH BUKIT 60 x 84 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2020

NUANSA ALAM RUMPUN BAMBU 90 x 45 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2023

NUANSA ALAM SAWAH LERENG DI PEBUKITAN WONOGIRI 90 x 100 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2022

NUANSA ALAM SAWAH DI PEBUKITAN TAWANGMANGU 90 x 100 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2022

NUANSA ALAM, IRAMA ALIR AIR DI CELAH BUKIT 90 x 100 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2022

NUANSA ALAM PANTAI SELATAN 70 x 80 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2023

NUANSA ALAM DESA DI KAKI PEBUKITAN 50 x 60 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2018

Nuansa Alam Dalam Latar Merapi-Merbabu 50 x 70 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2021

NUANSA ALAM ALIR AIR DAN PEMATANG SAWAH PEBUKITAN DAGO 68 x 76 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2022

SUNARTO (ALM) Lahir di kota Batang tanggal 30 Agustus 1947. Sejak tahun 1979 hijrah ke Solo dan bekerja sebagai tenaga pengajar tetap di Jurusan Seni Rupa Murni – UNS hingga akhir hayatnya, wafat tahun 2010. Semenjak menjadi PNS selain aktif sebagai pengajar di Jurusan Seni Murni Fakultas Sastra dan Seni Rupa juga beberapa kali menjadi Sekretaris Jurusan. Semasa hidupnya lebih banyak mengabdi di Program Studi Seni Rupa Murni Seni Rupa UNS, khususnya di Seni Lukis. Sebelum menetap sebagai warga kota Solo dan menjadi tenaga pengajar, kegiatan melukis ditekuninya sejak menjadi mahasiswa di FSRD-ITB, 1969-1978. Sejak tahun 1979 setelah menetap di Solo, berkali-kali mengikuti pameran lukis yang diselenggarakan oleh institusi maupun kelompok di beberapa kota di Indonesia dan terakhir menjelang akhir hayatnya mengikuti pameran di Australia. Obyek lukis menurutnya adalah apapun yang dapat menimbulkan satu pengalaman batin. Tentu korelasinya adalah sebuah pengalaman yang menyiratkan estetis. Hal itu dapat berangkat dari alam kebendaan, alam fisik, atau bahkan sesuatu yang sifatnya elementer. Namun demikian, ia secara khusus kemudian cenderung menetapkan sumber-sumber yang konon lebih berinisial metafisis. Apa yang menjadi sumber garapnya adalah RAJAH, merupakan

perupaan dengan muatan daya-daya non rasional, magis serta sangat fantastis. Wujud perupaannya seringkali berupa simbol-simbol dan goresan untuk menguatkan pancaran daya. Kini karya-karyanya terdiam, entah siapa yang akan melanjutkan ide semacam itu. Goresannya paling akhir nampak pada karya yang kini dipajang dalam pameran ini. Selamat menikmati karyanya kepada segenap penghayat/ apresian, dan semoga almarhum dalam damai di alam sana sahabat!! Alamat: Perum UNS – Jati Jl. Medisin 184 Jaten, Karanganyar Telp. 0271-494131 HP. 08547400484 Email: [email protected]

RAJAH I 70 x 56 Cm Cat Akrilik Di Kanvas 1987

RAJAH II 60 x 60 Cm Cat Akrilik Di Kanvas 1987

“RUPA TANDA: BAHTERA II” 115 X 120 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2004

RUPA TANDA: PENJAGA I 120 x 115 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2004

RUPA TANDA: PENJAGA II 120 x 115 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2004

RUPA TANDA: PENJAGA III 120 x 115 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2004

ALAM IMPIAN III 90 x 110 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2004

NAGA EMAS 70 x 90 Cm Cat Minyak Di Kanvas 2000

ALBUM KENANGAN

Foto 5 Pelukis Bandung dalam Pameran di Balai Budaya Jakarta Tahun 1977 1. Surya Yuga 2. Aral Arsad 3. Tarmizi Firdaus 4. Lily Soemardjito 5. Sunarto

Foto Bersama Kritikus Kusnadi dalam Pameran 5 Pelukis Bandung di Balai Budaya Jakarta Tahun 1977 1. Kusnadi 2. Aral Arsad 3. Sunarto 4. Tarmizi Firdaus

Foto Bersama dalam Acara Pameran di Canberra, 24 Oktober 2010 1. Cerly Sudharta 2. Nooryan Bahari 3. Setyo Budi 4. Aral Arsad Hakim 5. Sunarto

Terima Kasih Allah SWT Makmoer Art Project Rumah Grafis Makmur Drs. Arfial Arsad Hakim, M. Sn Alm Drs. Sunarto, M. Sn Keluarga Drs. Arfial Arsad Hakim, M. Sn Keluarga Alm Drs. Sunarto, M. Sn FSRD UNS Surakarta Prodi Seni Rupa Murni FSRD UNS Surakarta Bagus Nofianto (Bagoezt Art) Dr. Sigit Purnomo Adi, S. Sn., M. Sn Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu Salam Sehat... Salam makmur...

Dua Sahabat Yang Menjadi Seniman Pendidik Di Indonesia 2023 @MakmoerArtProject Productions 2023


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook