1
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini,peserta dapat mengetahui sejarah kopi, jenis kopi dan Barista di Indonesia Kopi telah menjadi minuman yang sangat populer di kalangan anak muda. Hal ini terbukti dengan banyaknya kedai kopi di berbagai tempat. Bagi sebagian orang, kopi menjadi minuman yang harus dikonsumsi setiap hari. Kopi tidak hanya sekedar minuman belaka tetapi kopi juga merupakan sebagian minuman penambah stamina agar tubuh tetap bugar dan fresh. Indonesia, diberkahi oleh keragaman dan kekayaan alam, budaya, ras, suku, dan kebudayaannya masing-masing. Kekayaan dan keberagaman budaya, memiliki pengaruh yang kuat terhadap keragaman makanan maupun minuman. Mulai dari makanan, minuman, bahkan hingga keberagaman flora dan fauna menghiasi negara Indonesia dengan kecantikannya. Hal ini juga memiliki keterkaitan dengan sejarah dan ragam jenis kopi di Indonesia. A. Sejarah Kopi Pada abad ke -9 kopi pertama kali ditemukan di Ethiopia, Afrika Timur. Kopi hanya ada di Ethiopia, biji-bijinya asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Orang yang pertama kali menemukan kopi adalah Khaldi, seorang penggembala kambing di Ethiopia. Dalam perkembangan selanjutnya, Suku Galla di Afrika Timur memanfaatkan kopi sebagai makanan. Bahkan, sampai saat ini pun beberapa daerah di Afrika masih memakan kopi. Mereka membuat makanan dengan cara menghancurkan biji kopi, kemudian ditambah dengan minyak. Lalu, adonan tersebut dibentuk bundar dan langsung dikonsumsi. 2
Sekitar abad ke-15, Bangsa Arab menggunakan kopi sebagai pengganti minuman anggur. Hal ini dilakukan dengan cara menuang air mendidih ke biji kopi yang sudah kering. Inovasi lain yang dilakukan yaitu dengan membuat minuman dari biji kopi yang sudah dipanggang. Proses pemanggangan terbukti membuat cita rasa kopi menjadi lebih enak. Pertenghan abad ke-16, minuman kopi telah menyebar hingga Mesir, Siria dan Turki. Lalu biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki dan akhirnya Bangsa Eropa kemudian membawa bibit kopi ke tanah koloni masing-masing. Sejarah kopi di Indonesia seperti sejarah pada umumnya, di Indonesia juga dimulai karena pendudukan Belanda pada tahun 1696. Pada saat itu Belanda atas nama VOC (Vereenigde Oostindis che Compagnie) mendarat di jawa membawa kopi jenis arabika dari Malabar, India, ke Pulau Jawa pada tahun itu. Kopi menjadi komoditas andalan VOC (Vereenigde Oostindis che Compagnie) dan telah berhasil memberikan keuntungan yang sangat besar bagi Belanda. Budidaya kopi pertama dilakukan oleh kompeni di Kedawung, sebuah daerah agrikultur dekat Batavia. Naas, awal mula budidaya ini gagal lantaran cuaca ekstrim dan bencana alam, 3 tahun kemudian mereka kembali membawa batang kopi hasil stek dari Malabar. Di tahun 1706, biji kopi hasil tanaman di pulau Jawa ini meraih sukses besar dan menjadi populer. Popularitas penjualan inilah yang kemudian membuat Belanda menanam biji kopi di tiap-tiap pulau di Indonesia. Dari sinilah awal kemunculan berbagai ragam jenis kopi di Indonesia. Belanda memperluas produksi kopi di beberapa daerah di Indonesia, seperti di daerah Prenger, Jawa Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bali, Sulawesi, hingga Papua. Indonesia secara berdaulat memiliki kendali penuh untuk menghasilkan dan mengekspor kopi di beberapa negara di dunia. 3
Alur Perjalanan Kopi 01 02 03 04 Proses Panen Berawal dari Dari pohon Setelah proses Proses sotir untuk tumbuhnya kopi diambil pasca-panen mendapatkan pohon kopi. menghasilkan green bean buah ceri green bean merah. kualitas terbaik. 01 02 03 Proses Melakukan Roasting Melakukan Cupping Melakukan Pengelolahan Brewing (Pemanggangan Biji (Mencicipi aroma (Penyeduhan pada Kopi) dan rasa kopi) kopi) B. Jenis Kopi Kopi dan beragam jenis – jenis kopi merupakan salah satu minuman yang disukai berbagai kalangan mulai dari tua, muda, pria hingga wanita. Aneka kedai kopi menawarkan variasi jenis minuman kopi khas kedai tersebut. Beragam pilihan pun ditawarkan mulai dari latte, cappucino, espresso. Namun tahu kah Anda bahwa biji kopi yang digunakan untuk membuat kopi – kopi yang Anda dinikmati tersebut terdiri dari berbagai jenis. Berbagai macam jenis biji kopi tersebut akan mempengaruhi rasa dan juga dari harga kopi tersebut. Kopi Arabica, Arabica merupakan salah satu jenis kopi yang populer di dunia. Produksi dari kopi jenis arabica ini di seluruh dunia bahkan mencapai 75% dibandingkan dengan jenis biji kopi lainnya seperti Robusta. Kopi arabica ini merupakan kopi yang rasanya dianggap enak dan disukai oleh para penikmat kopi. Adapun beberapa ciri atau karakteristik khas dari kopi arabica adalah sebagai berikut: 1. Rasa, salah satu faktor atau ciri khas utama adalah dari segi rasa. Kopi arabica memiliki rasa lebih manis dan memiliki kandungan atau tingkat keasaman lebih tinggi 4
dibanding kopi lainnya. Karena varietas biji kopi ini lebih aromatik, maka terkadang pada kemasan coffee bean atau biji kopi terdapat label yang menunjukkan tasting notes dari biji kopi arabica yang dijual. 2. Kadar kafein, kandungan kadar kafein pada kopi arabica lebih rendah 2x lipat dibandingkan dengan biji kopi jenis robusta. Kandungan kafein yang lebih rendah ini jugalah yang membuat kopi arabica lebih tidak terasa pahit dibandingkan kopi robusta. 3. Harga, dari segi harga kopi arabica jauh lebih mahal dibandingkan kopi robusta. Salah satu faktor penyebab mahalnya biji kopi jenis ini adalah karena lebih sulit merawat tanaman kopi arabica dibandingkan degan robusta. 4. Bentuk biji kopi, kopi arabica memiliki bentuk biji kopi oval dimana pada bagian tengah biji kopi terlihat atau terdapat kerutan yang lebih jelas dibandingkan dengan pada biji kopi robusta. Kopi Robusta, salah satu jenis kopi yang juga populer selain arabica adalah robusta. Produksi dari kopi jenis robusta ini di seluruh dunia mencapai 25%. Jenis kopi robusta biasanya ditanam dan hidup di daerah dengan ketinggian 400-700 mdpl dan suhu. Beberapa ciri atau karakteristik khas dari kopi robusta adalah sebagai berikut: 1. Rasa, kopi robusta memiliki rasa yang lebih pahit dibandingkan dengan kopi arabica. Beberapa mengidentifikasi rasa kopi ini seperti rasa atau aroma karet terbakar. Namun kopi ini memiliki tingkat keasaman lebih rendah dibandingkan dengan kopi arabica. 2. Kadar kafein, kadar kafein pada kopi robusta 2x lipat lebih tinggi dibandingkan dengan kopi jenis lainnya terutama arabica. Karena kandungan kafein yang tinggi ini serta sifat kafein yang memiliki rasa pahit membuat kopi jenis ini lebih pahit dibandingkan arabica yang lebih manis. 3. Harga, dari segi harga, kopi jenis ini memiliki harga yang lebih murah karena dipengaruhi faktor tanaman kopinya lebih mudah dirawat dan tidak terlalu rentan terhadap serangga atau hama. 4. Bentuk Biji Kopi, Kopi robusta memiliki bentuk biji kopi lebih membulat dan lebih kecil dibandingkan dengan biji kopi arabica. Warna dari biji kopinya juga lebih pucat dibandingkan dengan arabica. Kopi arabica umumnya dijual di kedai – kedai kopi dengan harga yang cukup tinggi karena rasa nya yang lebih nikmat dan populer serta lebih berkualitas dibandingkan robusta. Sebaliknya biji kopi robusta banyak diolah menjadi kopi instan karena harganya lebih murah dan juga kandungan kafeinnya yang lebih tinggi. 5
c. Barista Barista adalah seniman kopi yang mempunyai pengetahuan tentang kopi dan juga bisa membuat, menghias, dan menyajikan kopi untuk pelanggan. Istilah Barista berasal dari bahasa Italia, Baristi atau Bariste. Lalu namanya diadopsi dalam bahasa Inggris jadi Barista. Artinya jadi agak berbeda, karena di Italia, seorang Barista menyajikan semua jenis minuman. Sementara di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris, Barista menyajikan minuman yang berbasis espresso. Dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pengertian barista adalah orang yang ahli membuat kopi (seperti espreso) di kafe atau kedai kopi. Ada pemanggangan biji kopi, campuran kopi, cara menggunakan dan merawat mesin espresso, buih susu, dan banyak lagi. Menurut Yulin dalam otten magazine (2015) ada dua jenis barista : 1. Home Barista – Biasanya seseorang yang gemar membuat kopi di rumah sering kali disebut sebagai barista rumahan yang tidak bekerja secara komersil dan biasanya seorang pecinta kopi. 2. Barista Coffee shop – Seseorang yang bekerja pada coffee shop yang memiliki tanggung jawab akan profesinya dalam membuat berbagai jenis kopi untuk disajikan ke pelanggan. Tugas seorang barista adalah membuat kopi berbasis espresso. Tidak hanya asal membuat barista juga terlatih secara professional untuk membuat kopi espresso dan memiliki keahlian tingkat tinggi untuk meracik kopi-kopi yang melibatkan berbagi campuran dan rasio semacam latte atau cappuccino. Barista juga dituntut untuk memiliki pengetahuan yang baik tentang seluruh proses pembuatan kopi agar bisa menyiapkan secangkir kopi yang enak dan nikmati untuk diminum kepada pelanggannya. Untuk menjadi barista profesial harus mengikuti kelas barista dan mengikuti serangkaian test agar dapat mendapat sertifikat atau surat keterangan sebagai barista ahli. Dalam pelatihan barista terdapat tingkatan yaitu barista pemula dan barista professional, oleh 6
karena itu dibutuhkan fasilitas dan waktu training atau edukasi yang berbeda setiap tingkatannya. Pendidikan barista pemula sebatas pada pengajaran dalam membuat secangkir espresso yang sempurna, sedangkan kreasi dalam membuat latte art dan keahlian dalam testing kopi (cupping test) masuk pada pengajaran untuk barista profesional. Karakter Barista Profesional 1. Ketelitian Dan Eksekusi Ketika Bekerja Untuk pertama, barista akan berhadapan dengan manager kedai kopi, dan di sinilah barista diuji sebelum bekerja. Bagaimana seorang barista membuat sajian kopi mereka, bagaimana teknik menuangkan susu untuk sajian latte, bagaimana teknik membuat seduhan manual brew dan lainnya. 2. Ramah Dan Sopan Dalam Pelayanan Tergantung bagaimana konsep kedai kopinya, tapi secara umum barista akan berurusan langsung dengan pelanggan, maka perlu barista dengan pribadi yang ramah dan sopan. Tidak hanya mengerti menyajikan kopi yang nikmat, tapi memiliki pribadi yang santun untuk menanggapi pertanyaan ataupun saran dari pelanggan. 3. Fleksibel Dan Dapat Diandalkan Tantangan bekerja menjadi seorang barista adalah kerja di hari libur. Karena penelola kedai kopi pasti akan tertarik dengan barista yang bersedia bekerja di hari libur, sebab biasanya hari libur akan kedatangan ramai pengunjung. 4. Mampu Bekerja Sama 14 Keahlian seorang barista memanglah yang utama, namun bekerja sama denga tim staf akan menjadi nilai tambah. Keterampilan berkomunikasi dengan sesama staf sangat penting, bahkan komunikasi ini akan menjadi hal yang serius ketika berkomunikasi dengan pelanggan. Bagaimana menanggapi keluhan pelanggan, dan seperti apa menanggapi pertanyaan-pertanyaan aneh tentang kopi dari pelanggan. DAFTAR PUSTAKA Fiyan. 2021 Sejarah Minuman Kopi Dari Zaman ke Zaman. (https://www.penjuru.id/sejarah- minuman-kopi-dari-zaman-ke-zaman/). Lisfianti, Widya. 2022.8 Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika, dari Rasa, Kandungan Kafein hingga Harganya. (https://www.tribunnews.com/nasional/2022/07/26/8-perbedaan- kopi-robusta-dan-arabika-dari-rasa-kandungan-kafein-hingga-harganya). 7
Masdakaty. 2015. Tentang Coffee Roasting. Otten Magazine. (https://majalah.Ottencoffe. co.id/semacam-panduan- untuk- kopi-specialty/). Saptamaji, Rolip. 2021 Melacak Persebaran Kopi Nusantara dengan Peta. (https://www.poligrabs.com/post/melacak-persebaran-kopi-nusantara-dengan-peta). Gardjito, Murdijati dan Dimas Rahadian. (2011). Kopi. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius. Kopi, Warung. 2018. Karakter penting untuk menjadi seorang barista kopi yang sukses https://www.warungkopi.net/5-karakter-penting-untuk-menjadi-seorang-barista-kopi- yang-sukses.html 8
Search
Read the Text Version
- 1 - 8
Pages: