Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Modul siklus perancangan basis data

Modul siklus perancangan basis data

Published by Yusril aja, 2022-01-19 05:51:38

Description: Modul siklus perancangan basis data

Search

Read the Text Version

MODUL SIKLUS PERANCANGAN 1 BASIS DATA Logotype By. Yusril Yusril Creator (C) Copyright

DAFTAR ISI Daftar Isi ...................................................................................................................... 2 Pendahuluan ................................................................................................................ 3 A. Tujuan Pembelajaran ........................................................................................ 3 B. Perancangan Basis Data .................................................................................... 4 1. Pengumpulan Data dan Analisi ......................................................................................... 5 2. Perancangan Basis Data Dan Konseptual .......................................................................... 5 3. Pemilihan DBMS ............................................................................................................... 6 4. Perancangan Basis Data Secara Fisik ................................................................................ 7 5. Implementasi Sistem Basis Data ....................................................................................... 7 C. NORMALISASI ................................................................................................. 9 1. Bentuk Tidak Normal ........................................................................................................ 9 2. Bentuk Normal Pertama .................................................................................................... 9 3. Bentuk Normal Kedua ....................................................................................................... 10 4. Bentuk Normal Ketiga ....................................................................................................... 11 D. Perancangan Basis Data Secara Logika ........................................................... 12 E. Perancangan Basis Data Secara Fisikal ........................................................... 13 Daftar Pustaka ............................................................................................................. 14 2 Yusril Creator (C) Copyright

Siklus Perancangan Basis Data Pendahuluan Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematiksehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh suatuinformasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah danmengambil query basis data disebut sistem manajement basis data. Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data.Kehadiran basis data dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapatmempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dantepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasaran informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan, penjadwalan penerbangan, proses registrasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pecatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beserta akivitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dansebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlahstok yang tersedia, barang apa yang paling laku dijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah menggunakan basis data. A. Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang basis data 2. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah dan manfaat basis data 3. Mahaiswa dapat mengetahui apa itu DBMS 4. Mahaiswa dapat mengetahui apa saja model-model basis data 3 Yusril Creator (C) Copyright

B. Perancangan Basis Data DATA Istilah data bermakna untuk mengetahui fakta-fakta yang dapat direkam dan disimpan pada media komputer. Definisi ini kini berkembang untuk mencerminkan realitas baru. Untukmencerminkan realitas, kita menggunakan definisi yang diperluas. Data terdiri dari fakta-fakta,hasil-hasil pengujian, grafik, gambar, dan video yang mempunyai arti dalam lingkungan pengguna (Hoffer,2002,p4).BASIS DATAAdalah kumpulan data yang terorganisasi dan saling berhubungan. Terorganisasimaksudnya adalah data yang terstruktur sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, dan diambilkembali oleh pengguna. Saling berhubungan maksudnya adalah data menggambarkan suatu domainyang menjadi perhatian sekelompok pengguna dan pengguna-pengguna dapat menggunakan data untuk menjawab pertanyaan yang menjadi perhatian dari domain tersebut(Hoffer,2002,p5) 2. Perancangan basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis datayang akan mendukung operasi dan tujuan perusahaan (Connolly,2002). Dalam merancang suatu basis data, digunakan metodologi-metodologi yang membantu dalam tahap perancangan basisdata. Metodologi perancangan adalah pendekatan struktur dengan menggunakan prosedur,teknik, alat, serta bantuan dokumen untuk membantu dan memudahkan dalam proses perancangan. Dengan menggunakan teknik metode disain ini dapat membantu dalammerencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengevaluasi database development project(Connolly,2002).Perancangan Basis Data memiliki beberapa tujuan, diantaranya : 1. Memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan pengguna secara khusus danaplikasi- aplikasinya. 2. Memudahkan pengertian struktur informasi. 3. Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (responsetime, processing time, dan storage space). 4 Yusril Creator (C) Copyright

Siklus hidup aplikasi basis data berhubungan dengan siklus hidup sistem informasi.Siklus kehidupan sistem informasi sering disebut macro life cycle, dimana siklus kehidupan basis data merupakan micro life cycle. Proses perancangan basis data merupakan bagian darisiklushidup sistem informasi. Ada 6 fase proses perancangan basis data, yakni: 1. Pengumpulan data dan analisa Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data disebut pengumpulan data dan analisa.Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem basis data, pertama harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem basis data,termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta aplikasi-aplikasinya.Kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai dan aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dandianalisa.Ada 4 aktivitas pengumpulan data dan analisis, yaitu: • Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya. • Peninjauan dokumentasi yang ada. • Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data. • Daftar pertanyaan dan wawancara. 2. Perancangan basis data secara konseptual Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk basis data yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data model sepertiERD (Entity Relationship Diagram) model selama fase ini. Dalam conceptual schema, kita harusmemerinci aplikasi- aplikasi basis data yang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.Fase perancangan basis data secara konseptual mempunyai 2 aktifitas paralel : 1) Perancangan skema konseptual : Berfungsi untuk menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu basis data yang merupakan hasildari fase 1, dan menghasilkan sebuah conceptual basis data schema pada DBMS independentmodel data tingkat tinggi seperti ERD (Entity Relationship Diagram) model. Skema ini dapatdihasilkan dengan menggabungkan bermacam-macam kebutuhan pengguna dan secara langsungmembuat skema basis data atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhantiap-tiap pengguna dan kemudian menggabungkan skema-skema tsb. Model data yang 5 Yusril Creator (C) Copyright

digunakan pada perancangan skema konseptual adalah DBMS-independent, dan langkah selanjutnya adalahmemilih sebuah DBMS untuk melaksanakan rancangan tsb. 2) Perancangan transaksi : Berfungsi untuk menguji aplikasi-aplikasi basis data dimana kebutuhan-kebutuhannya telahdianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini. Pada tahap inimerupakan pembuatan flowchart dan kegunaan fase ini yang diproses secara paralel bersamafase perancangan skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-transaksi basis data yang telah diketahui pada suatu DBMS- independent. Transaksi-transaksi iniakan digunakan untuk memproses dan memanipulasi basis data suatu saat dimana basis data tsb dilaksanakan. 3. Pemilihan DBMS Pemilihan basis data ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya : faktor teknik, ekonomi danorganisasi.Contoh faktor teknik :Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network,hierarchical), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai, dll.Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihanDBMS : • Struktur data yakni jika data yang disimp an dalam basis data mengikuti struktur hirarki,maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan. • Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem yakni jika staf programmer dalam suatuorganisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biayalatihan dan waktu belajar. • Tersedianya layanan purna jual yakni keberadaan fasilitas pelayanan purna jual sangatdibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem. • Perancangan basis data secara logika (pemetaan model data) Fase selanjutnya dari perancangan basis data adalah membuat sebuah skema konseptual danskema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaanskema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skemakonseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 kedalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3.Dalam perancangan basis data secara logik, kita dapat melakukannya dengan cara : • Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui. • Langsung membuat model Entity-Relationship (ER). 6 Yusril Creator (C) Copyright

Model data secara logik merupakan sumber informasi perancangan fisik. Model ini menyediakan perancang suatu kendaraan untuk pertimbangan dalam merancang basis data yang efisien. 4. Perancangan basis data secara fisik Perancangan basis data secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanandan jalur- jalur akses pada file-file basis data untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk basis datayang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatanrecord dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitekturDBMS). Pada tahap ini, perancangan fisik telah ditujukan untuk system DBMS tertentu.Perancangan basis data tingkat fisik sudah dikaitkan dengan platform dan perangkat lunaksystem manajemen basis data dimana basis data diimplementasikan.Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan basis data secara fisik:Response time, ialah waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi.Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.Space utility, ialah jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file basis data dan struktur jalur akses. Transaction throughput, ialah rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit olehsistem basis data dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file basis data. 5. Implementasi sistem basis data Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem basis data. Perintah-perintah dalam DDL dan DML (Data Manipulation Language) dari DBMSyang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema basis data dan file-file basis data(yang kosong). Sekarang basis data tsb dimuat (disatukan) dengan datanya. Jika data harusdirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukanuntuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke basis data yang baru. Transaksi-transaksi basis data sekarang harus dilaksanakan oleh para programmer aplikasi. Spesifikasisecara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dariembedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi tsb telah 7 Yusril Creator (C) Copyright

siap dan data telahdimasukkan ke dalam basis data, maka fase perancangan dan implementasi telah selesai, dankemudian fase operasional dari sistem basis data dimulai. Metodologi Perancangan Basis adalah kumpulan teknik terorganisasi untuk pembuatanrancangan basis data. Teknik terorganisasi ini merupakan kumpulan tahap-tahapan yangmemiliki aturan-aturan terurut. Langkah-langkah Metodologi Perancangan Basis Data Berikut adalah perancangan basis data relasional : • Dimulai dari perancangan basis data logik untuk basis data relasional pada tahap 1 sampai dengan tahap 3. • Perancangan dan implementasi basis data fisik untuk basis data relasional pada tahap 4sampai dengan tahap 7. Tahap 1 Membangun rancangan data konseptual lokal berdasarkan pandangan pemakai. Yaitumengidentifikasikan himpunan entitas – himpunan entitas. Mengidentifikasikan keterhubungan- keterhubungan (relationship), mengidentifikasikan dan asosiasikan atribut-atribut pada entitasatau keterhubungan, menentukan domain atribut, menentukan atribut-atribut candidate key dan primary key, melakukan spesialisasi/generalisasi, menggambarkan diagram ER, melakukanreview model data konsep dengan pemakai. Tahap 2 Membangun dan validasi model data logik lokal. Yaitu memetakan model data konsepke model data logik, melakukan turunan relasi-relasi dari model data logik, validasi modelmenggunakan normalisasi, validasi model berdasarkan transaksi – transaksi pemakai,menggambarkan ER nya, mendefinisikan kontsrain-konstrain (batasan-batasan) integritas,melakukan review model data logik dengan pemakai. Tahap 3 Membangun dan validasi model data logik global. Yaitu menggabungkan model datalogik lokal menjadi model global, validasi model data logik global, periksa untuk pertumbuhanmasa datang, menggambarkan diagram ER akhir, melakukan review model logik global dengan pemakai. Tahap 4 Menerjemahkan model data logik global untuk DBMS target. Yaitu merancang relasi-relasi basis untuk DBMS target, merancang aturan-aturan integritas untuk DBMS target. Tahap 5 Merancang dan implementasi representasi fisik. Yaitu menganalisa transaksi-transaksi,memilih organisasi file, memilih indeks-indeks sekunder, mempertimbangkan penambahanredudansi yang terkendali, estimasikan ruang disk yang diperlukan. Tahap 6 Merancang dan mengimplementasikan mekanisme pengamanan. Yaitu merancangview-view pemakai, merancang aturan-aturan pengaksesan. Tahap 7 Memonitor dan menyesuaikan system yang sedang operasi. 8 Yusril Creator (C) Copyright

C. Normalisasi Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut datadengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, danfleksible. Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untukmenentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert,update,delete, danmodifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasitersebut.*Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahapnormalisasi antara lain : 1. BENTUK TIDAK NORMAL (UNNORMALIZED FORM) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusanmengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkanapa adanya sesuai dengan saat menginput. Untuk mentransformasikan tabel yang belum ternomalisasi di atas menjadi tabel yang memenuhikriteria 1NF adalah kita harus merubah seluruh atribut yang multivalue menjadi atribut singlevalue, dengan cara menghilangkan repeating group pada tabel di atas. Repeating Group (elemen data berulang) adalah (No_Property, Alamat_Property,Tgl_Pinjam,Tgl_Selesai, Biaya, No_Pemilik, Nama_Pemilik) 2. BENTUK NORMAL KE SATU (FIRST NORMAL FORM / 1 NF) Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satuharga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harusmempunyai nilai 9 Yusril Creator (C) Copyright

data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masihmemiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya. Syarat normal ke satu (1-NF) antara lain: • Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”. • Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda. • Telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut. • Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian. Langkah pertama yang dilakukan pada Tabel Pelanggan Biaya (pada Tabel 9.3) tersebut adalahmenghilangkan elemen data yang berulang dengan data-data Pelanggan yang sesuai pada setiap baris. Hasil dari tabel yang telah memenuhi bentuk normal pertama dapat dilihat pada Tabel 9.4.kita dapat mengidentifikasi primary key untuk relasi Pelanggan_Biaya yang masih memilikicomposite key (No_Pelanggan, No_Property). Pada kasus ini kita akan memperoleh primary keyyang bersifat composite key. Relasi Pelanggan_Biaya dapat didefinisikan sebagai berikut.Pelanggan_Biaya =(No_Pelanggan, No_Property, Nama, Alamat_Property, Tgl_Pinjam,Tgl_Selesai, Biaya,No_Pemilik, Nama_Pemilik) 3. BENTUK NORMAL KE DUA (SECOND NORMAL FORM / 2 NF) Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantunganfungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-atributdari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsionalterhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A. Syarat normal kedua (2-NF) sebagai berikut. 10 Yusril Creator (C) Copyright

• Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. • Atribute bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya(fully functional dependency) pada kunci utama / primary key. Tabel Pelanggan Biaya dalam bentuk normal kedua (2-NF) 4. BENTUK NORMAL KE TIGA (THIRD NORMAL FORM / 3 NF) Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasitersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadaprelasi tersebut. Misalkan kita akan melakukan update terhadap nama dari seorang Pemilik(pemilik), seperti Durki (No_Pemilik: CO93), kita harus melakukan update terhadap dua barisdalam relasi Property_Pemilik (lihat Tabel 9.5, (c) relasi Property_Pemilik). Jika kita hanyamengupdate satu baris saja, sementara baris yang lainnya tidak, maka data didalam databasetersebut akan inkonsisten / tidak teratur. Anomaly update ini 11 Yusril Creator (C) Copyright

disebabkan oleh suatuketergantungan transitif (transitive dependency). Kita harus menghilangkan ketergantungantersebut dengan melakukan normalisasi ketiga (3-NF). Syarat normal ketiga (Third Normal Form / 3 NF) sebagai berikut. • Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. • Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan transitif, dengankata lain suatu atribut bukan kunci (non_key) tidak boleh memiliki ketergantunganfungsional (functional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key di relasi itu saja. Perancangan Database Konseptual Merupakan langkah awal dalam perancangan database. Pada tahap ini kita hanyamenentukan konsep- konsep yang berlaku dalam sistem database yang akan di bangun. Langkah-langkah utama dalam perancangan secara Konseptual adalah sebagai berikut: • Prosedur kerja secara keseluruhan yang berlaku pada sistem yang berjalan • Informasi (output) apa yang diinginkan dari database? • Apa saja kelemahan-kelemahan dari sistem berjalan? • Pengembangan sistem di masa yang akan datang? • Bagaimana tingkat keamanan data saat ini? • Siapa saja yang terlibat dalam sistem yang berjalan? • Apa saja input yang diperlukan? D. Perancangan Basis Data Secara Logika Fase selanjutnya dari perancangan basis data adalah membuat sebuah skema konseptualdan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini,skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3. Pemetaannya dapat diproses dalam 2 tingkat : 1) Pemetaan system-independent : pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tsb. 12 Yusril Creator (C) Copyright

2) Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik :mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yangkhusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yangdipilih. • Hasil dari fase ini memakai perintah-perintah DDL dalam bahasa DBMS yang dipilihyang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem basis data. Tetapidalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan parameter-parameter rancanganfisik sehingga DDL yang lengkap harus menunggu sampai fase perancangan basis datasecara fisik telah lengkap. • Fase ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi model data sambilmenunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih. Contoh : jika memutuskan untukmenggunakan beberapa relational DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yangutama. Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkalisudah selesai selama proses ini. E. Perancangan Basis Data Secara Fisikal Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanandan jalur- jalur akses pada file-file databaseuntuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yangdisimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema(pada istilah 3 level arsitektur DBMS).Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan databasesecara fisik : • Response timeWaktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatutanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu :waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time jugadipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi. • Space utilityJumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan \\struktur- struktur jalurakses. • Transaction throughputRata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur aksesuntuk file-file database. 13 Yusril Creator (C) Copyright

DAFTAR PUSTAKA Al-Masree, H. K. (2015). Extracting Entity Relationship Diagram (ERD) From Relational Database Schem. International Journal of Database Theory and Application, 8(3), 15–26. https://doi.org/10.14257/ijdta.2015.8.3.02 Dewson, R. (2015). SQL Server Management Studio. Beginning SQL Server for Developers, 25–42. https://doi.org/10.1007/978-1-4842-0280-7_2. Kalaivani, S., & Shyamala, K. (2016). A Novel Technique to Pre-Process Web Log Data Using SQL Server Management Studio. 7, 973–977. Purwoko, H., & Sulaiman, H. (2021). Penerapan Basis Data Relasional Pada. 56–60. Puspitasari, D., Rahmad, C., & Astiningrum, M. (2016). Normalisasi Tabel Pada Basisdata Relasional. Jurnal Prosiding SENTIA | ISSN: 2085-2347, 8(1), 340–345. 14 Yusril Creator (C) Copyright

TERIMA KASIH “Membangun Sebuah Media Pembelajaran Yang Baik Di perlukan Inovasi dan Kereativitas Yang Tinggi, Sehingga Dapat Menaik Minat Seseorang Untuk Selalu Konsisten Dalam Menerima Pembelajaran” 15 Yusril Creator (C) Copyright


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook