PRINSIP PEMBELAJARAN DAN ASESMEN DALAM KURIKULUM MERDEKA BELAJAR Surahyo, S.Pd., M.Pd
Apa yang perlu diperhatikan Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan dalam menerapkan prinsip Asesmen Formatif dan Sumatif asesmen pada pembelajaran paradigma baru? 1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. 2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran. 3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya. 4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya. 5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
No Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Hal-Hal yang Perlu Dihindari 1 Asesmen merupakan bagian Asesmen merujuk pada kompetensi yang Asesmen pada ranah sikap, terpadu dari proses pembelajaran, didalamnya tercakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan memfasilitasi pembelajaran, dan pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terpisah-pisah menyediakan informasi yang Asesmen dilakukan holistik sebagai umpan balik untuk secara terpisah dari pembelajaran. pendidik, peserta didik, dan orang Asesmen hanya dilakukan oleh tua, agar dapat memandu mereka pendidik dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya Asesmen dilakukan terpadu dengan pembelajaran Melibatkan peserta didik dalam melakukan asesmen, melalui penilaian diri (self assessment), penilaian antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman (peer feedback)
No Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Hal-Hal yang Perlu Dihindari 1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari Asesmen merujuk pada kompetensi yang Asesmen pada ranah sikap, proses pembelajaran, memfasilitasi didalamnya tercakup ranah sikap, pengetahuan, pengetahuan dan pembelajaran, dan menyediakan dan keterampilan keterampilan dilakukan informasi yang holistik sebagai umpan secara terpisah-pisah balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya Asesmen dilakukan terpadu dengan Asesmen dilakukan secara pembelajaran terpisah dari pembelajaran. Melibatkan peserta didik dalam melakukan Asesmen hanya dilakukan asesmen, melalui penilaian diri (self oleh pendidik assessment), penilaian antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman (peer feedback) Pemberian umpan balik dilakukan dengan Umpan balik berupa kalimat mendeskripsikan usaha terbaik untuk pujian yang pendek, misal menstimulasi pola pikir bertumbuh, dan bagus, keren, pintar, pandai, memotivasi peserta didik. cerdas, dan sebagainya
No Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Hal-Hal yang Perlu Dihindari 2 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai Membangun komitmen dan Berfokus pada asesmen sumatif dengan fungsi asesmen tersebut, dengan menyusun perencanaan asesmen keleluasaan untuk menentukan teknik dan yang berfokus pada asesmen waktu pelaksanaan asesmen agar efektif formatif. mencapai tujuan pembelajaran. Menggunakan beragam jenis, teknik Tidak menggunakan instrumen dan instrumen penilaian formatif dan penilaian atau menggunakan sumatif sesuai dengan karakteristik instrumen asesmen, namun tidak mata pelajaran, capaian sejalan dengan dengan karakteristik pembelajaran, tujuan pembelajaran mata pelajaran, capaian dan kebutuhan peserta didik pembelajaran, tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didi Asesmen dilakukan dengan alokasi Asesmen dilakukan mendadak waktu yang terencana Mengkomunikasikan kepada peserta Jenis, teknik, dan instrumen asesmen didik tentang jenis, teknik, dan hanya dipahami oleh pendidik, instrumen penilaian yang akan sehingga peserta didik tidak memiliki digunakan. Harapannya, peserta didik gambaran kriteria terbaik yang dapat akan berusaha mencapai kriteria dicapai yang terbaik sesuai dengan kemampuannya
No Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Hal-Hal yang Perlu Dihindari 3 Asesmen dirancang secara Asesmen dilakukan dengan Asesmen lebih menguntungkan adil, proporsional, valid, dan memenuhi prinsip keadilan tanpa peserta didik karena latar dapat dipercaya (reliable) dipengaruhi oleh latar belakang belakang tertent. untuk menjelaskan kemajuan peserta didik. belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya Menerapkan moderasi asesmen, Adanya unsur subjektivitas yaitu berkoordinasi antarpendidik dalam asesmen untuk menyamakan persepsi kriteria, sehingga tercapai prinsip keadilan Menggunakan instrumen Menggunakan instrumen asesmen yang mampu asesmen yang tidak sesuai mengukur capaian kompetensi dengan tujuan dan aktivitas dengan tepa pembelajaran.
No Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Hal-Hal yang Perlu Dihindari 4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat Jelas dan mudah dipahami Bahasa yang kompleks sederhana dan informatif, oleh semua pihak. dan terlalu ilmiah memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya. Ketercapaian kompetensi Penggunaan kata atau dituangkan dalam bentuk kalimat negatif angka dan deskripsi Ketercapaian kompetensi Laporan kemajuan belajar dituangkan hanya dalam hendaknya didasarkan pada bentuk angka bukti dan pencatatan perkembangan kemajuan belajar peserta didik
No Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Hal-Hal yang Perlu Dihindari 4 Laporan kemajuan belajar Laporan kemajuan belajar tidak 5 Hasil asesmen digunakan digunakan sebagai dasar didasarkan pada bukti dan oleh peserta didik, penerapan strategi tindak pencatatan perkembangan pendidik, tenaga lanjut untuk pengembangan kemajuan belajar atau didasarkan kependidikan, dan orang kompetensi peserta didik. hanya pada bukti yang tidak tua sebagai bahan refleksi mencukupi. untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki Hasil asesmen hanya dijadikan strategi agar hasil asesmen data dan tidak ditindaklanjuti untuk digunakan sebagai refleksi meningkatkan mutu pembelajaran. oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Hasil asesmen dijadikan perbandingan antar peserta didik
JENIS, KARAKTERISTIK, DAN FUNGSI ASESMEN Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. • Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: 1) asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning), 2) asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan 3) asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).
• Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran. • Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan.
Perubahan Pelaksanaan Asesmen yang Menekankan pada Asesmen Formatif Kecenderungan Pelaksanaan Asesmen Pelaksanaan Asesmen yang Sebelumnya Diharapkan Assesment Learning Assesment Learning as of for for of as
Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Asesmen PADA AKHIR Proses Proses Pembelajaran (Assessment Proses Pembelajaran (Assessment Pembelajaran AS Learning) FOR Learning) (Assessment OF Learning) • Asesmen untuk refleksi proses • Asesmen untuk perbaikan proses • Asesmen untuk evaluasipada pembelajaran pembelajaran akhir proses pembelajaran • Berfungsi sebagai asesmenformatif • Berfungsi sebagai asesmenformatif • Berfungsi sebagai asesmensumatif Perbedaan assessment as dan for learning adalah assessmentas learning lebih melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan asesmen tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi diri sendiri dan temannya. Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman merupakan contoh assessment as learning. Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya dilibatkandalam merumuskan prosedur, kriteria, maupun rubrik/pedoman asesmen sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.
• Salah satu contoh penerapakan asesmen formatif adalah asesmen diri (self assessment) dan asesmen antarteman (peer assessment). • Asesmen ini berfungsi sebagai bahan refleksi diri, yang nantinya dapat digunakan oleh Pendidik sebagai data/informasi untuk menkonfirmasi capain hasil belajar peserta didik.
Contoh Asesmen Diri (Self Assessment) Contoh Asesmen antar Teman (Peer Assessment) • Tandai asesmen diri terhadap kompetensi • Tugas Presentasi Poster Nama penilai: menghitung keliling dan luas bangun datar. • Nama teman yang dinilai: • Centang yang menurutmu sesuai! • Sampai dimanakah pemahamanmu? Pesan yang disampaikan jelas. Saya dengan mudah menghitung keliling danluas bangun datar. Tatanan visual poster sesuai pada tempatnya. Saya bisa menghitung keliling dan luas bangun datar. Informasi poster lengkap dengan bukti data. Saya butuh bantuan untuk menghitung keliling danluas bangun datar.
• Agar pelaksanaan asesmen sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai, pendidik diharapkan memperhatikan karakteristik dan fungsi asesmen formatif dan sumatif. • Tabel di bawah menjelaskan hal tersebut.
Jenis Asesmen Fungsi Teknik Hasil/Dokumentasi Formatif (as and for 1. Mendiagnosis Berbagai teknik 1. Produk hasil belajar learning) 2. Jurnal refleksi peserta didik kemampuan awal dan asesmen (praktik, produk, 3. Rencana tindak lanjut atas kebutuhan belajar peserta proyek, hasil asesmen 4. Catatan hasil observasi didik. portofolio, tes tertulis/ lisan) 5. Catatan anekdotal 6. Nilai berupa angka 2. Umpan balik bagi pendidik untuk memperbaiki proses pembelajaran agar menjadi lebih bermakna. 3. Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki strategi pembelajaran. 4. Mendiagnosis daya serap materi peserta didik dalam aktivitas pembelajaran di kelas. 5. Memacu perubahan suasana kelas sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan program- program pembelajaran yang positif, suportif, dan bermakna.
Jenis Asesmen Fungsi Teknik Hasil/Dokumentasi Sumatif di akhir lingkup materi a. Alat ukur untuk mengetahui Berbagai teknik 1. Produk hasilbelajar. pencapaian hasil belajar (for and of learning) peserta didik dalam satu asesmen (praktik, produk, 2. Nilai berupaangka. lingkup materi. proyek, portofolio, tes tertulis, tes b. Refleksi pembelajaran lisan) dalam satu lingkup materi. a. Umpan balik untuk merancang/perbaikan proses pembelajaran berikutnya. b. Melihat kekuatan dan kelemahan belajar pada peserta didik selama pembelajaran satu lingkup materi.
Jenis Asesmen Fungsi Teknik Hasil/Dokumentasi *Sumatif semester (of a. Alat ukur untuk mengetahui Praktik, produk, 1. Produk hasilbelajar. learning) pencapaian hasil belajar peserta didik proyek, portofolio, 2. Nilai berupaangka. Merupakan pilihan. pada periode tertentu. tertulis. Satuan pendidikan dapat b. Mendapatkan nilai capaian hasil melakukan sumatif pada belajar untuk dibandingkan dengan akhir semester jika kriteria capaian yang telah ditetapkan. satuan pendidikan merasa c. umpan balik untuk merancang/perbaikan proses perlu mengkonfirmasi pembelajaran semester/tahun hasil sumatif akhir lingkup ajaran materi untuk berikutnya (sama seperti fungsi mendapatkan penilaian formatif) data yang lebih lengkap. a. melihat kekuatan dan kelemahan belajar pada peserta didik (sama seperti fungsi pada asesmen diagnostik)
Karakteristik Asesmen Formatif dan Sumatif Formatif Sumatif • Terintegrasi dengan proses pembelajaran • Dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya yang sedang berlangsung, sehingga satu lingkup materi, akhir semester, atau akhir tahun asesmen formatif dan pembelajaran menjadi suatu ajaran; kesatuan. Demikian pula perencanaan asesmen formatif • Pelaksanaannya bersifat formal sehingga dibuat menyatu dengan perencanaan pembelajaran; membutuhkan perancangan instrumen yang tepat sesuai • Melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya dengan capaian kompetensi (misalnya melalui penilaiandiri, penilaian antarteman, dan yang diharapkan dan proses pelaksanaan refleksi metakognitif terhadap proses belajarnya); yang sesuai dengan prinsip-prinsip asesmen; • Memperhatikan kemajuan penguasaan dalam • Sebagai bentuk pertanggungjawaban berbagai ranah, meliputi sikap, pengetahuan, dan sekolah kepada orang tua dan peserta didik, pemantauan keterampilan, motivasi belajar, sikap terhadap kepada pemangku kepentingan (stakeholder); pembelajaran, gaya belajar, dan kerjasama dalam • Digunakan pendidik atau sekolah untuk proses mengevaluasi efektivitas program pembelajaran. pembelajaran, sehingga dibutuhkan metode/ strategi pembelajaran dan teknik/instrumen penilaian yang tepat.
Paradigma Asesmen Penerapan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) • Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting daripada sebatas hasil akhir. • Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan pola pikir bertumbuh.
Ide-Ide Penerapan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) • Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik. • Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran, penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam. • Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu dibandingkan dengan teman-temannya. • Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
• Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman (peer feedback). • Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta didik. Pemberian umpan balik dilakukan dengan mendeskripsikan usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh, memotivasi peserta didik, dan membangun kesadaran pemangku kepentingan bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih diutamakan dibandingkan dengan hasil akhir.
Acuan dalam memberikan umpan balik dapat menggunakan tangga umpan balik (Ladder of Feedback) Apresiasi: Pujian atas usaha yang dilakukan Saran : Berikan saran untuk pengembangan Perhatian : Berikan komentar jika ada hal yang kurang sesuai/ kurang lengkap dan menjadi perhatian kita Nilai : Berikan komentar atas kekuatan yang terlihat Klarifikasi : Ajukan pertanyaan klarifikasi
• Pendidik memberikan umpan balik secara lisan atau tertulis. • Dapat diberikan terkait dengan tugas, maupun interaksi dengan peserta didik dalam pembelajaran.
Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) Contoh 1
Contoh Pertanyaan/Pernyataan Umpan Balik 1) “Bagaimana kamu tahu gambar ini akan membentuk kubus?” (Klarifikasi) 2) “Gambar kotak-kotak yang kamu buat, hampir sama sehingga mudah jika disusun menjadi bentuk kubus.” (Nilai) 3) “Ibu melihat kamu menggunakan titik titik sebagai tanda sudut dan memulai garis. Bagaimana jika menggunakan penggaris agar garisnya lebih lurus?” (Perhatian) 4) “Jika pada kegiatan selanjutnya, tugas membuat kerangka bangun ruang akan kita laksanakan lagi, pada bagian mana kamu akan melakukan perbaikan?” (Saran) 5) “Selamat Nak, telah menunjukkan usaha yang sungguh- sungguh dalam mengerjakan tugas. Ibu juga senang karena kamu mengumpulkan tugas tepat waktu.” (Apresiasi)
Contoh 2
Contoh Pertanyaan/Pernyataan Umpan Balik 1. “Apakah ini berarti siklus air dimulai dari penguapan air laut?” (Klarifikasi) 2. “Gambarmu sesuai dengan tahapan dalam siklus air.” 3. (Nilai) 4. “Bapak melihat kamu menggunakan panah untuk menggambarkan proses siklus, bagaimana jika ditambahkan nomor pada setiap tahapan siklus?” (Perhatian) 5. “Menurutmu, adakah yang perlu ditambahkan pada gambar di atas? Bagaimana jika ditambahkan nomor pada setiap tahapan siklus, Nak?” (Saran) 6. “Selamat Nak, kamu telah menunjukkan karya kreatif. Pasti kamu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.” (Apresiasi)
• Dari dua contoh di atas menunjukkan cara memberikan umpan balik yang berorientasi pola pikir bertumbuh dengan menggunakan tangga umpan balik. • Umpan balik tidak hanya memberikan pujian/apresiasi: “Bagus, Nak”, “Keren, Nak”, “Kamu anak pintar”, tetapi mendeskripsikan: klarifikasi, kekuatan, kelemahan, saran, dan apresiasi. • Khusus untuk apresiasi, Pendidik dapat mendeskripsikan usaha sungguh- sungguh yang ditunjukkan peserta didik. • Umpan balik dapat dilakukan secara lisan dengan berdialog dengan peserta didik atau secara tertulis. • Kelima komponen dalam tangga umpan balik, diharapkan diterapkan secara utuh.
Lanjutan penerapan asesmen ……. 2. Terpadu • Asesmen dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait. • Rumusan capaian pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranah tersebut.
Keleluasaan Menentukan Waktu Dalam Asesmen Asesmen diagnostik • Awal pembelajaran Asesmen formatif • Awal lingkup materi • Selama proses pembelajaran
Asesmen Sumatif Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran) Pada akhir fase Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir semester, berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama satu semester
Keleluasaan Dalam Menentukan Jenis Asesmen Dalam pembelajaran intrakurikuler, pendidik diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan jenis asesmen dengan mempertimbangkan … • karakteristik mata pelajaran, • karakteristik dan kemampuan peserta didik, • capaian pembelajaran, • tujuan pembelajaran, dan • sumber daya pendukung yang tersedia.
Keleluasaan dalam Menggunakan Teknik dan Instrumen Asesmen • Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan teknik dan instrumen penilaian. • Contoh teknik dan instrumen asesmen sebagaimana uraian di bawah ini ……
Teknik Asesmen Observasi Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus Performa secara keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian. Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, dan membuat portofolio. Tes Tertulis/ Bentuk tes tertulis/lisan dan kuis adalah bentuk yang Lisan paling dikenal dari teknik asesmen ini.
Instrumen Asesmen Rubrik Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik, sehingga pendidik dapat menyediakan bantuan yang diperlukan peserta didik untuk meningkatkan kinerja. Rubrik juga dapat digunakan oleh pendidik untuk memusatkan perhatian pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalambentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari kurang sampai terbaik. Eksemplar Contoh hasil karya yang dijadikan sebagai standar pencapaian dan Ceklis pembanding. Pendidik dapat menggunakan contoh hasil karya peserta didik sebagai acuan indikator penilaian. Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju.
Catatan Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Anekdotal Catatan difokuskan pada performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah dilakukan. Grafik Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap Perkembangan perkembangan belajar peserta didik. Peserta Didik (Kontinum)
Pelaksanaan Asesmen Formatif • Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, yang, kemudian ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses pembelajaran. • Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes. • Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung dengan memberikan umpan balik atau melakukan intervensi. • Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan Asesmen Sumatif • Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki dalam tujuan pembelajaran dan pada akhir semester • Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti portofolio, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes. • Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan memberikan umpan balik atau melakukan intervensi kepada peserta didik maupun proses pembelajaran yang telah dilakukan
Mengolah Hasil Asesmen • Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil formatif dan sumatif. • Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).
Tujuan pengolahan data: • Memperoleh informasi hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu yang akan disajikan pada laporan kemajuan belajar. • Memetakan kekuatan dan kelemahan peserta didik untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pemberian umpan balik.
• Untuk memenuhi tujuan pengolahan data tersebut, satuan pendidikan diberikan keleluasaan dengan mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan aktivitas pembelajaran. • Disediakan tiga alternatif pengolahan hasil asesmen yang dapat dijadikan inspirasi satuan pendidikan, antara lain ...
Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Kenaikan Kelas • Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kebijakan kenaikan kelas. • Pendidik diharapkan mampu menjalankan fungsi asesmen secara optimal sehingga mampu mendiagnostik perkembangan peserta didik. • Hasil diagnostik digunakan sebagai rujukan untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran. • Demikian juga asesmen formatif dan sumatif diharapkan berjalan dengan baik, sehingga pada akhir fase, semua peserta didik naik kelas karena telah mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
Kenaikan Kelas Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan… 1) Laporan Kemajuan Belajar 2) Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila 3) Portofolio peserta didik 4) Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik 5) Tingkat kehadiran.
Catatan ... • Jika ada peserta didik pindahan dari satuan pendidikan yang memiliki struktur kurikulum dan model asesmen yang berbeda, maka perlu dilakukan asesmen diagnostik berdasarkan struktur kurikulum/tujuan pembelajaran pada kelas yang dituju peserta didik tersebut. • Dari hasil asesmen diagnostik, pendidik dapat melakukan tindak lanjut. • Jika kemampuan peserta didik masih belum sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka perlu diberikan jam belajar tambahan untuk mengatasi ketertinggalan.
Tugas … • Menyusun instrument asesmen (formatif dan sumatif). 1) Menyusun rubric untuk asesmen bentuk kinerja. 2) Menyusun tes.
SAMPAI JUMPA DI MATERI SELANJUTNYA!
Search
Read the Text Version
- 1 - 48
Pages: