Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Dampak Ekonomi dari Perang Russia-Ukraine_1Mar22_v5

Dampak Ekonomi dari Perang Russia-Ukraine_1Mar22_v5

Published by JAHARUDDIN, 2022-03-02 02:25:54

Description: Dampak Ekonomi dari Perang Russia-Ukraine_1Mar22_v5

Keywords: Ekonomi Politik

Search

Read the Text Version

Invasi Militer Rusia terhadap Ukraina Dampaknya Terhadap Perekonomian Indonesia Jakarta, 1 Maret 2022

Kronologis perang Rusia vs Ukrania, ancaman perlambatan pemulihan ekonomi dunia Source: ECNS 2013 2014 2015 2019 2022 Pada November 2013, Terjadi protes dari Presiden Pada Februari 2019, Sejak 10 Januari 2022, Pemerintah Ukraina massa Ukraina untuk Ukraina, Russia, Parlemen Ukraina terjadi tensi yang melalui Presiden bisa keluar dari Jerman, dan menyatakan bahwa cukup tinggi antara Viktor Yanukovych “genggaman” Russia, Perancis negara mereka Russia dengan menolak perjanjian namun Parlemen menyatakan berkomitmen untuk Ukraina, hingga pada kerjasama dengan Uni Ukraina memutuskan perdamaian di bergabung dengan 24 Februari 2022 Eropa dan bergabung untuk tidak Belarusia NATO Russia menyatakan dengan NATO bergabung dengan invasi militer terhadap NATO Ukraina • Permasalahan geopolitik antara Rusia dan Ukraina sudah terjadi sejak tahun 2013, dimana rakyat Ukrania menginginkan referendum untuk bisa lepas dari Russia. • Sempat melakukan perjanjian damai tahun 2015, namun tensi kembali memanas setelah Parlemen Ukraina berkomitmen untuk bergabung dengan NATO tahun 2019. • Pada 2022, terjadi tensi yang cukup tinggi antara Russia dan Ukraina, hingga pada akhirnya di 24 Februari 2022, Presiden Vladimir Putin menyatakan invasi militer terhadap Ukraina. • Akibatnya roda perekonomian kedua negara menjadi terganggu. Kondisi ini tentunya berdampak negatif terhadap perekonomian global termasuk Indonesia melalui channel perdagangan dan terganggunya sektor keuangan global akibat meningkatnya ketidakpastian global. 2

Peranan Rusia dalam perdagangan internasional cukup tinggi, terutama komoditas energi Proporsi Ekspor Rusia Tahun 2019 (% Total Ekspor) • Rusia masuk ke dalam 20 besar negara dengan nilai ekspor terbesar di dunia, dimana negara tersebut menempati peringkat ke 16 dengan Source: Statista, CID Harvard total nilai ekspor mencapai US$332 Miliar. • Besarnya ekspor Rusia ditopang oleh ekspor dari komoditas energi, dimana nilainya mencapai lebih dari 50% total ekspor negara tersebut. • Dengan tingginya proporsi ekspor komoditas energi tersebut membuat surplus perdagangan Rusia termasuk yang tertinggi di dunia (peringkat 3) pada tahun 2020 sejalan dengan meningkatnya harga komoditas. 3

Rusia merupakan salah satu negara pengekspor minyak dan bahan pangan (gandum dan tepung) terbesar di dunia Negara Eksportir Gandum dan Tepung Terbesar di Dunia (1,000 metric ton) Negara 2019/2020 2020/2021 2021/2022 European Union 39,788 29,740 37,500 Russia 34,485 39,100 35,000 Australia 10,118 19,720 26,000 Ukraine 21,016 16,851 24,200 United States 26,390 26,702 23,000 Canada 23,478 27,700 15,500 Argentina 13,608 14,000 Kazakhstan 9,597 Turkey 6,888 8,128 7,200 6,633 6,571 6,250 • Rusia merupakan salah satu negara pengekspor komoditas energi dan bahan pangan yang sangat besar di dunia. • Data tahun 2020 menunjukkan bahwa Rusia merupakan negara pengekspor minyak terbesar nomor 4 di dunia setelah negara-negara timur tengah dan AS, dimana rata-rata mengekspor sebanyak 7,4 juta barel per hari. • Selain merupakan salah satu eksportir minyak terbesar di dunia, Rusia juga merupakan eksportir gandum dan tepung terbesar di dunia, dimana dalam 3 tahun terakhir selalu berada di peringkat kedua terbesar di dunia. • Fakta bahwa Rusia merupakan pengekspor minyak dan bahan pangan terbesar di dunia menyebabkan perang Rusia-Ukraina diperkirakan dapat mendorong harga komoditas energi dan bahan pangan dunia mengalami peningkatan akibat gangguan dari sisi supply. Source: Statista 4

Selain minyak, Rusia juga memiliki cadangan gas yang sangat besar (produsen gas nomor 2 terbesar di dunia) dan eksportir gas terbesar Source: Statista • Data tahun 2020 mencatatkan bahwa Rusia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan cadangan natural gas terbesar di dunia, yaitu sebesar 37 Triliun Meter Kubik, meningkat dari 34 Triliun Meter Kubik pada tahun 2010. • Selain memiliki cadangan gas yang besar, Rusia juga merupakan produsen natural gas nomor 2 terbesar di dunia setelah AS. • Hal tersebut membuat Rusia menjadi eksportir gas terbesar di dunia, khususnya melalui pipeline. 5

China menjadi negara partner dagang terbesar bagi Rusia pada tahun 2021 • Dari sisi partner dagang, China merupakan negara partner dagang terbesar bagi Rusia pada tahun 2021 dimana nilainya perdagangan antar kedua negara mencapai US$140,7 Miliar, diikuti dengan Jerman dan Belanda. • Perdagangan internasional merupakan motor utama GDP Rusia paling tidak dalam 1 dekade terakhir, dimana nilai kontribusi dari ekspor dan impor mencapai hampir 50% sepanjang waktu. Source: Statista 6

Perang Rusia-Ukraina dapat mengganggu supply, diperkirakan harga minyak dan natural gas di dunia naik signifikan Proyeksi Harga Minyak Dunia Proyeksi Harga Natural Gas Dunia • Moody’s melakukan simulasi 2 skenario proyeksi dari dampak perang Rusia-Ukraina terhadap harga minyak dunia, yaitu resolusi yang cepat dengan sanksi ringan terhadap Rusia, dan konflik yang lebih lama dengan sanksi yang berat terhadap Rusia (scenario buruk). Hasilnya, kedua skenario menunjukkan tingkat harga minyak dunia meningkat signifikan dari baseline paling tidak hingga Q3-2022, dimana skenario yang buruk (lengthy conflict) menghasilkan tingkat harga minyak melebihi US$140/barrel pada Q3-2022. • Selain terhadap harga minyak, Moody’s juga melakukan proyeksi terhadap harga natural gas dengan 2 skenario yang sama. Hasilnya, kedua skenario menunjukkan tingkat harga natural gas dunia meningkat signifikan dari baseline paling tidak hingga Q3-2022, dimana skenario yang buruk (lengthy conflict) menghasilkan tingkat harga natural gas mencapai US$50/mmBTU pada Q3-2022. Source: Moody’s 7

Komoditas energi dan bahan pangan menjadi sumber utama inflasi sejak Desember 2020, sehingga proyeksi inflasi dunia meningkat akibat kenaikan harga komoditas Sumber Inflasi Desember 2020 Hingga Saat Ini (%) Proyeksi Tingkat Inflasi Dunia • Menurut IMF, sumber utama pendorong tingginya inflasi adalah: (1) Harga komoditas energi dan (2) harga makanan mentah (raw food). • Moody’s melakukan simulasi 2 skenario proyeksi dari dampak perang Rusia-Ukraina terhadap tingkat inflasi global, yaitu resolusi yang cepat dengan sanksi ringan terhadap Rusia, dan konflik yang lebih lama dengan sanksi yang berat terhadap Rusia (scenario buruk). Hasilnya, kedua skenario menunjukkan tingkat inflasi meningkat dari baseline, dimana skenario yang buruk (lengthy conflict) menghasilkan tingkat inflasi melebihi 9%yoy pada Q3-2022 Source: IMF, Moody’s 8

Tekanan inflasi AS terus meningkat dalam 4 bulan terakhir, diperkirakan akan berlanjut pada Februari 2022 sejalan dengan peningkatan harga komoditas Actual Consumer Price Index US (%yoy, sa) Projection Consumer Price Index US (%yoy, sa) 8.0 Jan'22: 7.5 7.0 6.0 5.0 4.7 4.0 3.0 2.0 1.8 1.0 1.2 0.0 CPI Inflation (%yoy) Avg. 2019 Avg. 2020 Avg. 2021 • AS mengalami tekanan inflasi yang cukup tinggi selama 4 bulan terakhir, dimana pada Jan’22 inflasi tercatat sebesar 7.5%yoy yang merupakan tingkat inflasi tertinggi AS dalam 4 dekade terakhir sejak tahun 1982. • Perang Rusia-Ukraine yang diperkirakan dapat mendorong tingkat harga komoditas energi dan bahan pangan membuat proyeksi inflasi US menjadi semakin meningkat, dimana pada Bulan Februari 2022 diperkirakan tingkat inflasi dapat melebihi 8%yoy jika tingkat harga minyak mencapai US$120/barrel. • Dengan tekanan inflasi yang tinggi dan didorong oleh perang Rusia-Ukraine, membuat The FED diperkirakan kuat akan menaikkan tingkat suku bunganya pada FOMC Maret 2022, dengan tingkat kenaikan sebesar 25bps (konsensus Bloomberg). Source: CEIC, Bloomberg 9

Kontribusi Rusia terhadap GDP global cukup besar, membuat pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan melemah akibat perang Rusia-Ukraina 15 Negara dengan Proporsi GDP Tertinggi di Dunia Tahun 2020 (PPP, %) Proyeksi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Dunia Kuartalan Proyeksi Perubahan Pertumbuhan Ekonomi Dunia Tahunan dari Baseline • Rusia merupakan negara terbesar ke-6 sebagai penyumbang GDP global, Source: Statista, Oxford Economics, Moody’s dengan porsi 3,11%. Perang Rusia-Ukraina tentunya dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi global (panel kiri atas). • Proyeksi Oxford Economics menunjukkan bahwa perang Rusia-Ukraina menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi global sebesar hampir 0,2% (panel kiri bawah). • Dengan 2 skenario yang sama dengan inflasi, Moody’s melakukan simulasi proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Hasilnya, kedua skenario menunjukkan tingkat pertumbuhan dunia mengalami tekanan paling tidak hingga Q4-2022, dimana skenario yang buruk (lengthy conflict) menghasilkan pertumbuhan ekonomi sekitar 0,7%yoy pada Q4-2022. 10

Perang Rusia-Ukraina memicu tekanan pada pasar keuangan global, nilai tukar negara berkembang dan saham bergerak melemah Depresiasi Rubles terhadap US Dollar Akibat Perang Russia-Ukraina Depresiasi Nilai Tukar Negara Berkembang terhadap US Dollar Pasa Saham Sempat Melemah pada 24 Februari 2022 Lalu IHSG Dow S&P Nasdaq Jones Source: Bloomberg, CNBC • Invasi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu memicu pelemahan nilai tukar Rubles terhadap US Dollar. • Selain nilai tukar sendiri, hal tersebut juga memicu pelemahan nilai tukar pada berbagai negara berkembang terhadap US Dollar karena para investor cenderung meletakkan asset finansialnya pada tempat yang lebih aman seperti di US. • Pasar saham juga sempat mengalami tekanan pada 24 Februari 2022 akibat deklarasi invasi militer Rusia terhadap Ukraina. 11

Perdagangan Indonesia dengan Rusia mencatatkan surplus yang meningkat, perang Rusia-Ukraina dapat memberikan dampak negatif bagi ekonomi nasional • Perdagangan antara Indonesia dengan Rusia menghasilkan surplus yang cukup besar bagi Indonesia, dimana pada tahun 2020 5 Jenis Barang Perdagangan Paling Tinggi Antara Rusia dan Indonesia mencatatkan surplus US$1,2 Miliar. Pergerakan surplus perdagangan Produk Ekspor dari Rusia ke Indonesia 2018 2019 2020 dengan Rusia juga semakin meningkat. Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation; bituminous substances; mineral ... 13.32% 29.17% 28.72% Iron and steel Fertilisers 16.20% 15.06% 25.97% • Namun demikian, hubungan intensitas perdagangan antara Indonesia 20.07% 20.33% 16.95% dengan Rusia masih relatif rendah (nilai indeks intensitas perdagangan Commodities not elsewhere specified 1.92% 5.65% 9.06% yang kurang dari 1) walaupun nilainya meningkat pada 2020. Salt; sulphur; earths and stone; plastering materials, lime and cement 2.48% 3.69% 3.88% 2018 2019 2020 • Produk-produk komoditas mineral menjadi ekspor utama Rusia ke Produk Ekspor dari Indonesia ke Rusia Indonesia. Animal or vegetable fats and oils and their cleavage products; prepared edible fats; animal ... 41.81% 39.52% 47.15% Electrical machinery and equipment and parts thereof; sound recorders and reproducers, television ... 7.54% 7.91% 6.73% • Walaupun intensitas dagang Rusia-Indonesia rendah, namun perang Footwear, gaiters and the like; parts of such articles 5.88% 7.21% 6.56% Rubber and articles thereof Rusia-Ukraina tentunya memberikan dampak yang negatif bagi Cocoa and cocoa preparations 8.86% 7.32% 6.29% perekonomian nasional lewat jalur perdagangan. 4.19% 5.02% 4.85% Source: TradeMap 12

Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tertekan ke bawah, namun relatif terbatas karena ditopang oleh permintaan domestik dan tingginya harga komoditas Pergerakan Harga ICE Brent Crude • Pergerakan harga minyak terus mengalami kenaikan didorong oleh perang Rusia-Ukraina yang membuat supply minyak terganggu karena Rusia merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia. • Naiknya harga minyak dapat mendorong naiknya harga komoditas lain yang bersifat substitusi seperti batubara dan gas karena permintaannya akan naik untuk tetap memenuhi aktivitas ekonomi. • Naiknya harga minyak dan komoditas energi lain membuat Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkannya. Walaupun Indonesia merupakan net importir minyak, namun pada komoditas energi lain Indonesia merupakan net eksportir dengan nilai ekspor komoditas energi lain yang lebih besar dari import minyak sehingga net ekspor komoditas non minyak masih mengalami surplus (panel kanan). Source: CEIC, CNBC 13

TERIMA KASIH


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook