Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore v3 Panduan Orientasi PMBA Kader_Desi

v3 Panduan Orientasi PMBA Kader_Desi

Published by Desi Agustini, 2022-09-27 11:36:29

Description: v3 Panduan Orientasi PMBA Kader_Desi

Search

Read the Text Version

Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan RI Tahun 2022

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya lah Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu dapat diselesaikan. Gizi merupakan kebutuhan dasar seorang anak untuk bertumbuh kembang secara optimal. Penelitian terkini menunjukkan bahwa asupan gizi yang benar pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimulai sejak konsepsi sampai 2 tahun pertama kehidupan, akan menentukan kualitas hidup jangka pendek dan jangka panjang seorang manusia. Sedangkan masalah gizi yang terjadi pada masa awal kehidupan tersebut akan berdampak berat dan bersifat irreversible. Praktik pemberian makan yang tidak benar merupakan penyebab utama awal terjadinya masalah gizi pada bayi dan balita. Pemenuhan gizi pada seorang anak diawali dengan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dengan memantau pertumbuhannya. Mulai usia 6 bulan, yaitu ketika ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, merupakan periode yang rawan sehingga diperlukan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang adekuat dan seimbang. Edukasi mengenai pemberian makan bayi dan anak perlu diberikan sebagai upaya pencegahan terjadinya masalah gizi yang akan berdampak permanen pada perkembangan anak di kemudian hari. Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan terkait praktik PMBA di masyarakat. Semoga panduan ini dapat bermanfaat khususnya dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting pada balita di Indonesia. Direktur Gizi dan KIA Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 1

Daftar Isi 1 Kata Pengantar 2 Daftar Isi 3 Panduan Penyelenggaraan Orientasi PMBA 12 Materi 1. Mengapa PMBA Penting 14 Materi 2. Bagaimana Proses Menyusu 17 Materi 3. Kesulitan Menyusui 19 Materi 4. Situasi Umum yang Dapat Mempengaruhi PMBA 21 Materi 5. Rekomendasi Praktik PMBA 24 Materi 6. Pemberian Makan pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui 26 Materi 7. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 29 Materi 8. PMBA pada Kondisi Khusus dan Situasi Bencana 31 Referensi Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 2

Panduan Penyelenggaraan Orientasi PMBA

Panduan Penyelenggaraan Orientasi PMBA A. Latar Belakang Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dimulai sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang dikenal sebagai periode emas, karena pada periode tersebut terjadi pertumbuhan otak sangat pesat yang sangat menentukan kualitas hidup selanjutnya sampai anak menjadi dewasa. Dampak yang terjadi akibat gangguan tumbuh kembang pada periode ini, terutama gangguan perkembangan otak anak yang tidak dapat diperbaiki lagi (irreversible), sehingga pemberian makan yang optimal untuk pemenuhan gizi anak pada periode tersebut sangat penting dalam menunjang perkembangan otak. Untuk mencapai tumbuh kembang anak yang optimal dan mencegah kekurangan gizi, maka Kementerian Kesehatan telah menetapkan Strategi Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) sesuai Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (WHO/UNICEF, 2003) dengan rekomendasi standar emas PMBA yaitu: Inisiasi Menyusu Dini (IMD), memberikan ASI Eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan, memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) mulai usia 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. Kader sebagai ujung tombak program pembangunan kesehatan yang terlibat langsung dengan masyarakat perlu diberikan pengetahuan dan keterampilan agar tujuan strategis pembangunan kesehatan dapat tercapai. Selama ini, pelatihan PMBA bagi petugas kesehatan telah dilakukan. Namun, pelaksanaan orientasi PMBA bagi para kader masih kurang masif dilakukan. Upaya yang dilakukan melalui pembuatan Buku Saku Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader diharapkan dapat membantu dalam melaksanakan orientasi yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang PMBA. Mengingat pentingnya pemberian makan bayi dan anak untuk menjamin kecukupan pemenuhan gizi anak pada masa 1000 HPK, maka perlu disusun Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dan pengelola program yang terlibat dalam upaya perbaikan gizi di Indonesia. Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 3

B. Tujuan Setelah mengikuti orientasi, peserta diharapkan mampu : 1. Memahami dan menjelaskan pemberian makan bayi dan anak 2. Memberikan edukasi kepada orangtua/pengasuh balita terkait PMBA di Posyandu 3. Melaksanakan proses pemberdayaan masyarakat khususnya terkait kegiatan PMBA C. Sasaran Sasaran atau peserta pada orientasi ini adalah kader posyandu aktif di setiap Desa/Kelurahan, yang terdiri dari 10-15 orang kader di setiap pelaksanaan orientasi dengan minimal 2 orang petugas yang memfasilitasi orientasi. D. Kriteria Pelaksana dan Sasaran Dalam melakukan orientasi, pelaksana (petugas) memiliki kriteria sebagai berikut: 1.Petugas Puskesmas (Penanggung Jawab/Pelaksana Program Pelayanan Kesehatan Anak) 2.Telah mengikuti pelatihan atau ToT PMBA sebelumnya Adapun kriteria peserta (kader) yang mengikuti orientasi ini antara lain sebagai berikut: 1.Kader aktif di setiap Desa/Kelurahan 2.Kader masih dalam usia produktif 3.Kader mampu membaca dan menulis 4.Kader wajib mengikuti seluruh rangkaian orientasi E. Peran dan Tugas Peran dan tugas dari masing-masing pelaksana dan peserta sebagai berikut: Peran Tugas Pelaksana orientasi Memfasilitasi pelaksanaan orientasi (Petugas Puskesmas) Memberikan materi dan memandu diskusi atau praktik Menilai hasil pelaksanaan orientasi Peserta (Kader) Mengikuti rangkaian kegiatan orientasi secara penuh Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 4

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Orientasi dilakukan selama 3 hari, yang terdiri dari pemberian materi atau diskusi kelompok di dalam kelas dan praktik memberikan edukasi serta demonstrasi praktik PMBA. Alokasi waktu penyampaian tiap materi dijelaskan pada poin selanjutnya. Tempat/lokasi pelaksanaan orientasi sebaiknya dilakukan di Aula Serbaguna/Balai Desa setempat, dimana petugas dan para peserta duduk di bawah secara bersama-sama (tidak menggunakan meja dan kursi). G. Struktur Orientasi Struktur materi dan waktu orientasi pemberian makan bayi dan anak terdiri dari : Hari Materi Waktu 1.Mengapa PMBA Penting 60 menit 1 2. Bagaimana Proses Menyusu 90 menit 60 menit 3. Kesulitan Menyusui 4. Situasi Umum yang Dapat Mempengaruhi PMBA 90 menit 2 5. Rekomendasi Praktik PMBA yang Dianjurkan 120 menit 6. Pemberian Makan pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui 60 menit 7. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 120 menit 3 60 menit 8. PMBA pada Kondisi Khusus dan Situasi Bencana Total Orientasi 660 menit Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 5

H. Teknis Pelaksanaan Teknis pelaksanaan orientasi digambarkan pada diagram alur berikut. Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 6

I. Ringkasan Materi Materi 1. Mengapa PMBA Penting Materi ini disampaikan dengan waktu 60 menit. Pada materi ini disampaikan tentang periode 1000 HPK dan rekomendasi standar emas PMBA dengan memanfaatkan materi yang ada pada Buku Saku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader Tujuan yang hendak dicapai dari pemberian materi ini adalah diharapkan para peserta dapat mengetahui pentingnya PMBA khususnya pada periode 1000 HPK, rekomendasi standar emas PMBA dan faktor-faktor utama yang menjadikan anak berstatus gizi baik dan sehat, sehingga para peserta (kader) dapat memberikan edukasi kepada para ibu hamil, ibu menyusui dan orangtua/pengasuh balita pada pelaksanaan kegiatan posyandu Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi ini terdiri dari ceramah interaktif dan diskusi kelompok untuk mendorong partisipasi aktif peserta dalam pembelajaran tentang pentingnya PMBA Materi 2. Bagaimana Proses Menyusu Materi ini disampaikan dengan waktu 90 menit. Pada materi ini disampaikan tentang anatomi payudara, bagaimana ASI diproduksi, posisi dan pelekatan saat menyusui, dan pemberian ASI pada ibu bekerja dengan memanfaatkan materi yang ada pada Buku Saku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader Tujuan yang hendak dicapai dari pemberian materi ini adalah diharapkan para peserta dapat mengetahui bagaimana proses produksi ASI, dapat memperagakan dan membantu ibu dalam memposisikan dan melekatkan bayi dengan baik saat menyusu, dan membantu ibu yang bekerja dalam memerah ASI, menyimpan, menyiapkan dan memberikan ASI perah Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi ini terdiri dari diskusi/brainstorming, bermain peran, dan demonstrasi agar para peserta lebih memahami dan dapat mempraktikkan posisi dan pelakatan saat menyusui dan cara memerah ASI kepada ibu bayi Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 7

Materi 3. Kesulitan Menyusui Materi ini disampaikan dengan waktu 60 menit. Pada materi ini disampaikan tentang kesulitan menyusui dengan memanfaatkan materi yang ada pada Buku Saku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader Tujuan yang hendak dicapai dari pemberian materi ini adalah diharapkan para peserta dapat memahami kesulitan yang sering terjadi selama pemberian ASI dan tindak lanjut atau rekomendasi yang dapat diberikan kepada ibu bayi untuk mengatasi kesulitan tersebut Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi ini terdiri dari ceramah interaktif dan diskusi kelompok untuk meminta pendapat peserta terkait gejala, pencegahan dan apa yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam pemberian ASI dan peserta dapat memberikan motivasi tentang apa yang bisa dilakukan untuk ibu yang merasa ASI tidak cukup Materi 4. Situasi Umum yang Dapat Mempengaruhi PMBA Materi ini disampaikan dengan waktu 90 menit. Pada materi ini disampaikan tentang situasi umum yang dapat mempengaruhi PMBA dan mitos-mitos pada menyusui dan pemberian MP-ASI dengan memanfaatkan materi yang ada pada Buku Saku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader Tujuan yang hendak dicapai dari pemberian materi ini adalah diharapkan para peserta dapat menjelaskan dan mengatasi keadaan/situasi umum yang dapat mempengaruhi PMBA dan para peserta dapat mengetahui mitos-mitos pada menyusui dan pemberian MP-ASI sehingga mampu memberikan informasi yang benar terkait mitos tersebut Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi ini terdiri dari ceramah interaktif, curah pendapat dan diskusi kelompok dalam menggali pemahaman peserta untuk menjelaskan situasi umum yang dapat mempengaruhi PMBA dan mitos-mitos pada menyusui dan pemberian MP- ASI yang terjadi di masyarakat serta berpikir kritis dalam mengatasi situasi umum dan mitos-mitos tersebut Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 8

Materi 5. Rekomendasi Praktik PMBA yang Dianjurkan Materi ini disampaikan dengan waktu 120 menit. Pada materi ini disampaikan tentang pemberian ASI eksklusif, pemberian MP-ASI 6-24 bulan, dan masalah pada pemberian MP-ASI dengan memanfaatkan materi yang ada pada Buku Saku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader dan Buku KIA sebagai media edukasi Tujuan yang hendak dicapai dari pemberian materi ini adalah diharapkan para peserta dapat menjelaskan dan melakukan edukasi pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI serta menjelaskan masalah yang terjadi pada pemberian MP-ASI sehingga pemberian edukasi di Posyandu oleh kader dapat terlaksana dengan baik dan diharapkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan dan cakupan pemberian MP-ASI pada baduta 6-24 bulan dapat meningkat dan mencapai target Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi ini terdiri dari ceramah interaktif, diskusi kelompok dan simulasi praktik dalam pembuatan MP-ASI yang sesuai rekomendasi agar pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memberikan edukasi kepada orangtua/pengasuh balita tentang rekomendasi praktik PMBA yang dianjurkan lebih tergambarkan secara nyata oleh peserta Materi 6. Pemberian Makan pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui Materi ini disampaikan dengan waktu 60 menit. Pada materi ini disampaikan tentang pemberian makan pada ibu hamil dan ibu menyusui dengan memanfaatkan materi yang ada pada Buku Saku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader dan Buku KIA sebagai media edukasi Tujuan yang hendak dicapai dari pemberian materi ini adalah diharapkan para peserta dapat mengetahui pemberian makan pada ibu hamil dan ibu menyusui serta menjelaskan rekomendasi pemberian makan ibu hamil dan ibu menyusui pada masyarakat setempat agar asupan gizi pada ibu hamil dan ibu menyusui dapat tercukupi dengan baik sehingga bayi dan anak yang dilahirkan/dirawat juga memiliki status gizi yang baik Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi ini terdiri dari ceramah interaktif dan simulasi praktik dalam pemberian makan pada ibu hamil dan ibu menyusui sesuai dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan agar pengetahuan peserta dalam memberikan edukasi kepada ibu hamil, ibu menyusui ataupun masyarakat tentang pemberian makan ibu hamil dan ibu menyusui yang dianjurkan lebih terlihat secara jelas oleh peserta Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 9

Materi 7. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Materi ini disampaikan dengan waktu 120 menit. Pada materi ini disampaikan tentang pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, pengisian KMS pada buku KIA, dan deteksi dini pemantauan perkembangan dengan buku KIA dengan memanfaatkan materi yang ada pada Buku Saku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader dan Buku KIA sebagai media edukasi serta pemantauan tumbuh kembang Tujuan yang hendak dicapai dari pemberian materi ini adalah diharapkan para peserta mampu melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada anak di Posyandu, dapat melakukan cara penimbangan dan pengukuran antropometri pada anak dengan baik dan benar, mampu melakukan pengisian KMS dan menentukan status pertumbuhan pada KMS dalam buku KIA dan tindak lanjutnya, serta mampu melakukan deteksi dini pemantauan perkembangan dengan menggunakan ceklis perkembangan pada buku KIA sehingga pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita di wilayahnya dapat dilakukan sesuai dengan cara yang telah ditetapkan dan peserta dapat memberikan tindak lanjut atau rekomendasi dari hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi ini terdiri dari diskusi kelompok dan demonstrasi praktik dalam melakukan pengukuran antropometri dan pemantauan perkembangan anak dengan memanfaatkan buku KIA agar keterampilan peserta dalam melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilakukan dengan benar dan dapat dipraktikkan dalam kegiatan Posyandu di wilayahnya Materi 8. PMBA pada Kondisi Khusus dan Situasi Bencana Materi ini disampaikan dengan waktu 60 menit. Pada materi ini disampaikan tentang pemberian makan pada bayi dan anak dalam kondisi khusus seperti pada saat bayi/anak sakit dan saat pemulihan dan pemberian makan pada bayi dan anak dalam situasi bencana dengan memanfaatkan materi yang ada pada Buku Saku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader Tujuan yang hendak dicapai dari pemberian materi ini adalah diharapkan para peserta dapat mengetahui PMBA dalam kondisi khusus dan situasi bencana dan mampu melakukan edukasi PMBA dalam kondisi khusus dan situasi bencana sehingga hal-hal yang rentan terjadi pada kondisi khusus dan situasi bencana dapat diatasi terlebih dahulu oleh kader Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi ini terdiri dari ceramah interaktif dan diskusi kelompok untuk menggali pemahaman kader tentang PMBA saat kondisi khusus dan situasi bencana agar pengetahuan peserta dapat meningkat dan mampu memberikan edukasi PMBA kepada orangtua/pengasuh anak khususnya pada kondisi khusus dan situasi bencana sesuai dengan rekomendasi Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 10

I. Tahapan Pelaksanaan Orientasi 1. Tahap Persiapan - Petugas mempersiapkan dan menentukan waktu dan tempat pelaksanaan orientasi - Petugas berkoordinasi dengan lintas sektor, PKK, tokoh masyarakat dan para kader terkait pelaksanaan orientasi - Petugas mempersiapkan materi, alat dan bahan, serta alat bantu yang akan digunakan dalam pelaksanaan orientasi 2. Tahap Pelaksanaan - Petugas melakukan orientasi sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan - Petugas menyampaikan materi sesuai pokok bahasan dan metode yang dilakukan dalam orientasi 3. Tahap Evaluasi/Penilaian - Penilaian dilakukan oleh petugas dengan melihat hasil pre-test dan post-test terkait materi PMBA yang disampaikan 4. Tahap Monitoring Pasca Orientasi - Petugas melakukan monitoring pasca orientasi pada saat pelaksanaan kegiatan posyandu di masyarakat dengan melihat dan menilai kader dalam melakukan edukasi terkait pemberian makan kepada ibu hamil, ibu menyusui dan orangtua/pengasuh balita serta menilai bagaimana kader melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan yang meliputi pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan anak, pengisian KMS dan penentuan status pertumbuhan, serta pemantauan perkembangan dengan melakukan ceklis perkembangan anak dalam buku KIA Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 11

Materi 1 Mengapa PMBA Penting

Materi 1 Mengapa PMBA Penting A. Deskripsi Definisi anak dan bayi dalam PMBA berbeda dengan definisi pada umumnya, untuk itu peserta perlu mendefinisikan istilah-istilah dalam PMBA yang akan digunakan dalam orientasi ini. Kondisi yang diperlukan bagi anak yang bergizi baik dan sehat terdiri dari 4 (empat) faktor utama yaitu makanan, praktik pemberian makan dan pengasuhan, pelayanan kesehatan serta kebersihan, sanitasi dan air bersih. Materi ini akan membahas tentang pentingnya PMBA (definisi bayi, anak, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI Eksklusif, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), Pemberian MP ASI). B. Tujuan 1.Peserta dapat mendefinisikan istilah PMBA 2.Peserta mengetahui pentingnya PMBA khususnya pada periode 1000 HPK 3.Peserta mengetahui rekomendasi standar emas PMBA 4.Peserta mengetahui faktor-faktor utama yang menjadikan anak berstatus gizi baik dan sehat C. Pokok Bahasan 1.Periode 1000 HPK 2.Rekomendasi standar emas Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) D. Metode 1.Ceramah interaktif 2.Curah pendapat E. Alat dan Bahan 1.Kertas flipchart, spidol, dan selotip 2.Gambar ilustrasi : anak yang berstatus gizi baik dan sehat, ibu menyusui yang dikelilingi oleh keluarganya, ibu memberikan makanan pendamping, orangtua yang membawa anaknya ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan kebersihan, sanitasi/air bersih Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 12

F. Langkah-langkah 1.Petugas bertanya pendapat peserta apa makna PMBA bagi peserta (Petugas menuliskan jawaban peserta di flipchart) 2.Petugas meminta peserta untuk mendefinisikan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), dan pemberian MP-ASI 3.Petugas menerima semua pendapat dari peserta, kemudian mengoreksi kesalahan/kekurangan dan memberikan informasi yang belum tersampaikan 4.Petugas menempelkan gambar ilustrasi anak yang berstatus gizi baik dan sehat pada kertas flipchart 5.Petugas meminta peserta untuk menyebutkan faktor-faktor yang menjadikan anak berstatus gizi baik dan sehat. Saat peserta menyebutkan pemberian makanan (ASI dan MP-ASI), praktik pengasuhan dan pelayanan kesehatan, serta kebersihan, sanitasi dan air bersih, tempelkan gambar ilustrasi tersebut pada kertas flipchart dan gambarkan tanda panah mengarah ke gambar ilustrasi anak yang berstatus gizi baik dan sehat 6.Petugas memanfaatkan materi pada Buku Saku PMBA untuk Kader dalam menjelaskan periode 1000 HPK dan keterkaitannya dengan pentingnya PMBA. Fokuskan pada kejadian stunting, dimana gangguan tumbuh kembang akibat dari kurangnya asupan zat gizi tidak dapat diperbaiki setelah anak berusia 2 tahun 7.Petugas menjelaskan rekomendasi standar emas PMBA kepada para peserta 8.Petugas meminta peserta untuk mengulang/membahas kembali dan membuat rangkuman Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 13

Materi 2 Bagaimana Proses Menyusu

Materi 2 Bagaimana Proses Menyusu A. Deskripsi Untuk dapat menyusui dengan baik, perlu diketahui anatomi payudara dan bagaimana ASI diproduksi serta bagaimana cara membantu ibu dalam memposisikan dan melekatkan bayinya sehingga bayi dapat menyusu dengan baik. Semakin sering bayi menyusu dengan cara yang baik, maka akan semakin banyak ASI diproduksi sehingga dapat memenuhi kebutuhan bayi. Dalam kondisi tertentu ibu mungkin perlu memerah ASI sehinga perlu mendapatkan bantuan cara memerah ASI, menyimpan, menyiapkan dan memberikan ASI perah. B. Tujuan 1.Peserta dapat menggambarkan secara singkat anatomi payudara dan bagaimana payudara memproduksi ASI 2.Peserta dapat memperagakan posisi dan pelekatan yang baik 3.Peserta dapat menjelaskan cara memerah ASI, menyimpan, menyiapkan dan memberikan ASI perah C. Pokok Bahasan 1.Anatomi payudara 2.Bagaimana ASI diproduksi 3.Posisi ibu dan bayi pada saat menyusui 4.Pelekatan pada saat menyusui 5.Pemberian ASI pada ibu bekerja D. Metode 1. Diskusi/brainstorming 2.Bermain peran 3. Demonstrasi E. Alat dan Bahan 1.Kertas flipchart dan spidol 2.Boneka bayi dan model payudara 3.Gambar ilustrasi : anatomi payudara, pelekatan yang baik dan tidak baik 4.Kartu konseling PMBA Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 14

F. Langkah-langkah a) Anatomi payudara dan bagaimana ASI diproduksi 1.Petugas mengajak peserta untuk membentuk kelompok, masing- masing kelompok diminta menggambarkan payudara tampak luar dan payudara tampak dalam 2.Petugas meminta masing-masing kelompok menjelaskan gambar payudara yang sudah dibuat 3.Petugas membandingkan gambar kelompok peserta dengan gambar ilustrasi anatomi payudara 4.Petugas menjelaskan kemiripan yang ada dan membantu mengoreksi informasi yang kurang tepat 5.Petugas meminta masing-masing kelompok untuk menjelaskan bagaimana ASI diproduksi 6.Petugas memfasilitasi diskusi dalam kelompok dan memberikan koreksi atas informasi yang tidak tepat dan menjawab pertanyaan dari peserta bila ada 7.Petugas memanfaatkan materi pada Buku Saku PMBA untuk Kader dalam menjelaskan proses menyusui mendorong produksi ASI menjadi lebih banyak. Diskusikan dengan peserta dan jelaskan penekanan bahwa produksi ASI tergantung pada seringnya mengeluarkan/mengosongkan ASI dari payudara; semakin sering disusui/diperah maka akan semakin banyak ASI yang diproduksi ibu 8.Petugas menjelaskan tentang hormon yang mempengaruhi produksi ASI. Jelaskan hal-hal yang membantu refleks dan menghambat refleks hormon oksitosin (hormon cinta) sebagai hormon pengalir ASI 9.Petugas menjelaskan tentang pijat oksitosin dapat membantu ibu merasa rileks dan membuat lebih nyaman sehingga ASI dapat mengalir dengan baik saat bayi menyusu 10.Petugas mendemonstrasikan cara melakukan pijat oksitosin dengan bantuan satu orang peserta dan peserta lainnya memperhatikan cara petugas melakukan pijat oksitosin b) Posisi dan pelakatan pada saat menyusui 1.Petugas mengajak peserta untuk menunjukkan cara menggendong bayi saat ibu menyusui dengan boneka bayi 2.Petugas menjelaskan 4 (empat) ciri posisi menyusu yang baik : - Badan bayi harus membentuk garis lurus - Wajah bayi harus menghadap payudara, hidung berhadapan dengan puting - Bayi harus dekat ke tubuh ibu - Ibu harus menggendong/mendekap badan bayi secara utuh Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 15

3. Petugas bermain peran dengan salah satu peserta. Petugas berperan menjadi kader dan satu peserta berperan menjadi ibu. 4. Petugas membantu ibu memposisikan bayi ke payudaranya dengan menggunakan boneka bayi 5. Petugas mendemonstrasikan bagaimana melakukan posisi dan pelekatan yang baik: - Kepala bayi (posisikan pada pertengahan lengan bawah ibu); - Pantat bayi (posisikan pada telapak tangan ibu); - Badan bayi menghadap ke ibu (posisikan berhadapan dengan perut ibu); dan - Lingkarkan tangan bayi di belakang pinggang ibu 6. Petugas menjelaskan kepada ibu 4 (empat) tanda pelekatan yang baik : - Areola bagian atas terlihat lebih banyak dibanding bagian bawah mulut bayi - Bayi hendaknya dekat dengan payudara dengan mulut terbuka lebar - Bibir bawah bayi melebar keluar - Dagu hendaknya menyentuh payudara 7. Petugas meminta peserta untuk menjelaskan gambar ilustrasi pelekatan yang baik dan tidak baik (memanfaatkan materi di Buku Saku PMBA untuk Kader) 8. Petugas mengajukan pertanyaan kepada peserta apa yang terjadi ketika pelekatan baik dan pelakatan yang tidak baik 9. Petugas menjelaskan kepada peserta tanda-tanda menghisap yang efektif dan akibat pelekatan yang tidak baik 10. Petugas meminta peserta untuk mengulang/membahas kembali dan membuat rangkuman c) Pemberian ASI pada ibu bekerja 1.Petugas memperagakan teknik memerah ASI dengan menggunakan model payudara (Cara memerah ASI dapat dilihat pada Buku Saku PMBA untuk Kader) 2.Petugas membagi peserta ke dalam beberapa kelompok dan meminta peserta mempraktikkan cara memerah ASI dengan menggunakan model payudara 3.Secara bergantian peserta saling menjelaskan bagaimana cara membantu ibu memerah ASI, bagaimana cara menyimpan dan menyiapkan ASI perah, serta memberikan ASI perah dengan cangkir 4.Petugas membantu mengoreksi dan memberikan informasi yang tepat atau informasi yang belum tersampaikan 5.Petugas meminta peserta untuk mengulang/membahas kembali dan membuat rangkuman Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 16

Materi 3 Kesulitan Menyusui

Materi 3 Kesulitan Menyusui A. Deskripsi Pada proses memberikan ASI sering terjadi kendala atau kesulitan yang ditemui ibu, seperti ibu merasa ASI tidak cukup, dan kesulitan-kesulitan lain seperti luka/lecet pada puting susu karena posisi dan pelekatan yang kurang tepat. Kita perlu mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi kesulitan-kesulitan dalam pemberian ASI, apa saja gejalanya dan langkah-langkah pencegahannya. B. Tujuan 1.Peserta mampu memahami kesulitan yang sering terjadi selama pemberian ASI 2.Peserta mampu memberikan rekomendasi atau tindak lanjut dari kesulitan yang terjadi saat menyusui C. Pokok Bahasan 1.Kesulitan menyusui D. Metode 1.Ceramah interaktif 2.Diskusi kelompok E. Alat dan Bahan 1.Kertas flipchart, spidol dan selotip 2.Gambar ilustrasi : kesulitan pemberian ASI F. Langkah-langkah 1.Petugas membagi peserta ke dalam kelompok dan memberikan kepada setiap kelompok kesulitan yang sering terjadi selama pemberian ASI, disertai gambar ilustrasi pembengkakan payudara, puting lecet, saluran ASI tersumbat yang dapat menyebabkan mastitis, dan ASI tidak cukup 2.Petugas meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan gejala-gejala, pencegahan dan apa yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut, serta apa yang dilakukan untuk ibu yang merasa ASI tidak cukup Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 17

3. Petugas meminta setiap kelompok menjelaskan hasil diskusi kepada seluruh kelompok 4. Petugas meminta kelompok lain untuk menyampaikan pendapatnya sebagai tambahan 5. Petugas meminta peserta untuk meninjau buku peserta (Buku Saku PMBA untuk Kader) tentang kesulitan pada ibu menyusui yang sering terjadi 6. Petugas membantu mengoreksi jawaban yang tidak tepat dan memberikan informasi yang tepat 7. Petugas meminta peserta untuk mengulang kembali dan membuat rangkuman. Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 18

Materi 4 Situasi Umum yang Dapat Mempengaruhi PMBA

Materi 4 Situasi Umum yang Dapat Mempengaruhi PMBA A. Deskripsi Situasi umum yang dapat mempengaruhi PMBA antara lain pada ibu hamil dan ibu menyusui yang meliputi makan selama kehamilan, kehamilan baru (hamil pada saat masih menyusui balita), makan selama menyusui, ibu yang sakit dan ibu yang kurus/kurang gizi atau ibu stres, serta pada bayi dan anak meliputi pemberian kolostrum, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau bayi prematur dan pengasuhan metode kangguru, bayi sakit di bawah 6 bulan dan bayi sakit di atas 6 bulan, bayi menangis, dan melanjutkan menyusui hingga anak berusia 2 tahun atau lebih. B. Tujuan 1.Peserta mampu menjelaskan situasi umum yang dapat mempengaruhi PMBA 2.Peserta mampu mengatasi keadaan umum yang dapat mempengaruhi PMBA 3.Peserta mengetahui mitos-mitos pada menyusui dan pemberian MP- ASI serta dapat memberikan informasi yang benar terkait mitos tersebut C. Pokok Bahasan 1.Situasi umum yang dapat mempengaruhi PMBA 2.Mitos-mitos pada menyusui dan pemberian MP-ASI D. Metode 1.Ceramah interaktif 2.Curah pendapat 3.Diskusi kelompok E. Alat dan Bahan 1.Paket kartu berisikan masing-masing situasi umum yang dapat mempengaruhi PMBA Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 19

F. Langkah-langkah 1.Petugas membagi peserta menjadi kelompok dan memberikan masing-masing kelompok paket kartu yang bertuliskan situasi umum terkait beberapa kepercayaan PMBA di daerah itu 2.Petugas meminta peserta untuk mengambil (satu kartu) dan mendiskusikan: - Bagaimana situasi/kepercayaan/mitos ini mempengaruhi PMBA di masyarakat Anda? - Bagaimana Anda dapat menghilangkan kepercayaan itu? - Apa yang hendaknya/atau dapat dilakukan? 3. Petugas meminta peserta untuk mendiskusikan situasi umum terkait beberapa kepercayaan dalam PMBA, bagaimana kepercayaan itu dapat ditangani atau diatasi (apa yang kita ketahui). Contoh-contoh berbagai kepercayaan yang banyak diyakini (sesuaikan dengan situasi setempat): pemberian kolostrum, bayi dengan berat lahir rendah atau prematur dan perawatan metode kangguru, kehamilan baru, bayi sering menangis, ibu sakit dan ibu yang kurus, makan selama kehamilan, makan selama menyusui 4. Petugas meminta peserta menjelaskan hasil diskusinya 5. Petugas bertanya pendapat peserta tentang informasi terkait mitos dan fakta pada menyusui dan pemberian MP-ASI, terus lakukan untuk mendapatkan jawaban dan informasi lain dari peserta 6. Petugas memberikan informasi apabila ada yang masih kurang tepat atau belum disampaikan dan membuat kesimpulan Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 20

Materi 5 Rekomendasi Praktik PMBA

Materi 5 Rekomendasi Praktik PMBA (Pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI) A. Deskripsi Pemberian makan yang baik sejak lahir hingga usia dua tahun merupakan salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang sekaligus memenuhi hak anak. Kementerian Kesehatan telah menetapkan strategi pemberian makan bayi dan anak (PMBA) sesuai Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (WHO/UNICEF, 2003) merekomendasikan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), memberikan ASI Eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan, memberikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) mulai usia 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. B. Tujuan 1.Peserta mampu menjelaskan dan melakukan edukasi pemberian makan bayi dan anak 2.Peserta mampu melakukan edukasi pemberian ASI eksklusif 3.Peserta mampu melakukan edukasi pemberian MP-ASI usia 6 – 24 bulan 4.Peserta mampu menjelaskan masalah dan mitos pada pemberian MP-ASI C. Pokok Bahasan 1.Pemberian ASI eksklusif 2.Pemberian MP ASI usia 6 – 24 bulan 3.Masalah pada pemberian MP ASI D. Metode 1.Ceramah interaktif 2.Diskusi kelompok 3.Simulasi praktik E. Alat dan Bahan 1. Kertas flipchart, spidol dan selotip Flipchart bertuliskan judul : Risiko tidak menyusui pada bayi, Risiko tidak menyusui pada ibu, Risiko tidak menyusui pada keluarga, Risiko tidak menyusui bagi masyarakat/bangsa 2.Metaplan/kertas berwarna yang bertuliskan materi dari Tabel Praktik Pemberian MP ASI yang dianjurkan 3. Potongan 4 bintang di atas 4 potong kertas yang berbeda Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 21

4. Beberapa macam makanan keluarga (makanan matang) lokal daerah setempat (makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati/kacang-kacangan, sayur dan buah) 5. Contoh/foto makanan lokal 6. Alat bantu pelatihan : contoh tekstur/kekentalan MP-ASI (bubur kental) 7. Alat masak (pisau, talenan, ulekan, saringan kawat halus, gelas ukur) 8. Alat makan (piring, sendok, mangkok) F. Langkah-langkah a)Pemberian ASI eksklusif 1.Petugas membagi peserta menjadi kelompok. Masing-masing kelompok diberi flipchart dengan judul sebagai berikut: risiko tidak memberikan ASI bagi bayi, risiko tidak memberikan ASI bagi ibu, risiko tidak memberikan ASI bagi keluarga, risiko tidak memberikan ASI bagi masyarakat/bangsa 2.Petugas memberikan waktu lima menit kepada masing-masing kelompok untuk menuliskan poin-poin risiko sebanyak-banyaknya sesuai tugas kelompok masing-masing 3.Petugas memimpin diskusi untuk membahas masing-masing risiko dan membuat kesimpulan b)Pemberian MP-ASI anak usia 6-24 bulan (Rekomendasi pemberian MP-ASI) 1.Petugas membagi peserta menjadi kelompok 2.Petugas menyiapkan flipchart yang sudah diberi kolom: Usia, Frekuensi, Jumlah, Tekstur, Variasi, Pemberian Makan Aktif Responsif, Kebersihan dan diberi baris: mulai usia 6 bulan, 6-8 bulan, 9-11 bulan, 12-23 bulan, dan anak usia 6-23 bulan yang tidak diberi ASI 3.Petugas membagikan metaplan/potongan kertas kepada kelompok dengan membedakan warna setiap kolom yang bertuliskan materi yang diambil dari Tabel Praktik Pemberian MP ASI yang dianjurkan 4.Petugas meminta kelompok untuk melanjutkan pengisian flipchart sampai terisi semua 5.Petugas meminta kelompok untuk menjelaskan apa yang ada dalam flipchart mereka 6.Petugas meminta peserta untuk meninjau dan tanyakan pada mereka informasi apa yang ada dalam flipchart itu (melihat pada Buku Saku PMBA untuk Kader) 7.Petugas membagikan Alat Bantu Pelatihan: Contoh tekstur (kekentalan/konsistensi) bubur untuk menggambarkan tekstur MP ASI, serta mangkok dan sendok untuk menggambarkan jumlah 8.Petugas meminta peserta mengulang kembali dan membuat rangkuman Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 22

c)Pemberian MP-ASI anak usia 6 -23 bulan (Penyiapan MP-ASI) 1.Petugas membagi peserta menjadi kelompok 2.Petugas membagikan 1 (satu) flipchart kepada masing-masing kelompok. Masing-masing flipchart dibagi menjadi 4 (empat) bagian berupa 4 (empat) kelompok bahan makanan, yaitu: makanan pokok, kacang- kacangan, buah dan sayuran, dan makanan kaya zat besi bersumber hewani 3.Petugas meminta peserta dalam kelompok untuk mengisi flipchart mereka dengan berbagai macam makanan lokal yang tersedia dengan cara meletakkan makanan (contoh/foto makanan lokal) dan menulis bahan makanan dalam kotak yang sesuai di flipchart 4.Petugas meminta peserta untuk melihat Tabel Praktik Pemberian MP-ASI yang dianjurkan bagi bayi dan anak 5.Petugas meminta masing-masing kelompok membuat menu makan siang 6.Petugas meminta peserta untuk mengambil bahan makanan lokal atau contoh/foto makanan lokal yang tersedia sesuai dengan menu yang dibuat 7.Petugas memberikan penilaian terhadap menu yang dibuat oleh masing- masing kelompok dengan cara memberikan 1 bintang untuk setiap kelompok bahan makanan yang dipilih 8.Petugas mendiskusikan 4 (empat) jenis bahan makanan yang ditandai dengan 4 (empat) bintang 9.Petugas meminta peserta membuat rangkuman d)Pemberian MP-ASI anak usia 6 -23 bulan (Praktik pemberian MP-ASI) 1.Petugas membagi peserta menjadi kelompok 2.Petugas mengajak peserta untuk mencuci tangan bersama dengan 6 (enam) langkah 3.Petugas meminta masing-masing kelompok untuk membuat MP ASI untuk kategori usia: mulai 6 bulan, 6-8 bulan, 9-11 bulan, dan 12-23 bulan sesuai rekomendasi yang dianjurkan 4.Petugas meminta masing-masing kelompok untuk memperlihatkan dan menjelaskan makanan yang telah disiapkan kepada seluruh kelompok, dan diskusikan karakteristik MP-ASI sesuai rekomendasi 5.Petugas meminta peserta membuat rangkuman Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 23

Materi 6 Pemberian Makan pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Materi 6 Pemberian Makan pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui A. Deskripsi Ibu hamil dan menyusui mengalami peningkatan kebutuhan gizi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin dalam kandungan, persiapan ibu menyusui dan pada saat ibu menyusui. Oleh karena itu, seorang ibu hamil dan menyusui membutuhkan makanan tambahan 1 (satu) porsi lebih banyak dari biasanya. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyiapkan makanan ibu hamil dan ibu menyusui namun akan lebih mudah karena makanan yang dimasak untuk keluarga menggunakan bahan-bahan makanan lokal yang bisa diperoleh di wilayah tempat tinggal keluarga. Materi ini akan membahas rekomendasi pemberian makan sesuai kebutuhan gizi ibu hami dan ibu menyusui. B. Tujuan 1.Peserta dapat mengetahui pemberian makan pada ibu hamil dan ibu menyusui 2.Peserta mampu menjelaskan rekomendasi pemberian makan ibu hamil dan ibu menyusui C. Pokok Bahasan 1.Gizi ibu hamil 2.Gizi ibu menyusui D. Metode 1.Ceramah interaktif 2. Simulasi praktik E. Alat dan Bahan 1.Alat makan (piring dan sendok) 2.Makanan lokal matang (makanan pokok, lauk hewani, kacang-kacangan, buah dan sayur) 3.Timbangan makanan Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 24

F. Langkah-langkah 1.Petugas membagi peserta menjadi kelompok 2.Petugas mengajak peserta untuk mencuci tangan bersama dengan 6 (enam) langkah 3.Petugas meminta masing-masing kelompok untuk membuat makanan ibu hamil dan ibu menyusui untuk satu kali makan (misal : makan siang) dengan menggunakan makanan yang tersedia sesuai kelompok ibu hamil dan ibu menyusui 4.Petugas meminta masing-masing kelompok untuk memperlihatkan dan menjelaskan makanan yang telah disiapkan ke seluruh kelompok 5.Petugas meminta kelompok mendiskusikan karakteristik makanan ibu hamil dan ibu menyusui dari jumlah porsi, variasi dan kebersihan 6.Petugas memberikan koreksi atas informasi yang belum tepat dan menyampaikan informasi yang belum tersampaikan kepada peserta dan membuat rangkuman Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 25

Materi 7 Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan

Materi 7 Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan A. Deskripsi Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting untuk deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita, karena itu balita harus secara rutin ditimbang setiap bulan. Hasil penimbangan di plot di KMS/ Buku KIA dengan tepat agar dapat ditentukan status pertumbuhannya sehingga dapat ditindak lanjuti. Selain penimbangan berat badan dilakukan juga pengukuran panjang badan atau tinggi badan. Penilaian perkembangan dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan buku KIA yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan anak normal. Materi ini akan membahas tentang penimbangan berat badan anak menggunakan dacin, pengukuran panjang badan/tinggi badan, pengisian KMS di dalam Buku KIA serta menentukan status pertumbuhan dalam KMS/Buku KIA dan pemeriksaan perkembangan yang dilakukan dengan menggunakan Buku KIA. B. Tujuan 1.Peserta mampu melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak 2.Peserta dapat menjelaskan dan melakukan cara menimbang berat badan dan mengukur panjang badan/tinggi badan anak 3.Peserta mampu melalukan pengisian KMS pada Buku KIA dengan benar 4.Peserta mampu melakukan penentuan status pertumbuhan pada KMS dalam buku KIA dan tindak lanjutnya 5.Peserta mampu melakukan deteksi dini pemantauan perkembangan dengan menggunakan buku KIA C. Pokok Bahasan 1.Pemantauan Pertumbuhan 2.Pemantauan Perkembangan 3.Pengisian KMS pada Buku KIA 4.Deteksi Dini Pemantauan Perkembangan dengan Buku KIA D. Metode 1.Diskusi kelompok 2.Demonstrasi dan praktik Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 26

E. Alat dan Bahan 1.Buku KIA/KMS atau poster KMS 2.Satu set dacin, sarung timbang, penyangga kaki tiga, plastik isi pasir/kerikil/beras dll 3.Alat ukur panjang badan (infantometer) 4.Alat ukur tinggi badan (microtoise) 5.Boneka kaki panjang 6. Meja 7.Lakban hitam 8.Lembar kasus pemantauan pertumbuhan dan pemantauan perkembangan F. Langkah-langkah a) Melakukan penimbangan Berat Badan (BB) dan pengukuran Panjang Badan (PB)/Tinggi Badan (TB) anak 1.Petugas membagi peserta ke dalam kelompok 2.Petugas memandu diskusi kelompok mengenai penimbangan BB dan pengukuran PB atau TB di Posyandu, mengapa harus dilakukan pengukuran tiap bulan, alat antropometri yang digunakan di Posyandu 3.Petugas meminta masing-masing kelompok untuk mempersiapkan pengukuran antropometri dimulai dari memasang dacin, alat ukur panjang badan (infantometer) dan tinggi badan dengan benar 4.Petugas mengecek kembali hasil pemasangan alat antropometri oleh kelompok 5.Petugas meminta kelompok untuk menyebutkan kembali langkah- langkah penimbangan, yaitu: - Menyapa ibu/pengasuh balita - Mengecek kembali pakaian yang dikenakan anak harus seminimal mungkin - Masukkan boneka kaki panjang ke dalam sarung timbang - Membaca berat badan balita dengan melihat angka di ujung bandul dan geser bandul sampai jarum tegak lurus - Mencatat hasil penimbangan dengan benar di kertas/buku bantu dalam kg dan ons - Mengembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari sarung/kotak timbang - Mengucapkan terima kasih kepada ibu/pengasuh balita Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 27

6. Petugas memberi contoh menimbang BB dan mengukur PB/TB pada salah satu anak yang akan ditimbang juga oleh peserta untuk menjadi standar hasil penimbangan 7. Petugas meminta masing-masing kelompok untuk melakukan praktik menimbang BB dan mengukur PB/TB dengan satu anak yang telah ditentukan sesuai dengan langkah-langkah penimbangan yang benar b) Pengisian KMS dengan benar dan penentuan status pertumbuhan dalam KMS 1.Petugas meminta peserta untuk melihat bagian-bagian dalam KMS, yaitu: KMS sesuai jenis kelamin, identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS, kolom bulan lahir dan bulan penimbangan anak, titik berat badan dan garis pertumbuhan anak, status pertumbuhan anak, catatan pemberian imunisasi bayi, catatan pemberian kapsul vitamin A, kolom pemberian ASI Eksklusif 2.Petugas membagikan lembar kasus (ada 2 lembar kasus laki-laki dan perempuan) pada setiap kelompok dan meminta kelompok untuk mengerjakan lembar kasus sesuai dengan instruksi 3.Petugas meminta perwakilan kelompok untuk menuliskan hasil pengerjaan kasus pada poster KMS sesuai jenis kelamin 4.Petugas meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain memberikan tanggapan 5.Petugas melakukan diskusi membahas hasil kerja kelompok dan membuat kesimpulan c) Pengisian ceklis perkembangan anak dalam buku KIA 1.Petugas menjelaskan ceklis perkembangan anak sesuai dengan kelompok umur serta menjelaskan cara melakukan stimulasi perkembangan anak sesuai dengan kelompok umur menggunakan buku KIA 2.Petugas mengajukan pertanyaan kepada peserta terkait pemantauan dan stimulasi perkembangan anak dan menggali diskusi aktif dari peserta 3.Petugas membagi peserta ke dalam kelompok dan membagikan buku KIA kepada masing-masing kelompok 4.Petugas menjelaskan soal latihan kasus pemantauan perkembangan dan meminta kelompok mengerjakan latihan kasus 5.Petugas meminta kelompok untuk menjelaskan hasil kerja latihan kasus 6.Petugas melakukan diskusi membahas hasil kerja kelompok dan membuat kesimpulan Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 28

Materi 8 PMBA pada Kondisi Khusus dan Situasi Bencana

Materi 8 PMBA pada Kondisi Khusus dan Situasi Bencana A. Deskripsi Praktik pemberian makan pada kondisi khusus meliputi pemberian makan pada bayi dan anak sakit dan pada masa pemulihan. Pemberian makan bayi dan anak dalam situasi bencana adalah praktik pemberian makan yang direkomendasikan untuk bayi dan anak usia 0-24 bulan dalam situasi bencana. PMBA pada situasi bencana sangat penting untuk diperhatikan karena bayi dan anak adalah salah satu kelompok yang paling rentan terkena dampak situasi bencana dan mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit dan mengalami kematian. Risiko kematian disebabkan terutama karena penyakit infeksi seperti diare dan masalah kekurangan gizi, termasuk rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan. B. Tujuan 1.Peserta dapat mengetahui pemberian makan pada bayi dan anak dalam kondisi khusus dan situasi bencana 2.Peserta mampu menjelaskan dan melakukan edukasi pemberian makan pada bayi dan anak dalam kondisi khusus dan situasi bencana C. Pokok Bahasan 1.PMBA pada kondisi khusus 2.PMBA pada situasi bencana D. Metode 1. Ceramah interaktif 2. Diskusi kelompok E. Alat dan Bahan 1.Kertas flipchart, spidol, dan selotip Flipchart bertuliskan judul : a) Bagaimana pemberian makan bayi usia kurang dari 6 bulan saat sakit? b) Bagaimana pemberian makan bayi usia kurang dari 6 bulan saat masa pemulihan? c) Bagaimana pemberian makan anak usia diatas 6 bulan saat sakit? d) Bagaimana pemberian makan anak usia diatas 6 bulan saat masa pemulihan? Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 29

F. Langkah-langkah 1.Petugas membagi peserta menjadi kelompok. 2.Petugas menyiapkan 4 (empat) flipchart dengan tulisan yang berjudul sebagai berikut: a. Bagaimana pemberian makan anak usia kurang dari 6 bulan saat sakit? b. Bagaimana pemberian makan anak usia kurang dari 6 bulan saat masa pemulihan? c. Bagaimana pemberian makan anak usia diatas 6 bulan saat sakit? d. Bagaimana pemberian makan anak usia diatas 6 bulan saat masa pemulihan? 3. Petugas meminta masing-masing kelompok untuk mengisi flipchart dengan menulis jawaban pertanyaan yang tertera pada flipchart 4. Petugas meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang ditulis di flipchart dan kelompok lain menanggapi pemaparan hasil diskusi 5. Petugas memberikan koreksi atas informasi yang belum tepat atau belum disampaikan 6. Petugas menyampaikan informasi rekomendasi PMBA pada situasi bencana kepada peserta dan membuat kesimpulan Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 30

Referensi Strategy for Infant and Young Child Feeding. WHO. 2003. Geneva. Panduan Fasilitator. Modul Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan MCAI. 2017. Jakarta. Buku Kesehatan Ibu Anak (KIA). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Jakarta. Pedoman Pemberian Makan Bayi dan Anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Jakarta. Buku Saku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. Jakarta. Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 31

Lampiran Soal Pre Test & Post Test Orientasi PMBA bagi Kader Petunjuk : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut Anda benar. 1. Apa yang termasuk dalam rekomendasi standar emas PMBA? a.Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada bayi baru lahir b.Pemberian MP-ASI mulai usia 4 bulan c.Menyusui bayi hanya sampai usia 1 tahun d.Memberikan ASI dan makanan/minuman tambahan 2. Apa manfaat menyusui pada bayi? a.Memudahkan ibu karena ASI tersedia pada suhu yang tepat untuk bayi b.Meminimalisir biaya pengobatan yang harus dikeluarjan saat bayi sakit c.Meningkatkan daya tahan tubuh d.Mempercepat proses pemulihan pasca persalinan 3. Bagaimana ciri posisi menyusui yang baik? a.Cukup wajah bayi yang menghadap ke payudara ibu b.Badan bayi tidak perlu menghadap ke tubuh ibu c.Dagu bayi menempel pada payudara ibu d.Kepala dan badan bayi membentuk satu garis lurus 4. Sumber bahan makanan yang penting dianjurkan pada pemberian MP-ASI? a.Makanan pokok b.Makanan bersumber hewani c.Sayur dan buah d.Kacang-kacangan 5. Bagaimana cara menentukan status pertumbuhan anak dengan menggunakan KMS? a.Dengan melihat kondisi anak saat pengukuran berat badan b.Dengan menentukan hasil pengukuran berat badan c.Dengan melihat warna yang ada pada KMS d.Dengan melihat garis pertumbuhan pada KMS 6. Hal apa yang perlu diperhatikan pada prinsip penimbangan berat badan anak? a.Menggunakan baju dan aksesoris lengkap b.Boleh ditimbang dengan menggunakan popok c.Menggunakan pakaian seminimal mungkin d.Anak menggunakan sepatu/sandal saat ditimbang Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 32

7. Apa saja titik tubuh yang perlu diperhatikan pada pengukuran tinggi badan anak? a.Bagian kepala belakang, punggung, bokong, betis, dan tumit b.Bagian kepala belakang, pundak, tangan, bokong, dan kaki c.Bagian kepala belakang, punggung, tangan, dan kaki d.Bagian kepala belakang, pundak, bokong, dan kaki 8. Apa yang termasuk dalam 5 (lima) kunci aman makanan dan kebersihan? a.Mencampur alat masak yang digunakan untuk bahan makanan mentah dan matang b.Membiarkan makanan matang terbuka c.Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan mencuci bahan makanan yang akan diolah d.Menggunakan air yang tidak mengalir 9. Bagaimana rekomendasi pemberian makan pada ibu hamil? a.Cukup mengkonsumsi sayur dan buah lebih banyak b.Menambahkan 1 porsi makanan utama atau makanan selingan dari sebelum hamil c.Minum air putih 6 – 8 gelas per hari d.Boleh mengkonsumsi teh atau kopi tanpa batas 10.Bagaimana pemberian MP-ASI pada kondisi anak sakit? a.Pemberian susu formula sebagai tambahan pada bayi b.Pemberian makanan yang beraneka ragam dan padat energi c.Tidak perlu memberikan ASI lagi saat anak sakit d.Memberikan makanan dalam jumlah banyak Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 33

Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Tahun 2022


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook