Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Panduan Orientasi PMBA bagi Kader_Desi

Panduan Orientasi PMBA bagi Kader_Desi

Published by Desi Agustini, 2022-09-24 14:55:38

Description: e-book Panduan Orientasi PMBA bagi Kader

Search

Read the Text Version

6. Petugas memberi contoh menimbang BB dan mengukur PB/TB pada salah satu anak yang akan ditimbang juga oleh peserta untuk menjadi standar hasil penimbangan 7. Petugas meminta masing-masing kelompok untuk melakukan praktik menimbang BB dan mengukur PB/TB dengan satu anak yang telah ditentukan sesuai dengan langkah-langkah penimbangan yang benar b) Pengisian KMS dengan benar dan penentuan status pertumbuhan dalam KMS 1.Petugas meminta peserta untuk melihat bagian-bagian dalam KMS, yaitu: KMS sesuai jenis kelamin, identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS, kolom bulan lahir dan bulan penimbangan anak, titik berat badan dan garis pertumbuhan anak, status pertumbuhan anak, catatan pemberian imunisasi bayi, catatan pemberian kapsul vitamin A, kolom pemberian ASI Eksklusif 2.Petugas membagikan lembar kasus (ada 2 lembar kasus laki-laki dan perempuan) pada setiap kelompok dan meminta kelompok untuk mengerjakan lembar kasus sesuai dengan instruksi 3.Petugas meminta perwakilan kelompok untuk menuliskan hasil pengerjaan kasus pada poster KMS sesuai jenis kelamin 4.Petugas meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain memberikan tanggapan 5.Petugas melakukan diskusi membahas hasil kerja kelompok dan membuat kesimpulan c) Pengisian ceklis perkembangan anak dalam buku KIA 1.Petugas menjelaskan ceklis perkembangan anak sesuai dengan kelompok umur serta menjelaskan cara melakukan stimulasi perkembangan anak sesuai dengan kelompok umur menggunakan buku KIA 2.Petugas mengajukan pertanyaan kepada peserta terkait pemantauan dan stimulasi perkembangan anak dan menggali diskusi aktif dari peserta 3.Petugas membagi peserta ke dalam kelompok dan membagikan buku KIA kepada masing-masing kelompok 4.Petugas menjelaskan soal latihan kasus pemantauan perkembangan dan meminta kelompok mengerjakan latihan kasus 5.Petugas meminta kelompok untuk menjelaskan hasil kerja latihan kasus 6.Petugas melakukan diskusi membahas hasil kerja kelompok dan membuat kesimpulan Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 43

G. Uraian Materi Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan perlu dilakukan secara rutin pada bayi dan anak Pemantauan dilakukan setiap bulan di Posyandu Orang tua perlu membawa buku KIA ketika membawa anak ke Posyandu agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dipantau dengan baik Pertumbuhan : Melakukan penimbangan berat badan (BB) dan pengukuran Panjang Badan (PB)/Tinggi Badan (TB) setiap bulan di Posyandu Merujuk ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan bila BB tidak bertambah sesuai garis pertumbuhan di buku KIA Perkembangan : Pemantauan perkembangan dengan menggunakan buku KIA dapat dilakukan oleh kader, keluarga dan masyarakat secara mandiri Stimulasi tumbuh kembang anak : kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi dapat dilakukan oleh ibu, ayah, pengasuh, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat Kurang stimulasi menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang bahkan gangguan menetap Kegiatan stimulasi dan pemantauan perkembangan antara lain meliputi gerak kasar, gerak halus, bicara bahasa, sosialisasi dan kemandirian sesuai buku KIA Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu: 1.Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang 2.Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya 3.Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak 4.Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman 5.Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap ke 4 aspek perkembangan Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 44

6. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak 7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan 8. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya Jika pada ceklis perkembangan, anak belum bisa melakukan salah satu hal pada pemantauan perkembangan, kader perlu merujuk ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS pada bayi dan anak di buku KIA dapat membantu untuk mengetahui pertumbuhan setiap bulan dan mendeteksi gangguan pertumbuhan lebih dini sehingga perlu diisi dengan lengkap dan diplotting setiap bulan ketika bayi dan anak ditimbang di Posyandu. Langkah pengisian KMS 1.Memilih KMS sesuai jenis kelamin 2.Mengisi identitas anak dan orangtua pada halaman muka KMS 3.Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak 4.Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak 5.Mencatat setiap kejadian yang dialami anak 6.Mengisi kolom pemberian ASI eksklusif Penentuan Status Naik (N) atau Tidak naik (T) 1.Naik (N) : Grafik memotong garis pertumbuhan di atasnya atau grafik mengikuti garis pertumbuhannya. 2.Tidak Naik (T) : Grafik memotong garis pertumbuhan di bawahnya atau grafik mendatar atau grafik menurun menjauhi garis pertumbuhannya. 3.Bila Berat Badan bayi/anak tidak naik 1 kali segera rujuk ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk dikonfirmasi dengan 3 indikator status gizi oleh tenaga kesehatan. Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 45

Materi 8 PMBA pada Kondisi Khusus dan Situasi Bencana

Materi 8 PMBA pada Kondisi Khusus dan Situasi Bencana A. Deskripsi Praktik pemberian makan pada kondisi khusus meliputi pemberian makan pada bayi dan anak sakit dan pada masa pemulihan. Pemberian makan bayi dan anak dalam situasi bencana adalah praktik pemberian makan yang direkomendasikan untuk bayi dan anak usia 0-24 bulan dalam situasi bencana. PMBA pada situasi bencana sangat penting untuk diperhatikan karena bayi dan anak adalah salah satu kelompok yang paling rentan terkena dampak situasi bencana dan mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit dan mengalami kematian. Risiko kematian disebabkan terutama karena penyakit infeksi seperti diare dan masalah kekurangan gizi, termasuk rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan. B. Tujuan 1.Peserta dapat mengetahui pemberian makan pada bayi dan anak dalam kondisi khusus dan situasi bencana 2.Peserta mampu menjelaskan dan melakukan edukasi pemberian makan pada bayi dan anak dalam kondisi khusus dan situasi bencana C. Pokok Bahasan 1.PMBA pada kondisi khusus 2.PMBA pada situasi bencana D. Metode 1. Ceramah interaktif 2. Diskusi kelompok E. Alat dan Bahan 1.Kertas flipchart, spidol, dan selotip Flipchart bertuliskan judul : a) Bagaimana pemberian makan bayi usia kurang dari 6 bulan saat sakit? b) Bagaimana pemberian makan bayi usia kurang dari 6 bulan saat masa pemulihan? c) Bagaimana pemberian makan anak usia diatas 6 bulan saat sakit? d) Bagaimana pemberian makan anak usia diatas 6 bulan saat masa pemulihan? Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 46

F. Langkah-langkah 1.Petugas membagi peserta menjadi kelompok. 2.Petugas menyiapkan 4 (empat) flipchart dengan tulisan yang berjudul sebagai berikut: a. Bagaimana pemberian makan anak usia kurang dari 6 bulan saat sakit? b. Bagaimana pemberian makan anak usia kurang dari 6 bulan saat masa pemulihan? c. Bagaimana pemberian makan anak usia diatas 6 bulan saat sakit? d. Bagaimana pemberian makan anak usia diatas 6 bulan saat masa pemulihan? 3. Petugas meminta masing-masing kelompok untuk mengisi flipchart dengan menulis jawaban pertanyaan yang tertera pada flipchart 4. Petugas meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang ditulis di flipchart dan kelompok lain menanggapi pemaparan hasil diskusi 5. Petugas memberikan koreksi atas informasi yang belum tepat atau belum disampaikan 6. Petugas menyampaikan informasi rekomendasi PMBA pada situasi bencana kepada peserta dan membuat kesimpulan G. Uraian Materi Pada kondisi khusus seperti sakit, bayi tetap perlu diberikan ASI dan MP ASI sesuai rekomendasi dan tetap disusui. Pemberian MP ASI perlu diperhatikan ketika sedang sakit dan pada masa pemulihan setelah sakit. Pemberian ASI pada bayi kurang dari 6 bulan saat sakit: 1.Lebih sering memberikan ASI sewaktu bayi sakit termasuk saat diare, untuk membantu bayi melawan penyakitnya, mengurangi kehilangan berat badan dan sembuh lebih cepat 2.Menyusu juga memberikan kenyamanan pada bayi yang sakit. Jika bayi menolak untuk disusui, maka berikan motivasi kepada ibu untuk terus menyusui dan menawarkan untuk menyusui sesering mungkin kepada bayi 3.Bila bayi terlalu lemah untuk menyusu, perah ASI dan berikan kepada bayi dengan cangkir atau sendok. Ini akan membantu ibu untuk mempertahankan pasokan ASI dan mencegah masalah pada payudara 4.Bila ibu sakit, susui terus bayinya. Ibu perlu makanan ekstra dan dukungan untuk terus menyusui 5.Menerapkan pola hidup bersih dan sehat Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 47

Pemberian ASI pada bayi kurang dari 6 bulan saat masa pemulihan: 1.Memberikan ASI sesering mungkin, lebih sering dari waktu sehat 2.Memberikan ASI perah bila perlu 3.Hindari memberikan susu formula dan memberikan minum memakai botol susu 4.Memberikan perhatian dan kasih sayang dengan memeluknya Pemberian MP-ASI pada anak di atas 6 bulan saat sakit: 1.Berikan makanan yang beraneka ragam dan padat energi 2.Bujuk anak untuk tetap makan dan minum dengan penuh kesabaran 3.Berikan lebih banyak makanan dan cairan yang disukai anak sewaktu sakit (dalam porsi kecil dan sering) 4.Berikan makanan yang mudah dicerna seperti bubur dan hindari makanan pedas dan berlemak 5.Teruskan pemberian ASI, lebih sering menyusu selama bayi dalam keadaan sakit seperti diare, untuk membantu bayi melawan penyakit, mengurangi kehilangan berat badan dan sembuh lebih cepat 6.Menerapkan pola hidup bersih dan sehat Pemberian MP-ASI pada anak di atas 6 bulan saat masa pemulihan: 1.Tingkatkan pemberian makan sesuai dengan usia, frekuensi pemberian, jumlah, tekstur/kekentalan, variasi makanan, pemberian makanan secara aktif/responsif, dan selalu menjaga kebersihan 2.Berikan makanan yang beraneka ragam dan padat gizi 3.Beri makanan lebih sering, dengan menambah makanan selingan 4.Berikan makanan lebih banyak dari biasanya dan dengan prinsip \"4 bintang\" 5.Suapi anak dengan lebih sabar dan penuh kasih sayang 6.Berikan ASI lebih sering untuk mendapatkan kembali berat badan yang hilang selama sakit Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 48

PMBA pada Situasi Bencana Pada kondisi bencana, ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak merupakan kelompok rentan yang memerlukan perhatian khusus karena rentan terhadap penyakit infeksi dan masalah gizi. Praktik-praktik PMBA (IMD, Menyusui Eksklusif, pemberian MP ASI dan Lanjut menyusui hingga 2 tahun atau lebih) tetap direkomendasikan pada situasi bencana untuk mencegah terjadinya masalah-masalah gizi. Pada kondisi bencana, ibu masih dapat memberikan ASInya dan yang terbaik diberikan. Dengan menyusui juga dapat membantu ibu meredakan stres dan memberikan ketenangan serta ikatan yang baik antara ibu dan bayi. Dukungan sangat dibutuhkan kepada ibu untuk dapat menyusui dan melakukan praktik-praktik PMBA pada kondisi bencana. Rekomendasi terkait PMBA pada situasi bencana: Bayi tetap diberi ASI karena ASI menyelamatkan bayi. Praktik-Praktik PMBA harus dilindungi dan didukung. Perhatikan donasi yang melanggar KODE. Pemberian makanan atau minuman selain ASI hanya dapat diberikan pada kondisi tertentu dan dalam pengawasan tenaga kesehatan, memenuhi syarat dan tersedia air bersih Tersedianya data anak usia kurang dari 2 tahun untuk memastikan dukungan PMBA Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 49

Referensi Strategy for Infant and Young Child Feeding. WHO. 2003. Geneva. Panduan Fasilitator. Modul Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan MCAI. 2017. Jakarta. Buku Kesehatan Ibu Anak (KIA). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Jakarta. Pedoman Pemberian Makan Bayi dan Anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Jakarta. Buku Saku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. Jakarta. Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Hal 50

Panduan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu Kementerian Kesehatan Tahun 2022


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook