EDISI 1, JANUARI 2021 DHARMAIS Daftar Isi e - News 2. Berita Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan di RS Kanker Dharmais 4. Artikel Kesehatan Pasien Kanker Harus Tetap Mendapatkan Perawatan Maksimal Selama Pandemi COVID-19 TERBIT SETIAP BULAN MEDIA BERITA DAN EDUKASI RS KANKER DHARMAIS
Kata Pengantar Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmatNya telah terbit Dharmais e - News edisi perdana ini, sebagai media berita dan edukasi di RS Kanker Dharmais. Pada edisi perdana ini, akan membahas tentang pentingnya kelanjutan pengobatan bagi pasien penderita kanker di masa pandemi Covid-19 , melalui artikel yang berjudul Pasien Kanker Harus Tetap Mendapatkan Perawatan Maksimal Selama Pandemi COVID-19, serta berita mengenai Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Untuk mengetahui lebih lanjut, pembaca dapat menyimaknya melalui e- News digital ini. Mengingat Dharmais e -News ini adalah terbitan perdana, tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu kami memohon maaf atas segala kekurangan tersebut. Demikian, semoga Dharmais e- News ini dapat bermanfaat. Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh Direktur Utama dr. R Soeko W Nindito, D, MARS DHARMAIS e-NEWS EDISI 1, JANUARI 2021 1
Berita Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan di RS Kanker Dharmais DHARMAIS e-NEWS EDISI 1, JANUARI 2021 2
Berita Pada Hari Kamis, tanggal 14 Januari 2021 telah dimulai pemberian vaksinasi covid-19 tahap pertama bagi tenaga kesehatan di RS Kanker Dharmais. Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. R. Soeko W Nindito D, MARS mengawali pemberian vaksinasi covid-19 untuk tenaga kesehatan RS Kanker Dharmais yang dilakukan penyuntikannya oleh Dr. dr. Haridana Indah S. Mahdi, Sp.PD-KAI. Acara pemberian vaksinasi turut dihadiri Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang serta Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum serta para tenaga kesehatan lainnya, dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan penularan Covid -19. Setelah dilakukan penyuntikan vaksin, Direktur Utama menyampaikan bahwa tidak ada keluhan atau gejala yang berarti setelah dilakukan penyuntikan. Sebelumnya pada tanggal 13 Januari 2021 Presiden RI, Bapak Joko Widodo mendapatkan kesempatan pertama untuk divaksinasi yang disiarkan secara langsung melalui berbagai media televisi. DHARMAIS e-NEWS EDISI 1, JANUARI 2021 3
Artikel Kesehatan Pasien Kanker Harus Tetap Mendapatkan Perawatan Maksimal Selama Pandemi COVID-19 DHARMAIS e-NEWS EDISI 1, JANUARI 2021 4
Artikel Kesehatan Perawatan pasien kanker saat pandemi Dokter Jaka menekankan agar pasien kanker melakukan pencegahan COVID-19 jauh lebih Selama pandemi, banyak pasien kanker yang ketat daripada orang-orang tanpa kanker. tidak kontrol ke rumah sakit sesuai jadwal Caranya dengan menghindari keramaian, rajin karena takut tertular COVID-19. Padahal, mencuci tangan, dan selalu mengenakan masker. penanganan cepat dan tepat adalah kunci Selain itu, diutamakan mereka tetap ke rumah keberhasilan menuju kesembuhan pasien sakit dan tidak menunda penanganan. kanker. Karena itu Rumah Sakit Kanker Merawat pasien kanker selama masa pandemi Dharmais menyiapkan protokol screening ketat Hasil penelitian yang disebutkan sebelumnya untuk menjaga pasien kanker terhindar dari dimaksudkan agar pasien kanker lebih berhati- COVID-19. hati dan selalu melakukan pencegahan penularan COVID-19 dalam setiap aktivitasnya. Menjaga pasien kanker dari infeksi COVID-19 Dokter Jaka berpesan pada pasien kanker untuk Pasien kanker selalu diingatkan untuk berhati- tidak terlalu stres dengan data risiko pasien hati terhadap penularan COVID-19 karena kanker terhadap infeksi COVID-19. Stres karena mereka termasuk dalam kelompok berisiko khawatir berlebihan justru bisa membuat daya tinggi. tahan tubuh pasien menurun apalagi ditambah dengan tertundanya penanganan. Virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 lebih mudah menginfeksi orang dengan daya tahan dr. Jaka Pradipta, SpP tubuh lemah, misalnya pada lansia dan orang dengan penyakit penyerta termasuk kanker. Dokter Jaka Pradipta, spesialis kanker paru Rumah Sakit Kanker Dharmais, menjelaskan bahwa orang yang mengidap kanker berarti di tubuhnya sedang ada proses peradangan. Hal tersebut umumnya membuat daya tahan tubuh kurang bagus. Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), pasien kanker yang terinfeksi COVID- 19 berisiko mengalami komplikasi (perburukan gejala) serius dibandingkan dengan pasien tanpa kanker. Risiko ini lebih tinggi lagi pada pasien yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi. Dua studi dari Amerika Serikat dan Inggris menunjukkan tingkat kematian yang tinggi diantara pasien COVID-19 yang juga menderita kanker. “Kankernya saja sudah bikin pasien sakit. Dengan ditambah COVID-19, kalau melihat data, pasien kanker bisa mengalami gejala lebih berat,” ujar dokter Jaka dalam wawancaranya dengan Hello Sehat. DHARMAIS e-NEWS EDISI 1, JANUARI 2021 5
Artikel Kesehatan Skrining masuk pengunjung rumah sakit Ruang Isolasi Bagi pasien kanker, kontrol ke rumah sakit adalah Semua prosedur ini dilakukan di ruangan keharusan terutama saat dijadwalkan untuk terbuka dengan pemantauan ketat supaya melakukan kemoterapi, radioterapi, ataupun pengunjung tetap menjaga jarak aman atau tindakan operasi. Perlu diingat bahwa penundaan physical distancing. penanganan kanker bisa berisiko memperburuk kondisi pasien. Setelah melewati screening tersebut, pengunjung baru diizinkan masuk gedung rumah “Jangan sampai pasien aman dari COVID-19 tapi sakit. meninggal karena kanker,” kata dokter Jaka. Pada pasien kanker, pemeriksaan terkait Saat ini rumah sakit telah melakukan COVID-19 akan dilanjutkan dengan pemeriksaan pemeriksaan ketat untuk mencegah penularan swab tenggorokan (RT-PCR). Semua pasien COVID-19 pada pasien kanker. harus terlebih dahulu melakukan diagnosis COVID-19, terutama pasien kanker yang akan Di Rumah Sakit Kanker Dharmais, setiap orang melakukan tindakan medis berupa kemoterapi, yang ingin memasuki gedung rumah sakit harus radioterapi, atau operasi kanker. mengisi formulir berisi pertanyaan-pertanyaan seputar riwayat perjalanan dan penyakit. Setelah “Jangan sampai pasien positif COVID-19 kita itu, pengunjung harus melakukan pengecekan kemoterapi, nanti bisa jeblok. Kami (RS Kanker suhu dan wawancara sederhana berkaitan Dharmais) melakukan swab pada 50 sampai 100 dengan gejala yang dirasa serta maksud dan pasien setiap harinya. Ini agar kami tahu bahwa tujuan kedatangan. pasien aman untuk melakukan pengobatan,” kata dokter Jaka. DHARMAIS e-NEWS EDISI 1, JANUARI 2021 6
Artikel Kesehatan RS Kanker Dharmais memiliki perangkat dan “Jadi, orang muda yang merasa sehat jangan laboratorium sendiri untuk melakukan tes swab terlena dan orang yang punya komorbid dan diagnosis COVID-19. Hasil pemeriksaannya (penyakit penyerta) jangan terlalu panik. Soalnya, dapat diketahui dalam waktu 2-3 hari. Ini lebih kalau sudah panik daya tahan tubuh akan cepat daripada mengirimnya ke laboratorium menurun,” ujar dokter Jaka. pusat yang membutuhkan waktu paling tidak sepekan. Jika pasien kanker RS Kanker Dharmais dinyatakan positif COVID-19, pasien tersebut “Sekarang kita memasuki era yang sudah lebih akan di rawat di ruang isolasi RS Kanker siap. Karena senjata kami (ilmu pengetahuan Dharmais agar penyakit kanker dan COVID-19- tentang COVID-19, APD, dan ketersediaan tes nya selalu dalam pemantauan dokter. swab) juga sudah lumayan lengkap,” pungkasnya. Saat sudah dinyatakan negatif, barulah dokter Bagaimana jika pasien kanker RS Kanker yang bersangkutan akan menentukan kapan Dharmais positif COVID-19? pasien harus melakukan kontrol ke rumah sakit Bila pasien terbukti positif COVID-19, langkah dan kapan bisa kontrol secara online. pertama yang harus dilakukan adalah supaya jangan panik. Pasien masih memiliki kemungkinan untuk sembuh dari COVID-19. Data memang berbicara banyak mengenai kefatalan COVID-19 pada pasien kanker, tapi itu tidak mutlak. Tidak sedikit pasien kanker bisa sembuh dari COVID-19. Bahkan, ada beberapa kasus spesial pasien positif COVID-19 yang hanya menunjukkan gejala ringan. Selain itu, ada beberapa kasus pasien COVID-19 usia muda tanpa penyakit penyerta yang mengalami perburukan gejala hingga harus dirawat di IGD. Pemeriksaan SWAB PCR Tindakan Radioterapi 7 DHARMAIS e-NEWS EDISI 1, JANUARI 2021
Informasi DHARMAIS e-NEWS EDISI 1, JANUARI 2021 8
Search
Read the Text Version
- 1 - 10
Pages: