Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Warta 02 Februari 2020

Warta 02 Februari 2020

Published by Joni Gultom, 2020-02-01 03:37:22

Description: Warta 02 Februari 2020

Search

Read the Text Version

Warta Sepekan, 2 Februari 2020 Gereja yang Berdoa, Menyem- bah, Bersaksi dan Melayani BETHANY CHURCH PERAK MALAYSIA 73A, Jln Perempuan Mazwin, Roundabout, Silibin; 64A, Jln Pengkalan Indah 1, Bandar Pengkalan (05-3212812); 67A, Jalan Laluan Klebang Restu 3, Medan Klebang Restu, Ipoh ; 45, Jalan Sejahtera 4, 32000 Sitiawan-: Desa Merbau Air Tawar, No 22, Taman Pertama 2, Taman Pertama, Taiping Pastor in charge : Ps. Robert James (email : [email protected]) Hp ; 016-5120731, : +6281372037839 (Indonesia) RENUNGAN KHUSUS PANDANGAN ALKITAB TER- HADAP PENGURAPAN PENGURAPAN DALAM HIDUP ORANG PERCAYA Dalam Oxford dictionary, kata ‘pengurapan’ berasal dari kata “Anoint”, yaitu Salah satu hal yang membedakan antara to put oil on somebody or on part of some- orang percaya dengan orang yang belum percaya body’s body as part of a religious or other cere- adalah adanya pengurapan Tuhan dalam hidup- mony.” Di dalam Alkitab, event pengurapan nya. Sebagai pengikut Kristus, seyogyanya pen- juga beberapa kali kita jumpai, baik itu pen- gurapan bukanlah menjadi sesuatu yang asing, gurapan yang dilakukan atas manusia atau- melainkan menjadi bagian yang penting dalam pun pengurapan atas benda. Pada artikel kali perjalanan iman dan keseharian kita mengiring ini, kita akan berfokus pada pengurapan yang Dia. Kata ‘Kristus’ itu sendiri sebenarnya memiliki dilakukan atas manusia. arti ‘Yang diurapi’, sehingga kita yang percaya kepada Kristus sudah seharusnyalah menjadikan Di dalam Perjanjian Lama, kita dapat pengurapan sebagai bagian yang penting dan tid- menemukan tindakan pengurapan pada acara ak terpisahkan dalam perjalanan hidup orang ritual keagamaan (untuk menyucikan item- percaya. item keagamaan) dan penahbisan Imam Besar, Di wadah kita, pengurapan benar-benar misalnya: bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan telah kita imam-imam yang melayani (Kel 40:15), ketahui bersama bahwa pengurapan menjadi sa- pengangkatan seorang Raja (1 Sam 16:1; 12- lah satu fokus dalam ibadah kita, selain hadirat 13), serta Tuhan dan bahasa roh. Tindakan pengurapan juga pengangkatan seorang Nabi (1 Raj 19:16). tidak jarang dilakukan oleh para pemimpin ro- Dalam Perjanjian Lama, memang han- hani kepada kita. Selain itu, tindakan pengurapan juga sering kita jumpai dilakukan kepada orang ya orang-orang khususlah yang dapat meneri- sakit, pengurapan pada rumah/kantor/usaha ba- ma pengurapan. Sedangkan dalam Perjanjian ru, dan sebagainya. Baru, pengurapan diberikan kepada orang percaya yang sudah menjadi milik Yesus dan memiliki Yesus. (2 Kor 1:21-22; 1 Yoh 2) Seringkali yang kita temui dalam Al-

kitab jika bicara pengurapan, instrumen yang dipakai adalah minyak. Minyak sering digunakan se- bagai lambang persetujuan Allah, kehadiran Allah, berkat, kuasa, penghiburan, kesembuhan, sukacita, perkenanan, kesejahteraan, dan otoritas (Warren, 2019). Penggunaannya pun dapat di- taruh di kepala (Mzm 23:5; Pkh 9:8), kaki (Luk 7:38; Yoh 12:3), mata (Why 3:18) dan juga di muka (Mzm 104:15). Dalam Perjanjian Baru tidak terlalu ditekankan tentang minyak, tetapi Roh Kudus menjadi instrumen pengurapan itu sendiri (2 Kor 1:21-22). Roh Kudus yang memenuhi/ menguasai seringkali mengiringi tindakan pengurapan baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjan- jian Baru. PRINSIP YANG MENDASARI PENGURAPAN MINYAK Prinsip konsekrasi, yaitu memisahkan atau mengkhususkan sesuatu atau seseorang kepada Tuhan. Kita telah melihat beberapa contoh di pembahasan sebelumnya bahwa prinsip ini menjadi bagian dari praktek kehidupan rohani umat Tuhan di Perjanjian Lama. Di zaman Perjanjian Baru, prinsip ini juga dipraktekkan oleh umat Tuhan seperti dalam Yako- bus 5:14, “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.” Kalimat “mengoles dengan minyak” dalam ayat ini memiliki maksud agar orang yang sakit dibawa kepada Tuhan untuk mendapatkan belas kasihan-Nya. (NIV Zondervan Study Bible) Pema- haman ini mengandung makna konsekrasi di dalamnya. Prinsip konsekrasi yang dilambangkan dengan pengolesan minyak tetap berlaku pada era Perjanjian Baru. Setiap tindakan pengurapan selalu membawa pesan khusus di dalamnya. Pengurapan bukan sembarangan diberikan/ dilakukan tanpa maksud dan tujuan. Yesus Kristus pun sebagai “Yang Diu- rapi” dalam Lukas 4:18-19 dijelaskan bahwa, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Oleh karena itu, pengurapan yang kita terima harus kita sadari sebagai bagian dari perjalanan kita dalam panggilan-Nya, seperti Yesus berjalan selama Ia ada di bumi ini, Kisah Para Rasul 10:38 mencatat, “yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan keliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.” Jikalau Yesus saja menerima pengurapan dari Allah, terlebih lagi kita. Dalam hidup kita setiap hari, sebagai umat gembalaan-Nya, Tuhan pun telah berkata bahwa Ia sebagai gembala yang baik akan mengurapi kepala kita dengan minyak. (Mzm 23:5b) Saat ini kita ada di era Pentakosta yang ketiga di mana kita menjadi ‘Messenger of the Third Pentecost’, pengurapan sungguhlah sangat diperlukan untuk menuntaskan Amanat Agung-Nya. Pekerjaan kerajaan-Nya tidak dapat kita lakukan dengan kekuatan kita sendiri karena kita begitu terbatas. Kita sungguh membutuhkan pengurapan dari-Nya yang Ia berikan melalui para pemimpin rohani di atas kita. Untuk itu, masuk dalam tahun 2020 yaitu ‘Tahun Dimensi yang Baru’, pastikan kita berjalan dalam pengurapan-Nya setiap hari. Jangan lewatkan kesempatan-kesempatan yang Tu- han berikan di 2020 untuk kita diurapi oleh Dia melalui para pemimpin kita. Terima pengurapan- Nya dengan iman dan mulai melangkah mengerjakan apa yang Roh Kudus tuntun. Jangan lupa untuk berdoa setiap pagi hari di dalam saat teduh kita, meminta pengurapan dari Tuhan yang akan me- mampukan kita menjalani hari-hari kita seturut kehendak-Nya. (HT)

BERDOA UNTUK FILIPINA Nama Negara : Philipina Populasi : 109 juta jiwa Agama : Mayoritas Kristen Katolik Pokok doa 1. Berdoa untuk mereka yang mengalami dampak dari letusan gunung Taal pada 12 Januari lalu. Tuhan memberikan damai sejahtera bagi mereka yang mengalami trauma atas bencana ini. 2. Terus berdoa untuk perlindungan Tuhan atas bangsa ini. Gempa susulan yang diprediksi akan terjadi dan mengakibatkan longsor, dihalaukan dalam nama Tuhan Yesus. 3. Melalui goncangan-goncangan yang terjadi di bangsa ini, biarlah hati bangsa ini mencari Tuhan dan kekuatanNya. Ketahuilah bangsa Filipina “Nama Tuhan adalah menara yang kuat, kesana- lah orang benar berlari dan ia menjadi selamat” ( Amsal 18 : 10). 4. Roh Kudus dicurahkan atas bangsa Filipina. Tuhan memberikan hati yang baru dan mengganti- kan hati yang keras. Bangsa ini akan membuka hatinya untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka. Amin.

Cara-cara Sederhana Yang Gereja Anda Menjaga dan Menjangkau Kaum Millennial DENGAN ERLC 11 Nov 2014 Tampaknya di mana-mana kita melihat blogosfer Kristen pop, seseorang berbicara tentang Millennial. Pembicaraan biasanya terfokus pada apa yang diinginkan oleh kaum Mil- lenial ini dan bagaimana gereja lokal dapat menjangkau mereka. Misalnya, dalam artikel bulan September di situs web mereka, Barna Research Group menawarkan temuan survei baru untuk menghasilkan \"5 Cara Menghubungkan dengan Generasi Millenial.\" pada Millennials sedikit berlebihan.Ini telah menjadi lebih dari titik penjualan yang menghasilkan konten daripada benar-benar membantu kita lebih dekat untuk mencapai Millennials. Dua masalah yang kita hadapi Saran saya adalah agar kita tidak membuat generasi ini begitu rumit. Ada beberapa kebenaran se- derhana yang perlu kita pahami tentang Gereja dan Milenium, tetapi begitu kita mengetahuinya, kita hendaknya tidak merumitkan bagaimana Millenial dijangkau dan terhubung dengan Gereja lokal. Ada dua masalah mencolok yang dihadapi Gereja dengan Millennial: 1. Kita perlu mempertahankan generasi Millennials yang ada di Gereja. 2. Kita perlu menjangkau mereka yang belum atau tidak ada di dlam gereja. Pandangan Mendunia adalah kunci untuk menjaga Millennial Amanat Agung memanggil kita untuk kedua aspek penting misi Kristen ini: penginjilan dan pemu- ridan. Mencari tahu bagaimana menjawab panggilan untuk generasi Millenial ini seharusnya tidak berbeda, dan saya rasa kita belum perlu belajar lagi, buku, atau konferensi. Dimulai dengan hari Minggu, fakta sederhananya adalah bahwa banyak gereja memiliki layanan dan program yang tidak ingin dihadiri orang, terutama generasi dengan loyalitas yang terus menurun. Tidak ada gunanya waktu atau tenaga orang untuk datang ke kebaktian Minggu pagi yang, di mata mereka, timpang, mu- rahan, dan canggung. Milenium juga terobsesi dengan \"pengalaman,\" dan mereka tidak mendapatkannya di kebanyakan gereja. Walaupun saya tidak menyarankan kita menciptakan bu- daya konsumen atau bahkan lebih banyak model \"menarik\", saya mengklaim kita perlu membuat hari Minggu sepadan dengan dorongan dan waktu. Ada alasan lain mengapa banyak gereja tidak dapat mempertahankan Millennial dalam pertemuan mereka, dan itu semua berhubungan dengan bagaimn kita punya pandangan mendunia. Artikel Bar- na menyatakan, \"Generasi Millenial perlu bantuan belajar bagaimana menerapkan hati dan pikiran mereka ke realitas budaya saat ini. Generasi Millenial membutuhkan bimbingan tentang melibatkan bu- daya secara bermakna, dan dari perspektif Kristen yang berbeda.\" Barna menyimpulkan dari penelitian bahwa orang Kristen Millenial dua kali lebih mungkin menga- takan bahwa gereja mereka membantu mereka belajar \"tentang bagaimana orang Kristen dapat ber- kontribusi secara positif kepada masyarakat\" dibandingkan dengan mereka yang keluar dari gereja (46 persen berbanding 20 persen). Kesimpulan dari penelitian itu jelas penting, tetapi itu masih jauh dari masalah terbesar. Seraya generasi ini semakin maju, kita melihat penurunan kepercayaan mere- ka pada Kitab Suci, dimulai dengan keyakinan eksklusif bahwa hanya Yesus Kristus yang merupakan

jalan menuju keselamatan, bersama dengan kebenaran-kebenaran penting Alkitabiah lainnya. Gereja harus mengajarkan keyakinan naluriah kepada Kitab Suci untuk menjaga orang-orang Kris- ten Milenial dan membantu mereka mengembangkan pandangan dunia Alkitab. Jadi, sementara banyak yang ingin menunjukkan langkah-langkah dan hal-hal penting untuk mere- but kembali generasi ini, namun saya tidak yakin sesungguhnya kita pernah memilikinya dari awal. Bagi banyak orang Millenial, pandangan tentang iman dan gereja dibentuk oleh atau diwarisi dari orang tua dan kakek nenek mereka. Ketika Anda telah menjadi bagian dari sebuah gereja selama ber- tahun-tahun karena kewajiban keluarga, citra, atau tradisi, kehidupan seperti rak itu pada akhirnya akan berakhir. Mempertahankan generasi Millenial di Gereja mungkin dimulai dengan benar-benar membantu mereka berpindah dari iman budaya warisan ke keyakinan keyakinan dalam Injil Yesus Kristus. Kita harus menciptakan lingkungan, alasan dari Kitab Suci, dan membantu generasi ini memahami mengapa gereja lokal penting. Menjangkau Generasi Milenial juga membutuhkan hubungan dengan orang non-Kristen Kita juga harus memahami tantangan yang berbeda antara menjaga Millenial dalam Gereja, dan men- jangkau mereka yang belum datang. Mengubah gaya layanan Anda dan meningkatkan kepercayaan diri pada Alkitab dapat membantu Anda dalam mempertahankan keberadaan generasi Millennial, tetapi itu tidak akan membantu Anda untuk dapat menjangkau mereka. Anda punya band? Begitu juga bar lokal di kota. Anda menyajikan kopi? Begitu juga tempat yang sering mereka kunjungi dengan laptop Mac dan te- man-teman mereka. Pendeta Anda memakai celana jins? Anda mungkin berpikir itu keren. Mereka tidak peduli. Gereja Anda menggunakan Facebook? Oke, begitu juga nenek mereka sekarang. Yang benar adalah bahwa orang-orang dari semua generasi datang ke gereja dengan tangan seorang teman yang dapat dipercaya. Jadi mengapa Gereja tidak dapat menjangkau milenial? Saya ki- ra jawabannya sebenarnya sederhana, tetapi jarang dibahas. Christian Millennials sebagian besar tidak memiliki hubungan dengan orang yang tidak percaya. Jika seseorang bertanya apa penghalang terbesar bagi Amanat Agung di Amerika saat ini, kemung- kinan jawabannya adalah sekularisme militan, kebebasan beragama, yang dengan cepat menghilang pengaruh Kristen di lapangan publik, dan munculnya \"nones.\" (tidak sama sekali). Ini semua akan memenuhi syarat mendesak sebagai hal-hal yang dihadapi Gereja dan harus ditangani. Namun, saya percaya halangan terbesar bagi kemajuan Gereja, khususnya dalam generasi milenial ini, adalah gelembung dari perkembangan budaya Kristen. Rintangan dari dua subkultur Kristen Saat ini, subkultur diwakili oleh dua jenis orang Kristen milenial. Satu kelompok yang akan saya se- but \"Milenial Cerdas\" (Smart Mienial). Mereka menggunakan kata kunci, seperti \"asli\" dan \"transparan,\" sambil memodelkan bagaimana rasanya menjadi seorang Kristen yang keren dan ke- ren. Mereka mengenakan tren terbaru, band cinta yang belum ditemukan oleh arus utama dan tidak memiliki masalah menghabiskan Jumat malam mereka menyesap anggur di hot spot lokal. \"Pertunangan budaya\" adalah nama permainan mereka, dan generasi Kristen ini memainkannya dengan bangga. Menempatkan utas terbaru dari Urban Outfitters, para SM ini pergi ke konser atau bar untuk malam itu, memposting foto-foto kemudian yang menampilkan kebebasan yang baru

ditemukan dan memisahkan diri dari nenek moyang mereka. Bagi para SM, gaya hidup ini kadang- kadang bahkan dianggap sebagai misi karena mereka mengambil bagian dalam budaya di sekitar mereka. Namun, saya terus mendapati diri saya mengajukan pertanyaan yang membingungkan ini: Jika satu generasi orang Kristen begitu memuja, otentik, dan terlibat secara budaya, maka mengapa kita menghadapi dilema dari generasi yang hilang di Gereja? Sementara hanya Tuhan yang bisa membu- ka mata hati seseorang terhadap Injil, sesuatu masih belum cocok. Ya, ada ketidakhadiran utama orang Kristen yang tidak membagikan Injil, di semua kalangan. Tapi, saya percaya ada masalah yang lebih besar di generasi yang hilang ini yang belum terjangkau. Banyak orang Kristen yang mengaku terlibat secara budaya dan misi tidak benar-benar salah satu dari mereka. Keluarga Millenial yang cerdas suka dengan tujuan berkeadilan sosial yang baik tetapi sering acuh tak acuh pada Amanat Agung. Mereka suka menjadi sekeren dunia dan ikut bersenang-senang, tetapi melakuakan juga hal yang kotor dan menjadi rahasia kecil dengan teman-teman Kristen mereka dan bukan pada yang terhilang. Tanpa menyadarinya atau mengakuinya, SM berada di pusat gelembung Kristen yang mereka sukai untuk dibenci. Pada kenyataannya, anggota keren ini tidak lagi ber- interaksi dengan orang-orang non-Kristen ngga mereka berusaha keras menghilangkan budaya dari leluhur mereka dan menjaga jarak. Ada kelompok lain dalam gelembung subkultur Kristen yang tidak se-trendi ini, tetapi mereka sangat terlibat. . . on line . . . satu sama lain. Kami akan menyebut orang-orang ini sebagai \"Gospel Centered Millennials\" (GCMs). Mereka mengkritik buku, mendengarkan khotbah podcast, memperdebatkan teologi dan bekerja untuk menyempurnakan definisi \"misi\" dan \"keterlibatan budaya.\" Media sosial sangat besar di dalam kamp ini. Itu memungkinkan mereka untuk menautkan artikel dan mengutip definisi Injil dari para pahlawan mereka. Mereka berbicara dan menulis tentang penginjilan dan akan membagikan iman mereka sebagai panggilan dingin di sebelah orang tersebut di pesawat terbang. Sementara setiap penginjilan lebih baik daripada tidak ada penginjilan, Anda tidak akan menemukan kelompok ini benar-benar membangun hubungan dengan orang-orang non-Kristen. Dengan kata lain, Anda tidak akan menemukan mereka menjadi misional, Anda hanya akan menemukan mereka membicarakannya. Secara teologis, perkemahan ini ortodoks dan, untungnya, tidak malu dengan Injil. Sayangnya, pesan Injil yang mereka miliki tidak mencapai misi yang cukup sering dalam kehidupan mereka sehari- hari. Mereka akan mengabar ke ratusan di negara-negara yang belum terjangkau tetapi tidak pernah terlibat dengan yang hilang melalui hubungan di kota mereka sendiri. Mereka adalah separatis bahkan tanpa menyadarinya karena mereka tidak menyadari bahwa percakapan yang mereka lakukan tentang Injil dan misi sebenarnya tidak menghubungkan Injil dengan misi. GCM sangat menyadari setiap kontroversi gereja yang terjadi di sub-budaya Kristen dan tampaknya tahu lebih banyak tentang blogger favorit mereka daripada tetangga mereka sendiri. Tampaknya kelompok ini tidak pernah ditanyai, karena penghargaan atas keyakinan Injil mereka. Sementara saya benar-benar menegaskan keyakinan itu, setiap percakapan tentang menjangkau Millennial secara efektif harus mengkritik grup ini dalam praktik mereka mengomentari sebuah budaya tanpa terlibat dalam hub- ungan. Solusinya adalah dengan menggabungkan subkultur Apa solusi bagi orang Kristen untuk bergerak melampaui gelembung subkultur dan menjangkau orang-orang yang terhilang? Saya percaya ini adalah perpaduan penuh dari praktik terbaik dari mas- ing-masing jenis orang Kristen Milenial ini. Jika praktik sadar budaya dari Milenium yang Cerdas dapat digabungkan dengan keyakinan teologis dari Milenial yang Berpusat pada Injil, saya percaya itu pasti akan mengarah pada pemenuhan yang terlokalisasi dari pemenuhan Amanat Agung. Jika kebenaran abadi dibawa ke budaya yang terus berubah, jika keterlibatan budaya disertai proklamasi

Injil yang tepat, maka milenium akan dihubungi untuk Kristus dan terhubung ke gereja-gereja lokal. Pelayanan sambal Makan dengan pemungut pajak dan pendosa masih tetap berfungsi. Percakapan kedai kopi itu harus mengarah pada pengungkapan kebenaran. Keterlibatan budaya hanya berfungsi jika budaya benar-benar terlibat. Ini sulit dicapai ketika SM berpikir misi Gereja adalah untuk mem- buatnya \"lebih dingin\" dan menegakkan keadilan sosial, sementara GCM membuat dialog teologis dan Injil yang mengawasi misi. Kekristenan tidak akan pernah dibuat keren dalam masyarakat yang menganggap kita gila. Kita membutuhkan kekuatan teologis yang mengarah pada kebutuhan mendesak hubungan dengan mereka yang tidak mengenal Kristus. Kita harus dapat menjelaskan, bernalar, menerapkan dan membuat model pesan Kristus. Saya belum pernah bertemu seseorang yang datang kepada Kristus karena mereka pikir seorang Kristen memiliki selera tinggi dalam skinny jeans dan band-band folk rock yang tidak dikenal. Saya juga tidak pernah bertemu dengan seseorang yang datang kepada Kristus karena seorang teman dapat membuat kasus untuk pemerintahan yang lebih tua dalam pemerintahan Gereja. Saya tidak mencoba membuat dua kutub palsu, tetapi menyatakan bahwa jika satu generasi akan tercapai, kita harus benar-benar mencoba menjangkau mereka dan benar-benar menjangkau mereka untuk sesuatu. Kaum Milenial Cerdas harus ditantang untuk bertanya apakah mereka benar-benar menarik atau hanya mencoba menjadi seperti budaya. Kaum Milenial Church harus menggerakkan kaki sesuai perkataan dan posting blog mereka tentang menjadi pusat Injil dan dalam misi. Saya telah belajar bahwa orang-orang yang benar-benar berpusat pada Injil dan \"dalam misi\" tidak benar-benar berbicara dan men-tweet tentang itu. Mereka hanya melakukannya. Ini adalah gaya hidup yang disengaja dan bertujuan. Mereka tidak malu akan pesan Kristus dan menjalani kehidupan bersama mereka yang membutuhkan Kristus. Sesederhana itu: punya teman, dan buka mulut Anda tentang Injil — itulah cara Anda mencapai milenium. Humor Seorang Tok Batin baru membeli motorsikal Honda dan kebetulan pada jalan pulang terserempak dengan ka- wannya yang ingin menumpang, lalu ditumpangkan kawannya itu. Dalam perjalanan kawanya merasakan Tok Batin itu hanya mengunakan gear 1 sahaja lalu bertanyalah kawanya itu, Kawan Tok Batin: Kenapak kamu hanya pakai gear 1 sahaja. Tok Batin: Kalau rosak 1 gear ada 2 lagi gear. Kawan Tok Batin:???????? Seorang ahli gizi pernah berpidato di hadapan banyak hadirin di Jakarta. \"Bahan makanan yang kita masukkan ke perut kita sudah cukup untuk membunuh sebagian besar dari kita yang duduk di sini, bertahun-tahun yang lalu. Daging sangat mengerikan. Sayuran bisa menjadi bencana, dan tidak ada di antara kita yang menyadari kuman dalam air minum kita. Tapi ada satu hal yang paling berbaha- ya dari semuanya dan sebagian dari kita di ruang ini telah memakannya. Adakah yang bisa memberi tahu saya produk mematikan apa yang saya maksud?\" \"Anda, Pak, yang duduk di depan, tolong beri kami ide Anda.\" Pria itu menundukkan kepalanya dan berkata, \"Kue pengantin...\" Seoran pria pergi setiap hari ke restoran yang sama, melihat-lihat menu, dan selalu memesan hal yang sama: nasi dan telur. Setiap hari, hal yang sama: nasi dan telur. Pelayan memutuskan untuk memainkan trik padanya dan menghapus nasi dan telur dari daftar menu. Ketika pria itu masuk, pekayan itu berkata, \"Anda tahu makanan yang sangat Anda sukai? Saya sudah menghapusnya dengan cara saya gosok pakai tangan.\" Pria itu berkata, \"Kalau begitu, cuci tanganmu dan ambilkan aku nasi dan telur.\"

MEMBANGUN DIMENSI ROHANI MENURUT PARA PENGAMAT GEREJA Tetapkan Hari Anda Dengan Niat dan Kesadaran Oleh Judy Moulton 1. Mulailah dan akhiri hari Anda dengan momen refleksi yang tenang. Cobalah bangun sedikit lebih awal - sebelum hari dimulai. Dini hari adalah waktu yang optimal untuk koneksi batin. Hargai momen transisi yang tenang ini dari tidur ke aktivitas. Saat Anda duduk dengan nyaman, mungkin dengan secangkir teh panas, perhatikan dan hubungkan dengan aliran na- pas Anda untuk menenangkan diri dalam persiapan untuk tugas-tugas harian Anda. Ini juga bisa menjadi waktu untuk berdoa atau meditasi. Sebelum Anda bergerak maju dengan hari Anda, berhen- ti sejenak untuk mengakui dan terhubung dengan kehadiran Ilahi dalam diri Anda. Ini adalah tempat stabilitas dari mana Anda dapat memperluas diri kepada orang lain. Di malam hari, gunakan saat- saat tenang terakhir sebelum tidur untuk sekali lagi terhubung dengan napas Anda dan kembangkan kesadaran akan realitas batin yang lebih dalam. Lepaskan acara hari itu secara sadar sehingga tidur Anda nyenyak dan tenang. 2. Jadilah Pengamat. Sangat mudah untuk terjebak dalam ritme kacau dari kehidupan dan rutinitas kita sehari-hari. Mes- kipun pada awalnya menantang, usahakan untuk mengamati diri sendiri saat Anda menjalani hari. Tetapkan niat untuk berhenti sepanjang hari untuk mengamati napas Anda, tindakan, interaksi dengan orang lain, dan dialog batin Anda dengan diri sendiri. Ini sangat membantu pada saat-saat stres atau kesulitan. Alih-alih menempel atau menilai pikiran Anda, perhatikan saja. Luangkan lebih banyak waktu mengamati alam. Lihatlah saat Anda berjalan di luar. Pengamatan sadar ini dapat mu- lai menggeser perspektif Anda dan alih-alih memandang hari sebagai sesuatu yang harus \"dilalui,\" kita bisa mulai melangkah keluar dari kondisi kesibukan kronis dan menghargai pengalaman hidup yang lebih dalam sebagai lebih menarik dan menyenangkan. 3. Temukan Inspirasi. Temukan jalan spiritual yang selaras dengan Anda dan kemudian pelajarilah dan ikuti jalan itu dengan komitmen penuh. Jika Anda menemukan ini sulit, Anda dapat memupuk niat untuk menemukan jalan Anda dan kemudian terbuka untuk kemungkinan. Bacalah teks yang mengangkat yang mendukung jalan Anda dan tingkatkan antusiasme Anda untuk pengejaran rohani Anda. Dengarkan musik yang indah dengan pesan positif. Cari perusahaan orang-orang yang berpikiran sama yang memiliki aspirasi serupa dan memupuk koneksi dan komunitas. Menemukan inspirasi di lingkungan Anda akan memperkaya pengalaman Anda dan memberikan dorongan untuk pengejaran spiritual Anda. Judy Moulton adalah guru E-RYT 500 jam yang dilatih dan disertifikasi oleh Institut Himalaya. Berla- tih yoga dan meditasi sejak 2006 dan mengajar sejak 2008, Judy percaya pada kekuatan penyem- buhan dan transformatif yoga dan telah mengalami manfaatnya dalam hidupnya sendiri. Ia mengan- dalkan dukungan praktik pribadinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai guru, istri, dan ibu. Judy adalah kontributor YogaInternational.com dan hidup, bekerja, dan mengajar di Institut Himalaya di Honesdale, PA.

Segalanya Dalam Hidup Adalah Spiritual, Mengingat Identitas Sejati Kita Oleh Neale Donald Walsch Kiat pertama yang akan saya tawarkan kepada seseorang yang ingin menjadi lebih \"spiritual\" dalam kehidupan sehari-hari mereka adalah mempertimbangkan kemungkinan bahwa hidup tidak dibagi menjadi \"spiritual\" dan \"non-spiritual,\" tetapi segala sesuatu dalam hidup - semua momen mo- men, peristiwa, keadaan, situasi, dan interaksinya - adalah bagian dari apa itu \"kerohanian\". Ini mungkin tampak jelas bagi sebagian orang, dan tidak begitu jelas bagi yang lain. Bagiku tidak jelas secara fungsional, meskipun aku mungkin telah memahami ini secara konseptual, sebelum Percaka- pan dengan pengalaman Allah. Yaitu, saya mungkin telah memeluk ini sebagai teori, tetapi saya tidak tahu bagaimana menerapkannya sebagai praktik dalam pengalaman saya sehari-hari. Setelah percakapan saya dengan Tuhan, saya ingat siapa saya sebenarnya dan mengapa saya hidup di dunia fisik di bumi. Ini bukan kenangan kecil, dan ini membawa saya ke tip kedua saya untuk orang lain: Lakukan apa pun yang Anda bisa, gunakan alat apa pun yang dapat Anda temukan (buku, bengkel, program online, DVD, keanggotaan di gereja atau kelompok , atau semua hal di atas), untuk mengingatkan diri Anda tentang identitas Anda yang sebenarnya sebagai individuasi keilahian, yang diekspresikan melalui kemanusiaan Anda. Kebanyakan manusia hidup dalam kasus identitas yang keliru, dan untuk alasan inilah sebagian besar kehidupan kurang bahagia sepenuhnya, dan dunia ada dalam bentuk seperti itu. Cara tercepat yang saya tahu, alat paling efektif yang saya sadari, untuk mengaktifkan tip # 2 adalah untuk memberikan kepada setiap pengalaman lain yang Anda inginkan untuk diri Anda sendiri. Jika Anda ingin mengingatkan diri Anda sendiri secara terus-menerus tentang identitas Anda yang sebenarnya, ingatkan orang lain secara berkelanjutan tentang identitas mereka yang sebenarnya. Sesungguhnya, dalam segala hal, lakukanlah kepada orang lain sebagaimana Anda akan melakukann- ya bagi Anda. Ini lebih dari sekedar pepatah spiritual atau perintah moral. Ini adalah instruksi ten- tang cara kerja mekanisme alam semesta. Beginilah cara hidup bekerja. Kiat ketiga yang akan saya tawarkan terkandung dalam 19 kata sederhana, wahyu dua kalimat yang saya berikan dalam “Conversations with God “ ketika saya memohon pada Tuhan untuk memberi ta- hu saya mengapa hidup saya tidak bekerja, dan apa yang bisa saya lakukan untuk membu- atnya kerja. Dalam tanggapan yang tidak akan pernah saya lupakan, Tuhan menjawab: “Hidup Anda bukan tentang Anda. Ini tentang semua orang yang hidupnya Anda sentuh, dan bagaimana An- da menyentuhnya. \" Pengumuman itu mengubah hidup saya, memungkinkan saya untuk menggabungkan diri lokal saya, dan pengalamannya, dengan diri universal dan pengalamannya. Saya diberikan untuk mengingat bahwa hidup saya di Bumi bukan tentang keinginan yang tidak penting, atau bahkan kelangsungan hidup, diri lokal saya yang kecil, tetapi tentang tujuan dan niat diri universal saya yang menakjubkan, yang datang ke Bumi dengan satu set tujuan. : Untuk menciptakan kembali diri saya dalam setiap momen emas sekarang dalam versi termegah dari visi terbesar yang pernah saya miliki tentang siapa saya, untuk memberi orang kembali kepada diri mereka sendiri, dan mengubah pikiran dunia tentang Tuhan. Saya akan menawarkan sebagai tip kepada orang lain merangkul serangkaian tujuan ini untuk diri mereka sendiri juga jika melakukan itu terasa bersama dan selaras dengan kebenaran batin dan pengetahuan terdalam mereka.

Daftar Community Of Love (COoL) Daftar Community Of LoVe (COoL) BCM PENGKALAN BCM SILIBIN Kord A/Shift : Cassie Ratih 1. COoL Filadelfia : Vivi L 2. COoL Alfa&Omega : Kiki Maria Kordinator Asmur dan Meru : Esterlina Hutasoit 3. COoL Gloria : Natalia Sembiring 0116153704 4. COoL Immanuel ; Joan Butar Butar 2 5. COoL Sangkakala A : Evelyn 1. COoL Keluarga 1 ; Ibu Kezia Sri 6. COoL Faith : Rina Ambarita 2. COoL Taman Meru : Dorcas Dewi 7. COoL Rajawali ; Rinta 3. Taman Meru BB 2 : Laura Elfrida 8. COoL Anak Baru; Cassie Ratih 4. Asrama Murni AA1 : Marissa Hillary 5. Asrama Murni AA2 : Sari Zega Kord B/Shift : Nia Suardina 6. Asrama Murni AA3 : Esterlina Hutasoit 7. Asmur BB1– Victory : Othniela Evi 1. COoL Sangkakala B : Sartika Napitu 8. Asmur BB3- : Ester Nellly 2. COoL Bethesda : Betaria Lumban Batu 9. Asmur BB4 —Glory : Sarmiani Damanik 3. COOL Ekklesia ; Ibu Lydia Ginting 10. Asmur CC1-Grace : Ruth Ira 4. COoL Anugerah : Rebecca Situmorang 11. Asmur CC2-Alena : Ika Alexandra Saragi 5. COoL Glory ; Annaria Sihombing 12. Asmur CC3-Helsa : Rina Tambunan 13. COOl Mapa : Eninta Florentina Kord C/Shift : Ibu Roma Aritonang Daftar Community Of Love (COoL) 1. COoL Maranatha :Siska Telaumbanua Sitiawan 2. COoL Haleluya1 : Martha Indri 3. COoL Haleluya2: Ibu Roma Aritonang 1. Keluarga Sitiawan ; Ibu Novi Simanjuntak 4. COoL Putri Sion : Naomi Triana 2. COoL Cengkat jering ; 5. COoL Igreya : Lindy Tetty R 6. COoL Grace boru ni Raja : Helmi S No HP Kordinator Lainnya 7. COoL Yobel 1 : Berliana Limbong 8. COoL Yobel 2 : Tabitha Helmi 9. COoL Elshadai : Renia Sihombing 10. COoL Sangkakala C : Riwani Kord Panorama dan Pinji : Yenida Sinaga Kordi Ibadah Sitiawan ; Ibu Novi 01131741224 1. COoL Eirene : Yenida Tamborine : Amelia Bestaria 89530694 2. COoL Agape : Agustria 3. COoL Hebron : Ibu Saut Dancer : Nahum 01121511736 Tiang Doa : Naomi Triana 0184628027 4. COoL Batsyeba : Firma Sek Minggu Silibin: Dorcas Dewi 01136139590 5. COoL Agatha : Melidar Simbolon 6. COoL Emmanuel ; Lestary 7. COoL Joy : Novita Unisem A/S ; Cassie Ratih 011114210060 8. COoL Talent : Laura Unisem B/S : Nia Suardina 01137882528 9. COoL Gift : Frida Unisem C/S : Ibu Roma 01137810720 10. COoL Atarah : Risda Manik Panorama & Salutica ; Yenida 0102912209 11. COoL Filadelfia : Susiwanti 12. COoL Betsaida : Asri Manurung 13. COoL Liora : Juwita 14. COoL Grace : Astri Hutapea 15. COoL Angela 1 ; Ivana 16. COoL Angela 2 : Fitri Eka 17. COoL Alpha : Irawati 18. COoL Wanita Teladan : Uli Ulina P 19. COoL CC3 : Samot 20.COoL Pinji Anak Baru: Elma Theana

Daftar Community Of Love (COoL) No HP Kordinator KLEBANG RESTU 1. Finisar Q/S : Mida Sagala 0142381370 Kord Finisar S/Shift : Lena Veronica 1. Putri Sion 1 : Elisabateh 2. Finisar R/ S : Hilda Neni 01151937101 2. Putri Sion 2 ; Tirza Manalu 3. Putri Sion 4 ; Cornelia 2 3. Finisar S/S : Veronica Lena 01136138864 4. Putri Sion 5 : Hanna Sirait Kord Kamaya X : Lamria Nababan 4. Yamaha ; Irma Hariyati —0123439536 1. COoL Kemenangan: Irma Aritonang 5. Kamaya 1 : Lamria — 0 11116393061 2. COoL Kasih : Fitry Simatupang 6. Kamaya 2 : Christina —01139529821 3. COoL Yehovah Shalom: Lamria N 7. MMC ; Saurma Sinaga—01139520436 4. COoL Yehovah Jireh : Yohana Kord Yamaha ; Irma Hariyati Napitupulu Kord Kamaya Y : Christina 1. COoL Gab Yamaha ; Siska Maria 1. COoL Tehilah : Mery Aritonang Kord Finisar R/Shift: Hilda 2. COoL Kelbang Ria : Dina Sihombing 1. Cool Wing Onn : Aramintha 3. COoL Immanuel ; Risma 2. COoL Anugrah 1 : Rokaya Simanjuntak 4. Putri Sion : Nurhayati 3. COoL Anugrah 2 : Hilda 5. Filadelfia : Christina 4. COoL Anugrah 3 ; Roindah Tamba 5. COoL Anugrah 4 : Satriani Kord Finisar Q /Shift : Helmida Sagala 1. Wing Onn 1 : Zelda Kata Bijak Untuk Para Pemimpin dan Gembala 2. Khantan Immanuel 1 : Rini Sinaga 3. Khantan Immanuel 2 : Mastinar S “Seorang pemimpin mampu menyen- 4. Khantan Immanuel 3 : Martha S tuh hati orang lain sebelum meminta 5. Khantan Immanuel 4 : Winda N mereka melakukan sesuatu.” Kord MMC; Saurma Sinaga 1. COoL Eklesia : Romaito – John Maxwell 2. COoL Eliezer : Debora Purba 3. COoL Putri Sion : Nira Ambarita Kamu harus menjadi pribadi yang baik. 4. MMC Gefira : Dewinta Purba Kamu harus mampu mendekati orang lain se- 5. MMC Talitakum : Yusnita hingga mereka bisa menyukaimu. Apabila hal 6. MMC Kasih : Lydia Simanjuntak ini sudah kamu lakukan, meminta mereka un- Imperial Tambun & Klebang tuk melakukan sesuatu akan sangat mudah bagimu. Hasil yang diberikan pun tentunya Kord : Tamara Esti akan lebih baik karena mereka ikhlas dan se- 1. Blok Unshakeable Woman ; Emelia mangat dalam menjalankannya. Sinaga 2. Blok A Tambun : Evi Sialagan “Seorang pemimpin adalah seorang 3. Blok F Tambun : Mai Santa Clara penjual harapan.“ 4. Imperial Kasih : Tamara 5. Imperial Hosana : Debora Hutasoit – Napoleon Bonaparte 6. Imperial YES ; Mida Manurung 7. Imperial Blok H ; Romma Haloho Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang 8. Ibu Ibu Bijaksana ; Ibu Hertina S bisa menumbuhkan sebuah harapan pada pengikutnya. Dengan adanya harapan yang tumbuh di hati, akan tergerak untuk melakukan suatu tindakan nyata demi mereal- isasikan suatu harapan tersebut menjadi ken- yataan.

TEMA Februari 2020 “DIMENSI BENIH IMAN ; BERTUMBUH DAN BER- BUAH” 1. Terima kasih atas pelayanan Ps Fredy Simanjuntak dan Ps Hendri Hutapea (Batam) yang telah menjadi saluran berkat Firman Tuhan disepanjang hari ini . Tuhan memberkati. 2. Perjamuan Kudus bulan Februari akan di adakan pada Minggu kedua, 9 Februari 2020 bersamaan dengan PERSEMBAHAN BUAH SULUNG 2020. Mari persiapkan diri dengan sebaik baiknya . 3. Mari Hadiri Seminar Generasi Milenial Penerobos dan juga Malam Pujian Penyembahan serta Iba- dah Minggu Tanggal 25-26 Februai 2020 yang akan dilayani oleh Ps Selnop Padang (Gembala GBI Kasih Allah, Jakarta). Mari ajak rekan -sahabat dan dukung Doa untuk lawatan Tuhan luar biasa. 4. Pemberitahuan !!! Gereja Sitiawan telah menempati gedung baru di 45, Jalan Sejahtera 4, 32000 Sitiawan, Negeri Perak. Perubahan Jam Ibadah dari jam 9 menjadi jam 10 pagi . Bagitu rekan yang lain 5. Perkuliahan semester genap akan di mulai untuk Kelas Pengkalan dan Klebang Angkatan VII,VIII dan IX a pada hari Senin 3 –7 Februari 2020. Mari para mahasiswa untuk aktif kembali dalam perkuliahan yang ada. 6. Doakan Seminar Proposal untuk Angkatan VI pada hari Rabu , 5 Februari 2020 bertempat di Klebang Restu. 7. Terus setia dalam Ibadah Persekutuan COOL 2020. Mohon seluruh Gembala untuk kembali meng- ingatkan domba dombanya. 8. Bagi jemaat yang rindu di layani Baptisan Air, daftarkan diri anda kepada Ps Kristina dan akan di lak- sanakan Pengarahan Baptisan terlebih dahulu. Bagi jemaat yang belum mendapatkan sertifikat baptisan, berhubungan langsung dengan Ps Joni dengan membawa foto 3x4 sebanyak 2 lembar. Pelayanan Umum / STT Real Ipoh : Ps Joni Gultom : 0165120731 / +62895603721262 Pelayanan Baptisan : Ps Kristiana - 016-5635082 Kordinator Sitiawan dan Pos PI : Ps Sarce - 019-5698350 Pelayanan Ipoh dan sekitarnya ; Ps Kristiana - 016-5635082 Pelayanan Praise And Worship : Doni (0165959012) dan Mida Sagala (0142381370) No Jadwal Ibadah Hari Jam Tempat Ahad/ Pengkalan 1 Ibadah Raya Pengkalan 1 Minggu 08.30-10.30am Ibadah Raya Pengkalan 2 10.45—12.45 pm Silibin Ibadah Raya Pengkalan 3 Sabtu 08.30—10.30 pm Ibadah Raya Silibin 1 Senin– 08.30– 10.30pm Klebang Restu Ibadah Raya Silibin 2 Jumat 08.30-10.30pm Ibadah Raya Klebang 1 Sabtu 08.45-10.45 am Sitiawan Ibadah Raya Klebang 2 Sabtu 08.45-10.45 pm Taiping Ibadah Raya Sitiawan 09.00-11.00 am Ibadah Raya Kamunting 01.00-03.00pm Hostel, rumah POS PI Cengkat Jering 07.00-08.30pm doa, gereja POS PI Kampung Baru 07.00-08.30 pm Semua Cabang Gereja dan ru- 2 Ibadah Community Of Pagi dan malam mah doa Love 08.30-10.00am 3 Doa Puasa 08.00-09.00pm 4 Doa Persiapan Pengkalan, S P, Silibin, Sitiawan dan Klebang Restu

MO T I V A S I & ART I KE L VISI, MISI DAN TUJUAN LOKAL BETHANY CHURCH IPOH PERAK 2020 Y VISI LOKAL : GENERASI MILENIAL MEMENUHI PANGGILAN SPESIAL PANTEKOSTA KETIGA DI AKHIR ZAMAN. MISI : MENJADI GENERASI GENERASI MUDA YANG AKAN MEMIMPIN GEREJA – GEREJA TUHAN AKHIR ZAMAN DENGAN KAPASITAS KERAJAAN SURGA DALAM DOA, PUJIAN DAN PENYEMBAHAN YANG INTIM DENGAN TUHAN SEHINGGA MENJADI GENERASI PENEROBOS DALAM KEHIDUPAN ROHANI DI SELURUH ASPEK KEHIDUPAN . GEN- ERASI MILENIAL MENJADI GENERASI YANG PROFETIK , TAJAM DAN PEKA DENGAN ROH KUDUS DALAM KARUNIA KARUNIA PELAYANAN YANG PADA AKHIRNYA MEN- JADI GENERASI YANG MENUAI JIWA JIWA UNTUK KEMULIAAN TUHAN. TUJUAN : 1. SUPAYA GENERASI INI MENERIMA WARISAN GEREJA DALAM MATIUS 16:18-19, YAITU ALAM MAUT TIDAK AKAN MENGUASAINYA DAN KEDUA MEREKA AKAN MENERIMA KUNCI KERAJAN SURGA. 2. SUPAYA GENERASI INI BERPALING KEPADA ORANG TUA MEREKA DAN ORANGTUA MEREKA JUGA BERPALING KEPADA ANAK ANAK SEHINGGA MENERIMA WARISAN KELUARGA YANG PERNAH HILANG KARENA DOSA DAN KUTUK (KEJADIAN 1:26- 28).


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook