Warta Sepekan, 6 Oktober 2019 Gereja yang Berdoa, Menyembah, Bersaksi dan Melayani BETHANY CHURCH PERAK MALAYSIA 73A, Jln Perempuan Mazwin, Roundabout, Silibin; 64A, Jln Pengkalan Indah 1, Bandar Pengkalan (05-3212812); 67A, Jalan Laluan Klebang Restu 3, Medan Klebang Restu, Ipoh ; No 51A, 1st floor,Persiaran PM 2/3, Pusat Perniagaan seksyen 2 Sri Manjong, Sitiawan-: Desa Merbau Air Tawar. Pastor in charge : Ps. Robert James (email : [email protected]) RENUNGAN KHUSUS berkas untuk dibakar; kemudian kumpul- kanlah gandum itu ke dalam lum- PENUAIAN TERAKHIR bungku.\" (Mat 13:30) Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh para “Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan penuai mencerminkan karya pamungkas dari putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Sang Penuai Agung itu sendiri. Dapatlah diba- Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di yangkan seolah-olah Tuhan Yesus berkata atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan- Nya. Maka keluarlah seorang malaikat lain dari kepada para penuai “Silahkan tuai jiwa-jiwa Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring sebanyak mungkin, lakukan bagianmu yang kepada Dia yang duduk di atas awan itu: terakhir. AKU akan menyelesaikan dengan \"Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena su- sempurna penuaian terakhir ini.” dah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di ‘Penuaian terakhir’ adalah kehormatan yang bumi sudah masak.\" Dan Ia, yang duduk di atas terakhir untuk bekerja bersama-Nya. Kita awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, sekarang ada di era Pentakosta Ketiga, yaitu dan bumipun dituailah.” (Why 14:14-16) masa penuaian yang terbesar dan terakhir Salah satu kebenaran terpenting tentang pen- sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang uaian jiwa-jiwa yang terakhir adalah bahwa pen- kedua. Pertanyaannya, apakah kita termasuk uaian di bumi akan dilakukan oleh Sang Anak ke dalam bilangan orang-orang yang Manusia (Tuhan Yesus) sendiri. Namun sebelum menyambut dan menerima kehormatan yang itu terjadi, kesempatan untuk menuai jiwa-jiwa di terakhir untuk menuai jiwa-jiwa? akhir zaman diberikan kepada “para penuai”. ‘Perumpamaan tentang orang-orang upahan Mereka inilah yang akan mengumpulkan “gandum di kebun anggur’ (Mat 15:1-16) memberikan itu ke dalam lumbung” Tuhan. gambaran kepada kita bahwa tidak semua orang yang berada di ladang tuaian akan “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sam- menerima kehormatan sebagai penuai. pai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah HAL-HAL YANG TERJADI PADA MASA PEN- dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas- UAIAN TERAKHIR
1. Percepatan Tuaian Yang Semakin Besar “Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.” (Mat 20:6-7) Hari kerja seorang upahan di ladang pada masa itu biasanya dibagi ke dalam 4 bagian waktu, kira- kira masing-masing 3 jam dalam rentang 06.00-18.00 (pukul 06.00-09.00; 09.00-12.00; 12.00- 15.00; 15.00-18.00). Dalam perumpamaan ini, sang tuan rumah diceritakan mencari pekerja- pekerja untuk mengerjakan kebun anggurnya saat pagi-pagi benar (kira-kira pukul 6), kemudian pukul 9, pukul 12, pukul 15, dan terakhir pukul 17. Mari kita bayangkan situasi seperti berikut. Pada saat pagi-pagi benar, itu adalah jumlah pekerja yang paling sedikit, namun waktu kerjanya yang paling banyak. Setiap kali sang tuan menambah pekerja, itu berarti jumlah waktu kerjanya semakin sedikit (karena sudah dikerjakan oleh pekerja sebelumnya), jadi ada pekerja yang lebih banyak waktu untuk melakukannya. Dengan demikian, pekerjaan semakin cepat dilakukan dengan berjalannya waktu menuju akhir kerja (kira-kira pukul 18). Ini menggambarkan adanya percepatan! Pada era penuaian yang terakhir, Tuhan akan menambahkan lebih banyak penuai untuk menuai jiwa-jiwa, sebagai jawaban dari doa yang diajarkan Yesus sendiri: “Mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” (Luk 10:2) Percepatan sedang terjadi di era penuaian yang terakhir ini! Percepatan yang terjadi selanjutnya akan menghasilkan tuaian yang terbesar! Percepatan yang terjadi menunjukkan semakin banyak orang yang keluar dari zona nyaman, sep- erti orang yang “menganggur di pasar”, dan masuk ke ladang-Nya untuk mengerjakan tuaian. (Mat 20:3) Ada di manakah kita di era penuaian yang terbesar dan terakhir ini, di zona nyaman, atau di ladang tuaian-Nya? Di era Pentakosta Ketiga ini kita akan melihat banyak orang yang bergerak di marketplace terpanggil untuk mengambil bagian dalam menuntaskan Amanat Agung dan menuai jiwa-jiwa di marketplace. Kemurahan Hati Tuhan Yang Semakin Besar “Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” (Mat 20:15) Perhatikanlah; ada sesuatu yang ‘luar biasa’ dari kisah perumpamaan ini. Seluruh pekerja pada akhir kerja mendapatkan upah yang sama, ‘menerima masing-masing satu dinar’, tidak tergan- tung dari jam berapa ia memulai kerja (Mat 20:9). Sepintas hal ini terlihat tidak adil. Namun bukankah memang satu dinar adalah upah yang layak untuk satu hari kerja, dan ini telah disepakati bersama antara sang tuan dengan pekerja? (Mat 20:13) Ini bukanlah bentuk ketidakadilan, melainkan wujud kemurahan hati yang luar biasa dari sang tuan! Bahkan para pekerja yang baru pun diberikan bagian yang limpah yang tidak selayaknya mereka terima, upah satu hari hanya untuk satu jam kerja saja (bagi pekerja terakhir yang mulai jam 17). Ini adalah kasih karunia yang besar bagi pekerja-pekerja di jam-jam akhir. Di era penuaian terakhir ini, Tuhan akan melimpahkan kemurahan dan kasih karunia-Nya kepada orang-orang ‘baru’, yaitu mereka yang mungkin masih dianggap muda, belum berpengalaman, merasa tidak memiliki sumber daya yang cukup, bahkan mungkin petobat-petobat baru. Tuhan sanggup memberdayakan semua orang yang tidak layak dan tidak mampu ini menjadi penuai- penuai di akhir zaman. Roh Kudus, yang dua ribu tahun lalu sanggup mentransformasikan nelayan-nelayan Galilea yang sederhana menjadi saksi-saksi Tuhan yang menjangkau ujung bumi, adalah Roh Kudus yang sama yang pada hari-hari ini akan mentransformasikan setiap kita menjadi penuai-penuai di ‘jam tera- khir’. Tidak pernah ada kata terlambat untuk mulai mengambil bagian menjadi penuai. Mungkin ada orang yang selama ini telah menyia-nyiakan sebagian besar dari umur hidupnya un-
tuk mengejar keinginan serta karir pribadi, dan merasa saat ini sudah terlambat untuk mulai ma- suk dalam pelayanan. Tidak demikian! Ambillah keputusan sekarang juga untuk menjadi penuai jiwa. Mulailah bersaksi di tengah keluarga, teman-teman dan orang-orang yang belum mengenal Tuhan Yesus. Terjadinya Pembalikan Besar “Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.\" (Mat 20:16) Kisah perumpamaan ini berakhir dengan menyedihkan. Pekerja yang telah mulai bekerja sejak jam-jam awal, tidak puas dengan upah satu dinar yang sesungguhnya layak buat mereka. Hati yang bersungut-sungut membuat keadilan-Nya sirna dan kemurahan-Nya terasa menyakitkan. (Mat 20:15) Meskipun di dunia ini semua pekerja mendapatkan upah yang sama (satu dinar), tetapi di hidup Kerajaan yang akan datang, “yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir”. Inilah kebenaran tentang Pembalikan Besar (The Great Reversal) yang Tuhan taruh secara khusus di hati Lukas (penulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul). Pekerja yang terakhir akan mendapatkan upah yang lebih utama di Sorga, dibandingkan dengan pekerja yang terdahulu! Pekerja yang manakah kita ini? Para pekerja baru bersiaplah menyaksikan kemurahan Tuhan yang besar. Para pekerja lama hendaknya menjaga hati untuk tetap fokus kepada Sang Tuan yang adil. Amin. (HT) HUMOR SEJENAK ... 1. Seekor Katak yang Mendatangi Peramal “Seekor katak pergi menemui seorang peramal untuk mengetahui apakah dia beruntung dalam urusan asmara atau tidak.” Peramal itu kemudian membaca telapak tangan si katak dan berkata, “Aku mempunyai kabar baik dan kabar bu- ruk. Mau dengar yang mana dulu?” Si katak ingin mendengat kabar baiknya terlebih dulu. Peramal pun berkata, “Kamu akan bertemu seorang ga- dis cantik. Dia akan tertarik padamu dan ingin menge- tahui segala sesuatu tentang dirimu. Dia ingin kamu ter- buka padanya dan memberikan hatimu padanya.” “Wah, itu hebat!” kata si katak. “Tapi, apa kabar bu- ruknya?” “Kamu akan bertemu dengannya di kelas biologi.” 5. Di Balik Nikmatnya Berlibur Sebuah keluarga sedang pergi ke Disney Land. Setelah melewati liburan yang me- nyenangkan dan melelahkan, mereka kembali ke rumah. Saat mereka meninggalkan Disney Land, anak laki-laki melambaikan tangan dan berkata, “Goodbye, Mickey.” Lalu si anak perempuan juga melambaikan tangan dan berkata, “Goodbye, Min- nie.” Kemudian si ayah juga melambaikan tangan dan dengan lemahnya berkata, “Goodbye, Money.”
BERDOA UNTUK KIDS—ANAK ANAK Pokok doa 1. Berdoa agar sejak anak-anak ini ada dalam kandungan, khususnya orang tua Kristen sudah mu- lai mendoakan dan mempersembahkan anak-anak ini kepada Tuhan. Firman Tuhan sebagai makanan rohani sudah diberikan kepada mereka sejak di dalam kandungan. 2. Berdoa bagi perlindungan anak-anak ini dari setiap pengaruh jahat melalui media dan entertain- ment, dari perdagangan dan penculikan anak yang marak hari-hari ini. Ada tindakan nyata dari orang tua, pemerintah maupun badan dunia untuk menyelesaikan masalah ini. 3. Berdoa agar terjadi pemulihan hati bapa atas anak-anak yang tertolak baik ketika mereka masih dikandungan ataupun dalam masa pertumbuhan. Tuhan membuat hati bapa-bapa berbalik kepa- da anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapanya (Mal. 4 : 6). 4. Tuhan akan membangkitkan dan mengurapi generasi anak-anak dengan tanda-tanda mukjizat dan kesembuhan. Roh Kudus akan dicurahkan ke atas mereka dan mereka akan bernubuat, dan banyak jiwa akan dimenangkan bagi Kerajaan Allah.
KEBANGKITAN SUATU GENERASI BARU Posted by FRANS HAAN in Uncategorized Kita sedang hidup dalam waktu perubahan yang sangat cepat, ada hal-hal yang datang dan pergi be- gitu cepat, ketika suatu pergerakan yang baru lahir maka pergerakan yang lama mati, metode penginjilan yang baru muncul yang lama menjadi tidak efektif lagi, begitu juga dengan ungkapan penyembahan yang baru menjadi pusat perhatian, semantara yang lama menjadi tradisi yang kosong. Kebanyakan umat Tuhan takut pada perubahan karena kenyamanan mereka pada kebiasaan dan tradisi mereka, ada juga yang begitu menyukai kehidupan yang sama tanpa perubahan, sebagian pemimpin takut merubah paradigma hanya karena “dengan cara begitulah” mereka tahu mengerjakan sesuatu. Perubahan adalah hal yang tak mungkin dapat dihindari, karena kita bekerja bersama dengan Tuhan dan Tuhan pemulihan itu adalah Tuhan atas perubahan. Umat Tuhan juga harus memahami bahwa kata kunci bagi kekristenan untuk masuk dalam kemuliaan Allah adalah pe- rubahan Lihat 2 Kor 3:18 “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diu- bah menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar” Untuk mengikuti desau angin perubahan Tuhan di zaman akhir ini, maka kita perlu sekali menjadi umat yang profetis. Maksudnya adalah kita seharusnya dapat melihat apa yang Bapa sedang kerjakan sekarang ini dan kemudian kita mengerjakannya bersama-sama dengan Bapa[1]. Untuk dapat menolong kita mengetahui apa yang Tuhan sedang kerjakan maka kita akan melihat tiga per- tanyaan kunci yang disodorkan oleh George Otis Jr. : Waktu apakah sekarang ini? Apakah yang sedang kita hadapi sekarang? Apakah kehendak Tuhan untuk masa sekarang ini?[2] Menjawab pertanyaan yang pertama maka ada baiknya kita melihat apa yang Tuhan katakan dalam kitab Yoel 2:1-11. Mengingat Kitab Yoel dikenal sebagai kitab yang bernubuat tentang pencu- rahan Roh Kudus serta pemulihan Gereja Tuhan, maka kita perlu melihatnya dalam terang pemuli- han. Waktu apakah sekarang ini? Jawabannya adalah bahwa ini adalah waktu pemulihan, di mana Tuhan sedang mengerjakan begitu banyak perubahan yang mengarah pada pemulihan segala sesua- tu. Apa hubungannya semua ini dengan pergerakan anak muda, saya yakin bahwa pergerakan anak mu- da akan menjadi ujung tombak dalam perubahan-perubahan yang sedang terjadi. Memasuki milleni- um yang baru kita perlu menyikapinya dengan sudut pandang yang terbuka karena memang yang akan terjadi bisa saja sangat berbeda dengan yang kita bayangkan ataupun pikirkan. Jadi bersiaplah untuk itu. Perlu suatu generasi baru untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan baru, di mana dalam mengerjakan pekarjaan-pekerjaan baru tersebut kasih karunia yang barupun akan nyata dari Tuhan untuk memampukan generasi baru ini menyelesaikan apa yang Tuhan inginkan terjadi di dunia ini pada generasi ini. Generasi seperti apakah yang akan Tuhan bangkitkan? Membaca Yoel 2:1-11 akan memberikan gambaran yang sesungguhnya betapa uniknya generasi yang Tuhan sedang bangkitkan
Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunungKu yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat; suatu hari gelap gu- lita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung- gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang. Di depannya api memakan habis, di belakangnya nyala api berkobar. Tanah di depannya seperti Taman Eden, tetapi di belakangnya padang gurun tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput. Rupanya seperti kuda, dan seperti kuda balapan mereka berlari. Seperti gemertaknya kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung; seperti geletiknya nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang. Terhadapnya bangsa-bangsa gemetar, segala muka bertambah menjadi pucat pasi. Seperti pahlawan mereka berlari, seperti prajurit mereka naik tembok; dan mereka masing -masing berjalan terus dengan tidak membelok dari jalannya; mereka tidak berdesak- desakan, mereka berjalan terus masing-masing di jalannya; mereka menerobos pertahan- an dengan tombak, mereka tidak membiarkan barisannya terputus. Mereka menyerbu ke dalam kota, mereka berlari ke tembok, mereka memanjat ke dalam rumah- rumah, mereka masuk melalui jendela-jendela seperti pencuri. Di depannya bumi gemetar, langit bergoncang; matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. Dan TUHAN memperdengarkan suaraNya di depan tentaraNya. PasukanNya sangat banyak dan pelaksana firmanNya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya? [3] GENERASI YANG DILAHIRKAN DALAM KEGELAPAN Generasi ini adalah generasi yang lahir pada waktu Tuhan. Generasi yang dilahirkan dalam kegela- pan. Pernyataan seperti ini jangan dianggap sebagai sesuatu yang negatif, karena Tuhan memang sedang membangkitkan suatu generasi terang[4] keluar dari kegelapan yang sedang melanda dunia ini. Tak dapat dipungkiri bahwa kita sedang hidup di masa yang paling gelap dalam sejarah hidup manu- sia, di mana kejahatan, immoralitas serta kebangkitan agama-agama palsu yang telah sampai pada tingkat yang mengejutkan. Tapi dalam keadaan seperti inilah Tuhan justru mengejutkan angkatan orang fasik dengan membangkitkan suatu generasi orang benar [5] di mana generasi ini akan men- jadi jawaban bagi kebobrokan nilai-nilai pada generasi mereka serta sungguh-sungguh mem- bungkamkan musuh-musuh Tuhan, menelanjangi kegelapan dan dengan gemilang mereka akan menyatakan kemuliaan Tuhan, berdiri dengan standar kebenaran yang dari Tuhan, kemudian akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar seperti yang tertulis dalam Mazmur 14:3-5; Yes 60:1-5 dan Efesus 5:8,9 ; „Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umatKu seperti me- makan roti, dan yang tidak berseru kepada TUHAN? Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, sebab Allah menyertai angkatan (generasi) yang benar. Maz.14:3-5 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tu- han. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, Efesus 5:8-9
Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaanNya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak- anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa- bangsa akan datang kepadamu. Yesaya 60:1-5 Kalau ada saat di mana kita sangat membutuhkan generasi terang yang seperti yang dinubuatkan dalam ayat-ayat di atas maka sekaranglah waktunya. Dan Tuhan sedang mempersiapkan generasi yang akan melakukan perkara-perkara yang besar. Mari kita lihat ciri-ciri dari generasi ini untuk menjawab pertanyaan yang kedua yaitu; apakah yang sedang kita hadapi sekarang? GENERASI YANG KUAT Alkitab menuliskan bahwa yang Tuhan bangkitkan ini adalah generasi yang besar dan kuat (ayat 2). Kekuatan mereka bukanlah berasal dari diri mereka tapi berasal dari Tuhan. Karena mereka mereka adalah para pahlawan artinya mereka adalah orang-orang yang tidak memusingkan perkara- perkara duniawi dan diri sendiri tapi yang lebih mengutamakan kerajaan Allah dan perluasannya. Mereka adalah orang-orang yang radikal, ekstrimis dan nonkonformis[6]yang tidak punya pilihan lain kecuali melakukan kehendak Allah dalam generasi mereka. Generasi anak muda ini adalah generasi yang disodorkan oleh Rasul Yohanes ketika dia menulis tentang tiga generasi dalam gereja Tuhan da- lam 1 Yohanes 2:13,14. : “Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat. Dalam dua ayat di atas kita dapat melihat bahwa generasi muda ditakdirkan oleh Tuhan untuk menjadi kuat dan mengalahkan yang jahat. Generasi inilah yang sungguh-sungguh dibangkitkan Tu- han untuk menghadapi tantangan gereja masa kini. Di mana kejahatan telah merajalela di mana- mana dan kegelapan tengah mencurahkan kegeramannya karena waktunya sudah sangat singkat. Tapi Tuhan tengah menyiapkan kekuatan tentaranya yang kuat dan besar, untuk menuai di tengah- tengah kegelapan dan kekelaman yang menutupi bumi ini. Generasi ini juga adalah pelaksana Firman Tuhan yang kuat. Betapa kita sangat membutuhkan generasi yang seperti ini, ditengah- tengah kebobrokan kehidupan generasi muda kita yang terikat obat bius dan sex bebas. Tapi rencana Tuhan tidak akan pernah gagal. Nabi Yoel menubuatkan bahwa Tuhan akan membangkitkan suatu generasi pahlawan, prajurit yang sanggup mengatasi tembok-tembok persoalan. Generasi ini memang adalah generasi yang me- lompati tembok. Generasi inilah yang disebutkan dalam Zakaria 2:4 sebagai kota tanpa tembok (terjemahan KJV). Dalam konsep perjanjian lama, tembok merupakan ciri khas sebuah kota pemukiman yang per-
manen. Karena tembok sebuah kota selain merupakan landasan rasa aman bagi penduduknya, juga merupakan batas tegas yang memisahkan „dalam‟ dari „luar‟. Selain itu tembok kota merupakan ben- dungan terhadap apa yang berasal dari luar ke dalam, atau sebaliknya yang dari dalam ke luar. Sebenarnya secara lahiriah tembok pada sebuah kota merupakan hal yang sangat penting. Tapi lewat berita pemulihan ini, Tuhan ingin menunjukkan bahwa yang telah menjadi halangan terhadap apa yang ingin Ia kerjakan bagi umatNya justru rasa aman umat Tuhan. Rasa aman ini membuat mereka sudah tidak lagi merindukan hal-hal yang baru dari Tuhan. „Tembok‟ rasa aman tadi, juga telah men- jadi bendungan terhadap karya Tuhan, yang tentunya dianggap „serbuan dari luar‟. Ini merupakan salah satu bentuk batasan manusiawi. Yaitu batas-batas alamiah seorang manusia dalam berpikir, bertindak dan berkarya. Keterbatasan kemampuan alamiah manusia ini, sering kali dijadikan dalih untuk tidak berpikir dengan akurasi surgawi, tidak bertindak dalam kemampuan Tuhan, dan tidak berkarya dalam kreatifitas Tuhan. Sikap ini telah menyebabkan terjadinya kemandegan (stagnasi) pada wilayah mental umat Tuhan selama berabad-abad. Selain batasan manusiawi, tembok berbicara mengenai halangan-halangan yang berasal dari kerajaan kegelapan. Halangan-halangan yang dirancang untuk menggagalkan rencana Tuhan bagi umatNya. Seperti tembok sebuah kota pada masa lalu, demikian pula tembok-tembok ini telah mengungkung umat Tuhan pada suatu ruang gerak spiritual yang berpola.[7] Melihat pengertian tembok yang dikatakan dalam kitab Zakaria 2:4 maka tentu perlu suatu generasi yang kuat untuk menembus tembok yang sudah dikondisikan iblis selama berabad-abad, dan gen- erasi ini meyambut tantangan untuk menjadi kota tanpa tembok. Atau dengan jelas mereka adalah generasi tanpa tembok yang menebus semua lapisan masyarakat dan menembus semua tembok de- nominasi. Bukankah gereja sekarang sedang berhadapan dengan musuh dalam selimut yang kita se- but dengan nama yang sangat bagus “denominasi”(yang seringkali diplesetkan sehingga berbunyi “demonisasi”)? Mengapa kita sukar bersatu? Mengapa karya Roh Kudus terhenti? Pertanyaan ini pada akhirnya akan dijawabdengan perkataan bahwa denominasilah penyebab ketidakbersatuan umat Tu- han di bangsa kita. Tuhan sekarang sedang mempersiapkan suatu generasi tanpa tembok yang akan menjangkau sampai ke daerah yang paling gelap bahkan daerah yang paling berbahaya sekalipun. Suatu generasi yang telah dipangil keluar dari kegelapan untuk masuk kedalam terang dan bukan hanya tinggal dalam ter- ang untuk menikmatinya untuk diri mereka sendiri tapi mereka adalah orang-orang yang diutus membawa terang kepada mereka yang ada dalam kegelapan.[8] GENERASI PEMIMPIN BARU DENGAN VISI YANG PROFETIS Mereka berjalan dengan arah yang jelas dan tidak berbelok dari jalan yang sudah ditentukan. Mere- ka memiliki jalur sendiri, tidak berdesak-desakan, dan masing-masing berjalan di jalannya sesuai dengan fungsinya di dalam panggilannya masing-masing (Yoel 2:7,8). Generasi ini akan mener- obos, bergerak maju, dan tidak membiarkan barisannya terputus. Kaderisasi kepemimpinan selalu dipersiapkan, alih generasi berjalan terus. (ayat 8). Generasi seperti inilah yang akan menentukan dan akan membuat sejarah. Generasi pemimpin yang memiliki visi atau sasaran yang jelas, serta mengenal misi dan fungsinya secara tepat. Suatu gen- erasi pemimpin yang menjadi teladan, memiliki komitmen kuat terhadap rencana Tuhan, berjiwa hamba, dan mampu bekerjasama dalam kelompok (teamwork). Gereja di akhir jaman perlu menyiapkan generasi seperti yang dinubuatkan dalam kitab Yoel terse- but. Gereja perlu membina, melatih, dan memperlengkapi setiap orang percaya bagi pem- bangunan imamat yang kudus yang mempersembahkan persembahan rohani bagi kemuli-
aan Allah (I Pet. 2:5). Tak dapat dibantah lagi bahwa generasi baru ini akan menghasilkan anak-anak muda yang akan ber- gerak dengan pelayanan kerasulan dan kenabian. Suatu harapan untuk kembali dalam pola kepem- impinan Perjanjian Baru. Melihat apa yang dinubuatkan oleh nabi Yoel sebenarnya dapat kita lihat penggenapannya sekarang di depan mata kita dalam bangsa kita yang tercinta Indonesia. Pergerakan Generasi Muda yang Dahsyat dan Penuh Arti Nubuatan Zakharia 2:4 yang diberi perintah: “Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dalam nubuatan yang tertulis di atas, bukanlah suatu kebetulan kalau Tuhan menyatakan nubuatan kota tanpa tembok itu ditujukan secara langsung pada orang muda sebagai tangan pertama. Secara logis kita dapat dengan segera berkata bahwa itu cuma karena Zakharia pada waktu itu masih muda. Tapi saya punya penilaian lain mengenai hal ini, setelah melihat apa yang Tuhan sedang kerjakan di antara anak muda baik di bangsa ini ataupun di bangsa-bangsa lain. Kenyataan telah membuktikan bahwa ada sebuah gelombang besar yang sedang terjadi di antara kaum muda. Sekarang ini begitu banyak anak muda yang menyerahkan diri pada Tuhan dengan cara yang sangat radikal melebihi apa yang pernah terjadi di antara kaum muda bangsa Indonesia pada akhir tujuh puluhan dan awal tahun delapan puluhan yang telah lalu. Perbedaan sangat jelas yang dapat dilihat adalah bahwa pada pergerakan kaum muda pada akhir tujuh puluhan dan awal delapan puluhan memang menghasilkan pribadi-pribadi pelayan Tuhan yang radikal, tapi tidak menyeluruh seperti sekarang ini sebab yang jelas sekali dalam pergerakan sekarang ini, yang terjadi adalah bangkitnya satu generasi yang radikal. Hal ini sangat dimungkinkan, karena pergerakan di masa lalu tidak didukung oleh keinginan untuk bekerjasama di antara denominasi yang ada, disebabkan karena kurangnya penyingkapan kebenaran tentang kesatuan Tubuh Kristus seperti sekarang ini. Juga di sisi lain, pergerakan pada waktu itu belum didukung oleh perangkat teknologi yang dapat menghubungkan suatu daerah dengan daerah lain untuk jaringan kerja sama seperti yang dimiliki sekarang. Yang jelas apapun ma- salah yang menjadi perbedaan antara dua generasi tersebut, Tuhan telah memilih generasi muda saat ini untuk menjadi pelaksana pesan nubuatan Tuhan. Seperti sudah saya katakan tadi bahwa saat ini Tuhan telah dan sedang membangkitkan satu generasi, bukan hanya satu atau dua pribadi yang menjadi alat dalam tangan Tuhan. Setelah melihat yang Tuhan lakukan dalam banyak acara kemah pemuda, saya dapat menarik kesimpulan bahwa komitmen mereka secara radikal dan kolektif untuk terlibat dalam pergerakan Tuhan telah begitu ru- pa membentuk kekuatan yang terselubung di balik usia mereka yang muda. Banyak dari pelayan Tu- han yang masih muda telah membuat sebuah keputusan tegas mengenai sikap mereka terhadap pergerakan dan sesama orang percaya dari denominasi yang berbeda, bahwa mereka (pelayan Tuhan yang muda) tidak mau dan tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang telah dibuat oleh pendahulu atau bapak-bapak rohani mereka yang menyebabkan terhambatnya kebangunan rohani terjadi di bangsa ini. Kekuatan lain yang mengikuti pergerakan kaum muda ini adalah urapan kenabian (profetis) yang be- gitu nyata dalam kehidupan generasi ini. Karena generasi ini bukan hanya berkata hal-hal yang pro- fetis, tapi mulai bertindak profetis baik dalam akurasi tempat ataupun waktu. Kekuatan profetis ini
saya yakin akan membangkitkan tulang-tulang kering yang berserakan di lembah kompromi dunia ini sehingga mereka tampil sebagai suatu pasukan tentara yang besar dari kerajaan Tuhan di muka bumi ini.[9] Apa yang baru saja kita bahas adalah jawaban dari pertanyaan George Otis Jr yang ketiga; apakah kehendak Allah untuk saat sekarang ini? Mempersiapkan pasukan tentara yang besar untuk penuaian jiwa yang terbesar di sepanjang sejarah umat manusia menjelang kedatangannya yang kedua kali. Generasi Dengan Sebuah Misi Sekarang ini pemuda di Indonesia siap untuk menjadi misonaris bahkan persiapan untuk hal tersebut sedang berlangsung. Kekuatan besar sedang bangkit. Setiap kali Tuhan memiliki pekerjaan besar untuk diselesaikan, paling sering Tuhan memanggil seorang muda untuk melakukannya Lihat Gideon, Daud, dan juga Maria (perawan untuk mangan- dung Yesus Kristus). William Carey memulai berdoa dan memiliki visi untuk misinya di India ketika berusia belum 30 ta- hun, [10] Amy Carmichael menyelamatkan anak-anak di India dari pelacuran di kuil-kuil sebelum dia berusia 30 tahun.[11] Hudson Taylor berdiri di tepi Brighton Beach, dengan hati yang hancur karena panggilan Allah ber- kata pada Tuhan; “Tuhan, saya tidak sanggup melanjutkan hidup ini, kecuali Engkau mengijinkan saya melakukan sesuatu yang berarti bagi Cina”[12] Jim Elliot, seorang pemuda yang menjadi presiden dari Foreign Mission Fellowship di Wheaton Col- lege sejak masih berusia duapuluhan tahun, dia menulis sebuah perkataan yang berbunyi: “Tidaklah bodoh bagi seorang yang menyerahkan apa yang tidak dapat dia jaga untuk mendapat apa yang tak mungkin diambil dari padanya” (“He is no fool who gives up what he can not keep to gain what he can not loose”). Elliot tidak pernah dapat merayakan ulang tahunnya yang ke 30 karena ia menjadi martyr (mati sa- hid) ketika berusia 29 tahun, bersama dengan empat misionari muda pemberani yang lain, ketika mereka mencoba memberitakan Injil pada suku Auca Indian di Equador. Ketika berita tentang matisahidnya Elliot sampai kembali ke kampus-kampus college kristen, ribuan anak muda pria dan wanita berkata” kami akan mengambil alih tempatnya. Kami mau pergi dan menyelesaikan pekerjaan yang telah dia (Elliot) mulai.[13] Generasi ini adalah generasi misioner karena mereka menangkap isi hati Tuhan yang menghendaki tidak seorangpun binasa tapi semua orang datang pada pertobatan dan diselamatkan.[14] TANGGAPAN GEREJA TERHADAP KEBANGKITAN GENERASI BARU INI Meremehkan kaum muda merupakan sikap yang biasa di kalangan pemimpin-pemimpin gereja saat ini. Sikap ini nyata sekali dalam cara pemimpin-pemimpin gereja mengolah pelayanan ini dalam se- buah gereja lokal. Lihatlah bagaimana kegiatan kaum muda biasanya hanya sebagai suatu kegiatan tambahan dalam gereja lokal sehingga bangkitlah generasi kaum muda yang sama sekali tidak mera- sa bahwa gereja merupakan tempat mereka untuk bertumbuh, berkarya dan sebagai rumah rohani mereka. Dan banyak gereja dengan begitu saja menerima hal ini bahwa waktu anak muda itu men- jadi liar dan memberontak itu merupakan suatu hal yang wajar dan merupakan pengalaman yang
tidak bisa dihindarkan. Gereja merupakan lembaga yang bertanggung jawab untuk membawa kaum muda kepada posisi mereka di dalam Kristus serta menyediakan sarana untuk perkembangan karunia dan karakter dari kaum muda yang dilayani. Memang keluarga tetap merupakan tempat yang terbaik untuk men- didik kaum muda menjadi pemimpin-pemimpin masa yang akan datang. Tetapi gereja tetap me- megang peranan yang sangat penting dalam membantu tercapainya tujuan ini. Berkat untuk keluar- ga mengalir dari Sion (Gereja). Maz. 128:5-6 Dengan keyakinan bahwa kaum muda merupakan sumber yang sangat penting yang dapat kita jangkau dan layani dalam zaman ini yang jika sungguh-sungguh diperlengkapi dapat menam- bahkan kekuatan yang sangat besar bagi gereja.[15] Gereja seharusnya bekerja sama dengan Tuhan dalam membangkitkan generasi seperti yang sudah kita bahas di atas. Untuk itu mari melihat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menolong generasi ini bangkit bagi Kristus. Alkitabiahkan Pelayanan Kaum Muda ? Dalam setiap generasi Allah mempunyai tekanan-tekanan kebenaran yang khusus dinyatakan dalam generasi tersebut. Alkitab mencatat bahwa : “Generasi yang satu pergi dan generasi yang lain tampil, tetapi bumi tetap ada (sama)”. Pkh. 1:4 (Terj. Bebas). Itu mempunyai pengertian bahwa Al- lah menjadikan generasi demi generasi sebagai perputaran baru bagi kehidupan ini dan untuk mene- ruskan tujuan-tujuan Allah dalam dunia ini. Kalau kita memperhatikan dengan seksama Mazmur 78:1-8, Nyanyian pengajaran Asaf. Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku. Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purba- kala. Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh ne- nek moyang kami, kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatanNya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukanNya. Telah ditetapkanNya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberiNya di Israel; nenek mo- yang kita diperintahkanNya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka, supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintahNya; dan jangan seperti nenek moyang mereka, angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya kepada Allah. Maka dapat dipastikan landasan pelayan kaum muda yang Alkitabiah adalah pelayanan gen- erasi dengan mekanisme sebagai berikut ; Bahwa ada suatu kewajiban untuk menyerahkan tongkat estafet kepada generasi yang berikutnya mengenai prinsip-prinsip Firman Allah dan tujuan Allah yang kekal. Proses ini harus berlangsung dari satu generasi ke generasi yang sesudahnya. Kita harus mela- yani Allah dalam generasi kita, dengan kata lain kita harus melayani kehendak Allah dan tujuan- tujuan Allah yang khusus dalam generasi kita. Kis. 13:36. Kesadaran untuk mengerti apa yang Tuhan sedang lakukan dalam generasi inilah yang selalu menjadikan landasan untuk kita melayani kaum muda sehingga kita akan terus menemukan rencana Tuhan dalam generasi kita maupun untuk gen- erasi yang akan datang di mana desau angin perubahan Tuhan akan mendapat tanggapan dari setiap generasi untuk terus disempurnakan menjadi sama seperti Kristus.
ORIENTASI DAN TEMPAT PELAYANAN KAUM MUDA Kaum muda merupakan bagian dari gereja lokal untuk itu pelayanan kaum muda sudah seharusnya berada dalam suatu naungan gereja lokal dan bukan terpisah dari gereja lokal. Karena pelayanan ini menyangkut satu generasi maka sebaiknya orientasi kita harus lebih luas dan bukan hanya melayani anak muda seusia 15-30 tahun saja, tetapi lebih dari itu kita harus melayani satu generasi secara penuh (0 – 40 tahun). Itulah sebabnya pelayanan kaum muda yang seperti ini lebih tepat disebut dengan nama pelayanan generasi. Kalau pelayanan kaum muda sebelumnya menitik-beratkan fokus pada anak muda seusia 13- 21 tahun, maka pelayanan generasi akan melihat pelayanan dalam ruang yang lebih luas lagi. Penekanan pelayanan generasi bukan sekedar program untuk mempertahankan kaum muda lari dari gereja, tapi lebih bersifat penggembalaan sampai mereka mencapai apa yang dikehendaki Tuhan da- lam hidup mereka sesuai Efesus 4:11-13. Karakter dari pelayanan generasi ini ialah Pelayanan (roh) Elia dengan prinsip pelayanan pendamaian untuk membuat hati bapak-bapak berbalik kepada anak-anak dan hati anak- anak kepada bapak-bapaknya. Mal.4:5-6 Mengatasi kecenderungan dosa generasi adalah akibat langsung dari pelayanan generasi ini. Dengan memiliki visi dan nilai yang berdasar dan memancar keluar dari roh Elia maka kita dapat mengatasi kesalahan generasi muda yang gampang menyalahkan generasi tua, sehingga terjadi ju- rang generasi yang dapat berakibat fatal bagi tatanan masyarakat. Selain itu kita pun dapat menguji diri kita apakah kita masih relevan dengan generasi ini sehingga pelayanan kita masih menyentuh dan menjawab kebutuhan generasi ini ataukah kita telah sungguh-sungguh menjadi seperti menara gading yang tidak menyentuh kebutuhan generasi kita sendiri. Tidak relevan adalah dosa. Layanilah kebutuhan generasimu dengan kehendak Allah. Hal penting lainnya yang merupakan akibat langsung dari pelayanan generasi adalah mencip- takan atmosfir serta lingkungan yang positif untuk menghasilkan pemimpin baru untuk masa yang akan datang. Paling tidak alih generasi akan berjalan tanpa harus mengusik rasa tidak aman generasi sebelumnya karena bagaimanapun akan berlaku pepatah ini ; There is no success without the succes- sor (tidak ada keberhasilan kalau tidak ada suksesi ataupun regenerasi kepemimpinan). BAGAIMANA MENJANGKAU GENERASI INI? Membangun hubungan dengan generasi ini; jadilah relevan. Gereja harus relevan dengan generasi ini, karena kita tidak mungkin menjangkau mereka dengan jalan membangun tembok terhadap mereka, kita perlu menangkap kebutuhan mereka serta menja- wab kebutuhan mereka dengan kasih Tuhan Yesus Kristus Firman Allah menjelaskan bahwa Yesus mengasihi GerejaNya dan dengan rela menyerahkan diriNya untuk Gereja. Untuk itu gereja tidak bisa hanya menguburkan kasih Tuhan Yesus Kristus dalam ger- eja tapi harus disebarkan bagi generasi ini. Hal yang paling penting dalam dunia ini adalah kasih. Kalau kita mau menyatakan dengan lain kata, maka yang paling penting dalam dunia adalah hubungan. Allah lebih tertarik dengan suatu hubungan intim lebih dari hanya sekedar doktrin (Efs 3:19). Juga Allah lebih tertarik dengan hubungan intim lebih dari pada pelayanan kita. Kalau kita ingin membangun sesuatu yang bertahan lama dan menggenapi sasaran Alkitab maka kita harus membangun untuk kepentingan gereja. I Kor 14;12
Kita harus membangun kepercayaan/tanggung jawab, hubungan kasih dalam keluarga Allah yaitu gereja lokal. Kita tidak melayani untuk jumlah atau statistik. Kita tidak mengikut Kristus untuk kepuasan diri sendiri walaupun memang kita akan menemukannya. Kita tidak memberitakan Injil un- tuk keuntungan kita maupun dimotivasi oleh perasaan kewajiban untuk menghindari hukuman. Na- mun kita dimotivasi oleh kasih kepada banyak orang. (Kasih Kristus menguasai/memaksa ka- mi ……..2 Kor 5:14). Kita didorong oleh kasih kepada generasi muda, suatu kerinduan untuk melihat suatu generasi baru dari orang percaya yang melakukan kehendak Allah dengan taat. Waktu kita melihat anak muda bertobat/berbalik kepada Kristus, kita rindu melihat mereka bertumbuh dewasa secara mental juga rohani mereka. Dalam gereja lokal mereka ditanam dan diikat bersama orang percaya yang lain da- lam hubungan kekeluargaan yang dapat mengakibatkan mereka berkembang dan bertumbuh. Anak muda sangat membutuhkan perhatian, kasih sayang dan rasa memiliki. Injil menyediakan apa saja yang mereka butuhkan. Kita perlu mendengar apa yang mereka rindukan. Mereka perlu untuk dikasihi dan diterima dalam suasana kekeluargaan dalam gereja lokal. Pertumbuhan Gereja dan Pelayanan Kaum Muda Ada beberapa alasan mengapa dikatakan bahwa pertumbuhan gereja berhubungan erat dengan pela- yanan kaum muda : Anak muda sebenarnya dapat disebut sebagai generasi magnet. Mereka menarik bagi anak muda yang lain, juga bagi orang tua mereka, (khususnya orang tua yang mencari gereja yang punya sesuatu bagi anak mereka juga). Potensi mereka sebagai pemimpin merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan mereka kuat serta menyenangkan. Gereja yang ingin menarik masyarakat, terlebih dahulu mereka harus menarik kaum muda dari masyarakat itu. Masyarakat sekarang ini sangat berpusat pada kaum muda. Mulai dari media massa, lembaga pendidikan, industri hiburan, organisasi sosial, kelompok pember- antasan kejahatan dsb, semuanya berpusat sekitar kebutuhan atau kerinduan kaum muda. Jika ger- eja mau tetap relevan untuk menjawab apa yang terjadi di sekitar kita maka kita harus mengarahkan pandangan kita pada kaum muda. Dengan melayani kaum muda, kita membangun jembatan generasi. Dengan cara ini kita bukan hanya memenangkan kaum muda tapi juga orang tua mereka dan keluar- ga mereka. Kebanyakan denominasi gereja sekarang ini kehilangan anak muda mereka pada usia seki- tar 17 tahun. Kehilangan sesuatu hal yang berarti serta merupakan kekuatan dalam gereja akan merupakan badai besar dalam sebuah gereja lokal yang akan mempengaruhi keefektifan orangtua mereka dalam kegiatan pelayanan dalam gereja itu sendiri. Pertumbuhan akan meningkat bagaimanapun juga keti- ka dalam gereja lokal itu ada keteguhan pelayanan terhadap kaum muda. Dari kebanyakan survei yang diadakan menyatakan bahwa 75-85% dari semua yang berto- bat mengambil tempat pada usia sebelum 25 tahun. Kalau memang semua statistik ini benar maka penginjilan terbesar yang akan menghasilkan buah banyak pasti akan tertuju pada pelayanan anak, kaum muda dan mahasiswa universitas. Gereja yang mau berkembang sebaiknya menekankan 85% dari usaha mereka untuk menjangkau ke-
lompok orang yang berusia tersebut di atas. Keadaan Generasi Baru ; Mengubah Gaya untuk Menjangkau Hidup dengan masa dimana teknologi sangat canggih seperti Komputer, TV, Video,Film Fiksi, Ilmu pengetahuan dsb, telah membawa tekanan yang lain sama sekali dalam generasi kita ini. Sudah agak sukar membesarkan anak begitu saja. Tapi kita perlu yakin juga sesuai Firman Tu- han bahwa masa kini merupakan masa dimana kasih anugrah dari Allah dilimpahkan. Merupakan kebutuhan dalam pelayanan kaum muda untuk kita tetap up to date dengan kebudayaan anak muda, kita harus mengerti bahwa generasi muda zaman sekarang sangatlah berbeda dengan generasi yang ada dua puluh tahun yang lalu. Generasi muda sekarang bukan hanya memiliki trend tapi juga mereka telah memiliki kebudayaan sendiri. Itulah sebabnya gaya penjangkauan haruslah merupakan sesuatu yang harus kita pikirkan. Robert Schuller mengatakan, bahwa rahasia keberhasi- lan adalah menemukan kebutuhan dan menjawab kebutuhan tersebut.[16] Gaya pelayanan kaum muda sering merupakan hal yang peka bagi gereja sehingga banyak sekali pelayan kaum muda yang ketakutan mengubah gaya pelayanan hanya karena terbentur pada konsep yang sangat picik mengenai penjangkauan generasi ini. Gaya pelayanan dapat berubah dalam batasan bahwa aturan- aturan baku Alkitabiah mengenai pelayanan jangan dilanggar seperti kehidupan kekudusan, penuh kasih dan beban, berdoa dan penaklukan diri pada pemimpin senior serta kesetiaan yang teruji dalam gereja lokal. Paling tidak pelayan kaum muda tidak hanyut dalam arus kompromi.[17] Kesimpulan ; Tanggungjawab kita. Telah merupakan sesuatu kenyataan yang gamblang bahwa Tuhan sedang memulihkan ger- ejaNya, dan dalam proses pemulihan tersebut ada banyak hal yang sedang Tuhan kerjakan sehingga perubahan telah merupakan kata kunci untuk masuk kedalam rencana pemulihan yang Tuhan sedang kerjakan. Salah satu hal radikal yang Tuhan kerjakan adalah membangkitkan satu generasi yang be- sar dan kuat di mana lewat generasi inilah Tuhan akan menyatakan kepada dunia bahwa pelaksana Firman Tuhan di muka bumi kuat, dan mereka siap bertindak untuk menyelesaikan rencana Tuhan. Menjadi gereja yang profetis, yang melihat apa yang Bapa kerjakan kemudian bekerja sama dengan Bapa adalah tanggungjawab gereja di mana sebagai harga bayarnya mungkin kita harus menanggal- kan agenda kita dan menggantikannya dengan agenda Tuhan. Tantangan saya bagi gereja adalah marilah kita menangkap desau angin perubahan Tuhan kemudian masuklah bersama-sama dengan Tuhan dalam pergerakannya. Kalau memang benar apa yang sering dikatakan oleh Arthur Wallis bah- wa kalau kita mau kehidupan kita menjadi berarti maka kita harus mencari tahu apa yang Tuhan se- dang kerjakan dalam generasi kita kemudian lemparkan kehidupan kita dalam apa yang Tuhan se- dang kerjakan. Sehingga kita bukan lagi bekerja untuk Tuhan tetapi bekerja bersama dengan Tuhan. Sampai bumi penuh dengan kemuliaan Tuhan. [1] Yohanes 5:19 [2] Otis Jr, George, The Last Of The Giants, Regal Books 1993 p 13-19 [3] Sekalipun ayat-ayat ini dalam buku-buku tafsiran menunjukkan suatu bangsa yang kuat yang akan menyerang dan mena- wan Israel karena dosa bangsa Israel. Tapi dalam tulisan ini kita akan melihat melihatnya dalam konteks yang lain. [4] Khotbah Ps. Herman Soegeng dalam Lokakarya Youth Explotion, Jakarta 14 Agustus 1999. [5] Khotbah Pnt. Cornelius Wing dalam Lokakarya Youth Explotion, Jakarta 14 Agustus 1999. [6] Liardon Roberts, “Extremists, Radicals and Non-Conformists: Please Be One!” Spirit Life International (Summer 1996),p.2. [7] Pattiasina Jonathan, “Kota Tanpa Tembok” GBI Kasih Persaudaraan Rantepao, p. 53 [8] Sihombing Franky, Khotbah dalam Lokakarya Youth Explotion, Jakarta 14 Agustus 1999 [9] Pattiasina Jonathan, “Kota Tanpa Tembok” GBI Kasih Persaudaraan Rantepao 1998.(seluruh section “Pergerakan Generasi Muda Yang Dahsyat dan Penuh Arti Nubuatan” [10] Shibley David, “God is putting together Ten Puzles of Mission”, CFNI Magazine, April 1999 [11] Ibid, p.14 [12] Ibid, [13] Ibid, p.14 [14] 2 Petrus 3:9 [15] Pattiasina Jonathan , Diktat Pelayanan Kaum Muda, Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu 1993 pp1,2 [16] Wagner C. Peter, “ Churchquake” Regal Books 1999, p.217 mengutip Robert Schuller [17] Rachmat Jeffrey, Khotbah dalam Lokakarya Youth Explotion, Jakarta 14 Agustus 1999.
Daftar Community Of Love (COoL) Daftar Community Of LoVe (COoL) BCM PENGKALAN BCM SILIBIN Kord A/Shift : Cassie Ratih 2 Kordinator Asmur dan Meru : Esterlina Hutasoit 0116153704 1. COoL Filadelfia : Vivi L 2. COoL Alfa&Omega : Safira Nopika 1. COoL Keluarga 1 ; Ibu Kezia Sri 3. COoL Gloria : Natalia Sembiring 2. COoL Taman Meru : Dorcas Dewi 4. COoL Immanuel ; Joan Butar Butar 3. Taman Meru AA : 5. COoL Sangkakala A : Evelyn 4. Taman Meru BB 2 : Laura Elfrida 6. COoL Faith : Rina Ambarita 5. Asrama Murni AA1 : Marissa Hillary 7. COoL Rajawali ; Rinta 6. Asrama Murni AA2 : Sari Zega 8. COoL Anak Baru ; Cassie Ratih 7. Asrama Murni AA3 : Esterlina Hutasoit 8. Asmur BB1– Victory : Othniela Evi Kord B/Shift : Nia Suardina 9. Asmur BB3- : Ester Nellly 10. Asmur BB4 —Glory : Sarmiani Damanik 1. COoL Sangkakala B : Sartika Napitu 11. Asmur CC1-Grace : Ruth Ira 2. COoL Bethesda : Betaria Lumban Batu 12. Asmur CC2-Alena : Ika Alexandra Saragi 3. COoL Wanita Bijak : Helty Samosir 13. Asmur CC3-Helsa : Rina Tambunan 4. COOL Ekklesia ; Ibu Lydia Ginting 14. COOl Mapa : Eninta Florentina 5. COoL Anugerah : Rebecca Situmorang 6. COoL Glory ; Annaria Sihombing Kord C/Shift : Ibu Roma Aritonang Daftar Community Of Love (COoL) Sitiawan 1. COoL Maranatha :Siska Telambanua 2. COoL Haleluya1: Martha Indri 1. Keluarga Sitiawan ; Ibu Novi Simanjuntak 3. COoL Haleluya2: Ibu Roma Aritonang 2. COoL Cengkat jering ; 4. COoL Putri Sion : Naomi Triana 3. COoL Kampung Baru ; 5. COoL Igrea : Lindy Tetty R 6. COoL Grace : Helmi Sihite 7. COoL Yobel : Tabitha Helmi 8. COoL Boru Ni Raja: Renia Sihombing 9. COoL Sangkakala C : Riwani Kord Panorama dan Pinji : Yenida Sinaga No HP Kordinator Lainnya 1. COoL Eirene : Yenida Kordi Ibadah Sitiawan ; Ibu Novi 01131741224 2. COoL Agape : Agustria Tamborine : Amelia Bestaria 89530694 3. COoL Hebron : Ibu Saut Dancer : Joan Romantika 0165274396 4. COoL Batsyeba : Firma Tiang Doa : Naomi Triana 0184628027 5. COoL Faith ; Meiria Purba Sek Minggu Silibin: Dorcas Dewi 01136139590 6. COoL Agatha : Melidar Simbolon 7. COoL Emmanuel ; Given Unisem A/S ; Cassie Ratih 011114210060 8. COoL Talent : Arlina Unisem B/S : Nia Suardina 01137882528 9. COoL Joy : Novita Unisem C/S : Ibu Roma 01137810720 10. COoL Gift : Lela Manik Panorama & Salutica ; Yenida 0102912209 11. COoL Atarah : Risda Manik 12. COoL Betsaida 1: Susiwanti 13. COoL Betsaida 2: Asri Manurung 14. COoL Liora : Juwita 15. COoL Grace : Astri Hutapea 16. COoL Angela 1 ; Ivana 17. COoL Angela 2 : Fitri Eka 18. COoL Alpha : Irawati 19. COoL Wanita Teladan : Uli Ulina P 20.COoL CC3 : Samot 21. COoL Pinji Anak Baru: Elma Theana 22.COoL Anak Bar 2 ; Meisi Simbolon
Daftar Community Of Love (COoL) No HP Kordinator KLEBANG RESTU 1. Finisar Q/S : Mida Sagala 0142381370 Kord Finisar S/Shift : Lena Veronica 1. Wing Onn S ; 2. Finisar R/ S : Hilda Neni 01151937101 2. Putri Sion 1 : Elisabateh 3. Putri Sion 2 ; Tirza Manalu 2 3. Finisar S/S : Veronica Lena 01136138864 4. Putri Sion 4 ; Cornelia 5. Putri Sion 5 : Hanna Sirait 4. Yamaha ; Irma Hariyati —0123439536 Kord Kamaya X : Lamria Nababan 5. Kamaya 1 : Lamria — 0 11116393061 1. COoL Kemenangan: Irma Aritonang 2. COoL Kasih : Fitry Simatupang 6. Kamaya 2 : Christina —01139529821 3. COoL Yehovah Shalom: Lamria N 4. COoL Yehovah Jireh : Yohana 7. MMC ; Saurma Sinaga—01139520436 Kord Kamaya Y: Christina 1. COoL Tehilah : Mery Aritonang Kord Yamaha ; Irma Hariyati Napitupulu 2. COoL Kelbang Ria : Dina Sihombing 1. COoL Gab Yamaha ; Siska Maria 3. COoL Immanuel ; Risma Kord Finisar R/Shift: Adriel 4. Putri Sion : Nurhayati 1. Cool Wing Onn : Aramintha 5. Filadelfia : Christina 2. COoL Anugrah 1 : Rokaya Simanjuntak 3. COoL Anugrah 2 : Hilda Kord Finisar Q /Shift : Helmida Sagala 4. COoL Anugrah 3; Roindah Tamba 1. Wing Onn 1 : Zelda 5. COoL Anugrah 4 : Satriani 2. Wing Onn 2 : Eti Rachel 3. Khantan Immanuel 1 : Rini Sinaga Kata Bijak Untuk Para Pemimpin dan Gembala 4. Khantan Immanuel 2 : Mastinar S 5. Khantan Immanuel 3 : Martha S “Seorang pemimpin mampu menyen- 6. Khantan Immanuel 4 : Winda N tuh hati orang lain sebelum meminta Kord MMC; Saurma Sinaga mereka melakukan sesuatu.” 1. COoL Eklesia : Romaito 2. COoL Eliezer : Debora Purba – John Maxwell 3. COoL Putri Sion : Yemima Bakara 4. MMC Gefira (Klebang Restu 1); Evelyn Kamu harus menjadi pribadi yang baik. 5. MMC Talitakum (Klebang 2) : Yusnita Kamu harus mampu mendekati orang lain se- 6. MMC Gloria (Klebang Ria) : Selfrida hingga mereka bisa menyukaimu. Apabila hal ini sudah kamu lakukan, meminta mereka un- Imperial Tambun & Klebang tuk melakukan sesuatu akan sangat mudah Kord : Tamara Esti bagimu. Hasil yang diberikan pun tentunya 1. Blok Unshakeable Woman ; Emelia akan lebih baik karena mereka ikhlas dan se- Sinaga mangat dalam menjalankannya. 2. Blok A Tambun : Evi Sialagan 3. Blok F Tambun : Mai Santa Clara “Seorang pemimpin adalah seorang 4. Imperial Kasih : Tamara penjual harapan.“ 5. Imperial Hosana : Debora Hutasoit 6. Imperial YES ; Mida Manurung – Napoleon Bonaparte 7. Imperial Blok H ; Romma Haloho 8. Ibu Ibu Bijaksana ; Ibu Dewi S Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang bisa menumbuhkan sebuah harapan pada pengikutnya. Dengan adanya harapan yang tumbuh di hati, akan tergerak untuk melakukan suatu tindakan nyata demi mereal- isasikan suatu harapan tersebut menjadi ken- yataan.
Telah dibuka Ibadah BCM Kamunting –Taiping setiap hari Ahad (Minggu) pukul 01.00pm bertempat Hope Community Church , No 22 Taman Pertama 2, Taman Pertama Taiping. 1. Minggu ini 6b Oktober 2019 diadakan Ibadah Perjamuan Kudus di seluruh cabang BM Ipoh Perak, sedangkan untuk BM Sitiawan dan BM Kamunting akan diadakan pada hari Minggu 13 Oktober 2019. Harao seluruh jemaat memperhatikan. 2. Seluruh pelayan Tuhan BM Ipoh Perak diharapkan kehadirannya dalam Rapat dan Kelas Kepem- impinan yang akan diadakan pada hari Senin, Oktober 2019 untuk Gereja Pengkalan dan Seki- tarnya, sedangkan Kamis 10 Oktober diadakan untuk BM Klebang dan Tambun di Klebang Restu. Untuk pelayan Tuhan dari BM Silibin bisa memilih Klebang atau Pengkalan. 3. Doa Pengerja Oktiber diadakan pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019 bertempat di Silibin jam 08.30 pm. Semua pelayan Tuhan memperhatikan 4. Perkuliahan minggu ini ditiadakan dan akan dilanjutan Senin—Jumat 14-18 Oktober 2019 di se- luruh kelas Klebang Restu dan kelas Silibin. Seluruh Mahasiswa memperhatikan. 5. Kelas Lanutan KOM 200 akan diadakan pada hari Rabu dan Jumat, 9 dan 11 Oktober 2019 ber- tempat di Gereja Klebang Restu 6. Bagi jemaat yang rindu di layani Baptisan Air, daftarkan diri anda kepada Ps Kristina dan akan di laksanakan Pengarahan Baptisan terlebih dahulu. Selamat untuk jiwa jiwa yang telah mengambil baptisan air minggu ini. 7. Bagi jemaat yang belum mendapatkan sertifikat baptisan, berhubungan langsung dengan Ps Joni dengan membawa foto 3x4 sebanyak 2 lembar. 8. Mari bertumbuh dalam kelompok sel Community of Love (COoL) di tempat masing mas- ing. Dengan tema KESATUAN HATI, TUMBUH BERSAMA DAN MENANGKAN JIWA BUAT KRISTUS No Jadwal Ibadah Hari Jam Tempat 1 Ibadah Raya Pengkalan 1 Ahad/ 08.30-10.30am Pengkalan Ibadah Raya Pengkalan 2 Minggu 10.45—12.45 pm Ibadah Raya Pengkalan 3 08.30—10.30 pm Ibadah Raya Silibin 1 08.30– 10.30pm Silibin Ibadah Raya Silibin 2 08.30-10.30pm Klebang Restu Ibadah Raya Klebang 1 08.45-10.45 am Ibadah Raya Klebang 2 08.45-10.45 pm Tambun Ibadah Raya Tambun 03.00-05.00 pm Sitiawan Ibadah Raya Sitiawan 09.00-11.00 am Taiping Ibadah Raya Kamunting 01.00-03.00pm POS PI Cengkat Jering Sabtu 07.00-08.30pm POS PI Kampung Baru 07.00-08.30 pm 2 Ibadah Community Of Senin– Pagi dan malam Hostel, rumah Love Jumat doa, gereja 3 Doa Puasa Sabtu 08.30-10.00am Semua Cabang 4 Doa Persiapan Pengkalan, Sabtu 08.00-09.00pm Gereja dan ru- S P, Silibin, Sitiawan dan mah doa Klebang Restu
MO T I V A S I & ART I KE L NILAI NILAI DALAM PELAYANAN Dasar Pelayanan bukan Kemampuan tetapi Karakter Karakter adalah Dasar kompetensi dari bangunan rohani kita. Sifat Pelayanan bukan dilYayani, tetapi Melayani. Melayani tanpa mengharapkan pengembalian atau balas jasa dari aktif itas yang kita laksanakan Motivasi pelayanan bukan Kekuasaan, tetapi Kasih. Tujuan kita Melayani bukan agar berkuasa atas mereka, tetapi karean dorongan kasih. Ukuran Pelayanan bukan Kesuksesan, tetapi Pengorbanan. Sukses yang sejati ialaha membawa jiwa jiwa semakin serupa dengan Kristus dan memuliakan Nama Yesus di dalam kehidupan kita. Otoritas pelayanan bukan dengan memilih Jabatan, tetapi Ketaatan. Cari fungsi masing masing, bukan posisi! Tujuan Pelayanan bukan Popularitas, tetapi Kemuliaan Tu- han Motivasi yang tidak murni, adalah sebuah kejahatan rohani. Alat Pelayanan bukan Fasilitas, tetapi Firman allah dan Doa. Firman Allah dan Doa, menarik urapan Allah turun atas pelayanan kita. Dampak pengurapan adalah keberhasilan pelayanan. Bukan fasilitas yang mendatangkan urapan, tetapi urapanlah yang men datangkan fasilitas. Hasil pelayanan bukan Kuantitas , tetapi Kualitas (Mutu). Kuantitas belum tentu akan diikuti dengan kualitas, tetapi kualitas sudah pasti akan diikuti dengan kuantitas. Kuasa Pelayanan bukan Hikmat Dunia atau Manusia, teta- pi Roh Kudus. Belajarlah, dan persiapkanlah diri dengan sebaik baiknya, tetapi andal kan Roh Kudus agar kedua hal itu disertai dengan Kuasa allah Modal utama dalam Pelayanan bukan Tokoh Utama, Pem- bicara Terkenal, Para Pemimpin, tetapi Tuhan Yesus Kristus. Keberhasilan menjadikan Kristus sebagai teladan, akan membuat mereka berhasil dalam pelayanan.
Search
Read the Text Version
- 1 - 18
Pages: