Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore E-Modul Jamur (1)

E-Modul Jamur (1)

Published by shintaaisyah99, 2022-07-28 10:43:40

Description: E-Modul Jamur (1)

Search

Read the Text Version

”Paham dan Dapat Memberi Solusi Terhadap Permasalahan yang Disebabkan oleh Jamur” J AMUR Kelas X SMA/MA Shinta Aisyah - Dr. Yanti Hamdiyati, M.Si. - Dr. Kusnadi, M.Si. Prodi Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia

Kata Pengantar Segala puji dan syukur bagi Allah Swt. yang tidak henti memeberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan E-Modul yang berjudul ”Paham dan Dapat Memberi Solusi Terhadap Permasalahan yang Disebabkan oleh Jamur” ini dengan baik. E-Modul ini diharapkan dapat membangun keterampilan pemecahan masalah bagi siswa serta menemukan solusi tepat dan bijak khususnya terkait materi jamur yang semga dapat diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari. Semoga E- Modul ini dapat menjadi media yang dapat membantu proses pembelajaran baik bagi siswa maupun bagi guru, khususnya materi jamur untuk membekalkan keterampilan pemecahan masalah. Bandung, Juni 2022 Penulis i

Daftar Isi Kata Pengantar .............................................................. i Daftar Isi ........................................................................ ii Pendahuluan A. Identitas E-Modul ................................................. 2 B. Kompetensi Dasar ............................................... 2 C. Indikator Pencapaian Kompetensi ....................... 2 D. Deskripsi Singkat Materi ...................................... 4 E. Petunjuk Penggunaan E-Modul ........................... 5 Kegiatan Pembelajaran Apa itu Jamur? ......................................................... 6 Yuk Kita Belajar Ciri-ciri Jamur ................................ 8 Klasifikasi Jamur ..................................................... 18 Lichen ...................................................................... 41 Mikoriza ................................................................... 43 Peran Menguntungkan ............................................ 45 Peran Merugikan ..................................................... 51 Rangkuman ............................................................. 56 Evaluasi ........................................................................ 57 Daftar Pustaka .............................................................. 67 Glosarium ..................................................................... 69 Kunci Jawaban ............................................................. 72 ii

Pendahuluan A. Identitas E-Modul Mata Pelajaran : Biologi Kelas :X Materi : Jamur B. Kompetensi Dasar 3.7 Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan. 4.7 Menyajikan laporan hasil investigasi tentang keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.7.1 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur 3.7.2 Menglasifikasikan jamur sesuai ciri yang dimiliki 3.7.3 Menjelaskan cara reproduksi jamur 3.7.4 Mengidentifikasi masalah melalui kasus jamur 3.7.5 Merumuskan gagasan pemecahan masalah terkait kasus jamur Menjelaskan peran jamur dan mengaitkannya dengan 3.7.6 kehidupan sehari-hari Melakukan literasi identifikasi jenis jamur dan peranannya bagi kehidupan 4.7.1 Membuat laporan mengenai peran jamur dalam kehidupan sehari-hari 4.7.2 3

Pendahuluan D. Deskripsi Singkat Materi Jamur merupakan salah satu komponen biotik terbesar di bumi. Keanekaragaman yang luar biasa, membuat jamur dapat menjangkau daerah terestrial yang sangat luas. Bertahun- tahun lamanya menjadi makhluk yang diperdebatkan oleh para ahli, akhirnya jamur memiliki kingdom sendiri yang kini berpisah dari kindom plantae menjadi kingdom fungi. Seperti yang kita ketahui, jamur merupakan organisme heterotrof atau organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri seperti tumbuhan maupun alga. Namun, jamur juga tidak mendapatkan makanan atau nutrisi seperti hewan yang pada umumnya. Jamur mendapatkan makanan dengan mengabsorpsi nutrisi dari lingkungan sekitarnya. Jamur dapat bereproduksi baik secara seksual maupun aseksual, dengan alat perkembangbiakan berupa spora seksual dan spora aseksual. Jamur terdiri dari 4 divisio yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. 4

Pendahuluan E. Petunjuk Penggunaan E-Modul Silakan ikuti petunjuk penggunaan e-modul ini agar dapat mencapai kompetensi pembelajaran, berikut langkah penggunaannya. 1. Bacalah indikator kompetensi yang akan dicapai melalui e- modul ini. 2. Baca dan pahami materi yang tersedia dalam e-modul ini, jika dirasa ada yang kurang dipahami silakan berdiskusi bersama teman-teman atau bertanya kepada guru. 3. Silakan cari referensi atau sumber lain sebagai penunjang kegiatan latihan jika dirasa belum cukup 4. Kerjakan latihan soal serta evaluasi yang tersedia dalam e- modul dengan teliti. 5. Silakan periksa kembali jawaban hasil kegiatan belajar yang telah kalian selesaikan. 6. Untuk mencapai keberhasilan lebih optimal, silakan lakukan penggunaan e-modul sesuai prosedur. 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN Apa itu Jamur? Jamur berasal dari bahasa latin yaitu fungi. Ilmu tentang jamur disebut dengan Mikologi yang berasal dari kata mykes=jamur, dan logos=ilmu. Mikologi pertama kali dikenalkan oleh Pier Antonio Micheli, beliau merupakan ahli tumbuhan berkebangsaan Italia yang pertama kali menerbitkan buku tentang jamur pada tahun 1729 yang berjudul \"Nova Plantarum Genera\" (Suryani et al., 2020). Jamur merupakan organisme eukariot dan heterotrof. Pengujian genetik akhirnya membuat jamur memiliki kingdom tersendiri. Sebelumnya jamur dimasukkan ke dalam kingdom plantae, dan menjadi perdebatan selama bertahun-tahun yang pada akhirnya kini jamur masuk ke dalam kingdom fungi (Talaro & Chess, 2011). Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil, memiliki inti sel, berspora, dinding sel dibangun oleh kitin yaitu polisakarida yang mengandung nitrogen yang biasanya juga dapat ditemukan pada rangka luar atau eksternal dari hewan serangga dan arthropoda. Jamur adalah organisme kosmopolitan sehingga dapat hampir ditemui di berbagai tempat. Jamur termasuk organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri karena tubuhnya tidak mengandung klorofil. 6

Jamur memperoleh makanan dengan menyerap nutrisi dari lingkungan (Reece et al., 2013). Banyak istilah lain dari jamur yang sering kita dengar, misalnya kapang, cendawan, lapuk, kulat, maupun istilah lainnya (Suryani et al., 2020). Pada umumnya, jamur jenis kapang dan cendawan merupakan jamur multiseluler contohnya seperti Auricularia auricula (jamur kuping), sedangkan khamir merupakan jamur uniseluler contohnya seperti Saccharomyces cerevisiae (Black, 2012). Jamur biasanya dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dapat ditemukan pada tempat yang lembap, dan lebih toleran berada pada lingkungan dengan pH rendah, lebih sensitif terhadap cahaya matahari dibandingkan dengan bakteri. Jamur dapat hidup dalam 3 macam, yaitu: 1. Dekomposer yaitu, jamur dapat hidup dengan memecah nutrien dari organisme lain yang telah mati 2. Parasit yaitu, jamur sebagai patogen yang dapat menimbulkan penyakit bagi organisme lain. 3. Bersimbiosis dengan organisme lain (Reece et al., 2013). 10.22146/agritech.3006 7

Yuk Kita Belajar Ciri-ciri Jamur! 1. Dinding sel Dinding sel jamur dibangun oleh senyawa kitin. Walaupun beberapa jamur memiliki kombinasi dinding sel selulosa dengan kitin, namun pada umumnya dinding sel jamur tersusun atas kitin. Perbedaan kitin dengan selulosa terletak pada atom C nomor 2 pada setiap monomernya. Pada struktur selulosa atom C terikat gugus hidroksil (- OH), sedangkan pada kitin atom C terikat gugus asetamida (-NHCOCH3). Kitin adalah polisakarida yang kuat namun fleksibel dan dapat membantu penyerapan nutrisi dari lingkungan. Jamur tidak akan meledak dikarenakan penyerapan air secara osmosis dari lingkungan dilindungi oleh zat kitin yang bersifat fleksibel. Kitin (C8H13O5N)n memiliki bentuk fisik seperti kristal berwarna putihsampai kuning muda, tidak memiliki rasa, tidak berbau, dan tidak beracun. Struktur kitin dapat diacu pada gambar 1. 8

Gambar 1. Dinding sel fungi Sumber: Vega, 2012 Gambar 2. Perbandingan struktur kitin dan selulosa Sumber: Pudjaatmaka, 1991 9

2. Hifa Tubuh jamur biasanya dibentuk oleh filamen- filamen kecil yang merupakan struktur somatik atau vegetatif yaitu thallus yang dinamakan hifa (Suryani et al., 2020). Hifa biasanya dibangun oleh sel tubular yang mengelilingi membran plasma dan sitoplasma sel. pada umumnya, hifa jamur dipisahkan oleh sekat yang disebut dengan septa sehingga terbagi menjadi sel-sel. Beberapa jamur memiliki hifa terspesialisasi yang dapat membuat jamur ini memungkinkan untuk menyerap nutrisi melalui hewan hidup yang menembus jaringan substrat. Jamur dengan jenis hifa ini biasnya disebut dengan haustoria. Haustoria ini memungkinkan jamur untuk mengekstrak atau bertukar nutrisi dengan inangnya. Biasnya jamur jenis mutualistik dan parasitik memiliki hifa terspesialisasi ini. Hubungan mutualistik jamur dengan akar tumbuhan misalnya yang saling menguntungkan atau disebut dengan istilah mikoriza. Haustoria pada fungi dapat diacu pada gambar 3. 10

Gambar 3. Haustorium atau hifa terspesialisasi Sumber: Reece et al., 2013 Macam hifa ada 3, yaitu: 1.Hifa aseptat yang tidak memiliki sekat dan mengandung banyak inti yang disebut dengan senositik. 2.Hifa septat uninukleat atau uninukleus yaitu hifa dengan inti tunggal, sekat tersebut membagi hifa menjadi beberapa ruang yang didalamnya terdapat masing-masing 1 inti. 3.Septa multinukleat atau multinukleus yaitu hifa yang memiliki banyak sel. Struktur hifa jamur dapat diacu pada gambar 4. 11

Gambar 4. Struktur hifa jamur Sumber: Tariq, 2013 Menurut (Suryani et al., 2020) hifa berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 4, yaitu: 1. Hifa vegetatif, merupakan hifa yang berada pada substrat dan berfungsi menyerap nutrisi. 2. Hifa fertil, merupakan hifa yang tumbuh tegak di atas susbstat yang berfungsi untuk reproduksi, dapat berupa sporangiofor atau konidiofor. 3. Stolon, merupakan hifa panjang dan tegak yang biasanya dapat ditemukan contohnya pada Rhizopus sp. 4. Klamidospora, yaitu sel hifa dengan dinding tebal dan merupakan sel dominan yang biasanya akan berkecambah pada kondisi lingkungan yang mendukung. Beberapa ilustrasi jenis hifa fungsional pada jamur dapat diacu pada gambar 5. 12

Gambar 5. Hifa fungsional pada Rhizopus stoloniferus Sumber: Pandani, 2018 3. Septa Tubuh jamur yang dibentuk oleh hifa biasanya mengandung septa atau sekat, yaitu bagian dari hifa yang memungkinkan ribosom, mitokondria, bahkan inti sel mengalir dari satu sel ke sel yang lain dikarenakan ukuran septa yang relatif besar (Reece et al., 2013). Namun jumlah septa dalam setiap jenis jamur biasanya berbeda-beda, ada jamur yang tidak memiliki septa atau biasa disebut dengan hifa asepta seperti jamur dari golongan zygomycota, dan jamur lainnya yang memiliki hifa bersepta contohnya ada jamur dari golongan basidiomycota. Septa pada jamur dapat diacu pada gambar 6. 13

Gambar 6. Septa jamur. Sumber: Reece et al., 2013. 4. Miselium Miselium, merupakan jaringan yang dibentuk oleh jalinan hifa yang menyusup ke dalam tanah atau substrat. Miselium memaksimalkan penyerapan atau absorpsi makanan serta nutrisi dari lingkungan. Miselium tumbuh dengan cepat dan memusatkan jamur untuk memperpanjang hifa sehingga seluruh permukaan hifa dapat lebih absortif (Reece et al., 2013). Ilustrasi miselium dapat diacu pada gambar 7. 14

Gambar 7. Miselium fungi Sumber: Reece et al., 2013. 15

Nah, setelah kamu belajar mengenai ciri-ciri jamur, ayo kita kerjakan soal latihan berikut ini untuk mengetahui seberapa jauh pemahamanmu terkait jamur! Lembar Aktivitas Siswa Bacalah wacana berikut dengan seksama, dan jawab pertanyaan sesuai pendapatmu! Gunakan sumber lain seperti internet untuk membantumu menjawab pertanyaannya! Gagal Menumbuhkan Jamur Bu Ani merupakan seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jakarta. Dia sangat menyukai jamur tiram, 1. Anpaampeurnmaksaarleanhaanjapraadkapwaascaarnadaterrisreubmuta?hnya sangat jauh, dia berencana uuntuk membeli baglog jamur tiram melalui online shop. Setelah baglognya sampai di rumah, Bu Ani segera meletakkan baglog tersebut diluar rumah yang terpapar sinar matahari secara langsung. Namun, setelah beberapa minggu kemudian, baglognya tidak menumbuhkan jamur tiram satupun. 16

1. Apa permasalahan pada wacana tersebut? 2. Apa yang menyebabkan permasalahan pada wacana tersebut terjadi? 3.Sebutkan beberapa alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menangani masalah Bu Ani! SCAN ME!! Setelah kamu memperlajari jamur dan ciri-cirinya, scan lah barcode berikut untuk menambah wawasanmu terkait budidaya jamur! 17

Klasifikasi Jamur Fungi diklasifikasikan ke dalam 4 divisio, yaitu Zygomycota, Ascomycta, Basidiomycota dan Deuteromycota atau jamur tidak sempurna. Gambar 8. Klasifikasi jamur Sumber Raven et al, 2005. 18

1. Zygomycota Divisio zygomycota telah dikenali dengan kurang lebih 1.000 spesies. Jamur dari divisio zygomyvota terkenal sebagai jenis jamur kapang yang berperan dalam pembusukan makanan seperti roti, stroberi, ubi jalar, dan lain-lain dan pada umumnya merupakan jamur saprofit. Selama proses penyimpanan. Zygomycota berhabitat di darat, tanah, merupakan kelompok mikoriza yang utama, memiliki hifa dengan sifat senositik, dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual, jenis lain juga ada yang hidup sebagai parasit dan bersimbiosis dengan organisme lain salah satunya bersimbiosis dengan akar tanaman yang disebut dengan mikoriza yang dapat menguntungkan pertumbuhan tanaman. Bagaimana yaa cara jamur mikoriza dapat membantu pertumbuhan tanaman? Yuk simak video berikut! https://www.youtube.com/watch?v=TuWKplko8tI Salah satu contoh spesies zygomycota yang terkenal adalah Rhizopus stolonifer atau kapang roti hitam. Hifa pada spesies ini akan menyebar ke hampir seluruh permukaan dari roti sehingga penyerapan nutrien menjadi lebih maksimal. 19

Menurut (Widiyanto, 2020) miselium pada Rhizopus sp. memiliki beberapa jenis hifa, yaitu: 1. Stolon yaitu hifa yang tersebar pada permukaan substrat 2. Rhizoid yaitu hifa yang menembus substrat dan berfungsi untuk menyerap nutrisi dari substrat 3. Sporangiofor yaitu hifa yang tumbuh tegak terhadap substrat dan mengandung sporangium pada ujungnya. Struktur tubuh Rhizopus sp. dapat diacu pada gambar 9. Gambar 9. Struktur tubuh Rhizopus sp. Sumber: Biologijk, 2018 Sejauh mana kamu memahami jamur divisio Zygomycota? Ayo kerjakan bahan diskusi berikut! Mari berdiskusi! Kamu pasti pernah menemukan Gambar 1. Roti berjamur. roti yang sudah berjamur kan?? Sumber:Shutterbug75, 2016. Apakah roti tersebut masih layak dimakan walaupun bagian ditumbuhi jamur sudah dibuang? Apa alasanmu? 20

Selain Rhizopus sp., spesies lain yang terkenal adalah Pilobolus crystallinus yang dapat menembakkan spora ke arah cahaya, biasanya jamur ini menguraikan kotoran hewan. Jamur ini menembakkan sporangiumnya dalam semburan air sejauh kurang lebih 2 meter. Kemudian, hewan yang sedang memakan rumput akan menelan jamur yang berada di rumput dan menyebarkan spora melalui kotorannya. Gambar Pilobolus crystallinus dapat diacu pada gambar 10. Penasaran kan bagaimana Pilobolus crystallinus 'menembakkan' spora? Simak video berikut! https://www.youtube.com/ watch?v=Gdyrl4FIUDY Gambar 10. Pilobolus crystallinus Sumber: Illuvis, 2019. Spesies lain dari divisio zygomycota adalah Mucor sp. Genus Mucor ini diketahui dapat berperan menjadi dekomposer yang membantu kesuburan tanah, dan mampu menghasilkan enzim protease yang berperan dalam siklus nitrogen dalam tanah (Ristiari et al., 2018). Yuk kita simak video time-lapse pertumbuhan Mucor sp. melalui tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=FFjXqUBWu1k 21

a. Reproduksi Zygomycota Zygomycota memiliki septa hanya ketika membentuk sporangia atau gametangia. Dalam siklus hidupnya, reproduksi seksual zygomycta terjadi melalui tahap fusi gametangia yang mengandung banyak inti yang terputus dari hifa lengkap dengan septa. Gametangia ini terbentuk ketika terjadi perkawinan hifa berbeda atau hifa tunggal. Jika keduanya + dan – dan menyatu, maka terbentuklah inti diploid yang berkembang menjadi zigosporangium. Zigosporangium membantu spesies bertahan dalam kondisi tidak menguntungkan untuk tumbuh. Siklus hidup seksual daei zygomycota dapat diacu pada gambar 11. Gambar 11. Reproduksi seksual Rhizopus sp. Sumber: Ppk, 2012. Zygomycota pada umumnya lebih sering melakukan reproduksi aseksual. Hifa biasanya tumbuh di atas permukaan roti, ataupun bahan lain dan menghasilkan rumpun batang tegak yang disebut sporangiofor yang membentuk sporangia. 22

Di dalam sporangia terdapat spora yang memungkinkan dibawa terbang oleh angin untuk mendarat pada substrat lain atau sumber makanan baru (Raven et al., 2005). Siklus hidup aseksual dari zygomycota dapat diacu pada gambar 12. Gambar 12. Reproduksi aseksual Rhizopus sp. Sumber: Ppk, 2012 Contoh Spesies Zygomycota Gambar 13. Jamur hitam roti Rhizopus stoloniferus Sumber: Usuario, 2019. Gambar 14. Jamur tempe Rhizopus oryzae Sumber: Chiba University, 1999 23

Gambar 15. Jamur pengurai kotoran hewan Gambar 16. Jamur pengurai kotoran hewan Mucor mucedo Pilobolus crystallinus Sumber: Patil, 2021. Sumber: Lambert, 2022. 2. Ascomycota Ascomycota merupakan salah satu divisio yang memiliki banyak spesies, setidaknya sudah ada 65.000 spesies bernama dari ascomycota ini (Reece et al., 2012). Contoh yang paling umum dikenal dalam filum ini salah satunya adalah ragi atau Saccharomyces cerevisiae. Ascomycota memiliki hifa bersepta, ada yang berbentuk mikroskopis maupun makroskopis, berperan dalam menyebabkan patogen tumbuhan, dekomposer, juga bersimbiosis, memiliki askus yang berbentuk seperti kantong, dan disebut juga sebagai jamur kantong. Askus tersebut juga menjadi ciri khas dari divisio ascomycota. Askus ini merupakan tempat diproduksinya spora seksual. Tahap reproduksi seksual dari ascomycota ini juga kebanyakan terjadi pada tubuh buah atau disebut dengan askokarpus (Reece et al., 2012). 24

Ascomycota umumnya melakukan reproduksi aseksual melalui konidia yaitu modifikasi spora pada ujung hifa yang memungkinkan kolonisasi secara cepat pada sumber makanan yang baru (Raven et al., 2005). Struktur tubuh ascomycota dapat diacu pada gambar 17. Gambar 17. Struktur tubuh ascomycota Sumber: Darling, 2016. Tahukah kamu? Tahukah kamu? Antibiotik penisilin ternyata ditemukan tanpa sengaja oleh ilmuwan bernama Alexander Flemming pada tahun 1928. Jamur tersebut pertama kali ditemukan saat mengontaminasi biakkan bakteri dari Alexander Flemming, yang setelah dilihat-lihat, ternyata sekeliling jamur tersebut ada bagian yang tidak ditumbuhi bakteri, setelah diteliti lebih lanjut ternyata jamur tersebut memproduksi zat antibiotik penisilin yang dapat menghambat dan membunuh bakteri. 25

a. Reproduksi Ascomycota Ascomycota bereproduksi seksual dengan cara membentuk askokarp. Proses pertama adalah pertemuan antara hifa (-) yang akan membentuk anteridium atau alat reproduksi jantan dan hifa (+) yang akan membentuk askogonium atau alat reproduksi betina. Hifa (-) dan hifa (+) bertemu pada jembatan askogonium yaitu trikogen dan terjadi peleburan sitoplasma (plasmogami), askogonium menerima nukleus haploid dari anteridium sehingga askogonium memiliki inti yang banyak (dikariotik). Askogonium tumbuh menjadi hifa dikariotik bercabang dan tergabung di dalam askokarp. Kemudian, ujung hifa askokarp membentuk askus dikariotik, dan terjadilah peleburan inti/materi genetik (kariogami) sehinga dihasilkan inti dengan sifat diploid (2n). Inti diploid dalam askus akan mengalami pembelahan meiosis dan menghasilkan 4 askospora (n), dan masing-masing nukleus tersebut membelah secara mitosis sehingga dihasilkan 8 askospora (n). Askus yang berisi askospora matang akan pecah dan tersebar. Askospora jika jatuuh ditempat yang mendukung akan berkecambah menjadi hifa baru yang nantinya membentuk miselium. Reproduksi seksual dan aseksual ascomycota dapat diacu pada gambar 18. 26

Gambar 18. Reproduksi seksual dan aseksual pada ascomycota Sumber: Muhammad, 2020. Reroduksi aseksual ascomycota dapat dilakukan melalui pembentukkan tunas (ascomycota uniseluler), dan fragmentasi serta pembentukkan konidiospora (ascomycota multiseluler). Reproduksi aseksual ascomycota uniseluler dilakukan dengan pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induknya. Tunas yang berpisah dari induknya akan menjadi jamur baru, namun jika tidak terlepas dari sel induk, tunas akan membentuk rantai hifa semu (pseudohifa). Ascomycota multiseluler biasanya melakukan reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi yaitu dengan cara pemutusan hifa dewasa yang nantinya akan tumbuh mejadi hifa baru, sedangkan untuk konidiospora dilakukan dengan cara hifa dewasa haploid (n) menghasilkan tangkai konidia atau konidiofor yang diujungnya terbentuk spora yang disebut konidia. 27

Konidia akan diterbagkan oleh angin yang nantinya akan berkecambah dan menjadi hifa baru jika berada ditempat yang mendukung. Ilustrasi macam reproduksi aseksual ascomycota dapat diacu pada gambar 19, 20, 21. Gambar 20. Fragmentasi jamur Sumber: Unand, 2018. Gambar 19. Pembentukkan tunas jamur Sumber: Unand, 2018. Gambar 21. Konidiospora jamur Sumber: Yasman, 2016. Berikut video proses pembentukkan tunas pada jamur: https://www.youtube.com/watch?v=i9T727tz7FA 28

b. Contoh Spesies Ascomycota Gambar 22. Parasit tanaman padi-padian Gambar 23. Jamur morel penyebab penyakit ergotisme Morchella esculenta Claviceps purpurea Sumber: Wylett, 2008. Sumber: Sobrino, 2017. Gambar 24. Jamur oncom Neurospora Gambar 25. Jamur antibiotik penisilin sitophila Penicillium chrysogenum Sumber: Ogore, 2020. Sumber: Salom, 2017. Gambar 26. Sarcoscypha coccinea Gambar 27. Jamur termahal Trufflel hitam Sumber: Berdoz, 2017. Tuber melanosporum Sumber: Mrdidg, 2019. 29

3. Basidiomycota Basidiomycota adalah pengurai kayu juga tanaman. Beberapa spesies tertentu, bahkan sangat baik dalam menguraikan lignin polimer kompleks dan komponen kayu yang melimpah (Reece et al., 2013). Setidaknya ada 69.000 spesies yang telah diketahui. Jamur basidiomycetes ini salah satu jamur yang paling dikenali, banyak jamur dari filum ini yang digunakan sebagai bahan pangan, tetapi ada juga yang beracun (Raven et al., 2005). Kelompok jamur basidiomycota merupakan salah satu organisme utama yang berperan dalam siklus materi alam. Basidiomycota dapat menghasilkan enzim pendegradasi lignoselulosa seperti selulase, ligninase, dan hemiselulase. Berkat enzim tersebut, dinding sel tumbuhan dapat terdegradasi dan melepaskan nutrisi hasil metabolismenya kembali ke lingkungan/alam (Mosa, 2021). Basidiomycota banyak ditemukan berperan sebagai dekomposer bersama dengan bakteri dan beberapa protozoa dalam jaring-jaring makanan pada ekosistem. Jamur Basidiomycota biasanya hidup sebagai saprofit dan dapat ditemukan pada sisa organisme lain, hifa jamur basidiomycota biasanya merupakan hifa bersepta, tubuh buah (basidiokarp), dengan badan buah ada yang berbentuk seperti payung, piala, maupun seperti kuping. Struktur tubuh jamur basidiomycota dapat diacu pada gambar 28. 30

Gambar 28. Struktur tubuh basidiomycota Sumber: Dunia Biologi, 2016. Bagian-bagian tubuh buah dari basidiomycota dijelaskan sebagai berikut: 1. Tudung (pilleus), yaitu bagian yang ditunjang oleh stipe atau tangkai dan mengandung bilah atau lembaran lamella. Tudung pada jamur muda biasanya dibungkus selaput (vileum universal) yang ketika dewasa akan pecah. 2. Lamella/gills/bilah, yaitu bagian yang berada dibawah tudung yang berbentuk lembaran/bilah/helaian. 3. Stipe/tangkai tubuh buah, yaitu massa miselium yang menopang tudung buah dan tumbuh tegak. 4. Cincin/annulus, yaitu bagian yang melingkat pada stipe/tangkai buah dan berbentuk seperti cincin. 5. Volva, yaitu sisa pembungkus dasar tangkai jamur. 31

Jamur ini juga berukuran makroskopis dan banyak yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan seperti Auricula auricularia (jamur kuping), walaupun ada juga yang hidup menjadi parasit seperti Ganoderma sp. a. Reproduksi Basidiomycota Basidiomycota dinamai berdasarkan struktur reprduksi yang khas yaitu basidium, di mana dalam basidium tersebut terjadi kariogami dan menghasilkan zigot diploid. Reproduksi seksual jamur basidiomycota dimulai saat hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari basidiospora kemudian salin bertemu sehingga terjadi proses plasmogami dan membentuk hifa dengan dua inti berbeda yang haploid (n) berpasangan (dikariotik). Kemudian hifa haploid dikariotik tersebut tumbuh menjadi miselium haploid dikariotik yang nantinya miselium dikariotik ini akan tumbuh membentuk badan buah yang disebut basidiokarp. Pada ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami atau peleburan inti sel sehingga dihasilkan basidium diploid (2n). Inti basidium (2n) akan melakukan pembelahan meiosis menjadi 4 inti haploid (n), kemudian basidium membentuk 4 tonjolan disebut sterigma. Nantinya 1 inti haploid pada basidium akan masuk ke sterigma dan berkembang menjadi basidiospora. Basidiospora nantinya akan berpisah dari basidium, jatuh ditempat yang cocok, dan akan membantuk hifa yang haploid (n). Ilustrasi reproduksi seksual dapat diacu pada gambar 29. 32

Gambar 29. Reproduksi seksual Basidiomycota. Sumber: Reece et al., 2013. Reproduksi aseksual basidiomycota dilakukan dengan pembentukkan konidiospora, sama seperti divisio ascomycota. Konidia adalah spora yang dihasilkan melalui pembentukkan sekat melintang/diferensiasi pada ujung hifa hingga terbentuklah konidia. Hifa haploid (n) dewasa akan menghasilkan konidiofor atau tangkai konidia, yang diujungnya akan terbentuk spora. Spora ini nantinya akan diterbangkan oleh angin dan akan berkecambah menghasilkan hifa baru. 33

b. Contoh Spesies Basidiomycota Gambar 30. Jamur beracun Amanita muscaria Gambar 31. Jamur tiram Pleurotus ostreatus Sumber: Richter, 2018. Sumber: Brinker, 2019. Gambar 32. Ganoderma lucidum Gambar 33. Jamur kuping Auricularia auricula Sumber: Viator, 2016. Sumber: Cannings, 2019. Gambar 34. Jamur merang Volvariella volvaceae Gambar 35. Jamur kancing Agaricus bisporus Sumber: Viator, 2016. Sumber: Hudgins, 2015. Ayo kerjakan kuisnya untuk Gambar 36. Ganoderma applanatum menguji kemampuanmu terkait Sumber: Reichelt, 2021. divisio Basidiomycota QUIZ TIME!! Disebut apa sih bagian jamur yang sering kita makan? 34

4. Deuteromycota Deuteromycota adalah kelompok fungi yang tahap reproduksi seksualnya belum diketahui. Kurang lebih ada 17.000 spesies yang digolongkan ke dalam filum ini. Jamur deuteromycota memiliki ciri hifa bersepta, bersifat mikroskopis, hidup sebagai parasit atau saprofit. Jamur Deuteromycota ini juga merupakan bentuk konidial dari jamur ascomycota, dengan askus yang hilang karena sebab evolusi. Perkembangan aseksualnya sama dengan divisio ascomycota dengan pembentukkan konidium. Jamur dari jenis ini kebanyakan merupakan parasit pada organisme lain, seperti Metarhizium anisopliae yang menyebabkan penyakit pada serangga. Beberapa jamur yang tadinya masuk ke dalam deuteromycota dipindahkan ke dalam divisio ascomycota karena telah diketahui perkembangan secara seksual, contohnya Monilia sp. Tahukah kamu? Mari berdiskusi! Tahukah kamu? Mengapa ya, roti yang Ternyata beberapa jamur sudah disimpan dalam dapat bersinar dikeadaan wadah atau plastik dapat gelap lho!! Diketahui ditumbuhi jamur? Jamur senyawa bernama luciferin apakah itu? Dan dari mana ‘mereka’ berasal? bereaksi oksidasi dengan bantuan enzim luciferase Gambar 37. Mycena luxaeterna. yang membuat jamur dapat Salah satu jamur bioluminescent bersinar. Senyawa ini juga sama dengan senyawa yang Sumber: Santos, 2010. terdapat pada serangga kunang-kunang! 35

a. Contoh spesies Deuteromycota Gambar 38. Jamur penyebab panu Malassezia furfur Sumber: Medical Lab, 2015. Gambar 39. Jamur penyebab penyakit pada serangga Metarhizium anisopliae Sumber: Thorben, 2016. Tahukah kamu? Tahukah kamu? Genus Trichoderma dari divisio ascomycota merupakan salah satu biofungisida yang paling banyak digunakan lhoo! Kamu pasti tahu bahwa biofungisida merupakan bahan yang mengandung organisme atau bahan yang berasal dari organisme yang memiliki kemampuan untuk melawan penyakit atau patogen pada manusia, hewan atau tumbuhan. Biasanya biofungisida dari Trichoderma digunakan untuk menekan angka pertumbuhan jamur akar putih pada tanaman. 36

Game Tebak Jalan yang Tepat!! Andi diberikan tantangan untuk menemukan untuk Hai, aku Andi! menemukan spesies jamur. Andi hanya memiliki Ayo bantu aku mencari jalannya! petunjuk bahwa jamur tersebut memiliki bagian tubuh seperti kantong tempat dihasilkannya spora seksual. Bantulah Andi mencari jalan labirin yang tepat menuju spesies yang dapat mewakilkan jamur dengan ciri tersebut! a c b d e Gambar: d. Rhizopus oryzae. Sumber: Nawange_2012. a. Malassezia furfur. Sumber: Medical Lab, 2015. e. Cookeina tricholoma. Sumber: Clivid_2003. b. Flammulina velutipes. Sumber: Belletje_2010. c. Phallus duplicatus. Sumber: Prado_2012. 37

Setelah kamu belajar klasifikasi jamur, ayo kita kerjakan soal latihan berikut ini untuk mengetahui seberapa jauh pemahamanmu terkait jamur! Judul: Ancaman Sporothix Kucing Tujuan Pembelajaran: 1.Mengidentifikasi masalah melalui wacana 2.Merumuskan gagasan pemecahan masalah melalui wacana Lembar Aktivitas Siswa Bacalah wacana berikut dengan seksama, dan jawab pertanyaan sesuai pendapatmu! Gunakan sumber lain seperti internet untuk membantumu menjawab pertanyaannya! \"Ancaman Sporothix Kucing\" Pada tahun 2001 para peneliti di Oswaldo Cruz Foundation, 1. Apsaepbeuramharsuamlaahhansapkaitdadawnalceamnbaatgearsepbeunte?litian yang berlokasi di Rio, menyadari bahwa mereka telah merawat 178 orang dalam tiga tahun, kebanyakan ibu dan nenek yang memiliki benjolan dan luka yang sama. Hampir semua dari mereka melakukan kontak sehari-hari dengan kucing. Infeksi pada kucing yang dirawat di klinik dokter hewan terdekat dianalisis, mereka menemukan jamur yang disebut Sporothrix. Berbagai spesies genus Sporothrix hidup di tanah dan tumbuh- tumbuhan. Jamur ini berubah menjadi bentuk tunas yang menyerupai ragi. Di masa lalu, bentuk ragi tidak menular, tetapi berbeda dalam epidemi ini. Infeksi menyebar dari kulit ke kelenjar getah bening, aliran darah, mata dan organ dalam. Dalam laporan kasus yang dikumpulkan oleh dokter di Brasil, ada laporan tentang kista jamur yang tumbuh di otak manusia. Sumber: https://www.scientificamerican.com/article/deadly-fungi-are-the-newest- emerging-microbe-threat-all-over-the-world/ 38

Hasil Kegiatan Pemecahan Masalah 1. Apa permasalahan pada wacana tersebut? 2. Apa yang menyebabkan permasalahan pada wacana tersebut terjadi? 3. Berdasarkan wacana tersebut, rumusan masalah apa yang dapat kamu buat? 39

4 Sebutkan beberapa alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut! 5 Setelah menuliskan beberapa solusi, menurutmu apa solusi yang paling tepat untuk menangani permasalahan tersebut? 40

Lichen Apakah kamu tahu lichen? Ya, lichen merupakan salah satu contoh simbiosis jamur dengan organisme lain. Dalam hal ini, jamur bersimbiosis dengan algae atau ganggang dan terbentuklah lichen atau lumut kerak. Biasanya jamur golongan ascomycota, dan basidiomycota yang melakukan simbiosis ini bersama dengan algae/ganggang dari golongan chlorophyta (ganggang hijau) atau cyanophyta (ganggang biru). Lichen disebut sebagai tumbuhan perintis karena dapat hidup pada tempat ekstrim yang biasanya organisme lain jarang dapat bertahan hidup. Lichen dapat bereproduksi secara seksual atau generatif yaitu dengan pembentukkan spora askus seperti pada ascomycota dan basidiomycota, sedangkan secara aseksual dengan fragmentasi dan membentuk soredia, isdia, atau lobules. Struktur lichen dapat diacu pada gambar 40. Gambar 40. Struktur lichen Sumber: Bioaearthworm, 2019. 41

Berdasarkan bentuk pertumbuhan thalusnya, lichen dibagi menjadi 3 macam, yaitu: 1. Crustose (seperti kerak), yaitu thalus berbentuk seperti kerak dan melekat erat dan menutupi permukaan pada substratnya. Contohnya spesies Graphis scripta., Physcia scaesia. 2. Foliose (seperti daun), yaitu thalus berbentuk daun yang biasanya memiliki warna berbeda antara bagian atas dan bagian bawah. Contohnya spesies Parmelia sulcata, Umbilicaria americana. 3.Fruticose (seperti semak), yaitu thalus yang berbentuk tegak seperti semak, jumbai (menggantung), pita, yang biasanya dibentuk oleh suatu jaringan bulatan kecil yang membentuk jalinan yang membentuk banyak cabang. Contohnya spesies Usnea dasypoga. Perbedaan bentuk lichenes berdasarkan talusnya dapat diacu pada gambar 41. a. b. c Gambar 41. Lichenes berdasarkan bentuk thalus, a. Crustose, b.Foliose, c. Fruticose Sumber: Pratiwi, 2006. 42

Tahukah kamu? Tahukah kamu? Ternyata lichen jenis fruticose dapat dijadikan sebagai indikator pencemaran udara lhoo, dan merupakan jenis lichen yang paling sensitif terhadap polutan dibandingkan dengan crustose dan foliose!! Jadi jika kamu tidak menemukan lichen fruticose di suatu daerah, maka daerah tersebut dapat dikatakan tercemar! Lichen sangat peka terhadap polutan dikarenakan lichen tidak memiliki lilin dan kutikula untuk melindungi sel struktur bagian dalam. Sehingga polutan dapat mudah terserap oleh klorofil lichen sehingga dapat merusak jaringan lichen. Mikoriza Mikoriza merupakan salah satu bentuk simbiosis antara jamur dengan akar tanaman. Simbiosis ini biasanya dilakukan oleh jamur dari divisio zygomycota, ascomycota, dan basidiomycota. Simbiosis ini menguntungkan jamur karena jamur dapat memperoleh nutrisi dari tanaman seperti asam amino dan glukosa, jamur juga menyediakan air dan mineral untuk tanaman dan melindungi akar tanaman dari infeksi. Sedangkan tanaman dapat meningkatkan penyerapan air dan mineral. Berdasarkan kedalaman jaringan yang digunakannya, mikoriza dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu: 1. Ektomikoriza, yaitu dimana hifa jamur hanya hidup dibagian permukaan akar tanaman atau jaringan epidermis. 43

Contoh ektomikoriza adalah pada akar pinus yang menyebabkan tanaman pinus menjadi tahan terhadap lingkungan kering dan terhindar penyakit akar tanaman. 2 . Endomikoriza, yaitu dimana hifa jamur menembus hingga akar sampai pada jaringan korteks, dan tidak mempunyai inang khusus. Contohnya jamur yang hidup pada tanaman anggrek, dan sayuran. Perbedaan ektomikoriza dan endomikoriza dapat diacu pada gambar 42, dan gambar mikoriza pada akar dapat diacu pada gambar 43. Gambar 42. Perbedaan mikoriza, a.ektomikoriza, dan b. endomikoriza Sumber: Robguru, 2022. Gambar 43. Mikoriza pada akar tanaman Sumber: Burgess, 2022. 44

Peran Menguntungkan Mikoriza merupakan salah satu contoh hubungan mutualisme yang dilakukan fungi dengan tanaman berpembuluh. Fungi juga dapat melakukan simbiosis yang dilakukan oleh fungi dari divisio ascomycota, di mana simbiosis ini menguntungkan rumput tertentu dan tanaman yang bukan kayu dengan membuat racun, sehingga tanaman tersebut terhindar dari hewan herbivora yang akan memakannya. Simbiosis tersebut juga dapat meningkatkan toleransi terhadap tanaman inang dari cuaca panas, kering maupun logam berat (Reece et al., 2013). Fungi juga dapat bersimbiosis dengan hewan, diantaranya dengan sapi, di mana fungi ini membantu memecah bahan makanan di isi perut sapi contohnya seperti Pleurotus sajor-keju, Pleurotus florida atau Pleurotus ostreatus. Fungi juga dapat memecahan bahan yang ada pada tanaman menjadi zat yang dapat dicerna oleh serangga, tapi juga dapat menjadidetoksifikasi tanaman yang akan mematikan beberapa serangga seperti semut (Reece et al., 2013). Beberpa spesies fungi juga sangat di kenal karena dapat dikonsumsi oleh manusia ataupun hewan. Beberapa fungi bahkan dapat menjadi peruntungan karena beberapa spesies fungi ada yang dijual hingga jutaan per gramnya, yaitu Tuber magnatum (truffle putih), dan Tuber Melanosporum (jamur truffle hitam). 45

Banyak jamur juga memiliki nilai medis yang baik, seperti ekstrak ergot yang digunakan untuk mereduksi tekanan darah dan menghentikan pendarahan bagi ibu yang telah melahirkan. Beberapa jamur juga digunakan sebagai antibiotik yang dapat mengobati infeksi bakteri. Faktanya, antibiotik pertama yang ditemukan juga berasal dari jamur yaitu penisilin yang dibuat oleh jamur dari filum ascomycota yaitu Penicillium notatum (Reece et al., 2013). Contoh peran jamur dalam bidang pembuatan makanan: a. Rhizopus oryzae/R. oligosporus: pembuatan tempe b. Mucor javanicus: pembuatan tape c. Saccharomyces cereviceae: pembuatan roti & alkohol d. Aspergillus wentii: pembuatan kecap e. Saccharomyces ellipsoideus: pembuatan wine f. Neurospora crassa: pembuatan oncom & rekayasa genetika Contoh peran jamur untuk konsumsi: a. Morchella esculenta/jamur morel b. Volvariella volvacea/jamur merang c. Auricularia polytricha/jamur kuping d. Agaricus bisporus/jamur kancing/champignon e. Flammulina velutipes/jamur enokitake f. Lentinus edodes/jamur shitake/hioko Contoh peran jamur pada bidang kesehatan: a. Penicillium notatun: antibiotik b. Penicillium griseofulvum: antifungi dan melawan penyakit kaki atlit. c. Aspergillus fumigatus: melawan penyakit oleh amoeba 46

Setelah kamu belajar kperan menguntungkan dari jamur, ayo kita kerjakan soal latihan berikut ini untuk mengetahui seberapa jauh pemahamanmu terkait jamur! Judul: Pengaruh pertumbuhan Rhizopus oligosporus pada Tempe Tujuan Pembelajaran: 1.Menjelaskan peran jamur dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari 2.Mengidentifikasi masalah melalui wacana 3.Merumuskan gagasan pemecahan masalah melalui wacana Lembar Aktivitas Siswa Bacalah wacana berikut dengan seksama, dan jawab pertanyaan sesuai pendapatmu! Gunakan sumber lain seperti internet untuk membantumu menjawab pertanyaannya! Pengaruh pertumbuhan Rhizopus oligosporus pada Tempe Rhizopus oligosporus termasuk dalam Zygomycota yang 1. Apsearpinegrmdaimsaalanhfaaantkpaandadwalaacmanapetemrbseubautat?n tempe dari proses fermentasi kacang kedelai, karena Rhizopus oligosporus yang menghasilkan enzim fitase yang dapat membuat komponen makro menjadi ukuran mikro sehingga tempe lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih mudah terserap tubuh. Bagi orang yang tidak dapat mengonsumsi protein hewani, maka asupan protein dapat dipenuhi melalui makanan yang berasal dari kedelai, contohnya tempe. Tetapi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi tempe belum terpenuhi salah satunya karena pembuatan tempe yang memerlukan waktu kurang lebih 48 jam. Namun produk pangan hasil fermentasi ini juga memiliki keterbatasan umur simpan yang pendek dimana akan terjadi penurunan pertumbuhan jumlah Rhizopus oligosporus dari hari ke hari, serta suhu inkubasi berbeda juga memengaruhi pertumbuhan Rhizopus oligosporus pada tempe. Lihat gambar 1 untuk melihat bagaimana waktu serta suhu memengaruhi pertumbuhan Rhizopus oligosporus. 47

Gambar 1.Grafik Jumlah Jamur Rhizopus Oligosporus vs Waktu Pertumbuhan Jamur Rhizopus 1. Apa permasalaOhligaonspporaudsSapuamwdbaaeVcr:aaWrinaaashiyStueudrhi,su2eR0b1uu8a.nt?g Inkubasi. Sumber: Jurnal online Universitas PGRI Palembang, Volume 3, Nomor 1,Januari –Juni 2018. 48

Hasil Kegiatan Pemecahan Masalah 1. Apa permasalahan pada wacana tersebut? 2. Apa yang menyebabkan permasalahan pada wacana tersebut terjadi? 3. Berdasarkan wacana tersebut, rumusan masalah apa yang dapat kamu buat? 49


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook