Lulu Fathul Jannah_1786140007_Dkv B_Digital Desain

- DIGITAL DESAIN - BAHAYA PENGGUNAAN PONSEL SAAT BERKENDARA Sumber : The Conversation LULU FATHUL JANNAH | 1786140007 | DKV B

Latar belakang Penelitian Internasional mengungkapkan bahwa penggunaan ponsel saat mengemudi menyumbangkan satu dari setiap empat kecelakaan lalu lintas. Sering kita melihat atau mendapatkan pengendara baik itu pengendara motor atau mobil asik memencet ponselnya. Saking asiknya tidak jarang tanpa sadar mereka membawa kendaraannya ketengah jalan atau ketepi jalan. Hal ini dapat melukai atau bahkan menghilangkan nyawa seseorang, tidak fokus dan menabrak benda-benda sekitar jalan,dan melanggar lalu lintas. Bahkan walaupun bukan kita yang mengemudikan kendaraan tersebut tetapi menggunakan ponsel di atas kendaraan dapat menimbulkan aksi kejahatan (pencurian). Menggunakan ponsel saat berkendara sangat berbahaya karena pengemudi saat mengemudikan kendaraannya dapat memaksa otaknya untuk berfikir hal penting lainn- ya. Sehingga konsentrasi menjadi terpecah dan tidak fokus ke jalan raya yang akibatn- ya dapat mengurangi kestabilan saat mengendalikan kendaraan. Apalagi di era sekarang ini sudah banyak orang yang menjadi pengemudi transportasi online. Data yang dimiliki Kemhub menunjukkan jumlah pengemudi yang dimiliki satu perusahaan penyedia aplikasi mencapai 175.000 orang,meningkat 9.000 orang dalam 3 minggu. Angka ini sangat jauh melampaui dari jumlah kuota 36.510 pengemudi yang telah ditetapkan Kemhub beberapa waktu lalu. Sumber : Dimasprakoso.com 1

Pengemudi transportasi online tersebut manggunakan ponselnya apabila ada pesanan masuk. Mereka menelepon atau menchat pengguna transportasi online terse- but disaat keadaan sementara berkendara. Hal ini dapat membahayakan pengemudi itu sendiri atau bahkan pengendara lain. Walaupun banyak juga pengemudi transportasi online yang patuh pada aturan. Di Indonesia sudah ada undang-undang yang mengatur mengenai hal ini yaitu : Undang-Undang No.22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan Pasal 106 Ayat 1 yang berbunyi “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi”. Adapun hukuman bagi pengemudi yang melanggar pasal tersebut terdapat dalam Pasal 283 yang berbunyi “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp.750.000.00 Identifikasi Masalah 1. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai dampak yang bisa terjadi saat menggunakan ponsel saat berkendara 2. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai efek yang ditimbulkan saat menggunakan ponsel saat berkendara 3. Adanya beberapa faktor penyebab masyarakat yang masih menggunakan ponselnya saat berkendar. Rumusan masalah 1. Apa dampak dari penggunaan ponsel saat berkendara ? 2. Apa efek yang ditimbulkan penggunaan ponsel saat berkendara ? 3. Mengapa masih banyak masyarakat yang menggunakan ponselnya saat berkendara ? 2

Landasan teori HANDPHONE Handphone merupakan alat telekomunikasi elektronik dua arah yang bisa dibawa kemana-mana dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan pesan berupa suara. Pengertian tersebut merupakan pengertian handphone secara umum. Dalam keseharian kini manusia hampir tidak bisa lepas dari handphone. Apalagi dengan semakin berkembangnya handphone sehingga memiliki berbagai fungsi sekaligus. Bukan hanya sebagai alat komunikasi saja namun telah berkembang menjadi alat dengan fungsi lainnya seperti sebagai media hiburan, media bisnis, dan sebagainya Menurut Thomas J dan Misty E : “handphone merupakan telepon yang menyedi- akan fungsi asisten personal serta fasilitas internet connecting yang bisa menghubu- ngkan pengguna dengan dunia maya seperti melalui media sosial dan lain-lain. Yang melalui media sosial ini, manusia bisa berinteraksi dengan banyak orang sekaligus”. PENGEMUDI Menurut UU No 22 Tahun 2009 pasal 1 Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang memiliki surat izin mengemudi. KECELAKAAN LALU LINTAS Menurut UU No 22 Tahun 2009 Pasal 1 Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu per- istiwa di jalan yang tidak diduga dan disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. PERILAKU Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) perilaku merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Adapun Perilaku hukum adalah perilaku yang berakibat tuntutan hukum karena merupakan kehendak yang mel- anggar (berlawanan dengan) kepentingan orang lain. Perilaku kolektif kegiatan orang secara bersama-sama dengan cara tertentu dan mengikuti pola tertentu pula. Perilaku legal perilaku nyata, sesuai dengan apa yang dianggap pantas oleh kaidah hukum yang berlaku. Perilaku preventif ialah perbuatan seseorang atau sekelompok yang bertujuan mencegah timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Sumber : ikhafadillah 3

Karakteristik Pengemudi Menurut Khisty dan Lall (2005) pengemudi mempunyai kar- akteristik dalam mengendarai kendaraannya. Karakteristik pengemudi terkandung peng- etahuan yang luas yang menangani kemampuan alamiah pengemudi, kemampuan belajar, dan motif serta perilakunya. Untuk memamhami mengapa pengemudi berperilaku seperti yang mereka lakukan dapat diketahui dari motif dan sikapnya. Perilaku sering kali dapat menentukan bagaimana seorang pengemudi bereaksi terhadap situasi saat berkendara. Khisty dan Lall (2005) motif dapat dikaitkan dengan rasa takut akan kecelakaan, takut dikri- tik, dan perasaan tanggung jawab sosial. Karakteristik pengendara dapat berubah secara drastis dan cepat karena penggunaan alkohol, narkotika dan obat-obattan. Rasa sakit, jenuh dan tidak nyaman dapat secara praktis mengurangi efisiensi mengemudi. PENGINDRAAN Menurut Khisty dan Lall (2005) pengemudi dapat menerima informasi yang berman- faat yang berhubunngan dengan pengendalian kendaraan yang aman melalui penglihatan dan pendengaran. 11 PERASAAN Khisty dan Lall (2005) pengemudi mengalami gaya-gaya yang bekerja pada kendaraannya seperti gaya gravitasi, percepatan, perlambatan, dan percepstan membelok. Dalam mempercepat dan memperlambat kendaraannya pengemudi sangat dipengaruhi oleh kecepatan dan kondisi jalan, sehingga pada saat itulah bagaiman pengendalian ini dilakukan. PENGELIHATAN Khisty dan Lall (2005) pengelihatan adalah komponen yang terpenting bagi pengemudi untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai keterkaitan antara objek yang ia lihat dan mengenai pesan-pesan pada rambu lalu lintas. Karakteristikkarakteristik tertentu dari ketajaman penglihatan mendapat perhatian khusus dalam transportasi. Karak- teristik ini antara lain meliputi : ketajaman penglihatan statis dan dinamis, persepsi kedala- man, penglihatan peripheral (melihat jauh), penglihatan malam hari, dan kepulihan dari silau cahaya. Ketajaman penglihatan adalah kemampuan untuk melihat dengan baik suatu objek hingga detail terkecilnya. PENDENGARAN Khisty dan Lall (2005) pendengaran penting bagi pengemudi dan pejalan kaki. Meski- pun pendengaran tidak sepenting penglihatan ketika berkendara, pendengaran bisa ber- manfaat dalam mengurangi kecelakaan. Selain itu pengemudi, dengan kemampuan pen- dengarannya dapat mengumpulkan informasi yang berguna mengenai mesin kendaraan, roda, suara-suara peringatan, seperti sirene, klakson, lonceng radio, dan kemungkinan suara-suara lalu lintas lainnya. 4

DAMPAK PENGGUNAAN PONSEL SAAT BERKENDARA. Munculnya alat komunikasi yang sering kita sebut Handphone telah mengu- bah banyak hal dikehidupan ini. Jarak yang selama ini yang dianggap menjadi biang keladi kesulitan, tidak kompeten lagi. Sekarang ini manusia zaman sekarang sangat tergantung pada Handphone. Menurutnya, menggunakan ponsel sangat membantu komunikasi. Namun penggunaan ponsel pada saat mengemudi, dapat mengalihkan perhatian pada pengemudi dan mempengaruhi keselamatan di jalan. Besarnya dampak negatif dari penggunaan ponsel saat mengemudi tergantung pada kerumi- tan baik percakapan dan situasi pengemudi. Berbagai studi menyimpulkan bahwa penggunaan telepon selular saat mengemudi dapat mengalihkan perhatian pengemudi dan dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam mengarahkan peri- laku ke hal negatif seperti mempengaruhi keamanan lalu lintas. Beberapa gangguan dapat terjadi akibat penggunaan ponsel saat mengemudi di antaranya : 1. GANGGUAN FISIK Gangguan fisik yaitu seperti pada saat pengemudi harus menggunakan salah satu atau kedua tangannya untuk memanipulasi telepon ke suatu nomor, menjawab atau mengakhiri panggilan dari pada berkonsentrasi pada tugas yang dibutuhkan oleh mengemudi (misalnya kemudi, mengubah gigi dll). 2. GANGGUAN VISUAL Gangguan secara visual disebabkan oleh mata pengemudi yang tertuju pada handphone sambil mengemudi. Penggunaan telepon selular yang menampilkan informasi visual (misalnya membaca SMS). 3. GANGGUAN PENDENGARAN Gangguan ini bisa terjadi ketika pengemudi kaget oleh dering telepon awal atau oleh percakapan itu sendiri. 4. GANGGUAN KOGNITIF Gangguan ini melibatkan penyimpangan dalam perhatian dan penilaian. Hal ini terjadi ketika dua mental tugas yang dilakukan pada saat yang sama. Percakapan bersaing dengan tuntutan mengemudi. Mendengarkan, sendirian, dapat mengurangi aktivitas di bagian otak yang berhubungan dengan mengemudi lebih dari sepertiga. Besarnya dampak negatif dari penggunaan ponsel saat mengemudi tergantung pada kerumitan kedua percakapan telepon seluler dan situasi mengemudi. Semakin sulit dan kompleks percakapan maka semakin kuat pula efek yang terjadi pada kinerja mengemudi. 5

EFEK YANG DITIMBULKAN PENGGUNAAN PONSEL SAAT BERKENDARA. Efek penggunaan ponsel tergantung pada kerumitan kedua percakapan telepon seluler dan situasi mengemudi. Menggunakan telepon selular saat mengemudi negatifnya, dapat mempengaruhi berbagai aspek dari kinerja mengemudi diantaranya. 1. Lambat reaksi terhadap sinyal-sinyal lalu lintas dan lebih sering kehilangan sinyal. Menelepon dalam mobil saat mengemudi dapat membuat pengemudi untuk kehilangan waktu reaksi untuk sinyal lalu lintas atau lainnya. 2. Lambat reaksi pengereman dan jarak berhenti lebih pendek. Beberapa studi menunjukkan bahwa waktu reaksi pengereman berkurang selama percakapan telepon pada saat mengemudi antara 0,3 hingga sekitar 0,7 detik pengemudi cenderung mengerem lebih keras dan jarak berhenti lebih pendek . 3. Penurunan kesadaran lalu lintas lainnya. Situasi kesadaran menunjukkan penurunan yang signifikan dalam tiga unsur (yaitu, pemahaman dan proyeksi) karena tingkat konsentrasi dituntut oleh percakapan yang terjadi. 4. Berisiko pengambilan keputusan. Biasa ditemui situasi lalu lintas (berhenti di lampu merah) cenderung pengambilan keputusan yang sulit bagi pengemudi. Hal ini dapat terjadi ketika pengemudi sedang dalam situasi percakapan yang sulit sehingga konsentrasi ternganggu. Sumber : ibaylawgrup 6

FAKTOR PENYEBAB PENGGUNAAN PONSEL SAAT BERKENDARA • Kebiasaan dan rasa asik yang ditimbulkan dari kecanggihan teknologi komunikasi sekarang ini • Kurang kedisiplinan masyarakat • Belum tahu larangan UU mengenai aturan berkendara • Kurangnya kesadaran masyarakat akibat dampak perbuatan tersebut • Keadaan yang penting atau darurat dan telepon segera diangkat Solusi • Polantas seharusnya lebih tegas dalam menanggapi kasus seperti ini, seperti melakukan razia dan lebih diperketat lagi agar masyarakat jera dan tidak mengu- langinya lagi. • Disetiap rambu-rambu diberi tulisan peringatan bahaya perbuatan tersebut dan cantumkan pula per- aturan UU beserta sangsinya. • Peringatan tidak hanya melalui tulisan atau poster dijalan,tetapi juga melalui media massa atau media sosial lainnya. Sumber : Google Sumber : Tangerannews Sumber : Tirto.id 7

Kesimpulan Ada banyak dampak dan efek yang Sumber : Mobilmo.com ditimbulkan dari penggunaan Sumber : Seriau.com ponsel saat berkendara, maka dari itu kita sebagai pengguna jalan diharuskan tetap fokus dalam mengemudikan kendaraan. Patuhilah setiap peraturan lalu lintas, semenarik apapun mengguna- kan ponsel dan sepenting apapun informasi yang didapat melalui ponsel,masih jauh lebih penting keselamatan diri anda dan pengguna jalan yang lain. Jika panggilan itu memang sangat penting,anda bisa menepi di pinggir jalan untuk men- gangkat panggilan tersebut. Perlu kesadaran penuh bagi pengguna ponsel untuk meng- hentikan kebiasaannya, karena sejatinya perangkat dan slogan hanya memberikan opsi. Sedangkan keputusan tetap ada di tangan pengguna. Sumber : Liputan6.com Sumber : Tirto.id 8

KELALAIANMU BISA MERENGGUT KEBAHAGIAAN ORANG LAIN - UTAMAKAN KESELAMATAN - - DIGITAL DESAIN - LULU FATHUL JANNAH | 1786140007 | DKV B