Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore PATIENT SAFETY

PATIENT SAFETY

Published by pelatihan dasar, 2022-02-18 03:36:43

Description: PATIENT SAFETY

Search

Read the Text Version

PATIENT SAFETY ERA PANDEMI COVID 19 • Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit, Edisi 1.1, KARS, Tahun 2019 • Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien • Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit. 2015 dr. Arif Handiarsa M.Sc, Sp.A

PATIENT SAFETY Permenkes RI Nomor 11 Tahun 2017 • Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman. Meliputi • Asesmen risiko • Identifikasi dan pengelolaan risiko pasien • Pelaporan dan analisis insiden • Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya • Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera (KKP-RS) (KKP-RS) (Penjelasan UU 44/2009 ttg RS pasal 43

IKP YANG BERHUBUNGAN DENGAN SKP (2020) NO SKP IKP JML 38 1 IDENTIFIKASI PASIEN TIDAK MEMAKAI GELANG, SALAH IDENTITAS, SALAH TANGGAL LAHIR, 3 DLL 2 KOMUNIKASI EFEKTIF TIDAK DIOPERKAN KONSUL DPJP LAIN DI BANGSAL, PENGIRIMAN 2 SAMPLE KE LAB LUAR YANG TERTUNDA, TIDAK MENGOPERKAN HASIL 3 KEAMANAN OBAT LAB YANG ANOMALI KE IBS 0 YANG PERLU 12 DIWASPADAI TERTUKARNYA OBAT FUROSEMID DAN DIAZEPAM, KESALAHAN PENGAMBILAN LIDOCAIN MURNI DAN LIDOCAIN COMPOSITUM 2 4 SAFETY SURGERY - 5 PENGURANGAN RISIKO TIDAK MENGGANTI DC SAMPAI 12 HARI, IADP PASIEN BAKUNG, INFEKSI KARENA PHLEBITIS TINDAKAN MEDIS 6 PENGURANGAN RISIKO JATUH SAAT TIDUR KARENA TIDAK DIPASANG HAND RAIL, JENAZAH JATUH JATUH SAAT DIMANDIKAN

TOPIK BAHASAN 01 SASARAN KESELAMATAN PASIEN 02 INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN Mengidentifikasi Terlaksananya Proses Tepat Pasien Dengan Benar Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien yang Menjalani Meningkatkan Komunikasi Tindakan dan Prosedur Efektif Dikuranginya Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan Meningkatkan Keamanan Mengurangi Risiko Cedera Obat Yang Perlu Diwaspadai Karena Pasien Jatuh

SKP.1 MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR

SKP 1 Proses identifikasi yang digunakan di rumah IDENTIFIKASI sakit mengharuskan terdapat paling sedikit 2 PASIEN DENGAN BENAR dari 4 bentuk identifikasi yaitu Maksud dan Tujuan SKP 1 Nama pasien 1) Memastikan ketepatan Tanggal lahir pasien yang akan menerima Nomor rekam medik Nomor induk kependudukan atau bentuk layanan atau tindakan. lainnya (misalnya, barcode/QR code) 2) Untuk mencegah salah pasien, salah obat dan salah tindakan. 3) Menyelaraskan layanan atau tindakan yang dibutuhkan oleh pasien. 4) Untuk menjamin keselamatan pasien, serta memastikan ketepatan pasien yang akan menerima layanan / tindakan

SKP 1 IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR Pada semua area layanan rumah sakit seperti di BENTUK IDENTIFIKASI INI rawat jalan, rawat inap, unit darurat, kamar DIGUNAKAN: operasi, unit layanan diagnostik, dan lainnya. Setiap keadaan terkait intervensi kepada pasien, misalnya, identifikasi pasien dilakukan sebelum memberikan radioterapi, menerima cairan intravena, hemodialisis, pengambilan darah atau pengambilan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, katerisasi jantung, prosedur radiologi diagnostik, dan identifikasi terhadap pasien koma.

GELANG IDENTITAS • Biru: LakiLaki • Pink: Perempuan • Merah:Alergi • Kuning: Risiko Jatuh • Ungu : DNR (Do Not Resucitate ) • Putih : Jenis kelamin yang tidak jelas

IDENTITAS UNTUK IBU MELAHIRKAN • Menggunakan gelang identitasnya sendiri ditambahkan gelang identitas bayi pada lengan kanan ibu sesuai dengan jenis kelamin bayinya. • Jika Ibu sudah pulang tetapi Bayinya masih dirawat di RS  jika akan menyusui bayinya • Ibu bayi di pasang gelang sesuai jenis kelamin bayinya ( biru untuk jenis kelamin bayinya laki- laki, merah muda / pink untuk jenis kelamin bayinya perempuan )

PELAKSANAAN IDENTIFIKASI • Bila identitas pasien rusak, barcode tidak terbaca / luntur, petugas ( perawat / bidan, dokter ) harus segera mengganti dengan barcode yang baru • Identifikasi dilakukan secara verbal atau visual • Identifikasi pasien rawat jalan dan layanan penunjang dilakukan dengan cara memanggil nama pasien setelah mendekat pasien ditanya dengan pertanyaan terbuka yang menanyakan nama lengkap pasien, tanggal lahir dan atau alamat serta mencocokan dengan berkas rekam medik

BEBERAPA SPO IDENTIFIKASI PASIEN • Identifikasi pasien • Identifikasi pasien rawat jalan • Identifikasi pasien dengan jenis kelamin yang tidak jelas • Identifikasi pasien sebelum pemberian obat, Sebelum Tranfusi, Sebelum pengambilan sampel, sebelum tindakan invasif • Pemasangan gelang identitas • Pelepasan gelang identitas • Pasien yg tidak mungkin dipasang gelang  Idendifikasi dengan pemotretan • Pasien belum / tidak dikenal  identitas dengan Mr. X / Mrs.Y • Bayi Baru lahir di RS, dari RS lain • Pasien dengan tindakan HD

• Pasien yang tidak memungkinkan pemasangan gelang identitas, identifikasi dengan pengambilan foto, ditempel di RM pasien disertai barcode dibawah foto, misal : • Pasien yang tidak mempunyai anggota gerak / ekstremitas. • Luka bakar luas di ekstermitas. • Pasien yang mengalami gangguan jiwa. • Pemeriksaan / tindakan radioterapi. • Bayi kecil ( BBLR ) ≤ 1000 gr • Petugas yang mengambil foto wajah pasien adalah • Di IGD : oleh petugas pendaftaran IGD • Di IFPJ: oleh dokter jaga atau petugas IFPJ.

Lanjutan APA SAJA YANG DILABELING • ASI • Diet • Sampel spesimen • Obat, RM, resep, makanan, spesimen, permintaan dan hasil laboratorium/radiologi dengan menulis nama dan tanggal lahir (menggunakan tinta hitam) • Seluruh cairan infus dan obat oral maupun injeksi yang akan diberikan kepada pasien harus ditempel label identitas pasien meliputi minimal dua identitas yaitu nama, tanggal lahir / umur, ditambah jenis obat, aturan pemberian obat dan dosisnya

Simple Portfolio Presentation You can simply impress your audience and add a unique. This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and meets various market segments.

IDENTITAS PASIEN DI HASIL LABORATORIUM DAN RADIOLOGI Simple Portfolio Presentation You can simply impress your audience and add a unique. This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and meets various market segments.

SEBELUM TINDAKAN DIAGNOSTIK DAN TERAPETIK Simple Portfolio Presentation You can simply impress your audience and add a unique. This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and meets various market segments.

P K P O P A P

A P P A P



SKP.2 MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF

SKP.2 KOMUNIKASI EFEKTIF A GOOD RELATIONSHIP STARTS WITH A GOOD COMMUNICATION

SKP.2 KOMUNIKASI EFEKTIF 1. Maksud dan Tujuan SKP 2 1. Komunikasi antara PPA dianggap efektif bila tepat waktu, akurat, lengkap, tidak mendua (ambiguous), dan diterima oleh penerima informasi 2. Komunikasi dapat berbentuk verbal, elektronik, atau tertulis. 3. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) antara lain dokter, perawat, farmasi, petugas laboratorium dan radiologi 2. Tiap-tiap unit menetapkan nilai kritis hasil pemeriksaan diagnostiknya dan hasil laporan nilai kritis terdokumentasi

SKP.2 KOMUNIKASI EFEKTIF Pelaporan hasil pemeriksaaan diagnostik kritis, termasuk: 1)Pemeriksaan Laboratorium 1)Pemeriksaan Radiologi 1)Pemeriksaan Kedokteran Nuklir 1)Proses Ultrasonografi 1)Magnetic Resonance Imaging 1)Diagnostik Jantung 1)Pemeriksaan diagnostic yang dilakukan di tempat tidur pasien

SKP.2 KOMUNIKASI EFEKTIF Hal-hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi secara verbal aman dilakukan Dalam keadaan darurat Pemesanaan obat atau karena komunikasi secara permintaan obat secara verbal tertulis atau komunikasi elektronik tidak mungkin sebaiknya dihindari dilakukan maka harus A Prosedur menerima perintah ditetapkan panduannya BC lisan atau lewat telpon meliputi penulisan secara meliputi permintaan lengkap permintaan atau pemeriksaan, penerimaan hasil pemeriksaaan oleh hasil pemeriksaaan dalam penerima informasi, keadaan darurat, identifikasi penerima membaca kembali dan penetapan nilai kritis, permintaan atau hasil pemeriksaaan, dan pengirim hasil pemeriksaaan memberi konfirmasi atas apa diagnostik, serta kepada yang telah ditulis secara siapa dan oleh siapa hasil akurat pemeriksaaan kritis dilaporkan

SKP.2 KOMUNIKASI EFEKTIF Serah terima asuhan pasien (hand over) di dalam rumah sakit Antar berbagai tingkat Pemesanan antar-PPA seperti antara staf layanan di dalam rumah sakit medis dan staf medis, antara staf medis yang sama seperti jika pasien dan staf keperawatan atau dengan staf dipindah dari unit intensif ke klinis lainnya, atau antara PPA dan PPA unit perawatan atau dari unit A lainnya pada saat pertukaran shift darurat ke kamar operasi B C Dari unit rawat inap ke unit layanan diagnostik atau unit tindakan seperti radiologi atau unit terapi fisik

SKP.2 KOMUNIKASI EFEKTIF Rumah sakit menetapkan daftar Komunikasi yang baik dan terstandar singkatan yang diperkenankan dan baik dengan pasien, keluarga pasien, yang dilarang dan pemberi layanan dapat memperbaiki secara signifikan proses asuhan pasien.

Lanjutan • Rumah sakit menerapkan model komunikasi antar petugas dengan metode SBAR & READ BACK/TEBAK, sedangkan komunikasi antara petugas dengan pasien SPEAK UP. • SBAR : Situation, Background, Assesment, Recommendation • READ BACK : membacakan kembali instruksi yang diberikan • SPEAK UP : pasien dan keluarga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan, ketidaktahuan atau kekhawatiran, berdasarkan semua informasi kesehatan dari tahap perawatan atau pengobatan. • Dokter / perawat / petugas kesehatan melaporkan kondisi pasien dan serah terima pasien dengan menggunakan metode SBAR

Perintah Lisan/Lewat Telepon ISI PERINTAH 1. Tulis Lengkap NAM A LENGKAP DAN TANDA TANGAN PEMBERI PERINTAH 2. BacaUlang- NAM A LENGKAP DAN TANDA Eja untuk TANGAN PENERIMAPERINTAH TAN GGAL DAN JAM NORUM/LASA 3. Konfirmasi lis an dan tanda tangan Sutoto.KARS

BAGAIMANA TEKNIK SERAH TERIMA ?? S : Situation Tehnik serah terima yang Kondisi terkini yg terjadi dapat pada pasien digunakan oleh perawat antar B : Background shift, perawat ke dokter saat Informasi penting apa yg melaporkan berhubungan dg kondisi kondisi pasien, pasien terkini dokter ke dokter. A : Assessment hasil pengkajian kondisi pasien terkini R : Recommendation apa yg perlu dilakukan Untuk mengatasi masalah

SPO SKP 2 • SPO komunikasi efektif antar petugas ruangan • SPO komunikasi efektif antar petugas shif • SPO komunikasi efektif serah terima dan tindakan • SPO laporan DPJP • SPO Hasil pemeriksaan kritis • SPO Verifikasi stempel

Proses Hand Over Era Covid-19

SKP.3 MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI

SKP.3 Meningkatkan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai Your Text Here You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. MAKSUD DAN TUJUAN SKP 3 Obat yang perlu diwaspadai adalah obat yang mengandung risiko yang meningkat bila kita salah menggunakan dan dapat menimbulkan kerugian besar pada pasien

SKP.3 OBAT YANG PERLU DIWASPADAI OBAT RISIKO TINGGI yaitu obat yang bila terjadi kesalahan (error) dapat menimbulkan kematian atau kecacatan seperti, insulin, heparin, atau kemoterapeutik. LASA/NORUM Obat yang nama, kemasan, label, penggunaan klinis tampak/kelihatan sama (look alike), bunyi ucapan sama (sound alike), seperti Xanax dan Zantac atau hydralazine dan hydroxyzine atau disebut juga nama obat rupa ucapan mirip (NORUM) ELEKTROLIT KONSENTRAT potasium fosfat dengan konsentrasi sama atau lebih besar dari 3 mmol/ml dan natrium klorida dengan konsentrasi lebih dari 0,9% dan magnesium sulfat dengan konsentrasi 50% atau lebih ELEKTROLIT DENGAN KONSENTRASI TERTENTU potasium klorida dengan konsentrasi 1 mEq/ml atau lebih dan magnesium sulfat dengan konsentrasi 20%, 40%, atau lebih.

SKP.3 OBAT YANG PERLU DIWASPADAI Penyebab obat yang termasuk dalam kelompok NORUM berisiko Cara paling efektif untuk mengurangi atau terjadinya medication error adalah menghilangkan kejadian medication error adalah dengan menetapkan proses untuk mengelola Obat Yang Perlu Pengetahuan obat yang perlu diwaspadai (high alert Tentang Nama Obat Yang Tidak medication) dan memindahkan elektrolit konsentrat dari area layanan perawatan pasien Memadai ke unit farmasi Ada Produk Baru Indikasi Klinis Sama Rumah sakit membuat daftar semua obat high alert Kemasan dan Label Bentuk, Dosis, dan Sama Aturan Pakai Sama Rumah sakit perlu menetapkan risiko spesifik dari setiap obat dengan tetap Terjadi Salah Pengertian memperhatikan aspek peresepan, Waktu Memberikan Perintah menyimpan, menyiapkan, mencatat, menggunakan, serta monitoringnya.

PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT Setiap satelit farmasi, ruang rawat Label LASA harus jelas inap, dan poliklinik memiliki daftar Obat LASA yang penulisannya mirip obat high alert ditulis dengan metode Tallman Lettering (nama yang berbeda Penyimpanan golongan LASA tidak ditulis dengan hurus kapital) boleh diletakkan berdampingan dengan LASA padanannya Obat LASA harus dilakukan double check antara satu Obat LASA harus ditempel stiker petugas dengan petugas lain LASA di box obat sampai dengan unit terkecil Cairan pekat yang disimpan di satelit farmasi harus disimpan terpisah dengan obat lain dan diberi label high alert dan label elektrolit pekat serta memiliki akses terbatas

LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE) NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)  HidraALAzine  hidrOXYzine  ceREBYx  ceLEBRex  vinBLASTine  vinCRIStine  chlorproPAMIDE  chlorproMAZINE  glipiZIde  glYBURIde  DAUNOrubicine  dOXOrubicine Sutoto.KARS 23

Look Alike Sound Alike LASA Sutoto.KARS 24

Look alike LASA Sutoto.KARS 25

HIGH-ALERT HIGH -ALERT Sutoto.KARS 42



ELEKTROLIT KONSENTRAT ! 1. Kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml HIGH 2. Kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml ALERT 3. Natrium/sodium klorida > 0.9% 4. Magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat Sutoto.KARS 44

PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT Box obat kemasan satuan terkecil obat high alert harus ditempel label high alert, double check dan label elektrolit pekat harus diencerkan Cairan elektrolit pekat tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali NaCl 3% dengan indikasi klinis bagi pasien (ditempel identitas pasien

Tingkatkan keamanan untuk pemberian; LOOK –ALIKE, SOUND- ALIKE (LASA) MEDICATIONS NAMES; • Sudahkah anda lakukan 7 benar untuk memberikan obat? • PISAHKAN : Nama obat mirip, kemasan obat mirip • Bacalah ETIKET Obat 3 Kali PADA SAAT : • Pengambilan wadah Obat • Mengambil obat dari wadah • Mengembalikan obat ke wadah / rak

• CEK ALERGY OBAT • JELASKAN TUJUAN DAN KEMUNGKINAN EFEK OBAT • CATAT / DOKUMENTASI • Kerjakan SESUAI SOP • Cek untuk reaksi obat • Cek skin integrity untuk injeksi • Monitor pasien • 2 orang staf mengecek pemberian obat parenteral • Update catatan obat

SKP.4 TERLAKSANANYA PROSES TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN, YANG MENJALANI TINDAKAN/PROSEDUR

SKP 4. Terlaksananya Proses Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien yang Menjalani Tindakan dan Prosedur Kejadian Salah-Lokasi, Salah-Prosedur, dan Salah-Pasien yang menjalani tindakan serta prosedur terjadi akibat: 1) Komunikasi yang tidak efektif dan tidak adekuat antar anggota tim; 2) Tidak ada keterlibatan pasien untuk memastikan ketepatan lokasi operasi dan tidak ada prosedur untuk verifikasi; 3) Asesmen pasien tidak lengkap; 4) Catatan rekam medik tdak lengkap; 5) Budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka antaranggota tim; 6) Masalah yang terkait dengan tulisan yang tidak terbaca, tidak jelas, dan tidak lengkap; 7) Penggunaan singkatan yang tidak terstandardisasi dan dilarang. A. MAKSUD DAN TUJUAN SKP.4

SKP 4. Terlaksananya Proses Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien yang Menjalani Tindakan dan Prosedur B. Ketentuan rumah sakit tentang Tepat-Lokasi, Tepat- Prosedur, dan Tepat-Pasien berlaku di semua area rumah sakit di lokasi tindakan bedah dan invasif dilakukan C. Rumah sakit diminta untuk menetapkan prosedur yang seragam sebagai berikut: 2 1 Memberi tanda di tempat operasi Melakukan verifikasi praoperasi (berupa tanda centang) 3 Melakukan Time Out sebelum insisi kulit dimulai D. Pada semua kasus, lokasi tempat operasi atau prosedur invasif harus diberi tanda yang tepat dan mudah dikenali dengan melibatkan pasien, termasuk pada sisi lateral (laterality), daerah struktur multipel (multiple structure), jari tangan, jari kaki, lesi, atau tulang belakang.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook