Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore XI MIPA 2_04_Buku Respirasi

XI MIPA 2_04_Buku Respirasi

Published by Pranya Suhenda, 2023-02-03 03:04:34

Description: XI MIPA 2_04_Buku Respirasi

Search

Read the Text Version

PernapaSsiastnemManusia Daniel Satrio Pamungkas • Jason Alexander Harris • Maria Pranya Abhinandita Suhenda • Reinata Pancar Kirana • Virgiana Maria

Daftar Isi Mind Map..............................................................................................ii Pengertian.............................................................................................1 Organ Sistem Pernapasan................................................................2 1. Hidung.....................................................................................................2 2. Laring......................................................................................................2 3.Trakea & Bronkus.................................................................................3 4.Paru - Paru.............................................................................................3 Lokasi Pernapasan..............................................................................4 1.Pernapasan Eksternal..........................................................................4 2.Pernapasan Internal.............................................................................4 3.Pernapasan Seluler...............................................................................5 Mekanisme Pernapasan....................................................................6 1.Pernapasan Dada..................................................................................6 2.Pernapasan Perut.................................................................................6 Udara yang Dipernapaskan..............................................................7 Frekuensi Pernapasan.......................................................................8 Pengangkutan Oksigen dan Karbon Dioksida...........................10 1.Aliran Oksigen..............................................................................10 2.Kebutuhan Oksigen......................................................................11 3.Aliran Karbon Dioksida...............................................................11 4.Pengangkutan Karbon Dioksida...............................................12 Kelainan dan Penyakit.........................................................................13 Daftar Pustaka....................................................................................14

Mindmap ii

A. Pengertian Bernapas merupakan ciri makhluk hidup yang paling utama. Rata-rata manusia bernapas sekitar 17-30 ribu kali per hari. Manusia perlu didukung dengan sistem pernapasan yang sehat. Bernapas Proses menghirup oksigen dari udara dan melepaskan karbon dioksida serta uap air Respirasi Proses pembakaran (dengan oksigen) zat-zat makanan (glukosa) di dalam sel-seltubuh dengan bantuan oksigen dan enzim Hidung Rongga Mulut Mulut Tekak Laring Trakea Bronkus Kanan Utama Bronkus Kiri Utama Paru - Paru Kanan Pleura Parietal Paru - Paru Kiri Pleura Cavity Alveolus Pleura Visceral 1

B. Organ Sistem Pernapasan Sisten pernapasan terdiri atas saluran dan organ pernapasan serta pompa ventilasi paru-paru. Saluran pernapasan merupakan pipa pengangkut udara ke kantong udara pada paru-paru. Saluran dan organ pernapasan meliputi hidung, laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), dan pulmo (paru-paru) Hidung sumber : hello sehat.com sumber : Pelajaran.Co.Id Hidung merupakan saluran udara pertama & memiliki dua lubang yang dipisahkan oleh sekar hidung. Hidung berbentuk piramida yang tersusun dari tulang rawan hialin, dan jaringan fibroareolar. Kulit eksternalnya mengandung folikel rambut, kelenjar keringat, dan sebasea (lemak). Kulit bagian dalam memiliki rambut-rambut halus (vibrissae) untuk menyaring udara, debu, atau kotoran yang masuk ke hidung. Fungsi dari hidung yaitu menyaring partikel, melembabkan, dan menghangatkan udara, indra penciuman, dan mematikan mikroorganisme. Laring ( Pangkal ) Laring merupakan Pita suara palsu tidak saluran udara yang akan menghasilkan ada di bagian depan suara karena tidak faring hingga bawah memiliki otot, dan trakea. Terdiri atas pita suara sejati kepingan tulang memiliki dua buah rawan, ligamen, dan otot yang membran. Epiglotis menghasilkan suara. berfungsi untuk Udara kencang yang membantu laring melewati pita suara, menutup selagi maka akan bergetar menelan. Terdapat dan menghasilkan pula pita suara yang suara. Perbedaan diantaranya adalah suara terjadi pita suara palsu, dan bergantung tebal dan pita suara sejati. panjang pita suara. sumber : Teks.Co.Id 2

B. Organ Sistem Pernapasan Trakea & Bronkus ( Batang & Cabang ) sumber : Png.tree sumber : Pelajaran.Co.Id Trakea merupakan saluran lanjutan Bronkus merupakan cabang kanan dari laring yang dibentuk oleh 16-20 kiri dari trakea yang memiliki cincin tulang rawan yang berbentuk struktur yang sama. Bronkus C. Tulang rawan tersebut untuk sebelah kanan lebih pendek dan mempertahankan agar trakea tetap lebih besar dibanding sebelah kiri. terbuka. Bagian dalam trakea Bronkus kanan masuk ke paru-paru dilapisi oleh lendir sel spitel bersilia kanan, dan bronkus kiri masuk ke dan sel goblet. Silia tersebut hanya paru-paru kiri. Dalam paru-paru, bergerak menuju arah laring bronkus terus bercabang menjadi sehingga dapat mengeluarkan debu, saluran napas yang semakin sempit atau kotoran yang masuk seperti percabangan pohon. Cabang berbarengan dengan udara. bronkus disebut bronkiolus dan ujung terminal terdapat alveolus. Pulmo ( Paru-Paru ) Paru-paru merupakan Lalu, rongga Organ pernapasan utama pleura yang yang dipisahkan oleh berisi cairan jantung. Terdiri atdas pelumas di jaringan elastik seperti antara pleura spons dan berisi udara. parietal dan Paru-paru tersusun dari pelura viseral. 200 alveolus. Setiap Pesesus pleura alveolus memiliki lapisan atau rongga sel epitel skuamosa (pipih) sumber : Puskesmas Krenjengan.com pleura yang tidak dan dikelilingi oleh Pulmo terbungkus oleh 4 terisi jaringan pembuluh kapiler tempat lapisan pleura; pleura parietal paru-paru. Saat pertukaran oksigen dan melapisi sangkar rusuk, bernapas, paru- karbon dioksida. Pulmo diafragma, dan mediastinum. paru bergerak terbungkus oleh 2 lapisan Pleura visera yang melapisi keluar, lalu pleura; pleura parietal paru-paru dan bersambungan masuk dalam (melapisi sangkar) dan dengan pelura parietal bagian area ini. pelura visera (melapisi bawah paru-paru. paru-paru). 3

C. Lokasi Pernapasan Pada manusia, pernapasan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pernapasan luar (eksternal), pernapasan dalam (internal), dan pernapasan seluler. Pernapasan Dalam / Internal Pernapasan Luar / Eksternal Pernapasan internal adalah pertukaran oksigen dari kapiler Pernapasan eksternal adalah proses penukaran oksigen darah dan karbon dioksida dari sel sel jaringan tubuh. yang dihirup dari lingkungan dengan karbon dioksida Prosesnya diawali dengan oksigen yang diikat hemoglobin dalam paru paru. Pertukaran oksigen dari lingkungan menjadi oksihemoglobin. Saat sampai di jaringan, oksigen sekitar dalam rongga alveolus dengan karbon dioksida akan dilepaskan ke cairan sel jaringan tubuh. dalam darah kapiler alveolus. Pernapasan eksternal terjadi di permukaan alveolus yang terletak pada paru HbO2 -> Hb + O2 paru. Prosesnya diawali dengan oksigen yang dihirup oleh organ pernapasan menuju paru paru. Oksigen Oksigen tersebut akan mudah berdifusi ke cairan sel jaringan yang masuk ke dalam paru paru memiliki tekanan 40 tubuh karena oksigen yang dikandung jaringan tubuh akan mmHg yang lebih tinggi dibandingkan karbon dioksida terus menerus digunakan untuk oksidasi biologis di dalam sel, yang memiliki tekanan 5 mmHg. Perbedaan tekanan sehingga menyebabkan kadar oksigen di dalam cairan oksigen yang lebih tinggi menyebabkan oksigen dapat jaringan tubuh rendah, dan kadar karbon dioksida dalam masuk ke dalam darah, melalui proses difusi menuju jaringan tubuh tinggi. Hal tersebut akan mempermudah Hb darah kapiler. Saat oksigen masuk ke dalam darah yang telah membebaskan oksigen untuk mengikat sebagian kapiler, karbon dioksida yang terdapat pada darah karbon dioksida dalam bentuk karbaminohemoglobin. kapiler akan dilepaskan ke rongga alveolus. Saat darah kapiler masuk ke paru paru, mengandung banyak CO2 CO2 + H2O -> H2CO3 dalam bentuk ion bikarbonat. CO2 yang terdapat pada darah kapiler paru paru akan dilepaskan ke udara Oksigen dari sel sel darah akan keluar dan berdifusi ke bebas sehingga hanya akan tersisa sedikit CO2. jaringan tubuh, sebaliknya karbon dioksida dari jaringan tubuh berdifusi ke sel sel darah. Oksigen yang masuk ke dalam sel H + HCO3 -> H2CO3 -> H2O + CO2 jaringan tubuh kemudian akan digunakan untuk pernapasan seluler. Reaksi ini dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase yang terdapat pada sel sel darah. Pada reaksi tersebut hemoglobin akan melepas ion H. H4Hb -> H4 + Hb Hemoglobin yang melepas ion H akan mengikat dengan oksigen dalam alveolus ke dalam darah kapiler menjadi oksihemoglobin. Hb + O2 -> HbO2 4

C. Lokasi Pernapasan Pernapasan Seluler Pernapasan seluler adalah proses pemecahan makanan untuk menghasilkan energi yang terjadi pada sitoplasma dan mitokondria. Pernapasan seluler dibagi menjadi dua, yaitu 1.Respirasi aerob. Respirasi aerob melewati tiga tahap, yaitu Glikolisis dan oksidasi piruvat. Glikolisis yang terjadi pada sitoplasma, dan oksidasi piruvat terjadi pada mitokondria. Glikolisis merupakan pemecahan glukosa menjadi asam piruvat. Oksidasi piruvat merupakan tahap perombakan asam piruvat menjadi asetil koenzim a. Pada tahap ini, menghasilkan 2 ATP Siklus kreps. Siklus kreps terjadi di mitokondria. Pada tahap ini terjadi perombakan asetil koenzim a menjadi akseptor elektron, dan terjadinya pelepasan sumber energi Transpor elektron. Transpor elektron terjadi dalam mitokondria. Pada proses ini menghasilkan produk sampingan yaitu air, dan menghasilkan 36 ATP 2. Respirasi anaerob. Respirasi anaerob terjadi pada makhluk hidup uniseluler yang berada pada lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah. Respirasi anaerob dibedakan menjadi dua, yaitu Fermentasi alkohol. Fermentasi alkohol merupakan respirasi anaerob yang mengubah glukosa menjadi energi, etanol, dan karbon dioksida C6H12O6 -> C2H5OH + CO2 + energi Fermentasi laktat. Fermentasi laktat menghasilkan asam laktat dan energi dan merubah NADH menjadi NAD+ melalui perantara asam piruvat. 5

D. Mekanisme Pernapasan Bernapas adalah pengambilan udara pernapasan dari udara bebas untuk masuk ke dalam paru- paru dan pengeluaran gas sisa dari paru-paru ke udara bebas. Pengambilan udara pernapasan disebut inspirasi, sedangkan pengeluaran gas sisa disebut ekspirasi. otot antar udara Berdasarkan otot yang berperan aktif : tulang rusuk masuk 1. Pernapasan Dada kontraksi sehingga Pada pernapasan dada, otot yang berperan aktif rongga dada adalah oottot antartulang rusuk, yaitu otot mengembang antartulang rusuk luar yang berfungsi untuk mengangkat tulang-tulang rusuk dan otot Mekanisme Inspirasi antartulang rusuk dalam yang berfungsi untuk menurunkan tulang rusuk ke posisi semula. a) Proses Inspirasi →Otot antartulang rusuk berkontraksi tulang →rusuk terangkat volume rongga dada → →membesar tekanan rongga dada turun → →tekanan rongga dada < tekanan udara rongga paru-paru paru-paru paru-paru mengembang volume rongga paru-paru membesar dan tekanan rongga diafragma →paru-paru mengecil tekanan udara bebas naik → udara luar masuk ke dalam rongga paru-paru. b) Proses Ekspirasi →Otot antartulang rusuk dalam kontraksi tulang rusuk ke → →posisi semula volume rongga dada mengecil tekanan →rongga dada naik tekanan rongga dada > tekanan rongga → →paru-paru paru-paru mengempis volume rongga paru- → →paru mengecil tekanan udara paru-paru naik tekanan →rongga paru-paru > tekanan udara bebas udara di dalam rongga paru-paru terdorong keluar. otot antartulang udara 2. Pernapasan Perut rusuk relaksasi keluar sehingga rongga Pada pernapasan perut, otot yang berperan aktif dada mengempis adalah otot diafragma dan otot dinding rongga paru-paru perut. diafragma a) Proses Inspirasi Mekanisme Ekspirasi →Otot diafragma berkontraksi diafragma → →mendatar volume rongga dada membesar →tekanan udara rongga dada turun paru-paru →mengembang tekanan udara paru-paru menurun → →tekanan paru-paru < tekanan udara luar udara luar masuk ke dalam rongga paru-paru b) Proses Ekspirasi →Otot diafragma berelaksasi otot dinding perut →berkontraksi isi rongga peru terdesak ke arah diafragma → →diafragma cekung ke arah rongga dada volume → →rongga dada mengecil tekanan rongga dada naik →paru-paru mengempis volume rongga paru-paru → →mengecil tekanan rongga paru-paru naik tekanan →rongga paru-paru > tekanan udara bebas udara di dalam rongga paru-paru terdorong keluar. 6

E. Udara yang Dipernapaskan Volume udara pada proses pernapasan oleh paru-paru bervariasi. Faktor yang menyebabkan bervariasinya volume udara yang dipernapaskan oleh paru-paru adalah cara seseorang melakukan pernapasan, kekuatan bernapas, maupun posisi badan seseorang yang melakukan pernapasan. Grafik Volume Pernapasan Paru-paru Jenis Udara yang Dipernapaskan : Udara Tidal / Udara Pernapasan (UP) Udara per pernapasan, yaitu udara yang masuk atau keluar paru-paru sebagai akibat pernapasan, volumenya 500 cc. Udara Komplementer (UK) Udara cadangan inspirasi, yaitu udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru- paru secara maksimal setelah melakukan inspirasi normal, volumenya 1500 Udara Suplementer (US) Udara cadangan ekspirasi, yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah melakukan ekspirasi normal, volumenya 1.500 cc Udara Residu (UR) Udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi maksimal, volumenya 1.000 cc Kapasitas Vital Paru-paru (KV) Kapasitas Vital (KV) = UP + UK + US Udara yang dapat dihembuskan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi secara maksimal. Volume Total Volume Total Paru-paru Volume total = KV + UR volume udara yang dapat tertampung secara maksimal. 7

F. Frekuensi Pernapasan Melakukan aktivitas yang berat akan menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme dalam jaringan, terutama pada otot. Tubuh lebih banyak menggunakan oksigen dan terjadilah peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah. Kecepatan (frekuensi) pernapasan akan dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, suhu tubuh, posisi dan aktivitas tubuh, emosi rasa takut, status kesehatan dan ketinggian tempat Jenis Kelamin Frekuensi pernapasan pada wanita cenderung lebih tinggi daripada laki-laki. Disebabkan oleh paru-paru laki-laki dewasa yang sehat mampu menampung 5,7 liter sedangkan wanita hanya sekitar sumber : kompas.com 4,2 liter. sumber : sumbarprov.go.id Umur memiliki Bayi kecenderungan frekuensi pernapasan lebih banyak dibanding orang dewasa. Disebabkan oleh sel mengalami pertumbuhan sehingga membutuhkan banyak oksigen. Orang yang sudah berumur pun memiliki frekuensi pernapasan yang lebih banyak karena kontraksi otot tidak sebaik pada saat masih muda. Frekuensi bayi berjumlah 30-40 kali per menit, dan orang dewasa 10-20 sumber : Bangkit Media kali per menit. Suhu Tubuh Suhu tubuh yang terus menerus sumber : Bobo.ID berubah berkaitan dengan produksi panas dan pengeluaran panas yang cukup berlebihan. Metabolisme karbohidrat akan meningkat 10-15% untuk setiap kenaikan suhu 1 derajat celcius, sehingga frekuensi janting akan meningkat untuk memenuhi metabolisme tubuh terhadap nutrisi dan oksigen. 8

F. Frekuensi Pernapasan Posisi dan Aktivitas Tubuh Saat berdiri tegak, menyebabkan otot otot kaki untuk berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan tubuh untuk menggunakan energi sehingga frekuensi pernapasan jauh lebih tinggi dibandingkan sedang berbaring di kasur. sumber : morning teguh memorial hospital Keadaan Emosi Saat kita merasa takut, cemas, dan marah frekuensi pernapasan kita akan naik. Selain itu, rasa senang yang besar dapat memicu adrenalin sehingga frekuensi pernapasan sumber : d'fun Station meningkat Penyakit Penyakit penyakit juga dapat menyebabkan kenaikan frekuensi pernapasan seperti asma, demam, dan lain lain. Saat kita demam, sumber : MURIANNEWS.com frekuensi pernapasan akan naik karena tubuh sedang berusaha Ketinggian Tempat menurunkan suhu tubuh dengan cara bernapas lebih sering. Ketika kita berada pada tempat yang tinggi, cenderung kadar oksigen pada daerah tersebut rendah sehingga menyebabkan sesak napas yang menimbulkan kenaikan frekuensi pernapasan. sumber : IDN.Times 9

G. Pengangkutan Oksigen dan Karbon Dioksida Dalam keadaan normal selama sehari semalam, manusia memerlukan 300 liter oksigen atau sekitar 0,25 liter oksigen per menitnya. Jumlah tersebut akan semakin meningkat bila aktivitas tubuh meningkat. Sumber: chegg.edu Setelah menembus selaput alveolus paru-paru, oksigen akan diangkut oleh darah menuju jaringan tubuh. Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh Hb. Sedangkan 2- 3% lainnya akan larut dan diangkut oleh plasma darah. Bagian Hb yang aktif mengikat oksigen adalah atom besinya. Bila atom besi dari Hb mengikat oksigen, peristiwanya disebut deoksigenasi. Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan oksihemoglobin (HBO2). Persamaan reaksi oksigen dengan Hb: Hb4 + 4O2 -> 4HBO2 Reaksi dapat berlangsung bolak-balik, Reaksi ke kanan: di dalam kapiler darah aveolus paru-paru Reaksi ke kiri: di dalam jaringan tubuh Proses pengikatan dan pelesapasan oksigen oleh Hb dipengaruhi oleh kadar oksigen darah kadar karbon dioksida tekanan oksigen Peningkatan kadar oksigen menyebabkan oksihemoglobin menjadi jenuh. Tingkat kejenuhan ini tergantung kepada tekanan oksigen, yaitu porsi Sumber: medicinesia.com atau bagian dari tekanan udara total yang dapat dikaitkan dengan O2. Semakin tinggi tekanan oksigen, semakin besar jumlah oksigen yang terikat oleh Hb. Bila oksigen banyak dipergunakan oleh jaringan, maka CO2 akan lebih banyak dihasilkan. Aliran Oksigen Atmosfer Alveoli Dinding Kapiler Plasma Eritrosit Dinding Kapiler O2 Inspirasi O2 Sisa kurang dari 1% larut Sisa kurang dari 1% larut di dalam plasma di dalam eritrosit O2 larut O2 larut Dalam Kapiler Jaringan Sel Cairan Interstisial Plasma Eritrosit O2 larut O2 larut O2 larut O2 larut + Hb HBO2 Aliran oksigen dari paru-paru hingga jaringan tubuh. Gerakan oksigen saat inspirasi disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara dari atmosfer dengan tekanan udara dalam alveolus paru-paru. Aliran oksigen melalui membran sel karena peristiwa difusi. 10

G. Pengangkutan Oksigen dan Karbon Dioksida Tekanan udara = 1 atm = 760 mmHg Aliran tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial. Keadaan inilah yang memungkinkan oksigen dapat berdifusi dari udara bebas, ke udara alveolus, terus ke darah kapiler alveolus, hingga ke jaringan. Saat inspirasi, otot antar tulang rusuk luar berkontraksi dan tulang rusuk terangkat. Hal itu membuat volume rongga dada membesar sehingga tekanan berkurang. Dengan demikian, udara bisa masuk. Kebutuhan Oksigen Darah manusia dewasa normal adalah sekitar lima liter. Setiap kali beredar, seluruh darah dalam tubuh manusia mampu mengangkut 350 cc oksigen ke jaringan. Sumber: classes.midlandstech.com Aliran Karbon Dioksida Dalam Kapiler Jaringan Sel Cairan Interstisial Plasma Eritrosit Dalam kondisi normal, tubuh manusia mampu menghasilkan 200 cc CO2, di Sel CO2 larut Dinding Kapiler Sebagian sisa CO2 larut Sebagian sisa CO2 larut mana setiap liter darah hanya mampu melarutkan 4,5 cc CO2. CO2 larut CO2 larut + Hb HBCO2 CO2 akan bereaksi dengan air HCO3- + Karbonat membentuk senyawa H2CO3 yang anhidrrase bersifat asam, sehingga darah bersifat H2O asam dengan pH 4,5. H2CO3 HCO3- Cl- Cl- + H+ Dalam Kapiler Paru-Paru Dengan pengaruh ion Na dan K, darah dinetralkan. Alveoli Plasma Eritrosit Reaksi dipercepat oleh enzim karbonat Atmosfer CO2 Dinding Kapiler CO2 larut CO2 larut + Hb HBCO2 enhidrase. + CO2 Karbonat Peningkatan produksi CO2 akan dikeluarkan H2O anhidrrase mendorong peningkatan pembentukan HCO3- asam karbonat. Cl- H2CO3 Setelah CO2 darah dilepaskan ke udara, HCO3- asam karbonat darah terurai menjadi air dan CO2 untuk mengembalikan Cl- + H+ keseimbangan CO2 dan asam karbonat itu sendiri. Seluruh aliran CO2 melalui membran secara difusi. Sebagian besar CO2 yang masuk ke dalam darah dalam bentuk HCO3- 11

G. Pengangkutan Oksigen dan Karbon Dioksida Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2 yang diangkutnya. 90% CO2 tetap berada di dalam darah terutama dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Senyawa bikarbonat di dalam darah berperan menjaga pH darah. Ion Bikarbonat => Senyawa Buffer (Senyawa Penyangga) Pengangkutan Karbon Dioksida Karbon dioksida yang dihasilkan oleh jarinngan akan keluar dari sel dan masuk ke dalam darah untuk beredar bersama darah. Selanjutnya oleh darah, CO2 akan diangkut ke paru-paru dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut. Sebagian besar (60-70%) 25% Diangkut dalam bentuk HCO3- oleh plasma darah. Diikat oleh gugus asam amino dari Hb -> karbaminohemoglobin. Ion H+ merupakan racun. Akan segera diikat oleh Hb. CO2 + RNH2 -> RNHCOOH Ion HCO3- akan segera meninggalkan eritrosit menuju plasma darah. Senyawa asam amino terikat sebagai Kedudukan ion HCO3- di dalam eritrosit digantikan oleh ion klorit. bagian dari Hb. H2O + CO2 H2CO3 -> H+ + HCO3-asam karbonat anhidrase CO2 + Hb -> HbCO2 air karbon dioksida asam karbonat ion bikarbonat nama lain HbCO2 adalah karbominohemoglobin Dalam eritrosit, hemoglobin merupakan ion negatif yang mudah Sebagian kecil (6-10%) mengikat ion K+. Diangkut oleh plasma darah dalam Darah bersifat asam: Hb melepas ion K+, mengikat ion H+ bentuk senyawa asam karbonat. -> pH darah normal Darah bersifat basa: Hb asam melepas ion H+, mengikat ion K+ (karena Hb negatif) -> pH darah normal H+ + HCO3- + K+Hb -> K+ + HCO3- + H+Hb Bila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, maka kadar asam karbonat akan meningkat. Akibatnya, kadar alkali darah yang berperan membawa bufer menurun. Hal ini menimbulkan gangguan fisiologis yang disebut asidosis 12

H. Kelainan dan Penyakit Sistem Pernapasan Manusia Faringitis : Peradangan pada tenggorokan/ faring yang umumnya disebabkan oleh bakteri atau virus Influenza, Rhinovirus, dan Epstein-Barr. Gejalanya berupa sakit tenggorakan, sulit menelan, demam, mual muntah dan pembengkakan kelenjar di leher. Dapat disembuhkan dengan menggunakan antibiotik dan tidak terlalu banyak bicara. Laringitis : Penggunaan pita suara yang berlebihan, infeksi virus atau bakteri. Gejala berupa sakit tenggorokan, batuk, demam, suara serak dan kehilangan suara. Dapat tersembuhkan sendiri kecuali Laringitis Kronis. Flu : Virus Influenza yang menyerang hidung, tenggorokan dan paru - paru sehingga menyebabkan gangguan respirasi. Gejalanya berupa demam, batuk pilek, hidung tersumbat dan sakit kepala. Dapat diatasi dengan mengkonsumsi Vitamin C dan banyak minum. Asma : Penyakit kronis pada saluran pernapasan akibat peradangan dan penyempitan yang disebabkan oleh virus, asap rokok, debu dan sebagainya. Gejala berupa susah napas, rasa nyeri atau sesak di dada dan batuk. Asma tidak dapat disembuhkan tetapi ada metode untuk mencegahnya yaitu vaksinasi influenza. Bronkitis : Peradangan iritasi dikarenakan adanya infeksi pada dinding saluran bronkus. Gejalanya berupa batuk berdahak, demam, sesak napas dan sebagainya. Dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat batuk berdahak, obat antibiotik disertai minum air yang banyak dan istirahat yang cukup. Emfisema : Kerusakan Alveolus yang disebabkan oleh merokok yang berlebihan sehingga memunculkan kantong udara kecil di paru - paru. Gejalanya berupa batuk kronis dan sesak napas dan bervariasi tergantung keparahannya. Penyakit ini tidak bisa diobati tetapi dapat diredakan dengan memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat dan dengan obat - obat pernapasan. Pleuritis : Peradangan pada selaput pembungkus organ paru - paru yang disebut pleura yang disebabkan oleh infeksi virus, jamur dan penyakit lain. Gejalanya berupa nyeri, batuk kering, sesak napas dan lain-lain. Penyembuhan tergantung dengan tingkat keparahan Pleuritis sehingga dapat ditangani oleh antibiotik biasa, anti jamur, obat - obatan khusus dan sampai operasi dan radioterapi. Tahukah Kamu? Dari 10 penyakit paling mematikan di Dunia berdasarkan WHO atau World Health Organization, 5 diantaranya berupa penyakit yang berhubungan dengan Sistem Pernapasan Manusia. Bahkan penyumbang kematian terbanyak di Indonesia disebabkan oleh penyakit Sistem Pernapasan. Sehingga Sistem pernapasan termasuk salah satu organ vital tubuh manusia yang perlu dijaga agar kita tetap sehat. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki pola hidup menjadi lebih baik. 13

Daftar Pustaka Dra. Irnaningtyas, M.Pd. (2017). Buku Biologi Peminatan Untuk SMA/MA Kelas XI Kurikukul 2013. Penerbit Erlangga . Monica, Sienty. (2022). Ada 7 Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan, Simak Penjelasan Berikut! https://www.sonora.id/read/423464859/ada-7-faktor-yang- mempengaruhi-frekuensi-pernapasan-simak-penjelasan-berikut? Nurhayati, N dan Wijayanti, R. (2021). Buku Siswa Biologi untuk SMA-MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Penerbit Yrama Widya. Puspita, N. Bagaimana proses respirasi internal? https://roboguru.ruangguru.com/question/bagaimana-proses-respirasi-internal-_QU- H4QYCC3T Prawirohartono, Slamet. (2016). Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan MIPA. Bailmu. Utami, Silmi. (2020). Perbedaan Respirasi Eksternal dan Internal. https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/24/134108169/perbedaan-respirasi- eksternal-dan-internal? Utami, Silmi. (2020). Katabolisme Karbohidrat: Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob. https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/28/154934569/katabolisme-karbohidrat- perbedaan-respirasi-aerob-dan-anaerob? Yanto Suharto S.Pd. (2019). Sistem Pernapasan Manusia. https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Sistem%20Pernapasan%20Manus ia/MP_files/konten3.html. 14


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook