Milea Suara dari Dilan olah dia benar begitu meskipun nyatanya, aku yakin, dia ingin ngomong bebas. Sesekali bisa kutangkap dirinya sedang diam-diam membuat kontak mata denganku. Aku pribadi, meski tidak punya niat untuk menda- patkan Lia kembali, sebetulnya merasa sedikit kurang nya- man bicara di depan Lia, sehingga apa yang aku katakan seperti sengaja untuk bisa didengar olehnya meskipun tidak ada niat untuk itu. Apakah aku salah? --ooo-- 4 Acara makan-makan selesai pada saat menjelang mau maghrib. Kami semua berjalan meninggalkan tempat acara. Mas Herdi duluan masuk ke dalam mobilnya, yang diparkir di tempat yang sama dengan motorku. Lia se- perti sengaja memperlambat jalannya untuk bisa ngobrol berdua denganku dan berhasil. “Aku rindu Bunda, rindu Disa,” kata Lia. “Mereka juga pasti rindu.” “Salam buat Bunda, Disa.” “Salam buat Ibu, Airin. Ayah.” “Iya.” “Langsung ke Jakarta?” Aku mendengar suara klakson mobil Mas Herdi me- manggil Lia. “Iya. Langsung.” “Oke.” kataku. 350 pustaka-indo.blogspot.com
Reuni “Aku ingin ngobrol banyak,” kata Lia dengan sikap seperti orang yang mau pergi berjalan. “Tuh udah diklaksonin.” “Lia pergi ya, Dilan.” “Iya, Lia.” “Aku rindu,” katanya dan kemudian dia pergi. “Iya,” kujawab, tetapi dia sudah berlalu. Klakson bunyi lagi, padahal Lia sudah sedang berjalan menuju mobil Mas Herdi. Lia jadi sedikit harus bergegas. Tapi, mari jangan berpikir buruk dulu. Maksud Mas Herdi mungkin baik, itu caranya kalau ingin buru-buru, kalau memang tidak ingin terlalu malam sampai di Jakarta. Setelah itu, aku pergi dengan motorku ke daerah Kiaracondong dan senang dengan semua yang sudah terjadi. Baik buruk yang aku dapati, hidup ini berwarna. Tiap warna, masing-masing, memiliki nilai tambah. Aku harus berpikir pada hal-hal yang aku suka kalau aku ingin men- jadi baik pada apa yang aku rasakan. Biar bagaimanapun aku berterima kasih kepada semua orang yang pernah bersama-sama denganku. Beberapa kali terbaikku tumbuh dihabiskan dengan mereka, di sekolah, di warung Bi Eem, atau di warung Kang Ewok. Tapi prioritas pertamaku malam itu adalah membeli makanan untuk si Bleki Junior, anjing baruku. --ooo-- 351 pustaka-indo.blogspot.com
Milea Suara dari Dilan 5 Meskipun aku tidak mengerti bagaimana Bumi bisa terus berputar tapi Bumi terus berputar. Kemudian aku hanya perlu mengendalikan motorku yang melaju menuju ru- mahku sambil mendengar percakapan yang ada di dalam kepalaku. “Aku akan sedang berbohong jika aku mengatakan bahwa aku tidak kecewa, tapi aku tidak ingin memiliki pikiran yang buruk tentang hubungan cinta yang putus. Apa yang sudah kami lakukan adalah tetap yang terbaik. Aku hanya berpikir betapa beruntungnya aku telah mengenal dirinya. Betapa beruntungnya aku pernah bersama Milea Adnan Hussain.“ “Lia adalah guruku. Dia benar-benar sudah membuat aku menyadari banyak hal tentang diriku sendiri. Bahkan saat pertama kali aku bertemu dengannya, aku menyadari sesuatu tentang diriku dan kemudian aku bisa melihat cukup banyak yang harus aku perbaiki dalam diriku.” “Dalam berbagai hal, Lia telah mendidik karakter dan kepribadianku untuk membuat diriku menjadi lebih baik di dalam menjalin hubunganku dengan orang lain setelah Lia. Aku tidak merasa harus lebih baik dari orang lain, aku hanya berusaha untuk lebih baik dari diriku yang kemarin.” “Ketika akhirnya aku bertemu dengan Cika, aku hanya memikirkan Cika. Aku ingin dengan Cika dalam sejuta ta- hun ke depan, di seluruh pelosok dunia, di semua harapan dan kenyataan. Sedangkan masa lalu harus tetap tinggal di masa lalu.” 352 pustaka-indo.blogspot.com
“Membandingkan Lia dengan Cika adalah tindakan yang bodoh. Kebanyakan dari kita yang suka memban- ding-bandingkan adalah karena dia memiliki perasaan diremehkan atau ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya sendiri.” “Setiap orang berbeda, itu pasti. Manusia sempurna adalah justru yang memiliki kelebihan dan kekurang- an.” --ooo-- 353 pustaka-indo.blogspot.com
20. Penutup 1 Dan sekarang, hai Lia, di mana pun kau berada. Kita sudah melalui banyak hal bersama-sama. Tidak bisa mengatakannya dengan tepat bagaimana sesung- guhnya perasaanku untuk itu. Aku hanya selalu berpikir bahwa itu adalah waktu yang baik oleh rasa manis dari kenangan masa lalu yang begitu menyenangkan. Ruang penuh gembira telah kita buat dari waktu ke waktu. Dulu, ada banyak hari ketika kita berharap bahwa kita akan selalu bersama-sama, karena kita merasa kita adalah orang yang akan saling membuat bahagia. Dulu, kita sering berbicara pada berbagai kesempatan tentang 354 pustaka-indo.blogspot.com
Penutup angan-angan yang ingin kita raih untuk bisa dinikmati berdua. Aku masih ingat kau pernah bilang ingin punya rumah di bukit dan memiliki kebun sayur di belakangnya. Menanam kentang untuk digoreng dan brokoli saus keju untuk makan malamnya. “Jangan di bukit. Nanti longsor,” kataku. “Ya udah. Gimana kalau rumah di pantai?” “Jangan. Nanti ada tsunami.” “Kalau rumah di kota?” “Jangan. Nanti macet.” “Kalau rumah di desa?” “Jangan. Nanti jauh kalau mau kemana-mana.” “Jangan semua. Rumah di mana maumu?” “Rumah yang bisa dibawa-bawa.” “Heh? Kamu pikir aku bekicot?” “Kita bikin rumah di Mars.” “Planet?” “Iya. Kita akan jadi manusia pertama di Mars dan punya banyak anak.” “Sudah kubilang, aku ingin punya anak semilyar.” Saat itu, kita benar-benar seperti memiliki seluruh kehidupan. Saat itu, dunia seolah-olah dipenuhi banyak kesempatan untuk aneka macam keinginan dan kita hanya tinggal menunggu bersama keyakinan bahwa se- muanya akan terwujud. Dulu, aku merasa, aku akan selamanya denganmu ketika ketawa bersama-sama. Dulu, aku merasa aku akan selamanya denganmu ketika mendengar suara napasmu 355 pustaka-indo.blogspot.com
Milea Suara dari Dilan saat bicara di telepon hingga sampai larut malam. Dulu, aku merasa, aku akan selamanya denganmu ketika aku merasa bahagia saat kepalamu kau sandarkan di bahuku bersama aneka macam bahan-bahan asmara. Dulu, aku merasa, aku akan selamanya denganmu ketika merasakan kesenangan bersamamu di atas motor dengan angin di rambutmu. Dulu, segala sesuatu tampak indah. Sama sekali aku tidak pernah berpikir bahwa akhirnya kita harus berpisah. Sulit untuk dipercaya, tetapi itulah yang terjadi. Jika saja hal itu sederhana, mungkin tidak akan begitu menyedih- kan, hingga mengalir melalui pembuluh darahku. Dan aku melihat si Bunda memiliki air mata di sarapan paginya. “Bunda rindu Lia,” katanya. --ooo-- 2 Lia, di mana pun kau berada. Aku tahu bukan itu yang kita harapkan, tapi itu ada- lah kenyataan. Ini bukan hal yang baik untuk merasakan sebuah perpisahan, tapi sekarang bagaimana caranya kita tetap akan baik-baik saja setelah itu. Menerimanya dengan ikhlas, akan menjadi lebih penting daripada semuanya. Rasa sedih jika ada, itu harus berbatas untuk mem- beri peluang munculnya harapan pada hari-hari berikut- nya, mengejar impian dan meraih kebahagiaan bersama seseorang yang dapat menghabiskan sisa hidup kita 356 pustaka-indo.blogspot.com
Penutup dengannya. Mudah-mudahan kita kuat, ya Lia, sekuat Kehidupan, Cinta dan Pemahaman. Rasa sedih dan kega- galan tidak selalu berarti kekalahan. --ooo-- 3 Dan sekarang, yang tetap di dalam diriku adalah kenan- gan, di sanalah kamu selalu. --ooo-- 4 Terima kasih, Lia. Terima kasih dulu kau pernah mau. --ooo-- 357 pustaka-indo.blogspot.com
“Kamu tahu gak, nama jalan ini sudah kuganti?” tanya Dilan. “Jadi jalan apa?” “Jalan Milea.” Mari mampir lagi ke Jalan Milea ... pustaka-indo.blogspot.com
“Aku pacar yang buruk,” tiba-tiba Dilan ngomong dengan suara rendah dan nada yang serak. Aku diam. Cuma bisa memandangnya. “Mudah buat kamu nyari pacar yang baik,” kata Dilan lagi. Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar. Kopi itu pahit, tapi banyak yang doyan . Putus itu ... pahit, tapi kamu doyan? pustaka-indo.blogspot.com
pustaka-indo.blogspot.com
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361