Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BIOGRAFI XS1

BIOGRAFI XS1

Published by joseph ryan raphael, 2022-05-09 02:30:06

Description: BIOGRAFI XS1

Search

Read the Text Version

Cleo Abraham Mordekhai Lumbantobing – Pemuda yang Berambisi Sharon Tabitha Axamine/28 Cleo Abraham Mordekhai Lumbantobing adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan hukum di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia merupakan alumni dari sekolah SMA Kolese Gonzaga, salah satu sekolah favorit di Jakarta Selatan. Beliau lahir di Jakarta, pada tanggal 1 April 2002 dan saat ini berusia 20 tahun. Berjalan-jalan dengan teman, mendengarkan musik, menonton bola dan bermain game adalah beberapa hal yang digemari olehnya. Hobi yang Cleo gemari saat masih kecil adalah bermain bola bersama teman-temannya. Saat masih kecil, ia juga memiliki cita-cita untuk menjadi dokter. Akan tetapi, sepertinya cita-cita tersebut bukanlah takdir. Menurut Cleo, hal yang membuatnya sadar bahwa ia sudah mulai beranjak dewasa adalah saat ia sadar akan pentingnya tidur siang. Cleo menggambarkan dirinya sendiri sebagai ‘orang yang mungkin tidak terlalu menonjol tetapi selalu bisa menyesuaikan diri’. Banyak peristiwa yang bisa menjatuhkan seseorang, tetapi untuk Cleo, peristiwa yang membuatnya merasa ditampar oleh realita adalah ketika ia tidak naik kelas pada tahun pertamanya ia bersekolah di Gonzaga. Hal ini menyebabkan beliau untuk pindah jurusan dari IPA ke IPS dan oleh karena itu, mimpinya untuk menjadi seorang dokter pun kandas. Namun, yang menjadi hal inspiratif dari cerita ini adalah semangatnya untuk kembali berdiri. Cleo berkata bahwa hal yang membuat ia bangkit dari keterpurukan itu adalah ‘dorongan dari diri sendiri untuk menjadi lebih baik sehingga ia bisa membuktikan kepada diri sendiri dan kepada orang disekitar bahwa ia bisa bangkit dari kejatuhan itu dan bahkan mencapai gelar Cum Laude’. Membawa diri untuk bangkit dari sebuah kegagalan bukanlah suatu hal yang mudah, tetapi Cleo berhasil untuk terus maju dan berkembang sehingga ia sukses untuk menjadi lebih baik lagi. Dalam 10 tahun, ia bisa melihat dirinya sebagai orang yang ‘memiliki pekerjaan yang stabil, memiliki kehidupan ekonomi yang cukup, sudah dikaruniai oleh keluarga, menjadi orang yang lebih baik dan dewasa, sudah bisa melakukan karya yang bisa menjadi suatu kebanggaan’. Untuk mengakhiri, Cleo memiliki pesan untuk adik-adik kelasnya di SMA Kolese Gonzaga. Katanya, “Manfaatkan segala hal yang diberikan disana karena Gonzaga sangat memfasilitasi murid-muridnya untuk masa depan yang lebih baik dengan berbagai macam soft skills dan pendidikan karakter yang diberikan.”

Didi Hermawati, Inspirasi Para Pejuang Stanislaus Rafael PS/29 Didi hermawati, beliau lahir di Jakarta, 16 Oktober 1977, beliau biasa dipanggil Emma. Merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Didi Junaedi dan Ibu M.B Sugianti. Beliau hidup di keluarga yang sederhana. Masa kecil beliau dihabiskan di jakarta, khususnya di Cipete, Jakarta Selatan. Masa pendidikan beliau dimulai di SD Strada Dipamarga di Klender. Pada jenjang ini, beliau tidak ada prestasi, tetapi beliau berperan aktif dalam kegiatan sekolah seperti paduan suara, dan pramuka. Setelah 6 tahun di jenjang SD. Akhirnya beliau lulus dari SD, dan melanjutkan jenjang SMP di Marsudirini Matraman. Sama seperti sebelumnya, beliau walaupun tidak berprestasi, beliau tetap aktif di kelas maupun di luar kelas. Tiga tahun kemudian, beliau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu jenjang SMA di Budi Mulia di Mangga Besar. Beliau berperan aktif di sekolah yang membuat nilai akademiknya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Setelah 3 tahun bersekolah di jenjang SMA. Beliau melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi lagi. Setelah lulus SMA, beliau memutuskan untuk kuliah di LPK Tarakanita. Tempatnya di Pondok Kelapa. Beliau memutuskan untuk memilih sekolah ini karena, lulusan dari sekolah ini banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan. Selama di sekolah LPK Tarakanita, beliau banyak ikut berpartisipasi dalam acara Lustrum LPK Tarakanita, membantu senat dalam orientasi mahasiswa baru. Setelah lulus di LPK Tarakanita, beliau langsung diterima di PT Vinoti Living yang bergerak di furniture selama 1 tahun. Setelah itu, beliau pindah kerja, di PT Astra International sampai sekarang. Pada waktu 3 tahun bekerja di Astra, beliau melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia. Beliau melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar S1. Jadi, beliau mengambil kuliah lagi untuk mendapatkan gelar S1 sambil bekerja. Pada masa ini, walaupun harus bersusah payah dalam mendapatkan S1, ditambah lagi pekerjaan, karena beliau kuliah sambil bekerja. Tetapi, beliau tidak pernah mengeluh. Beliau menjadi lebih semangat untuk mendapatkan gelarnya, meski ada rintangan. Karena semangat dari dalam dirinya, beliau menyelesaikan kuliah hanya dalam waktu 2,5 tahun. Pada waktu kuliah di LPK Tarakanita, beliau di kenali oleh Ukiet kepada salah satu temannya yang bernama Yustinus Sumartono. Beliau adalah seorang mahasiswa Universitas Atma Jaya fakultas Ekonomi Manajemen. Setelah sekian lama, mereka menjalin hubungan pada tahun 1998. Setelah selesai kuliah di tahun 2002. Mereka memutuskan untuk bertunangan dan setelah 2 tahun kemudian mereka memutuskan untuk menikah di tahun 2004. Setelah mereka menikah, 2 tahun kemudian, mereka dikaruniai anak laki laki, yang bernama Stanislaus Rafael Putra Sumartono pada 4 Juni 2006. 3 Tahun kemudian, mereka dikaruniai anak lagi, dan laki-laki juga, yang bernama Bonifasius Nathanael Putra Sumartono pada 10 Januari 2009. Sampai sekarang mereka menjadi keluarga yang damai dan bahagia.

Drama China Penyemangat Chelsea Valentina Stheavian Fredianta/30 Chelsea Valentina Budi Yono atau kerap dipanggil CV atau chelsea adalah anak pertama dari pasangan Eko Budi Yono yang berprofesi sebagai tukang besi tua dan Ratna Dewi Tjandra yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Chelsea lahir di Surabaya pada tanggal 3 Februari 2007. Saat ini ia bertempat tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur. Chelsea sendiri memiliki hobi dan kesukaan adalah membaca buku dan menonton drama China yang bertemakan kerajaan. Chelsea memiliki satu saudara perempuan bernama Claudia Nikita Budi Yono. Chelsea Valentina Budi Yono saat ini masih bersekolah di SMAK St. Louis 1 Surabaya jurusan IPA. Sebelum di SMAK St. Louis 1 Surabaya, ia pernah bersekolah di TKK Taman Rini Surabaya, lalu ia pindah ke SDK Santa Angela Surabaya untuk lanjut ke jenjang SD, kemudian bersekolah di SMPK Santa Maria Surabaya. Cita-cita yang diinginkan oleh Chelsea ketika kecil adalah ia ingin menjadi seorang dokter bedah. Ia juga bilang tidak akan merubah cita-cita nya karena dari kecil Ia sangat mengagumi profesi dokter bedah dan alasan lainnya dia ingin menjadi seorang dokter bedah adalah pada saat kecil ia sering melihat orang disekitar nya meninggal karena terkena penyakit dan oleh karena itu, ia ingin kedepannya bisa menyelamatkan banyak orang. Tantangan paling berat untuk dia mencapai cita-cita nya adalah biaya yang dibutuhkan masih kurang mencukupi. Pada saat TK, Chelsea pernah Juara 3 di Lomba Fashion Show di Surabaya, lalu ia pernah mendapatkan juara 5 nilai tertinggi seangkatan pada saat Sekolah Dasar. Setelah itu pada jenjang SMP ia pernah juara 8 nilai tertinggi di kelas, kemudian ia pernah mendapatkan silver medal di paduan suara kategori Pop, Teen, Folklore dan mendapatkan CMV Favorite Choir Team BCF pada tahun 2019. Setelah itu ia pernah mengikuti lomba Matematika di Universitas Brawijaya tingkat nasional pada saat Chelsea masih di jenjang SMP, setelah itu ia juga mengikuti lomba math q&a yang diadakan oleh Jerome Polin. Perjuangan Chelsea untuk bisa mendapatkan semua prestasi tersebut adalah waktu kecil ia tidak memiliki waktu untuk bermain dan bersenang-senang dengan teman kecilnya, kemudian terkadang dicemooh orang karena dikira sombong. Setelah itu ia harus mendorong diri nya sendiri untuk selalu menjadi yang terbaik dan selalu melakukan usaha yang lebih dibandingkan dengan teman-teman nya sendiri. Peristiwa yang memiliki dampak pada kehidupan Chelsea hingga sekarang adalah Dulu pada saat Chelsea gagal, Chelsea dijauhi oleh teman-teman nya akan tetapi Chelsea menjadikan hal itu sebagai semangat untuk bisa membuktikan kepada mereka bahwa Chelsea akan berhasil di kemudian hari. Kegagalan yang sering dialami oleh Chelsea adalah sering berkali-kali tidak bisa menang dalam lomba kemudian tidak bisa mendapatkan peringkat yang seharusnya bisa Chelsea raih jika Chelsea lebih rajin dalam belajar. Cara Chelsea bangkit dari titik terendahnya adalah dengan cara Chelsea harus bisa bangkit dari kegagalan

itu dengan mengingat kembali pengorbanan orang tua Chelsea yang telah susah payah untuk membesarkan Chelsea sampai sekarang ini. Caranya untuk bisa bangkit adalah selalu mengingat kembali tekad Chelsea yaitu untuk membanggakan kedua orang tua Chelsea nanti disaat Chelsea sudah dewasa.

Daniel Si Penyuka Teknologi Theresa Hervina W/31 Daniel Wicaksono, atau yang kerap dipanggil DW, merupakan seorang mahasiswa di Institut Teknologi Bandung, jurusan Rekayasa Kehutanan. Ia lahir pada 3 April pada tahun 2001 di Jakarta. Ia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Ia merupakan seorang kakak dari 2 adik yang sangat bertanggung jawab dan perhatian. Sejak kecil, ia menyukai segala hal yang berbau teknologi. Ia sering membuat berbagai hal unik dari barang bekas yang diubah menjadi barang yang multifungsi. Saat Sd, ia mengikuti ekstrakurikuler robotik yang dimana ia bebas untuk membuat berbagai macam alat alat unik terkait dengan teknologi. Ia juga mengikuti beberapa lomba robotik saat ia di jenjang sekolah dasar, dan juga kerap memenanginya. Saat ini ia memegang prinsip, yaitu “Hidup itu anugerah, dan cuma 1x jadi jangan disia siakan”. Ia berkata bahwa prinsip ini adalah hal yang selalu ia ingat ketika ia sedang bimbang dalam membuat keputusan. Hobinya saat ini adalah traveling dan juga fotografi, serta refleksi diri juga kerap ia lakukan setiap hari. Ia berkata bahwa kedua hobinya itu merupakan hobi yang ia bawa sejak SMP. Seperti yang sudah dikatakan, Daniel merupakan seseorang yang kreatif sejak kecil. Salah satu contoh dari hasil kreatifitasnya adalah kaleng bekas minuman coca cola yang diubah menjadi sebuah speaker dari bantuan beberapa alat bekas juga. Speaker itu masih ia simpan di kosannya hingga sekarang, karena ia mengatakan bahwa itu adalah barang tersulit yang pernah ia buat saat kecil. Daniel sendiri menganggap dirinya sebagai pribadi yang suka dan berusaha mencari keseimbangan dalam hal apapun, dalam artian ia tidak mau terlalu condong ke hal A tapi juga tidak mau terlalu condong ke hal B. Ia berkata bahwa Ia memang memegang prinsip kesetaraan yang seimbang, dalam artian ia terbuka untuk semua pandangan orang di dunia. Karena kesukaannya terhadap teknologi sejak kecil, ia pun memasuki jurusan Rekayasa Kehutanan yang dimana ia berharap ia dapat membuat sebuah kemajuan dalam bidang teknologi dan juga kehutanan untuk kedepannya. Ia mengatakan, bahwa sebenarnya ia juga memiliki keinginan untuk memasuki jurusan IT, tetapi biaya untuk bersekolah di jurusan IT dan kuliah swasta sangat mahal, serta lawan lawan para calon IT di perguruan tinggi sangat tinggi. Sehingga ia lebih memilih untuk tidak terlalu membebani orang tua, tapi juga tidak mau membuat keputusan yang membuatnya menyesal. Akhirnya ia memilih untuk tetap mengikuti sbmptn dengan memilih jurusan yang saingannya tidak berat, tetapi tetap mengutamakan passion nya. Itulah awal mula Daniel dapat berkuliah di ITB jurusan Rekayasa Kehutanan.

Ia berkata bahwa ia telah mencapai banyak hal yang ia inginkan di kehidupannya. Salah satunya ialah bisa berkuliah di perguruan tinggi favorit, serta banyak skill yang ia kuasai dan bisa ia kembangkan terus. Contohnya yaitu skil dalam fotografi, adobe premiere pro, arcgis, bermain piano, dan lain lain. Ia berkata bahwa skill yang ia miliki saat ini, sangat berguna untuk kehidupannya di dunia perkuliahan, mencari tempat untuk kerja lapangan, dan lain lain. Sehingga ia mengatakan bahwa ia sangat bersyukur telah diberikan anugerah bakat tersebut. Namun, dari berbagai hal yang telah ia capai, ia juga masih merasa banyak hal yang belum bisa ia capai saat ini. Seperti contohnya skill adobe after effects, skil main alat musik lain seperti gitar, dan juga berbagai hal yang ingin sekali ia capai di masa depan yaitu lulus kuliah S3, dapat penghasilan yang besar, dan lain lain. Seperti prinsip hidup yang sudah dikatakan, ia akan terus membuat hidupnya berjalan seperti yang ia inginkan. Maka dari itu, ia akan terus berusaha untuk mendapatkan apa yang ia belum bisa capai hingga saat ini atau untuk kedepannya sehingga ia tidak menyia nyiakan hidupkan. Daniel percaya bahwa didunia ini, kita sebagai individu yang mengendalikan kehidupan atau nasib kita sendiri dan bukan nasib yang mengendalikan kita. Dari kepercayaan itu, ia percaya bahwa semua hal dapat dicapai jika kita terus berusaha. Asal, kita benar benar tahu apa yang sedang kita usahakan untuk kita capai, dan semuanya itu jelas, dan logis. Daniel berkata bahwa ada 2 tipe target di kehidupan. Target yang pertama yaitu target yang memang benar benar target yang ingin dicapai, dan yang kedua yaitu target yang hanya sekedar agar mempunyai tujuan. Target yang kedua merupakan jebakan yang sering terjadi di perasaan manusia, dimana mereka menekan diri mereka untuk mempunyai target yang dimana target itu bukan menjadi tujuan hidupnya, target yang dimana hanya dipakai sebagai formalitas. Target yang hanya sekedar target ini, akan tidak ada perubahannya jika kita tidak mempunyai cara pikir dan niat yang positif. Daniel yakin, jika manusia memang benar benar tau apa target mereka yang sesungguhnya, maka mereka akan yakin bahwa semua yang telah mereka lakukan, akan tidak menjadi sia sia.

Irene Santi Ibu atau seorang idola Valentinus Cahyo Waskito/32 Irene Santi merupakan seorang ibu rumah tangga yang sangat peduli dan penyabar, juga sangat menyayangi ketiga anaknya. Beliau tidak hanya menjalani kehidupannya sebagai seorang ibu rumah tangga yang hanya mengurus berbagai macam urusan rumah tangga, tetapi sejak beliau masih seorang kanak-kanak beliau selalu mencari pengalaman yang beliau tidak pernah punya dan membuat hal tersebut sebagai sebuah cerita untuk dirinya, anak-anaknya dan juga orang-orang yang beliau sayangi. Mungkin dengan sikap peduli penyabar dan juga penyayang adalah sikap yang seharusnya seorang ibu miliki, tetapi beliau melakukan hal tersebut dengan sebuah rasa yang tiada batasnya. Segala ketakutan dan mungkin rasa malu yang masih beliau miliki sebagai orang dewasa, sudah tidak ada lagi karena itu semua ia lakukan untuk mendidik dan mendorong ketiga anaknya menjadi seseorang yang hebat dan baik adanya. Awal Hidup Irene Santi adalah seorang anak kedua dari 4 bersaudara yang lahir di Bandung pada 28 Oktober 1974. Ayah beliau adalah Tentara yang lahir di Solo dan Ibunda beliau adalah ibu rumah tangga yang lahir dan besar di Kalimantan Selatan. Beliau kebetulan lahir di bandung karena ayahanda sedang ditugaskan di kota tersebut. Dari kecil ia sudah hidup secara sederhana atau mungkin bisa dibilang kurang secara ekonomi karena ayahnya hanya seorang tentara. Sekitar umur beberapa bulan saja beliau sudah mendapatkan sebuah musibah. Belum sempat beliau pulang ke rumahnya di Ngadirojo, Wonogiri, Jawa tengah, rumahnya sudah terbakar dan tidak bisa ditinggali. Orang tua beliau tidak memiliki tempat tinggal lain sehingga keluarga dan beliau sulit untuk mencari tempat untuk beristirahat. Hidup di desa yang kecil dan rumah-rumah yang mempunyai halaman yang luas membuat rumah-rumah tetangga sedikit berjauhan. Akan tetapi rasa gotong royong yang dimiliki warga disana sangat kuat sehingga beliau dan keluarga dapat tinggal dan menetap di rumah tetangga mereka selama rumah baru mereka sedang di bangun. Mereka sangat merasa bersyukur dan berterima kasih karena perbuatan yang dilakukan oleh tetangga mereka sangat menolong mereka di dalam kesusahan. Saat mereka ingin membalas kebaikan tetangga mereka dengan memberikan makanan kepada tetangga mereka. Akan tetapi, makanan tersebut malah dibalas juga dengan makanan lain, sehingga disitulah sikap peduli membuat hidup mereka menjadi jauh lebih nyaman dan tentram. Perjalanan Hidup Tinggal di sebuah desa kecil dan rumah yang sederhana membuat hidup beliau sangat sederhana. Kadang Santi dan keluarganya bisa berbagi sepiring makanan yang berisi nasi dengan telur atau nasi dengan sambal. Hal tersebut tidak hanya dirasakan melalui segi

pangan, akan tetapi, beliau juga merasakannya dalam hal pakaian. Karena tidak seperti di perkotaan, beliau tidak banyak membeli pakaian, Beliau membeli sebuah barang yang sesuai dengan kebutuhannya. Jadi, disaat ada sebuah acara-acara sekolah, lingkungan dan gereja yang membutuhkan sebuah baju yang seragam beliau meminjam baju ibunya atau dipinjamkan oleh teman-temannya. Dari sekolah dasar hingga jenjang sekolah menengah atas Meskipun banyak sekali halangan yang sering ia terima dari segi mana saja di hidupnya tidak merasa putus asa dan lemah dengan semua tantangan yang beliau miliki. Beliau tetap saja menjadi seorang Irene Santi yang gemar dan selalu berinisiatif dalam belajarnya hingga membuat ia selalu berada di 4 besar dalam nilai akademis di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Tidak hanya dalam hal itu juga tapi beliau sangat senang dan mau dalam aktif mengisi segala kegiatan sekolah, desa dan gereja juga. Dari hal itu juga mengapa beliau di umurnya sekarang ini, 48 tahun, masih sering mencari dan mengikuti berbagai kegiatan, seperti kegiatan gereja yaitu mengajar katekumen atau persiapan sebelum dibaptis untuk anak umur 7 tahun sampai 19 tahun dan mempelajari lebih dalam mengenai agama yang dianutnya, agama katolik. Cinta Yang Tulus Seorang ibu tidak luput dari rasa cinta dan sayang kepada anak-anaknya, Irene Santi melakukan semua yang jauh dari rasa tersebut. Menjadi seorang ibu memanglah tidak mudah, akan tetapi dirinya percaya bahwa menjadi seorang ibu adalah peran yang jauh lebih dari seseorang yang penting. Ibu adalah seorang panutan dan seorang idola yang memberikan segala rasa dan tindakan, untuk membuat anak-anaknya berkembang dan jadi orang yang hebat. Meskipun memiliki 3 anak laki-laki yang keras kepala, bandel, susah dinasehati dan diatur, tetapi ia terus berusaha dan berdoa agar ketiga anaknya bisa menjadi seorang yang hebat. Mendisiplinkan dengan cara yang tegas membuat ketiga anaknya merasa bahwa beliau adalah orang yang cerewet dan galak. Tetapi dengan sikap begitu membuat ketiga anaknya juga tersadar bahwa ibu mereka adalah orang yang peduli dan menyayangi mereka. Ketiga anaknya merasa bersyukur karena kehadiran ibunya di dunia ini membuat mereka menjadi seseorang yang kuat dan hebat adanya.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook