BUKU PENGAYAAN KEPRIBADIAN (FIKSI) OKKO THE SLEEPY KOALA OKKO SI TUKANG TIDUR
Okko adalah koala kecil yang penyayang dan baik hati. Ia punya seorang sahabat bernama Joey si Kanguru. Tidak seperti Okko, Joey dapat melompat dan berlari dengan cepat. Joey selalu mengejek Okko selambat Siput. Meskipun demikian, Okko sangat menyayanginya.
Namun Okko memiliki satu kebiasaan yang sangat mengganggu. Ia dengan mudahnya mengantuk dan tertidur, tanpa kenal aktu dan tempat. Karena itu, semua orang menjulukinya “Okko si Tukang Tidur”.
Okko sebenarnya sangat sedih. Tapi ia harus tampak selalu gembira kalau mau disukai. Maka ia pun tersenyum Dan ikut tertawa, di saat yang lain mempermalukannya.
Suatu hari di sekolah, Madam Emma menugasi semua anak untuk menceritakan cita-cita mereka di depan kelas. Tialah giliran Okko. Ia bberdiri di sana dengan jemari bergetar. Dengan terbata-bata ia membaca catatan yang di bawanya. “Cita-citaku adalah menjadi seorang superhero.” meledaklah tawa seisi kelas.
Sepanjang jalan pulang, Joey masih terus menertawai Okko. “Kamu tidak cocok menjadi superhero, Temanku!” kata Joey. “Kenapa?” tanya Okko kecewa. Sebenarnya dia berharap sahabatnya dapat memberinya sedikit dukungan kali ini. “Seorang superhero tidak mudah mengantuk, Okko. Sedang kamu itu tukang tidur!”
“Tolong!” Okko berbalik. “Kau mendengar sesuatu, Joey?” “Tidak ada apa-apa. Mungkin hanya suara angin.” “Tolong aku! Seseorang, tolonglah!!!” Suara itu terdengar lagi. Okko dan Joey langsung berlari Mengejar suara itu, sampai di Sebuah jembatan tua.
Ternyata pemilik suara itu adalah Madam Emma! “Tolong selamatkan bayiku!” Ia memohon sambil menunjuk sebuah Keranjang bayi, yang hanyut di tengah Derasnya sungai. Untungnya, saa ini ada Batang pohon tua yang menahannya. Namun keranjang itu sewaktu-waktu bisa Terlepas dan terbawa arus.
“Joey, selamatkan dia!” desak Okko. “Ehm, aku sebenarnya inin membantu, kawan... Tapi aku... Ehm... tak berani... “Derasnya sungai itu sebenarnya juga sangat mengerikan Bagi Okko. Namun kemudian, ia memberanikan diri untuk terjun ke Air. “Okko, berhati-hatilah!!!” teriak Madam Emma.
Okko berusaha keras untuk menggapai keranjang itu. Arus sungai yang deras menghantamnya dari segala sisi, Namun Okko menolak untuk menyerah. “Oh, pasti sakit sekali rasanya.... Terus berjuang, Kawan!!!” seru Joey.
Begitu tangan kanannya mencengkeram keranjang itu, Okko segera menariknya dan berenang ke tepi sungai. Kedatangannya disambut dengan air mata haru Dan sukacita di mata Madam Emma.... Dan tentu saja, tatapan penuh kekaguman dari Joey.
“Maaf untuk segalanya, Teman,” Joey meminta maaf “Aku menarik semua perkataanku. Kau memang layak menjadi seorang ssuperhero.” Okko tersenyum hangat dan Memeluk erat sahabatnya.
Sejak hari itu, tak ada lagi yang memanggilnya Okko Si Tukang Tidur. Semua Orang tahu sekarang bahwa Okko memiliki hati yang sangat pemberani. Meskipun demikian, ia masih sering mengantuk dan tertidur.... Tanpa kenal waktu dan tempat!
Keberanian tidak dapat diukur hanya dari penampilan luar, karena letaknya ada di kedalam hati, dan hanya muncul pada saat-saat genting. Karena itu, jangan pernah menilai orang lain berdasarkan apa yang tampak.
TERIMA KASIH
Search
Read the Text Version
- 1 - 15
Pages: