Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore P2M GeoGebra

P2M GeoGebra

Published by Gede Suweken, 2021-09-14 12:16:33

Description: P2M GeoGebra

Search

Read the Text Version

Laporan Akhir PELATIHAN PROGRAM APLIKASI GEOGEBRA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEPROFESIONALAN GURU SMP DI KINTAMANI Dr. Gede Suweken, M.Sc./196111111987021001 Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si. Prof. Dr. I Gusti Putu Suharta, M.Si. Prof. Drs. Sariyasa, M.Sc., Ph.D. Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universtas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 5541/UN48.9/PM/2018 tanggal 2 April 2018 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2018



BAB I PENDAHULUAN Teknologi Informasi dan Komunikasi, khususnya komputer, dewasa ini memiliki peran yang semakin besar dalam proses pendidikan. Kualitas pendidikan dewasa ini sangat membutuhkan peran sentral komputer. Menurut mantan Menteri Pendidikan Nasional, M. Nuh, ada beberapa peran yang dimainkan oleh komputer. Pertama sebagai pendukung dari proses pendidikan, kedua sebagai penggerak, dan ketiga sebagai pemungkin (seperti dikutip pada www.dikti.go.id). Dalam beberapa tahun terakhir, Kementerian Pendidikan Nasional, tak henti- hentinya mengkampanyekan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Pembaharuan dalam pendidikan telah dilakukan di berbagai Negara. Pembaharuan itu selalu melibatkan pemanfaatan teknologi yang menjadi bagian integral dari pembaharuan pembelajaran. Perubahan yang sangat deras terjadi adalah perubahan dalam hal pemanfaatan komputer untuk menggerakkan dan memungkinkan apa yang sebelumnya tidak mungkin terjadi dalam pembelajaran. Sebagai contoh adalah mungkin pada saat ini untuk menyelenggarakan pembelajaran 24 jam per hari dan 7 hari seminggu dimanapun tanpa dibatasi tembok-tembok kelas. Jika dirancang dengan baik, komputer bisa diprogram sedemikian rupa sehingga menghasilkan media pembelajaran virtual untuk menggerakkan pembelajaran ke kualitas, khususnya eksplorasi, yang sangat tinggi. Konsep-konsep matematika yang sebelumnya bersifat statik, kini menjadi dinamik. Pembuktian matematis yang sebelumnya hanya serentetan simbul, kini penuh visualisasi; adalah mungkin saat ini membuktikan sebuah teorema matematis hanya dengan visual, tanpa kata (proof without words). Pemanfaatan komputer juga memungkinkan pembelajaran untuk membahas hal-hal yang sebelumnya tidak mungkin, seperti kalkulasi yang intensif, simulasi proses berskala mikro maupun makro, dan penelusuran keterkaitan antar parameter dalam suatu persamaan matematika. Hal-hal di atas itulah yang ingin diinisiasi dalam pengabdian ini. Misalnya, konsep gradient yang dulunya bersifat statik, melalui pengembangan dan pemanfaatan mathlet berbantuan GeoGebra, gradient akan direpresentasikan secara dinamik. Dengan visualisasi dinamik ini akan dengan mudah bisa dipahami apa maknanya garis bergradien positif, negative, mengapa dua aris sejajar bergradien sama, garis berpotongan akan memiliki radien yang tidak sama, dan garis yang berpotongan tegak lurus produk gradiennya akan sama dengan -1. Bukan hanya gradient yang bisa dibuat dinamik, berbagai konsep matematika SMP yang lain dengan

mudah bisa dibuat dinamik, seperti Teorema Pythagoras, Peluang, Kesebangunan Segitiga, dan lain-lain. Namun saying sekali, banyak guru yang masih belum memahami apa artinya sebuah konsep matematika yang dinamik, dan bagimana membuatnya. Inilah tujuan utama dari kegiatan P2M ini. 1. ANALISIS SITUASI Kintamani adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bangli. Kintamani relatif jauh dari perkotaan, terutama jauh dari pusat perkembangan inovasi pembelajaran. Karena itu guru-guru di kecamatan ini dan sekitarnya relatif jarang mendapatkan informasi terkini tentang inovasi pembelajaran dari kampus. Agar guru-guru di sekitar kecamatan ini tidak tertinggal jauh dari rekan-rekannya di perkotaan, maka dipandang perlu untuk mendeseminasikan hasil-hasil penelitian yang sifatnya inovatif dalam bidang pembelajaran dan kemudian melatihkan inovasi-inovasi pembelajaran tersebut kepada mereka. Inovsi pembelajaran berbantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), adalah inovasi pembelajaran yang kini perkembangannya amat pesat. Banyak media pembelajaran virtual bisa dikembangkan dengan memanfaatkan komputer (TIK). Sayangnya, secara umum tidak banyak guru yang bisa mengembangkan media pembelajaran berbantuan komputer ini. Ini tidak mengherankan karena para guru yang sekarang bertugas di sekolah memang tidak pernah dipersiapkan untuk mampu melakukan hal tersebut. Ada 10 sekolah SMP di Kintamani dan sekitarnya. Berdasarkan diskusi dengan beberapa guru matematika SMP terkait pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran matematika, diperoleh data bahwa pemanfaatan komputer dalam pembelajaran baru pada sebatas penggunaan powerpoint. Penggunaan ini pun masih sangat minim kuantitasnya, khususnya pada pelajaran matematika dan yang sejenis. Mereka terkadang lebih nyaman mengajar hanya dengan menggunakan spidol dan papan tulis. Mereka merasa pembelajaran dengan powerpoint menjadikan pembelajaran menjadi kaku dan siswa tidak mengetahui/mengalami proses untuk mendapatkan apa yang tertera pada layar. Terkait dengan pembelajaran yang memerlukan ilustrasi grafik, baik dalam pembelajaran aljabar, atau geometri, guru jarang menggunakan komputer, sebagian besar penjelasan materi dipresentasikan dengan spidol dan papan tulis. Representasi grafik di papan tulis atau pada buku tentu saja bersifat statis, sehingga peranan sebuah parameter (koefisien) dari sebuah persamaan matematika tidak bisa dieksplorasi dengan

bebas. Akibatnya pengaruh koefisien tersebut terhadap grafik dari persamaan tadi sulit dipahami siswa. Tidak demikian halnya dengan grafik yang direpresentasikan dengan bantuan komputer. Grafik sajian komputer bisa sangat dinamik, perubahan pada suatu parameter dari suatu persamaan akan secara instant mengubah tampilan grafik dari persamaan tersebut. Dengan cara ini, keterkaitan antara persamaan dan grafiknya dengan sangat jelas bisa terlihat. Namun sayangnya, tidak banyak guru yang memiliki kemampuan membuat visualisasi grafik dinamik dengan bantuan komputer seperti ini. Dalam pemilihan sumber belajar, guru biasanya menggunakan buku teks dan LKS yang sudah jadi. Jarang sekali guru membuat sendiri buku atau LKS yang akan digunakan dalam pembelajaran. Dari segi isi, sebenarnya para guru telah memiliki pemahaman konsep matematika yang baik untuk mengembangkan materi ajar yang baik, namun ketika mereka akan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan, sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan, terutama dalam membuat representasi visual berupa grafik. Solusi yang mereka tempuh biasanya menggambar grafik-grafik tersebut secara manual. Andai pun mereka menggunakan komputer, maka program yang mereka gunakan dalam membuat grafik atau gambar-gambar tersebut hanyalah MS Word. Program pengolah kata MS Word memiliki kemampuan membuat grafik atau gambar bangun geometri yang sangat terbatas. Akibatnya grafik atau gambar geometri yang mereka hasilkan kelihatan tidak akurat, dan tidak professional. Jika grafik atau gambar geometri ini digunakan untuk keperluan asesmen atau tes, maka tentu akan sangat menyulitkan atau bahkan menyesatkan siswa. Tentu akan sangat memprihatinkan jika siswa jawaban salah siswa karena grafik atau gambarnya yang tidak akurat dan menyesatkan. Berdasarkan hasil di atas, tampak bahwa guru-guru matematika SMP masih menghadapi kesulitan terkait dengan pembuatan media pembelajaran matematika, bahan ajar, LKS maupun instrument penilaian hasil belajar matematika yang baik dan benar. Program aplikasi yang mereka kuasai selama ini belum mampu menjawab permasalahan yang mereka hadapi. Oleh karenanya perlu suatu kegiatan pelatihan program aplikasi yang dapat memecahkan permasalahan di atas. GeoGebra adalah salah satu program aplikasi yang bisa dimanfaatkan baik untuk merepresentasikan konsep-konsep matematika (seperti grafik) maupun untuk mengembangkan media pembelajaran. GeoGebra adalah software pembelajaran matematika dinamik (dynamic mathematics software/DGS) yang dikembangkan oleh Markus Hohenwarter untuk pembelajaran matematika

sekolah (Sudrajat, 2008). GeoGebra tersedia secara gratis dan luas di internet untuk berbagai jenis sistem operasi. GeoGebra kini sudah melingkupi baik Aljabar, Geometri 2D, Geometri 3D, Kalkulus, Persamaan Diferensial, Matematika Diskrit, Maupun Teori Bilangan. GeoGebra tidak saja bersifat visual, namun juga brsifat CAS (Computer Algebra System), dalam artian mampu menyelesaikan suatu permasalahan matematika secara analitik. GeoGebra tidak saja ditujukan untuk pelajaran matematika, namun setiap pelajaran dimana matematika digunakan. Sesuai dengan namanya, software matematika dinamis (DGS), software ini bisa dimanfaatkan untuk membuat konsep-konsep matematika menjadi dinamik. Konstruksi dan eksplorasi konsep-konsep aljabar, geometri, maupun konsep lainnya yang berbasis matematis semuanya dapat dilakukan secara dinamik, sehingga pembelajaran matematika atau pembelajaran lainnya menjadi eksploratif dimana siswa bisa melihat secara langsung dan instant keterkaitan antara representasi analitik dan visual suatu konsep maupun keterkaitan antar konsep-konsep matematika. Bukan itu saja, GeoGebra memang dirancang untuk memenuhi kaidah-kaidah pembelajaran matematika yang berkualitas. Ini tampak dari tampilannya (interface-nya) yang terdiri dari 3 jendela: jendela analitik (aljabar), jendela grafis (visual), dan jendela numerik (spreadsheet). Menurut teori, matematika seharusnya dibelajarkan dengan menggunakan sedikitnya 3 pendekatan, yaitu analitik, visual, dan numerik. Ini dengan sangat baik terakomodasi dalam GeoGebra. Tidak mengherankan bila sejak dirilis, mulai tahun 2002 hingga 2010 software ini telah mendapat sekitar 12 perhargaan internasional yang kesemuanya memposisikan GeoGebra sebagai software pendidikan terbaik, diantaranya National Technology Leader Award, Laureat in the Education Category, best project for educator dan lain-lain (wikipedia.com). Ketika penulis sampaikan fitur-fitur GeoGebra di atas kepada para guru dalam berbagai kesempatan, baik itu saat GSM (Gema Seminar Matematika) yang diselenggarakan oleh HMJ Matematika, tampak para guru sangat berminat untuk menindaklanjutinya dengan kegiatan latihan (workshop). Namun sampai saat ini workshop yang dimaksud baru terselenggara untuk sekolah-sekolah yang dekat dengan kampus di Singaraja. Untuk sekolah-sekolah yang jauh dari kampuas, karena kendala biaya dan waktu, belum pernah tersenth sama sekali. Karena itu, melalui kesempatan ini, penulis ingin menindaklanjuti kegiatan tersebut dengan pendanaan dari P2M Dipa Undiksha. Melalui kegiatan ini diharapkan permasalahan yang dihadapi guru terpecahkan dan pembelajaran matematika menjadi lebih berkualitas. Juga, melalui kegiatan ini

implementasi TIK ke dalam pembelajaran matematika tidak lagi hanya sekedar tontonan powerpoint dimana siswa hanya bersifat pasif menonton tayangan tanpa terlibat dalam suatu proses yang menantang. Secara spesifik, kegiatan ini akan melatih para guru membuat sendiri media pembelajaran virtual berbantua GeoGebra dan LKS-nya, sehingga pembelajaran matematika menjadi lebih berkualitas. 2. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Dari analisis situasi di atas, jelas bahwa guru-guru SMP terutama di Kintamani masih menghadapi kendala dalam membuat media virtual, bahan ajar maupun instrumen penilaian matematika yang melibatkan gambar geometri maupun grafik. Oleh karenanya, perlu diselenggarakan suatu kegiatan pelatihan (workshop) sehingga mereka dapat membuat media pembelajaran virtual, membuat gambar geometri atau grafik untuk keperluan bahan ajar yang mereka susun. Dengan demikian permasalahan yang dihadapi para guru dapat dirumuskan sebagai berikut : ”Kemampuan guru-guru SMP dalam membuat gambar-gambar geometrik, grafik, dan media pembelajaran virtual suatu konsep matematika masih sangat terbatas”. 3. TUJUAN KEGIATAN Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru-guru SMP dalam menggunakan GeoGebra baik untuk membuat grafik, gambar, maupun media pembelajaran virtual dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran mereka. 4.MANFAAT KEGIATAN Manfaat dari kegiatan ini adalah : 1. Bagi Dinas Pendidikan, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika SMP, 2. Bagi guru, kegiatan ini akan menambah kemampuan mereka dalam membuat media pembelajaran berbasis GeoGebra. Kemampuan ini akan meningkatkan keprofesionalan seorang guru yang belakangan ini menjadi tuntutan mutlak. 3. Bagi pelaksana kegiatan, dalam hal ini LPM Undiksha Singaraja, kegiatan ini akan memberikan pengalaman kepada para pelaksana tentang cara membina guru-guru, kendala yang mungkin dihadapi dan bagaimana cara pemecahannya. Mengingat

bermanfaatnya kegiatan ini, pelaksanaannya oleh LPM Undiksha akan memberikan citra positif kepada Undiksha di kalangan masyarakat khusunya para guru matematika SMP. 5.Khalayak Sasaran Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah guru-guru matematika atau guru bidang studi lain berbasis matematika SMP di Kintamani dan sekitarnya. Guru-guru tersebut akan direkrut dengan bantuan MGMP Matematika dan/atau Sekolah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. GeoGebra Sebagai Software Pembelajaran Matematika GeoGebra adalah software matematika dinamik untuk pembelajaran matematika di sekolah. GeoGebra dapat digunakan baik untuk mennyelesaikan masalah-masalah matematika maupun untuk membuat media pembelajaran virtual atau menggambar bangun-bangun geometrik dan grafik fungsi. Gambar 1 adalah tampilan dari GeoGebra. Sebagai alat untuk menyelesaikan masalah matematika, GeoGebra dengan mudah dipakai untuk menyelesaikan baik masalah aritmatika, aljabar, geometri, statistik maupun kalkulus. Masalah aritmatika bias diselesaikan dengan menginputnya pada jendela Input atau jendela Spreadsheet. Masalah Aljabar dan Kalkulus bisa diselesaikan dengan memanfaatkan perintah- perintah yang disediakan dalam software ini. Masalah geometri diselesaikan dengan memanfaat- kan berbagai tool yang tersedia atau dengan menggunakan perintah-perintah yang tersedia. Jendela Aljabar Jendela Spreadshee Jendela Grafik t Jendela Input Jendela Perintah Gambar 1: Tampilan GeoGebra Namun, selain untuk menyelesaikan berbagai masalah matematika, keunggulan lain dari GeoGebra adalah kemampuannya untuk memvisualisasikan konsep-konsep matematika secara dinamik. Keunggulan inilah yang membuat GeoGebra menjadi software yang sangat ampuh

untuk membuat media pembelajaran virtual baik untuk matematika maupun pelajaran lain, seperti misalnya fisika. Media pembelajaran ini bisa dibuat dengan menggunakan berbagai tool mapun perintah yang tersedia, atau dengan mengkombinasikannya dengan bahasa pemrograman Javascript. Dengan kemampuan ini GeoGebra bisa diubah menjadi media pembelajaran virtual yang sangat ampuh untuk mengeksplorasi konsep-konsep matematika. Guru dapat memanfaatkan GeoGebra untuk membantu pembuatan konjektur dan pembuktian teorema. Akhirnya yang tak kalah pentingnya (the last but not the least) adalah kemampuan GeoGebra untuk mengeksport file yang dibuatnya menjadi file berekstensi .html yang dinamik. Dengan kemampuan terakhir ini, semua hal yang dikerjakan di GeoGebra bisa ditampilkan di web dengan tanpa kehilangan fitur dinamiknya. Tampilan web tentu saja bisa diakses siswa dimanapun dan kapanpun di dunia ini dengan hanya menggunakan web brouwser. Konsekuensi lebih lanjut dari hal ini adalah, siswa bisa belajar dimanapun dan kapanpun dengan mengakses media pembelajaran virtual yang sudah dibuat dengan menggunakan GeoGebra. Selain fitur-fitur yang sudah disebutkan di atas, fitur lain yang sangat penting dari GeoGebra adalah kemudahan dalam menggunakannya. Selain memenuhi persyaratan pedagogic yang baik bagi pembelajaran matematika, GeoGebra juga dirancang sedemikian rupa sehingga mudah digunakan guru yang umumnya tidak menguasai pengetahuan pemrograman computer yang memadai. Dengan fitur ini, GeoGebra akan sangat mudah digunakan guru. Guru tidak perlu khawatir sulit beradaptasi dengan software satu ini. 2. Contoh Aplikasi GeoGebra dalam Matematika a. Menggambar vs. Mengkonstruksi Jika diinginkan, gambar-gambar matematika bisa dikonstruksi dengan GeoGebra, bukan digambar. Pengkonstruksian suatu bangun geometri akan menghasilkan gambar yang akurat. Apa perbedaan antara menggambar dan mengkonstruksi? Sebagai contoh, misalkan kita menginginkan sebuah persegi. Persegi yang dihasilkan dengan cara menggambar, kelihatannya saja persegi. Tetapi begitu titik-titik sudutnya di drag ke tempat lain, maka persegi tersebut tidak akan persegi lagi, mungkin hanya sekedar segiempat. Tidak demikian halnya dengan persegi yang dikonstruksi. Persegi yang dikonstruksi tidak akan

Tool untuk memindahkan objek Tool untuk memindahkan layar (gambar) di jendela grafik. gambar. Tool untuk membuat titik. Tool untuk membuat garis tegak Tool untuk membuat garis. Lurus dengan garis lain Tool untuk membuat poligon Tool untuk mengukur besar Tool untuk membuat lingkaran sudut. Gambar 2: Beberapa tool dalam GeoGebra berubah bentuk jika diseret keana-kemari. Sedangkan untuk membuat grafik suatu fungsi matematika, maka persamaan tersebut diketikkan ke dalam Input Bar (Jendela Input) di bagian bawah dari GeoGebra. b. GeoGebra untuk Membuat Media Pembelajaran Seperti yang telah dinyatakan di atas, fitur lain GeoGebra adalah potensinya yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai alat untuk membuat media pembelajaran. Berikut adalah beberapa contoh dari media pembelajaran eksploratif yang dibuat dengan menggunakan GeoGebra.

Gambar 3: Beberapa Media Pembelajaran Dibuat dengan GeoGebra Dengan media-media pembelajaran tadi, pembelajaran matematika atau bidang studi lain berbasis matmatika akan menjadi sangat eksploratif, dimana siswa terlebih dahulu melakukan eksplorasi atau eksperimentasi sebelum akhirnya konsep yang dipelajari dibuat formal. Dengan cara seperti ini, pemaknaan terhadap konsep-konsep matematika berjalan secara alami, dan pembelajaran menjadi bukan sekedar hapalan. Belajar matematika sebenarnya berkenaan dengan ide-ide abstrak (konsep), struktur- struktur, serta hubungan-hubungannya yang diatur dalam urutan logis. Karena „mahluk-mahluk‟ matematika tersebut adalah „mahluk-mahluk‟ yang abstrak, maka siswa perlu melakukan aktivitas tertentu secara aktif agar ia bisa mengenali mahluk tersebut untuk pada akhirnya mengkonstruksi kembali pola, struktur dan hubungan-hubungan yang ada diantara konsep- konsep abstrak tersebut. “Knowledge must be constructed by the learner; it can not be supplied by the teacher. We are all responsible for our own learning; no one can learn for us” (Sigfried M. Holzer dan Raul H. Andruet, 2000). Apalagi siswa SMP yang masih berada pada tahap peralihan dari tahap operasi konkrit ke tahap operasi formal maka kesempatan bermain-main dengan konsep yang abstrak tersebut harus diberikan. Bahkan Ausubel (dalam Herman Hudoyo, 2003) menekankan bahwa seorang mahasiswa pun (sudah berada pada tahap operasi formal) bila dihadapkan pada suatu suatu konsep yang benar-benar baru, pertama-tama ia akan mendekatinya secara konkrit. Berkaitan dengan hal ini, Depdiknas (2004) menyatakan bahwa Matematika Sekolah dapat didefinisikan sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan. Implikasi dari pandangan ini terhadap pembelajaran matematika adalah

(1) memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan pola-pola atau hubungan, (2) memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan, (3) mendorong siswa untuk menemukan adanya urutan, perbedaan, perbandingan, pengelompokan, dan sebagainya, (4) mendorong siswa untuk menarik kesimpulan umum, dan (5) membantu siswa memahami dan menemukan hubungan antara konsep satu dengan lainnya. (Depdiknas, 2004). Yang menjadi masalah sekarang adalah, bagaimanakah caranya agar siswa mendapat kesempatan bereksperimen dan mengeksplorasi konsep? Untuk materi-materi yang sangat mendasar, penjumlahan dan pengurangan, misalnya, siswa bisa menggunakan benda-benda konkrit. Tetapi untuk materi-materi yang sudah agak lanjut, penggunaan benda-benda konkrit kadangkala tidak mungkin lagi. Konsep tentang gradien (kemiringan) garis lurus, posisi dua garis pada bidang datar (kesejajaran, ketegak-lurusan, keterpotongan), apa peranan a, b dan c dalam fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c, dan bagaimana hubungan antara diskriminan b2 – 4ac dan grafik fungsi kuadrat, adalah beberapa contoh konsep matematika yang tidak mungkin dicarikan benda konkritnya. Dalam hal inilah media pembelajaran GeoGebra bisa sangat membantu. Dengan program-program sederhana yang terfokus pada suatu konsep, siswa akan bisa dibantu untuk „merasakan‟ atau memaknai suatu konsep yang dipelajari sebelum konsep tersebut diabstraksi. “By helping people visualize and experiment with mathematical phenomena, modern computing technology have changed the way all people learn and work. In school they can influence how mathemtics is learnt and taught.” (Albert. A Cuoco, et.al, 1995). Jadi, dengan bantuan GeoGebra siswa dimungkinkan untuk melakukan eksperimen, eksplorasi terhadap konsep-konsep yang sedang dipelajari. Eksperimen dan eksplorasi konsep ini bisa dilakukan secara numerik maupun visual dalam bentuk grafik atau animasi. Semua interaksi ini terjadi secara „live‟ di layar monitor, sehingga siswa tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui apakah respon yang diberikannya benar atau salah. Perolehan balikan yang segera juga akan merupakan motivasi yang kuat bagi siswa untuk belajar. Dengan bantuan media pembelajaran GeoGebra, teori belajar tingkah laku bisa direalisasikan dengan sangat sempurna, karena 1. Learners will be told the explicit outcomes of the learning so that they can set expectation and can judge for themselves whether or not they have achieved the outcome of the online lesson, 2. Learners will be tested to determine whether or not they have achieved the learning outcome. Online testing or other forms of testing and assessment should be integrated into the learning sequence to check the learners‟ level of achievement and to provide appropriate feedback. 3.

3. Materials will be sequenced appropriately to promote learning. The sequen- cing could take the form of simple to complex, known to unknown, and knowledge to application. 4. Learners will be provided with feedback so that they can monitor how they are doing and take corrective action if required. (Anderson, Terry & Fathi Elloumi, 2004) c. Hasil Penelitian Yang Relevan Beberapa penelitian tindakan kelas (PTK) tentang pemanfaatan media pembelajaran virtual dalam pembelajaran matematika telah sempat penulis lakukan, baik itu di tingkat SMP, SMA, maupun perguruan tinggi (Suweken; 2016). Berdasarkan pada hasil-hasil yang dicapai, pemanfaatan media pembelajaran virtual dalam pembelajaran matematika memang mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil utama yang paling mengesankan dari PTK yang telah dilakukan tersebut adalah bahwa keterlibatan siswa/mahasiswa dalam pembelajaran benar-benar sangat positif, atmosfir kelas ketika itu benar-benar atmosfir belajar, diskusi siswa di depan komputer dengan media pembelajaran virtualnya benar-benar diskusi tentang matematika. Berdasarkan pada hasil-hasil tersebut di atas, penulis merasa alangkah baiknya jika pengetahuan tentang pembuatan media pembelajaran virtual, khususnya yang berbasis Geo- Gebra, bisa disebarluaskan ke lingkungan yang lebih luas yaitu para guru matematika. Harapan dari semua aktivitas ini adalah meningkatknya kualitas pembelajaran matematika, yang pada akhirnya nanti akan meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

BAB III Metoda Pelaksanaan a. Kerangka pemecahan masalah dan nara sumber Berangkat dari masalah yang dihadapi guru, maka alternative pemecahan masalah dalam kegiatan P2M ini dapat digambarkan sebagai berikut: Identifikasi Berbagai Alternatif Masalah Pemecahan yang Feasible Pelaksanaan Pemecahan Masalah Terpilih Gambar 1: Diagram Kerangka Pemecahan Masalah Tiga orang dosen dilibatkan dalam kegiatan P2M ini, yaitu: 1. Ketua Pelaksana, Gede Suweken, sudah memiliki pengetahuan yang sangat memadai tentang pembelajaran matematika dan medianya. Selain itu, juga memiliki pengalaman yang cukup dalam pembuatan media pembelajaran virtual berbasis GeoGebra. Karena itulah penyaji utama dalam kegiatan ini adalah Pak Suweken. Adapun materi yang akan diberikan adalah: a. Media Pembelajaran Matematika dan peranannya dalam pembelajaran. b. Syarat-syarat media pembelajaran virtual berkualitas, c. Cara menggunakan Software GeoGebra dan contoh penggunaan GeoGebra dalam pembuatan media pembelajaran,

d. Latihan pembuatan media pembelajaran sesuai materi yang diajarkan di SMP. Media ini diharapkan bervariasi sehingga akan terkumpul banyak media yang siap digunakan dalam pembelajaran yang sesungguhnya. 2. Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si. dan Prof. Drs. Sariyasa, .Sc., Ph.D. keduanya adalah guru besar di bidang Matematika akan difungsikan sebagai pendamping dalam P2M ini. Pengetahuan dan pengalaman beliau dalam bidang matematika tentu akan sangat berguna dalam menunjang pelaksanaan P2M ini. 3. Sedangkan Prof. Dr. I Gusti Putu Suharta, M.Si. memiliki bidang keahlian dalam bidang pendidikan matematika. Pengetahuan beliau akan sangat bermanfaat dalam pengembangan edia pembelajaran. b. Metoda Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan akan dilakukan dalam bentuk pelatihan (workshop) selama 3 hari. Kegiatan pelaksanaan akan dilakukan di SMPN I Kintamani, Kabupaten Bangli. Untuk mengatasi berbagai masalah yang sudah dinyatakan sebelumnya, maka metode pelaksanaan dari P2M ini adalah: 1. Ceramah, 2. Latihan pembuatan media pembelajaran, 3. Penugasan Kelompok, dan 4. Presentasi Hasil. a. Ceramah dan Diskusi Kegiatan ini berisi ceramah dan diskusi tentang pentingnya media pembelajaran dalam pembelajaran matematika. Kegiatan akan diisi oleh pakar dari Undiksha yang memahami dan mendalami media pembelajaran matematika, terutama yang virtual. Materi dari bagian ini akan meliputi: (1) peranan media secara umum dalam pembelajaran matematika, (2) syarat-syarat media pembelajaran matematika virtual, dan (3) GeoGebra dan berbagai keunggulannya yang potensial untuk penyelenggaraan pembelajaran matematika yang berkualitas. b. Praktek Kegiatan praktek akan diisi dengan pelatihan penggunaan GeoGebra, bagaimana memanfaatkannya dalam pembuatan media pembelajaran matematika yang baik. Topik-topik yang akan dibahas meliputi: 1. Tiga jendela utama GeoGebra,

2. Berbagai menu dan tools dalam GeoGebra, 3. Perbedaan antara mengkonstruksi dan menggambar dalam matematika dan GeoGebra, 4. Penggunaan GeoGebra dalam Geometri, 5. Penggunaan GeoGebra dalam Aljabar, 6. Mengaitkan Aljabar dan Geometri dengan GeoGebra, 7. Interaktifitas dalam GeoGebra, 8. Contoh-contoh 9. Mengunggah GeoGebra ke internet, dan 10. Menempelkan GeoGebra ke Powerpoint. c. Presentasi Kegiatan ini akan berisi presentasi berbagai media pembelajaran yang dihasilkan guru selama pelatihan ini dan bagaimana mengintegrasikannya dalam pembelajaran matematika. 9. Keterkaitan Selain dengan guru-guru matematika SMP, kegiatan ini terkait dengan beberapa institusi antara lain : 1. MGMP Matematika dan/atau SMPN I Kintamani, Bangli dalam memanggil guru- guru matematika di Kecamatan Buleleng, 2. Para pengawas 3. Undiksha khususnya LPM selaku penyandang dana. 4. Jurusan Matematika FMIPA Undiksha. 10. Rancangan Evaluasi Evaluasi yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1. Evaluasi proses, dilakukan pada saat kegiatan dilaksanakan. Aspek yang di evaluasi adalah aktivitas peserta dalam mengikuti pelatihan. Keberhasilan dapat dilihat dari aktivitasnya selama kegiatan baik bertanya, menjawab pertanyaan dan diskusi.

2. Evaluasi Hasil, berupa media pembelajaran virtual berbasis GeoGebra. Evaluasi ini dilakukan setelah produk selesai yang diharapkan diserahkan 1 minggu setelah kegiatan. 3. Pada akhir kegiatan peserta juga diberi angket untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan pelatihan yang telah dilaksanakan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Pelaksanaan Pelaksanaan P2M ini dilakukan di ruang pertemuan SMP Negeri 1 Kintamani. Kegiatan dilaksanakan dalam 3 hari dari tanggal 1 sampai dengan 3 September 2018. Hari pertama diisi dengan teori tentang pembelajaran, pentingnya media pembelajaran, media pembelajaran virtual (mathlet), pengenalan GeoGebra dalam pembuatan mathlet, dan contoh pembuatan mathlet. Hari kedua diisi dengan praktek pembuatan mathlet menggunakan GeoGebra dan hari ketiga diisi dengan presentasi mathlet yang telah diasilkan. Materi atau konsep yang dipilih diserahkan kepada para guru sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Pada hari pertama, berbagai teori perkembangan manusia, terutama Teori Perkembangan Piaget dibahas secara cukup mendalam. Juga dibahas tentang berbagai tipe belajar manusia, khususnya yang terkait dengan tipe belajar matematika, seperti (1) tipe analitik dan simbolik, (2) tipe visual-spasial, dan (3) tipe belajar kinestetik. Teori –teori pembelajaran ini dipandang penting untuk dibelajarkan disamping karena terkait dengan media pembelajaran dan pentingnya eksplorasi, juga karena pergeseran kecendrungan perilaku anak-anak (siswa) dewasa ini. Kebanyakan dari kita telah menyadari bahwa lingkungan anak-anak kita dewasa ini penuh dengan visualisasi, dari baru bangun hingga akan tidur lagi, anak-anak kita tidak terlepas dari pengalaman visual, handphone, video, game, dan lain sebagainya. Namun pembelajaran matematika kita, sampai saat ini masih terlalu menitik beratkan pada manipulasi simbul dan rumus-rumus. Visualisasi masih sangat minim dimanfaatkan dalam pembelajaran. Hal-hal krusial seperti inilah yang hendak disampaikan kepada para guru. Selanjutnya materi yang disampaikan adalah Pengenalan GeoGebra dan Pemanfaatannya sebagai alat untuk membuat media pembelajaran matematika. Secara rinci materi yang dibahas pada bagian ini adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan dasar GeoGebra, 2. Menggambar VS Mengkonstruksi, 3. Mengkonstruksi persegipanjang, 4. Mengkonstruksi Segitiga Samasisi, 5. Mengakses properties suatu objek,

6. Latihan: Mengkonstruksi Segitiga Samakaki, 7. Mengkonstruksi Persegi, 8. Lingkaran luar suatu segitiga, 9. Kotak Input, 10. Slider, 11. Fungsi Kuadrat, 12. Latihan: Mengkonstruksi lingkaran dalam segitiga. 13. Projek: a. Membuat media operasi bilangan bulat, b. Membuat media Pythagoras, c. Membuat media Sudut Pusat VS sudut Keliling. Setelah pemberian materi-materi di atas, berikut adalah produk yang dihasilkan guru berkaitan dengan tiga projek di atas. Gambar 1: Media Operasi Bilangan Bulat Gambar 2: Media Teorema Pythagoras

Tentu saja gambar-gambar di atas pada kenyataan bersifat dinamis, bukan statis, artinya gambar-gambar tersebut bisa dimanipulasi dan dieksplorasi. Titik-titiknya bisa di drag, dan sejalan dengan proses drag tersebut semua nilai yang berkaitan dengan titik tersebut akan berubah secara dinamis. b. Pembahasan Selama kegiatan P2M ini, para guru tampak terlibat sangat intens. Banyak pertanyaan muncul terutama pada saat ppraktek penggunaan GeoGebra. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa para guru masih kesulitan dalam menentukan konsep yang cocok dibuatkan media GeoGebranya. Mereka masih sangat dipengaruhi oleh konsep pembuatan presentasi dengan powerpoint, dimana semuanya berjalan secara otomatis, tanpa keterlibatan siswa dalam mengeksplorasinya. Paradigma inilah yang pertama-tama harus diubah. Siswa perlu melakukan eksplorasi secara aktif dalam rangka mengkonstruksi konsep yang dipelajari sehingga konsep tersebut menjadi bermakna bagi mereka. Kendala lain yang sering kali muncul dalam kegiatan ini adalah bahwa para guru terkadang menanyakan sesuatu yang sulit diimplementasikan dengan GeoGebra. Sebagai contoh misalnya bagaimana menggunakan media yang dibuat dengan GeoGebra untuk membuktikan bahwa jari-jari lingkaran dalam (r) dari suatu segitiga adalah:

r= dengan: L adalah Luas daerah segitiga, dan K adalah keliling segitiga. Tentu saja GeoGebra tidak bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran dari rumus di atas. Yang bisa dicapai melalui media GeoGebra adalah rumus nilai jari-jari (r) tersebut dengan merancang media eksploratif sedemikian rupa sehingga siswa bisa menemukan hubungan antara r, L dan K. Misalkan dengan media berikut mungkin saja siswa bisa menemukan rumus di atas. Namun demikian, pembuktian secara matematisnya, tidak bisa tidak, harus dilakukan secara analitik. Gambar 4: Media Untuk Menemukan rumus r dikaitkan dengan K dan L dari suatu segitiga. Akhirnya setelah kegiatan berakhir terungkap bahwa waktu kegiatan yang hanya 3 hari dengan 7 hari kegiatan mandiri masih tidak cukup untuk mempelajari GeoGebra secara memadai. Masih banyak hal yang perlu diketahui dari GeoGebra untuk bias memanfaatkannya dalam membuat media pembelajaran.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan P2M ini adalah: 1. Pengetahuan dan pemahaman guru tentang pentingnya media dalam pembelajaran matematika meningkat, 2. Pemahaman guru tentang bagaimana seharusnya karakteristik dari media pembelajaran matematika meningkat, 3. Pemahaman dan keterampilan guru dalam memanfaatkan GeoGebra untuk membuat media pembelajaran matematika meningkat, 5.2 Saran-saran Beberapa hal yang dapat disarankan dari kegiatan P2M ini adalah: 1. Waktu pelaksanaan kegiatan perlu ditambah, 2. Penggunaan media pembelajaran eksploratif dalam pembelajaran matematika perlu ditingkatkan, 3. Mengingat pentingnya media dalam pembelajaran matematika, maka kegiatan P2M ini dirasa perlu diperluas agar menjangkau lebih banyak guru. Daftar Pustaka 1. Ahmad, Kamaludin, 2001. ICT & Teori Pembelajaran (dari Learning toTeach Using ICT in the Secondary School). http://users.ictp.it/ ~stevanof/ mylist.html diakses tgl. 15 April 2007. 2. Briggs, Mary and Alan Pritchard. 2005. Using ICT in Primary Mathematics Teaching. Exeter UK: learning Matters Ltd. 3. Collins, Janet, Michael Hamond, and Jerry Wellington.1997. Teaching and Learning with Multimedia. Great Britain: Routledge. 4. Cuoco, Albert A., E. Paul Goldenberg, and Jane Mark. 1995. Technology Tips. Constructions and investigations with dynamic geometry software. Technology in Perspective. No. 87. pp. 450 – 452

5. Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi SMP Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 6. Gadanidis, George. 2000. The Effect of Interactive Applet in Mathematics Teaching. Faculty of Education, University of Western Ontario. Diakses tgl. 5 Nopember 2008. 7. Klotz, E.A. 1991. “Visualization in Geometry: A Case Study of Multimedia Mathematical Education Project.” Dalam Walter Zimmerman and Steven Cunningham. Visualization in Teaching and Learning Mathematics. USA: MAA 8. Mulyanto, Agus, dkk. 2005. Matematika Untuk Kelas VIII SMP Jilid 2. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama. 9. Silverman, L.K. 1998. Guidelines for Teaching Visual-Spatial Learners (VSL). www.visualspatial.org Diakses tanggal 1 Desember 2006. 10. Silverman, L.K. 2004. Youth and The Creative Proccess. www.visualspatial.org Diakses tanggal 1 Desember 2006. 11. Suwarsono, 1998. Peranan Strategi Visual dalam Pembelajaran Matematika. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional “Pendidikan Matematika dalam Era Globalisasi” yang diselenggarakan oleh Program Pasca Sarjana IKIP Malang 4 April 1998. 12. Suweken, Gede. 2007. Peningkatan Pemahaman dan Apresiasi Mahasiswa Terhadap Kalkulus II Melalui Visualisasi Berbantuan Komputer Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Undiksha Singaraja. Undiksha: Laporan Teaching Grant P3AI 13. Suweken, Gede. 2007. Pembelajaran Berbantuan Excel dan Authorware untuk Mening- katkan Pemahaman Konsep Fungsi Kuadrat Siswa SMA Kelas X. Undiksha: La- poran Penelitian Research for Community Development IMHERE. 14. Suweken, Gede. 2008. Penggunaan Microsoft Excel untuk Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 6 Singaraja Tahun 2008. Undiksha: Laporan Penelitian DIPA 2008.

Lampiran-Lampiran Lampiran 1: Biodata Ketua Penelitian A. Identitas Diri Dr. Gede Suweken, M.Sc. (L) 1 Nama Lengkap (dengan gelar) 2 Jabatan Fungsional Lektor 3 NIP 4 Tempat dan Tanggal Lahir 196111111987021001 5 Alamat Rumah 6 Nomor Telepon/Fax Singaraja, 11 Nopember 1961 7 Nomor Hp 8 Alamat Kantor Jln. Mayor Metra, Kel. Liligundi, Gg. I/34 a, Singaraja, Bali 9 Nomor Telepon/Fax 10 Alamat E-mail (0362) 26945 11 Lulusan yang telah dihasilkan 081916235357 12 Mata Kuliah yang diampu Jalan Udayana Singaraja (0362) 25072/(0362) 25335 [email protected] S1 = 100 orang S2 = 10 orang 1. Media Pembelajaran Berbasis Komputer 2. English For Science 3. Masalah Nilai Awal dan Syarat Batas 4. Persamaan Diferensial Elementer 5. Matematika Diskrit 6. Geometri Transformasi B. Riwayat Pendidikan S1 S2 S3 Technical University Nama PT Universitas Udayana University of Delft Applied Analysis Adelaide 1998 2003 Bidang Ilmu Pendidikan Matematika Applied Math. A Mathematical Tahun Masuk 1981 Analysis of A Belt Tahun Lulus 1985 1992 With A Low and Judul Skripsi/ Efektivitas Pengemb. Time-Varying Tesis/Disertasi Segera Hasil-Hasil Tes 1994 Velocity Siswa Dlm. Meningkat- Nama Pembimbing/ kan Prestasi Belajar Ma Recionalibration of Prof. Dr. Wim Van Promotor tematika Siswa Kelas V Horssen Cawu III SD No. I Desa The Spencer Gulf Kendran Singaraja Drs. I Nyoman Remrem Tidal Model Using Consolidated Data Sets Prof. Dr. E.J. Noye C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber Jml (Juta Rp) 2 2011 Pengembangan Mathlet Matematika Eks- Hibah 42,5 ploratif Untuk Meningkatkan Kompetensi Matematika Siswa Kelas VIII SMP di Singaraja Bersaing

3 2013 Pengembangan Perangkat Pembelajaran PUPT 19,5 Matematika SMP Kelas VIII Berorientasi SIOP Berbantuan Mathlet Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bilingual 4 2014 Implementasi E-LEARNING Pada Perkuliahan HB Institusi 16 Geometri Analitik Untuk Meningkatkan Keterlibatan dan Prestasi Belajar Mahasiswa Matematika Semester III (Tahun I) 5 2015 Implementasi E-LEARNING Pada Perkuliahan HB Institusi 20 Geometri Analitik Untuk Meningkatkan Keterlibatan dan Prestasi Belajar Mahasiswa Matematika Semester III (Tahun II) 6 2016 Pengembangan Blended Learning geometri HB Institusi 20 Transformasi Untuk Meningkatkan Keterlibatan Dan Kompetensi Mahasiswa Semester Iv Jurusan Pendidikan Matematika 7 2017 Desain Pembelajaran Matematika Interaktif DRPM Dikti 174 Terpadu Di Sekolah Inklusi Mengaplikasikan Teknologi Augmented Reality 3d 8 2017 Pengembangan Blended Learning geometri HB Institusi 18,35 Transformasi Untuk Meningkatkan Keterlibatan Dan Kompetensi Mahasiswa Semester Iv Jurusan Pendidikan Matematika Undiksha (Tahun 2) D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan Sumber Jml (Jt. Rp) 2 2011 Pelatihan GeoGebra untuk Meningkatkan DIPA 5 Kompetensi Profesional Guru Matematika Undiksha SMP 3 2013 Pelatihan Program Aplikasi GeoGebra Sebagai DIPA 5 Upaya Untuk Meningkatkan Keprofesionalan Undiksha Guru Matematika di Kabupaten Buleleng 4 2015 Pelatihan Pembelajaran Problem-Based- DIPA 10 Learning (PBL) Untuk Mengimplementa-sikan Undiksha 5M Bagi Guru Matematika SMP Kabupaten Buleleng 5 2010- Sebagai Instruktur OSN Matematika SMP Diknas - 2015 Propinsi Bali 6 2016 Pendampingan Pembelajaran Berbasis DIPA 9 Masalah (PBM) Untuk Mengimplementasikan Undiksha 5m Bagi Guru Matematika Kelas Viii Smpn 6 Singaraja 7 2017 Pelatihan Keterampilan Mengembangkan DIPA 8

Media Matematika Manipulatif Undiksha Menggunakan Aplikasi Geogebra E. Publikasi Artikel Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nama Jurnal Nomor 2 2012 Eksplorasi Mathlet dan Kooperatif Jilid 45 Jurnal Pendidikan dan 3 2012 Think-Pair-Share untuk Meningkat-kan No. 1 Pengajaran Kualitas Perkuliahan MNASB - Eksplorasi Mathlet untuk Mening- Prosiding Seminar katkan Kualitas Pembelajaran Mate- Vol. 1 No Nasional Cakrawala matika SMP 2 Pembelajaran Berkualitas 4 2012 Pengembangan Mathlet Matematika Vol. 2 No. Jurnal Sains dan 5 2013 Eksploratif Untuk meningkatkan 2 Teknologi 6 2014 Kompetensi Matematika Siswa SMP Kelas VIII di Singaraja - Jurnal Pendidikan Pengintegrasian Media Pembelajaran Indonesia Virtual Berbasis GeoGebra Untuk - Meningkatkan Keterlibatan dan Prosiding National Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 6 Sgr. Research Symposium, Asesmen Online Untuk Meningkatkan Keterlibatan Dan Kualitas Pembelajaran Malang 8-9 Oktober Matematika 2014 7 2015 ImathAS sebagai Platform Web Prosiding 8 2016 Matematika Problem Based Learning (PBL) Prosiding Berbantuan Mathlet Geogebra Untuk Pembelajaran Matematika SMP Kelas VIII F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Seminar Unesa, 22- 23-Mei 2017 1 CAPEU Unternational Enhancing Mathematics Learning Using Medan, 2016 Conference Geogebra Mathlet Denpasar, 2016 2 AISSTE On the implementation of e-learning with Denpasar, mathlet geogebra in Analytic Geometry 2015 course to improve students’ engagement and achievement 3 Senari Undiksha Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Mathlet Geogebra Untuk Pembelajaran Matematika SMP Kelas VIII 4 Senari Undiksha ImathAS sebagai Platform Web Matematika

5 National Research Asesmen Online Untuk Meningkatkan Malang, 8-9 Symposium Keterlibatan Dan Kualitas Pembelajaran Oktober Matematika 2014 6 Seminar Nasional Cakra-wala Eksplorasi Mathlet untuk Me-ningkatkan 2012, Jakarta Pembelajaran Berku-alitas Kualitas Pembelajaran Matematika SMP 7 Seminar Hasil Penelitian HB Pengembangan Mathlet Mate-matika 2012, Tahun 2012 Eksploratif Untuk Me-ningkatkan Denpasar Kompetensi Mate-matika Siswa Kelas VIII SMP di Singaraja G. PENGALAMAN PENULISAN BUKU No. Tahun Judul Buku Jumlah Hal. Penerbit 1 2005 Persamaan Diferensial Biasa Dasar 50 Buku Ajar 2 2005 Masalah Nilai Awal dan Syarat Batas 50 Buku Ajar 3 2006 Kombinatorik 50 Buku Ajar 4 2007 Modul Materi dan Metodologi 79 Buku Ajar Matematika H. PENGALAMAN PEROLEHAN HKI: Tidak ada I. PENGALAMAN RUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL LAINNYA: Tidak ada Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan dalam pengajuan hibah penelitian strategis nasional. Singaraja, 21 Maret 2018 Tertanda, Dr. Gede Suweken, M.Sc. NIP. 196111111987021001

Lampiran 2: Undangan dari seolah PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMP NEGERI 1 KINTAMANI Jalan Raya Pasar Kintamani - Bangli (80652) Telp. : (0366)51062-51277 e-mail: [email protected] Nomor : 00t7 01 /SMPN 1 Kint/IV/2018 Kepada: Lamp : Yth. Dr. I Gede Suweken, M. Sc Hal : Undangan Pelatihan Geo Gebra di - tempat Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan media pembelajaran, kami bermaksud mengundang Bapak untuk memberikan pelatihan penggunaan media pembelajaran khususnya Geo Gebra kepada guru di sekolah kami. Demikian surat ini kami sampaikan agar dapat ditindak lanjuti. Atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih. Kintamani, 2 April 2018 Ketua MGMP Matematika SMP Negeri 1 Kintamani Drs. I Nyoman Subagia NIP. 196601151995121004

Lampiran 3: Foto-foto kegiatan

Lampiran 4: Contoh-contoh produk guru


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook