Laksamana Muda Udara Anumerta Abdul Halim Perdanakusuma Nama : I Putu Putra Diyastama, S.Kom. Angkatan : IX (Sembilan) No. Absen : 25 Tugas Bela Negara – Pahlawan Nasional
Halim Perdanakusuma yang Pendidikan yang pernah Selama Perang Dunia II dalam dilahirkan di Sampang Madura diikuti oleh Abdul Halim menjalankan masa penugasan Perdanakusuma, yaitu HIS di sebagai militer, Abdul Halim pada tanggal 18 November Semarang lulus tahun 1934, 1922, memiliki nama asli MULO di Surabaya lulus pada Perdanakusuma tercatat Abdul Halim tahun 1938 dan melanjutkan pernah bertugas di Royal ke pendidikan Pamong Praja Canadian Air Force dan Royal Perdanakusuma. Abdul Halim Hindia Belanda (MOSVIA) di Air Force dengan pangkat Perdanakusuma merupakan kota Magelang. Wing Commander dan anak ketiga dari lima mendapat tugas di skadron bersaudara. Ayahnya bernama tempur pesawat Lancaster Haji Abdulgani Wongsotaruno, dan Liberator. Ibunya bernama Raden Ayu Aisah 2 Tugas Bela Negara – Pahlawan Nasional Latar Belakang
Abdul halim Perdanakusuma memulai tugas dengan ikut serta membina serta merintis perkembangan AURI dengan pangkat Komodor Muda Udara. Sesuai dengan keahlian dan pengalaman yang dimilikinya, Halim diserahi tugas sebagai Perwira Operasi Udara. Ia bertanggung jawab atas pelaksanaan operasi udara. Dengan gugurnya Komodor Muda Udara Adisutjipto sebagai Wakil Kepala Staf AURI, posisinya kemudian digantikan oleh Abdul halim Perdanakusuma. Halim mendapat tugas membangun angkatan udara di Sumatera, dimaksudkan sebagai upaya menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera menembus blokade udara Belanda, serta persiapan sebagai basis perjuangan apabila pangkalan-pangkalan udara di Pulau Jawa dikuasai oleh Belanda. Dalam pembangunan AURI di Sumatera ini, Halim diangkat sebagai Komandemen tentara Sumatera 3 Tugas Bela Negara – Pahlawan Nasional Perjuangan
Selain menebus blokade lawan untuk mengangkut amunisi dan senjata, 4 Halim pun menggalang kekuatan besar bersama masyarakat di Pulau Andalas. Dia berhasil mengajak masyarakat suka rela menyumbang emas demi membeli pesawat yang mumpuni bagi AURI, yakni berjenis AVRO Anson dengan registrasi VH-PBY yang ditukar dengan 12 kg emas murni. Pesawat itu kemudian diberi nomor registrasi RI-003. Pesawat itu pun dimanfaatkan untuk melakukan penjajakan perdagangan Indonesia dengan negara tetangga, termasuk dengan Thailand sampai Singapura. Namun, saat kembali dari Singapura menuju Bukittinggi, pesawat AVRO Anson yang ditumpangi Halim dan dua orang penumpang itu mengalami insiden kecelakaan di Tanjung Hantu, Semenanjung Malaya akibat cuaca buruk pada 14 Desember 1947. Almarhun Abdul Halim Perdanakusuma meninggal pada tanggal 14 Desember 1947 di umur 25 Tahun, meninggalkan seorang istri bernama Koesdalinah yang pada waktu itu tengah mengandung empat bulan. Tugas Bela Negara – Pahlawan Nasional Akhir Perjuangan
Untuk menghargai dan menghormati jasa-jasa atas pengabdiannya terhadap bangsa dan negara khususnya terhadap Angkatan Udara, nama Halim Perdanakusuma diabadikan mengantikan nama Pangkalan Udara Cililitan berdasarkan Surat Penetapan Kasau nomor Kep/76/48/Pen.2/KS/1952 tanggal 17 Agustus 1952. Pimpinan TNI AU juga telah menganugerahkan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Laksamana Muda Udara Anumerta. Kemudian pada tanggal 15 Februari 1961 pemerintah menganugerahkan tanda jasa Bintang Maha Putera Tingkat IV. Tanggal 9 Agustus 1975, Marsda TNI Anumerta Abdul Halim Perdanakusuma dianugerahi gelar Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 063/TK/1975 (Pahlawan Kemerdekaan Nasional). Penganugerahan tersebut, bertepatan dengan peringatan hari pahlawan 10 November 1975 dan kerangka jenazah almarhum yang bersemayam di Malaysia, dipindahkan dan dimakamkan kembali dengan upacara kemiliteran di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta. 5 Tugas Bela Negara – Pahlawan Nasional Penghormatan
Sekian 6 dan Terima Kasih Tugas Bela Negara – Pahlawan Nasional
Search
Read the Text Version
- 1 - 6
Pages: