BAHAN AJAR IPS KEHIDUPAN zaman PRAAKSARA DI INDONESIA NAMA SISWA : NOMER ABSEn : KELAS : DISUSUN OLEH : ZUROH TEGAWATI, S.Pd 1
KATA PENGANTAR Segala puji penulis haturkan kepada Allah S.W.T atas rahmat, hidayah serta kasih sayang yang telah diberikan pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan bahan ajar yang jauh dari sempurna ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada Junjungan Nabi Besar Muhammad S.A.W., Pemimpin yang telah membawa umatnya pada jalan kebenaran. Penulis berharap penyusunan modul ini dapat menambah pengalaman, pengetahuan, wawasan dan memajukan kreatifitas siswa sebagai pengguna modul untuk bisa belajar secara mandiri. Penulis menyadari tidak akan mampu menyelesaikan modul ini tanpa bantuan, dorongan serta arahan dari berbagai pihak. Dengan demikian pantaslah penulis mengucapkan satu kata terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu. Penulis juga menyadari penyusunan modul ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran dan motivasi dari berbagai pihak demi kemajuan penulisan modul sejarah berikutnya. Oktober 2018 Penulis 2
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................. 2 DAFTAR ISI .................................................................................... 3 A. RUMUSAN KOMPETENSI ................................................................. 4 B. MATERI PEMBELAJARAN ................................................................ 5 1. Kehidupan Masa Pra Aksara di Indonesia………………………….5 a. Masa Kehidupan berburu dan Meramu Makanan (Paleolithikum) 5 b. Masa Kehidupan Bermukim dan Berladang (Zaman Mesolithikum)6 c. Masa Kehidupan Bercocok Tanam di Persawahan (Neolithikum)7 d. Masa Kehidupan Perundagian……………………………….. 9 2. Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia……………………13 C. LKPD 1……………………………………………………………………15 LKPD 2……………………………………………………………………18 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... . …. 19 3
A. KOMPETENSI DASAR: 3.3 Memahami berpikir kronologi, perubahandankesinambungandalamkehidupanbangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha, dan Islam 4.3. Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha, dan Islam B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.4.5 Setelah mengamati prezi peserta didik dapat meyebutkan hasil kebudayaan Indonesia pada zamanpraaksara 3.4.6 Setelah membaca bahan ajar peserta didik dapat menganalisisperbedaan hasil kebudayaan Indonesiamasa Paleolithikum, Mesolithikum, Neolithikum, dan perundagian pada zamanpraaksara 4.4.4.Menyajikan hasil diskusi tentang peninggalan kebudayaan zaman pra aksara C. TUJUAN PEMBELAJARAN 3.4.5 Setelah mengamati prezi peserta didik dapat meyebutkan hasil kebudayaan Indonesia pada zamanpraaksara dengan benar 3.4.6 Setelah membaca bahan ajar peserta didik dapat menganalisisperbedaan hasil kebudayaan Indonesiamasa Paleolithikum, Mesolithikum, Neolithikum, dan perundagian pada zamanpraaksara dengan benar 4.4.4. Menyajikan hasil diskusi tentang peninggalan kebudayaan zaman pra aksaradengan benar 4
D. MATERI PEMBELAJARAN Kehidupan Zaman Pra Aksara di Indonesia 1. Masa Kehidupan berburu dan Meramu Makanan (Paleolithikum) Masa ini berlangsung sejak 2 juta tahun lalu sampai 10.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup pada masa ini adalah Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis dan Homo Soloensis. Peta Indonesia pada Jaman Palaeolithik a. Corak kehidupannya Pada masa ini manusia purba hidup dengan cara nomaden yaitu berpindah- pindah dari satu tempat ke tempat lain. Kehidupannya tergantung pada alam. Manusia mencari binatang buruan dan meramu artinya mencari dan mengumpulkan makanan dari alam bebas (food gathering). b. Hasil Kebudayaan Alat yang digunakan sebagai alat bantu untuk berburu dan meramu makanan masih sederhana yaitu dari batu yang masih kasar, antara lain: 1) Kebudayaan Pacitan, berupa batu untuk memotong pohon, merimbas kayu, memotong tulang dan menguliti binatang antara lain kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam. Alat-alat ini ditemukan di daerah Pacitan, Jawa Timur. 2) Kebudayaan Ngandong berupa alat tulang dan tanduk, untuk ujung tombak, menggali ubi-ubian, dan berburu ditemukan di daerah Ngandong. 5
3) Alat serpih (pecahan batu inti) untuk gurdi mata panah, dan peraut pisau. kiri: Alat Pacitan (Chopper) kanan: Alat-alat tulang dan tanduk rusa yang ditemukan di Nandong 2. Masa Kehidupan Bermukim dan Berladang (Zaman Mesolithikum) Mas ini berlangsung sekitar 10.000 sampai 4.000 SM. Manusia yang hidup pada zaman itu antara lain Homo Austromelanesoid dan Homo Mongoloid serta Papua Melanesoid. Tempat-tempat temuan berbagai alat Mesolithikum dan jalan penyebarannya 6
a. Corak kehidupannya Manusia purba telah hidup semi sedenter (semi nomaden), yaitu hidup setengah menetap. Manusia mulai mengenal kehidupan bercocok tanam dengan cara berladang. b. Hasil Kebudayaan 1) Kjokkenmoddinger (sampah-sampah dapur) yang ditemukan di pantai timur Sumatra Utara. Bekas-bekas itu menunjukkan telah adanya penduduk pantai yang tinggal dalam rumah-rumah bertonggak. Alat alat yang digunakan antara lain: ► Pebbels (Kapak Sumatra dan Kapak Pendek) ► Pipisan (batu-batu penggiling beserta landasannya) Pebble dari Kjokkenmodinger 2) Abris Sous Roche (gua yang dipakai sebagai tempat tinggal). Alat-alat yang ditemukan antara lain : ► Ujung panah dan flakes dari batu ► Batu-batu penggilingan ► Alat-alat dari tulang dan tanduk rusa (ditemukan di Sampung, Jawa Timur) ► Alat serpih Toala dan mata panah bergerigi (ditemukan di Toala, Sulawesi) Alat-alat dari tulang dari Gua Lawa di Sampung 3) Mikrolith (batu kecil) yang bentuknya geometris dan sisinya bergerigi ditemukan di Bandung dan di Panganreang Tudeya, Sulawesi Selatan. 7
Flakes dari Panganreang Tudeya dan Mikrolith 3. Masa Kehidupan Bercocok Tanam di Persawahan (Neolithikum) Masa ini berlangsung sekitar 4.000-2.000 Sebelum Masehi. Manusia yang mendukung masa ini adalah Papua-Melanesoid dan Austronesia (Indonesia). Tempat-tempat penemuan alat neolithikum a. Corak kehidupannya Manusia telah mempunyai tempat tinggal tetap (sedenter) Pertanian dengan bersawah/pengairan, juga mulai beternak. Sudah mengenal organisasi masyarakat dengan kepemimpinan yang ditaati oleh warganya. Telah mengenal kepercayaan (Animisme dan Dinamisme). Sudah ada pembagian kerja 8
b. Hasil Kebudayaan Pada zaman Neolitik, alat-alat sudah diasah dan diupam sehingga menjadi indah dan mempunyai nilai seni yang tinggi. 1) Kapak Persegi. Alat-alatnya bukan hanya berupa kapak tapi juga alat lain seperti beliung (pacul). Ditemukan di Jawa, Sumatra, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi. Kapak Persegi 2) Kapak Lonjong, yaitu kapak yang berbentuk lonjong (bulat telur) dan ujungnya lancip. Banyak ditemukan di Papua, tapi juga 2. Kapak Lonjong, yaitu kapak yang berbentuk lonjong (bulat telur) dan ujungnya lancip. Banyak ditemukan di Papua, tapi Juga ditemukan di daerah lain seperti di Temukan juga di Seram (Maluku), Sulawesi di Kalimantan. Kapak Lonjong 3) Mata panah untuk berburu, banyak ditemukan di Papua. 4) Perhiasan, yaitu berupa gelang dan kalung yang terbuat dari batu. Ditemukan di Jawa. 9
berbagai perhiasan dari batu masa Neolithik 5) Gerabah dari tanah liat, ditemukan di Pantai Selatan Pulau Jawa (antara Yogyakarta-Pacitan), Kalumpang (Sulawesi), Melolo (Sumba). 6) Alat pengukur kayu, ditemukan di Kalimantan dan Sulawesi. 4. Masa Kehidupan Perundagian Masa ini berlangsung sekitar 2.000-400 Sebelum Masehi. Manusia yang mendukung masa ini adalah Austronesia. a. Corak kehidupannya Manusia sudah mengenal teknologi awal yaitu cara mengecor dan mencetak logam. Mengenal susunan masyarakat mulai yang teratas kepala adat, pemimpin upacara, masyarakat biasa dan budak. Kehidupan bercocok tanam makin maju, mulai memakai irigasi sederhana. Pemujaan terhadap roh nenek moyang semakin berkembang. b. Hasil Kebudayaan 1) Nekara, berbentuk seperti dandang yang ditelungkupkan dan bagian atasnya tertutup. Dipergunakan pada waktu upacara pemakaman, upacara minta hujan atau digunakan sebagai genderang perang. Ditemukan di Sumatra, Bali, Sangean (Sumbawa), Roti, Leti dan Kei. 2) Moko, yaitu nekara yang kecil dan Nekara ramping. Ditemukan di daerah Alor. 10
3) Kapak Perunggu atau Kapak Corong Moko (Kapak Sepatu), kapak yang bagian atasnya berbentuk corong yang sembirnya berbelah. Ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Pulau Selayar dan Papua. 4) Candrasa, yaitu kapak perunggu yang salah satu sisinya panjang. Ditemukan di Yogyakarta, Tuban dan Jawa Barat. berbagai macam Kapak Corong Gambar 14: Cendrasa 5) Arca Perunggu ditemukan di Bangkinang (Riau), Limbangan (Bogor), Lumajang dan Palembang. 6) Bejana Perunggu, ditemukan di Kerinci (Sumatra) dan Madura. Pada zaman perundagian, berkembang pula kebudayaan batu besar (Megalithik) yaitu kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar. Hasil yang terpenting dari kebudayaan megalithik adalah: 1) Menhir, yaitu tiang atau tugu yang didirikan sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang. Ditemukan di Pasemah (Riau), Bada (Sulawesi Tengah), Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan. 11
2) Dolmen, yaitu meja batu berkakikan menhir sebagai tempat sesaji dan pemujaan terhadap nenek moyang dan dibawahnya terdapat kuburan. Ditemukan di Sumba dan Sumatra Selatan. 3) Sarkofagus (Keranda), bentuknya seperti palu atau lesung tapi mempunyai tutup. Ditemukan di Jawa Timur. Gambar 15: Keranda batu berisi kerangka manusia 4) Peti Kubur Batu, peti mayat yang keempat sisinya berdiding papan-papan batu begitu pula alas dan tutupnya dari papan batu, yang ditanam di dalam tanah. Gambar 16: Kubur Batu 5) Waruga, peti kubur batu yang berukuran kecil berbentuk kubus dan tertutup. Ditemukan di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. 6) Punden Berundak, bangunan pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat. Ditemukan di Lebak Sibedug (Banten Selatan). 7) Arca, yaitu bangunan dari batu yang berbentuk manusia atau hewan. Ditemukan di Dataran Tinggi Pasemah, Bangkinang dan Sumatra Selatan. 8) Batu Dakon, yaitu batu datar yang diatasnya diberi lubang-lubang yang berfungsi untuk pemujaan. 12
Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia Belajar dari kehidupan manusia pada masa praaksara, maka terdapat nilai-nilaibudaya dan tradisi yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dan suriteladan.Nilai-nilai budaya dan tradisi ini masih terlihat dalam kehidupanmasyarakat Indonesia hingga saat ini. Nilai-nilai tersebut antara lain adalahsebagai berikut a. Nilai Religius (Kepercayaan) Masyarakat praaksara sudah memiliki kepercayaan terhadap adanyakekuatan ghaib.Mereka mempercayai bahwa pohon rimbun yang tinggi besar,hutan lebat, gua yang gelap, pantai, laut atau tempat lainnya dipandang keramatkarena ditempati oleh roh halus atau makhluk ghaib.Mereka meyakini bahwakejadian-kejadian alam seperti hujan, petir, banjir, gunung meletus, ataugempa bumi adalah akibat perbuatan roh halus atau makhluk ghaib. Untuk Menghindari malapetaka maka roh halus atau makhluk ghaib harus selaludipuja.Kepercayaan terhadap roh halus ini disebut dengan animisme.Selain percaya kepada roh halus, mereka juga percaya bahwa benda-bendatertentu seperti kapak, mata tombak atau benda lainnya memiliki kekuatanghaib, karena ada kekuatan ghaibnya maka benda tersebut harus dikeramatkan.Kepercayaan bahwa benda memiliki kekuatan ghaib disebut dinamisme. b. Nilai Gotong Royong Masyarakat praaksara hidup secara berkelompok, mereka bergotongroyong untuk kepentingan bersama, contohnya membangun rumah yangdilakukan secara bersama-sama.Budaya gotong royong juga dapat terlihatdari peninggalan mereka berupa bangunan-bangunan batu besar yang dapatdipastikan dibangun secara gotong royong. c. Nilai Musyawarah Dalam kehidupan berkelompok, masyarakat praaksara telahmengembangkan nilai musyawarah.Hal ini dapat ditunjukkan dengandipilihnya pemimpin yang dianggap paling tua (sesepuh) yang mengaturmasyarakat dan memberikan keputusan untuk memecahkan berbagaipersoalan yang dihadapi bersama. d. Nilai Keadilan Nilai keadilan sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat praaksara,yaitu adanya pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.Tugas antara kaum laki-laki berbeda dengan kaum perempuan.Hal inimencerminkan sikap yang adil karena setiap orang akan memperoleh hak dankewajiban sesuai kemampuannya. 13
e. Tradisi Bercocok Tanam Salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakat praaksara untuk memenuhimemenuhi kebutuhan hidup adalah dengan bercocok tanam. Hal ini dibuktikandengan ditemukannya alat khas pertanian yang berupa beliung persegi danalat lainnya. f. Tradisi Bahari (Pelayaran) Masyarakat praaksara telah mengenal ilmu astronomi.Ilmu ini sangatmembantu pada saat mereka berlayar dari pulau ke pulau dengan memakaiperahu yang sangat sederhana.Perahu-perahu cadik merupakan bentukyang paling umum dikenal pada waktu itu.Perahu bercadik adalah perahuyang kanan-kirinya dipasang alat dari bambu dan kayu agar perahunya tidakmudah oleng. Perahu bercadik memegang peranan yang sangat penting dalamkehidupan masa praaksara, selain sebagai sarana lalu lintas sungai dan laut,perahu ini juga berperansebagai alat penyebaran budaya. Dari uraian ini dapat diketahui bahwa kehidupan masyarakat praaksara sudahmemiliki kebudayaan yang cukup maju.Dengan memiliki kebudayaan dannilai- nilai tersebut, masyarakat praaksara di Indonesia mampu mengadakanhubungan dan menerima pengaruh kebudayaan baru yang datang dari luartanpa mengorbankan kebudayaan sendiri. 14
LEMBAR KEIATAN PESERTA DIDIK 1 (LKPD 1) MATA PELAJARAN IPS A. Petunjuk Mengerjakan LKPD : 1. LKPD 1 1) Dikerjakan secara Kelompok 2) Pada papan tulis disajikan gambar peninggalan benda-benda zaman praaksara 3) Setiap kelompok diberi amplop yang berisi tentang nama benda peninggalan praaksara dan tempat penemuanya 4) Peserta didik harus mencocokan gambar peninggalan praaksara dengan nama dan tempat penemuanya yang terdapat pada amplop. 2. LKPD 2 : 1) Dikerjakan secara individu, sebagai pekerjaan rumah 2) Dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. 3) Pada LKPD 2 disajikan stimulus berupa gambar, peserta didik menjawab pertanyaan yang ada. B. Kompetensi Yang Akan Dicapai : 3.4 Memahami berpikir kronologi, perubahandankesinambungandalamkehidupanbangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha, dan Islam C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) : 3.4.5 Menyebutkan hasil kebudayaan Indonesia pada zaman pra aksara 3.4.6 Menganalisis perbedaan hasil kebudayaan Indonesia masa Paleolithikum, Mesolithikum, Neolithikum, dan perundagian pada zaman pra aksara D. Informasi pendukung Bacalam bahan ajar dan referensi dari perpustakaan tentang materi peningalan zaman praaksara. E. Penilaian 1) Penilaian LKPD 1 1) Ketepatan waktu pengerjaan LKPD (waktu maksimal adalah 10 menit) 2) Ketepatan jawaban dengan gambar (setiap gambar, nama dan tempat penemuanya di jawab benar maka akan mendapat nilai 10, nilaia akan diakumulasikan dengan semua jawaban yang benar) 2) Penilaian LKPD 2 1) Pada LKPD 2 dinilai dari ketepatan menjawab antara pertanyaan dan jawaban. 15
2) Penilai jawaban didasarkan pada pedoman penskoran MAKE A MATCH GAMBAR DENGAN NAMA DAN TEMPAT PENEMUAN BENDA-BENDA MASA PRAAKSARA DI BAWAH INI ! 1. 2. 3 4 16
5. 6. 7. 8. 17
9. 10. 18
LEMBAR KEIATAN PESERTA DIDIK 2 (LKPD 2) 1. Perhatikan gambar berikut ini : Dari gambar di atas, analisis 2 perbedaan peningalan masa paleolithikum dengan mesholithikum! 2. Perhatikan Gambar di Bawah ini : Mengapa pada Kjokkenmoddinger yang menjadi sampah dapur hanya jenis sampah kerang, siput dll? Jelaskan jawaban kalian ! Kjokkenmoddinger 3. Buatlah bagan kronologis dari peninggalan kebudayaan zaman praaksara! 19
DAFTAR PUSTAKA Badrika, I Wayan. 2000. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum 1. Jakarta: Erlangga. Jamil, Achmad, dkk. 2004. Atlas Sejarah. Jakarta: Mascot Media Nusantara. Pusponegoro, Marwati D., & Notonegoro, N. 1993.Sejarah Nasional Indonesia Jilid 1.Jakarta: Balai Pustaka. Soekmono.1981. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid 1.Yogyakarta: Kanisius. Umasih. 2006. Sejarah: Pelajaran IPS Terpadu untuk SMP. Jakarta: Ganeca Exact. Yamin, Muhammad. 1956. Atlas Sedjarah. Jakarta: Djambatan. 20
Search
Read the Text Version
- 1 - 20
Pages: