Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Pembuatan Kain Batik Tulis

Pembuatan Kain Batik Tulis

Published by zuriyahjreng, 2021-08-28 03:35:40

Description: Pembuatan Kain Batik Tulis

Search

Read the Text Version

Balai Besar Kerajinan dan Batik Pembuatan Kain Batik Tulis Zuriyah 081327340446

Batik SNI 0293:2014 Kerajinan tangan sebagai hasil pewarnaan secara perintangan menggunakan malam (lilin batik) panas sebagai perintang warna dengan alat utama pelekat lilin batik berupa canting tulis dan atau canting cap untuk membentuk motif tertentu yang memiliki makna. Batik Tulis Batik Cap Batik Kombinasi

Melakukan Penganjian Kain C.13BTK01.027.1

Macam-Macam Prosedur Kanji Penganjian Kain Kanji Alam : tepung (Pati/tapioka, Rendam kain dalam larutan air dan TRO jagung/maizena, kentang/ farina, Buatlah bubur dengan campuran 1,5 gr gandum/terigu), kanji protein (glue, tapioka untuk 1 liter air (pembuatan kanji gelatine, dan kasein), macam–macam kental dengan air panas, lalu diencerkan gom, modifikasi kanji, dekstrin. dengan air biasa). Kanji Sintetik : PVA (polivenil alkohol), Setelah larutan kanji dingin kain mori di Akrilik, Derivat selulosa seperti tylose masukan ke dalam larutan tersebut (CMC), Derivat kanji seperti starch Kain mori diperas (diliriskan) dan dijemur ester.

Melakukan Pemotongan Kain C.13BTK01.024.1

Konversi satuan ukuran panjang Kain mori (katun, sutera atau sutera tiruan. Arah Lusi dan Pakan Kehalusan kain mori (primisima, prima, biru, grey atau blaco). Kain (anyaman benang lusi dan pakan). Mori satu piece atau gulungan = 30-35 yard. Benang lusi/lungsi (benang disusun sejajar 1 inci = 2,54 cm memanjang atau arah panjang). 1 yard = 91,44 cm = 36 inci = 0,9144 m Benang pakan (benang yang terletak 1 meter =100 cm = 39,37 inci =1,09361 yard kearah lebar kain). Satu piece kain sepanjang 35 yard = 32 meter Pada proses pemotongan kain sebaiknya kain. dilakukan perencanaan terlebih dahulu agar Produk kain panjang = 102-120 meter dan meminimalisir limbah. panjang 240-260 meter. Kain sarung berukuran selebar kain yaitu 102- 120 meter dan panjang 180-225 meter.

Memeriksa Cacat Kain C.13BTK01.025.1

Cacat Kain Pemberian Melipat Kain Tanda Cacat Kelainan yang tampak pada Kain Melipat kain (folding) : proses permukaan kain secara visual melipat kain yang sudah yang dapat menurunkan mutu Periksa bahan dari cacat diperiksa dan diperbaiki kain dan terjadi tanpa atau defect, tandai cacat dalam satuan panjang direncanakan. kain dengan penanda tertentu. Cacat kecil : tidak jelas terlihat atau stiker yang jelas Tujuan : mendapatkan suatu pada pandangan sekilas. terlihat lipatan yang baik, Cacat sedang : jelas terlihat pada menggolongkan kain jenis pandangan sekilas. dan mutunya, mengecek Cacat besar : sangat jelas kembali produksi kain batik. terlihat. Cacat mutlak : menyebabkan kain tersebut dinilai di bawah tingkat mutu yang ditetapkan.

Menjiplak Gambar Desain Motif Batik dari Kertas ke Kain (Ngeblat) C.13BTK01.034.2

Jenis Kain Ornamen Motif Isen Motif Batik Batik Kain Mori (Primissima, Berupa titik, garis-garis, Prima, Mori Biru) Bentuk gambar atau lukisan gabungan titik dan garis, Kain Sutera yang menghiasi kain batik. yang berfungsi untuk Kain Serat Nanas Ornamen utama : ragam mengisi ornamen- Kain Rayon hias yang memiliki arti ornamen motif batik. masing-masing. Isen cacah gori Motif/ Corak/ Ornamen tambahan tidak Isen-isen sisik melik Pola Batik memiliki arti yang berfungsi Isen-isen cecek pitu sebagai pengisi bidang. Isen-isen sawut Kerangka gambar yang mewujudkan batik secara keseluruhan. Unsur motif batik berupa ornamen dan isen.

Motif Batik Geometris : persegi, lingkaran, dll. Contoh : motif batik swastika, Hasil Ngeblat kawung, tumpal, dan ceplokan. Ngeblat Hasil penjiplakan dipastikan sesuai gambar motif desain Non geomtris : bentuk dan batik dan jelas Periksa hasil penjiplakan, susunan motif yang tidak Letakan kertas di atas meja koreksi dengan menggunakan penghapus teratur. pola/jiplak kemudian kain jika ada kesalahan. Contoh : tumbuhan, candi, diletakan di atas kertas. maupun binatang. Jiplak pola dari kertas dengan Ragam hias tumbuhan yang menggunakan pensil 2b. diaplikasikan yaitu bentuk Untuk menjiplak pola pada daun, tangkai, kuncup, bunga, beberapa kain sekaligus, susun sulur, dan sebagainya. kain secara berlapis dengan diselipi kertas karbon, letakan kertas berpola di atas karbon lapisan teratas.

Membuat Malam Batik C.13BTK01.029.2

Membuat Malam Batik Pencelupan Metode Rintang Perintangan Menahan dan mencegah Malam cair atau Pasta warna masuk Stencil atau cetakan (teknik sablon) Cara mekanik : Ikat, Jahit Bahan dan Jepit Hidrofobik Cara Kimia (teknik sablon) Bahan yang bersifat menolak air Malam Pasta kanji Zat yang mengandung minyak

Melakukan Uji Kelenturan Malam C.13BTK01.030.1

Alat dan bahan : canting, canting usar, kuas, kompor, wajan. Parameter mutu : tingkat kelengketan, kotoran, daya tembus, daya rintang, tingkat keretakan, titik leleh, ketahanan terhadap alkali. Teknik pelekatan malam : panaskan malam lekatkan ke kain dengan canting atau kuas. Pengujian malam : panaskan malam, lekatkan ke kain, biarkan dingin, lipat kain kemudian ditekan, buka lipatan kain, amati parameter mutu. Keretakkan malam : mudah rapuh jika ditarik dengan tangan, kelekatan rendah, malam kotor.

Melakukan Pengolahan Malam Bekas C.13BTK01.031.1

Alat dan Bahan Prosedur pemisahan kotoran malam Bahan baku malam (malam bekas tawon/kote, gondorukem, bahan bakar minyak, parafin, siapkan alat dan bahan microwax, kendal/minyak goreng) panaskan malam diaduk-aduk Kriteria Malam malam bekas sampai airnya hilang (tanda- saringan kompor/kayu bakar tandanya tidak berbuih) dan daya lekat baik wadah perebus sampai terbentuk menjadi melindungi kain dari alat cetak campuran yang homogen penetrasi warna saring malam lorodan agar bersih mudah lekat mudah lepas dari kotoran-kotoran dan mudah cair dituangkan ke loyang cetakan. mudah larut (bensin minyak Biarkan membeku, kemudian tanah, thinner) diberi kode dan disimpan. tidak meninggalkan noda mudah membeku

Prosedur Penambahan Prosedur Pencetakan Hasil Bahan Baku Malam Pengolahan Malam Bekas Timbang bahan sesuai resep Siapkan alat penyaring berbentuk meja kecil dengan ukuran 1 x 0,5 x 0,5 m. Panaskan bahan pada kenceng tembaga Letakkan loyang dibawah alat penyaring. Permukaan loyang diisi air sebanyak ¼ kali volume Damar/matakucing (82-85℃) dan dilapisi dengan kertas kaca. Cetakan loyang Gondorukem (70-80℃) berbentuk persegi empat berbahan baja tahan karat Microwax 70℃ ukuran 40 cm x 40 cm. Lilin bekas 60℃ Malam bekas yang telah diolah dan campurannya Parafin (56-60℃) sudah homogen diangkat dari pemanas. Kemudian Kote 59℃ disaring menggunakan alat penyaring yang telah Kendal atau minyak kelapa (45-49℃) disiapkan bersama-sama dengan loyang cetakan. Setelah dimasak dan diperoleh campuran yang Malam batik yang telah tertampung pada loyang kemudian didiamkan sampai membeku, kemudian baik, kemudian dituangkan ke dalam cetakan diberi kode dan disimpan. dengan cara disaring. Cetakan biasanya terbuat dari seng.

Membuat Rengrengan/ Lengrengan C.13BTK01.038.2

Canting Tulis Meniup Canting Fungsi dan sifat malam untuk melukis atau tidak menetes menggambar dengan menghilangkan cairan malam mempertegas motif malam pada kain mori. agar tidak tersumbat kotoran. mudah diencerkan dari tembaga dan kayu daya lekat kuat atau bambu yang membuat garis yg tajam mempunyai sifat lentur mudah dilorod dan ringan. Posisi Membatik Tangan kiri terletak disebalik mori sebagai landasan (penguak) mori yang baru digores dengan canting.

Melakukan Nglowong, Ngiseni, Nerusi C.13BTK01.038.2

Bagian Canting Badan canting : menampung malam Malam Batik Klowong Paruh (cucuk/carat) : saluran keluarnya lilin panas untuk membatik pola dasar dan isen-isen pada motif Tangkai (gagang) : pegangan agar sifatnya mudah encer dan membeku, daya lekat cukup tapi tidak panas mudah lepas/remuk, mudah tembus dalam mori, tidak tahan Ekor (buntut) yang ditancapkan pada terhadap larutan alkali, mudah lepas dalam rendaman air tangkai canting agar canting tidak (mudah dilorod), serta tidak menimbulkan bekas setelah bergerak pada waktu untuk membatik dikerok/dilorod. Canting Klowong untuk memberikan klowong atau motif awal pada mori

Melakukan Mopok, Nembok, Nutup, Mbironi C.13BTK01.040.2

Mopok, nembok, nutup, mbironi Menutup bagian tertentu pada ornamen pokok dan ornamen tambahan yang sudah berwarna dengan malam batik. Peralatan : Canting, kuas, kompor, wajan, gawangan, celemek, dingklik. Bahan : malam Tembokan, kain batik, Jenis Malam Malam Tembokan : menutup bagian gambar yang diinginkan. Sifat : lama mencair dan cepat membeku, daya lekat kuat sekali dan tidak mudah lepas, mudah meresap dalam mori, tahan terhadap larutan alkali, sukar dilorod, tidak mudah lepas dalam rendaman air, serta tidak meninggalkan bekas setelah dilorod. Malam Tutupan : menutup bagian warna yang diinginkan. Sifat : mudah mencair dan membeku, daya lekat cukup, mudah tembus dalam mori, tidak tahan dalam larutan alkali, serta mudah dilorod. Malam Biron : digunakan untuk menutup isen-isen (cecek, sawut)

Ngenyos/ Ngejos/ Ngecas Proses menghilangkan sisa malam, atau malam yang tidak sengaja menetes atau meleleh ke bagian kain. Panaskan alat berupa besi panjang 30 cm, diameter minimal 0,5 cm, yang ujungnya ditekuk membentuk melingkar kecil. Basahi kain di sekitar malam batik yang ingin dihilangkan malam batiknya dengan air / air sabun. Ambil besi panas dan tempelkan besi panas ke malam batik yang ingin dihilangkan sampai malam meleleh, sambil malam yang meleleh dihilangkan dengan tangan dan memberi air. Jika belum seluruh malam batik hilang, panasi besinya lalu ulangi prosesnya lagi. Jika malam batik sudah hilang dari permukaan kain, harus diulang dari sebaliknya kain karena bisa jadi malam batik dari permukaan kain sudah bersih sedangkan dari sebaliknya belum bersih.

Memeriksa Hasil Pembatikan C.13BTK01.033.2

Alat dan Bahan Pembatikan Alat : meja, lampu, pensil dan Pelekatan malam pada kain dan stiker/selotip. tembusannya tidak sama. Bahan pola motif dan kain hasil Pelekatan terlalu tipis atau pembatikan. mblobor. Goresan tidak konsisten dan putus-putus. Ketidaksesuaian Pelekatan tidak rata (tebal tipis). Pembatikan Adanya tetesan malam berukuran besar Sambungan tidak rapih dan tidak simetris Motif tidak sesuai dengan perencanaan Hasil pelekatan malam tidak sempurna Terdapat tetesan atau luberan malam

Semua kegiatan mengikuti prosedur Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (K3L).


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook