Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore RINGKASAN SEJARAH SATUAN KARYA

RINGKASAN SEJARAH SATUAN KARYA

Published by Bambang Pamungkas, 2022-12-22 10:40:59

Description: RINGKASAN SEJARAH SATUAN KARYA

Keywords: Satuan karya pramuka

Search

Read the Text Version

1

RINGKASAN SEJARAH SATUAN KARYA GERAKAN PRAMUKA TAHUN 1907 – 202O DIPERSEMBAHKAN OLEH : KOMISI SAKA, SAKO DAN GUGUSDARMA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA BERSAMA PARA PIMPINAN SAKA TINGKAT NASIONAL Isi & Desain : Anis Ilahi Wh 2

KOMISI SAKA, SAKO DAN GUGUSDARMA KWARNAS GERAKAN PRAMUKA MASA BAKTI 2018 - 2023 Ketua : Mayjen TNI Mar (purn) Yuniar Ludfie Sekretaris : Dr. Sukro Muhab, M.Si Anggota : 1. DR. Gunawan Suswantoro, SH. M.Si 2. Syarifah Alawiyah, SE, MM 3. Ir. Frans Johanis Papilaya, M.Si 4. DR. Muzakir Tawil, M.Si 5. Rts. Ledyanita, SPt, M.Si 6. Anis Ilahi Wh M.Si 7. Ketua Pinsaka Bahari Tingkat Nasional 8. Ketua Pinsaka Dirgantara Tingkat Nasional 9. Ketua Pinsaka Bhayangkara Tingkat Nasional 10. Ketua Pinsaka Tarunabumi Tingkat Nasional 11. Ketua Pinsaka Bakti Husada Tingkat Nasional 12. Ketua Pinsaka Kencana Tingkat Nasional 13. Ketua Pinsaka Wanabakti Tingkat Nasional 14. Ketua Pinsaka Kalpataru Tingkat Nasional 15. Ketua Pinsaka Pariwisata Tingkat Nasional 16. Ketua Pinsaka Widya Budaya Bakti Tingkat 17. Ketua Pinsaka Wira Kartika Tingkat Nasional 3

PESAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KAK KOMJEN POL. (PURN) DRS. BUDI WASESO Dengan semangat “Dasa Karya Gerakan Pramuka” yang mengusung platform “Bangga Pramuka, Bangga Indonesia” harus digulirkan terus menerus dengan penuh Komitmen, Konsekuen, dan Konsisten yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 disertai semangat Bela Negara guna menguatkan eksistensi Gerakan Pramuka yang handal dan sebagai pilihan generasi muda Indonesia di era globalisasi dan revolusi industry 4.0. (Petikan Sambutan Kak Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 2018 – 2023, di Buku Renstra Kwarnas Gerakan Pramuka 2018 – 2023) 4

PESAN WAKA KWARNAS KETUA KOMISI SAKA, SAKO DAN GUGUSDARMA KAK MAYJEN TNI MAR (PURN) YUNIAR LUDFIE “….. pada Rapat Kerja Pimpinan Saka Nasional bersama Komisi Saka, Sako dan Gugusdarma, di TRW Cibubur Jakarta, pada tanggal 14 Desember 2022, disepakati bahwa urutan pemasangan bendera dan logo Saka ditetapkan berdasar sejarah kelahirannya seperti dijelaskan dalam buku ini. Semoga kehadiran buku ini bisa menjadi pedoman kita bersama dalam mempelajari sejarah Satuan Karya serta menjadi penyemangat kita bersama untuk terus mengembangkan Satuan Karya Gerakan Pramuka dari masa ke masa. Satuan Karya yang modern, inovativ dan terus berkembang akan dapat membantu masa depan remaja dan pemuda Indonesia menghadapi masa depan lebih baik dan mandiri ….” 5

Salam Pramuka, Satuan Karya sebagai satuan organisasi penyelenggara pendidikan kecakapan hidup khususnya bidang keterampilan fungsional telah memiliki sejarah yang panjang. Buku kecil ini meringkas perjalanan sejarah dimaksud. Semoga buku ini menginspirasi kita bersama didalam mengelola, membina dan mengembangkan Saka untuk mengantarkan remaja dan pemuda Indonesia meraih masa depan yang lebih baik. Jakarta, 20 Desember 2022 Komisi Saka, Sako dan Gugusdarama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 6

HALAMAN JUDUL Hlm.09 PESAN KA KWARNAS GERAKAN PRAMUKA Hlm.15 PESAN WAKA KWARNAS – KETUA KAKOMA KATA PENGANTAR ISI BUKU BAB I TAHUN-TAHUN PENTING BAB II TATA URUTAN LOGO & BENDERA SAKA 7

BAB III Hlm.17 ERA KEPANDUAN Hlm.21 Hlm.22 BAB III Hlm.30 ERA KOMPI PRAMUKA Hlm.60 Hlm.36 BAB IV ERA SATUAN KARYA BAB V ERA REVITALISASI SATUAN KARYA BAB VI PENUTUP DAFTAR REFERENSI 8

TAHUN 1907 Robert Baden-Powell, mendirikan gerakan kepanduan, ditandai dengan mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jamboree) di Kepulauan Brownsea, Inggris. TAHUN 1909 Lahir sea scouts (pandu laut) yang menjadi bagian dari Kepanduan Inggris. 9

TAHUN 1912 Baden Powell mengadopsi sea scout (pandu laut), sebagai salah kegiatan kepanduan hingga kemudian berkembang luas di seluruh dunia, termasuk di Hindia Belanda atau di Indonesia. TAHUN 1912 Organisasi kepanduan masuk ke Hindia Belanda (Indonesia) dengan nama Nederlandsche Padivinders Organiastie (NPO) yang dilengkapi Zeeverkenner (Pandu Laut) untuk mencetak kader pelaut dikalangan remaja Bangsa Belanda saat itu. Tahun 1922 Melalui buku Rovering to Success, Baden Powell menceritakan tentang pentingnya kegiatan kebhayangkaaraan dan pelayanan kesehatan menjadi bagian dari kepanduan. TAHUN 1916 Javaansche Padvinders Organisatie (organisasi kepanduan bangsa Indonesia) berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916, di Solo. Sejak saat itu kepanduan bercorak nasional terus berkembang termasuk kegiatan pandu laut. Tahun 1932 Baden Baden Powell belum menyetujui air scout (pandu udara) menjadi kegiatan kepanduan, namun mengijinkan untuk terus dikembagkan. 10

TAHUN 1933 Baden Powell hadir dalam Jambore Pramuka tingkat Dunia ke 4 pada yang merupakan pertemuan internasional pertama yang dihadiri wakil dari ka air scout (pandu udara). TAHUN 1941 Boy Scout of America mulai memperkenalkan kegiatan air scout TAHUN 1948 Panglima AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) mengeluarkan Instruksi Panglima AURI tentang Aero Club dan Pandu Udara di bawah naungan TNI AU di Yogyakarta TAHUN 1952 Panglima ALRI (Angkatan Laut Repbulik Indonesia) mengeluarkan instruksi Panglima ALRI, tentang dukungan ALRI terhadap kegiatan Pandu Laut Indonesia. Salah satu kegiatan Pandu Laut Indonesia ikut serta dalam pelayaran muhibah ke Wladivostok dan ke Australia. TAHUN 1961 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mulai mengembangkan pendidikan keterampilan industri kepada para Pramuka yang sedang libur sekolah dengan cara dikirim untuk magang di Pabrik Sepatu, Pabrik Guna, Perkebunan, Pabrik logam, dst. 11

TAHUN 1965 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, membentuk Wisma Pramuka sebagai sarana pendidikan keterampilan di bidang radio, teknik dan listrik, bidang souvenir dan penghargaan, bidang menggambar (seni lukis), bidang bengkel kerja dan bidang percetakan. TAHUN 1966 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bekerjasama dengan Kepolisian RI membentuk Kompi Bhayangkara, bekerjasama dengan Panglima Angkatan Udara RI membentuk Kompi Angkasa, bekerjasama dengan Panglima Angkatan Laut RI membentuk Kompi Samudera, bekerjasama dengan Kementerian Pertanian membentuk Kompi Pertanian. TAHUN 1969 Kwarnas Gerakan Pramuka bersama Kementerian Pertanian menyelenggarakan Seminar Nasional Pengembangan Kompi Tarunabumi di Semarang. TAHUN 1970 Kwarnas Gerakan Pramuka bersama Kepolisian RI, Panglima TNI AU, Panglima TNI AL menyelenggarakan musyawarah kerja tentang pengembangan Kompi Bhayangkara, Kompi Angkasa dan Kompi Samudera. 12

TAHUN 1974 Berdasarkan Keputusan Munas Gerakan Pramuka tahun 1974 No 01/MUNAS/1974 dikeluarkan memorandum kepada Kwarnas untuk menertibkan pelaksanaan tugas dalam masa bakti 1974 – 1978, antara lain yang menyangkut pembinaan dan pengembangan Gugusdepan dan Satuan Karya Pramuka. TAHUN 1977 Kompi – kompi Pramuka berubah menjadi Satuan Karya dengan maksud agar tata kelola, program pembinaan, sarana prasarana latihan dapat lebih dikembangkan. TAHUN 1983 Melalui Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka di Samarinda Kalimantan Timur, disahkan 3 Saka Baru yaitu Saka Bakti Husada, Saka Kencana dan Saka Wanabakti TAHUN 2013 Melalui Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka di Kupang Nusa Tenggara Timur, disahkan 3 Saka baru yaitu Saka Kalpataru, Saka Pariwisata dan Saka Widya Budaya Bakti. TAHUN 2018 Melalui Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka di Kendari Sulawesi Tanggara, disahkan 1 Saka baru yaitu Saka Wirakartika. 13

TAHUN 2020 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka melaksanakan revitasilsasi Saka guna meningkatkan efektifitasnya peran, tugas pokok dan fungsi Saka dalam membina karakter dan kecakapan hidup anggota muda Gerakan Pramuka di bidang job creation, vokasional, dan kerelawanan. --- 14

Rapat Kerja Pimpinan Saka Nasional bersama Komisi Saka, Sako dan Gugusdarma, di TRW Cibubur Jakarta, yang berlangsung pada tanggal 14 Desember 2022, menyepakati bahwa urutan pemasangan bendera dan logo Saka ditetapkan berdasar sejarah kelahirannya. Berdasar sejarah kelahirannya sebagaimana dijelasakan pada bagian tahun-tahun penting dan uraian perkembangan pendidikan kecakapan hidup khususnya pendidikan 15

keterampilan fungsional dari era Kepanduan hingga era Satuan Karya, maka urutan penempatan logo dan bendera Satuan Karya untuk berbagai keperluan ditetapkan dengan urutan sebagai berikut : --- 16

Di tingkat internasional, sejak tahun 1909 telah dikenal istilah \"Sea Scouts\" yang menjadi bagian dari Kepanduan Inggris. Pada tahun 1912 Asosiasi Pramuka Baden Powell mengadopsi Sea Scout, sehingga Sea Scout kemudian berkembang luas di seluruh dunia, termasuk di Hindia Belanda atau di Indonesia. Pada saat Belanda membentuk kepanduan di Indonesia dengan nama NIPV juga dilengkapi dengan Zeeverkenner (Pandu Laut) dengan maksud untuk mencetak kader pelaut dikalangan para remaja Bangsa Belanda. 17

Para tokoh kepanduan nasional Indonesa juga tergerak untuk mendirikan “Pandu Laut”. Namun demikian karena memiliki banyak keterbatasan Pandu Laut yang didirikan oleh Organisasi Kepanduan Bangsa Indonesia, kurang bisa bersaing dengan Zeeverkenner atau Pandu Laut yang dididikan oleh NIPV. Keberadaan Pandu Laut ini terus bertahan dan berkembang hingga Indonesia merdeka. Sesudah Proklamasi Kemerdekaan, Pandu Laut baru bisa dikembangkan kembali pada tahun 1952, dengan dukungan dari ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia). Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah ikut serta dalam pelayaran muhibah ke Wladivostok dan ke Australia. Sejak saat itu Pandu Laut memasuki era dan semangat baru, setelah sekian lama tidak mengalami perkembangan berarti. Di tingkat internasional “Pandu Udara” diinisasi oleh Mayor Baden Fletcher Smyth Baden-Powell, saudara bungsu Baden- Powell. Namun demikian hingga tahun 1932 belum disetuji keberadaanya, karena menurut Baden Baden-Powell kegiatan di udara sangatlah khas seperti seorang pandu tidak mungkin memiliki akses masuk ke pesawat terbang dan jikapun diberi akses belum tentu bisa menerbangkannya. Namun demikian Baden Powell tetap memberi peluang agar ide air scout terus dikembangkan di lingkungan kepanduan yang didirikannya. Pada Jambore Pramuka tingkat Dunia ke-4 pada tahun 1933, merupakan pertemuan internasional pertama yang dihadiri oleh wakil dari Pandu Udara. Kemudian pada 9 Agustus, 18

Robert Baden-Powell mengunjungi Air Scouts, di perusahaan Pál Teleki Hungarian Chief Scout dan László Almásy (dikenal sebagai The English Patient), yang merupakan pemimpin dari Pandu Udara Hongaria. Pada taahun 1941, Boy Scout of America mulai memperkenalkan air scout Di Indonesia sejarah terbentuknya Satuan Karya Pramuka Dirgantara tidak terlepas dari peran serta TNI AU yang dulu bernama Angkatan Udara Republik Indoinesia (AURI) dan sejarah aeromodeling di Indonesia. Pada tahun 1948, AURI telah merintis terbentuknya Aero Club dan Pandu Udara dibawah naungan TNI AU di Yogyakarta. Pada tanggal 20 Juni 1954 (Hari Lahir Pramuka Dirgantara) untuk pertama kalinya diadakan perkemahan Pandu Udara di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma yang dihadiri oleh 80 Pandu Udara dari seluruh Indonesia. Di dalam perkemahan ini dilaksanakan perlombaan kedirgantaraan. Hingga tahun 1955 telah tercatat 35.000 anggota Pandu Udara di seluruh Indonesia. Dalam perkembangannya pada tahun 1966, terciptalah kesepakatan bersama antara TNI AU dan Gerakan Pramuka untuk membentuk Kompi Pramuka Angkasa sebagai cikal bakal Satuan Karya Dirgantara. Tentang keahlian Kebhayangkaraan, Baden Powell dalam buku “Rovering to Success” (Baden Powell, 1922) yang diterjamahkan menjadi “Berkelanan Menuju Keberhasilan – Sebuah Panduan bagi Kedewaaan Pramuka”, diterbitkan oleh 19

AIPI Bandung dan Pusat KP2W Lembaga Penelitian Unpad, menggambarkan: “… baru – baru ini terjadi kebakaran tragis di New Heaven, Connecticut di dalamnya 7 orang kehilangan nyawa, dan lebih dari 75 orang luka-luka, Pramuka melakukan pelayanan yang nyata. Di tiga lintasan jalan yang terpisah para Pramuka melihat kemacetan lalu lintas tanpa adanya Polisi Lalu Lintas yang bertugas, dan disetiap tempat bergegas ke jalanan dan mengarahkan lalu lintas dalam guyuran hujan selama lebih 2 jam. Pramuka lainnya melakukan pelayanan yang baik dalam menolong para Perawat di Rumah Sakit dengan cepat memindahkan pasien-pasien dari ruang gawat darurat ke tempat tidur, memungkinkan penangangan kasus lebih cepat …” “… Hal ini menyatakan suatu bentuk pelayanan yang untuk itu Pengelanan atau Pramuka akan melakukan dengan baik, mempersiapkan diri dalam bekerjasama dengan Polisi dan Pejabat Rumah Sakit di distrik mereka ….” --- 20

Pada saat hari libur sekolah, para pramuka yang mempunyai minat yang sama dikumpulkan dalam regu karya wisata untuk kemudian dikirim ke berbagai perusahaan untuk belajar sambil praktek: ▪ Untuk Jakarta dikirim ke Pabrik Sepatu Bata, P.N Yajana, dan Pertenunanan “Talf” ▪ Untuk Surabaya ke Pabrik Gula “Watu Tulis”, Pabrik Gula “Gempol Karet”, Pabrik Gula “Kriyan”, PPN Perkebunan Bantara, PPN Wonosari – Lawang, PP Kutowono. ▪ Untuk Pasuruan ke PNPR Kriya Yasa, Pabrik Logam Wisaya Yasa dan Pembalut Indonesia. 21

Pembentukan Wisma Pramuka, yang dimaksudkan sebagai sarana pengembangan latihan kepramukaan di berbagai bidang baik yang bersifat ideologis, ketrampilan, maupun pembinaan jasmani. Hal itu tercemin dalam kepengurusan Wisma Pramuka, sbb: ▪ Bidang Sejarah dan Indoktrinasi, diketuai oleh Brigjen dr. Sujono ▪ Bidang Radio, Teknik & Listrik, diketuai oleh Ir. Supriyo; ▪ Bidang Kesejahteraan Keluarga, diketuai oleh Sutopo; ▪ Bidang Souvenir & Penghargaan, diketuai oleh DR. Fuad Hasan; ▪ Bidang Kimia, diketuai oleh Hirawan Warga Hadibrata; ▪ Bidang Menggambar (Seni lukis), diketuai oleh Drs. Idik Sulaeman; ▪ Bidang Kebudayaan, diketuai oleh Pramono; ▪ Bidang Bengkel Kerja, diketuai oleh Ir. Supriyo; ▪ Bidang Olah Raga, diketuai oleh Letkol Sujanuji; ▪ Bidang Percetakan, diketuai oleh M.M. Sjaaf; ▪ Sekretariat, diketuai oleh D. Sudibjo Pada tanggal 29 April 1974 sejumlah 740 orang Penegak Pandega serta 2 orang Pembina dari Kwarda Jawa Tengah dan 22

Yogyakarta, dikirim ke Kalimantan Timur yang disebar ke 10 lokasi tempat pemukiman baru sebagai kader resetlemen. Kemudian pada tanggal 1 Januari 1975 dikirim 41 Pramuka Penegak dan Pandega yang berpendidikan SPMA dari Kwarda Jawa Tengah ke Pabrik Gula Cot Girek Aceh sebagai Karyawan Pada Tanggal 3 Februari 1975 dikirim jumlah yang sama (41 orang) Pramuka Penegak Pandega yang berpendidikan STM Bagian Mesin dan Listrik dari Jawa Tengah ke Pabrik Gula Cot Gorek Aceh untuk membangun Pabrik Gula tersebut. Pembentukan Kompi Pramuka merupakan cikal bakal lahirnya Satuan Karya Pramuka. Pada awalnya kompi Pramuka, dibentuk “Untuk terus memberikan kesempatan kepada para pemuda, perlu ada penjurusan pendidikan menurut selera dan bakat masing-masing antara lain meliputi pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang pertanian, Teknik, keangkasaan, kesamuderaan, kebhayangkaraan, dan lain sebagainya”. Berkenaan dengan hal di ata dalam organisasi Gerakan Pramuka dibentuk kesatuan istimewa yang disebut kompi Pramuka yang terdiri dari : ▪ Kompi Pramuka Bhayangkara, tahun 1966, Kerjasama Kwarnas Gerakan Pramuka dengan Kepolisian RI ▪ Kompi Pramuka Angkasa, tahun 1966, Kerjasama Kwarnas Gerakan Pramuka dengan Panglima Angkatan Udara RI 23

▪ Kompi Pramuka Samudera, tahun 1966, Kerjasama Kwarnas Gerakan Pramuka dengan Panglima Angkatan Laut RI ▪ Kompi Pramuka Tarunabumi, tahun 1966, Kerjasama Kwarnas Gerakan Pramuka dengan Kementerian Pertanian. Melalui Kompi-kompi tersebut para Pramuka memperoleh kesempatan belajar dan berlatih bidang kebhayangkaraan, kedirgantaraan, kebaharian dan pertaniaan. Diharapkan dengan menguasasi pengetahuan dan keahlian tersebut dapat digunakan untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa sebagai warga negara, mengabdi pada masyarakat, dan mengembangkan diri sebagai professional atau mampu menguasai pekerjaan bagi masa depannya. Dasar dan sumber hukum yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan Kompi Pramuka adalah: a. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 21/KN/66 tanggal 17 Juni 1966 tentang Kompi Pramuka Bhayangkara b. Instruksi bersama Menteri/Panglima Angkatan Laut, Menteri Maritim dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka No.5401.61 tahun 1966 No.Pam/3/1/3/-66 No. 8 tahun 1966 tanggal 23 September 1966 tentang Pembentukan Kompi Pramuka Samdera c. Instruksi bersama Menteri/Panglima Angkatan Udara dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka : 24

No 13 tahun 1966 No 6 tahun 1966 tanggal 21 Agustus 1966 tentang Pembentukan Kompi Pramuka Angkasa. d. Instruksi bersama Menteri Pertanian dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka No. Inst/17/11/Mentan/1966 No. 9 Tahun 1966 tentang Kompi Pramuka Tarunabumi Upaya meningkatkan kualitas Pembinaan melalui Kompi Pramuka juga terus dilakukan oleh Kwartir Nasional dan para mitra, diantaranya pada tanggal 5 – 12 Juli 1969 diselenggarakan seminar Kompi Tarunabumi di Semarang Jawa Tengah, serta peninjauan ke proyek-proyek kegiatan produktif dari Pramuka Tarunabumi di berbagai cabang dan gugusdepan. Seminar tersebut di atas telah berhasil membuat suatu rekomendasi dan saran yang meliputi organisasi, kelengkapan organisasi, perencanaan proyek produktif, bimbingan, pembiayaan, fasilitas dan administrasi termasuk pencatatan dan pelaporan, serta evaluasi Kompi Tarunabumi. Kemudian pada taanggal 7 – 11 Oktober 1970 diselenggarakan musyawarah tentang: ▪ Kompi Pramuka Samudera di Malang ▪ Kompi Pramuka Angkasa di Malang ▪ Kompi ramuka Bhayangkara di Jombang 25

Dalam musyawarah pendahuluan di atas, Kompi-kompi Pramuka Dirgantara, Bahari, Bhayangkara dan Tarunabumi antara lain memutuskan pedoman pendidikan yang lebih tearah dan praktis bagi terselenggaranya masing-masing kompi. Pada prinsipnya hasil seminar dan musyawarh tersebut diterima baik oleh musyawarah M.P.P.I (Mejelis Permusyawaratan Pramuka Indonesia), dan digunakan oleh Kwarnas Gerakan Pramuka untuk menetapkan kebijakan dan menyempurnakan petunjuk penyelenggaraan tentang kompi- kompi Pramuka tersebut. --- 26

Berdasarkan Keputusan Munas Gerakan Pramuka tahun 1974 No 01/MUNAS/1974 dikeluarkan memorandum kepada Kwarnas untuk menertibkan pelaksanaan tugas dalam masa bakti 1974 – 1978, antara lain yang penting yang menyangkut Gugusdepan dan Satuan Karya Pramuka adalah : ▪ Pengembangan Gugusdepan sekolah menjadi Gugusdepan biasa/umum yang berpangkalan di sekolah. ▪ Pembinaan dan Pengembangan Satuan Karya Pramuka yang semula berbentuk Kompi Pramuka ▪ Pembinan dan Pengembangan Gugusdepan khusus/luar biasa untuk anak berkebutuhan khusus. Atas dasar amanat Muna di atas, maka Kompi- kompi Pramuka berubah menjadi Satuan Karya Pramuka pada tahun 1977. 27

Perubahan ini dimaksudakan agar tata kelola, program pembinaan, dan pengembangan sarana prasarana bisa lebih ditingkatkna dan Satuan Karya Pramuka lebih bisa menarik para Pramuka Penegak Pandega untuk menjadi anggota. Sejalan dengan peruahan ini maka : ▪ Kompi Bhayangkara menjadi Satuan Karya Pramuka Bhayangkara ▪ Kompi Angkasa menjadi Satuan Karya Pramuka Dirgantara ▪ Kompi Samudera menjasi Satuan Karya Pramuka Bahari ▪ Kompi Tarunabumi menjadi Satuan Karya Pramuka Tarunabumi Tantangan pembangunan masyarakat makin komplek, keahlian-keahlian baru juga terus berkembang sejalan dengan aspirasi peserta didik. Agar Satuan Karya Pramuka makin relevan dengan tantangan zaman dan Gerakan Pramuka mampu memberikan kontribusi positip bagi penyiapan kader- kader pembangunan bangsa, maka jenis dan peran Satua Karya terus dikembangkan. Pada Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 1983, di Samarinda, Kalimantan Timur disahkan Satuan Karya Pramuka Baru, yaitu : Saka Bakti Husada, wadah pembinaan Pramuka Penegak Pandega di bidang Kesehatan, hasil Kerjasama antara Kwarnas Gerakan dengan Kementerian Kesehatan 28

▪ Saka Kencana, wadah pembinaan Pramuka Penegak Pandega di bidang Keluarga Berencana, hasil Kerjasama antara Kwarnas Gerakan dengan BKKN. ▪ Saka Wanabakti, wadah pembinaan Pramuka Penegak Pandega di bidang kehutanan, hasil Kerjasama antara Kwarnas Gerakan dengan Kementerian Kehutanan. Pada Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 2013, di Kupang, Nusa Tenggara Timur disahkan Satuan Karya Pramuka sbb : ▪ Saka Kalpataru, wadah pembinaan Pramuka Penegak Pandega di bidang Lingkungan Hidup, hasil Kerjasama Kwarnas Gerakan Pramuka dengan Kementerian Lingkungan Hidup ▪ Saka Pariwisata, wadah pembinaan Pramuka Penegak Pandega di bidang Kepariwisataan, hasil Kerjasama Kwarnas Gerakan Pramuka dengan Kementerian Pariwisata ▪ Saka Widya Budaya Bakti, wadah pembinaan Pramuka Penegak Pandega dibidang Pendidikan Luar sekolah, hasil Kerjasama Kwarnas Gerakan Pramuka dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pada Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 2018 di Kendari, Sulawesi Tenggara disahkan: ▪ Saka Wirakartika, wadah pembinaan Pramuka Penegak Pandega di bidang Bela Negara dan Pertahanan Matra Darat, hasil Kerjasama Kwarnas Gerakan Pramuka dengan Markas Besar TNI Angkatan Darat. --- 29

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2018 – 2023 telah mengeluarkan Petunjuk Penyelenggaraan Gerakan Pramuka Nomor: 03 tahun 2021 tentang Peraturan Satuan Karya Pramuka. Petunjuk Penyelenggaraan No 03 ini merupakan penyempurnaan dan pembaharuan Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 170.A Tahun 2008 tentang Satuan Karya beserta aturan turunannya. Petunjuk Penyelenggaraan No 03 tahun 2021 merupakan tindak lanjut dari program Revitalisasi Saka yang menjadi salam satu program Pengurus Kwarnas masa bakti 2018 – 2023. Revitalisasi Saka secara ringkas dapat didifinisakan sebagai : 30

Tindakan yang terencana secara sistematik, konseptual dan multi dimensi, untuk menggiatkan kembali Satuan Karya baik sebagai satuan organisasi penyelenggara pendidikan kecakapan hidup dalam kepramukaan karena adanya tuntutan, tantangan dan arah baru sebagai dampak perubahan lingkungan kehidupan, seperti lahirnya era generasi milineal, revolusi industri 4.0, potensi bonus demografi, program nasional generasi emas 1945, serta adanya tuntutan implementasi Renstra dan Dasar Karya Kwarnas Gerakan Pramuka masa bakti 2018 – 2023. Pada sisi lain faktor pendorong lahirnya Revitalisasi Saka, adalah : ▪ Komposisi peserta didik Satuan Karya yang berusia Penegak Pandega merupakan usia produktif yang akan memasuki dunia kerja dan sebagian besar merupakan generasi milenal yang memiliki minat, aspirasi dan cara pandang yang khusus terhadap masa depannya. ▪ Materi Pendidikan Kesakaan yang berisi ilmu pengetahuan dan ketrampilan praktis sangat relevan membekali peserta didik memasuki dunia kerja dalam beragam profesi sejalan dengan tuntan era industri 4.0. ▪ Satuan Karya merupakan peran strategis Gerakan Pramuka didalam menyiapkan generasi unggul, kreatif, produktif dan mandiri untuk mendukung daya saing bangsa di era kompetisi global di berbagai bidang serta mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045 ▪ Satuan Karya merupakan salah satu instrumen pencapain target Renstra Kawranas 2018-2023 di bidang peningkatan kualitas pendidikan kepramukaan. 31

Berdasar Keputusan Kwarnas No 03 tahun 2021, capaian pembinaan anggota Saka dapat dikegorikan sbb : ▪ Pengembangan Karakter Kebangsaan, menjadi warga negara yang cinta tanah air, aktif, produktif dan kreatif ▪ Pengembangan Karakter Kepribadian, memiliki jiwa kerelawanan, kewirausahaan, kemandirian dan profesionalisme ▪ Penguasaan Kompetensi (Skill), khususnya keterampilan fungsional yang berupa : • menguasai kompetensi dan kecakapan hidup dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, etika dan sikap kerja, • menguasai keahlian dan keterampilan fungsional di bidang atau profesi tertentu yang selaras dengan perkembangan zaman. Dalam pengembangan karakter dan kecakapan hidup, capaian pembinaan anggota Saka darahkan agar menguasai soft skill yang sejalan dengan kebutuhan era industry 4.0 dan era society 5.0 yang berupa : complex problem solving, critical thingking, creativity, people management, cordinating with others, emotional intelegence, judgment & decession making, services orientation, negotiation, cognitive flexibility. Berdasar Keputusan Kwarnas No 03 tahun 2021, indikator kinerja utama pembinaan dan pengembangan Satuan Karya adalah meningkatkan jumlah Pangkalan dan Sanggar Bakti 32

Saka, meningkatnya jumlah anggota Saka dan meningkatnya kualitas pembinaan Saka yang ditopang oleh keberadaan kurikulum (SKK) Saka, bahan ajar (modul), ketersediaan media praktek kerja, ketersediaan Pamong dan Instruktur Saka serta adanya pengakuan dunia industri dan dunia usaha atas hasil pembinaan Satuan Karya. Indikator KinerJa Utama di atas harus diusahakan secara optimal oleh seluruh pemangku kepentingan pembinaan Saka seperti jajaran Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat nasional hingga ranting, Kementerian dan Lembaga Pengampu Saka dari tingkat nasional, daerah, kabupaten dan kota serta masyarakat pada umumnya. Keputusan Kwarnas No. 03 tahun 2021, tentang Peraturan Satuan Karya Pramuka memberi ruang secara luas tumbuh dan berkembangnya Satuan Karya Rintisan yang berdiri atas inisiatif Kwartir Daerah atau Kwartrir Cabang. Kebijakan ini sejalan dengan pentingnya mewadahi aspirasi dan tantangan lokal dalam pembinaan dan pengembangan keterampilan para anggota Pramuka. Keputusan Kwarnas No 03 tahun 2021 juga memberikan panduan yang lebih jelas dan sistematis tahapan Satuan Karya Rintisan jika ingin menjadi Satuan Karya Nasional. Saat ini berbagai Saka Rintisan telah berkembang di berbagai Kwarda atau Kwarcab di seluruh Indonesia, seperti Saka Milenial, Saka Adhyasta, Saka BPPOM, Saka Telematika dll. 33

Agar Keputusan Kwarnas No. 03 tahun 2021, tentang Peraturan Satuan Karya Pramuka dapat lebih operasional, maka Kwartir Nasional Gerakan Pramuka akan melengkapi regulasi ini dengan : ▪ Pedoman tata kelola masing-masing Saka ▪ Pedoman sistem pembinaan angota muda masing-masing Saka ▪ Panduan pengelolaan orang dewasa masing-masing Saka ▪ Pedoman materi, modul, program dan model evaluasi pencapaian SKK-TKK Saka berbasis job creation, vokasional dan kerelawanan masing-masing Saka. --- 34

Satuan Karya Pramuka sebagai salah satu bentuk pembinaan anggota muda berbasis kecakapan hidup utamanya pembinaan penguasaan keterampilan fungsional dalam lingkungan pendidikan kepanduan telah berjalan sangat lama. Membekali peserta didik dengan karakter yang kuat dan penguasaan keterampilan fungsional yang memadai akan menjadi bekal berharga bagi anak dan remaja untuk menghadapi masa depan dengan percaya diri, optimis dan mandiri. Satuan Karya sebagai model pendidikan kecakapan hidup di lingkungan Gerakan Pramuka akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan zaman dan lahirnya aspirasi baru para remaja dan pemuda Indonesia. Menjaga Satuan Karya agar senafas dengan dinamika zaman merupakan tugas kita bersama. 35

Baden Powell, 1908. Mamandu untuk Putera. Diterjemahkan oleh : Penerbit Persaudaraan Sedunia (1958). Diedarkan dan diterbitkan kembali oleh Kwarnas Gerakan Pramuka ………………..… 1922. Berkelanan Menuju Keberhasilan – Sebuah Panduan bagi Kedewasan Pramuka, . Diterjemahkan oleh: Catharine Natalia. Bandung : Pusat KP2W Lembaga Penelitian Universitas Pajajaran, 2008. Kwarnas Gerakan Pramuka, 2018 Lampiran Keputusan Munas Gerakan Pramuka nomor: 07/MUNAS/2018 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Kwarnas Gerakan Pramuka.Jakarta 36

…………………….. 2018 Lampiran Keputusan Munas Gerakan Pramuka nomor: 07/MUNAS/2018 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Kwarnas Gerakan Pramuka. Jakarta ……………………… 2008. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 170.A tahun 2008 Tentang Satuan Karya Pramuka. Kwarnas Gerakan Pramuka.Jakarta ……………………….1987. Patah Tumhuh Hilang Berganti, Jakarta : Kwarnas Gerakan Pramuka ………………………..2001. 40 Tahun Gerakan Pramuka. Jakarta : Kwarnas Gerakan Pramuka ………………………..2020. Naskah Akademik Revitalisasi Saka. Jakarta : Komisi Saka, Sako dan Gugusdarma Kwarnas Gerakan Pramuka. Republik Indonesia. 2010. Undang-Undang No. 12 Tahun 2010, tentang Gerakan Pramuka Lembaran Negara RI Tahun 2010, No. 131 Sekretariat Negara. Jakarta. Sumber Internet www.scouting.org www.ensiklopediapramuka.com wikipedia.or.id --- 37


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook