Volume. 3 DAFTAR ISI 1. Editorial 1 2.Eksklusif Presiden AFC 2-3 3. Eksklusif Presiden Elektif PERKI 4-5 4. In Memorial dr. O e 6-7 5. Convocation dan pesan PP PERKI 8-10 6. Closing Ceremonial 11 4. Workshop: 12-13 a. Atrial fibrilasi dan Gagal Jantung: Bukan “Telur dan Ayam” tapi “Api dan Bensin” 14-15 16 b. Workshop on Blood Pressure Monitoring 17 and Cardiovascular Variability 18-19 c. INA-ACHD 20-21 d. Sport Cardiology e. Angina dari berbagai perspektif 22 f. HT on Dyslipidemia 23-24 g. Dilema Etik Penelitian Selama Masa Pandemi 25-26 h. Managing ACS and Dyslipidemia i. NOAC: Terapi Terbaru Yang Terbukti Efektif 27-28 Dalam Penanganan Venous Thromboembolisme j. Terapi Anti Diabetik pada Cardiovascular Outcome Trials 5. Simposium: BULETIN ASMIHA a. Strategi penanganan kasus CV 29 b. Pulmonary Hypertension: status 2020 30 c. Perubahan Paradigma pada Manajemen Angina : Apakah Pasien Sudah Mendapat Pelayanan Yang Optimal? 31-32 2020 d. Best Paper from IJC 33 e. Tips dan Trik melakukan penelitian 34 f. Simposium 24 Oktober ditutup dengan diskusi kasus interaktif 35 25 Oktober 2020 g. Testimonial 36-39 6. Snapshot 40-41 7. Booth virtual dibanjiri “tamu”? 42 2 | B7. Rueldeaktsiin Asmiha 29th - 2343Oktober 2020
EDITORIAL dr. Sony Hilal Wicaksono, SpJP (K) FIHA Kita telah sampai di hari terakhir dari walau juga telah on-site setelah nanti bebas penyelenggaraan Asmiha ke 29 tahun 2020. dari Pandemi. Dari pengamatan pribadi saya Asmiha tahun ini yang pertama kali di media sosial para peserta, banyak di diselenggarakan secara digital atau virtual antara mereka yang sengaja cuti dari praktek telah diikuti oleh para peserta dari lokasi nya sehari harinya kemudian menginap di hotel masing-masing di seluruh penjuru Indonesia di lokasi wisata sambil mengikuti run down dan dunia. Engagement peserta ternyata acara asmiha yang padat dengan latar melebihi ekspektasi. Workshop yang belakang pemandangan pantai yang indah di biasanya dibatasi karena kekhawatiran belakang layar iPad nya. Para pembicara pun tempat yang tidak cukup luas, pada asmiha tidak sedikit yang terlihat menggunakan baju kali ini Workshop bisa diikuti lebih dari 100 scrub yang menunjukkan sedang di rumah peserta. Joint Symposium dengan asosiasi sakit bekerja sambil meluangkan waktu ESC, ACC, dan lainnya, yang menghadirkan untuk menghadiri event sebagai peserta, pembicara dari asosiasi tersebut secara panelis atau pembicara. Fenomena ini virtual tidak mengurangi antusiasme para menunjukkan bahwa seminar virtual online pemirsa hingga yang terbanyak dihadiri oleh justru meningkatkan peluang partisipasi sekian Peserta. Kekhawatiran bahwa digital karena partisipan tidak perlu meninggalkan conference akan mengurangi partisipasi pekerjaan bagi yang merasa sanggup tidak terbukti. Bahkan kunjungan daring ke multitasking. booth exhibition sponsor jelas lebih banyak daripada yang di tahun tahun sebelumnya Teknologi memang menjadi penting untuk mengisi buku tamu o ine. kita kenali dengan baik karena ke depannya kita pasti menggunakan nya untuk Rupanya perubahan ini membuka mata kita kemudahan kita sendiri. Semoga setelah akan peluang baru yang kita tidak duga mengikuti Asmiha ke-29 2020 ini kita sebelumnya yaitu jangkauan yang lebih luas mendapatkan peningkatan kognitif yang dan partisipasi yang tidak dibatasi kapasitas lebih tinggi, pengalaman afektif yang ataupun ketersediaan ruangan fisik, sehingga menginspirasi dan motivasi untuk yang perlu kita pikirkan untuk Asmiha menambah keterampilan psikomotor kita berikutnya adalah peningkatan kualitas dalam bidang praktik keseharian kita sebagai konten dengan perencanaan yang lebih dokter dan juga pendidik. Sebagai Editor saya matang untuk kepuasan peserta digital ucapkan Terimakasih telah membaca daily conference. Media Asmiha daily News digital News hari terakhir ini. Sampai jumpa di ini diharapkan dapat menambahkan Asmiha 2021. Kredit saya berikan Kepada kepuasan peserta dan juga menjadi umpan seluruh jajaran tim Daily News : Yusra, Vito, balik bagi panitia untuk meningkatkan Erly, Opi (dan temannya), Varian, semua luar kualitas asmiha berikutnya yang sepertinya biasa hebat terimakasih atas kontribusi dan tetap akan mempertahankan mode online kerja keras nya sejak awal. Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 1
Wawancara Eksklusif President ASEAN Federation of Cardiology Dr. dr. Anwar Santoso, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FESC, FACC Memimpin organisasi dengan berbagai aspirasi dan tanggung jawab pastilah tidak mudah, terlebih lagi apabila diberikan amanah memimpin organisasi dokter jantung internasional. Dr. Anwar begitu sapaan akrab beliau, sebagai guru seolah tak berjarak apabila sedang berdiskusi dengan kardiolog-kardiolog muda. Passionnya di bidang penelitian, pikiran dan bahasa yang elegan tertata menggambarkan kualitas beliau sebagai organisator yang ulung. Berikut wawancara dengan beliau dirangkum tim INFOKOM PP PERKI. Dr. dr. Anwar Santoso, SpJP(K), Sebagai President AFC, Mengenai Kardiologi FIHA, FAsCC, FESC, FACC Indonesia bagaimana posisi kita di ASEAN, ASIA atau dunia? Apa yang boleh kita bangga- kan dari kiprah Kardiolog Indonesia? Posisi Indonesia vis a vis up to date terhadap perkembangan hal (berhadap-hadapan ) dengan tersebut. Kardiologi di Asean dan Asia termasuk yang prominent. Dan Indonesian Sekarang kita memasuki fase IT 4.0 dalam Heart Association merupakan pelopor pelayanan Kardiologi prevensi dan rehabilitasi; kemajuan Kardiologi di Asean dan dengan menggunakan machine learning dan bahkan Asia. wearable device untuk monitoring biological marker terutama bagi pasien kardiovaskular. Preventive dan Rehabilitation Sebagai seorang guru dan senior, sudah Cardiology dapat dikatakan aspek mengalami berbagai perubahan pedoman, mendasar dari seluruh tatalaksana guideline dan bahkan ikut menyusun. kardiologi (bahkan setelah menjalani Bagaimana seorang kardiolog muda atau prosedur yang advance sekalipun dokter dokter pada umumnya adaptasi dan tetap saja prevensi dan rehabilitasi mengikuti perkembangan di bidang kardiologi? dilakukan). Bagaimana pesan dan advice dr Anwar bagi dokter dokter Saya mengamati bahwa sudah banyak agar hal ini dapat menjadi bagian dari Cardiologist muda ini yang terjun dan pelayanan kardiolog sehari hari. passionate bukan hanya dalam pelayanan tetapi justru dalam riset KV; saya pikir Prevensi Kardiovaskuler dan perjalanan karier seorang Cardiologist setelah ia mengabdi pada pelayanan KV, maka Rehabilitasi merupakan standar berikutnya harus aktif dalam educational program sebagai dosen atau guru atau juga Kompetensi dari setiap Dokter dalam Bidang health Education di Organisasi Spesialis Kardiovaskuler di Indonesia. Dan setiap dokter SpJP harus tetap menjaga Standar tersebut dan selalu 2 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
profesi. Setelah itu maka cardiologist Ada yg disebut ‘das sollen und das sein’ tersebut bisa meneruskan dalam bidang (adanya gap antara yang ideal dan realita). Riset Kardiovaskular yg memang amat Para teman-teman dokter spesialis jantung dibutuhkan dalam Pengembangan ilmu terutama yg muda, saya yakin amat kreatif. Kardiovaskuler. Dengan cara-cara tersebut Tetap harus berfikir yg ideal, dan sedapat diatas akan makin berkembang kemajuan mungkin gap yg dihadapi di lapangan harus Kardiovaskuler di Indonesia. diselesaikan dengan kreatif. Salah satu saran saya adalah menggunakan kemajuan IT 4.0. Pertanyaan yang agak filosofis, namun Dan selalu bekerja dalam team work. menurut saya dibutuhkan oleh young physician di era ini. Bagaimana seorang Baik dr. Anwar, kami akan berusaha untuk dokter, mengaplikasikan pedoman meneruskan dan mengembangkan ilmu dan tatalaksana penyakit ( dalam berbagai bidang pelayanan dan research Kardiovaskuler di di kardiologi) dengan kenyataan di tempat Indonesia dengan tetap kreatif , adaptasi praktiknya ( yang mungkin secara sistem dan teknologi dan bekerja dalam teamwork. fasilitas atau kompetensi SDM atau timnya Terimakasih untuk waktu dan perspektifnya berbeda dan sulit diterapkan secara ideal) ? untuk kami (VAD). Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 3
Wawancara Eksklusif President Elect PP PERKI Dr. Radityo Prakoso, SpJP(K), FIHA Sosoknya berwibawa, terutama ketika sedang memakai jubah hitam putih diatas podium memimpin orkestrasi nada dan suara yang bersahutan saling mengisi mengikuti arahan tongkatnya dan gerakan tangannya. Di ruangan kateterisasi jantung, sosoknya berganti menjadi seorang yang begitu seksama memperbaiki kondisi jantung bawaan bahkan bersedia keliling Nusantara transfer ilmu teknik zero fluoroscopy yang mengharumkan kardiologi Indonesia di level internasional. dr. Radityo Prakoso, SpJP(K), FIHA Dok, Sebagai seorang Pediatric Cardiologist, Indonesia saat ini boleh dikatakan punya kebanggaan Zero Fluoroscopy technique. Boleh cerita awalnya bagaimana dan bagaimana Cardiolog Asia memandang hal ini? “Zero fluoroscopy technique pertama RSUD Moewardi Solo, RS Siloam Karawaci, dan kali dilakukan oleh seorang RS dr. Wahidin Makasar. Sharing ilmu juga cardiothoracic surgeon dr. Xiang-Bin telah dilakukan kolega di luar negeri (Thailand Pan. Zero Fluoroscopy Technique lahir dan Filipina) Harapannya, tindakan yang dari tantangan ketika tindakan \"extraordinary\" bahkan di mata dunia penutupan atrial septal defect harus internasional menjadi tindakan yang ordinary dilakukan pada pasien wanita yang di Indonesia”. sedang hamil. Concern-nya pada saat itu adalah what best for the patient “Rasanya hal ini layak menjadi kebanggaan and for the baby, yaitu: mengurangi masyarakat Indonesia juga dok! paparan radiasi seminimal mungkin bahkan bila memungkinkan zero Sebagai Ketua K3 kita menghadapi pandemi radiation. Dari tantangan ini akhirnya bagaimana bila rekan rekan dokter dokter diputuskan untuk dilakukan tindakan menghadapi kasus cardiac arrest dan zero fluoroscopy ASD closure pertama kebetulan settingnya di luar rumah sakit?” terutama dengan bantuan dari Echocardiographist dr. Rina Ariani.” “Singkatnya, sekarang tidak difokuskan pada pemberian napas buatan, sehingga dianut: “Secara umum, belum banyak yang CHEST COMPRESSION ONLY. menganut teknik zero fluoroscopy technique ini. Tindakan ini dimulai di Tindakan pemberian napas buatan berpotensi Indonesia pertama di RS Pusat mengakibatkan penularan dari pasien ke Jantung Nasional Harapan Kita, hingga penolong. Dengan demikian, tidak dianjurkan akhirnya dipopulerkan di beberapa untuk melakukan pemberian napas buatan di centre di Indonesia, yaitu di: RS Adam masa pandemi ini. Tapi yang paling utama Malik, RSUD Bekasi, adalah menggunakan 4 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Alat Pelindung Diri Lengkap. Selamatkan diri PERKI dan segenap jajaran akan bersikap sendiri dahulu. Konsepnya, tidak ada teguh dalam menghadapi regulasi tersebut, emergency pada masa pandemi”. dengan tetap memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat yaitu pelayanan “Dokter dokter khususnya dalam bidang jantung yang paripurna. jantung dan pembuluh darah menghadapi tantangan, namun juga kesempatan . Apa Selalu gunakan alat pelindung diri dan pesan dr Radit sebagai president elect PERKI bekerja sesuai protokol kesehatan. Momen menghadapi tantangan kedepan?” ini menjadi kesempatan bagi kita untuk meng-update ilmu dalam upaya memberi- “Tahun ini perhimpunan kardiologi kan pelayanan terbaik pada masyarakat mendapatkan ujian yang berat, yaitu Indonesia.” pandemi serta terbitnya regulasi yang kontroversial. Pesan saya pada teman-teman “Baik dr. Radityo rasanya bangga memang keluarga besar PERKI: Mari rapatkan barisan bahwa dalam segala keterbatasan, Kardiolog untuk menghadapi hal-hal tersebut dengan Indonesia masih bisa menemukan inovasi berkolaborasi dengan perhimpunan lain dalam pelayanan Kardiovaskular. Pastinya untuk menghadapi ujian berat ini. Kuncinya kedepan kita SpJP-SpJP tetap kompak adalah tetap melayani masyarakat dengan meningkatkan pelayanan kardiovaskular di baik sesuai dengan arahan organisasi. Indonesia.” (VAD) Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 5
Dr. O e J. Rachman, Sp.JP(K) dan Berjuta Pelajaran Yang Bisa Kita Ambil Darinya Dr. Otte J. Rachman, Sp.JP(K), meninggal pada usia 78 tahun. Kepergian beliau menyisakan banyak kehilangan, tidak hanya bagi keluarga dan sanak saudara, tetapi juga teman sejawat dan anak didiknya. Dr. O e J. Rachman, Sp.JP(K) Dr. Otte beliau kerap disapa, dikenal sebagai sosok yang kebapakan, memiliki semangat mengajar tinggi, ramah dan berwibawa. “Suatu saat saya sedang ikut tindakan pediatrik bersama Prof Ganesja, dan karena ada sesuatu hal, Prof Ganesja bilang, tolong panggilkan dr Otte, saya mau konsul. dr Otte datang dan dengan cekatan menyelesaikan, seolah-olah beliau memiliki visualisasi 3 dimensi terhadap anatomi masalah Sehingga kami hormat namun tidak merasa yg kami hadapi” tutur Dr. dr. Januar W. takut kepada beliau.” Dr. dr. Antonia Anna Martha, SpPD, SpJP(K), MPH. “Penge- Lukito, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FSCA tahuannya yang luas dan cara ber- fikirnya yang unik sering kali memberi Kesuksesan dr. Otte menjadi guru dalam pencerahan saat diskusi kasus kom- bidang kardiovaskular juga dibuktikan pleks yang nyaris mentok” dr. Sodiqur dengan banyaknya anak didik beliau yang Rifqi Sp.JP (K) FIHA. Begitulah dr. Otte, telah berhasil mengikuti jejak beliau menjadi sosok yang dikagumi skill dan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. keilmuannya di bidang kardiovaskular. Salah satunya adalah dr Bambang Budiono, SpJP(K), FIHA. Semasa hidupnya, beliau telah berha- sil menjadi guru yang tidak hanya Menurut penuturan beliau, dr. Otte bahkan mendidik dengan materi pembelaja- tidak segan untuk membiarkan anak didiknya rannya, tetapi juga memberi pelajaran tinggal di rumah pribadinya secara cuma-cu- dari sikap dan kepribadiannyaa. Ruang ma. “He was the Bank of people, someone kerja beliau penuh dengan buku, tidak who always kindly help people and lend hanya untuk menambah pengetahuan them money. A big heart man.” Dr M. Fadil, pribadinya, tetapi untuk dipinjamkan SpJP(K), FIHA, FAsCC, FSCAI. Murah hati, kepada anak-anak didiknya. “Pak Otte begitu kesan banyak orang terhadap dr. Otte. mengajar tanpa menggurui, dan tak Setelah kepergiannya, moment kebersa- pernah tersinggung dengan segala maan dengan beliau menjadi hal yang sangat tingkah pola kami. menyenangkan untuk dikenang. 6 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Dr. Otte, sosok yang dikenal hangat dan tanamkan bisa kita ambil serta terapkan. humble. “Hal yang mengagetkan adalah Salah satu pesan yang tidak pernah bosan bagaimana beliau mengubah lirik ‘the beliau sampaikan “Kamu harus selalu mem- autumn leaves’ yang dipopulerkan oleh Nat baca, ilmu itu berkembang terus, kalian juga King Cole menjadi ‘the mitral leaves’ pada harus mengikutinya”. acara evening cocktails WECOC medio Agus- tus 2016” dr Radityo Prakoso, SpJP (K). Selamat jalan ayah, guru, saudara, dan teman sejawat tercinta Dr. Otte J. Rachman, Tidak banyak hal yang bisa dilakukan untuk Sp.JP(K). Semoga mendapat tempat peristir- memberikan pernghormatan terkahir kepada hatan yang tenang. Diampuni segala dosa beliau. Walaupun hanya bisa mengiringi dan kesalahanya serta diterima segala amal kepergiannya melalui Zoom Meeting, tetapi ibadahnya, aamiin amiin ya robbal alamin. semoga pesan-pesan kehidupan yang beliau (VAD/OY) “A Good Heart has Stopped Beating, but a heart that has touched so many lives can’t help but live on in those it loved” Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 7
Konvokasi Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia Suasana Konvokasi Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia Pada hari Sabtu tanggal 24 oktober 2020, Acara Konvokasi ini diawali dengan pembukaan dan pemutaran lagu Indonesia telah dilaksanakan Konvokasi Spesialis Raya, dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua PP PERKI Dr. dr. Isman Firdaus, SpJP (K) yang Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia menyatakan bahwa para inagurawan secara resmi dilantik sebagai anggota PERKI. PERKI atau yang dikenal dengan Konvokasi tidak pernah berhenti berkontribusi untuk bangsa. Sebagai sebuah organisasi PERKI telah Fellow of Indonesian Heart Asociation menunjukkan kiprahnya yang maju secara signifikan dalam beberapa dasawarsa terakhir. (FIHA) yang merupakan sebuah acara Akan banyak halangan dan tantangan ke depannya tapi beliau percaya para anggota tahunan pelantikan anggota baru PERKI baru dapat membawa kemajuan bagi organisasi dan menjadi dokter spesialis Perhimpunan Dokter Spesialis jantung era 5.0. Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Acara Pada acara ini dr. Renan Sukmawan, Sp.JP(K), ST, PhD, MARS memberi sambutan selaku ini rutin digelar bersamaan dengan ketua Kolegium Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia. Dalam sambutannya beliau ASMIHA. Pada tahun ini, dikarenakan meminta persebaran dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang merata di seluruh pandemi COVID-19 Konvokasi diadakan Indonesia yang bertujuan untuk memberikan pelayanan di bidang kardiovaskular yang secara virtual. Meskipun acara Konvokasi merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sesudah sambutan diatas, diputar video yang dilaksanakan secara virtual, tidak berisi daftar nama inagurawan beserta nama dan foto keluarga tercinta. Setelah itu acara mengurangi antusiasme peserta dan dilanjutkan dengan pembacaan janji profesi yang dipimpin oleh Ketua Dewan Etik PERKI Dr. kekhidmatan acara. dr. Anwar Santoso, SpJP(K) diikuti oleh 12 perwakilan dari tiap-tiap Universitas. Acara ini Pada tahun ini acara Konvokasi FIHA ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin dihadiri oleh 109 lulusan Program Studi oleh dr. Nanda Iryuza, SpJP. Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dari 12 Universitas di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 13 inagurawan dari Universitas Indonesia, 8 inagurawan dari Universitas Gadjah Mada, 15 inagurawan dari Universitas Airlangga, 7 inagurawan dari Universitas Brawijaya, 7 inagurawan dari Universitas Diponegoro, 16 inagurawan dari Universitas Padjajaran, 9 inagurawan dari Universitas Udayana, 8 inagurawan dari Universitas Andalas, 12 inagurawan dari Universitas Sumatera Utara, 5 inagurawan dari Universitas Hasanuddin, 5 inagurawan dari Universitas Sam Ratulangi, dan 4 inagurawan dari Universitas Sebelas Maret. 8 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Pesan Ketua PP PERKI kepada SpJP Baru dalam Konvokasi Asmiha 2020 Dr. dr. Isman Firdaus, SpJP (K) PERKI merupakan organisasi profesi FIHA berbadan hukum, satu-satunya organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia di singkat PERKI ) yang diakui oleh IDI , di ASEAN (AFC –Asean Federation of Cardiology ) , di Asia-Pasific (APSC- Asia Pasific Society of Cardiology ) maupun di dunia (World Heart Federation ), ESC dan ACC. Keberadaan PERKI sebagai sebuah organisasi tak dipungkiri sangat dibutuhkan oleh masyarakat di negeri ini, mengingat masih tingginya angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler di atas penyebab penyakit lain di Indonesia. PERKI tidak pernah berhenti berlangsung 8 bulan hingga hari ini tak berkontribusi untuk bangsa. Sebagai tampak kapan akan berakhir yang tentunya sebuah organisasi PERKI telah menjadi berdampak pada negeri kita dan kita semua organisasi profesi yang menunjukkan termasuk anggota PERKI. kiprah kemajuan yang sangat signifikan dalam beberapa dasawarsa terakhir, Gugurnya beberapa anggota PERKI di masa PERKI bukan lagi menjadi organisasi pandemic covid-19 membuat kita semua pengekor (follower) dikawasan asia turut kehilangan dan duka cita yang tenggara, PERKI senantiasa berusaha mendalam, kita do’akan agar sejawat kita yg untuk terus bergerak kedepan menjadi telah gugur dilapangkan kuburnya, diterima trendsetter dan menjadi organisasi yang amal ibadahnya dan diberikan ampunan aktif dan disegani dikawasan Asia Pasifik. oleh Allah SWT. Saya menyadari bahwa Tantangan dan Paparan covid-19 juga telah menimpa rintangan pasti sudah pernah dihadapi banyak sejawat anggota PERKI dan PPDS oleh para pendahulu dan perintis PERKI kardiologi, ada yang masih dirawat di ruang dimasa lalu. Tantangan dan rintangan isolasi ada dan ada yang isolasi mandiri. masa lalu saya yakin jauh lebih berat Mari kita do’akan untuk kesembuhan dibanding tantangan dan rintangan saat mereka termasuk mungkin ada diantara ini. hadirin peserta konvokasi yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri. Kalian Namun, malang tak dapat di tolak agar Tetap semangat dan Insya Allah semua untung tak dapat diraih, tahun ini tahun diberikan kesehatan selalu. 2020 adalah tahun ujian berat bagi seluruh masyarakat dunia akibat wabah PERKI dan seluruh jajaran pengurusnya Pandemic Covid-19 yang sudah tidak akan pernah menyerah terhadap Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 9
pandemi ini, perang belum selesai, Jaga nama baik korps PERKI, PERKI tidak pelayanan kepada masyarakat tetap boleh terkotak-kotak di daerah dan di RS. dijalankan. Walaupun dampak merugikan Bekerjalah kalian secara bermartabat dan Covid-19 sangat besar bagi kita semua, beretika..hindari konflik sesama SpJP. ternyata dibalik itu semua pandemi ini telah merubah kita semua. merubah cara kita Tidak ada SpJP UI, SpJP UNAIR, SpJP bekerja sebagai dokter di RS, cara kita UNAND, SpJP UGM, SpJP UNSRAT atau belajar mengajar kita sebagai dosen/ lainnya, kita semua adalah seorang dokter PPDS/Fellow, merubah cara kita spesialis jantung dan pembuluh darah berinteraksi, berkomunikasi, beribadah dan (SpJP) dibawah naungan bendera PERKI. sekarang cara kita menyelenggarakan ASIMHA dan Konvokasi. PERKI dan anggotanya diseluruh fasilitas kesehatan tempat bekerja harus menjadi Saya meminta kepada seluruh anggota agen “trendsetter” dengan memperhatikan PERKI untuk tidak mudah menyerah suasana dan rasa cita rasa nasionalisme ditengah pandemic, tetap bekerja dengan kebangsaan di Negeri Sendiri. mematuhi semua protokol kesehatan pencegahan Covid-19, gunakan APD yang Simposium atau meeting di Eropa dan tepat, hindari berkerumun, jaga jarak dalam Amerika yg sedang berlangsung detik ini setiap aktifitas, cuci tangan, gunakan dapat dengan mudah kita ikuti melalui masker dikala bertemu orang lain, jaga streamline di media sosial twitter/facecook lingkungan dan keluarga, serta ikuti dan lainnya, sekarang kita saksikan ASMIHA panduan-panduan yang telah dikeluarkan tahun ini bisa diikuti oleh siapapun dari oleh organisasi PERKI. Era saat ini adalah era rumah2 anggota PERKI bahkan dikamar kita saling kerjasama, saya himbau agar semua, tetaplah keep in touch dengan dilapangan teman2 SPJP dapat kerja sama teknologi, Mari kita bersiap diri menjadi sesama SPJP atau dengan spesialis lain. SpJP-SPJP era 5.0. Semoga PERKI tetap Jaya. 10 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Closing Ceremonial ASMIHA 2020 sudah memasuki hari terakhir. Alhamdulillah ASMIHA dalam bentuk virtual yang pertama ini berlangsung cukup lancar dan sukses. Terdapat 30 simposium dan 12 workshop yang melibatkan 216 faculty nasional dari berbagai daerah di Indonesia dan 10 faculty asing dari Asia, Eropa dan Amerika dan diikuti oleh lebih dari 2500 peserta. Melalui kesempatan ini saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dalam pelaksanaan dr. Suko Adiarto, SpJP (K), PhD, FIHA ASMIHA 2020 ini, serta mengucapkan Kepada seluruh panitia yang telah bekerja terima kasih yang sebesar-besarnya keras selama lebih dari 1 tahun untuk kepada semua pihak yang telah mensukseskan acara ini, Terima kasih. membantu kesuksesan acara ini. Terima kasih juga kepada adik-adik PPDS Kepada PERKI atas kepercayaannya kepada kami untuk mengemban tugas yang menjadi ujung tombak acara ini. mulia ini. Kepada semua organisasi pro- fesi yang bekerja sama dalam bentuk Sungguh kalian sangat membanggakan dan joint session : HBTKVI, PAPDI, ACC, ESC, APSC, JCS dan AFC dan berbagai instan- membuat kami semua yakin bahwa kalian si lainnya. akan mampu mengambil tongkat estafet Terima kasih kepada pihak sponsor atas dukungannya untuk acara ini, kepada untuk meneruskan kewajiban untuk seluruh peserta atas partisipasi dan feedback nya untuk perbaikan ASMIHA berperan penting dalam pelayanan, dan acara-acara ilmiah PERKI lainnya di masa datang, dan juga kepada provider pendidikan dan penelitian kardiovaskular professional website, venue, hotel dan audiovisual yang menjadi sarana yang menjadi jiwa dari ASMIHA. berlangsungnya acara ini. Semoga semua jerih payah kita dalam menyebarkan keilmuan terkini di bidang Kardiovaskular dapat meningkatkan pengetahuan sejawat dokter di seluruh penjuru tanah air dan dapat dirasakan manfaatnya oleh Masyarakat Indonesia 11 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Atrial fibrilasi dan Gagal Jantung: Bukan “Telur dan Ayam” tapi “Api dan Bensin” Cuplikan presentasi workshop management of arrhitmias in heart failure Sebagai chairman, dr. Sunu B. Raharjo, Diselingi dengan diskusi, sesi 2 yang Ph.D, Sp.JP(K), FIHA membuka Workshop dipimpin oleh dr. Muhammad Muqsith, on Management of Arrhythmias in Heart Sp.JP(K), FIHA, juga terdiri dari 3 Failure pada pukul 7.30 WIB. Beliau instruktur, yaitu dr. Muhammad Muqsith, menjelaskan bahwa 190 peserta telah Sp.JP(K), FIHA, dengan materi How to terdaftar pada simposium ini dengan Manage Anti-arrhythmic in Heart Failure perbandingan 1:1 antara kardiologist dan Patients?, dr. I Made Putra Swi Antara, praktisi yang lainnya (termasuk spesialis Sp.JP(K), FIHA, dengan materi Ventricular lain dan general practitioners). Arrhythmias in Heart Failure Patients: The Chicken or The Egg?, dan dengan dr. Sunu Workshop ini terdiri dari 2 sesi. Sesi 1 B. Raharjo, Ph.D, Sp.JP(K), FIHA dengan terdiri dari 3 intstruktur, yaitu dr. Beny M materi Heart Failure with Ventricular Setiadi, Sp.JP(K), FIHA, dengan materi Arrhythmias: How Useful Is VT Ablation?. Atrial Fibrillation and Heart Failure: Cause or E ect?, dr. Faris Basalamah, Sp.JP(K), Atrial fibrilasi merupakan jenis aritmia FIHA, FAPSIC, FAsCC, dengan materi AF in yang paling sering ditemukan, begitupun Heart Failure: When to Choose between dengan gagal jantung yang merupakan Rhythm and Rate Control?, dan dr. Mo- penyakit jantung yang paling sering hammad Iqbal, Sp.JP(K), M.Kes, AIFO, ditemukan. Data menunjukkan bahwa FIHA, dengan materi Catheter Ablation for prevalensi dari atrial fibrilasi maupun AF with HF: Current Evidences. gagal jantung meningkat secara signifikan 12 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
dalam beberapa dekade terakhir dan yang dipegang dengan jelas dan lugas diperkirakan keduanya akan jadi epidemik berdasarkan evidence based medicine sehingga dapat meningkatkan beban terkini. Oleh karena itu, sudah sewajarnya morbiditas dan mortalitas suatu negara. agenda ASMIHA ini ditungg-tunggu oleh para Data dari Framingham menunjukkan bahwa praktisi. Peserta juga tampak antusias dalam pasien-pasien dengan gagal jantung memiliki mengikuti workshop, terlihat dari sesi diskusi resiko untuk mengalami atrial fibrilasi secara yang berjalan interaktif. dan hampir 100% signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan peserta mengikuti workshop sampai akhir yang iramanya sinus. Di satu sisi, pasien- sesi. pasien dengan atrial fibrilasi juga memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami Kembali ke pertanyaan mana telur mana gagal jantung dibandingkan dengan irama ayam, berdasarkan uraian dari para sinus. Hal ini disampaikan oleh dr. Beny instruktur disimpulkan bahwa hubungan sebagai pendahuluan workshop ini. “Jadi, antara gagal jantung dan atrial fibrilasi tidak mana telurnya mana ayamnya?, ungkap sederhana sesederhana hubungan ayam dan beliau. telurnya, mana yang lebih dahulu. Akan tetapi, hubungan atrial fibrilasi dan gagal Apakah aritmia mengakibatkan gagal jan- jantung lebih tepat disamakan dengan tung atau gagal jantung megakibatkan hubungan antara bensin dan api dimana satu aritmia? sama lain dapat saling memperburuk kondisi kebakaran yang dapat ditimbulkan. Oleh Pertanyaan tersebut menjadikan workshop sebab itu, tatalaksana pasien dengan atrial ini semakin menarik. Keenam instruktur fibrilasi dan gagal jantung harus dilakukan pada workshop menjelaskan setiap topik secara komprehensif dengan memerhatikan masing-masing prioritas dari kedua penyakit tersebut. (ETW) Ayam atau telur? Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 13
Workshop on Blood Pressure Monitoring and Cardiovascular Variability Variasi tekanan darah pada pengukuran 24 jam Sebagai masalah global yang masih Sebagai instruktur pertama, dr. Antonia Anna Lukito, Sp.JP(K) menyampaikan belum terselesaikan, hipertensi materi dengan judul concept of cardiovascular and blood pressure mendapatkan perhatian pada ASMIHA variability: what is its impact on ke-29, terlihat dari judul salah satu cardiovascular disease?. Editor Buku workshop yang berlangsung pada siang Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi Tahun 2019 Perhimpuanan Dokter kemarin berjudul “Workshop on Blood Hipertensi Indonesia ini menyampaikan bahwa tekanan darah berfluktuasi secara Pressure Monitoring and Cardiovascular normal dari hari ke hari mengakibatkan adanya variabilitas tekanan darah/blood Variability”. Workshop dengan jumlah pressure variability (BPV). Fluktuasi yang terlalu ekstrim pada tekanan darah dapat peserta 40 ini terdiri dari 4 topik dengan menimbulkan stress sirkulasi dan berujung pada peningkatan resiko dr. Bagus Andi Pramono, Sp.JP(K), FIHA kardiovaskular. Prognosis kejadian kardiovascular dari BPV bergantung pada sebagai chairman-nya. Beliau memulai jenis BPV yang dialami. Namun yang harus diingat bahwa setiap BPV memiliki workshop dengan pretest dan dilanjutkan efek prognosis kejadian kardiovaskular. dengan penyampaian materi oleh 4 instruktur berbeda. Keempat instruktur tersebut adalah dr. Antonia Anna Lukito, Sp.JP(K), FIHA, dr. Rossana Barack, Sp.JP(K), FIHA, dr. Adrianus Kossasih, Sp.JP(K), FIHA, dr. Badai Vhatara Tiksnadi, Sp.JP(K), FIHA. Tentunya, topik yang disampaikan merupakan topik-topik pilihan yang penting di dunia kedokteran. 14 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Oleh karena itu, sebagai kesimpulan dari dr. Adrianus menyampaikan tentang presentasinya, dr. Antonia mengungkapkan bahwa menurunkan BPV sama halnya pendekatan tatalaksana hipertensi dengan menurunkan kejadian vaskular. berdasarkan guideline terbaru. Beliau Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM) adalah suatu cara pengukuran mengungkapkan “pertanyaan yang sering tekanan darah selama 24 jam termasuk saat tidur. Berlanjut terkait BPV, ABPM dapat muncul pada praktek sehari-hari adalah digunakan untuk menilai fluktuasi tekanan darah selama 24 jam. Dr. Rossana yang kapan kita harus memulai terapi membawakan materi tentang ABPM mengungkapkan beberapa manfaat dari farmakologi? obat apa yang harus diberikan? ABPM diantaranya: Memberikan data TD dan frekuensi nadi selama 24 jam , Memberi dan berapa target serta kapan target harus informasi variabilitas TD, Memberi grafik sirkadian TD, serta efek lingkungan dan tercapai?” ungkap beliau pada sesinya ini. emosi terhadap TD, Memberi informasi tentang lonjakan TD fajar (morning surge) Semua hal tersebut dibahas secara lugas dan penurunan TD malam hari (night time dipping), Konfirmasi pasien dengan hip- oleh beliau. Bagi pasien yang sudah ertensi resisten, dugaan hipertensi jas putih, pasien OSA (obstructive sleep apnea), dan diputuskan untuk menggunakan Evaluasi efek terapi terhadap profil TD 24 jam. Setelah pasien terdiagnosis dengan obat-obatan anti hipertensi, kontrol tekanan hipertensi, darah selama 24 jam sangat penting dilakukan. Hal ini disampaikan oleh dr. Badai dalam presentasinya yang berjudul the importance of 24 hours blood pressure pro- tection for hypertensive. not all CCB are equals. Sebelum diakhiri dengan posttest, terdapat sesi diskusi interaktif pada workshop ini. Diskusi ini secara mendalam membahas tentang diagnosis dan evaluasi hipertensi hipertensi dengan ABPM serta BPV, non dipper, dan morning surge. (ETW) Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 15
Apa Yang Sebenarnya Terjadi Pada Populasi Adult Congenital Heart Disease? Workshop INA-Congenital Heart Disease Chairman: Prof. dr. Ganesja M. Harimurti Sp.JP(K) FIHA Narasumber: dr. Anna Ulfah Rahajoe Sp.JP(K) FIHA, dr. Charlotte J, Cool Sp.JP, dr. Dicky Hanafi Sp.JP (K) FIHA, dr. Dwita Rian Desandri Sp.JP(K) FIHA, dr. Kino Sp.JP(K) FIHA, dr. Indriwanto Sakidjan Sp.JP(K) FIHA, PhD, dan dr. Sisca Natalia Sp.JP(K) FIHA Pada ASMIHA ke-29 ini, workshop (TOF) dan dengan ventrikel tunggal diketahui INA-Congenital Heart Disease dilaksanan memiliki morbiditas yang lebih tinggi daripada pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020. kelainan kongenital yang lain Menurut dr. Dicky Workshop ini diawali dengan presentasi Hanafi Sp.JP (K) FIHA, masalah utama yang dari dr. Charlotte J, Cool Sp.JP yang paling banyak ditemukan pada pasien ACHD berjudul “Identification of Adults With adalah gagal jantung, dan aritmia. Tetapi, pada Congenital Heart Disease in Everyday beberapa kasus ACHD dapat ditemukan gejala Practice: Improving Clinical Recognition”. yang tidak spesifik, sambung dr. Dwita Rian Menurut beliau, Adult Congenital Heart Desandri Sp.JP(K) FIHA. Jenis kelainan pada Disease (ACHD) merupakan suatu pasien ACHD selanjutnya akan mempengaruhi populasi baru yang terus berkembang pengobatan yang dibutuhkan. Contohnya dengan pesat dan membutuhkan adalah pasien ACHD dengan gagal jantung, perhatian khusus. “Lebih dari 90% anak pemberian diuretik diketahui efektif untuk yang lahir dengan kelainan kongenital kini megontrol gejala. Tetapi saat ini terapi gagal bisa bertahan hidup, menjadikannya jantung yang paling sering dilakukan untuk berkembang menjadi populasi ACHD” pasien ACHD adalah Cardiac Resynchroniza- sambung dr. Anna Ulfah Rahajoe Sp.JP(K) tion Therapy (CRT). Begitulah penjelasan dr. FIHA. Selain itu, dr. Rahajoe juga Kino, SpJP (K) FIHA. menambahkan bahwa prevalensi ACHD Munculnya pandemi Covid-19 juga mencapai 6/1000 kelahiran hidup, berpengaruh terhadap populasi ACHD. dimana setiap tahunnya diperkirakanakan Menurut Dr. dr. Indriwanto Sakidjan Sp.JP(K) terus mengalami penambahan sebesar FIHA, PhD., pasien ACHD memiliki risko yang 5%. Sedikitnya 1,5 juta jiwa masyarakat lebih tinggi untuk mengalami penyakit paru. Indonesia termasuk dalam populasi Oleh karena itu, terinfeksi Covid-19 memiliki ACHD. Anak yang terlahir dengan CHD mortalitas dan morbiditas yang buruk. (OY) berupa Tetralogy of Fallot 16| Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Sport Cardiology moderator dr. Vito Damay, SpJP(K),FIHA. Narasumber: dr. Yusra Pintaningrum, SpJP(K),FIHA Dr. dr. Dyana Sarvasti, SpJP(K),FIHA, dr Sony Hilal Wicaksono, SpJP(K),FIHA Rekomendasi latihan dan kriteria yang orang dianjurkan untuk mempertahankan tepat untuk partisipasi olahraga pada aktifitas fisik dengan intensitas ringan- atlet kompetitif dengan penyakit sedang untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular telah dipublikasikan oleh tubuh. Penggunaan masker saat olahraga Sports Cardiology Section dari European masih menjadi kontroversi, namun tetap Society of Cardiology (ESC) pada tahun disarankan selama pandemi dengan 2005, dan terdapat beberapa aspek yang memperhatikan intensitas saat latihan. disempurnakan pada tahun 2018 dan Menjaga jarak juga dianjurkan saat latihan. 2019. Tujuan keseluruhan dari Menurut Belgian-Dutch Study, pada saat rekomendasi ini adalah untuk berjalan 4 km/jam, jarak yang dianjurkan 5 meminimalkan risiko efek samping yang meter, lari 14,4 km/jam dengan jarak 10 berkaitan dengan aktifitas olahraga yang meter. Bila saling berdampingan, diharapkan intensif. jarak 1,5 meter, bersepeda pelan 10 meter, dan bersepeda cepat 20 meter. Seperti yang kita ketahui bahwa latihan memiliki banyak manfaat pada sistem Workshop terakhir di hari minggu ini, kardiovaskular. Namun disamping itu mengambil tema sport cardiology in new walaupun jarang, latihan dapat normal era. Adapun yang menjadi moderator merangsang henti jantung mendadak adalah dr. Vito Damay, SpJP(K),FIHA. pada individu yang sebelumnya sedentary Pembicara pertama dr. Yusra Pintaningrum, atau memiliki riwayat penyakit SpJP(K),FIHA dengan judul the do’s and kardiovaskular. Formulasi resep latihan don’ts before, during, and after exercise yang aman untuk setiap individu harus throughout COVID-19 pandemic. Dilanjutkan mempertimbangkan banyak faktor topik easy prescription for cardiac exercise in termasuk adakah gejala sebelumnya, COVID-19 pandemic oleh Dr. dr. Dyana penyakit kardiovaskular yang mendasari, Sarvasti, SpJP(K),FIHA. Sedangkan dr Sony komorbiditas dan prediksi risiko kejadian Hilal Wicaksono, SpJP(K),FIHA membawakan penyakit kardiovaskular yang akan materi self monitoring in cardio exercise and datang. Pada era baru (new normal) di telecardiology. Jumlah peserta terdaftar pagi masa pandemi COVID-19, ini sebanyak 187 orang (YP) 17 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Angina dari Berbagai Perspektif Morning Symposium 1. Personalized Treatment in Angina : Where Do Angina Treatments Stand Today?. Menemani akhir pekan, simposium 1 yang SpJP (K), FIHA; dr. Elen, Sp.JP(K), FIHA. dimulai pada pukul 08.30 WIB ini berjudul “Narasumber pertama pada pagi ini Personalized Treatment in Angina : Where merupakan seorang kardiologist senior. Do Angina Treatments Stand Today? Saya baru lahir ketika beliau lulus Beberapa topik yang akan dibahas pendidikan” tutur dr. I Made Putra Swi adalah: Optimizing Angina Management : Antara, Sp.JP(K), FIHA (chairman simpo- A View From Metabolic Approach; Ad- sium 1), saat mempersilahkan dr. Sodiqur vancing in Angina Treatment Paradigm, untuk menyampaikan topik pertama Spotlight on Myocardial Perfusion; How to pada simposium ini. Dr. Sodiqur memulai Spot an Ischemic Heart: Non-invasive presentasinya dengan memaparkan View dengan narasumber berturut-turut bahwa angina merupakan manifestasi adalah dr. Sodiqur Rifqi, Sp.JP(K), FIHA, yang paling sering pada penyakit jantung FAsCC; dr. Siska Suridanda Danny, iskemik dan ditemukan 18 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
pada 1,6% populasi di dunia sehingga menunjukkan 70%-nya tidak memiliki obstruksi. Hal ini diakibatkan oleh angina menurunkan iskemia myocardium yang tidak hanya diakibatkan oleh stenosis arteri tapi banyak faktor lain. merupakan aspek yang penting untuk Pada studi mutakhir, heart rate secara linea manajemen chronic coronary syndrome terbukti berhubungan dengan konsumsi oksigen myocardium dan aliran darah (CCS) atau angina pektoris. koroner. Hal ini mendasari dijadikannya heart rate sebagai target terapi pada angina dan Kombinasi hemodinamik dan metabolik iskemia myocardium. Ivabradine merupakan dalam tatalaksana angina pectoris/CCS telah salah satu obat yang viable terkait hal ini, terbukti menurunkan gejala dan jelas dr. Siska pada kesimpulan meningkatkan kualitas hidup. Angina tidak presentasinya. hanya diakibatkan oleh adanya masalah pada pembuluh darah, namun juga masalah Bersama dengan dr. Siska, dr. Elen, di sel myokardium. Berdasarkan Guideline narasumber terakhir simposium ini juga European Society of Cardiology tahun 2019, merupakan staf kardiologi Universitas trimetazidine adalah salah satu obat yang Indonesia dan bertugas di Rumah Sakit Jan- direkomendasikan sebagai pilihan obat lini tung Harapan Kita, jelas chairman. Dr. Elen kedua. menjelaskan bahwa beberapa pemeriksaan noninvasif yang dapat dilakukan pada pasien Beliau memaparkan sebuah penelitian yang angina dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama adalah dari modalitas, diantaranya menunjukkan bahwa trimetazidine elektrokardiografi (EKG), Ekokardiografi, Single Photon Emission Computed merupakan anti-iskemia/antiangina yang Tomography (SPECT)/ Positron Emission Tomography (PET), Computed Tomography memiliki efikasi secara langung pada sel (CT), dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Kedua adalah stress test, diantaranya jantung dan telah terbukti bermanfaat bagi exercise, vasodilator agent, dan dobutamin. “memilih pemeriksaan noninvasif pada pasien angina “trimetazidin 1x sehari dapat pasien angina merupakan suatu seni”, tutur dr. Elen. Beliau kemudian memaparkan mengontrol gejala angina selama 24 jam”, keuntungan dan kerugian dari penggunaan CT, MRI, dan SPECT dalam manajemen tutur beliau. angina. Namun sebagai kesimpulannya, CT merupakan lini pertama modalitas Berpindah ke topik selanjutnya, dr. Siska noninvasif yang direkomendasikan. (ETW) selaku narasumber kedua mengajak peserta melihat angina dari sudut pandang yang berbeda. Menurut beliau, angina bukanlah hal yang mudah mengingat jumlah kasus yang banyak, diagnosis yang sulit (tidak ada biomarker yang unik untuk menjelaskan angina), dan adanya dilema terapeutik. Dilema terapeutik ini sering muncul akibat tingginya kejadian underdiagnoses pasien angina akibat dari terlalu fokus pada “stenosis arteri sebagai penyebab angina”. Padahal, hasil angiografi invasif pasien angina Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 19
Memahami Lebih Dalam Manfaat Pemberian Candesartan Dan Terapi Kombinasi Statin Dalam Menurunkan Mortalitas Dan Morbiditas Penyakit Kardiovaskular Workshop Managing Hypertension on Dyslipidemia Chairman: dr. Ismoyo Sunu Sp.JP(K) FIHA Panelis: dr. Yusuf Galenta dan dr. Idar Mapangga Narasumber: dr. Hananto Andriantoro Sp.JP(K) FIHA, dr. Pradana Tedjakusuma Sp.JP(K) FIHA, dan dr. Renan Sukmawan Sp.JP(K), ST, PhD Simposium kali ini diawali dengan dasarnya permasalahan utama pada pemaparan materi oleh dr. Hananto hipertensi adalah kerusakan miokard dan Andriantoro Sp.JP(K) FIHA. Dalam kerusakan pembuluh darah akibat presentasinya, beliau menjelaskan bahwa disfungsi endotel. Kedua mekanisme ini hipertensi merupakan salah satu nantinya yang akan menyebabkan penyebab utama kematian usia dini di terjadinya hipertrofi ventrikel kiri. dunia. Diperkirakan pada tahun 2025, jumlah penderita hipertensi di dunia akan Sebuah penelitian yang beliau kutip dari mencapai 1,56 miliar jiwa. The American Journal of Academy menyatakan bahwa penggunaan Meningkatnya insidensi hipertensi dari Angiotensin II Receptor Blocker (ARB) tahun ke tahun merupakan tantangan dalam menurunkan massa ventrikel kiri bagi seluruh dokter spesialis jantung lebih efektif dibandingkan dengan obat untuk terus berusaha menemukan hipertensi golongan lain. Salah satu obat manajemen terbaik untuk penanganan golongan ARB yang banyak digunakan hipertensi. Menurut dr. Andriantoro, pada adalah Candesartan 20 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Penelitian lainnya menyatakan bahwa statin dengan Ezetimibe dan PCSK9 inhibitor Candesartan efektif dalam mengurangi mampu menurunkan kadar kolesterol secara aterosklerosis, mengurangi kemungkinan signifikan tanpa memunculkan efek ruptur plak, dan mengurangi akumulasi samping. Atorvastatin merupakan obat makrofag di dalam plak. Melalui mekanisme golongan statin yang diketahui paling poten tersebut, Candesartan terbukti efektif dan paling aman untuk diberikan sebagai mencegah terjadinya stroke pada penyakit terapi preventif baik itu yang primer maupun kardiovaskuler. Oleh karena itu, dapat sekunder. disimpulkan bahwa pemberian Candesartan mampu mengurangi mortalitas dan Terdapat beberapa kelompok yang morbiditas penyakit kardiovaskular. memerlukan pemberian kombinasi obat-obat di atas. Kelompok pertama adalah Sebagai suatu penyakit multi organ, pasien yang mengidap dyslipidemia berat. penatalaksanaan hipertensi tentu tidak Kelompok kedua adalah pasien yang hanya befokus pada pemberian obat mengalami efek samping dengan pemberian golongan ARB. Untuk mengurangi mortalitas terapi sebelumnya. Kelompok terakhir dan morbiditasnya, dibutuhkan obat yang adalah pasien yang penyakit kardiovaskular mampu menurunkan kadar kolesterol. berulang. Begitulah pemaparasn yang Dalam hal ini, dr. Pradana Tedjakusuma disampaikan oleh dr. Renan Sukmawan Sp.JP(K) FIHA mengungkapkan bahwa Sp.JP(K), ST, PhD. (OY) pemberian kombinasi Perbandingan angiotension 2 receptor antagonist dengan golongan lainnya Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 21
Dilema Etik Penelitian Selama Masa Pandemi Pada symposium kali ini, Prof. Dr. dr. Budhi Setianto, Sp.JP (K) menjelaskan materi yang berjudul “Research Ethics Dilemma Amidst Covid-19 Pandemic: How To Solve Dilemma Without Crossing Ethics Border”. Suatu penelitian yang pernah dilakukan 9. Meninggalkan subjek yang menderita cedera penelitian; 10. Pemberian honorarium yang oleh ICTEC (Indonesia Clinical Training tidak wajar; 11. Eksploitasi subjek yang rentan. and Education Center), R.S. Cipto Pada dasarnya, penelitian selama masa pandemi Covid-19 sangat diapresiasi, tetapi Mangunkusumo dan Universitas ada beberapa hal yang memang membutuhkan perhatian lebih. Pasien atau Indonesia (2020) ditemukan 11 keluarga pasien yang berperan sebagai subjek penelitian sedang dalam kondisi takut, karakteristik penelitian dengan dilema sehingga pelaksaan penelitian harus dibuat sedemikian rupa agar membuat subjek tidak etika, antara lain: 1. Mengabaikan merasa terganggu. keselamatan/hak subjek; 2. Gagal Selain itu, subjek penelitian Covid-19 juga rentan dan harus dilindungi secara khusus. menjawab tujuan penelitian; (OY) 3. Menghasilkan kesimpulan yang menyesatkan; 4. Tidak meminta persetujuan atau mendapatkannya secara tidak tepat; 5. Tidak ada persetujuan etik dari Komisi Etik; 6. Membebankan biaya penelitian untuk subjek; 7. Tidak menghasilkan pembaharuan; 8. Melanggar prinsip keadilan; 22 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Managing ACS and Dyslipidemia What is the Untold Facts? Managing ACS and Dyslipidemia, What is the Untold Facts?. Chairman: dr. M. Fadil, Sp.JP(K), FIHA. Narasumber: dr. Yan Herry, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FSCAI; Dr. dr. Johanes Nugroho Eko Putranto, Sp.JP(K), FIHA, FICA, FAsCC, FESC; dr. I Gde Rurus Suryawan, Ph.D, Sp.JP(K), FIHA, FACC, FSCAI. Simposium 6 pada hari Sabtu, 24 Oktober Beliau berharap setelah penyampaian 2020 ASMIHA ke-29 kali ini berjudul materinya ini, tidak ada lagi perdebatan Managing ACS and Dyslipidemia, What is tentang pemberian DAPT jangka panjang the Untold Facts?. Simposium yang mulai atau jangka pendek. Beliau menjelaskan dipertengahan hari ini dipimpin oleh bahwa terapi DAPT selama 12 bulan yang dr. M. Fadil, Sp.JP(K), FIHA. Selaku direkomendasikan oleh guideline tidak chairman, dr. M. Fadil, Sp.JP(K), FIHA, merinci untuk masing-masing resiko membuka simposium dan selanjutnya pasien. Beberapa resiko yang dimaksud mempersilahkan para narasumber untuk adalah resiko iskemia dan resiko menyampaikan materi dengan waktu perdarahan. masing-masing selama 10 menit. Terkait resiko perdarahan, pasien dengan Terapi antiplatelet ganda/ dual resiko perdarahan rendah, pemberian anti-platelet therapy (DAPT) merupakan DAPT jangka pendek maupun jangka terapi yang diberikan pada pasien post panjang tidak memiliki pengaruh yang Percutaneus Coronary Intervention (PCI). signifikan. Namun jika terkait iskemia, DAPT after PCI: How long and for which pasien dengan resiko perdarahan rendah, patients?, diangkat menjadi topik pemberian DAPT jangka panjang terbukti pertama yang disampaikan oleh dr. Yan lebih baik dibandingkan pemberian Herry, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FSCAI. jangka pendek. 23 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Aspek-aspek tersebut harus tetap melainkan menurunkan mortalitas dipertimbangkan dalam pemberian DAPT, “DAPT seperti 2 mata pisau, satu sisi kardiovaskular dimana pada guideline mencegah thrombosis dan satu sisi lainnya pada pasien kondisi khusus dapat American College of Cardiology (ACC)/ meningkatkan mortalitas dan meningkatkan angka rekurensi iskemia myokard” ungkap dr. American Heart Association (AHA) 2018 dan Yan Herry European Society of Cardiology (ESC) 2019 direkomendasikan penggunaan statin dengan dosis paling tinggi yang dapat ditoleransi. Beda dengan dr. Yan Herry, Dr. dr. Johanes Sesi terakhir pada simposium ini diisi oleh dr. I Gde Rurus Suryawan, Ph.D, Sp.JP(K), Nugroho Eko Putranto, Sp.JP(K), FIHA, FICA, FIHA, FACC, FSCAI, dengan judul Endothelial Dysfunction in Coronary Arteri Disease. FAsCC, FESC membawakan topik yang Menurut beliau, adanya penurunan viabilitas berjudul High Intensity Statin In Dyslipidemia bio Natrium Oxide (NO) dan peningkatan reactive oxygen species (ROS) menjadikan Management, Is There Any Update?. Beliau penyakit arteri koroner sangat berkorelasi dengan awal terjadinya disfungsi endotel. mengawali presentasinya dengan Selanjutnya, beliau menjelaskan beberapa pilihan untuk assessment disfungsi endotel, menyampaikan “top 10 take home yaitu metode invasif (IC Asetilkolin dan adenosine), metode non invasif (brachial messages” dengan kesimpulan bahwa artery flow-mediated vasodilatation, carotid tatalaksana inisisasi (dan dosis inisial statin) duplex ultrasound, pulse wave velocity, pres- saat ini lebih ditentukan oleh status risiko sure pusation signal, dan terakhir adalah dengan biomarker. (ETW) dibandingkan dengan hanya kadar LDL kolesterol, besarnya resiko kardiovaskular pada pasien dislipidemia dapat dijadikan pertimbangan terapi agresif pada pasien dislipidemia, statin tidak hanya memiliki efikasi menurunkan kadar LDL, Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 24
NOAC: Terapi Terbaru Yang Terbukti Efektif Dalam Penanganan Venous Thromboembolisme Chairman: dr. Emanoel Oepangat, SP.JP(K) FIHA Narasumber: Dr. dr. Lugyanti Sukrisman, Sp.PD-KHOM Dr. dr. Hariadi Hariawan Sp.PD, SP.JP(K) FIHA dan dr. RM Reza Juniery Sp.JP(K) MKes. FIHA Panelis: dr. Idar Mapangga, dr. Novi Kurnianingsih, dr. Musnidarti Hiperkoagulopati adalah suatu orang di Amerika Serikat terdiagnosis mengalami (VTE), dengan angka kematian komplikasi yang sering ditemukan pada yang cukup tinggi yakni mencapai 100.000 per tahun. Venous Thromboembolisme penderita Covid-19. Menurut penjelasan dapat bermanifestasi klinis sebagai Deep Vein Thrombosis (DVT), Pulmonary Dr. dr. Lugyanti Sukrisman, Sp.PD-KHOM, Embolisme (PE) ataupun keduanya. Sebanyak 50% kasus VTE bersifat pada awalnya Covid-19 menyebabkan iatrogenic. terjadinya proses trombo-inflamasi yang Menurut European Heart Journal Cardio (2019) yang dikutip oleh dr. Hariawan, menyebabkan gangguan pada perfusi pasien VTE harus mendapatkan terapi awal antikoagulan segera. Dalam hal ini, paru, dan selanjutnya akan menyebabkan obat yang sering diberikan adalah Low Mollecular Weight Heparin (LMWH) atau gangguan perfusi hampir seluruh organ. fondaparinux. Selanjutnya akan dimulai pemberian antikoagulan oral, dalam hal Mekanisme hiperkoagulopati pada ini yang paling direkomendasikan adalah Novel Oral Anticoagulant (NOAC) yang penderita Covid-19 diawali dengan proses terdiri dari apixaban, dabigatran, edoxaban, dan rivaroxaban. aktivasi sitokin proinflamasi yang kemudian akan menyebabkan sindroma agregasi platelet, dan selanjutnya mengakibatkan thrombosis mikrovaskular dan perdarahan. Manifestasi klinis akibat terjadinya hiperkoagulopati adalah Venous Thromboembolisme (VTE), sambung Dr. dr. Hariadi Hariawan Sp.PD, SP.JP(K) FIHA. Setiap tahunnya, diperkiarakan 900.000 25 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Beberapa penelitian menunjukan bahwa komplikasi pada pasein. dr. RM Reza Juniery efikasi NOAC terbukti lebih efektif daripada Sp.JP(K) MKes. FIHA mengatakan bahwa Vitamin K antikoagulant (VKA). Selain itu, apabila terjadi pemberian terapi awal NOAC juga memiliki efek samping yang terlambat dilakukan, atau pemberian terapi cenderung rendah jika dibandingkan dengan pada pasien tidak adekuat, maka hal ini akan antikoagulan yang lain. Novel Oral menyebabkan perburukan kondisi. Ketika Anticoagulant yang efikasinya paling efektif terjadi komplikasi yang menyebabkan adalah edoxaban. kondisi VTE menjadi kompleks, maka diperlu dilakukan Percutaneus Venous Intervention Penanganan yang cepat dan tepat (PCI). (OY) merupakan kunci utama untuk mencegah terjadinya Sesi tanya jawab Simposium NOAC Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 26
Terapi Anti Diabetik pada Cardiovascular Outcome Trials Tujuan manajemen T2DM Judul daripada afternoon symposium 2, Mekanisme patofisiologi pada diabetes adalah from safety to benefi the dapat memberikan kontribusi terhadap gagal unexpected legacy of T2D CVOTs. Adapun jantung. Hiperglikemia, resistensi insulin, dan yang menjadi chairman adalah Prof. Dr. dr hiperinsulinemia dapat meningkatkan Budi Yuli Setianto, SpJP(K)FIHA, dengan ASCVD (atherosclerotic cardiovascular panelis dr Febtusia, SpJP(K),FIHA, dr disease), hipertensi, gangguan metabolik, Yusra Pintaningrum, SpJP(K),FIHA, dan dr. gangguan fungsi seluler, perubahan struktur, Infan Ketaren, SpJP(K),FIHA. cardiac autonomic neuropathy, dan aktifasi neurohormonal, yang akhirnya dapat Materi pertama dibawakan oleh Prof. Dr. menyebabkan kardiomiopati dan gagal jantung. dr. Sidartawan Soegondo, SpPD,KEMD, FACE dengan judul new perspective on recent cardiovascular outcome trials with Dr. Nauli menjelaskan suatu penelitian yang glucose lowering therapies, dilanjutkan menunjukkan gagal jantung pada pasien dengan materi CVD in diabetes: going dengan diabetes lebih buruk prognosisnya beyond glucose control oleh dr Siti Elkana dibanding yang tanpa diabetes berdasarkan Nauli, SpJP(K),FIHA dan dr Dyah Wulan dari fraksi ejeksi. Jadi, sebenarnya kegagalan Anggrahini, SpJP(K),FIHA yang metabolik pada miokard dan perifer membawakan materi gestasional menyebabkan resistensi insulin, anemia, diabetes and later risk of cardiovascular hiperurisemia, dan cardiac cachexia. Dalam disease. kesimpulannya, beliau memaparkan bahwa SGLT2 inhibitors terbukti bermanfaat pada Prof Sidartawan menjelaskan mengenai pasien gagal jantung hipertensi dengan SLGT-2 inhibitor CVOTs (CV outcomes trials), dimana pemberian empaglifozin diabetes tipe 2, guideline secara signifikan dapat menurunkan insiden atau perburukan dari nefropati merekomendasikan untuk menggunakan dan menurunkan laju filtrasi glomerulus pada pasien diabetes dengan penyakit obat tersebut pada kasus diabetes tipe 2 kardiovaskular. yang memiliki risiko tinggi terjadinya gagal jantung. Materi terakhir membahas mengenai Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 |27
diabetes dalam kehamilan. Hiperglikemia Penyakit kardiovaskular dapat terjadi pada yang pertama kali dideteksi saat kehamilan awal dekade pertama dan meningkat 25 harus diklasifikasikan diabetes mellitus in tahun setelah melahirkan. Penatalaksanaan pregnancy atau gestasional diabetes termasuk pencegahan risiko kardiovaskular mellitus (GDM). GDM merupakan intoleransi serta kolaborasi erat dengan sejawat obstetri glukosa yang menghasilkan hiperglikemia penting untuk mencegah kejadian yang pertama kali dialami selama kehamilan. kardiovaskular dimasa yang akan datang Sebanyak 7% dari semua kehamilan memiliki pada pasien dengan diabetes gestasional. komplikasi GDM. (YP) Hubungan antara DM gestasional dengan risiko kardiovaskular 28 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
A ernoon Symposium 3: Strategi Penanganan Kasus Kardiovaskular Presentasi Kasus oleh dr. Paskariatne Probo Dewi Sp.JP dan dr. Lim Choon Pin Dalam presentasi kasus yang berjudul Rumah sakit jantung diharapkan mampu “Enhancing Heart Failure Management menerapkan beberapa strategi seperti Through Harnessing Latest Data” dr. Pas- meningkatkan pemahaman pasien terha- kariatne Probo Dewi Sp.JP menyam- dap penyakitnya, melibatkan keluarga paikan tentang karakteristik pasien gagal dalam proses penyembuhan, pastikan jantung di Indonesia. Beliau menyatakan pasien paham mengenai hal-hal yang bahwa pasien gagal jantung paling banyak harus dilakuakn paska rawat inap, mem- berasal dari Pulau Jawa dan Sumatra, bangun komunikasi yang baika antara dimana 65% dari keseluruhan pasien petugas kesehatan dengan pasien. adalah laki-laki, dengan usia rata-rata 40-49 tahun. Dr. Lim Choon Pin menjelaskan presenta- si kasus yang berjudul “ADHF – Turning Dalam presentasinya, dr. Dewi menjelas- Pitfals Into Opportunity”. Dr. Pin sendiri kan bahwa salah satu metode yang digu- merupakan konsultan kardiologi di nakan untuk meningkatkan kualitas pe- Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapur. layanan kesehtan jantung adalah dengan Dalam presentasinya, beliau mengatakan memaksimalkan fungsi rumah sakit jan- bahwa pada pasien Acute Decompensat- tung yang ada di Indonesia. Sejauh ini, ed Heart Failure (ADHF) yang dirawat di sudah terdapat 9 rumah sakit jantung, rumah sakit, pemberian awal sacubi- dimana 6 diantaranya terletak di Pulau tril-valsartan terbukti lebih efektif dalam Jawa dan 3 lainnya di Pulau Sumatra. menurunkan kadar NT-proBNP daripada pemberian enalapril. (OY) 29 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Pulmonary Hypertension : Status 2020 Symposium on Pulmonary Hypertension : Status 2020. Chairman: dr. Agnes Lucia Panda, Sp.JP(K), FIHA. Narasumber: dr. Mochamad Arif Nugroho, Sp.JP(K), FIHA dan dr. Muhammad Ridwan, Sp.JP(K), FIHA, Prof. dr. Noriaki Emoto Sebagai salah satu agenda Internasional, Jepang ini memperlihatkan beberapa narasumber ASMIHA tidak hanya berasal dari praktisi dalam negeri melainkan juga peneliti asal Indonesia yang berhasil luar negeri. Pada ASMIHA ke-29, Prof. dr. Noriaki Emoto merupakan salah satu menyelesaikan penelitiannya disana. Hal narasumber internasional yang diundang ASMIHA ke-29. Pada simposium yang ini tentunya tidak merugikan acara ini berjudul “pulmonary hypertension: status 2020” ini beliau menyampaikan materi justru menjadikannya sebuah wadah dengan judul translational research on pulmonary hypertension- from bench to penyemangat untuk mengembangkan bed. keilmuan. Translational research Dua narasumber lain pada simposium ini juga tidak kalah menarik, dr. Mochamad menjembatani temuan-temuan riset Arif Nugroho, Sp.JP(K), FIHA dan dr. Muhammad Ridwan, Sp.JP(K), FIHA, dasar, seperti temuan biomedis dan menyampaikan materi yang penting untuk praktek sehari-hari yaitu temuan epidemiologis, kemudian echocardiography findings in defining mengimplementasikannya pada level prognosis for patient with pulmonary individu pasien dan populasi. Pada hypertension dan the role of cardiac reha- bilitation in pulmonary hypertension pa- tients. (ETW) presentasinya, pemiliki salah satu laboratorium di Kobe, Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 30
Perubahan Paradigma pada Manajemen Angina : Apakah Pasien Sudah Mendapat Pelayanan Yang Optimal? Simposium Chronic Stable Angina (CSA) Management, What We Have Learned and Where Are We Going Chairman: dr. Nahar Taufiq Sp.JP(K) FIHA Narasumber : Sunarya Soerinata Sp.JP(K) FIHA, dr. A. John Camm, dan dr. Vireza Pratama Manoefris Sp.JP(K) FIHA Sebagai suatu gejala utama penyakit Selanjutnya, 50% sisanya mengalami kurang dari satu serangan per minggu, kardiovaskular, penatalaksanaan dan dianggap asimtomatis. farmakologis angina memiliki beberapa Melihat masih tingginya angka kekambuhan angina setelah mendapat variasi. Pada sebagian besar kasus, terapi seperti yang telah disebutkan, maka penelitian yang bertujuan untuk ditemukan bahwa pemberian terapi menemukan tatalaksana farmakologis yang paling efektif masih terus dilakukan. farmakologis tidak memberikan dampak Salah satu narasumber pada symposium ini adalah dr. A. John Camm. Beliau yang siginifikan terhadap kesembuhan menjelasakan tentang suatu obat yaitu Renolazine (Ranexa) yang di indikasikan pasien. Suatu penelitian yang dikutip untuk pasien dewasa dengan angina pectoris stabil yang tidak terkontrol atau oleh dr. Sunarya Soerinata Sp.JP(K) FIHA yang tidak mentoleransi pada anti angina lini pertama. Obat ini bekerja dengan menyatakan bahwa setelah penggunaan mengurangi aliran ion natrium ke sel-sel otot jantung sehingga mengurangi jumlah beta blocker pada 78% pasien, nitrat kerja kalsium panjang pada 53% pasien, antagonis kalsium pada 40% pasein, ivabradine pada 11% dan trimetazidine pada 7%, separuh dari pasien tetap bergejala dan mengalami gangguan kualitas hidup. Selin itu, sebanyak 39% mengalami 1-3 serangan per minggu selama 4 minggu setelahnya, 11% mengalami serangan >3 kali per minggu selama 4 minggu terakhir. 31 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
yang memasuki sel-sel. Dengan angina dan dapat menjadi pengobatan lini berkurangnya aliran kalsium ke sel-sel, maka pertama pada beberapa kasus. dapat membantu kerja jantung dengan meningkatkan aliran darah ke otot jantung Pada sebagian pasien, kombinasi beta dan mengurangi gejala angina pectoris. blocker atau CCB dengan renolazine dapat digunakan. Selain itu dijelaskan obat ini Berdasarkan jurnal penelitian ilmiah yang memiliki efek hemodinamik yang minimal dikutip dari Venkotaraman et al 2009 dibandingkan dengan obat anti angina mengenai efek dari renolazine pada stress lainnya. miocardiac ischemia. Obat ini dapat mengurangi 10 % ukuran defek perfusi Selain memberikan tatalaksana yang tepat, reversible pada pasien miocardiac ischemia yang menggunakan renolazine selama 3-4 penentuan stratifikasi risiko pada pasien minggu. angina juga perlu dilakukan. Menurut Selain itu pada pasien simptomatik dengan kronik CAD dan menggunakan renolazine penjelasan dr. Vireza Pratama Manoefris, sebagai terapi konvensional efektif dalam 1). Mengurangi frekuensi angina dan Sp.JP(K) FIHA, stratifikasi risiko penggunaan nitrogliserin sublingual, 2). Memperpanjang durasi latihan serta kardiovaskular direkomendasikan waktu terjadinya iskemia dan angina, 3). Menghilangkan efek substansial pada berdasarkan penilaian klinis dan uji tekanan darah dan detak jantung. Pada penelitian lain juga dipaparkan mengenai diagnostik. Stratifikasi risiko sebaiknya renolazine pada pasien dengan diabetes dan PJK, obat ini dapat menurunkan secara menggunakan stress imaging atau Coronary absolute HbA1c. Computed Tomography Angiography (CCTA), dr. Camm juga menjelaskan guideline ESC 2019 mengenai diagnosis dan manajemen atau sebagai alternatif EKG stress disarankan chronic coronary syndrome, dimana renolazine dapat dipertimbangkan sebagai pada pasien dengan suspek atau baru pengobatan lini kedua untuk mengurangi frekuensi didiagnosis dengan CAD. Stratifikasi risiko kardiovaskular pada pasien simptomatik dengan profil klinis risiko tinggi, direkomendasikan dengan Invasive Coronary Angigraphy (ICA) yang dilengkapi dengan FFR/iFR, terutama jika gejala tidak merespon pengobatan medis. ICA dengan FFR/iFR juga direkomendasikan pada pasien yang menjalani perawatan medis dengan gejala ringan atau tanpa gejala, di mana stratifikasi risiko non-invasif menunjukkan risiko kejadian tinggi. (OY) Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 32
Best Paper from Indonesian Journal of Cardiology Best Paper from Indonesian Journal of Cardiology Salah satu agenda pada ASMIHA ke-29 diantaranya: Hemodynamic Congestion at adalah menghimpun para ilmuan untuk berbagi kasus yang pernah didapatkan Hospital Discharge Predicts Rehospitalization dalam bentuk “Call for abstract/paper”. Agenda ini diumumkan pada tanggal 24 During Short Term Follow Up in Acute Heart Juni 2020. Per tanggal 17 Agustus yang merupakan deadline pengumpulan Failure Patients yang dibawakan oleh dr. Yoga abstract/paper, didapatkan 126 artikel penelitian, 40 meta analysis/systematic Waranugraha, Sp.JP(K), FIHA, Detailed review, 241 case report, dan 379 abstrak telah disubmit pada web ASMIHA. Precision of Computed Tomography Angiography Compared to Invasive Angiography in Di erent Coronary Vessels: Overestimate, Underestimate, or Concordance?, yang dibawakan oleh dr. Teuku Muhammad Haykal Putra, Sp.JP(K), FIHA, Predictors of Appropriate Shocks and Pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020 telah Ventricular Arrhythmia in Indonesian with dilakukan simposium untuk Brugada Syndrome yang dibawakan oleh mendiskusikan paper terbaik dari dr. Ardian Rizal, Sp.JP(K), FIHA, dan E ect of Indonesian Journal of Cardiology. dr. Sunu Myocardial Fibrosis on Left Ventricular B. Raharjo, Sp.JP(K), FIHA hadir sebagai Function in Rheumatic Mitral Stenosis: A chairman pada simposium ini. Terdapat 4 Preliminary Study with Cardiac Magnetic paper terbaik yang dibahas Resonance yang dibawakan oleh dr. Elen, , Sp.- JP(K), FIHA. (ETW) Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 33
Tips dan Trick Melakukan Penelitian Simposium “How To Get Research Publish” Narasumber: dr. Dian Andina Munawar, Sp.JP(K), PhD., FIHA, dr. Indah S Widyaning Sp.JP (K) Ms., MSc-CMFM, FIHA, dan dr. A John Camm Sesi ini diawali dengan pemaparan dari Hal ini bertujuan untuk mencari kekurangan dr. Dian Andina Munawar, Sp.JP(K), PhD., ataupun kesalahan dalam proposal penelitian. FIHA. Beliau memberikan beberapa tips agar penelitian mendapatkan sponsor Sesi selanjutnya diisi oleh dr. Indah S dana. Menurut beliau, peneliti harus Widyaning Sp.JP (K) Ms., MSc-CMFM, FIHA. mampu meyakinkan pihak sponsor Beliau menyampaikan bagaimana kelebihan bahwa penelitian yang akan dilakukan dan kekurangan pada jenis data penelitan, baik akan memberikan keuntungan bagi yang primer maupun sekunder. Menurut dr. sponsor. Oleh karena itu, dalam proses Widyaning metode pengambilan data dapat diskusi dengan sponsor, harus terjalin disesuaikan dengan penelitian yang akan komunikasi yang baik, peneliti harus dilakukan, masing-masing jenis data yakni mampu menyampaikan ide-ide yang yang primer ataupun sekunder memiliki menarik. Tips terakhir yang menurut kelebihan dan kekurangan. “Jadi, sebelum beliau sangat penting adalah, peneliti melakukan suatu penelitian, penting untuk disarankan untuk meminta beberapa menyusun rencana penelitian dengan matang” orang untuk membaca proposal sebelum demikianlah kesimpulan yang disampaikan diberikan pada pihak sponsor. oleh dr. A John Camm. (OY) Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 34
Simposium 24 Oktober ditutup dengan diskusi kasus interaktif Symposium: Interactive Case Bring Up Your Cases. Chairman: dr. Jajang Sinardja, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC. Panelist: dr. Ardian Rizal, Sp.JP(K), FIHA. Narsumber: dr. Ajeng Dias Puspitasari; dr. Andini Agustina; dr. Rissa Ummy. Simposium ASMIHA ke-29 pada hari By Fetal Echocardiography in Suspected Sabtu, 24 Oktober 2020 ditutup dengan diskusi kasus interaktif. Pada sesi ini, Systemic Lupus Erythematosus During dr. Jajang Sinardja, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, bertugas sebagai chairman. Pregnancy: A Rare Case Report yang Terdapat 3 kasus yang didiskusikan. dibawakan oleh dr. Rissa Ummy. Sesi ini Kasus yang pertama adalah Inadvertent kemudian ditutup dengan diskusi Misplacement Lead of Temporary Pace- bersama panelist dan peserta. Panelist yang bertugas pada sesi ini adalah maker into The Left Ventricle in Atrial dr. Ardian Rizal, Sp.JP(K), FIHA. Kasus- kasus yang didiskusikan merupakan Septal Defect Patient : How Do We Know? kasus-kasus pilihan yang menarik dan relatif jarang ditemukan. Dr. Jajang sangat yang dibawakan oleh dr. Ajeng Dias mengapresiasi para narasumber, Puspitasari. Kasus kedua adalah Brugada menurut pengakuan beliau, kasus-kasus Syndrome Unmasked by the Full Stomach tersebut belum pernah ditemukan olehnya. Hal ini menunjukkan betapa Test in an Asymptomatic Patient with luasnya ilmu kardiologi, “kami butuh dokter-dokter muda seperti kalian yang Family History of Sudden Death: A Case mau mengeksplorasi keilmuannya”, ungkap beliau. (ETW) Report yang dibawakan oleh dr. Andini Agustina, yang terakhir adalah Congenital Atrioventricular Block Detected Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 35
Asmiha Go Virtual, Pertama Dalam Sejarah Kardiologi Indonesia! Langkahnya riang dan tetap semangat. Bunda Jetty – demikian kita biasa menyapa beliau melangkah ke studio di venue ASMIHA 2020 di Ritz Carlton Jakarta. Setelah aktif menjadi panitia dan faculty bertahun tahun ASMIHA sejak sangat lama dan kali ini tahun 2020 menjadi Virtual apa komentar beliau? “ Setiap perubahan, pasti ada penyesuaia dan hidup ini pasti ada perubahan yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri!” kata beliau sambil tertawa. Dr. Je y Sedyawan, SpJP (K), Hal positif dari ASMIHA virtual adalah peserta FIHA, FAsCC jadi bisa lebih menghemat biaya dan waktu, tidak perlu transport dan tidak terhalang jarak khususnya hal ini bagi dokter dokter umum sebagai ujung tombak pelayanan. Hal yang disayangkan memang pasti menjadi pembicara sementara kardiolog ada perbedaan ketika tidak melihat senior dengan pengalaman dan kearifannya langsung audiens saat diskusi menjadi moderator” berlangsung namun hal ini mungkin butuh adaptasi karena kemajuan “ingat tetap simpan rasa memiliki PERKI ini teknologi walaupun di pandemi corona- karena di pundak generasi mudalah masa membuat kita maju jauh kedepan. depan PERKI, dan jadilah cendekiawan muda Banyak hal yang sebelumnya tidak kita yang taqwa kepada Tuhan, hadirkan Tuhanmu bayangkan namun sekarang dapat dalam setiap tindakanmu”. “jadi kardiolog terwujud. muda, majulah dirimu membawa nama baik inaheart, PERKI di kancah nasional dan in- “Senior-senior spesialis jantung PERKI ternasional” terlihat makin mendukung Terimakasih bunda Jetty , pesan-pesan Bunda akan selalu kami ingat. Sehat selalu Bunda perkembangan generasi muda dengan Jetty. (VAD) memberikan jalan dan kesempatan kardiolog muda, Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 36
Sisi Baik Dari Pandemi Tampak Di Asmiha 2020 Setelah tahun lalu sukses memimpin panitia Asean Federation Congress of Cardiology, tahun ini perubahan drastis terjadi karena pandemi. Setiap hari rapat dan mengurusi satu persatu workshop di ASMIHA, tentu ada perbedaan dengan ASMIHA sebelumnya yang menarik dipandang dari perspektif dr. AAL (demikian inisial tenar nya beliau). Menurut dr Antonia pada hari ke 2 semua sudah semakin terbiasa. Virtual meeting juga ada enaknya karena bisa lebih fokus mengikuti workshop dan daya serapnya lebih tinggi. Respon audiens virtual juga ada bedanya, karena ada nya fitur chat room maka lebih DR. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP(K), banyak audiens yang bertanya FIHA, FAsCC, FAPSIC, FSCAI (kadang-kadang kalau seminar biasa, sebagian peserta ada yang mungkin malu bertanya atau tidak sempat bertanya karena waktu tidak cukup). Dengan adanya banyak pertanyaan di chat room simposium virtual maka moderator yang lihai dapat merangkum pertanyaan yang sesuai konteks dan relevan. Ke depan sangat mungkin diadakan symposium hybrid (ada yang virtual dan ada yang ke venue ). Namun demikian, dr AAL juga merasa kehilangan momen ngopi-ngopi bareng teman sejawat di event ASMIHA. Baiklah dok semoga dalam waktu yang tidak lama bisa kembali dilakukan ngopi barengnya! Terimakasih dok! ( VAD) 37 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Ilmu Vena Penting Untuk Kardiolog! Dr. Taofan, SpJP (K), Workshop Vena merupakan salah satu yang FIHA, FICA, FAsCC. favorit dalam ASMIHA 2020 ini. Perkembangan ilmu vaskuler khususnya vena mencakup penyakit thromboemboli vena hingga intervensi pada insufisiensi vena kronis. Kenapa seorang kardiolog perlu belajar ilmu vena? Menurut dr Taofan karena penyakit vena merupakan kompetensi seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dan merupakan salah satu penyakit yang sebenarnya sering namun sering tidak terdeteksi seperti halnya fenomena gunung es. Menurut dr Taofan, ASMIHA kali ini sangat berkesan karena ternyata dengan adaptasi teknologi dan platform virtual, malah antusiasme dari dokter-dokter untuk turut bergabung sangat tinggi. Panitia ASMIHA pun bekerja keras dengan segala tantangannya untuk memberikan yang terbaik hingga acara terbilang sukses. (VAD) Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 38
Hipertensi Masih Terus Dibahas, Mengapa? Dr. Arieska Ann Sunarta, SpJP(K), FIHA Seorang yang sangat passionate dibidang kardiologi khususnya hipertensi. Sampai saat ini masih merupakan figur yang menjadi guru bagi kardiolog yang meminati hipertensi. Menurut dr Ann, demikian beliau sering disapa; hipertensi ini sangat menarik karena hampir tiap tahun selalu ada yang baru. Mekanisme dan patogenesisnya sebenarnya belum sepenuhnya dapat dijelaskan. Pedoman tatalaksana hipertensi pun selalu diperbarui, bahkan dalam waktu yang relative singkat dibandingkan tatalaksana penyakit lainnya. Hipertensi juga salah satu penyakit yang masih menjadi masalah di negara berkembang dan negara-negara Asia. Menarik ketika mengetahui ada kehadiran beliau sebagai reviewer di pedoman tatalaksana Hipertensi dari International Society of Hypertension; apakah itu terlalu menyederhanakan hipertensi atau malah sangat membantu? menurut dr Ann kehadiran guideline ISH 2020 tersebut sangat membantu karena tidak semua negara atau daerah memiliki fasilitas atau sumber daya yang sama untuk dapat melakukan tatalaksana Hipertensi yang ideal menurut negara maju seperti Amerika dan Eropa. Sehingga perlu adanya panduan agar tatalaksana esensial pada hipertensi tetap dapat menurunkan risiko kardiovaskular dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya di daerah setempat. Beliau masih berharap kedepan peminat bidang hipertensi dari kardiolog Indonesia bisa ikut terlibat dalam project internasional dan turut berkontribusi dalam bidang hipertensi di dalam maupun luar negeri. Baik dr. Ann, kami akan selalu terinspirasi oleh semangat dr Ann. Terimakasih dok. (VAD) 39 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Snapshot 40 | Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020
Snapshot Sampai Jumpa di The 30th ASMIHA 2021 Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 41
Lebih Dari 4000 kunjungan Booth Virtual ASMIHA 2020 Sukses Besar Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 42
Bulletin Asmiha 29th - 25 Oktober 2020 | 3
Search
Read the Text Version
- 1 - 44
Pages: