PUBLIKASI  PENATAAN  AGRARIA  2021                                    JAKARTA  EDISI DUA  JULI - DESEMBER 2021    PILOT PROJECT                                APLIKASI  PERCEPATAN  TORA                                             PTM    DARI PELEPASAN                               Direktorat Jenderal  KAWASAN HUTAN                                 Penataan Agraria                                             meluncurkan aplikasi  EVALUASI                                   Pemberdayaan Tanah  KINERJA KANWIL                                Masyarakat (PTM).  BPN PROVINSI    Monitoring dan Evaluasi Kinerja Tahun  2021
Akhfian Mustika Agung                              Tim Media Penataan Agraria                                           Saprilsyah                                      Wisnu Santoso                                       Abdul Fathoni    2 PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2
PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2  3
\"Reforma Agraria sebagai              suatu konsep yang dapat                 memberikan sebesar-               besarnya kemakmuran           rakyat, kegiatan seyogyanya              meliputi Penataan Aset,           Penataan Penggunaan Tanah,                dan Penataan Akses\"                                               Andi Tenrisau                                                   Direktur Jenderal Penataan Agraria    4 PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2
Juli...
DIREKTUR JENDERAL                                                       PENATAAN AGRARIA DORONG                                                       PERCEPATAN KEGIATAN                                                       PENATAAN AGRARIA DI PUSAT                                                       DAN DAERAH                                                                               Jakarta - Direktorat Jenderal Penataan Agraria                                                                             melaksanakan Rapat Evaluasi Capaian Kinerja Semester I                                                                             Kegiatan Penataan Agraria. Rapat yang dipimpin langsung                                                                             oleh Direktur Jenderal Penataan Agraria, Dr. Andi Tenrisau,                                                                             S.H., M.Hum., dilaksanakan secara daring pada Jumat                                                                             (02/07/2021).                                                                             Dalam paparannya, Direktur Jenderal Penataan Agraria,                                                                             menyampaikan capaian kinerja Direktorat Jenderal Penataan                                                                             Agraria sampai dengan tanggal 30 Juni 2021 yaitu realisasi                                                                             fisik sebesar 25,10% dan realisasi keuangan sebesar 24,11%.                                                                             “Saya harap tim di pusat segera melakukan koordinasi                                                                             dengan tim di daerah agar membuat Rencana Aksi untuk                                                                             percepatan kegiatan supaya kita bisa mengejar                                                                             ketertinggalan. Salah satu hal yang bisa dilakukan yaitu                                                                             dengan melakukan tahapan-tahapan yang bisa didahulukan                                                                             agar penyerapan bisa terus berjalan” jelasnya.    6 PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2
GTRA SUMMIT BENTUK                     GTRA Summit akan mengambil tema    REVITALISASI GTRA                                         “Paduserasi  Implementasi   UUCK:  DALAM PELAKSANAAN                                         Harmonisasi Tata Ruang, Reforma Agraria                                           dan Perlindungan Masyarakat Adat,    REFORMA AGRARIA Tradisional dan Lokal” dan secara khusus                                         adalah pelaksanaan Reforma Agraria di  Jakarta - Kementerian ATR/BPN                                         wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan pulau-  terus mendorong pelaksanaan                                         pulau kecil terluar pasca ditetapkannya  Reforma Agraria, salah satunya                                         Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020  menginisiasi pelaksanaan Gugus                                         tentang Cipta Kerja (UUCK). “Melalui GTRA  Tugas Reforma Agraria (GTRA)                                         Summit diharapkan terjadi revitalisasi GTRA  Summit di Kabupaten Wakatobi,                                         untuk mendukung pelaksanaan Reforma  Provinsi Sulawesi Tenggara.                                         Agraria,” ujar Direktur Jenderal Penataan  Rencananya kegiatan ini akan                                         Agraria, Andi Tenrisau, Jumat (09/07/2021).  diselenggarakan pada Oktober 2021.    Tidak sendiri, dalam pelaksanaan       Selain itu, Andi Tenrisau mengharapkan agar    kegiatan ini Kementerian ATR/BPN penyelenggaraan GTRA Summit di masa yang  juga bekerja sama dengan Pemerintah akan datang adalah dapat mendorong  Provinsi Sulawesi Tenggara.                                         terciptanya kemakmuran dan kesejahteraan                                           masyarakat secara umum di seluruh wilayah                                           Negara Kesatuan Republik Indonesia dan                                           secara khusus masyarakat hukum adat,                                           masyarakat lokal dan masyarakat tradisional                                           di wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan                                           pulau-pulau kecil terluar.    PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2                              7
Jakarta – Sejak dahulu, pembangunan di wilayah Jawa Bagian Utara        “Pengembangan potensi wilayah Pawonsari sebenarnya sudah  dianggap selalu lebih pesat dibanding wilayah Jawa Bagian Selatan. Hal  dilakukan sejak era Kepala BPN, Pak Joyo Winoto. Waktu itu, telah  ini dikarenakan kondisi geografis di wilayah utara Pulau Jawa yang      dilakukan pemetaan sehingga kita memiliki data-data tematik yang  relatif datar, sehingga memungkinkan untuk membangun infrastruktur      dapat digunakan untuk pengembangan daerah tersebut,” ujar Direktur  serta berbagai macam fasilitas umum. Hal ini berbeda dengan di wilayah  Jenderal Penataan Agraria, Andi Tenrisau, Rabu (28/07/2021).  selatan, yang memang banyak terdapat bukit dan pegunungan.                                                                          Data-data tematik yang dimiliki oleh Kementerian ATR/BPN antara lain  Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan niat Pemerintah Pusat         misalnya, adalah data kemampuan tanah, data mengenai Rencana Tata  serta Pemerintah Daerah untuk mengembangkan wilayah Jawa Bagian         Ruang Wilayah (RTRW) serta data tematik lainnya. \"Akan tetapi, data-  Selatan. Pada tahun 2002, tiga kepala daerah menandatangani             data tersebut perlu diperbaharui karena akan digunakan sebagai bahan  Memorandum of Understanding (MoU). MoU tersebut ditandatangani          suatu kajian sehingga dapat memberikan kita solusi mengenai  oleh Bupati Gunung Kidul, Bupati Wonogiri, serta Bupati Pacitan.        pengembangan pada wilayah Pawonsari,” ujar Andi Tenrisau.    Pawonsari merupakan bentuk kerja sama antar daerah dari tiga provinsi   Lebih lanjut, Direktur Landreform mengatakan bahwa Kementerian  yang berbeda. Sebenarnya kerja sama ini digagas sejak tahun 1986        ATR/BPN bersama Pemda serta K/L lain telah melakukan tinjauan  dengan latar belakang untuk membangun Jawa Bagian Selatan.              lapangan serta mencari apa yang menghambat pembangunan Jawa                                                                          Bagian Selatan      KEMBANGKAN WILAYAH JAWA BAGIAN    SELATAN MELALUI PAWONSARI           ANDI TENRISAU    8 PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2
EVALUASI KINERJA KEGIATAN      PENATAAN AGRARIA DI     DAERAH DAN PEMBAHASAN  REFOCUSING TAHAP III DAN IV    Jakarta – Direktorat Jenderal Penataan Agraria kembali    melaksanakan Rapat Evaluasi Capaian Kinerja    Kegiatan Penataan Agraria di Daerah Tahun 2021,    rapat ini sekaligus juga membahas tentang Refocusing    kegiatan tahap III dan tahap IV pada hari Jumat    (30/07/2021).    .Rapat dibuka oleh Direktur Jenderal Penataan Agraria,    Andi Tenrisau, S.H., M.Hum., Beliau menjelaskan latar    belakang diadakannya rapat ini, yaitu untuk    mengevaluasi sekaligus memonitoring perkembangan    kinerja semester satu dan memastikan apakah semua    yang telah ditargetkan dapat dilaksanakan. Jika    kegiatannya diprediksi tidak memungkinkan selesai    maka segera dilaporkan. Demikian juga, apabila    kegiatannya dapat diselesaikan maka diinformasikan    kapan waktunya.    .Rapat kemudian dipimpin oleh Sekretaris Direktorat    Jenderal Penataan Agraria, Awaludin, S.H., M.H., yang    menyampaikan Review singkat capaian kegiatan    penataan agraria di pusat dan daerah dan    mengarahkan terkait refocusing sehingga diharapkan    para Kepala Bidang Penatan dan Pemberdayaan    dapat memperhatikan tata cara refocusing dari    Sekretaris Jenderal. Kemudian beliau mempersilahkan    para Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan    untuk dapat memberikan paparan secara singkat    mengenai  capaian,  refocusing         dan  target    terselesaikannya seluruh kegiatan. Rapat dilanjutkan    dengan pemaparan oleh para Kepala Bidang    Penataan dan Pemberdayaan dan berlangsung    dengan produktif dengan banyak diskusi menarik dari    masing-masing Kepala Bidang dengan Jajaran    Direktorat Jenderal Penataan Agraria.    .Sebagai penutup, Direktur Jenderal Penataan Agraria    mengarahkan bahwa hasil evaluasi dikaji secara    mendalam untuk selanjutnya diberi arahan ke daerah.    Lalu mengenai refocusing harap dipertimbangkan    Kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) karena    PEN harus diutamakan sesuai arahan presiden.    Kalaupun terpaksa direfocusing, pastikan tahapan    kegiatan tetap ada dan kualitas teknis pekerjaan    terjamin walaupun volume dikurangi.    PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2                   9
Kementerian ATR/BPN        TERUS MEMPRIORITASKAN PROGRAM STRATEGIS NASIONAL      SALAH SATUNYA DENGAN KEGIATAN REDISTRIBUSI TANAH.    Di tahun 2021 ini, target kegiatan redistribusi tanah sebanyak       483.334 bidang yang tersebar di 29 provinsi. Yuk simak           infografis berikut untuk mengetahui sebaran target                                 redistribusi tanah tahun ini.    10  PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2
TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN JAWA SELATAN, KEMENTERIAN ATR/BPN    ADAKAN DISKUSI LANJUTAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN PAWONSARI    Dalam upaya percepatan             Hadir di kesempatan yang sama, Senthot Sudirman, Ketua Sekolah                                     Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), sekaligus Koordinator Satgas  pelaksanaan   pengembangan         Kajian dan _Road Map_ Pawonsari menyampaikan _update_ dari                                     pelaksanaan Pawonsari. “Perkembangan mengenai Pawonsari ini  kawasan Kabupaten Pacitan,         kita sedang menyusun _Road Map_ dengan melihat kondisi wilayah                                     di tiga kabupaten berdasarkan penggunaan lahan, pola ruang, jenis  Kabupaten Wonogiri dan             batuan, pendidikan, jenis kelamin serta usia penduduk yang nanti                                     akan berpengaruh terhadap _Road Map_ yang akan kita susun  Kecamatan Wonosari, Kabupaten      dalam pembangunan Pawonsari,\" jelasnya.    Gunung Kidul atau yang disebut    dengan Pawonsari sebagai model    pengembangan Jawa Selatan,    Kementerian Agraria dan Tata    Ruang/Badan   Pertanahan    Nasional (ATR/BPN) mengadakan    Rapat Percepatan Pelaksanaan    Pawonsari secara daring, pada    Selasa (27/07/2021). Rapat ini    membahas sejauh mana progres    pembangunan Pawonsari yang    dipaparkan oleh Tim Satgas    Percepatan    Pembangunan    Pawonsari.    \"Kita akan melakukan pendataan    terlebih dahulu terhadap potensi    perkembangan                serta    permasalahan di wilayah    Pawonsari di mana nanti akan    dilakukan pendataan di masing-    masing wilayah tersebut,\" ujar    Andi Tenrisau, Direktur Jenderal    Penataan Agraria Kementerian    ATR/BPN dalam pengarahannya.    Menurutnya, dalam rencana    pembangunan Pawonsari harus    terlebih dahulu mengetahui    potensi yang ada di wilayah    tersebut. \"Kita harus terlebih    dahulu mengetahui potensi    wilayah baik dari sumber daya    alam, sumber daya buatan serta    sumber daya manusia, karena    dengan mengetahui hal-hal    tersebut akan bisa menentukan    arah bisnis dari pembangunan    Pawonsari ini,\" ungkapnya.    PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2                             11
Agustus ..
STRATEGI KEMENTERIAN ATR/BPN DALAM  PENGEMBANGAN WILAYAH PAWONSARI    Jakarta – Pembangunan wilayah Jawa Bagian Selatan menjadi perhatian      Direktur Landreform, Sudaryanto menjelaskan tugas masing-masing pokja. \"Untuk  pemerintah, khususnya Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan           Tim Pokja Pusat bertugas untuk mengoordinasikan segala kebutuhan  Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Namun, untuk membangun wilayah            pengembangan Pawonsari di antara Kementerian dan Lembaga di Pusat yang  tersebut tentunya tidak semudah membangun wilayah Jawa Bagian            diketuai oleh Direktur Landreform. Tim Pokja Koordinasi di Daerah yang bertugas  Utara. Alasan utamanya adalah kondisi geografis yang sangat berbeda      untuk mengomunikasikan kebutuhan pengembangan Pawonsari di antara tiga  antara Jawa Bagian Utara dengan Jawa Bagian Selatan.                     provinsi dan tiga kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil)  Pendekatan geografis akhirnya dilakukan dengan melihat kondisi           D.I. Yogyakarta,\" kata Sudaryanto.  tersebut. Melalui gagasan Pawonsari, Kementerian ATR/BPN terus           Direktur Landreform juga mengatakan untuk Tim Pokja Penyusunan _Roadmap_  melakukan pengumpulan data-data guna menelisik potensi                   dipimpin oleh Ketua Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional (STPN) bertugas untuk  pengembangan Pawonsari. Kegiatan tersebut dilakukan oleh Direktorat      menyusun _roadmap_ yang akan digunakan sebagai panduan bagi seluruh tim  Jenderal (Ditjen) Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN, melalui          mengenai pengembangan yang sesuai dilaksanakan untuk Pawonsari ke depan.  Direktorat Landreform. Selain itu, Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA)  telah melakukan rapat koordinasi.                                        “Hipotesis kami pengembangan Pawonsari akan dilakukan pada bidang  Langkah berikutnya, Kementerian ATR/BPN telah membentuk tiga Tim         pariwisata. Hal ini dikarenakan dengan kondisi wilayah geografis yang sangat  Kelompok Kerja (Pokja) dalam gabungan satuan tugas, yang terdiri dari    identik dengan pegunungan karet serta pantai,” lanjut Direktur Landreform.  Tim Pokja Koordinasi di Pusat, Tim Pokja Koordinasi di Daerah serta Tim  Walaupun masih dalam tahap pengkajian, Direktur Landreform mengharapkan  Pokja Penyusunan _Roadmap_. “Tim Satgas diberikan waktu satu             bahwa kegiatan pengembangan Jawa Bagian Selatan dapat memperbaiki kondisi  sampai dua bulan untuk bekerja, setelah itu kita dapat menentukan        hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana. “Harapan besar kami  kebijakan ke depan mengenai Pawonsari,” ujar Direktur Jenderal           tiga wilayah ini suatu saat dapat menjadi Kawasan Khusus Ekonomi Pawonsari,”  Penataan Agraria, Andi Tenrisau, Rabu (28/07/2021).                      ujar Sudaryanto.    14                                                                       PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2
Jakarta - Dalam pelaksanaan Sistem Penataan     NERACA PENATAGUNAAN  Agraria Berkelanjutan (SPAB) yang dirancang                    TANAH, SATU DATA  oleh Direktorat Jenderal Penataan Agraria,  terdapat salah satu komponen yaitu                       UNTUK SEMUA ASPEK  Penatagunaan Tanah. Sistem penatagunaan  tanah diperlukan dalam memberikan arahan  makro program pertanahan dan program  sektoral lainnya di dalam kerangka SPAB.    “Penataan penggunaan tanah diarahkan untuk       PERENCANAAN  mendukung penataan aset dan penataan akses      PEMBANGUNAN  dalam reforma agraria, sehingga diharapkan  dapat mengurangi ketimpangan Penguasaan,  Pemilikan Penggunaan dan Pemanfaatan tanah  (P4T) dan peningkatan pendapatan masyarakat,”  tutur Dirjen Penataan Agraria, Andi Tenrisau  secara daring pada Selasa (03/08/2021).    Diwawancara secara terpisah, Direktur  Penatagunaan Tanah, Sukiptiyah menjelaskan  terkait instrumen yang berhubungan dengan  Penatagunaan Tanah yang bernama Neraca  Penatagunaan Tanah (NPGT). Berdasarkan PP  No 16 tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah,  Neraca Penatagunaan Tanah adalah  perimbangan antara ketersediaan tanah dan  kebutuhan penguasaan, penggunaan dan  pemanfaatan tanah menurut fungsi kawasan  (Rencana Tata Ruang/RTR). “Dalam NPGT, kita  bisa melihat dalam periode tertentu apakah  terjadi perubahan penggunaan tanah, apakah  penggunaan tanah eksisting sudah sesuai  dengan tata ruang, dan apakah tanah tersedia  untuk pembangunan,” tutur Direktur  Penatagunaan Tanah, Sukiptiyah.    Data NPGT ini tak hanya berguna bagi  Pemerintah Daerah dan K/L terkait semata,  namun juga bagi masyarakat seperti akademisi  dan pelaku usaha. Data ketersediaan tanah  yang termuat dalam NPGT dapat menjadi  informasi terkait lokasi-lokasi potensial yang  memenuhi syarat untuk berinvestasi dan  bahkan sebagai informasi awal bagi  kepentingan Bank Tanah. Ke depannya akan  dikembangkan basis data NPGT yang dapat  memudahkan data ketersediaan tanah ini untuk  dapat diakses oleh pelaku usaha maupun  masyarakat luas.    PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2           15
16    KEMENTERIAN ATR/BPN DUKUNG      PENGEMBANGAN BUAH NUSANTARA                                      MELALUI OPTIMALISASI LAHAN                       Penataan ADgEraNrGiaANBSeISrTkEeMlanjutan                                               Jakarta – Sebagai upaya meningkatkan produksi dan investasi buah                                             nusantara, kolaborasi lintas sektor dapat ditempuh demi kebijakan yg                                             terintegrasi dan komprehensif. Kementerian ATR/BPN melalui Direktorat                                             Jenderal Penataan Agraria, turut serta mendorong kebijakan pemerintah                                             melalui aspek penataan agraria untuk pengembangan komoditas buah                                             tertentu.                                             Direktur Jenderal Penataan Agraria, Andi Tenrisau menjelaskan bahwa di                                             masa pandemi seperti saat ini, salah satu sektor yang bertumbuh                                             dengan baik adalah sektor pertanian serta perannya berkontribusi dalam                                             Produk Domestik Bruto (PDB). Salah satu sub sektornya adalah                                             Hortikultura yang terdiri dari komoditas buah, sayur, tanaman obat dan                                             tanaman hias, ujarnya pada Webinar Gelar Buah Nusantara, pada Kamis                                             (12/08/2021).                                             Menurut Andi Tenrisau, perlu adanya penyediaan lahan untuk                                             pengembangan komoditas buah. Ia juga menjelaskan analisanya terkait                                             potensi dan penggunaan lahan bagi komoditas buah nusantara. Adanya                                             potensi lahan hortikultura ini dapat menjadi peluang untuk                                             mengoptimalisasi ketersediaan lahan untuk pengembangan buah                                             nusantara sehingga dapat dilakukan pengadaan tanah. “Selain itu, juga                                             dapat melalui kebijakan pemerintah berupa kegiatan Sistem Penataan                                             Agraria Berkelanjutan (SPAB) dan kegiatan Reforma Agraria,” ujar Andi                                             Tenrisau.                                             Menurut Andi Tenrisau, strategi percepatan dalam implementasi SPAB                                             untuk pengembangan komoditas tertentu, sistem ini terdiri dari                                             bagaimana melaksanakan penataan agraria dengan didasari input                                             berupa basis data. Basis data ini terdiri dari data spasial dan tekstual.                                             Atas analisa berdasarkan input data yang ada, akan dilakukan penataan                                             aset dan penataan penggunaan tanah.                                             Lebih lanjut, kegiatan SPAB juga melakukan penataan akses yaitu                                             berupa pemberdayaan masyarakat serta pendampingan-                                             pendampingan. Selanjutnya, Andi Tenrisau menjelaskan bahwa                                             pelaksanaan Reforma Agraria dapat juga diprioritaskan untuk                                             pengembangan buah nusantara.                                                                                                                      PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2
PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2  17
Kementerian ATR/BPN    Dukung Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya  Peningkatan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19    Bekasi - Tanah merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan kesejahteraan                     Menurutnya, banyak pekerja-  masyarakat, sehingga di dalam pembangunan ekonomi ditekankan bagaimana tanah  dapat dimanfaatkan secara maksimal. Khususnya tanah-tanah yang tidak digunakan dapat          pekerja di Kawasan Industri  dimanfaatkan menjadi lahan produktif sehingga dapat meningkatan perekonomian  masyarakat banyak.                                                                            Jababeka yang terdampak  Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan  Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil dalam kunjungan kerjanya ke Kota Jababeka,               pandemi. Untuk itu, perlu  Kabupaten Bekasi, Selasa (17/08/2021). Kunjungan kali ini dalam rangka melakukan  peninjauan langsung terhadap pemanfaatan lahan dan pemberdayaan masyarakat di                 memberdayakan masyarakat  Botanical Garden Jababeka. Turut mendampingi, Direktur Jenderal Penataan Agraria, Andi  Tenrisau; Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Andri Novijandri; serta Kepala              agar masyarakat yang  Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi, Hiskia Simarmata.  Menurut Menteri ATR/Kepala BPN, pemanfaatan tanah yang tidak terpakai bisa                    terdampak PHK, bisa tetap  meningkatkan produktivitas tanah sekaligus meningkatan perekonomian masyarakat,  khususnya di tengah Pandemi Covid-19. \"Kami sangat mendukung program ini, terima              bertahan      hidup   dan  kasih untuk PT Jababeka yang telah memfasilitasi lahan seluas 2 hektare untuk membantu  teman-teman yang terdampak Covid-19, agar bisa memanfaatkan tanah yang tidak                  meningkatkan          taraf  digunakan di tengah kota untuk kegiatan pertanian,\" ungkap Sofyan A.Djalil.  \"Ini adalah salah satu contoh pemberdayaan masyarakat yang saya pikir cukup berhasil.         perekonomian mereka. \"Di  Walaupun, kondisi tanahnya tidak terlalu cocok untuk bawang, namun dengan intervensi  yang tepat dengan pupuk organik yang tepat sehingga hasil panennya cukup bagus. Ini           Kawasan Industri Jababeka  perlu kita dukung supaya dalam keadaan sulit seperti saat ini bagi pekerja yang terkena  PHK bisa memanfaatkan lahan yang telantar menjadi sesuatu yang produktif,\" tambah             kan tenaga kerjanya banyak,  Menteri ATR/Kepala BPN.  Sofyan A.Djalil juga mengatakan bahwa Kementerian ATR/BPN sangat peduli terhadap              belum lagi pabrik-pabrik di  program pemberdayaan masyarakat. Untuk mendukung hal tersebut, ia menuturkan saat  ini sedang diperkenalkan apa yang disebut dengan hak, batasan dan tanggunh jawab              sini kurang lebih ada sekitar 1  (_rights, restrictions and responsibilities_) untuk pengaturan tanah agar lebih mudah dan  lebih pasti. \"Jadi tanah memiliki fungsi sosial, ada hak, batasan dan tanggung jawab bagi si  juta tenaga kerja. _Utilize idle  pemilik tanah. Kemudian jika terdapat tanah yang tidak digunakan akan kita atur untuk  masyarakat, agar bisa digunakan, namun dengan aturan dan perjanjian sehingga tidak            asset and empower the  menimbulkan permasalahan di kemudian hari,\" ucapnya.  Pada kesempatan yang sama, _Founder & Chairman_ Jababeka Group, Setyono Djuandi               people_ jadi bagaimana kita  Darmono mengatakan, pandemi Covid-19 justru memberikan kesempatan bagaimana  berpikir dan berinovasi agar lahan-lahan yang tidak digunakan dapat dimanfaatkan              memberdayakan orang-orang,  dengan memberdayakan masyarakat sekitar kawasan industri Jababeka yang terdampak  pandemi. \"Kita tidak boleh melihat lahan kosong dan tidak dimanfaatkan, ini harus             dikasih pelatihan agar bisa  dimanfaatkan. Apalagi di masa pandemi ini banyak pekerja yang terkena PHK,\" kata  Darmono.                                                                                      memanfaatkan lahan-lahan                                                                                                  yang nganggur tadi,\"    18  PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2
PENGUATAN LAYANAN PERTIMBANGAN TEKNIS  PERTANAHAN DI PROVINSI BALI, NTB DAN NTT    Denpasar – Direktorat Penatagunaan Tanah            Kegiatan ini merupakan sosialisasi atas terbitnya                                                      Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 12 Tahun 2021  melaksanakan kegiatan Penguatan Layanan             tentang Pertimbangan Teknis Pertanahan yang                                                      merupakan tindak lanjut atas terbitnya PP No 21  Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) pada hari      Tahun 2021 tentang Penyelenggaran Penataan                                                      Ruang. Melalui sosialisasi ini, diharapkan seluruh  Senin (23/8/2021). Kegiatan dengan metode           pelaksana di Kab/Kota dapat memahami                                                      mekanisme dan alur layanan PTP kaitannya  hybird ini dibuka oleh Sekretaris Direktorat        dengan Sistem OSS dan Sistem KKPR    Jenderal Penataan Agraria dan diikuti secara    luring  oleh  seluruh  seksi  Penataan    dan    Pemberdayaan Lingkup Kanwil BPN Prov. Bali dan    secara daring dari Kanwil BPN Prov. Nusa    Tenggara Barat dan Kanwil BPN Prov. Nusa    Tenggara Timur.    Hadir   sebagai        narasumber,        Direktur    Penatagunaan Tanah, Sukiptiyah, S.P., M.Si.,    beserta Kasubdit dari Direktorat Penatagunaan    Tanah dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan    Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Bali.    PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2                                                                   19
KEMENTERIAN ATR/BPN APRESIASI KEBERHASILAN      PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN                                   MINAHASA SELATAN        Minahasa Selatan - Tenaga Ahli Menteri          Pada kesempatan yang sama, Direktur PTM,      ATR/Kepala BPN Bidang Pengembangan              Andri Novijandri mengatakan bahwa      Kelembagaan Reforma Agraria, Hermawan           pemberdayaan tanah masyarakat yang      bersama Direktur Pemberdayaan Tanah             dibangun Kantah Kabupaten Minsel dianggap      Masyarakat (PTM) pada Direktorat Jenderal       sudah sangat baik dan diharapkan mampu      Penataan Agraria, Andri Novijandri melakukan    menjadi contoh bagi Kantah lain untuk      kunjungan ke Kec. Mondoinding, Kab. Minahasa    diterapkan. \"Saya sangat mengapresiasi      Selatan (Minsel). Kunjungan tersebut dilakukan  dengan apa yang sudah dilakukan Kantah      dalam rangka melihat bagaimana keberhasilan     Minsel. Terlihat program pemberdayaan di sini      sistem yang dibangun Kanwil BPN Prov.           sudah sangat berkembang dari segi pertanian,      Sulawesi Utara melalui Kantah Kab. Minsel       UMKM hingga pendampingan dan produksi      terkait pemberdayaan tanah masyarakat yang      diversifikasinya. Kita harapkan sistem      berada di Desa Pinasungkukan & Desa             pemberdayaan di sini bisa kita terapkan di      Kakenturan, Kec. Mondoinding pada Selasa        kantah lainnya\" ujarnya.      (24/08/2021).                                   .                                                      Andri Novijandri juga mengatakan bahwa                                                      dengan melihat potensi yang ada, Kementerian                                                      ATR/BPN akan mendukung penuh kegiatan                                                      pemberdayaan yang ada di Kec. Mondoinding.                                                      \"Hasil dari kunjungan ini kita bisa melihat begitu                                                      besar potensi dan peluang yang ada di sini.                                                      Didukung juga budaya petani di sini sudah                                                      sangat tinggi, pengetahuan akan bertani dan                                                      produksi juga sudah sangat bagus dan mengerti                                                      bagaimana mengolah tanah mereka secara                                                      efisien, kita akan dukung para petani dengan                                                      terus melakukan pendampingan bagi mereka\"                                                      ujarnya.    20                                                  PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2
DUKUNG KEMUDAHAN BERUSAHA      Kementerian ATR/BPN dorong kesiapan Pelaksanaan             Pertimbangan Teknis Pertanahan di Daerah    Serang - Kementerian ATR/BPN melalui             Terkait dengan teknis pelaksanaan PTP saat ini,  Direktorat Jenderal Penataan Agraria             Dirjen Penataan Agraria menerangkan terdapat  melaksanakan Pembinaan Penatagunaan Tanah        tiga kegiatan pokok pada PTP. Di antaranya,  di Kantor Wilayah BPN Prov. Banten, tepatnya di  pertama sebagai dasar untuk diterbitkannya  Kota Serang pada Jumat (27/08/2021). Kegiatan    Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang  ini diselenggarakan dalam rangka                 (KKPR). Kedua, memberikan rekomendasi tanah  menyosialisasikan kegiatan Pertimbangan          negara yang berasal dari tanah timbul. Ketiga,  Teknis Pertanahan (PTP) di daerah, yang          penyelenggaraan kebijakan penggunaan dan  berkaitan erat dengan kemudahan berusaha di      pemanfaatan tanah\" ujarnya.  Indonesia pasca Undang-Undang Nomor 11  Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UUCK).           Turut mendampingi Dirjen Penataan Agraria,                                                   Direktur Penatagunaan Tanah, Sukiptiyah  Dalam kesempatan ini, Direktur Jenderal          beserta jajaran. Sebagai informasi, kegiatan ini  Penataan Agraria, Andi Tenrisau memaparkan       berlangsung selama dua hari, yakni pada  terkait dengan pemanfaatan tanah dan ruang       tanggal 26 s.d. 27 Agustus 2021 dan  berbasis Risk Based Approach atau RBA. Hal ini   dimoderatori secara apik oleh Kepala Bidang  sehubungan dengan diterbitkannya UUCK, di        Penataan dan Pemberdayaan Kanwil BPN  mana sebelum adanya UUCK, pelaksanaan            Provinsi Banten, Farida Widyartati. Para peserta  kegiatan usaha perlu menggunakan pendekatan      yang hadir pada kegiatan ini, dipastikan  izin di mana seluruh kegiatan usaha harus        menerapkan protokol kesehatan yang ketat.  memiliki izin. \"Dengan diterbitkannya UUCK,  dapat mengubah konsepsi kegiatan usaha dari  berbasis izin menjadi penerapan standar dan  berbasis risiko atau yang dikenal dengan RBA\"  ujarnya.    PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2            21
SINERGI MENJADI KUNCI      SUKSESNYA REFORMA AGRARIA    Jakarta – Pelaksanaan Reforma Agraria tidak hanya  “Melihat struktur pelaksanaannya, hampir semua                                                     K/L, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD)  menjadi tugas Kementerian ATR/BPN, melainkan       terlibat dalam hal ini. Oleh karena itu, komitmen                                                     dan sinergitas menjadi hal yang penting untuk  menjadi tugas beberapa Kementerian/Lembaga         diingat. Kita juga perlu membangun kesepahaman                                                     sehingga pelaksanaan Reforma Agraria menjadi  (K/L). Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 86   efektif dan efisien” ujarnya.                                                     .Reforma Agraria memiliki konsep yaitu penataan  Tahun 2018 tentang Reforma Agraria, Pemerintah     kembali struktur penguasaan, pemilikan,                                                     penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang  telah membentuk Tim Reforma Agraria Nasional,      berkeadilan melalui penataan aset dan disertai                                                     dengan penataan akses untuk kemakmuran rakyat  yang diketuai langsung oleh Menteri Koordinator    Indonesia.                                                     .Pada kegiatan tersebut, Kakanwil BPN Prov. Maluku  Bidang Perekonomian.                               Utara, Abdul Azis menyampaikan bahwa dalam                                                     pelaksanaan Rakor GTRA kali ini dapat menjadi  Direktur Jenderal Penataan Agraria, Andi Tenrisau  acuan dalam pelaksanaan kegiatan GTRA, baik di                                                     tingkat provinsi maupun di tingkat kab/kota,  mengatakan       bahwa  Reforma  Agraria           sehingga dapat mendorong dan meningkatkan                                                     koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait  diselenggarakan oleh beberapa K/L. “Dengan         di Prov. Maluku Utara    melihat hal tersebut, saya melihat bahwa sinergi    menjadi kata kunci suksesnya pelaksanaan Reforma    Agraria” ujar Dirjen Penataan Agraria saat    memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi    Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi    Maluku Utara, secara daring, Jumat (27/08/2021).    Dalam pelaksanaan Reforma Agraria, Tim Reforma    Agraria Nasional dibantu oleh GTRA Pusat. Andi    Tenrisau mengungkapkan bahwa dalam struktur    organisasinya, GTRA Pusat diketuai oleh Menteri    ATR/Kepala BPN.    22                                                 PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2
KOMITMEN PEMERINTAH MEMBANGUN  KAWASAN PERBATASAN MELALUI REFORMA  AGRARIA DI PULAU-PULAU KECIL TERLUAR    Jakarta - Pembangunan infrastruktur yang    merata di seluruh wilayah Indonesia terus    menjadi komitmen pemerintah, baik itu    pembangunan di kepulauan besar, maupun    pulau-pulau kecil terluar yang merupakan    wilayah pinggiran atau batas negara Indonesia    dengan negara tetangga. Untuk mendukung    pembangunan tersebut, pemerintah melalui    Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan    Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memberi    perhatian terhadap pemberian kepastian    hukum atas tanah pada pulau-pulau kecil    terluar melalui Reforma Agraria.    \"Agar tidak menjadi hal yang merugikan    negara maupun masyarakat, saat ini persoalan    pertanahan di lingkup pulau-pulau terluar di    perbatasan Indonesia tengah menjadi fokus    pemerintah. Untuk mengatasi permasalahan    itu, Kementerian ATR/BPN memiliki program    yaitu salah satunya program Reforma Agraria,\"    ujar Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN    (Wamen ATR/Waka BPN), Surya Tjandra, dalam    acara webinar #RoadtoWakatobi dengan    tema \"Reforma Agraria di Pulau-Pulau Kecil    Terluar: Komitmen Membangun Negeri dari    Pinggiran\" secara daring, Senin (23/08/2021).    Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal    Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN, Andi    Tenrisau mengungkapkan bahwa perlu adanya    kesepakatan   bersama             dengan    kementerian/lembaga lainnya yang terkait.    Beberapa hal yang perlu disepakati di antaranya    yaitu bagaimana mekanisme yang baik kepada    masyarakat yang tinggal di wilayah pulau-pulau    kecil terluar dan pesisir, dengan keterbatasan    akses dan informasi maka pemerintah harus    hadir untuk kemudahan dalam kaitannya    memberikan hak-haknya untuk dapat    didaftarkan.    PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2            23
September..
DITJEN PENATAAN AGRARIA DORONG  PEREKONOMIAN MASYARAKAT MELALUI  PROGRAM PEMBERDAYAAN TANAH  MASYARAKAT         Ternate – Direktorat Jenderal Penataan    Program pemberdayaan tanah masyarakat       Agraria melalui Direktorat Pemberdayaan   merupakan program pemerintah untuk       Tanah Masyarakat bersama dengan           meningkatkan perekonomian masyarakat       Kantor Wilayah BPN Provinsi Maluku        berbasis optimalisasi pemanfaatan aset tanah       Utara melakukan peninjauan lokasi         yang dimiliki. Kementerian ATR/BPN dalam       penanganan akses dengan sektor Usaha      rangka pemberdayaan tanah masyarakat       Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)         berperan sebagai fasilitator dan katalisator       dalam rangka program Pemberdayaan         antara masyarakat dengan pihak yang dapat       Tanah Masyarakat di Kelurahan Tongole     mendukung pengembangan kegiatan       dan Kelurahan Tobolobo Kota Ternate       usahanya sehingga masyarakat bisa       pada Jumat (27/08/2021).                  mengembangkan usahanya.         Usaha yang ditinjau adalah usaha          Pada lokasi ini Kantor Pertanahan Kota       pengrajin bambu dan petani cabai.         Ternate telah kolaborasi bersama Dinas       Masyarakat didampingi oleh para Field     Koperasi dan UKM serta Dinas Pertanian       Staf Pemberdayaan Tanah Masyarakat        dalam rangka pengembangan akses reform       Kota Ternate untuk mendorong program      berupa bantuan alat produksi dan sarana       pemberdayaan tanah masyarakat agar        prasarana pertanian. Kegiatan akan       dapat berjalan dengan baik dan tepat      dilanjutkan dengan penguatan kapasitas       sasaran melalui identifikasi potensi dan  kelembagaan, fasilitasi akses permodalan dan       kendala yang dihadapi serta               akses pasar guna mendukung peningkatan       pendampingan.                             ekonomi masyarakat setempat dari hulu ke                                                 hilir.  26                                                                           PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2
DIRJEN PENATAAN AGRARIA                              Sesampainya di lokasi, Andi Tenrisau bertemu                                                       dengan salah satu penerima sertipikat hasil  APRESIASI PELAKSANAAN                                pelaksanaan LPRA di Kabupaten Nganjuk. Andi  LPRA DI KABUPATEN                                    Tenrisau menyampaikan harapannya kepada  NGANJUK                                              penerima sertipikat, \"Harapannya, ketika sertipikat                                                       sudah diberikan maka sedapat mungkin dijaga  Nganjuk - Dalam rangka percepatan pelaksanaan        dan tidak dijual lagi karena tujuan dari kegiatan ini  reforma agraria yang berdampak langsung bagi         adalah membagikan tanah guna mengurangi  pemerataan dan penguatan ekonomi rakyat,             ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia\"  Direktorat Jenderal Penataan Agraria mengunjungi     ujarnya.  lokasI LPRA di Kabupaten Nganjuk pada Rabu  (01/09/2021).                                        Dalam kunjungannya ke lokasi tersebut, Andi  Lokasi Prioritas Reforma Agraria di Kabupaten        Tenrisau turut didampingi oleh Kepala Kantor  Nganjuk merupakan lokasi usulan dari GEMA PS         Pertanahan Kabupaten Nganjuk, Masduki, dan  yang bersumber dari heredistribusi tanah. Lokasi     Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan  ini masuk dalam Prioritas 1 pelaksanaan LPRA dan     Kanwil BPN Provinsi Jawa Timur, Barkah Yoelianto.  sudah terbit sertipikatnya sebanyak 150 bidang (150  KK) seluas 53 Ha.  Direktur Jenderal Penataan Agraria, Andi Tenrisau,  mengapresiasi kegiatan reforma agraria yang  dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten  Nganjuk. \"Saya sangat mengapresiasi kinerja  jajaran Kantor Pertanahan Kabupaten Nganjuk  yang sudah berhasil melaksanakan LPRA sesuai  yang diharapkan\" ungkapnya.    PUBLIKASI PENATAAN AGRARIA |  EDISI 2                                                                       27
SUSUN NERACA    PENATAGUNAAN TANAH    SEKTOR PERKEBUNAN                            PENGELOLAAN TANAH HARUS DITUJUKAN  DIRJEN PENATAAN AGRARIA:             BAGI KEMAKMURAN RAKYAT    Jakarta – Penatagunaan tanah merupakan hal penting dalam    menyelenggarakan peruntukan dan ketersediaan tanah bagi masyarakat serta    salah satu kewajiban negara dalam menguasai tanah. Oleh sebab itu,    Kementerian ATR/BPN melalui Ditjen Penataan Agraria, menyusun rencana    umum terkait penatagunaan tanah yang tercantum dalam Pasal 14 UUPA.    Jessica Wilde              Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Penataan  shares how to              Agraria, Andi Tenrisau dalam FGD Pelaksanaan                            Neraca Penatagunaan Tanah (PGT) Sektoral        overcome             Perkebunan secara daring dan luring bersama  writer's block.            jajaran Ditjen Perkebunan, Kementerian  Story on p. 20            Pertanian di Hotel Ashley Jakarta, Senin                            (25/10/2021). Menurutnya, kegiatan ini                            strategis karena bersentuhan dengan                            kemakmuran serta kepentingan rakyat                            sebagaimana amanat UUD 1945.                              Dirjen Penataan Agraria menyebutkan, Neraca                            PGT disusun untuk kepentingan negara;                            kepentingan peribadatan; pusat-pusat                            kegiatan masyarakat; perkembangan kegiatan                            perkebunan, pertanian, perikanan; serta                            perkembangan kegiatan industri, transmigrasi,                            dan mineral atau pertambangan.Ia juga                            menyampaikan bahwa Penyusunan Neraca PGT                            sektor perkebunan harus berimbang antara                            ketersediaan tanah dan kebutuhan di sektor                            perkebunan. Hal ini dilakukan dengan tiga                            tahapan, yakni bagaimana ketersediaan tanah                            di suatu wilayah untuk kegiatan kawasan                            tertentu, sejauh mana perubahan yang terjadi                            dalam periode waktu tertentu, dan                            berdasarkan analisa ke arah mana penggunaan                            tanah harus diwujudkan.                              Pada kesempatan yang sama, Direktur PGT,                              Sukiptiyah menyampaikan bahwa sektor                              perkebunan berkontribusi cukup signifikan                              dalam  pertumbuhan                         ekonomi.  Ia                              menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini,                              output yang diharapkan salah satunya ialah                              adanya update gambaran umum penguasaan                              atas penggunaan tanah perkebunan.                                     PENATAAN AGRARIA |  6
PENATAAN AGRARIA    DIRJEN PENATAAN  AGRARIA :    PENTINGNYA KOLABORASI ANTAR K/L UNTUK MENDORONG PELAKSANAAN AKSES  REFORMA AGRARIA DI KECAMATAN WARUNG KIARA    Kabupaten Sukabumi                                                                                      “Kegiatan ini betul-                                                                                     betul berdampak                                                                                         dalam aspek                                                                                       kehidupan kita                                                                                       sehingga kami                                                                                          melakukan                                                                                     kolaborasi karena                                                                                         semua harus                                                                                            terlibat”    Dalam rangka mewujudkan             pelatihan pada penerima objek     “Kegiatan ini betul-betul    korporatisasi petani penerima       reforma agraria dan pelaku yang   berdampak       dalam   aspek    redistribusi tanah di Kecamatan     akan menggarapnya. “Kegiatan ini  kehidupan kita sehingga kami    Warung       Kiara  Kabupaten       merupakan kolaborasi antara       melakukan kolaborasi karena    Sukabumi Provinsi Jawa Barat        lembaga yang memutuskan untuk     semua harus terlibat”, tuturnya.    dilaksanakan acara Pelatihan dan    membuat demplot berupa pisang     Kegiatan ini turut dihadiri oleh    Capacity Building Penerima Akses    cavendis” ujarnya.                Sekretaris      Deputi  Bidang    Reforma Para Petani Kecamatan       Pada kesempatan yang sama,        Perkoperasian,          Direktur    Warung Kiara Kerja Sama             Direktur Jenderal Penataan        Kelembagaan dan Perencanaan PT    Kementerian         ATR/BPN,        Agraria,  Andi      Tenrisau,     PNM, Kabid Penataan dan    Kementerian Koperasi dan UKM,       menyampaikan bahwa kegiatan ini   Pemberdayaan Kanwil BPN    PT PNM, PT Great Giant Pineapple    penting dan strategis karena      Provinsi Jawa Barat, Kabupaten    dan Pemda Sukabumi di Koperasi      berkaitan langsung dengan         Sukabumi, dan Perwakilan PT GGP,    Produsen Agro Tora Wajasakti        masyarakat dan kemakmuran         dan Kakan Kabupaten Sukabumi.    pada hari Rabu (20/10/2021).        rakyat, bagaimana peningkatkan    Sumber: Direktorat Landreform                                        perekonomian,       pengetahuan,    Kegiatan ini ditujukan untuk        kemampuan sehingga menjadikan    penerima TORA di 5 kecamatan di     penerima TORA yang mandiri dan    Kabupaten Sukabumi terhadap         makmur.    lahan yang telah diredistribusikan  Andi Tenrisau yang didampingi    pada tahun 2019.                    oleh Direktur Landreform dan    Parman Nataatmadja selaku           Direktur Pemberdayaan Tanah    Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala      Masyarakat menyampaikan bahwa    BPN Bidang Pengembangan             reforma agraria bukan sekedar    Kewirausahaan Reforma Agraria       panggilan tugas tapi juga kerja    menyampaikan bahwa dalam            mulia karena bersentuhan    meningkatkan        kesejahteraan   langsung dengan masyarakat.    masyarakat perlu dilakukan                                                                                      PENATAAN AGRARIA |  7
PENATAAN AGRARIA            Jakarta - Kementerian \"Ini adalah kick off dari suatu . SPAB dapat diterapkan mulai    ATR/BPN memiliki inisiasi baru pilot project yang memang dari perencanaan, penyiapan    dalam rangka penyediaan Tanah belum pernah terjadi. Bagaimana TORA hingga tindak lanjut berupa    Objek Reforma Agraria (TORA) ada Ditjen Penataan Agraria redistribusi  tanah  serta    dari pelepasan kawasan hutan, bekerja sama dengan Ditjen pemberdayaan tanah masyarakat.    baik itu dalam hal kolaborasi Survei dan Pemetaan \"Data Penguasaan, Pemilikan,    lintas sektor maupun kolaborasi Pertanahan dan Ruang, Penggunaan, dan Pemanfaatan    antar-unit kerja, yakni melalui bergabung melakukan pemetaan Tanah (P4T), serta kemampuan    Pilot Project. Oleh sebab itu, tematik yang lengkap. Mulai dari tanah dan data pendukung lain    perlu adanya penyamaan spasial, sosial, ekonomi di empat yang telah dikumpulkan di    persepsi dan pembelajaran, yang provinsi yang menjadi pilot lapangan, nantinya menjadi data    langsung didiskusikan bersama project dengan pendanaan dari dasar dalam rangka kajian    dengan  para    pemangku bank dunia\" kata Surya Tjandra, perumusan dan penyusunan    kepentingan terkait, dalam Wamen ATR/Waka BPN saat model Reforma Agraria melalui    kegiatan Rapat Koordinasi membuka panel diskusi.Dalam SPAB, serta penyusunan proposal    Pelaksanaan Pilot Project        paparannya, Andi Tenrisau      permohonan pelepasan kawasan                                   menjelaskan terkait integrasi  Hutan Produksi yang dapat  “Redistribusi TORA dari Kawasan  Sistem Penataan Agraria        dikonversi Tidak Produktif.\"                                   Berkelanjutan (SPAB) dalam  Hutan Produksi yang Dapat        tahap pelaksanaan proyek       ”  Dikonversi Tidak Produktif       percontohan  Berbasis Penataan Agraria  Berkelanjutan,  Kamis    (14/10/2021).            SIMAK STRATEGI KOLABORASI PEMERINTAH DALAM    IMPLEMENTASI PILOT PROJECT PERCEPATAN TORA DARI                    PELEPASAN KAWASAN HUTAN.      Turut Hadir dalam panel      diskusi, Deputi Bidang     Koordinasi Pengelolaan    Lingkungan dan Kehutanan,        Direktur Survei dan         Pemetaan Tematik       Pertanahan dan Ruang,    Direktur Pengukuhan dan     Penatagunaan Kawasan    Hutan dan Kakanwil BPN  Prov. Sumatra Selatan, Hadir  secara daring, Asisten Deputi        Tata Kelola Kehutanan.                                                                    PENATAAN AGRARIA |  4
\"Aplikasi ini dapat    mempermudah   kolaborasi    dengan kementerian/lembaga    lainnya melalui sinkronisasi    data aset dan akses pada    aplikasi PTM secara baik dan    akurat sehingga menjadi    sumber data yang berkualitas    dan dapat    dipertanggungjawabkan,\" ujar    Direktur Jenderal (Dirjen)    Penataan Agraria, Andi Tenrisau    dalam wawancara bersama Tim    Humas.    Andi Tenrisau memaparkan 4    (empat) manfaat dari aplikasi    PTM yaitu: 1) meningkatkan    efisiensi waktu koordinasi dan    komunikasi substansi pekerjaan    di bidang penataan agraria, 2)    meningkatkan  kecepatan    pengambilan keputusan terkait    PTM, 3) memudahkan dalam    monitoring kegiatan PTM di    pusat maupun daerah karena    terbentuknya manajemen data    tunggal yang terjamin integritas    dan keamanannya, serta 4)    sebagai informasi lengkap    terkait reforma agraria di mana    pemberdayaan telah dilakukan    terhadap masyarakat yang    telah memiliki tanah baik yang    sudah bersertipikat ataupun    belum.                            DIREKTUR JENDERAL PENATAAN AGRARIA    SENIN (06/09/2021)      KEMENTERIAN ATR/BPN        UNGKAP MANFAAT            APLIKASI PTM                                                                                                                                                                                                                    PENATAAN AGRARIA |  5
KOLABORASI EFEKTIF PEMERINTAH DALAM WUJUDKAN   PERCEPATAN REDISTRIBUSI TANAH OBJEK REFORMA         AGRARIA DARI PELEPASAN KAWASAN HUTAN    Jakarta - Wamen ATR/Waka BPN, Surya    Tjandra, menghadiri langsung kegiatan Rapat    Koordinasi Pelaksanaan Pilot Project    Percepatan Redistribusi Tanah Objek Reforma    Agraria dari Pelepasan Kawasan Hutan yang    Dapat Dikonversi Tidak Produktif Berbasis    Penataan Agraria Berkelanjutan di Jakarta    (14/10/2021).    .    Saat diwawancarai usai acara pembukaan,    Wamen ATR/Waka BPN mengungkapkan    kendala atas capaian redistribusi tanah yang    dinilai masih belum maksimal. Ia mengatakan    dalam hal ini, keterlibatan 2 kementerian    merupakan salah satu hambatan selama ini, di    mana pemberian legalitas tanah bagi    masyarakat adalah kewenangan Kementerian    ATR/BPN, sedangkan lahan yang terdapat di    kawasan hutan adalah kewenangan dari    Kementerian Lingkungan Hidup dan    Kehutanan (KLHK).    .    Direktur Jenderal Penataan Agraria, Andi    Tenrisau, menjelaskan bahwa Reforma    Agraria memiliki sifat lintas kelembagaan    dalam implementasinya. Maka dari itu,    diadakannya Rakor ini ialah sebagai bentuk    implementasi kolaborasi antara kementerian.    \"Intinya adalah kita bersama mencari suatu    model yang ideal supaya tanah yang berasal    dari kawasan hutan, terutama yang dapat    dikonversikan HPK tidak produktif,    dipergunakan betul-betul. Bukan hanya    dilakukan      redistribusi,  tetapi  juga    pemberdayaan sehingga harapannya tanah    yang diberikan betul-betul digunakan secara    efektif, efisien, berhasil guna, dan berdaya    guna. Setelah itu, tentu harapannya bisa    memakmurkan rakyat\" kata Andi Tenrisau.    .    Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan    Tata Lingkungan, Kementerian LHK, Ruandha    A. Sugardiman menyatakan dukungannya    terhadap pilot project ini. Menurutnya, hal    inilah yang betul-betul ditunggu masyarakat.    Berharap HPK yang tidak produktif, kemudian    diredistribusikan oleh pemerintah kepada    masyarakat yang membutuhkan.    .    Kegiatan ini juga dihadiri oleh Para Pejabat    dari K/L dan Ormas terkait baik secara luring    maupun daring                       PENATAAN AGRARIA |  8
L aPPkeeurjkmaabanastMaPloaenhmiat bonri nPi naegrBtdaeanr niakhaEanvnaSldoualaunssiTidaTiteaLrahRmaudpaaunpng g ,                                                                                                             Metro - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan                                                                                                           Nasional (ATR/BPN), terus berupaya meningkatkan kualitas                                                                                                           fungsi dari Kantor Wilayah BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan                                                                                                           Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Salah satunya melalui                                                                                                           pembentukan Pejabat Pembina Pelaksana Tugas yang berfungsi                                                                                                           melakukan pembinaan, _monitoring_, dan evaluasi kinerja                                                                                                           pelaksanaan program atau kegiatan pertanahan, serta dukungan                                                                                                           percepatan rencana tata ruang dalam memberikan solusi dan                                                                                                           arahan.                                                                                                           Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Penataan                                                                                                           Agraria, Andi Tenrisau, dalam kegiatan pembinaan oleh Pejabat                                                                                                           Pembina Pelaksana Tugas dan Fungsi Kantor Wilayah BPN                                                                                                           Provinsi dan Kantor Pertanahan, yang bertempat di Kantor                                                                                                           Pertanahan Kota Metro, Senin (04/10/2021). Terdapat beberapa                                                                                                           hal yang didorong dalam pembinaan ini.                                                                                                           Andi Tenrisau yang juga selaku Koordinator Pembina Wilayah                                                                                                           Binaan Provinsi Lampung, menyoroti peningkatan kualitas dan                                                                                                           fungsi satuan kerja dalam pelaksanaan Zona Integritas (ZI). Ia                                                                                                           menjelaskan, ZI dikatakan 100% apabila sudah meraih predikat                                                                                                           Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih                                                                                                           Melayani (WBBM).                                                                                                           “Untuk mencapai predikat WBK dan WBBM, perlu adanya                                                                                                           komitmen dan integritas dari setiap ASN. Esensi ZI itu sendiri                                                                                                           adalah ASN yang tidak melakukan tindak korupsi, pungli, serta                                                                                                           pelayanan publik berjalan sesuai aturan yang ada,” jelasnya.                                                                                                           Dalam hal ini, Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang                                                                                                           Pengembangan dan Pengawasan Zona Integritas, Ninik                                                                                                           Widyawati, mengapresiasi pelaksanaan ZI di lingkungan Kanwil                                                                                                           BPN Provinsi Lampung. “Kualitas kantor tidak terlepas dari                                                                                                           pegawai di dalamnya. Saya mengingatkan untuk menghindari                                                                                                           adanya oknum-oknum melakukan tindak kriminal. Perlu juga                                                                                                           adanya pengarahan bagi pegawai baru, serta evaluasi rutin                                                                                                           terhadap kinerja para pegawai,” ucapnya.                                                                                                           Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal                                                                                                           (Sesditjen) Penataan Agraria, Awaludin, mendorong Provinsi                                                                                                           Lampung untuk melaksanakan kegiatan Reforma Agraria secara                                                                                                           terintegrasi. “Saya berikan apresiasi untuk Provinsi Lampung                                                                                                           karena kemajuan pelaksanaan kegiatan ini di atas rata-rata.                                                                                                           Namun saya perlu ingatkan dalam kegiatan Reforma Agraria,                                                                                                           peran Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) harus difungsikan                                                                                                           mulai tahun depan sehingga kita bisa mendapat gambaran                                                                                                           seberapa besar target dan bisa disusun rencana aksi kedepan,”                                                                                                           ungkap Awaludin.                                                                                                           Awaludin juga mengingatkan dalam proses pendaftaran tanah,                                                                                                           untuk melaporkan sisa tanah bersertipikat dari kegiatan                                                                                                           pengadaan tanah, serta Program Strategis Nasional yang                                                                                                           sedang berjalan di Provinsi Lampung. Sebagai program                                                                                                           strategis nasional, pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis                                                                                                           Lengkap (PTSL) juga terus didorong oleh Pejabat Pembina.                                                                                                           “Saya berikan apresiasi kepada teman-teman terkait                                                                                                           pelaksanaan PTSL yang telah melebihi rata-rata nasional. Untuk                                                                                                           Kantah yang capaiannya masih di bawah 70%, buat target                                                                                                           bulanan, target mingguan, dan target harian melalui rencana                                                                                                           aksi. Di samping kita capai kuantitas, yang terpenting adalah                                                                                                           kualitas,” ujar Asnawati selaku Direktur Pengendalian Hak                                                                                                           Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Tertentu.                                                                                                           Direktur Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I, Reny                                                                                                           Widyawati, juga memberikan dorongan dengan menjelaskan                                                                                                           peran Kanwil dan Kantah dalam penyusunan Rencana Detail                                                                                                           Tata Ruang. “Perlu diingat, peran Kanwil dan Kantah mengawal                                                                                                           penyusunan RDTR sampai tahap penetapan yang meliputi                                                                                                           persiapan, pengolahan data dan analisis, penyusunan konsep,                                                                                                           pembahasan hingga tahap penetapan. Sementara dari anggaran                                                                                                           dan forum penataan ruang, perlu perhatian pemerintah daerah,\"                                                                                                           ucapnya.                                                                                                           Lebih lanjut, Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara,                                                                                                           Agust Yulian, mendorong dalam segi peningkatan kualitas                                                                                                           layanan. “Ada kewajiban tiap satker membentuk Tim                                                                                                           _Monitoring_, yang setiap tiga bulan sekali melakukan                                                                                                           _monitoring_ dan evaluasi. Jadi, berkas pemohon dapat                                                                                                           terinventarisir dengan baik. Serta saya ingatkan, aplikasi lapor                                                                                                           jangan sampai bisa menerima kiriman pengaduan, di mana data                                                                                                           diri dari pengadu tidak jelas,” ujarnya                                                                                                                                                                                                               PENATAAN AGRARIA |  9
KOORDINASI    Jakarta - Reforma Agraria yang              Sofyan A. Djalil mengatakan, dalam rapat   ANTAR-K/L    dilaksanakan Kementerian ATR/BPN            ini perlu dilakukan koordinasi agar   JADI KUNCI   dibagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu      terciptanya persamaan dan keputusan di  PERCEPATAN    dalam hal legalisasi aset dan redistribusi  tingkat kebijakan serta kesepakatan  REDISTRIBUSI  tanah. Pada komponen redistribusi           seluruh K/L terkait pelepasan kawasan   TORA DARI    tanah terdiri dari bekas HGU (Hak Guna      hutan HPK (Hutan Produksi yang dapat   PELEPASAN    Usaha), tanah telantar, serta pelepasan     Dikonversi) yang tidak produktif.   KAWASAN      kawasan hutan. Dalam hal pelepasan          .                kawasan hutan masih sedikit sekali          Pelaksanaan pilot project ini akan      HUTAN     pencapaiannya karena dibutuhkan             dilaksanakan di lokasi pencadangan HPK                koordinasi antar K/L terkait.               tidak produktif di empat provinsi, di                .                                           antaranya Prov. Sumatera Selatan pada                Hal tersebut disampaikan oleh Menteri       Kab. Musi Banyuasin & Kab. Banyuasin                ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil dalam      seluas 30.306,29 hektare (ha), Prov.                sambutannya yang disampaikan secara         Kalimantan Timur pada Kab. Kutai                daring saat Rapat Koordinasi                Kartanegara seluas 3.842,31 ha, Prov.                Pelaksanaan Pilot Project dengan tema       Kalimantan Tengah pada Kab. Pulang                \"Percepatan Redistribusi Tanah Objek        Pisau seluas 5.500,94 ha, dan Prov.                Reforma Agraria dari Pelepasan              Kalimantan Barat pada Kab. Sintang                Kawasan Hutan yang Dapat Dikonversi         seluas 14.310,42 ha.                Tidak Produktif Berbasis Penataan                Agraria Berkelanjutan\". Kegiatan ini                KETUA PANITIA                diselenggarakan oleh Direktorat              RAKOR YANG JUGA                Jenderal Penataan Agraria, Kamis                (14/10/2021).                                  SELAKU DIREKTUR                                                                      LANDREFORM,                                                                      SUDARYANTO,                                                                      MENGATAKAN                                                                 tujuan diselenggarakan                                                                           Rakor ini untuk                                                                       memastikan semua                                                               pemangku kepentingan                                                                    memiliki pemahaman                                                               yang sama. \"Ini langkah                                                               awal untuk memastikan                                                                          semua pemangku                                                                       kepentingan yang                                                            berkontribusi dalam pilot                                                                           project memiliki                                                               pemahaman yang sama                                                               mengenai tujuan, ruang                                                                     lingkup, dan sasaran                                                                    kegiatan ini sebagai                                                                      rangka percepatan                                                                          Reforma Agraria,                                                                khususnya redistribusi                                                                tanah yang bersumber                                                              dari pelepasan kawasan                                                                         hutan,\" imbuhnya                                                              PENATAAN AGRARIA |  10
PACU PROGRES LPRA,     DITJEN PENATAAN    AGRARIA LAKSANAKAN   RAPAT BERSAMA CSO    Jakarta - Ditjen Penataan Agraria               Turut hadir dalam rapat yaitu Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Direktur  melaksanakan Rapat Pembahasan Progres           Penatagunaan Tanah, Direktur Pencegahan dan Penanganan Konflik Pertahanan, Kasubdit  Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA)         Penetapan Potensi Redistribusi Tanah, Kasubdit Pengelolaan P4T, Kasubdit Pengaturan  dengan CSO yaitu KPA, SPI, dan Gema PS          Redistribusi Tanah, Kabid Penataan dan Pemberdayaan serta Kepala Kantor Pertanahan  secara daring pada hari Selasa (19/10/2021).    yang terdapat lokasi LPRA, perwakilan KSP, KPA, SPI dan Gema PS  Rapat ini dipimpin oleh Dirjen Penataan  Agraria, Andi Tenrisau, ia menyampaikan  bahwa LPRA Prioritas 1 yaitu sebanyak 16  lokasi, Prioritas 2 sebanyak 9 lokasi dan  terdapat satu lokasi usulan KPA yang  naik dari Prioritas 3 menjadi Prioritas 2  yaitu di Provinsi Sulawesi Tengah.  Kemudian LPRA Prioritas 3 sebanyak 10  lokasi. Jumlah lokasi yang ditindaklanjuti  sebanyak 36 lokasi.  Dirjen Penataan Agraria menambahkan  bahwa Prioritas 1 yang sudah selesai  redistribusinya terdapat 8 lokasi dan 8 lokasi  lainnya masih dalam proses. “Harapan kita  semoga Prioritas 1 dapat diselesaikan tahun  ini, sudah hampir tutup tahun sehingga harus  dipacu” ujarnya. Perwakilan dari KSP, Syska  Hutagalung, menyampaikan adanya dinamika  subjek di lapangan sehingga perlu penekanan  kolaborasi bersama. \"Kondusifitas lapangan  harus dijaga simultan dengan proses dan  upaya bersama untuk target capaian di tahun  2021 dan tahun berikutnya\" terangnya.  Awaludin selaku Sesditjen Penataan Agraria  menambahkan “Kita dorong kepemimpinan  terutama di level kementerian. KSP perlu  mendorong BUMN bagaimana membuat  kebijakan yang dapat menyejukkan kita  semua” ujarnya. Pada penghujung rapat,  Sudaryanto selaku Direktur Landreform  menyampaikan bahwa permasalahan yang  ada perlu diselesaikan dengan menyiapkan  data dan terus berkoordinasi dengan sistem  kolaborasi bersama.                                                    PENATAAN AGRARIA |  6
PENATAAN                                                                                               AGRARIA    DIREKTUR JENDERAL PENATAAN AGRARIA                                                                                           Kab. Sukabumi,  PASTIKAN LOKASI DEMPLOT AKSES REFORMA                                                                                 Rabu dan Kamis (08-  AGRARIA DI WARUNGKIARA, KABUPATEN  SUKABUMI, PROVINSI JAWA BARAT                                                                                                   09/09/2021)    Sumber: Setditjen Penataan                       Sebelumnya pada tahun 2019, lokasi              lokasi tersebut telah  Agraria                                          tersebut telah dilaksanakan redistribusi             dilaksanakan                                                   tanah seluas 320 Ha, yakni sebanyak 1.200  Kab. Sukabumi – Kementerian ATR/BPN              bidang untuk 1.507 subjek penerima yang           redistribusi tanah                                                   sertipikatnya diserahkan langsung oleh          seluas 320 Ha, yakni  melalui Direktorat Jenderal Penataan             Menteri ATR/Kepala BPN dan Menteri            sebanyak 1.200 bidang                                                   Koperasi dan UKM pada 2 Februari 2020.           untuk 1.507 subjek  Agraria melakukan kunjungan ke Kec.              .                                                   Rangkaian kunjungan diawali dengan                     penerima  Warungkiara, Kab. Sukabumi, dalam rangka         koordinasi awal dan pemaparan terkait                                                   model pemberdayaan yang ditawarkan oleh      Dalam arahannya, Dirjen  meninjau calon lokasi demplot tanaman            Direktur Corporate Affairs PT. GGC, adalah              Penataan Agraria                                                   bentuk kerjasama creating shared value  Pisang Cavendish sebagai awal dari               antara petani dan PT. GGP. Melalui bentuk          menekankan kembali                                                   kerjasama ini nantinya hasil panen dari       pesan dari Presiden dan  penataan akses pasca kegiatan redistribusi       tanaman pisang petani akan ditampung PT.     Menteri ATR/Kepala BPN                                                   GGP, yang dalam hal ini berperan sebagai  tanah pada Rabu dan Kamis (08-                   offtaker. Kemudian acara berlanjut pada                      untuk menjaga                                                   hari Kamis dengan mengunjungi lokasi yang   kepemilikan tanah warga  09/09/2021).                                     direncanakan menjadi demplot untuk                                                   tanaman Pisang Cavendish.                        dan tidak menjualnya,  Dalam pelaksanaannya, Direktur Jenderal                                                                     karena tanah ini  Penataan Agraria, Andi Tenrisau didampingi oleh  Direktur Landreform, Sudaryanto, bersama                                                           merupakan aset yang  Tenaga Ahli Menteri Bidang Pengembangan                                                                    berharga. Hal ini  Kewirausahaan Reforma Agraria, Parman  Nataatmadja, Asisten Deputi Bidang                                                              merupakan bukti nyata  Pengembangan Usaha Kementerian Koperasi dan                                                            negara hadir untuk  UKM, Nasrun, Direktur Corporate Affairs PT.                                                                    kesejahteraan  Great Giant Pineapple (GGP), Welly Sugiono,                                                                       masyarakat.  Kabid Penataan dan Pemberdayaan Kanwil BPN  Prov Jawa Barat, Amir Sofwan, Kasubdit                                                                  PENATAAN AGRARIA |  11  Pengelolaan P4T, Joko Wiyono dan para  stakeholder turut serta dalam rangkaian  kunjungan ke Kec. Warungkiara
                                
                                
                                Search
                            
                            Read the Text Version
- 1 - 37
 
Pages: