pembelajaran pada siklus I. Dari data hasil belajar siswa pada siklus II diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan, dengan nilai rata-rata 77,14, dengan persentase ketuntasan yaitu 85,71%. Dari data tersebut telah mencapai target ketuntasan yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu 85% siswa mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 60. Peningkatan hasil belajar terjadi karena adanya perbaikan dalam proses belajar mengajar berdasarkan refleksi siklus I. Pada siklus II peneliti lebih mengefisienkan waktu dengan mengorganisasikan materi dengan baik, tidak terlalu banyak improvisasi (melaksanakan variasi mengajar yang baik) dan lebih memotivasi siswa agar dalam setiap kelompok membagi tugas untuk dikerjakan agar semua terlibat aktif kemudian hasil pekerjaan masing-masing didiskusikan kembali sambil dimbimbing oleh guru peneliti, serta dilakukan pengamatan terhadap aktifias siswa dan keterampilan guru oleh observer. Pelaksanaan diskusi kelompok ini terlihat lebih baik dari aktifitas sebelumnya , masing-masing siswa berbagi peran dalam proses diskusi kelompoknya dan siswa yang kurang mampu tidak lagi hanya bergantung pada siswa yang mampu. Peneliti selalu memotivasi dan memberi bantuan pengarahan kepada siswa apabila siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan dengan upaya peningkatan hasil belajar siswa, disiplin belajar, dan peningkatan motivasi belajar (Mulyana 2006). Data aktifitas siswa selama pembelajaran pada siklus II, dapat diketahui bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari 45% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. Adanya peningkatan aktifitas siswa pada siklus II karena adanya pertisipasi siswa dalam pembelajaran, sehingga dapat pula berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. hal ini mendukung pendapat Nur, 2007, menyatakan bahwa semakin tinggi partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, akan semakin
tinggi pula tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran tersebut. Peningkatan aktifitas siswa dapat dilihat pada table 1.18 berikut Tabel 1.18 Data Peningkatan Aktifitas Siswa No. Siklus Aktifitas Siswa 1. I 45% 2. II 85% Untuk keterampilan guru juga mengalami peningkatan dari 83,78% menjadi 84,79% dilakukan baik sekali, dapat dilihat pada table 1.19 berikut: Tabel 1.19 Data Peningkatan Keterampilan Guru No. Siklus Keterampilan Guru 1. I 83,73% 2. II 84,74% Data yang diperoleh dari hasil pengisian angket, diketahui bahwa respon siswa terhadap implementasi pembelajaran positif juga mengalami peningkatan. yaitu pada siklus I respon positif 60%, sedangkan pada siklus II respon positif 86,67%, dapat dilihat pada table 1.20 berikut: Tabel 1.20 Data Peningkatan Minat Belajar No. Siklus Minat siswa 1. I 60% 2. II 86,67% Pada siklus II, selain keberanian dalam bertanya siswa juga mulai berani untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dan
menanggapi pertanyaan dengan mengemukakan jawaban yang dimilikinya dalam proses diskusi kelas. Berikut ini adalah data peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada table 1.21 berikut: Tabel 1.21 Data Peningkatan Hasil Belajar No. Siklus Nilai rata-rata Ketuntasan 1. Data Awal 51,71 29% 2. Siklus I 56,11 3. Siklus II 77,14 52,78% 85,71% Gambar 1.1 Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata 90 56,11 77,14 Siklus II 80 Siklus I Nilai rata-rata 70 60 51,71 50 40 30 20 10 0 Data Awal
Gambar 1.2 Diagram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar 90% 85,71% Sklus II 80% 70% 60% 52,78% 50% Siklus I Ketuntasan 40% 29% 30% 20% 10% 0% Data awal Penerapan metode yang digunakan peneliti terdapat penekanan pada pengoptimalan siswa untuk berinteraksi dan berlatih mengerjakan tugas-tugas kelompok. Pada metode pembelajaran ini, guru lebih memotivasi untuk aktif dalam diskusi kelompok. Nilai perkembangan hasil belajar kelompok diambil dari rata-rata nilai hasil siklus akhir dikurangi dengan nilai rata-rata hasil belajar awal siklus. Berikut adalah table nilai perkembangan nilai hasil belajar kelompok: Tabel 1.22 Data Perkembangan Hasil Belajar Kelompok No. Kelompok Siklus II Predikat Skor Perkembangan - 1. I - 2. II 0 3. III 0 Hebat 4. IV 20 Hebat 5. V 20 6. VI 0 - 7. VII 0 - 8. VIII 20 Hebat 9. IX 30 Super 25 Super
Keterangan: Predikat Tidak mendapat predikat Rata-rata Tim Baik (good team) 0≤x<5 Hebat (great team) 5 ≤ x <15 Super (super team) 15 ≤ x < 25 25 ≤ x < 30 Dari data perkembangan hasil belajar kelompok di atas, dapat diketahui bahwa ada empat kelompok yang tidak mempunyai predikat yaitu kelompok I, II,IV, dan VI, dengan skor perkembangan kelompok I mendapat 0, kelompok II mendapat 0, kelopok V mendapat 0, dan kelompok VI mendapat 0. Ada tiga kelompok yang memperoleh predikat hebat yaitu kelompok III, IV, dan VII, dengan skor perkembangan masing-masing mendapat 20. Ada dua kelompok yang memperoleh predikat super yaitu kelompok VIII dan IX, dengan skor perkembangan, kelompok VIII mendapat 30 dan kelompok IX mendapat 25. Kedua kelompok tersebut mendapat penghargaan atau hadiah, karena mempunyai predikat tertinggi dari kelmpok lainnya. Pemberian hadiah, dan pengakuan skor kelompok setelah kelompok memperoleh predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelopmpok sesuai dengan predikat masing- masing (Trianto2007). Dari data pengisian angket siklus I dan II dapat diketahui bahwa persentase minat siswa terhadap pembelajaran juga mengalami peningkatan, dimana jumlah persentase siswa yang berminat pada siklus I yaitu 60% dan siklus II menjadi 86,67%, dapat dilihat pada table 1.24 berikut:
Tabel 1.23 Data Peningkatan Minat Belajar Siswa No. Kategori Siklus I II 1. Berminat (Setuju) 60% 86,67% 2. Tidak berminat (tidak setuju) 40% 13,33% Gambar 1.3 Diagram Peningkatan Minat Belajar Siswa 100% 60% 86,67% 90% Siklus I Siklus II 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Berdasarkan analisis data dan hasil pembahasan, dapat diketahui bahwa, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achieement Division (STAD) dapat menigkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Begitu pula dengan keaktifan siswa dan kterempilan guru dalam mengajar mengalami peningkatan. Dari hasil pengisian angket minat siswa terhadap metode yang digunakan juga mengalami peningkatan dari 60% menjadi 86,67%. Peningkatan hasil belajar siswa terutama pemahaman siswa terrhadap pembelajaran, dengan adanya interaksi siswa dengan teman sekelompok, dalam memecahkan tugas yang diberikan dan memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran untuk saling membantu memecahkan masalah (Trianto, 2007)
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tindakan kelas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 8 Merauke. B. Saran-saran 1. Bagi rekan-rekan guru hendaknya menggunakan metode mengajar yang bervariasi, agar dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa tidak cepat bosan dalam mengikuti pelajaran, dan pada akhirnya dapat meningkatkkan hasil belajar siswa. 2. Penulis menyadari akan segala kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini, namun penulis tetap optimis karena ini adalah peneliti pemula dari penelitian tindakan kelas, karena itu atas segala kekurangan baik dari tata bahasa maupun isi yang ada di dalam tulisan ini, penulis sangat mengharapkan saran dari rekan-rekan pembaca untuk perbaikan kegiatan penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA Akurinto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Hamalik , S. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung. Bumi Aksara Mulyana, 2006. Penerapan CTL dan Hubungan dengan Prestasi Belajar. http://biologi-Staincrb.web.id. Nur, S. 2007, Interaksi Sosial Siswa dalam Proses Pembelajaran PPKN, Jurnal Pendidian dan kebudayaan No.2 Maret 2007, Lembaga Penelitian Uniersitas Terbuka. Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung. Prenada Media Group. Sumiati, Dra, Asra M.Ed, 2008. Metode Pembelajaran, Cv. Wacana Prima Bandung. Supriyono Koes, Drs. 2004. Materi Pelatihan Terintergrasi Sains Departemen Pendidikan Nasional. Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran Inovvatif Berorientasi knstruktivistik Jaakrta. Prestasi Pustaka. Udin S. dan Winata Putra 2003. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas , Insan Cendikia. Widiarsa, K. 1998. Peningkatan Interaksi Belajar Mengajar Melalui Pembelajaran Koperatif. Jurnal Pendidian dan Pengajaran Volume 39, No.2, halaman 246 – 247. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Singaraja.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 8 Merauke Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem. Kompetensi Dasar : 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan Indikator antara komponen ekosistem. : 1. Mengidentifikasi satuan-satuan dalam ekosistem 2. Menentukan komponen-komponen ekosistem. Waktu : 2 x 40 Menit Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) I. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian ekosistem. 2. Menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem. 3. Menyebutkan komponen-komponen ekosistem. 4. Menghitung kepadatan populasi. 5. Menjelaskan penyebab terjadinya perubahan populasi. 6. Membedakan organisme autrotof dan organisme heterotof. 7. Membedakan organisme herbivora, karnivora dan omnivora. II. Materi Pembelajaran
A. Satuan- satuan Ekosistem Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Pada lingkungan sekitar kita terjadi interaksi antara berbagai jenis mahluk hidup. Misalnya kupu-kupu hinggap pada tanaman bunga untuk membantu penyerbukan. Tumbuhan membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Manusia butuh tanaman padi untuk makan. Dalam hubungan tersebut akan terjadi saling ketergantungan satu sama laindalam suatu ekosistem. Di suatu daerah misalnya halaman sekolah sering ditemukan seekor semut, sebatang rumput, sekelompok semut, atau sekelompok rumput. Seeekor semut, sebatang rumput disebut individu. Sekelompok semut,sekelompok rumput disebut populasi. Jadi individu adalahmahlukk hidup tunggal. Sedangkan populasi adalah sekelompok mahluk hidup yang sejenis mendiami tempat tertentu. Karena jumlah organism di suatu tempat dengan tempat lain berbeda-beda maka tingkat kepadatan populasi pun berbeda-beda. Kepadatan adalah hubungan antara jumlah individu dan ruang yang ditempati. Sedangkan kepadatan populasi adalah jumlah individu mahluk hidup sejenis per satuan luas tempat yang dihuni pada waktu tertentu. Contoh : Pada tahuan 2010, daerahxluasnya 2 km2 dihuni oleh 200 orang penduduk. Maka kepadatan penduduknya adalah 200 orang per 2 km2 = 100 orang per km2. Artinya daerah seluas 1 km2 dihuni 100 orang penduduk. Kepadatan populasi suatu jenis mahluk hidup pada suatu daerah dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan. Ada dua hal yang menyebabkan terjadinya perubahan populasi yaitu: 1 Adanya individu yang datang , yaitu karena adanya kelahiran (natalitas) dan migrasi. 2 Adanya individu yang pergi karena adanya kematian (mortalitas) dan imigrasi. Tempat hidup mahluk hidup disebut dengan habitat. Populasi rumput, populasi semut dan populasinya hidup bersama-sama di tempat tertentu disebut komunitas. Komunitas adalah kumpulan populasi-populasi yang berbeda dan hidup bersama pada tempat tertentu. Mahluk hidup bertempat tinggal dalam suatu habitat akan tergantung pada lingkungan . lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar mahluk hidup. Kesatuan antara
komunitas dengan lingkungannya dimana di dalamnya ada hubungan timbal balik disebut dengan ekosistem. Terdapat dua macam ekosistem , yaitu: 1 Ekosistem buatan, yang sengaja dibuat oleh manusia. Misalnya : sawah, kolam, akuarium. 2 Ekosistem alami, yang tidak dibuat oleh manusia tetapi sudah ada dari alam. Misalnya : sungai, pantai, hutan. Ekositem yang terbesar di bumi disebut biosfer. B. Komponen Ekosistem Komponen ekosistem terdiri dari dua komponen , yaitu: 1 Komponen yang tak hidup disebut dengan komponen abiotik. 2 Komponen yang terdiri dari mahluk hidup. Dalam komponen biotic terdiri dari tumbuhan, hewan,manusia dan mikroorganisme. Berdasarkan fungsi komponen biotic dibedakan menjadi: a. Produsen Produsen merupakan kelompok organisme yang dapat membuat makanan sendiri. Semua jenis tumbuhan hijau termasuk produsen. Tumbuhan hijau dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Zat makanan akan tersimpan pada daun, batang, akar dan buah. O2 dilepaskan ke udara dimanfaatkan oleh organisme lain untuk pernafasan. b. Konsumen Kelompok yang terdiri dari hewan dan manusia. Kelompok ini tidak dapat membuat makanan sendiri, untuk itu tergantung pada organisme lain. Organism tersebut disebut organism heterotrof, yang artinya organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhannya tergantung pada organism lain. Berdasarkan tingkat memakan terbagi menjadi: 1) Konsumen I atau primer: organisme yang memakan produsen (tumbuhan hijau) 2) Konsumen II atau sekunder: organisme yang memakan kosumen I atau primer. Berdasarkan jenis makanannya , konsumen sebagai organisme heterotrof dibagi menjadi: 1) Herbivora: hewan pemakan tumbuhan
Contoh: kerbau, kambing, belalang 2) Karnivora: hewan pemakan daging Contoh: anjing, elang, harimau 3) Omnivora: hewan pemakan segala Contoh: tikus, ayam. c. Pengurai atau decomposer Merupakan mikroorganisme yang menguraikan senyawa organic atau bahan makanan yang ada pada sisa organisme menjadi senyawa anorganik yang lebihkecil. Pengurai biasanya dari golongan jamur dan bakter yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan mereka memperoleh makanan dengan cara menguraikan organisme yang telah mati. Hasil penguraian ini berupa zat mineral yang akan mersap ke dalam tanah. Zat mineral tersebut akan diambil tumbuhan. III. Metode Pembelajaran : - Cooperative Learning (Student Teams Achievement Division) Metode - Diskusi kelompok - Observasi IV. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal 1) Apersepsi (Apakah kucing tergolong hewan karnivora atau herbivora? 2) Guru memotivasi siswa dengan menghubungkan jawaban dengan materi yang akan disampaikan. 3) Prasyarat pengetahuan (Guru menanyakan apakah yang dimaksud dengan produsen?) b. Kegiatan Inti . Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok. . Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian ekosistem.
. Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan satuan makhluk hidup dalam ekosistem (individu, populasi dan komunitas). . Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil tali rafia, meteran, dan alat tulis untuk mengamati makhluk hidup yang terdapat di tempat pengamatan. . Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen memahami pengertian individu, populasi dan komunitas dalam suatu ekosistem. . Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru. . Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. . Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan macam-macam ekosistem berdasarkan proses terbentuknya. . Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan komponen- komponen ekosistem yaitu komponen biotik (produsen, konsumen dan dekomposer) dan komponen abiotik (air, tanah, udara, cahaya matahari, suhu dan kelembaban). . Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi. . Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. . Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian dan contoh dari organisme autrotof dan organisme heterotof. . Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan organisme yang termasuk ke dalam heterotof (herbivora, karnifora dan omnivora). . Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. c. Kegiatan Penutup . Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik. . Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan. . Guru memberikan tugas rumah. V. Alat dan Bahan - Carta - Tali rafia - Kayu VI. Sumber Pembelajaran a. Teguh Sugiarto, dkk. 2008.Buku BSE Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nassional. Jakarta (halaman 233 – 237). b. Gut Windarsih, 2010. PR IPA Terpadu Kelas VII Semester 2. Penerbit Intan Pariwara. Klaten. ( halaman 81 – 84 ). VII. Penilaian Hasil Belajar a. Bentuk Penilaian: Pilihan ganda b. Jenis Penilaian : Post test Lampiran: a. Materi b. LKS c. Alat evaluasi - Tugas Buatlah model diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem yang kamu amati. Lakukan dalam bentuk kerja kelompok dan presentasikan di depan kelas pada saat yang ditetapkan.
Mengetahui Tanah Miring, 29 Maret 2017 Kepala SMP Guru Mata Pelajaran SAHEFUL AMAN SHALEH, S.Pd N A ’ O M I, S.Pd NIP:19670921 199003 1 007 NIP: 19711118 199301 2 001
EVALUASI Petunjuk A. Berilah tanda silang pada jawaban yang paling tepat! 1. Ekosistem adalah … a. Satu mahluk hidup tunggal di dalam suatu lingkungan b. Sekumpulan mahluk hidup sejenis pada suatu tempat tertentu c. Sekumpulan individu sejenis yang hidup di suatu daerah tertentu d. Hubungan timbalbalik antara mahluk hidup dengan lingkungannya 2. Sekumpulan mahluk hidup sejenis yang hidup pada suatu tempat disebut… a. Individu b . populasi c. komunitas d. ekosistem 3. Keberadaan beberapa ekor semut, beberapa batang rumput dalam kebun membentuk suatu…. a. populasi b. komunitas c. ekosistem d. biosfer 4 . Berikut ini yang termasuk komponen abiotic adalah …. a.air, ulat,udara, tanah c. semut, ulat, udara,tanah b. batu, air semut, udara d. batu, tanah, air, udara 5. Hewan yang memakan tumbuhan langsung disebut…. a. produsen b. konsumen c. pengurai d. dekomposer 6. Pada tahun 2009, daerah A luasnya 2 km2. Dihuni oleh 200 orang penduduk maka kepadatan populasinya adalah…per km2. a. 50 orang b. 100 orang c. 150 orang d. 200 orang 7. Perubahan populasi dapat terjadi karena, kecuali…. a. natalitas b. mortalitas c. interaksi c. imigrasi 8. Tumbuhan hijau tergolong autotrof karena….
a. dapat membuat makanan sendiri c. hidup menempel pada mahluk hidup lain b. tidak dapat membuat makanan sendiri d. hidup mengambil makanan mahluk hidup lain 9. Tumbuhan heterotrof adalah…. a. anggrek b. jamur c. lumut d. paku 10. Mahluk hidup pemakan daging disebut….. a. herbivora b. carnivora c. omnivora d. insektivora
Lembar Kerja Siswa (LKS) Ekosistem Di dalam suatu ekosistem terjadi hubungan timbale balik antar mahluk hidup dengan lingkungannya dan terdapat komponen-komponen ekosistem , satuan-satuan mahluk hidup. Melalui kegiatan ini kamu akan mengetahui satuan-satuan mahluk hidup dan komponen-komponen ekosistem. Alat dan bahan : - Kuadran - Lingkungan (halaman sekolah) Urutan kerja: 1. Bukalah kuadran membentuk persegi dengan ukuran panjang setiap sisi 1 m. 2. Amati dan catat setiap organisme yang ada dalam kwadran 3. Hitunglah jumlah masing-masing organisme maupun benda mati yang ada dalam kuadran tersebut ! 4. Kelompokkan mana yang termasuk biotic dan mana yang termasuk abiotik! 5. Catatlah hasil pengamatanmu dalam table berikut ini! No. Jenis Mahluk hidup Jumlah Biotik Abiotik 1. Semut 2. Bunga pacar air 3. Rumput A 4. Belalang 5. Rumput B 6. Tanah 7. Kertas
8. Batu kecil Pertanyaan: A. 1. Ada berapa jenis mahluk hidup yang kalian temukan? Seekor semut, atau sebatang pohon, atau seekor belalang disebut individu 2. Apa yang dimaksud dengan individu? 3. Ada berapa individu yang kalian temukan? Sekelompok semut, atau sekelompok bunga pacar air disebut populasi 4. Apa yang dimaksud dengan populasi? 5. Ada berapa populasi yang kalian temukan? Kumpulan semut, kumpulan tanaman pacar air pada tempat tertentu disebut komunitas 6. Apa yang dimaksud dengan komunitas? Semut yang hidup di tanah, tanaman pacar air yang hidup di tanah, tanah tidak tandus karena ada tanaman pacar air merupakan suatu ekosistem 7. Apakah yang dimaksud dengan ekositem? B. 1. Berdasarkan data table di atas hitunglah kepadatan populasi masing- masing jenis mahluk hidup tersebut!
2. Populasi dapat bertambah atau berkurang. Apa yang dapat menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut? 3. Organisme yang dapat membuat makanan sendiri disebut organisme……………………. Sedangkan organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri disebut organisme………………………… 4. Berdasarkan jenis makanannya , konsumen sebagai organisme heterotrof dibagi menjadi tiga. Sebutkan! UJI PETIK KERJA PROSEDUR Topik Kegiatan : ekosistem Hari/ tanggal : Kelas/kelompok : NO ASPEK YANG SKOR DINILAI Skor Skor Perolehan 1. Membuka kuadran Maksimum membentuk persegi 10 2. Kerja sama kelompok 10 3. Presentasi hasil kerja 10 Jumlah 30 Rubrik : Membuka kuadran membentuk persegi Skor : 10 Jika dilakukan sesuai prosedur dan benar 5 Jika dilakukan tidak sesuai prosedur dan salah 0 Jika dilakukan tidak sesuai prosedur dan salah 2. Kerja sama kelompok Skor 10 Jika aktif dan kompak
5 Jika aktif dan tidak kompak 0 Jika tidak aktif dan tidak kompak 3. Presentasi hasil kerja Skor 10 Jika dipresentasikan dengan suara jelas, lancar dan benar 5 Jika dipresentasikan dengan suara jelas, tidak lancar dan benar 0 Jika dipresentasikan dengan tidak jelas, tidak lancar dan salah Nilai = Jumlah perolehan nilai x 100 Skor total RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 8 Merauke Mata Pelajaran : IPA Biologi Kelas/Semester : VII / 2 Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem Kompetensi Dasar : 7.1. Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem Indikator : 1. Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan 2. Menggambarkan dalam bentuk diagram jaring - jaring makanan. Alokasi waktu : 2 x 40 menit Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)
I. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian rantai makanan, 2. Menjelaskan jaring- jaring makanan 3. Membuat jaring-jaring makanan yang terbentuk dari sekumpulan rantai makanan 4. Menjelaskan pengertian arus energy II. MATERI PELAJARAN A. Hubungan antara komponen biotic dan abiotik. Di dalam ekosistem terjadi saling ketergantungan antar komponen, sehingga apabila salah satu komponen mengalami gangguan maka mempengaruhi komponen lainnya. Ekosistem dikatakan seimbang apabila jumlah antara produsen, konsumen I dan konsumen II seimbang. Keberadaan kompnen biotic dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotic. Begitu juga sebaliknya komponen biotic sangat mempengaruhi komponen abiotik. Misalnya tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsure-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut. Contohnya: air, udara, cahaya dan garam-garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotic sangan mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan sangant mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus. B. Hubungan antara komponen biotic dengan komponen biotic. Diantara produsen, konsumen dan pengurai adalah saling ketergantungan. Tidak ada mahluk hidup yang hidup tanpa mahluk hidup lainnya. Setiap mahluk hidup memerlukan mahluk hidup lainnya unutuk saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun tak langsung.
Hubungan saling ketergantungan antara produsen, konsumen dan pengurai, terjadi melalui peristiwa makan dan memakan melalui peristiwa berikut: 1. Rantai makanan yaitu peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu. Misalnya padi dimakan tikustikus dimakan kucing, kucing mati diuraikan bakteri. 2. Jaring-jaring makanan yaitu sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem. Contoh jarring-jaring makanan di bawah ini. Rumput Belalang Ular Harimau Padi Ayam Burung elang Tikus Kucing Bakteri 3. Piramida makanan adalah gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya, yang semakin ke pe puncak biomassanya semakin kecil. Gambar piramida makanan di bawah ini: Kosumen IV Konsumen III Konsumen II Konsumen I 4. Arus energy merupakan perpindahan energy dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai.
Sedangkan mineral membetuk siklus . Energi yang dilepas sangat kecil karena setip oraganisme membutuhkan energy dalam memenuhi kebutuhannya. 5. Siklus energy merupakan perpindahan zat dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan kembali ke tempat itu berasal. III. MODEL PEMBELAJARAN Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama a. Kegiatan awal 1) Apersepsi (Guru menanyakan kepada siswa tentang satuan mahluk hidup dalam ekosistem) 2) Guru memotivasi siswa dengan menghubungkan jawaban dengan materi yang akan disampaikan. 3) Prasyarat pengetahuan (Guru menanyakan kepada siswa apakah yang dimaksud komponen biotic dan abiotik?) b. Kegiatan Inti 1) Guru memberikan materi pelajaran tentang hubungan antara komponen ekosistem 2) Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang beranggotakan 4 orang yang heterogen 3) Guru membagi LKS kepada setiap kelompok 4) Guru menjelaskan langkah kerja dalam LKS 5) Guru membimbing siswa dalam setiap kelompok 6) Siswa dalam setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya 7) Guru memberi penghargaan bagi kelompok yang kinerjanya baik c. Kegiatan Penutup 1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran 2) Guru memberikan evaluasi berupa post test V. ALAT DAN BAHAN Carta Macam – macam mahluk hidup dalam bentuk kartu
VI. SUMBER PEMBELAJARAN Teguh Sugiarto, dkk. 2008. BSE Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. (Halaman 237 – 242). Gut Windarsih, 2010. PR IPA Terpadu kelas VII Semester 2. Penerbit Intan Pariwara. Klaten. (Halaman 84 – 87). VII. PENILAIAN a. Bentuk Penilaian : Pilihan ganda b. Jenis Penilaian : Post test LAMPIRAN a. LKS b. Alat evaluasi Mengetahui Tanah Miring, 1 April 2017 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA SAHEHUL AMAN SHALEH, S.Pd NA’OMI, S.Pd NIP: 19670921 199003 1 007 NIP: 19711118 199301 2 001
EVALUASI Petunjuk: Berilah tanda silang pada jawaban yang paling tepat! 1. Peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu disebut… a. Rantai makan c.Piramida makanan b. Jaring-jaring makanan d. Arus energy 2. Ciri khas suatu rantai makanan yaitu… a. Aliran energy dari konsumen ke produsen c. Aliran energy selalu tetap b. Tidak ada aliran energy d. Aliran energy berpindah dar iprodusen ke konsumen 3. Jaring-jaring makanan adalah …. a. Peristiwa makan dan dimakan dengan urutan tertentu dalam sebuah ekosistem b. Kumpulan rantai makanan yang saling berhubungan c. Komposisi rantai makanan yang semakin kepuncak semakin kecil massanya d. Aliran energy yang berpindah mulai dari konsumen ke produsen 4. Berikut ini perpindahan energy yang benar adalah…. a. Matahari ---hervora---karnivora----omnivora b. Matahari—produsen—konsumen I --- konsumen II c. Produsen—karnivora—herbivora---matahari d. Produsen—matahari--- konsumen---produsen 5. Hewan yang makan tumbuhan langsung disebut …. a. a. produsen b. konsumen c. pengurai d. dekompuser KUNCI JAWABAN: SKOR 1. A ………………………………………………………………………… 1 2. B………………………….……………………………………………… 1 3. B ………………………………………………………………………… 1 4. B ………………………………………....……………………………… 1 5. C ………………………………………………………………………… 1 Jumlah 5
UJI PETIK KERJA PROSEDUR Topik Kegiatan : Jaring-jaring kehidupan Hari/ tanggal : Kelas/kelompok : NO ASPEK YANG SKOR Skor Perolehan DINILAI 1. Menempel kartu Skor mahluk hidup Maksimum 10 2. Kerja sama kelompok 10 3. Presentasi hasil kerja 10 Jumlah 30 Rubrik 1. Menempel kartu mahluk hidup Skor : 10 Jika dilakukan sesuai prosedur dan benar 5 Jika dilakukan tidak sesuai prosedur dan salah 0 Jika dilakukan tidak sesuai prosedur dan salah 2. Kerja sama kelompok Skor 10 Jika aktif dan kompak 5 Jika aktif dan tidak kompak 0 Jika tidak aktif dan tidak kompak 3. Presentasi hasil kerja Skor 10 JIka dipresentasikan dengan suara jelas, lancar dan benar 5 Jika dipresentasikan dengan suara jelas, tidak lancar dan benar
0 Jika dipresentasikan dengan tidak jelas, tidak lancar dan salah Nilai = Jumlah perolehan nilai x 100 Skor total
LEMBAR KERJA SISWA Jaring-Jaring Makanan Adanya saling ketergantungan antar organisme di alam ini antara lain disebabkan akan makan, misalnya daun dimakan ulat, ulat dimakan burung, dan lain-lain. Tujuan: 1. Menjelaskan pengertian rantai makanan 2. Menjelaskan pengertian jaring-jaring makanan 3.Membuat jaring-jaring makanan dari sekumpulan rantai makanan Alat dan bahan : - Lem - Macam-macam mahluk hidup dalam bentuk kartu Urutan kerja : Kegiatan A: 1. Ambillah salah satu gambar organisme dan tempelkan pada kertas manila 2. Pilihlah gambar organisme lain yang dimakan atau yang memakan organisme pertama 3. Letakkan gambar kedua tersebut di sekitar gambar pertama dan hubungkan keduanya dengan tanda anak panah (lihat contoh di bawah ini, arah anak panah menunjukkan yang memakan/perpindahan energy) Gambar 1 Gambar 2 4. Pilih lagi satu atau dua gambar lain, tempelkan berdekatan dengan gambar 1 dan 2. Beri tanda panah yang menghubungkan ke 4 gambar tersebut (lihat contoh) Gambar 3 Gambar 1 Gambar2 Gambar 4
Pertanyaan: 1. a. Tuliskan hasil susunanmu sebagai berikut : ………………. _____ ................... .________ ................. ________ ..................... Rangkaian yang kamu susun adalah rantai makanan c. Menurut pendapatmu, apakah pengertian rantai mananan? Peristiwa makan dan dimakan merupakan peristiwa perpindahan energy. Hewan atau manusia memerlukan makanan untuk hidup, secara langsung atau tak langsung dari tumbuhan. 2. Lengkapilah rantai makanan yang telah kamu buat dengan beberapa rantai makanan lain sehingga satu rantai makanan berhubungan dengan rantai makanan yang lain (satu organisme dapat digunaan untuk dua atau tiga rantai makanan). Gambar 3 gambar 1 gambar 2 gambar 4 Gambar 5 gambar 7 Tulislah hasil susunanmu! a. Ada berapa rantai makanan yang terlihat dalam susunan itu? Susunan yang kamu buat dinamakan jaring-jaring makanan b. Apa yang dimaksud dengan jaring-jaring makanan?
UJI PETIK KERJA PROSEDUR Topik Kegiatan : Jaring-jaring kehidupan Hari/ tanggal : Kelas/kelompok : NO ASPEK YANG DINILAI SKOR 1. Memasangkan model Skor Maksimum Skor Perolehan kancing genetika 10 2. Kerja sama kelompok 10 3. Presentasi hasil kerja 10 Jumlah 30 Rubrik: 1. Menempel kartu mahluk hidup Skor : 10 Jika dilakukan sesuai prosedur dan benar 5 Jika dilakukan tidak sesuai prosedur dan salah 0 Jika dilakukan tidak sesuai prosedur dan salah 2. Kerja sama kelompok Skor 10 Jika aktif dan kompak 5 Jika aktif dan tidak kompak 0 Jika tidak aktif dan tidak kompak 3. Presentasi hasil kerja Skor 10 JIka dipresentasikan dengan suara jelas, lancar dan benar 5 Jika dipresentasikan dengan suara jelas, tidak lancar dan benar
0 Jika dipresentasikan dengan tidak jelas, tidak lancar dan salah Nilai= ������ 100%.
DOKUMENTASI SIKLUS 1
DOKUMENTASI SIKLUS 2
Search