PENELITIAN TINDAKAN KELAS            MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA   KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN           KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS VIIA                        SMP NEGERI 8 MERAUKE 2016/217                                       Oleh                          N A ‘ O M I, S.Pd                   NIP: 19711118 199301 2 001           DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN                       KABUPATEN MERAUKE  SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 MERUKE                                       2017
ABSTRAK             Judul Best Pratice “ Meningatkkan Hasil Belajar Siswa Melalui Meodel  Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas VII A SMP Negeri 8 Merauke. Tulisan ini  berupa Best Practice yang dilaksanakan di SMP Negeri 8 Merauke dengan latar belakang  kondisi siswa yang memiliki motivasi belajar yang sangat rendah yang mengakibatkan  hasil belajar siswa pun rendah. Demikian juga guru dalam melaksanakan tugas hanya  bersifat monoton tidak melibatkan siswa untuk ikut terlibat aktif dalam proses  pembelajaran.             Kehadiran MGMP memberikan dampak positif yang sangat signifikan yang  memperkenalkan model-model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa unutuk dapat  terlibat aktif dalam belajar, juga adanya tagihan tentang karya tulis ilmiah sehingga  penulis termotivasi dan terinspirasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang dapat  menjawab permasalahan yang selama ini merupakan beban dalam melaksanakan tugas  yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.             Penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas mengambil data awal dari hasil  ulangan harian, selanjutnya dilaksanakan dua siklus. Hasil dari setiap siklus terjadi  peningkatan baik peningkatan aktifitas dari 45% menjadi 85%, peningatan minat belajar  dari 60% menjadi 86,67%, peningatan keterampilan guru dari 83,73% menjadi 84,74%,  dan peningkatan hasil belajar dari data awal 29%, silus I 52,78% dan siklus II menjadi  85,71%.             Kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe  STAD dapat meningatkan hasilbelajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 8 Merauke.             Saran dari penulis agar rekan-rekan guru hendanya menggunaan metode  mengajar yang bervariasi, agar dapat menarik perhatian siswa, tida cepat bosan dalam  mengikti pelajaran, dan pada ahirnya dapat meningatan hasil belajar siswa dan dapat  sesuai antara harapan dan kenyataan.
HALAMAN PENGESAHAN    PENELITIAN TINDAKAN KELAS    1. Judul Penelitian            MENINGKATKAN HASIL                                 BELAJAR SISWA PADA  2. a. Mata Pelajaran           KONSEP EKOSISTEM MELALUI         b. Bidang Kajian        MODEL PEMBELAJARAN                                 KOOPERATIF TIPE STAD  3. Peneliti                    SISWA KELAS VIIA SMP      a) Nama Lengkap            NEGERI 8 MERAUKE 2016/2017      b) Nip                     IPA Biolgi      c) Jenis Kelamin      d) Pangkat, Golongan       Ekosistem      e) Sekolah      f) Alamat Rumah            N a ‘ o m i, S.Pd      g) Nomor Telpon/HP         19711118 19930 1 2001                                 Perempuan  4. Tim Observer                Pembina, IVA                                 SMP Negeri 8 Merauke  5. Lama Penelitian             Jl. L.B. Murdani Tanah Miring                                 0813 4095 2538                                 1. Wakaryani,, S.Pd                                 2. Triyana Puji Astutui , S.Pd                                 3 (iga) bulan    Menyetujui/Mengesahkan         Tanah Miring, 22 Mei 2017  Pembimbing                         Peneliti    (Drs. MULYADI)                 (N A ‘ O M I, S.Pd)  Nip:19650729 199601 1 001      Nip: 19711118 199301 2 001                               ii
KATA PENGANTAR             Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas  segala bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Penelitian  Tindakan Kelas ini dengan baik.        Dalam penyusunanan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis bana mendapat  bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.Pada kesemppatan ini penulis  menyampaikan terima kasih kepada:        1. Bapak Gendro Mulyono, S.Pd , M.Pd selaku nara sumber LPMP yang           telah memberi bimbingan, saran dalam penulisan PTK.        2. Bapak Drs. Mulyadi selaku pembimbing      2. Bapak Saheful Aman Shaleh selaku kepala sekolah yang telah             memberikan ijin dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas di kelas VII           A SMP Negeri 8 Merauke      3. Ibu Wakaryani , S.Pd dan Ibu Triana Puji Lestari S.Pd selaku anggota           Tim observer      4. Bapak dan Ibu guru teman-teman MGMP IPA yang sering memberikan           saran dan kritik yang bermamfaat      5. Bapak Ibu guru (teman guru) SMP N 8 Merauke yang memberikan           motivasi dalam kegiatan PTK.      Besar harapan dari penulis kiranya tulisan ini dapat bermafaat bagi para  pembaca, namun penulis menyadari bahwa penulisan ini jauh dari sempurna  karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik secara membangun dari  berbagai pihak demi perbaikan penulisan Penelitian Tindakan Kelas.                                                                   Tanah Miring, 22 Mei 2017                                                                 Penulis                                                                   N A ‘ O M I, S.Pd                                                                 Nip:19711118 19901 2001                                                       iv
DAFTAR ISI    HALAMAN JUDUL……………………….……….……………………………..i    HALAMAN PENGESAHAN…………………………….…...…………………ii    ABSTRAK……………………………………………………………………......iii    KATA PENGANTAR………………………………...……………...…………..iv    DAFTAR ISI…………………………………………….………………...…...….v    DAFTAR TABEL………………………………………………………………..vii    DAFTAR GAMBAR……………………………….………...……..…....……..viii    DAFTAR LAMPIRAN……………………………………..………..……….….ix    BAB I    PENDAHULUAN             A. Latar Belakang……….………………………………………..1           B. Perumusan Masalah…………………….……………………. 3           C. Tujuan Penelitian……………….……………………………..3           D. Manfaat Penelitian……………………………….…………....3    BAB II   KAJIAN PUSTAKA……………………………………………...5    BAB III  METODOLOGI PENELITIAN             A. Suyek dan Lokasi Penelitian………………………….…...…10           B. Fokus Penelitian…………………………….……………..…10           C. Prosedur dan Rencana Penelitian…….……………………....10           D. Rancangan Tindakan…………………………………………11           E. Sumber dan Jenis Data……………………………………….13           F. Indikator Keberhasilan……………………………………….13           G. Analisis Data…………………………………………………14           H. Jadwal Penelitian…………………………………...………..15    BAB IV   HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN             A. Pelaksanaan Siklus I…………………………………...….….16           B. Siklus II………………………………………………………26           C. Pembahasan……………………………………………….….41    BAB V    PENUTUP             A. Kesimpulan…………………………………………………..49           B. Saran – saran…………………………………………………49
DAFTAR TABEL    Tabel                Halaman    1. Rekapitulasi Data Awal Hasil Belajar………………………………… 2  2. Sokr Perkembangan kelompok..........................……………………….. 7  3. Langkah-langkahModel Pembelajaran STAD...... I ………………… 8    4. Jadwal Penelitian..........................................………………………….. 15  5. Data Hasil Belajar Siklus I .............................................……………… 17  6. Hasil Observasi Jenis Aktifitas Siswa Siklus Siklus I….……………... 18    7. Persentase Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ……...…………. 19.  8. Hasila Observasi Keterampilan Guru Siklus I……………………….. 21  9. Persentase Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I……………... 25    10. Hasingket Minat Belajar Siklus I………………............................…. . 26  11. Persentase Hasil Angket Siswa Siklus I….................………………… 27  12. Data Hasil Belajar Siklus II……..........................................………… .30    13. Hasil Observasi Jenis Aktifitas Siswa Siklus II………………………. 30  14. Persentase Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II………...…..…… .32  15. Persentase Hasil Observasi Ketermpilan Guru Siklus I………..……... 38    16. Data Peningkatan Minat Belajar Siswa………………………………... . 37  17. Peresentase Hasil Angket Siswa Siklus II………..…………………… . 39  18. Data Peningkatan Aktivitas Siswa…………….................………………44    19. Data Peningkatan Keterampilan Guru……………………………….…..44  20 Data Peningkatan Minat Belaajar…............……..…………………… . 44  21. Data Peningkatan Hasil Belajar…………....….................………………45    22. Data Perkembangan Hasil Belajar Kelompok……………………….…..46  23 Data Perkrmbangan Minat Belaajar Siswa..........……..……………… . 48                                                    vii
DAFTAR GAMBAR    Gambar                 Halaman    1. Diagram Peningkatan Nialai Rata-rata………………………………… .....45  2. Diagram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar……………….………..…46  3. Diagram Peningkatan Minat Belajar Siswa………………….………….…48
DAFTAR LAMPIRAN    Lampiran    1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)  3. Daftar Nilai Individu Siklus I dan Silus II  4. Daftar Nilai Kelompok Siklus I dan Siklus II  5. Dokumentasi Siklus I dan Siklus II  6. Surat Ijin Melaksanakan PTK
BAB I                                   PENDAHULUAN    A. Latar Belakang Masalah               Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses        interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan      pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar      mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya      sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan      sebagai sentral pembelajaran.                 Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan siswa dituntut      berperan aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar. Guru juga dituntut      kreatif dalam menggunaan metode pembelajaran yang bervariasi terutama      dalam pemilihan model-model agar dapat membangitkan gairah belajar siswa.                 Dalam proses belajar diperlukan adanya peran guru. Salah satu peran      guru adalah menyampaikan pelajaran agar siswa dapat memahami dengan      baik apa yang telah dipelajarinya. Agar siswa dapat memahami dengan baik,      maka diperlukan sarana, media, dan metode yang tepat agar dapat membantu      siswa dalam memahami apa yang telah disampaikan oleh guru sehingga dapat      meningkatkan hasil belajar siswa (Hamalik, 2008).                 Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses      belajar mengajar yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student      Team Achievement Divsion). Penggunaan model pembelajaran ini dapat      digunakan guru dalam proses belajar mengajar agar memberi peluang kepada      siswa sehingga dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar khususnya      mata pelajaran biologi.                 Pembelajaran secara kooperatif dengan setting belajar secara      berelompok memberikan manfaat antara lain, memberi peluang kepada siswa      untuk terlibat lebih aktif, meningkatkan interaksi dalam mencapai saasaran
belajar, saling mengisi dalam memecahkan masalah, dan dapat meningkatkan  hasil belajar siswa (Widiarsa, 1998).             Berdasarkan pengamatan terhadap proses belajar mengajar di kelas  VIIA SMP Negeri 8 Merauke, dapat terlihat karakteristik siswa dalam belajar  di sekolah, yaitu mereka cenderung pasif, motivasi sangat rendah, kurang  berkonsentrasi pada materi pelajaran yang diajarkan. Hal ini dapat menjadi  salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Melalui model  pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa diharapkan dapat berpartisipasi  dalam proses belajar mengajar melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok.  Hal ini diharapkan dapat mengatasi sifat masa bodoh, dan kecenderungan  berlaku pasif.             Sebelum dilakukan penelitian, peneliti mengambil data awal hasil  belajar siswa seperti pada table berikut berikut ini:    Tabel 1.1. Rekapitulasi Data Awal Hasil Belajar Siswa    No Keterangan                              Perolehan  1. Nilai terendah                          25  2. Nilai tertinggi                         95  3. Nilai Rata-rata kelas                   51,71  4. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar  25  5. Jumlah siswa yang tuntas belajar        10  6. Persentase ketuntasan belajar           29%             Berdasarkan data awal hasil belajar siswa di atas, dapat diketahui  bahwa, nilai rata-rata siswa data awal yaitu 51,71 dengan persentase  ketuntasan belajar yaitu 29%.             Berdasarkan masalah di atas dapat dijadikan suatu landasan untuk  dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas, dengan judul:  “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE      STAD SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 8 MERAUKE 2016/2017”    B. Rumusan Masalah                Berdasarkan identifikasi masalah di atas permasalahan yang dapat         dirumuskan sebagai berikut:         1. Apakah penerapan model pembelajaran koopetif tipe STAD dapat                meningkatkan hasil belajar pada konsep ekosistem kelas VIIA SMP                Negeri 8 Merauke?    C. Tujuan Penelitian         Adapun tujuan penelitian ini adalah :         Untuk meningkatkan hasil belajar pada konsep ekosistem siswa kelas VIIA       SMP Negeri 8 Merauke.    D. Manfaat Penelitian       Manfaat yang diperoleh dari pelitian tindakan kelas ini, sebagai berikut:      1. Bagi siswa                    a. Dapat melatih siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar                        mengajar yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajar.                    b. Peserta didik dapat mengikuti pembelajaran yang menarik                    c. Memotivasi siswa untuk dapat bersaing dengan teman      2. Bagi guru                    a. Mampu mengelola kelas dengan menggunakan model                        pembelajaran yang bervariasi.                    b. Sebagai wahana dalam peningkatan profesionalitas guru                        karena mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang                        dikelolanya.
3. Bagi sekolah               a. Membantu tanggung jawab sekolah dalam memperlancar                    pelaksanaan kurikulum dan membantu sekolah dalam                    meningkatkan mutu lulusan.               b. Memiliki guru yang profesional dalam mengelola pembelajaran                    di kelas
BAB II                                      KAJIAN PUSTAKA             Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana  siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan  berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota kelompok saling  bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pengalaman. Belajar  belum selesai jika salahsatu teman dalam kelompok belum menguasai bahan  pelajaran ( Depdiknas, Materi Pelatihan Terintegrasi SAINS, 2004).             Strategi pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang  dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untukmencapai tujuan  pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsure penting dalam strategi  pembelajaran kooperatif, yaitu: adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan  kelompok, adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan adanya tujuan  yang harus dicapai. Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran  dalam setiap kelompok belajar. Pengelompokan siswa bisa ditetapkan berdasarkan  beberapa pendekatan, diantaranya, pengelompokan didasaran atas minat dan baat  siswa, latar belakang tingkat kemampuan, dan pendekatan kelompok lain yang  digunakan, tujuan pembelajaran haruslah menjadi pertimbangan utama (Sanjaya,  2006).             Pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning) muncul dari konsep  bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika  mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam  kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.  Jadi hakekat social dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama  dalam pembelajaran kooperatif merupakan kelompok srategi pengajaran yang  melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untukmencapai tujuan bersama.             Dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa,  ataupun sebagai guru, dan dapat memberi keuntungan baik para siswa kelompok  bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas  akademik. Jadi pembelajaran kooperatif memerlukan kerja sama antar siswa dan
saling ketergantungan dalam struktur pencapaian tugas, tujuan, dan penghargaan.  Keberhasilan pembelajaran ini tergantung dari keberhasilan masing-masing  individu dalam kelompok, dimana keberhasilan tersebut sangat berarti untuk  mencapai suatu tujuan yang positif dalamm belajar kelompok (Trianto, 2007)             Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model  pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan  jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan  tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan  penghargaan kelompok. Pembelajaran kooperatif tipe STAD membutuhkan  persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Persiapan-  persiapan tersebut antara lain:        1. Perangkat Pembelajaran                    Sebelum pelaksanaan kegiatan, perlu dipersiapkan pelajaran             meliputi: RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), buku siswa, lembar           kegiatan siswa.      2. Membentuk kelompok kooperatif                      Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa           dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok           dan kelompok lainnya relative homogen. Apabila memungkinkan           kelompok kooperatif perlu memperhatikan ras, agama, jenis kelamin, dan           latar belakang social.      3. Menetuan Skor Awal                      Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah          nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini, dapat berubah setelah diadakan          tes.      4. Pengaturan Tempat Duduk                      Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu diatur           dengan baik agar menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif, dan           tidak menimbulkan kekacauan yang menyebabkkan gagalnya           pembelajaran.      5. Kerja Kelompok
Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif      tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini      bertujuan untukk mengenal lebih jauh masing-masing individu dalam      kelompok. Langkah-langkah pemmbelajaran kooperatif tipe STAD ini      didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam fase,      yaitu: menyampaikan tujuan, memotivasi siswa, menyajikan informasi,      mengorganisasi siswa dalam kelompok-kelompok bekerja dan belajar, dan      memberikan penghargaan (Trianto, 2007).  6. Sistem Penghargaan                 Sistem penghargaan atau penilaian kelompok diberikan atas usaha      bersama antar anggota kelompok, dan diberikan apabila suatu kelompok      menang atau menjuarai penilaian kelompok, diberikan tiga katergori      kelompok yang terdiri dari kategori good team, great team, dan super      tieam. Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata perkembangan      anggota kelompok yaitu dengan menjumlahkan semua skor      perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah      anggota kelompok. Nilai predikat dihitung dengan cara menghitung nilai      rata-rata kelompok akhir siklus dikurangi dengan nilai rata-rata kelompok      awal siklus. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok      diperoleh keterangan skor kelompok seperti pada table :    Tabel 1.2. Skor Perkembangan Kelompok     Rata-rata Tim              Predikat                  0≤x<5       -                 5 ≤ x < 15   Good team                 15 ≤ x < 25  Great team                 25 ≤ x < 30  Super tieam    (Trianto, 2007).             Hasil belajar adalah suatu kompetensi atau suatu kecakapan  yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran
yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru di suatu sekolah dan kelas  tertentu. Kompetensi yang dicapai oleh siswa dari kegiatan  pembelajaran tersebut akan mencapai aspek kognitif, afektif dan  psikomotor (Udin S. dan Winata Putra, 2003).    Tabel 1.3. Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD    Fase                           Tingkah laku Guru    Fase 1                         Guru menyampaikan standar    Menyampaikan kompetensi kompetensi, kompetensi dasar dan    yang diharapkan dan indikator yang diharapkan, dan    memotivasi siswa               memotivasi siswa belajar.    Fase 2                         Guru menyajikan informasi kepada  Menyajikan informasi           siswa dengan jalan demonstrasi atau                                 lewat bahan bacaan.    Fase 3                         Guru menjelaskan kepada siswa    Mengorganisasikan siswa ke bagaimana caranya membentuk    dalam kelompok bekerja dan kelompok belajar dan membantu    belajar                        setiap kelompok agar melakukan                                   diskusi secara efisien.    Fase 4               kelompok  Guru membimbing kelompok –  Membimbing                     kelompok belajar pada saat mereka  bekerja dan belajar            mengerjakan tugas mereka.    Fase 5                         Guru mengevaluasi hasil belajar  Evaluasi                       tentang materi yang telah dipelajari                                 atau masing-masing kelompok                                 mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6                  Guru mencari cara-cara      untuk  Memberikan penghargaan  menghargai upaya hasil     belajar                          individu maupun kelompok.             Interaksi belajar adalah terjadinya komunikasi antara guru  dengan siswa dan antara siswa dengan siswa sendiri. Guru aktif memberi  pertanyaan , jawaban, tugas atau rangsangan belajar, demikian pula siswa  aktif belajar merespon rangsangan belajar dari guru maupun dari  temannya sendiri (Metode Pembelajaran, Sumiati, Asra M. 2008).
BAB III                            METODOLOGI PENELITIAN    A. Subyek dan Lokasi Penelitian               Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 8        Merauke pada kelas VIIA semester genap tahun pelajaran 2016/2017      dengan Standar Kompetensi (SK) memahami saling ketergantungan antar      komponen ekosistem, dengan jumlah siswa 37 siswa                 Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 8 Merauke,      yang berjumlah 37 siswa dengan komposisi laki-laki 18 orang dan      perempuan 19 orang.    B. Fokus Penelitian           1. Hasil belajar biologi pada standar kompetensi memahami saling               ketergantungan antar komponen ekosistem, dengan menggunakan               tes setiap akhir siklus.           2. Kemampuan guru dalam mengimplementasikan model               pembelajaran kooperatif, apakah sudah sesuai dengan scenario               pembelajaran yang telah disusun.           3. Kompetensi siswa meliputi keterampilan(proses) dan sikap pada               konsep ekosistem.           4. Proses pembelajaran yang berlangsung apakah implementasi               kegiatan belajar mengajar telah sesuai antara harapan dan               kenyataan.    C. Prosedur dan Rencana Penelitian               Prosedur penelitian terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus,        kegiatan pembelajaran dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,      pengamatan atau observasi, dan refleksi. Perencanaan tindakan siklus satu
didasarkan pada identifikasi masalah yang ditemukan, apakah masalah      tersebut terjadi karena kondisi pembelajaran, atau karena faktor guru.    D. Rancangan Tindakan        Siklus I          a. Perencanaan               1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pada kompetensi                    dasar menentukan ekosistem dan saling hubungan antara                    komponen ekosistem dengan indikator mengidentifikasi                    satuan-satuan dalam ekosistem dan menentukan komponen-                    komponen ekosistem.               2. Menyiapkan lembar observasi tentang proses pembelajaran,                    keterampilan mengajar guru, aktifitas siswa dalam proses                    pembelajaran, dan angket minat belajar siswa.               3. Menyiapkan alat evaluasi.               4. Menyiapkan sumber belajar berupa materi diskusi, alat dan                    bahan yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar                    dan media pembelajaran berupa kuadran dan lingkungan                    (halaman sekolah).          b. Tindakan               1. Melakukan apersepsi, motivasi, untuk mengarahan siswa                    memasuki Kompetensi Dasar (KD) yang akan dibahas.               2. Menjelaskan tujuan pemmbelajaran yang akan dicapai.               3. Menjelaskan materi pelajaran dengan menjelasan langkah kerja                    model pembelajaran kooperatif tipe STAD.               4. Membagi kelompok dalam 8 kelompok dengan anggta 4-5                    siswa masing-masing kelompok yang heterogen.
5. Membimbing siswa dalam setiap kelompok agar dapat             berdiskusi dengan baik untuk menyelesaikan tugas dan             tanggung jawab setiap kelompok.           6. Memberi kesempatan pada setiap kelompok untuk             mempresentasikan hasil kerja kelompok.           7. Mengklarifikasi setiap jawaban yang disampaikan oleh siswa             dalam kegiatan presentasi untuk memberikan penguatan           8. Bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran.         9. Memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.         10. Mengadakan tes ulangan dan guru membagi angket untuk               didisi oleh masing-masing siswa.    c. Pengamatan                  Observer atau kolaborator mengamati kegiatan guru pada           saat pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan         menggunakan lembar observasi pengamatan guru dan siswa.         observer dalam setiap siklus melakukan pencatatan terhadap         kendala dan kelemahan dari tindakan yang dilakukan, dan aktifitas         siswa dalam pembelajaran.    d. Refleksi                  Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu           tindakan yang telah dicatat dalam observasi. Secara deskriftif         refleksi adalah meninjau ulang dan mengembangkan gambaran         agar lebih hidup, dan untuk melihat sejauh mana perubahan yang         akan terjadi pada tindakan sebelumnya.                    Guru bersama dengan observer merefleksi dan mengealuasi         kegiatan guru dan siswa setelah selesai tindakan,dengan         menggunakan instrument observasi kegiatan guru dan siswa unutk         mengetahui apakah hasil implementasi kegiatan belajar mengajar
apakah telah sesuai antara harapan dan kenyataan, yang akan               digunakan untuk perbaikan pada siklus berikutnya.          Siklus 2             1. Perencanaan           2. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus satu yang belum                 teratasi,dan mencari alternative pemmecahan dan pengembangan               program tindakan pada siklus dua.           3. Tindakan               Pelaksanaan tindakan kedua mengacu pada identifikasi masalah               yang muncul pada siklus satu.           4. Observasi atau pengamatan               Melaksanakan pengamatan pada tindaan kedua dengan               menggunakan instrument yang sudah disiapkan.           5. Refleksi               Membahas, menilai, dan mengeavuasi tentang proses dan hasil               pembelajaran siklus dua.    E. Sumber dan jenis data           1. Sumber dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri               8 Merauke, guru mata pelajaran sebagai peneliti, dan guru selaku               observer.           2. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu, data               kuantitatif dan data kualitatif. Data kuntitatif berupa hasil belajar,               hasil observasi aktifitas guru dan siswa, sedangan data kualitatif               adalah minat siswa terhadap implementasi proses pembelajaran.    F. Indikator keberhasilan           Ketuntasan belajar terjadi apabila 85% siswa mendapat nilai ≥ 60.
G. Analisis Data           Data yang dianalisis meliputi hal-hal berikut:           1. Tes Akhir Siklus               Analisis tes akhir siklus bertujuan untuk mengetahui tingkat               ketuntasan hasil belajar siswa pada tiap akhir siklus pembelajaran.               Nilai yang diperoleh siswa dihitung dengan menggunakan rumus:               Nilai = Skor yang diperoleh siswa X 100%                                 Skor maksimal                 (Akurinto, 2002)             2. Penilaian minat belajar lewat angket :               Nilai = Jumlah siswa yang setuju X 100%                         Jumlah total siswa    Dengan criteria:    75 – 100 % = Tinggi (sangat berminat)    60 – 74 % = Sedang (berminat)    0 - 59 % = Rendah (kurang berminat)    3. Penilaian keterampilan guru dalam proses pembelajaran:    Nilai =  Jumlah butir yang terlaksana X 100%             Jumlah butir keseluruhan    Dengan criteria:    80 – 100% = selalu             = baik sekali = 4    70 – 79 % = sering             = baik         =3    60 – 69 % = jarang             = cukup        =2    0 - 59 % = tidak pernah        = kurang = 1             Perubahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran  maupun sesudah pembelajaran, dianalisis secara deskriptif dengan
memaparkan data hasil belajar, hasil pengamatan keterampilan  guru, serta angket minat yang diberikan pada setiap akhir siklus,  lalu dianalisis secara deskriptif dalam bentuk persentase, untuk  hasil belajar kategori tuntas, dan tidak tuntas, keterampilan guru  dalam proses pembelajaran dengan kategori baik sekali, baik,  cukup dan kurang, sedangkan minat belajar siswa lewat angket  dengan kategori, sangat berminat (tinggi), berminat (sedang)  merpakan respon positif dan kurang berminat (rendah) merupakan  respon negative.    H. Jadwal Penelitian    Jadwal penelitian meliputi perencanaan,persiapan, pelaksanaan , seminar,    dan penyusunan laporan hasil penelitian seperti dalam table berikut ini:    Tabel 1.4. Jadwal Penelitian    No. Kegiatan                           Bulan                                           Maret April Mei    1 Persiapan                            *    2 Pelaksanaan    a. Perencaan Tindakan                  *                 b. Pelaksanaan Tindakan          *               c. Analisis dan Refleksi         *  3 Pelaksanaan siklus 2               a. PerencanaanTindakan           *               b. Pelaksanaan Tindakan          *               c. Analisis dan Refleksi  4 Penyusunan laporan PTK                                 *  5 Penggandaan dan Pengiriman                             *          laporan                                          *
BAB IV                 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN    A. Pelaksanaan Pada Siklus I                   Tahapan penelitian tindakan kelas ini, meliputi dua siklus. Dalam             satu siklus, terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan,           pengamatan, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal           11 April 2017, pada jam pelajaran pertama dan kedua selama 80 menit           (07.30 – 8.50) WIT. Dengan perincian, 10 menit untuk kegiatan awal yang           terdiri dari apersepsi dan motivasi, 50 menit untuk kerja kelompok sampai           presentasi setiap kelompok, dan 20 menit untuk menyimpulkan materi           pembelajaran, melaksanakan tes evaluasi belajar , dan pengisian angket.          1. Proses Perencanaan                     Dalam perencanaan siklus I, telah disusun rencana pelaksanaan              pembelajaran pada Kompetensi Dasar 7.1 yaitu Menentukan ekosistem              dan saling hubungan antar komponen ekosistem, menyiapkan              instrument obserrvasi kegiatan pengamatan guru dan siswa,              menyiapkan lembar kerja siswa, dan alat evaluasi, serta menyiapkan              sumber belajar berupa materi diskusi, dan media pembelajaran, berupa              kuadran, lingkungan (halaman sekolah), dan alat tulis.         2. Proses pelaksanaan tindakan                      Pada tahap pelaksanaan tindakan, siswa memberi salam, guru              mengajak siswa berdoa memulai pelajaran, mengabsen siswa, satu              siswa tidak masuk karena sakit atas nama Siti Fatimah, memotivasi dan              apersepsi, menyampaikan kompetensi dasar, menjelaskan tujuan              pembelajaran dan langah kerja model pembelajaran kooperatif tipe              STAD, membagi siswa dalam kelompok belajar, dengan masing-              masing kelompok beranggotakan 4 – 5 siswa yang heterogen              berdasarkan tingat kemampuan, membagi media pembelajaran,
menjelaskan cara penggunaan media dan langkah (prosedur) kerja    dalam LKS dan mengajak siswa ke halaman sekolah untuk pengamatan    ekosistem, membimbing siswa dalam kegiatan pengamatan.    Siswa kembali ke dalam kelas dan memberikan kesempatan kepada    Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran , selanjutnya    diadakan tes evaluasi untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran,    serta guru membagikan angket minat kepada masing-masing siswa.    Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siklus I dapat dilihat pada    table 1.5    Tabel 1.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I    No. Keterangan                               Perolehan    1. Nilai terendah                                       20    2. Nilai tertinggi                           100    3. Nilai rata-rata kelas                     56,11    4. Jumlah siswa yang belum tuntas                       17    5. Jumlah siswa yang tuntas belajar                     19    6. Persentase ketuntasan belajar             52,78%              Berdasarkan table di atas diketahui bahwa nilai rata-rata siswa   pada siklus I mencapai 56,11 dengan persentase ketuntasan belajar yaitu   52,78%.    3. Proses Pengamatan        Observer atau pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran dan        menilai ketrampilan guru dalam mengelola kelas, dengan        menggunakan lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa.        Observasi digunakan untuk mengadakan penilaian keaktifan siswa        dalam proses pembelajaran maupun keterampilan guru selama proses        pembelajaran. Observasi terhadap siswa dilakukan secara kolaboratif        antara guru dan pengamat, sedangkan observasi aktifitas peneliti,
dilakukan oleh guru kolaborator dan pengamat. Adapun jenis aktifitas    guru dan siswa pada siklus I dapat dilihat pada table 1.6 berikut:    Tabel 1.6 Hasil Observasi Jenis Aktifitas Siswa Siklus I    No. Jenis Aktifitas Belajar             Kategori              Siswa              Baik Baik Cukup Kurang                                 Sekali    1. Keaktifan siswa dalam                                  √    bertanya    2. Kelancaran siswa dalam               √    menjawab pertanyaan    3. Antusias siswa dalam              √    proses diskusi kelompok    4. Memberikan sanggahan                                   √    terhadap hasil diskusi    kelompok lain    5. Kelancaran                                             √    mengeluarkan ide dalam    pemecahan masalah    6. Bertanggung     jawab                √    terhadap hasil kerja    kelompok    7. Kedisiplinan siswa dalam             √    mengikuti        diskusi    kelompok    8. Tepat waktu dalam                                      √    mengerjakan tugas    9. Kerjasama siswa dalam                √    menyimpulkan hasil    diskusi    10. Menghargai saran dan             √
pendapat peserta diskusi  kelompok lain    Keterangan: Nilai 80 – 100 = Baik sekali = 4                70 – 79       = Baik           =3                60 – 69       = Cukup          =2                0 – 59        = Kurang = 1    Dari table 1.6 dapat diketahui bahwa aktifitas siswa pada    siklus I masih tergolong kurang karena dari 10 jenis aktifitas siswa,    hanya terdapat dua jenis aktifitas masuk kategori baik, yaitu antusias    siswa dalam proses diskusi kelompok dan menghargai saran dan    pendapat kelompok lain, sedangkan terdapat empat kategori cukup,    yaitu kelancaran dalam mengeluarkan ide dan memecahkan masalah,    bertanggungjawab terhadap hasil kerja kelompok, kedisiplinan siswa    dalam mengikuti diskusi kelompok, dan kerjasama siswa dalam    menyimpulkan hasil diskusi, sedangkan terdapat empat kategori    kurang yaitu, keaktifan siswa dalam bertanya, memberikan sanggahan    terhadap hasil diskusi kelompok lain, kelancaran siswa dalam    menjawab pertanyaan, dan tepat waktu dalam mengerjakan tugas.    Untuk obserasi aktifitas siswa dilakukan dengan menghitung    jumlah kumulatif aktifitas yang dilakukan berdasarkan 10 jenis    aktifitas seperti pada table 1.7 berikut:    Tabel 1.7 Persentase Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I    No. Aktifitas Siswa Nilai Skor Persentase Keterangan    1. Keaktifan siswa 0 - 59 1 25%                Kurang    dalam bertanya    2. Kelancaran siswa 60-69 2 50%                Cukup    dalam menjawab    pertanyaan    3. Antusias siswa 70-79 3 75%                  Baik
dalam proses    diskusi kelompok    4. Memberikan         0 - 59  1  25%  Kurang                                1  25%  Kurang  sanggahan                     2  50%  cukup                                2  50%  Cukup  terhadap hasil                1  25%  Kurang                                2  50%  Cukup  diskusi kelompok              3  75%  Baik    lain    5. Kelancaran         0 - 59    mengeluarkan    ide dalam    pemecahan    masalah    6. Bertanggung        60-69    jawab terhadap    hasil kerja    kelompok    7. Kedisiplinan       60-69    siswa dalam    mengikuti    diskusi kelompok    8. Tepat waktu 0 - 59    dalam    mengerjakan    tugas    9. Kerjasama siswa 60-69    dalam    menyimpulkan    hasil diskusi    10. Menghargai        70-79    saran            dan
pendapat peserta  diskusi  kelompok lain          Dari hasil persentase aktifitas siswa berdasarkan table di atas,  dapat diketahui bahwa rata-rata persentase aktifitas siswa siklus I  hanya 45% siswa aktif sedangkan target yang diharapkan 85%.  Tabel 1.8 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I    N                                        Jawaban       Aspek Yang Diamati    o    A Keterampilan Membuka Pelajaran         SL S JR TP    .R    1. Memberi salam                         √    2. Memulai pelajaran dengan berdoa       √    3. Menarik perhatian siswa               √    4. Menimbulkan motivasi belajar siswa            √    5. Menyampaikan tujuan/kompetensi yang √    akan dicapai    6.Membuat acuan tentang hal yg akan √    dipelajari/dikerjakan siswa    7. Mengaitkan materi yang akan dipelajari dgn √    materi sebelumnnya    B Keterampilan Memberikan Penguatan    1.Memberikan penguatan verbal (seperti : √    baik, bagus,tepat) kepada siswa.    2.Memberikan penguatan gestural dalam            √    bentuk mimik,anggukan, tersenyum,    mengangkat bahu, atau menaikan ibu jari    jempol.    3.Penguatan dengan cara mendekati siswa √
untuk memberi kesan perhatian atas apa    yang dikerjakan siswa    4.Penguatan dengan cara memberi pekerjaan √    yang menyenangkan,misalnya, meminta    membantu temannya yang mengalami    kesulitan dalam menyelesaikan tugas.    5. Penguatan dengan cara memberikan benda            √    sebagai hadiah    6. Penguatan dengan cara sentuhan,misalnya        √    menepuk bahu siswa, berjabat tangan    dengan siswa dan lain-lain.    C Keterampilan Bertanya    1. Mengajukan pertanyaan secara jelas dan      √    singkat    2. Memberikan acuan                            √    3. Pemberian pemusatan                      √    4. Pemindahan giliran                          √    5. Penyebaran pertanyaan keseluruh kelas    √    6. Penyebaran pertanyaan ke siswa tertentu        √    7. Penyebaran respon siswa                     √    8. Memberikan waktu kepada siswa untuk         √    berpikir    9. Pemberian tuntunan dengan jalan                √    mengungkapkan pertanyaan dengan cara    lain    10. Menanyakan pertanyaan lain yang lebih      √    sederhana    11. Mengulangi penjelasan-penjelasan           √    sebelumnya
No Aspek Yang Diamati                            Jawaban    D Keterampilan Mengadakan Variasi    1.Penggunaan variasi dalam suara, misalnya          √    besar/kecinya          volume        suara,    cepat/lambatnya        dalam         berbicara,    jelas/tidaknya ucapan    2.Penggunaan variasi dengan mimik, misalnya         √    mengadakan perubahan mimic dan gerak    3.Penggunaan variasi dengan kesenyapan,                   √    misalnya sengaja memberikan waktu    senyap/hening    4.Penggunaan variasi dengan kontak pandang,         √    misalnya mengadakan kontak pandang    dengan siswa    5.Penggunaan variasi dalam perubahan posisi,        √    bergerak dalam kelas untuk maksud yang    berbeda-beda    6.Variasi dengan visual, misalnya                   √    menggunakan alat/media pembelajaran    7.Penggunaan variasi aural, misalnya                      √    menggunakan berbagai suara atau rekaman    dalam pembelajaran.    E Keterampilan Menjelaskan    1. Tidak menggunakan kata-kata yang √    berbelit-belit    2. Menghindari kata yang berlebihan              √    3.Memberi contoh untuk menenmkan konsep √    pengertian    4. Memberikan contoh sesuai usia, √    pengalaman, dan kondisi lingkungan siswa.
5. Menunjukkan dengan jelas pola atau √    struktur sajian    6. Menunjukkan ikhtisar butir-butir materi √    yang penting    7. Mengulangi penjelasan yang dianggap                  √    penting dan mendasar    F Keterampilan Menutup Pelajaran    1. Merangkum inti pembelajaran                       √    2. Membuat kesimpulan/ringkasan                      √    3. Mendemonstrasikan keterampilan                       √    4. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain           √    5. Mengekspresikan pendapat siswa                    √    6. Memberi tugas dan petunjuk √    mengerjakannya kepada siswa    7. Memberi salam kepada siswa                        √    Keterangan : Nilai 80 – 100 :SL (selalu) = baik sekali = 4                     70 – 79 :SR (sering) = baik            =3                     60 – 69 :JR (jarang) = cukup           =2                     0 – 50 :TP (tidak pernah)= kuang = 1    Dari hasil pengamatan tentang keterampilan guru dalam kegiatan    mengajar diperoleh dengan keterampilan membuka pelajaran baik sekali,    keterampilan memberikan penguatan baik, keterampilan menjelaskan baik    sekali, dan keterampilan menutup pembelajaran baik.    Untuk observasi keterampilan guru dilakukan dengan menghitung    jumlah kumulatif aktifitas yang dilakuan berdasarkan 6 jenis keterampilan    seperti pada table 1.5 berikut:
Tabel 1.9 Persentase Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I    NO Keterampilan Guru   Nilai Skor  Persentase  Keterangan  1. Membuka pelajaran   80 -100 27  96,42%      Baik sekali  2. Memberikan          70 – 79 18  75%         Baik           penguatan       70 – 79 33  75% Baik  3. Bertanya    4. Mengadakan variasi  60 – 69 19  67%         Cukup  5. Menjelaskan         80- 100 27  96,42%      Baik sekali    6. Menutup pelajaran   80-100 26   92,86% Baik sekali               Berdasarkan table di atas dapat terlihat tentang persentase  keterampilan guru dengan nilai rata-rata 83,78 (baik sekali), namun masih  harus dilakukan perbaikan terhadap keterampilan guru dalam mengadakan  variasi agar dapat lebih menarik perhatian siswa serta mengefisienkan  waktu. Waktu yang digunakan kurang efisien karena melebihi waktu yang  sudah ditentukan.               Dari data aktifitas siswa dan keterampilan guru selama proses   pembelajaran dapat diketahui bahwa keterlibatan siswa dalam proses   pembelajaran masih tergolong kurang, sedangkan keterampilan guru   peneliti sudah tergolong baik sekali namun waktu yang digunakan dalam   menyampaikan materi melebihi waktu yang ditentukan karena kurangnya   keterampilan dalam mengadakan variasi.               Data yang diperoleh melalui pengisian angket pada siklus I terlihat   pada table 1.10 berikut:
Tabel 1.10 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus 1    No Pertanyaan                                         Ya  Tidak    1. Menurut kamu apakah pembelajaran kooperatif 97,2% 2,8 %    tipe STAD bersifat menyenangkan?    2. Apakah kamu lebih mudah memahami materi 100 % 0 %    ekosistem dengan cara belajar seperti ini?    3. Apakah cara belajar seperti ini, merangsang 81 % 19%    kamu untuk belajar dan belajar ( ingin terus    belajar dan belajar)?    4. Apakah kelompok diskusi seperti ini, memberi 1,2 % 98,8    beban belajar kamu?                                       %    5. Apakah belajar kelompok berdiskusi seperti ini, 82 % 18 %    perlu diterapkan pada pelajaran berikutnya?    6. Apakah kelompok belajar seperti ini kamu ikut 97,2 2,8 %    bekerja kelompok?                                     %    7. Apakah kamu memberi andil pendapat dalam 94,4 5,6 %    kelompokmu?                                           %    8. Apakah kamu pernah member bantuan 83,8 16,2    pemahaman pada kelompokmu?                            %%    9. Apakah kamu melakuan kegiatan/ mencatat 83,3 16,7    sesuai dengan hasil kelompokmu?                       %%    10. Apakah kamu merasa minder / kurang percaya 2,8 % 97,2    diri dalam kelompokmu?                                    %    11. Apakah kamu pernah memberi komentar / 77 % 23 %    bertanya pada kelompokmu?    12 Menurut kamu apakah perlu adanya pertukaran 66,7 33,3    kelompok pada pertemuan berikutnya?                   %%    13. Apakah kamu menulis hasil diskusi / kesimpulan 52,7 47,3    pada akhir pembelajaran pada bukumu?                  %%
14. Dalam pembelajaran seperti ini ,apakah kamu 69,4 30,6    lebih aktif dari pada cara pembelajaran %                  %    sebelumnya?    15. Menurut kamuapakah pembelajaran diskusi 88,9 11,1    seperti ini perlu dikembangkan?                    %%             Berdasarkan angket diperoleh bahwa aktifitas belajar (memberi  komentar) siswa masih tergolong sedang (69,4 %), tidak mencatat hasil  kesimpulan(47,3 %). Persentase dilakukan dengan menghitung jumlah  kumulatif minat siswa, yang dilakukan berdasarkan 15 jenis pertanyaan  seperti pada table 1.11 berikut:    Tabel 1.11 Persentase Hasil Angket Siswa Siklus I    NO Pertanyaan                       Jumlah siswa           Respon                                                             Positif                                      setuju Tidak           Positif                                                             Positif                                                     setuju                                                             Positif  1. Menurut kamu apakah pembelajaran 97,2% 2,8 %            Positif    kooperatif tipe STAD bersifat    menyenangkan?    2. Apakah kamu lebih mudah 100 % 0 %    memahami materi ekosistem dengan    cara belajar seperti ini?    3. Apakah cara belajar seperti ini, 81 % 19%    merangsang kamu untuk belajar dan    belajar ( ingin terus belajar dan    belajar)?    4. Apakah kelompok diskusi seperti ini, 1,2 % 98,8 %    memberi beban belajar kamu?    5. Apakah belajar kelompok berdiskusi 82 % 18 %    seperti ini, perlu diterapkan pada
pelajaran berikutnya?    6. Apakah kelompok belajar seperti ini 97,2 % 2,8 % Positif    kamu ikut bekerja kelompok?    7. Apakah kamu memberi andil 94,4 % 5,6 % Positif    pendapat dalam kelompokmu?    8. Apakah kamu pernah memberi 83,8 % 16,2 % Negative    bantuan       pemahaman         pada    kelompokmu?    9. Apakah kamu melakuan kegiatan/ 83,3 % 16,7 % Negative    mencatat sesuai dengan hasil    kelompokmu?    10. Apakah kamu merasa minder / kurang 2,8 % 97,2 % Positif    percaya diri dalam kelompokmu?    11. Apakah kamu pernah memberi 77 % 23 % Negative    komentar / bertanya pada    kelompokmu?    12 Menurut kamu apakah perlu adanya 66,7 % 33,3 % Negative    pertukaran kelompok pada pertemuan    berikutnya?    13. Apakah kamu menulis hasil diskusi / 52,7 % 47,3 % Negative    kesimpulan pada akhir pembelajaran    pada bukumu?    14. Dalam pembelajaran seperti ini 69,4 % 30,6 % Negative    ,apakah kamu lebih aktif dari pada    cara pembelajaran sebelumnya?    15. Menurut kamu apakah pembelajaran 88,9 % 11,1 % Positif    diskusi seperti ini perlu    dikembangkan?    Dari data di atas dapat diketahui bahwa respon siswa terhadap    pembelajaran positif yaitu 60% (lebih dominan) dibanding dengan respon    siswa terhadap pembelajaran negative 40%.
4. Refleksi                    Setelah mengadakan pengamatan atas tindakan pembelajaran,              selanjutnya dilakukan refleksi atas segala tindakan yang dilakukan.            Dalam kegiatan siklus I dihasilkan refleksi : 1) Waktu yang digunakan            dalam menyampaikan materi pembelajaran kurang efisien karena terlalu            banyak improvisasi yang tidak terlalu penting untuk dilakukan. 2)            Kurangnya pengorganisasian materi sehingga siswa terkesan dipaksa            atau dikejar-kejar untuk menyelesikan masalah di kelompoknya. 3)            dalam diskusi kelompok, siswa yang pandai mendominasi kelompoknya,            akibatnya siswa yang kurang pandai pasif dan menggantungkan            pekerjaan pada siswa yang pandai saja. Hal ini dapat terlihat dari aktifitas            siswa hanya 45% yang aktif (dapat dilihat pada table 1.3). Namun            penggunaan metode ini, dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang            semula hanya 29 % dengan nilai rata-rata 51,71 menjadi 52,78% dengan            nilai rata-rata 55 (dapat dilihat pada table 1.1), akan tetapi hal ini belum            memenuhi target yang ditetapkan peneliti sehingga diperlukan suatu            perbaikan dalam pembelajaran untuk siklus beriktnya.    B. Siklus II           1. Perencanaan                    Pada siklus ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan model                pembelajaran sama pada siklus I yaitu model pembelajaran koopertif                tipe STAD. Hanya saja mengalami beberapa perbaikan berdasarkan                hasil refleksi siklus I.           2. Pelaksanaan                    Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin               tanggal 17 April 2017. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II juga               mengacu pada Rencana Pelasanaan Pembelajaran (RPP) yang telah               dipersiapkan. Prinsip pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran pada               siklus II hampir sama dengan siklus I, tetapi peneliti lebih menekankan               pada keaktifan kerja kelompok dan pengorganisasian materi,
penggunaan waktu yang baik. Selama pembelajaran berlangsung,    aktifitas peneliti maupun siswa tetap diawasi oleh guru observer. Pada    akhir siklus II juga dilaksanakan tes akhir yang berfungsi untuk    mengukur kemampuan belajar siswa. hasil tes akhir siklus II dapat    dilihat pada table 1.12 berikut    Tabel 1.12 Data hasil belajar siklus II    No. Keterangan                              Perolehan    1. Nilai terendah                           40    2. Nilai tertinggi                          100    3. Nilai rata-rata kelas                    77,14    4. Jumlah siswa yang belum tuntas           5    5. Jumlah siswa yang tuntas belajar         30    6. Persentase ketuntasan belajar            85,71%             Berdasarkan data pada table di atas dapat diketahui bahwa nilai      rata-rata pada siklus II mencapai 77,14 dengan persentase ketuntasan      85,71%.  3. Observasi              Observasi terhadap pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan       secara kolabratif antara peneliti dan pengamat. Data untuk jenis       aktifitas belajar siswa pada prooses pembelajaran siklus II dapat       dilihat pada table 1.13 berikut:    Tabel 1.13 Hasil Observasi Jenis Aktifitas Siswa Siklus II    No. Jenis Aktifitas Belajar Kategori    Siswa                            Baik Baik Cukup       Kurang                                     Sekali    1. Keaktifan siswa dalam                 √    bertanya
2. Kelancaran siswa dalam               √                                                  √  menjawab pertanyaan                                          √  3. Antusias siswa dalam √                                          √  proses diskusi kelompok    4. Memberikan sanggahan    terhadap hasil diskusi    kelompok lain    5. Kelancaran    mengeluarkan ide dalam    pemecahan masalah    6. Bertanggung     jawab √    terhadap hasil kerja    kelompok    7. Kedisiplinan siswa dalam √    mengikuti       diskusi    kelompok    8. Tepat waktu dalam √    mengerjakan tugas    9. Kerjasama siswa dalam    menyimpulkan hasil    diskusi    10. Menghargai saran dan √    pendapat peserta diskusi    kelompok lain    Keterangan: Nilai 80 – 100     = Baik sekali = 4                        70 – 79                        60 – 69  = Baik   =3                        0 – 59                                 = Cukup  =2                                   = Kurang = 1
Dari table di atas dapat diketahui bahwa aktifitas siswa pada siklus  II menunjkkan adanya peningkatan yaitu antusias siswa dalam proses  diskusi kelompok, menghargai saran dan pendapat peserta diskusi  kelompok lain, bertanggung jawab terhadap hasil kerjakelompok,  kedisiplinan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok, tepat waktu  dalam mengerjakkan tugas baik sekali, keaktifan siswa dalam  bertanya, kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan, kerja sama  dalam menyimpulkan hasil diskusi, kelancaran dalam mengeluarkan  ide dan memecahkan masalah baik, dan memberikan sanggahan  terhadap hasil diskusi cukup.    Untuk obserasi aktifitas siswa dilakukan dengan menghitung    jumlah kumulatif aktifitas yang dilakukan berdasarkan 10 jenis    aktifitas seperti pada table 1.14 berikut:    Tabel 1.14 Persentase Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II    No. Aktifitas Siswa Nilai Skor Persentase Keterangan    1. Keaktifan siswa 70-79 3 75%              baik    dalam bertanya    2. Kelancaran siswa 70-79 3 75%             baik    dalam menjawab    pertanyaan    3. Antusias siswa 80-100 4 100%             Baik sekali    dalam proses    diskusi kelompok    4. Memberikan     60-69 2 50%               cukup    sanggahan    terhadap hasil    diskusi kelompok    lain    5. Kelancaran     70-79 3 75%               baik
mengeluarkan    ide dalam    pemecahan    masalah    6. Bertanggung        80-100 4  100%  Baik sekali                                  100%  Baik sekali  jawab terhadap                  100%  Baik sekali                                  75%   baik  hasil kerja                     100%  Baik sekali    kelompok    7. Kedisiplinan       80-100 4    siswa dalam    mengikuti    diskusi kelompok    8. Tepat waktu 80-100 4    dalam    mengerjakan    tugas    9. Kerjasama siswa 70-79 3    dalam    menyimpulkan    hasil diskusi    10. Menghargai        80-100 4    saran            dan    pendapat peserta    diskusi    kelompok lain        Dari hasil persentase aktifitas siswa berdasarkan table di atas, dapat  diketahui bahwa rata-rata persentase aktifitas siswa siklus II sudah  mengalami peningkatan yaitu dari 45% siswa aktif menjadi 85%.  Begitu pula dengan keterampilan guru meningkat menjadi lebih baik,  dapat dilihat pada table 1.15 berikut:
Tabel 1.15 Hasil Observasi Jenis Keterampilan Guru Siklus II    No Aspek Yang Diamati                      Jawaban    A. Keterampilan Membuka Pelajaran          SL S JR TP                                                     R    1. Memberi salam                           √    2. Memulai pelajaran dengan berdoa         √    3. Menarik perhatian siswa                       √    4. Menimbulkan motivasi belajar siswa            √    5. Menyampaikan tujuan/kompetensi yang √    akan dicapai    6.Membuat acuan tentang hal yg akan              √    dipelajari/dikerjakan siswa    7. Mengaitkan materi yang akan dipelajari dgn √    materi sebelumnnya    B Keterampilan Memberikan Penguatan    1.Memberikan penguatan verbal (seperti : √    baik, bagus,tepat) kepada siswa.    2.Memberikan penguatan gestural dalam            √    bentuk mimik,anggukan, tersenyum,    mengangkat bahu, atau menaikan ibu jari    jempol.    3.Penguatan dengan cara mendekati siswa √    untuk memberi kesan perhatian atas apa    yang dikerjakan siswa    4.Penguatan dengan cara memberi pekerjaan        √    yang menyenangkan,misalnya, meminta    membantu temannya yang mengalami    kesulitan dalam menyelesaikan tugas.    5. Penguatan dengan cara memberikan benda                     √    sebagai hadiah
6. Penguatan dengan cara sentuhan,misalnya            √    menepuk bahu siswa, berjabat tangan    dengan siswa dan lain-lain.    C Keterampilan Bertanya    1. Mengajukan pertanyaan secara jelas dan √    singkat    2. Memberikan acuan                             √    3. Pemberian pemusatan                       √    4. Pemindahan giliran                        √    5. Penyebaran pertanyaan keseluruh kelas     √    6. Penyebaran pertanyaan ke siswa tertentu      √    7. Penyebaran respon siswa                      √    8. Memberikan waktu kepada siswa untuk √    berpikir    9. Pemberian tuntunan dengan jalan              √    mengungkapkan pertanyaan dengan cara    lain    10. Menanyakan pertanyaan lain yang lebih √    sederhana    11. Mengulangi penjelasan-penjelasan √    sebelumnya    No Aspek Yang Diamati                        Jawaban    D Keterampilan Mengadakan Variasi    1.Penggunaan variasi dalam suara, misalnya √    besar/kecinya volume suara, cepat/lambatnya    dalam berbicara, jelas/tidaknya ucapan    2.Penggunaan variasi dengan mimik, misalnya     √    mengadakan perubahan mimic dan gerak    3.Penggunaan variasi dengan kesenyapan, √
misalnya sengaja memberikan waktu    senyap/hening    4.Penggunaan variasi dengan kontak pandang,      √    misalnya    mengadakan kontak pandang dengan siswa    5.Penggunaan variasi dalam perubahan posisi, √    bergerak dalam kelas untuk maksud yang    berbeda-beda    6.Variasi dengan visual, misalnya √    menggunakan alat/media pembelajaran    7.Penggunaan variasi aural, misalnya                √    menggunakan berbagai suara atau rekaman    dalam pembelajaran.    E Keterampilan Menjelaskan    1. Tidak menggunakan kata-kata yang berbelit- √    belit    2. Menghindari kata yang berlebihan          √    3.Memberi contoh untuk menenmkan konsep √    pengertian    4. Memberikan contoh sesuai usia, √    pengalaman, dan kondisi lingkungan siswa.    5. Menunjukkan dengan jelas pola atau √    struktur sajian    6. Menunjukkan ikhtisar butir-butir materi       √    yang penting    7. Mengulangi penjelasan yang dianggap √    penting dan mendasar    F Keterampilan Menutup Pelajaran    1. Merangkum inti pembelajaran               √    2. Membuat kesimpulan/ringkasan              √
3. Mendemonstrasikan keterampilan                 √    4. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain         √    5. Mengekspresikan pendapat siswa              √    6. Memberi tugas dan petunjuk √    mengerjakannya kepada siswa    7. Memberi salam kepada siswa                  √    Keterangan :    Nilai 80 – 100 : SL (selalu) = baik sekali = 4                  70 – 79  SR (sering) = baik         =3                  60 – 69  JR (jarang) = cukup        =2                  0 – 50 : TP (tidak pernah)= kurang =1       Dari tabel di atas, dapat diketehui bahwa, dari pengamatan tentang  keterampilan atau kemampuan guru dalam mengelola kelas terjadi  peningkatan, dimana ketermpilan membuka pelajaran baik sekali ,  memberikan penguatan baik, keterampilan bertanya baik sekali, keterampilan  mengadakan variasi baik baik sekali, keterampilan menjelaskan baik sekali,  danketerampilan menutup pelajaran baik sekali, dengan nilai rata-rata 84,79  (baik sekali).       Untuk observasi keterampilan guru dilakukan dengan menghitung jumlah  kumulatif aktifitas yang dilakuan berdasarkan 6 jenis keterampilan seperti  pada table 1.16 berikut:
Tabel 1.16 Persentase Hasil Observasi keterampilan Guru Siklus I    NO Keterampilan Nilai  Skor Persentase Keterangan    Guru    1. Membuka        80 -100 27  89,28%  Baik sekali    pelajaran    2. Memberikan 70 – 79 18      70,83%  Baik    penguatan    3. Bertanya       70 – 79 33  81,81%  Baik    4. Mengadakan     80- 100 27  81,14%  Baik sekali         variasi    80- 100 27  96,42%  Baik sekali    5. Menjelaskan    6. Menutup        80-100 26   89,28%  Baik sekali         pelajaran               Berdasarkan table di atas dapat terlihat tentang persentase  keterampilan guru dengan nilai rata-rata 84,79 (baik sekali),.               Dari data aktifitas siswa dan keterampilan guru selama proses  pembelajaran dapat diketahui bahwa keterlibatan siswa dalam proses  pembelajaran pada siklus II ini mengalami peningkatan yaitu tepat waktu  dalam mengerjakan tugas sudah baik sekali, dan nilai rata-rata keaktifan  siswa sudah meningkat dari 45 % menjadi 85%.    Data yang diperoleh dari pengisian angket siklus II, dilakukan dengan  menghitung jumlah kumulatif minat siswa, yang dilakukan berdasarkan 15  jenis pertanyaan, seperti tabal 1.17 berikut
Tabel 1.17 Persentase Hasil Angket Siswa Siklus II    NO Pertanyaan Jumlah siswa                                                Respon                                                        setuju Tidak        positif                                                                    setuju  positif                                                                            Positif  1. Menurut kamu apakah pembelajaran 97,1% 2,9%         kooperatif tipe STAD bersifat                                      Positif         menyenangkan?                                                      Positif                                                                            Positif  2. Apakah kamu lebih mudah 100% 0%                                        Positif         memahami materi ekosistem dengan                                   Positif         cara belajar seperti ini?                                          Positif                                                                            Positif  3. Apakah cara belajar seperti ini, 77,1% 22,9%         merangsang kamu untuk belajar dan         belajar ( ingin terus belajar dan         belajar)?    4. Apakah kelompok diskusi seperti 88,6% 11,4%         ini, memberi beban belajar kamu?    5. Apakah belajar kelompok berdiskusi 97,1% 2,9%         seperti ini, perlu diterapkan pada         pelajaran berikutnya?    6. Apakah kelompok belajar seperti ini 100% 0%         kamu ikut bekerja kelompok?    7. Apakah kamu memberi andil 94,2% 5,8%         pendapat dalam kelompokmu?    8. Apakah kamu pernah memberi 85,7% 14,3%         bantuan pemahaman pada         kelompokmu?    9. Apakah kamu melakuan kegiatan/ 91,4% 8,6%         mencatat sesuai dengan hasil         kelompokmu?    10. Apakah kamu merasa minder / 17,1% 82,9%
kurang percaya diri dalam    kelompokmu?    11. Apakah kamu pernah memberi 65,7% 34,3%          Negative                                                      Negative  komentar / bertanya pada                            Positif                                                      Positif  kelompokmu?                                         Positif    12 Menurut kamu apakah perlu adanya 48,6% 51,4%    pertukaran kelompok pada    pertemuan berikutnya?    13. Apakah kamu menulis hasil diskusi / 91,4% 8,6%    kesimpulan     pada akhir    pembelajaran pada bukumu?    14. Dalam pembelajaran seperti ini 85,7% 14,3%    ,apakah kamu lebih aktif dari pada    cara pembelajaran sebelumnya?    15. Menurut kamu apakah pembelajaran 91,5% 8,5%    diskusi seperti ini perlu    dikembangkan?            Dari data di atas dapat diketahui bahwa, respon siswa terhadap     pembelajaran positif lebih dominan dibanding dengan respon siswa     terhadap pembelajaran negative, pembelajaran positif 86,67% sedangkan     respon siswa terhadap pembelajaran negative 13,33%.    4. Refleksi     Berdasarkan data siklus II diketahui bahwa, proses pembelajaran yang     berlangsung pada siklus II ini sudah lebih baik dibangdingkan siklus I     dimana data peningkatan hasil belajar siswa dapa dilihat pada table 1.12,     data observasi keaktifan siswa, pada table 1.14, dan data hasil observasi     keterampilan guru pada table 1.16
C. Pembahasan                      Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada standar kompetensi           memahami saling ketergantungan dalam ekosistem, dengan kompetensi           dasar menentukan ekosistem dan saling hubungan antar komponen           ekosistem dibagi menjadi 2 siklus, masing-masing 1 kali pertemuan (2 jam           pembelajaran).                      Pertemuan pertama (siklus I) dilaksanakan pada tanggal 11 April           2017 pukul 07.30 – 08.50 wit, membahas mengenai satuan-satuan           ekosistem dan komponen komponen ekosistem. Pertemuan kedua (siklus           II) tanggal 17 April 2017 pukul 7.30 – 8.50 wit, membahas mengenai           rantai makanan dan jarring-jaring makanan.                      Pelaksanaan proses pembelajaran siklus I mengacu pada skenario           pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Pada awal pembelajaran           peneliti mengingatkan kembali pelajaran yang sudah dipelajari pada           pertemuan sebelumnya, dan memberi motivasi dan apersepsi.                      Pada proses pelaksanaan siklus I, yang dilakukan oleh peneliti           adalah mengoptimalkan terjadinya interaksi antar siswa maupun antar           siswa dengan guru, sehingga proses pembelajaran tidak saja berlangsung           satu arah. Selama proses pembelajaran peneliti menggunakan lembar kerja           siswa (LKS) yang harus dikerjakan secara berkelompok dengan tujuan jika           siswa mengalami kesulitan masih dapat bertanya dengan teman satu           kelompok, namun jika semua siswa dalam satu kelompok, juga tida dapat           memecahkan masalah, maka siswa dapat bertanya kepada guru.                      Pemberian tugas lewat LKS dengan melakukan pengamatan           komponen-komponen dan satuan-satuan ekosistem di halaman kelas           menggunakan kuadran kemudian membimbing siswa mengerjakan LKS           sambil berkeliling ke setiap kelompok untuk memberikan bimbingan,           menyimpulkan hail pengamatan , dan presentasi hasil kerja diskusi. Pada           akhir pembelajaran peneliti bersama siswa menyimpulkan dari apa yang
telah dipejari dan diadakan evaluasi berupa tes akhir siklus untuk  mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yan telah  diajarkan.             Berdasarkan tes akhir siklus I diketahui jumlah siswa yang  mengalami ketuntasan belajar sebanyak 19 dari 36 siswa, hasil ini  menunjukkan adanya peningkatan berdasarkan data awal dari 35 siswa  yang mengalami ketuntasan belajar hanya 10 siswa sebelum diberi  tindakan. Setelah diberikan tindakan menunjukkan adanya peningkatan  pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Hal ini disebabkan  adanya keterlibatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Melalui  belajar berkelompok siswa lebih banyak berinteraksi bersama teman.             Hasil tes siklus I dengan niali rata-rata 56,11 dengan persentase  ketuntasan 52,78%, belum memenuhi target yang ditentukan oleh peneliti.  Kurang optimalnya hasil belajar siswa pada siklus I disebabkan oleh guru  dalam proses pembelajaran kurang efisien dalam penggunaan waktu  pembelajaran dengan baik, kurangnya variasi dalam mengajar, kurangnya  pengorganisasian materi, siswa yang pandai mendominasi kelompoknya,  sehingga siswa kurang pandai menggantungkan pekerjaan kepada siswa  yang pandai.             Pada siklus I ini keterlibatan siswa selama proses pembelajaran  masih kategori kurang hanya 45% siswa yang aktif dalam proses  pembelajaran sehingga diperlukan suatu perbaikan proses pembelajaran  untuk siklus berikkutnya.             Pelaksanaan siklus II terlaksana satu kali pertemuan (dua jam  pelajaran) yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2017. Proses  pembelajaran dengan materi rantai makanan dan jaring-jaring makanan,  siswa menyusun rantai makan dan jarring-jaring makanan menggunakan  media macam-macam mahluk hidup dalam bentuk kartu dan yang  dilakukan peneliti pada siklus II tidak berbeda jauh dengan proses
                                
                                
                                Search