Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Modul Ajar IPAS

Modul Ajar IPAS

Published by Luh Eka Yanthi, 2022-08-02 08:29:57

Description: Modul Ajar PIPAS Kelas X SMK

Search

Read the Text Version

terutama sektor industri. Faktor-faktor ini biasanya berwujud modal, tenaga kerja, dan bahan mentah. Keempat, sektor pertanian merupakan sektor basis dari hubungan-hubungan pasar yang penting berdampak pada proses pembangunan. Sektor ini dapat pula menciptakan keterkaitan kedepan dan keterkaitan kebelakang yang bila disertai dengan kondisi-kondisi yang tepat dapat memberi sumbangan yang besar untuk pembangunan. Kelima, sektor ini merupakan sumber pemasukan yang diperlukan untuk pembangunan dan sumber pekerjaan dan pendapatan dari sebagian besar penduduk negara-negara berkembang yang hidup di pedesaan (Pratomo, 2010). Peranan Sektor Pertanian Sumbangan atau jasa sektor pertanian pada pembangunan ekonomi terletak dalam hal. a) menyediakan surplus pangan yang semakin besar kepada penduduk yang kian meningkat. b) meningkatkan permintaan akan produk industri dan dengan demikian mendorong keharusan diperluasnya sektor sekunder dan tersier. c) menyediakan tambahan penghasilan devisa untuk impor barang-barang modal bagi pembangunan melalui eksport hasil pertanian terus-menerus. d) meningkatkan pendapatan desa untuk dimobilisasi pemerintah. e) memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Jika output membesar lantaran meningkatnya produktifitas, maka pendapatan para petani akan Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 178 Untuk Kelas X SMK/MAK

meningkat. Kenaikan pendapatan perkapita akan sangat meningkatkan permintaan pangan. Dalam perekonomian seperti itu elastisitas pendapatan permintaan adalah sangat tinggi yang bisanya bergerak antara 0,6 % sampai 0,8 %. Peran nyata sektor pertanian sebagai tumpuan pembangunan ekonomi nasional pada masa krisis dan selama pemulihan ekonomi, maka sector pertanian perlu diposisikan sebagai sektor andalan dan didukung secara konsisten dengan mengembangkan ekonomi yang bersifat resource based. Atas dasar tersebut, potensi perekonomian pedesaan diharapakan akan menjadi determinan dari perekonomian nasional secara keseluruhan dan dengan demikian perubahan yang terjadi pada struktur perekonomian pedesaan perlu dicermati terutama dampaknya terhadap struktur kesempatan kerja dan pendapatan di wilayah pedesaan (Resthiningrum, 2011). Apapun komponennya dari kehidupan yang lebih baik tersebut, pembangunan untuk masyarakat harus mempunyai tiga sasaran yaitu: a) Meningkatkan persediaan dan memperluas jangkauan distribusi barangbarang kebutuhan pokok seperti pangan, papan, kesehatan dan perlindungan. b) Meningkatkan taraf hidup yaitu selain meningkatkan pendapatan masyarakat, memperluas kesempatan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya dan kemanusiaan, yang jika dilihat secara keseluruhan Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 179 Untuk Kelas X SMK/MAK

bukan hanya memperbaiki kesejahteraan material tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri baik sebagai individu maupun bangsa. c) Memperluas pilihan ekonomi dan social yang tersedia bagi setiap orang dan setiap bangsa dengan cara membebaskan mereka dari perbudakkan dan ketergantungan bukan hanya dalam lingkup antar orang dan negara lain tetapi juga terhadap kebodohan dan kesengsaraan manusia (Amalia, 2011). Para pemikir ekonomi telah lama menyadari bahwa sektor pertanian memiliki peranan yang besar dalam perekonomian, terutama dalam tahaptahap awal pembangunan. Sektor pertanian yang tumbuh dan menghasilkan surplus yang besar merupakan prasyarat untuk memulai proses transformasi ekonomi. Sektor non- pertanian, umumnya terlalu kecil untuk melakukan peranan itu. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting karena sebagian besar anggota masyarakat di negara-negara miskin menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut. Jika para perencana dengan sungguh- sungguh memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya, maka satu-satunya cara dengan meningkatkan kesejahteraan sebagian besar anggota masyarakatnya yang hidup di sektor pertanian itu. Cara ini bisa ditempuh dengan jalan meningkatkan produksi tanaman pangan, tanaman perdagangan mereka dan atau dengan menaikkan harga yang mereka terima atas produkproduk yang mereka Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 180 Untuk Kelas X SMK/MAK

hasilkan, tentu saja tidak setiap kenaikan output akan menguntungkan sebagian besar penduduk pedesaan yang bergerak di bidang pertanian itu. Pembangunan ekonomi berawal pada suatu lingkungan sosial, politik, dan teknologi yang menunjang kreativitas para wiraswasta. Adanya lingkungan yang menunjang kreativitas akan meimbulkan beberapa wiraswasta perintis yang mencoba menerapkan ide-ide baru dalam kehidupan ekonomi. Mungkin tidak semua perintis tersebut akan berhasil dalam melakukan inovasi. Bagi yang berhasil melakukan inovasi tersebut akan menimbulkan posisi monopoli bagi pencetusnya. Posisi monopoli ini akan menghasilkan keuntungan di atas keuntungan normal yang diterima para pengusaha yang tidak berinovasi. Keuntungan monopolistis ini merupakan imbalan bagi para innovator dan sekaligus juga merupakan rangsangan bagi para calon innovator. Hasrat untuk berinovasi terdorong oleh adanya harapan memperoleh keuntungan monopolistis tersebut. Inovasi mempunyai 3 pengaruh yaitu : a) Diperkenalkannya teknologi baru b) Menimbulkan keuntungan lebih (keuntungan monopolistis) yang merupakan sumber dana penting bagi akumulasi modal. c) Inovasi akan diikuti oleh timbulnya proses peniruan (imitasi) yaitu adanya pengusaha-pengusaha lain yang meniru teknologi baru tersebut. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 181 Untuk Kelas X SMK/MAK

Proses peniruan (imitasi) tersebut di atas pada akhirnya akan diikuti oleh investasi (akumulasi modal) oleh para peniru (imitator) tersebut. Proses peniruan ini mempunyai pengaruh berupa menurunnya keuntungan monopolistis yang dinikmati oleh para inovator, dan penyebaran teknologi baru di dalam masyarakat, berarti teknologi tersebut tidak lagi menjadi monopoli bagi pencetusnya. Kesemua proses yang dijelaskan diatas meningkatkan output masyarakat dan secara keseluruhan merupakan proses pembangunan ekonomi. Sumber kemajuan ekonomi yang paling penting adalah pembangunan ekonomi tersebut (Khamdani, 2013). 2) Pembangunan Pertanian Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan hasil mutu penduduk, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, menunjang pembangunan Indonesia serta meningkatkan ekspor. Suatu energi pembangunan ekonomi yang dilandaskan pada prioritas pertanian dan ketenaga kerjaan paling tidak memerlukan 3 unsur pelengkap dasar, yaitu : a) Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian teknologi, instusional dan intensif harga yang khusus dirancang untuk meningkatkan produktifitas pada petani Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 182 Untuk Kelas X SMK/MAK

b) Peningkatan permintaan terhadap domestic terhadap output pertanian yang didasarkan pada strategi pembangunan perkotaan yang berorientasikan pada upaya pembinaan ketenaga kerjaan c) Diverifikasi kegiatan pembinaan pedesaan pada karya non pertanian yang secara langsung dan tidak langsung akan menunjang dan ditunjang oleh masyarakat pertanian (Todaro, 2000). d. Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pertanian 1) Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pertanian Perubahan iklim akan berdampak buruk terhadap berbagai aspek kehidupan dan sektor pembangunan, terutama sektor pertanian dan dikhawatirkan akan mendatangkan masalah baru bagi keberlanjutan produksi pertanian, terutama tanaman pangan. Pada masa mendatang, pembangunan pertanian akan dihadapkan pada beberapa masalah serius, yaitu: a) Penurunan produktivitas dan pelandaian produksi yang tentunya membutuhkan inovasi teknologi untuk mengatasinya. b) Degradasi sumber daya lahan dan air yang mengakibatkan soil sickness, penurunan tingkat kesuburan, dan pencemaran. c) Variabilitas dan perubahan iklim yang mengakibatkan banjir dan kekeringan. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 183 Untuk Kelas X SMK/MAK

d) Alih fungsi dan fragmentasi lahan pertanian. Pada sektor pertanian, dampak langsung dan tidak langsung perubahan iklim dapat dipilah menjadi dua kategori yaitu: a) Dampak biofisika antara lain mencakup: (a) efek fisiologis pada tanaman, hutan, dan ternak (kuantitas dan kualitas), (b) perubahan lahan, dan sumberdaya lahan dan air (kuantitas dan kualitas), (c) meningkatnya gangguan gulma dan penyakit, (d) pergeseran spasial dan temporal (a)-(c), (e) peningkatan permukaan air laut dan salinitas, (f) perubahan habitat biota laut, termasuk sumberdaya perikanan laut. b) Dampak sosial ekonomi antara lain mencakup: (a) turunnya produktivitas dan produksi, (b) penurunan marginal GDP sektor pertanian, (c) fluktuasi harga di pasar internasional, (d) perubahan distribusi geografis rejim perdagangan, (e) meningkatnya jumlah penduduk rawan pangan, dan (f) migrasi dan civil unrest. Meskipun secara teknis sektor pertanian merupakan salah satu andalan aksi mitigasi perubahan iklim, namun sektor ini juga merupakan sektor paling rentan terhadap perubahan iklim. Oleh karena sektor ini merupakan penghasil pangan maka ketahanan pangan rawan terhadap perubahan iklim. Dalam konteks agregat, dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan terjadi melalui turunnya produktivitas dan atau luas panen. Produktivitas Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 184 Untuk Kelas X SMK/MAK

turun karena meningkatnya cekaman lingkungan (variabilitas iklim yang lebih besar) dan meningkatnya intensitas gangguan OPT mengakibatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman tidak optimal. Penurunan luas panen terkait dengan meningkatnya persentase puso yang terjadi akibat kekeringan, banjir, ataupun gangguan OPT. Dalam jangka panjang, turunnya luas panen juga merupakan akibat dari penyusutan lahan pertanian akibat naiknya permukaan air laut. Dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan terjadi melalui turunnya produktivitas dan luas panen. Turunnya produktivitas terkait dengan kondisi iklim makro dan iklim mikro yang kurang kondusif terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman (cekaman air dan suhu) dan meningkatnya organisme pengganggu tanaman. Penurunan luas panen terkait dengan puso yang terjadi akibat kekeringan dan banjir serta hilangnya sebagian lahan pertanian akibat naiknya paras muka air laut. 2) Kerentanan Petani terhadap Perubahan Iklim Aktivitas utama (core business) di sektor pertanian adalah usahatani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan maupun perikanan. Terkait karakteristik intrinsiknya, hampir semua cabang usahatani tersebut rentan terhadap variabilitas iklim yang tajam yang berdasarkan berbagai ramalan dinyatakan akan sering Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 185 Untuk Kelas X SMK/MAK

terjadi dalam era perubahan iklim. Oleh karena itu perubahan iklim disimpulkan merupakan salah satu ancaman paling serius terhadap keberlanjutan ketahanan pangan. Berpijak pada karakteristik iklim sebagai suatu sistem yang sifatnya global maka ruang lingkup dampak negatif perubahan iklim tidak eksklusif lokal, nasional, atau regional, tetapi bersifat global. Secara garis besar, kerentanan merupakan fungsi dari karakter, besaran, dan tingkat variasi iklim terhadap suatu sistem yang terdadah, sensitivitas sistem tersebut terhadap dadahan (exposure), dan kapasitas adaptasinya. Kinerja usaha tani dipengaruhi oleh penguasaan sumberdaya dan kemampuan manajerial petani yakni kemampuan mengakumulasikan dan mendayagunakan pengetahuan, informasi, dan keterampilannya dalam mengalokasikan sumberdaya yang dikuasainya dalam rangka mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam berusaha tani. Sebagian dari pengetahuan tersebut diperoleh dari penyuluhan, belajar secara mandiri, dari petani lain, atau orang tuanya secara turun-temurun, dan dari sumber-sumber informasi lainnya. Oleh karena itu secara umum kelompok paling rentan terhadap risiko iklim (kekeringan, banjir, badai) adalah petani kecil. Untuk meningkatkan ketahanan petani menghadapi perubahan iklim diperlukan adanya dukungan yang memadai dari pemerintah. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 186 Untuk Kelas X SMK/MAK

3) Strategi Peningkatan Kapasitas Adaptasi Meskipun bentuk ataupun tipenya bervariasi namun sasaran adaptasi terhadap perubahan iklim pada prinsipnya adalah meminimalkan kerentanan (vulnerability), membangun resiliensi, serta mengembangkan kemampuan memanfaatkan kesempatan yang menguntungkan dari situasi dan kondisi yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Kerentanan adalah derajat mudah tidaknya terkenai, rusak, merugi, atau melemah eksistensinya. Berbeda dengan kerentanan, resiliensi mengacu pada kemampuan merancang untuk bertahan, pulih, atau bahkan berkembang dari kondisi yang tercipta dari akibat yang muncul terkait dengan perubahan iklim. Kata kunci untuk menjawab tantangan tersebut adalah mengupayakan agar kerentanan petani terhadap kondisi iklim yang kurang kondusif dapat dikurangi. Dengan kata lain, petani harus dikondisikan menjadi lebih tahan, tangguh, dan lentur (resilience) untuk menghadapi perubahan iklim. Dalam Lasco et al. (2011) dinyatakan bahwa secara umum tingkat kerentanan merupakan fungsi dari tingkat paparan (exposure), sensitivitas, dan kapasitas adaptasi (adaptive capacity including adaptation measures). Dalam jangka pendek, tingkat paparan dan sensitivitas sistem yang terkena paparan tersebut dapat diasumsikan tidak mudah diubah (given) sehingga fokus utama dalam strategi adaptasi adalah meningkatkan kapasitas adaptif petani Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 187 Untuk Kelas X SMK/MAK

(Lasco et al., 2011). Secara teoritis, jika strategi peningkatan kapasitas adaptif itu tepat maka kondusif pula untuk mengurangi derajat sensitivitas sehingga merupakan modal dasar untuk pengembangan kapasitas adaptasi jangka menengah-panjang. Adaptasi terhadap perubahan iklim mengacu pada penyesuaian yang dilakukan sebagai respon terhadap pengaruh yang timbul akibat kondisi iklim aktual atau yang diperkirakan akan terjadi agar mampu bertahan dan jika memungkinkan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang. Terdapat berbagai tipe adaptasi berdasarkan sifatnya: adaptasi autonomous vs terencana, adaptasi antisipatif vs reaktif, dan adaptasi individual vs kolektif (masyarakat). Meskipun berbeda-beda namun sasaran umumnya adalah mengarah pada minimalisasi risiko akibat iklim, dalam arti meningkatkan resiliensi dan mengurangi kerentanan terhadap kondisi iklim yang tidak kondusif. Kapasitas adaptasi merupakan resultante dari kinerja unsur-unsur pembentuknya. Identifikasi tingkat keragaman kapasitas adaptasi didekati melalui identifikasi unsur- unsur pembentuknya yang meliputi: (1) penguasaan pengetahuan di bidang usahatani, utamanya yang terkait dengan kiat-kiat menghadapi efek perubahan iklim; (2) penguasaan teknologi usahatani yang lebih produktif dan adaptif terhadap variabilitas iklim; (3) keterampilan manajerial usahatani; (4) kemampuan mengakses informasi iklim; (5) kemampuan mengakses pasar masukan Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 188 Untuk Kelas X SMK/MAK

dan keluaran usahatani; (6) tersedianya kelembagaan ”risk sharing” di tingkat petani, khususnya yang terkait dengan risiko iklim; (7) tersedianya infrastruktur yang kondusif untuk mengurangi potensi dampak perubahan iklim; (8) tersedianya kelembagaan yang efektif untuk mengatasi bencana akibat iklim ekstrem dan mempercapat proses pemulihannya; (9) bijakan pemerintah yang secara khusus menangani dampak bencana iklim ekstrem dan proses pemulihannya; (10) kebijakan perlindungan usaha di bidang usahatani pangan; dan (11) kebijakan perlindungan aset-aset penting dan sumberdaya pertanian pangan strategis. Mengacu pada FAO 2011, strategi peningkatan kapasitas adaptasi petani melalui pendekatan planned adaptation harus tetap mempertimbangkan autonomous adaptation yang telah berkembang pada komunitas petani. Simpul-simpul kritisnya adalah sebagai berikut: (1) fokus pada ketahanan pangan; (2) pengarusutamaan (main streaming) adaptasi terhadap perubahan iklim dalam pembangunan (pertanian); (3) sifatnya adalah demand driven yang berbasis sumberdaya lokal; (4) aksi adaptasi harus disinergikan dengan mitigasi; (5) teknologinya berbasis pendekatan ekosistem; (6) gerakan sosialnya berbasis pada partisipasi dan perlu memperhatikan aspek gender; (7) sistem koordinasinya berbasis kemitraan yang konteksnya bersifat lintas wilayah dan bervisi jangka panjang. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 189 Untuk Kelas X SMK/MAK

Dengan demikian dampak dari perubahan iklim harus menjadi agenda prioritas pemerintah, karena dampaknya luar biasa. Ketika terjadi iklim ekstrim, pergeseran musim tanam dan lainnya, hal itu akan menyebabkan dampak yang sangat besar terhadap kelangsungan kehidupan manusia di bumi ini. Bahan pangan adalah hal yang paling utama dan selalu dibutuhkan walaupun setinggi dan semaju apapun teknologi manusia. Ini harus menjadi isu utama yang sangat penting, bahkan dampak perubahan iklim secara global jauh lebih besar daripada pandemic yang sekarang ini terjadi. Hal ini sudah dikatakan oleh para pakar lingkungan di berbagai negara. Untuk itu marilah kita bersama-sama, gotong royong untuk melakukan aksi-aksi nyata yang dimulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, sekolah/kantor, masyarakat, bangsa bahkan dunia. Gerakan menanam pohon, mengurangi penggunaan CFC, Karbondioksida, dan lain-lain perlu terus digalakkan dan intensif untuk terus disuarakan. Mengurangi penggunaan energi dari fosil berlaih ke energi ramah lingkungan dan terbarukan. Sudah saatnya kita sayangi bumi ini, agar kelak di kemudian hari kita masih bisa bercerita banyak kepada anak-cucu kita karena bumi yang kita tempati masih baik dan lingkungannya masih lestari. Pemerintah bersama seluruh warganya bahu-membahu untuk menjaga kelestarian alam, dan memulai dengan adaptasi yang tinggi dalam menghadapi perubahan Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 190 Untuk Kelas X SMK/MAK

lingkungan. Perubahan iklim ini akan terus berjalan dan akan membawa dampak yang kurang bagus terutama disektor pangan. Saatnya inovasi-inovasi dibidang pangan terus-menerus dipacu agar betul-betulmasyarakat siap menghadapi perubahan yang akan terjadi akibat perubahan iklim global ini. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 191 Untuk Kelas X SMK/MAK

E. Peta Konsep Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pertanian Pengertian Cuaca dan Pengertian dan Fungsi Iklim Atmosfer Sektor Pertanian Mengatasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pertanian Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 192 Untuk Kelas X SMK/MAK

F. Langkah Pembelajaran Guna mengoptimalkan keaktifan peserta didik yang dipilih adalah Project Base Learning (PjBL). langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan ad Elemen Capaian Pembelajaran 1. Menjelaskan Peserta didik diharapkan dapat : 1. Gur fenomena secara a. ilmiah 1. memahami pengetahuan ilmiah b. 2. menerapkannya; 3. membuat prediksi sederhana 2. Pes a. disertai dengan pembuktiannya. 4. menjelaskan fenomena-fenomena b. yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai c. aspek seperti makhluk hidup dan d. lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. 5. mengaitkan fenomena-fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IP Untuk Kelas X SMK/MAK

dalam memecahkan masalah, maka model pembelajarannya Sesuai dengan elemen dan capaian pembelajrannya, maka dalah seperti tersaji pada table berikut ini: Langkah Kerja Rumpun Aspek 1231234567 ru Menyampaikan topik VVVVVVVVVV Menyajikan pertanyaan terkait VVVVVVVVVV dengan topik serta Didik Membentuk kelompok kerja V V V V V V V V V V (maksimal 5 orang) Menentukan struktur organisasi V V V V V V V V V V kelompok Mencari / menemukan kasus V V V V V V V V V V kebakaran melalui media Menuliskan hasil pekerjaan V V V V V V V V V V berdasarkan data pengamatan dalam format sesuai kesepakatan kelompok (contoh lampiran 5.1), minimal mencakup : 1) Identitas kelompok 2) Informasi peristiwa (tempat kejadian, waktu kejadian) 3) Faktor-faktor penyebab (fisik maupun sosial) 4) Dampak yang terjadi (kerugiaan materiil dan jiwa) VVVVVVVVVV PAS) 193

Elemen Capaian Pembelajaran e. 2. Mendesain dan Peserta didik dapat : 1. Gur mengevaluasi 1. menentukan dan mengikuti a. penyelidikan b. ilmiah prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan 2. Pes ilmiah, a. 2. menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, 3. mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah. b. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IP 194 Untuk Kelas X SMK/MAK

Langkah Kerja Rumpun Aspek 1231234567 Merumuskan masalah yang ada dengan menuliskan dalam pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka (contoh : Apa saja penyebab terjadinya banjir didaerah .... pada hari ..., tanggal ...; Kerugian apa sajakah yang timbul akibat banjir di ...., pada tanggal .... ru VVVVVVVVVV memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan. VVVVVVVVVV Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan hasil pekerjaan) serta Didik Menyusun desain percobaan V V V V V V V V V V ilmiah : 1) Menyusun hipotesis 2) menyusun langkah penyelidikan lebih lanjut : a) menyusun daftar referensi b) menyiapkan referensi membuat peta konsep berdasarkan kejadian dan dasar teori VVVVVVVVVV PAS)

Elemen Capaian Pembelajaran c. d. e. 3. Menerjemahkan Peserta didik dapat : 1. G data dan bukti- 1. menerjemahkan data dan a bukti secara ilmiah bukti dari berbagai sumber b untuk membangun sebuah c. argumen 2. Pes 2. mempertahankannya dengan a penjelasan ilmiah. b 3. mengidentifikasi kesimpulan c. yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data lain. 4. merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut, 5. mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya, 6. melakukan refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IP Untuk Kelas X SMK/MAK

Langkah Kerja Rumpun Aspek 1231234567 menyiapkan media sumber data yang dibutuhkan untuk V V V V V V V V V V pendalaman data mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain V V V V V V V V V V percobaan ilmiah yang ada menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan V V V V V V V V V V memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama. Guru a. memantau keaktifan peserta V V V V V V V V V V didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan. b. memfasilitasi diskusi VVVVVVVVVV tentang pekerjaan, VVVVVVVVVV . mengukur ketercapaian standar. serta Didik : a. Membuat tabel secara VVVVVVVVVV kronologis peristiwa b. Membuat foto model VVVVVVVVVV peristiwa (contoh pada lampiran . Membuat tabel penjelasan V V V V V V V V V V peristiwa secara Ilmiah IPA atau IPS VVVVVVVVVV PAS) 195

Elemen Capaian Pembelajaran d e f. g Tabel 5. L Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IP 196 Untuk Kelas X SMK/MAK

Langkah Kerja Rumpun Aspek 1231234567 d. Menyusun alas an terjadi peristiwa disertai penjelasan V V V V V V V V V V ilmiah (IPA/IPS) e. Menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan penyebab dan dampak yang VVVVVVVVVV terjadi (Contoh pada lampiran) . Mempresentasikan hasil pekerjaan dengan VVVVVVVVVV menggunakan media g. Melakukan refleksi diri terhadap hasil pekerjaan berdasarkan nilai-nilai Pancasila Langkah Pembelajaran PAS)

Keterangan : Rumpun (Rumpun bidang keahlian) : 1. Rumpun Teknologi 2. Rumpun Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Agribisnis dan Agriteknolog serta Kemaritiman 3. Rumpun Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, serta Seni dan Ekonom Kreatif Aspek : 1. Makhluk hidup dan lingkungannya 2. Zat dan Perubahannya 3. Energi dan Perubahannya 4. Bumi dan Antariksa 5. Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu 6. Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial, dan Dinamika Sosial 7. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IP Untuk Kelas X SMK/MAK

gi, mi l PAS) 197

Lampiran 5.1. Format Pengamatan Dampak Perubahan Iklim bagi Pertanian DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR PERTANIAN A. KEJADIAN Tanggal : Waktu : Lokasi : B. INVESTIGASI KEJADIAN C. DAMPAK DALAM BIDANG PERTANIAN D. KERUGIAN BAGI MASYARAKAT E. PENYUSUN NIS Kelas Program Tanda Tangan Keahlian No Nama 1. 2. 3. 4. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 198 Untuk Kelas X SMK/MAK

Lampiran 5.2. Peristiwa Dari Dampak Perubahan Iklim No Waktu Lokasi Peristiwa Bukti PENYUSUN NIS Kelas Program Tanda Keahlian Tangan No Nama 1. 2. 3. 4. 5. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 199 Untuk Kelas X SMK/MAK

Lampiran 5.3. Penjelasan Peristiwa Dari Dampak Perubahan Iklim No Peristiwa Penjelasan (Dasar Teori) Fisik (IPA) Sosial (IPS) PENYUSUN Nama NIS Kelas Kompetensi Tanda Keahlian Tangan No 1. 2. 3. 4. 5. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 200 Untuk Kelas X SMK/MAK

Lampiran 5.4. Lampiran Foto Model Peristiwa No Foto / Gambar Keterangan 1. Contoh Gambar / Nama Gambar Lapisan Atmosfer 1. Troposfer 2. Stratosfer 3. Mesosfer 4. Thermoefer 5. Exosfer Penjelesan Lengkap Silahkan Simak Dasar teori Lapisan Atmosfer Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/ 2. Salah satu dampak dari perubahan iklim dalam sektor pertanian Kekeringan Di Lahan Pertanian Sumber: https://www.idntimes.com/news/indonesia/ 3 Beberapa dampak dari perubahan iklim dalam sektor pertanian Perubahan Musim 201 Sumber: https://www.idntimes.com/news/indonesia/ Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) Untuk Kelas X SMK/MAK

Lampiran 5.5. Rencana Tindak Lanjut No Peristiwa Penyebab Dampak Rencana 1. Tindak Lanjut 2. 3. 4. 5. Keterangan : Rencana Tindak Lanjut berupa kegiatan yaitu: Contoh : Adaptasi Dalam Bidang Pertanian Identifikasi tingkat keragaman kapasitas adaptasi didekati melalui identifikasi unsur- unsur pembentuknya yang meliputi: (1) penguasaan pengetahuan di bidang usahatani, utamanya yang terkait dengan kiat- kiat menghadapi efek perubahan iklim; (2) penguasaan teknologi usahatani yang lebih produktif dan adaptif terhadap variabilitas iklim; (3) keterampilan manajerial usahatani; (4) kemampuan mengakses informasi iklim; (5) kemampuan mengakses pasar masukan dan keluaran usahatani Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 202 Untuk Kelas X SMK/MAK

G. Refleksi Setelah mempelajari bab tentang Dampak Iklim Terhadap Sektor Pertanian, Anda pasti sudah memahami konsep Dampak Iklim Terhadap Sektor Pertanian semua materi yang sudah dijelaskan di bab ini, mana yang menurut Anda paling sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda. Lembar Refleksi : 1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran ini 2. Apakah Anda telah menguasi seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum dikuasi tulislah materi tersebut 3. Apakah manfaat yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini 4. Apakah yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini 5. Tulislah secara ringkas apa yang telah Anda pelajari dari kegiatan pembelajaran ini H. Asesmen Tabel Kisi-kisi Asesmen No Elemen Capaian Indikator Penilaian Pembelajaran 123 1. Menjelaskan Peserta didik a. Memahami VV fenomena secara diharapkan dapat pengetahuan ilmiah VV ilmiah memahami b. Menerapkan pengetahuan ilmiah pengetahuan ilmiah VVV dan menerapkannya; c. Membuat prediksi 203 atau membuat prediksi sederhana disertai sederhana disertai pembuktiannya Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) Untuk Kelas X SMK/MAK

No Elemen Capaian Indikator Penilaian Pembelajaran 123 2. Mendesain dan dengan d. Menjelaskan mengevaluasi pembuktiannya. fenomena-fenomena V penyelidikan di lingkungannya ilmiah Peserta didik diberbagai aspek VV menjelaskan 1) Makhluk hidup V fenomena-fenomena dan lingkuannya VV yang terjadi di 2) Zat dan V lingkungan sekitarnya perubahannya dilihat dari berbagai 3) Energi dan aspek seperti makhluk perubahannya hidup dan 4) Bumi dan lingkungannya; zat dan antariksa perubahannya; energi 5) Keruangan dan dan perubahannya; konektivitas bumi dan antariksa; antar ruang dan keruangan dan waktu konektivitas antar 6) Interaksi, ruang dan waktu; komunikasi, interaksi, komunikasi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosialisasi, sosial dan dinamika institusi sosial sosial; serta perilaku dan dinamika ekonomi dan sosial kesejahteraan. Peserta 7) Perilaku ekonomi didik juga mengaitkan dan fenomena-fenomena kesejahteraan tersebut dengan keterampilan teknis a. Menentukan pada bidang prosedur keahliannya. Peserta didik dapat b. Mengikuti prosedur menentukan dan yang tepat untuk mengikuti prosedur melakukan yang tepat untuk penyeklidikan ilmiah melakukan penyelidikan ilmiah, c. Menjelaskan cara menjelaskan cara penyelidikan yang penyelidikan yang tepat bagi suatu tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat d. Mengidentifikasi mengidentifikasi kekurangan dan kekurangan atau kesalahan pada kesalahan pada desain desain percobaan percobaan ilmiah. ilmiah 3. Menerjemahkan Peserta didik dapat a. Menerjemahkan V data dan bukti- menerjemahkan data data dan bukti dari bukti secara dan bukti dari berbagai berbagai sumber ilmiah sumber untuk Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 204 Untuk Kelas X SMK/MAK

No Elemen Capaian Indikator Penilaian Pembelajaran 123 membangun sebuah untuk membangun argumen serta dapat sebuah argumen mempertahankannya b. Mempertahankan dengan penjelasan dengan penjelasan V ilmiah. Peserta didik ilmiah diharapkan dapat c. Mengidentifikasi mengidentifikasi kesimpulan yang kesimpulan yang benar benar diambil dari VVV diambil dari tabel hasil, tabel hasil, grafik grafik, atau sumber atau sumber lain data lain. d. Merencanakan aksi Peserta didik sebagai tindak lanjut V merencanakan dan e. Melaksanakan aksi melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut sebagai tindak lanjut, f. Mengkomunikasikan V mengkomunikasikan proses dan hasil proses dan hasil pembelajaran pembelajarannya, g. Melakukan refleksi melakukan refleksi diri diri terhadap V terhadap tahapan tahapan kegiatan kegiatan yang yang dilakukan dilakukan. V Keterangan : 1. Tugas Mandiri 2. Tugas Kelompok 3. Ulanggan harian Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 205 Untuk Kelas X SMK/MAK

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1. Tugas Mandiri a. Identifikasi iklim dan cuaca secara mendetail dan foktor-faktor yang mempengaruhinya b. Identifikasi bahan-bahan yang terdapat di atmosfer. c. Identifikasi cara penanggulangan ketika sektor pertanian terkena dampak perubahan iklim 2. Tugas Kelompok a. Bentuk kelompok kerja, maksimal 5 orang b. Cari berita melalui media masa, cetak maupun audio visual, tentang peristiwa kekeringan karena pola musim yang berubah akibat perubahan iklim. c. Lakukan langkah-langkah kerja sesuai pada tabel 5. Langkah pembelajaran d. Susun bukti/dokumen pembelajaran yang kamu hasilkan. Dokumentasikan (bentuk foto, video, wawancara dengan para pakar/ahli) dalam bendel portofolio pembelajaran Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 206 Untuk Kelas X SMK/MAK

Tabel Form Penilaian Tugas Kelompok Untuk PjBL (Proje No Nama Siswa Gagasan Kerjasama Aspek 1. Inisiatif 2. 3. 4. 5. dst Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IP Untuk Kelas X SMK/MAK

ect BaseD Learning) Jumlah Nilai Keterangan Skor f Keaktifan Kedisiplinan PAS) 207

Keterangan Skor Baik Sekali :4 Baik : 3 Cukup :2 Kurang :1 Keterangan Nilai A : 90 – 100 : Baik Sekali B : 70 – 89 : Baik C : 50 - 69 : Cukup D : < 50 : Kurang Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IP 208 Untuk Kelas X SMK/MAK

PAS)

Form Penilaian Ketrampilan Tugas Kelompok Untuk PjBL (Project Base Learning) dalam Mempresentasikan Produk yang telah dihasilkan a. Teknik Penilaian b. Bentuk Penilaian c. Instrumen Penilaian d. Rubrik Penilaian I: Persiapan Peralatan dan tata Ruang (Audi0-Vidio) II: Penguasaan Materi III: Penguasaan dan Kemampuan Berbahasa IV: Performance/ Penampilan Skala Penilain Tabel Form Penilaian Ketrampilan Tugas Kelompok untuk PjBL (Project- Based Learning) dalam Mempresentasikan Produk yang Telah Dihasilkan Skor Kel Nama Siswa I II III IV Jumlah 20-100 20-100 20-100 20-100 I II Dst Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 209 Untuk Kelas X SMK/MAK

3. Ulangan Harian No Indikator Butir Soal Skor Maksimal 1 Memahami 1. Apa yang Anda ketahui tentang pengetahuan cuaca dan iklim, Jelaskan ! 20 ilmiah 2. Salah satu cara untuk mengatasi 20 dampak perubahan iklim pada sector pertanian adalah adaptasi 20 10 pertanian. Apa yang dimaksud 30 dengan adaptasi pertanian? 2 Menjelaskan 1. Salah satu penyebab terjadinya fenomena- fenomena di kekeringan pada peristiwa lingkungannya diberbagai aspek perubahan iklim adalah persediaan air di permukaan kurang karena siklus air yang tidak berjalan normal. Gambarkan seta berilah penjelasan siklus terbentuknya air hujan! 2. Kejadian yang sering menjadi penyebab gagalnya panen pada sektor pertanian adalah air, mengapa demikian, jelaskan ! 3 Menentukan 1. Prosedur apa sajakah yang harus prosedur kita cermati, terkait pencegahan dan penanganan dampak perubahan iklim? 2. Apa yang Anda lakukan saat terjadi kekeringan pada lahan pertanian yang Anda miliki. 4 Menjelaskan 1. Telah terjadi peristiwa bencana cara penyelidikan banjir. Tentukan langkah-langkah yang tepat bagi yang harus dilakukan untuk suatu pertanyaan mengidentifikasi penyebab peristiwa tersebut tersebut! ilmiah 5 Merencanakan 1. Berdasarkan data kekeringan di aksi sebagai suatu daerah, telah menyebabkan tindak lanjut gagal panen dalam beberapa musim tanam. Buatlah rencana aksi yang harus disusun untuk mengetahui penyebabnya dan solusi yang bias dilakukan ! 2. Berdasarkan data bencana banjir di suatu daerah, telah Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 210 Untuk Kelas X SMK/MAK

No Indikator Butir Soal Skor Maksimal menyebabkan gagal panen dalam beberapa musim tanam. Buatlah rencana aksi yang harus disusun untuk mengetahui penyebabnya dan solusi yang bisa dilakukan ! 3. Buatlah rencana kegiatan dalam memberikan sumbangsih ide/saran/gagasan untuk menanggulangi kekeingan dan juga peristiwa banjir! 4. Pedoman Penskoran Bobot 20 % No Assesmen 50 % 1. Tugas Mandiri 30 % 2. Tugas Kelompok 3. Ulangan Harian NA = (20% x TM) + (50% x TK) + (30% x UH) Keterangan NA: Nilai Akhir TM: Tugas Mandiri TK: Tugas Kelompok UH: Ulangan Harian Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 211 Untuk Kelas X SMK/MAK

Daftar Pustaka Buku : Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) Konsep dan Aplikasi. Bandung : CV. Alfabeta. Anwas, Oos M. 2015. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Pesantren Rakyat Sumber Pucung Malang. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 21, No. 3. Asian Development Bank (ADB) and International Food Policy Research Institute (IFPRI). 2009. Building Climate Resilience in the Agriculture Sector in Asia and the Pacific. Mandaluyong City, Philippines. ADB, 2009. Bahm dalam Muhammad Adib. 2010. Filsafat Ilmu (Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bertrand Russell, 1992. Dampak Ilmu Pengetahuan atas Masyarakat (diterjemahkan oleh Irwanto dan Robert Haryono Imam dengan kata pengantar K. Bertens). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Cline, William (2007). \"Global Warming and Agriculture: Impact Estimates by Country\". Choice Reviews Online. 45 (04): 97–98. Depdiknas. 2008. Kamus Tesaurus Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta. Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta. ECA. 2009. Shaping Climate-Resilient Development: A Framework for Decision- Making, A Report of the Economics of Climate Adaptati on (ECA) Working Group, ClimateWorks Foundation, Global Environment Facility, European Commission, McKinsey & Company, The Rockefeller Foundation, Standard Chartered Bank and Swiss Re. Elly M. Setiadi, Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana. FAO. 2007. Adaptation to Climate Change in Agriculture, Forestry and Fisheries: Perspective, Framework and Priorities, Interdepartmental Working Group on Climate Change, Food and Agriculture Organization (FAO) of the United Nations. Rome. FAO. 2008. Climate Change and Food Security: A Framework Document. Food and Agriculture Organization of The United Nations (FAO). Rome. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 212 Untuk Kelas X SMK/MAK

FAO. 2011. FAO-ADAPT: FAO'S Frame Work Programme on Climate Change Adaptation. Food and Agriculture Organization of The United Nations (FAO). Rome. Fatmah, 2009, Model Mitigasi Kebakaran Berbasis Masyarakat : Kajian Kualitatif pada Aparat Pemerintah dan LSM, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 4, No. 3, Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, FKM UI, Depok. Fischer, G., M and H.V. Velthuizen (2002). Climate Change and Agricultural Vulnerability. Luxemberg, Austria: IIASA. Hadad, Ismid (2010). Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan: Sebuah Pengantar Perubahan Iklim dan Tantangan Peradaban. Jakarta: LP3ES. Hasbullah. 2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. IPCC. 2001. Climate Change 2001: Impacts, Adaptation, and Vulnerability. Cambridge University Press, New York. Julisman (2013). Dampak dan Perubahan Iklim di Indonesia. Geografi. 5 (1): 44. Kementerian dan Kebudayaan. 2013. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/Mts Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayan. Koentjaraningrat dan Donald .K. 1982. Aspek Manusia dan Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Kusmiadi, Edi (2014). Pengertian dan Sejarah Perkembangan Pertanian (PDF). Pengantar Ilmu Pertanian. Marzuki, Saleh. (2010). Pendidikan Nonformal. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexi J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muslimin. 2002, Metode Penelitian di Bidang Sosial. Malang: Bayu Media dan UMM Press. Muslim, A. 2013. Interaksi Sosial Dalam Masyarakat Multietnis. Jurnal DiskursusIslam. Vol.1 No.3. Nazir, Moh. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nasution. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Noengmuhadjir,2000, Metodologi Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Rake Sarisin. 213 Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) Untuk Kelas X SMK/MAK

Nurdin, Ismail dan Hartati, Sri. 2019. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media Sahabat Cendekia. Rakhmat, jalaluddin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta : Grafindo Persada. Sudarmo, Unggul, 2015, Kimia untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta, Erlangga. Sumaryanto (2012). Strategi Peningkatan Kapasitas Adaptasi Petani Tanaman Pangan Menghadapi Perubahan Iklim. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 30 (2). Sunardi dan Irawan, 2007, Fisika Bilingual SMA/MA, Cetakan I , Bandung, CV Yrama Widya. Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: UI: Raja Grafindo Persada. UNESCO. 2002-b. Institute for Information Technologies in Education. Toward Policies for Integrating ICTs into Education. Hig-Level Seminar for Decision Makers and Policy-Makers, Moscow 2002. Yatim Riyanto. 1996. Metode Penelitian Pendidikan, Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya : SIC Zuriyah, Nurul. 2009, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Perundang-undangan: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 214 Untuk Kelas X SMK/MAK

Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor: 10/KPTS/2000 Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan. Website : Bitar, 2021, Arus Listrik : Pengertian, Hambatan, Dan Rumus Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap, https://www.gurupendidikan.co.id/arus-listrik/, diakses pada tanggal 23 Juni 2021. Harjadi, Benny . Dkk, 2013, Kajian Mitigasi Tanah Longsor Aspek Dari: RPI : Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan Dan Air Pendukung Pengelolaan DAS, Laporan Hasil Penelitian, Surakarta, Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Das, diunduh dari https://docplayer.info/56571653-Oleh-ir-beny- harjadi-msc-drs-agus-wuryanta-msc-arina-miardini-s-hut-edi-sulasmiko-agus- sugianto.html, tanggal 23 Juni 2021. Hallean, Jerio,__,Rekonstruksi dalam Hukum Acara Pidana ,https://www.academia.edu/27297698/Rekonstruksi_dalam_hukum_acara_pi dana, diunduh tanggal 2 Juli 2021. Kelvin, 2018, Manajemen Risiko Kebakaran pada Area Produksi Perusahaan Kain dengan Pendekatan Analytical Hierarchy Process dan Hazard Management Principle, Jurnal Te Vol 21 No. 02, Surabaya, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Diunduh Dari Https://Lppm.Istts.Ac.Id/Publication/Download?Id=277, tanggal 27 Juni 2021. Nugroho, Krisna Adi, 2018, Produksi Bahan Bakar Cair Dari Limbah Plastik Polipropilena Dengan Ko-Reaktan Biodiesel Dari Minyak Biji Nyamplung (Calophyllum Inophyllum) Melalui Konversi Katalitik, Skripsi, Surabaya, Departemen Kimia, Fakultas Ilmu Alam, Intsitut Teknologi Sepuluh November, diunduh dari https://repository.its.ac.id/52184/2/01211440000108_Undergraduated- Theses.pdf, tanggal 27 Juni 2021. Nursalam Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Sagung Seto, Jakarta Saputra, Ari, 2020, Bukti Panasnya Kebakaran Duri Tambora, Tiang Listrik Bengkok, https://news.detik.com/foto-news/d-5129796/bukti- panasnya-kebakaran-duri-tambora-tiang-listrik-bengkok/3, diakses pada tanggal 2 Juli 2021. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 215 Untuk Kelas X SMK/MAK

Sagala, Saut, dkk, 2013, Analisis Upaya Pencegahan Bencana Kebakaran di Permukiman Padat Perkotaan Kota Bandung, Studi Kasus Kelurahan Sukahaji, Working Paper Series No. 3, Bandung, Resilience Development Initiative diunduh dari https://www.rdi.or.id/storage/files/publication/1.pdf, tanggal 23 Juni 2021. Setyadi, Bambang, Dkk, 2009, Upaya Meningkatkan Kemampuan Merekonstruksi Peristiwa-Peristiwa Sejarah Melalui Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IX-A Smp Muhammadiyah 7 Surakarta, Varia Pendidikan, Vol. 21, No. 2, Desember 2009, Surakarta. Diunduh dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3185/9.%20YULIA NTO.pdf?sequence=1&isAllowed=y, tanggal 24 Juni 2021. Sulni, dkk, 2018, Reaksi Eksoterm dan Endoterm, e-Modul, Jakarta, Direktorat Pembinaan SMA-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diunduh dari http://repositori.kemdikbud.go.id/20654/1/Kelas%20XI_Kimia_KD%203.5.pd f, tanggal 25 Juni 2021. Surmaini, Elza., Eleonora Runtunuwu dan Irsal Las (2011). Upaya Sektor Pertanian dalam Menghadapi Perubahan Iklim (PDF). Litbang Pertanian. 30 (1). Taufiq, 2008, Perbandingan Temperatur Ring Stainless Steek dan Temperatur Ring Keramik pada Fenomena “Flame Lift-Up”, Jakarta, Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin,Skripsi, UI, diunduh dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/124886-R020885-Perbandingan temperatur-HA.pdf, tanggal 24 Juni 2021. Tim Karakter K3, ___,Pedoman K3 Kebakaran,Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Diunduh dari Http://Mat.Fmipa.Uny.Ac.Id/Sites/Mat.Fmipa.Uny.Ac.Id/Files/ Download/Pedoman%20k3%20kebakaran.Pdf , tanggal 26 Juni 2021. __ , 2021, Information about the Fire Triangle/Tetrahedron and Combustion, East Midlands, Safelincs Ltd, https://www.firesafe.org.uk/information-about-the- fire-triangletetrahedron-and-combustion/ , diakses pada tanggal 25 Juni 2021. __, 2020, Pengertian kebakaran, konsep, penyebab, bahaya dan dampak kebakaran, https://keselamatankerja.com/pengertian-kebakaran/, diakses pada tanggal 24 Juni 2021. __, 2019, Yuk, Kenali Apa Itu Inert Gas Fire Suppression System, https://totalfire.co.id/yuk-kenali-apa-itu-inert-gas-fire-suppression-system/), diakses pada tanggal 24 Juni 2021. __,2018, Kebakaran Hanguskan puluhan rumah Penduduk di Tanjungbalai, https://kompasnasional.com/kebakaran-hanguskan-puluhan-rumah- penduduk-di-tanjungbalai/, diakses pada tanggal 24 Juni 2021. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 216 Untuk Kelas X SMK/MAK

__, Data Rekapitulasi Kebakaran di Kota, http://data.bandung.go.id/dataset/rekapitulasi-kejadian-kebakaran-di-kota- bandung/resource/8886e0a3-48aa-4606-b1ca-1ec8d1a82607, diakses pada tanggal 23 Juni 2021. __, Jenis-jenis Kabel Listrik, https://gurulistrikkeren.blogspot.com/2018/09/jenis- jenis-kabel-listrik.html, diakses tanggal 26 uni 2021. __, Jumlah Kejadian Kebakaran Menurut Bulan Dan Penyebab Kebakaran Di Kota Bandung, https://bandungkota.bps.go.id/statictable/2021/03/25/1463/jumlah- kejadian-kebakaran-menurut-bulan-dan-penyebab-kebakaran-di-kota- bandung-2020-.html, diakses pada tanggal 23 Juni 2021. __, Pemukiman padat penduduk di Penjaringan kebakaran ditangani 16 mobil damkar, https://banten.antaranews.com/berita/75039/pemukiman-padat- penduduk-di-penjaringan-kebakaran-ditangani-16-mobil-damkar, diakses pada tanggal 24 Juni 2021. __, Statistik Kebakaran Berdasarkan Penyebab, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, https://www.jakartafire.net/statistic, diakses pada tanggal 23 Juni 2021. __, Teori Segitiga Api Dan Asal Mula Api, Https://Www.Pemadamapi.Id/Teori- Segitiga-Api-Dan-Asal-Mula-Api/, Diakses Pada Tanggal 24 Juni 2021. https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/download/322/272.Ivan Eldes Dafrita. Diunduh pada tanggal 1 Juli 2021 https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan/. Diunduh pad atanggal 15 Juni 2021. https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_menengah/. Diunduh pada tanggal 15 Juni 2021. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/uuno20th2003ttgsisdiknas.pdf. Diunduh pada tanggal 15 Juni 2021 http://www.bphn.go.id/data/documents/90pp029.pdf. Diunduh pada tanggal 15 Juni 2021 (PP No. 29 Tahun 1990 ttg pendidikan menengah). https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/school-life/format-dan-contoh-laporan- penelitian/. Diunduh pada tanggal 18 Juni 2021. https://edulogy.id/tiga-jalur-dalam-satu-sistem-pendidikan-bagian-satu/. Diunduh pada tanggal 18 Juni 201. Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 217 Untuk Kelas X SMK/MAK

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/pendidikan- formal.html#Pusat_Bahasa_Departemen_Pendidikan_Nasional_2002263. Diunduh pada tanggal 15 Juni 2021. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-energi/. Diunduh pada tanggal 17 Juni 2021. http://digilib.uinsby.ac.id/19064/4/Bab%202.pdf. Diunduh pada tanggal 17 Juni 2021. Nerika, D. (2014). Makalah Sosiologi: Institusionalisasi dan Institusi-Institusi Sosial. Dari http://nerikadina.blogspot.co.id/2014/11/institusionalisasi-dan- institusi.html. Diunduh pada tanggal 17 Juni 2021. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Konektivitas- Antar-Ruang-dan-Waktu-2017/menu4.html. Diunduh pada tanggal 17 Juni 2021. https://cdn- gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PGSD/IPS/Modul%20Pembelajaran/Modul%20Bah an%20Belajar%20PGSD-IPS%202021%20-%20Pembelajaran%203.pdf. Diunduh pada tanggal 17 Juni 2021. https://kbbi.web.id/ekonomi. Diunduh pad atanggal 16 Juni 2021. (https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan diunduh pada tanggal 16 Juni 2021). http://e-journal.uajy.ac.id/11423/3/TA142382.pdf. Diunduh pad atanggal 16 Juni 2021. https://tirto.id/perbedaan-iklim-dan-cuaca-pengertian-unsur-pembentuk-alat-ukur- f8od. diunduh 25 Juni 2021 Jam 10.00 WIB https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-atmosfer/ diunduh 21 juni 2021 Jam 10.00 WIB https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_iklim_dan_pertanian. Perubahan iklim dan pertanian diunduh 25 Juni 2021 Jam 12.00 WIB Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 218 Untuk Kelas X SMK/MAK

Glosarium BAB I Alat Pemadam Api Ringan (APAR) merupakan tabung yang berfungsi untuk mencegah atau membantu memadamkan api Ampere (A) adalah satuan internasional untuk arus listrik Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), adalah arus listrik yang mengalir secara berubah-ubah mengikuti garis waktu Arus Searah (Direct Current/DC), adalah arus listrik yang mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial rendah Aqueous Film Forming Foam (AFFF) adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahan kimia yang dapat membentuk busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. Bahan bakar adalah segala substansi yang melepaskan panas ketika dioksidasi dan secara umum mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan sulfur (S). Barisan Sukarelawan Kebakaran (BALAKAR) adalah model kesiagaan kebakaran yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 219 Untuk Kelas X SMK/MAK

faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis Energi kimia (chemical energy) adalah energi tersimpan dalam satuan struktur zat kimia; besarnya ditentukan oleh jenis dan susunan atom- atom penyusunnya Foto model adalah foto yang pengambilan gambarnya melalui model, baik benda, maupun peristiwa, untuk membangun rekonstruksi peristiwa Gas inert adalah gas yang bekerja dengan membuang oksigen menjauhi titip api, sehingga api tidak dapat berkembang, namun oksigen akan tetap cukup tinggi untuk digunakan bernapas Gas Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun yang tidak berbau dan tidak berasa Hambatan adalah besarnya hambatan listrik pada suatu penghantar listrik dengan satuan Ohm (simbol ) Hambatan Jenis adalah sifat bahan yang berhubungan hambatan bahan terhadap arus listrik (simbul .m) Hukum Ohm, secara umum dapat dituliskan V = I. R, dengan V = beda potensial, I = kuat arus listrik, dan R = hambatan penghantar Hydrochlorofluorocarbon (HCFC) Merupakan pemadam api yang bersih dan tidak meninggalkan residu. Isolator adalah bagian yang tidak atau sukar menghantarkan arus listrik Buku Panduan Guru Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS) 220 Untuk Kelas X SMK/MAK


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook