HIGHLIGHT INDUSTRY Usaha peternakan di Indonesia memiliki prospek yang cerah karena adanya pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesadaran gizi protein hewani. Bidang usaha perunggasan mengalami pertumbuhan paling pesat dan menjadi bidang usaha peternakan yang paling modern serta mampu memenuhi permintaan konsumen yang terus berkembang, dimana ternak unggas dan aneka ternak menjadi penyumbang terbesar dalam produksi daging nasional yaitu 86,1% atau 4.208.100 ton berdasarkan data Kementrian Pertanian (Kementan). Sektor peternakan masih berperan penting bagi proses pembangunan, terutama di daerah pedesaan. Peranan sektor peternakan yang paling menonjol adalah pembentukan produk domestik bruto dimana pada tahun 2017 berkontribusi sebesar 1,57% terhadap PDB nasional, penyerapan tenaga kerja hingga 4,83 juta pada tahun 2018, dan penyedia bahan baku industri baik dalam negeri maupun asing terlihat mengalami kenaikan. Dengan tingginya kebutuhan daging ayam di pasaran, usaha ternak ayam pedaging akan menghasilkan keuntungan yang menjanjikan. Jika dikelola dengan baik, peluang usaha ini bisa dijadikan sumber penghasilan utama untuk jangka panjang. Maka dari itu perlunya Peternakan lokal dapat mendapatkan dukungan untuk meningkatkan kapasitasnya dalam melakukan budidaya peteternakan ayam.
Biasanya, ayam potong sudah bisa dipanen dalam jangka waktu 1 bulan atau 30 hari, Ketika beratnya sudah mencapai 2 kilogram per ekor. Selain volume industri yang termasuk paling besar, industri ayam broiler ini adalah industri yang paling matang dan well structured secara sistem model bisnis-nya. Adanya agregator- agregator Peternakan seperti Japfa, Charoen Phokphand, Malindo dan agregator-agregator lainnya membuat skema bisnis dari usaha ayam broiler ini menjadi jelas dan rendah risiko. Adanya jaminan akses penjualan ke pasar dengan harga kontrak, menjadikan resiko usaha peternakan ini semakin rendah. Karena faktor resiko terbesar dalam dunia peternakan yang telah kami asses selama 5 tahun kebelakang ini adalah jaminan harga jual dan off taker (pembeli) hasil panen dari peternakan atau pertanian. Dengan sistem yang telah memiliki skema yang terstruktur dan baik, maka skalabilitas usaha peternakan ayam broiler ini dapat dilakukan. Namun demikian, peternakan yang dikelola secara domestik dan sederhana tidak akan mampu memenuhi kebutuhan nasional akibat produktivitas yang rendah. Pendekatan- pendekatan yang dapat dilakukan di masa mendatang ialah peternakan yang adaptif terhadap kondisi tropis, perkembangan teknologi reproduksi, sistem peternakan terpadu, impor indukan, peningkatan informasi dan edukasi dibidang peternakan dan pengaplikasian agriculture precision dengan teknologi industry 4.0.
Indonesia beruntung memiliki dukungan kekayaan alam yang melimpah yang menjadikannya salah satu negara paling kompetitif di dunia. Hal tersebut memberikan peluang bagi berkembangnya industri peternakan. Lebih dari itu, bidang peternakan memiliki andil besar dalam pengembangan perekonomian bangsa.
PROFIL PERUSAHAAN PT Mitrapeternakan Sejahtera Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan, dimana kantor pusatnya berada pada jantung ibu kota Makassar. Unit bisnis utama perusahaan ini yakni pemasaran produk peternakan khususnya peralatan kandang ayam dengan pilihan produk untuk kandang ayam terbuka (open house) dan kandang ayam tertutup (closed house). Dimana saat ini, telah melayani 20 lebih perusahaan kemitraan yang berada di wilayah Sulawesi, dan terbanyak di Sulawesi selatan. Selain itu Perusahaan saat ini dalam proses mengembangkan aplikasi dan website yang berbasis data base serta marketplace khusus untuk produk daging ayam broiler, yang akan menjadi solusi utama di bidang industri peternakan ayam broiler. Keunggulan perusahaan ini dibandingkan perusahaan lain yang sejenisnya , sebagi berikut ; 1. Mudahnya ditemukan di internet karna memiliki website dengan layanan edukasi, penjualan produk, hingga layanan konsultasi gratis bagi para peternakan seluruh Indonesia 2. Memiliki social media yang cukup popular di google web bisnis, Youtube, fanspage facebook, dan Instagram. 3. Memiliki Gudang yang mudah di jangkau oleh transportasi di wilayah kota Makassar. 4. Ketersediaan stok selalu terjaga 5. Memiliki pemasar/reseller dihampir seluruh kabupaten/kota di Sulawesi selatan.
6. Satu-satunya perusahaan peralatan kandang yang memiliki Teknisi kandang closed house yang bertempat tinggal di kota Makassar. 7. Memiliki layanan Purna jual dan Garansi Produk. Visi Perusahaan : ‘Total Solusi Peternakan Indonesia’ Misi Perusahaan : - Penciptaan pasar yang luas, mudah, lagi menguntungkan Peternak Indonesia. - Tercepat dan Terupdate dalam penyediaan Informasi Peternakan Indonesia. - Penyedia utama sumber edukasi Peternakan Indonesia. - Mendorong terciptanya pengusaha dalam bidang peternakan di Indonesia. - Menciptakan program peternakan yang dapat menarik investor untuk berinvestasi. - Melakukan Riset, Mengembangkan platform teknologi untuk membantu Peternak menciptakan kemajuan Bersama Peternakan Indonesia. - Menghadirkan Sarana Produksi Ternak (Sapronak) dengan kualitas baik dan harga yang kompetitif.
INVESTASI Investasi di usaha Peternakan Ayam Broiler dengan sistem kandang closed house merupakan salah satu langkah investasi terbaik di industri peternakan ayam broiler. Karna sistem yang digunakan mampu menjadi solusi pada masalah budidaya yang terjadi dalam sistem pemeliharaan di kandang terbuka atau kandang open house. Syarat Pembangunan Kandang Lokasi Kandang. Lokasi kandang harus aman dan juah dari pemukiman penduduk. Tersedia jalur transportasi menuju lokasi kandang. Kondisi lingkungan mendukung untuk Peternakan. Posisi tanah memanjang dari timur ke barat. Sumber Listrik. Sumber listrik yang dibutuhkan untuk closed house sebaiknya menggunakan 3 phase. Sumber Air. Sumber air harus tersedia dalam jumlah besar atau 2 kali lipat dari kebutuhan, dan tersedia terus menerus. Tenaga Kerja. Tenaga kerja harus memiliki pemahaman tentang pemeliharaan ayam di kandang closed house. Sebaiknya tenaga kerja yang di pekerjakan di kandang closed house, sudah pernah mengikuti pelatihan atau pengalaman bekerja di kandang closed house. Biaya Investasi Biaya Investasi Lahan (Tanah) 1. Kebutuhan tanah untuk pembangunan kandang harus disesuaikan dengan ukuran kandang yang akan dibangun
2. Perencanaan jumlah populasi yang akan dipelihara serta pengembangannya 3. Biaya ini dibutuhkan, jika investor tidak memiliki tanah. Karna lahan yang akan dipergunakan sebaiknya dimiliki oleh pemilik Peternakan. Jadi harus beli. 4. 1 (satu) unit kandang closed house dengan lebar 12 m dan panjang 120 m, membutuhkan tanah dengan ukuran 24 m dan panjang 140 m (3,360 m2) 5. Syarat posisi tanah, panjang dan lebar harus membujur dari timur ke barat. Pajang tanah harus disesuaikan dengan kebutuhan kandang. Biaya Investasi Infrastruktur Biaya infrastruktur kemungkinan berbeda disetiap wilayah di Indonesia, maka perlu untuk melakukan pengecekan sebelum penetapan biaya. 1. Biaya ini meliputi: Pembuatan sumur bor, Listrik dan instalasinya serta genset 2. Sumur bor dengan kedalaman minimlah 60 meter (Rp.30.000.000). 3. Listrik yang terpasang sebesar 35 KVA (Rp.70.000.000) 4. Genset dengan kapasitas 35 KVA (Rp.120.000.000) Biaya Pembangunan Kandang Biaya pembangunan kandang dengan ukuran 12 x 120 m di tambah dengan bangunan Gudang panjang 4 m, sebesar Rp.1.799.200.000 (Satu Miliar Tujuh Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ratus Juta Dua Ratus Ribu Rupiah).
Rincian Uraian Pekerjaan Pembangunan Kandang 1 lantai, Sistem closed house dengan ukuran 12x120 m (Area Kandang) dan 4 m (Area Gudang)
Gambar 1. Kandang closed house dengan Gudang, ukuran 12x124 m
Biaya Peralatan Kandang Peralatan closed house merupakan peralatan kandang ayam yang berfungsi untuk mengatur iklim dalam kandang. Pengaturan ini dapat disesuaikan dengan umur ternak, mulai dari masa brooding hingga panen. Biaya Peralatan lengkap meliputi : 1. Feeding System (Tempat Pakan) 2. Watering System (Tempat Minum) 3. Ventilasi System (Sistem Ventilasi) 4. Evaporative System (Sistem Evaporasi) 5. Medicating System (Sistem Pengobatan) 6. Curtain System (Sistem tirai) 7. Brooder System (Sistem Pemanas) 8. Lighting System (Sistem Pencahayaan) Total kebutuhan biaya peralatan kandang closed house, dengan 8 sistem closed house : Rp.475.000.000 (Empat Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah). Total biaya tersebut diatas, sudah termasuk biaya pengiriman dan biaya instalasi peralatan kandang closed house.
Rincian Uraian Peralatan Kandang 1 lantai, Sistem closed house dengan ukuran 12 m x120 m. Feeding System Watering System Ventilasi System
Evaporative System Brooder System Curtain System Medicating System Lighting System
Summary Total Biaya Investasi Peternakan dengan sistem kandang closed house, diluar biaya untuk pembelian Tanah. Populasi Ayam : 21.600 ekor No Uraian Biaya (Rp.) Keterangan 1 Infrastruktur (Listrik, Rp. 220.000.000 Rp.10.185/ekor Sumur, dan Genset) 2 Bangunan Kandang Rp. 1.799.200.000 Rp.83.296/ekor 3 Peralatan Kandang Rp. 475.000.000 Rp.21.990/ekor Rp. 2.494.200.000 Rp.115.472/ekor Total (Rp.)
SISTEM USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER Sistem Mandiri Sistem mandiri merupakan sistem beternak broiler yang semua modal, proses produksi, dan pemasaran dilakukan oleh peternak itu sendiri. Modal dalam sistem ini dibagi menjadi dua, yaitu modal investasi dan modal kerja. Sistem Semi Mandiri Sistem semi-mandiri merupakan sistem beternak broiler yang semua modal, proses produksi dan pemasaran tidak sepenuhnya dilakukan oleh peternak. Ada beberapa unsur yang dibantu pihak lain sesuai dengan keinginan dan kemampuan peternak dengan perjanjian tertentu. Misalnya, peternak membeli DOC, OVK (obat dan vaksin), serta sebagian pakan dengan modal sendiri. Sementara itu, kekurangan pakan akan dibantu pihak kedua. Pemasaran dapat dilakukan sendiri atau dibantu oleh pihak kedua dan utang dibayar setelah panen Sistem Kemitraan Sistem kemitraan adalah sistem yang dilakukan secara kerja sama antara peternak sebagai plasma dan pihak kedua sebagai inti. Peternak menyediakan kandang dan peralatanannya serta biaya operasional pemeliharaan. Sementara, inti menyediakan sapronak dan berkewajiban melakukan pembinaan selama proses pemeliharaan berlangsung. Sistem usaha yang dijabarkan dalam proposal ini adalah sistem kemitraan ayam broiler.
SISTEM KEMITRAAN AYAM BROILER Menjadi Plasma di Perusahaan Kemitraan Ayam Broiler Berikut ini alur menjadi plasma di Perusahaan Kemitraan ayam broiler yang ada di Indonesia, sebagai berikut : 1. Calon plasma, mengajukan peternakannya ke perusahaan kemitraan ayam broiler untuk dilakukan pengecekan kelayakan kerjasama. Tim dari Perusahaan kemitraan akan turun memeriksa lokasi kandang, peralatan kandang, kesiapan modal kerja dari pemilik peternakan. 2. Permohonan Plasma. Setelah peternakannya dianggap memenuhi persyaratan, maka plasma akan diminta mengisi formulir pendaftaran dan diminta melengkapi surat kelengkapan yang diminta oleh perusahaan dan menyerahkan jaminan berupa uang atau sertifikat (tanah, kendaraan) sesuai kesepakatan Plasma dan Inti yang akan didasarkan kebutuhan modal dari perusahaan inti. 3. Tinjauan. Petugas dari perusahaan akan melakukan pengecekan ke lapangan kepada seluruh berkas yang telah dimasukkan oleh plasma, untuk memastikan kebenarannya. 4. Persetujuan. Saat seluruh syarat dan ketentuan telah disetujui, maka kedua belah pihak akan melakukan perjanjian kerjasama. Dimana Plasma akan diberikan berkas yang berisi kesepakatan harga jual sapronak dari Inti ke plasma, begitupun harga beli ayam hidup saat panen. Contoh berkas tersebut akan diuraikan dilembaran berikutnya. 5. Penjadwalan Pengisian Bibit dan pengiriman pakan, dll.
Kesepakatan Harga untuk Plasma Ilustasi Harga untuk plasma diambil dari salah satu perusahaan kemitraan di Indonesia. 1. Harga Jual Sapronak ke Plasma DOC/Bibit = Rp. 7.100/ekor “include all vaksin di hatchery Pakan S10 = Rp. 8.600/kg Pakan S11 = Rp. 8.500/kg Pakan S12 = Rp. 8.400/kg OVK = Daftar Harga Area (net) + PPN 10% 2. Harga Beli Ayam hidup dari plasma (Standar) Berat badan ayam (Kg/ekor),1 Harga Beli <1,05 Rp. 19.900 Rp.19.800 1,06 - 1,15 Rp. 19.700 1,16 - 1,25 Rp. 19.500 1,26 - 1,35 Rp. 19.300 1,36 – 1,45 Rp. 19.000 1,46 – 1,55 Rp. 18.800 1,56 – 1,65 Rp. 18.700 1,66 – 1,75 Rp. 18.600 1,76 – 1,85 Rp. 18.400 1,86 – 1,95 Rp. 18.200 1,96 – 2,05 Rp. 18.000 2,06 – 2,15 Rp. 17.900 2,16 – 2,25 Rp. 17.800 2,26 – up Catatan : 1. Kesepakatan harga adalah harga standar 2. Kesepakatan harga ini dapat berubah sewaktu-waktu jika terjadi perubahan harga Bibit (DOC) dan Pakan ternak 3. Bilamana hasil pemeliharaan ayam lebih baik dari standar, maka perusahaan wajib membeli dengan harga lebih tinggi dari harga standar sebagaimana diatur pada butir 4/8
4. Harga beli berdasarkan perbandingan standar dan actuan FCR sebagai berikut : a. Selisih FCR Selisih FCR Harga Beli (+) 0,200 s/d + 0,101 Rp.100 (+) 0,100 s/d + 0,051 Rp.120 < + 0,050 Rp.200 b. Harga beli karena selisih harga pasar % ACH. EEF Selisih Harga Beli >85% 12% >90% 15% >100% 25% 5. Harga beli + Rp.100/kg, bilamana kematian sama atau lebih rendah dari standar 6. Harga beli + Rp. 120/kg bagi peternak yang dimiliki closed house (hanya yang terdaftar) 7. Jika ayam sakit atau kualitasnya buruk, maka inti akan melakukan pemotongan harga kesepakatan (tergantung kondisi ayam) Penyakit Potongan (Rp./Kg) All CRD - Rp. 500 ND dan lain-lain - Rp.1.000 8. Bila Peternak tidak mematuhi perjanjian Kemitraan maka seluruh tambahan harga beli tersebut tidak diberikan 9. Ketentuan ini berlaku mulai DOC masuk sampai ada perubahan kesepakatan harga baru.
ANALISA USAHA PEMBELIAN SAPRONAK Produk Item Harga Total Harga DOC/Bibit = 20.000 Ekor Rp. 7.100 Rp. 142.000.000 Pakan S10 = 11.520 Kg Rp. 8.600 Rp. 99.072.000 S11 = 19.200 Kg Rp. 8.500 Rp. 163.200.000 S12 = 34.685 Kg Rp. 8.400 Rp. 291.354.000 OVK = 20.000 Periode Rp. 500 Rp. 10.000.000 Sub Total I Rp. 705.626.000 BIAYA OPERASIONAL Produk Item Harga Total Harga Listrik dan Air = 20.000 Rp. 400 Rp. 8.000.000 Petugas Kandang = 20.000 Rp. 300 Rp. 6.000.000 Gas = 600 Rp. 12.500 Rp. 7.500.000 Sekam = 2.000 Rp. 9.000 Rp. 18.000.000 Penyusutan Peralatan kandang = 20.000 Rp. 554 Rp. 11.080.000 Penyusutan Kandang = 20.000 Rp. 769 Rp. 15.380.000 Sub Total II Rp. 65.960.000 TOTAL PENGELUARAN I + II = Rp. 771.586.000
Hasil Pemeliharaan Ayam = 20000 =4 Jumlah Ayam Masuk (ekor) = 800 Depletion (%) = 19200 Jumlah Ayam Mati = 2,27 Ayam Terpanen (ekor) = 43584 Berat panen (kg) = 1,5 Total Berat Panen = 1,5 Feed Conversion Ratio (FCR) Actual = 65405 Feed Conversion Ratio (FCR) Standar =0 Total Konsumsi Pakan (Kg) = 35 Selisih FCR = 416 Umur Panen (hari) = 415 EEF STD = 100 EEF Actual = 17800 % Achievement EEF = 17800 Rataan Harga Garansi (Rp) =0 Rataan Harga Pasar (Rp) Selisih harga pasar vs harga garansi (Rp) = Rp. 837.312.000 PENERIMAAN (1) = Rp. 3.270.240 = Rp. 7.000.000 Hasil Penjualan = Rp. 847.582.240 1. Penjualan Ayam (Rp) = Rp. 8.720.640 2. Penjualan Karung (Rp) = Rp. 4.360.320 3. Penjualan Pupuk Kandang (Rp) = Rp. 13.080.960 Sub Total I = Rp. 5.230.080 Bonus = Rp. 5.230.080 1. FCR (Rp) = Rp. 866.308.000 2. Mortality (Rp) Sub Total II Pembelian Lebih Mahal Rp.120/kg Sub Total III Total Penerimaan I + II + III
PENGHASILAN Rp. 160.682.000 Rp. 8.034/Ekor Rp. 94.722.000 Rp. 4.736/Ekor Penghasilan Kotor Rp. 65.960.000 Rp. 3.298/Ekor Bersih (Semua Biaya Operasional) Bersih (Tidak Masuk Biaya Penyusutan) PAY BACK PERIOD Biaya Investasi (Rp) Net Profit Per PBP Keterangan siklus (Rp) Siklus Tahun Tidak Ada Bonus Pasar Rp. 2.313.700.000 Rp. 94.722.000 24 3,49 Info Produk Dapat di akses di link berikut : Website = www.mitrapeternakan.com Katalog Produk Lengkap => https://online.pubhtml5.com/dkts/qrxo/#p=1
Search
Read the Text Version
- 1 - 23
Pages: