29 s.d. 31 Maret 2021 CONTOH BEST PRACTICE Belajar Bersama Belajar Bersama Meraih Asa Untuk Siswa Kita Semua
PENDEKATAN BELAJAR AKTIF Melalui Live Streaming Optimalkan Aktualisasi Diri Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 2 Kendal BEST PRACTICES Oleh IRINA KURNIATI LUBIS PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP NEGERI 2 KENDAL Jl. Soekarno – Hatta No. 187 Telp. ( 0294 ) 381488 Fax. 381488 i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SENDIRI Naskah Laporan Pengalaman Terbaik ( Best Practice) : Judul : Pendekatan Belajar Aktif Melalui Live Streaming Optimalkan Aktualisasi Diri Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 2 Kendal. Penulis : Dra. Irina Kurniati Lubis, M.Pd Sekolah : SMP Negeri 2 Kendal Alamat Sekolah : Jl. Soekarno-Hatta No. 187 Kendal Kab/Kota : Kendal Provinsi : Jawa Tengah benar-benar merupakan karya asli saya dan bukan plagiasi dari orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka saya bersedia dinyatakan gugur sebagai peserta lomba dan menerima sanksi atas perbuatan tersebut. Mengetahui, Kendal, 18 Mei 2020 Kepala SMP Negeri 2 Kendal Penulis, Supardi, S.Pd, M.Pd Dra. Irina Kurniati Lubis, M.Pd NIP 19710921 199903 1 009 NIP 19680413 199203 2 006
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmannirrahim Atas berkat rahmad Allah SWT. Best Practices ini dapat diselesaikan dengan ungkapan syukur “Alhamdulillahi Rabbil Alamin”, Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW pembawa rahmad bagi seluruh alam semesta. Penulis menyadari untuk menyelesaikan Best Practices ini tidak mungkin dapat dilakukan sendiri, banyak kalangan yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikannya. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Best Practices ini tak luput dari peran dan bantuan berbagai fihak yang memberikan dukungan selama ini, ucapan tulus penulis didedikasikan kepada: 1. Supardi, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 2 Kendal yang telah memberikan dorongan dalam penulisan Best Practices 2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal yang telah menginspirasi sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan 3. Tanoto Foundation yang memberikan ide-ide cemerlang hingga penulis tergerak untuk menyusun Best Practices ini 4. Keluarga, terutama anak - anak atas doa dan dukungannya 5. Seluruh Peserta Didik terutama kelas VIII SMP Negeri 2 Kendal, dan semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai Penulis menyadari bahwa Best Practices ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan. Penulis ii
DAFTAR ISI JUDUL ....................................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ...............................................................................ii DAFTAR ISI ............................................................................................iii ABSTRAK ...............................................................................................iv BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................1 B. Permasalahan.......................................................................3 C. Strategi dan Pemecahan Masalah........................................4 BAB II : LANDASAN TEORI dan KERANGKA BERPIKIR A Landasan Teori ....................................................................6 B Kerangka Berpikir .................................................................9 C Metodologi Penelitian ..........................................................10 D Metode Pengumpulan Data .................................................11 E Analisis .................................................................................11 BAB III : PEMBAHASAN A Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah ...............12 B Hasil atau Dampak yang Dicapai ........................................12 C Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Melaksanakan Strategi pendekatan yang dipilih ........................................15 D Faktor-faktor Pendukung ....................................................15 E Alternatif Pengembangan ...................................................15 BAB IV: SIMPULAN dan ROMENDASI A Simpulan ............................................................................17 B Rekomendasi .....................................................................17 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iii
Abstrak Pendekatan Belajar Aktif Melalui Live Streaming Optimalkan Aktualisasi Diri Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 2 Kendal Oleh: Irina Kurniati Lubis Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin kelangsungan hidupnya agar lebih bermartabat, karena itu negara memiliki kewajiban kepada setiap warganya tanpa terkecuali dan dalam kondisi apapun. Saat wabah pandemi covid-19 melanda pasti terjadi penurunan kualitas pendidikan karena pembelajaran berlangsung secara jarak jauh dan ada pembatasan jam belajar sehingga materi tidak dapat tersampaikan secara sempurna. Karya tulis ini dimaksudkan untuk meminimalisir celah ketidaksempurnaan dalam menyampaikan materi dan memberikan gambaran mengenai: (1) kemampuan pemahaman peserta didik melalui metode pendekatan belajar aktif melalui live streaming dan (2) hasil atau dampak dari penerapan metode pendekatan belajar aktif dengan unsur MIKIR melalui live streaming Karya tulis ini merupakan pengalaman pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 2 Kendal melalui live streaming di tengah pandemi covid-19 melanda dalam bentuk best practices. Optimalisasi aktualisai diri peserta didik melalui metode pendekatan belajar aktif di SMP Negeri 2 Kendal, dilakukan dengan empat program pokok, yakni: (1) mengidentifikasi materi pembelajaran yang akan disampaikan; (2) mengomunikasikan tentang hal-hal apa saja yang menarik untuk dilakukan masing- masing peserta didik;(3) menyusun rencana tindak lanjut untuk menentukan tindakan yang sesuai dengan karakter peserta didik.;(4) memberikan feed back dan reward. Dampak atau hasil dari pelaksanaan metode pembelajaran aktif melalui live streaming di SMPN 2 Kendal, adalah: (1) peserta didik berani mengajukan pertanyaan melalui live chat, (2) peserta didik berinteraksi dengan anggota keluarganya, (3) peserta didik secara individual melaporkan tugasnya, dan (4) peserta menyampaikan kreatifitasnya berupa foto kegiatan. Berdasarkan pengalaman ini direkomendasikan agar : (1) sekolah perlu menganalisis minat dan kebutuhan masing- masing peserta didik (2) guru perlu menerapkan metode pendekatan belajar aktif dengan unsur MIKIR yang bervariasi dalam setiap pembelajaran, agar perkembangan sekecil apapun iv
dapat memicu keberhasilan pendidikan yang menyeluruh (3) pelaksanaan metode Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR perlu dilakukan dalam segala kondisi di semua sekolah, walaupun bukan sekolah yang belum mendapat deseminasi dari sekolah yang sudah melaksanakan metode tersebut, untuk itu, dukungan dari pihak terkait sangat diperlukan. Kata kunci: aktualisasi diri, live streaming, pendekatan belajar aktif v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin kelangsungan hidupnya agar lebih bermartabat, karena itu negara memiliki kewajiban kepada setiap warganya tanpa terkecuali seperti yang tertuang di UUD 1945 pasal 31. Dunia pendidikan kita saat ini tengah mengalami penurunan kualitas cukup serius. penurunan ini tidak saja disebabkan oleh anggaran pemerintah yang sangat rendah untuk membiayai kebutuhan vital dunia pendidikan kita, tetapi datangnya wabah pandemi covid-19 ini yang juga mengimbas pada semua lini. Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa peserta didik akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika peserta didik mengalami apa yang dipelajarinya bukan sekedar mengetahui saja. Target penguasaan materi akan berhasil pada kompetisi mengingat jangka pendek, namun akan gagal dalam membekali peserta untuk jangka panjang, dan inilah yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini. Terjadi penurunan kualitas pendidikan akibat pandemi covid-19 dikarenakan pembelajaran berlangsung secara jarak jauh yang artinya akan ada pembatasan jam belajar sehingga materi yang diterima tidak maksimal. Guru harus dapat mengemas materi yang seharusnya disampaikan walaupun tidak tersampaikan secara sempurna. Celah ketidaksempurnaan ini wajib diminimalisir karena mendapatkan layanan pendidikan adalah hak setiap warga negara, maka sangatlah bijaksana bila ada kurikulum darurat yang memuat penurunan bobot materi yang diajarkan, penilaian dimodifikasi lebih ke life skill, misalnya membantu orang tua di rumah, berinteraksi dengan anggota 1
keluarga yang lain saat berada di rumah terkait mencegah penularan covid-19, gotong royong, muncul rasa empati terhadap sesama dan lain sebagainya. Hal tersebut dikenal dengan homelearning. Di era teknologi ini kita harus dapat mengoptimalkan untuk perkembangan ilmu pengetahuan, memberdayakan berbagai layanan media sosial dapat menjadi jembatan transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik, sehingga tetap mendapatkan haknya. Pendidikan dituntut untuk senantiasa merespon berkembangnya peradaban, maka terbentuklah guru penggerak sebagai rasa empati terhadap dunia pendidikan. Untuk mensikapi kondisi yang tidak biasa ini, pada tanggal 23 April 2020 Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal melouncingkan Kendal Pintar Berbagi yang mewadahi para guru penggerak sebagai relawan untuk menyumbangkan tenaga dan fikirannya demi peserta didik yang saat ini harus tetap belajar di rumah/home learning. Dengan Web Disdikbud Kabupaten Kendal yang bekerja sama dengan Tanoto Foundation akan meminimalisir materi yang belum tersampaikan melalui live streaming dengan konten materi SD dan SMP. Pendidikan dipercaya sebagai wadah untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) karena dengan kompleksitas permasalahan yang terjadi menuntut adanya SDM yang handal seperti saat ini di mana wabah pademi covid-19 menjadi bencana nasional bahkan internasional. Realita di lapangan, khususnya kelas VIII di SMP N 2 Kendal masih kurang maksimal untuk dapat memahami bagaimana pembelajaran jarak jauh dilaksanakan terutama mata pelajaran IPA yang sangatlah menyatu dengan kehidupan yang dijalani setiap saat. Pada masa pandemi ini di mana semua peserta didik diharuskan belajar di rumah, guru harus dapat menemukan cara tepat dalam menyampaikan materi yang indikatornya disesuaikan dengan kondisi saat ini, maka dibutuhkannlah kreatifitas dari para guru. Salah satu tujuan pembelajaran adalah untuk mengembangkan potensi peserta 2
didik. Dari sekian banyak potensi, kreatifitas merupakan potensi yang sangat penting dalam hidup mereka kelak. Keunggulan sumber daya manusia merupakan kunci daya saing untuk menjaga kelangsungan hidup dalam menghadapi tantangan dunia. Diperlukan metode pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi, mampu berpikir logis, kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Guru juga harus lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam pembelajaran tanpa meninggalkan isi kurikulum walaupun saat wabah pandemi ini melanda. Merujuk pada pengertian IPA, dapat disimpulkan bahwa hakekat IPA meliputi empat unsur utama yaitu: 1. Sikap : rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam beserta sebab dan akibatnya. 2. Proses : prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah 3. Produk : berupa fakta, prinsip, teori dan hukum 4. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Dari keempat hakekat IPA yang meliputi empat unsur di atas maka kita dapat menggunakan “Pendekatan Belajar Aktif” dengan unsur MIKIR untuk mengembangkan potensi peserta didik. Sebenarnya pendekatan tersebut telah lama dikenal, namun kualitas penerapannya harus terus ditingkatkan walau kondisi tidak dengan tatap muka. B. Permasalahan Uraian pada latar belakang masalah memperlihatkan bahwa khususnya kelas VIII SMP Negeri 2 Kendal menghadapi permasalahan terkait wabah pandemi covid-19 yang sedang melanda sehingga perlu dicarikan solusinya, permasalahan dirumuskan sebagai berikut: 3
1. Bagaimanakah cara mengembangkan potensi kemampuan pemahaman peserta didik melalui Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR kelas VIII di SMP Negeri 2 Kendal Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal saat terjadinya wabah pandemi covid-19 akhir tahun pelajaran 2019/2010? 2. Bagaimanakah hasil atau dampak dari pelaksanaan Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR terhadap potensi kemampuan pemahaman peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 2 Kendal Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal saat terjadinya wabah pandemi covid-19 akhir tahun pelajaran 2019/2020? C. Strategi Pemecahan Masalah 1. Deskripsi Strategi Pemecahan Masalah yang Dipilih Strategi pemecahan masalah yang terjadi di kelas VIII SMP Negeri 2 Kendal dilakukan dengan menerapkan Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR melalui Live streaming, yang fokus utamanya pada optimalisasi kemampuan peserta didik sesuai dengan apa yang mereka bisa, yang mereka inginkan dan tidak memberatkan. Kegiatan ini dilakukan oleh penulis sebagai guru penggerak secara sukarela pada hari Selasa tanggal 28 April 2020 pukul 9.30 – 10.30 WIB yang satu minggu sebelumnya materi yang akan disampaikan dikomunikasikan dahulu dengan fasilitator SMP/MTs dari Tanoto Foundation. 2. Tahapan Operasional Pelaksanaannya Tahapan operasional penerapan Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR melalui live streaming terdiri atas langkah- langkah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi materi pembelajaran yang akan disampaikan yaitu tentang Sifat-sifat Cermin. Tujuan dari tema tersebut diharapkan peserta didik mampu mengenal, menjelaskan, dan menyimpulkan sifat-sifat pada cermin (datar, cekung, cembung) serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Fokus 4
utama metode ini untuk meningkatkan potensi kemampuan aktualisasi diri peserta didik. b. Mengomunikasikan tentang hal-hal apa saja yang menarik untuk dilakukan masing-masing peserta didik. Peserta didik perlu mengutarakan hal apa yang mereka sukai agar dalam usaha optimalisasi kemampuannya akan lebih tereksplor. Dalam penyampaian materi ini penulis menggunakan peralatan yang ada di rumah untuk berinteraktif dalam penyampaian materi. c. Setelah tayangan selesai sebagai rencana tindak lanjut adalah berupa tagihan yang diselesaikan terkait soal yang ada pada LK beserta dokumentasi kegiatannya. Peserta didik dapat mengunggahnya pada FB Kendal Pintar Berbagi atau pada WAG kelas yang diberi batas waktu hingga jam 19.00 WIB (berupa foto kegiatan sesuai LK) Jawaban yang berupa uraian disimpan dalam snelhelter masing-masing dan dikumpulkan saat masuk sekolah pada wali kelas masing-masing. d. Memberikan feedbakc (umpan balik) serta penghargaan yang dapat meningkatkan hasil yang diharapkan walaupun hanya dalam bentuk pujian. Reward berupa pujian diberikan langsung saat setelah peserta didik menjawab benar pada soal yang disampaikan oleh penulis saat live berlangsung (online), reward berupa kenang-kenangan disampaikan pada seorang peserta didik yang teraktif saat berlangsungnya live streaming melalui live chat. e. Guru (penulis) bersama peserta live streaming menarik kesimpulan terkait materi yang disampaikan yaitu sifat-sifat cermin (datar, cekung, cembung). Dari rangkaian kegiatan di atas tercerminlah unsur MIKIR, yaitu: mengamati, interaksi, komunikasi, dan refleksi. 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Landasan Teori 1. Tinjauan tentang Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan kegiatan orang sehari-hari. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Kegiatan belajar yang berupa perilaku kompleks itu telah lama menjadi objek penelitian ilmuwan. Karena kompleksnya masalah masalah belajar, banyak sekali teori yang berusaha untuk menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi (Miarso, 2004:5 50). Bigge (dalam Darsono 2003: 3) mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang menetap dalam kehidupan seseorang yang tidak diwariskan secara genetik. Belajar adalah proses yang merubah perilaku melalui latihan dan pengalaman. Selain itu belajar adalah suatu perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman. Dari definisi belajar di atas, nampak bahwa “perubahan” merupakan konsep pokok yang terdapat dalam pengertian belajar. Dapat disimpulkan bahwa secara umum belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi pada keseluruhan pribadi akibat suatu pengalaman. Sesuai pengertian belajar secara umum maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan pada diri peserta didik ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24). Sementara itu, Mulyasa (2003: 100) berpendapat bahwa pembelajaran hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dari kedua pendapat tersebut, tampak bahwa “perubahan” pada diri peserta didik ke arah yang lebih baik” menjadi tujuan dari proses pembelajaran. 6
Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dalam proses pembelajaran, maka guru dan peserta didik harus memperhatikan prinsip-prisip belajar. Adapun prinsip-prinsip belajar tersebut menurut Darsono (2000: 27-30) antara lain: 1.1 Keaktifan peserta didik Kegiatan belajar dilakukan oleh peserta didik, oleh karena itu peserta didik harus aktif, tidak boleh pasif. Dengan bantuan guru, peserta didik mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. Peserta didik harus dipandang sebagai makhluk yang dapat diajar maupun belajar. 1.2 Mengalami sendiri Prinsip mengalami sendiri sangat penting dalam belajar dan erat kaitannya dengan prinsip keaktifan. Peserta didik yang belajar dengan melakukan sendiri (tidak minta bantuan orang lain) akan memberikan hasil belajar yang lebih baik dan pemahaman yang lebih mendalam. Jadi belajar bersifat individual.. 1.3 Pengulangan Materi pelajaran ada yang mudah dan ada pula yang sukar. Untuk mempelajari sampai pada taraf memahami, peserta didik perlu membaca, berfikir, mengingat, dan latihan. Dengan latihan, berarti peserta didik harus mengulang materi yang dipelajari sehingga materi tersebut mudah diingat. 1.4 Balikan dan Penguatan Balikan adalah masukan yang sangat penting, baik bagi peserta didik maupun bagi guru. Dengan balikan peserta didik mengetahui kemampuannya dalam suatu hal, letak kekuatan dan kelemahannya. Penguatan adalah suatu tindakan meyenangkan dari guru terhadap peserta didik yang telah berhasil melakukan 7
suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan, diharapkan peserta didik akan mengulangi kembali perbuatannya yang sudah baik itu.. 1.5 Perbedaan Individual Peserta didik dalam suatu kelas yang dihadapi oleh guru tidak boleh disamakan kondisinya seperti benda mati. Masing- masing peserta didik memiliki karakteristik, baik dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat dan kemampuan belajar peserta didik tidak sama. Namun pada kenyataannya, sistem pembelajaran yang banyak dilakukan adalah sistem klasikal yang tidak sesuai dengan prinsip perbedaan individual. Prinsip-prinsip belajar yang diterapkan dalam proses pembelajaran bertujuan supaya peserta didik memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang pada akhirnya membawa perubahan pada diri peserta didik. Prinsip-prinsip belajar yang diterapkan dapat tercermin dalam metode dan rencana pembelajaran yang digunakan. Metode dan rencana pembelajaran dirancang menjadi suatu program kegiatan pendidikan berupa kurikulum. Kurikulum yang berlaku dalam kegiatan pendidikan, berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetika yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis yaitu perkembangan sistem syaraf. Dengan bertambahnya umur maka susunan syaraf seseorang akan semakin kompleks dan ini memungkinkan kemampuannya meningkat Traves dalam Toeti, (1992: 28). Oleh karena itu, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap perkembangan tertentu sesuai dengan umurnya. Seseorang tidak dapat mempelajari sesuatu di luar kemampuan kognitifnya. Ada empat tahap perkembangan kognitif anak, yaitu: 8
a. tahap sensorikmotorik yang bersifat internal (0-2 tahun) b. tahap preoperasional (2-6 tahun) c. tahap operasional konkret (6-12 tahun) d. tahap formal yang bersifat internal (12-18 tahun) 2. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Siswa didorong untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan sebagai anggota masyarakat. Dengan konsep tersebut, diharapkan hasil pembelajaran lebih bermakna, proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan bukan transfer dari guru. Dengan demikian mereka memposisikan diri untuk mencari bekal untuk hidupnya kelak. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. B. Kerangka Berpikir dapat digambarkan Serangkaian pendekatan belajar aktif dalam bagan berikut ini: Kondisi Guru belum Aktualisasi Potensi Awal menerapkan diri peserta didik pendekatan masih kurang belajar aktif Aktivitas Penerapan Aktualisasi potensi pendekatan diri peserta didik Hasil / belajar aktif meningkat Dampak melalui live streaming Bagan Kerangka Berpikir 9
Dari bagan tersebut dapat diketahui bahwa sebelum menerapkan pendekatan belajar aktif (hanya berupa tugas yang ada pada buku materi) potensi kemampuan aktualisasi peserta didik masih rendah, disebabkan karena peserta didik hanya mencari jawabannya saja, belum diajak untuk berfikir logis terkait wabah pandemi ini. Nah saat PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) penerapan Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR yang disampaikan melalui live streaming potensi kemampuan peserta didik dapat tersalurkan sehingga kemampuan yang ada muncul secara optimal karena mengacu pada kecakapan hidup/ life skill. Dalam kemandirian justru muncul kreatifitas-kreatifitas peserta didik yang sebelumnya tidak pernah terfikirkan dan ini akan menjadi tolok ukur suatu individu terkait kelangsungan hidupnya kelak sehingga menjadi insan yang adaptif. C. Metodologi Penelitian Karya tulis ini merupakan best practices yang menggunakan pendekatan deskriptif. Azwar (2007:7) mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. D. Dalam konteks ini penulis melakukan analisis mengenai optimalisasi potensi peserta didik melalui Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR, yang terdiri atas lima bagian, yakni pendahuluan, landasan teori dan kerangka berpikir, metodologi penelitian, pembahasan, simpulan dan rekomendasi. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penulisan best practices ini terdiri atas: 10
1. Studi dokumentasi, dilakukan dengan menganalisis Lembar Kerja peserta didik yang sudah diselesaikan secara individu (laporan) maupun foto kegiatan (dokumentasi) melalui WAG (WhatsApp Group) 2. Observasi, dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap potensi kemampuan aktualisasi peserta didik dan aktifitas guru selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, melalui WAG (WhatsApp Group) . E. Analisis Analisis dilakukan dengan menyusun laporan secara deskriptif kualitatif terhadap optimalisasi kemampuan aktualisasi diri peserta didik melalui Pendekatan Belajar Aktif melalui unsur MIKIR. Optimalisasi kemampuan aktualisasi peserta didik dapat dilihat dari: (1) Peserta didik berani bertanya/ menjawab pertanyaan melalui vidio call/ live chat terkait tugas yang diberikan (2) Peserta didik berinteraksi dengan anggota keluarga di rumah (3) Peserta didik secara individual melaporkan tugasnya melalui WAG , dan (4) Peserta didik menyampaikan kreatifitasnya ( foto ) melalui WAG. 11
BAB IV PEMBAHASAN A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah Alasan pemilihan Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR untuk meningkatkan kemampuan aktualisasi diri peserta didik dilandasi pemikiran bahwa setiap orang, akan lebih bisa mengembangkan potensi dirinya jika hal tersebut sesuai dengan yang diinginkan,bukan karena perintah, apalagi paksaan. Seperti teori kebutuhan yang diungkapkan oleh Maslow (Goble, 1987 dalam Ali 2005 : 158) bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar untuk nantinya dapat mencapai aktualisasi diri. Sebelum mencapai puncak kebutuhan pada aktualisasi diri, manusia harus melewati beberapa tahap kebutuhan mendasar. Oleh karena itu, guru perlu memahami apa yang diinginkan oleh peserta didik, agar ketercapaian hasil pembelajaran dapat tercapai. Dalam hal ini hasil yang diinginkan adalah optimalnya kemampuan aktualisasi peserta didik. Alasan lain penerapan Pendekatan Belajar Aktif dilandasi kondisi keterbatasan sarana dan prasaran juga pengetahuan guru yang perlu ditingkatkan. Guru harus mengembangkan metode yang mudah dilakukan, tetapi tetap bermakna bagi optimalisasi kemampuan aktualisasi diri peserta didik, jadi dalam kondisi apapun pembelajaran harus terus berjalan. Mendidik adalah kewajiban kita para guru dan mendapat layanan pendidikan adalah hak setiap warga negara tanpa terkecuali. Seorang pendidik harus selalu aktif, kreatif, inovatif, kolaboratif dalam menyampaikan suatu materi dalam pembelajaran. B. Hasil atau Dampak yang Dicapai dari Strategi yang Dipilih Strategi pelaksanaan Pendekatan Belajar Aktif dalam optimalisasi kemampuan peserta didik melalui unsur MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi) di SMP Negeri 2 Kendal memiliki dampak sebagai berikut: 12
1. Peserta didik berani mengajukan pertanyaan atau menjawab dari live streaming melalui live chat/ vidio call. Sebelum Pendekatan Belajar Aktif diterapkan, peserta didik hanya menjalani proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Setelah pendekatan belajar aktif dengan unsur MIKIR diterapkan, peserta didik mampu mengungkapkan dan menyalurkan apa yang menjadi keingin tahuan mereka sehingga merasa diperhatikan. Hal ini akan mempermudah ketercapaian tujuan untuk mengoptimalkan kemampuan aktualisasi peserta didik 2. Peserta didik berinteraksi dengan anggota keluarga di rumah Untuk menyelesaikan permasalahan yang dilontarkan oleh guru melalui WAG/live streaming, peserta didik lebih inten berkolaborasi dengan anggota keluarganya. Dalam pendidikan memang harus ada kerja sama yang baik antara sekolah (guru) , orang tua dan peserta didik. 13
3. Peserta didik secara individual melaporkan tugasnya melalui WAG kelas Sebelum penerapan Pendekatan Belajar Aktif peserta didik tampak pasif karena hanya menggantungkan jawaban dari kelompoknya, namun dengan penerapan PJJ, peserta didik harus lebih mandiri untuk menyelesaikan semua tugas ataupun berkolaborasi dengan anggota keluarganya. Muncul kreatifitas dalam membuat laporan yang semula tidak pernah terfikirkan. Kemampuan mereka mulai tereksplor tampak dari hasil jawaban yang luar biasa. Tugas ini nantinya akan menjadi tugas portofolio dan menjadi pertimbangan dalam penilaian. 4. Peserta didik menyampaikan kreatifitasnya berupa foto Dengan pola PJJ dan harus di rumah saja, mengharuskan peserta didik melaporkan tugasnya sesuai pada LKPD berupa foto kegiatan. Dari tugas ini siswa berlomba-lomba memberikan hasil karya yang terbaik melalui WAG kelas. Penerapan Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR pada pembelajaran jarak jauh mengubah pola pikir peserta didik, karena dengan pendekatan ini mereka dapat mengungkapkan gagasannya yang nantinya akan mengoptimalkan kemampuan aktualisasi dirinya. 14
C. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Melaksanakan Strategi/pendekatan yang dipilih Kendala yang dihadapi dalam menerapkan PJJ menggunakan Pendekatan Belajar Aktif untuk mengoptimalkan kemampuan aktualisasi diri peserta didik selain terkait kuota data ataupun kepemilikan HP, di antaranya: (1) membuat percaya diri peserta didik agar mau mengungkapkan mengenai hal apa yang mereka ketahui (2) waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan metode Pendekatan Belajar Aktif perlu kesabaran dan kekonsistenan. (3) masih adanya peserta didik lain yang merasa kurang diperhatikan ketika ada peserta didik lainnya mendapat perhatian lebih dari guru, dan (4) keterlibatan orang tua peserta didik masih rendah karena belum begitu memahami metode Pendekatan Belajar Aktif. D. Faktor-Faktor Pendukung Beberapa faktor pendukung sebagai penguat metode Pendekatan Belajar Aktif untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik di antaranya: (1) kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidikan memiliki dedikasi yang sangat tinggi untuk mendukung penerapan model ini, (2) komite sekolah sangat mendukung setiap program yang dibuat sekolah, sehingga memudahkan sekolah dalam mengembangkan sumber daya secara optimal, (3) Pengawas memiliki kepedulian dalam membina sekolah binaannya dengan memberikan motivasi untuk kemajuan sekolah, (4) pemerintah daerah memberikan bantuan demi kemajuan kualitas pendidikan di Indonesia, dan (5) terjalinnya kerjasama yang erat dengan sekolah lain khususnya di lingkungan terdekat. E. Alternatif Pengembangan Metode Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR harus terus dikembangkan baik saat pembelajaran dengan tatap muka maupun pembelajaran jarak jauh (daring) agar tujuan sekolah penyelenggara pendidikan dapat tercapai. Kemampuan peserta didik tidak hanya dalam aktualisasi diri, tetapi dapat juga dalam pengembangan kemampuan lain, seperti kemampuan berinteraksi, 15
kemandirian, dan lain sebagainya. Peran guru dalam memahami karakteristik peserta didik sangatlah mutlak diperlukan demi keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan yang menyeluruh, tanpa terkecuali. Kepala sekolah harus senantiasa memberi motivasi terhadap para guru yang kurang mendukung metode Pendekatan Belajar Aktif ini, sehingga bisa memahami, menerima, dan mendukung dengan tulus. Di samping itu, membangun kebersamaan dengan warga sekolah, menciptakan transparansi, dan akuntabilitas kinerja akan memantapkan sistem yang sudah disepakati dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. 16
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Uraian pengalaman menerapkan metode Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR melalui live streaming dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Optimalisasi penerapan metode Pembelajaran Aktif kelas VIII di SMP Negeri 2 Kendal, dilakukan dengan empat program pokok, yakni: (1) mengidentifikasi materi pembelajaran yang akan disampaikan (2) mengomunikasikan tentang hal-hal apa saja yang menarik untuk dilakukan masing-masing peserta didik.(3) menyusun rencana tindak lanjut untuk menentukan tindakan yang sesuai dengan karakter yang berbeda.(4) Memberikan feedback dan reward 1. Dampak atau hasil dari pelaksanaan metode Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR melalui live streaming kelas VIII di SMP Negeri 2 Kendal Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal, adalah: (1) peserta didik berani mengajukan/menjawab pertanyaan secara interakaktif, (2) peserta didik berinteraksi dengan anggota keluarganya di rumah (3) peserta didik secara individual melaporkan tugasnya melalui WAG kelas, dan (4) peserta didik menyampaikan kreatifitasnya berupa foto. B. Rekomendasi Berdasarkan simpulan di atas, direkomendasikan : (1) sekolah perlu menganalisis minat dan kebutuhan masing-masing peserta didik, (2) guru perlu menerapkan metode pendekatan belajar aktif dengan unsur MIKIR yang bervariasi dalam setiap kondisi, agar perkembangan sekecil apapun dapat memicu keberhasilan pendidikan yang menyeluruh (3) pelaksanaan metode Pendekatan Belajar Aktif dengan unsur MIKIR perlu dilakukan di sekolah lain, walaupun bukan sekolah yang belum mendapat deseminasi dari sekolah yang sudah 17
melaksanakan metode tersebut, untuk itu, dukungan dari pihak terkait sangat diperlukan. Live Streaming merupakan salah satu metode menyampaikan suatu materi yang bisa bermanfaat bagi sekolah lain sesuai jenjangnya terutama dalam kondisi yang tidak biasa ini 18
DAFTAR PUSTAKA Surachmad, Winarno. 1986. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Ali, Mohammad, dan Asrori, Mohammad. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta : Bumi Aksara Hamalik Oemar, 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Tanoto Foundation, 2019. Praktik Baik. Jakarta Tanoto Foundation, 2019. Newsletter PINTAR. Jakarta Tanoto Foundation, 2019. Apakabar. Jakarta Tanoto Foundation, 2019. Pelita Pendidikan. Jakarta
LAMPIRAN-LAMPIRAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/ Semester : VIII/ 2 Mapel : IPA Sub. Materi : Sifat-sifat cermin Alokasi Waktu : - A. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui kegiatan kajian literatur dan kegiatan yang dipandu dengan LKPD peserta didik mampu mengenal tiga macam jenis cermin. 2. Melalui kegiatan kajian literatur dan kegiatan yang dipandu dengan LKPD peserta didik mampu menjelaskan sifat-sifat cermin datar, cekung, dan cembung. 3. Melalui kegiatan kajian literatur dan kegiatan yang dipandu dengan LKPD peserta didik mampu menuliskan kesimpulan terkait jenis-jenis cermin dan sifatnya, serta mendokumentasikan berupa foto kegiatan. B. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik memahami LKPD dan mempersiapkan alat yang dimaksud pada LKPD 2. Peserta didik melakukan kegiatan sesuai urutan yang dimaksud pada LKPD 3. Dokumentasikan kegiatan yang dilakukan dapat berupa foto ataupun video 4. Tuliskan hasil kegiatan sesuai LKPD beserta kesimpulannya 5. Simpan hasil kesimpulan pada snelhelter masing-masing 6. Kirimkan hasil dokumentasi kepada wali kelas masing-masing dan isi checklist sebagai pertanda sudah dilakukannya kegiatan tersebut.
C. Penilaian Keterampilan (Portofolio) No. Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan Instrumen Instrumen Pelaksan Penilaian 1 Praktik Rubrik 1. Bagaimana sifat aan untuk, Selasa, sebagai, Penilaian bayangan pada 28 April dan/atau 2020, pencapaian (kualitatif) cermin datar (PG) pukul pembelajaran 9.30 – (assessment 2. Mengapa pada 10.30 for, as, and of learning) bagian depan WIB mobil ambulance tulisannya terbalik? 3. Kapankah Cermin datar dan cekung pada mikroskop digunakan? Mengetahui, Kendal, 27 April 2020 Kepala SMP N 2 Kendal Guru Mata Pelajaran IPA Supardi, S.Pd, M.Pd Dra. Irina Kurniati L, M.Pd NIP. 19710921 199903 1 009 NIP. 19680413 199203 2 006
LEMBAR KERJA CAHAYA dan ALAT OPTIK (CERMIN) Kita dapat melihat alam sekitar dengan indra penglihat. Benda-benda di sekitar kita dapat terlihat karena benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya memiliki beberapa sifat, yaitu merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan merupakan gelombang elektromagnetik. Ada tiga macam pembentukan bayangan pada cermin, yaitu pada cermin datar, cekung, dan cembung. Mari kita lakukan kegiatan di bawah ini untuk lebih mengenal sifat-sifat pada ke tiga cermin tersebut! 1. CERMIN DATAR a. Silahkan kalian berdiri depan cermin hias ( cermin datar ) yang ada di rumah! b. - Ukurlah (cermati) tinggi tubuh kalian ketika berada di depan cermin! (cm) - Ukur juga (perkirakan dengan tepat) bagaimana tinggi bayangan tubuh kalian ketika berada di depan cermin! (cm) c. - Peganglah telinga kiri kalian ketika berada di depan cermin! - Amati pada cermin , apa yang terjadi saat memegang telinga kiri? d. - Gerakkan (angkatlah) tangan kanan kalian ketika di depan cermin! - Amati pada cermin, apa yang terjadi saat menggerakkan tangan Kanan? e. Dari kegiatan yang kalian lakukan, silahkan ambil gambarnya (foto/vidio) dan buatlah kesimpulannya ! * Kesimpulan :.................................................................................................... ..................................................................................................... 2. CERMIN CEKUNG a. Sediakan 1 buah sendok makan / sendok nasi dari bahan monel yang masih mengkilap yang ada di rumah kalian! b. Ambil , boleh pilih salah satu (permen, bolpoin, pensil atau lainnya ) yang ada dirumah kalian, kemudian dekatkan pada cekungan sendok tersebut! c. Amati bayangan yang tampak pada sendok tersebut! d. Saat kegiatan dilakukan, silahkan ambil gambarnya (difoto/vidio) dan buatlah kesimpulannya !
*Kesimpulan ............................................................................................... ............................................................................................... 3. CERMIN CEMBUNG a. Manfatkan kaca spion sepeda motor atau mobil yang ada di rumah kalian! b. Silahkan kalian bercermin di depan kaca spion tersebut! c. Cermati bagaimana bayangan wajah kalian yang tampak pada kaca spion! d. Bandingkan ukuran wajah kalian dengan ukuran yang tampak pada kaca spion tersebut! e. Dari kegiatan yang kalian lakukan, silahkan ambil gambarnya (difoto/vidio) dan buat kesimpulannya! *Kesimpulan ....................................................................................... ....................................................................................... 4. Carilah benda/alat teknologi yang prinsip kerjanya berdasarkan dari sifat ketiga cermin di atas, baik dari sifat cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Jelaskan bagaimana alat tersebut dibuat berdasarkan sifat dari masing-masing cermin tersebut. *NB : - Hasil laporan kegiatan dikumpulkan saat masuk sekolah sebagai Portofolio. - Manfaatkan video pembelajaran dan You Tube sesuai dengan materi. - https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cermin
Bermain Dengan Cermin Dan Mengetahui Sifat-Sifatnya Kita dapat melihat alam sekitar dengan indra penglihat. Benda- benda di sekitar kita dapat terlihat karena benda tersebut memantulkan cahaya dan cahaya dapat dipantulkan dan dibiaskan. Nah dari situ muncullah ide untuk mengajak siswa belajar sambil bermain agar saat stay at home ini tetap bermakna. Melalui whatsapp group (WAG) yang sering digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa, penulis berkoordinasi terkait kegiatan belajar sambil bermain menggunakan cermin. Jenis cermin yang dimaksud bisa menggunakan barang-barang yang ada di rumah. Apa yang penulis sampaikan mendapat respon positif dari siswa. LK dishare melaui WAG siswa maupun WAG orang tua dikandung maksud agar membantu memotivasi putra putrinya dan membantu memfasilitasi peralatan yang diperlukan, dengan demikian keharmonisan antar anak dan orang tua akan terjalin. Ada tiga jenis cermin yang akan dipraktikkan, yaitu cermin datar, cekung, dan cembung. Siswa diharapkan dapat mengetahui sifatnya. Contoh alat/perkakas yang diperlukan mudah didapat, misalnya: Datar Cekung Cembung Kaca rias Sendok makan/ Spion mobil/motor sendok nasi/sendok sayur
Sesuai panduan LK, digunakan pula (pensil/permen/pulpen) yang diposisikan di depan masing-masing cermin, diamati, kemudian mereka menuliskan hasil percobaannya pada kertas folio. berikut kesimpulannya berupa naratif singkat. Pada saat mereka praktik, siswa juga diminta untuk mendokumentasikannya, bisa berupa foto ataupun vidio dan dikirimkan kepada wali kelas masing-masing melalui WAG kelas serta menulis checklist pertanda sudah selesai mengerjakan tugas. Untuk mengirimkan foto/vidio diberi waktu sampai pukul 19.00 WIB tetapi tugas pada LK (hasil percobaan) bisa disimpan pada snelhelter sebagai tugas portofolio yang saat masuk nanti diserahkan kepada wali kelas. Dari kegiatan belajar sambil bermain tentang cermin mereka jadi mengetahui sifat-sifat bayangannya yaitu: Cermin datar: Cermin cekung: Cermin cembung: maya, tegak, nyata, terbalik, maya, tegak, ukurannya sama diperkecil/diperbesar, diperkecil, dengan bendanya mengumpulkan menyebarkan cahaya cahaya Dengan demikian stay at home tetap bermakna, selalu ada ide kreatif dan menyenangkan yang dapat menyamarkan dinding kejenuhan. #1001IdePINTARbelajardirumah #KendalCerdas Penulis:Dra.Irina Kurniati Lubis, M.Pd, Guru IPA SMPN 2 Kendal
CUPLIKAN DALAM LIVE STREAMING
TUGAS PESERTA DIDIK DARI LIVE STREAMING
BIODATA PESERTA Nama : Dra. Irina Kurniati Lubis, M.Pd Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 13 April 1968 Jenis kelamin : P (Perempuan) Status : Guru Mapel Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah : SMP Negeri 2 Kendal Alamat Sekolah : Jl. Soekarno-Hatta No.187 Kendal, Jawa Tengah e-mail : [email protected] No. Hp/WA : 081325740681 No. NPWP : 77.604.934.8-513.000 Karya Tulis Ilmiah yang Pernah Ditulis: 1. Penelitian Tindakan Kelas dengan Judul : PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI REPRODUKSI MANUSIA PADA SISWA KELAS IX E SMPN 2 KENDAL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (Tahun 2014) Kendal, 18 Mei 2020 Peserta, Dra.Irina Kurniati Lubis, M.Pd NIP. 19680413 199203 2 006
Search
Read the Text Version
- 1 - 35
Pages: