Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore FLIPBOOK KELUARGA BERENCANA

FLIPBOOK KELUARGA BERENCANA

Published by Ummi Hayatun, 2020-11-13 14:35:21

Description: KB (keluarga berencanaaaa)

Search

Read the Text Version

Disusun Oleh kelompok 5 (3D) : 1. Riri Putri 2. Selen Selowita Erasta 3. Shara Indah Ayu 4. Siti Hanisa 5. Ummi Hayatun 6. Virna Ayu Astari 7. Winda Permata sari

Definisi Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, pemerintah mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013)

Tujuan Untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013)

Manfaat ■ Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan ■ Meningkatkan kesehatan ibu dan anak ■ Meningkatkan kesejahteraan keluarga ■ Mengatur dan menjarangkan kehamilan ■ Meningkatkan kecukupan ASI dan pola asuh yang baik bagi anak ■ Menurunkan risiko kematian ibu dan bayi

Kontrasepsi

Definisi Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sprema (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim

Efektivitas kontrasepsi Menurut Hartanto, (2002). Efektivitas atau dayaguna suatu cara kontrasepsi dapat dinilai pada 2 tingkat:  Daya guna teoritis: kemampuan suatu cara kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, apabila kontrasepsi tersebut digunakan dengan mengikuti aturan yang benar  Daya guna pemakaian: kemampuan kontrasepsi dalam keadaan sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhin oleh faktor-faktor seperti pemakaian yang tidak hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan sebagainya

Memilih metode kontrasepsi Menurut (Hartanto, 2002) metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memilki syarat-syarat sebagai berikut:  Aman atau tidak berbahaya  Dapat diandalkan  Sederhana  Murah  Dapat diterima oleh orang banyak  Pemakaian jangka lama

Faktor-faktor memilih metode kontrasepsi Menurut (Hartanto, 2002) : 2. Faktor kesehatan  Status kesehatan 1. Faktor pasangan  Riwayat haid  Riwayat keluarga  Umur  Pemeriksaan fisik  Pemeriksaan panggul  Gaya hidup  Frekuensi senggama  Jumlah keluarga yang diinginkan  Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu  Sikap kewanitaan  Sikap kepriaan

Jenis kontrasepsi 1. Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau tanpa obat  Senggama terputus: penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi, dengan demikian air mani sengaja dikeluarkan diluar liang senggama untuk mencegah air mani memasuki area vertilisasi  Pantang berkala: suatu cara kontrasepsi yang menghindarkan terjadinya pembuahan pada masa subur wanita

2. Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau tanpa obat  Kondom: suatu karet yang tipis, berwarna atau tidak berwarna dipakai untuk menutupi penis yang tegang sebelum dimasukkan kedalam vagina sehingga mani tetampung didalam dan tidak masuk vagina  Diafragma: alat kontrasepsi yang terbuat dari karet berbentuk mangkok, dipakai untuk menutupi servik  Intravak (tisu KB): alat kontrasepsi wanita yang digunakan dalam vagina sebelum bersenggama yang berbentuk kertas tipis dan mengandung obat prematisit

 Cream, jelly, dan tablet: suatu bahan kimia yang menghentikan gerak atau cairan dalam vagina, sehingga tidak dapat membuahi sel telur  Kontrasepsi sistemik atau hormonal: ■ Pil: berisi gabungan hormon esterogen dan progesteron atau hanya terdiri hormon progesteron saja ■ Susuk(implant): kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit ■ Suntikan: suntikan yang digunakan adalah long dengan nama dagang depoprovera ■ Kontrasepsi AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim): dikenal dengan nama IUD, suatu alat yang dimasukan kedalam rahim ■ Kontrasepsi mantap: digunakan dalam keadaan dimana kesehatan ibu tidak mengijinkan untuk hamil dan melahirkan sedang kontrasepsi lain tidak cocok

DAFTAR PUSTAKA ■ BKKBN. (2012). Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN. ■ Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama. ■ Hartanto, H. (2002). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. ■ Kurniawati, T. 2014. Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB. Jakarta: EGC. ■ Sulistyawati, A. (2013). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook