Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore PERMENKES 25-2019_MANRISK

PERMENKES 25-2019_MANRISK

Published by rsudanuntalokoparigi2022, 2022-01-13 06:13:20

Description: PERMENKES 25-2019_MANRISK

Search

Read the Text Version

PERMENKES 25/2019 MANAJEMEN RISIKO

PERMENKES 25/2019 MANAJEMEN RISIKO

KONSEP DASAR RISIKO • Any human endeavor carries ▪ Setiap usaha manusia membawa some risk, 1] beberapa risiko, [1] • Risk is the potential of losing ▪ Risiko adalah potensi kehilangan something of value sesuatu yang bernilai, • Risk can also be defined as the ▪ Risiko juga dapat didefinisikan intentional interaction with uncertainty. sebagai interaksi yang disengaja • Risk perception is the dengan ketidakpastian. subjective judgment people ▪ Persepsi risiko adalah penilaian make about the severity of a risk, and may vary person to subjektif orang tentang keparahan person. risiko, dan dapat bervariasi orang Hansson, Sven Ove; Edward N. Zalta, editor (Spring 2014). \"Risk\". The Stanford Encyclopedia of Philosophy. Retrieved 9 May 2014. ke orang.

DASAR HUKUM PP Nomor 60 Tahun 2008, tentang SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH RISIKO/RISK Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak negatif terhadap pencapaian organisasi (PERMENKES 25/2019 Pasal 1:1)

PERMENKES 80/2020 KOMITE MUTU Bagian Tugas dan Fungsi (Pasal 10:4)

RISIKO DI RUMAH SAKIT 1. Risiko Klinis : Semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian pelayanan pasien yang bermutu, aman dan efektif. 2. Risiko Non-Klinis: Semua isu yang dapat berdampak terhadap tercapainya tugas pokok dan kewajiban hukum dari RS sebagai korporasi.

HAZARD RISK INSIDEN

HAZARD RISK INSIDEN Tidak melakukan Nakes Positif pelayanan Covid19 dengan APD yang Sesuai Keterbatasan APD

PERMENKES 25/2019 MANAJEMEN RISIKO Penerapan Manajemen Risiko merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk pengajuan anggaran dan evaluasi laporan kinerja Pasal 5 ayat (2)

TUJUAN PENERAPAN MANRISK 01 Mengantisipasi dan menangani segala bentuk risiko secara efektif dan efisien 02 Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi 03 Memberikan dasar pada setiap pengambilan keputusan dan perencanaan 04 Meningkatkan pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja

MANFAAT PENERAPAN MANRISK 01 Meningkatnya mutu informasi untuk pengambilan keputusan 02 Perlindungan kepada unit kerja dan aparatur sipil negara/ Staf 03 Mengurangi kejutan atas RISIKO yang tidak diinginkan

FAKTOR YANG MENENTUKAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO a. Komitmen pimpinan terhadap kebijakan, proses, dan rencana tindakan; b. Pihak yang ditetapkan untuk secara langsung bertanggung jawab guna mengoordinasikan proses manajemen risiko; c. Kesadaran setiap pejabat dan/atau pegawai terhadap prinsip manajemen risiko untuk menciptakan kultur/ budaya yang tepat dan memahami manfaat yang dapat diperoleh dari manajemen risiko yang efektif; d. Kebijakan manajemen risiko yang merinci peranan dan tanggung jawab dari unsur pimpinan dan staf pada setiap unit kerja e. Metodologi manajemen risiko yang menyeluruh; f. Pelatihan tentang manajemen risiko untuk tujuan kepedulian risiko bagi seluruh pejabat dan/atau pegawai; dan g. Pemantauan yang terus menerus mengenai aktivitas pengendalian risiko.

LEVEL STRATEGIS DAN OPERASIONAL

KERANGKA KERJA MANAJEMEN RISIKO MANDAT DAN KOMITMEN RANCANGAN KERANGKA KERJA UNTUK PENGELOLAAN RISIKO • Pemahaman organisasi dan Konteksnya • Penetapan kebijakan manajemen risiko • Akuntabilitas • Integrasi ke dalam proses organisasi • Sumber daya • Penetapan mekanisme komunikasi dari pelaporan internal • Penetapan mekanisme komunikasi dari pelaporan exkternal Perbaikan Berkelanjutan terhadap PENGIMPLEMENTASIAN MANAJEMEN RISIKO suatu kerangka kerja • Pengimplementasian suatu kerangka kerja untuk pengelolaan risiko • Pengimplementasian suatu proses manajemen risiko Pemantauan dan Tinjauan Suatu Kerangka Kerja

PROSES MANAJEMEN RISIKO 1). Wajib dilaksanakan oleh setiap Unit Pemilik Risiko (Pasal 12 : 1-3) 2).Siklus berkelanjutan dan mempunyai periode penerapan 1 (satu) tahun PENETAPAN KONTEKS PENILAIAN RISIKO IDENTIFIKASI RISIKO KOMUNIKASI ANALISIS RISIKO MONITORING DAN EVALUASI RISIKO DAN REVIEU KONSULTASI PERLAKUAN RISIKO

KOMUNIKASI MEMBANGUN KONTEKS : MONITOR DAN AUDIT - FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN YANG MENGHAMBAT REVIEW KONSULTASI - TENTUKAN TUJUAN DAN SASARAN - STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO IDENTIFIKASI RISIKO : -Apa yang bisa terjadi -Bagaimana kejadiannya -Mengapa hal itu bisa terjadi -Kapan hal itu bisa terjadi -Dimana hal itu bisa terjadi -Siapa yang bisa tertimpa kejadian tersebut Analisa risiko -Dampak & probabilitas - Siapa yang terlibat -Tingkat risiko -Kendali yang sudah ada dan yang diperlukan Evaluasi risiko -Bandingkan tingkat risiko dg ktriteria -analisa untung rugi -Risiko diterima atau tidak Risiko Risiko diterima Tdk diterima Pengelolaan risiko - Tetapkan alternatif / pilihan - analisa untung rugi - pilih tindakan yeng paling sesuai - perencanaan tindakan & implementasi

PROSES MANAJEMEN RISIKO I. Komunikasi dan Konsultasi Bentuk komunikasi dan konsultasi dapat berupa: 1) Rapat berkala; 2) Rapat insidental; 3) Seminar/sosialisasi/workshop; atau 4) Forum pengelola risiko.

II. Penetapan Konteks (Konteks Internal, External dan Kriteria Risiko) 1) Melakukan analisis secara umum tentang situasi internal dan eksternal terkait dengan perkiraan skenario keterjadian pernyataan risiko. 2) Memanfaatkan informasi dan berbagai sumber untuk melakukan analisis situasi internal dan eksternal. 3) Memahami tujuan satuan kerja melalui Rencana Strategis dan Rencana Kinerja/ Penetapan Kinerja yang telah disusun, 4) Memahami jumlah dan jenis risiko yang siap ditangani atau diterima organisasi dan kesiapan organisasi untuk menanggung risiko setelah perlakukan risiko dalam upaya mencapaì sasaran.

PROSES PENILAIAN RISIKO PADA LEMBAR KERJA Identifikasi • Peta Proses, Input ✓ Pengendalian yang diberikan Sumber dan Output adalah untuk menurunkan risiko murni. Risiko dan • Bahaya, Sebab Skenario dan akibat ✓ Risiko yang dinilai setelah ada Analisis dan • Peluang dan additional control adalah risiko Evaluasi Keparahan sisa (residual risks). Risiko • Ranking/Prioiritas risiko murni • Existing Control Tetapkan • Rekomendasi pengendalian • Hierarki pengendalian • Risiko sisa

III. Penilaian Risiko PERMENKES 25/2019 MANAJEMEN RISIKO 1) Identifikasi Risiko 2) Analisis Risiko (Pasal 13 : 3) 3) Evalusi Risiko

1) Identifikasi Risiko Seluruh unit kerja dalam suatu organisasi melakukan identifikasi risiko unit kerja nya masing-masing ❑ KEGIATAN: memahami dan mengidentifikasi kegiatan utama yang dilakukan di unit kerja ❑ TUJUAN KEGIATAN: mengidentifikasi tujuan dari kegiatan utama unit kerja ❑ DAFTAR RISIKO (RISK REGISTER): daftar risiko yang pernah terjadi dalam kurun 1 tahun yang di dapatkan dari laporan insiden (Dampak x Probabilitas ) ❑ DAFTAR PROSES BERISIKO : daftar risiko yang belum terjadi dan kemungkinan / berpotensi bisa terjadi (Dampak x Probabilitas x Kemampuan yang ada/Controllability)

1) Identifikasi Risiko a. KEGIATAN b. TUJUAN KEGIATAN c. KATEGORI RISIKO d. RUANG LINGKUP e. KODE RISIKO f. PERNYATAAN RISIKO g. SEBAB h. CONTROL / UNCONTROL i. DAMPAK

1) Identifikasi Risiko-Kategori Risiko KATEGORI RISIKO DEFINISI RISIKO STRATEGIS Terkait dengan tujuan organisasi RISIKO KEUANGAN Disebabkan oleh segala sesuatu yang menimbulkan tekanan terhadap pendapatan dan belanja RISIKO KEBIJAKAN organisasi RISIKO KEPATUHAN Disebabkan oleh adanya penetapan kebijakan organisasi baik internal maupun eksternal yang berdampak langsung terhadap organisasi Disebabkan oleh organisasi atau pihak eksternal tidak mematuhi dan atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku RISIKO LEGAL Disebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada organisasi RISIKO FRAUD Disebabkan oleh kecurangan yang disengaja oleh pihak internal yang merugikan keuangan RISIKO REPUTASI negara RISIKO OPERASIONAL Disebabkan oleh menurunnya kepercayaan publik / masyarakat yang bersumber dari persepsi negatif organisasi A. Disebabkan oleh ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia dan kegagalan sistem B. Disebabkan adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional organisasi

1) Identifikasi Risiko-Ruang Lingkup Risiko Manajemen risiko rumah sakit yang meliputi namun tidak terbatas pada: 1. Pasien 2. Staf medis 3. Tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang bekerja di rumah sakit 4. Fasilitas rumah sakit 5. Lingkungan rumah sakit 6. Bisnis rumah sakit SUB STANDARD SERVICES

1) Identifikasi Risiko • KODE RISIKO: Kode atau nomor risiko • PERNYATAAN RISIKO: Pernyataan risiko potensial yang diidentifikasi dan berdampak terhadap pencapaian tujuan • SEBAB: kemungkinan pemicu/yang menyebabkan terjadinya risiko tersebut • CONTROLLABLE/UNCONTROLLABLE: Apakah penyebab risiko tersebut dapat di kontrol atau tidak oleh unit kerja tersebut • DAMPAK : Uraian kemungkinan dampak jika risiko itu terjadi

PERNYATAAN RISIKO Penjelasan terstruktur dari sebuah risiko yang memisahkan antara SEBAB, RISIKO dan AKIBAT SEBAB RISIKO AKIBAT Sebab: fakta / masalah Risiko: ketidakpastian Akibat: alasan mengapa itu yang sudah terjadi / sedang terjadi bukan risiko karena (negatif) yang mungkin berdampak penting bukan ketidakpastian terjadi dan mungkin saja terhadap tujuan / sasaran tidak terjadi. atau hasil yang mungkin Risiko ada diantara SEBAB belum terjadi / akan terjadi dan AKIBAT

ILUSTRASI Tiba di kantor tepat waktu(tujuan/sasaran) Kegiatan (pergi ke kantor) Tidak bisa tidur / begadang Mengantuk saat berkendaraan Tiba di kantor tidak tepat waktu Manakah: Sebab?, Risiko? Dan Akibat?

CONTOH PERNYATAAN RISIKO Pasien tidak memakai gelang Identitas (Sebab) Mungkin saja terjadi salah identitas pasien (Risiko) Pasien mengalami cedera akibat salah pemberian obat (Akibat) Karena Pasien tidak memakai gelang Identitas, mungkin saja terjadi salah identitas pasien, sehingga pasien mengalami cedera akibat salah pemberian obat

CONTOH PERNYATAAN RISIKO Form Asesmen risiko jatuh habis (Sebab) Perawat mungkin saja tidak melakukan asesmen risiko jatuh (Risiko) Pasien terjatuh dari tempat tidur (Akibat) Karena Form Asesmen risiko jatuh habis, mungkin saja perawat tidak melakukan asesmen risiko jatuh, sehingga mungkin pasien akan jatuh dari tempat tidur

CONTOH PERNYATAAN RISIKO Belum ada pedoman penggunaan antimikroba (Sebab) Penggunaan antibiotika mungkin tidak bijak (Risiko) Angka Resistensi mikroba meningkat (Akibat) Karena belum ada pedoman penggunaan antimikroba, mungkin saja penggunaan antibiotika tidak bijak, sehingga angka resistensi mikroba mungkin meningkat

CONTOH PERNYATAAN RISIKO 1. Sebab beragamnya kemampuan Pemilik Indikator, munkin saja Profil indikator yang dibuat tidak tepat yang mengakibatkan data tidak valid 2. Sebab Pencahayaan yang kurang , mungkin saja staf mengalami gangguan penglihatan ( Penyakit akibat Kerja )yang berdampak terhadap penurunan produktifitas dan kerugian rumah sakit 3. Sebab Tidak dilakukannya perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja, mungkin saja staf mempunyai beban kerja overload yang mengakibatkan pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu 4. Sebab Keterlambatan laporan kerusakan mungkin saja terjadi keterlambatan proses maintenance alat yang berakibat biaya/pengeluaran yang lebih besar. 5. Sebab keterbatasan sumber daya tehnisi munkin saja dapat menyebabkan keterlambatan proses kalibrasi & maintenance alat sehingga mengakibatkan alat tidak berfungsi optimal.

CONTOH PERNYATAAN RISIKO 6. Sebab Supervisi dan simulasi yang kurang konsisten thd sistem pengendalian bencana kebakaran, Mungkin saja staf tidak melakukan upaya pengendalian pencegahan kebakaran dapat berakibat terjadinya kebakaran yang tidak terkendali dengan baik 7. Sebab Ketersediaan handrub di ruang Perawatan Kurang , mungkin saja Petugas kesehatan tidak melakukan kebersihan tangan Sehingga angka Infeksi Meningkat 8. Karena menggunakan rekam medis elektronik, mungkin saja terjadi penyalah gunaan password PPA sehingga kualitas asuhan menurun 9. Karena kurangnya transparansi, tidak terselenggaranya gathering dg customer mungkin saja muncul pemberitaan negatif yg berakibat buruknya citra RS 10. Karena penggunaan antimikroba yang tidak bijak mungkin saja terjadi menyebarnya mikroba resisten yang dapat mengakibatkan sulitnya penanganan. 11. Karena menggunakan rekam medis manual ,mungkin saja tulisan dalam rekam medis tidak terbaca yang berakibat kekeliruan dalam penanganan pasien

1). Identifikasi Risiko-Dampak SKOR DERAJAT DAMPAK TUNTUTAN PENUNDAAN DAMPAK PADA REPUTASI DAMPAK PADA 1 (TINGKAT) KEUANGAN GANTI RUGI PELAYANAN KESEHATAN DAN PIHAK TERKAIT 2 Sangat ≤3% ≤ 1 hari kerja 3 Rendah Anggaran ≤ Rp. 1.000.000 KESELAMATAN 4 Rendah > 3 – 5% >1 – 2 hari > Rp1.000.000 Luka kecil pada Diketahui oleh seisi kantor Hanya berdampak 5 Sedang Anggaran – Rp. 5.000.000 > 2 – 3 hari orang / beberapa pada satu pihak > 5 – 8% orang Tinggi > Rp5.000.000 > 3 – 5 hari >8 – 12 % – Rp. Luka kecil berarti Dimuat oleh media massa Berdampak pada 2 Sangat 25.000.000 > 5 hari Tinggi > 12 % > Rp25.000.000 pada orang lokal namun cepat - 3 pihak – Rp. 50.000.000 /beberapa orang dilupakan masyarakat > Rp. Luka berarti pada Dimuat oleh media massa Berdampak pada 3 50.000.000 orang /beberapa lokal & media sosial namun - 4 pihak orang cepat dilupakan masyarakat Luka serius pada Dimuat di media nasional Berdampak pada 4- orang / beberapa dan media online dan 5 pihak orang diingat sementara oleh masyarakat Luka berganda Dimuat oleh media Berdampak pada atau nasional/ internasional dan lebih dari 5 kematian atau media sosial / media online pihak cacat diingat lama oleh permanen masyarakat

TABEL IDENTIFIKASI RISIKO NO Kegiatan Tujuan Kategori Ruang Kode Risiko Pernyataan Sebab UC/C Dampak Kegiatan Risiko Lingkup Risiko KETERANGAN: • Kegiatan: diisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan di unit kerja masing-masing • Tujuan kegiatan: diisi apa tujuan yang ingin dicapai • Kategori risiko: diisi area risiko yang ada seperti Keuangan, Kebijakan, Kepatuhan, Legal, Fraud, Reputasi dan Operasional • Ruang lingkup risiko: Pasien, Staf Medis, Tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang bekerja di rumah sakit, fasilitas, lingkungan dan bisinis rumah sakit. • Kode risiko: diisi kode risiko (disepakati rumah sakit) • Pernyataan risiko: Deskripsi risiko yang diidentifikasi, apa yang mungkin terjadi • Sebab (akar masalah): jelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi • Uncontrol/Control: diisi bahwa risiko tersebut dapat dikontrol atau tidak bisa dikontrol • Dampak: jelaskan dampak yang ditimbulkan dari risiko tersebut



2). Analisis Risiko 1) Menilai risiko dari sisi tingkat risiko 2) Tingkat risiko berdasarkan dampak risiko dan kemungkinan terjadinya risiko (dinyatakan dalam frekuensi) 3) Jenis analisis risiko berupa analisis kualitatif, semi kuantitatif atau analisis kuantitatif 4) Tingkat risiko ditandai dengan warna berikut: a. Risiko sangat RENDAH = HIJAU b. Risiko RENDAH = BIRU c. Risiko SEDANG = KUNING d. Risiko TINGGI = ORANGE e. Risiko SANGAT TINGGI = MERAH

2). Analisis Risiko-Probabilitas LEVEL KEMUNGKINAN (PROBABILITAS) KRITERIA KEMUNGKINAN (PROBABILITAS) HAMPIR TIDAK TERJADI (1) PERISTIWA HANYA AKAN TIMBUL PADA KONDISI YANG LUAR BIASA JARANG TERJADI (2) PERSENTASE 0 - 10% KADANG TERJADI (3) PERISTIWA DIHARAPKAN TIDAK TERJADI SERING TERJADI (4) PERSENTASE > 10 - 30% PERISTIWA KADANG - KADANG BISA TERJADI HAMPIR PASTI TERJADI (5) PERSENTASE > 30 - 50% PERISTIWA SANGAT MUNGKIN TERJADI PADA SEBAGIAN KONDISI PERSENTASE > 50 - 90% DALAM 1 PERIODE PERISTIWA SELALU TERJADI HAMPIR PADA SETIAP KONDISI PERSENTASE > 90% DALAM 1 PERIODE

2). Analisis Risiko-Dampak (Konsekuensi) LEVEL DAMPAK AREA DAMPAK Tidak berdampak pada pencapaian tujuan instansi / kegiatan secara umum SANGAT RENDAH Agak mengganggu pelayanan (1) Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan rutin Kerugian kurang material dan tidak mempengaruhi stakeholder Mengganggu pencapaian tujuan instansi / kegiatan meskipun tidak signifikan RENDAH (2) Cukup mengganggu jalannya pelayanan SEDANG (3) Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek program Kerugian kurang material dan sedikit mempengaruhi stakeholder Mengganggu pencapaian tujuan instansi / kegiatan secara signifikan Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan Mengganggu administrasi program Kerugian keuangan cukup besar TINGGI (4) Mengancam fungsi program yang efektif dan organisasi Kerugian besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan Sebagian besar tujuan instansi/kegiatan gagal dilaksanakan SANGAT Terganggunya pelayanan lebih dari 1 minggu TINGGI (5) Mengancam program dan organisasi serta stakeholders Kerugian sangat besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan

2). Analisis Risiko-Dampak (Konsekuensi)

2). Analisis Risiko-Matriks Analisis Risiko MATRIK ANALISIS 1 DAMPAK (severity) 5 RISIKO 234 SANGAT SANGAT TINGGI RENDAH RENDAH SEDANG TINGGI 25 5 HAMPIR PASTI 5 10 15 20 TERJADI KEMUNGKINAN 4 SERING TERJADI 4 8 12 16 20 (probability / likelihood) 3 MUNGKIN 3 6 9 12 15 TERJADI 2 JARANG TERJADI 2 4 6 8 10 1 HAMPIR TIDAK 1 2 3 4 5 TERJADI

2). Analisis Risiko-Level Risiko

(Identifikasi Risiko) (Analisis Risiko) TABEL Analisis Risiko (Identifikasi Risiko + Analisis Risiko)

TABEL Analisis Risiko

IV. Penanganan Risiko  Menghindari risiko (tidak memulai / melanjutkan kegiatan berisiko)  Mengambil / meningkatkan risiko untuk memanfaatkan peluang  Menghilangkan sumber risiko  Mengubah kemungkinan (probabilitas)  Mengubah konsekuensi (dampak)  Berbagi risiko ke pihak lain (kontrak & pembiayaan risiko)  Mempertahankan risiko dengan keputusan

Jenis-jenis Strategi Penanganan Risiko 1. MENGHINDARI RISIKO (Risk Avoidance) : Terminate 2. BERBAGI RISIKO (Risk sharing): Pendanaan (Risk Financing) : Transfer 3. MITIGASI (Risk Mitigation): Diverifikasi, Pengendalian (Risk Control), Ditahan (Risk Retention) : Treat 4. TERIMA RISIKO (Risk Acceptance) :Tolerance



TABEL PENGENDALIAN RISIKO

TABEL LAPORAN PEMANTAUAN RISIKO

TABEL RENCANA PENAGANAN/ PENGENDALIAN RISIKO

TABEL PEMANTAUAN PENGENDALIAN RISIKO


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook