GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 A. PENDAHULUAN Gerhana Matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya. Pada tahun 2016 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu 1. Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia. 2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 23 Maret 2016 yang diamati dari Indonesia 3. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 18 Agustus 2016 yang diamati dari Indonesia 4. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 1 September 2016 yang tidak dapat diamati dari Indonesia 5. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 16-17 September 2016 yang dapat diamati dari Indonesia Salah satu tupoksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah adalah memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi Gerhana Bulan dan Matahari. Untuk itu BMKG menyampaikan informasi GMT 9 Maret 2016 sebagai berikut. B. GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 Gambar 1. Peta lintasan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di dunia
Pada Gambar 1 ditampilkan Peta Lintasan GMT 9 Maret 2016. Sebagaimana terlihat, GMT 9 Maret 2016 dapat diamati di Asia bagian Selatan, Asia bagian Timur, Asia bagian Tenggara, Australia bagian Utara, Samudra Pasifik, dan sedikit daerah Amerika bagian Utara. Daerah yang akan terlewati jalur totalitas, yang ditandai dengan dua buah garis merah yang berdekatan, adalah Indonesia dan Samudra Pasifik. Jalur totalitas GMT 9 Maret 2016 yang melewati Indonesia dapat lebih jelas dilihat pada Gambar 2 dalam bentuk peta magnitudo gerhana, yaitu perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai oleh Bulan dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. Jika magnitudo gerhananya 1 atau lebih dari 1, Matahari tergerhanai total. Namun, jika magnitudonya kurang dari 1, Matahari tergerhanai sebagian. Titik sentral gerhana yang menandakan segarisnya titik pusat Matahari, Bulan dan Bumi ditandai dengan garis berwarna biru. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2 dan Tabel terlampir, jalur totalitas gerhana ini akan melewati 45 kota dan kabupaten di 12 provinsi, yaitu Sumatera Barat bagian Selatan, Bengkulu, Jambi bagian Selatan, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat bagian Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Adapun daerah lainnya akan mengamati GMT 9 Maret 2016 berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana tertentu, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Peta lintasan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia Pada Gambar 3 ditampilkan ilustrasi proses GMT 9 Maret 2016 di daerah yang mengalami totalitas. Gerhana dimulai saat Kontak Pertama terjadi, yaitu ketika piringan Bulan, yang ditampilkan berupa lingkaran putih dengan garis putus-putus, mulai menutupi piringan Matahari, yang ditampilkan berupa lingkaran berwarna kuning. Seiring berjalannya waktu, piringan Matahari yang tergerhanai akan semakin besar hingga akhirnya Bulan mulai menutupi seluruh piringan Matahari. Waktu saat peristiwa ini terjadi disebut Kontak Kedua dan akan berakhir saat Bulan terakhir kali menutupi seluruh piringan Matahari, yaitu saat Kontak Ketiga.
Kontak Keempat Kontak Kontak Puncak Kontak Pertama Kedua Gerhana Ketiga Gambar 3. Ilustrasi proses Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di daerah yang mengalami totalitas Waktu dari Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga tersebut disebut sebagai Durasi Totalitas atau Fase Totalitas, yang lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Sebagai contoh lama durasi totalitas terlama pada GMT 9 Maret 2016 ini di Indonesia adalah di Maba, Maluku Utara, yaitu 3 menit 19,5 detik dengan magnitudo gerhana sebesar 1,019. Adapun lama fase totalitas dan magnitudo gerhana di kota-kota lainnya kurang dari waktu tersebut. Pada saat fase totalitas tersebut, kecerlangan langit di lokasi-lokasi yang terlewati jalur totalitas tersebut akan meredup, hingga seperti saat fajar atau senja. Puncak keredupannya adalah saat terjadinya Puncak Gerhana, yaitu waktu di tengah-tengah fase totalitas ini. Pada saat puncak gerhana terjadi, akan tampak cahaya redup di sekitar Matahari, yang disebut sebagai korona atau mahkota Matahari. Setelah Kontak Ketiga dilalui, piringan Matahari yang tampak tergerhanai akan semakin kecil hingga akhirnya Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Keempat. Lama waktu dari Kontak Pertama hingga Kontak Keempat disebut sebagai Durasi Gerhana dan lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Jayapura, Papua, yaitu selama 2 jam 55 menit 3,0 detik. Puncak Kontak Puncak Kontak Gerhana Keempat Gerhana Keempat Kontak Kontak Pertama Pertama Gambar 4. Ilustrasi Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian. Bagian kiri untuk daerah di sebelah Utara jalur totalitas. Bagian kanan untuk daerah di sebelah Selatan jalur totalitas. Ilustrasi proses gerhana matahari yang teramati dari kota-kota yang tidak mengalami fase totalitas ditampilkan pada Gambar 4. Sebagaimana terlihat, Kontak kedua dan kontak ketiga tidak akan ada pada
gerhana yang teramati di kota-kota tersebut, mengingat gerhana yang teramati bukanlah Gerhana Matahari Total, namun berupa Gerhana Matahari Sebagian. Di daerah sebelah Utara jalur totalitas, Matahari yang tergerhanai adalah pada bagian sebelah kanan dari arah pandang pengamat. Sementara di daerah sebelah Selatan jalur totalitas, Matahari yang tergerhanai adalah bagian sebelah kiri dari arah pandang pengamat. Pada saat puncak gerhana, besaran piringan Matahari yang tergerhanai bergantung pada magnitudo gerhana. Ilustrasi ini ditampilkan pada Gambar 5 berikut. Ilustrasi pada Gambar 5 ini adalah untuk wilayah di sebelah Utara jalur totalitas. Adapun untuk wilayah di sebelah Selatan jalur Totalitas, ilustrasinya adalah pencerminan Gambar 5 tersebut, sebagaimana ilustrasi puncak gerhana yang ditampilkan pada Gambar 4 di atas. Mag 0,900 Mag 0,800 Mag 0,700 Mag 0,600 Mag 0,500 Gambar 5. Ilustrasi magnitudo gerhana dan piringan Matahari yang tergerhanai saat puncak gerhana Sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran, waktu-waktu kejadian gerhana di setiap lokasi akan berbeda- beda. Peta waktu kontak awal atau Kontak Pertama GMT 9 Maret 2016 di Indonesia ditampilkan pada Gambar 6. Secara umum, GMT 9 Maret 2016 akan dimulai pada pukul 06:19:18 WIB di sebelah Selatan Bengkulu, yang ditandai dengan tulisan Kontak Awal pada Gambar 1. Sementara di Indonesia waktu mulai gerhananya paling awal adalah di Kotaagung, Lampung, yaitu terjadi pada pukul 06:19:41,0 WIB. Adapun kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir adalah di Waris, Papua yang terjadi pada pukul 08:53:44,1 WIT. Gambar 6. Waktu kontak awal saat Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia
Demikian juga waktu saat Puncak Gerhana yang akan berbeda-beda di setiap daerah. Hal ini ditampilkan pada Gambar 7. Di Indonesia, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah kota Bengkulu, yang terjadi pada pukul 07:19:49,7 WIB. Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir adalah Jayapura pada pukul 10:17:40,8 WIT. Gambar 7. Waktu puncak gerhana saat Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia Sementara itu, waktu kontak terakhir atau Kontak Keempat paling awal akan terjadi di Sinabang, Aceh yang terjadi pada pukul 08:24:46,1 WIB. Adapun waktu kontak terakhir paling akhir akan terjadi di Jayapura, Papua pada pukul 11:48:46,6 WIT. Peta waktu kontak terakhir ini ditampilkan pada Gambar 8. Gambar 8. Waktu kontak akhir saat Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia
Secara umum, gerhana dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Untuk memprediksi keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut Siklus Saros tertentu. Gerhana-gerhana pada Siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11 hari. Sebagai contoh, GMT 9 Maret 2016 adalah anggota ke 52 dari 73 anggota pada Siklus Saros ke 130. Gerhana sebelumnya yang berasosiasi dengan GMT 9 Maret 2016 ini adalah GMT yang terjadi pada 26 Ferbruari 1998. Adapun Gerhana sesudahnya yang berasosiasi dengan GMT 9 Maret 2016 tersebut adalah GMT yang terjadi pada 20 Maret 2034. Meskipun peristiwa GMT di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu. GMT sebelumnya yang dapat diamati di Indonesia adalah GMT pada 11 Juni 1983 yang jalur totalitasnya melewati Jawa, Sulawesi, dan Papua juga GMT pada 18 Maret 1988 yang jalur totalitasnya melewati Sumatera dan Kalimantan. Adapun GMT yang akan kembali dapat diamati di Indonesia adalah GMT pada 20 April 2023 yang jalur totalitasnya melewati Papua dan GMT pada 20 April 2042 yang jalur totalitasnya melewati Sumatera dan Kalimantan. Informasi Lanjut: Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG Gedung Pusat Pelayanan Data dan Informasi Lantai 3 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telepon : (021) 4246321 ext. 3309 Situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/ Email : [email protected]
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KOTA-KOTA YANG AKAN MENGALAMI FASE TOTALITAS (INDONESIA BARAT) POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d A SUMATERA BARAT 1 Seai-Kep. Mentawai 100 12.00 BT 2 53.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 18 : 19.9 93.9 12.3 7 : 19 : 15.8 93.9 12.6 7 : 20 : 11.6 93.9 12.8 8 : 25 : 54.5 93.4 29.2 2 : 5 : 35.2 1 : 51.6 1.012 2 Silaut-Pesisir Selatan 101 8.00 BT 2 21.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 33.6 94.0 13.5 7 : 19 : 59.0 94.0 13.6 7 : 20 : 24.5 94.0 13.7 8 : 27 : 18.5 93.7 30.4 2 : 6 : 45.9 0 : 50.9 1.002 B BENGKULU 3 Mukomuko 101 7.00 BT 2 34.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 0.3 93.9 13.4 7 : 19 : 51.8 93.9 13.6 7 : 20 : 43.2 93.9 13.8 8 : 27 : 9.0 93.6 30.4 2 : 6 : 42.2 1 : 43.0 1.008 4 Muara Aman 102 11.00 BT 3 7.00 LS 6 : 20 : 14.3 94.4 -0.2 7 : 19 : 23.1 93.7 14.6 7 : 20 : 8.0 93.7 14.8 7 : 20 : 52.9 93.7 15.0 8 : 28 : 2.9 93.2 31.7 2 : 7 : 48.6 1 : 29.9 1.006 C JAMBI 5 Singkut-Sorolangun 102 43.00 BT 2 30.00 LS 6 : 20 : 31.5 94.4 0.4 7 : 19 : 56.1 93.9 15.2 7 : 20 : 45.1 93.9 15.4 7 : 21 : 34.2 93.9 15.6 8 : 29 : 7.2 93.6 32.5 2 : 8 : 35.6 1 : 38.1 1.007 D SUMATERA SELATAN 6 Palembang 104 45.00 BT 2 59.00 LS 6 : 20 : 29.4 94.3 2.5 7 : 20 : 48.0 93.7 17.5 7 : 21 : 43.8 93.7 17.7 7 : 22 : 39.6 93.7 17.9 8 : 31 : 25.5 93.3 35.1 2 : 10 : 56.1 1 : 51.6 1.009 7 Lubuklinggau 102 51.00 BT 3 17.00 LS 6 : 20 : 12.2 94.4 0.5 7 : 20 : 15.8 93.7 15.5 7 : 20 : 25.0 93.7 15.5 7 : 20 : 34.2 93.7 15.5 8 : 28 : 45.0 93.1 32.5 2 : 8 : 32.8 0 : 18.4 1.000 8 Rupit 102 54.00 BT 2 43.00 LS 6 : 20 : 26.4 94.4 0.6 7 : 19 : 44.9 93.8 15.4 7 : 20 : 44.4 93.8 15.6 7 : 21 : 43.9 93.8 15.9 8 : 29 : 12.2 93.5 32.7 2 : 8 : 45.8 1 : 59.0 1.014 9 Muara Beliti 103 2.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 14.0 94.4 0.7 7 : 20 : 5.4 93.7 15.6 7 : 20 : 32.8 93.7 15.7 7 : 21 : 0.1 93.7 15.8 8 : 29 : 0.8 93.1 32.8 2 : 8 : 46.8 0 : 54.8 1.002 10 Talang Ubi 103 49.00 BT 3 16.00 LS 6 : 20 : 16.7 94.3 1.5 7 : 20 : 44.7 93.6 16.6 7 : 20 : 59.4 93.6 16.6 7 : 21 : 14.2 93.6 16.7 8 : 29 : 59.2 93.1 33.8 2 : 9 : 42.5 0 : 29.5 1.000 11 Sekayu 103 50.00 BT 2 51.00 LS 6 : 20 : 27.1 94.4 1.5 7 : 20 : 12.9 93.8 16.4 7 : 21 : 13.4 93.7 16.7 7 : 22 : 13.9 93.7 16.9 8 : 30 : 18.2 93.4 33.9 2 : 9 : 51.1 2 : 1.0 1.014 12 Pangkalan Balai 104 23.00 BT 2 53.00 LS 6 : 20 : 29.5 94.3 2.1 7 : 20 : 32.7 93.7 17.0 7 : 21 : 32.9 93.7 17.3 7 : 22 : 33.0 93.7 17.5 8 : 31 : 0.3 93.3 34.6 2 : 10 : 30.8 2 : 0.3 1.012 13 Indralaya 104 40.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 22.6 94.3 2.4 7 : 21 : 9.6 93.6 17.5 7 : 21 : 32.4 93.6 17.6 7 : 21 : 55.2 93.6 17.7 8 : 31 : 7.8 93.1 34.9 2 : 10 : 45.2 0 : 45.6 1.001 E KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 14 Koba 106 24.00 BT 2 29.00 LS 6 : 20 : 57.9 94.3 4.2 7 : 22 : 10.6 93.8 19.4 7 : 23 : 9.3 93.8 19.7 7 : 24 : 7.9 93.8 19.9 8 : 34 : 6.4 93.6 37.4 2 : 13 : 8.6 1 : 57.2 1.010 15 Toboali 106 27.00 BT 3 0.00 LS 6 : 20 : 44.1 94.2 4.2 7 : 22 : 0.6 93.6 19.5 7 : 22 : 53.5 93.6 19.7 7 : 23 : 46.5 93.6 19.9 8 : 33 : 47.4 93.2 37.4 2 : 13 : 3.4 1 : 45.9 1.007 16 Tanjung Pandan 107 38.00 BT 2 44.00 LS 6 : 21 : 5.5 94.2 5.5 7 : 22 : 51.3 93.7 20.8 7 : 23 : 56.6 93.7 21.1 7 : 25 : 1.9 93.7 21.4 8 : 35 : 45.1 93.4 39.0 2 : 14 : 39.6 2 : 10.6 1.014 17 Manggar 108 18.00 BT 2 53.00 LS 6 : 21 : 10.5 94.1 6.2 7 : 23 : 25.3 93.6 21.7 7 : 24 : 23.3 93.6 21.9 7 : 25 : 21.2 93.6 22.1 8 : 36 : 39.4 93.3 39.9 2 : 15 : 28.9 1 : 55.9 1.008 F KALIMANTAN BARAT 18 Kendawangan-Ketapang 110 14.00 BT 2 32.00 LS 6 : 21 : 53.1 94.1 8.2 7 : 25 : 7.0 93.7 24.0 7 : 26 : 16.5 93.7 24.3 7 : 27 : 26.1 93.7 24.6 8 : 40 : 3.8 93.6 42.7 2 : 18 : 10.7 2 : 19.1 1.016 G KALIMANTAN TENGAH 19 Palangka Raya 113 55.00 BT 2 13.00 LS 6 : 23 : 29.1 94.0 12.3 7 : 28 : 57.3 93.8 28.6 7 : 30 : 12.1 93.8 28.9 7 : 31 : 26.9 93.8 29.2 8 : 46 : 54.5 94.1 48.0 2 : 23 : 25.4 2 : 29.7 1.016 20 Sukamara 111 10.00 BT 2 43.00 LS 6 : 22 : 6.3 94.0 9.2 7 : 26 : 1.6 93.6 25.2 7 : 27 : 1.8 93.6 25.4 7 : 28 : 2.0 93.6 25.7 8 : 41 : 29.4 93.5 44.0 2 : 19 : 23.1 2 : 0.3 1.008 21 Nanga Bulik 111 26.00 BT 2 11.00 LS 6 : 22 : 28.7 94.1 9.6 7 : 26 : 32.6 93.8 25.5 7 : 27 : 38.4 93.8 25.8 7 : 28 : 44.3 93.8 26.1 8 : 42 : 24.9 94.0 44.4 2 : 19 : 56.2 2 : 11.7 1.011 22 Pangkalan Bun 111 36.00 BT 2 41.00 LS 6 : 22 : 16.6 94.0 9.7 7 : 26 : 27.6 93.6 25.7 7 : 27 : 28.3 93.6 26.0 7 : 28 : 28.9 93.6 26.2 8 : 42 : 16.2 93.5 44.6 2 : 19 : 59.6 2 : 1.2 1.008 23 Sampit 112 57.00 BT 2 31.00 LS 6 : 22 : 53.7 94.0 11.2 7 : 27 : 51.2 93.7 27.4 7 : 28 : 57.1 93.7 27.7 7 : 30 : 2.9 93.7 27.9 8 : 44 : 50.0 93.7 46.6 2 : 21 : 56.3 2 : 11.7 1.010 24 Buntok 114 49.00 BT 1 44.00 LS 6 : 24 : 12.1 94.1 13.3 7 : 30 : 31.2 94.1 29.9 7 : 31 : 34.4 94.1 30.1 7 : 32 : 37.6 94.1 30.4 8 : 49 : 5.6 94.7 49.4 2 : 24 : 53.5 2 : 6.4 1.008 25 Tamiang Layang 115 9.00 BT 2 7.00 LS 6 : 24 : 8.6 94.0 13.7 7 : 30 : 24.5 93.9 30.2 7 : 31 : 40.5 93.9 30.5 7 : 32 : 56.6 93.9 30.8 8 : 49 : 22.7 94.3 49.9 2 : 25 : 14.1 2 : 32.1 1.015 26 Kasongan 119 31.00 BT 1 53.00 LS 6 : 26 : 56.2 94.0 18.7 7 : 36 : 40.3 94.1 36.1 7 : 37 : 28.5 94.1 36.3 7 : 38 : 16.8 94.1 36.5 8 : 58 : 42.0 95.1 56.5 2 : 31 : 45.7 1 : 36.5 1.003 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Kontak Pertama di Seai, Silaut, dan Muko-muko tidak dicantumkan karena saat itu Matahari masih belum terbit
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KOTA-KOTA YANG AKAN MENGALAMI FASE TOTALITAS (INDONESIA TENGAH) POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d H KALIMANTAN SELATAN 27 Amuntai 115 14.00 BT 2 25.00 LS 7 : 24 : 1.0 94.0 13.7 8 : 30 : 37.8 93.7 30.3 8 : 31 : 33.1 93.7 30.6 8 : 32 : 28.5 93.7 30.8 9 : 49 : 14.8 93.9 49.9 2 : 25 : 13.8 1 : 50.6 1.005 28 Tanjung 115 22.00 BT 2 10.00 LS 7 : 24 : 13.6 94.0 13.9 8 : 30 : 39.6 93.8 30.5 8 : 31 : 53.6 93.8 30.8 8 : 33 : 7.6 93.8 31.1 9 : 49 : 45.3 94.2 50.2 2 : 25 : 31.7 2 : 28.0 1.013 29 Paringin 115 25.00 BT 2 19.00 LS 7 : 24 : 10.0 94.0 14.0 8 : 30 : 46.4 93.7 30.6 8 : 31 : 50.5 93.7 30.8 8 : 32 : 54.5 93.7 31.1 9 : 49 : 42.3 94.1 50.2 2 : 25 : 32.3 2 : 8.1 1.008 I KALIMANTAN TIMUR 30 Tana Paser 116 11.00 BT 1 54.00 LS 7 : 24 : 49.5 94.1 14.9 8 : 31 : 45.9 94.0 31.5 8 : 33 : 4.6 94.0 31.9 8 : 34 : 23.4 94.0 32.2 9 : 51 : 39.0 94.6 51.5 2 : 26 : 49.6 2 : 37.5 1.018 31 Penajam 116 45.00 BT 1 30.00 LS 7 : 25 : 23.9 94.2 15.5 8 : 32 : 58.0 94.3 32.4 8 : 34 : 5.7 94.3 32.7 8 : 35 : 13.5 94.3 32.9 9 : 53 : 12.6 95.2 52.4 2 : 27 : 48.7 2 : 15.5 1.009 32 Balikpapan 116 50.00 BT 1 16.00 LS 7 : 25 : 36.0 94.2 15.6 8 : 33 : 48.2 94.4 32.6 8 : 34 : 23.2 94.4 32.8 8 : 34 : 58.2 94.4 32.9 9 : 53 : 36.9 95.6 52.5 2 : 28 : 0.9 1 : 10.0 1.002 J SULAWESI BARAT 33 Pasangkayu 119 20.00 BT 1 10.00 LS 7 : 27 : 16.7 94.3 18.5 8 : 36 : 32.6 94.6 35.8 8 : 37 : 49.5 94.6 36.1 8 : 39 : 6.3 94.6 36.5 9 : 59 : 5.1 96.2 56.4 2 : 31 : 48.3 2 : 33.8 1.011 K SULAWESI TENGAH 34 Palu 119 50.00 BT 0 53.00 LS 7 : 27 : 50.1 94.4 19.2 8 : 37 : 48.0 94.8 36.6 8 : 38 : 47.0 94.8 36.8 8 : 39 : 46.0 94.9 37.1 10 : 0 : 30.3 96.7 57.2 2 : 32 : 40.2 1 : 58.0 1.005 35 Sigi Biromaru 119 54.00 BT 1 3.00 LS 7 : 27 : 45.9 94.3 19.2 8 : 37 : 27.3 94.7 36.6 8 : 38 : 44.0 94.7 36.9 8 : 40 : 0.7 94.7 37.2 10 : 0 : 28.4 96.5 57.3 2 : 32 : 42.5 2 : 33.5 1.011 36 Parigi 120 9.00 BT 0 50.00 LS 7 : 28 : 6.2 94.4 19.5 8 : 38 : 16.7 94.9 37.0 8 : 39 : 17.2 94.9 37.3 8 : 40 : 17.8 94.9 37.5 10 : 1 : 16.4 96.9 57.7 2 : 33 : 10.2 2 : 1.0 1.006 37 Poso 120 47.00 BT 1 24.00 LS 7 : 28 : 11.0 94.2 20.2 8 : 38 : 23.8 94.5 37.7 8 : 39 : 43.1 94.5 38.1 8 : 41 : 2.4 94.5 38.4 10 : 2 : 4.4 96.1 58.6 2 : 33 : 53.4 2 : 38.6 1.012 38 Ampana 121 35.00 BT 0 51.00 LS 7 : 29 : 11.9 94.4 21.2 8 : 39 : 59.9 95.0 38.9 8 : 41 : 25.3 95.0 39.2 8 : 42 : 50.7 95.0 39.6 10 : 4 : 32.6 97.3 59.9 2 : 35 : 20.7 2 : 50.8 1.015 39 Luwuk 122 49.00 BT 0 56.00 LS 7 : 30 : 10.1 94.4 22.7 8 : 41 : 51.0 95.0 40.6 8 : 43 : 16.9 95.0 40.9 8 : 44 : 42.7 95.0 41.3 10 : 7 : 20.6 97.5 61.8 2 : 37 : 10.4 2 : 51.6 1.014 DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KOTA-KOTA YANG AKAN MENGALAMI FASE TOTALITAS (INDONESIA TIMUR) POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIT o o WIT o o WIT o o WIT o o WIT o o j m d m d L MALUKU UTARA 40 Sofifi 127 34.00 BT 0 44.00 LU 8 : 36 : 13.6 95.4 28.8 9 : 51 : 48.7 97.3 47.6 9 : 53 : 18.0 97.4 48.0 9 : 54 : 47.4 97.5 48.4 11 : 21 : 16.1 104.7 69.6 2 : 45 : 2.5 2 : 58.7 1.012 41 Ternate 127 22.00 BT 0 48.00 LU 8 : 36 : 3.9 95.5 28.6 9 : 51 : 41.6 97.4 47.4 9 : 52 : 59.8 97.4 47.7 9 : 54 : 17.9 97.5 48.0 11 : 20 : 50.3 104.6 69.3 2 : 44 : 46.4 2 : 36.3 1.008 42 Soa-Siu 127 25.00 BT 0 40.00 LU 8 : 35 : 60.0 95.4 28.6 9 : 51 : 26.0 97.2 47.4 9 : 52 : 56.6 97.3 47.8 9 : 54 : 27.2 97.3 48.1 11 : 20 : 47.5 104.3 69.4 2 : 44 : 47.6 3 : 1.3 1.012 43 Jailolo 127 28.00 BT 1 4.00 LU 8 : 36 : 25.4 95.6 28.7 9 : 53 : 0.4 97.7 47.8 9 : 53 : 29.0 97.8 47.9 9 : 53 : 57.5 97.8 48.0 11 : 21 : 26.7 105.5 69.5 2 : 45 : 1.4 0 : 57.2 1.001 44 Weda 127 52.00 BT 0 20.00 LU 8 : 36 : 12.5 95.2 29.2 9 : 51 : 50.9 96.9 48.0 9 : 53 : 25.6 97.0 48.4 9 : 55 : 0.3 97.1 48.8 11 : 21 : 30.5 103.9 70.1 2 : 45 : 18.0 3 : 9.4 1.014 45 Maba 128 16.00 BT 0 41.00 LU 8 : 36 : 58.4 95.5 29.7 9 : 52 : 55.2 97.4 48.6 9 : 54 : 35.0 97.5 49.0 9 : 56 : 14.7 97.6 49.4 11 : 23 : 1.1 105.4 70.7 2 : 46 : 2.7 3 : 19.5 1.019 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI ACEH Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Aceh berupa Gerhana Matahari Sebagian. Hal ini mengingat magnitudo gerhana paling besar di Aceh adalah 0,858 yaitu di Singkil. Sementara magnitudo gerhana di kota lainnya kurang dari angka tersebut. Magnitudo gerhana paling kecil akan dialami oleh pengamat di Sabang, yaitu sebesar 0,750. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Aceh. Pada kolom Kontak Pertama, baik waktu saat kontak berlangsung, maupun azimuth dan altitude Matahari tidak ditampilkan mengingat saat Kontak Pertama terjadi, Matahari masih belum terbit. Pada saat Matahari terbit, gerhana sudah berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Karena gerhana yang teramati dari Aceh adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk seluruh kota di Aceh hanya Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, puncak gerhana di Aceh terjadi antara pukul 07:20:43,5 WIB di Sinabang hingga pukul 07:22:55,0 di Lhokseumawe. Sementara itu, gerhana di Aceh akan berakhir pada pukul 08:24:46,1 WIB di Sinabang hingga pukul 08:27:18,0 di Karang Baru. Adapun Durasi gerhana yang teramati di Aceh adalah antara 1 jam 57 menit 55,8 detik di Sabang, yang merupakan durasi gerhana paling singkat di Indonesia, dan 2 jam 2 menit 34,4 detik di Singkil. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di setiap kota akan kurang dari waktu-waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum Matahari terbit di Aceh. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI ACEH POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Banda Aceh 95 19.00 BT 5 32.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 28.2 95.2 7.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 24 : 56.7 97.2 23.3 1 : 58 : 11.4 -- : -- 0.761 2 Sabang 95 19.00 BT 5 53.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 43.8 95.3 7.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 3.5 97.4 23.3 1 : 57 : 55.8 -- : -- 0.750 3 Jantho 95 37.00 BT 5 17.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 23.7 95.2 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 8.5 97.1 23.6 1 : 58 : 40.2 -- : -- 0.768 4 Calang 95 39.00 BT 4 39.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 57.1 95.1 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 24 : 57.2 96.9 23.7 1 : 59 : 7.4 -- : -- 0.787 5 Sigli 95 57.00 BT 5 22.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 34.7 95.3 8.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 29.3 97.2 24.1 1 : 58 : 57.1 -- : -- 0.765 6 Meulaboh 96 7.00 BT 4 8.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 45.5 95.1 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 12.4 96.7 24.3 1 : 59 : 54.7 -- : -- 0.802 7 Meureudu 96 17.00 BT 4 59.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 25.5 95.3 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 40.8 97.1 24.5 1 : 59 : 33.5 -- : -- 0.776 8 Suka Makmue 96 19.00 BT 4 10.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 51.4 95.1 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 24.8 96.8 24.5 2 : 0 : 6.0 -- : -- 0.801 9 Sinabang 96 22.00 BT 2 27.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 43.5 94.8 8.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 24 : 46.1 96.0 24.6 2 : 0 : 58.5 -- : -- 0.854 10 Bireuen 96 41.00 BT 5 12.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 44.5 95.3 9.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 9.1 97.3 25.0 1 : 59 : 49.7 -- : -- 0.770 11 Simpang Tiga Redelong 96 49.00 BT 4 44.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 27.3 95.3 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 7.2 97.1 25.1 2 : 0 : 16.8 -- : -- 0.784 12 Takengon 96 50.00 BT 4 36.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 21.9 95.2 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 5.2 97.0 25.2 2 : 0 : 22.9 -- : -- 0.788 13 Blangpidie 96 51.00 BT 3 45.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.4 95.1 9.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 46.8 96.6 25.2 2 : 0 : 53.4 -- : -- 0.814 14 Lhokseumawe 97 8.00 BT 5 11.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 55.0 95.4 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 36.2 97.4 25.5 2 : 0 : 18.8 -- : -- 0.770 15 Tapak Tuan 97 10.00 BT 3 15.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.5 95.0 9.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 53.8 96.4 25.6 2 : 1 : 28.7 -- : -- 0.829 16 Lhoksukon 97 19.00 BT 5 3.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 53.7 95.4 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 44.7 97.3 25.8 2 : 0 : 36.0 -- : -- 0.774 17 Blang Kejeren 97 20.00 BT 3 59.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 7.9 95.2 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 21.7 96.8 25.8 2 : 1 : 16.7 -- : -- 0.806 18 Idi Rayeuk 97 46.00 BT 4 56.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 0.3 95.4 10.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 10.6 97.4 26.3 2 : 1 : 9.6 -- : -- 0.777 19 Kutacane 97 48.00 BT 3 28.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 58.2 95.1 10.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 38.4 96.6 26.4 2 : 2 : 3.2 -- : -- 0.822 20 Singkil 97 48.00 BT 2 16.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 9.9 94.9 10.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 7.4 96.0 26.4 2 : 2 : 34.4 -- : -- 0.858 21 Subulussalam 97 51.00 BT 2 38.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 25.6 95.0 10.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 20.3 96.2 26.5 2 : 2 : 29.2 -- : -- 0.847 22 Langsa 97 57.00 BT 4 28.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 44.7 95.3 10.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 11.8 97.2 26.6 2 : 1 : 39.5 -- : -- 0.791 23 Karang Baru 98 6.00 BT 4 19.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 42.2 95.3 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 18.0 97.1 26.8 2 : 1 : 54.8 -- : -- 0.796 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian 12. Kontak Pertama di seluruh kota di Aceh tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA UTARA Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Sumatera Utara berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,947 di pulau Bojo, sebelah Selatan Nias, hingga 0,800 yaitu di sebelah Utara Stabat. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sumatera Utara. Pada kolom Kontak Pertama, baik waktu saat kontak berlangsung, maupun azimuth dan altitude Matahari tidak ditampilkan mengingat saat Kontak Pertama terjadi, Matahari masih belum terbit. Pada saat Matahari terbit, gerhana sudah berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Karena gerhana yang teramati dari Sumatera Utara adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk seluruh kota di Sumatera Utara hanya Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, puncak gerhana di Sumatera Utara terjadi pada pukul 07:21 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:27 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Sumatera Utara rata-rata adalah 2 jam 4 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di setiap kota akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum Matahari terbit Sumatera Utara. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA UTARA POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Medan 98 40.00 BT 3 35.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 26.4 95.2 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 37.3 96.8 27.5 2 : 2 : 56.7 -- : -- 0.818 2 Lotu 97 20.00 BT 1 26.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 27.0 94.7 9.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 15.8 95.6 25.8 2 : 2 : 20.0 -- : -- 0.884 3 Lahomi 97 29.00 BT 0 56.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 12.2 94.6 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 10.6 95.3 26.0 2 : 2 : 36.9 -- : -- 0.900 4 Gunung Sitoli 97 36.00 BT 1 18.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 28.4 94.7 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 28.3 95.5 26.1 2 : 2 : 39.3 -- : -- 0.888 5 Gunung Sitoli 97 36.00 BT 1 17.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 27.7 94.7 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 27.8 95.5 26.1 2 : 2 : 39.6 -- : -- 0.889 6 Teluk Dalam 97 48.00 BT 0 34.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 6.6 94.6 10.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 19.0 95.2 26.4 2 : 3 : 1.7 -- : -- 0.911 7 Sidikalang 98 19.00 BT 2 45.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 42.4 95.0 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 53.1 96.3 27.1 2 : 2 : 56.9 -- : -- 0.843 8 Salak 98 19.00 BT 2 33.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 34.4 95.0 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 47.8 96.2 27.1 2 : 3 : 1.8 -- : -- 0.849 9 Stabat 98 22.00 BT 3 46.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 25.8 95.2 11.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 22.2 96.9 27.1 2 : 2 : 31.1 -- : -- 0.812 10 Binjai 98 29.00 BT 3 35.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 21.3 95.2 11.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 25.3 96.8 27.3 2 : 2 : 44.6 -- : -- 0.818 11 Kabanjahe 98 29.00 BT 3 5.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 0.5 95.1 11.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 12.6 96.5 27.3 2 : 2 : 59.2 -- : -- 0.833 12 Panguruan 98 41.00 BT 2 36.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.3 95.0 11.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 12.9 96.3 27.5 2 : 3 : 24.9 -- : -- 0.848 13 Dolok Sanggul 98 44.00 BT 2 15.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.7 94.9 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 6.7 96.1 27.6 2 : 3 : 36.3 -- : -- 0.858 14 Sibolga 98 46.00 BT 1 44.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 14.4 94.8 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 54.4 95.9 27.6 2 : 3 : 48.9 -- : -- 0.874 15 Pandan 98 50.00 BT 1 42.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 14.9 94.8 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 57.8 95.9 27.7 2 : 3 : 53.9 -- : -- 0.875 16 Lubuk Pakam 98 52.00 BT 3 33.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 30.7 95.2 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 49.8 96.8 27.7 2 : 3 : 11.1 -- : -- 0.819 17 Parapat 98 56.00 BT 2 39.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 55.2 95.0 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 30.8 96.4 27.8 2 : 3 : 40.4 -- : -- 0.846 18 Tarutung 98 57.00 BT 2 0.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 29.8 94.9 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 14.0 96.0 27.8 2 : 3 : 56.0 -- : -- 0.866 19 Pematangsiantar 99 4.00 BT 2 58.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 12.0 95.1 11.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 48.1 96.6 28.0 2 : 3 : 41.3 -- : -- 0.836 20 Balige 99 4.00 BT 2 19.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 45.6 95.0 11.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 30.5 96.2 28.0 2 : 3 : 57.2 -- : -- 0.856 21 Padang Sidempuan 99 4.00 BT 1 22.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 8.6 94.8 11.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 3.4 95.7 28.0 2 : 4 : 15.2 -- : -- 0.886 22 Sei Rampah 99 8.00 BT 3 28.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 34.8 95.2 11.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 5.6 96.8 28.1 2 : 3 : 31.5 -- : -- 0.821 23 Tebing Tinggi 99 10.00 BT 3 20.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 30.1 95.2 11.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 4.4 96.8 28.1 2 : 3 : 37.7 -- : -- 0.825 24 Sipirok 99 15.00 BT 1 36.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 22.6 94.8 11.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 22.5 95.8 28.2 2 : 4 : 23.7 -- : -- 0.878 25 Limapuluh 99 24.00 BT 3 9.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 29.3 95.2 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 15.5 96.7 28.4 2 : 3 : 58.8 -- : -- 0.831 26 Panyabungan 99 33.00 BT 0 51.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 2.7 94.7 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 20.1 95.5 28.6 2 : 4 : 55.0 -- : -- 0.902 27 Kisaran 99 37.00 BT 2 59.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 28.8 95.2 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 26.0 96.7 28.7 2 : 4 : 18.1 -- : -- 0.836 28 Gunung Tua 99 37.00 BT 1 31.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 29.9 94.8 12.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 44.7 95.8 28.7 2 : 4 : 50.0 -- : -- 0.881 29 Aek Kanopan 99 38.00 BT 2 40.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 16.2 95.1 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 18.6 96.5 28.7 2 : 4 : 27.4 -- : -- 0.845 30 Sibuhuan 99 44.00 BT 1 3.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 15.4 94.7 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 38.7 95.6 28.8 2 : 5 : 5.0 -- : -- 0.895 31 Tanjung Balai 99 47.00 BT 2 57.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 32.4 95.2 12.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 36.7 96.7 28.9 2 : 4 : 30.4 -- : -- 0.837 32 Rantau Prapat 99 49.00 BT 2 5.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 58.0 95.0 12.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 14.9 96.2 29.0 2 : 4 : 53.1 -- : -- 0.863 33 Kota Pinang 100 4.00 BT 1 53.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 57.6 94.9 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 26.5 96.1 29.3 2 : 5 : 14.3 -- : -- 0.870 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian 12. Kontak Pertama di seluruh kota di Sumatera Utara tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA BARAT Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Sumatera Barat. Di Provinsi ini, terdapat dua kota kecil yang terlewati jalur totalitas, yaitu Seai di Kepulauan Mentawai, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,012 dan Silaut di Pesisir Selatan, dengan magnitudo sebesar 1,002. Durasi totalitas di masing-masing kota tersebut adalah 1 menit 51, 6 detik dan 0 menit 50,9 detik. Kota Seai di Kepulauan Mentawai ini adalah lokasi totalitas GMT 9 Maret 2016 paling Barat di Indonesia. Sementara itu, di sebagian besar kota di Sumatera Barat, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 1,000 sebelah Utara Silaut di Pesisir Selatan hingga 0,900 di Sumatera Barat bagian Utara. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sumatera Barat. Data pada kolom Kontak Pertama tidak ditampilkan di hampir semua kota di Sumatera Barat. Hal ini mengingat saat Kontak Pertama terjadi, Matahari masih belum terbit dan pada saat Matahari terbit, gerhana sudah berlangsung. Karena gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Sumatera Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Sumatera Barat hanya Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, puncak gerhana di Sumatera Barat akan terjadi pada pukul 07:20 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:27 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Sumatera Barat rata-rata adalah 2 jam 6 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di setiap kota akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum Matahari terbit.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA BARAT POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Padang 100 21.00 BT 0 57.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 21.6 94.3 12.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 15.5 94.5 29.5 2 : 5 : 60.0 -- : -- 0.958 2 Tua Pejat 99 34.00 BT 2 2.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 24.6 94.1 11.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 44.7 93.9 28.4 2 : 5 : 1.9 -- : -- 0.992 3 Simpang Ampek 99 48.00 BT 0 4.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 41.2 94.5 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 12.3 95.0 28.9 2 : 5 : 19.3 -- : -- 0.926 4 Lubuk Basung 100 3.00 BT 0 19.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 34.8 94.4 12.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 16.6 94.8 29.2 2 : 5 : 38.4 -- : -- 0.938 5 Pariaman 100 7.00 BT 0 38.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 25.7 94.4 12.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 10.5 94.7 29.2 2 : 5 : 43.8 -- : -- 0.948 6 Lubuk Sikaping 100 10.00 BT 0 7.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 53.6 94.5 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 38.9 95.1 29.3 2 : 5 : 44.1 -- : -- 0.924 7 Parit Malintang 100 16.00 BT 0 38.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 30.1 94.4 12.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 20.7 94.7 29.4 2 : 5 : 54.1 -- : -- 0.948 8 Bukittinggi 100 22.00 BT 0 18.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.7 94.5 12.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 38.9 94.9 29.6 2 : 6 : 0.1 -- : -- 0.937 9 Padangpanjang 100 25.00 BT 0 26.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 41.4 94.4 13.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 37.8 94.8 29.6 2 : 6 : 4.0 -- : -- 0.941 10 Painan 100 33.00 BT 1 21.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 14.1 94.2 13.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 15.1 94.3 29.7 2 : 6 : 12.9 -- : -- 0.970 11 Batusangkar 100 35.00 BT 0 27.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 45.8 94.4 13.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 48.9 94.8 29.8 2 : 6 : 15.6 -- : -- 0.942 12 Payakumbuh 100 37.00 BT 0 13.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 55.1 94.5 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 59.1 94.9 29.9 2 : 6 : 17.1 -- : -- 0.935 13 Solok 100 39.00 BT 0 47.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 36.2 94.3 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 42.0 94.6 29.9 2 : 6 : 20.7 -- : -- 0.952 14 Sarilamak 100 40.00 BT 0 9.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 59.0 94.5 13.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 4.8 95.0 30.0 2 : 6 : 20.2 -- : -- 0.933 15 Sawahlunto 100 46.00 BT 0 41.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 43.2 94.4 13.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 53.7 94.7 30.1 2 : 6 : 28.7 -- : -- 0.949 16 Arosuka 100 53.00 BT 0 59.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 36.4 94.3 13.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 51.3 94.5 30.2 2 : 6 : 36.8 -- : -- 0.959 17 Muaro Sijunjung 100 57.00 BT 0 42.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 48.3 94.4 13.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 6.0 94.7 30.3 2 : 6 : 41.5 -- : -- 0.950 18 Padang Aro 101 15.00 BT 1 26.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 32.4 94.2 13.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 1.1 94.3 30.6 2 : 7 : 1.1 -- : -- 0.973 19 Sungai Dareh 101 32.00 BT 0 58.00 LS 6 : 21 : 16.0 94.4 -0.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 57.3 94.3 14.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 38.3 94.5 31.0 2 : 7 : 22.4 -- : -- 0.958 20 Seai-Kep. Mentawai 100 12.00 BT 2 53.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 18 : 19.9 93.9 12.3 7 : 19 : 15.8 93.9 12.6 7 : 20 : 11.6 93.9 12.8 8 : 25 : 54.5 93.4 29.2 2 : 5 : 35.2 1 : 51.6 1.012 21 Silaut-Pesisir Selatan 101 8.00 BT 2 21.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 33.6 94.0 13.5 7 : 19 : 59.0 94.0 13.6 7 : 20 : 24.5 94.0 13.7 8 : 27 : 18.5 93.7 30.4 2 : 6 : 45.9 0 : 50.9 1.002 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian 12. Kontak Pertama di hampir semua kota di Sumatera Barat tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI RIAU Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Riau. Gerhana yang teramati dari Riau berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,960 di sebelah Selatan Tembilahan hingga 0,861 di Bagan Siapi-api. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Riau. Kontak pertama dapat teramati di hampir seluruh kota di Riau. Namun ada beberapa kota yang datanya tidak ditampilkan yaitu di Pasir Pengairan, Bagan Siapi-Api, dan Bangkinang. Hal ini dikarenakan pada saat terjadi kontak pertama, Matahari masih belum terbit di tiga kota tersebut. Pada saat Matahari terbit, gerhana sudah berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Karena gerhana yang teramati dari Provinsi Riau adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Riau hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Riau akan dimulai pada pukul 06:22 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:22 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:30 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Riau rata- rata adalah 2 jam 7 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di beberapa kota di Riau akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana pada tiga kota di Riau terjadi sebelum Matahari terbit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI RIAU POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Pekan baru 101 26.00 BT 0 33.00 LU 6 : 22 : 14.2 94.4 -0.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 49.2 94.7 14.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 23.2 95.5 31.0 2 : 7 : 9.0 -- : -- 0.911 2 Pasir Pengaraian 100 17.00 BT 0 51.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 24.2 94.7 12.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 10.4 95.5 29.5 2 : 5 : 45.3 -- : -- 0.901 3 Bagan Siapi-api 100 49.00 BT 2 9.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 32.0 95.1 13.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 27.7 96.3 30.2 2 : 6 : 1.1 -- : -- 0.861 4 Bangkinang 101 7.00 BT 0 21.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 31.4 94.6 13.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 53.5 95.3 30.6 2 : 6 : 48.4 -- : -- 0.917 5 Dumai 101 26.00 BT 1 39.00 LU 6 : 23 : 3.9 94.4 -0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 32.1 95.0 14.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 58.1 96.1 31.0 2 : 6 : 54.2 -- : -- 0.877 6 Teluk Kuantan 101 35.00 BT 0 31.00 LS 6 : 21 : 32.2 94.4 -0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 14.8 94.4 14.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 57.9 94.8 31.1 2 : 7 : 25.8 -- : -- 0.944 7 Pangkalan Kerinci 101 56.00 BT 0 2.00 LU 6 : 21 : 54.3 94.4 -0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.5 94.6 14.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 42.9 95.2 31.6 2 : 7 : 48.6 -- : -- 0.927 8 Bengkalis 102 4.00 BT 1 29.00 LU 6 : 22 : 58.3 94.4 0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 47.3 95.0 15.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 40.7 96.1 31.9 2 : 7 : 42.4 -- : -- 0.882 9 Siak Sri Indrapura 102 4.00 BT 0 46.00 LU 6 : 22 : 25.6 94.4 0.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 18.9 94.8 14.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 17.6 95.6 31.8 2 : 7 : 52.0 -- : -- 0.904 10 Rengat 102 32.00 BT 0 23.00 LS 6 : 21 : 40.2 94.4 0.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 51.8 94.5 15.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 13.6 95.0 32.4 2 : 8 : 33.4 -- : -- 0.940 11 Selat Panjang 102 42.00 BT 0 58.00 LU 6 : 22 : 37.4 94.4 0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 49.4 94.8 15.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 13.0 95.8 32.7 2 : 8 : 35.7 -- : -- 0.898 12 Tembilahan 103 2.00 BT 0 24.00 LS 6 : 21 : 41.9 94.4 0.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 9.1 94.5 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 51.7 95.0 33.0 2 : 9 : 9.8 -- : -- 0.941 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian 12. Kontak Pertama di Pasir Pengaraian, Bagan Siapi-api, dan Bangkinang tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BENGKULU Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Bengkulu. Di Provinsi ini, terdapat dua kota yang terlewati jalur totalitas, yaitu Muko-Muko, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,008 dan Muara Aman, dengan magnitudo sebesar 1,006. Durasi totalitas di masing-masing kota tersebut adalah 1 menit 43,0 detik dan 1 menit 29,9 detik. Sementara itu, di kota- kota lainnya di Bengkulu mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 1,000 sebelah Selatan Muara Aman hingga 0,930 di Bengkulu bagian Selatan. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Bengkulu. Kontak pertama teramati di hampir seluruh kota di Bengkulu, kecuali di Muko-Muko. Hal ini dikarenakan Matahari masih belum terbit di kota tersebut. Karena gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Bengkulu adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Bengkulu hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Bengkulu akan dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:20 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:28 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Bengkulu rata-rata adalah 2 jam 8 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di Muko-muko akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana di kota tersebut terjadi sebelum Matahari terbit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BENGKULU POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Bengkulu 102 15.00 BT 3 48.00 LS 6 : 19 : 59.4 94.4 -0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 49.7 93.6 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 39.3 92.8 31.7 2 : 7 : 39.9 -- : -- 0.984 2 Mukomuko 101 7.00 BT 2 34.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 0.3 93.9 13.4 7 : 19 : 51.8 93.9 13.6 7 : 20 : 43.2 93.9 13.8 8 : 27 : 9.0 93.6 30.4 2 : 6 : 42.2 1 : 43.0 1.008 3 Muara Aman 102 11.00 BT 3 7.00 LS 6 : 20 : 14.3 94.4 -0.2 7 : 19 : 23.1 93.7 14.6 7 : 20 : 8.0 93.7 14.8 7 : 20 : 52.9 93.7 15.0 8 : 28 : 2.9 93.2 31.7 2 : 7 : 48.6 1 : 29.9 1.006 4 Arga Makmur 102 16.00 BT 3 26.00 LS 6 : 20 : 7.2 94.4 -0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 1.1 93.7 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 55.9 93.0 31.8 2 : 7 : 48.7 -- : -- 0.995 5 Karang Tinggi 102 25.00 BT 3 44.00 LS 6 : 20 : 1.1 94.4 0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 57.0 93.6 15.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 54.1 92.8 31.9 2 : 7 : 53.0 -- : -- 0.986 6 Curup 102 31.00 BT 3 27.00 LS 6 : 20 : 7.4 94.4 0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 8.7 93.6 15.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 13.4 93.0 32.1 2 : 8 : 5.9 -- : -- 0.995 7 Kepahiang 102 34.00 BT 3 39.00 LS 6 : 20 : 3.2 94.4 0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 4.4 93.6 15.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 8.6 92.9 32.1 2 : 8 : 5.4 -- : -- 0.989 8 Tais 102 34.00 BT 4 4.00 LS 6 : 19 : 54.8 94.4 0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 52.2 93.5 15.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 50.7 92.6 32.1 2 : 7 : 55.9 -- : -- 0.975 9 Kota Manna 102 54.00 BT 4 28.00 LS 6 : 19 : 48.5 94.4 0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 51.7 93.3 15.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 57.5 92.4 32.4 2 : 8 : 9.0 -- : -- 0.963 10 Bintuhan 103 21.00 BT 4 48.00 LS 6 : 19 : 44.5 94.4 1.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 57.5 93.2 16.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 15.7 92.1 33.0 2 : 8 : 31.1 -- : -- 0.952 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian 12. Kontak Pertama di Muko-muko tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAMBI Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Jambi. Sebagian besar kota-kota di provinsi Jambi mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo terentang antara 0,954 di Kuala Tungkal hingga 0,993 di Bangko. Kota Singkut, Sorolangun merupakan satu-satunya kota di Jambi yang terlewati jalur totalitas dengan magnitudo gerhana sebesar 1,007. Durasi totalitas di kota tersebut adalah 1 menit 38.1 detik Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Jambi. Kontak pertama terjadi hampir di seluruh kota di Jambi, namun di Siulak dan Sungai Penuh data kontak pertamanya tidak ditampilkan dikarenakan Matahari masih belum terbit di kota tersebut. Pada saat Matahari terbit, gerhana sudah berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Kontak kedua dan kontak ketiga dapat teramati di Singkut, Sorolangun. Adapun di kota lainnya data tersebut tidak ditampilkan dikarenakan gerhana yang teramati adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, gerhana di Jambi akan dimulai pada pukul 06:21 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:22 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:29 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jambi rata-rata adalah 2 jam 8 menit, dengan durasi paling lama terjadinya gerhana adalah di kota Muara Sabak yaitu 2 jam 10 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di Siulak dan Sungai Penuh akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum Matahari terbit di kedua kota tersebut. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAMBI POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Jambi 103 37.00 BT 1 36.00 LS 6 : 21 : 2.5 94.4 1.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 47.4 94.1 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 52.1 94.2 33.7 2 : 9 : 49.7 -- : -- 0.979 2 Siulak 101 23.00 BT 2 3.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.3 94.0 13.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 47.6 93.9 30.8 2 : 7 : 6.3 -- : -- 0.992 3 Sungai Penuh 101 23.00 BT 2 3.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.3 94.0 13.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 47.6 93.9 30.8 2 : 7 : 6.3 -- : -- 0.992 4 Muaro Bungo 102 6.00 BT 1 28.00 LS 6 : 21 : 0.5 94.4 -0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 58.7 94.2 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 1.4 94.3 31.7 2 : 8 : 0.9 -- : -- 0.974 5 Bangko 102 16.00 BT 2 4.00 LS 6 : 20 : 42.4 94.4 0.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.1 94.0 14.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 50.8 93.9 31.9 2 : 8 : 8.4 -- : -- 0.993 6 Muara Tebo 102 25.00 BT 1 29.00 LS 6 : 21 : 0.9 94.4 0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 8.8 94.2 15.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 24.4 94.3 32.2 2 : 8 : 23.4 -- : -- 0.975 7 Sorolangun 102 42.00 BT 2 17.00 LS 6 : 20 : 37.5 94.4 0.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 51.6 93.9 15.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 14.6 93.7 32.5 2 : 8 : 37.1 -- : -- 1.000 8 Muara Bulian 103 14.00 BT 1 43.00 LS 6 : 20 : 56.7 94.4 1.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 29.4 94.1 16.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 17.6 94.1 33.2 2 : 9 : 20.9 -- : -- 0.982 9 Kuala Tungkal 103 28.00 BT 0 49.00 LS 6 : 21 : 28.6 94.4 1.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 9.8 94.4 16.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 10.4 94.7 33.6 2 : 9 : 41.8 -- : -- 0.954 10 Sengeti 103 31.00 BT 1 29.00 LS 6 : 21 : 5.7 94.4 1.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 47.8 94.2 16.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 48.8 94.3 33.6 2 : 9 : 43.1 -- : -- 0.975 11 Muara Sabak 103 50.00 BT 1 7.00 LS 6 : 21 : 20.1 94.4 1.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 12.7 94.3 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 28.2 94.5 34.1 2 : 10 : 8.1 -- : -- 0.964 12 Singkut-Sorolangun 102 43.00 BT 2 30.00 LS 6 : 20 : 31.5 94.4 0.4 7 : 19 : 56.1 93.9 15.2 7 : 20 : 45.1 93.9 15.4 7 : 21 : 34.2 93.9 15.6 8 : 29 : 7.2 93.6 32.5 2 : 8 : 35.6 1 : 38.1 1.007 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KEPULAUAN RIAU Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Kepulauan Riau. Gerhana yang teramati di Keulauan Riau berupa Gerhana Matahari Sebagian, dengan magnitudo terentang antara 0,815 di Ranai hingga 0,936 di Daik. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Kepulauan Riau. Kontak pertama terjadi di seluruh kota di Kepulauan Riau, hal ini berarti Matahari sudah terbit saat gerhana mulai terjadi. Karena gerhana yang teramati dari Kepulauan Riau adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Kepulauan Riau hanya Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, di Kepulauan Riau gerhana akan dimulai pada pukul 06:22 WIB, puncak gerhana akan terjadi pada pukul 07:24 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:33 WIB. Pengecualian berlaku di Tarema dan Ranai, yaitu semuanya akan berlangsung empat menit lebih lambat dari data di atas. Durasi gerhana yang teramati di Kepulauan Riau rata-rata adalah 2 jam 11 menit, dengan durasi paling lama terjadinya gerhana adalah di Ranai yaitu sekitar 2 jam 14 menit 55,9 detik. Adapun kota yang mengalami gerhana dengan durasi tersingkat adalah Tanjung Pinang dengan lama waktu terjadinya gerhana sekitar 2 jam 9 menit 28,3 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KEPULAUAN RIAU POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Tanjung Pinang 104 27.00 BT 0 54.00 LU 6 : 22 : 46.3 94.5 2.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 54.9 94.9 17.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 33.2 96.0 35.0 2 : 10 : 46.8 -- : -- 0.902 2 Tanjung Balai Karimun 103 25.00 BT 0 59.00 LU 6 : 22 : 42.3 94.4 1.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 17.0 94.9 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 10.6 95.9 33.6 2 : 9 : 28.3 -- : -- 0.898 3 Batam 104 2.00 BT 1 7.00 LU 6 : 22 : 53.0 94.5 2.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 46.8 95.0 17.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 5.7 96.1 34.5 2 : 10 : 12.8 -- : -- 0.895 4 Bandar Seri Bentan 104 30.00 BT 1 5.00 LU 6 : 22 : 55.3 94.5 2.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 4.5 95.0 17.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 43.8 96.1 35.1 2 : 10 : 48.5 -- : -- 0.896 5 Daik 104 36.00 BT 0 11.00 LS 6 : 22 : 0.8 94.4 2.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 17.9 94.6 17.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 6.5 95.2 35.1 2 : 11 : 5.7 -- : -- 0.936 6 Tarempa 106 12.00 BT 3 12.00 LU 6 : 25 : 6.3 94.7 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 54.7 95.9 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 25.9 98.0 37.4 2 : 12 : 19.6 -- : -- 0.834 7 Ranai 108 22.00 BT 3 56.00 LU 6 : 26 : 26.0 94.9 7.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 29 : 22.7 96.4 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 21.9 99.2 40.4 2 : 14 : 55.9 -- : -- 0.815 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA SELATAN Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Sumatera Selatan. Sebagian besar kota-kota di provinsi ini terlewati jalur totalitas gerhana dengan magnitudo antara 1,000 di Lubuklinggau dan Talang Ubi hingga 1,014 di Rupit dan Sekayu. Gerhana Matahari Total teramati di Palembang, Muara Beliti, Pangkalan Balai, dan Indralaya dengan magnitudo masing-masing sebesar 1,009; 1,002; 1,012 dan 1,001. Durasi totalitas di sebagian kota tersebut berkisar antara 18 detik hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di kota Sekayu yaitu 2 menit 10 detik. Sementara itu, kota-kota lainnya di Sumatera Selatan gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,974 di Baturaja hingga 0,996 di Kayu Agung. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sumatera Selatan. Kontak pertama teramati di seluruh kota di Sumatera Selatan yang secara umum dimulai pada pukul 06:19 WIB. Hal dikarenakan pada saat terjadi gerhana Matahari sudah terbit. Sedangkan kontak kedua dan kontak ketiga teramati di beberapa kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Kontak kedua dan kontak ketiga pada sebagian kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota-kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Puncak Gerhana akan terjadi pada pukul 07:21 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:29 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Sumatera Selatan rata-rata adalah 2 jam 9 menit dengan durasi gerhana paling lama terjadi di Palembang yaitu sekitar 2 jam 10 menit 56,1 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA SELATAN POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Palembang 104 45.00 BT 2 59.00 LS 6 : 20 : 29.4 94.3 2.5 7 : 20 : 48.0 93.7 17.5 7 : 21 : 43.8 93.7 17.7 7 : 22 : 39.6 93.7 17.9 8 : 31 : 25.5 93.3 35.1 2 : 10 : 56.1 1 : 51.6 1.009 2 Lubuklinggau 102 51.00 BT 3 17.00 LS 6 : 20 : 12.2 94.4 0.5 7 : 20 : 15.8 93.7 15.5 7 : 20 : 25.0 93.7 15.5 7 : 20 : 34.2 93.7 15.5 8 : 28 : 45.0 93.1 32.5 2 : 8 : 32.8 0 : 18.4 1.000 3 Rupit 102 54.00 BT 2 43.00 LS 6 : 20 : 26.4 94.4 0.6 7 : 19 : 44.9 93.8 15.4 7 : 20 : 44.4 93.8 15.6 7 : 21 : 43.9 93.8 15.9 8 : 29 : 12.2 93.5 32.7 2 : 8 : 45.8 1 : 59.0 1.014 4 Muara Beliti 103 2.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 14.0 94.4 0.7 7 : 20 : 5.4 93.7 15.6 7 : 20 : 32.8 93.7 15.7 7 : 21 : 0.1 93.7 15.8 8 : 29 : 0.8 93.1 32.8 2 : 8 : 46.8 0 : 54.8 1.002 5 Tebing Tinggi 103 14.00 BT 3 35.00 LS 6 : 20 : 6.8 94.4 0.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 28.9 93.6 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 0.9 92.9 33.0 2 : 8 : 54.1 -- : -- 0.991 6 Pagar Alam 103 15.00 BT 4 1.00 LS 6 : 19 : 57.9 94.4 0.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.5 93.4 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 43.3 92.6 33.0 2 : 8 : 45.5 -- : -- 0.977 7 Lahat 103 32.00 BT 3 47.00 LS 6 : 20 : 3.8 94.4 1.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 33.4 93.5 16.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 15.0 92.8 33.4 2 : 9 : 11.2 -- : -- 0.984 8 Muara Enim 103 46.00 BT 3 39.00 LS 6 : 20 : 7.7 94.3 1.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 45.7 93.5 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 38.7 92.8 33.7 2 : 9 : 31.0 -- : -- 0.988 9 Talang Ubi 103 49.00 BT 3 16.00 LS 6 : 20 : 16.7 94.3 1.5 7 : 20 : 44.7 93.6 16.6 7 : 20 : 59.4 93.6 16.6 7 : 21 : 14.2 93.6 16.7 8 : 29 : 59.2 93.1 33.8 2 : 9 : 42.5 0 : 29.5 1.000 10 Sekayu 103 50.00 BT 2 51.00 LS 6 : 20 : 27.1 94.4 1.5 7 : 20 : 12.9 93.8 16.4 7 : 21 : 13.4 93.7 16.7 7 : 22 : 13.9 93.7 16.9 8 : 30 : 18.2 93.4 33.9 2 : 9 : 51.1 2 : 1.0 1.014 11 Muaradua 104 4.00 BT 4 32.00 LS 6 : 19 : 52.0 94.3 1.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 30.2 93.2 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 22.1 92.2 34.0 2 : 9 : 30.1 -- : -- 0.960 12 Baturaja 104 6.00 BT 4 5.00 LS 6 : 20 : 0.5 94.3 1.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.7 93.4 16.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 45.2 92.5 34.1 2 : 9 : 44.7 -- : -- 0.974 13 Prabumulih 104 13.00 BT 3 26.00 LS 6 : 20 : 15.0 94.3 1.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 8.9 93.6 17.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.2 93.0 34.3 2 : 10 : 8.2 -- : -- 0.995 14 Martapura 104 20.00 BT 4 19.00 LS 6 : 19 : 57.3 94.3 2.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 46.3 93.3 17.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 52.7 92.4 34.3 2 : 9 : 55.4 -- : -- 0.967 15 Pangkalan Balai 104 23.00 BT 2 53.00 LS 6 : 20 : 29.5 94.3 2.1 7 : 20 : 32.7 93.7 17.0 7 : 21 : 32.9 93.7 17.3 7 : 22 : 33.0 93.7 17.5 8 : 31 : 0.3 93.3 34.6 2 : 10 : 30.8 2 : 0.3 1.012 16 Indralaya 104 40.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 22.6 94.3 2.4 7 : 21 : 9.6 93.6 17.5 7 : 21 : 32.4 93.6 17.6 7 : 21 : 55.2 93.6 17.7 8 : 31 : 7.8 93.1 34.9 2 : 10 : 45.2 0 : 45.6 1.001 17 Kayu Agung 104 49.00 BT 3 23.00 LS 6 : 20 : 20.0 94.3 2.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.4 93.5 17.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 13.3 93.0 35.1 2 : 10 : 53.2 -- : -- 0.996 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI LAMPUNG Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Lampung. GMT 9 Maret 2016 akan teramati dari Lampung berupa Gerhana Matahari Sebagian, dengan magnitudo terentang antara 0,915 di Lampung bagian Selatan hingga 0,985 di Lampung bagian Utara. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Lampung. Karena gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Lampung adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Lampung hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, kontak pertama di Lampung teramati pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi ada ukul 07:20 WIB, dan gerhana berakhir pada pukul 08:31 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Lampung rata-rata adalah 2 jam 10 menit dengan waktu gerhana paling lama akan dialami oleh pengamat yang berada di Wiraga Mulya yaitu selama 2 jam 11 menit 14,4 detik. Adapun durasi gerhana paling singkat akan dialami oleh pengamat di Krui yaitu selama 2 jam 8 menit 59,0 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI LAMPUNG POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Bandar Lampung 105 16.00 BT 5 26.00 LS 6 : 19 : 46.0 94.2 3.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 49.5 92.9 18.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 13.0 91.5 35.4 2 : 10 : 27.0 -- : -- 0.931 2 Krui 103 55.00 BT 5 11.00 LS 6 : 19 : 41.3 94.3 1.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 6.5 93.1 16.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 40.3 91.8 33.7 2 : 8 : 59.0 -- : -- 0.940 3 Liwa 104 5.00 BT 5 3.00 LS 6 : 19 : 43.9 94.3 1.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.1 93.1 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 59.3 91.9 33.9 2 : 9 : 15.3 -- : -- 0.944 4 Blambangan Umpu 104 32.00 BT 4 31.00 LS 6 : 19 : 54.9 94.3 2.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 47.9 93.2 17.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 59.1 92.2 34.6 2 : 10 : 4.2 -- : -- 0.960 5 Kotaagung 104 36.00 BT 5 29.00 LS 6 : 19 : 41.0 94.2 2.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 22.9 92.9 17.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 18.2 91.6 34.5 2 : 9 : 37.2 -- : -- 0.930 6 Kotabumi 104 52.00 BT 4 49.00 LS 6 : 19 : 52.1 94.2 2.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 51.7 93.1 17.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 11.2 92.0 35.0 2 : 10 : 19.2 -- : -- 0.951 7 Gedong Tataan 105 4.00 BT 5 23.00 LS 6 : 19 : 45.2 94.2 2.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 43.2 92.9 17.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 59.6 91.6 35.1 2 : 10 : 14.4 -- : -- 0.933 8 Panaragan 105 5.00 BT 4 28.00 LS 6 : 19 : 59.5 94.2 2.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 10.3 93.2 18.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 45.1 92.2 35.3 2 : 10 : 45.6 -- : -- 0.962 9 Pringsewu 105 5.00 BT 5 21.00 LS 6 : 19 : 45.8 94.2 2.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.7 92.9 17.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 2.6 91.6 35.2 2 : 10 : 16.8 -- : -- 0.934 10 Gunungsugih 105 12.00 BT 4 58.00 LS 6 : 19 : 52.0 94.2 2.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 0.1 93.0 18.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 30.6 91.9 35.4 2 : 10 : 38.5 -- : -- 0.946 11 Menggala 105 14.00 BT 4 29.00 LS 6 : 20 : 0.3 94.2 2.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 15.6 93.2 18.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 56.4 92.2 35.5 2 : 10 : 56.1 -- : -- 0.961 12 Wiraga Mulya 105 18.00 BT 4 0.00 LS 6 : 20 : 10.1 94.2 3.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.0 93.3 18.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 24.5 92.5 35.7 2 : 11 : 14.4 -- : -- 0.976 13 Metro 105 19.00 BT 5 6.00 LS 6 : 19 : 50.9 94.2 3.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 0.8 93.0 18.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 33.4 91.8 35.5 2 : 10 : 42.5 -- : -- 0.941 14 Sukadana 105 32.00 BT 5 4.00 LS 6 : 19 : 53.1 94.2 3.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 10.3 93.0 18.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 52.5 91.8 35.8 2 : 10 : 59.4 -- : -- 0.942 15 Kalianda 105 32.00 BT 5 39.00 LS 6 : 19 : 45.3 94.1 3.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 53.8 92.8 18.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.5 91.3 35.7 2 : 10 : 38.1 -- : -- 0.924 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Bangka Belitung. Sebagian besar kota-kota di provinsi ini terlewati jalur totalitas gerhana dengan magnitudo teramati sebesar 1,007 di Toboali; 1,008 di Manggar; 1,010 di Koba; dan 1,014 di Tanjung Pandan yang merupakan magnitudo gerhana paling besar di Kepulauan Bangka Belitung. Durasi totalitas di sebagian kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di kota Tanjung Pandan yaitu 2 menit 10,6 detik. Sementara itu, kota-kota lainnya di Bangka Belitung megalami Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,989 di Sungailiat hingga 0,998 di Pangkal Pinang. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Bangka Belitung. Kontak pertama teramati di seluruh kota di Provinsi tersebut yang dimulai pada pukul 06:21 WIB. Ini berarti pada saat terjadi gerhana Matahari sudah terbit. Sedangkan kontak kedua dan kontak ketiga teramati di beberapa kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Data pada Kontak kedua dan kontak ketiga pada sebagian kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota-kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, gerhana akan memuncak pada pukul 07:23 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:35 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Bangka Belitung rata-rata adalah 2 jam 14 menit dengan durasi gerhana paling lama teramati di Manggar yaitu sekitar 2 jam 15 menit 28,9 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Pangkal Pinang 106 6.00 BT 2 7.00 LS 6 : 21 : 5.7 94.3 3.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 9.2 93.9 19.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 56.5 93.9 37.0 2 : 12 : 50.7 -- : -- 0.998 2 Mentok 105 9.00 BT 2 4.00 LS 6 : 20 : 58.4 94.3 2.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 30.9 94.0 18.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 37.7 93.9 35.7 2 : 11 : 39.3 -- : -- 0.995 3 Sungailiat 106 6.00 BT 1 51.00 LS 6 : 21 : 14.1 94.3 3.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 18.8 94.0 19.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 8.0 94.1 37.0 2 : 12 : 53.8 -- : -- 0.989 4 Koba 106 24.00 BT 2 29.00 LS 6 : 20 : 57.9 94.3 4.2 7 : 22 : 10.6 93.8 19.4 7 : 23 : 9.3 93.8 19.7 7 : 24 : 7.9 93.8 19.9 8 : 34 : 6.4 93.6 37.4 2 : 13 : 8.6 1 : 57.2 1.010 5 Toboali 106 27.00 BT 3 0.00 LS 6 : 20 : 44.1 94.2 4.2 7 : 22 : 0.6 93.6 19.5 7 : 22 : 53.5 93.6 19.7 7 : 23 : 46.5 93.6 19.9 8 : 33 : 47.4 93.2 37.4 2 : 13 : 3.4 1 : 45.9 1.007 6 Tanjung Pandan 107 38.00 BT 2 44.00 LS 6 : 21 : 5.5 94.2 5.5 7 : 22 : 51.3 93.7 20.8 7 : 23 : 56.6 93.7 21.1 7 : 25 : 1.9 93.7 21.4 8 : 35 : 45.1 93.4 39.0 2 : 14 : 39.6 2 : 10.6 1.014 7 Manggar 108 18.00 BT 2 53.00 LS 6 : 21 : 10.5 94.1 6.2 7 : 23 : 25.3 93.6 21.7 7 : 24 : 23.3 93.6 21.9 7 : 25 : 21.2 93.6 22.1 8 : 36 : 39.4 93.3 39.9 2 : 15 : 28.9 1 : 55.9 1.008 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BANTEN Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Banten. GMT 9 Maret 2016 akan teramati dari Banten berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,880 di Banten bagian selatan hingga 0,915 di sebelah utara kota Cilegon. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Banten. Dari tabel tersebut terlihat seluruh kota di Banten mengalami kontak pertama yang dimulai pada pukul 06:19 WIB. Hal ini dikarenakan pada saat gerhana terjadi Matahari sudah terbit di Banten. Karena gerhana yang teramati dari Banten adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk seluruh kota di Banten hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Puncak gerhana di Banten akan terjadi pada pukul 07:21 WIB, sedangkan Kontak Keempat atau waktu gerhana berakhir terjadi pada pukul 08:31 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Banten adalah antara 2 jam 10 menit 52,0 detik di Pandeglang, yang merupakan durasi gerhana paling singkat di Banten, hingga 2 jam 35 menit 35,9 detik di Ciputat. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BANTEN POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Serang 106 9.00 BT 6 7.00 LS 6 : 19 : 45.6 94.0 3.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 5.5 92.6 19.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 49.3 90.9 36.4 2 : 11 : 3.7 -- : -- 0.908 2 Cilegon 106 2.00 BT 6 0.00 LS 6 : 19 : 45.7 94.1 3.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 4.0 92.6 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 45.9 91.0 36.3 2 : 11 : 0.2 -- : -- 0.912 3 Rangkasbitung 106 5.00 BT 6 10.00 LS 6 : 19 : 44.5 94.0 3.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 1.5 92.5 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 41.2 90.9 36.3 2 : 10 : 56.7 -- : -- 0.907 4 Pandeglang 106 6.00 BT 6 18.00 LS 6 : 19 : 43.5 94.0 3.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 58.6 92.5 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 35.6 90.8 36.3 2 : 10 : 52.0 -- : -- 0.902 5 Ciruas 106 15.00 BT 6 6.00 LS 6 : 19 : 46.6 94.0 4.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 10.0 92.6 19.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 58.3 90.9 36.6 2 : 11 : 11.7 -- : -- 0.909 6 Tigaraksa 106 30.00 BT 6 13.00 LS 6 : 19 : 47.9 94.0 4.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 17.1 92.5 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 12.7 90.8 36.9 2 : 11 : 24.8 -- : -- 0.905 7 Tangerang 106 37.00 BT 6 11.00 LS 6 : 19 : 49.3 94.0 4.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 22.8 92.5 19.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 24.1 90.8 37.1 2 : 11 : 34.7 -- : -- 0.906 8 Ciputat 106 41.00 BT 6 16.00 LS 6 : 19 : 49.2 94.0 4.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 23.3 92.4 19.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 25.1 90.8 37.1 2 : 11 : 35.9 -- : -- 0.903 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI DKI JAKARTA Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Jakarta. Di Ibukota Negara ini, GMT 9 Maret 2016 akan teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo terentang antara 0,898 di Jakarta bagian Selatan hingga 0,928 di bagian Utara Kepulauan Seribu. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Jakarta. Dari tabel tersebut terlihat, pengamat di Jakarta akan dapat mengamati mulainya gerhana atau Kontak Pertama pada pukul 06:20 WIB. Karena gerhana yang teramati dari Jakarta adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk seluruh kota di Jakarta hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Puncak gerhana di Jakarta akan terjadi pada pukul 07:21 WIB, sedangkan kontak keempat atau gerhana berakhir terjadi pada pukul 08:32 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jakarta rata-rata adalah 2 jam 12 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI DKI JAKARTA POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Jakarta Barat 106 47.00 BT 6 10.00 LS 6 : 19 : 51.1 94.0 4.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 30.3 92.5 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 38.8 90.8 37.3 2 : 11 : 47.6 -- : -- 0.906 2 Jakarta Utara 106 52.00 BT 6 9.00 LS 6 : 19 : 52.1 94.0 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 34.2 92.5 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 46.6 90.8 37.4 2 : 11 : 54.5 -- : -- 0.907 3 Jakarta Pusat 106 50.00 BT 6 11.00 LS 6 : 19 : 51.5 94.0 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 31.9 92.5 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 42.1 90.8 37.3 2 : 11 : 50.6 -- : -- 0.905 4 Jakarta Selatan 106 47.00 BT 6 17.00 LS 6 : 19 : 50.1 94.0 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 27.1 92.4 19.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 32.5 90.7 37.3 2 : 11 : 42.4 -- : -- 0.902 5 Jakarta Timur 106 54.00 BT 6 14.00 LS 6 : 19 : 51.7 94.0 4.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.4 92.4 20.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 44.9 90.8 37.4 2 : 11 : 53.2 -- : -- 0.904 6 Kepulauan Seribu 106 37.00 BT 5 45.00 LS 6 : 19 : 53.8 94.0 4.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 34.9 92.6 19.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 46.9 91.2 37.1 2 : 11 : 53.1 -- : -- 0.920 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA BARAT Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Jawa Barat. Gerhana yang teramati dari Jawa Barat berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,851 di sebelah Selatan Parigi hingga 0,913 di sebelah Utara Bekasi. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Jawa Barat. Karena gerhana yang teramati dari provinsi Jawa Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Jawa Barat hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Jawa Barat akan dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:21 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:32 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jawa Barat rata-rata adalah 2 jam 12 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA BARAT POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Bandung 107 35.00 BT 6 54.00 LS 6 : 19 : 54.6 93.8 5.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 44.7 92.1 20.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 5.7 90.2 38.2 2 : 12 : 11.1 -- : -- 0.882 2 Pelabuhan Ratu 106 33.00 BT 6 58.00 LS 6 : 19 : 43.3 93.9 4.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 59.4 92.2 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 36.2 90.3 36.8 2 : 10 : 52.9 -- : -- 0.881 3 Bogor 106 46.00 BT 6 35.00 LS 6 : 19 : 47.6 93.9 4.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 18.3 92.3 19.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 14.9 90.5 37.2 2 : 11 : 27.3 -- : -- 0.893 4 Depok 106 48.00 BT 6 25.00 LS 6 : 19 : 49.2 93.9 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 24.2 92.4 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 26.7 90.6 37.2 2 : 11 : 37.6 -- : -- 0.898 5 Cibinong 106 50.00 BT 6 30.00 LS 6 : 19 : 48.9 93.9 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 23.3 92.3 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 25.0 90.6 37.3 2 : 11 : 36.1 -- : -- 0.895 6 Sukabumi 106 54.00 BT 6 55.00 LS 6 : 19 : 47.0 93.9 4.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 15.1 92.2 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 7.6 90.3 37.3 2 : 11 : 20.7 -- : -- 0.882 7 Bekasi 106 59.00 BT 6 15.00 LS 6 : 19 : 52.5 93.9 4.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 36.4 92.4 20.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 51.0 90.7 37.5 2 : 11 : 58.6 -- : -- 0.903 8 Cianjur 107 8.00 BT 6 48.00 LS 6 : 19 : 50.1 93.9 4.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 28.0 92.2 20.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 33.5 90.3 37.6 2 : 11 : 43.4 -- : -- 0.885 9 Cikarang 107 10.00 BT 6 16.00 LS 6 : 19 : 54.3 93.9 4.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 43.8 92.4 20.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 5.5 90.7 37.8 2 : 12 : 11.2 -- : -- 0.902 10 Karawang 107 16.00 BT 6 18.00 LS 6 : 19 : 55.1 93.9 5.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 47.2 92.4 20.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 12.2 90.7 37.9 2 : 12 : 17.1 -- : -- 0.901 11 Purwakarta 107 25.00 BT 6 33.00 LS 6 : 19 : 54.8 93.9 5.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.8 92.3 20.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 11.1 90.5 38.0 2 : 12 : 16.3 -- : -- 0.893 12 Soreang 107 30.00 BT 7 1.00 LS 6 : 19 : 53.0 93.8 5.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 38.0 92.1 20.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 52.1 90.1 38.1 2 : 11 : 59.1 -- : -- 0.878 13 Ngamprah 107 31.00 BT 6 52.00 LS 6 : 19 : 54.0 93.8 5.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 42.7 92.1 20.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 1.9 90.2 38.1 2 : 12 : 8.0 -- : -- 0.883 14 Cimahi 107 32.00 BT 6 53.00 LS 6 : 19 : 54.1 93.8 5.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 43.0 92.1 20.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 2.4 90.2 38.1 2 : 12 : 8.3 -- : -- 0.882 15 Subang 107 44.00 BT 6 33.00 LS 6 : 19 : 58.6 93.8 5.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 0.7 92.2 20.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 38.1 90.4 38.5 2 : 12 : 39.6 -- : -- 0.893 16 Garut 107 54.00 BT 7 13.00 LS 6 : 19 : 56.9 93.7 5.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 50.2 92.0 21.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 14.5 89.9 38.5 2 : 12 : 17.6 -- : -- 0.871 17 Sumedang 107 55.00 BT 6 50.00 LS 6 : 19 : 58.9 93.8 5.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 1.2 92.1 21.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 37.9 90.2 38.7 2 : 12 : 38.9 -- : -- 0.883 18 Singaparna 108 6.00 BT 7 21.00 LS 6 : 19 : 59.0 93.7 6.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 55.7 91.9 21.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 23.8 89.7 38.8 2 : 12 : 24.8 -- : -- 0.867 19 Tasikmalaya 108 12.00 BT 7 19.00 LS 6 : 20 : 0.4 93.7 6.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 1.0 91.9 21.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 34.3 89.7 38.9 2 : 12 : 33.9 -- : -- 0.867 20 Majalengka 108 14.00 BT 6 50.00 LS 6 : 20 : 3.0 93.7 6.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 15.4 92.1 21.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 5.2 90.1 39.1 2 : 13 : 2.2 -- : -- 0.883 21 Ciamis 108 18.00 BT 7 20.00 LS 6 : 20 : 1.6 93.7 6.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 5.1 91.9 21.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 42.0 89.7 39.1 2 : 12 : 40.3 -- : -- 0.867 22 Indramayu 108 19.00 BT 6 19.00 LS 6 : 20 : 7.9 93.8 6.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 33.6 92.2 21.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 41.8 90.5 39.3 2 : 13 : 33.9 -- : -- 0.899 23 Sumber 108 28.00 BT 6 44.00 LS 6 : 20 : 6.7 93.7 6.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 28.8 92.1 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 31.3 90.2 39.4 2 : 13 : 24.5 -- : -- 0.886 24 Kuningan 108 28.00 BT 6 59.00 LS 6 : 20 : 5.3 93.7 6.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 22.0 92.0 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 16.8 90.0 39.4 2 : 13 : 11.5 -- : -- 0.878 25 Banjar 108 29.00 BT 7 22.00 LS 6 : 20 : 4.0 93.7 6.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 12.5 91.8 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 55.8 89.6 39.3 2 : 12 : 51.8 -- : -- 0.865 26 Parigi 108 30.00 BT 7 38.00 LS 6 : 20 : 3.6 93.6 6.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 6.3 91.7 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 41.4 89.4 39.2 2 : 12 : 37.8 -- : -- 0.857 27 Cirebon 108 33.00 BT 6 41.00 LS 6 : 20 : 8.2 93.7 6.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 34.0 92.1 21.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 41.5 90.2 39.5 2 : 13 : 33.3 -- : -- 0.887 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA TENGAH Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Jawa Tengah. Gerhana yang teramati dari Jawa Tengah berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,835 di sebelah selatan Sukoharjo hingga 0,910 di Kepulauan Karimun Jawa. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Jawa Tengah. Karena gerhana yang teramati dari provinsi Jawa Tengah adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Jawa Tengah hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Jawa Tengah akan dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:24 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:35 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jawa Tengah rata-rata adalah 2 jam 15 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA TENGAH POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Semarang 110 25.00 BT 6 58.00 LS 6 : 20 : 36.2 93.5 8.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 57.1 91.7 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 13.8 89.6 42.0 2 : 15 : 37.6 -- : -- 0.875 2 Cilacap 109 0.00 BT 7 43.00 LS 6 : 20 : 10.6 93.5 6.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 27.2 91.6 22.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 19.9 89.3 39.9 2 : 13 : 9.3 -- : -- 0.853 3 Brebes 109 2.00 BT 6 51.00 LS 6 : 20 : 14.1 93.6 6.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 52.1 92.0 22.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 14.6 90.0 40.2 2 : 14 : 0.5 -- : -- 0.881 4 Tegal 109 8.00 BT 6 52.00 LS 6 : 20 : 15.5 93.6 7.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 56.4 91.9 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 22.6 89.9 40.3 2 : 14 : 7.1 -- : -- 0.880 5 Slawi 109 8.00 BT 6 58.00 LS 6 : 20 : 14.9 93.6 7.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 53.6 91.9 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 16.7 89.9 40.3 2 : 14 : 1.7 -- : -- 0.877 6 Purwokerto 109 14.00 BT 7 26.00 LS 6 : 20 : 14.6 93.6 7.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 45.7 91.7 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 57.6 89.5 40.3 2 : 13 : 43.0 -- : -- 0.862 7 Pemalang 109 22.00 BT 6 52.00 LS 6 : 20 : 19.1 93.6 7.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 7.6 91.9 22.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 43.5 89.9 40.6 2 : 14 : 24.4 -- : -- 0.880 8 Purbalingga 109 23.00 BT 7 23.00 LS 6 : 20 : 17.0 93.5 7.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 54.2 91.7 22.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 14.0 89.5 40.5 2 : 13 : 57.0 -- : -- 0.863 9 Kajen 109 33.00 BT 7 1.00 LS 6 : 20 : 21.2 93.6 7.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 12.3 91.8 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 51.1 89.7 40.8 2 : 14 : 30.0 -- : -- 0.875 10 Kebumen 109 38.00 BT 7 40.00 LS 6 : 20 : 20.4 93.5 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 58.7 91.5 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 19.0 89.2 40.8 2 : 13 : 58.7 -- : -- 0.854 11 Pekalongan 109 39.00 BT 6 54.00 LS 6 : 20 : 23.4 93.6 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 20.5 91.9 23.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 7.2 89.8 41.0 2 : 14 : 43.8 -- : -- 0.879 12 Banjarnegara 109 40.00 BT 7 24.00 LS 6 : 20 : 21.5 93.5 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 7.5 91.6 23.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 38.4 89.4 40.9 2 : 14 : 16.9 -- : -- 0.862 13 Batang 109 46.00 BT 6 56.00 LS 6 : 20 : 25.1 93.6 7.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 25.3 91.8 23.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 15.8 89.8 41.1 2 : 14 : 50.7 -- : -- 0.877 14 Wonosobo 109 54.00 BT 7 21.00 LS 6 : 20 : 25.5 93.5 7.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 20.3 91.6 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 2.6 89.4 41.2 2 : 14 : 37.1 -- : -- 0.864 15 Purworejo 110 0.00 BT 7 43.00 LS 6 : 20 : 26.4 93.4 8.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 15.3 91.5 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 48.9 89.1 41.3 2 : 14 : 22.6 -- : -- 0.852 16 Temanggung 110 10.00 BT 7 19.00 LS 6 : 20 : 30.2 93.4 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 34.5 91.6 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 29.1 89.4 41.6 2 : 14 : 58.9 -- : -- 0.864 17 Kendal 110 12.00 BT 6 55.00 LS 6 : 20 : 32.6 93.5 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 47.5 91.8 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 56.7 89.7 41.7 2 : 15 : 24.1 -- : -- 0.877 18 Magelang 110 12.00 BT 7 28.00 LS 6 : 20 : 30.3 93.4 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 32.0 91.5 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 22.8 89.2 41.6 2 : 14 : 52.5 -- : -- 0.859 19 Mungkid 110 14.00 BT 7 33.00 LS 6 : 20 : 30.6 93.4 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 31.4 91.5 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 20.6 89.2 41.6 2 : 14 : 50.0 -- : -- 0.857 20 Ungaran 110 25.00 BT 7 11.00 LS 6 : 20 : 35.1 93.4 8.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 50.9 91.6 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 0.4 89.4 42.0 2 : 15 : 25.3 -- : -- 0.868 21 Salatiga 110 27.00 BT 7 18.00 LS 6 : 20 : 35.2 93.4 8.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 49.3 91.6 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 56.2 89.3 42.0 2 : 15 : 21.0 -- : -- 0.864 22 Klaten 110 34.00 BT 7 41.00 LS 6 : 20 : 36.3 93.3 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 44.7 91.4 24.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 42.9 89.0 42.0 2 : 15 : 6.5 -- : -- 0.852 23 Boyolali 110 36.00 BT 7 31.00 LS 6 : 20 : 37.3 93.4 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 51.0 91.5 24.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 56.5 89.1 42.1 2 : 15 : 19.2 -- : -- 0.857 24 Demak 110 38.00 BT 6 53.00 LS 6 : 20 : 40.6 93.5 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 10.7 91.7 24.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 39.2 89.7 42.4 2 : 15 : 58.6 -- : -- 0.877 25 Jepara 110 40.00 BT 6 37.00 LS 6 : 20 : 43.1 93.5 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 20.3 91.8 24.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 58.7 89.9 42.5 2 : 16 : 15.6 -- : -- 0.886 26 Surakarta 110 49.00 BT 7 33.00 LS 6 : 20 : 41.2 93.3 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 1.2 91.4 24.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 14.6 89.0 42.4 2 : 15 : 33.3 -- : -- 0.855 27 Kudus 110 50.00 BT 6 48.00 LS 6 : 20 : 44.9 93.4 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 23.6 91.7 24.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 3.2 89.7 42.7 2 : 16 : 18.3 -- : -- 0.879 28 Sukoharjo 110 52.00 BT 7 44.00 LS 6 : 20 : 41.9 93.3 8.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 58.7 91.3 24.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 7.5 88.9 42.4 2 : 15 : 25.6 -- : -- 0.849 29 Purwodadi 110 54.00 BT 7 6.00 LS 6 : 20 : 44.5 93.4 8.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 18.3 91.6 24.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 50.9 89.4 42.7 2 : 16 : 6.4 -- : -- 0.870 30 Wonogiri 110 55.00 BT 7 49.00 LS 6 : 20 : 42.7 93.3 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 59.0 91.3 24.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 6.8 88.8 42.5 2 : 15 : 24.1 -- : -- 0.847 31 Karanganyar 110 59.00 BT 7 37.00 LS 6 : 20 : 44.3 93.3 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 8.0 91.4 24.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 25.9 89.0 42.6 2 : 15 : 41.6 -- : -- 0.853 32 Sragen 111 1.00 BT 7 25.00 LS 6 : 20 : 45.4 93.3 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 15.4 91.4 24.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 41.8 89.1 42.7 2 : 15 : 56.4 -- : -- 0.859 33 Pati 111 2.00 BT 6 45.00 LS 6 : 20 : 49.1 93.4 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 35.7 91.7 24.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 25.4 89.7 42.9 2 : 16 : 36.2 -- : -- 0.881 34 Rembang 111 20.00 BT 6 43.00 LS 6 : 20 : 55.3 93.4 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 52.8 91.7 25.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 56.2 89.7 43.4 2 : 17 : 0.9 -- : -- 0.881 35 Blora 111 24.00 BT 6 57.00 LS 6 : 20 : 55.1 93.4 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 49.4 91.6 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 48.0 89.5 43.4 2 : 16 : 52.8 -- : -- 0.873 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Gerhana yang teramati dari Yogyakarta berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,834 di sebelah Selatan Wonosari hingga 0,856 di sebelah Utara Sleman. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Yogyakarta. Karena gerhana yang teramati dari Yogyakarta adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Yogyakarta hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Yogyakarta akan dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:23 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:35 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Yogyakarta rata-rata adalah 2 jam 15 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Yogyakarta 110 20.00 BT 7 46.00 LS 6 : 20 : 32.1 93.4 8.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 30.6 91.4 23.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 16.1 89.0 41.7 2 : 14 : 44.1 -- : -- 0.849 2 Wates 110 15.00 BT 7 47.00 LS 6 : 20 : 30.6 93.4 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 25.9 91.4 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 7.5 89.0 41.6 2 : 14 : 36.9 -- : -- 0.849 3 Sleman 110 20.00 BT 7 42.00 LS 6 : 20 : 32.1 93.4 8.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 32.4 91.4 23.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 20.4 89.0 41.7 2 : 14 : 48.2 -- : -- 0.852 4 Bantul 110 20.00 BT 7 53.00 LS 6 : 20 : 32.0 93.3 8.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 27.4 91.3 23.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 8.7 88.9 41.7 2 : 14 : 36.7 -- : -- 0.846 5 Wonosari 110 35.00 BT 7 58.00 LS 6 : 20 : 36.5 93.3 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 37.8 91.3 24.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 26.3 88.7 42.0 2 : 14 : 49.8 -- : -- 0.842 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA TIMUR Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Jawa Timur. Gerhana yang teramati dari Jawa Timur berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,806 di sebelah selatan Banyuwangi hingga 0,910 di Utara Bawean. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Jawa Timur. Karena gerhana yang teramati dari Jawa Timur adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Jawa Timur hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Jawa Timur akan dimulai pada pukul 06:21 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:25 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:39 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jawa Timur rata-rata adalah 2 jam 17 menit. Gerhana paling lama akan dialami oleh pengamat di Kangean dengan durasi waktu gerhana selama 2 jam 22 menit 00,9 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA TIMUR POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Surabaya 112 44.00 BT 7 14.00 LS 6 : 21 : 22.8 93.1 10.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 55.2 91.3 26.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 40.1 88.9 45.2 2 : 18 : 17.3 -- : -- 0.861 2 Pacitan 111 7.00 BT 8 11.00 LS 6 : 20 : 46.7 93.2 9.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 59.5 91.1 24.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 1.4 88.4 42.7 2 : 15 : 14.8 -- : -- 0.834 3 Magetan 111 19.00 BT 7 38.00 LS 6 : 20 : 50.8 93.3 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 25.1 91.3 25.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 56.2 88.9 43.1 2 : 16 : 5.4 -- : -- 0.852 4 Ngawi 111 26.00 BT 7 24.00 LS 6 : 20 : 53.7 93.3 9.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 38.0 91.4 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 22.4 89.1 43.3 2 : 16 : 28.7 -- : -- 0.859 5 Ponorogo 111 27.00 BT 7 51.00 LS 6 : 20 : 53.2 93.2 9.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 26.2 91.2 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 54.7 88.6 43.2 2 : 16 : 1.5 -- : -- 0.844 6 Madiun 111 32.00 BT 7 39.00 LS 6 : 20 : 55.1 93.2 9.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 36.2 91.3 25.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 15.7 88.8 43.4 2 : 16 : 20.6 -- : -- 0.851 7 Caruban 111 38.00 BT 7 33.00 LS 6 : 20 : 57.4 93.2 9.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 44.5 91.3 25.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 31.8 88.9 43.6 2 : 16 : 34.4 -- : -- 0.854 8 Trenggalek 111 42.00 BT 8 3.00 LS 6 : 20 : 58.3 93.1 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 34.0 91.1 25.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 5.1 88.4 43.5 2 : 16 : 6.8 -- : -- 0.837 9 Bojonegoro 111 52.00 BT 7 9.00 LS 6 : 21 : 3.8 93.3 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 8.9 91.4 25.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 20.3 89.2 44.0 2 : 17 : 16.5 -- : -- 0.866 10 Nganjuk 111 54.00 BT 7 37.00 LS 6 : 21 : 2.9 93.2 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 57.1 91.2 25.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 53.0 88.8 43.9 2 : 16 : 50.1 -- : -- 0.851 11 Tulungagung 111 54.00 BT 8 2.00 LS 6 : 21 : 2.5 93.1 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 45.3 91.0 25.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 25.3 88.4 43.8 2 : 16 : 22.8 -- : -- 0.837 12 Kediri 112 0.00 BT 7 49.00 LS 6 : 21 : 4.7 93.1 10.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 56.9 91.1 25.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 49.4 88.6 44.0 2 : 16 : 44.7 -- : -- 0.844 13 Tuban 112 1.00 BT 6 52.00 LS 6 : 21 : 8.6 93.3 10.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 25.8 91.6 26.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 53.3 89.4 44.3 2 : 17 : 44.6 -- : -- 0.875 14 Ngasem 112 3.00 BT 7 49.00 LS 6 : 21 : 5.8 93.1 10.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 59.6 91.1 26.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 54.2 88.5 44.1 2 : 16 : 48.4 -- : -- 0.844 15 Blitar 112 9.00 BT 8 6.00 LS 6 : 21 : 7.9 93.1 10.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 57.1 91.0 26.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 44.7 88.3 44.1 2 : 16 : 36.8 -- : -- 0.835 16 Kanigoro 112 12.00 BT 8 8.00 LS 6 : 21 : 9.1 93.0 10.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 59.0 90.9 26.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 47.3 88.2 44.2 2 : 16 : 38.2 -- : -- 0.833 17 Jombang 112 16.00 BT 7 34.00 LS 6 : 21 : 11.0 93.1 10.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 18.8 91.2 26.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 31.9 88.7 44.4 2 : 17 : 20.9 -- : -- 0.851 18 Lamongan 112 24.00 BT 7 7.00 LS 6 : 21 : 15.7 93.2 10.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 39.7 91.4 26.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 14.8 89.1 44.7 2 : 17 : 59.1 -- : -- 0.866 19 Mojokerto 112 25.00 BT 7 28.00 LS 6 : 21 : 14.6 93.1 10.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 30.2 91.2 26.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 53.2 88.8 44.7 2 : 17 : 38.6 -- : -- 0.854 20 Batu 112 31.00 BT 7 52.00 LS 6 : 21 : 16.1 93.0 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 24.2 91.0 26.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 36.1 88.4 44.7 2 : 17 : 20.0 -- : -- 0.841 21 Mojosari 112 33.00 BT 7 31.00 LS 6 : 21 : 17.5 93.1 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 36.3 91.2 26.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 3.0 88.7 44.8 2 : 17 : 45.5 -- : -- 0.852 22 Kepanjen 112 33.00 BT 8 10.00 LS 6 : 21 : 16.9 93.0 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 17.5 90.9 26.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 18.8 88.1 44.6 2 : 17 : 1.9 -- : -- 0.831 23 Malang 112 37.00 BT 7 58.00 LS 6 : 21 : 18.4 93.0 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 26.9 90.9 26.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 39.1 88.3 44.8 2 : 17 : 20.7 -- : -- 0.838 24 Gresik 112 39.00 BT 7 10.00 LS 6 : 21 : 21.2 93.2 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 52.5 91.3 26.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 36.3 89.0 45.1 2 : 18 : 15.1 -- : -- 0.863 25 Sidoarjo 112 42.00 BT 7 27.00 LS 6 : 21 : 21.2 93.1 10.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 46.8 91.2 26.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 22.3 88.7 45.1 2 : 18 : 1.1 -- : -- 0.854 26 Bangkalan 112 43.00 BT 7 2.00 LS 6 : 21 : 23.5 93.2 10.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 0.4 91.4 26.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 51.8 89.1 45.2 2 : 18 : 28.3 -- : -- 0.867 27 Bangil 112 49.00 BT 7 34.00 LS 6 : 21 : 23.6 93.1 11.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 50.0 91.1 27.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 26.0 88.6 45.2 2 : 18 : 2.4 -- : -- 0.850 28 Pasuruan 112 51.00 BT 7 47.00 LS 6 : 21 : 24.0 93.0 11.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 45.5 91.0 27.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 14.5 88.4 45.2 2 : 17 : 50.6 -- : -- 0.843 29 Probolinggo 113 12.00 BT 7 46.00 LS 6 : 21 : 32.4 93.0 11.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 6.3 91.0 27.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 50.5 88.3 45.7 2 : 18 : 18.0 -- : -- 0.843 30 Lumajang 113 13.00 BT 8 8.00 LS 6 : 21 : 32.7 92.9 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 56.5 90.8 27.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 26.6 88.0 45.6 2 : 17 : 53.9 -- : -- 0.831 31 Sampang 113 15.00 BT 7 12.00 LS 6 : 21 : 35.4 93.1 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 26.4 91.2 27.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 34.3 88.9 45.9 2 : 18 : 58.8 -- : -- 0.861 32 Kraksaan 113 26.00 BT 7 45.00 LS 6 : 21 : 38.3 92.9 11.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 20.4 90.9 27.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 15.0 88.3 46.0 2 : 18 : 36.7 -- : -- 0.842 33 Pamekasan 113 28.00 BT 7 10.00 LS 6 : 21 : 41.0 93.1 11.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 40.3 91.2 27.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 58.5 88.9 46.2 2 : 19 : 17.5 -- : -- 0.861 34 Jember 113 42.00 BT 8 10.00 LS 6 : 21 : 44.9 92.8 12.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 23.9 90.7 28.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 12.4 87.8 46.2 2 : 18 : 27.6 -- : -- 0.828 35 Bondowoso 113 49.00 BT 7 54.00 LS 6 : 21 : 47.9 92.9 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 38.8 90.8 28.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 43.2 88.0 46.5 2 : 18 : 55.3 -- : -- 0.837 36 Sumenep 113 51.00 BT 7 0.00 LS 6 : 21 : 51.8 93.0 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 8.7 91.2 28.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 49.3 89.0 46.8 2 : 19 : 57.5 -- : -- 0.865 37 Situbondo 113 56.00 BT 7 42.00 LS 6 : 21 : 51.2 92.9 12.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 51.8 90.9 28.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 9.2 88.2 46.7 2 : 19 : 18.0 -- : -- 0.843 38 Banyuwangi 114 22.00 BT 8 12.00 LS 6 : 22 : 2.6 92.7 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 3.1 90.5 28.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 17.6 87.6 47.2 2 : 19 : 14.9 -- : -- 0.825 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN BARAT Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Kalimantan Barat. Di provinsi ini, terdapat satu kota kecil yang terlewati jalur totalitas, yaitu Kendawangan, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,016 dan durasi totalitas 2 menit 19,1 detik. Sementara itu, di kota-kota lainnya di Kalimantan Barat, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo terantang antara 0,875 di sebelah Utara Sambas hingga 1,00 di sebelah Selatan Ketapang. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Kalimantan Barat. Karena Gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Kalimantan Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga di sebagian besar kota tersebut dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Kalimantan Barat hanya Kontak pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Kalimantan Barat akan dimulai pada pukul 06:23 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:28 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:42 WIB. Durasi gerhana teramati di Kalimantan Barat rata-rata adalah 2 jam 17 menit. Gerhana paling lama akan dialami oleh pengamat di Putussibau dengan durasi waktu gerhana selama 2 jam 22 menit 26,8 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN BARAT POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Pontianak 109 19.00 BT 0 3.00 LS 6 : 23 : 8.1 94.5 7.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 7.7 94.8 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 27.5 95.8 41.7 2 : 17 : 19.5 -- : -- 0.939 2 Mempawah 108 57.00 BT 0 34.00 LU 6 : 23 : 29.4 94.5 7.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 14.7 95.0 23.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 16.6 96.3 41.2 2 : 16 : 47.2 -- : -- 0.919 3 Singkawang 108 59.00 BT 0 54.00 LU 6 : 23 : 45.8 94.6 7.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 31.3 95.2 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 33.6 96.6 41.2 2 : 16 : 47.8 -- : -- 0.909 4 Sambas 109 17.00 BT 1 21.00 LU 6 : 24 : 13.7 94.6 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 8.3 95.4 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 22.3 97.1 41.7 2 : 17 : 8.5 -- : -- 0.896 5 Sungai Raya 109 22.00 BT 0 33.00 LS 6 : 22 : 47.9 94.4 7.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 49.1 94.6 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 10.7 95.4 41.7 2 : 17 : 22.8 -- : -- 0.955 6 Bengkayang 109 28.00 BT 0 49.00 LU 6 : 23 : 50.7 94.6 7.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 54.2 95.2 23.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 19.5 96.6 41.9 2 : 17 : 28.8 -- : -- 0.913 7 Ngabang 109 55.00 BT 0 23.00 LU 6 : 23 : 38.8 94.5 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 0.0 95.0 24.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 47.6 96.3 42.5 2 : 18 : 8.8 -- : -- 0.927 8 Sukadana 109 57.00 BT 1 14.00 LS 6 : 22 : 31.9 94.3 8.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 52.6 94.3 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 38.4 94.8 42.4 2 : 18 : 6.5 -- : -- 0.977 9 Ketapang 109 57.00 BT 1 51.00 LS 6 : 22 : 9.8 94.2 8.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 27.7 94.0 24.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 9.1 94.2 42.4 2 : 17 : 59.2 -- : -- 0.996 10 Sanggau 110 35.00 BT 0 7.00 LU 6 : 23 : 40.2 94.5 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 26.5 94.9 25.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 42 : 45.8 96.2 43.5 2 : 19 : 5.6 -- : -- 0.937 11 Sekadau 110 53.00 BT 0 1.00 LU 6 : 23 : 42.1 94.5 9.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 39.6 94.9 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 13.2 96.1 43.9 2 : 19 : 31.1 -- : -- 0.941 12 Sintang 111 29.00 BT 0 4.00 LU 6 : 23 : 57.7 94.5 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 29 : 18.0 94.9 26.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 44 : 20.2 96.2 44.8 2 : 20 : 22.5 -- : -- 0.941 13 Nanga Pinoh 111 44.00 BT 0 19.00 LS 6 : 23 : 46.5 94.4 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 29 : 16.0 94.8 26.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 44 : 29.5 95.9 45.1 2 : 20 : 43.0 -- : -- 0.953 14 Putussibau 112 55.00 BT 0 50.00 LU 6 : 25 : 9.8 94.7 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 31 : 25.3 95.4 28.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 36.6 97.3 46.9 2 : 22 : 26.8 -- : -- 0.922 15 Kendawangan-Ketapang 110 14.00 BT 2 32.00 LS 6 : 21 : 53.1 94.1 8.2 7 : 25 : 7.0 93.7 24.0 7 : 26 : 16.5 93.7 24.3 7 : 27 : 26.1 93.7 24.6 8 : 40 : 3.8 93.6 42.7 2 : 18 : 10.7 2 : 19.1 1.016 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN TENGAH Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Kalimantan Tengah. Sebagian besar kota-kota di provinsi ini terlewati jalur totalitas gerhana dengan magnitudo teramati sebesar 1,003 di Kasongan; 1,008 di Sukamara, Pangkalan Bun, dan Buntok; 1,010 di Sampit; 1,011 di Nanga Bulik; 1,015 di Tamiang Layang dan 1,016 di Palangkaraya, yang merupakan magnitudo gerhana paling besar. Durasi totalitas di sebagian kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di kota Tamiang Layang yaitu 2 menit 32 detik. Sementara itu, kota-kota lainnya di Kalimantan Tengah megalami Gerhana Matahari Sebagian. Magnitudo gerhananya terentang antara 0,930 Kalimantan Tengah bagian Utara hingga 1,00 di Utara Buntok untuk kota-kota di bagian Utara jalur totalitas. Adapun untuk kota-kota di bagian Selatan jalur totalitas, magnitudo gerhananya adalah antara 0,998 di Pulang Pisau hingga 0,980 di ujung Selatan Taman Nasional Tanjung Puting. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Kalimantan Tengah. Kontak pertama teramati di seluruh kota di Kalimantan Tengah yang dimulai pada pukul 06:22 WIB. Adapun Kontak kedua dan kontak ketiga teramati di beberapa kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Data pada Kontak kedua dan kontak ketiga pada sebagian kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota- kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:30 WIB, dan gerhana berakhir pada pukul 08:47 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Tengah rata-rata adalah 2 jam 24 menit dengan durasi gerhana paling lama terjadi di Kasongan yaitu 2 jam 31 menit 45,7 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN TENGAH POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Palangka Raya 113 55.00 BT 2 13.00 LS 6 : 23 : 29.1 94.0 12.3 7 : 28 : 57.3 93.8 28.6 7 : 30 : 12.1 93.8 28.9 7 : 31 : 26.9 93.8 29.2 8 : 46 : 54.5 94.1 48.0 2 : 23 : 25.4 2 : 29.7 1.016 2 Sukamara 111 10.00 BT 2 43.00 LS 6 : 22 : 6.3 94.0 9.2 7 : 26 : 1.6 93.6 25.2 7 : 27 : 1.8 93.6 25.4 7 : 28 : 2.0 93.6 25.7 8 : 41 : 29.4 93.5 44.0 2 : 19 : 23.1 2 : 0.3 1.008 3 Nanga Bulik 111 26.00 BT 2 11.00 LS 6 : 22 : 28.7 94.1 9.6 7 : 26 : 32.6 93.8 25.5 7 : 27 : 38.4 93.8 25.8 7 : 28 : 44.3 93.8 26.1 8 : 42 : 24.9 94.0 44.4 2 : 19 : 56.2 2 : 11.7 1.011 4 Pangkalan Bun 111 36.00 BT 2 41.00 LS 6 : 22 : 16.6 94.0 9.7 7 : 26 : 27.6 93.6 25.7 7 : 27 : 28.3 93.6 26.0 7 : 28 : 28.9 93.6 26.2 8 : 42 : 16.2 93.5 44.6 2 : 19 : 59.6 2 : 1.2 1.008 5 Kuala Pembuang 112 23.00 BT 3 20.00 LS 6 : 22 : 16.0 93.9 10.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 49.5 93.3 26.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 3.4 92.9 45.6 2 : 20 : 47.4 -- : -- 0.986 6 Sampit 112 57.00 BT 2 31.00 LS 6 : 22 : 53.7 94.0 11.2 7 : 27 : 51.2 93.7 27.4 7 : 28 : 57.1 93.7 27.7 7 : 30 : 2.9 93.7 27.9 8 : 44 : 50.0 93.7 46.6 2 : 21 : 56.3 2 : 11.7 1.010 7 Kuala Kurun 113 52.00 BT 1 6.00 LS 6 : 24 : 8.7 94.3 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 30 : 58.0 94.4 29.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 49.8 95.3 48.1 2 : 23 : 41.1 -- : -- 0.985 8 Pulang Pisau 114 15.00 BT 2 45.00 LS 6 : 23 : 21.3 93.9 12.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 30 : 11.6 93.5 29.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 1.8 93.5 48.4 2 : 23 : 40.5 -- : -- 0.998 9 Kuala Kapuas 114 22.00 BT 3 5.00 LS 6 : 23 : 14.7 93.8 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 30 : 5.5 93.3 29.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 46 : 55.4 93.1 48.5 2 : 23 : 40.8 -- : -- 0.988 10 Purukcahu 114 34.00 BT 0 35.00 LS 6 : 24 : 50.4 94.4 13.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 32 : 9.9 94.7 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 39.2 96.0 49.2 2 : 24 : 48.8 -- : -- 0.971 11 Buntok 114 49.00 BT 1 44.00 LS 6 : 24 : 12.1 94.1 13.3 7 : 30 : 31.2 94.1 29.9 7 : 31 : 34.4 94.1 30.1 7 : 32 : 37.6 94.1 30.4 8 : 49 : 5.6 94.7 49.4 2 : 24 : 53.5 2 : 6.4 1.008 12 Muara Teweh 114 52.00 BT 0 57.00 LS 6 : 24 : 44.1 94.3 13.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 32 : 13.8 94.5 30.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 55.1 95.7 49.6 2 : 25 : 11.0 -- : -- 0.984 13 Tamiang Layang 115 9.00 BT 2 7.00 LS 6 : 24 : 8.6 94.0 13.7 7 : 30 : 24.5 93.9 30.2 7 : 31 : 40.5 93.9 30.5 7 : 32 : 56.6 93.9 30.8 8 : 49 : 22.7 94.3 49.9 2 : 25 : 14.1 2 : 32.1 1.015 14 Kasongan 119 31.00 BT 1 53.00 LS 6 : 26 : 56.2 94.0 18.7 7 : 36 : 40.3 94.1 36.1 7 : 37 : 28.5 94.1 36.3 7 : 38 : 16.8 94.1 36.5 8 : 58 : 42.0 95.1 56.5 2 : 31 : 45.7 1 : 36.5 1.003 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN SELATAN Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Kalimantan Selatan. Di provinsi ini, terdapat 3 kota yang terlewati jalur totalitas gerhana yaitu Amuntai, Tanjung, dan Paringin dengan magnitudo teramati masing-masing sebesar 1,005; 1,013; dan 1,008. Durasi totalitas di ketiga kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di kota Tanjung yaitu 2 menit 28 detik. Sementara itu, sebagian besar kota di Kalimantan Selatan megalami Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,952 di sebelah selatan Pelaihari hingga 1,000 di Barabai. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Kalimantan Selatan. Kontak pertama teramati di seluruh kota di Kalimantan Selatan yang dimulai pada pukul 07:23 WITA. Sedangkan kontak kedua dan kontak ketiga teramati di 3 kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Data pada kontak kedua dan kontak ketiga pada sebagian kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota-kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, puncak gerhana di Kalimantan Selatan terjadi pada pukul 08:31 WITA dan gerhana berakhir pada pukul 09:48 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Selatan rata-rata adalah 2 jam 24 menit dengan durasi gerhana paling lama terjadi di Kotabaru, yaitu 2 jam 26 menit 14,8 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN SELATAN POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Banjarmasin 114 35.00 BT 3 20.00 LS 7 : 23 : 13.8 93.8 13.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 9.7 93.2 29.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 5.0 92.8 48.8 2 : 23 : 51.2 -- : -- 0.979 2 Marabahan 114 45.00 BT 2 59.00 LS 7 : 23 : 28.7 93.8 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 35.5 93.4 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 45.0 93.3 49.1 2 : 24 : 16.3 -- : -- 0.989 3 Pelaihari 114 47.00 BT 3 46.00 LS 7 : 23 : 8.3 93.7 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 5.5 92.9 29.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 1.1 92.3 49.0 2 : 23 : 52.9 -- : -- 0.965 4 Martapura 114 50.00 BT 3 24.00 LS 7 : 23 : 19.3 93.7 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.8 93.1 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 29.4 92.8 49.2 2 : 24 : 10.0 -- : -- 0.976 5 Banjarbaru 114 50.00 BT 3 25.00 LS 7 : 23 : 18.9 93.7 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.1 93.1 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 28.4 92.8 49.2 2 : 24 : 9.5 -- : -- 0.976 6 Rantau 115 8.00 BT 2 56.00 LS 7 : 23 : 41.7 93.8 13.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 3.9 93.4 30.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 32.2 93.3 49.7 2 : 24 : 50.5 -- : -- 0.990 7 Amuntai 115 14.00 BT 2 25.00 LS 7 : 24 : 1.0 94.0 13.7 8 : 30 : 37.8 93.7 30.3 8 : 31 : 33.1 93.7 30.6 8 : 32 : 28.5 93.7 30.8 9 : 49 : 14.8 93.9 49.9 2 : 25 : 13.8 1 : 50.6 1.005 8 Kandangan 115 14.00 BT 2 46.00 LS 7 : 23 : 49.8 93.9 13.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 17.9 93.5 30.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 53.9 93.5 49.9 2 : 25 : 4.1 -- : -- 0.995 9 Tanjung 115 22.00 BT 2 10.00 LS 7 : 24 : 13.6 94.0 13.9 8 : 30 : 39.6 93.8 30.5 8 : 31 : 53.6 93.8 30.8 8 : 33 : 7.6 93.8 31.1 9 : 49 : 45.3 94.2 50.2 2 : 25 : 31.7 2 : 28.0 1.013 10 Barabai 115 22.00 BT 2 35.00 LS 7 : 23 : 59.7 93.9 13.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 35.2 93.6 30.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 49 : 20.5 93.7 50.1 2 : 25 : 20.8 -- : -- 1.000 11 Paringin 115 25.00 BT 2 19.00 LS 7 : 24 : 10.0 94.0 14.0 8 : 30 : 46.4 93.7 30.6 8 : 31 : 50.5 93.7 30.8 8 : 32 : 54.5 93.7 31.1 9 : 49 : 42.3 94.1 50.2 2 : 25 : 32.3 2 : 8.1 1.008 12 Batulicin 115 59.00 BT 3 27.00 LS 7 : 23 : 53.7 93.7 14.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 41.6 93.1 31.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 49 : 39.4 92.7 50.9 2 : 25 : 45.7 -- : -- 0.970 13 Kotabaru 116 14.00 BT 3 14.00 LS 7 : 24 : 7.9 93.7 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 8.8 93.2 31.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 50 : 22.7 93.0 51.3 2 : 26 : 14.8 -- : -- 0.976 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Di Kalimantan Timur, terdapat 3 kota yang terlewati jalur totalitas gerhana yaitu Tana Paser, Penajam, dan Balikpapan dengan magnitudo teramati masing-masing sebesar 1,018; 1,003; dan 1,002. Durasi totalitas di ketiga kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di Tana Paser yaitu 2 menit 37,5 detik. Sementara itu, sebagian besar kota di Kalimanta Timur dan Kalimantan Utara gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,831 di sebelah Utara Malinau hingga 1,000 di sebelah Utara Balikpapan. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di masing-masing provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Kontak pertama teramati di seluruh kota di Kalimantan Timur yang dimulai pada pukul 07:26 WITA. Adaun kontak pertama di Kalimantan Utara terjadi pada pukul 07:30 WITA. Kontak kedua dan kontak ketiga hanya teramati di 3 kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Kontak kedua dan kontak ketiga pada kota-kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota- kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, puncak gerhana di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara masing-masing terjadi pada pukul 08:35 WITA dan 08:39 WITA. Gerhana akan berakhir di Kalimantan Timur pada pukul 09:54 WITA dan di Kalimantan Utara pada pukul 08:39 WITA. Durasi gerhana yang teramati di kedua provinsi tersebut rata-rata adalah 2 jam 28 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN TIMUR POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Samarinda 117 9.00 BT 0 30.00 LS 7 : 26 : 19.8 94.5 16.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 25.5 94.9 33.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 1.9 96.6 53.1 2 : 28 : 42.2 -- : -- 0.980 2 Ujoh Bilang 115 16.00 BT 0 30.00 LU 7 : 26 : 2.2 94.7 14.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 52.9 95.4 31.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 52 : 0.7 97.5 50.4 2 : 25 : 58.5 -- : -- 0.941 3 Sendawar 115 46.00 BT 0 9.00 LS 7 : 25 : 47.5 94.5 14.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 57.4 95.1 31.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 52 : 27.9 96.8 51.1 2 : 26 : 40.4 -- : -- 0.963 4 Tana Paser 116 11.00 BT 1 54.00 LS 7 : 24 : 49.5 94.1 14.9 8 : 31 : 45.9 94.0 31.5 8 : 33 : 4.6 94.0 31.9 8 : 34 : 23.4 94.0 32.2 9 : 51 : 39.0 94.6 51.5 2 : 26 : 49.6 2 : 37.5 1.018 5 Penajam 116 45.00 BT 1 18.00 LS 7 : 25 : 31.7 94.2 15.5 8 : 33 : 35.1 94.4 32.5 8 : 34 : 15.3 94.4 32.7 8 : 34 : 55.5 94.4 32.8 9 : 53 : 24.5 95.5 52.4 2 : 27 : 52.8 1 : 20.5 1.003 6 Balikpapan 116 50.00 BT 1 16.00 LS 7 : 25 : 36.0 94.2 15.6 8 : 33 : 48.2 94.4 32.6 8 : 34 : 23.2 94.4 32.8 8 : 34 : 58.2 94.4 32.9 9 : 53 : 36.9 95.6 52.5 2 : 28 : 0.9 1 : 10.0 1.002 7 Tenggarong 116 58.00 BT 0 25.00 LS 7 : 26 : 16.8 94.5 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 15.4 95.0 33.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 43.4 96.7 52.8 2 : 28 : 26.6 -- : -- 0.976 8 Tanjungredep 117 29.00 BT 2 9.00 LU 7 : 28 : 50.2 95.3 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 13.9 96.8 34.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 10.7 100.4 53.8 2 : 29 : 20.5 -- : -- 0.901 9 Bontang 117 29.00 BT 0 7.00 LU 7 : 27 : 0.7 94.6 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 23.5 95.4 33.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 20.3 97.6 53.7 2 : 29 : 19.7 -- : -- 0.962 10 Sangatta 117 32.00 BT 0 30.00 LS 7 : 26 : 33.9 94.5 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 55.8 95.0 33.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 51.0 96.7 53.7 2 : 29 : 17.1 -- : -- 0.982 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN UTARA POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Tanjungselor 117 21.00 BT 2 49.00 LU 7 : 29 : 26.1 95.5 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 41.0 97.2 34.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 26.4 101.3 53.6 2 : 29 : 0.3 -- : -- 0.880 2 Malinau 116 38.00 BT 3 35.00 LU 7 : 29 : 49.1 95.6 16.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 26.7 97.6 33.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 26.7 102.0 52.5 2 : 27 : 37.5 -- : -- 0.853 3 Tideng Pale 116 49.00 BT 3 30.00 LU 7 : 29 : 50.4 95.6 16.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 36.8 97.6 33.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 47.4 102.0 52.8 2 : 27 : 57.0 -- : -- 0.857 4 Tarakan 117 36.00 BT 3 16.00 LU 7 : 30 : 4.8 95.6 17.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 28.1 97.6 34.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 22.3 102.1 54.0 2 : 29 : 17.4 -- : -- 0.868 5 Nunukan 117 38.00 BT 4 8.00 LU 7 : 31 : 5.4 95.9 17.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 23.0 98.2 34.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 7.8 103.3 54.0 2 : 29 : 2.5 -- : -- 0.842 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian
KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BALI Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Bali. Gerhana yang teramati dari Bali berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,801 di sebelah Selatan Klungkung hingga 0,828 di Bali bagian Barat. Adapun kota dengan magnitudo terbesar adalah di Singaraja, yaitu 0,824. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Bali. Karena gerhana yang teramati dari Bali adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Bali hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Bali akan dimulai pada pukul 07:22 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 08:28 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09:42 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Bali rata-rata adalah 2 jam 19 menit, dengan durasi gerhana terlama di Amlapura, yaitu selama 2 jam 20 menit 25,3 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
Search