Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kajian Pengembangan Profil Pelajar Pancasila (PPP)

Kajian Pengembangan Profil Pelajar Pancasila (PPP)

Published by SMA Negeri 1 Labuhanhaji, 2022-07-06 15:31:28

Description: Kajian_PPP

Search

Read the Text Version

kelamin, cara komunikasi, dan budayanya, serta mendeskripsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok, juga menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional, dan global. ● Komunikasi dan interaksi antar budaya. Pelajar Indonesia berkomunikasi dengan budaya yang berbeda dari dirinya secara setara dengan memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan menghargai keunikan masing-masing budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati terhadap sesama. ● Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. Pelajar Indonesia secara reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebinekaannya agar terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda, termasuk perundungan, intoleransi dan kekerasan, dengan mempelajari keragaman budaya dan mendapatkan pengalaman dalam kebinekaan. Hal ini membuatnya menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang setara dan harmonis antar sesama; ● Berkeadilan Sosial. Pelajar Indonesia peduli dan aktif berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan sosial baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Ia percaya akan kekuatan dan potensi dirinya sebagai modal untuk menguatkan demokrasi, untuk secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan. 44

Tabel 3. Alur Perkembangan Dimensi Berkebinekaan Global Sub-elemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A Di Akhir Fase PAUD, anak (Kelas 1-2, usia 6-8 3-4, usia 8-1 tahun), pelajar pelaj Elemen mengenal Mendalami Mengenali Mengidentifikasi dan Mengidentifika budaya dan identitas diri dan mendeskripsikan mendeskripsik identitas budaya kebiasaan-kebias ide-ide tentang dirinya tentang dirinya aan budaya dan beberapa macam berbagai maca dalam keluarga kelompok di kelompok di lin lingkungan sekitarnya sekitarnya, ser orang lain berp dan berkomun dengannya. Mengeksplorasi Mengenali Mengidentifikasi dan Mengidentifika dan identitas orang mendeskripsikan membandingka membandingkan lain dan praktik keseharian diri keseharian diri pengetahuan kebiasaan-kebias dan budayanya budayanya den budaya, aannya lain di tempat kepercayaan, waktu/era yang serta praktiknya

e B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D Di Akhir Fase E 10 tahun), 5-6, Usia 10-12 (Jenjang SMP, usia (Jenjang SMA, Usia jar tahun), pelajar 13-15 tahun), pelajar 16-18 tahun) pelajar l dan menghargai budaya asi dan Mengidentifikasi dan Menjelaskan Menganalisis kan ide-ide mendeskripsikan perubahan budaya pengaruh a dan keragaman budaya di seiring waktu dan keanggotaan am sekitarnya; serta sesuai konteks, baik kelompok lokal, ngkungan menjelaskan peran dalam skala lokal, regional, nasional, dan rta cara budaya dan Bahasa regional, dan nasional. global terhadap perilaku dalam membentuk Menjelaskan identitas pembentukan nikasi identitas dirinya. diri yang terbentuk identitas, termasuk dari budaya bangsa. identitas dirinya. Mulai asi dan Mendeskripsikan dan menginternalisasi an praktik membandingkan Memahami dinamika identitas diri sebagai i dan pengetahuan, budaya yang bagian dari budaya ngan orang kepercayaan, dan mencakup bangsa. dan praktik dari berbagai pemahaman, g berbeda. kelompok budaya. kepercayaan, dan Menganalisis dinamika praktik keseharian budaya yang dalam konteks mencakup personal dan sosial. pemahaman, kepercayaan, dan praktik keseharian dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas. 45

Menumbuhkan Membiasakan Mendeskripsikan Memahami bah rasa menghormati untuk pengalaman dan kemajemukan terhadap menyayangi dan pemahaman hidup memberikan ke keanekaragaman menghormati bersama-sama dalam untuk mendap budaya budaya-budaya kemajemukan. pengalaman d yang berbeda pemahaman ya dari dirinya. Elemen komunikasi Berkomunikasi Menggunakan Mengenali bahwa diri Mendeskripsik antar budaya berbagai macam dan orang lain penggunaan ka cara yang menggunakan kata, dan bahasa tub bermakna untuk gambar, dan bahasa memiliki makn mengungkapkan tubuh yang dapat berbeda di ling perasaan dan memiliki makna yang sekitarnya dan pikiran. berbeda di lingkungan suatu budaya t sekitarnya

hwa Mengidentifikasi Memahami pentingnya Memahami pentingnya dapat peluang dan melestarikan dan saling menghormati esempatan tantangan yang merayakan tradisi dalam patkan muncul dari budaya untuk mempromosikan dan keragaman budaya di mengembangkan pertukaran budaya ang baru. Indonesia. identitas pribadi, dan kolaborasi dalam sosial, dan bangsa dunia yang saling Indonesia serta mulai terhubung serta berupaya melestarikan menunjukkannya budaya dalam dalam perilaku. kehidupan sehari-hari. dan interaksi antar budaya kan Memahami persamaan Mengeksplorasi Menganalisis ata, tulisan dan perbedaan cara pengaruh budaya hubungan antara buh yang komunikasi baik di terhadap penggunaan bahasa, pikiran, dan na yang dalam maupun antar bahasa serta dapat konteks untuk gkungan kelompok budaya. mengenali risiko memahami dan n dalam dalam berkomunikasi meningkatkan tertentu. antar budaya. komunikasi antar budaya yang berbeda-beda. 46

Mempertimbangk Menjalin interaksi Mengekspresikan Mengekspresik an dan sosial yang positif pandangannya pandangannya menumbuhkan dalam lingkungan terhadap topik yang topik yang umu berbagai keluarga dan umum dan dapat mengide perspektif sekolah mendengarkan sudut sudut pandang pandang orang lain lain. Mendenga yang berbeda dari membayangka dirinya dalam pandang orang lingkungan keluarga berbeda dari d dan sekolah situasi di ranah keluarga, dan l sekitar. Elemen refleksi dan bertanggung Refleksi terhadap Menunjukkan Menyebutkan apa Menyebutkan a pengalaman kesadaran untuk yang telah dipelajari telah dipelajar kebinekaan menerima teman tentang orang lain dari orang lain dari yang berbeda interaksinya dengan interaksinya de budaya dengan kemajemukan kemajemukan bermain bersama. budaya di lingkungan lingkungan sek sekolah dan rumah

kan Membandingkan Menjelaskan Menyajikan pandangan a terhadap beragam perspektif asumsi-asumsi yang yang seimbang um dan untuk memahami mendasari perspektif mengenai entifikasi permasalahan tertentu. permasalahan yang g orang sehari-hari. Membayangkan dan dapat menimbulkan arkan dan Membayangkan dan mendeskripsikan pertentangan an sudut mendeskripsikan perasaan serta pendapat. g lain yang situasi komunitas yang motivasi komunitas Memperlakukan orang dirinya pada berbeda dengan yang berbeda dengan lain dan budaya yang h sekolah, dirinya ke dalam dirinya yang berada berbeda darinya dalam lingkungan situasi dirinya dalam dalam situasi yang posisi setara dengan konteks lokal dan sulit. diri dan budayanya, regional. serta bersedia memberikan pertolongan ketika orang lain berada dalam situasi sulit. jawab terhadap pengalaman kebinekaan apa yang Menjelaskan apa yang Merefleksikan secara Merefleksikan secara ri tentang telah dipelajari dari kritis gambaran kritis dampak dari i interaksi dan berbagai kelompok pengalaman hidup di engan pengalaman dirinya budaya yang ditemui lingkungan yang budaya di dalam lingkungan dan cara meresponnya. beragam terkait kitar. yang beragam dengan perilaku, kepercayaan serta tindakannya terhadap orang lain. 47

Menghilangkan Mengenali mengenali perbedaan Mengkonfirma stereotip dan orang-orang di tiap orang atau mengklarifikas prasangka sekitarnya kelompok dan dan prasangka berdasarkan menganggapnya dimilikinya ten ciri-ciri atau sebagai kewajaran atau kelompok atribut tertentu sekitarnya untu mendapatkan pemahaman ya baik Menyelaraskan Mengetahui Mengidentifikasi Mengenali bah perbedaan adanya perbedaan-perbedaan perbedaan bud budaya budaya-budaya budaya yang konkrit di mempengaruh yang berbeda di lingkungan sekitar pemahaman lingkungan antarindividu. sekitar. Elemen Be

asi dan Mengkonfirmasi dan Mengkonfirmasi, Mengkritik dan si stereotip mengklarifikasi mengklarifikasi dan menolak stereotip a yang stereotip dan menunjukkan serta prasangka ntang orang prasangka yang sikapmenolak tentang gambaran kdi dimilikinya tentang stereotip serta identitas kelompok uk orang atau kelompok prasangka tentang dan suku bangsa serta ang lebih di sekitarnya untuk gambaran identitas berinisiatif mengajak mendapatkan kelompok dan suku orang lain untuk hwa pemahaman yang bangsa. menolak stereotip dan daya lebih baik serta prasangka. hi mengidentifikasi Mengidentifikasi dan pengaruhnya terhadap menyampaikan isu-isu Mengetahui tantangan individu dan kelompok tentang penghargaan dan keuntungan hidup di lingkungan terhadap keragaman dalam lingkungan sekitarnya dan kesetaraan dengan budaya yang budaya. beragam, serta Mencari titik temu nilai memahami pentingnya budaya yang beragam kerukunan antar untuk menyelesaikan budaya dalam permasalahan kehidupan bersama bersama. yang harmonis.  erkeadilan Sosial 48

Aktif membangun Menjalin Menjalin pertemanan Mengidentifika masyarakat yang pertemanan tanpa memandang berkontribusi t inklusif, adil, dan tanpa perbedaan agama, lingkungan sek berkelanjutan memandang suku, ras, jenis rumah dan ling perbedaan diri kelamin, dan sekitarnya yan dan temannya perbedaan lainnya, adil dan berkel dan mengenal masalah-masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan di lingkungan sekitarnya Berpartisipasi Mulai Mengidentifikasi Berpartisipasi dalam proses berpartisipasi pilihan-pilihan menentukan be pengambilan menentukan berdasarkan pilihan untuk k keputusan beberapa pilihan kebutuhan dirinya dan bersama berda bersama untuk keperluan orang lain ketika kriteria sederha bersama dalam membuat keputusan lingkungan kecil Memahami peran Mulai mengenali Mengidentifikasi Memahami kon individu dalam keberadaan dan peran, hak dan dan kewajiban demokrasi perannya dalam kewajiban warga implikasinya te lingkungan dalam masyarakat perilakunya. keluarga dan demokratis sekolah

asi cara Membandingkan Mengidentifikasi Berinisiatif melakukan terhadap beberapa tindakan dan masalah yang ada di suatu tindakan kolah, praktik perbaikan sekitarnya sebagai berdasarkan gkungan lingkungan sekolah akibat dari pilihan identifikasi masalah ng inklusif, yang inklusif, adil, dan yang dilakukan oleh untuk mempromosikan lanjutan berkelanjutan, dengan manusia, serta keadilan, keamanan mempertimbangkan dampak masalah ekonomi, menopang eberapa dampaknya secara tersebut terhadap ekologi dan demokrasi keperluan jangka panjang sistem ekonomi, sosial sambil menghindari asarkan terhadap manusia, dan lingkungan, serta kerugian jangka ana alam, dan masyarakat mencari solusi yang panjang terhadap memperhatikan manusia, alam nsep hak Berpartisipasi dalam prinsip-prinsip ataupun masyarakat. n, serta menentukan kriteria keadilan terhadap erhadap yang disepakati manusia, alam dan Berpartisipasi bersama untuk masyarakat menentukan pilihan menentukan pilihan dan keputusan untuk dan keputusan untuk Berpartisipasi dalam kepentingan bersama kepentingan bersama menentukan kriteria melalui proses dan metode yang bertukar pikiran secara Memahami konsep hak disepakati bersama cermat dan terbuka dan kewajiban, serta untuk menentukan secara mandiri implikasinya terhadap pilihan dan keputusan perilakunya. untuk kepentingan Memahami konsep hak Menggunakan konsep bersama melalui dan kewajiban, serta ini untuk menjelaskan proses bertukar pikiran implikasinya terhadap perilaku diri dan orang secara cermat dan ekspresi dan sekitarnya terbuka dengan perilakunya. Mulai panduan pendidik mencari solusi untuk dilema terkait konsep Memahami konsep hak hak dan kewajibannya. dan kewajiban serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai aktif mengambil sikap dan langkah untuk melindungi hak orang/kelompok lain. 49



50

BERGOTONG-ROYONG Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah, dan ringan. Kemampuan itu didasari oleh di antaranya sifat adil, hormat kepada sesama manusia, bisa diandalkan, bertanggung jawab, peduli, welas asih, murah hati. Kemampuan ini juga didasari oleh asas demokrasi Pancasila. Kemampuan gotong royong pada Pelajar Indonesia membuatnya berkolaborasi dengan pelajar lainnya untuk memikirkan dan secara proaktif mengupayakan pencapaian kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang yang ada dalam masyarakatnya. Ia juga menyadari bahwa keberhasilan dirinya tidak dapat dicapai tanpa peran orang lain. Kemampuan gotong royong Pelajar Indonesia menunjukkan bahwa ia peduli terhadap lingkungannya dan ingin berbagi dengan anggota komunitasnya untuk saling meringankan beban dan menghasilkan mutu kehidupan yang lebih baik. Kemampuan bergotong royong membuat pelajar Indonesia mampu menjadi warga negara yang demokratis, terlibat aktif di masyarakat dalam memajukan demokrasi bangsa. Pelajar Indonesia memiliki kesadaran bahwa sebagai bagian dari kelompok ia perlu terlibat, bekerja sama, dan saling membantu dalam berbagai kegiatan yang bertujuan mensejahterakan dan membahagiakan masyarakat. Ia sadar bahwa manusia tidak hidup sendiri dan hanya dapat hidup layak jika bersama dengan orang lain dalam lingkungan sosial, sehingga ia memahami bahwa tindak-tanduk dirinya akan berdampak pada orang lain. Ia mendahulukan kewajiban daripada hak dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi sambil tetap menjaga keseimbangan antara kewajiban dan hak. Lebih jauh lagi, ia sadar bahwa manusia dapat memiliki kehidupan yang baik hanya jika saling berbagi. Hal ini membuatnya menjaga hubungan baik dan menyesuaikan diri dengan orang lain dalam masyarakat. Pelajar Indonesia juga menyadari perannya dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable development), mampu dan mau mengambil peran dalam pembangungan berkelanjutan demi tercapainya kebahagiaan (well-being) dan kesejahteraan (welfare) masyarakat Indonesia. Dengan kesadaran itu, perlajar Indonesia berusaha terus menerus memberikan kontribusi pada bangsa dan masyarakat. Didorong oleh kemauannya bergotong-royong, Pelajar Indonesia selalu berusaha melihat kekuatan-kekuatan yang dimiliki setiap orang di sekitarnya, yang dapat memberi manfaat bersama. Ia memiliki keterampilan interpersonal yang baik, selalu berupaya mencegah terjadinya konflik, dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Ia berusaha menemukan titik temu di antara pihak-pihak yang bertikai. Ia menghindari pembahasan atau pertentangan untuk hal-hal kecil, sebaliknya mencari hal-hal yang dapat dipertemukan dan dipadukan dari berbagai pihak guna memperoleh hasil yang lebih baik. Ia 51

juga tidak berlebihan dan berusaha menempatkan segala sesuatu sesuai tempat dan porsinya. Pelajar Indonesia menghargai pencapaian dan kontribusi orang lain. Ia menghargai keputusan bersama dan berusaha untuk membuat keputusan melalui musyawarah untuk mufakat. Ia percaya ada maksud baik orang lain dan menghindarkan dirinya dari prasangka buruk. Ia juga menaati kesepakatan bersama, saling percaya, rela berkorban, mau melayani dan menerima pelayanan orang lain, serta berusaha membangun atmosfer yang menyenangkan. Dengan itu semua, pelajar Indonesia ikut menjaga persatuan internal bangsa Indonesia. Elemen-elemen kunci dari bergotong-royong adalah: ● Kolaborasi. Pelajar Indonesia memiliki kemampuan kolaborasi, yaitu kemampuan untuk bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif terhadap orang lain. Ia terampil untuk bekerja sama dan melakukan koordinasi demi mencapai tujuan bersama dengan mempertimbangkan keragaman latar belakang setiap anggota kelompok. Ia mampu merumuskan tujuan bersama, menelaah kembali tujuan yang telah dirumuskan, dan mengevaluasi tujuan selama proses bekerja sama. Ia juga memiliki kemampuan komunikasi, yaitu kemampuan mendengar dan menyimak pesan dan gagasan orang lain, menyampaikan pesan dan gagasan secara efektif, mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi, dan memberikan umpan-balik secara kritis dan positif. Pelajar Indonesia juga menyadari bahwa ada saling-ketergantungan yang positif antar-orang. Melalui kesadaran ini, ia memberikan kontribusi optimal untuk meraih tujuan bersama. Ia menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya semaksimal mungkin dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan anggota lain dalam kelompoknya. ● Kepedulian. Pelajar Indonesia memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi di lingkungan fisik dan sosial. Ia tanggap terhadap kondisi yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi yang lebih baik. Ia merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain, memahami perspektif mereka, dan menumbuhkan hubungan dengan orang dari beragam budaya yang menjadi bagian penting dari kebinekaan global. Ia memiliki persepsi sosial yang baik sehingga ia memahami mengapa orang lain bereaksi tertentu dan melakukan tindakan tertentu. Ia memahami dan menghargai lingkungan sosialnya, serta menghasilkan situasi sosial yang sejalan dengan pemenuhan kebutuhan berbagai pihak dan pencapaian tujuan. 52

● Berbagi. Pelajar Indonesia memiliki kemampuan berbagi, yaitu memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat. Melalui kemampuan berbagi, ia mampu dan mau memberi serta menerima hal yang dianggap berharga kepada/dari teman sebaya, orang-orang di lingkungan sekitarnya, dan lingkungan yang lebih luas. Ia mengupayakan diri dan kelompoknya untuk memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang membutuhkan baik di lingkungannya maupun di masyarakat yang lebih luas (negara dan dunia). 53

Tabel 4. Alur Perkembangan Dimensi Bergotong-Royong Sub-elemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A Di Akhir Fase PAUD, anak (Kelas 1-2, usia 6-8 (Kelas 3-4, usia tahun) pelajar tahun), pelaj Kerja sama Terbiasa bekerja Menerima dan Elemen bersama dalam melaksanakan tugas melakukah serta peran yang Menampilkan kegiatan dengan diberikan kelompok tindakan yang se kelompok dalam sebuah dengan harapan (melibatkan dua kegiatan bersama. tujuan kelompok atau lebih orang). Komunikasi Menyimak Memahami informasi Memahami inform untuk informasi sederhana dari yang disampaika mencapai sederhana dan orang lain dan (ungkapan pikira tujuan mengungkapkan menyampaikan perasaan, dan bersama nya dalam informasi sederhana keprihatinan) ora bahasa lisan kepada orang lain lain dan menggunakan menyampaikan kata-katanya sendiri. informasi secara akurat menggun

eB Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D Di Akhir Fase E a 8-10 5-6, usia 10-12 tahun), (Jenjang SMP, usia (Jenjang SMA/SMK, jar 13-15 tahun), pelajar usia 16-18 tahun) pelajar Menyelaraskan pelajar n kolaborasi tindakan sendiri dengan tindakan Membangun tim dan esuai Menunjukkan orang lain untuk mengelola kerjasama dan ekspektasi (harapan) melaksanakan untuk mencapai k. positif kepada orang kegiatan dan tujuan bersama sesuai lain dalam rangka mencapai tujuan dengan target yang mencapai tujuan kelompok di sudah ditentukan. kelompok di lingkungan lingkungan sekitar, sekitar (sekolah dan serta memberi rumah). semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama. masi Memahami informasi Memahami informasi, Aktif menyimak untuk an dari berbagai sumber gagasan, emosi, memahami dan an, dan menyampaikan keterampilan dan menganalisis ang pesan menggunakan keprihatinan yang informasi, gagasan, berbagai simbol dan diungkapkan oleh emosi, keterampilan nakan media secara efektif orang lain dan keprihatinan yang kepada orang lain untuk menggunakan disampaikan oleh berbagai simbol dan orang lain dan media secara efektif, kelompok 54

Sub-elemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A Di Akhir Fase PAUD, anak (Kelas 1-2, usia 6-8 (Kelas 3-4, usia tahun) pelajar tahun), pelaj berbagai simbol media Saling-keterg Mengenali dan Mengenali Menyadari bahw antungan menyampaikan kebutuhan-kebutuha setiap orang positif kebutuhan-kebut n diri sendiri yang membutuhkan or uhan diri sendiri memerlukan orang lain dalam meme dan orang lain lain dalam kebutuhannya da pemenuhannya. perlunya saling membantu

eB Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D Di Akhir Fase E a 8-10 5-6, usia 10-12 tahun), (Jenjang SMP, usia (Jenjang SMA/SMK, jar 13-15 tahun), pelajar usia 16-18 tahun) pelajar dan serta pelajar mencapai tujuan memanfaatkannya bersama untuk meningkatkan menggunakan kualitas hubungan berbagai simbol dan interpersonal guna media secara efektif, mencapai tujuan serta menggunakan bersama. berbagai strategi komunikasi untuk menyelesaikan masalah guna mencapai berbagai tujuan bersama. wa Menyadari bahwa Mendemonstrasikan Menyelaraskan meskipun setiap orang kegiatan kelompok kapasitas kelompok rang memiliki otonominya yang menunjukkan agar para anggota enuhi masing-masing, setiap bahwa anggota kelompok dapat an orang membutuhkan kelompok dengan saling membantu satu orang lain dalam kelebihan dan sama lain memenuhi memenuhi kekurangannya kebutuhan mereka kebutuhannya. masing-masing perlu baik secara individual dan dapat saling maupun kolektif. membantu memenuhi kebutuhan. 55

Sub-elemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A Di Akhir Fase PAUD, anak (Kelas 1-2, usia 6-8 (Kelas 3-4, usia tahun) pelajar tahun), pelaj Koordinasi Melaksanakan Melaksanakan Menyadari bahw Sosial aktivitas bermain aktivitas kelompok dirinya memiliki p sesuai dengan sesuai dengan yang berbeda de kesepakatan kesepakatan orang lain/teman bersama dan bersama dengan serta mengetahu saling bimbingan, dan konsekuensi pera mengingatkan saling mengingatkan terhadap keterca adanya adanya kesepakatan tujuan. kesepakatan tersebut. tersebut. Tanggap Mulai mengenali Peka dan Elemen terhadap dan mengapresiasi lingkungan mengapresiasi orang-orang di Peka dan Sosial orang-orang di lingkungan sekitar, mengapresiasi rumah dan kemudian orang-orang di sekolah, untuk melakukan tindakan lingkungan sekit merespon sederhana untuk kemudian melak kebutuhan di mengungkapkannya. tindakan untuk rumah dan menjaga keselar sekolah. dalam berelasi dengan orang lai

eB Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D Di Akhir Fase E a 8-10 5-6, usia 10-12 tahun), (Jenjang SMP, usia (Jenjang SMA/SMK, jar 13-15 tahun), pelajar usia 16-18 tahun) pelajar wa Membagi peran dan pelajar peran Menyelaraskan menyelaraskan engan tindakannya sesuai tindakan dalam Menyelaraskan dan nnya, dengan perannya dan kelompok serta menjaga tindakan diri ui mempertimbangkan menjaga tindakan dan anggota annya peran orang lain untuk agar selaras untuk kelompok  agar sesuai apaian mencapai tujuan mencapai tujuan antara satu dengan bersama. bersama. lainnya serta menerima konsekuensi tindakannya dalam rangka mencapai tujuan bersama. n kepedulian tar, Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap kukan lingkungan sosial lingkungan sosial lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan sesuai dengan sesuai dengan rasan peran sosialnya dan tuntutan peran tuntutan peran menjaga keselarasan sosialnya dan sosialnya dan dalam berelasi dengan berkontribusi sesuai berkontribusi sesuai orang lain. dengan kebutuhan dengan kebutuhan masyarakat. masyarakat untuk menghasilkan in. keadaan yang lebih baik. 56

Sub-elemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A Di Akhir Fase PAUD, anak (Kelas 1-2, usia 6-8 (Kelas 3-4, usia tahun) pelajar tahun), pelaj Persepsi Mengenali Mengenali berbagai Memahami berba sosial berbagai reaksi reaksi orang lain di alasan orang lain orang lain di lingkungan sekitar menampilkan res lingkungan dan penyebabnya. tertentu sekitar. Mulai Memberi dan Eleme membiasakan menerima hal yang untuk berbagi dianggap berharga Memberi dan kepada dan penting menerima hal ya orang-orang di kepada/dari dianggap penting sekitar. orang-orang di berharga kepada lingkungan sekitar. orang-orang di lingkungan sekit baik yang dikena maupun tidak dik

eB Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D Di Akhir Fase E a 8-10 5-6, usia 10-12 tahun), (Jenjang SMP, usia (Jenjang SMA/SMK, jar 13-15 tahun), pelajar usia 16-18 tahun) pelajar agai Menggunakan pelajar n Menerapkan pengetahuan tentang spon pengetahuan mengenai sebab dan alasan Melakukan tindakan berbagai reaksi orang orang lain yang tepat agar orang lain dan penyebabnya menampilkan reaksi lain merespon sesuai dalam konteks keluarga, tertentu untuk dengan yang sekolah, serta menentukan tindakan diharapkan dalam pertemanan dengan yang tepat agar orang rangka penyelesaian sebaya. lain menampilkan pekerjaan dan respon yang pencapaian tujuan. diharapkan. en Berbagi ang Memberi dan menerima Mengupayakan Mengupayakan g dan hal yang dianggap memberi hal yang memberi hal yang a/dari penting dan berharga dianggap penting dan dianggap penting dan kepada/dari berharga kepada berharga kepada tar orang-orang di masyarakat yang orang-orang yang al lingkungan membutuhkan membutuhkan di kenal. luas/masyarakat baik bantuan di sekitar masyarakat yang lebih yang dikenal maupun tempat tinggal luas (negara, dunia). tidak dikenal. 57

MANDIRI Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang memiliki prakarsa atas pengembangan diri dan prestasinya dengan didasari pada pengenalan akan kekuatan maupun keterbatasan dirinya serta situasi yang dihadapi, dan bertanggung jawab atas proses dan hasilnya. Pelajar Indonesia mampu menetapkan tujuan pengembangan diri dan prestasinya secara realistis, menyusun rencana strategis untuk mencapainya, gigih dan giat dalam mewujudkan rencana tersebut, serta bertindak atas kehendak dan prakarsa dirinya tanpa perasaan terpaksa karena adanya tuntutan atau desakan dari orang lain. Pelajar yang mandiri mampu mengelola pikiran, perasaan, dan tindakannya agar tetap optimal untuk mencapai tujuan pengembangan diri dan prestasinya, baik yang dilakukan sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain. Adanya tujuan untuk mengembangkan diri membuatnya mampu memilih hal-hal yang baik bagi dirinya seperti upaya untuk senantiasa mengolah raganya dan hidup dengan sehat, meregulasi emosi dan menanamkan nilai moral dalam dirinya, serta memiliki kehendak untuk terus meningkatkan kualitas dirinya secara seimbang. Pelajar mandiri senantiasa melakukan evaluasi dan berkomitmen untuk terus mengembangkan dirinya agar dapat menyesuaikan diri terhadap berbagai tantangan yang dihadapinya sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada lingkup lokal maupun global. Hal ini secara otomatis membuat dirinya termotivasi untuk berprestasi dan melakukan yang terbaik yang dimampunya dalam segala hal. Pelajar mandiri memiliki dorongan belajar yang berasal dari dalam dirinya sehingga akan merasakan beberapa keuntungan, seperti performa yang baik, terlibat secara penuh dalam aktivitas pengembangan diri dan pencapaian prestasi, merasakan emosi positif, mempersepsikan dirinya kompeten, dan berorientasi pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan serta prestasi. Pelajar mandiri proaktif membuat pilihan berdasarkan realita menurut pandangan mereka dengan mempertimbangkan dan mengelola resikonya, bukan hanya sebagai penerima yang pasif. Pelajar mandiri juga mampu menetapkan tujuan, memilih metode yang efektif dan efisien untuk mencapainya, mengendalikan diri untuk mencapainya, serta memantau dan mengevaluasi kemajuan yang dicapai. Ketika mengalami hambatan, ia akan berusaha mengatasi hambatan yang ditemui secara adaptif. Dengan demikian ia terus berkembang dan memperoleh kemajuan yang berkelanjutan. Pelajar yang mandiri merasakan kebutuhan dan kemanfaatan menjadi pembelajar sepanjang hayat. 58

Elemen-elemen kunci dari mandiri adalah: ● Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi. Pelajar Indonesia yang mandiri senantiasa melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi mencakup refleksi terhadap kondisi diri, baik kelebihan maupun keterbatasan dirinya, serta situasi dan tuntutan perkembangan yang dihadapi. Hal ini akan membuat ia mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi. Kesadaran tersebut akan membantunya untuk dapat menetapkan tujuan pengembangan diri yang sesuai dengan kondisi diri dan situasi yang dihadapi, memilih strategi yang sesuai, serta mengantisipasi tantangan dan hambatan yang mungkin terjadi. ● Regulasi diri. Pelajar Indonesia yang mandiri mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan dirinya baik di bidang akademik maupun non akademik. Ia mampu menetapkan tujuan pengembangan dirinya serta merencanakan strategi untuk mencapainya dengan didasari penilaian atas kemampuan dirinya dan tuntutan situasi yang dihadapinya. Pelaksanaan aktivitas pengembangan diri dapat dikendalikan olehnya sekaligus menjaga perilaku dan semangat agar tetap optimal untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Ia senantiasa memantau dan mengevaluasi upaya yang dilakukan dan hasil yang dicapainya. Ketika menemui permasalahan dalam belajar, ia tidak mudah menyerah dan akan berusaha mencari strategi atau metode yang lebih sesuai untuk menunjang keberhasilan pencapaian tujuannya. 59

Tabel 5. Alur Perkembangan Dimensi Mandiri Sub-elemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase Di Akhir Fase B PAUD, anak A (Kelas 1-2, (Kelas 3-4, usia usia 6-8 8-10 tahun), tahun) pelajar pelajar Elemen Pemahaman diri d Mengenali Mengenali Mengidentifika Mengidentifikasi M kualitas dan kemampuan si dan kemampuan, p minat diri dan menggambark prestasi, dan d serta minat/kesukaan an ketertarikannya p tantangan diri serta kemampuan, serta tantangan h yang dihadapi menerima prestasi, dan yang dihadapi m keberadaaan ketertarikanny berdasarkan k dan keunikan a secara kejadian-kejadian in diri sendiri subjektif yang dialaminya d dalam kehidupan m sehari-hari. ta d u o

Di Akhir Fase C Di Akhir Fase D Di Akhir Fase E (Jenjang (Kelas 5-6, usia (Jenjang SMP, usia SMA/SMK, usia 16-18 10-12 tahun), 13-15 tahun), tahun) pelajar pelajar pelajar dan situasi yang dihadapi Menggambarkan Membuat penilaian Mengidentifikasi kekuatan pengaruh kualitas yang realistis dan tantangan-tantangan dirinya terhadap terhadap kemampuan yang akan dihadapi pada pelaksanaan dan dan minat , serta konteks pembelajaran, hasil belajar; serta prioritas sosial dan pekerjaan yang mengidentifikasi pengembangan diri akan dipilihnya di masa kemampuan yang berdasarkan depan. ngin dikembangkan pengalaman belajar dengan dan aktivitas lain mempertimbangkan yang dilakukannya. antangan yang dihadapinya dan umpan balik dari orang dewasa 60

Mengembang Menceritakan Melakukan Melakukan M kan refleksi pengalaman refleksi untuk refleksi untuk u diri belajarnya di mengidentifika mengidentifikasi m rumah maupun si kekuatan kekuatan, fa di sekolah. dan kelemahan, dan d kelemahan, prestasi dirinya, lu serta prestasi serta situasi yang d dirinya. dapat m mendukung dan m menghambat b pembelajaran dan m pengembangan d dirinya m c m k Elemen Re Regulasi Mengenali Mengidentifika Mengetahui M emosi emosi-emosi si perbedaan adanya pengaruh p yang dirasakan emosi yang orang lain, situasi, y dan situasi dirasakannya dan peristiwa d yang dan yang terjadi te menyebabkan- situasi-situasi terhadap emosi b nya, serta mulai yang yang in belajar menyebabkan dirasakannya; o mengeskpresik -nya; serta serta berupaya m an emosi secara mengekspresi- untuk y wajar kan secara mengekspresikan m wajar emosi secara a tepat dengan m

Melakukan refleksi Memonitor kemajuan Melakukan refleksi untuk belajar yang dicapai terhadap umpan balik dari mengidentifikasi serta memprediksi teman, guru, dan orang aktor-faktor di tantangan pribadi dewasa lainnya, serta dalam maupun di dan akademik yang informasi-informasi karir uar dirinya yang akan muncul yang akan dipilihnya untuk dapat berlandaskan pada menganalisis karakteristik mendukung/mengha pengalamannya dan keterampilan yang mbatnya dalam untuk dibutuhkan dalam belajar dan mempertimbangkan menunjang atau mengembangkan strategi belajar yang menghambat karirnya di diri; serta sesuai. masa depan. mengidentifikasi cara-cara untuk mengatasi kekurangannya. egulasi Diri Memahami dan Mengendalikan dan memprediksi menyesuaikan emosi yang Memahami konsekuensi dari dirasakannya secara tepat perbedaan emosi emosi dan ketika menghadapi situasi yang dirasakan dan pengekspresiannya yang menantang dan dampaknya dan menyusun menekan pada konteks erhadap proses langkah-langkah belajar, relasi, dan belajar dan untuk mengelola pekerjaan. nteraksinya dengan emosinya dalam orang lain; serta pelaksanaan belajar 61 mencoba cara-cara dan berinteraksi yang sesuai untuk dengan orang lain. mengelola emosi agar dapat menunjang aktivitas

mempertimbangk b an perasaan dan in kebutuhan orang o lain disekitarnya Penetapan Menceritakan Menetapkan Menjelaskan M aktivitas yang target belajar pentingnya (k tujuan akan dilakukan dan memiliki tujuan k belajar, untuk merencanakan dan berkomitmen a prestasi, dan menyelesaikan waktu dan dalam d pengembang tugas yang tindakan mencapainya m an diri serta diberikan belajar yang serta rencana akan mengeksplorasi b strategis dilakukannya. langkah-langkah d untuk yang sesuai untuk p mencapainya mencapainya d m s m Menunjukkan Mencoba Berinisiatif Mempertimbangk M inisiatif dan mengerjakan untuk an, memilih dan p bekerja secara berbagai tugas mengerjakan mengadopsi s mandiri sederhana tugas-tugas berbagai strategi in dengan rutin secara dan m pengawasan mandiri mengidentifikasi d dan dukungan dibawah sumber bantuan p orang dewasa pengawasan yang diperlukan p dan dukungan serta berinisiatif d orang dewasa menjalankannya untuk mendapatkan

belajar dan nteraksinya dengan orang lain. Menilai faktor-faktor Merancang strategi Mengevaluasi efektivitas kekuatan dan yang sesuai untuk strategi pembelajaran kelemahan) yang menunjang digunakannya, serta ada pada dirinya pencapaian tujuan dalam upaya menetapkan tujuan mencapai tujuan belajar, prestasi, belajar, prestasi, dan dan pengembangan diri belajar, prestasi, pengembangan diri secara spesifik dan dan dengan merancang strategi yang pengembangan mempertimbangka sesuai untuk menghadapi dirinya serta n kekuatan dan mencoba berbagai kelemahan dirinya, tantangan-tantangan yang strategi untuk serta situasi yang akan dihadapi pada konteks mencapainya. dihadapi. pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa depan. Memahami arti Mengkritisi efektivitas Menentukan prioritas penting bekerja dirinya dalam bekerja pribadi, berinisiatif mencari secara mandiri serta secara mandiri dan mengembangkan nisiatif untuk dengan pengetahuan dan melakukannya mengidentifikasi keterampilan yang spesifik dalam menunjang hal-hal yang sesuai tujuan di masa pembelajaran dan menunjang maupun depan. pengembangan menghambat dalam dirinya mencapai tujuan. 62

hasil belajar yang diinginkan. Mengembang Mengatur diri Melaksanakan Menjelaskan M kan agar dapat kegiatan pentingnya fa pengendalian menyelesaikan belajar di mengatur diri d dan disiplin kegiatannya kelas dan secara mandiri m diri hingga tuntas. menyelesaikan dan mulai k tugas-tugas menjalankan m dalam waktu kegiatan dan d yang telah tugas yang telah a disepakati. sepakati secara p mandiri d Percaya diri, Berani Berani Tetap bertahan M mencoba dan mengerjakan m tangguh mencoba, adaptif tugas ketika m (resilient), adaptif dalam menghadapi dihadapkan b dan adaptif situasi baru, situasi baru dengan d dan mencoba serta bertahan tantangan dan u untuk tidak mengerjakan berusaha d mudah tugas-tugas menyesuaikan p menyerah saat yang strateginya ketika y mendapatkan disepakati upaya tantangan hingga tuntas sebelumnya tidak berhasil.

Mengidentifikasi Berkomitmen dan Melakukan aktor-faktor yang menjaga konsistensi tindakan-tindakan secara dapat pencapaian tujuan konsisten guna mencapai mempengaruhi yang telah tujuan karir dan kemampuan dalam direncanakannya pengembangan dirinya di mengelola diri untuk mencapai masa depan, serta dalam pelaksanaan tujuan belajar dan berusaha mencari dan aktivitas belajar dan pengembangan diri melakukan alternatif pengembangan yang diharapkannya tindakan lain yang dapat dirinya. dilakukan ketika menemui hambatan. Menyusun, Membuat rencana Menyesuaikan dan mulai menyesuaikan, dan baru dengan menjalankan rencana dan mengujicobakan mengadaptasi, dan strategi pengembangan berbagai strategi memodifikasi strategi dirinya dengan dan cara kerjanya yang sudah dibuat mempertimbangkan minat untuk membantu ketika upaya dan tuntutan pada konteks dirinya dalam sebelumnya tidak belajar maupun pekerjaan penyelesaian tugas berhasil, serta yang akan dijalaninya di yang menantang menjalankan kembali masa depan, serta tugasnya dengan berusaha untuk mengatasi keyakinan baru. tantangan-tantangan yang ditemui. 63



64

BERNALAR KRITIS Pelajar Indonesia bernalar secara kritis dalam upaya mengembangkan dirinya dan menghadapi tantangan, terutama tantangan di abad 21. Pelajar Indonesia yang bernalar kritis berpikir secara adil sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan banyak hal berdasarkan data dan fakta yang mendukung. Pelajar Indonesia yang bernalar kritis mampu memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Selanjutnya, ia mampu menyampaikannya secara jelas dan sistematis. Selain itu, pelajar yang bernalar kritis memiliki kemampuan literasi, numerasi, serta memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini membuat Pelajar Indonesia mampu mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan. Berbekal kemampuan nalar kritis, pelajar Indonesia mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi pelbagai persoalan yang dihadapi, baik di lingkungan belajar maupun di kehidupan nyata. Lebih jauh lagi, pelajar Indonesia yang bernalar kritis mampu melihat suatu hal dari berbagai perspektif dan terbuka terhadap pembuktian baru, termasuk pembuktian yang dapat menggugurkan pendapat yang semula diyakini. Kemampuan ini dapat mengarahkan pelajar Indonesia menjadi pribadi yang memiliki pemikiran terbuka sehingga ia mau memperbaiki pendapat serta selalu menghargai orang lain. Selain itu, pelajar Indonesia yang bernalar kritis dapat berpikir secara sistematis dan saintifik, menarik kesimpulan dari fakta yang ada, dan memecahkan masalah. Kemampuan ini mengarahkan pelajar Indonesia menjadi pribadi yang bertanggung jawab penuh terhadap keputusan yang diambil dengan tepat dan senantiasa berkontribusi aktif dalam mencari solusi suatu permasalahan. Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar yang berilmu, yaitu cinta pada ilmu pengetahuan dan memperkuat pengetahuan dan kemampuannya di berbagai disiplin ilmu. Ia mengembangkan kebiasaan mencari tahu dan menyelidik secara etis untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya tersebut. Selanjutnya, ia menggunakan ilmu tersebut untuk menguatkan kemampuan bernalar kritis. Pada akhirnya, ia akan menjadi sosok yang menghargai ilmu pengetahuan. 65

Elemen-elemen kunci dari bernalar kritis adalah: ● Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan. Pelajar Indonesia memproses gagasan dan informasi, baik dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Ia memiliki rasa keingintahuan yang besar, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah informasi tersebut. Ia juga mampu membedakan antara isi informasi atau gagasan dari penyampainya. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengumpulkan data atau fakta yang berpotensi menggugurkan opini atau keyakinan pribadi. Berbekal kemampuan tersebut, Pelajar Indonesia dapat mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang relevan dan akurat. ● Menganalisis dan mengevaluasi penalaran. Pelajar Indonesia menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan. Ia mampu menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Akhirnya, ia dapat membuktikan penalarannya dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan. ● Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri. Pelajar Indonesia melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemikirannya sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan. Ia menyadari proses berpikirnya beserta putusan yang pernah dihasilkannya, dan menyadari perkembangan serta keterbatasan daya pikirnya. Hal ini membuatnya menyadari bahwa ia dapat terus mengembangkan kapasitas dirinya melalui proses refleksi, usaha memperbaiki strategi, dan gigih dalam mengujicoba berbagai alternatif solusi. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk 66

mengubah opini atau keyakinan pribadi tersebut jika memang bertentangan dengan bukti yang ada. 67

Tabel 6. Alur Perkembangan Dimensi Bernalar Kritis Sub-elemen Di Akhir Di Akhir Fase Di Akhir Fase B Di Fase PAUD, A (Kelas 1-2, (Kelas 3-4, usia (Ke 10 anak usia 6-8 8-10 tahun), tahun) pelajar pelajar Elemen memperoleh dan memp Mengajukan Bertanya Mengajukan Mengajukan Meng pertanyaan untuk pertanyaan pertanyaan perta memenuhi untuk untuk mem rasa ingin menjawab mengidentifikasi berba tahu keingintahuann suatu dan u terhadap diri ya dan untuk permasalahan mena dan mengidentifika dan peng lingkunganny si suatu mengkonfirmasi a. permasalahan pemahaman mengenai terhadap suatu dirinya dan permasalahan lingkungan mengenai sekitarnya. dirinya dan lingkungan sekitarnya. Mengidentifika Mengidentifi Mengidentifika Mengumpulkan, Meng si, kasi dan si dan mengklasifikasik meng mengklarifikasi mengolah mengolah an, mem , dan mengolah informasi dan informasi dan membandingkan dan m informasi dan gagasan gagasan dan memilih inform gagasan sederhana. informasi dan berba gagasan dari serta inform

Akhir Fase C Di Akhir Fase D Di Akhir Fase E (Jenjang elas 5-6, usia (Jenjang SMP, usia SMA/SMK, usia 16-18 tahun) 0-12 tahun), 13-15 tahun), pelajar pelajar pelajar proses informasi dan gagasan gajukan Mengajukan Mengajukan pertanyaan untuk anyaan untuk pertanyaan untuk menganalisis secara kritis mbandingkan klarifikasi dan permasalahan yang kompleks agai informasi interpretasi dan abstrak. untuk informasi, serta ambah mencari tahu getahuannya. penyebab dan konsekuensi dari informasi tersebut. gumpulkan, Mengidentifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta gklasifikasikan, mengklarifikasi, dan menganalisis gagasan dan mbandingkan, menganalisis informasi yang kompleks dan memilih informasi yang abstrak dari berbagai sumber. masi dari relevan serta Memprioritaskan suatu gagasan agai sumber, memprioritaskan yang paling relevan dari hasil a memperjelas masi dengan 68

berbagai bimb sumber. dewa Elemen menganalisis dan mengeval Menyebutka Melakukan Menjelaskan Menj n alasan dari penalaran alasan yang yang pilihan atau konkrit dan relevan dalam akura keputusanny memberikan penyelesaian peny a alasan dalam masalah dan masa menyelesaikan pengambilan peng masalah dan keputusan kepu mengambil keputusan Elemen refleksi pemikira Merefleksi dan Menyampaik Menyampaikan Menyampaikan Mem mengevaluasi an apa yang apa yang apa yang dari h pemikirannya dipikirkan sedang sedang dipik sendiri dengan dipikirkan dipikirkan dan meny singkat secara menjelaskan kemu terperinci alasan dari hal adan yang dipikirkan pemi send

bingan orang beberapa gagasan klarifikasi dan analisis.  asa. tertentu. luasi penalaran dan prosedurnya jelaskan alasan Membuktikan Menganalisis dan mengevaluasi g relevan dan penalaran dengan penalaran yang digunakannya at dalam berbagai argumen dalam menemukan dan mencari yelesaian dalam mengambil solusi serta mengambil alah dan suatu simpulan atau keputusan. gambilan keputusan. utusan an dan proses berpikir mberikan alasan Menjelaskan asumsi Menjelaskan alasan untuk hal yang yang digunakan, mendukung pemikirannya dan kirkan, serta menyadari memikirkan pandangan yang yadari kecenderungan dan mungkin berlawanan dengan ungkinan konsekuensi bias pemikirannya dan mengubah nya bias pada pada pemikirannya, pemikirannya jika diperlukan. ikirannya serta berusaha diri mempertimbangkan perspektif yang berbeda.  69

KREATIF Pelajar Indonesia merupakan pelajar yang kreatif. Ia memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Keorisinalan, kebermaknaan, kebermanfaatan, dan dampak ini dapat berupa hal yang personal hanya untuk dirinya maupun lebih luas ke orang lain dan lingkungan. Sesuatu yang dihasilkan ini dapat berupa gagasan, tindakan, dan karya nyata. Pelajar yang kreatif menggunakan imajinasi dan pengalamannya secara bebas dalam berkreasi untuk mengembangkan diri, menemukan kebahagiaan, hingga memecahkan pelbagai persoalan. Ia mampu mengapresiasi keindahan dan menggunakan berbagai hal di lingkungannya seperti kekayaan alam dan keragaman kultural untuk mengubah atau menciptakan sesuatu. Ia juga selalu berupaya untuk mewujudkan gagasan atau idenya menjadi suatu tindakan atau karya nyata dan cenderung berani mengambil risiko dalam berkreasi dan membuat sesuatu menjadi lebih baik. Pelajar Indonesia mengembangkan kemampuan kreatifnya dengan memahami dan mengekspresikan emosi dan perasaan dirinya, melakukan refleksi, dan melakukan proses berpikir kreatif. Berpikir kreatif yang dimaksud adalah proses berpikir yang memunculkan gagasan baru dan pertanyaan-pertanyaan, mencoba berbagai alternatif pilihan, mengevaluasi gagasan dengan menggunakan imajinasinya, dan memiliki keluwesan berpikir. Keluarga, guru, dan sekolah memiliki peranan penting dalam mendorong pelajar Indonesia untuk memaksimalkan proses berpikir kreatifnya, sehingga ia dapat menjadi pribadi yang kreatif. Pelajar Indonesia yang kreatif memiliki sensitivitas dalam menghadapi suatu persoalan. Sensitivitas ini membuatnya mampu mengidentifikasi dan mencari solusi alternatif saat pendekatan yang diambilnya belum berhasil serta bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif ketika menghadapi perubahan situasi dan kondisi. Pengembangan kreativitas dilakukan Pelajar Indonesia untuk mengekspresikan diri, mengembangkan diri, dan menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan dunia yang begitu cepat dan ketidakpastian masa depan. Berbekal kemampuan kreatif, Pelajar Indonesia mampu merespon dan menanggapi hal-hal baru, melakukan hal yang diminati dan membahagiakan dirinya, hingga sanggup memecahkan pelbagai persoalan. Pada akhirnya, ia tampil menjadi sosok yang memiliki kepercayaan diri dan motivasi tinggi dalam menghadapi segala tantangan. Elemen-elemen kunci dari kreatif adalah: ● Menghasilkan gagasan yang orisinal. Pelajar yang kreatif menghasilkan gagasan atau ide yang orisinal. Gagasan ini terbentuk dari yang paling sederhana seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaan sampai dengan gagasan yang kompleks. 70

Perkembangan gagasan ini erat kaitannya dengan perasaan dan emosi, serta pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut sepanjang hidupnya. Pelajar yang kreatif memiliki kemampuan berpikir kreatif, dengan mengklarifikasi dan mempertanyakan banyak hal, melihat sesuatu dengan perspektif yang berbeda, menghubungkan gagasan-gagasan yang ada, mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi persoalan, dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian. ● Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal berupa representasi kompleks, gambar, desain, penampilan, luaran digital, realitas virtual, dan lain sebagainya. Ia menghasilkan karya dan melakukan tindakan didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, pelajar yang kreatif cenderung berani mengambil risiko dalam menghasilkan karya dan tindakan. ● Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan. Pelajar yang kreatif memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan yang ia hadapi. Ia mampu menentukan pilihan ketika dihadapkan pada beberapa alternatif kemungkinan untuk memecahkan permasalahan. Ia juga mampu mengidentifikasi, membandingkan gagasan-gagasan kreatifnya, serta mencari solusi alternatif saat pendekatan yang diambilnya tidak berhasil. Pada akhirnya, pelajar kreatif mampu bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif Ketika menghadapi perubahan situasi dan kondisi 71

Tabel 7. Alur Perkembangan Dimensi Kreatif Sub-e Di Akhir Fase Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B lemen PAUD, anak (Usia 7-8 tahun), (Usia 9-10 tahun), pelajar pelajar Elemen menghasilkan gaga Menggabungkan Menggabungkan Memunculkan beberapa gagasan beberapa gagasan gagasan imajinatif menjadi ide atau menjadi ide atau baru yang gagasan sederhana gagasan imajinatif bermakna dari dan imajinatif yang yang bermakna beberapa gagasan bermakna untuk untuk yang berbeda mengekspresikan mengekspresikan sebagai ekspresi pikiran dan/atau pikiran dan/atau pikiran dan/atau perasaannya. perasaannya.  perasaannya. Elemen menghasilkan karya dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi mengekspresikan mengekspresikan dan pikiran dan/atau pikiran dan/atau mengekspresikan perasaannya dalam perasaannya dalam pikiran dan/atau bentuk karya bentuk karya perasaannya dan/atau tindakan dan/atau tindakan sesuai dengan

Di Akhir Fase C Di Akhir Fase D Di Akhir Fase E (Usia (Usia 11-12 tahun), (Usia 13-15 16-18 tahun) pelajar pelajar tahun), pelajar Menghasilkan gagasan yang asan yang orisinal Menghubungkan beragam untuk gagasan yang ia mengekspresikan Mengembangkan miliki dengan pikiran dan/atau gagasan yang ia informasi atau perasaannya, menilai miliki untuk gagasan baru gagasannya, serta membuat kombinasi untuk memikirkan segala hal yang baru dan menghasilkan risikonya dengan imajinatif untuk kombinasi gagasan mempertimbangkan mengekspresikan baru dan imajinatif banyak perspektif pikiran dan/atau untuk seperti etika dan nilai perasaannya. mengekspresikan kemanusiaan ketika pikiran dan/atau gagasannya perasaannya. direalisasikan. n tindakan yang orisinal Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi Mengeksplorasi dan mengekspresikan dan mengekspresikan pikiran dan/atau mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai pikiran dan/atau perasaannya dalam dengan minat dan perasaannya bentuk karya dan/atau kesukaannya dalam dalam bentuk tindakan, serta 72

sederhana serta serta mengapresiasi minat dan mengapresiasi karya karya dan tindakan kesukaannya dan tindakan yang yang dihasilkan dalam bentuk dihasilkan karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan Elemen memiliki keluwesan berpikir dalam me Menentukan Mengidentifikasi Membandingkan pilihan dari gagasan-gagasan gagasan-gagasa beberapa kreatif untuk n kreatif untuk alternatif yang menghadapi menghadapi diberikan situasi dan situasi dan permasalahan. permasalahan.

bentuk karya karya dan/atau mengevaluasinya dan/atau tindakan tindakan, serta dan mempertimbangk serta mengapresiasi mengevaluasinya an dampak dan dan mengkritik karya dan mempertimba risikonya bagi diri dan dan tindakan yang ngkan dampaknya lingkungannya dihasilkan bagi orang lain dengan menggunakan berbagai perspektif. encari alternatif solusi permasalahan berupaya mencari Menghasilkan Bereksperimen solusi alternatif solusi alternatif dengan berbagai saat pendekatan dengan pilihan secara yang diambil tidak mengadaptasi kreatif untuk berhasil berbagai memodifikasi berdasarkan gagasan dan gagasan sesuai identifikasi umpan balik dengan perubahan terhadap situasi untuk situasi. menghadapi situasi dan permasalahan 73

BAB 3: PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM Pendidikan merdeka itu ... berdaya upaya dengan sengaja utuk memajukan hidup – tumbuhnya budi-pekerti (rasa – fikiran, rokh) dan badan anak dengan jalan pengajaran, teladan dan pembiasaan jangan disertai perintah dan paksaan - Ki Hadjar Dewantara- Sebagaimana yang disampaikan dalam bab sebelumnya, Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum, pembelajaran, dan asesmen. Dari perspektif penyusunan kurikulum, Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (aim) atau aspirasi yang perlu dicapai, atau yang disebut juga dengan long-term outcomes (luaran jangka panjang). Posner (2004) membagi luaran kurikulum menjadi dua, luaran jangka pendek dan jangka panjang. Luaran jangka pendek biasanya berupa standar capaian pembelajaran yang diraih setelah siswa mengikuti kegiatan belajar atau mata pelajaran. Sementara luaran jangka panjang, menurut Posner, adalah (2004, p.250): what students remember and can do with their knowledge well after the details of the course are forgotten, students’ attitudes toward the subject matter, …. Obviously, it is long-term outcomes that ultimately matters most (apa yang siswa ingat dan dapat mereka lakukan dengan pengetahuan mereka setelah hal-hal spesifik dari mata pelajaran sudah mereka tidak ingat lagi, sikap mereka terhadap materi pelajaran, …. Tentu saja luaran jangka panjang ini lah yang paling berarti). Upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi dan teknologi merupakan upaya penting dan selaras dengan kebutuhan siswa di Abad 21. Namun demikian, kemampuan tersebut masih merupakan luaran jangka pendek. Merujuk pada istilah yang digunakan Ki Hadjar Dewantara (2013), kemampuan tersebut adalah “bunga” dari pendidikan, namun belum menjadi “buah”. Perancangan kurikulum harus memperhatikan keduanya. Seperti halnya buah tidak akan terbentuk tanpa bunga, kompetensi lintas mata pelajaran dan disiplin ilmu tidak akan terbentuk tanpa luaran jangka pendek yang kuat. Di sisi lain, fokus pada jangka pendek saja membuat pendidikan tidak efektif dalam memainkan perannya dalam mewujudkan pembangunan bangsa dan dunia yang berkelanjutan. Analogi tanaman yang digunakan Ki Hadjar Dewantara tidak hanya berkaitan dengan hasil atau luaran pendidikan tetapi juga faktor input yang sangat mempengaruhi prosesnya. Kualitas luaran pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti halnya tanaman yang dipengaruhi oleh faktor kondisi tanah/media tanam, cuaca, air, dan sebagainya termasuk faktor kualitas benih itu sendiri. Seseorang dapat berupaya untuk mengontrol faktor-faktor tersebut, misalnya dengan menanam benih di media tanam yang sesuai dengan kebutuhannya, menyirami tanaman tersebut, memberi pupuk, namun tidak semua hal dapat dikendalikan oleh petani tadi. Demikian juga dengan pendidikan, ada faktor-faktor yang 74


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook