Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore P09 - User Centered Design

P09 - User Centered Design

Published by ari santoso, 2022-06-09 03:38:37

Description: P09

Search

Read the Text Version

User Centered Design (Desain yang Berpusat pada Pengguna)

Capaian Pembelajaran Pertemuan 9 • Ketepatan menjelaskan tentang pengetahuan tentang User Center Design (UCD) • Mampu merancang tampilan antar muka dengan memanipulasi model gambar, grafis, dan citra dengan penuh tanggung jawab https://riyanthisianturi.com/user-centered-design/

Pembahasan Materi Pertemuan 9 9.1. Definisi User Centered Design 9.2. Prinsip Utama User-centered Design 9.3. Prinsip-prinsip Dasar User-centered Design 9.4. Latihan Soal Mandiri Pertemuan ke 9

9.1. Definisi User Centered Design User-centered design adalah proses yang berfokus pada user atau pengguna. Para desainer dan developer harus mempertimbangkan kebutuhan, tujuan, dan masukan dari pengguna saat membuat sebuah produk digital. Dalam penerapan user-centered design yang utama adalah bahwa user-centered design mengurangi resiko desainer membangun sistem yang salah, yaitu sebuah sistem yang tidak diminta atau diinginkan user.

The International Usability Standard, ISO 13407 menetapkan prinsip-prinsip dan aktivitas yang mendasari user-centered design: • Desain didasarkan pada pemahaman eksplisit secara langsung tentang 1 user, tugas dan lingkungannya • User terlibat di seluruh proses desain dan pengembangan. 2 • Desain didorong dan disempurnakan oleh evaluasi yang berpusat pada 3 user. • Prosesnya adalah iterative (berulang-ulang). 4 5 • Desain membahas seluruh pengalaman user. • Tim desain mencakup keterampilan dan perspektif multidisiplin. 6 http://www.userfocus.co.uk/consultancy/ucd.html

Hasil pemakaian UCD buat desain sistem merupakan produk yang menawarkan pengalaman yang lebih efektif, memuaskan serta user- friendly untuk user, yang mungkin hendak tingkatkan penjualan serta loyalitas pelanggan. https://www.cordissolutions.com/wp-content/uploads/2019/01/iStock-844488274.jpg

9.2. Prinsip Utama User-centered Design 1. Dengarkan pengguna Salah satu pilar user-centered design adalah keterlibatan pengguna dalam desain produk dari awal hingga akhir. Fokus utama user-centered design tak lain yaitu desain yang dirancang khusus bagi para penggunanya, oleh karena itu keterlibatan ini sangat penting. Maka, pahami pengguna dan lakukan segala cara untuk mendapatkan masukan dari mereka sebagai pertimbangan desain.

2. Mitigasi error Error tidak jarang terjadi, biasanya karena masalah teknis. Namun, hal ini juga bisa terjadi karena hal yang dilakukan user. Misalnya, error timbul akibat pengguna tidak bisa menggunakan suatu fungsi sebagaimana seharusnya, sehingga hal yang ingin ia kerjakan tidak bisa dilakukan. Nah, kesulitan atau kesalahan semacam ini biasanya disebabkan kurang terhubungnya pemahaman desainer mengenai pengalaman pengguna yang baik dan apa yang sebenarnya mereka inginkan. Tips: Beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar ini tidak terjadi adalah dengan melakukan usability testing, observasi interaksi pengguna, dan mempertimbangkan model mental pengguna.

3. Gunakan data saintifik User-centered design tetaplah proses yang memiliki ketergantungan terhadap data dan sains. Prinsip utama ini membantu desainer bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Desainer user-centered design harus selalu berpedoman pada data untuk membuat sebuah keputusan, karena data yang diperoleh seharusnya sudah bisa mencerminkan keinginan pengguna.

9.3. Prinsip-prinsip Dasar User-centered Design Pendekatan standard untuk merancang user interface adalah User-Centered Design (UCD). Prinsip-prinsip dasar UCD adalah: 1. Desain iteratif 2. Fokus awal pada user dan tugas-tugasnya 3. Evaluasi yang dilakukan secara terus menerus

Proses software engineering tradisional biasanya menggunakan model waterfall. Alur pada model ini dijalankan secara linear, satu tahap selesai, lalu berlanjut ke tahapan yang berikutnya

Model Waterfall tidak tepat digunakan untuk perancangan UI karena sifatnya yang liniear, alasannya: • Pengembangan UI sifatnya berisiko. Belum memiliki cara yang mudah untuk memprediksi mana desain UI yang akan berhasil. • Dengan cara model waterfall diterapkan, user muncul hanya dalam dua proses: requirement analysis dan acceptance testing. Maka ketika desain kacau, proses waterfall tidak akan memberitahu kita sampai di proses akhir. • Ketika masalah UI muncul, masalah ini membutuhkan penyelesaian yang dramatis: requirement baru atau desain yang baru.

Prinsip Dasar UCD : Desain Iteratif Desain iteratif menawarkan cara untuk mengelola resiko dalam desain UI. Software disempurnakan dengan perjalanan berulang pada siklus desain: 1. Desain (pertama sekali imajinasi) 2. Implementasi (ada bentuk fisik) 3. Evaluasi (menguji hasil) Model Desain spiral https://riyanthisianturi.com/wp-content/uploads/2020/09/Desain_Iteratif.jpg

Dalam proses desain iteratif untuk membuat User Interface, langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Iterasi awal menggunakan prototipe murah (Sketsa Kertas). b. Desain parallel layak dilakukan dengan cara buat dan uji beberapa prototipe untuk mengeksplorasi alternatif desain. c. Menggunakan implementasi yang lebih lengkap, setelah resiko UI dikurangi. d. Setelah mengevaluasi dan merancang ulang beberapa kali, cukup belajar agar menghindari pembuatan desain UI yang salah.

e. Mengimplementasikan desain UI, dievaluasi lagi dan diperbaiki lebih lanjut. f. Semakin banyak iterasi yang dibuat, semakin banyak penyempurnaan yang dimungkinkan dalam desain. Menyimpan bagian-bagian desain yang berfungsi dan mendesain ulang bagian-bagian yang tidak berfungsi. Contoh Sketsa Kertas Medium.com https://miro.medium.com/max/550/1*8NBnMLzO3wZFoOKiDvWt2g.jpeg





Computer Mockup

Prinsip Dasar UCD : Fokus Awal pada User dan Tugas-Tugasnya (Needfinding) Beberapa hal dan cara terkait fokus pada user: Teknik mengerti Mengenali user Kelas-kelas user Error yang umum user dan tugas- pada needfinding tugasnya

Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengerti user dan tugas-tugasnya, seperti: a. Interview dan observasi b. Contextual inquiry (Pertanyaan Kontekstual) c. Participatory design (Desain partisipatif)

Prinsip Dasar UCD : Mengenali User Beberapa hal yang perlu dipelajari sehingga kita dapat mengenali user adalah: a. Usia, jenis kelamin, budaya, bahasa b. Pendidikan (literasi baca tulis) c. Keterbatasan fisik d. Pengalaman dengan komputer (mengetik, menggunakan mouse) e. Motivasi, sikap f. Area domain atau bidang g. Pengalaman dengan aplikasi h. Lingkungan kerja dan konteks sosial lain i. Hubungan dan pola komunikasi dengan orang lain. Alasan perlunya analisis user adalah: karena Anda bukan user, Anda perlu mencaritahu siapa user sebenarnya. Mengetahui tentang user berarti tidak hanya karakteristik individual user tetapi juga situasi mereka. Pada lingkungan seperti apa mereka akan menggunakan software?

Kelas-Kelas User Beberapa grup user ditentukan oleh peran yang dimainkan user dalam sistem: 1. Peran yang dimainkan user dalam sistem: siswa, guru, pembaca, editor. 2. Group Lain di tentukan oleh Karakteristik: usia (remaja, paruh baya, lansia); 3. Motivasi (pengadopsi awal, sering menggunakan, pengguna biasa). Kesalahan Umum pada Needfinding adalah Kecenderungan berpikir dari sudut pandang sistem, bukan sudut pandang user. Terlalu fokus pada apa yang dapat dilakukan user dibandingkan APA YANG DIINGINKAN USER

Contohnya adalah dua pernyataan berikut: “Simpan file ke disk” vs “Pastikan pekerjaan saya disimpan” Pernyataan pertama “Simpan file ke disk” adalah pilihan desain yang sering kita ambil, menentukan tindakan user, yaitu file akan disimpan di disk. Padahal belum tentu user ingin atau perlu menyimpannya di disk. Pernyataan kedua “Pastikan pekerjaan saya disimpan” adalah solusi yang memperhatikan kebutuhan user. Kita tidak serta merta menetapkan di mana user harus menyimpan filenya, yang paling utama lebih dulu kita mengetahui yang dibutuhkan user adalah hasil pekerjaannya tersimpan dengan baik. Baru selanjutnya kita berbicara di mana dan seperti apa cara menyimpannya.

Beberapa Alternatif Desain Membuat dan menyimpan beberapa alternatif membantu semua bagian dari proses UCD: Desain Implementasi Evaluasi Manusia membutuhkan banyak alternatif untuk menjadi kreatif dan memberikan feedback yang baik. Jadi, jangan terpaku pada satu pendekatan yang terlalu cepat. Dua alasan mengapa banyak alternatif dapat membantu adalah: 1. Manusia lebih baik dalam membandingkan sesuatu daripada memberi nilai pada satu hal sendiri. 2. Menghadirkan hanya satu ide menempatkan banyak emosi padanya, sehingga orang yang mempresentasikan ide merasa berkewajiban untuk mempertahankannya dan yang lain merasa enggan untuk mengkritiknya. Contoh 3 alternatif desain riyanthisianturi.com

Gambar di bawah ini menunjukkan tiga alternatif desain untuk sistem penjadwalan.

Dalam penciptaan rekayasa aplikasi Anda perlu mengikuti tahapan ini:

9.4. Latihan Soal Mandiri Pertemuan ke 9 1. Proses yang berfokus pada user atau pengguna dalam merancang alat seperti interface pada sebuah web atau aplikasi adalah a. UCD b. UI c. UX d. Mockup e.Piranti Interaktif

2. Prinsip-prinsip dasar User Centered Design … a.Desain Iteratif b.Desain Liniear c.Desain Virtual d.Desain Grafis e.Desain Form

3. User menunjukkan bagaimana mengerjakan sesuatu dan sambil membicarakan/ menjelaskan termasuk dalam teknik mengerti user … a.Contextual inquiry b. Interview c. Observasi d. Participatory design e. Needfinding

4. Usia, jenis kelamin, budaya, bahasa termasuk kedalam hal … a. Interview b. Mengenali User c. Observasi d. Participatory design e. Needfinding

5. Karakteristik: usia (remaja, paruh baya, lansia) termasuk kedalam hal… a. Kelas-kelas User b. Interview c. Observasi d. Mengenali User e. Needfinding


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook