Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BAHAN AJAR RPL - PT7 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

BAHAN AJAR RPL - PT7 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Published by ari santoso, 2021-10-27 13:07:48

Description: Pada pertemuan kali ini akan membahas mengenai perancangan sistem informasi. Manfaat yang didapat setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum prinsip perancangan sistem, tahapan perancangan sistem, perancangan antar muka serta HIPO.

Search

Read the Text Version

MODUL KULIAH SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INFORMASI NIIT Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Semester Ganjil 2021/2022 Dosen Arisantoso, S.T., M.Kom Modul 1 (Satu) Pertemuan Topik 7 (Tujuh) Sub Topik Perancangan sistem informasi Materi Definisi perancangan sistem, tahapan perancangan sistem, Capaian perancangan antar muka dan HIPO. Pembelajaran A. Prinsip perancangan Sistem B. Tahapan perancangan sistem C. Perancangan antar muka D. Hierarchy Plus Input Proses Output (HIPO) E. Latihan dan Tugas Mandiri Pertemuan 7 Mampu menjelaskan pengertian basis data, dbms, sql, erd, simbol-simbol bagan alir serta pemrograman terstruktur, pemrograman berorientasi obyek

BAB 7 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI I. Pendahuluan A. Deskripsi singkat, manfaat dan relevan Pada pertemuan kali ini akan membahas mengenai perancangan sistem informasi. Manfaat yang didapat setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum prinsip perancangan sistem, tahapan perancangan sistem, perancangan antar muka serta HIPO. B. Rumusan capaian pembelajaran matakuliah Mampu menjelaskan pengertian basis data, dbms, sql, erd, simbol-simbol bagan alir serta pemrograman terstruktur, pemrograman berorientasi obyek. C. Urutan bahasan dan kaitan materi 1. Prinsip perancangan Sistem 2. Tahapan perancangan sistem 3. Perancangan antar muka 4. Hierarchy Plus Input Proses Output (HIPO) 5. Latihan dan Tugas Mandiri Pertemuan 7 D. Petunjuk belajar Mari kita membaca petunjuk belajar terlebih dahulu untuk mempermudah materi pertemuan 7 (tujuh) mengenai perancangan sistem informasi: a) Berdoalah sebelum memulai pembelajaran b) Bacalah kemampuan akhir tiap tahapan belajar (sub-cpmk), indikator, kriteria dan teknik, bentuk pembelajaran, metode pembelajaran, penugasan mahasiswa dan materi pembelajaran dengan cermat. c) Baca dan pelajari setiap materi yang ada, bila perlu di garis bawahi hal-hal yang menurut anda penting. d) Mahasiswa dapat belajar secara mandiri ataupun berkelompok, saat pertemuan kuliah yang dilakukan secara daring dengan memanfaatkan fasilitas ecampus Sekolah Tinggi Teknologi Informasi NIIT e) Jika belum memahami segera tanyakan kepada Bapak / Ibu dosen pengampu matakuliah. 96

II. Penyajian A. Prinsip perancangan Sistem Menurut falahah suprapto (2018) Definisi perancangan sistem informasi merupakan sebuah kegiatan atau aktivitas mendefinisikan spesifikasi perilaku yang dapat diamati dari luar dan menambahkan rincian secara detail untuk implementasi yang sebenarnya pada komputer, termasuk interaksi manusia dan komputer, manajemen proses dan manajemen data secara terinci. Ada tiga (tiga) bagian masukan awal aktivitas perancangan sistem adalah sebagai berikut: 1. Requirement. 2. Kendala lingkungan. 3. Kriteria perancangan. Dan ada 3 (tiga) bagian keluaran aktivitas perancangan antara lain sebagai berikut: 1. Spesifikasi perancangan yang menunjukkan relasi antar elemen 2. Spesifikasi setiap elemen 3. Definisi semua data yang digunakan Terdapat beberapa tujuan yang dicapai dari aktivitas perancangan sebagai berikut: 1. Correctness (ketepatan) yaitu perancangan yang dihasilkan sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan requirement (persyaratan) sistem 2. Verifiability (verifikasi) yaitu perancangan harus dibuat dengan benar serta dapat diverifikasi atas kebenarannya. 3. Completeness (kelengkapan) yaitu semua kompnen yang ada pada perancangan harus secara lengkap tersedia sesuai atas permintaan, termasuk juga struktur data, modul, antarmuka eksternal dan interkoneksi 4. Traceability (ketertelusuran) yaitu semua elemen dari perancangan dapat ditelusuri hingga spesifikasi kebutuhan yang sesuai. 5. Efisiensi (kegunaan pemaksimalan) yaitu hasil dari perancangan dapat menunjukkan penggunaan sumber daya yang efisien 6. Simplicity (kesederhanaan) yaitu rancangan wajib dibuat sesederhana mungkin sehingga memudahkan perawatan. Ada 3 (tiga) hal prinsip perancangan yang meliputi : 1. Problem partitioning, merupakan penerapan secara praktis prinsip atau dengan kata istilahnya (divide and conquer) artinya metode pemecahan masalah besar dengan membagi-bagi masalah menjadi elemen-elemen kecil untuk diselesaikan secara terpisah. Alasan mengapa dibuat dan dilakukan Problem partitioning adalah asumsi bahwa apabila elemen-elemen kecil tersebut dapat diselesaikan secara terpisah, maka biaya yang timbul atas penyelesaian masalah keseluruhan lebih murah dibandingkan menyelesaikan langsung secara keseluruhan. Problem partitioning ini terbagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu: a. Horizontal partitioning Merupakan modul program dibagi-bagi menurut hirarki fungsi dan program utama. Pendekatan paling sederhana pada Horizontal partitioning adalah membagi-bagi modul menjadi 3 (tiga) bagian antara lain: input, transformasi data (proses) dan output. Kelebihan dari Horizontal partitioning adalah sistem lebih mudah di uji, dipelihara dan dikembangkan. Kelemahan Horizontal partitioning adalah sering kali terlalu banyak data dilewatkan melalui antar 97

muka modul dan dapat membuat control program secara keseluruhan menjadi rumit. Gambar 7.1. Horizontal Partitioning (sumber: https://www.geeksforgeeks.org/various-approaches-of- partitioning/) b. Vertical partitioning. Dikenal sebagai factoring, atau didasari pada prinsip bahwa kontrol dan pekerjaan harus didistribusikan mulai dari atas (top) ke arah bawah (down) pada struktur program. Modul paling atas harus menjalankan fungsi kontrol dan melakukan pekerjaan yang sebenarnya. Modul di bagian bawahnya berperan sebagai pekerja, melakukan semua proses input, kompilasi (proses), dan menghasilkan keluaran (output) Gambar 7.2. Vertical Partitioning (sumber: https://www.geeksforgeeks.org/various-approaches-of- partitioning/) 2. Abstraksi Abstraksi sebuah komponen menggambarkan perilaku eksternal komponen tersebut tanpa merinci bagaimana bagian internal menghasilkan perilaku tersebut. Ada dua bagian jenis mekanisme abstraksi yaitu: abstraksi fungsional dan abstraksi data. Pada abstraksi fungsional, spesifikasi modul dinyatakan melalui fungsi yang dijalankannya. Misalnya modul yang digunakan untuk mengurutkan array masukan data dapat dinyatakan sebagai modul sorting. Abstraksi data digunakan untuk menjelaskan obyek data, tergantung pada obyek dan lingkunagn tempat obyek tersebut berada. Pada pendekatan abstraksi data, data dianggap sebagai obyek yang memiliki operasi tertentu dan operasi ini hanya dapat dilakukan oleh obyek tersebut. 3. Perancangan Top Down dan Bottom-up. Pendekatan top-down mulai dari level paling atas, yaitu mengidentifikasi komponen utama, dan melakukan dekomposisi hingga-level-level selanjutnya. Proses ini diulang hingga mencapai tingkat kedetilan tertentu. Pada pendekatan bottom up, perancangan dimulai dengan merancang komponen dasar atau primitive dan diteruskan hingga mencapai komponen yang lebih tinggi tingkatannya yang menggunakan komponen pada 98

tingkat dibawahnya. Pendekatan top-down cocok digunakan jika spesifikasi sistem sudah diketahui dengan jelas dan sistem dibagun dari awal. Akan tetapi jika sistem itu sudah ada dan akan dikembangkan, pendekatan botom up lebih tepat digunakan karena mulai bergerak dari komponen yang sudah ada. B. Tahapan perancangan sistem Setelah tahapan requirement selesai didefinisikan dan sepsifikasi proses sebagian besar sudah didefinisikan, tahapan selanjutnya adalah tahap perancangan. Tahap perancangan merupakan tahap transisi dari requirement ke tahap pengujian dan integrasi. Beberapa aktivitas yang umum dilakukan pada tahap perancangan meliputi perancangan fungsional, perancangan sistem dan program. Kebutuhan Perancangan Perancangan Perancangan Integrasi (Persyaratan) Fungsional Sistem Program Sistem & Pengujian Sistem Produk 1. Spesifikasi rancangan Produk 2. Spesifikasi program 1. Struktur fungsional 3. Standar pemrograman 1. Unit/modul perangkat lunak 2. Antarmuka pengguna 4. Model Fisik 2. Rencana tes akhir 3. Masukan/keluaran sistem 5. Draf rencana pengujian 3. Dokumentasi pengguna 4. Model yang logis 4. Referensi programmer 5. Kamus data 5. Rencana instalasi 6. Rencana pelatihan Gambar 7.3. Aktivitas-Aktivitas pada Fase Perancangan 1. Perancangan fungsional Pada fase perancangan fungsional berfungsi untuk menerjemahkan software requirement specification (SRS) / Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak dimana dokumen yang menjelaskan tentang berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh suatu software. Dokumen ini dibuat oleh developer (pembuat software) setelah menggali informasi dari calon pemakai software. Pembuatannya pun seharusnya mengikuti standar yang ada dan paling diakui oleh para praktisi rekayasa software di dunia. Fungsi dan struktur software didefinisikan lebih lanjut meliputi: a. logical system flow, b. input/output sistem, c. aturan pemrosesan, d. organisasi datam dan karakteristik operasional (dari dari sudut pandang user). Selama aktivitas ini, biasanya digunakan prototyping untuk memberikan gambaran yang lebih jelas kepada user dan semua pihak yang berkepentingan mengenai hasil perancangan fungsional. Keluaran dari fase fungsional ini berupa dokumen perancangan fungsional, kamus data, model logical, perancangan record, matriks penelusuran kebutuhan, dan dokumentasi pengadaan hardware dan software. 2. Perancangan sistem Pada fase perancangan sistem berfungsi untuk menerjemahkan perancangan fungsional yang berorientasi kepada user, menjadi spesifikasi sistem yang berorientasi secara teknikal, komputer dan secara detail. Spesifikasi teknis ini berupa modul software, subrutin (sub program) satu blok program yang dapat dipanggil berulang kali dalam program dengan cara menuliskan namanya, proses dan struktur data didefinisikan dengan lebih rinci sambil tetap mengacu pada rancangan antarmuka yang didefinisikan pada fase sebelumnya. Aktivitas utama pada fase ini adalah sebagai berikut: a. Memilih arsitektur sistem, b. Membangun spesifikasi modul software, 99

c. Membangun rancangan sistem, d. Membangun spesifikasi program e. Menetapkan standar pemrograman f. Membuat rancangan pengujian sistem g. Membuat rencana konversi h. Membuat rencana pengujian integrasi i. Membuat model fisik dan struktur database j. Dan melaksanakan review perancangan sistem. Hasil keluaran dari fase ini adalah dokumen perancangan sistem, spesifikasi perancangan, model fisik, spesifikasi program, standar program, kamus data terinci, rencana test integrasi, rencana tes sistem, konversi dan matriks penelusuran requirement. 3. Perancangan program Pada fase perancangan program berfungsi untuk menghasilkan modul software yang sesuai dengan spesifikasi pada fase perancangan sistem. Spesifikasi program dari fase perancangan sistem digunakan untuk merancang dan membuat kode program dari setiap modul. Setiap modul ini harus sesuai dengan dokumen perancangan yang dihasilkan pada fase sebelumnya dan sudah di uji untuk persiapan pengujian integrasi. Aktivitas yang dilakukan pada fase ini adalah sebagai berikut: a. Menulis program b. Membuat dokumen operasional c. Melakukan unit testing d. Membuat rencana pelatihan e. Membuat rencana transisi ke kodisi operasional f. Menetapkan kondisi lingkungan pemrograman Hasil keluaran dari fase ini adalah unit dan modul software, rencana test integrasi final, rencana implementasi, rencana test sistem final, file test, rencana transisi, user manual, rencana pelatihan, manual referensi untuk programmer. C. Perancangan antar muka 1. Perancangan Input Input merupakan sebuah media interaksi dengan sistem untuk dapat menerima masukan. Proses yang terlihat dari interaksi sistem tersebut meliputi data entry, data processing, dan data capture. Data entry adalah proses mengubah source dokumen atau sumber data lainnya menjadi format yang terbaca oleh komputer. Sebagian besar data entry dilakukan oleh petugas khusus atau oleh user. Sedangkan data processing adalah aktivitas yang dilakukan didalam komputer untuk menangkap data yang di entrikan oleh user dan menyimpannya di tempat yang sudah didefinisikan atau menampilkan kembali dalam bentuk output tertentu. Selanjutnya data capture meliputi aktivitas identifikasi dan akuisisi baru. Sumber data dapat berasal dari dokumen (source document) maupun alat/piranti lain. Dalam konteks pemrosesan data, dikenal dua jenis pemrosesan antara lain: a. Batch processing Pada batch processing, data dikumpulkan dalam satu file yang disebut dengan bathces dan file ini dalam periode tertentu akan dipindahkan ke basis data. Masukan diperoleh melalui berbagai media/alat seperti keyboard, mouse, touch screen, point of sales (POS) yang berupa terminal penjualan yang sering dipasang di supermarket. 100

b. Online processing Pemrosesan online menangani transaksi secara real time dan memberikan output secara instan. Pemrosesan online membutuhkan lebih banyak sumber daya perangkat keras khusus. Dalam sistem ini program dimulai melalui transaksi. Pemrosesan online tidak mengizinkan berbagi program dan file. Contohnya meliputi penghitungan pajak akhir bulan, transformasi data, analisis data, transformasi data, dan lain-lain. 2. Perancangan Antar muka Perancangan antar muka / tampilan dalam bentuk software yang dibuat akan diguanakan oleh berbagai pengguna/user. Secara garis besar user dapat dikelompokkan menjadi dua bagian / kategori berdasarkan tingkatan dari pemahamannya terhadap sistem sebagai berikut: a. Novice (pemula) user yang relatif awam terhadap penggunaan sistem komputer. b. Expert (ahli) user yang sudah memiliki pengalaman menggunakan komputer Masalah-masalah antarmuka yang sering muncul antara lain sebagai berikut: a. Terlalu banyak menggunakan jargon atau akronim komputer (istilah-istilah yang berhubungan dengan komputer secara khusus dan hanya dipahami oleh orang-orang yang berhubungan dengan bidang komputer) b. Desain yang tidak jelas atau kurang intuitif/instuisi (istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas). c. Tidak mampu membedakan antara tindakan alternatif (pilihan). d. Pendekatan pemecahan masalah yang tidak konsisten. e. Ketidakkonsistenan desain. Beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam merancang antarmuka user sebagai berikut: a. Harus memahami user dan tugas yang harus mereka lakukan b. Harus melibatkan user dalam perancangan antarmuka c. Harus menguji sistem dengan user yang sebenarnya d. Harus memperbaiki perancangan secara iterative (berulang-ulang). Tampilan Graphical user interface (GUI) terdiri atas berbagai elemen yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa komponen sebagai berikut: a. Windows dan frame b. Menu driven interfaces yang meliputi pull-down, cascading menu, pop-up menu, toolbar dan iconic menu, hypertext dan hyperlink menu. c. Instruction driven interface berupa command atau perintah-perintah yang wajib dituliskan oleh user disebut sebagai syntax (misalnya language based syntax SQL) d. Question – answer dialog menyajikan sejumlah pertanyaan secara berurutan dan user di tuntun untuk menjawab pertanyaan tersebut (contohnya kuesioner online) Proses dalam perancangan antarmuka user meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut: a. Membuat sketsa/gambar dialog antarmuka user b. Membuat prototipe dialog dan antarmuka user c. Meminta user mereview perancangan 101

d. Mengulangi tahap 1 dan 2 jika diperlukan Beberapa contoh langkah-langkah praktis perancangan antarmuka user sebagai berikut: a. Membuat diagram alur antarmuka user Diagram alur user interface dapat digunakan untuk menjelaskan alur tampilan- tampilan-tampilan yang akan dibuat dan keterkaitan antar halaman. Berikut ini merupakan contoh Diagram Navigasi untuk sistem suatu universitas. Tiap kotak menggambarkan suatu object/instance sedangkan garis panah menggambarkan aliran (mirip diagram aktivitas). Gambar 7.4. contoh diagram navigasi (Sumber: http://www.agilemodeling.com/artifacts/uiFlowDiagram.htm) b. Membuat page spec Page spec dapat digunakan untuk menjelaskan atau mendefinisikan konten- konten yang akan ditampilkan pada satu halaman. Seperti contoh berikut ini: Gambar 7.5. Page Spec 102

3. Perancangan Output Keluaran atau output adalah sekumpulan informasi yang dihasilkan oleh software. Media output bervariasi mulai dari printer, layar monitor, terminal point of sale (POS), multimedia (audio/video), email, hyperlink. Metode perancangan output a. Printer output: merupakan media output software/komputer. Media output ini dapat mencetak pada kertas (stock paper) atau format yang sudah tersedia. b. Screen output merupakan output yang ditampilkan pada layar monitor, baik berupa text, gambar atau grafik. c. Point of sale terminal yang merupakan terminal output berukuran kecil yang memiliki tampilan lebih sederhana yang umum digunakan di supermarkaet. D. Hierarchy Plus Input Proses Output (HIPO) Hierarchy plus Input-Proses-Output (HIPO) merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya untuk meningkatkan efesiensi usaha perawatan program. Tapi sekarang HIPO juga banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Tujuan HIPO adalah sebagai berikut: 1. Untuk struktur yang memungkinkan fungsi suatu sistem dapat dimengerti. 2. Untuk menggambarkan suatu struktur bertingkat guna memahami fungsi-fungsi dari modul-modul suatu sistem 3. Untuk menggambarkan modul-modul yang harus diselesaikan oleh pemrogram. 4. Menyediakan penjelasan yang lengkap dari input yang akan digunakan, proses yang akan dilakukan serta output yang diinginkan. 5. Tidak dipakai untuk menunjukkan instruksi-instruksi program yang akan digunakan Keunggulan dan kelemahan HIPO antara lain: Keunggulannya adalah Memperlihatkan hubungan fungsional. Kelemahannya adalah tidak menunjukkan non-functional requirements. Jenis-jenis diagram dalam paket HIPO adalah sebagai berikut: 1. Daftar isi visual/ Visual Table of Contents (VTOC), yang terdiri dari satu diagram hirarki atau lebih. 2. Diagram Ringkasan/ Overview Diagram yaitu suatu seri diagram fungsional. Masing-masing diagram dihubungkan dengan salah satu fungsi sistem. 3. Diagram Rinci/ Detail Diagram yaitu suatu seri dagram fungsional dan masing- masing diagram dihubungkan dengan sebuah sub-fungsi sistem. VTOC menggambarkan seluruh program HIPO baik rinci maupun ringkasan yang terstruktur. Pada diagram ini nama dan nomor dari program HIPO diidentifikasikan. Struktur paket diagram dan hubungan fungsi juga diidentifikasikan dalam bentuk hierarki. 103

Gambar 7.6. Diagram Visual Table Of Contents (VTOC) (Sumber: http://riyanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19515/HIPO.pdf) Keterangan: 1. Menunjukkan ada 7 buah fungsi didalam sistem 2. Fungsi dengan nomor 1.0, 2.0, 3.0 merupakan tingkatan yang tertinggi 3. Fungsi 2.1 dan 2.2 merupakan fungsi dibawah fungsi 2.0 4. Fungsi 2.2.1 dan 2.2.2 merupakan fungsi dibawah fungsi 2.2 Gambar 7.7. Diagram VTOC pada aplikasi perpustakaan (sumber: http://deaalina9222.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/65276/SI+10+Pohon+kep utusan+%26+HIPO-up.pptx) Overview diagram menggambarkan fungsi dan referensi utama dari suatu sistem. Fungsi dan referensi ini diperlukan oleh program untuk memperluas fungsi sampai uraian yang terkecil. Diagram ini berisi input, proses, output dari fungsi khusus. 104

Gambar 7.8. Overview Diagram Gambar 7.9. Contoh Overview Diagram pada Aplikasi Penjualan Diagram rinci merupakan diagram yang paling rendah yang terdapat dalam paket HIPO. Diagram rinci berisi unsur-unsur paket dasar. Fungsi dari diagram ini adalah menjelaskan fungsi-fungsi khusus, menunjukkan item-item output dan input yang khusus dan menunjukkan diagram rinci lainnya. 105

Gambar 7.10. Diagram Rinci Gambar 7.11. Contoh Digram Rinci pada Aplikasi Penjualan E. Latihan dan Tugas Mandiri Pertemuan 7 1. Sebuah kegiatan atau aktivitas mendefinisikan spesifikasi perilaku yang dapat diamati dari luar dan menambahkan rincian secara detail untuk implementasi yang sebenarnya pada komputer… 106

a. Perancangan sistem informasi b. Perancangan informasi c. Sistem informasi d. Perancangan sistem e. Perancangan Informasi 2. Perancangan yang dihasilkan sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan requirement (persyaratan) sistem disebut…. a. Verifiability b. Correctness c. Completeness d. Traceability e. Efisiensi 3. Beberapa aktivitas yang umum dilakukan pada tahap perancangan meliputi … a. Perancangan fungsional, perancangan sistem dan program b. Perancangan Sistem Informasi c. Requirement d. Problem partitioning e. Perancangan Top Down dan Bottom-up 4. Proses mengubah source dokumen atau sumber data lainnya menjadi format yang terbaca oleh komputer adalah … a. Data processing b. Data capture c. Data entry d. Source document e. Batch processing 5. Merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya untuk meningkatkan efesiensi usaha perawatan program… a. FIFO b. LIFO c. FEFO d. HIPO e. HIFO III. Penutup Perancangan sistem informasi merupakan sebuah kegiatan atau aktivitas mendefinisikan spesifikasi perilaku yang dapat diamati dari luar dan menambahkan rincian secara detail untuk implementasi yang sebenarnya pada komputer, termasuk interaksi manusia dan komputer, manajemen proses dan manajemen data scara terinci. Setelah tahapan requirement selesai didefinisikan dan sepsifikasi proses sebagian besar sudah didefinisikan, tahapan selanjutnya adalah tahap perancangan. Tahap perancangan merupakan tahap transisi dari requirement ke tahap pengujian dan integrasi. Hierarchy plus Input-Proses- Output (HIPO) merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya untuk meningkatkan efesiensi usaha perawatan program. Tapi sekarang HIPO juga banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. 107

Daftar Pustaka Buku : 1. Rosa, M.Shalahuddin. 2019. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Obyek”. Informatika: Bandung. 2. Shelly, Gary B. and Rosenblatt, Harry J. 2012. Systems Analysis and Design. 9th. USA: Boston. 3. Simarmata, Janner. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi : Yogyakarta. 4. Suprapto, Falahah. 2018. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Lentera Ilmu Cendikia: Jakarta. 5. Utami, Feri Hari. 2015. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Deepublish: Yogyakarta Pendukung: 1. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132315977/pengabdian/rekayasaperangkatlu nak-plpg2012.pdf 2. http://informatikaunindra.org/file/RPL/Diktat/Diktat%20RPL.pdf 3. https://repository.nusamandiri.ac.id/index.php/unduh/item/228647/RPL.pdf 4. https://medium.com/dot-intern/jenis-flowchart-dan-simbol-simbolnya- ef6553c53d73 5. https://susi22.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/69638/Simbol- simbol+Flowchart.doc 6. https://sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16512/Flowchart.pdf %20%5B24 7. (sumber: (sumber: https://library.stmikgici.ac.id/skripsi/161300105.pdf) 8. https://www.amazon.com/Structured-Systems-Analysis-Techniques- Hardcover/dp/B011DC3Q4A 9. https://www.graffletopia.com/stencils/589 10. Satyabrata_Jena. 2020. https://www-geeksforgeeks- org.translate.goog/difference-between-batch-processing-system-and-online- processing-system/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=en- US&_x_tr_pto=nui 11. https://deaalina9222.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/65276/SI+10+Po hon+keputusan+%26+HIPO-up.pptx 12. http://riyanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19515/HIPO.pdf 108


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook