Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Buletin RSUD CIAWI Edisi 3

Buletin RSUD CIAWI Edisi 3

Published by agussalam5959, 2017-10-17 11:34:27

Description: Buletin RSUD CIAWI Edisi 3

Search

Read the Text Version

VIRUS ZIKA MENGANCAM DUNIA DIBALIK CEPATNYA PELAYANAN RSUD CIAWI ALERTS MEMAKSIMALKAN LAYANAN CEGAH PENYAKIT KEGAWATDARURATAN TIFUS ABDOMINALIS HATI-HATI PENYEBARAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT KADO SPESIAL DARI RSUD CIAWI

BANTUAN HIDUP DASAR AHA Guideliness 2015 BERNAPAS NORMAL ADA DENYUT Pantau hingga tenaga medis terlatih tiba. 1 BERNAPAS TIDAK NORMAL ADA DENYUT Berikan napas buatan : 1 napas buatan setiap 5-6 detik atau sekitar 10-12 napas buatan Amankan per menit. - Aktifkan sistem tanggapan lokasi kejadian 3 darurat (jika belum dilaku- kan) setelah 2 menit. - Terus berikan napas buatan, Perhatikan apakah periksa denyut kurang lebih napas terhenti atau setiap 2 menit. Jika tidak tersengal dan ada denyut, mulai dengan periksa denyut CPR (lanjutkan dengan kotak (secara bersamaan). CPR). Apakah denyut Ambil AED dan benar-benar terasa - Jika kemungkinan terjadi overdosis opioid, berikan peralatan gawat dalam 10 menit. nalokson sesuia protokol jika darurat (atau minta berlaku. seseorang untuk melakukannya) NAPAS TERHENTI ATAU TERSENGAL, TIDAK ADA DENYUT NADI 2 Pada saat ini, dalam semua skenario, sistem Korban tidak menunjukkan tanggapan darurat atau cadangan telah reaksi. Teriaklah untuk diaktifkan, serta AED dan peralatan gawat darurat telah tersedia atau seseorang telah mendapatkan pertolongan menyediakannya. terdekat. Aktifkan sistem CPR tanggapan darurat melalui Mulai siklus 30 kompresi dan 2 napas buatan perangkat darurat (jika Gunakan AED segera setelah tersedia. tersedia). AED Tersedia TIDAK, RITME TIDAK DAPAT YA, RITME DAPAT DIKEJUT. DIKEJUT. Terapkan 1 kejut. Segera lanjutkan Segera lanjutkan dengan CPR dengan CPR kurang lebih selama 2 menit Periksa ritme kurang lebih selama 2 menit (hingga AED membolehkan pemeriksaan (hinga AED membolehkan ritme). detak jantung pemeriksaan ritme. Lanjutkan hingga tenaga ALS mengambil Lanjutkan hingga tenaga ALS alih atau korban korban mulai bergerak. mengambil alih atau korban korban mulai bergerak. Jalan Raya Puncak No. 479, Ciawi, Bogor, Jawa Barat

Daftar isi 28 4 32 FOKUS Kerja Nyata RSUD Ciawi Wujudkan Kecepatan Layanan Berbasis Internet 38 FOKUS 21 Keselamatan 8 ALERTs Memaksimalkan Nomor Satu Layanan Kegawatdaruratan 26 Struktur Organisasi 12 DiBalik Cepatnya Pelayanan INFO BKKBN RSUD Ciawi 24 Pelayanan KB dalam Program TENTANG KAMI Jaminan Sosial Bidang 16 Kado Spesial dari RSUD CIAWI Kesehatan 18 Mengenal Akreditasi SOLUSI FASILITAS Rumah Sakit versi 2012 28 Hati-hati Penyebaran Infeksi di 40 RSUD Ciawi Rumah Sakit Buka Program Internship 21 42 Bikin Pasien Doyan Makan INFO MEDIS 32 Virus Zika Mengancam Dunia SEHAT BUGAR 34 Cegah Penyakit Tifus 44 Jauhkan Junk Food dari Si Kecil Abdominalis 38 Sudah Besar GALERI Masih Suka Ngompol 46 Dari Kami dengan Sepenuh Hati Pelindung: drg.Hesti Iswandari, M.Kes Pembina: dr. Eulis Wuantari, M.Epid, dr. Wiwik Widiastuti Redaksi: Drs. Fernandes Itha Margaretha, Apt. dr. Yukie Meistisia. drg Wustoniatun, Ns. Cucu Juhariah, S.Kep. NS. Kartika, Ms, S.Kep. Fotografer: Rivian Eka Putra, Amd. Produksi: PT BM Media, Jl. Tebet Barat XIII no. 3 Jakarta Selatan 12810, Telp : 021- 83789687, Hp : 087881887949 (customer service), 087881887959 (marketing), Email: [email protected], bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi: Jalan Raya Puncak No. 479, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, 16720 edisi 3 | 2016 1

dari kami Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Penerbitan Buletin RSUD Ciawi Edisi ke-3 ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi kami untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi yang menyangkut perkembangan dan pelayanan kesehatan terkini di RSUD Ciawi. Tingginya tuntutan masyarakat akan kualitas layanan, memotivasi kami untuk terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang selalu mengacu pada 6 sasaran keselamatan pasien (patient saferty) dan melengkapi fasilitas pendukung pelayanan rumah sakit sehingga mampu mewujudkan RSUD Ciawi sebagai rumah sakit terpercaya pilihan masyarakat dan mendukung terwujudnya Kabupaten Bogor termaju di Indonesia. Alhamdullilah, dengan kerja keras dan komitmen yang tinggi dari segenap jajaran pegawai RSUD Ciawi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, pada bulan Juni 2016 RSUD Ciawi meraih akreditasi nasional dengan hasil kelulusan tingkat “PARIPURNA” dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Keberhasilan ini bukanlah akhir, namun merupakan bagian dari proses upaya peningkatan mutu secara terus menerus dan berkesinambungan. Hal ini menunjukan bahwa semakin menumbuhkan kepercayaan para pasien dan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RSUD Ciawi Kabupaten Bogor. Berbagai upaya akan terus kami tempuh dan tingkatkan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan pengelolaan manajemen rumah sakit. Untuk itu kami mengharapkan kerjasama dan dukungan dari semua pihak dalam upaya mewujudkan Rumah sakit berstandar internasional. Melalui buletin RSUD Ciawi ini, Kami berharap kegiatan promosi kesehatan di rumah sakit semakin memberikan informasi yang akurat, tersosialisasinya berbagai program dan kegiatan edukasi kepada masyarakat dapat diterima dengan baik. Selamat dan terima kasih kepada Tim Penyusun buletin RSUD Ciawi yang telah bekerja keras serta pihak-pihak yang telah mendukung sehingga buletin ini bisa diterbitkan. Selamat membaca, semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh drg.Hesti Iswandari, M.Kes Direktur RSUD Ciawi 2 edisi 3 | 2016

JADWAL POLIKLINIK RSUD CIAWI RUANG NAMA DOKTER JADWAL PRAKTEK Dr. Hari Andang S, SpS Selasa, Kamis, Jum’at Poli Syaraf Dr. Lydia A, SpS, M.Si,Med Senin, Rabu Dr. Maula N Gaharu, SpS Sabtu Dr. Rusli, SpPD Senin, Selasa Poli Penyakit Dalam Dr. Miko Galastri, SpPD Rabu, Jum’at Dr. Christina Tarigan,SpPD Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu Dr. Indra Harsanti, SpA Selasa, Kamis Poli Anak Dr. Ity Sulawati, SpA, M.Kes Senin, Jum’at Dr. Emilda, SpA Rabu, Sabtu Dr. Fajriwan, SpP Senin, Selasa, Kamis, Sabtu Poli Paru Dr. Siti Solikhah, SpP Rabu, Jum’at Dr. Dian Wisnu Wardani, SpP Kamis, Sabtu Dr. Gioseffi P, SpOG, MH.Kes Selasa, Kamis Dr. Freddy Dinata, SpOG Rabu, Jum’at Poli Kandungan dan Kebidanan Dr. Jonas Nara Barimbing, SpOG Sabtu Dr. Budi Susetyo, SpOG Selasa, Kamis Dr. Syamsurizal, SpOG Senin, Sabtu Dr. Dhevariza Pra Dhani, SpOT Senin, Selasa, Kamis Poli Ortopedi Dr. H. M. Tsani, SpOT Rabu, Jum’at Dr. Yulfitra Soni, SpU Senin, Rabu, Jum’at Poli Urologi Dr. Rosadi Putra, SpU Selasa, Kamis, Sabtu Dr. Johan Lucas Haryanto, SpB Selasa, Kamis, Jum’at Poli Bedah Dr. Relly Sofiar, SpB Senin, Rabu, Sabtu Dr. Ooki Nico J, Sp.B(K)Onk Senin, Selasa, Rabu, Kamis Poli Bedah Onkologi Dr. Husdal Badri, SpBS Senin, Kamis Poli Kulit Dr. Gina Triana Sutedja, SpKK Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at Poli Bedah Mulut Drg. Edi Supriyanto S, SpBM Senin, Rabu, Jum’at Poli Konservasi Gigi Drg. Irma Rachmantina, SpKG Senin, Selasa, Kamis, Jum’at Poli Prostodonsia Drg. Fajar Kartika, sp.Pros. Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at Dr. Nurlina M Rauf, SpTHT Senin, Rabu, Jum’at Poli THT Dr. Tenty, SpTHT Selasa, Kamis Dr. Sapto Argo Morosdi, SpM Selasa, Kamis, Jum’at Poli Mata Dr. Nanda Lessi, SpM Senin, Rabu, Sabtu Poli Jantung Dr. Kornadi, SpJP, FIHA Senin, Rabu, Kamis Poli Edelweiss Dr. Bertha Hotmaira Gultom Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at Poli Umum Dr. Hj. Lastri Kartika Roza Puteri Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at Drg. Wustoniatun Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu Poli Gigi Drg. Deffi M Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu

fokus Kerja Nyata RSUD Ciawi Kreasi dan inovasi WUJUDKAN RSUD Ciawi seakan tidak KECEPATAN pernah berhenti. Berbagai upaya Layanan Berbasis Internet untuk memecah beragam persoalan satu per satu mulai diperbaiki, termasuk masalah yang erat kaitannya dengan pelayanan pasien dan internal rumah sakit. 4 edisi 3 | 2016

etiap hari Rumah Sakit Umum kebangaan, tapi sejatinya di balik 479, Cawi, Bogor tersebut di bawah Daerah (RSUD) Ciawi tidak itu tersembul tuntutan agar rumah kepemimpinan drg. Hesti Iswandari. Spernah sepi dari kunjungan sakit mampu memberikan layanan Pelayanan terbaik jadi prioritas. pasien. Mulai dari anak-anak, dewasa terbaiknya bagi masyarakat melalui Gedung-gedung baru satu per hingga manula rela antri sejak pagi beragam inovasi dan kreasi yang satu ditambah. Alat-alat kesehatan agar bisa memperoleh pelayaan dimilkinya. yang mendampingi aktivitas setiap terbaik dari rumah sakit yang saat ini Berbagai bentuk inovasi dan dokter spesialis disesuaikan dengan menyandang Akreditasi Paripurna kreasi memang sudah ditunjukkan perkembangan jaman dan terkini. tersebut. oleh pihak rumah sakit, terlebih Jadi, jika Anda sudah bertandang Menyandang penghargaan, lagi saat layanan kesehatan yang ke rumah sakit ini, tertutuplah kesan sebenarnya bukan hanya melahirkan berlokasi di Jalan Raya Puncak No. bahwa rumah sakit pemerintah tidak Menyandang penghargaan, sebenarnya bukan hanya melahirkan kebangaan, tapi tersembul tuntutan agar rumah sakit mampu memberikan layanan terbaiknya melalui beragam inovasi dan kreasi edisi 3 | 2016 5

fokus bisa memberikan pela-yanan prima. Selaku Direktur Utama di rumah lama ini, tepatnya sekitar Juli 2016, Sebaliknya, apa yang ditunjukkan Sakit ini drg. Hesti Iswandari tidak RSUD Ciawi tengah mengembangkan RSUD Ciawi, tidak kalah dengan segan-segan langsung memonitor pelayanan terpadu yang cepat dan rumah sakit swasta atau lainnya berbagai kegiatan di rumah sakit. tepat melalui layanan One Stop yang menjunjung pelayanan Apa yang dirasakan masyarakat Service. berstandar internasional. belum sempurna terus diperbaiki. Maksudnya setiap pasien Intinya, bagi drg. Hesti Iswandari Apa yang kurang terus ditambah. yang datang ke RSUD Ciawi, tidak dan jajarannya, setiap masyarakat Sehingga tidk ada lagi kesan bahwa direpotkan lagi dengan berbagai yang memilih layanan kesehatan di rumah sakit ini masyarakat masalah saat akan memperoleh di RSUD Ciawi harus memperoleh mendapat pelayanan sekedarnya. pelayanan. Misalnya soal antrian pelayanan terbaik, tidak ada kata Berangkat dari langkah dan panjang untuk memperoleh lain. komitmen mulia tersebut, belum nomor antrian. Bolak-balik untuk 6 edisi 3 | 2016

calo atau joki yang berkeliaran, ” jelas drg. Hesti Iswandari meyakinkan. Marni Astuti mengapresiasi positif terhadap layanan tersebut. Wanita 21 tahun yang datang mendampingi ibundanya, Euis Jumariah (65), untuk kontrol berobat karena menderita diabetis, mengaku saat ini pelayanan RSUD Ciawi lebih cepat dari sebelum-sebelumnya. Meskipun demikian lanjut Marni, banyaknya jumlah pasien di lobi rumah sakit menimbulkan kesan tidak nyaman. Ada baiknya antara pasien BPJS dengan pasien biasa dibedakan antriannya. “Jadi tidak tumpah ruah di satu titik,” tambah Marni. Harapan tersebut langsung disambut drg. Hesti Iswandari. Dia mengakui kalau pihaknya tengah mengupayakan agar antrian pasien tidak berdiri di satu titik. ”Untuk hal ini segera kami upayakan,” tambah wanita murah senyum tersebut. Menurut drg. Hesti Iswandari Setiap pasien yang perbaikan pela-yanan tidak hanya datang ke RSUD tertuju di ektsternal rumah sakit. Ciawi, tidak direpotkan lagi Dari sisi internal, yang memberikan dengan berbagai masalah pelayanan (dokter spesialis dan seluruh staf rumah sakit) diberikan saat akan memperoleh kemudahan melalui transparansi pelayanan. informasi. Melalui transparansi informasi ini, seluruh dokter spesialis tinggal mencocokkan nomor RSUD bisa mengatahui kapan saja, antrian melalui pengeras suara dan pendapatan yang diperolehnya layar monitor yang terpampang tanpa harus bertanya langsung mendatang dokter A dan pergi berjajar di ruang tunggu pasien. Di kepada pihak menejemen rumah lagi untuk cek ke laboratorium loket, pihak rumah sakit mencatat sakit selaku pengelola. atau layanan lainnya. Semua akan keluhan pasien untuk kemudian Pihak rumah sakit pun bisa terintegrasi menjadi satu. Cukup mengarahkannya ke setiap dokter mengetahui langsung secara tepat didiagnosa oleh dokter maka setiap spesialis. jumlah pasien yang datang per pasien akan memperoleh berbagai “Arahnya kesana walaupun harinya dan pendapatan yang kemudahan, termasuk untuk saat ini bisa dikatakan kecepatan diperoleh rumah sakit. Semua pembayaran dan berbagai jenis obat layanan ini belum sempurna. Insya bisa dilihat secara transparan yang akan diperoleh. Allah Oktober tahun ini layanan dan jelas serta menghapus kesan Loket-loket pelayanan pasien sudah bisa running semua. Bahkan kecurigaan yang sedikit banyak bisa pun dipercepat dan diperbanyak nanti, setap pasien cukup mendaftar mempengaruhi kualitas kerja rumah untuk mengarahkan pasien. Mereka melalui SMS, sehinga tidak ada lagi sakit.*** edisi 3 | 2016 7

fokus ALERTs Memaksimalkan Layanan Kegawatdaruratan RSUD Ciawi tengah mengembangkan sistem layanan kegawatdaruratan. Sistem ini menuntut layanan yang serba cepat agar nyawa pasien segera bisa tertolong. Seperti apa bentuk pelayanannya? 8 edisi 3 | 2016

i lingkungan RSUD Ciawi, drg. Hesti Iswandari tidak Dhanya dikenal sebagai pemimpin yang bersahaja, cantik dan tangguh. Di luar itu, sosok wanita murah senyum tersebut seolah tidak pernah kehabisan ide dan gagasan dalam merumuskan beragam hal untuk mewujudkan kegemilangan RSUD Ciawi. Satu di antaranya, terlahir pemikiran drg. Hesti Iswandari untuk mengembangkan layanan kegawatdaruratan berbasis internet melalui sistem respon dan monitoring jejaring terpadu atau Ambulance Emergency Response Tracking System (ALERT`s). edisi 3 | 2016 9

fokus ALERTs adalah system informasi Ciawi Kabupaten Bogor, mengingat sering bermasalah. Kurangnya untuk melaksanakan tata kelola lokasi RSUD Ciawi Kabupaten Bogor koordinasi antar pelayanan penanganan kejadian gawatdarurat yang berada pada di lintasan jalan kesehatan, baik penanganan yang meliputi kegiatan pra rumah tol Jagorawi dan tempat wisata Pra-rumah sakit (pelayanan sakit, pengantaran dari lokasi Puncak, serta jalur lalu lintas padat kegawatdaruratan sebelum korban dan kegiatan dalam rumah sakit. menuju Sukabumi yang sering tiba di rumah sakit, maupun di Aplikasi ALERTs sendiri berbasiskan dilintasi kendaraan industri. Kondisi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit, teknologi smartphone android dan inilah yang mendorong perlunya serta apabila diperlukan proses GPS (Global Positioning System). dilakukan pemetaan penanganan rujukan antar Rumah Sakit. \"Sistem ini diluncurkan kecelakaan lalu lintas, baik ditinjau Selain itu, belum adanya sistem sebagai strategi peningkatan dari luas wilayahnya maupun titik respon kegawatdaruratan yang layanan kegawatdaruratan melalui layanan fasilitas kesehatannya. cepat, tepat dan terpadu, mulai pemanfaatan sistem respon dan Sepanjang tahun 2015 diperoleh dari lokasi kejadian sampai dengan monitoring jejaring terpadu di RSUD empat Jenis kasus kecelakaan korban tiba di Rumah Sakit;. Di Ciawi,\" kata drg. Hesti Iswandari. yang terjadi di Kabupaten Bogor. samping itu juga masih terganjal Sebab seperti diketahui, visi- misi yang dikembangkan Kabupaten Bogor adalah menjadikan ‘Kabupaten Bogor sebagai kabupaten termaju di Indonesia.” Sistem ini diluncurkan sebagai strategi peningkatan layanan kegawatdaruratan melalui sistem respon dan monitoring jejaring terpadu di RSUD Ciawi RSUD Ciawi yang merupakan Khusus di wilayah Ciawi saja, yang belum tersedianya sistem koordinasi penjabaran atas visi dan misi ditangani di RSUD Ciawi sebanyak terpadu atas kesiapan penanganan tersebut, dituntut salah satunya 2122 korban. Dan bila dirata-rata di Instalasi gawat darurat dalam mampu menangani kejadian perbulan adalah 177 korban dengan skala masal, baik jumlah kebutuhan kegawatdaruratan yang sangat kondisi yang beragam. tenaga medis maupun sarana sering terjadi di dalam masyarakat Beberapa permasalahan penunjangnya. sehari-hari. pelayanan kegawatdaruratan yang Maka dari itu, menurut drg. Masalah kegawatdaruratan muncul pada kecelakaan lalu Hesti, diperlukan kerjasama dengan ini menjadi salah satu prioritas lintas antara lain, koordinasi jalur sejumlah pihak yang berkepentingan peningkatan kualitas layanan RSUD penanganan antar instansi yang (stakeholder) agar terdapat layanan 10 edisi 3 | 2016

berdasarkan data GPS (Global Positioning System). Data traking ini ditampilkan diatas Google Map sehingga pergerakan petugas medis dapat dilihat posisi terakhirnya di peta. Berdasarkan informasi ini, rumah sakit dan pihak terkait dapat melakukan persiapan menyambut pasien tersebut. Pihak kepolisian juga dapat memberikan bantuan dalam keadaan ambulan menghadapi lalulintas yang macet. Sistem Traking dapat menerima data GPS yang dipancarkan dari Jasa Raharja, Dinkes Kabupaten Mobile App maupun dari alat GPS Bogor, RSUD Cipanas Cianjur, yang dipasang di mobil ambulan. Diskominfo, BPBD, BPJS Kesehatan, Instalasi Gawat Darurat dan BPJS Ketenagakerjaan. merupakan etalase dari setiap Aplikasi layanan Rumah Sakit dan memiliki kegawatdaruratan berbasis internet peran yang sangat penting bagi bisa di download (unduh) secara penanganan pasien dalam kategori gratis oleh \"stakeholder\" seperti kegawatdaruratan. Di era digital Puskesmas di sekitar RSUD dan sekarang ini, pemanfaatan teknologi lainnya sehingga langsung bisa informasi yang tepat guna yang terkoneksi dengan RSUD Ciawi. dapat memonitor secara “real time” Ia menjelaskan, untuk wilayah dan terpadu dapat meningkatkan Cisarua, Caringin, dan Ciawi memiliki kualitas layanan kegawatdaruratan, kepadatan lalu lintas yang luar biasa sehingga keselamatan pasien dapat sehingga harus dilibatkan Satlantas tercapai dan yang pada akhirnya Polres Bogor dan DLLAJ Kabupaten dapat membantu mengurangi angka Bogor.\"Semua ini kita lakukan kematian dan kecacatan. seiring tujuan dan kewajiban Rumah Sekretaris Dinas Kesehatan Sakit yakni wajib memberikan Kabupaten Bogor Erwin Suriana pelayanan kegawatdaruratan mengapresiasi dan mendukung kepada masyarakat. Dan semua inovasi yang dilakukan RSUD Ciawi ini dilakukan dengan mengikuti dalam meningkatkan layanan kemajuan teknologi informasi yakni kesehatan bagi masyarakat.\"Dinkes menggunakan sistem jaringan hanya menyarankan harus ada yang lebih cepat dan terintergrasi informasi dan komunikasi yang pedoman teknis yang kita kaji dan di RSUD Ciawi.\"RSUD Ciawi sudah didukung oleh multi disiplin ilmu bahas bersama terkait aplikasi ini,\" melakukan pertemuan ke sejumlah dan multi profesi,\" katanya. katanya. `stakeholder` yang ada di perjanjian Dalam penanganan peristiwa Menurut dia, untuk Puskesmas ini. Mulai dari lokasi kejadian sampai gawat darurat, kecelakaan lalu lintas sedang membangun Jaringan di RSUD kita terintergrasi,\" katanya. misalnya aspek waktu penangan intranet sehingga sangat Adapun sejumlah pihak terkait sangat krusial. Sistem traking memudahkan pihak RSUD Ciawi yang bekerjasama dengan pihak menyediakan fitur untuk melihat ke depan, semua akan termonitor berwenang di antaranya Satlantas pergerakan petugas medis dan apa yang terjadi di masing-masing Polres Bogor, DLLAJ Kabupaten Bogor, atau ambulance secara realtime Puskesmas.*** edisi 3 | 2016 11

fokus 12 edisi 3 | 2016

DiBalik Cepatnya Pelayanan RSUD Ciawi Mewujudkan pelayanan yang cepat dan maksimal bukan perkara mudah. Namun sekalipun demikian mau tidak mau hal itu harus tetap dilaksanakan oleh pihak rumah sakit, khususnya RSUD Ciawi. Dalam mengembangkan kecepatan layanan berbasis teknologi internet ini, pihak rumah sakit menggandeng PT Buana Varia Komputama. T. Buana Varia dan sistem informasi terintegrasi K omputama dengan mengikuti perkembangan Pmengedepankan layanan terkini sesuai tuntutan layanan konsultasi Teknologi perkembangan RSUD Ciawi beserta Informasi (TI) yang Stakeholders nya. memfokuskan diri pada industri Untuk layanan infrastruktur kesehatan sebagai ruang lingkup meliputi pemasangan kabel bisnisnya. jaringan, fiber optik, server database, Sejak ditunjuk sebagai pc client, printer, layar antrian, mitra RSUD Ciawi pada April dan pemeliharaan untuk seluruh 2016, Buana berkomitmen peri-pheral terkait infrastruktur. mengimplementasikan infrastruktur Sedangkan untuk layanan sistem edisi 3 | 2016 13

fokus Dengan adanya sistem yang terintegrasi, maka transparansi menjadi keniscayaan yang pada akhirnya akan timbul sinergi seluruh karyawan informasi, Buana memiliki aplikasi Medis, Forensik, Intensive Care Unit MIRSA sebagai layanannya. Aplikasi (ICU), Medical Check Up (MCU), Rekam MIRSA memiliki modul-modul yang Medik, dan Dashboard Direktur. sudah diimplentasikan di RSUD Tidak berhenti sampai disitu, Ciawi, yaitu Antrian Pendaftaran, dalam waktu dekat implementasi Bridging SEP, Rawat Darurat, modul selanjutnya akan segera Rawat Jalan, Rawat Inap, Farmasi, dilakukan, yaitu modul Gizi, Laboratorium, Radiologi, Rehab Akuntansi/GL, Asuhan Keperawatan, Medik, Bank Darah, Hemodialisa, Gas SMS Gateway, Mobilisasi Dana, dan 14 edisi 3 | 2016

Jasa Pelayanan. akreditasi. Alhamdulillah, dengan rawat darurat, rawat inap, atau Sesuai dengan misi Buana kerjasama yang baik diantara kedua rawat jalan, pasien dapat melakukan maka RSUD Ciawi selaku mitranya belah pihak RSUD Ciawi lulus order pemeriksaan untuk layan harus dapat merasakan benefit Akreditasi Paripurna. penunjang laboratorium atau yang diberikan dengan bekerja Setelah kegiatan Akreditasi radiologi di ruangan kemudian sama dengan Buana, baik secara benefit yang lebih besar mulai petugas laboratorium atau radiologi mutu pelayanan kesehatan, jaringan dirasakan oleh RSUD Ciawi saat dapat langsung mengetahuinya informasi, maupun pertumbuhan sistem informasi lama diganti pada layar monitor di tempatnya usaha. seluruhnya dengan MIRSA. Mulai dari masing-masing. Sehingga petugas Benefit semacam itu sudah mulai pasien masuk ke rumah sakit sudah laboratorium atau radiologi tidak dapat dirasakan RSUD Ciawi sejak disambut dengan sistem antrian perlu input ulang order pemeriksaan. berlangsungnya proses Akreditasi pendaftaran, sehingga pasien dapat Untuk hasil laboratorium hasil dari dengan meraih predikat Paripurna. melakukan pendaftaran dengan alat lab dapat langsung diterima Saat itu Buana men-support bagian- lebih tertib. dan dibaca oleh analis karena Buana bagian penting dalam penilaian Pada ruang tunggu pendaftaran telah mengimplementasikan modul akreditasi seperti pencetakan label terdapat 6 layar 15\" dan 2 layar Laboratory Information System (LIS). pasien saat registrasi masuk untuk 42\" yang dapat membantu pasien Pada bagian farmasi benefit ditempel diberkas rekam medik, mengetahui nomor antrian yang yang dapat dirasakan adalah seluruh pencetakan gelang pasien untuk sedang dipanggil. Untuk pendaftaran pergerakan obat dan alkes baik pasien rawat inap dewasa, anak, dan pasien JKN proses cek nomor distribusi maupun pelayanan ke bayi serta ibunya. peserta dan pembuatan nomor SEP pasien dapat dipantau kartu stoknya Selain itu saat akreditasi, Buana dapat langsung dilakukan di aplikasi dan sisa stok terakhirnya. juga men-support etiket farmasi MIRSA karena sudah Bridging Kepala Instalasi Farmasi dapat putih dan biru yang juga sebagai dengan BPJS. memantau stok gudang, depo, bagian penting dalam penilaian Berlanjut ke pelayanan, petugas maupun floor stock sehingga dapat dengan mudah dalam menentukan tindakan terkait manajemen stok. Pada bagian rekam medik pencarian berkas dapat dilakukan dengan mudah karena tedapat fitur monitoring berkas rekam medik sehingga keberadaan berkas terakhir dapat diketahui. MIRSA juga mempermudah kegiatan bagian klaim BPJS karena dapat grouping langsung ke aplikasi INA-CBG'S. Dan masih banyak lagi benefit-benefit lain yang dapat dirasakan dengan menggunakan aplikasi MIRSA. Bagi seluruh insan RSUD Ciawi dengan adanya sistem yang terintegrasi, maka transparansi menjadi keniscayaan yang pada akhirnya akan timbul sinergi seluruh karyawan, yang tentunya akan berdampak pada kualitas layanan ke pasien.*** edisi 3 | 2016 15

tentang kami dari RSUD Ciawi Kerja nyata dan cerdas seluruh awak RSUD Ciawi berbuah manis. Berkat keuletan dan tingginya tekad melayani masyarakat, bertepatan dengan HUT Kabupaten Bogor yang ke-534 pemerintah menyematkan prestasi Paripurna kepada RSUD Ciawi. Ini merupakan bukti bahwa RSUD Ciawi selalu memegang teguh komitmen mutu pelayanan kesehatan. 16 edisi 3 | 2016

I ni merupakan biasa. Di sakit adalah meningkatkan mutu sebuah luar sehingga kebangaan kesehatan, pelayanan tengah merosotonya penilaian terhadap pelayanan rumah sakit sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang semakin selektif umum milik pemerintah, RSUD untuk mendapatkan pelayanan yang Ciawi justru mencetak prestasi bermutu. gemilang. Rumah Sakit yang Dengan meningkatnya mutu saat ini berada di bawah pelayanan kesehatan di Indoensia kepemimpinan drg. Hesti diharapkan dapat mengurangi minat Iswandari tersebut masyarakat untuk berobat keluar mampu menutup negeri. Penilaian untuk akreditasi kesan kalau kali ini didasarkan pada Standar rumah sakit Pelayanan berfokus kepada Pasien, umum daerah Standar Manajemen Rumah Sakit, tidak mampu Keselamatan Pasien, dan Sasaran memberikan Milenium Development Goals. pelayanan Dengan peringkat Paripurna maksimal. yang diraihnya, RSUD Ciawi Justru dari segi menjadi rumah sakit pertama di pelayanan kabupaten Bogor, dan RSUD ke-3 dan peralatan di Jawa Barat yang memperoleh yang dimiliki, akreditasi tingkat paripurna. Dan RSUD Ciawi yang membanggakan, sekaligus tidak kalah jika mengharukan, momentum ini diraih disejajarkan RSUD Ciawi ternyata Bertepatan dengan rumah dengan hari jadi Kabupaten Bogor sakit berstandar ke-534. “Hal ini merupakan kado int ernasional terindah yang dapat RSUD Ciawi lainnya. persembahkan untuk kabupaten Inilah kerja nyata Bogor,” tegas Direktur RSUD Ciawi sesungguhnya yang mereka drg. Hesti Iswandari. wujudkan melalui pelayanan bagi Menurutnya, keberhasilan ini masyarakat secara maksimal dan diraih berkat dukungan, komitmen berkesinambungan di rumah dan bantuan semua pihak, sakit. Dan kerja nyata yang keras khususnya semua karyawan rumah tersebut mampu mengantarkan sakit yang begitu gigih melakukan RSUD Ciawi merih gelar peringkat kinerja optimal dalam memberikan Paripurna melalui Akreditasi versi pelayanan kesehatan yang terbaik 2012. Peghargaan ini diberikan bagi para pasien. “Ini adalah bukti oleh pemerintah melalui Komisi dari Kerja Nyata yang membawa Akreditasi Rumah Sakit (KARS). RSUD Ciawi medapatkan prestasi Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu Paripurna. Keberhasilan ini bukanlah pengakuan yang diberikan oleh akhir, namun merupakan bagian dari pemerintah pada manajemen rumah proses upaya peningkatan mutu sakit, karena telah meme-nuhi secara terus menerus dan berke- standar yang ditetapkan. sinambungan,” tandas drg. Hesti Adapun tujuan akreditasi rumah haru.*** edisi 3 | 2016 17

tentang kami Mengenal Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 omite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang memiliki Kkewenangan tersebut, terlebih dahulu melakukan survey ke lokasi. Materi yang disurvey meliputi kelengkapan sarana medis dan tim medisnya, serta tingkat kepuasan layanan kepada para pasien. Sebelum memperoleh predikat RSUD Ciawi menyandang Predikat paripurna, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui. Di antaranya, Paripurna melalui Akreditasi versi 2012. mengikuti bimbingan teknis yang Ternyata proses untuk meraih predikat diadakan KARS. Waktunya pun cukup lama, sekitar 2 tahun. Setelah ini tidak mudah diraih, karena harus dirasakan cukupKARS menggelar melalui berbagai tahapan yang cukup survey untuk kemudian baru diperoleh hasil apakah sebuah rumit dan independen. rumah sakit patut menyandang predikat Paripurna. Berikut langah atau tahapan dalam proses akreditasi rumah sakit versi 2012. 18 edisi 3 | 2016

Tabel 1 NO BAB/POKJA STD EP katan mutu dan keselamatan 1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 6 24 pasien RS 2 Hak Pasien dan Keluarga (HPK) 30 100 3. Dilanjutkan telaah dokumen, 3 Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) 7 28 telaah rekam medik tertutup 4 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) 23 88 dan telaah rekam medik 5 Sasaran Millenium Development Goals (MDGs) 3 19 terbuka serta survey lapangan, 6 Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) 23 85 4. Penilaian lapangan ditekankan pada telusur pasien untuk 7 Asesmen Pasien (AP) 44 184 di wawancarai/ observasi 8 Pelayanan Pasien (PP) 22 74 langsung atas pelayanan 9 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 14 51 10 Manajemen Penggunaan Obat (MPO) 21 84 kesehatan yang telah/sedang/ akan diterima pasien. 11 Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 28 109 12 Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS) 24 99 5. Dalam waktu yang bersamaan, kelengkapan dokumen akre- 13 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 24 83 ditasi juga di observasi dan 14 Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP) 27 98 ditanyakan pada jajaran staf 15 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 27 92 dan pimpinan RS. 6. Temuan atas ketidaklengkapan Apa itu Akreditasi? Apa yang harus diakreditasi di dokumen/ kekurangan mutu Suatu pengakuan yang diberikan RS ? pelayanan harus diperbaiki pemerintah kepada RS karena telah Akreditasi RS versi 2012 terdapat saat itu setelah mendapat memenuhi standar yang ditentukan. 15 bab/kelompok kerja (Pokja), 323 rekomendasi surveyor. Tujuan Akreditasi : standar dan 1218 elemen penilaian 7. Telusur lingkungan terhadap 1. Mempermudah akses masyarakat (EP), antara lain seperti terlihat di fasilitas rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan tabel 1. 8. Telusur KPS kesehatan Bagaimana proses penilaian 9. Presentasi FMEA, Pedoman 2. Memberikan perlindungan ter- Akreditasi di RS ? Proses penilaian Praktik Klinis/Clinical Path- hadap keselamatan pasien, ma- akreditasi meliputi : ways, Risk Manajemen Dan IKP syarakat, lingkungan RS dan SDM A. Sumber data : (Insiden Keselamatan Pasien) di RS 1. Wawancara : Pada pimpinan 10. Wawancara Pimpinan 3. Meningkatkan mutu dan mem- RS - Pada staf RS - Pada pasien 11. Exit Conference pertahankan standar pelayanan dan keluarga (minimal 4) C. Hasil penilaian : RS 2. Observasi : Fasilitas, alat, Ada 4 kriteria hasil penilaian 4. Memberikan kepastian hukum prosedur tindakan, dll terhadap EP : kepada pasien,masyarakat, dan 3. Kelengkapan dokumen : 1. Tercapai penuh ( skor 10) SDM RS Kebijakan/SK, pedoman, stan- • Melalui wawancara baik pada Manfaat Akreditasi : dar prosedur operasional pasien/keluarga dan staf dite- 1. Terbentuknya budaya mutu (SOP)/Protap, bukti pelaksa- mukan jawaban “ya” atau dalam memberikan pelayanan naan kegiatan, program ker- “selalu”, atau dapat menjawab kesehatan pada pasien sesuai ja, laporan harian, laporan sesuai dengan konteks per- standar di RS bulanan/harian, dan lain-lain. tanyaan 2. Terlindungainya pasien/masya- B. Cara penilaian : • Melalui observasi dokumen, rakat dari layanan kesehatan yang 1. Tim penilai (surveyor) akan ditemukan minimal 9 dari 10 tidak bermutu berada di RS selama ± 3 hari dokumen yang diminta atau 90 3. Sebagai salah satu syarat pening- yang terdiri dari 3 orang % dokumen lengkap katan kelas RS (manajemen, medis dan • Melalui observasi bukti pelak- 4. Peningkatan kesejahteraan rumah keperawatan) sanaan, kegiatan/tindakan sakit 2. Pimpinan Rumah Sakit mem- sudah berjalan minimal 4 bulan presentasikan program pening- terakhir dari masa penilaian. edisi 3 | 2016 19

tentang kami Tabel 2 Pokja Pratama Madya Utama Paripurna SKP HPK Tiap BAB dan Rata-rata Grup PPK MAYOR dengan Nilai ≥ 80% PMKP Tiap BAB dan Rata-rata Grup MDGs MAYOR dengan Nilai ≥ 80% APK Tiap BAB dan Rata-rata Grup AP MAYOR dengan Nilai ≥ 80% Tiap BAB dan rata-rata PP Grup Mayor dengan Nilai ≥ 80% PAB Tiap BAB dan Rata-rata Grup MPO MINOR dengan Nilai ≥ 20% MKI Tiap BAB dan Rata-rata Grup KPS MINOR dengan Nilai ≥ 20% PPI Grup MINOR dengan Nilai ≥ TKP 20% MFK 2. Tercapai sebagian (skor 5) tidak dapat ditemukan di akreditasi versi 2012 akan di • Melalui wawancara baik pada daerah/unit kerja dimana katagorikan ke dalam 4 tingkatan, pasien/keluarga dan staf persyaratan harus ada seperti tergambar di tabel 2. ditemukan jawaban “tidak • Kebijakan/proses ditetapkan Langkah menuju sukses selalu” atau “kadang-kadang”, tetapi tidak dilaksanakan akreditasi : • Melalui observasi dokumen, • Melalui observasi bukti 1. Komitmen dari semua staf dan ditemukan 50 sampai 89 % pelaksanaan, kegiatan/ pimpinan rumah sakit terhadap dokumen yang diminta tindakan sudah berjalan hanya akreditasi • Bukti dipenuhinya persyaratan ≤1 bulan terakhir dari masa 2. Bekerja sesuai dengan kebijakan, hanya dapat ditemukan di penilaian pedoman, dan SPO yang telah sebagian daerah/unit kerja 4. Tidak dapat diterapkan ditetapkan dimana persyaratan harus ada Sebuah EP dinilai “tidak dapat 3. Senantiasa evaluasi diri untuk • Kebijakan/prosedur dapat diterapkan” jika persyaratan dari mutu pelayanan yang lebih baik dilaksanakan tetapi tidak dapat EP tidak dapat diterapkan di RS 4. Utamakan kepentingan dan ke- dipertahankan (contohnya, RS tidak melakukan selamatan pasien. • Melalui observasi bukti riset, tidak ada donasi organ) pelaksanaan, kegiatan/ Nilai skor akan diakumulasikan tindakan sudah berjalan 1 pada masing-masing standar - 3 bulan terakhir dari masa yang terdapat dalam bab untuk penilaian menentukan apakah suatu standar 3. Tidak tercapai (skor 0) telah mencapai batas yang telah • Melalui wawancara baik pada ditentukan. pasien/keluarga dan staf EP dinilai dalam skore, sedangkan ditemukan jawaban “jarang” standard dan bab/grup dinilai dalam atau “tidak pernah”, persen (%) • Melalui observasi dokumen, ditemukan <50% dari dokumen Bagaimana kriteria dan katagori yang diminta kelulusan Akreditasi di RS? • Bukti dipenuhinya persyaratan Bagi RS yang telah lulus 20 edisi 3 | 2016

kesehatan & Keselamatan Nomor RSUD Ciawi mengembangkan Program K3 Sistem Manajemen Kesehatan RS yang sudah dilaksanakan dan Keselamatan Kerja sampai saat ini antara rumah sakit (SMK3 RS), lain manajemen sisitem merupakan bagian risiko kesehatan dan pengendalian risiko yang keselamatan karyawan berkaitan dengan pekerjaan rumah sakit. karyawan rumah sakit. i dunia internasional program kesehatan dan keselamatan Dkerja (K3) telah lama dite- rapkan diberbagai sektor industri sekitar sejak akhir abad 18 kecuali di sektor kesehatan. Perkembangan K3RS tertinggal karena fokus pada kegiatan kuratif bukan preventif, fokus pada kualitas pelayanan pasien, tenaga profesi bidang K3 masih terbatas, organisasi kesehatan yang dianggap pasti telah melin- dungi diri dalam bekerja. Padahal sebenarnya insiden akut secara signifikan lebih besar pada pekerja rumah sakit dibanding dengan seluruh pekerja di semua kategori baik jenis kelamin, ras, umur dan status pekerjaannya (Gun,1983). Pekerja rumah sakit berisiko 1,5 kali lebih besar dari golongan pekerja lain. Driving bencana edisi 3 | 2016 21

tentang kami Struktur Organisasi Komite K3 RS Dalam catatan RSUD Ciawi, pengunjung rumah sakit dari berdasarkan hasil pemeriksaan PENANGGUNGJAWAB kecelakaan dan HAI’s. MCU berkala 90 karyawan dan pe- Direktur RSUD Ciawi Program K3 RSUD Ciawi meriksaan pra-vaksinasi pada 103 meliputi: pengembangan kebi- karyawan tahun 2015 didapatkan PENGENDALI jakan K3RS, pembudayaan penyakit antara lain seperti Wadir Administrasi perilaku K3RS pengembangan RSUD Ciawi Hepatitis B, TB Paru, Diabetes SDM K3RS, pengembangan Mellitus Tipe II, Hipertensi, Tinea, KETUA pedoman, petunjuk teknis Dermatitis, Low Back Pain. Adapun dan SOP K3RS, pemantauan jenis Kecelakaan Akibat Kerja yang dan evaluasi kesehatan dialami karyawan yang dilaporkan WAKIL lingkungan tempat kerja KETUA pada tahun 2015 antara lain pelayanan kesehatan kerja, tertusuk jarum, luka bakar karena pelayanan keselamatan kerja, terkena benda panas, terciprat B3, SEKRETARIS pengembangan program peme- kecelakaan lalu lintas saat menuju liharaan pengelolaan limbah rumah sakit. Ketua Sub Komite Ketua Sub Komite Ketua Sub Komite padat, cair dan gas pengelolaan “Berdasarkan hal tersebut Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja Kesehatan Lingkungan jasa, bahan beracun berbahaya maka perlu Sistem Manajemen dan barang berbahaya dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Alur Pelaporan Kecelakaan Kerja pengembangan manajemen tang- (SMK3 RS) dilaksanakan di RSUD gap darurat. Ciawi dimana SMK3 RS merupakan Pegawai Terpajan - P3K - IGD Program K3 RS yang sudah bagian dari sistem manajemen dilaksanakan sampai saat ini antara rumah sakit secara keseluruhan lain 1. manajemen risiko kesehatan dalam rangka pengendalian risiko KaRu / Ins Diklat membuat laporan rangkap 3 : IGD, dan keselamatan karyawan rumah yang berkaitan dengan kegiatan Komite PPI, Komite K3, Instalasi/Unit Kerja/Ruangan sakit. 2. Program pelayanan kerja guna terciptanya lingkungan kesehatan kerja meliputi MCU kerja rumah sakit yang sehat, aman, berbasiskan kedokteran okupasi selamat dan nyaman bagi SDM Dokter IGD : Anamnesis, Konseling dan Terapi, baik pra-kerja, berkala maupun Skrining Cek dan Lab HBSAg dan HIV rumah sakit, pekerja/buruh, pasien, akhir kerja, penilai-an kelaikan kerja pengunjung/pengantar orang sakit dan program kembali bekerja pada maupun bagi masyarakat dan Pengisian form kejadian tertusuk jarum dan karyawan yang sakit oleh Dokter terpajan cairan tubuh : pelaporan 2x24 jam; lab lingkungan sekitar rumah sakit,” ujar rapid tes HIV dan Elisa : 0 bulan, 3 bulan dan 6 bulan dr. Agustina Puspitasari, SpOk Ketua sedang Lab HBSAg dan AntiHBSAg 0,6 bulan Komite K3 RSUD Ciawi. Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan segala upaya kegi- Kerja di rumah sakit (K3 RS) atan untuk memberikan jaminan pertama kali dibentuk di RSUD keselamatan dan meningkatkan Ciawi pada 2007 dengan nama Tim derajat kesehatan pekerja dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja cara pencegahan Penyakit Akibat Rumah Sakit. “Seiring berjalannya Kerja dan Kecelakaan Akibat waktu sesuai dengan peningkatan Kerja, pe-ngendalian bahaya di mutu pelayanan rumah sakit dan tempat kerja, promosi kesehatan, sumber daya manusia yang ada, pengobatan dan rehabilitasi. Tujuan susunan organisasi Tim K3 RS program K3 RS adalah melindungi mengalami beberapa kali perubahan pekerja rumah sakit dari kejadian dan pada 12 Oktober 2015 menjadi kecelakaan dan penyakit akibat Komite Keselamatan dan Kesehatan kerja, terciptanya cara kerja dan Kerja,” tambahnya lagi. lingkungan kerja yang aman, nyaman Keselamatan dan Kesehatan dan sehat, melindungi pasien dan 22 edisi 3 | 2016

pembangunan dan pemeliharaan gedung yang dilaksanakan oleh pe- nanggungjawab pembangunan dan pemeliharaan gedung. 4. program pelayanan kesehatan lingkungan antara lain pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan tempat kerja dan pengelolaan limbah dan manajemen B3 (Bahan Berbahaya Beracun) yang dilaksanakan IPSRS dan instalasi terkait (Gudang Farmasi dan Gudang Umum). Ditambahkan dr. Agustina, pada 30 Juni 2016 RSUD Ciawi menjadi salah satu RSUD tempat uji coba draft Permenkes tentang K3 RS oleh Subdit Bina Kesehatan Pelatihan penggunaan APAR Lingkungan Kerja Kementerian Spesialis Kedokteran Okupasi, Republik Indonesia dan pada 23 vaksinasi Hepatitis B pada karyawan. Agustus 2016 dipercaya untuk 3. Program pelayanan kese- mempresentasikan pelaksanaan lamatan kerja antara lain Root K3 RS dalam acara workshop K3RS Cause Analysis kecelakaan akibat yang diselenggarakan BKKM Bekasi kerja yang dilaporkan, melakukan dimana dihadiri sekitar 40 RS simulasi bencana seperti simulasi diwilayah Bekasi. bencana kebakaran, gempa bumi Adapun kesinambungan pelak- dan pelatih-an menggunakan sanaan program K3 RS ini perlu APAR rutin setiap semester bagi komitmen dan dukungan penuh karyawan rumah sakit maupun dari manajemen rumah sakit vendor, rekomendasi APD (Alat dan stakeholder serta kesadaran Pelindung Diri ) pada karyawan, karyawan akan pentingnya kese- MCU Pra kerja mandatory training pada karyawan lamatan dan kesehatan kerja bagi baru dan sosialisasi K3 pada dirinya supaya program bisa terus karyawan, pengawasan dan monito- berjalan dengan baik dan lebih baik. ring program keamanan rumah sakit Dengan karyawan rumah sakit yang yang dilaksanakan oleh bagian sehat dan selamat diharapkan bisa umum rumah sakit, pengawasan dan melayani pasien dengan maksimal. monitoring sistem pemeliharaan Selain itu pengunjung, pasien alat medis serta sistem utilitas ataupun pekerja lain yang bekerja rumah sakit yang dilaksanakan oleh di area RS bisa aman dan selamat IPSRS, pengawasan dan monitoring selama di RSUD Ciawi. *** Kesinambungan pelaksanaan program K3 RS ini perlu komitmen dan dukungan penuh dari manajemen rumah sakit dan stakeholder serta kesadaran karyawan edisi 3 | 2016 23

info bkkbn Pelayanan KB dalam Program Jaminan Sosial Bidang Kesehatan Dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 menggariskan 4 (empat) perhatian Pemerintah. Satu di antaranya adalah pembangunan kependudukan dan keluarga berencana. P embangunan kependu- merupakan bagian dari upaya keluarga dukan dan dan promotif pelayanan berencana diarahkan untuk meningkatkan akses preventif. Program ini bertujuan untuk menjamin agar peserta dan kualitas pelayanan yang telah membayar iuran KB yang merata di setiap atau iurannya dibayarkan wilayah dan kelompok oleh pemerintah memperoleh masyarakat. manfaat pemeliharaan Upaya ini kesehatan dan perlindungan dilakukan melalui 8 dalam memenuhi kebutuhan (delapan) strategi. dasar kesehatannya. Salah satunya adalah Kepala Badan Kependudukan melalui penguatan dan dan Keluarga Berencana pemaduan kebijakan Nasional (BKKBN), Surya pelayanan KB dan Chandra Surapaty yakin dengan kesehatan reproduksi yang semangat terciptanya universal merata dan berkualitas, baik health care coverage bagi antar-sektor maupun antara seluruh penduduk Indonesia pusat dan daerah, utamanya di tahun 2019, harapannya dalam sistem JKN-SJSN, dengan agar mobilisasi sumber daya menatafasilitas kesehatan KB. yang ada dapat memperbaiki Undang-Undang Nomor status kesehatan bangsa dan 40 Tahun 2004 tentang Sistem mengurangi ketimpangan Jaminan Sosial Nasional, penguasaan akses layanan secara eksplisit menyatakan kesehatan. pelayanan keluarga Skema jaminan ini juga berencana diinte- bertujuan untuk memastikan grasikan dalam pendekatan pelayanan KB struktur berbasis pada pemenuhan jaminan hak (rights based approach) kesehatan yang menjunjung tinggi aspek y a n g kepuasan dan kualitas layanan. Surya juga menekankan 24 edisi 3 | 2016

bahwa integrasi pelayanan KB ini akan berimplikasi pada kebijakan teknis dan operasional program KB di Indonesia, termasuk dalam hal menjamin agar setiap PUS dapat secara mudah mendapatkan layanan kontrasepsi dan secara sukarela memilih metode kontrasepsi yang diinginkan. \"Isu penting dalam pemenuhan jaminan pelayanan ini adalah dengan pembiayaan pelayanan keluarga berencana yang telah dan akan secara bertahap dijamin bagi seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), “ jelasnya. Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas oleh BPJS Kesehatan kepada pihak Rumah Sakit melalui Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang sistem INA Case Based Groups, diperlukan pemahaman Jaminan Kesehatan, tercantum dalam pasal 21 ayat (4) yang sama antara dokter yang menetapkan diagnosis menyatakan pelayanan keluarga berencana meliputi penyakit, koder yang memberikan kode terhadap konseling, pelayanan kontrasepsi termasuk vasektomi diagnosis yang ditetapkan oleh dokter dan verifikator dan tubektomi, bekerjasama dengan BKKBN. internal yang menilai kelaikan kode penyakit untuk Sementara ketentuan mengenai pemenuhan diklaimkan kepada BPJS Kesehatan. kebutuhan alat dan obat kontrasepsi bagi Peserta Runtutan mekanisme ini memerlukan koordinasi dan Jaminan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan diatur dengan sinergitas yang seirama untuk menjamin hak-hak FKRTL Peraturan Kepala BKKBN. dipenuhi oleh BPJS Kesehatan. Untuk itu, Pemerintah Dalam kaitan pelayanan keluarga berencana di (BKKBN bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) dan beberapa Rumah Sakit Umum Pusat) melakukan yang dapat berupa rumah sakit atau klinik utama, fasilitasi secara periodik kepada FKRTL baik kepada Surya memastikan salah satu pelayanan yang dijamin dokter, koder dan verifikator untuk mensimulasikan di fasilitas ini adalah pelayanan keluarga berencana. berbagai kasus terkait pelayanan keluarga berencana Pelayanan yang diberikan dengan mengikuti prosedur dengan menggunakan aplikasi INA CBGs terbaru. pelayanan rujukan terstruktur dan berjenjang. Untuk Untuk memperkuat pelayanan keluarga berencana memperkuat layanan keluarga berencana di FKRTL dan di rumah sakit, telah dikembangkan program Pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), BKKBN telah Keluarga Berencana di Rumah Sakit (PKBRS). Program ini dan terus melakukan penguatan kapasitas dari masing- dimaksudkan untuk menciptakan mekanisme koordinasi masing fasilitas untuk dapat memberikan layanan antar pihak-pihak di rumah sakit yang secara langsung keluarga berencana yang berkualitas bagi peserta, ataupun secara tidak langsung memiliki peran dalam meliputi mendaftarkan fasilitas kesehatan yang telah pemberian layanan keluarga berencana. bekerjasama dengan BPJS Kesehatan ke dalam Sistem Pelayanan keluarga berencana yang diberikan Informasi Manajemen BKKBN, menyediakan kebutuhan berupa rujukan pelayanan dari FKTP ataupun pelayanan alat dan obat kontrasepsi, pemenuhan kebutuhan yang diberikan sesuai dengan jenis kewenangan yang sarana penunjang pelayanan kontrasepsi berupa alat dimiliki oleh FKRTL. bantu konseling dan alat kesehatan yang diperlukan, Untuk memastikan bahwa pelayanan keluarga pengembangan kompetensi tenaga kesehatan melalui berencana diberikan sesuai dengan standar prosedur pelatihan contraceptive technology up date dan bagi operasional, di masing-masing fasilitas kesehatan tenaga administrator untuk kebutuhan pencatatan dan memiliki Tim Jaga Mutu (TJM). Tim ini bertugas pelaporan pelayanan kontrasepsi. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Untuk memastikan bahwa pelayanan keluarga pelayanan keluarga berencana yang diberikan oleh berencana yang diberikan di FKRTL dapat dibayarkan tenaga kesehatan/fasilitas kesehatan. *** edisi 3 | 2016 25

tentang kami Struktur Organisasi erdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang dijabarkan Bdalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bogor No. 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Rumah Sakit Ciawi Kabupaten Bogor, Direktur dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 2 (dua) Wakil Direktur, 4 (empat) Bidang/Bagian, 6 (enam) Sub Bagian dan 4 (empat) seksi serta Kelompok Jabatan Fungsional. administrasi rekam medis. b. Bagian Keuangan Mempunyai tugas membantu Susunan organisasi RSUD, terdiri Wakil Direktur Administrasi atas : dalam melaksanakan 1. Direktur pengelolaan keuangan. Direktur mempunyai tugas Bagian Keuangan dibantu oleh : membantu Bupati dalam Kepala Bagian Tata Usaha 1) Sub Bagian Anggaran, memimpin, mengkoordinasikan dalam melaksanakan mempunyai tugas dan mengendalikan kebijakan pengelolaan adminstrasi membantu Kepala RSUD dalam melaksanakan umum, surat menyurat, Bagian Keuangan dalam pelayan kesehatan. kearsipan, perjalanan melaksanakan penyusunan 2. Wakil Direktur Administrasi dinas, pemeliharaan dan pengelolaan anggaran. Wakil Direktur Administrasi daninv entaris asi 2) Sub Bagian Verifikasi dan mempunyai tugas membantu perlengkapan pasien, serta Pelaporan, mempunyai Direktur dalam melaksanakan penyiapan materi hukum tugas membantu kepala pengelolaan ketatausahaan dan dan kehumasan. Bagian Keuangan dalam keuangan. 2) Sub Bagian Kepegawaian, melaksanakan pengelolaan Wakil Direktur Administrasi mempunyai tugas kegiatan verifikasi keuangan dibantu oleh : membantu Kepala dan penyusunan pelaporan a. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usahadalam keuangan. Mempunyai tugas membantu melaksanakan pengelolaan 3) Sub Bagian Perbendaharaan, Wakil Direktur Administrasi administrasi kepegawaian. mempunyai tugas dalam melaksanakan 3) Sub Bagian Rekam membantu Kepala pengelolaan ketatatusahaan. Medik, mempunyai Bagian Keuangan dalam Bagian Tata Usaha dibantu oleh: tugas membantu Kepala melaksanakn pengelolaan 1) Sub Bagian Umum, Bagian Tata Usaha dalam adminsitras perbendahaan. mempunyai tugas membantu melaksanakn pengelolaan 3. Wakil Direktur Pelayanan 26 edisi 3 | 2016

Wakil Direktur Pelayanan 2) Seksi Penunjang Medik, evaluasi dan penyusunan mempunysi tugas membantu mempunyai tugas pelaporan tugas-tugas Direktur dalam melaksanakan membantu Kepala Bidang pelayanan asuhan dan mutu pengelolaan pelayanan dan Medik dalam melaksanakan keperawatan. penunjang medik serta perawatan. penyusunan petunjuk teknis 2) Seksi Penunjang Wakil Direktur Keuangan dibantu pelayanan penunjang Keperawatan, mempunyai oleh : medik serta pelaksanaan tugas membantu Kepala a. Bidang Medik pengelolaan monitoring, Bidang Keperawatan dalam b. Mempunyai tugas membantu evaluasi dan penyusunan melaksanakan penyusunan Wakil Direktur Pelayanan pelaporan tugas - tugas petunjuk teknis pelayanan dalam melaksanakan pelayanan penunjang medik penunjang keperawatan pengelolaan pelayanan medik. Mempunyai tugas membantu serta pelaksanaan Bidang Medik dibantu oleh : Wakil Direktur Pelayanan dalam pengelolaan monitoring, 1) Seksi Pelayanan dan melaksanakan pengelolaan evaluasi dan penyusunan Pengembangan Medik, pelayanan keperawatan. pelaporan tugas-tugas mempunyai tugas Bidang Keperawatan dibantu pelayanan penunjang membantu Kepala Bidang oleh : keperawatan. Medik dalam melaksanakan 1) Seksi Asuhan dan Mutu 4. Instalasi penyusunan petunjuk Keperawatan, mempunyai Instalasi merupakan fasilitas teknis pelayanan dan tugas membantu Kepala penyelenggara pelayanan pengembangan medik serta Bidang Keperawatan medik dan non medik, kegiatan pelaksanaan pengelolaan dalam melaksanakan penelitian, pengembangan, monitoring, evaluasi dan penyusunan petunjuk teknis pendidikan dan pelatihan, serta penyusunan pelaporan pelayanan asuhan dan pemeliharaan sarana RSUD. tugas - tugas pelayanan dan mutu keperawatan serta Instalasi dipimpin oleh seorang pengembangan medik. pengelolaan monitoring, kepala instalasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. edisi 3 | 2016 27

solusi Hati-hati Penyebaran Infeksi di Rumah Sakit Mungkin istilah Hospital Aquired Infections (HAI’s) atau Infeksi Nosokomial agak awam dalam pemahaman Anda. Sekalipun demikian, istilah ini perlu dipahami dan dimengerti. Efeknya cukup berbahaya bagi kondisi tubuh, tidak hanya terjangkit penyakit, tapi juga bisa berujung pada kematian. 28 edisi 3 | 2016

ospital Acquired Infections mendapat ke-sembuhan, bukan (HAI’s) atau Infeksi Nosokomial menambah penderitaan karena Hadalah suatu infeksi yang tertularnya penyakit. menyebar atau berkembang di Keberhasilan program PPI rumah sakit. Mungkin Anda sudah sangat bergantung dengan keter- tahu kalau rumah sakit memang libatan lintas profesionalisme di rentan menjadi tempat menyebarnya rumah sakit di antaranya; klinisi, berbagai penyakit. Merebaknya perawat, laboratorium, kesehatan berbagai macam virus penyakit ini lingkungan, IPSRS, Gizi, Farmasi dan memang mampu menularkan atau cleaning service. menginfeksi secara cepat, terutama Untuk menjalankan program bagi mereka yang kesehariannya PPI, dibentuklah IPCN (Infection selalu berada di lingkungan rumah Prevention and Control Nurse) dan sakit. Tim. Di RSUD Ciawi, IPCN sendiri HAI’s merupakan persoalan menjadi lini terdepan dalam pe- serius yang jika tidak ditangani ce- ngendalian infeksi di rumah sakit. katan bisa menyebabkan kematian Setiap anggota IPCN dilatih untuk pasien. mengupa- K alaupun Sekalipun yakan dan me- tidak berakibat punya risiko nekan angka k ematian, peny ebaran pasien yang besar, Anda infeksi di rumah dirawat menjadi tidak perlu khawatir sakit. lebih lama saat berkunjung ke Untuk me- dirawat di minimalisir rumah sakit, RSUD Ciawi. Karena merebaknya sehingga biaya rumah sakit ini berbagai infeksi yang harus memiliki metode ini mau tidak dibayar jadi mau diperlukan ‘membengkak.’ khusus agar virus- pemaham-an Sekalipun virus penyakit tidak yang sama dan punya risiko berkembang biak dimenger ti besar, Anda bagaimana cara tidak perlu menghindari khawatir saat berkunjung ke RSUD penularan dan tertularnya pe- Ciawi. Mengapa? Karena rumah nyakit tersebut. Dan Harapannya sakit yang berlokasi di Jalan Raya pemahaman ini bisa dijadikan Puncak No.479 itu memiliki metode budaya, yang harus dipupuk dan khusus agar virus-virus penyakit ini terus dijaga agar menjadi budaya tidak berkembang biak. Pencegahan sehat untuk menghindari penularan. tersebut ditagani melalui Program Salah satu yang sederhana Pencegahan dan Pe-ngendalian adalah ‘Budaya Cuci Tangan’ dengan Infeksi (PPI). cairan antiseptik yang terbukti Program PPI dirasakan sangat dapat menurunkan angka penularan penting untuk melindungi pasien, infeksi di rumah sakit. Selalu cuci petugas juga pengunjung dan tangan sebelum memegang atau keluarga dari risiko terinfeksi. Karena setelah memegang pasien bagi pada dasarnya orang berkunjung petugas maupun bagi pengunjung ke rumah sakit dengan tujuan yang membesuk. Setip pengunjung edisi 3 | 2016 29

solusi juga harus mencuci tangan sebelum membesuk dan meninggalkan rumah sakit. Di RSUD Ciawi sendiri, pemberi- tahuan terhadap 6 langkah mencuci tangan versi WHO tertampang di setiap pintu lift dan terpampang di sejumlah sudut dinding lingkungan rumah sakit. Hal ini dilakukan semata- mata agar mudah terbaca bagi keluarga pasien dan pengunjung. Untuk membudidayakan budaya cuci tangan, disetiap sudut ruangan rumah sakit dan setiap tempat tidur pasien disediakan cairan antiseptik tersebut. Hal ini baru mencegah penularan melalui sentuhan tangan. Untuk penularan yang melalui pernafasan, pihak rumah sakit menyediakan masker dan mensosia-lisasikan cara batuk yang benar agar tidak menularkan kepada orang lain. Ada lagi anjuran selalu memakai alas kaki ketika memasuk di tempat perawatan bersalin, kalau dulu harus selalu dibuka alas kakinya kalau sekarang tetap memakai alas kaki tetapi dengan menukarkan alaskaki 30 edisi 3 | 2016

kesehatan lainnya harus dapat edukator, konsultan, advokator, diberikan pelayanan yang aman, koordinato, manager, komunikator, salah satunya dengan menerapkan elevator dan motivator. Mereka patient safety. harus bisa melaksanakan tugasnya Salah satu kegiatan yang sudah untuk me-minimalisir risiko dijalankan di RSUD Ciawi adalah terjadinya infeksi di rumah sakit memberikan pelatihan dan edukasi dengan melakukan suatu kegiatan dengan harapan karyawan yang yang meliputi pe-rencanaan, mendapat sosialisasi/ pelatihan pelaksanaan, pembinaan, pendidikan tentang PPI dapat memahami dan dan pelatihan, serta monitoring dan mengajarkan kepada rekan-rekan evaluasi. lainnya. Para karyawan yang sudah Harapannya semua petugas, mendapat sosialisasi PPI ini dapat pasien, pengunjung serta mempraktekannya terutama di masyarakat rumah sakit untuk dapat tempat-tampat yang rawan infeksi, bisa melaksanakan PPI yang baik dimana para karyawan ini diajarkan dan benar. Dan itu semua tidak lepas dengan yang sudah disediakan. Sementara untuk pegendalian infeksi di lingkungan dalam rumah sakit, IPCN atau Tim PPI akan be- kerja lebih keras lagi. Tidak segan– segan akan menegur tindakan petugas rumah sakit yang dinilai bisa membahayakan pasien, dirinya sendiri ataupun orang lain. Langkah tentang apa saja yang berhubungan dari peran IPCN serta semua yang ini dilakukan karena pimpinan dengan penyebab infeksius, dam- terlibat di lingkungan rumah sakit, rumah sakit sudah memberikan paknya terhadap lingkungan karena Tim PPI bertujuan tidak lain kewenangan tersebut kepada Tim sekitar serta bagaimana cara untuk menjamin keselamatan semua PPI atau IPCN. pengelolaannya, serta menghindari yang ada di lingkungan rumah sakit Undang-undang No. 36 tahun penularan infeksi tersebut. dan tentunya ini merupakan budaya 2009 dan Undang-undang No. 44 Peran dan fungsi IPCN di rumah kese-lamatan , budaya mutu,dan menyatakan bahwa setiap pasien sakit dituntut untuk bisa menjadi: budaya kerja yang harus di punyai yang masuk rumah sakit dan fasilitas praktisi klinik, surveilor, investigator, dan dilaksanakan oleh semua yang terlibat dalam pelayanan di rumah sakit. Searah jarum jam: 1. Sosialisasi cuci tangan kepada para pengunjung di poli Spesialis. 2. Tim IPCN (Infection Prevention and Control Nurse). 3. Sosialisasi cuci tangan kepada para dokter spesialis dan dokter umum. 4. Sosialisasi kepada Mahasiswa magang dan Keluarga pasien 5. Sosialisasi cuci tangan yang higienis. edisi 3 | 2016 31

info medis Mengancam Dunia Virus Zika tidak menyebabkan kematian. Namun, V irus Zika (Zika virus/ZIKV) Aedes aegypty. Selain itu, dapat meningkatkan yang telah membuat gejala yang ditimbulkan oleh demam Zika pun mirip dengan heboh dunia kesehatan risiko mikrosefali internasional akhir-akhir ini gejala demam berdarah. Gejala pada bayi (ukuran ternyata bukanlah suatu virus tersebut antara lain: demam tinggi, ruam merah pada kulit, baru. Virus ini pertama kali kepala lebih kecil ditemukan pada tahun 1947 di nyeri persendian, mata merah, dari normal) dan hutan Zika, Uganda. nyeri otot terutama pada daerah Pada tahun 2007, virus ini tangan dan kaki, nyeri kepala, kelainan bawaan pernah menyebabkan wabah nyeri pada daerah belakang lain bila menginfeksi penyakit di daerah Lautan mata, muntah, dan diare. Gejala tersebut biasanya berlangsung Pasifik. Bahkan pada tahun ibu hamil. 2015, ZIKV dilaporkan menyebar sekitar 4-7 hari. hingga ke wilayah Brazil dan Untuk membedakan gejala Panama. Kemampuan ZIKV untuk demam Zika dengan demam menyebar secara luas antar- dengue, maka diperlukan negara bahkan antar-benua pemeriksaan laboratorium menimbulkan kekhawatiran tambahan. Pemeriksaan bahwa virus tersebut dapat laboratorium tersebut adalah mencapai Indonesia. reverse transcriptase-polymerase Virus Zika dibawa oleh chain reaction (RT-PCR) pada nyamuk yang juga membawa minggu pertama dari awal gejala virus demam berdarah, yaitu muncul dan pemeriksaan darah 32 edisi 3 | 2016

Gejala yang dialami penderita demam Zika biasanya bersifat ringan, jarang sekali menyebabkan kondisi medis yang serius. untuk mendeteksi immunoglobulin M spesifik virus zika pada akhir minggu pertama dari awal gejala muncul. Di Indonesia, pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis hanya dapat dilakukan di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Gejala yang dialami penderi-ta demam Zika biasanya bersifat ringan, jarang sekali menyebabkan kondisi medis yang serius. Virus Zika tidak menyebabkan kematian. Namun, ZIKV dapat meningkatkan risiko mikrosefali pada bayi (ukuran kepala disarankan untuk beristirahat cukup, Menggunakan repelan (losion anti- lebih kecil dari normal) dan kelainan meminum obat pereda demam dan nyamuk) pada bagian tubuh yang bawaan lain bila menginfeksi ibu nyeri bila diperlukan. terbuka. Menggunakan pintu dan hamil pada trimester pertama. Pencegahan demam Zika jendela yang berjala Terapi demam Zika tidak terutama bertujuan untuk mencegah Selain itu, pastikan juga tidak memiliki kekhususan. Terapi yang gigitan nyamuk Aedes aegypty ada genangan air di sekitar rumah diberikan sama dengan terapi infeksi dengan cara, tidur dengan kelambu. karena genangan air dapat menjadi virus pada umumnya, seperti demam Menggunakan pakaian tertutup. sarang nyamuk Aedes aegypty.  berdarah dan campak. Penderita edisi 3 | 2016 33

info medis 34 edisi 3 | 2016

dr. CRISTINA TARIGAN, Sp.PD., FINASIM Spesialis penyakit dalam di RSUD Ciawi. Cegah Penyakit Tifus Abdominalis Salah satu penyakit infeksi yang banyak diderita di Indonesia adalah Tifus Abdominalis. Penyakit tipes atau lengkapnya Thypus abdominalis ini merupakan penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh bakteri Salmonella typhosa. S eseorang penyakit sering nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, yang menderita obstipasi (sulit BAB) atau diare, tifus dia bahwa menandakan sering mengkonsumsi makanan perasaan tidak enak diperut, batuk dan epistaksis. atau minuman yang terkontaminasi “Ketika dilakukan pemeriksaan bakteri Salmonella Typhosa (food fisik diperoleh gambaran suhu tubuh and water borne disease). meningkat. Sifat demam meningkat Masa berkembangnya tifus perlahan-lahan dan pada minggu berlangsung antara 10-14 hari. kedua demam terjadi terutama pada Gejala - gejala yang timbul sangat sore hingga malam hari,” tutur dr. bervariasi dari ringan sampai dengan Cristina Tarigan, Sp.PD., FINASIM, berat, dari asimtomatik(tanpa gejala), spesialis penyakit dalam di RSUD gambaran penyakit yang khas Ciawi. disertai komplikasi hingga kematian. Menurutnya, Bakteri Salmonella Pada minggu pertama gejala thypi dapat ditularkan melalui klinis penyakit ini ditemukan berbagai cara, yang dikenal dengan keluhan dan gejala serupa dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers penyakit infeksi akut pada umumnya (jari tangan/kuku), Fomitus (muntah), seperti demam, nyeri kepala, pusing, Fly (lalat), dan melalui Feses. Firus ini edisi 3 | 2016 35

info medis masuk melalui mulut manusia yang (mengigau), hepatitis, kolesistitis dan minuman yang dikonsumsi, baru terinfeksi selanjutnya menuju dan lain-lain. karena penyakit Tifus Abdominalis lambung. Sebagian kuman akan Untuk pencegahan penyakit ini menular melalui makanan dan dimusnahkan oleh asam lambung Tifus ini, sangatlah disarankan agar minuman (food and water borne dan sebagian lagi lolos masuk ke masyarakat menerapkan Perilaku disease). Serta masyarakat perlu usus halus bagian distal (usus bisa Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mengkonsumsi makanan yang terjadi iritasi) dan mengeluarkan dimana masyarakat perlu untuk sehat dan bergizi serta meningkatkan endotoksin. Ddarah akan menjaga kebersihan makanan daya tahan tubuhnya. mengandung bakteri (bakterimia) primer, selanjutnya melalui aliran darah dan jaringan limpoid plaque menuju limfa dan hati. “Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah, sehingga menimbulkan tukak berbentuk lonjong pada mukosa usus. Tukak dapat menyebabkan perdarahan dan perforasi usus. Perdarahan me- nimbulkan panas dan suhu tubuh akan meningkat, sehingga berisiko kekurangan cairan tubuh,”katanya. Jika kondisi tubuh dijaga tetap baik, akan terbentuk zat kekebalan atau antibodi. Dalam keadaan seperti ini, kuman tifus akan mati dan penderita berangsur-angsur sembuh Untuk pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan adalah peme- riksaan laboratorium yaitu peme- riksaan darah. Untuk melihat kelainan yang ada di darah seperti tanda-tanda infeksi, dan atau peningkatan antibodi bakteri. “Penanganan penyakit tifus ini umumnya menggunakan antibiotika, obat penurun panas bila perlu, tirah baring untuk mencegah perdarahan usus atau perforasi, diet makanan lunak, transfusi apabila ada perdarahan dan penggunaan Jika kondisi tubuh dijaga laxative (pencahar) apabila dibu- tuhkan,” tandas dr. Cristina. tetap baik, akan terbentuk zat Komplikasi yang dapat terjadi kekebalan atau antibodi. Dalam apabila tidak ditangani dengan keadaan seperti ini, kuman tifus akan pengobatan yang tepat adalah perdarahan usus, perforasi usus, mati dan penderita berangsur-angsur shock, ensefalopati, delirium sembuh. 36 edisi 3 | 2016

Waspadai Gejalanya BERIKUT adalah gejala perut atas atau tempatnya Perubahan Pola BAB penyakit tifus yang umum ulu hati. Gejala penyakit tifus dialami penderitanya.Ada yang terakhir si penderita baiknya Anda mengenali Denyut Nadi Melambat akan mengalami peru- gejala-gejala tersebut Biasanya, jika bahan pola BAB seperti agar segera dapat diatasi. suhu memanas maka mengalami diare atau denyut jantungnya akan bahkan dapat mengalami Demam atau Badan meningkat sekitar 10%. hal sebaliknya seperti Panas Namun hal tersebut tidak susah BAB atau tidak bisa Gejala penyakit berlaku pada penyakit buang air besar. Sehingga tifus yang paling umum tifus ini. Karena umumnya hal tersebut akan me- terjadi adalah penderita pada penderita sakit tifus nyebabkan rasa tidak mengalami demam atau denyut jantungnya akan nyaman pada perut dan badan panas dalam waktu melambat. Hal tersebut bahkan menyebabkan beberapa hari. Biasanya biasanya disebabkan oleh tubuh terasa lemas jika suhu tubuh penderita adanya racun atau toksin mengalami diare. akan mencapai 40 derajat yang berasal dari kuman celcius, disertai dengan yang menyebabkan sakit kepala, badan lemah timbulnya reaksi tersebut. dan lemas. Lidah Berwarna Putih Sakit Perut, Mual dan Gejala tifus selan- Muntah jutnya yang mudah untuk Umumnya mereka kita sadari adalah pada yang menderita penyakit lidah bagian tengah si ini akan mengalami sakit penderita berwarna putih perut di bagian sebelah namun pada bagian kiri, letak dari usus 12 jari pinggir lidah orang yang sedang mengalami tersebut berwarna infeksi. Dan biasanya merah. Dan apabila sering disamakan dengan lidah dijulurkan gejala sakit maag, namun maka akan terjadi pada penyakit maag akan tremor atau lidahnya terasa sakit dibagian gemetar. edisi 3 | 2016 37

info medis Sudah Besar Masih Suka Ngompol Anak ngomol sudah biasa. Namun apabila anak usianya sudah di atas 5 tahun dan masih suka mengompol, itu patut diwaspadai. hmad Razi sering kena omel oleh Sang Bunda. Maklum saja, di usianya yang sudah menginjak 7 tahun, siswa kelas AI sekolah dasar ini masih kedapatan sering mengompol. “Makanya, kalau bunda suruh pipis sebelum tidur didengerin dong,” dr.ITY SULAWATY, SP.A, M.KES. tandas Sriyanti, Ibunda Razi. Spesialis anak di RSUD Ciawi. Memang gambaran seperti ini kerap terjadi. Bukan hanya menyelimuti Ahmad Razi saja, tapi juga ada sejumlah anak-anak lain yang mengalaminya demikian. Menurut dr. Ity Sulawaty, spesialis anak di RSUD Ciawi, ngompol (enuresis) merupakan gangguan yang sering dijumpai pada anak. Usia di bawah 3 tahun biasanya anak masih ngompol. Pada usia di atas 3 tahun pada umumnya anak sudah tidak ngompol pada siang hari. Anak dikatakan ngompol tidak normal bila ngompol terjadi terus menerus atau menetap di atas usia 5 tahun. Sebelum usia 5 tahun, ngompol pada anak masih dapat dianggap normal. Ngompol biasanya membaik dengan bertambahnya usia. “Ngompol pada 38 edisi 3 | 2016

anak harus mendapat penanganan disebut obstructive sleep apnea bertambahnya usia, tumbuh dan yang benar karena dampaknya dapat yaitu tersumbatnya saluran nafas berkembangnya anak. Terapi yang terjadinya infeksi saluran kemih, saat tidur, maupun akibat gangguan dilakukan antara lain; melatih menyebabkan stres dan kurang psikologis. kandung kemih atau bladder percaya diri,” tambah dr. Ity. Ngompol malam hari dapat training tujuannya untuk melatih Ada beberapa jenis ngompol disebabkan oleh gangguan otot dasar panggul untuk menahan pada anak. Anak dikatakan pemusatan perhatian dan buang air kecil. Selain itu anak mengalami ngompol primer apabila hiperaktivitas, obstructive sleep dianjurkan buang air kecil secara ia masih ngompol terus-menerus apnea, kecemasan misalnya karena teratur tiap 2 jam. Menghindari sejak bayi. Ngompol makanan atau minuman sekunder adalah ngompol yang mengandung kafein yang terjadi paling sedikit Penyebab karena kafein merangsang 6 bulan pada anak yang ngompol secara untuk sering buang air kecil. sebelumnya sudah tidak pasti sulit Mempergunakan alarm untuk ngompol. Ngompol malam membangunkan anak malam hari adalah ngompol yang diketahui, sehingga sering hari untuk buang air kecil. terjadi pada saat anak membuat frustasi baik Minum cukup pada siang tidur malam hari. Namun dokter, keluarga maupun hari dan tidak minum malam demikian, ada pula ngompol hari menjelang tidur. Buang yang terjadi saat anak terjaga anak yang mengalami, air besar teratur. ”Dan yang atau tidak tidur. Anak yang akibatnya anak maupun terpenting, berkonsultasilah hanya ngompol pada malam keluarga sering menjadi dengan dokter apabila hari saja disebut mengalami anak mengalami kesulitan monosymptomatic enuresis stres dan tidak percaya diri mengendalikan buang air kecil (MEN), suatu keadaan yang baik siang maupun malam didapatkan pada 80–85% anak. perceraian orang tua, pindah hari. Dokter akan meresepkan obat- Sedangkan 5–10% mengalami sekolah, atau punya adik baru. obatan tertentu apabila diperlukan,” gejala lain selain ngompol malam Ngompol malam hari dapat pula katanya.  hari yaitu ngompol siang hari, disebabkan kelainan genetik, yaitu gangguan buang air besar misalnya diturunkan dari salah satu maupun ngebrok ataupun sembelit. Keadaan kedua orangtua, produksi air kemih ini disebut polysymptomatic enuresis berlebihan di malam hari akibat nocturna (PEN). hormon antidiuretik berkurang, Diakui dr. Ity, penyebab ngompol serta gangguan sistem syaraf secara pasti sulit diketahui, sehingga daerah kandung sering membuat frustasi baik kemih yang dokter, keluarga maupun anak yang disebut gangguan mengalami, akibatnya anak maupun kandung kemih neuro- keluarga sering menjadi stres dan genik. “Beberapa keadaan dapat tidak percaya diri. menyebabkan ngompol siang Tapi sekalipun demikian, hari yaitu infeksi saluran kemih, berdasarkan pengalaman yang gangguan struktur organ saluran ditemuinya, beberapa penyebab kemih, kontraksi kandung kemih ngompol antara lain apabila anak berlebihan (overactive bladder), mengalami infeksi saluran kemih, serta pengeluaran urin dari gangguan struktur ginjal dan kandung kemih yang tidak tuntas,” saluran kemih, gangguan sistem tandas dr. Ity. syaraf pada ginjal dan salurannya, Pada umumnya anak sembelit, gangguan tidur yang ngompol akan membaik dengan edisi 3 | 2016 39

fasilitas RSUD Ciawi Buka Program Internship Sejak September 2016, RSUD Ciawi membuka program internship bagi para lulusan dokter baru. Tujuannya mengedepankan pemahiran dan pemandirian para dokter baru ini melalui berbagai tahapan selama 12 bulan. engembangan pendidikan terintegrasi, komperhensif, mandiri dunia profesi kedokteran di serta menggunakan pendekatan PIndonesia memasuki babak kedokteran keluarga dalam rangka baru dalam pergerakan sejarahnya. pemahiran dan penyelarasan antara Gambaran tersebut diwujudkan hasil pendidikan dengan praktik di dr. WA ODE DIAH ERWATI, DOKTER setelah diberlakukannya program lapangan. Pendamping Internship RSUD Ciawi Internship Dokter Indonesia Program internship merupakan pada 2010 yang mengacu pada tahap pelatihan keprofesian pra- Permenkes No. 299/MENKES/PER/ registrasi berbasis kompetensi II/2010 dan Perkonsil KKI No.1/KKI/ pelayanan primer guna memahirkan PER/I/2010. kompetensi yang telah dicapai Internship sendiri sebenarnya setelah memperoleh kualifikasi merupakan proses pemantapan sebagai dokter melalui pendidikan mutu profesi dokter untuk mene- kedokteran dasar. rapkan kompetensi yang diperoleh “Intinya, internship merupakan selama pendidikan, secara dokter yang sudah lulus dan meng- 40 edisi 3 | 2016

katkan citra rumah sakit. Sebab pemantapan pemahiran dan pemandirian bagi lulusan dokter Setiap dokter baru yang ini sangat menentukan keahlian mengikuti program internship di dan kemampuan mereka sebagai RSUD Ciawi akan ‘digembleng’ pelayan kesehatan bagi masyarakat. ikuti pemahiran dan pemandirian. dengan pamantapan pemahiran “Kalau dokter-dokternya bagus, Intinya dua kata ini,” sergah dr. Wa dan pemandirian yang prosesnya rumah sakit juga mendapat nilai Ode Diah Erwati, Dokter Pendam- berjalan hingga 12 bulan atau 1 tambah,” tambah wanita berhijab ini. ping Internship RSUD Ciawi. tahun. Dalam jangka waktu tersebut Tujuan khusus program ini Di RSUD Ciawi sendiri, program dibagi menjadi beberapa tahapan. sejatinya untuk mengintegrasikan Internship merupakan program Di antaranya, proses pemahiran dan pengetahuan, keterampilan dan baru yang berjalan sejak September pemandirian di unit gawat darurat sikap yang diperoleh selama tahun ini. Di dalam program wahana rumah sakit (RSUD Ciawi) pendidikan dan menerapkan dalam internship ini memang harus ada selama 4 bulan dan 4 bulan lagi pelayanan primer. Kemudian, dokter pendampingnya. Selain Wa di bagian rawat inap. Kemudian mengembangkan keterampilan tek- Ode sendiri, Dokter Pendamping ‘penggemblengan’ terakhir selama nis, klinis, pribadi dan profesi yang Utama di rumah sakit ini adalah dr H. 4 bulan di puskesmas di wilayah menjadi dasar praktik kedokteran. Sukwanto Gamalyono,MARS.”Kalau sekitar rumah sakit. Selain itu juga untuk memikul belum ada dokter pendamping, Menurut Wa Ode, diadakannya tanggung-jawab pelayanan pasien program ini belum bisa dinjalankan,” program internsip di RSUD Ciawi, sesuai kewenangan yang diberikan tandas dr. Wa Ode lagi. semata-mata untuk mening- dan meningkatkan kemampuan dalam pembuatan keputusan pro- fesional media dalam pelayanan pasien dengan memanfaatkan la- yanan diagnostik dan konsultasi. Selain itu, bekerja dalam batas kewenangan hukum dan etika; berperan aktif dalam tim pelayanan kesehatan multi disiplin; menggali harapan serta jenjang karir lanjutan. “ Dengan begitu setiap dokter baru ini bisa memperoleh pengalaman dan mengembangkan strategi dalam menghadapi tuntutan profesi terkait dengan fungsinya sebagai praktisi medis,” tambah Wa Ode.  edisi 3 | 2016 41

fasilitas Bikin Pasien Doyan Makan REGA PRIO ARTHANTO, AMG Dietisien RSUD Ciawi Makanan punya peran penting dalam proses penyembuhan penyakit. Mengingat pentingnya rintah, ternyata RSUD Ciawi punya hal itu, RSUD Ciawi berupaya menyajikan perhatian khusus soal makanan untuk pasien tersebut. Mulai dari beragam menu terbaik mereka agar mampu proses pemilihan bahan, proses menggugah selera makan pasien. Mau tahu pembuat-an dan penyajiannya diatur secara higienis dan disesuaikan menu olahannya? dengan kebutuhan pasien. Cita rasanya juga jempolan. Sajiannya anyak orang menilai kalau tidak monoton, punya daya tarik makanan di rumah sakit yang tersendiri dan tidak pucat. Diolah Bdisajikan untuk pasien sudah dengan bahan-bahan berkualitas. pasti rasanya nggak enak. Sudah Menu makanan yang diberikan gitu, menunya monoton dan tidak kepada pasien setiap hari ber-ubah. menggugah selera. Makanan yang Setiap hari makanan yang diberikan disajikan nggak ada rasa, hambar kepada pasien sebanyak 3 kali dan dibuat hanya sekedarnya. dengan komposisi tiga kali makanan Karena kondisinya seperti itu, utama snack dan buah. Dan untuk ada juga lho pasien yang diam-diam menunya lebih condong masakan meminta keluarganya dibungkusi khas tanah air. Kadang-kadang makanan padang atau makanan juga dikombinasikan dengan menu mall yang rasanya jempolan. oriental dan western. Bahkan untuk Nah, untuk menyikapi situasi pasien yang dirawat di kelas III menu ini tidak terjadi, apalagi makanan makanannya bagaikan di restoran punya peran penting dalam ternama. Pasien bisa menyantap proses penyembuhan pasien, nikmatnya olahan perkedel tempe, kini banyak rumah sakit yang sup wortel ayam chicken katsu dan mulai memperhatikan menu- brownies. “Tapi masakannya lebih menu makanan mereka. Bahkan, condong ke masakan lokal. Tapi tidak hanya menu lokal yang untuk variasi dan rasa tetap kita dikedepankan, tapi juga beragam kedepankan juga. Jadi tidak semua menu yang ngetop di sejumlah makanan di rumah sakit hambar dan negara. Satu di antara rumah sakit tidak enak,” tegas Rega Prio Arthanto, yang memperhatikan menu tersebut AMG, Dietisien, RSUD Ciawi. adalah RSUD Ciawi. Untuk menu olahannya melalui Meskipun rumah sakit peme- proses direbus, tumis atau digoreng. 42 edisi 3 | 2016

Untuk pasien yang dirawat di kelas III menu makanannya bagaikan di restoran ternama Untuk tumis dan goreng masih diperkenankan asalkan tidak terlalu banyak menggunakan miyak goreng. Dari setiap kali penyajian, paling hanya satu menu yang digoreng, itu pun tidak terlalu banyak menggunakan minyak goreng. Semua makanan yang disajikan tidak menggunakan MSG, maka untuk menggantikan dan tetap melahirkan cita rasa yang lezat pihak rumah sakit menggunakan kaldu ayam sebagai pengganti. Menu yang memiliki karakter manis seperti semur tetap menggunakan kecap, tapi digunakan produk khusus. “Intinya semua masakan disini disesuaikan dengan penyakit yang diderita pasien,” tandas pria yang akrab disapa Rega ini . Misalnya untuk pasien penderita Diabetis. Untuk makan pagi bagi penderita penyakit ini biasanya pihak rumah sakit menyediakan menu maskan seperti bubur ayam dengan kecap diet dan telur rebus. Sedangkan untuk snacknya dipilih agar-agar gula diet. Sedangkan untuk siang hari menu makanan yang dipilih adalah nasi tim/bubur, kakap asam manis, tempe bum uteri cah brokoli wortel dan melon. ”Saya jamin rasanya tetap enak kok,” tandasnya.  edisi 3 | 2016 43

sehat bugar Tahukah anda bahwa unk food atau makanan cepat saji kerap menjadi pilihan saat malas memasak. Selain rasanya gurih makanan cepat saji ini Jdan disukai anak-anak, harga junks food juga menyimpan berbagai relatif lebih terjangkau. meskipun terlihat demikian, Sekalipun zat berbahaya, apa lagi menggiurkan dan enak, ternyata makanan siap saji jika dikonsumsi si kecil ini mengandung bahan-bahan yang tidak alami. Disamping itu juga memiliki gizi yang rendah terus menerus. dan menggunakan zat aditif berlebihan, seperti penguat rasa (monosodium glutamate), pemanis (sakarin,siklamat,dulsindan aspartame). Kemudian juga mengandung zat-zat yang bersifat karsinogenik ,pengawet (natrium benzoate, natrium sitrat, asam sitrat, asam sorbal) dan pewarna (tartazin, CI, sunset yellow) “Hal negatif lainnya, Jauhkan junk food adalah makanan yang sudah mengalami Junk Food proses pemasakan ter- lebih dahulu, sehingga banyak kehilangan zat dari Si Kecil gizi penting seperti vi- tamin dan mineral. Zat gizi yang seharusnya di- cerna dan diproses dalam saluran cerna, tidak lagi dilakukan,” tegas Rega Prio Arthanto, AMG, Ahli Gizi RSUD Ciawi. Menurutnya, Junk food juga cenderung mengandung lemak jenuh tinggi, gula tinggi, garam (sodium) tinggi, dan kolesterol tinggi, namun kandungan lainnya seperti protein vitamin dan mineral sangat sedikit. Lantas Meskipun dimana letak bahayanya jika si kecil sering terlihat mengkonsumsi junk food dengan asupan zat gizi yang tidak seimbang? “Akibatnya anak rentan menggiurkan dan mengalami kegemukan atau obesitas.Tidak hanya enak, ternyata itu tumbuh kembang anak pun akan tergangggu makanan siap saji termasuk tumbuh kembang otaknya,” ujar Rega menegaskan. ini mengandung Ayo mulai sekarang terapkan hidup sehat kepada bahan-bahan yang putra-putri Anda. Jangan biasakan tumbuh kembang tidak alami mereka dalam balutan makanan yang rendah gizi dan membahayakan.  44 edisi 3 | 2016

edisi 3 | 2016 45

GALERI DARI KAMI dengan SEPENUH HATI \"Pelayanan terbaik hanya dapat terwujud jika mata hati kita sebagai pelayan terbuka lebar dan diterapkan dalam keseharian\" 46 edisi 3 | 2016

edisi 3 | 2016 47


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook