Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Nama Kualitas Bukti Kualitas Deskripsi Nilai (evidence) 1 Kualitas Bukti Candra 87,5 (evidence) … Indikator 2 … Zakariya (70) Sangat Baik (80) Mampu menguraikan lebih dari 2 Baik (95) … contoh manfaat sumber energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan … secara mandiri dengan tepat … Cukup (65) Baik (75) Mampu menguraikan 1 contoh manfaat sumber energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri dengan tepat * peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. 2. Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir Capaian tujuan pembelajaran peserta didik untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan menjadi bahan yang diolah menjadi nilai akhir penjelasan mengenai kompetensi yang sudah mata pelajaran dalam kurun waktu pelaporan dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang (biasanya satu semester). Untuk mendapatkan belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak nilai akhir mata pelajaran tersebut, data lanjut secara ringkas bila ada. kuantitatif langsung diolah, sedangkan Penting untuk diperhatikan bahwa pendidik tidak mencampur penghitungan dari hasil asesmen formatif dan sumatif karena asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang berbeda. Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses sehingga asesmen formatif bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai akhir. Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik perlu membagi asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif agar peserta didik dapat menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau tidak terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa kegiatan asesmen tersebut. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 43
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Contoh Proses Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi nilai akhir 1) Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) ■ Misalnya dalam 1 semester ada 6 tujuan ■ Ketuntasan ditentukan untuk setiap pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan tujuan pembelajaran, bukan hasil akhir pembelajaran untuk B. Indonesia, dan 5 pengolahan nilai sumatif per mata tujuan pembelajaran untuk mapel Agama pelajaran. Ketidaktuntasan ditandai (*) (contoh hanya 3 mapel, namun cara ini di tujuan pembelajaran tertentu saja. Hal dapat berlaku untuk semua mapel) ini bertujuan untuk mengkomunikasikan kepada orang tua dan peserta didik tentang ■ Asumsi: satuan pendidikan menggunakan tujuan pembelajaran mana yang belum rentang nilai untuk ketercapaian tujuan dituntaskan oleh peserta didik. pembelajaran. Rentang ini bisa sama untuk setiap mapel atau berbeda, tergantung kesepakatan para pendidik di satuan pendidikan. Contoh: Para pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan. Nama Peserta Didik : Didi Kelas/Fase : 7/C No. Mata Pelajaran TP 1 TP 2 TP 3 TP 4 TP 5 TP 6 TP 7 Hasil Akhir 1 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 55* 75 90 83 75,75 2 Bahasa Indonesia 67 85 53* 68 90 55* 88 3 Agama 80 60 60 87 ... ... ... ... ... ... *Belum mencapai kriteria ketuntasan 44
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen 2) Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) a. Perlu bimbingan: peserta didik masih mengikuti pembelajaran selanjutnya kesulitan dan sangat bergantung pada dengan penekanan pada aspek-aspek yang bimbingan dalam mencapai tujuan belum dikuasai pembelajaran dan belum siap memasuki pembelajaran lebih lanjut. Perlu c. Baik: peserta didik sudah menuntaskan direkomendasikan untuk menguatkan sebagian besar indikator tujuan tujuan pembelajaran dengan mengikuti pembelajaran dan perlu siap mengikuti remedial pembelajaran selanjutnya b. Cukup: peserta didik masih kesulitan dalam d. Sangat baik: peserta didik mengikuti mencapai sebagian tujuan pembelajaran pembelajaran selanjutnya dan dilibatkan dan perlu menguatkan tujuan diberikan pengayaan atau tantangan lebih. pembelajaran yang dipelajari sebelum Nama Peserta Didik : Didi Kelas/Fase : 7/C 1234 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Tujuan Pembelajaran 1 Tujuan Pembelajaran 2 Tujuan Pembelajaran 3 ... Bahasa Indonesia Tujuan Pembelajaran 1 Tujuan Pembelajaran 2 Tujuan Pembelajaran 3 ... [Mata Pelajaran Lainnya] Tujuan Pembelajaran 1 Tujuan Pembelajaran 2 Tujuan Pembelajaran 3 ... Tanda centang diberikan sesuai dengan rubrik ketercapaian yang ada pada masing-masing tujuan pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 45
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik menjelaskan penguasaan kompetensi pada dilakukan dengan membandingkan pencapaian tujuan pembelajaran. Misalnya, “Peserta didik hasil belajar peserta didik dengan kriteria menguasai semua indikator tanpa banyak ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini menghadapi kesulitan.” bukan berupa angka, melainkan kalimat yang Contoh asesmen formatif dengan teknik observasi Tujuan pembelajaran yang diukur : Mengukur panjang dengan satuan baku Asesmen formatif : Observasi pengukuran benda dengan menggunakan penggaris Instrumen : Lembar observasi pengukuran benda di sekitarku Lembar observasi kegiatan Pengukuran Benda di Sekitarku Nama Peserta Didik : Tanggal Pengamatan : No. Aspek yang diamati Teramati Tidak teramati Tujuan pembelajaran mapel Matematika 1. Dapat menggunakan alat ukur yang sesuai secara mandiri 2. Mampu mengidentifikasi ukuran benda berdasarkan hasil pengukuran 3. Menuangkan hasil pengukuran dalam lembar kerja Dengan menggunakan lembar observasi peserta yang telah mencapai atau melebihi tersebut, pendidik dapat memantau pencapaian, dapat diberikan apresiasi atau perkembangan dan memberikan umpan balik. tantangan pembelajaran yang lebih tinggi. Misalnya, untuk peserta didik yang belum Namun demikian, pendidik dapat memberikan mencapai tujuan pembelajaran, diberikan umpan balik lain di luar tujuan pembelajaran umpan balik seketika dengan memberikan yang membangun peserta didik secara utuh, motivasi dan informasi tambahan atau bisa perilaku maupun kompetensi lain di luar memberikan arahan secara bertahap. Untuk mapel yang disasar. 46
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Contoh asesmen formatif dengan rubrik Penilaian Kinerja : “Ayo Ukur Tinggi Badan Temanmu” Tujuan pembelajaran : Mengukur tinggi badan dengan menggunakan satuan baku (cm) Instrumen : Rubrik penilaian kinerja pengukuran tinggi badan dengan satuan baku Indikator Skor Melakukan pengukuran 1 2 3 4 Kesulitan untuk Dapat memilih Hasil memilih dan Dapat memilih Dapat memilih dan menggunakan Pengukuran menggunakan alat ukur alat ukur yang alat ukur secara alat ukur yang sesuai, sesuai, namun mandiri namun masih masih kesulitan Kesulitan kesulitan dalam dalam mengukur Dapat mengidentifikasi menggunakan beberapa objek mengidentifikasi hasil pengukuran alat ukur dengan bentuk hasil pengukuran yang sulit secara akurat Hasil pengukuran sebagian besar Hasil pengukuran belum akurat sebagian kecil belum akurat (untuk objek- objek dengan bentuk yang sulit) Pendidik menggunakan rubrik untuk mengukur Pendidik dapat memberikan umpan balik sesuai ketercapaian peserta didik. Karena asesmen ini dengan kesulitan yang diamati. Peserta didik merupakan asesmen formatif sehingga rubrik juga dapat diajak berdiskusi tentang apa yang ini digunakan untuk memberikan umpan balik bisa dilakukan untuk memperbaiki prosesnya. kepada peserta didik. Pendidik juga dapat Pendidik dapat memberikan rekomendasi yang memberikan rubrik ini sebagai asesmen diri dan perlu dilakukan peserta didik untuk dapat mengajak peserta didik untuk merefleksikan meningkatkan skornya. Bagi peserta didik prosesnya. yang sudah terlatih, mereka dapat menilai diri dan menentukan langkah tindak lanjut atau tantangan lebih. Pengolahan Hasil Asesmen untuk Rapor Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan asesmen sumatif, sementara asesmen formatif memanfaatkan hasil formatif dan sumatif. sebagaimana diuraikan sebelumnya, berupa Terdapat 2 jenis data, yaitu data hasil asesmen data atau informasi yang bersifat kualitatif, yang berupa angka (kuantitatif) serta data hasil digunakan sebagai umpan balik untuk asesmen yang berupa narasi (kualitatif). perbaikan pembelajaran sekaligus sebagai bahan pertimbangan menyusun deskripsi Pengolahan hasil asesmen dalam bentuk angka capaian kompetensi. (kuantitatif) didasarkan hanya pada hasil Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 47
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Contoh Pengolahan Nilai Rapor: Contoh data kuantitatif Contoh Pengolahan Data Kualitatif ► SMP capaian peserta didik. Nilai akhir semester menggambarkan deskripsi kualitas dari capaian Contoh di bawah ini adalah pada mata peserta didik yang menunjukkan adanya hal-hal pelajaran Informatika SMP (Fase D) elemen yang belum tercapai dan sudah tercapai oleh teknologi informasi dan komunikasi, selama peserta didik. satu semester peserta didik mempelajari materi tentang antarmuka grafis, surat elektronik, Tabel di bawah ini menunjukkan contoh peramban web dan mesin telusur, manajemen pengolahan data untuk mendapatkan nilai folder dan file, membuat dokumen dengan kualitatif pada akhir semester berdasarkan aplikasi perkantoran. Guru telah melakukan indikator-indikator yang dicapai oleh setiap lima kali sumatif sesuai tujuan pembelajaran peserta didik. yang dicapai pada semester tersebut dan satu kali sumatif akhir semester. Nilai yang diberikan dalam bentuk deskripsi kualitatif sesuai 48
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Sumatif 1 (Praktik) Lingkup Materi/Tujuan Pembelajaran Sumatif 5 (Praktik) Sumatif 2 (Praktik) Sumatif 3 (Praktik) Sumatif 4 (Praktik) Nama Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik Sumatif Akhir Nilai Akhir Peserta mampu menjelaskan mampu menerapkan menggunakan membuat dan mampu membuat Semester (Teori) Semester Didik antarmuka surel untuk peramban untuk mengelola folder dokumen dan Ahmad berbasis grafis berkomunikasi mencari, dan dan file dengan presentasi dengan Memahami Terampil dan komponen- dengan baik dan memilah informasi. terstruktur sehingga menggunakan penggunaan mempraktikan Baim komponennya. santun, dengan memudahkan akses fitur dasar aplikasi aplikasi peramban, penggunaan bahasa yang sesuai. terampil melakukan yang efisien perkantoran dan perkantoran aplikasi peramban terampil pencarian dalam lingkungan dan perkantoran menggunakan mampu membuat menggunakan mampu membuat Terampil antarmuka berbasis dalam lingkungan antarmuka berbasis surel, tapi belum peramban, namun folder, namun menggunakan grafis antarmuka berbasis grafis dan mampu santun dalam belum pandai belum mampu fitur dasar aplikasi grafis, namun perlu menjelaskan berbahasa memilah informasi mengelola file secara perkantoran untuk Memahami bimbingan dalam komponen- terstruktur membuat dokumen penggunaan sikap dan karakter komponennya pada dan presentasi aplikasi pengelolaan penggunaan orang lain berkas, namun teknologi dan perlu meningkatkan masih perlu terampil Mampu Perlu bimbingan Mampu membuat Perlu bimbingan pemahaman bimbingan dalam Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen menggunakan menggunakan surel dalam melakukan dan mengelola file dalam membuat penggunaan menggunakan antarmuka berbasis dan berkomunikasi pencarian dan folder secara dokumen dan aplikasi peramban, aplikasi pengelolaan grafis dan mampu secara santun menggunakan terstruktur presentasi dan perkantoran berkas menjelaskan peramban menggunakan dalam lingkungan komponen- fitur dasar aplikasi antarmuka berbasis Terampil komponennya pada perkantoran grafis mempraktikan orang lain penggunaan aplikasi pengelolaan berkas, 49 namun masih perlu bimbingan dalam menggunakan aplikasi peramban, dan perkantoran dalam lingkungan antarmuka berbasis grafis aplikasi peramban
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen 50 Sumatif 1 (Praktik) Lingkup Materi/Tujuan Pembelajaran Sumatif 5 (Praktik) Sumatif 2 (Praktik) Sumatif 3 (Praktik) Sumatif 4 (Praktik) Nama Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik Sumatif Akhir Nilai Akhir Peserta mampu menjelaskan mampu menerapkan menggunakan membuat dan mampu membuat Semester (Teori) Semester Didik antarmuka surel untuk peramban untuk mengelola folder dokumen dan Cepy berbasis grafis berkomunikasi mencari, dan dan file dengan presentasi dengan Memahami Terampil dan komponen- dengan baik dan memilah informasi. terstruktur sehingga menggunakan penggunaan mempraktikkan … komponennya. santun, dengan memudahkan akses fitur dasar aplikasi aplikasi peramban, penggunaan … bahasa yang sesuai. terampil melakukan yang efisien perkantoran dan perkantoran aplikasi peramban Zoni terampil pencarian dalam lingkungan dan perkantoran menggunakan mampu membuat menggunakan mampu membuat Terampil antarmuka berbasis dalam lingkungan antarmuka berbasis surel untuk peramban dan folder, namun belum menggunakan grafis antarmuka grafis dan mampu berkomunikasi pandai memilah mampu mengelola fitur dasar aplikasi berbasis grafis, menjelaskan secara santun dalam informasi file secara perkantoran untuk namun masih perlu komponen- berbahasa terstruktur membuat dokumen bimbingan dalam komponennya pada dan presentasi menggunakan orang lain aplikasi pengelolaan berkas terampil Mampu Perlu bimbingan Perlu bimbingan Perlu bimbingan Memahami Perlu bimbingan menggunakan menggunakan surel dalam melakukan untuk mengelola file dalam membuat penggunaan dalam antarmuka berbasis dan berkomunikasi pencarian dan folder secara dokumen dan aplikasi pengelolaan menggunakan grafis dan mampu secara santun menggunakan terstruktur presentasi berkas, namun aplikasi pengelolaan menjelaskan peramban menggunakan perlu meningkatkan berkas, peramban, komponen- fitur dasar aplikasi pemahaman dan perkantoran komponennya pada perkantoran penggunaan dalam lingkungan orang lain aplikasi peramban, antarmuka berbasis dan perkantoran grafis aplikasi dalam lingkungan peramban antarmuka berbasis grafis
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah ► SMK menggambarkan deskripsi kualitas dari capaian peserta didik yang menunjukkan adanya hal-hal yang belum tercapai dan sudah tercapai oleh Contoh dibawah ini adalah pada SMK konsentrasi keahlian Teknik Instalasi peserta didik. Tenaga Listrik, selama satu semester peserta didik mempelajari materi instalasi motor listrik satu fasa jenis rotor sangkar. Guru telah melakukan Tabel dibawah ini menunjukkan contoh pengolahan data untuk empat kali sumatif sesuai tujuan pembelajaran yang dicapai pada semester mendapatkan nilai kualitatif pada akhir semester. tersebut, dan satu kali sumatif akhir semester. Nilai yang diberikan dalam bentuk deskripsi kualitatif sesuai capaian peserta didik. Nilai akhir semester Materi Instalasi Motor Listrik Satu Fasa Jenis Rotor Sangkar Sumatif 1 (Teori) Sumatif 2 (Teori) Sumatif 3 (Teori) Sumatif 4 (Praktik) Nama Memahami jenis dan Memahami macam- Memahami prinsip kerja Menerapkan prosedur Sumatif Akhir Semester Nilai Akhir Semester Peserta karakteristik motor macam pengendali komponen pengendali pemasangan instalasi (Teori) Didik listrik motor listrik motor listrik pengendali motor listrik Sudah memahami Abdul dengan elektromagnetik Sudah memahami materi dan praktik untuk pengasutan materi instalasi motor instalasi motor listrik 1 Bara motor listrik listrik 1 fasa rotor fasa rotor sangkar sangkar Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor rotor sangkar pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan penguncian, forward, fitur pengasutan, dan reverse motor listrik penguncian, satu fasa forward, dan reverse menggunakan sakelar push button dan Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen kontaktor magnetik Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Hanya mampu Sudah memahami Masih perlu bimbingan motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan membuat rangkaian karakteristik motor listrik dalam instalasi rotor sangkar pengasutan dan kontaktor magnetik pengendalian motor 1 fasa rotor sangkar motor listrik 1 fasa penguncian motor listrik listrik satu fasa dengan rangkaian pengasutan rotor sangkar untuk satu fasa. Namun, masih fitur pengasutan dan penguncian, namun pengendalian forward perlu bimbingan untuk dan penguncian perlu bimbingan dalam dan reverse rangkaian forward dan menggunakan sakelar rangkaian forward dan reverse motor listrik satu push button dan reverse. fasa kontaktor magnetik. Namun belum mampu 51 untuk fitur forward dan reverse
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen 52 Materi Instalasi Motor Listrik Satu Fasa Jenis Rotor Sangkar Sumatif 1 (Teori) Sumatif 2 (Teori) Sumatif 3 (Teori) Sumatif 4 (Praktik) Nama Memahami jenis dan Memahami macam- Memahami prinsip kerja Menerapkan prosedur Sumatif Akhir Semester Nilai Akhir Semester Peserta karakteristik motor macam pengendali komponen pengendali pemasangan instalasi (Teori) Didik listrik motor listrik motor listrik pengendali motor listrik Masih perlu memahami dengan elektromagnetik Sudah memahami karakteristik motor Choiril untuk pengasutan materi instalasi motor listrik 1 fasa rotor motor listrik listrik 1 fasa rotor sangkar … sangkar namun belum … Belum memahami Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian memahami karakteristik Zulfikar karakteristik motor pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor motornya listrik satu fasa rotor pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan sangkar penguncian, forward, fitur pengasutan, dan reverse motor listrik penguncian, satu fasa forward, dan reverse menggunakan komponen pengandalian sakelar push button dan kontaktor magnetik Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian Sudah memahami Sudah memahami motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor materi instalasi motor materi dan praktik rotor sangkar pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan listrik 1 fasa rotor instalasi motor listrik 1 penguncian, forward, fitur pengasutan, sangkar fasa rotor sangkar dan reverse motor listrik penguncian, satu fasa forward, dan reverse menggunakan komponen pengandalian sakelar push button dan kontaktor magnetik
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen E. Pelaporan Hasil Belajar Pelaporan hasil penilaian atau asesmen Rapor peserta didik PAUD minimal meliputi dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan komponen: belajar, yang berupa laporan hasil belajar, yang disusun berdasarkan pengolahan hasil 1. Identitas peserta Didik, Penilaian. Laporan hasil belajar paling sedikit 2. Nama satuan pendidikan, memberikan informasi mengenai pencapaian 3. Kelompok usia, hasil belajar peserta didik. Pada PAUD, selain 4. Semester, memuat informasi tersebut, laporan hasil 5. perkembangan dan pertumbuhan anak, belajar juga memuat informasi mengenai 6. Deskripsi perkembangan capaian pertumbuhan dan perkembangan anak. pembelajaran, dan Satuan pendidikan perlu melaporkan hasil 7. Refleksi orang tua. belajar dalam bentuk rapor. Komponen rapor peserta didik SD/MI, SMP/ Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesmen MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau sederajat di atas, laporan hasil belajar hendaknya bersifat minimal memuat informasi mengenai: sederhana dan informatif, dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan kompetensi 1. Identitas peserta didik, yang dicapai, serta strategi tindak lanjut bagi 2. Nama satuan pendidikan, pendidik, satuan pendidikan dan orang tua 3. Kelas, untuk mendukung capaian pembelajaran. 4. Semester, 5. Mata pelajaran, Pada PAUD, laporan hasil belajar dapat juga 6. Nilai, ditambahkan informasi tentang tumbuh 7. Deskripsi, kembang anak. Dalam format laporan terakhir, 8. Catatan guru, selain laporan ketercapaian CP, ada juga 9. Presensi, dan informasi tentang tinggi dan berat badan anak, 10. Kegiatan ekstrakurikuler. kepemilikan NIK serta refleksi orang tua tentang perkembangan anak. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 53
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK mekanisme dan format pelaporan hasil belajar atau sederajat, satuan pendidikan dan pendidik kepada orang tua/wali. Pelaporan hasil memiliki keleluasaan untuk menentukan belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang setiap akhir semester. Di samping itu, satuan diperoleh peserta didik. Satuan pendidikan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik memiliki keleluasaan untuk menentukan secara berkala melalui e-rapor/dapodik. Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut. Dalam penyusunan deskripsi capaian kompetensi, Pendidik harus mengidenti kasi capaian kompetensi tertinggi dan terendah. Untuk melihat Capaian kompetensi tertinggi ditandai dengan warna hijau dan capaian kompetensi terendah ditantai dengan warna merah. Capaian tertinggi Capaian terendah 1) Penysunan deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Kimia SMA/MA/Program Paket C Setiap Fase 1. Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C) Pada akhir fase E, peserta didik memliki kemampuan untuk merespon isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengidenti kasi, mengajukan gagasan, merancang solusi, mengambil keputusan, dan mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait ... Fase E Berdasarkan Elemen Format Laporan Hasil Belajar (Rapor) Elemen Capaian Pembelajaran Nama : Kelas :X NISN : Fase :E Sekolah : Semester :2 Alamat : Tahun Pelajaran : Pemahaman Pada akhir fase E, peserta didik memiliki Biologi kemampuan menciptakan solusi atas No. Mata Pelajaran Nilai Capaian Kompetensi permasalahan-permasalahan Akhir berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman 1. Pendidikan Agama dan ... ... keanekaragaman makhluk hidup dan Budi Pekerti peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ... ... ... ... ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan lingkungan. 5. Ilmu Pengetahuan Alam 80 Menunjukkan kemampuan dalam mengidenti kasi, (Fisika, Kimia, Biologi) berkomunikasi dan mengajukan gagasan, terkait dengan inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem, interaksi antar komponen serta perubahan lingkungan, menjelaskan fenomena Pemahaman Peserta didik mampu mendeskripsikan pemanasan global, menuliskan reaksi kimia, Fisika gejala alam dalam cakupan perubahan iklim dan pemanasan global, keterampilan proses dalam pengukuran, pencemaran lingkungan. perubahan iklim dan pemanasan global, pencemaran lingkungan, energi Perlu bimbingan dalam kemampuan merancang alternatif, dan pemanfaatannya. solusi, dan mengambil keputusan serta penguatan dalam menerapkan hukum-hukum dasar kimia. Pemahaman Peserta didik mampu mengamati, ... ... ... ... Kimia menyelidiki dan menjelaskan fenomena sesuai kaidah kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam kehidupan sehari hari; menerapkan konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan termasuk menjelaskan fenomena pemanasan global; menuliskan reaksi kimia dan menerapkan hukum-hukum dasar kimia; memahami struktur atom dan aplikasinya dalam nanoteknologi. 54
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen 2) Penyusunan deskripsi berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran ATP Fisika Fase E Semester 2 Format Laporan Hasil Belajar (Rapor) 5. Menyajikan hasil analisis gejala, penyebab, dampak, dan Nama : Kelas :X solusi atas perubahan iklim, serta pemanasan global NISN : Fase :E dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah : Semester :2 Alamat : Tahun Pelajaran : ATP Kimia Fase E Semester 2 No. Mata Pelajaran Nilai Capaian Kompetensi 9. Menyajikan rumus kimia dan nama senyawa kimia yang 1. Pendidikan Agama dan Akhir berkaitan dengan sumber dan/atau solusi permasalahan isu global. Budi Pekerti ... ... 10. Menuliskan persamaan reaksi kimia yang lengkap setara ... ... ... ... yang berkaitan dengan fenomena alam sehari-hari atau isu global. 5. Ilmu Pengetahuan Alam 80 Fisika: (Fisika, Kimia, Biologi) Menunjukkan penguasaan yang sangat baik dalam 11. Menganalisis suatu fenomena alam secara kuantitatif berdasarkan hukum dasar kimia. Menyajikan hasil analisis gejala, penyebab, dampak, dan solusi atas perubahan iklim, serta pemanasan 12. Merancang, melaksanakan serta mempresentasikan global dalam kehidupan sehari-hari. percobaan kimia dalam penerapan hukum-hukum dasar kimia. Kimia: Menunjukkan penguasaan yang sangat baik dalam ATP Biologi Fase E Semester 2 - Menyajikan rumus kimia dan nama senyawa 10. Menganalisis bioteknologi yang dapat diterapkan kimia yang berkaitan dengan sumber dan/atau dalam pelestarian keanekaragam hayati khususnya solusi permasalahan isu global. mengatasi kelangkaan keanekaragaman hayati dengan menyajikan bagan proses bioteknologi dari hasil telaah - Menuliskan persamaan reaksi kimia yang artikel. lengkap setara yang berkaitan dengan fenomena alam sehari-hari atau isu global. 11. Mengidenti kasi komponen ekosistem dengan menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem di Perlu penguatan dalam Menganalisis suatu lingkungan sekitarnya. fenomena alam secara kuantitatif berdasarkan hukum dasar kimia, merancang, melaksanakan serta 12. Menyusun jaring-jaring makanan atau rantai makanan mempresentasikan percobaan kimia dalam dari hasil pengamatan ekosistem yang ada di lingkungan penerapan hukum-hukum dasar kimia. sekitar. Biologi: 13. Menganalisis interaksi yang terjadi antar komponen Menunjukkan penguasaan yang sangat baik dalam ekosistem dengan menyajikan data hasil pengamatan di lingkungan sekitar. - Menganalisis bioteknologi yang dapat diterapkan dalam pelestarian keanekaragaman 14. Mengidenti kasi perubahan lingkungan yang terjadi di hayati. sekitarnya dengan menyajikan laporan hasil pengamatan. - Mengidenti kasi komponen ekosistem dengan menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem 15. Menganalisis penyebab dan dampak negatif dari di lingkungan sekitarnya. perubahan lingkungan dengan menyajikan data hasil kajian literatur atau pengamatan atau wawancara. - Menyusun jaring-jaring makanan atau rantai makanan dan hasil pengamatan ekosistem yang 16. Mendeskripsikan bioteknologi yang dapat diterapkan ada di lingkungan sekitar. dalam mengatasi perubahan lingkungan dengan menyajikan diagram dari hasil kajian literatur atau - Menganalisis interaksi yang terjadi antar wawancara. komponen ekosistem dengan menyajikan data hasil pengamatan di lingkungan sekitar. - Mengidenti kasi perubahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya dengan menyajikan laporan hasil pengamatan. - Mendeskripsikan bioteknologi yang dapat diterapkan dalam mengatasi perubahan lingkungan dengan menyajikan diagram dari hasil kajian literatur atau wawancara. Perlu bimbingan dalam kemampuan Menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada di sekitarnya dengan melakukan projek sederhana. 17. Menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada di sekitarnya dengan melakukan projek sederhana. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 55
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen 3) Penyusunan deskripsi mengambil dari poin-poin penting dari materi yang sudah diberikan Sumatif Lingkup Materi Sumatif Akhir Semester* Cuaca di Nama-nama Konsep Membedakan NA Non Tes NA Sumatif Nilai Rapor Nama Sekitarku Hari dan Bulan Waktu Siang-malam Sumatif Tes Akhir (Rerata S + AS) Murid (S) Semester *pembulatan Sumatif 1 Sumatif 2 Sumatif 3 Sumatif 4 (AS) normal Edo 85 76 60 83 76t - 75 75 75,5 Nama : Edo Ilmu Pengetahuan Alam Menunjukkan penguasaan yang baik dalam memprediksi kondisi cuaca dan membedakan siang-malam. 75,5 Perlu pendampingan dalam memahami konsep waktu jam, menit, detik, perlu pembimbingan lebih lanjut agar kemampuan tersebut dikuasai secara konsisten. 56
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Contoh Rapor SD Gambar 5.1. Contoh format rapor SD Catatan : 1. Format rapor di atas dapat disesuaikan berdasarkan struktur kurikulum masing-masing jenjang. 2. Deskripsi capaian kompetensi peserta didik berisi informasi tentang kompetensi yang sudah dicapai dan kompetensi yang perlu ditingkatkan. Deskripsi ditulis menggunakan kalimat positif dan memotivasi. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 57
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Untuk melengkapi pelaporan, satuan pendidikan dapat juga menambahkan bentuk laporan lainnya, seperti portofolio, diskusi/konferensi, pameran karya, dan skill passport. a. Portofolio Portofolio bertujuan untuk melihat perkembangan belajar peserta didik melalui dokumentasi hasil karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya yang dipilih oleh peserta didik berdasarkan hasil diskusi dengan pendidik. Portofolio juga perlu dilengkapi refleksi pendidik dan peserta didik terhadap pencapaian pembelajaran selama ini. Gambar 5.2. Contoh Portofolio (Sumber foto: Sekolah Cikal Cilandak, Jakarta dan SD Negeri Mampang Prapatan 02 Pagi, Jakarta) 58
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen b. Diskusi/Konferensi Diskusi/konferensi bertujuan untuk berbagi informasi capaian hasil belajar antara pendidik, peserta didik, dan orang tua. Diskusi/konferensi dapat dilakukan dalam suasana formal maupun informal. Gambar 5.3. Contoh Kegiatan Diskusi/ Konferensi (Sumber foto: Sekolah Cikal Cilandak, Jakarta) c. Pameran Karya Pameran karya berperan sebagai bentuk perayaan proses belajar dan juga sebagai asesmen sumatif. Dalam pelaksanaan pameran karya, orang tua, komunitas sekolah, peserta didik dan pendidik dari sekolah lain dapat diundang untuk saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang lebih luas. Gambar 5.4. Contoh Kegiatan Pameran Karya (Sumber foto: SDN 164 Karangpawulang, Bandung, Jawa Barat) Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 59
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen d. Skill Pasport Skill passport merupakan catatan kompetensi yang dikuasai selama peserta didik belajar di SMK dan dunia kerja. Skill passport memudahkan peserta didik, pendidik, dan dunia kerja untuk menerapkan pengendalian berbasis identitas melalui catatan uji kompetensi yang dapat diverifikasi. Mekanisme Kenaikan Kelas dan Kelulusan Satuan pendidikan memiliki keleluasaan Pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap untuk menentukan kriteria kenaikan kelas. capaian peserta didik menjadi salah satu praktik Penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan yang dianjurkan dalam Kurikulum Merdeka. mempertimbangkan laporan kemajuan belajar Penggunaan fase dalam Capaian Pembelajaran yang mencerminkan pencapaian peserta didik adalah salah satu alasan mengapa peserta pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler didik dapat terus naik kelas bersama teman- serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran. teman sebayanya meskipun ia dinilai belum sepenuhnya mencapai kompetensi yang Untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta ditetapkan dalam Capaian Pembelajaran di fase didik sebagai dasar penentuan kenaikan sebelumnya atau tujuan pembelajaran yang kelas dapat berdasarkan penilaian sumatif. ditargetkan untuk dicapai pada kelas tersebut. Penilaian pencapaian hasil belajar peserta Ilustrasi berikut diharapkan dapat menjelaskan didik untuk kenaikan kelas dilakukan dengan bagaimana proses belajar dalam suatu fase membandingkan pencapaian hasil belajar dan lintas fase dapat berjalan seiring dengan peserta didik dengan kriteria ketercapaian kenaikan kelas. tujuan pembelajaran. 60
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Ilustrasi 1: kenaikan kelas dalam fase yang Ilustrasi 2: kenaikan kelas antara dua fase sama. Sebagaimana dijelaskan dalam Bab III, yang berbeda. Contoh lain adalah kenaikan pendidik menyusun alur tujuan pembelajaran kelas dari Kelas IV (Fase B) ke Kelas V (Fase C). dalam satu fase secara kolaboratif. Sebagai Apabila terdapat peserta didik yang belum contoh, guru Kelas III perlu berkolaborasi mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam dengan guru Kelas IV dalam menyepakati alur Fase B, hal ini perlu diidentifikasi oleh guru tujuan pembelajaran yang akan digunakan. Kelas V sejak awal tahun ajaran. Informasi Mereka kemudian menyepakati tujuan-tujuan tentang tahap capaian peserta didik ini perlu pembelajaran mana yang perlu dicapai di Kelas dikomunikasikan oleh guru Kelas IV, dan III, dan tujuan pembelajaran mana yang akan juga diidentifikasi melalui asesmen di awal dipelajari di Kelas IV. pembelajaran Kelas V. Untuk peserta didik yang belum menuntaskan Fase B, pendidik dapat Ketika ada peserta didik yang tidak dapat mengulang konsep atau materi pelajaran mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang belum dikuasai peserta didik sebelum hingga akhir tahun ajaran di Kelas III, maka peserta didik tersebut mempelajari materi yang guru kelas III perlu menyampaikan hal tersebut terkandung dalam Capaian Pembelajaran Fase kepada guru Kelas IV agar pembelajaran di C. Dengan demikian, peserta didik dapat terus kelas IV tersebut dapat menyesuaikan dengan naik kelas. kebutuhan peserta didik. Selain itu, pada awal tahun ajaran guru pun dianjurkan untuk melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk mengidentifikasi kesiapan peserta didik. Dengan demikian, peserta didik tadi dapat terus naik kelas, tidak perlu tinggal kelas di Kelas III. Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa satuan pendidikan tidak perlu menentukan kriteria dan mekanisme kenaikan kelas. Kenaikan kelas dilaksanakan secara otomatis (automatic promotion). Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning yang sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching at the right level). Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama dalam setiap pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak dapat mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan memberikan perlakukan khusus agar dapat mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk peserta didik yang berisiko tidak seharusnya menunggu hingga tahun ajaran, tetapi perlu segera diberikan. Apabila terdapat tujuan pembelajaran pada Dalam proses penentuan peserta didik tidak mata pelajaran tertentu yang tidak tercapai naik kelas, perlu dilakukan musyawarah dan sampai saatnya kenaikan kelas, maka pada pertimbangan yang matang sehingga opsi tidak rapor peserta didik tersebut dituangkan nilai naik kelas menjadi pilihan paling akhir apabila aktual yang dicapai dan dideskripsikan bahwa seluruh pertimbangan dan perlakuan telah peserta didik tersebut masih memiliki tujuan dilaksanakan. Banyak penelitian menunjukkan pembelajaran yang perlu ditindaklanjuti di kelas bahwa tinggal kelas tidak memberikan berikutnya. manfaat signifikan untuk peserta didik, bahkan cenderung memberikan dampak buruk Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 61
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen terhadap persepsi diri peserta didik (Jacobs & untuk menetapkan peserta didik tidak naik Mantiri, 2022; OECD, 2020; Powell, 2010). Di kelas. Namun demikian, keputusan ini sebaiknya berbagai negara, kebijakan tinggal kelas secara dipertimbangkan dengan sangat hati-hati empiris tidak meningkatkan prestasi akademik mengingat dampaknya terhadap kondisi peserta didik, terutama yang mengalami psikologis peserta didik. Selain itu, tinggal kelas kesulitan belajar. Dalam survei PISA 2018, skor juga memberatkan secara ekonomi. Hasil tes capaian kognitif peserta didik yang pernah PISA 2018 menunjukkan bahwa di berbagai tinggal kelas secara statistik lebih rendah negara, mayoritas siswa yang pernah tidak dibandingkan mereka yang tidak pernah naik kelas adalah siswa dari keluarga kelas tinggal kelas (OECD, 2021). Hal ini menunjukkan menengah ke bawah (OECD, 2020). Ketika bahwa mengulang pelajaran yang sama selama mereka tinggal kelas, biaya untuk mengulang satu tahun tidak membuat peserta didik satu tahun belajar memberatkan keluarga memiliki kemampuan akademik yang setara sehingga mereka semakin rentan putus sekolah. dengan teman-temannya, melainkan tetap lebih rendah. Hal ini dimungkinkan karena yang Dengan demikian, kebijakan tidak naik kelas dibutuhkan oleh peserta didik tersebut adalah adalah kebijakan yang tidak efisien. Peserta pendekatan atau strategi belajar yang berbeda, didik harus mengulang semua mata pelajaran bantuan belajar yang lebih intensif, waktu yang untuk jangka waktu satu tahun penuh, padahal sedikit lebih panjang, namun bukan mengulang mungkin bukan itu yang menjadi kebutuhan seluruh pelajaran selama setahun. belajar mereka. Berikut ini adalah contoh- contoh isu yang biasanya menjadi faktor Dalam hal terjadi kasus luar biasa, jika terdapat pendorong keputusan tidak naik kelas, serta banyak mata pelajaran yang tidak tercapai alternatif solusi yang lebih sesuai dengan oleh peserta didik dan/atau terkait isu sikap perkembangan dan kesejahteraan (well-being) dan karakter peserta didik, maka satuan peserta didik. pendidikan dapat menetapkan mekanisme Contoh isu Pertimbangan yang bisa diambil sekolah Peserta didik mempunyai tujuan Dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan pembelajaran yang belum tuntas pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan (ada tujuan-tujuan pembelajaran pembelajaran yang belum tercapai/tuntas. yang hasilnya belum memenuhi pencapaian minimum). 62
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Contoh isu Pertimbangan yang bisa diambil sekolah Peserta Didik mempunyai Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan masalah absen/ketidakhadiran ketidakhadiran. Jika peserta didik tidak hadir karena kondisi yang banyak (Banyaknya jumlah keluarga (siswa yang membantu orang tua bekerja karena ketidakhadiran disepakati oleh alasan ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik, maka Satuan Pendidikan) dapat dipertimbangkan naik dengan catatan khusus. Keterlambatan psikologis, Jika alasan ketidakhadiran karena “malas”, meskipun kecil perkembangan, dan/atau kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat kognitif dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya permasalahan ketidakhadiran harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau behavior treatment lain. Khusus permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir semester. Bisa dipertimbangkan untuk naik kelas dengan catatan peserta didik perlu mendapat bimbingan dalam memahami pelajaran dan/ atau mendapatkan layanan konseling Mekanisme Kelulusan Seperti halnya kenaikan kelas, penentuan kelulusan ditentukan oleh satuan pendidikan. Untuk menilai pencapaian hasil belajar Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan peserta didik sebagai dasar kelulusan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan berdasarkan penilaian sumatif, yang dapat laporan kemajuan belajar yang mencerminkan dialkukan dalam bentuk tes tulis, tugas untuk pencapaian peserta didik pada semua mata performa, portofolio, atau kombinasi. Penilaian pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pencapaian hasil belajar peserta didik untuk pada: kelulusandilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. atau bentuk lain yang sederajat; dan Penilaian sumatif yang diselenggarakan oleh b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah satuan pendidikan dilaksanakan pada semester menengah pertama atau bentuk lain yang ganjil dan/atau semester genap pada akhir sederajat dan sekolah menengah atas atau jenjang dengan mempertimbangkan capaian bentuk lain yang sederajat. kompetensi lulusan. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 63
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/ Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh satuan/ program pendidikan setelah: program pendidikan yang bersangkutan. a. menyelesaikan seluruh program Peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan/ pembelajaran; dan program pendidikan diberikan ijazah. Ijazah diberikan pada akhir semester genap pada b. mengikuti penilaian sumatif yang setiap akhir jenjang. Ketentuan mengenai diselenggarakan oleh satuan pendidikan. ijazah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Catatan: • Untuk PAUD tidak memiliki evaluasi untuk kelulusan, tetapi diharapkan anak yang telah menyelesaikan fase pondasi (PAUD) dapat mencapai profil peserta didik yang tergambar dalam STPPA. • Pendidik perlu memonitor dan mengkomunikasikan sepanjang proses pembelajaran dan bukan hanya di akhir semester/tahun, misalnya terhadap permasalahan kehadiran, seharusnya tidak diketahui di akhir tahun; namun sudah ada intervensi sebelumnya. • Kenaikan kelas/kelulusan bukan menjadi hukuman bagi siswa. Pendidik bekerja sama dengan orangtua untuk mendeteksi permasalahan di sepanjang proses pembelajaran. Dengan demikian jika ditemui permasalahan, maka dapat segera diatasi dan diberikan intervensi. • Pendidik menggunakan umpan balik/refleksi untuk mengetahui dan menentukan strategi untuk membantu peserta didik yang mengalami ketertinggalan pada sepanjang proses pembelajaran. 64
Refleksi dan Tindak Lanjut Pembelajaran dan Asesmen 6 Refleksi dan Tindak Lanjut Pembelajaran dan Asesmen Asesmen tanpa umpan balik hanyalah data Asesmen terhadap perencanaan pembelajaran administratif yang kurang bermanfaat untuk dapat dilakukan dengan cara (Permendikbud peningkatan kualitas pembelajaran dan Nomor 16 Tahun 2022): asesmen. Hasil asesmen peserta didik pada periode waktu tertentu dapat dijadikan sebagai 1. Refleksi diri terhadap perencanaan dan umpan balik bagi pendidik untuk melakukan proses pembelajaran refleksi dan evaluasi. 2. Refleksi diri terhadap hasil asesmen yang dilakukan oleh sesama Pendidik, kepala Satuan Pendidikan, dan/atau Peserta Didik Refleksi Diri 3. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan asesmen yang berhasil? Pendidik perlu melakukan refleksi diri terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 4. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan dan asesmen yang telah dilakukan. Pendidik asesmen yang perlu peningkatan? yang bersangkutan perlu melakukan refleksi paling sedikit satu kali dalam satu semester. 5. Apa yang perlu saya lakukan tahun ini untuk hal yang lebih baik tahun depan? Dalam melakukan refleksi diri terhadap proses perencanaan dan proses pembelajaran, 6. Apa saja tantangan terbesar yang saya pendidik dapat menggunakan pertanyaan- hadapi dalam semester/tahun ini? pertanyaan berikut untuk membantu melakukan proses refleksi: 7. Bagaimana cara saya mengatasi tantangan- tantangan tersebut? 1. Apa tujuan saya mengajar semester/tahun ini? Pertanyaan-pertanyaan ini dapat ditambah dan dikembangkan sendiri sesuai dengan 2. Apa yang saya sukai dari proses belajar kebutuhan. Selain untuk refleksi diri, pertanyaan mengajar semester/tahun ini? ini juga dapat digunakan oleh sesama pendidik dan kepala sekolah. Refleksi Sesama Pendidik dan saling mendukung. Sebagaimana refleksi diri, refleksi sesama pendidik dilakukan paling Penilaian oleh sesama pendidik merupakan sedikit satu kali dalam satu semester. asesmen oleh sesama pendidik atas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Berikut adalah tiga hal yang dapat dilakukan yang dilakukan oleh pendidik yang oleh sesama peserta didik: bersangkutan. Hal ini ditujukan untuk membangun budaya saling belajar, kerjasama Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 65
Refleksi dan Tindak Lanjut Pembelajaran dan Asesmen 1. berdiskusi mengenai proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran (dapat menggunakan/ menyesuaikan pertanyaan untuk refleksi diri) 2. mengamati proses pelaksanaan pembelajaran 3. melakukan refleksi terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Refleksi oleh Kepala Sekolah 2. memberi umpan balik yang konstruktif. merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Penilaian oleh kepala sekolah bertujuan untuk: kepala Satuan Pendidikan untuk memberi masukan, saran, dan keteladanan kepada 1. membangun budaya reflektif pendidik untuk peningkatan kualitas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pembelajaran. mendorong terjadinya refleksi atas proses pembelajaran secara terus menerus dan menjadi bagian yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran itu sendiri. Untuk Kepala Sekolah: Kepala sekolah dapat memfasilitasi Pendidik dalam proses refleksi. Dengan mengadakan diskusi tentang apa yang perlu dilakukan sekolah untuk membantu proses Pembelajaran. Kepala Sekolah dapat pula memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan asesmen. Kepala sekolah dapat juga secara acak masuk untuk observasi untuk melihat langsung proses pembelajaran di dalam kelas. Untuk Pengawas: Pada saat Pengawas melakukan kunjungan, diharapkan dapat mendampingi Pendidik dalam melakukan refleksi. Refleksi ini bisa dalam bentuk refleksi dialogis dan bersifat non-judgmental. Dengan kata lain, guru diajak berdialog dan berpikir terbuka namun tanpa harus menghakimi atau menyalahkan. Dalam proses refleksi, Pengawas tidak dianjurkan meminta laporan administrasi yang membebani Pendidik. Refleksi oleh Peserta Didik 3. membangun suasana pembelajaran yang partisipatif dan untuk memberi umpan Penilaian oleh peserta didik bertujuan untuk: balik kepada pendidik dan peserta didik; dan 1. membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran dan 4. melatih peserta didik untuk mampu kehidupan sehari-hari berpikir kritis. 2. membangun budaya transparansi, objektivitas, saling menghargai, dan mengapresiasi keragaman pendapat dalam menilai proses pembelajaran 66
Refleksi dan Tindak Lanjut Pembelajaran dan Asesmen Dalam pelaksanaannya pendidik dapat Setelah Pendidik melakukan refleksi dan membuat questioner yang dapat memberikan mendapatkan masukan dari sesama pendidik, informasi tentang evaluasi perencanaan dan kepala sekolah, pengawas/penilik, dan peserta pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan refleksi didik; pendidik kemudian menyusun rencana ini paling sedikit dilakukan satu kali dalam satu perbaikan-perbaikan kualitas pembelajaran. semester. Dengan demikian Pendidik akan terus meningkatkan kualitas pengajaran yang bermuara pada kualitas/mutu peserta didik. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 67
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan Pendidikan 7 Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan Pendidikan Implementasi perubahan kebijakan pendidikan, dalam mengimplementasikan kurikulum. termasuk kurikulum, adalah suatu proses Kemampuan untuk terus belajar merupakan yang kompleks. Pemerintah memandang modal penting bagi pendidik, termasuk dalam bahwa implementasi kurikulum adalah suatu mengimplementasikan kurikulum. Ia tidak proses pembelajaran yang panjang sehingga harus langsung fasih dalam menerapkannya, pendidik dan satuan pendidikan diberikan melainkan melalui tahapan-tahapan. kesempatan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan Tahapan-tahapan ini dikembangkan sebagai masing-masing. Seperti halnya peserta langkah atau proses belajar untuk melakukan didik belajar sesuai dengan tahap kesiapan perubahan atas praktik pembelajaran dan dan tahap capaian mereka, pendidik dan asesmen yang perlu dilakukan pendidik satuan pendidikan juga perlu belajar saat mereka menggunakan Kurikulum mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Merdeka. Secara teknis pendidik dapat sesuai dengan kesiapan masing-masing, mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan berangsur-angsur semakin mahir dalam pada tahap yang berbeda. Namun demikian, menggunakannya. secara filosofis setiap tahapan dirancang agar pendidik tetap mengacu pada prinsip-prinsip Seperti halnya Capaian Pembelajaran (CP) pembelajaran dan asesmen (Bab II). Sebagai yang dirancang per fase dan dimulai dari contoh yang diperlihatkan dalam Tabel 7.1, kompetensi yang paling sederhana, tahapan- pembelajaran sesuai tahap capaian peserta tahapan implementasi kurikulum juga didik perlu dilakukan. Namun demikian, dikembangkan untuk membantu pendidik implementasinya tidak harus langsung pada dan satuan pendidikan dalam menetapkan pengelompokkan peserta didik. Sebagian target implementasi Kurikulum Merdeka. pendidik yang kesulitan untuk melakukan Kesiapan pendidik dan satuan pendidikan pengelompokan, dapat mempelajarinya dengan tentu berbeda-beda, oleh karena itu tahapan menerapkan model yang paling sederhana, implementasi ini dirancang agar setiap yaitu dengan melakukan asesmen di awal pendidik dapat dengan percaya diri mencoba pembelajaran dan kemudian menjadi peka akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. adanya kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Rasa percaya diri yang dimaksud merupakan keyakinan bahwa pendidik dapat terus Tabel 7.1 memperlihatkan bagaimana aspek- belajar dan mengembangkan kemampuan aspek dalam Kurikulum Merdeka dapat dirinya untuk melakukan yang terbaik diterapkan secara bertahap. Tabel ini dapat 68
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan Pendidikan digunakan oleh satuan pendidikan dan/atau ■ Tahapan-tahapan ini digunakan sebagai pemerintah serta organisasi atau lembaga yang bahan refleksi diri tentang kesiapan berperan dalam mendukung implementasi pendidik dan/atau satuan pendidikan kurikulum di satuan pendidikan dan daerah. sehingga tidak digunakan sebagai alat/ Adanya pentahapan ini menunjukkan instrumen untuk mengukur kinerja bahwa satuan pendidikan dapat mulai pendidik dan/atau satuan pendidikan mengimplementasikan pada tahap yang yang membawa dampak pada karier atau lebih rendah dibandingkan dengan satuan kesejahteraan mereka. Implementasi sesuai pendidikan lain, namun pelaksanaannya tetap tahapan yang disepakati bersama tidak berpegang pada prinsip-prinsip perancangan seharusnya memberikan dampak apapun kurikulum yang berlandaskan pada filosofi terhadap penilaian kinerja pendidik atau Merdeka Belajar dan mengarah pada satuan pendidikan. penguatan kompetensi dan karakter yang telah ditetapkan. ■ Tahapan-tahapan ini digunakan sebagai bahan diskusi antar pendidik dalam satuan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan dan dalam komunitas belajar menggunakan tahapan-tahapan implementasi di mana pendidik menjadi bagiannya. dalam Tabel 7.1: Diskusi tersebut membahas hal-hal teknis apa yang perlu dilakukan untuk ■ Tahapan-tahapan dalam Tabel 7.1 mengimplementasikan Kurikulum Merdeka bukanlah suatu ketetapan yang baku sesuai tahap masing-masing. atau terstandarisasi. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat ■ Pimpinan satuan pendidikan serta mengembangkan tahapan-tahapan pemerintah daerah perlu mendukung implementasi yang lebih sesuai dengan pendidik dalam mengimplementasikan kondisi dan kekhasan masing-masing. Kurikulum Merdeka sesuai dengan tahap kesiapan pendidik, serta memberikan dukungan agar berangsur-angsur pendidik meningkatkan tahap implementasinya. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 69
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan PendidikanTabel 7.1. Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka 70 Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir Perancangan Menggunakan contoh Melakukan penyesuaian Melakukan perombakan Mengembangkan “alur alur tujuan “alur tujuan pembelajaran” terhadap alur tujuan terhadap alur tujuan tujuan pembelajaran” secara pembelajaran yang disediakan oleh pembelajaran yang pembelajaran yang mandiri dengan merujuk untuk pendidikan Kemendikbudristek disediakan oleh disediakan oleh pada Capaian Pembelajaran anak usia Kemendikbudristek Kemendikbudristek dini, jenjang Guru memahami (misalnya mengubah bahan Koordinator kurikulum pendidikan dasar kompetensi esensial yang bacaan, asesmen formatif, Koordinator kurikulum di satuan pendidikan dan menengah harus dikuasai siswa dsb.) di satuan pendidikan memimpin proses dari materi ajar yang memimpin proses perancangan, memonitor Penggunaan dan disampaikannya perancangan, memonitor implementasi, dan memimpin pengembangan implementasi, dan proses evaluasi kurikulum perangkat ajar Menggunakan buku teks* memimpin proses evaluasi mata pelajaran untuk pendidikan dan modul ajar sebagai kurikulum mata pelajaran anak usia sumber utama pengajaran dini, jenjang dan perangkat ajar lainnya Guru bisa memilah dan Pembelajaran di beberapa Pembelajaran bervariasi pendidikan dasar sebagai referensi tambahan memilih materi dari buku mata pelajaran / muatan antara menggunakan buku dan menengah teks dan perangkat ajar pembelajaran bervariasi teks pelajaran dan perangkat *Untuk PAUD, buku teks merujuk lainnya supaya sesuai antara menggunakan buku ajar lainnya yang diperoleh pada 6 buku panduan guru. konteks lokal dan kebutuhan teks pelajaran dan perangkat dari berbagai sumber yang siswa ajar lainnya, berdasarkan tervalidasi, berdasarkan keputusan logis guru keputusan logis guru dan merujuk pada tujuan Sebagian guru menambah pembelajaran referensi dari sumber lain yang tervalidasi, selain dari Sebagian besar guru mampu Platform Merdeka Mengajar membuat perangkat ajarnya sendiri yang kontekstual Sebagian guru mampu dan membagikannya ke membuat perangkat ajarnya komunitas belajar dan atau sendiri secara daring dalam Platform Merdeka Mengajar
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Penerapan Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir pembelajaran Guru secara percaya diri Guru menggunakan Guru menggunakan Membedakan pembelajaran menggunakan metode metode pembelajaran yang lebih banyak metode sesuai dengan kebutuhan, pengajaran yang bervariasi bervariasi dan berpusat pembelajaran dengan lebih performa, dan minat siswa. namun belum berpusat pada siswa terampil, sesuai dengan pada siswa tujuan pembelajaran yang Menggunakan hasil dituju, kebutuhan dan minat asesmen untuk merancang siswa. pembelajaran yang berbeda Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan Pendidikan antara dua atau lebih Guru mulai berperan kelompok siswa sebagai fasilitator dengan memberikan lebih banyak Guru terbiasa memfasilitasi kesempatan untuk dengan memberikan lebih siswa belajar mandiri, banyak kesempatan untuk bertanggung jawab atas siswa belajar mandiri, proses belajar mereka bertanggung jawab atas proses belajar mereka 71
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan PendidikanTahap AwalTahap BerkembangTahap SiapTahap Mahir 72 Keterpaduan Guru melakukan asesmen Guru melakukan asesmen Guru melakukan asesmen Guru melakukan asesmen penilaian dalam pada awal pembelajaran pada awal pembelajaran pada awal pembelajaran dan pada awal pembelajaran dan pembelajaran namun tidak digunakan dan hasilnya digunakan hasilnya digunakan untuk hasilnya digunakan untuk untuk merancang untuk merancang merancang pembelajaran. merancang pembelajaran. pembelajaran. pembelajaran. Asesmen berfungsi untuk Guru mampu melakukan Asesmen berfungsi untuk Asesmen berfungsi untuk mendapatkan umpan balik penyesuaian sepanjang mendapatkan umpan balik mendapatkan umpan balik untuk siswa dan untuk guru proses pembelajaran agar untuk siswa. untuk siswa dan untuk guru sudah melakukan tindak semua siswa mencapai tujuan tapi belum ada tindak lanjut. lanjut. pembelajaran. Guru mulai memperhatikan kesesuaian antara Menggunakan asesmen Satuan pendidikan Guru menggunakan asesmen dengan tujuan yang bervariasi dan mengembangkan kebijakan hasil asesmen untuk pembelajaran. sesuai dengan tujuan yang mendorong guru untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran serta merencanakan asesmen siswa sehingga dapat Menggunakan asesmen kompetensi esensial yang yang sesuai dengan tujuan “mengajar di level yang yang sesuai untuk menilai beragam. pembelajaran. sesuai”. kompetensi esensial dari mata pelajaran* Sekolah mengembangkan kebijakan yang mendorong *Untuk konteks PAUD, penggunaan hasil asesmen kompetensi esensial dalam untuk mendesain kurikulum elemen capaian pembelajaran) . dan instruksi.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Pembelajaran Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir sesuai tahap capaian belajar Berdasarkan asesmen Berdasarkan asesmen Berdasarkan asesmen pada Berdasarkan asesmen peserta didik formatif, guru mengajar formatif, guru mengajar awal pembelajaran, siswa pada awal pembelajaran, seluruh siswa di kelasnya seluruh siswa di kelasnya di kelas yang sama dibagi siswa di kelas yang sama sesuai dengan fase capaian sesuai dengan fase capaian menjadi dua kelompok dibagi menjadi dua atau Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan Pendidikan belajar* mayoritas siswa di belajar mayoritas siswa menurut capaian belajar lebih kelompok menurut kelasnya. di kelasnya dan dengan mereka, dan keduanya capaian belajar mereka, dan memberikan perhatian diajarkan oleh guru yang keduanya diajarkan oleh *untuk konteks PAUD: yang khusus terhadap siswa yang sama. Dengan demikian, guru yang sama. sesuai dengan tahapan membutuhkan perlakuan setiap siswa dapat belajar perkembangan mayoritas anak di yang berbeda. sesuai dengan fase capaian Sekolah menyelenggarakan kelasnya. belajarnya. berbagai program seperti pelajaran tambahan Sekolah menyelenggarakan untuk siswa yang belum program pelajaran siap untuk belajar sesuai tambahan untuk siswa yang dengan kelasnya dan untuk belum siap untuk belajar siswa yang membutuhkan sesuai dengan kelasnya. pengayaan atau tantangan lebih. 73
Kolaborasi antar Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan PendidikanTahap AwalTahap BerkembangTahap SiapTahap Mahir guru untuk74 keperluan Guru berkolaborasi untuk Guru berkolaborasi untuk Guru berkolaborasi untuk Guru berkolaborasi untuk kurikulum dan keperluan projek profil keperluan projek profil keperluan projek profil keperluan projek profil pembelajaran Pancasila. Pancasila dan berkoordinasi Pancasila dan berkolaborasi Pancasila dan kurikulum dalam rapat perencanaan dalam pembelajaran operasional satuan dan evaluasi kurikulum. di awal (perencanaan) pendidikan. dan sepanjang semester, misalnya melalui berbagi Ada kebijakan dan praktik baik, berbagi info mekanisme yang tentang perangkat ajar, dsb. mendorong kolaborasi guru untuk kegiatan belajar intrakurikuler dan juga projek profil, misalnya melalui observasi kelas, kegiatan refleksi pembelajaran, kegiatan berbagi praktik baik, dsb.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kolaborasi Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan Pendidikan dengan orang tua/keluarga Orang tua mendapatkan Orang tua mendapatkan Informasi yang diberikan Orang tua memberikan informasi seputar kurikulum informasi kurikulum dan kepada orang tua lebih umpan balik terhadap Kolaborasi dan pembelajaran.* pembelajaran di awal dan mendetail dan orang tua kurikulum dan pembelajaran. dengan akhir semester termasuk berkesempatan untuk masyarakat/ Guru memberikan informasi projek profil di semester terlibat dalam proses Projek penguatan profil industri tentang isu yang dialami tersebut. pembelajaran, seperti pelajar Pancasila dirancang siswa. menjadi narasumber. dengan melibatkan orang Guru membuka komunikasi tua dan masyarakat. *untuk konteks PAUD, dua arah dengan orang Guru membuka komunikasi informasi meliputi informasi tua untuk mendiskusikan dengan orang tua Komunikasi antara guru- tentang pertumbuhan dan perkembangan belajar anak, untuk mendiskusikan siswa-orang tua untuk perkembangan anak tanpa kesepakatan tindak perkembangan belajar siswa mendiskusikan tahapan lanjut. dan tindak lanjut yang perlu belajar dan tindak lanjut Guru sudah merancang dilakukan. yang perlu dilakukan untuk pelibatan masyarakat/ membantu siswa. komunitas/industri dalam Guru melibatkan komunitas/ Guru melibatkan proses pembelajaran industri hanya untuk masyarakat/komunitas/ Guru melibatkan jaringan atau acara, namun belum mendukung suatu acara industri dengan jangkauan masyarakat/komunitas/ terlaksana. yang tidak berkelanjutan. yang lebih luas dalam industri sesuai dengan beberapa kegiatan konteks dan kebutuhan pembelajaran peserta proses pembelajaran didik, namun masih bersifat peserta didik, berdasarkan insidental. perencanaan pembelajaran. 75
Refleksi, evaluasi Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan PendidikanTahap AwalTahap BerkembangTahap SiapTahap Mahir dan peningkatan76 kualitas Refleksi dan evaluasi satu Refleksi dan evaluasi Refleksi dan evaluasi Refleksi dan evaluasi sudah implementasi arah dari pimpinan satuan dilakukan sebagian pendidik dilakukan sebagian menjadi budaya satuan kurikulum pendidikan, dan belum merujuk pada Rapor guru, berdasarkan data pendidikan, berdasarkan berbasis data. Pendidikan. yang didapat dari Rapor data yang didapat dari Rapor Pendidikan dan diperkaya Pendidikan dan diperkaya Sebagian pendidik bekerja oleh pengalaman para guru. dengan umpan balik dari dalam tim kecil (kelompok warga satuan pendidikan. mata pelajaran atau Bekerja dalam tim kecil Fase) untuk melakukan (kelompok mata pelajaran Bekerja dalam tim kecil perencanaan pembelajaran atau Fase) untuk melakukan (kelompok mata pelajaran berdasarkan hasil refleksi. perencanaan pembelajaran atau Fase) untuk melakukan berdasarkan hasil refleksi. perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi. Terdapat kebijakan satuan pendidikan mengenai Terdapat kebijakan satuan refleksi dan evaluasi pendidikan mengenai refleksi kurikulum (contohnya dan evaluasi kurikulum pertemuan rutin guru, (contohnya pertemuan rutin umpan balik siswa). guru, umpan balik siswa).
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan Pendidik dan Satuan Pendidikan Catatan untuk pengawas/penilik: • Apa yang menjadi pertimbangan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan untuk Sebagai fasilitator, pengawas/penilik mengimplementasikan aspek-aspek mendukung satuan pendidikan dalam Kurikulum Merdeka pada tahap yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dipilihnya? sesuai dengan kesiapan mereka. Saat berdiskusi dengan kepala satuan pendidikan • Strategi apa yang disepakati oleh pendidik dan/atau pendidik, pengawas/penilik perlu dalam satuan pendidikan tersebut untuk bertanya target dan rencana implementasi mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang akan dilakukan pada semester atau sesuai tahapnya? Tahun Ajaran tersebut. Implementasi setiap pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat • Strategi apa yang akan digunakan satuan beragam, sesuai dengan kesiapan dan rasa pendidikan untuk meningkatkan tahap percaya diri pendidik/satuan pendidikan. implementasi di masa yang akan datang? Apabila implementasi aspek-aspek Kurikulum • Dukungan apa yang dibutuhkan pendidik Merdeka masih pada tahap awal, tidak dan/atau kepala satuan pendidikan untuk apa-apa karena seiring waktu mereka akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka semakin mahir dan bergerak ke tahap sesuai tahapnya? berikutnya. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk memantik diskusi • Dukungan apa yang dibutuhkan pendidik bersama kepala satuan pendidikan dan/atau dan/atau kepala satuan pendidikan untuk pendidik, antara lain: dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap berikutnya atau yang lebih mahir? Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 77
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Daftar Pustaka Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R. (2001). A OECD (2020). PISA 2018 results (Volume Taxonomy for learning, teaching, and V): Effective policies, successful schools. asessing: A Revision of Bloom’s taxonomy PISA, OECD Publishing, Paris, https:// of educational Objectives. A Bridged doi.org/10.1787/ca768d40-en Edition. New York: Addison Wesley Longman, Inc. Powell, P. J. (2010). Repeating views on grade retention. Childhood Education. 87:2, 90- Creating Learning Materials for Open and 93, DOI: 10.1080/00094056.2011.10521451 Distance Learning (2005). Retrieved December 6, 2016, fromhttp://www. Reigeluth, C. M., & Keller, J. B. (2009). oerafrica.org/system/files/7824/creating- Understanding instruction. In C. M. lerarning-materials-handbook-authors- Reigeluth & A. A. Carr-Chellman (Eds.), and-instructional-designers.114f5f85- Instructional-design theories and models: 1baf-42dd-8e37-d195c2565255_0. Building a common knowledge base (pp. pdf?file=1&type=node&id=7824 27-39). New York, NY: Taylor & Francis. Doolittle, P. E. (2001). Instructional design for Wiggins, G. dan McTighe, J (2005). Understanding web-based instruction. Retrieved from by Design” (UbD). US: Association for http://staff.washington.edu/rel2/geog100- Supervision and Curriculum Development UW/Archive/instructionalsequence.pdf Jacobs, J., & Mantiri, O. (2022). Grade Retention and Social Promotion Dichotomy. 8ISC Abstract Proceedings, , 59. Retrieved from http://ejournal.unklab.ac.id/index. php/8ISCABS/article/view/752 Marzano, R. J. (2000). Designing a new taxonomy of educational objectives. Thousand Oaks, CA: Corwin Press. Morrison, G. R., Ross, & Kemp, J. E. (2007). Designing Effective Instruction (5th Edition). Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. ISBN13: 978-0-470-07426-8 Nordlund, M. (2003). Differentiated instruction: Meeting the educational needs of all students in your classroom. The Scarecrow Press, Oxford. 78
Lampiran-lampiran Lampiran-Lampiran 1 Contoh Perencanaan, Pelaksanaan Pembelajaran dan Pengolahan serta Pelaporan Hasil Asesmen PAUD/RA 2 Contoh Perencanaan, Pelaksanaan Pembelajaran dan Pengolahan serta Pelaporan Hasil Asesmen SD/MI/Paket A 3 Contoh Perencanaan, Pelaksanaan Pembelajaran dan Pengolahan serta Pelaporan Hasil Asesmen SMP/MTs/Paket B 4 Contoh Perencanaan, Pelaksanaan Pembelajaran dan Pengolahan serta Pelaporan Hasil Asesmen SMA/MA/Paket C 5 Contoh Perencanaan, Pelaksanaan Pembelajaran dan Pengolahan serta Pelaporan Hasil Asesmen SMK/MAK 6 Contoh Perencanaan, Pelaksanaan Pembelajaran dan Pengolahan serta Pelaporan Hasil Asesmen SDLB, SMPLB, dan SMALB Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 79
Lampiran-lampiran Merumuskan tujuan pembelajaran Secara Langsung Berdasarkan CP Alternatif 1. Menganalisis Capaian Pembelajaran Merumuskan Tujuan Pembelajaran Elemen Pada akhir fase B, peserta didik • Menyajikan nilai tempat dan urutan Bilangan menunjukkan pemahaman dan intuisi pada bilangan cacah sampai 1.000. bilangan (number sense) pada bilangan Elemen cacah sampai 10.000. Mereka dapat • Melakukan operasi hitung penjumlahan Aljabar membaca, menulis, menentukan nilai dan pengurangan bilangan cacah tempat, membandingkan, mengurutkan, sampai dengan 1.000. Elemen menggunakan nilai tempat, melakukan Pengukuran komposisi dan dekomposisi bilangan • Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan → tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. (dst) Pada akhir Fase B, peserta didik dapat • Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang mengisi nilai yang belum diketahui dalam berkaitan dengan penjumlahan pada sebuah kalimat matematika yang berkaitan bilangan cacah sampai 100 dengan penjumlahan dan pengurangan • Mengisi nilai yang belum diketahui pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: dalam sebuah kalimat matematika yang 10 + … = 19, 19 - … = 10) Peserta didik berkaitan dengan pengurangan pada dapat mengidentifikasi, meniru, dan bilangan cacah sampai 100 ( mengembangkan pola gambar atau • Mengidentifikasi, meniru, dan obyek sederhana dan pola bilangan mengembangkan pola gambar atau membesar dan mengecil yang melibatkan → obyek sederhana pada bilangan cacah penjumlahan dan pengurangan pada sampai 100 bilangan cacah sampai 100. • Mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Pada akhir Fase B, peserta didik dapat • Mengukur panjang dan berat benda mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku • Menentukan hubungan antar-satuan panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur baku panjang (cm, m). dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan → • Mengukur dan mengestimasi luas dan satuan baku berupa bilangan cacah. volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. 80
Lampiran-lampiran Elemen Menganalisis Capaian Pembelajaran Merumuskan Tujuan Pembelajaran Geometri Pada akhir Fase B, peserta didik dapat • Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk Elemen mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, Analisis Data bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). dan Peluang segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) → • Menyusun (komposisi) dan mengurai berbagai bangun datar dengan lebih dari (dekomposisi) berbagai bangun satu cara jika memungkinkan. datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk • Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun segibanyak). (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari → • Menyusun (komposisi) dan mengurai satu cara jika memungkinkan. (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 81
Lampiran-lampiran Merumuskan tujuan pembelajaran dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada CP. Alternatif 2. ► Contoh : Matematika Fase B Elemen Kompetensi Lingkup Materi Bilangan 1. Memahami 1. Bilangan cacah sampai 2. Menentukan 10.000. Pada akhir fase B, peserta 3. Membandingkan didik menunjukkan 4. Mengurutkan 2. nilai tempat. pemahaman dan intuisi 5. Mengidentifikasi bilangan (number sense) 6. Melakukan 3. komposisi dan pada bilangan cacah 7. Menyelesaikan masalah dekomposisi bilangan. sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, 4. Menggunakan ribuan menentukan nilai tempat, sebagai satuan. membandingkan, mengurutkan, menggunakan 5. Operasi penjumlahan nilai tempat, melakukan dan pengurangan komposisi dan dekomposisi bilangan cacah sampai bilangan tersebut. Mereka 1.000. juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. (dst) Tujuan Pembelajaran: B1.1 Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1.000. B1.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1.000. B1.3 Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan Dan seterusnya. 82
Lampiran-lampiran Elemen Kompetensi Lingkup Materi Aljabar 1. Mengisi 1. Penjumlahan dan 2. Mengidentifikasi pengurangan pada Pada akhir Fase B, peserta bilangan cacah sampai didik dapat mengisi nilai 100 (contoh: 10 + … = 19, yang belum diketahui 19 - … = 10 ). dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan 2. pola gambar atau obyek dengan penjumlahan sederhana dan pola dan pengurangan pada bilangan membesar dan bilangan cacah sampai 100 mengecil melibatkan (contoh: 10 + … = 19, 19 - … penjumlahan dan = 10 ) Peserta didik dapat pengurangan pada mengidentifikasi, meniru, bilangan cacah sampai dan mengembangkan 100. pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Tujuan Pembelajaran: A1.1 Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pada bilangan cacah sampai 100. A1.2 Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. A1.3 Mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana pada bilangan cacah sampai 100. A1.4 Mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 83
Lampiran-lampiran Elemen Kompetensi Lingkup Materi Pengukuran 1. Mengukur 1. Menggunakan satuan baku. Pada akhir Fase B, peserta 2. Menentukan hubungan didik dapat mengukur 2. Hubungan antar-satuan panjang dan berat benda 3. Mengukur dan baku panjang (cm, m). menggunakan satuan baku. mengestimasi Mereka dapat menentukan 3. Luas dan volume hubungan antar-satuan menggunakan satuan baku panjang (cm, m). tidak baku dan satuan Mereka dapat mengukur baku berupa bilangan dan mengestimasi luas dan cacah. volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. Tujuan Pembelajaran: P1.1 Mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. P1.2 Menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan P1.3 satuan baku berupa bilangan cacah. Geometri 1. Mendeskripsikan 1. ciri berbagai bentuk 2. Menyusun bangun datar Pada akhir Fase B, peserta (segiempat, segitiga, segi didik dapat mendeskripsikan banyak). ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, 2. Komposisi) dan segi banyak). Mereka dapat dekomposisi berbagai menyusun (komposisi) dan bangun datar mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. Tujuan Pembelajaran: G1.1 Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). G1.2 Menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. 84
Lampiran-lampiran Elemen Kompetensi Lingkup Materi Analisis Data dan Peluang 1. Mengurutkan 1. data 2. Membandingkan 2. tabel Pada akhir fase B, peserta 3. Menyajikan 3. diagram gambar didik dapat mengurutkan, 4. Menganalisis 4. piktogram membandingkan, 5. Menginterpretasi 5. diagram batang (skala menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data satu satuan dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan Tujuan Pembelajaran: -ADP1. .. -ADP2… dst Catatan: Penomoran pada Tujuan Pembelajaran tidak ada ketentuan baku, lebih diarahkan untuk memudahkan pendidik dalam membaca dan menggunakan alur tujuan pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 85
Lampiran-lampiran Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP Alternatif 3. ► Contoh Matematika Fase B (dalam contoh ini diambil 2 Elemen: Pengukuran dan Geometri) Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Elemen Pengukuran 1. Menentukan hubungan antar- satuan baku panjang (cm, m). Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan 2. Menjelaskan cara mengukur baku. Mereka dapat menentukan hubungan panjang benda menggunakan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat satuan baku. mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku 3. Menjelaskan ciri berbagai bentuk berupa bilangan cacah. bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Elemen Geometri 4. Menentukan ciri bagian-bagian dari Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bangun datar (segiempat, segitiga, bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi segi banyak). banyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar 5. Mengukur bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan (segiempat, segitiga, segi banyak) menggunakan satuan baku Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian Pembelajaran di akhir fase tercapai. ► Contoh Modul ajar/RPPM/RPPH untuk PAUD Modul ajar ini terdiri dari 3 komponen yaitu Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah Pembelajaran dan Asesmen. Contoh modul ajar dapat diakses di platform merdeka belajar. 86
Lampiran-lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAUD …… Kelompok/Usia : B/ 5-6 Tahun Topik : Banten tempat tinggalku Semester/Minggu : …… / …… Hari/Tanggal : ………………………… Tujuan Pembelajaran: • Anak menghargai ciptaan Allah • Anak menghargai orang lain dan menyayangi makhluk hidup ciptaan Tuhan. • Menunjukkan kemampuan yang bersifat eksploratif dan menyelidik • Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, gagasan di luar kebiasaan) • Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain • Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf Kegiatan Pembelajaran: • Bermain peran sesuai kondisi lingkungan di Banten A. Pembukaan • Kegiatan bercakap-cakap tentang Banten • dll • Diskusi tentang alam di Banten • Membaca cerita Banten • Membuat refleksi bersama anak mengenai keberhasilan atau hal positif yang telah B. Kegiatan Inti • Membuat hasil karya yang menggambarkan • dilakukan oleh dirinya atau teman lain. • Mendiskusikan ide bermain mereka esok hari lingkungan di Banten • Membuat buku tentang Banten • Melukis C. Penutupan • Menguatkan pengetahuan/keterampilan yang telah dibangun anak selama bermain. • Memberikan apresiasi atas perilaku positif yang telah dilakukan anak. Penilaian: • melakukan pencatatan dengan berbagai teknik Dilakukan dengan melakukan: • melakukan analisa terhadap hasil observasi, • mengobservasi anak selama proses kegiatan pencatatan dan hasil karya anak. bermain-belajar • mendokumentasikan proses kegiatan bermain-belajar dan hasil karya anak Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 87
Lampiran-lampiran ► MODUL AJAR SD (FASE A) Sekolah : SDN Jagakarsa 09 Kelas /Semester :1/1 (Satu) Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila Elemen : Pancasila Alokasi Waktu : 2 JP I. Tujuan Pembelajaran: 1. Menemukan informasi mengenai simbol- simbol Pancasila 2. Menyebutkan simbol-simbol Pancasila dan Lambang Negara Garuda Pancasila. 3. Memahami hubungan simbol-simbol Pancasila dengan sila-sila Pancasila dari sila ke-1 sampai dengan sila ke-5 II. Langkah-Langkah Pembelajaran KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU 10 menit Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam dan membaca doa dipimpin seorang peserta didik. 2. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari dan pengalaman peserta didik. 3. Memberikan gambaran tentang tujuan pembelajaran, dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. 88
Lampiran-lampiran KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU Kegiatan Inti 50 menit 1. Pendidik bersama peserta didik membaca bersama teks Pancasila. 2. Mendiskusikan makna setiap sila dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari (penguatan elemen akhlak kepada manusia dan elemen kepedulian). 3. Pendidik memberikan penjelasan akan pentingnya menghafal, memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 4. Pendidik mengajak peserta didik bermain kartu “Mencari Kata untuk Pancasila”. Kartu ini ini dapat didesain sendiri oleh Pendidik sesuai kreativitas untuk mempermudah mengenalkan kata pada setiap sila Pancasila (penguatan elemen berpikir kritis). 5. Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan menerapkan metode jigsaw. Setiap kelompok akan mencari kata dan menyusun setiap sila Pancasila (penguatan elemen kolaborasi). 6. Pendidik membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai panduan aktivitas pembelajaran menyusun kalimat sila Pancasila. 7. Pendidik memandu setiap kelompok yang sudah mampu menyusun untuk dapat bergabung membentuk sila yang utuh (penguatan elemen berbagi). 8. Dipandu oleh pendidik, peserta didik membacakan kalimat sila yang telah disusun. 9. Pendidik memfasilitasi dan memotivasi peserta didik untuk membaca dan menghafal sila Pancasila kembali. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 89
Lampiran-lampiran KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU Penutup 10 menit 1. Pendidik memberikan penguatan dengan pertanyaan “Bagaimana anak-anak, dapatkah anak-anak menghafal sila Pancasila?”. Guru meminta peserta didik untuk terus berlatih menyusun kalimat sila Pancasila di rumah. 2. Pendidik meminta peserta didik untuk membawa LKPD ke rumah masing-masing, dan meminta peserta didik untuk berlatih membaca teks Pancasila di rumah bersama orang tua/keluarga. 3. Ditutup dengan doa secara mandiri dan motivasi untuk bersemangat dalam belajar III. Asesmen 1. Asesmen Awal Pembelajaran: Menyebutkan simbol-simbol Pancasila sesuai kartu simbol Pancasila 2. Asesmen formatif : Observasi kelas atas partisipasi peserta didik dalam kerja kelompok. 3. Asesmen sumatif : presentasi tugas ► CONTOH MODUL AJAR SMP Nama Sekolah : SMP …………… Kelas/Sem : VII/1 Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila Tahun Pelajaran : 2021/2022 Materi Pokok : Bentuk-bentuk praktik ideal Pancasila Alokasi Waktu : 4JP/2Mg A. Tujuan Pembelajaran • Menelaah, mempraktikkan, dan meneladani sikap positif para pendiri bangsa dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. 90
Lampiran-lampiran B. Langkah Pembelajaran • Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan dan manfaat) Pendahuluan dengan mempelajari materi meneladani sikap positif para pendiri bangsa. • Pendidik melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin • Pendidik memastikan tugas sebelumnya sudah selesai untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi peserta didik tentang materi sebelumnya yaitu menghargai usulan konsep rumusan dasar negara yang disampaikan para pendiri negara. Kegiatan Inti • Peserta didik mengamati grafik, dan memperoleh informasi tentang persentase • Peserta Didik dibagi menjadi 8 kelompok kenaikan kasus Covid 19 di Indonesia. untuk melakukan telaah video (https://www. youtube.com/watch?v=5l5lNHaJbvk) dan • Peserta didik menganalisis kasus Covid 19 atau materi tentang sikap positif para pendiri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan bangsa dalam perumusan dan penetapan dalam Lembar Kerja. Pancasila sebagai dasar negara. • Peserta didik membuat laporan hasil tugas. • Peserta didik memastikan diri sudah menerima LKPD yang berisi grafik tentang kasus Covid 19. Penutup • Peserta didik melakukan refleksi diri tentang sikap positif para pendiri bangsa dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. C. Asesmen Formatif dan Sumatif • Tes tertulis tentang kebenaran konsep dan hasil tugas analisis kasus penderita Covid-19. • Melalui pengamatan terhadap respon, dan sikap yang teramati selama berinteraksi baik • Produk/hasil penugasan dengan kriteria atau dalam proses telaah video/materi, diskusi, rubrik penilaian yang sesuai. maupun dalam proses penyelesaian tugas. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 91
Lampiran-lampiran ► CONTOH MODUL AJAR SMK Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Mesin Mata Pelajaran : Dasar-dasar Teknik Mesin Disusun oleh Fendy Wijarwanto Kompetensi awal - Sarana Prasarana Peralatan gambar : penggaris segitiga (set), pensil 2H, kertas gambar Target peserta didik Laptop dan Proyektor Model pembelajaran Video tutorial Tujuan Pembelajaran Siswa Fase E Alokasi Waktu Project Based Learning atau Teaching Factory 3.4 Peserta didik memahami pembuatan gambar kerja 6 jp 92
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117