TAFSIR SURAT AL JIN (72) Surat Al Jin merupakan kategori surat Makkiyah (turun sebelum Rasulullah hijrah Ke Madinah) Azbabun Nuzul surat ini : 1. Ketika Rasulullah SAW yang berdakwah di kota Thaif ditolak dan dilempari kerikil. Ketika mengadukan kesedihan dan berdoa di sholat malam , sekelompok jin mendengar bacaan AL Quran Rasulullah SAW. 2. Jin yang terhalangi berita dari langit penyebabnya karena bacaan Al Quran Rasulullah ketika Shalat Fajr. Tafsir Surat Al Jin ayat 1-7 Katakanlah (hai Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur’an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur’an yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami, dan bahwasanya Mahatinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak. Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah, dan sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin sekali-kali tidakakan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah. Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antarajin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang (rasul) pun. Penjelasan : 1. Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk menceritakan kepada kaumnya bahwa ada makhluk jin yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an-nya, lalu mereka beriman dan membenarkannya serta taat kepadanya. 2. Hidayah yang menunjukkan kepada kebenaran dan keselamatan. 3. Ketika jin mendengarkan Al Quran , mengimani dan mengikuti kebenaran, mereka mensucikan Tuhan dari memiliki istri dan anak. 4. Dahulu, orang bodoh dari mereka mengucapkan perkataan dosa sebelum masuk Islam. Orang yang bodoh itu adalah iblis. 5. Jin menduga bahwa manusia dan jin bersama-sama mendustkan Allah karena menganggap Allah memiliki istri dan anak.
6. memohon perlindungan kepada kami ketika menuruni lembah atau tempat yang menakutkan baik di daratan atau lainnya. Kebiasaan in adalah kebiasaan orang Arab Jahiliyah. Ketika jin melihat bahwa manusia memohon perlindungan kepada jin maka jin akan menambahi dosa manusia agar manusia takut dan banyak memohon perlindungan kepada jin. Semakin diminta jin akan semakin angkuh dan sombong. 7. Manusia dan jin mengira bahwa Allah tidak akan mengutus Rasul . Tafsir Surat Al Jin ayat 8-17 Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu), tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka. Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. Dan sesungguhnya kami mengetahui, bahwa kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di muka bumi dan sekali-kali tidak (pula) dapat melepaskan diri (dari-Nya) dengan lari. Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur’an), kami beriman kepadanya. Barang siapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan. Dan sesungguhnya di antara kami ada Orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahanam.” Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak). Untuk Kami beri cobaan kepada mereka dengan melaluinya. Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat. Penjelasan : 8. Allah mengabarkan mengenai ucapan jin bahwa mereka naik ke langit serta mengambil tepat duduk di langit untuk mendengar. Namun, sekarang mereka tidak bisa melakukan itu karena langit penuh dengan penjaga-penjaga dan panah-panah api.
9. Barangsiapa diantara jin yang ingin mencuri berita dari langit, maka dia akan mendapati panah api yang dibidikkan kepadanya,dia tidak dapat melewatinya karena panah itu melebur dan membinasakannya. 10. Menyandarkan kebaikan kepada Allah SWT dan menyandarkan keburukan kepada pelaku abstrak. 11. Jin mengabarkan tentang diri mereka bahwa mereka terbagi menjadi 2 kelompok yaitu shalih dan tidak shalih 12. Jin mengetahui bahwa kekuasaan Allah menguasai mereka. Mereka tidak mampu mengalahkan Allah. 13. Jin mukmin bangga dengan keimanan mereka. Mereka sedikit pun tidak takut kebaikannya dikurangi. 14. Diantara jin ada yang muslim yang shalih dan ada yang zalim/ menyimpang(berbelok dari kebenaran) dan balasanya adalah siksa. Jin muslim memilih kebaikan dan brusaha memperoleh keselamatan untuk diri mereka. 15. Jin yang zalim menjadi bahan bakar neraka . 16. Terdapat 2 pendapat di ayat ini : a. Jika Jin yang zalim istiqomah di jalan islam, menurutinya maka Allah akan melimpahkan air dan meluaskan rezekinya dalam rangka menguji danmencoba mereka agar tampak siapa yang terus dalam hidayah dan terus kembali kepada kesesatan. b. Jika jin kafir yang istiqoma dalam kesesatan, maka Allah akan mencurahkan kepada mereka air yang melimpah dan meluaskan rezekinya untuk mereka demi mengiring mereka kepada azab. Kemudian, Allah menghukum mereka. 17. Siapa yang mengkufuri Allah dan berpaling dari mengingatnya maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang pedih, menyakitkan danberat meliputi kesusahan yang tidak ada jedanya. Tafsir Surat Al Jin Ayat 18-28 Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah. Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah), hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya. Katakanlah, “Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya.” Katakanlah, “Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudaratan pun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan.” Katakanlah, “Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tidak akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya.” Akan tetapi, (aku hanya)
menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama- lamanya. Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan men getahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya. Katakanlah, “Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu dekat ataukah Tuhanku menjadikan bagi (kedatangan) azab itu masa yang panjang?” (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia m enghitung segala sesuatu satu per satu. Penjelasan : 18. Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya agar mengesakan-Nya di Tempat-tempat penyembahan terhadap-Nya yaitu masjid-masjid dan janganlah berdoa kepada selain-Nya dan menyekutukan Allah dengan siapa pun. 19. Dalam ayat ini ada penjelasan terkait jin kagum kepada ketaatan Rasul dan sahabat sehingga mereka berdesakan mendekati Rasul . Dalam tafsir lain dikatakan tentang berkumpulnya orang- orang musyrik yang memerangi dan mengahalangi dakwah beliau. 20. Ketika orang-orang musyrik menyakiti Rasulullah , Rasulullah bersabda “Aku hanya menyembah Tuhanku semata, aku tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, aku minta perlindungan dari-Nya dan bertawakal kepada-Nya. 21. Rasulullah juga sebagai hamba Allah yang diberi wahyu, tidak memiliki kekuasaan sedikitpun untuk memberi hidayah atau menyesatkan Karena tempat kembali adalah Allah SWT. 22. Rasulullah SAW mengabarkan bahwa dirinya hanya sebagai penyampai risalah Allah SWT. Kalau saja Rasulullah SAW membangkang tidak ada yang bisa menolong dari azab Allah SWT dan tidak ada yang mampu menyelamatkannya dari hukumannya kecuali tempat kembali hanya Allah SWT. 23. Rasulullah SAW mengabarkan bahwa dirinya hanya sebagai penyampai risalah Allah SWT. Barangsiapa bermaksiat kepada Allah SWT maka neraka jahanam sebagai balasan kemaksiatan tersebut. 24. Mereka adalah orang-orang musyik yang tidak ada satupun penolongnya ketika mendapat azab di hari kiamat. 25. Tidak ada ilmu mengenai kapan terjadinya hari kiamat. 26. Allah mengetahui yang ghaib dan yang tampak, tidak mungkin seorang pun tahu tahu ilmu Allah kecuali yang ditunjukkan oleh-Nya misalnya adalah Rasul dan Nabi yang memiliki mukjizat. 27. Allah memberi keistimewaan kepada Rasul dengan diperlihatkan oleh sesuatu kepada Allah adanya tambahan malakat pengawas dan penjaga 28. Di ayat ini ada 3 pendapat “mengetahui” menunjuk kepada kata : a. Nabi Muhammad b. Orang Kafir c. Allah SWT Allah pasti mengetahui segala sesuatu sebelum terjadi. Sumber : Tafsir Ibnu Katsir karya Dr. Shalah Abdul Fattah
Search
Read the Text Version
- 1 - 4
Pages: