EKSPLORASI Konsep MODUL 2.1
Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi SLIDE 1 : Pengantar Sudah menjadi konsekuensi sebagai seorang pendidik untuk menghadapi keberagaman siswa memang sudah menjadi tugasnya. Oleh karena itu, tugas kita adalah memberikan pelayanan yang optimal yang dapat mengakomodir semua kebutuhan anak atau siswa SLIDE 2 : Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Semua Murid Ki Hajar Dewantara telah menyampaikan bahwa maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Setiap murid yang duduk di kelas kita adalah individu yang unik dan ini seharusnya menjadi dasar dari praktik-praktik pembelajaran yang kita lakukan di kelas dan di sekolah, Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia. SLIDE 3 : Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. SLIDE 4 : Sebuah Ilustrasi 1. Keputusan Ibu Renjana memberikan soal yang sama kepada ketiga murid yang selesai lebih dahulu tidak dapat disebut sebagai pembelajaran berdiferensiasi. Pertama karena tambahan soal diberikan dengan tujuan agar ketiga anak tersebut tidak mengganggu temannya yang belum selesai. Kedua, ketiga murid tersebut kemungkinan membutuhkan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan belajarnya. 2. Alternatif lain yang dapat dilakukan bu Renjana sebenarnya masih banyak. seperti dengan tutor sebaya dan lainnya. 3. Jika saya menjadi bu Renjana saya juga akan memberikan tugas ke 3 anak tersebut untuk menjadi tutor sebaya, membantu temen-temennya yang masih tidak mengerti tentang materi perkalian, sehingga bisa meringankan tugas tugas kita sebagai guru, dan biasanya dengan tutor sebaya, materi dapat tersampaikan dengan baik. karena anak akan lebih berani bertanya dan menyampaikan pendapatnya. SLIDE 5 : Miskonsepsi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Dengan demikian, Guru perlu melakukan identifikasi kebutuhan belajar dengan lebih komprehensif, agar dapat merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan belajar murid-muridnya, termasuk ketiga murid tersebut. SLIDE 6 : Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. SLIDE 7 : Mengetahui Kebutuhan Belajar Murid Tiga aspek Kebutuhan belajar murid adalah: Kesiapan belajar (readiness) murid, Minat murid, Profil belajar murid SLIDE 8 : KESIAPAN BELAJAR (READINESS) Kesiapan belajar adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru.
Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi SLIDE 9 : Kesiapan Belajar Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka dan memberikan mereka tantangan, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi atau keterampilan baru tersebut. SLIDE 10 : Kesiapan Belajar Merancang pembelajaran mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik, biasanya kita akan menggeser-geser tombol equalizer tersebut terlebih dahulu. Saat kita mengajar, menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas. Tombol-tombol dalam equalizer tersebut sebenarnya menggambarkan beberapa perspektif yang dapat kita gunakan untuk menentukan tingkat kesiapan belajar murid. 6 contoh perspektif kontinum dengan mengadaptasi alat yang disebut Equalizer antara lain adalah: 1. Bersifat mendasar - Bersifat transformatif 2. Konkret - Abstrak 3. Sederhana - Kompleks 4. Terstruktur - Terbuka 5. Tergantung (dependent) - Mandiri (Independent) 6. Lambat - Cepat SLIDE 11 : Contoh Mengidentifikasi atau Memetakan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar dengan adanya Contoh Mengidentifikasi atau Memetakan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar tersebut dapat memberikan gambaran yang cukup jelas sehingga akan lebih mudah dalam saya memahami kesiapan belajar dan penerapannya di kelas SLIDE 12 : MINAT MURID Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Minat sebenarnya dapat kita lihat dalam 2 perspektif yaitu yang pertama sebagai minat situasional, dan yang kedua, minat juga dapat dilihat sebagai sebuah kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu. Karena minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran, maka memahami kedua perspektif tentang minat di atas akan membantu guru untuk dapat mempertimbangkan bagaimana ia dapat mempertahankan atau menarik minat murid-muridnya dalam belajar. SLIDE 13 : Minat Murid Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat murid diantaranya adalah dengan: 1) menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian murid (misalnya dengan humor, menciptakan kejutan-kejutan, dsb), (2) menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid, (3)mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari murid, (4) menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan (problem-based learning). Minat setiap murid tentunya akan berbeda-beda. Gagasan untuk membedakan melalui minat adalah untuk \"menghubungkan\" murid pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid. Hal lain yang perlu disadari oleh guru terkait dengan pembelajaran berbasis minat adalah bahwa minat murid dapat dikembangkan. SLIDE 14 : Contoh Mengidentifikasi atau Memetakan kebutuhan belajar berdasarkan minat Contoh Mengidentifikasi atau Memetakan kebutuhan belajar berdasarkan minat yang dilakukan Ibu Putik menambah pemahaman saya tentang Minat belajar melalui aksi nyata atau praktek langsung. SLIDE 15 : PROFIL BELAJAR MURID Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar. Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor. Berikut ini adalah beberapa diantaranya: (1) Preferensi terhadap lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, apakah lingkungan belajarnya terstruktur/tidak terstruktur, dsb. (2) Pengaruh Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal. (3) Preferensi gaya belajar. (4) Preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk (multiple intelligences) SLIDE 16 : Contoh Mengidentifikasi atau Memetakan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Profil Belajar murid contoh Mengidentifikasi atau Memetakan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Profil Belajar murid dapat di lakukan dengan menggunakan media pembelajaran yang beragam. dan Murid juga boleh menunjukkan pemahaman mereka dalam berbagai bentuk, seperti : dalam bentuk gambar, rekaman wawancara maupun performance atau role-play.
Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi SLIDE 17 : Contoh cara-cara yang dapat dilakukan guru untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid contoh cara-cara yang dapat dilakukan guru untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid: (1) mengamati perilaku murid-murid mereka; (2) mencari tahu pengetahuan awal yang dimiliki oleh murid terkait dengan topik yang akan dipelajari; (3) melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka saat ini, dan kemudian mencatat kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses penilaian tersebut; (4) mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua atau wali murid; (5) mengamati murid ketika mereka sedang menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas; (6) bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan murid; (7) membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya untuk melihat komentar dari guru-guru sebelumnya atau melihat pencapaian murid sebelumnya; (8) berbicara dengan guru murid sebelumnya; (9) membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini; (10) menggunakan berbagai penilaian diagnostik. SLIDE 18 : Video Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Murid Berikut cara identifikasi kebutuhan belajar siswa yang perlu dilakukan para guru sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. (1) Mengamati perilaku murid. (2) Mengidentifikasi Pengetahuan Awal. (3) Menggunakan Berbagai Bentuk Asesmen Formatif. SLIDE 19 : Materi Pembelajaran 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid. Melakukan pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru harus mengajar dengan 32 cara yang berbeda untuk mengajar 32 orang murid. Bukan pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang. Namun, Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. SLIDE 20 : Refleksi (1) Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. (2) Karakteristik siswa yang beragam dan kesiapan belajar anak yang berbeda. (3) kita dapat melihat kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah: Kesiapan belajar murid (readiness) , Minat murid , Profil belajar murid sehingga hal yang dapat dilakukan adalah mencari tahu terlebih dahulu 3 aspek yang dimiliki murid tersebut. Bisa dilakukan dengan cara observasi, tek diagnostic awal dll SLIDE 21 : Sumber Lain Dengan adanya referensi tambahan tentang contoh RPP dan buku sumber pembelajaran berdeferensiasi menjadi lebih terbantu lagu untuk memantapkan pemahaman kami tentang pembelajaran berdeferensiasi Thyoaun!k
GOTOerDimakLaUsihCK! DIAN ARYUNING TIYAS
Search
Read the Text Version
- 1 - 5
Pages: