Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Jurnal Refleksi Modul 1.4_Fix

Jurnal Refleksi Modul 1.4_Fix

Published by Dadang Setiawan, 2022-12-27 15:36:15

Description: Jurnal Refleksi Modul 1.4_Fix

Search

Read the Text Version

JURNAL REFLEKSI MODUL 1.4

BIODATA Pengajar Praktik Fasilitator Sonia Titipani Hj. Sri Sunarti, Abidin, S.Pd. M.Pd. CGP-7 Dadang Setiawan, S.Pd.

Prakata Jurnal Refleksi medel 4-C ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran. Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu: 1. Connection, Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak? 2. Challenge, Adakah ide, materi, atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini? 3. Concept, Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru penggerak? 4. Change, Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapat- kan materi pada hari ini?

REFLEKSI 4-C 1. Connection Pada modul 1.4 tentang Budaya Positif bahwa kita selaku guru penggerak salam upaya mewujudkan dan mengimplementasikan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara pada pelaksanaannya tidak terlepas dari diwujudkannya konsep lingkungan dan budaya positif di sekolah yaitu perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Budaya positif diawali dengan perubahan paradigma tentang teori kontrol. Budaya positif ini mencakup beberapa bagian yaitu : Disiplin positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal, Lima Posisi Kontrol,teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi, Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas, Segitiga Restitusi. 2. Challenge Hal yang akan saya lakukan untuk melakukan perubahan yang positif dengan lebih memperhatikan kebutuhan peserta didik, menggunakan posisi kontrol sebagai manager dalam menangani kasus siswa, menerapkan segitiga restitusi dan selalu menganalisis secara reflektif dan kritis penerapan budaya positif disekolah dengan berkolaborasi dengan warga sekolah dan berbagai pemangku kepentingan, walau hal tersebut memerlukan waktu yang tidak sebentar karena melakukan perubahan yang sudah menjadi kebiasaan tidak lah mudah. Tapi kita harus bergerak menuju perubahan yang lebih baik. Tergerak, Bergerak, Menggerakan

REFLEKSI menyelesaikan masalah dengan hukuman tidak menyelesaikan masalah justru membuat keadaan semakin rumit. Segitiga restitusi adalah penyelesaiannya. Dengan segitiga restitusi masalah selesai dengan damai dan anak- anak pun tidak kehilangan identitas mereka, justru mereka Kembali dengan karakter yang lebih kuat dan lebih baik. Melalui tahapan segitiga restitusi ini murid yang melakukan kesalahan dapat menemukan solusi atas masalah yang dia perbuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab. 3. Concept Berdasarkan teori tentang budaya positif ini banyak hal yang saya dapatkan terkait dengan budaya positif selain belajar mandiri melalui modul juga melalui pemaparan materi oleh Ibu Sri Sunarti, M.Pd. selaku fasilitator pada kegiatan Ruang Kolaborasi pada tanggal 12 dan 13 Desember 2022 serta pada Elaborasi Pemahaman pada tanggal 19 Desember 2022 bersama Bapak Drajat Mulyawan, yang semakin meyakinkan saya bahwa konsep budaya positif ini sangat perlu diimplementasikan di satuan pendidikan dan tentu saja untuk mewujudkannya perlu adanya kolaborasi dari semua pihak. Tergerak, Bergerak, Menggerakan

REFLEKSI 4. Change Bahwa sebagai guru penggerak harus mampu menempatkan diri dalam posisi kontrol yang tepat dalam penerapan budaya positif disekolah yaitu posisi kontrol sebagai manajer dengan menerapkan segitiga restitusi sebagai solusi ketika ada murid yang melanggar keyakinan kelas. Kenapa dengan segitiga restitusi? karena restitusi menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). Paradigma lain yang perlu diperbaiki ke depannya di satuan pendidikan tempat saya melaksanakan tugas dan khususnya pada pribadi saya yaitu terkait pemberian reward atau penghargaan jangan sampai pemberian penghargaan ini justru berdampak bagi menurunnya produktivitas kerja warga sekolah juga menjadi faktor penghambat kreativitas peserta didik. Adapun terkait konsekuensi dan hukuman perlu disosialisasikan secara intensif agar hak dan kewajiban warga sekolah terlindungi sehingga budaya positif bisa terwujud, selain itu poin-poin keyakinan sekolah perlu dikaji ulang agar bentuk hukuman dan sanksi yang diberikan sesuai dengan tahapan segitiga restitusi, adapun yang berkenaan dengan posisi kontrol guru perlu disosialisasikan hal ini dikarenakan posisi guru dalam segitiga restitusi mempunyai peranan yang strategis. Tergerak, Bergerak, Menggerakan

GALERI a. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok Tergerak, Bergerak, Menggerakan

GALERI b. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Presentasi Kelompok Tergerak, Bergerak, Menggerakan

GALERI b. Tayangan Presentasi Kelompok https://youtu.be/J7x-3gK9riI C. Elaborasi Pemahaman Tergerak, Bergerak, Menggerakan

GALERI TUGAS a. Modul 1.4.a.5.a Tautan tugas kelompok : disini b. Demonstrasi Kontekstual https://youtu.be/mZtsDQ1v5D8

GALERI TUGAS c. Koneksi Antar Materi dan https://online.fliphtml5.com/iywge/rqkk/ d. Rancangan Aksi Nyata Tautan Di sini

JURNAL REFLEKSI MODUL 1.4 DADANG SETIAWAN


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook