WISATA KAMPUNG PENELEH JEMBATAN PENELEH 1
Jembatan Peneleh menjadi dengan Kampung Kepatihan. jembatan tertua yang dimiliki Namun perahu tambang kuno Surabaya. Berdasarkan data itu masih tetap eksis meskipun sumber foto dan peta- jembatan dibangun, sekitar peta Surabaya, diperkirakan tahun 2000-an perahu tambang pembuatan jembatan Peneleh berhenti beroperasi. Renovasi dari tahun 1900-1905. Konstruksi Jembatan ini membuat pamor material jembatan Peneleh Jembatan Peneleh kembali dari Struktur baja, bahkan bersinar. Jembatan yang sempat pada foto-foto awal tahun bopeng-bopeng dan tak terawat 1925 terlihat lantai jembatan itu kembali menunjukkan jati juga menggunakan lempengan dirinya. Sebagai jembatan yang baja bermotif. Teknologi model telah melintasi banyak masa dan konstruksi baja ini sudah tetap tampil bersahaja. dikenalkan sejak 1875 dalam pembangunan Jembatan Merah. Peristiwa sekitar Jembatan Peneleh Sebelum jembatan Peneleh Pertempuran Surabaya Fase 1 atau lebih dikenal dengan dibangun, penyebrangan pertempuran tiga hari ( 28-30 Oktober 1945 ) menggunakan perahu tambang yang menghubungkan Pandean 2
Jembatan Peneleh berada daerah Alun-alun Contong yang di tengah kota Surabaya, mengarah ke Jl Tunjungan. menghubungkan Jl Gemblongan Di masa perang kemerdekaan, dan Jl Peneleh. Jembatan Jembatan Peneleh memiliki Peneleh berada di atas sungai catatan sejarah yaitu tahun Kalimas yang mana sungai 1945, di Jembatan Peneleh ini tersebut dulunya merupakan menjadi medan pertempuran. jalur perdagangan dengan dilalui Pertempuran 10 November yang banyak perahu yang melewati melibatkan arek-arek Suroboyo sungai Kalimas. juga terjadi di sini. Jembatan Peneleh memang punya sejarah yang sangat kuat. Di seberang jembatan Peneleh Dibangun tahun 1900, jembatan ini terdapat markas pejuang dari ini menjadi saksi berkembangnya kelompok PRI yang berlokasi di kota Surabaya sejak dari kota tua Alun-alun Contong. Kelompok ini di kawasan Jembatan Merah. dipimpin pemuda yang bernama Di masa awal 1900-an itu, Slamet Oetomo. Kelompok ini perniagaan Surabaya berpusat beranggotakan lebih kurang 150 di kawasan Surabaya utara. anggota dari kampung-kampung Jembatan Peneleh menjadi jalan sekitar. pembuka akses dari wilayah Peneleh dan Plampitan ke Dalam memoarnya terkait 3
peristiwa tanggal 29 Oktober serahkan kepada markas PRI. 1945, Slamet Oetomo menuliskan Satu jeep datang dari jurusan : selatan Gemblongan ditembak “29 Oktober 1945: Bapak Dul dengan mitraliur yang kita Arnowo datang memberi tempatkan didepan gedung wejangan. Ditengah Bapak Dul Olimo. Jeep berhenti dan Arnowo memberi wejangan, para penumpangnya hendak datang truk besar lewat dari mengadakan perlawanan tetapi jurusan selatan Baliwerti mereka telah terkepung oleh dan melepaskan tembakan- anak-anak dan akhirnya tak tembakan kearah asrama. ada satupun yang diberi hidup. Untungnya tidak ada peluru yang Semua dihabisi nyawanya dan mengenai anak-anak kita. Tetapi mayatnya dilempar kekali. Jeep malang nasib tentara Inggris dan keadaannya masih baik dapat Gurkha, pertahanan kita diatas dipakai sampai kita mundur ke gedung meubel “Moteng” anak- Mojowarno/Mojokerto”. anak kita langsung melepaskan tembakan mitraliur dan mengenai Menurut Ady Setiawan : sasarannya, kepala sopir terkena peluru dan pecah kepalanya, kemungkinan yang dimaksud truk menabrak tembok Bubutan, truk terhenti. gurkha adalah pasukan India Anak-anak mendengar suara tembakan bubar meninggalkan Inggris, pasukan Gurkha yang barisan dan lari menuju truk dimana banyak terdapat pasukan asli berkulit putih dan bermata Gurkha. Pasukan Gurkha melihat kita tidak berdaya,hanya diam sipit berasal dari Nepal. dan berdiri diatas truk. Semua tentara Gurkha kita habisi Catatan lain dapat dibaca dari nyawanya dengan pedang dan bayonet tanpa senjata api karena memoar alm. Mayjen ( purn ) sudah banyak yang mati terkena tembakan mitraliur. Hario Kecik : Dari truk besar tersebut kita dapat veld zender, peta-peta “Senin pagi hari tanggal 29 kota Surabaya dengan petunjuk gang-gang kecil pakai tulisan Oktober setelah absensi dan Inggris dan Belanda, satu peti berisi uang Jepang, beberapa melapor kepada komandan guling besar berisi pakaian militer. Semua peralatan kita Hasanudin. Saya memutuskan pakai untuk anak-anak kita kecuali satu peti uang kami untuk naik mobil melewati Jembatan Peneleh. Ada gerombolan anak-anak kecil diatas jembatan,semua memelototi kearah Kalimas. Ternyata mereka memperhatikan mayat mayat sekitar dua puluhan tentara Inggris. Mayat-mayat tersebut kemarinnya masih serdadu-serdadu Inggris yang mengawasi jembatan jembatan sepanjang Kalimas” ( Soehario Padmodiwirjo : Memoar Hario 4
Kecik, Autobiografi Seorang Mahasiswa Prajurit, Yayasan Obor Indonesia, 1995, halaman 183 ) Melihat catatan-catatan yang ada, tak bisa dipungkiri bila Jembatan Peneleh punya jejak dan sejarah besar bagi Surabaya. --- 5
Sumber : Ady Setiawan roodebrug soerabaia https://ulasantempat.com/jawa-timur/jembatan-peneleh-542136 https://surabayastory.com/2019/04/23/jejak-sejarah-jembatan-peneleh-surabaya-yang- terlupa/ 6
t - Sparkling Sry corner of iurabaya - Youwill love eve 7
Search
Read the Text Version
- 1 - 7
Pages: