KONFLIK PACARAN JARAK JAUH PADA INDIVIDU DEWASA MUDA Saadatun Nisa1 Praesti Sedjo2 1,2Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424 [email protected] Abstrak Individu yang menjalani pacaran jarak jauh sangat mungkin akan mengalami suatu konflik, jika tidak segera diselesaikan dapat mengakibatkan frustasi dan memberikan pengaruh langsung pada suatu hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai konflik, penyebab konflik, dan cara penyelesaian konflik yang dialami oleh individu dewasa muda yang menjalani pacaran jarak jauh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan penelitian studi kasus, di mana dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara secara umum serta metode observasi bukan partisipan. Subjek penelitian ini adalah individu dewasa muda yang berusia 20-35 tahun yang menjalin hubungan pacaran jarak jauh. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa subjek mengalami konflik personal, di antaranya keinginan subjek untuk menjalin hubungan resmi tetapi subjek merasa orang tuanya belum mengijinkan. Pada saat subjek sedang ada masalah pacarnya tidak berada di samping subjek, subjek sulit untuk mencari waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan pacarnya, adanya perasaan takut putus dan takut jika pacarnya selingkuh. Selain itu, subjek mengalami konflik interpersonal, di antaranya dikarenakan komunikasi yang tidak lancar dan perbedaan status ekonomi. Cara subjek untuk mengatasi konflik tersebut adalah berkomunikasi dengan pacarnya, berpikiran positif, bersabar, saling percaya, saling mengerti satu sama lain dan kuatnya komitmen dari kedua belah pihak. Kata Kunci: konflik, pacaran jarak jauh, dewasa muda LONG DISTANCE ROMANTIC RELATIONSHIP CONFLICT IN YOUNG ADULT Abstract Person who has long distance romantic relationship seems will have problems and conflicts, and if it happened without solutions the relationship might be come to grief. The aim of this study is to evaluate the conflict, the conflict antacedents, and the conflict solutions from person who has long distance romantic relationship. Research approach is qualitative using case study with common interview and non participant observation. The responden of this research is a young adult who has age range between 20-35 years old and has a long distance romantic relationship. The result shows that subject faced personal conflict such as rejection from parent, no time to communicate, afraid of being broke up, and afraid of being bertrayed. In addition, subject also faced interpersonal conflict such as the difficulties of having good communication and economic status difference. The solutions so far are having positive thingking, being patient, trust and try to understand to each other, and make a stronger commitment. Key Words: conflict, long distance romantic relationship, young adult 134 Jurnal Psikologi Volume 3, No. 2, Juni 2010
PENDAHULUAN kan pengaruh langsung pada suatu hubungan. Adanya konflik yang terjadi Di dalam kehidupan manusia ter- mungkin disebabkan adanya ketidaksepa- dapat berbagai bentuk hubungan sosial. haman, misalnya pasangan selalu mem- Salah satunya adalah hubungan intim berikan perhatian yang lebih, dapat lawan jenis atau hubungan romantis. menjadi konflik bila salah satu dari Hubungan ini dapat terjalin karena pada mereka tidak senang terlalu diperhatikan dasarnya sebagian besar orang memiliki atau misalnya, kecurigaan salah satu dari keinginan untuk mencintai dan dicintai mereka terhadap pasangan dapat menye- oleh lawan jenis. babkan konflik, dan jika kecurigaan ter- sebut berkepanjangan dapat membuat Menurut Santrock (2003), membina hubungan semakin renggang. Konflik hubungan intim dengan lawan jenis juga dapat terjadi karena kepercayaan merupakan tugas perkembangan spesifik yang diberikan oleh pasangan menjadi bagi individu dewasa muda. Selain itu, menurun. hubungan romantis juga merupakan suatu tahapan penting karena hal ini berhu- Menurut Fisher, Abdi, Ludin, Smith, bungan dengan proses pemilihan pa- William, dan William (2000) konflik sangan hidup secara sadar. Papalia dan adalah hubungan antara dua pihak atau Olds (1998) mengemukakan bahwa pro- lebih (individu atau kelompok) yang ses membentuk dan membangun hu- memiliki, atau yang merasa memiliki bungan personal dengan lawan jenis sasaran yang tidak sejalan. Menurut dapat berlangsung melalui apa yang biasa Myers (1992), ada tiga tipe konflik, yaitu disebut sebagai hubungan pacaran. konflik personal, konflik interpersonal, Biasanya pacaran sudah dimulai sejak dan konflik kelompok. dewasa muda yang berada pada usia 18- 40 tahun dan merupakan periode Achmanto (2005) menjelaskan se- penyesuaian terhadap pola-pola hidup cara lebih jauh bahwa konflik dalam yang baru dan harapan sosial yang baru hubungan berpacaran memiliki banyak pula. sekali bentuk. Achmanto (2005) menge- lompokkan berbagai sumber konflik ke Pacaran jarak jauh dapat dikatakan dalam tiga kategori yang berbeda-beda, suatu bentuk yang unik, karena berbeda yaitu (a) konflik yang bersumber dari dari yang biasa terjadi yaitu pasangan perilaku spesifik pasangan, misalnya yang berpacaran selalu berada berdekatan menolak melakukan keinginan pasangan, setiap waktu. Ada beberapa konsekuensi (b) sumber konflik yang berasal dari atau dampak yang harus dihadapi setiap norma peran, misalnya pacar ingkar janji, individu yang menjalani pacaran jarak dan (c) sumber konflik karena disposisi jauh, yaitu dampak positif dan dampak pribadi, misalnya pasangan lupa mene- negatif. Salah satu penelitian yang di- lepon sehingga merasa bahwa pasangan- lakukan oleh Mietzner dan Li-Wen nya sudah lupa dengannya. Achmanto (Kompas, 2005) mengenai pengaruh po- (2005) juga menyatakan beberapa lang- sitif dari pacaran jarak jauh, menunjukkan kah dalam penyelesaian konflik yang bisa bahwa kebanyakan responden merasakan dilakukan pasangan dalam hubungan ber- bertambah sabar, mandiri, lebih percaya, pacaran, yaitu (a) mendefinisikan konflik dan komunikasinya bertambah baik. secara jelas, (b) menilai berbagai alter- natif solusi pemecahan, (c) menguji dan Namun di sisi lain, menjalani pa- mengevaluasi solusi, dan (d) menerima caran jarak jauh juga akan dapat meng- atau menolak solusi. alami dampak negatif, misalnya dengan munculnya konflik yang dapat memberi- Nisa, Sedjo, Konflik Pacaran ... 135
METODE PENELITIAN Ibu subjek adalah seorang ibu yang baik dan sayang terhadap anak-anaknya. Pendekatan yang digunakan dalam Walaupun demikian, subjek merasa penelitian ini adalah metode kualitatif, kurang dekat dengan ibunya, dikarenakan dengan pendekatan studi kasus. Di dalam ibunya adalah seorang ibu yang cerewet, penelitian ini subjek yang diteliti adalah tidak enak diajak bicara, nada bicaranya individu usia dewasa muda berusia 20-35 selalu tinggi apabila menghadapi masalah tahun yang menjalin hubungan pacaran anak-anaknya. Menurut subjek semua jarak jauh. Hal ini dilakukan agar rentang keputusan keluarga diputuskan oleh ayah usia subjek tidak terlalu jauh. Batasan subjek, tetapi semuanya diberi kesem- pacaran jarak jauh yang digunakan adalah patan untuk mengeluarkan pendapatnya subjek dengan pasangannya berada pada masing-masing dan keputusan diambil pulau yang berbeda. secara bersama-sama. Pengumpulan data dilakukan meng- Subjek masuk sekolah pada usia gunakan teknik wawancara dan observasi. lima tahun, yang dimula di dari Taman Topik wawancara adalah latar belakang Kanak-kanak (TK) sampai dengan Seko- keluarga, latar belakang subjek, hu- lah Menengah Umum (SMU). Subjek bungannya dengan lingkungan, dan seja- bersekolah di Tangerang, dari TK sampai rah pacaran. dengan SMU. Subjek tidak pernah tinggal kelas. Pada saat TK subjek selalu HASIL DAN PEMBAHASAN mendapatkan penghargaan dari berbagai perlombaan. Pada saat Sekolah Dasar Hasil wawancara awal mengenai (SD), tepatnya kelas tiga dan lima subjek latar belakang subjek mengungkap bebe- pernah mendapatkan peringkat tiga dan rapa hal yang cukup menarik. Subjek ketika berada di Sekolah menegah Per- merupakan anak kedua dari dua ber- tama (SMP) kelas satu subjek men- saudara. Subjek memiliki seorang kakak dapatkan peringkat lima, lalu pada saat laki-laki yang berusia 25 tahun dan sudah SMU kelas satu subjek mendapatkan bekerja. Ibu subjek adalah seorang ibu peringkat enam. Saat ini subjek sedang rumah tangga dan mempunyai usaha menyelesaikan kuliahnya di salah satu sampingan yaitu rumah makan. Ayah perguruan tinggi swasta fakultas ekonomi subjek bekerja di perusahaan swasta di tingkat akhir di Jakarta. Jakarta sejak tahun 1990 hingga sampai sekarang. Subjek merasa kesepian, apa- Subjek cukup dikenal di lingkungan bila ayahnya sedang pergi ke luar kota, rumahnya, dikarenakan subjek termasuk dikarenakan subjek sangat dekat dengan orang yang ramah dan selalu mengikuti ayahnya. Menurut subjek ayahnya adalah setiap kegiatan yang diadakan di ling- seorang ayah yang bijaksana dan perha- kungan rumahnya. Hubungan antar tian terhadap keluarga dan tidak pernah tetangga di lingkungan rumah subjek baik membeda-bedakan anak yang satu dengan dan mereka saling mengenal di antara yang lainnya. Usia kakak subjek terpaut tetangga. tiga tahun lebih tua dari subjek. Subjek juga dekat dengan kakaknya, walaupun Menurut subjek sebelum menjalani sibuk dengan pekerjaan dan pacarnya, hubungan dengan pacarnya yang seka- kakaknya selalu menyempatkan waktu rang subjek mengaku bahwa pernah dua bersama subjek untuk jalan-jalan atau kali berpacaran, pada saat subjek SMU berlibur, dan kakaknya selalu memberi kelas satu dan dua. Pada saat subjek kelas uang saku tambahan. satu, subjek mulai berpacaran, tetapi baru berjalan lima bulan pacar subjek pindah sekolah dikarenakan orang tuanya dipin- dahtugaskan ke Kalimantan. Tiga bulan 136 Jurnal Psikologi Volume 3, No. 2, Juni 2010
setelah pacar subjek pindah sekolah suka dan cinta diantara keduanya mereka putus, karena subjek curiga terus (Derlega dalam Bird dan Melville, 1994) dengan pacarnya. Subjek mulai pacaran lagi waktu subjek kelas dua, dan hanya Pada saat subjek kuliah semester berjalan satu tahun, karena pacar subjek tiga, subjek mulai berpacaran dengan pacaran lagi dengan orang lain. Jika pacarnya. Harapan subjek dalam men- dilihat dari semua hubungan pacarannya jalani pacaran ini, yaitu menjalaninya subjek mengaku bahwa hanya satu yang dengan serius dan sampai pada tahap subjek anggap serius yaitu dengan pernikahan. Lamannya (dalam Sukardi, pacarnya yang sekarang, karena dari 1999) mengatakan bahwa pacaran meru- hubungan pacar yang sebelumnya tidak pakan suatu hubungan yang eksklusif berlangsung lama, sedangkan dengan antara dua individu yang berkembang pacarnya yang sekarang sudah empat melalui pertemuan yang direncanakan tahun dalam menjalani pacaran. Subjek oleh individu yang terlibat dan akhirnya mengatakan bahwa adanya keseriusan diharapkan menuju perkawinan. Pada dalam menjalani pacaran yang sekarang, umumnya berpacaran yang serius akan dengan adanya komitmen dan rencana bertujuan ke jenjang pernikahan. untuk menikah. Di dalam menjalani pacaran, indi- Di dalam kasus dengan pacar terak- vidu tidak dapat selalu berdekatan satu hirnya ini, subjek mengenal pacarnya sama lain. Mengingat individu sudah sudah lama, kira-kira empat tahun yang harus dapat mandiri dalam pendidikan lalu dan subjek menjalani pacaran jarak dan pekerjaan, kadangkala pendidikan jauh selama satu setengah tahun. Awal dan pekerjaan itulah yang memaksa pa- subjek mengenal pacarnya pada saat sangan untuk melangsungkan hubungan kelulusan SMU dan berlibur bersama pacaran jarak jauh. Pasangan terpaksa keluarganya ke Bali. Subjek melakukan bersekolah atau bekerja pada kota yang pendekatan dengan pacarnya selama satu berbeda, pulau yang berbeda, bahkan tahun, hal ini disebabkan subjek dan negara atau benua yang berbeda. pacarnya ingin mengenal lebih dekat karakter masing-masing. Subjek dan Di dalam kasus pacaran jarak jauh pacarnya sering jalan dan ngobrol, yang dialami oleh subjek, dikarenakan mereka merasa cocok dan sudah cukup pacarnya bekerja dan dipindahtugaskan untuk saling mengenal. ke luar daerah. Meskipun dipisahkan jarak jauh, mereka tetap berkomitmen Menurut Duvall dan Miller (1985), membina hubungan dengan serius. Pa- fungsi dari pacaran adalah untuk mencari caran mereka ini dikategorikan sebagai pasangan hidup. Melalui tahapan ber- pacaran jarak jauh, karena menurut pacaran, individu berusaha mencari sese- Turner dan Helms (1995), hubungan jarak orang yang disukai dan menimbulkan jauh adalah hubungan antara dua pihak perasaan nyaman dalam diri mereka yang saling berkomitmen dimana untuk kemudian dikenal lebih dalam lagi. keduanya tinggal terpisah minimal sejauh Seringnya mereka saling menelepon, tiga jam tempuh kendaraan darat dan jalan bersama, dan pacar subjek sering tidak dapat bertemu ketika mereka saling main ke rumah subjek membuat subjek membutuhkan. Pada saat pertama kali menjadi dekat dengan pacarnya. Melalui subjek jarak jauh dengan pacarnya, sub- pengungkapan diri, pasangan mampu jek merasa kehilangan, karena awalnya menjelaskan maksud dari tingkah laku dekat dan sering bertemu, tiba-tiba mereka, sehingga tidak terjadi salah mereka harus jauh dan jarang bertemu. pengertian serta meningkatkan perasaan Lydon, Pierce, dan O’Regan (1997) membedakan antara pacaran jarak jauh dan pacaran jarak dekat. Pacaran jarak Nisa, Sedjo, Konflik Pacaran ... 137
jauh adalah hubungan pacaran yang pasangan menyelesaikan pertengkaran terjadi pada dua orang yang tinggal pada yang dialami. dua kota yang berbeda. Sedangkan pa- caran jarak dekat adalah hubungan Keempat, adanya perasaan takut pacaran yang terjadi pada dua orang yang yang subjek rasakan, yaitu subjek takut tinggal pada kota yang sama. Di dalam putus dan takut jika pacarnya selingkuh, berinteraksi, setiap individu memiliki serta mempunyai pikiran untuk mencari keinginan, kebiasaan dan nilai-nilai yang pengganti. Pengungkapan diri yang dila- berbeda. Kadang kala perbedaan tersebut kukan subjek meliputi pengungkapan terjadi pada pasangan dan menimbullkan mengenai perasaan, pengalaman, harapan, konflik. ketakutan, kekhawatiran, serta impian- impiannya (Bird dan Melville, 1994). Menurut Sudarsono (1993), konflik adalah suatu keadaan di mana individu Sementara itu konflik interpersonal diharapkan kepada dua atau lebih tujuan yang subjek alami di antaranya adalah atau pilihan dan individu harus memilih komunikasi yang tidak lancar, seperti satu dari beberapa pilihan tersebut. Me- subjek ingin membahasnya sampai sele- nurut Myers (1992) ada tiga tipe konflik, sai, sedangkan pacarnya tidak ingin yaitu konflik personal, konflik interper- membahasnya. Menurut Coleman (2000) sonal, dan konflik kelompok. Di dalam dalam penelitiannya, pikiran dan perasaan kasus pacaran jarak jauh yang dialami yang muncul dalam hubungan jarak jauh, subjek, yaitu subjek mengalami konflik membutuhkan suatu alat komunikasi yang personal dan konflik interpersonal. Kon- efektif untuk memperlancar suatu hu- flik personal yang dialami subjek adalah bungan, seperti telepon dan internet. pertama, keinginan subjek dalam menja- Tetapi komunikasi itu sendiri dapat men- lani pacaran dengan adanya ikatan resmi jadi penyebab putusnya hubungan pa- (tunangan), tetapi subjek merasa orang sangan. Selain itu, terdapat perbedaan tuanya belum mengijinkan. antara subjek dan pacarnya, tetapi pa- carnya selalu mempermasalahkannya Kedua, jika subjek sedang ada semenjak enam bulan belakangan pacaran masalah, pacarnya tidak ada di samping jarak jauh ini dan subjek merasa kesal subjek dan jika merasa rindu tidak dapat karena pacarnya menganggap subjek bertemu langsung. Myers (1992) menye- lebih dari segala-galanya, dilihat dari segi butkan bahwa konflik terjadi jika sese- ekonomi. orang mengalami pertentangan keinginan, kebutuhan atau nilai. Fisher dkk. (2000) memberikan ringkasan teori utama mengenai sebab- Ketiga, cara subjek untuk berkomu- sebab konflik, salah satunya yaitu teori nikasi dengan pacarnya melalui telepon, transformasi konflik berasumsi bahwa tetapi subjek sulit untuk mencari waktu konflik disebabkan oleh masalah ketidak- yang tepat dan jika subjek mengirimkan setaraan dan ketidakadilan yang muncul pesan singkat menggunakan telepon selu- sebagai masalah-masalah sosial, budaya ler pacarnya terlalu lama untuk mem- dan ekonomi. Konflik yang terjadi balasnya, sehingga subjek menjadi bingung membuat subjek marah, perasaan tidak ingin telepon atau mengirimkan pesan nyaman dan kesal, tetapi subjek menja- singkat. Bird dan Melville (1994) dikan konflik tersebut sebagai pelajaran mengatakan bahwa dengan komunikasi untuk menjadi lebih bersabar dan yang lebih intensif, pasangan menjadi bertambah dewasa. Menurut Rohlfing lebih mampu memahami satu sama lain (dalam Shantz dan Hartup, 1992) dalam sehingga keintiman diantara mereka juga penelitiannya mengenai hubungan pa- semakin erat terjalin. Komunikasi yang caran jarak jauh, bahwa hubungan baik juga menentukan berhasil tidaknya pacaran jarak jauh memiliki sisi negatif, 138 Jurnal Psikologi Volume 3, No. 2, Juni 2010
yaitu dapat menimbulkan perasaan ke- telepon untuk mengucapkannya dan ke- cewa dan bahkan stres. Sedangkan esokkan harinya pacarnya telepon, tetapi penelitian yang dilakukan oleh Mietzner tidak sadar juga kalau subjek ulang tahun, dan Li-Wen (Kompas, 2005) pacaran setelah subjek kasih tahu, pacarnya minta jarak jauh dapat berdampak positif, maaf dan mengucapkan selamat ulang bahwa kebanyakan responden merasakan tahun. bertambah sabar, mandiri, lebih percaya, dan komunikasinya bertambah baik. Cara subjek dalam menyelesaikan konflik yang terjadi dalam menjalani Braiker dan Kelley (dalam Achmanto, pacaran jarak jauh, yaitu dengan cara 2005) mengelompokkan berbagai sumber menelepon atau mengirimkan pesan sing- konflik ke dalam tiga kategori yang kat, berpikiran positif, bersabar dan berbeda-beda, yaitu pertama konflik ber- mengalah, menenangkan diri, memikir- sumber dari perilaku spesifik pasangan, kan kembali kesalahan kesalahan yang kedua sumber konflik berasal dari norma sudah terjadi, setelah itu menceritakan peran, dan ketiga sumber konflik karena permasalahan yang terjadi, masing- disposisi pribadi. Penyebab konflik pada masing mengeluarkan pendapatnya, dan subjek, konflik yang bersumber dari mengambil jalan tengah yang terbaik. perilaku spesifik pasangan, yaitu adanya Menurut Wilmot dan Hocker (2001) ter- kesepakatan antara subjek dan pacarnya, dapat beberapa gaya reaksi yang umum- tetapi subjek tidak dapat memenuhinya nya terjadi pada individu, salah satunya pada saat pacarnya datang ke Jakarta. adalah berkompromi untuk menyelesai- Selain itu pada awal pacaran jarak jauh kan konflik, kadang-kadang individu subjek mendapat perhatian yang lebih memanipulasi pihak lain yang menyebab- meskipun hanya lewat telepon, tetapi kan konflik melemah dan timbulnya akhir-akhir ini menurut subjek pacarnya kepercayaan di antara kedua pihak. Selain sudah jarang telepon, alasannya sibuk dan itu, menurut Harris, Skogrand, dan Hatch keuangannya tidak ada. (2008), terdapat langkah-langkah dalam penyelesaian konflik yang bisa dilakukan Rohlfing (dalam Shantz dan Hartup, pasangan dalam hubungan berpacaran, 1992) menyebutkan dalam penelitiannya yaitu menilai berbagai alternatif solusi mengenai hubungan pacaran jarak jauh pemecahan dan menerima atau menolak bahwa individu yang menjalani hubungan solusi. Selain penyelesaian konflik pa- ini cenderung memiliki pengharapan yang caran, Levine, Aune, dan Park (2006) tinggi akan kualitas waktu yang diha- juga berpendapat tentang hal-hal yang biskan bersama pasangan. Sumber kon- harus dilakukan dalam konflik pacaran flik berasal dari norma peran yaitu, sebe- jarak jauh, yaitu menawarkan saran posi- lumnya subjek mendapatkan perhatian tif untuk pengembangan bersama, meng- yang lebih dari pacarnya dilihat dari ambil waktu untuk memikirkan kembali frekuensi pacar subjek menelepon, tetapi apa yang akan dikatakan mengenai pi- belakangan ini pacarnya sudah jarang kiran dan perasaan. Usaha yang subjek telepon bahkan tidak pernah telepon dan pacarnya lakukan untuk memper- hanya mengirimkan pesan singkat saja tahankan suatu hubungan dengan lebih dan sekarang subjek yang lebih banyak banyak bersabar, saling percaya, saling telepon ke pacarnya, bahkan pesan sing- mengerti satu sama lain, dan mengalah- kat pun tidak dibalas, atau telepon kan egonya. Menurut Wilmot dan Hocker selulernya tidak aktif. Sumber konflik (2001) serta Neton (2007), sepasang karena disposisi pribadi terjadi pada kekasih yang berkonflik harus dapat subjek, dikarenakan subjek merasa bahwa saling percaya, saling mengembangkan pacarnya sudah berubah dilihat dari rasa cinta yang ada dan saling mengerti waktu subjek ulang tahun, pacarnya tidak Nisa, Sedjo, Konflik Pacaran ... 139
satu sama lain merupakan sikap dasar Harris, V.W., Skogrand, L., and Hatch, yang membangun sebuah hubungan D. 2008 “Role in friendship, trust and dalam penyelesaian konflik yang sehat. love in strong Latino marriages” Marriage and Family Review vol 44 SIMPULAN pp 455-488. Berdasarkan hasil penelitian dapat Kompas 2005 http://www.kompas.com/ diketahui bahwa individu yang menjalani kompas-cetak/0405/07/muda/ pacaran jarak jauh yang menjadi subjek 1010752.htm diunduh tanggal 1 Juli penelitian ini mengalami konflik personal 2007 dan konflik interpersonal. Kedua konflik ini dialami subjek dikarenakan hubungan Levine, T.R., Aune, K.S., and Park, H.S. pacaran jarak jauh yang dialami subjek 2006 “Love styles and communi- hanya sebatas melibatkan subjek dan cation in relationships: Partners pacarnya saja. Dalam kasus ini tidak ada preference, initiation, and satis- kelompok yang lebih besar yang terlibat faction” Communication Quarterly sehingga konflik kelompok tidak terjadi vol 54 pp 465-486. pada kasus pacaran jarak jauh yang dialami subjek. Penyebab konflik yang Lydon, J., Pierce, T., and O’Regan, S. terlihat paling jelas adalah pergeseran 1997 “Coping with moral commit- komitmen awal dan semakin sulitnya ment to long-distance dating subjek dan pacarnya menjalin komunikasi relationships” Journal of Personality yang lancar. Pengendalian diri seperti and Social Psychology vol 73 pp kesabaran dan berpikir positif adalah hal- 104-113. hal yang sangat membantu pemecahan masalah atas konflik yang dialami. Myers, D.G. 1992 Exploring social psychology McGraw-Hill Inc New DAFTAR PUSTAKA Jersey. Achmanto 2005 Mengerti cinta dari Neto, F. 2007 “Love styles: A cross- dasar hingga relung-relung cultural study of British, Indian, and Yogyakarta Pustaka Pelajar. Portuguesse College Students” Journal of Comparative Family Bird, E., and Melville, K. 1994 Families Studies vol 38 pp 239-254. and intimate relationship McGraw Hill Inc New York. Papalia, D.E., and Sally, W.O. 1998 Human development McGraw Hill Coleman, D. 2000 “Long distance Inc New York. relationships” http://www.datingdoctor.com/long Santrock, J.W. 2003 Life-span distance.htm diunduh tanggal 1 Juli development Alih Bahasa: Juda 2007. Damanik Erlangga Jakarta. Duvall, E.M., and Miller, B.C. 1985 Shantz, C.U. and Hartup, W.W. 1992 Married and family development (6th Conflict in child adolescence ed.) Cambridge Harper and Row development McGraw-Hill New Publishers. York. Fisher, S., Abdi, D.I., Ludin, J., Smith, Sudarsono, S.H. 1993 Kamus filsafat dan R., Williams, S., and Williams, S. psikologi PT. Rineka Cipta Jakarta. 2000 Mengelola Konflik: Keteram- pilan dan stategi untuk bertindak The Turner, J.S., and Helm, D.B. 1995 Life British Council. span development Fort Worth: Harcourt Brace College Publisher. Willmot, W.W., and Hocker, J.L. 2001 Interpersonal conflict (6th ed) McGraw Hill Companies Inc New York 140 Jurnal Psikologi Volume 3, No. 2, Juni 2010
Search
Read the Text Version
- 1 - 7
Pages: