Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Ayo Mahasiswa, Jadi Agen Perubahan Lawan Hoaks Covid-19 di Media Sosial

Ayo Mahasiswa, Jadi Agen Perubahan Lawan Hoaks Covid-19 di Media Sosial

Published by pikahharnum, 2022-05-18 09:02:07

Description: BUKU SAKU
AYO MAHASISWA, JADI AGEN PERUBAHAN LAWAN HOAKS COVID-19 DI MEDIA SOSIAL

Keywords: covid-19,covid,buku saku,mahasiswa,lawan hoaks,lawan hoax,media sosial

Search

Read the Text Version

BUKU SAKU AYO MAHASISWA, JADI AGEN PERUBAHAN LAWAN HOAKS COVID-19 DI MEDIA SOSIAL Penulis & Penyusun : Rapikah Harnum Editor : Dr. Janette Maria Pinariya. MM Xenia Angelica Wijayanto, S.H, M.Si.

PRAKATA Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku saku ini. Buku ini berisi panduan yang ditujukan kepada mahasiswa dalam menanggulangi hoaks COVID-19 di media sosial. Derasnya arus informasi dan komunikasi di media sosial serta keadaan pandemi COVID-19 yang dihadapi oleh Indonesia, memunculkan berbagai informasi palsu (hoaks). Hal ini membuat pemerintah dan masyarakat bukan hanya berperang melawan virus COVID-19 tetapi juga harus melawan informasi hoaks yang tersebar luas. Maka dari itu, saya sebagai mahasiswa dan bersama rekan-rekan mahasiswa lainnya harus memiliki peran untuk berpartisipasi aktif sebagai agen perubahan untuk melawan hoaks dan juga mengelola informasi di media sosial khususnya seputar COVId-19. Penulisan buku saku ini merupakan bagian dari riset “Membangun Digital Literasi Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Untuk Menangkal Disinformasi Berita Hoax Bencana Covid-19 Di Era Big Data” yang diselenggarakan oleh DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) dengan pembiayaan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan dan Sivitas Akademika Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, juga kepada editor Ibu Dr. Janette Maria Pinariyana, M.M., Ibu Xenia Angelica Wijayanto, S.H.,Msi., dan tim peneliti Ibu Anita Yunia, M.I.Kom., Ibu Wulan Yulianti, M.I.Kom., Ibu Alfilonia Harwinda, M.I.Kom., serta seluruh pihak yang membantu. Dalam menyusun buku saku ini penulis berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan sumber informasi terpercaya. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Akhir kata, Penulis ucapkan, “Selamat Membaca dan mari kita berkontribusi”. RH I

Daftar Isi BAB 1 Berkenalan dengan COVID-19 Apa Itu COVID-19?..............................................3 Peristiwa Munculnya COVID-19 hingga ke Indonesia...........................................4 Varian COVID-19.................................................5 Penyebaran dan Pencegahan COVID-19......................................6 BAB 2 Berkenalan dengan Hoaks Apa Itu Hoaks?...................................................8 6 Jenis Berita Palsu...........................................9 Bahaya Hoaks saat Pandemi COVID-19...........................................10 II

Daftar Isi BAB 3 Media Sosial 12..................................Apa Itu Sosial Media? 13........................................Jenis Media Sosial Penyebab Penyebaran 14.................................Hoaks di Media Sosial Hoaks Covid-19 yang Beredar 15..............................................di Media Sosial BAB 4 Hoaks dan Fakta Contoh Hoaks COVID-19 yang Beredar di Media Sosial 18................................................dan Faktanya Cara Menanggulangi 22..........................................Hoaks COVID-19 Peran Mahasiswa Sebagai 28.........................................Agen Perubahan III

SOLIT Halo aku SOLIT (Sobat Literasi), Yuk bantu aku memerangi hoaks COVID-19 di media sosial dan jadi #AgenAntiHoaks dengan “Ketahui faktanya, bergerak bersama ke arah yang lebih baik!”. 1

BAB 1 Berkenalan dengan COVID-19

Apa Itu COVID-19? COVID-19 (Coronavirus Disease-2019) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-COV2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) dan termasuk dalam keluarga besar Coronavirus. Jenis baru Coronavirus ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan, China, pada Desember 20191. Coronavirus menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Virus ini menyerang manusia melalui infeksi saluran pernapasan yang dapat menimbulkan penyakit flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atau Sindrom Pernapasan Timur Tengah dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau dikenal juga dengan Sindrom Pernapasan Akut Berat2. 1 Kemenkes.go.id. Pertanyaan dan Jawaban Terkait COVID-19. Diperoleh dari Kemenkes.go.id: https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html (Diakses pada 20 Desember 2021). 2 who.int. Coronavirus disease (COVID-19). Diperoleh dari who.int: https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_1 (Diakses pada 20 Desember 2021). 3

Peristiwa Awal Munculnya COVID-19 hingga ke Indonesia3 31 Desember 2019 13 Januari 2020 WHO memberitahukan terdapat WHO mengumumkan Thailand kasus pneumonia di Wuhan, sebagai negara pertama di luar Tiongkok dalam jumlah besar. Tiongkok, lalu disusul Jepang, Korea, Amerika, hingga benua 1 Januari 2020 Eropa yang terinfeksi virus 2019-nCoV. Menurut penelitian The U.S Centers for Disease Control and Prevention 30 Januari 2020 (CDC) terdapat hasil Pasar Seafood di Wuhan diidentifikasi Terdapat 9.000 orang dari 18 sebagai tempat munculnya wabah negara yang terinfeksi virus pneumonia. 2019-nCoV dan WHO mengumumkan wabah virus corona sebagai global health emergency. 7 Januari 2020 11 Februari 2020 Virus dari wabah yang terjadi Penyakit dari virus corona diidentifikasi oleh pemerintah baru diberi nama COVID-19 Tiongkok sebagai virus corona (Coronavirus disease 2019). baru dan WHO menyebutnya sebagai 2019-nCoV. 11 Januari 2020 2 Maret 2020 Kasus kematian pertama akibat Pemerintah mengumumkan 2019-nCoV dilaporkan oleh kasus pertama COVID-19 di pemerintah Tiongkok. Indonesia. 3 Rizal Fadli. Timeline Virus Corona, Dari Desember 2019 Hingga Kini. Diperoleh dari halodoc.com: 4 https://www.halodoc.com/artikel/timeline-virus-corona-dari-desember-2019-hingga-kini (Diakses pada 20 Desember 2021).

Varian COVID-19 #AgenAntiHoaks sudah tau belum bahwa virus COVID-19 terus bermutasi hingga memiliki beberapa varian? Yuk bersama Solit, kita kenali varian virus COVID-19 Berdasarkan Variants Of Concern (VOC) menurut WHO4 : Alpha/B.1.1.7 Beta/B.1.351 Gamma/P.1 Pada September 2020 Pada Mei 2020 Pada November teridentifikasi di United teridentifikasi di 2020 teridentifikasi Afrika Selatan. Kingdom. di Brazil. Delta/B1.617.2 Omicron/B.1.1.529 Pada Oktober Pada November 2021 2020 teridentifikasi teridentifikasi di di India. beberapa Negara. Variants Of Concern (VOC) merupakan kategori varian yang dapat mengakibatkan peningkatan penularan, keparahan penyakit, dan meningkatnya jumlah kematian. Selain itu, varian ini juga dapat menurunkan efektifitas vaksin dan penanganan yang telah tersedia. 4 who.int. Tracking SARS-CoV-2 Variants. Diperoleh dari who.int: https://www.who.int/en/activities/tracking-SARS-CoV-2-variants/ (Diakses pada 22 Desember 2021) 5

Penyebaran dan Pencegahan COVID-19 COVID-19 menyebar dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi melalui partikel cairan kecil seperti ketika batuk, bersin, bernyanyi, atau bahkan bernapas5. Untuk mencegah penularan dapat dengan menerapkan protokol kesehatan 5 M6. 5M Memakai masker Mencuci tangan Menjaga jarak memakai pakai sabun dan air mengalir Menjauhi Mengurangi mobilitas kerumunan dan interaksi 5 who.int. Coronavirus disease (COVID-19). Diperoleh dari who.int: https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_1 (Diakses pada 20 Desember 2021). 6 Amalia Nur Fitri. Gelombang ketiga Covid-19 mengintai, prokes 5M jadi perhatian. Diperoleh dari kesehatan.kontan.co.id: https://kesehatan.kontan.co.id/news/gelombang-ketiga-covid-19-mengintai-prokes-5m-jadi-perhatian (Diakses pada 22 Desember 2021). 6

BAB 2 Berkenalan dengan Hoaks HOAX HOAX

Apa Itu Hoax? Hoaks (Hoax) memiliki berbagai definisi, menurut Collin Dictionary mendefinisikan hoax sebagai sebuah tipuan yang dilakukan seseorang untuk berbohong kepada orang lain7. Selain itu, Tchakounté et al (2020) dalam tulisannya yang berjudul “a smart contract logic to reduce hoax propagation across social media” mendefinisikan hoaks sebagai informasi palsu yang disebarkan secara spontan oleh pengguna internet8. Dapat disimpulkan bahwa hoaks merupakan informasi atau berita palsu yang disebarkan oleh pengguna internet. 7 collinsdictionary.com. Definition of “hoax”. Diperoleh dari collinsdictionary.com: https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/hoax 8 (Diakses pada 30 Desember 2021). 8 Franklin Tchakounte, Koudanbe Amadou Calvin, Ado Adamou Abba Ari, & David Jaures Fosta Mbogne. (2020). A smart contract logic to reduce hoax propagation across social media, 2. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1319157820304560 (Diakses pada 30 Desember 2021).

6 Jenis Berita Palsu9 1 Clickbait 4 Sloppy Journalism Berita yang bertujuan untuk Berita yang terdapat bagian yang tidak meningkatkan jumlah pengunjung diverifikasi kebenarannya sehingga dengan menggunakan headline dapat membuat kekeliruan para yang tidak sesuai dengan isi berita pembaca. sebenarnya. 2 Propaganda 5 Misleading Headings Informasi keliru yang sengaja Informasi yang menampilkan dibuat untuk pembaca. headline berita palsu. 3 Satir 6 Slanted or Biased News Jenis informasi palsu yang disajikan dengan humor yang Berita yang menampilkan hanya berlebihan. dari satu sisi saja. INFO news news INFOFAKE 9 Khan, T., Michalas, A., Akhunzada, A. (2021). Fake news outbreak 2021: Can we stop the viral spread?, 2-3. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1084804521001326 (Diakses pada 3 Januari 2022). 9

Bahaya Hoaks saat Pandemi COVID-19 Sumber: Newman et al, 2021 Di tengah ketakutan, spekulasi dan kebutuhan akan informasi pada masa pandemi COVID-19, hoaks semakin marak bermunculan di media sosial dan menjadi masalah global yang sedang dihadapi. Menurut laporan Reuters Institute dalam Digital News Report 2021 terdapat empat jenis hoaks yang muncul di media sosial. Informasi yang salah mengenai COVID-19 menduduki peringkat pertama dengan total 54%, lalu disusul dengan topik politik sebesar 43%, selebritis 29%, dan perubahan iklim sebesar 20% 10. Berikut akibat yang disebabkan karena adanya hoaks COVID-19 di media sosial11 : Menimbulkan kecemasan Menghambat pemerintah dan dan kegaduhan di tenaga medis dalam proses masyarakat penanganan COVID-19 Timbul kurangnya rasa Hilangnya nyawa percaya masyarakat terhadap seseorang kebijakan pemerintah Penyebaran virus yang semakin tidak terkendali 10 Nic Newman, Richard Fletcher, Anne Schulz, Simge Andı, Craig T. Robertson, & Rasmus Kleis Nielsen. Digital News Report 2021, 22. Diperoleh dari Reuters Institute: https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2021 (Diakses pada 26 Januari 2022). 11 Devid Saputra. (2020). Fenomena Informasi Palsu (Hoax). 5. Diperoleh dari https://scholar.archive.org/work/ztb5waq2indhffh2st5vbr2hjq/access/wayback/http://journal.iai-agussalimmetro.ac.id/index.php/mauidhohha sanah/article/download/69/40 (diakses pada 11 Januari 2022) 10

BAB 3 Media Sosial

Apa Itu Media Sosial? Media sosial merupakan medium yang saat ini marak digunakan sebagai tempat untuk berkomunikasi, mencari informasi, maupun untuk hiburan. Menurut hasil laporan Reuters Institute dalam Digital News Report 2021, media sosial menduduki peringkat pertama sebagai media yang digunakan untuk mengakses berita pada usia dibawah 35 tahun. Sumber: Newman et al, 2021 Dari bagan diatas dapat kita lihat bahwa sebanyak 34% responden menggunakan media sosial sebagai tempat untuk mendapatkan berita, sedangkan sisanya yaitu 26% menggunakan web, 18% secara langsung, 9% menggunakan aggregator, 8% menggunakan perangkat selular, dan 3% menggunakan email12. 12 Nic Newman, Richard Fletcher, Anne Schulz, Simge Andı, Craig T. Robertson, & Rasmus Kleis Nielsen. Digital News Report 2021, 26. Diperoleh dari Reuters Institute: https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2021 (Diakses pada 26 Januari 2022) 12

Jenis Media Sosial Media sosial memiliki berbagai jenis platform dan karakteristik pengguna yang berbeda. Berikut adalah berbagai contoh platform media sosial dan persentase penggunanya menurut hasil penelitian We are social dan Hootsuite pada Januari 202113 : 93,8% 87,7% 86,6% 85,5% 63,6% 38,7% TikTok Twitter Facebook Instagram WhatsApp Youtube 13 Simon Kemp. DIGITAL 2021: INDONESIA. Diperoleh dari datarepotal.com: https://datareportal.com/reports/digital-2021-indonesia (Diakses pada 7 Januari 2022) 13

Penyebab Penyebaran Hoaks #AgenAntiHoaks kalian penasaran gak sih? apa yang menjadi penyebab penyebaran hoaks di media sosial? Berikut akan Solit rangkum beberapa faktor yang menyebabkan maraknya hoaks di media sosial (Sulistyawati dan Setyawan, 2020)14 : Menjadikan penyebaran Agar informasi yang disebarkan informasi palsu sebagai viral dan menimbulkan sensasi. sebuah kesenangan. Menyebarkan informasi palsu Untuk mengambil keuntungan untuk mencela kelompok atau dan menimbulkan kepanikan di individu tertentu. masyarakat. Untuk mendapatkan pendapatan. 14 Iwan Setyawan & Sri Sulistyawati. (2020). Factors Causing the Spread of Hoax News Via Social Media in Village Communities, 229-230. https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3587522 (Diakses pada 7 Januari 2022) 14

Hoaks COVID-19 yang Beredar di Media Sosial Selain COVID-19 itu sendiri, hoaks juga menjadi masalah utama yang harus ditangani ditengah masa pandemi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui akun resminya menginformasikan bahwa sepanjang periode 23 Januari 2020 hingga 28 Januari 2022 terdapat 5.454 laporan konten hoaks di media sosial dan sebanyak 5.277 telah ditindaklanjuti (takedown). Dari total tersebut ditemukan isu hoaks COVID-19 sebesar 2.085 dan sebanyak 767 konten telah dilaporkan kepada penegak hukum. Berikut adalah total konten yang diajukan dan telah dihapus oleh Kominfo dari masing-masing media sosial15 : Diajukan : 4.751 Instagram Diajukan : 51 Tindak lanjut Tindak lanjut Facebook (takedown) : 4.608 (takedown) : 43 Diajukan : 572 TikTok Diajukan : 25 Tindak lanjut Tindak lanjut Twitter (takedown) : 561 (takedown) : 11 Diajukan : 55 Tindak lanjut Youtube (takedown) : 54 15 Kominfo.go.id. Penanganan Sebaran Konten Hoaks Covid-19 Jumat (28/01/2022). Diperoleh dari kominfo.go.id: https://www.kominfo.go.id/content/detail/39662/penanganan-sebaran-konten-hoaks-covid-19-jumat-28012022/0/infografis (Diakses pada 31 Januari 2022) 15

Hoaks COVID-19 yang Beredar di Media Sosial Hoaks seputar COVID-19 di media sosial memiliki berbagai topik mulai dari bagaimana virus ini pertama kali muncul, penularan COVID-19, obat yang dapat menyembuhkan, hingga hoaks yang menjadi perhatian besar pemerintah Indonesia yaitu mengenai vaksin. Pada website resmi Kominfo, pada periode 28 Januari 2022 dijelaskan bahwa terdapat 445 temuan konten hoaks vaksin COVID-19 di media sosial. Berikut total penanganan persebaran konten hoaks vaksin COVID-19 di berbagai platform media sosial16 : 2.407 110 STOP 43 HOAX 20 21 16 Kominfo.go.id. Penanganan Sebaran Konten Hoaks Vaksin Covid-19 Jumat (28/01/2022). Diperoleh dari kominfo.go.id: https://www.kominfo.go.id/content/detail/39663/penanganan-sebaran-konten-hoaks-vaksin-covid-19-jumat-28012022/0/infografis (Diakses pada 31 Januari 2022) 16

BAB 4 HHooaaxkdsandfaanktaFakta FHAO&KATXA

Contoh Hoaks COVID-19 yang Beredar di Media Sosial Yuk simak contoh hoaks seputar COVID-19 yang beredar di beberapa platform media sosial dan faktanya!! 1. Facebook Hoaks yang beredar Atasi Omicron dengan mengkonsumsi kopi pahit. Pada Hari Selasa, 25 Januari 2022 beredar postingan pada platform Facebook yaitu pemilik akun calon almarhum menulis di berandanya bahwa mengkonsumsi kopi pahit dapat menyembuhkan sakit akibat COVID-19 varian Omicron17 Faktanya Dilansir dari Liputan6.com, informasi yang beredar mengenai kopi pahit dapat menyembuhkan sakit akibat virus corona varian Omicron adalah hoaks. Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. selaku Guru Besar Fakultas Farmasi UGM menjelaskan bahwa belum ada uji klinis yang menjelaskan mengkonsumsi kopi pahit dapat menyembuhkan sakit akibat COVID-19 varian Omicron18. 17 Covid19.go.id. [SALAH]: Mengonsumsi Kopi Pahit Dapat Mengatasi Varian Omicron. Diperoleh dari Covid19.go.id: https://covid19.go.id/artikel/2022/01/27/salah-mengonsumsi-kopi-pahit-dapat-mengatasi-varian-omicron (Diakses pada 3 Februari 2022) 18 Pebrianto Eko Wicaksono. Cek Fakta: Minum Kopi Pahit Tak Terbukti Klinis Sembuhkan Covid-19 Varian Omicron. Diperoleh dari liputan6.com: https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4869136/cek-fakta-minum-kopi-pahit-tak-terbukti-klinis-sembuhkan-covid-19-varian-omicron (Diakses pada 3 Februari 2022) 18

2. Youtube Hoaks yang beredar Vaksin bermutasi di tubuh manusia menghasilkan virus baru. Pada website turnbackhoax.id dijelaskan bahwa terdapat video pada akun youtube Bossman Mardigu yang membahas mengenai dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19. Namun, pada pertengahan video tersebut dijelaskan dengan adanya vaksin Ebola, Sars, Aids, dan virus lainnya bermutasi di tubuh manusia yang mengakibatkan adanya virus baru19. Faktanya Informasi yang mengatakan bahwa vaksin dapat bermutasi dan membentuk virus baru adalah informasi yang salah. Dilansir dari tribunnews.com WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa vaksin mengandung virus yang sudah dimatikan dan bertujuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat memproduksi antibodi. Sehingga, vaksin tidak mampu membuat virus-virus lain bermutasi di dalam tubuh manusia20. 19 Bentang Febrylian. [SALAH] Covid-19 Bermutasi Menjadi Virus Baru yang Lebih Berbahaya dan Vaksinasi Timbulkan Virus Lain Dari Covid-19. Diperoleh dari turnbackhoax.id: https://turnbackhoax.id/2021/08/08/salah-covid-19-bermutasi-menjadi-virus-baru-yang-lebih-berbahaya-dan-vaksinasi-timbulkan-virus-lain-d ari-covid-19/ (Diakses pada 3 Februari 2022) 20 Taufik Ismail. Satgas Covid-19 Luruskan Hoaks Vaksin Picu Kematian dan Mutasi Baru Corona. Diperoleh dari tribunnews.com: https://www.tribunnews.com/corona/2021/08/03/satgas-covid-19-luruskan-hoaks-vaksin-picu-kematian-dan-mutasi-baru-corona (Diakses pada 3 Februari 2022) 19

3. WhatsApp Hoaks yang beredar Informasi dari WHO bahwa vaksin di seluruh dunia harus diberhentikan. Terdapat sebuah video yang beredar di platform media sosial WhatsApp dengan narasi yang beredar bahwa PBB dan WHO akan menghentikan vaksin di seluruh dunia21. Faktanya Dilansir dari merdeka.com, narasi yang menyatakan bahwa vaksin di seluruh dunia harus diberhentikan adalah informasi yang salah. Faktanya, isi dari video tersebut yaitu anggota parlemen yang menyampaikan keprihatinan mengenai penggunaan sertifikat COVID-19 digital sebagai persyaratan untuk staff parlemen untuk memasuki Gedung22. 21 Nadine Salsabila. [SALAH] WHO Mengatakan Vaksinasi di Seluruh Dunia Harus Dihentikan. Diperoleh dari Covid19.go.id: https://covid19.go.id/artikel/2022/01/11/salah-who-mengatakan-vaksinasi-di-seluruh-dunia-harus-dihentikan (Diakses pada 3 Februari 2022) 22 Syifa Hanifah. CEK FAKTA: Tidak Benar Klaim Video PBB dan WHO Tentang Penghentian Vaksin di Dunia. Diperoleh dari merdeka.com: https://m.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-tidak-benar-klaim-video-pbb-dan-who-tentang-penghentian-vaksin-di-dunia.html (Diakses pada 3 Februari 2022) 20

4. Instagram Hoaks yang beredar Pada konten hoax buster di website covid19.go.id menjelaskan bahwa terdapat informasi di platform Instagram dengan nama akun @t3luuur. Pada akun tersebut terdapat postingan yang memperlihatkan isi pesan melalui fitur pesan Instagram (Direct Message) yang dikirimkan oleh salah satu followers akun tersebut. Isi pesan tersebut berisi narasi benda logam seperti koin dan sendok menempel di tangan seorang anak laki-laki yang telah di vaksin23. Faktanya Pada website turnbackhoax.id dijelaskan menurut Dr. Thomas Hope yang merupakan seorang peneliti vaksin dan profesor biologi sel dan perkembangan di Universitas Northwestern menjelaskan kandungan dalam vaksin adalah protein dan lipid, garam, air, dan bahan kimia yang menjaga PH, tidak terdapat kandungan magnet pada vaksin COVID-1924. Sedangkan dilansir dari International Business Times menurut Dr. Stephen Schrantz, seorang spesialis penyakit menular dari Universitas Kedokteran Chicago menjelaskan bahwa melakukan vaksinasi COVID-19 tidak membuat lengan seseorang menjadi magnet. Penyebab benda logam yang menempel pada lengan disebabkan karena lembabnya permukaan kulit. Jadi, informasi yang sudah beredar tidak sesuai fakta25 23 Adi Syafitrah. [SALAH] Benda Logam Menempel pada Lengan setelh divaksin. Diperoleh daricovid19.go.id: https://covid19.go.id/artikel/2022/01/12/salah-benda-logam-menempel-pada-lengan-setelah-divaksin (Diakses pada 3 Februari 2022) 24 An Nur MR. [SALAH] Setelah Divaksin, Tubuh Punya Daya Magnetis dan Dapat Dikoneksikan ke Bluetooth. Diperoleh dari turnbackhoax.id: https://turnbackhoax.id/2021/05/27/salah-setelah-divaksin-tubuh-punya-daya-magnetis-dan-dapat-dikoneksikan-ke-bluetooth/ (Diakses pada 3 Februari 2022 25 Parwinder Sandhu. Pfizer Vaccine Contains Magnetic Particles, Makes Magnet Stick to Injected Area? Viral Video Pusher Conspiracy Theory. Diperoleh dari ibtimes.sg: https://www.ibtimes.sg/pfizer-vaccine-contains-magnetic-particles-makes-magnet-stick-injected-area-viral-video-pushes-57481 (Diakses pada 3 Februari 2022) 21

Cara Menanggulangi Hoaks COVID-19 Pada masa pandemi berbagai informasi mengenai COVID-19 banyak beredar di media sosial. Untuk mengetahui kebenaran informasi terutama mengenai COVID-19, #AgenAntiHoaks dapat mengunjungi situs resmi yang dibuat oleh pemerintah khusus untuk memberikan informasi seputar COVID-19. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kebenaran informasi COVID-19 yang beredar di media sosial melaui situs covid19.go.id : INFO ! HOAX INFODEMIC NEWS ? FAKE? 22

1. Setelah berada pada menu beranda pada situs covid19.go.id, #AgenAntiHoaks dapat mengunjungi konten hoax buster yang berada di sebelah kanan atas. 2. Pada fitur hoax buster, akan muncul berbagai artikel mengenai informasi COVID-19 di media sosial yang salah dan telah di cek kebenarannya. 23

3. #AgenAntiHoaks juga dapat melakukan pencaharian untuk mengetahui kebenaran informasi yang diterima di media sosial yaitu dengan menulis kata kunci dari informasi yang ingin diketahui. Seperti contoh dibawah ini : Selain melalui situs covid19.go.id, terdapat beberapa situs resmi yang dapat #AgenAntiHoaks kunjungi seperti pada situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yaitu https://komin.fo/inihoaks, situs resmi yang dibuat oleh organisasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) yaitu https://turnbackhoax.id. Selain situs, Mafindo juga menyediakan layanan Chatbot pada nomor WhatsApp 085921600500. Adapun situs melalui media online yaitu https://cekfakta.com. 24

Cara Menanggulangi Hoaks COVID-19 Situs resmi Mafindo menyediakan fasilitas untuk memberikan laporan hoaks. #AgenAntiHoaks dapat berperan aktif untuk memberikan laporan hoaks yang ditemukan di media sosial yaitu dengan mengisi form yang terdapat pada situs tersebut. #AgenAntiHoaks juga dapat memantau laporan yang telah diberikan. Berikut form yang ada pada situs https://turnbackhoax.id : Platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Youtube, Twitter, dan Tiktok menyediakan fitur report untuk membantu pelaporan konten. para pengguna media sosial juga dapat berperan aktif dengan melaporkan konten-konten yang dianggap tidak sesuai, merugikan, maupun menyesatkan khalayak luas. 25

Cara Untuk Melaporkan Konten yang Merugikan pada Platform Instagram 1. Klik tanda titik tiga pada kanan atas postingan. 2. Lalu akan muncul kotak dialog dengan berbagai pilihan seperti di samping, lalu pilih report. 3. Setelah itu, akan muncul pilihan alasan #AgenAntiHoaks kemudian, lakukan report pada konten tersebut. Pilih salah satu alasan yang paling sesuai dengan konten yang akan dilaporkan. 26

Cara Untuk Melaporkan Konten yang Merugikan pada Platform Instagram 4. Setelah memilih alasan melakukan report, maka akan tampil kotak dialog dengan beberapa pilihan kategori informasi dari konten tersebut. Lanjutkan dengan memilih kategori yang sesuai dengan konten yang dilaporkan. 5. Pada tahap terakhir terdapat kotak dialog seperti digambar ini. Pihak Instagram akan memproses laporan tersebut. Terdapat juga pilihan untuk memblokir akun dari konten yang dilaporkan. Konten yang dilapori dapat segera ditindaklanjuti atau bahkan dihapus (takedown) jika banyak dari pengguna media sosial yang melakukan report pada konten tersebut. 27

Peran Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Di era perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, memudahkan para individu untuk saling bertukar informasi. Terutama pada saat pandemi COVID-19 pertukaran informasi semakin tidak terkendali. Adanya media sosial menjadikan para penggunanya dengan mudah membuat konten dan mengkonsumsi sebuah informasi. Hal ini mengakibatkan munculnya informasi salah atau palsu yang beredar. Mahasiswa memiliki peran sebagai agen perubahan. Maka dari itu, Solit ingin mengajak #AgenAntiHoaks untuk menjadi agen perubahan dalam menerima dan menyampaikan informasi di media sosial. 28

Peran Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan26 Berikut hal yang dapat dilakukan ketika menerima informasi di media sosial: Selalu periksa sumber dari informasi yang #AgenAntiHoaks dapatkan Cek dulu faktanya ketika #AgenAntiHoaks ingin menyebarkan informasi seputar Covid-19, dapat dilihat pada situs covid19.go.id Mengikuti akun-akun yang memiliki sumber informasi terpercaya, seperti pada Instagram dapat mengikuti akun @lawancovid19_id atau pada twitter mengikuti akun @TurnBackHoax Membantu menyebarkan konten klarifikasi hoaks terkait Covid-19 Aktif melaporkan konten yang teridentifikasi dapat meresahkan masyarakat dan informasi palsu. 26 Yunita. Ini Cara Mengatasi Berita “Hoax” di Dunia Maya. Diperoleh dari kominfo.go.id: https://www.kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya/0/sorotan_media (Diakses pada 6 Februari 2022) 29

\"Ketahui Faktanya, Bergerak Bersama ke Arah Yang Lebih Baik”

Sumber untuk cek fakta https://covid19.go.id/ https://turnbackhoax.id/ https://www.kominfo.go.id/content/all/laporan_isu_hoaks https://cekfakta.com/

Referensi Collinsdictionary. [n.d.]. Definition of “hoax”. Diakses pada 30 Desember 2021 dari website collinsdictionary.com: https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/hoax Covid19.go.id. (2022). [SALAH]: Mengonsumsi Kopi Pahit Dapat Mengatasi Varian Omicron. Diakses pada 3 Februari 2022 dari website Covid19.go.id: https://covid19.go.id/artikel/2022/01/27/salah-mengonsumsi-kopi-pahit -dapat-mengatasi-varian-omicron Fadli, R. (2020). Timeline Virus Corona, Dari Desember 2019 Hingga Kini. Diakses pada 20 Desember 2021 dari website halodoc.com: https://www.halodoc.com/artikel/timeline-virus-corona-dari-desember- 2019-hingga-kini Febrylian, B. (2021). [SALAH] Covid-19 Bermutasi Menjadi Virus Baru yang Lebih Berbahaya dan Vaksinasi Timbulkan Virus Lain Dari Covid-19. Diakses pada 3 Februari 2022 dari website turnbackhoax.id: https://turnbackhoax.id/2021/08/08/salah-covid-19-bermutasi-menjadi -virus-baru-yang-lebih-berbahaya-dan-vaksinasi-timbulkan-virus-lain- dari-covid-19/ Fitri, A. N. (2021). Gelombang ketiga Covid-19 mengintai prokes 5M jadi perhatian. Diakses pada 22 Desember 2021 dari website kontan.co.id: https://kesehatan.kontan.co.id/news/gelombang-ketiga-covid-19- mengintai-prokes-5m-jadi-perhatian Hanifah, S. (2021). CEK FAKTA: Tidak Benar Klaim Video PBB dan WHO Tentang Penghentian Vaksin di Dunia. Diakses pada 3 Februari 2022 dari website merdeka.com: https://m.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-tidak-benar-klaim-video -pbb-dan-who-tentang-penghentian-vaksin-di-dunia.html Ismail, T. (2021). Satgas Covid-19 Luruskan Hoaks Vaksin Picu Kematian dan Mutasi Baru Corona. Diakses pada 3 Februari 2022 dari website tribunnews.com: https://www.tribunnews.com/corona/2021/08/03/satgas-covid-19 -luruskan-hoaks-vaksin-picu-kematian-dan-mutasi-baru-corona

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pertanyaan dan Jawaban Terkait COVID-19. Diakses pada 20 Desember 2021 dari website Kemenkes.go.id: https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html Kemp, S. (2021). DIGITAL 2021: INDONESIA. Diakses pada 7 Januari 2022 dari website datarepotal.com: https://datareportal.com/reports/digital-2021-indonesia Khan, T., Michalas, A., Akhunzada, A. (2021). Fake news outbreak 2021: Can we stop the viral spread?. Journal of Network and Computer Applications, 190 (103112): 2-3. DOI: https://doi.org/10.1016/j.jnca.2021.103112 MR, A. N. (2021). [SALAH] Setelah Divaksin, Tubuh Punya Daya Magnetis dan Dapat Dikoneksikan ke Bluetooth. Diakses pada 3 Februari 2022 dari website turnbackhoax.id: https://turnbackhoax.id/2021/05/27/salah-setelah-divaksin- tubuh-punya-daya-magnetis-dan-dapat-dikoneksikan-ke-bluetooth/ Mth. (2022). Penanganan Sebaran Konten Hoaks Covid-19 Jumat (28/01/2022). Diakses pada 31 Januari 2022 dari website kominfo.go.id: https://www.kominfo.go.id/content/detail/39662/penanganan-sebar an-konten-hoaks-covid-19-jumat-28012022/0/infografis Mth. (2022). Penanganan Sebaran Konten Hoaks Vaksin Covid-19 Jumat (28/01/2022). Diakses pada 31 Januari 2022 dari website kominfo.go.id: https://www.kominfo.go.id/content/detail/39663/penanganan-sebar an-konten-hoaks-vaksin-covid-19-jumat-28012022/0/infografis Newman, N., Fletcher, R., Schulz, A., Andi,S., Robertson, C. T., & Nielsen, R. K. [n.d.]. Digital News Report 2021. Diakses pada 26 Januari 2022 dari webite Reuters Institute: https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2021 Salsabila, N. (2022). [SALAH] WHO Mengatakan Vaksinasi di Seluruh Dunia Harus Dihentikan. Diakses pada 3 Februari 2022 dari website Covid19.go.id: https://covid19.go.id/artikel/2022/01/11/salah-who-mengatakan-vaksin asi-di-seluruh-dunia-harus-dihentikan

Sandhu, P. (2021). Pfizer Vaccine Contains Magnetic Particles, Makes Magnet Stick to Injected Area? Viral Video Pusher Conspiracy Theory. Diakses pada 3 Februari 2022 dari website ibtimes.sg: https://www.ibtimes.sg/pfizer-vaccine-contains-magnetic-particles- makes-magnet-stick-injected-area-viral-video-pushes-57481 Saputra, D. (2020). Fenomena Informasi Palsu (Hoax) Pada Media Sosial di Tengah Pademi Covid-19 dalam Perspektif Islam. Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 2 (1), 5. https://scholar.archive.org/work/ztb5waq2indhffh2st5vbr2hjq/access/ wayback/http://journal.iai-agussalimmetro.ac.id/index.php/mauidhoh hasanah/article/download/69/40 Setyawan, I., & Sulistyawati, S. (2020). Factors Causing the Spread of Hoax News Via Soocial Media in Village Communities. Electronic Research Journal of Sciences and Humanities, 2(II): 229-230. DOI : http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.3587522 Syafitrah, A. (2022). [SALAH] Benda Logam Menempel pada Lengan setelah divaksin. Diakses pada 3 Februari 2022 dari website covid19.go.id: https://covid19.go.id/artikel/2022/01/12/salah-benda-logam-menem pel-pada-lengan-setelah-divaksin Tchakounte, F., Calvin, K. A., Ari, A. A. A., & Mbogne, D. J. F. (2020). A smart contract logic to reduce hoax propagation across social media. Journal of King Saud University – Compter and Information Sciences, 2. DOI: https://doi.org/10.1016/j.jksuci.2020.09.001 Wicaksono, P. E. (2022). Cek Fakta: Minum Kopi Pahit Tak Terbukti Klinis Sembuhkan Covid-19 Varian Omicron. Diakses pada 3 Februari 2022 dari website liputan6.com: https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4869136/cek-fakta-minum- kopi-pahit-tak-terbukti-klinis-sembuhkan-covid-19-varian-omicron World Health Organization. [n.d.]. Corona disease (COVID-19). Diakses pada 20 Desember 2021 dari website who.int: https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_1

World Health Organization. [n.d.]. Tracking SARS-CoV-2 Variants. Diakses pada 22 Desember 2021 dari website who.int: https://www.who.int/en/activities/tracking-SARS-CoV-2-variants/ Yunita. (2017). Ini Cara Mengatasi Berita “Hoax” di Dunia Maya. Diakses pada 3 Februari 2022 dari website kominfo.go.id: https://www.kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi- berita-hoax-di-dunia-maya/0/sorotan_media

Profil Penulis & Editor Penulis Rapikah Harnum, lahir di Jakarta, 30 Januari 2000. Saat Editor ini sebagai mahasiswi tingkat akhir Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dan terlibat sebagai peneliti pada penelitian yang berjudul “Membangun Digital Literasi Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Untuk Menangkal Disinformasi Berita Hoax Bencana Covid-19 Di Era Big Data” Menyukai mata kuliah Digital Public Relations dan Sistem Komunikasi Indonesia menjadi memiliki ketertarikan lebih pada bidang literasi digital dan pengembangannya. Dr. Janette Maria Pinariya, lahir di Jakarta, 4 Januari 1982. Saat ini sebagai dosen tetap Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dan mengemban amanah sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik. Saat ini mengajar di program sarjana untuk mata kuliah Metodologi Penelitian Komunikasi, Trends and Issues of Public Relations dan juga mengajar di Pascasarjana dengan mengampu mata kuliah Fundamentals of Communication Management. Sebagai dosen Janette aktif terlibat dalam kegiatan riset dan pengabdian masyarakat khususnya pada bidang literasi digital, public relations, komunikasi kesehatan, dan komunikasi kebencanaan. Xenia Angelica Wijayanto, S.H., M.Si. Peneliti dan pengajar di Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, saat ini menjalankan amanah sebagai Kepala Lembaga Publikasi dan juga Kepala Sentra HKI LSPR. Minat risetnya antara lain tentang media, jurnalistik, lingkungan hidup, keberagaman, pop culture dan hukum. Karyanya antara lain adalah buku Panduan Menjadi Jurnalis Warga yang Bijak Beretika (2019), Mencegah dan Mengatasi Bullying di Dunia Digital (2019), Cara Bijak Menggunakan Dompet Elektronik (2021), dll. Komunikasi dapat melalui email [email protected] dan Twitter @XeniAngeli.

Notes

Notes

Sepanjang masa pandemi COVID-19 di Indonesia, pemerintah maupun masyarakat berupaya penuh untuk dapat mengatasi kondisi ini. Namun, kemudahan dalam menerima dan menyebarkan informasi di era digital membuat informasi semakin tidak terkendali. Hal ini memunculkan berbagai informasi palsu (hoaks) terutama mengenai COVID-19. Buku saku ini diharapkan dapat memberikan panduan dan meningkatkan literasi digital bagi mahasiswa sebagi agen perubahan dalam memerangi hoaks COVID-19 di media sosial. Rudi Sukandar, Ph.D Director of LSPR Centre for Research, Publication, and Community Service Di tengah infodemik yang terjadi saat ini, buku saku ini hadir memuat informasi penting tentang COVID-19, hoaks, dan bagaimana menanggulangi hoaks. Buku ini dapat menjadi buku rujukan praktis bagi para mahasiswa untuk turut serta secara aktif melawan informasi keliru tentang COVID-19 di media sosial. Buku ini juga dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang berada di posisi terdepan sebagai agen perubahan menuju masyarakat melek informasi dan pemakai teknologi yang bertanggung jawab. Didukung Oleh :

Sepanjang masa pandemi COVID-19 di Indonesia, pemerintah maupun masyarakat berupaya penuh untuk dapat mengatasi kondisi ini. Namun, kemudahan dalam menerima dan menyebarkan informasi di era digital membuat informasi semakin tidak terkendali. Hal ini memunculkan berbagai informasi palsu (hoaks) terutama mengenai COVID-19. Buku saku ini diharapkan dapat memberikan panduan dan meningkatkan literasi digital bagi mahasiswa sebagi agen perubahan dalam memerangi hoaks COVID-19 di media sosial. Rudi Sukandar, Ph.D Director of LSPR Centre for Research, Publication, and Community Service Di tengah infodemik yang terjadi saat ini, buku saku ini hadir memuat informasi penting tentang COVID-19, hoaks, dan bagaimana menanggulangi hoaks. Buku ini dapat menjadi buku rujukan praktis bagi para mahasiswa untuk turut serta secara aktif melawan informasi keliru tentang COVID-19 di media sosial. Buku ini juga dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang berada di posisi terdepan sebagai agen perubahan menuju masyarakat melek informasi dan pemakai teknologi yang bertanggung jawab. Didukung Oleh :


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook