Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore hamka - bohong di dunia

hamka - bohong di dunia

Published by jumaenasyam21, 2020-06-14 10:18:05

Description: hamka - bohong di dunia

Search

Read the Text Version

Ketika Nabi bersama sahabatnya Abu Bakar berpindah ke Madinah, di tengah jalan ada orang bertanya, siapakah ternanrnu ini ? Supaya orang itu jangan tahu siapa Nah yang sebenarnya. Abu Bakar rnenjawab : \"Penunjuk jalanku !\" Yang bertanya menyangka bahwa Nabi itu petunjuk jalan yang akan diternpuh oleh Abu Bakai dengan kakinya, padahal yang dirnaksud oleh Abu Bakar ialah penunjuk jalan bagi kesela- rnatan hidupnya dan rnatinya. Ada seorang sahabat Nabi bernarna Abu Thalha. Isterinya adalah amat bijaksana. Pada suatu hari anak yang dicintainya beroleh sakit. Abu Thalha karena urusan kehidupan terpaksa · meninggalkan rumah, tetapi hatinya cemas juga ·_karena sakit ·anaknya itu. Keti~a selesai peke:tjaannya, diapun pulang ke rurnah. Sampai di rumah dia bertanya kepada isterinya : \"Bagaimana anak kita ?\" Padahal anak itu telah rnati sepeninggalnya. Isterinya menjawab dengan rnuka tenang; \"Nafasnya sudah tenang dan saya sangka sembuhl~ dia buat selama-larrianya.\" Setelah itu dengan segera disediakannya rnakanan dan dibentan~ kannya ternpat tidur. Demi setelah kenyang perut suaminya dan tenterarn fikirannya, barulah dia berkata : \"Anak klta telah me- ·ninggal dunia !\" Keteguhan jiwa orang-orang yang beriman nampak pada ayah yang kehilangan- anak yang dikasihi itu. Diteruskannya per- jalanannya ke rnesjid dan sernbahyang bersama-sarna Nabi. Se- habis sernbahyang barulah diceriterakannya tentang kematian anaknya dan kernuiiaan hati isterinya yang lebih dahulu rnemberi- nya rnakan dan rnenyediakan ketidurannya, baru rnenceriterakan kernatian .amiknya. pad a Nabi jelas bagairnana si ayah yang malang itu bersedih lantanin kernatian anak, tetapi tidak sampai menjadi- kan dia kehilangan keseirnbangan diri lantaran itu. Maka Nabi- pun rnendo'akan, sernoga dia beroleh lagi keturunan pengganti anak yang hilang itu. Berkat Tuhanpun turunlah kepada suami isteri · itu, mereka beroleh sernbilan putera sebagai ganti yang hilang, sernuanya hapal Qur-an. Yang inenarik hati dalarn ceritera ini, adalah caranya si 51

isteri mengkhabarkan \"nafasnya sudah tenang dan saya sangka sembuhlah dia buat selam.rlamanya.\" Bukankah itu hakikat mati? Penggeli-hati, teka-teki, dongeng Banyak ceritera-ceritera penggeli-hati, baik yang dikarang- karangkan saja, atau yang sebenar kejadian, bercampur juga de-- ngan sedil(it dusta. Itu bukanlah termasuk bohong, tetapi terma- suk kebudayaan suatu bangsa juga. Nabi Muhammad SAW. ber- sabda : \"Berilah kegembiraan bagi hati agak sesa'at-sesa'at, kare- na hati itu bila telah amat penat menjadi buta.\" Umar bin Khathab, meskipun termasyhur sebagai Khalif yang amat keras, disiplinair, sekali-kali ada juga bergurau. Pada · suatu hari dilihatnya ada seorang Udik sembahyang di mesjid dengan cepat. Sehabis sembahyang dia berdo'a lama sekali, ·di antara do'anya kedengaran; \"Ya Tuhanku, kawinkan daku de- ngart anak bidadari !\" Do'a itu kedengaran oleh Uma_r, lalu orang itu dipanggilnya dengan kat.anya : \"Hai engkau ! Caranya engkau membayar an~at sekakar; padahal permintaanmu terlalu besar !\" (Sembahyang cepat-cepat saja, anak bidadari yang engkau minta!). Sekali Umar tawaf keliling Ka'bah, dilihatnya seseorang · s~dang bergantungan pada kiswah Ka 'bah dan berseru : \"Ya Tuhanku, masukkan daku dalam golongan yang sedikit !\" Habis thawaf orang itu dipanggil dan Umar bertanya : \"Mengapa engkau meminta masuk golorigan sedikit? Orang itu menjawab : \"Sebab dalam Qur-an saya baca, · hanya sedikit oran~ yang ·bersyukur kepada Tuhan.\" Saya minta masuk golongan yang sedikit itu. Dongeng-dongeng, meskipun isinya hanya · ceritera-ceritera . dusta. belaka, isinya amat penting bagi kemajuan kecerdasan. , Kanak-kanak pada umumnya amat tertarik akan. ceritera kancil, ceritera Malin Kundang. Rupanya pada setiap bangsa ada dongeng ·seperti itu, yang menjadi kekayaan kebangsaan dan mehjadi tang- ga dari kemajuan kecerdasan. Bangsa Yunani yang kaya dengan 5.2

ftlsafat ifu, memulai dari dongeng-dongeng karangan . Homerus. Orang India dengan Ramayana dan Mahabratha. Perumpamaan yang indahpun, sebagai gubahan penyair at~u roman menerangkan rona kehidupan inanusia, yang pada hakikatnya tidak ada tetapi kejadian, meskipun di dalain hukum bahasa disebut bohong juga, namun dianya adalah bohong yang dii~inkan. Asal saja isinya jangan sampai . memujikan atau me- nganjurkan kejahatan atau memuja perbuatan-perbuatan yangjahat atau merusak. · Dalam menyusun kata-kata yang indah, tutur bahasa_yang bernilai tinggi, terdapat apa yang dinamai dalam ilmu belaghah ''majaaz\" dan \"haqiqat.\" Misalnya seorang yang berkuku panjang, · dikatakan ''kukunya sepanjang hujan.\" Seorang yang · gagah perkasa digelari \"Singa.\" Padahal tidak ada kuku orang yang sepanjang hujan dan tidak ada orang berani yang menjelma jadi singa. Dalam hal yang demikian tidak ada lagi orang yang menga~ . takan bahwa perkataan itu bohong, melainkan dinamakan ''kias- banding.\" Maka orang yang tidak mengerti susun kata yang demikian dinamai \"orang yang tidak tahu kias banding.'' Kitab Suci Qur-an 'sendiripun bukan sedikit mengemuka- kan misal-misal yang tinggi yang kl!ya dengan khayal itu. Seum- pama sebuah ayat \"Perumpamaan orang yang menafkahkan bar- tanya padajalan Allah, adalah seumpama sebutir biji yang menuJl!- · buhkan tujuh jurai, dan tiap-tiap jurai menghasilkan seratus biji pula.\" Kalau diselidiki setangkai gandum atau padi, tidaklah semua- nya beijurai tujuh dan sejurai berbuah seratus. Dalam perumpamaan yang lain Qur-an menyebutkan bahwa · apabila Ql1r-an itu diletakkan di atas puncak sebuah bukit, nisca- ya akan khusyu'lah bukit itu dan retak-lebur hancur ke bawah. Padahal kal~tu diambil sebuah mus'haf Qur-an dan diletakkanlah ke puncak sebuah bukit, tidaklah bukiritu akan runtuh. Tetapi di ujung ayat itu disebutkan Ttlhan \"demikianlah perumpamaan yang dibuat oleh Tuhan,\" dan jelaslah arti yang mendalam dari- · pada· perumpamaan itu, bahwasanya apabila petunjuk Tuhan 53

telah terletak di atas puncak hati seorang yang tunduk kepada llahi, betapapun keras hati orang itu, Iaksana batu tetjal di puncak gunung, biia hidayat datang, dia akan runtuh daripada kekeras-- annya dan bersimpuh tunduk kepada kemauan Tuhan. Sebab itu maka kata kias--banding dan kata perumpamaan tidakiah dihitung dusta melainkan keindahan, menjadi perbenda- haraan perbahasan. Kital:rkitab suci banyak menyimpan perumpamaan itu. Nabi Isa 'alaihissalam pun memberikan perumpamaan-perumpa- maan yang kaya tentang Kerajaan Alia~ dengan berbagai perumpa- maan yang indah. - Apn1-mop Ada pula satu kebiasaan senda gurau yang teiah Iazim di benua Europa dan inenjalar kepada bangsa kita, yaitu dusta I April. Orang Inggeris menamainya _april-fool , orang Perancis pois- sond 'avril, orang Jerman menamai der Aprilnarr. Pada satu April itu biasanya surat-surat kabar ·menyiarkan kabar-kabar yang gan- jil dan bohong, tetapi bohong yang tidak merusak. Pada I April I846 sk. \"The evening star\" di London menyiarkan berita, bal1wa di kebon percobaan akan diadakan satu pertunjukan keledai yang baru didatangkan dari benua Afrika. M'aka datanglah orang berduyun-duyun ke tempat itu hendak menontonnya. Seeker keledaipun tidak ada bertemu. Temyatalah bahwa orang-orang yang pergi menonton itulah .yang jadi \"keiedai\" menjadi ton- tonan orang lain kttrena kealpaannya bahwa hari itu adalah I April. Kadang-kadang orang mengirimi kawannya pada J April itu suatu kiriman yang lucu. Pemah seorang yang doyan betjudi . dikirimi oleh kawannya sehelai kertas ceki yang sudah ciiperbesar . 20 kali biasa dan dikirimkan dengan post paket. · Tetapi senda gurau April 1tu hanya dapat dilakukan dalam kalangan yang telah mengerti senda gurau Eropa. Yang telah biasa mengalami dan mengetahui kebiasaan surat-surat-kabar. Tentu 54

- saja senda gurau begini tidak dapat dilakukan kepada orang kam- pung yang masih buta huruf, yang amat .besar kesannya bagi mereka dusta yang tidak dapat diterimanya itu. Pandangan Plato Di dalam bukunya yang terkenal \"Republik,\" Plato menya- takan bila · masanya bohong yang tiada tercela. K&;ta beliau : \" ·. . . . bohong kata-kata kadang-kadang ada juga manfaat- nya dan tidak tercela. Misalnya ketika berhadapan dengan musuh, atau di waktu ternan kita dalam sangat marah, atau dia sedang tertekan oleh kesalahan pendapat sendiri, hingga nyaris jatuh ke dalam suatu perbuatan yang sia-sia. Waktu itu bohong menjadi berguna, seakan-akan menjadi semacam obat dan tangkal. Demi- kian pula dengan ceritera-ceritera dongeng yang kita bicarakan sekarang. Oleh karena kita tahu hakikat zaman yang telah lampau itu, _kita gambarkanlah dusta dengan yang sehampir-hampirnya kepada kebenaran.\" 55

v BOHONG DALAM ILMU JIWA Kanak-kanak dan kebenaran Welton, ahli ilmu jiwa berkata : \"Menyintai kebenaran se- mata-mata karena dia memang benar, adalah bunga yang indah yang timbul daripada pohon kesukaan menyelidik. Adapun ke- suburannya, dengan sendirinya akan datang berangsur-angsur Instinct ini mula-n:mlanya menyatakan diri dengan menghormati kesukaan menyatakan perasaan, .sesudah itu dengan memberikan keterangan yang jelas. Kanak-kanak dari asal mula .kejadiannya (fitrahnya) suka mengakui yang benar. Dia tidak akan ke luar dari garis kebenaran itu kalau tidak tiba sebab-sebab yang lain. Kata yang benar didapatnya dari meniru. Tetapi kalau dia berbuat suatu kesalahan, itupun dengan meniru juga. Caranya meniru. itupun dalam kebenaran juga. Kalau kanak-kanak melihat suatu kejadian atau mendengar- nya, lalu masuk ke dalam otaknya, tentu akan diterangkannya dengan lidahnya dengan benar, sebenar-benarnya. Tetapi harus kita perhatikan, bahwa dj sam ping pokok asal kebenaran itu ada 1agi hal-hal yang lain yang ada pula dalam fitrahnya, yang kerap kali merobah rupa kebenara\\1 itu dalam pandangan kanak-kanak, laksana riak merobah air hingga hilang tenartgnya Macam-macam pula yang menghilangkan tenangnya itu, di antaran'ya khayal anak itu sendiri, atau perasaan takutnya, atau berkata berlebih- . lebihan atau karut marut dengan yang indah. 56

Jadi kalau kita ingin mendengarkan ·suatu kebenaran suci, tetapi penuh dengan bohong yang indah, carilah itu dalam pembi- caraan kanak-kanak. Apa sebabnya kanak-kanak berdusta ? Oleh sebab itu maka pembicaraan kanak-kanak itu pada dasarnya adalah benar, tetapi campur dengan banyak bohongo Orang yang tidak mengetahui jiwa kanak-kanak akan lekas saja menuduh kanak-kanak itu berkata bohongo Hal ini haruslah dise- lidiki benar-benar, se bab ada beberapa kebohongan kanak-kanak itu akan menjadi saluran bagi kemajuannya di belakang hario Maka bohong pada kanak-kanak itu tersebab daripada tiga bakat: lo Kekayaan khayalnyao 20 Ketakutano 30 Keinginan jahato Lihatlah kanak-kanak itu ketika dia bermain-main sesamanya, lihatlah yang perempuan mendirikan rumah-rumahan, memandi- kan dan membe~ makan popi (boneka) kecil. Dengan ·perasaan sungguh-sungguh dia memandang bahwa boneka itu betul-betul anaknya Gadis kecil membuat perayaan perkawinan, memakai sunting dari bunga-bu~gaano Bujang kecil membuat kuda-kudaan dari pelepah pisang, atau meniru-niru permainan bandit-banditano Dia adalah seorang bapa, atau seorang guru, seorang menteri cacaro Saya masih ingat pada diri saya sendiri dalam umur kurang dari 6 tahun, menjadi \"manteri cacar\" di bawah rumah di kam- pungo · Kawan-kawan sepermainan betul-betul saya cacar (suntik) dengan 0 • 0 0 duri limauo Dan sernuany'a menye'rah, kareha meras~ ketika itu bahwa saya betul-betul manteri cacaro Di samping itu dapat dilihat pula kanak-kanak yang akan maju, yang mem- punyai jiwa \"memerintah\" dan yang ak<m terperintahjuga sampai akhir kelako Kalau dia membuat satu ceritera, maka siapa yang lebih berani merobah jalan ceritera, dialah yang di ataso 57

Kalau hal ini telah diketahui, tidaklah patut kita heran lagi jika sekiranya ·ada kanak-kanak yang berceritera panjang campur bohong dengan ayah bundanya, sebab semuanya itu ada- lah dari khayalnya yang indah. Richter, seorang ahli jiwa berkata; \"Jika kanak-kanak itu berceritera kluiyal berpanjang-panjang sekali-kali jangan dikata- kan kepadanya ''Engkau bohong,\" melainkan katakan s\"ajalah; \"Ah, engkau -suka main-main, mana bisa begitu\" dengan penuh kasih me~ra. Tentu diapun akan turut tertawa dengan kasih me- sra pula. Sebab-sebab akan tumbuh khayal yang demikianpun kawart- kawannya dan dari yang lain. Saya masih ingat kesukaan saya sendiri mendengar nenekku berceritera seketika akan tidur, sesudah damar dipaclamkan. Amat indahnya ceritera itu, dan orang tua-tua terbuka matanya kepada hikayat-hikayat kuno itu .bila lampu telah padam, yang dahulupun didengarnya daripada neneknya pula. Di waktu masih ·kanak-kanak belumlah kita dapat menyisihkan mana yang mimpi dan mana kesadaran, mana yang hakikat dan mana yang khayal. Richter menceriterakan bahwasanya seorang gadis kecil di tanah lnggeris pernah menceriterakan bahwasanya dia telah melihat betul-betul rupa Yesus Khristus. Dia berceritera dengan ·sangat bernafsu, matanya mendelik-delik menunjukkan kebenaran hikayatnya. Tetapi setelah ditanyakan kepadanya dari mana dia mendapat kabar itu, dicarinyalah suatu nama di dalam khayal pula dan bila agak terdesak diapun tersenyum dan mengakui 'akhirnya bahwa itu hanyalah dalam ingatannya saja. Anak kampung' suka sekali menceriterakan dari hal harttu, dari hal perkara-perkara yang menakutkan. Dia amat takut, tetapi suka sekali mendengarkan ceritera itu. Ada anak yang senang sekali mengatakan bahwasanya ibun:ya · setelah mati menjadi harimau jadi-jadian, dan dia sendiri pemah melihat harimau ib1r nya itu naik tengah malam ke rumah. Kian-lama kian asyik dia menjalin khayalnya. Kanak-kanak ·yang lain mendengar temga- nga mulutnya, karena asyik. 58

Dusta karena takut Dia berdusta karena takut kena marah atau hukuman dari • ayah bunda atau gurunya. Dia hendak melepaskan diri dari satu tuntutart. Bertambah dia didesak ··karena suatu kesalahan,, bertam- bah dia berdusta dan tidak mau mengaku. Misalnya seorang ibu bertanya dengan muka marah kepada anaknya, karena sebuah piring kedapatan telah pecah. A.nak itu takut akan kena hukuman, walaupun bukti-bukti telah banyak, namun dia tetap akan tidak mengakui kesalahan itu. Pada asalnya ialah takut kena hukuman. Berkali-kali ibunya telah memilin telinganya, melecutnya dengan lidi ( 1) dia masih tetap ingkar. Pada hal kalau ia mengaku, tidak akan sebanyak itu hukuman dite~imanya. Meniaga kedustaa.n karena takut ini amatlah pentingnva bagi ayah bunda dan guru. Suatu perbuatan anak yang dipandang salah, sekali-kali jangan diperiksa dan dioeras serupa Jaksa Meme- riksa oesakitan. Pertanyaan keoadanya, sekali-kali ia.nR\"an memba- ya.ngka.n bahwa dia terancam hukuman. Kalau bukti telah ada lebih baik tuniukkan saia rasa menyesal lantaran rusaknya suatu barang karena kesalahannya. Misalnya satu pot bunga yang pecah. lngatlah, pot bunga bisa diganti, tetaoi kerusakan didikan anak dengan aoa ditukari ? Dengan meng:gelenQ\"kan kepala saja di dekat dia sambil berk ata : \"Sayang ! Pot bunga seindah itu sudah pe- l'ah .. . !, akan lebih dalam kcsannya bagi iiwa anak itu. Kalau .tnak itu telah rnelihat bahwa uyah hunda itu, dengan tulus hati dia akan mengaku. Mcnghukuo1 suatu kedustaan kanak-kanak yang timbul ka.rena takutnva J...cpad:..t hukuman, adalah mengobat pL'nyakit dengan penyakit. Di zaman saya masih kecil, saya ingat bahwa oranQ\" tua saya tn.tsih belum mengerti ilmu mendid ik anak itu. Sava berhari-hari l.tt i dari rumah dan nekat sekolah, karen a takut dihukum. Pacta- II Melecut denuo lldi, memukul dcnun tonakat atau palu. Perhatikanlah kehaluaan ildapcrbedaan -bah,.sa itu. Anak tidak boleh dipukul, tetani kadang-kadan~ wak- tunya boleh dil ecut. 59

hal k.elak kalau sudah pulang dan bertemu, hilanglah .Yan& membe- ri jiwa itu. Oleh sebab itu, haruslah kita orang tua mempertalikan · jiwa kepada anak kita; anak mesti bertemu dengan beberaoa ke- sulitan karena oertumbuhan iiwa. Ayah bunda dan 1ruru menolone perkembangannya dan menanamkan dalam hatinya kesangguoan bertanggung\"iawab. Bohong yang disengaja Inilah bohong . . . yang palin!!' berbahaya dan menjadi pangkal dari tumbuhnya keiahatan pada kanak-kanak, pokok dari keruntuhan akhlaknva dan kehilangan maitabat oribadinya sebagal manusia di belakang hari. Sebabnva ialah karena bohon!!' semacam ini telah disen!!'ajanya mengaturnya~ bukan karena ke- mdahan khayal atau ketakutan, melainkan suatu usahanya mele- paskan diri dari pertanggungan iawab atas suatu kesalahan. Bohone: seoerti ini bukan dari khayal yang indah, karena khayal adalah bakat akan menurn buhkan dirinya dan bohong karena takut kepada ayah bunda atau gurunya, akan dapat hilang kalau si anak tahu bahwasanva ayah bunda dan gurunya tidak akan meng- hukumnva dan tidak benci keoadanya, melainkan mencintainya, dan ingin akan kemajuan hiduonya. Adapun bohong y_ang dengan sengaja itu memang tumbuh daripada niat jahat yang telah mendesak dari iiwanya. Kalau dari masa anak itu masih / kecil tidak diusahakan oleh pendidiknya mengobat penyakit yang berbahaya ini, maka inilah kelak suatu tampang yang akan membawa jalan hidupnya keluar dari garis vane: diine:ini manusia. Kerap kali si anak telah mene:atur lebih dahulu suatu bohong yang akan disediakannya sebagai iawaban jika orang tlianya bila bertanva, setelah dia melakukan suatu -per- buatan yang salah, karena hendak mengelakkan diri dari suatu tuntutan. Perasaan halus, hati san:ubari yang bersih, telah ditekan ke dalam ·sekali oleh keinginan dan kemahiran mengatur dusta. Pendirian hidup yang mulia dikalahkan oleh kecerdikan. Dusta semacam inilah yang dikatakim oleh Nabi kita Mu- - hammad SAW. : \"Dusta keoala segala dosa\" 60

lbnUt Muqaffa' berkata menggambarkan dusta irii; ''Kepala ·. segala dosa ialah dusta, dan,Pia oula sendinya, dia yang mencari- carinya dan dia pula yang mengkokohkannya. Adapun dusta itu memakai tma wama; ane:an-an2an, engkar dan tengkar. Terba- yang kepada si pendusta itu suatu angail-angan yang bohong untuk membaguskan baguskan kehendaknya yang rendah. Itulah yang membisikkan selalu ke dalam hatinya, bahwasanya dosa yang diperbuatnya itu akan tersembunyi dari mata orang. Dan kalau dioerbuatnya, dan ketahuan juJrct, maka ditentangnya se- galanya dengan memunl!kiri dan menggedangkan diri. Kalau itu telah memayahkannya, lalu dipertahankannya kesalahan itu de- ngan tengkar dan keras kepala. Dipertahankaimya perbuatannya yang salah dan dicarinva segala macam alasan dan dicarinya se- gala macam · alat, untuk menguatkan pendi.rlannya bahwa pet'\" buatannva itu tidak salah. Ditolaknya see:ala kebenaran yan_g di- kemukakan orang lain untuk menegor dia, sehinge:a kian lama kian cepatlah langkahnya beJjalan di dalam kesesatan dan merasa sombortg di dalam perangai-perangai yang keii.\" (lbnul Muaaffa', Adabus Sagir 47-48). Bagaimanakah sikap pendidik menghadapi kedustaan se- perti ini? Di sinilah pekeriaan yang keras dan berat bagi ayah bunda dan pendidik, berusaha bagaimana supaya bendalu yang berbaha- · ya ini jangan tumbuh dan jangan sampai tercacah urat~ya dalam jiwa kanak-kanak. Bongkarlah sehabis-habisnya. Di waktu itu pendidik harus berusaha benar, hingga si anak _merasa bahwa segala orang menyalahkan pri-lakunya itu. Semua orang marah dan mencela kebohongannya itu. Tetapi haH·hati ! Yang dimusuhi ialah perane:ainya, bukan dirinya dan badannya, kita murka kepada bohongnya. Sebab itu harus dituniukkan pula bahwa kita tida.k membenci badannya, hanya membenci perangainya. Sebaliknya tunjukkanlah kasihan kenadanya atas penyakit yang menimpa dirinya itu, sehine:ga tumbuh kesadarannya bahwasanya itu adalah penyakit sinszgah, yang harus disembuhkan, bukan oleh orang lain, melainkan oleh- nya sendiri, dan orang lain seb~ai penunjuk. 61 .

Cara kita memelihara dan menumbuhkan iiwa anak, rupanya 'dapat juga kita tiru dari burung memelihara anaknya Induk bu- rung kecil itu memimpin dan memapah anaknya sampai bisa terbafli sendiri, dicijaknya terbang dari dahan ke dahan dalam bulunya yang beranl!sur tuinbuh itu. · Tidak dipaksanya, hanya dioimoinnya, sampai kuat terbang ~ndiri. Kewajiban ayah bunda dan guru, di rumah dan di sekolah tidaklah banyak obahnya hen- daknya dari cara induk burung memimpin anaknya itu. Belum Iekas boleh ditumpahkan kepercayaan oenuh kepada seorang anak yang · mulai insaf akan kesalahan dustanya, tetapi kepadanya tetao pula tidak boleh dikurangi rasa cinta. Misalnya , pada suatu ketika sedang kita duduk-duduk istirahat, datang si anak memberi tahukan ada tetamu diluar hendak bertemu.dengan kita. Bersikaplah tenang sementara seakan-akan kita masih belum percaya oerkataannya. Aoa sebab ? - Karena memberitahukan ada tetamu itu, dan memang tetamu telah ada, bisa juga menjadi alat baginya untuk mengambil muka, bahwa kini dia tidak pembohong lagi dan sudah dapat dipercaya. Setelah selesai pertemuan dengan / tetamu itu, barulah tunjukkan muka gembira, bahwa sekaranl! kita telah nercaya kepada oerkataannya tadi. Besirr kesannya kepada jiwanya sikap kita yanl! demikian. ·Tahu dia bahwa kita belum Iekas percava kepadanya, meskipun perkataannya yang sekarang benar; karena kesal<ihan dustanya vang. dahulu. Atau pakai cara yang lain, yaitu ketika dia mengatakan ada tetamu di luar, jang·an tuan sendiri ke luar, melainkan suruh ibu- nya atau abangnya melihat ke luar itu, betulkah ada tetamu itu atau tidak. Setelah dia datang memberitahukan memang tetamu itu ada, barulah tuan tuniuk:kan muka yang gembira. Tetaoi ia- ngan ada satu kalimat keluar dari mulut, menyatakan bahwa kita tidak percaya kepadanya, karena itu adalah suatu penghina- im, dan itupun suatu bahaya yang menekankan perasaannya, . yang kelaknya menyebabkan dia keras kepala atau sampai tim- but dalam ,perasaannya rasa tidak percaya kepada dirinya sendiri. 62

Pendeknya, janganlah anak itu dimusuhi. Di dalam jasmani- nya itu tersimpan jiwa yang akan tumbuh, kita adalah pendidik untuk menumbuhkan jiwa itu dengan subumya. lngin juga kita hendak menunjukkan contoh tentane: seorang anak yang mendapat pertumbuhan jiwa yan~ subur. · Pada suatu hari Saidina Umar bin Khathab tengah berialan di jalan raya. Sebae:ai khalifah yang sangat ditakuti dan dikasihi oleh rakyat. Maka bertemulah beliau dengan beberapa kanak- kanak sedang berkumpul. Melihat bcliau datang, habislah kanak- kanak itu lari menyingkir ke t epi jalan. Hanya seorane: anak saja yang tinggal tegak demzan te11apnya dan tidak sedikit juapun dia merasa e:entar. Anak itu ialah 'Abdullah bin Zubair, yang kelak kemudian harinya akan menjadi seorang pahlawan besar . dalam sejarah. Khalifah Umar bertanya : \"Memmpa engkau tidak lari me- nyingkir sebagai kawan-kawanmu yang lain, hai 'Abdullah.\" Dengan tegas anak itu menjawab : \"Saya tidak · bersalah, ya Pemimpin Orang Yang Beriman, sebab itu saya tidak perhi lari. Dim jalan yang akan paduka lalui, tidaklah sempit, sehingga saya tidak perlu menyingkir ke tepi.\" Saidina 'Umar Bin Khaththab merasa kagum mendengarkan . jawab yang tegas itu. Itulah gambaran dari kejujuran dan kejujuran menimbul- kan keberanian. Dan itu berkehendak kepada _pendidikan yang baik dafipada orang tua. Pendidikan itu diterimanya dari kegagah pericasaan ayahnya, Zubair dan ketangkasan ibunya, Asma dan Asma ini adalah anak perempuan pula daripada Abubakar. Ketangkasannya sejak kecil itulah yang menyebabkan dia ·menentang keras kepada Mu'awiyah bin Abi Sufyan pendiri Ke- rajaan Bani Umaiyah. Mu'awiyah mengangkat anak kandungnya Yazid menjadi Khalifah menggantikan dirinya, ditantang keras oleh 'Abdullah Bin Z.ubair in!, sampai dia mengangkat dirinya meniadi Khalifah pula di Makkah. Di zaman Abdulmalik bin Marwan menjadi Khalif Bani Umaiyah tetjadilah peperangan besar di antara Abdulmalik Khalifah yang sah dengan Abdullah. Ketika 63

adik yang bernama Mush 'ab yang menjadi kepala peransz 'Abdul- lah tewas dalam peoerangan melawan Abdulmalik,_ 'Abdullah telah berpidato menvambut kematian itu demikian; \"Jika Mush'ab mati terbunuh, ayahnyapun dan pamannyapun telah mati ter- bulmh. Kami keluarga Zubair tidaklah mati melainkan di bawah kilatan pOOang atau tusukan tombak.\" Begitulah tangkasnya anak yang tadinya tidak menyinszkir ke tepi seketika Kha1ifah yang ditakuti orang lalu di tengah jalan. _ Dan seketika kota · pertahanannya, yaitu Makkah telah terkepung oleh tentara musuhnya, dia telah datang kepada ibunya meminta nasehat, apakah dia akan menyerah saia atau akan me- lawan? Ibunya telah bertanya : \"Yakinkah engkau akan _kebenaran pendirl.anmu ?\" \"Yakin, ibu !\" jawabnya. '\"Kalau engkau yakin akan kebenaran pendirianinu, jangan lah menyerah tetapi betjuang sampai datang ketentuan dari Tuhan, atau engkau menang atau engkau tewas.\" \"Bagaimana kalau saya tertangkap, · lalu mereka cincang badan saya sampai _hancur ?\" - Dengan tegas ibunya menjawab , \"Kambing setelah dipotong lehernya tidaklah merasa sakit lagi kalau dicincang !\" ltulah macam didikan yang diterimanya, sehingga dia tidak mau mendustai pendiriannya. Karena apabila peperangan telah timbul, orang t,,idal<: lagi memperhitungkan di antara benar dan salah melainkan di antara: menang dan kalah. Jiwa seperti int senantiasa jujur, dalam kemenangan dan jujur dalam kekalahan. Dia memandang dusta 'aib yang paling besar bagi Pribadi. sebagai kita nyatakan di atas tadi, kejujuran itu ada dalam dasar jiwa kanak-kanak, cuma kadang-kadang yang · menyebabkan terseliput kejujuran itu oleh karena ayah bunda ·· atau guru tidak pandai menumbuhkannya. . \"Engkau pembohong ! Aku tidak percaya kepad.Jnu !\" atau perk~taan yang serupa itu, adalah membunuh pertumbuhan jiwa l<:anak~kanak. Sebab itu tidak jarang kejadian, seseorang 64

I anak amat JUJUr kepada orang lain, menolong dan membantu orang lain, padahal di rumah ayah bundanya sendiri dia tidak berperangai begitu. Kerap seorang ayah menceriterakan kepada tetangga tentang kenakalan anaknya, tetapi. tetangga itu mem- bantah. dengan bukti yang cukup bahwasanya anaknya itu jujur, sudi menolong dan mau berkurban bagi kepentingan orang lain. Siapa salah? Sir Thomas Arnold, pendidik besar bangsa Inggeris di dalam menghadapi murid-muridnya, kalau mendengar kata-kata murid yang tidak masuk akalnya tentang kebenarannya, merijawab per- kataan murid itu dengan kata-kata yang tidak sedikit juga kurang rasa cintanya, tetapi penuh dengan didikan halus. Kata beliau \"Anakku sayang ! Bapa ragu mendengar perkataaiunu itu, entah benar entah tidak. Tetapi terpaksa juga bapa membenarkan eng- kau !\" Alangkah halusnya perkataan itu, dalam makannya ke jiwa anak tadi. Terasa olehnya bagaimana ci;nta gurunya kepadanya, sehingga lantaran cintanya, walaupun guru merasa guru akan kebenarannya, namun perkataannya itu diterima,nyajuga. f

\\ VI PENDAPAT ARISTOTELES ·. Aja:ran . Aristoteles ten tang akhlak (ethika), banyak ·berpengaruh kepada ahli-ahli fllsafat Islam. Dia disebut \"Guru Pertama\" dan Al-Farabi disebut \"Guru Kedua\", sebab Al-Farabi · b~yak _ter- pengaruh oleh Failasoof Besar Yunanie itu. · Filsa:fa:t budi melalui jalan tengah yang terkenal dari Aristo itupun ban'yak diik'uti oleh kitab-kitab Akhlak dalam Islam. Misalnya perangai saja'ah, yaitu keberanian bertanggung jawab ~adalah perangai tengahan di antara .gengecut dan berani rilembabi- buta. Budi dermawan adalah jalan tengah di antara peinboros dan · bakhil. Budi menengah itulah yang beliau namai Keutamaan· (Al- fadhilah) dan dengan itulah mencapai Bahagia (Sa'adah). Mengenai sikap perangai benar atau jtljur beliau berusaha . hendak meletakkannya .di antara dua perangai 'yang herlawanan ' itu pula. Kata beliau perangai jujur terletak di antara dua sipat buruk, yaitu _diam .lalu mengurangi pernyataan atas suatu hakikat, hingga orang tidak dapat mepgetahui yang sebenarnya, dan lawan- nya, yaitu ceraboh, dan melebih~lebihkan . daripada yang·sebenar~ -. ·nya. Tetapi percobaan Aristo memasukkan di antara membisu dan ceroboh sehingga berlebih-lebihan itu, tidaklan berhasil. Teori · - Jafan-tengah tidak dapat dipakai di sini. Di permulaan karangan telah ·mulai kita bayangkan pendapat bahwa., benar lawannya

hanya bohong, lain tidak ! Membisu sehirtgga. tidak mau menya- takan.yang .sebenamya, juga suatu bohong, yang tidak kurang de- rajatnya'·daripada berlebih-lebihan,_ \"tinggi rupanya dari botol.\" · l<:eduanya sama-sama: tidak menyatakan yang benar. Sungguhpun begitu, namun ajaran ·beliau yang .amat mena- . rik hati terdapat puia dalam filsafatnya tengang bohong dan benat itu. Menu_rut beliau, orang benar yang sejati ialah yang sudi ber- kata benar.dan. meninggalkan dusta, bukan karena mengharapkan suatu keunt\\.mgan, melainkan dia cinta .akan kebenaran itu dan merasa Jazat dan puas berkata benar. Sebaliknya, dia menjauhi dusta karena niemang dari hatinya sendiri merasa benci kepada- nya, dengan · tidak pula mengharapkan _keuntungan apa-apa. _Dusta itu beliau beri juga bertingkat-tingkat, ada yang sangat berbahaya dan ada yang kurang bahaya. Kalau kita ' berdusta kareria hendak mencapai martabat tinggi atau karena ingin masy- hur, maka di \"campur-campur\" dengan dusta agak sedikit, tidak . m~ngapa. Begitu pendapat beliau. Tetapi kalau ·dusta diperguna:kan. hendak · mengejar harta, inilah dusta yang seburuk-buruk dan sehina-hinanya. Jadi beliaulah yang meletakkan batu pertama tentang dasar \"Untuk mencapai suatu tujuan baik, boleh dipa:kai segala upaya/ ' ' Di zaman ahli Negara Florensa yang terkenal, Machiavelli sampai- la:h ~puncai ajaran Aristo ,itu dalam . bukunya yang .terkenal \"De Prins.\" Dan kalau kita fikirbn dalain~dalam, pangkat Kenabian~ la:h hanya sebagai Wa:hyu dari Tuhan Allah, yang bersih mengejar- nya dari bohong. Adapun suatu kemegahan dan pangkat dunia janmgl'ah didapat orang dengan secara berlurus-l~ri.ls saja. Mesti dusta j:u_ga \" sedikit,\". tida:k banyak. Meskipun ukuran . sedikit atau banyak -itu .- tergantung timbangannnya kepada yang men- .,.. _ jalankanny~sendiri. · - Tetapi set elah dijalankan ajaran Aristoteles itu oleh perebut- .pereb'ut kuasa dari ' abad ke abad, jarang yang tida:k kecewa juga ujungnya kalau b erJebih-lebihan. Seorang berlaku curang, sek u- rangriya kalau tidak menda:pat timbangan bl,lruk di kala hidupnya, · namun sesudah matinya tiap-tiap kesalahan dan kecurangan I

langkahnya itu mesti dipertimbangkan oleh ahli tarikh dengan adil dan dia disesali. Aristo juga membolehkan memakai \"cemooh\", asal antuk menyadarkan, bukan untuk meruntuhkan, atau menghinakan. Oleh sebab itu, kalau kita perhatikan kemajuan ilmu membuat karikatur dan ilmu jiwa, sangatlah kuat hubungannya ajaran Aristo itu dengan kemajuan lukisan sekarang, begi~ juga mem:~ bolehkan senda-gurau, sebagai jalan tengah di antara kesal hati dan gara-gara yang membawa kecabulan. / 68

VII PENDAPAT J.J. ROSSEAU Rosseau ahli fllsafat ~angsa Perancis, yang b0leh dikatakan · pembuka jalan yang mempengaruhi kebangunan bangsa .Perart- cis; sehingga timbul revolusi· yang terkenal itu dengan bukunya \"Emile\" mengupas amat dalam tentang kemerdekaan jiwa ma- nusia, menjadi pangkal dari segala macam kemerdekaan hidup . bermasyarakat. Pendidikan tubuh, akal dan budi adalah jalan satu-satunya untuk memperbaiki jiwa, sehingga menjadi manusia yang utama. Dengan amat bebas dan berani dia membuka soal- so~l yang dibicarakannya. Terus terang dia membantah kebiasa- an dan pendangan umum yang tiada bersetuju dengan ftkirannya. Dalam bukunya yang terkenal itu, panjang lebar juga dia mengu- pas hal kebohongan: Pembahagian bohong. Menurut pendapatnya, bohong itu terbagi dua. Pertama bohong yang berkenaan dengan perkara-perkara yang telah ke- jadian. Yang kedua bohong berkenaan dengan zaman yang akan datang·mengenai kewajiban.. Yang pertama kejadian seketika kita menetapkan hukum timbangan atas sesuatu masaalah, adanya atau tidaknya, dengan melalui jalan yang salah. Kita katakcm sesuatu.berlainan dari yang sebenamya, dan waktu itu kita tahu dan $adar akan kesalahan · kita, tetapi kita teruskan juga. Dusta_macam kedua ialah niat hendak memungkiri suatu kejadian yang akan kita hadapi, misalnya betjanji. 69

Kadang-kadang ada· kedustaan ketiga, yaitu gabungan ke'du.anya. ' Sebabnya kanak-kanak berdusta Menurut beliau, sebabnya.maka seorang kal)ak-kanak berdus- ta iatah :karena t~utnya atau tidak percaya kepada orang y~g . bertangguilg jawab atas asuhan dirinya. Kanak-kanak yang merasa' berhajat akan asuhan orang lam atas dirinya dan kanak·k~ak. yang masih percaya bahwa penga- suhnya itu menyayanginya, tidaklah berniat hendak m~mper- dayak'lm atau mendustai o;rartg yang mengasuhnya itu. · · Bohong bukanlah thabi'at asli kanak-kanak. Yang menye·· babkan dia terpaksa berdusta, ialah karena tekanan su;1tti peratur- an .yang mesti dipatuhinya, yang dipandangnya mengikat kemer- dekaaq dan kebebasannya. Selama aturan yang wajib dipatuhi · itu dibencinya, dia akan tetap berusaha melepaskari diri dari ik~tannya dan menyembunyikan kesalahannya dengan berdusta. Mereka lebi4: mem~mdang manfa'at untuk dirinya yang ada pada waktu itu saja, dan tidak peduli hukuman yang ak~ ditimpakan kepadanya. Mereka ' tidak rilemandang dan belum dapat meman- dangi rriaksud yang lebih jauli, yaitu menuntu:t kebenaran·. Titik berat memelihara diri, lebih dipandangn:ya 'daripada kebenaran.. Maka kata Rosseau; apakah yang menyebabkan di~ berdus- ta, kalau dia didid:ik. di dalam suasana yang bebas dan merqeka .? Apakah yang akan ·cti$embimyikannya di hadapan pendidiknya, . kalau dia tahu bahwa pendidik itu tidak sengaja menghainbat- Danhambat dan menghalanginya ? tidak pula akan menyiksanya ? Tentu dengan hati riang gembira dia akan menyatakah apa yang diperbuatnya dan pergaulan serta k~gembiraannya dengan kawan- . kawannya. Sebab dia tabu bahwa pendidiknya tidak akan me- marahinya. . ~ _ - .· ·. · Begitulah pendapat Rosseau berkenaan dengan dusta.macam 1 pertama kan·al<-kanak. Adapun d:usta macam kedua, menghadapi zaman ' depan, yang terkenal . dengan nama mungkir janji, maka ·'yang demikian itu lebili: jarang terdapat dalam kalangan kanak-

kanak.- Sebab·, tiiat lebih dahulu hendak memu ngkiri suatu janji belum lagi direka-reka oleh kanak-kanak. Kalau dia memungkiri janji, bukanl~ itu dari niat lebih' dahulu, melainkan dari h alangan yang menghambat, sebab dia belum dapat mengukur pembicara- annya dengan kekuatan dirinya. Beberapa banyaknya dia berbuat suatu hal yang kita pandang salah, pad;mal kalau kita selidiki maksudnya tidaklah hendak salah. Dia terdorong karena kha- yal telah _t erlebih dahulu menerawang, padahal setelah dijalani tidaklah bersua dengan khayal itu. Seorang anak mengkhayalkan akan membuat sebuah pintu tambahan di dinding samping kamar- nya, lalu dicincangnya dinding itu dengan kapak. Orang tua me- lihat. dinding telah rusak, padahal itu adalah khayal yang belum sudah ! Sangka kita dia merusakkan, -padahal dia bermaksud baik. DalaJ!l h_al ini Rosseau menyuruh berhati-hati benar terhadap kanak-kanak yangbegitu. Jangan sampai kita salah dugaan. Kesalahan Guru _Lantaran ~ sudah nyata~ bahwa d~sta bukan fabiat ' maka Failasoof itu memberi ingat bahwa yang terlebih banyak bertanggung jawab atas kemurnian budi anak itu, bukan orang lain tetapi guru, atau pendidiknya sendiri. Usaha hend_ak mengaj~trnya supaya tetap berkata yang benar, kerap kali itu pulalah yang men- ' dorong anak itu berdusta. Meskipun pendidik merasa dirinya berkuasa atas anak itu, akhirnya dia akan tahu -sendiri bahwa · kekuasaan itu longgar adanya. Meskipun dia _merasa cerdik, anak itu lebih cerdlk lagi. Tuan hendak mengu~ai ,akalnya dengan undang-u\"ndang yang' tiflda berasas atau peraturan yang tidak temiakan oleh akalnya. Kadang~kadang tuan hendak memaksanya met:tghapal perkar~perkara yang berat-berat, dan tuan senang hati jika dia pintar, walaupun dia pembohong, daripada kepandai- annya banyak tambahny~ tetapi diajujur. - Kalau begini pendirian guru mengajar muridnya, maka dia tidak akan mendapat kejayaan ketiga soal yang dikemukakan- nya itu, yaitu kesehatan tubuh, akal dan budi. Dasar _didikan Rosseau dalam bukunya \"Emile\" ialah didikan l?ebas dan merdeka. anak jangan terikat, kembalikan kepada fit-

rahnya asli, ·biarkan pertumbuhan jiwa dan perhubungannya sendiri dengan alam, jangan diikat dengan peraturan-peraturan yang berat. Filsafat pendidikan Rosseau itu amat berpengaruh di bemia Europa sampai kepada zaman sekarang ini, diperbaharui dan di- perbaiki terus-menerus, umpamanya oleh Frobel. Filsafat Tols- toy-pun terpengaruh banyak oleh Rosseau, dan Gbandi-pun terpengaruh pula oleh Tolstoy. Perkembangan jiwa dan hubungah yang langsung dengan alam, menimbulkan kep.ercayaan kepada diri sendiri, dan tidak merasa takut salah atau kalah, karena ketakutan salah atau kalah itulah yang membawa kepada kebohongan dan kecurangan. \"Haa ana zaa!\" Inilah saja! Saya mengakui saya ini manusia, ada cacat dan kesalahan, saya tidak akan menyembunyikannya dan saya senantiasa berusaha mencari kesempurnaan. .lnilah inti-sari ajaran Rosseau. / 72

VIII PENDAPAT STANLY HALL Lebih dari 300 anak yang telah dipelajari oleh ahli ilmu jiwa Stanly Hall telah dapat beliau simpulkan bahwasanya 6 per- kara yang inenyebabkan kanak-kanak berdusta: 1. Khayal, 2. cinta, 3. benci, 4. mementjngkan diri, 5. prawira, 6. digila bohong, termasuk perangai rendah. . · Tentang pengaruh khayal (fantasi) itu tidaklah banyak per- bedaan pendapat Hali dengan penyelidik yang lain. Dalam buku- nya \"Adolescence\" (saat pencaroba) beliau nyatakan \"Kanak- kanak di antara usia 3 dengan 4 tahun kadang-kadang di bawa khayalnya menerangkan bahwa dia melihat seekor babi besar bertelinga 5 buah, dan dongeng-dongeng lain yang tidak masuk di akal. Itu adalah bukti bahwa tangkapan akalnya sudah mulai melihat bentuk barn.\" Zaman pancaroba itu boleh dikatakan zaman mas bagi pertumbuhan · khayal . kanak~kanak;. Khayal itulah pangkal .da- ri tumbuhnya hidup di belaRang hari. Inilah yang harus diper- - hatikan dan dituntun oleh para pendidik. Di saat itu baik benar kanak-kanak diajar menggambar. Kadang-kadang diperbuat rumah- .rumahan atau ~apal-kapalan, yang jika diukur dengan ilmu meng- Probar sangatlah berjauhan. Tepi bila diperhatikan nampaklah khayal yang seindah-indahnya. · - . . Pengarang syair atau roman, , bukankah semuanya hamba dari khayal? Ceritera roman pendek atau J>a~Uang, bukankah \"dus- 73

ta\" semuanya? Dan tidak dapat dikatakan dusta? Syair yang' paling indah - ~ata orang Arab - ialah yang paling dusta: Itu- lah dusta seni dan keindahan, yang semua orang .berperasaan ha- lus m~nerimanya. ' Wayang kulit atau wayang-golek, adalah \"dusta,\" sebab tidak ada manusia yang begitu bentUknya, panjang tangannya serupa lidi, kecil badannya. Tetapi dia adalah dusta khayali, yang telah diterima oleh masyarakat sebagai suatu kebenaran. Lukisan-Jukisan Picasso atau · yang menurut aliran Picasso, tidak ada dalam kenyataan, dia· adalah khayali belaka yang di- terima oleh dunia seni sebagai suatu kenyataan. Ceritera-ceritera roman yang indah adalah dusta yang indah. Kalau orang Arab tadi berkata bahwa \"sya'ir yang paling indah ialah yang paling dusta,\" maka \"roman yang paling indah ialah yang paling dusta.\" Kalau sekiranya kedustaan khayal itu tidak diterima oleh masyarakat, tidaklah ada kemajuan seni dalam dunia ini. _ Sebab itu maka khayal kanak-kanak itu harus dip\\.lpuJc un- tuk memperkaya bakat. · , Sayang dan benci .- Kata beliau lagi; Kanak-kanak itu masih berdekat jiwanya dertgan manusia yang belum dimasuki peradabim. Dia jujur ke- . pada orang kalau dia sayang dan jujumya hilang kalau dia telah . benci. Segala kebaikan kawan .nampak jelas dan. segala ca:cat mu- sub · lebih nampak pula. . Salah· kawan tidak nartlpak, · kebaikan orang yang dibenci lebih tidak nampak. Maka dalam perkara seperti ini, keraplah tumbuh dustanya. Bagi kanak-kanak, gurunya yang dicintainya selalu benar, dan yang dibenci salah mata. Bohong anak laki-laki menurut beliau berbeda juga dengan oohong anak perempuan. Anak laki-laki lebih tahan lama ber - . dusta dari anak perempuan. Tetapi kalau disesalkan, maka anak lald-lakilah yang lekas goyah ·pendirian dan anak peremptian lebih ·tahan.\"

Karena ,mementingkan diri sendiri Dusta yang paling buruk, yang jadi pangkal kelemahan hi- dupnya di belakang hari ialah dusta karena hanya mengingat kepentingan dirinya saja, hingga lupa akan · pertalian diri, itu de- ngan masyarakat. Segala adat buruk dan perangai busuk memu- dahkan turribuhnya dusta untuk menyembunyikan dosa, atau ka- rena takut akibatnya akan menimpa diri. Kewajiban pendidik ialah !11engembangkan perhatiannya bahwa keselamatan dirinya adalah pada kejujuran dan dusta adalah meruntuh dirinya. Dusta prawira Karena suatu maksud yang dipandangnya mulia, kanak-ka- kanakpun kadang-kadang suka berdusta. Dusta begini satu ca- bang dari dusta khayal, yang kalau pendidik pandai menuntunnya, bisa menjadi bakat baik, hingga dia kelak menjadi orang yang mu- lia. Ada kanak-kanak kalau ditanyai orang adakah ibu atau bapa- nya di rumah, menjawab ~ahwa tidak ada, sebab menurut per- timbangannya, kalau dikatakannya ada, ayah bundanya akan mendapat kesulitan. Dusta penyakit Supaya perhatian orang ada kepada dirinya, maka kanak- kanak dapat ditumbuhi penyakit pendusta yang amat hebat. Di- buatnya ruap kata yang berlebih-lebihan, sehingga orang- tertarik mendengarkan dan kagum. Tetapi ada pula ·cabang penyakit ini, yaitu sangat sekali berhati~hati mengeluarkan perkataan. Kalau dia mengulangkan kata-kata orang lain, sangat benar hati-hatinya, jangan sehuruf yang salah, takut dituduh pembohong~ sehingga akhirnya hilang- lah keberaniannya dan takut bergaul dengan orang, takut me- ngeluarkan perkataan. Kadang-kadang dia menjadi dan gagap, · dan kalau selalu dia gugup dia bisa menjadi gagap terus, tak ter- atur susun katanya-

Dusta karena sombong Kesombongan . dan keangkuhan menyebabkan perkataannya dilebih-leb~an, agar orang tertarik kepadanya. lnilah tingkat- . an yang lebih tinggi dari dusta-penyakit itu. Di sini nyatalah ,ke- lihatan penyakit \"Inferiority complex\" yang terkenal. ''Laku jahat timbul tersebab kelemahan diri.\" Demikian Rosseau. Kalau orang telah merasa ada kesanggupan berbuat suatu pekerjaan, tidak:lah dia bennak:sud lagi hendak mengerjak:an yangjahat. 76

IX . PERHITUNGAN FERRIANI Ferriani menghitung dan . mendapat buah penyelidik~ atas beratus anak nakal. Menurut hasil penyelidikannya itu adaJah 9 (sembllan) yang menyebabkan dia berbohong: 1. 476 kareria instinct (gharizah) dan karena kelemahan. 2. 40J karena mempertahankan diri. 3. 360 karena sombong dan ingin mendapat perhatian ·orang lain. 4. 231 karena meniru-niru. 5. 387 karena·mementingkan diri sendiri. 6. 195 karena cemburu, dengki dan dendam. 7. . 488 karena khayal (fantasi). 8. . 370 karena malas. 9. 29 karena mempertahankan kehormatan diri. Maka jelaslah bahwa bohong yang terbanyak ialah khayal. Karena kelemahan dan pengaruh instinct dan mempertahankan diri, di bawah dari itu. Bohong karena mempertahankan kehor- matan diri, paling sedikit. Makanya khayal yang terbaiiyak didapati dalam . bohong kanak~kanak, ialah karena akal anak yang sehat, penuh dengan khayal. Diceriterakannya perkara menurut yang terbayang dalani khayalnya, bukan menurut yang .sebenamya. Kelemahan dan ke- takutan mendorong icanak-kanak menutup kesalahannya dengan 77

berbohong, · karena takut terhukum. Adapun mempertahankan kehormatan dirCsebagai manusia, sehingga berbohong, belumlah tercapai derjat setinggi itu oleh kanak=kanak pada umumnya. ' Jika kit,a kumrulkan buah penyelidikan Ferriani yang 9 dan buah selidik Stanly Hall yang 3 perkara, dapatlah disimpulkan .kepada tiga : Khayal, takut dan ingin 1. Khayal, menerawang langit itu membuka pintu kepada . dusta khayal, dan kalau tidak dipimpin membawa kepada pertya- kit-bohong. 2. .Takut, membawanya _berdusta karena mementingkan diri sendiri. Mungkin jatuh lepih hina dan itu, yaitu bohong ren- dah, bohong hina dan. bohong karena kelemahan. Sedikit sekali membawanya kepada bohong karena mempertahankan kehormat- an. Rasa takut juga yang m~mbawanya kepada dusta meniru-. niru, dusta sombong atau dusta karena ingin mendapat apa-apa dari orang lain. Mungkin juga membawanya berdusta .karena rna- las. Tetapi sedikit sekali membawanya berdusta karena cemburu, dengki dan dendam. 3. Keinginan, menyebabkan berdusta ~karena cinta atau benci. Kadang-kadarig dusta karena mementingkan diri sendiri. Sebahagian juga dia berdusta karena semal}gat satria, atau ke- pada p.enyakit-bohong, atau dusta karena kerendahan dan hina perangai. Kadang-kadang dusta karena sombong dan rnementing- ,, kan diri, .atau karena cemburu, dengki dan· ingin membalas den- dam. Setengahnya pula karena malas, dan amat sedikit karena menjaga kehormatan diri sendiri. · Demikian beberapa kupasan ahli-ahli ilmu Jiwa terhadap kebohongan yang terdapat pada kanak-kanak. ' .' --' ------- 78

'' ·'· •· X PENUTUP (1). Kalau soal ini kita dalami benar--benar, jaranglah agala'lya di antara kita yang akan terlepas dari pada berdusta, kalau tidak akan dikatakan tidak mengizinkan berdusta karena menuntut kebesaran. Ibnu Arabi, Failasuf Besar yang amat terkenal di dalam Islam itu, pun menurut keritik Dr. Zaki Mubarak dalam buku disertasi- nya yang bernama \"Al-Akhlak'indal Gha.iali\" menuduh bahwa diapun sebagai kelemahan orang besar, pernah mengatakan yang tidak-tidak, yaitu lbnu Arabi menulis dalam bukunya bahwa dia pernah kawin dengan ji.Ji..Islam perempuan. Ini kata Zaki adalah suatu bohong; Maka kalau kita korek sampai ke situ, tidaklah akan ber- temu manusia yang terlepas dari dusta kecil-kecilan sebagai \"bum- bu\" kata. ' Tetapi amat buruklah kalau dusta itu terdapat dalam ka~ rangan atau dalarr1 pidato. Oleh karena di waktu yang demikian jiwa yang bersihlah yang henda.Y.nya: menj.adipandu menuju yang . . kita maksud. ' Sebagai dalam kata pendahuluan, kita nyatakan bagaimana· kejatuh~n moril kita dan terbungkusnya perkembangan akhla.lc dan pribadi, lantaran desakan hidup, ekonopu, kekurangan ilmu, · dan semuanya itu akibat daripada penjajahan 350 tahun. 79

Maka, bagi kita orang dewasa, tiaclalah .jalan lain hanyalah satu, - y_aitu memajukan · jiwa sendiri dr dalam lapangan ·hidup dan menginsyafi kema,iuan pri kemanusiaan, sehingga kita meilja- di seorang yang jujur dan benar, mengenal kekurangan diri d~ mencintai kesempumaan. Nabi Muhamm~d memberi dasar .: · ·\"Thuba Jiman isytaghala bi ·'uyubi nafsihi'w~lam yasytdghil bi 'uyubi · . ,,~ - •• . 1\\ - nnasl ; (Bahagialah orang yang 5;enantiasa memperhat1kan aib cela dirinya dan . bukan memJ)erhatikan aib kecelaan orang lairi). ( 2) · Kedustaan .dan bohong karena jatuhnya.,budi, yang kerap terdapat pada penjahat-perijahat besar, perampo_k dan pembunuh, yang tidak mau mengakui kesalahannya di muka hakim, paqa zaman kini kemajuan ilmu pengetahuan sudah mulai mendapat . kemajuan ilmu obat-obatan untuk menyebabkan dia mengaku. Di Amerika telah didapat satu macam obat yang jika disuntikkan kepada seorang penjahat yang ingkar . akan kesatahMnya, maka beberapa menit ke.mudian -sesudah · dia pingsan karena dialiri obat itu,' lemahlah tenaganya bertahan dan lepaslah kungkungan, , keingkaran atas jiwanya, ;sehingga segala kesalahan itu diakuinya. · Di dalam kehidupan · ini riiscaya kita mempunyai riiliasia, yang kita tidak mau diketahui oleh orang lain: Kita wajib menyimpan rahasia, bahkan kitapun bethakmenyimpannya, se~ hingga orang lain .tidak boleh mengoreknya sehingga ke luar. P'e nyimpanan rahasia adalah _hak b~gi orang yang jujur ataupun orang yang tidak jujur. Artinya hak kewajiban bagi seluruh ma- nvsia. Di sihi terdapa{Iah satu hikmat te'rtinggl, mengapa seorang muslim ~arang keras (haram) qleh Tuhan meminum minuman yang memabukkan. · Karena ap abila seseorang _telah .mabuk~ dia tidak kuat lagi memegang teguh rahasia yarig ~arus disem bunyi- kannya. Minuman yang memabukkan itu _disebut orang juga \"air- kata-kata.\" Maka jika misalnya seseorang yang jujur diminum- \"air-kata-kata\" atau disuntikkan obat yang melemahkan penyim-

'\\ panan rahasia ·itu, niscaya akanI meluncurlah, dari mulutnya sega- la rahasia yang tersembunyi, yang dapat diPertahankan .oleh ke- kuatan ingatan dan inengatur siasat berkata-kata. · Tetapi or~g yang berjiwa besar dan- teguh lantaran iamn, · yang matanya dapat menem bus hati seorang yang cura,pg, dapat juga terlepas darf didustai. Yang demikian ·adalatl karena perten- tilngan di aritara mata si pembohong dengan .lidahnya, atau de- ngan sikap dan tingkah lakunya. Di dalam ~an dikatakan \"bahwasanya pendengaran, penglihatan dan hati, sem'uanya .akan • ilitanyai.\" Pada ·~aktu itu hawa nafsu, yang telah dapat didekat· · kan -dengan inst_inct dalam ilmu jiwa modern, tidak dapat lagi mengungkung kemurian jiwa, sehingga bebaslah jiwa itu mengakui me.ngungkung kemurnian jiwa, sehingga bebaslah jlwa itu menga- .. , ., kesalahannya. · Beberapa sifat-sifat mulia yang ada pada orang yang be~ iman menyebabkall kecurangan tersungkur _jatuh di hadapannya; \"Ittaqu firasatal mu'min.\" (Awaslah firas~t orang y~ng beriman !) (3) Adapun kedustaan pada kanak-kana'k, bukan orang laiq yang harus lebih dahulu dipaksa memperbaiki anak-anak itu dan bukan kanak-kanak itu yang setiap hari harus diperintah meng- hentikan bohong. Itu tidak akan berhasil. Yang lebih dahulu ja- . ngan berbohong, supaya kanak-kanak ·jangan bohong, 'ialah ayah bundanya dan gUrunya. Kanak-kanak itu 'tumbuh di daHun ling- . kungannya milieu (bi-ah). Kanak:.kanak memandang ayah bunda dan gurunya adalah coritoh yang setinggi-tingginya, hampir ·rnendaki derjat malaikat. Kepada temannya dalam permainah dia sell,llu merimji ayah bun- . danya, memandang hidup mere~a adalah hidup ideal yang seting.- . gi-tingginyi Sebab itu maka jika -k~dapatan ayah bunda berdusta, sangatlah ·jatuh mereka dalam.pandangan mata kanak-kanak itu, walaupun ~berkali-kali sesudah _jtu mereka ditegor' jangan berbo- . ~/

hong. Sam_pai kadang-kadang putus harapanlah dia dalam menca- ri. mana yang benar, bukan saja di rumah, bahkan dalam dunia seluruhnya. Seb;tb orang yang paling dipercayainyapun kedapat- an })ohong kepadanya. Sebab itu janganlah memberikan suatu janji kepadanya, kaiau tidak akan dapat diteguhi. Jangankan kanak-kanak, sedang kita orang dewasapun be- rapa jengkel kita kalau ada suatu janji yang tidak dipenuhi ternan.. Kejengkelan itu hanya dapat diredakan karena pergaulan kita, atau kita sendiri, telah biasa mungkir janji, sehtngga pera- saan kita menjadi kasar. Tadi sudah nyata, dusta yang hina bukan thabi'at kanak- kanak, dia hanya dusta karena kekayaan .khayal. Alangkah baik- nya kalau kita dapat menuntun dusta khayal itu, karena itulah pokok kekayaan yang akan memajukan si anak dalam hidupnya nanti. Bukankah dari khayal itu mulanya timbul sya'ir yang da- lam, roman yang berharga, luldsan yan~ iridah dan bahkan cita- cita yang tinggi? Bukankah Napoleon seketika masih kanak-kanak di pulau Corsica mengkhayalkan bahwa dia menjadj kepala pe- rang, besar yang jarang taranya dalam sejarah ? , Walaupun telah berulang-ulang kita menghikayatkannya \"Sang Kancil\" kepadanya, hampir tiap Jllalam, namun dia-.masih tetap berasa enak mendengarkan jika hikayat itu diulang lagi; Bahkan satu-satu kalim~t itu dia hapal dan kalau kita salah menceritera- . kan, ditegornya kita, tanda ingatannya ditimtun oleh khayalnya. Tandanya bahwa dusta dalam artinya yang sebenamya dan ke luar dari garis kebenaran, tidak di sukai oleh kanak-kanak. Da- ri mana datang penyakit dusta buruk itu, padahal jiwanya suci? Tentu dari ayah, bund~, abang, pembantu rumah-tangga dan ti- dak kurang pula guru ! Ingatlah suatu- kehancuran yang selalu terjadi, tandanya kanaR-kanak jujur dan tidak pembohong. ·,': . . Pada suatu hari seorang tetamu yang tidak tahu aturan dat~g menziarahi tuan di waktu istirahat siang hari. Anak tuan sedang bermain di luar. \"Ada ayahmu di rumah ?\" 82

. \"Ada.\" \"Tolong beri fahu ada tetamu di luar ingin bertemu !\" _ Diapun masuk ke dalam memberi tahukan kepada ayahnya yang tengah tidur istirahat. Si ayah malas menerima tamu yang kasar _perasa!Jn itu, lalu disuruh-suruhnya katakan kepada anak itu : \"Katakan ayah tengah enak tidur !\" Diapun berl~ ke luar mem beri tahukan kepada tetamu itu; \"Ayah menyuruh mengatakan bahwa beliau tengah enak tidur!\" · Begitulah jujurnya anak. Siapa yang meng~amya berdusta? Sebab itu jelaslah bagaimana berat usaha kita terhadap pen- didikan kanak-kanak, pertama di rumah, kedua di sekolah, se- · hingga menjadi manusia yang berarti dan dapat dipercaya untuk memikul- pekerjaan-pekerjaan yang berat di dalam hidupnya. Sehingga lantaran menjaga anak jangan pembohong, orang tua dan guru harus berusaha supaya dia terlebih dahulu jangan pembohong. Itulah pula satu isi yang bemas qari kemerdekaan. 83

XI FILSAFAT BOHONG .Di dalam menyelami alam-filsafat adalah empat ·perkara yang menjadi pokok masalah, atau empat perkara yang dicari hakikat- nya; Pertama mencari yang benar, Iawannya yang salah. Kedua mencari yang baik, lawannya ialah yang buruk. Ketiga mencari yang indah, lawannya yang ialah jelek. Keempat mencari Yang Suci, atau Yang Malia Sempurna, la- wannya ialah yang tiada sempurna. Kalau kita hendak berdalam-dalam, maka perbandingan di antara jujur dan bohong dapatlah dicari pada ke empat masalah itu, dan kalau kita hendak memperkecil daerahnya, menyisihkan di antara benar dan bohong, dapatlah kita ambil pada pengajian filsafat yang pertama, . yaitu mencari yang benar dan menjauhi yang salah. Sikap jujur adalah benar dan bohong adalah salah. Untuk mengetahui mana yang benar dan menjauhi mana yang salah, kita belajar segala macam ilmu pengetahuan. Segala ilmu guna meng?tsah ftkiran, seumpama ilmu pasti, termasuk ilmu ukur, berhitung (aljabar dan mathematik); dan bila penyelidikan tentang ilmu alam bertambah mendalam, niscaya akan menemu- kan kita dengan kebenaran. Yang sebenarnya ada hanyalah KEBENARAN. Kesalahan itu tidaklah ADA. 84

Yang benar adalah dua-kali-dua, sama dengan empat. Ba- gaimanapun kita menonjolkan suatu hitungan yang mengatakan b~thwa dua-kali-dua sarna dengan lima, tidaklah akan bertemu selamanya, karena· tidak ada. Dan kalau dihitung juga, tetap salah. Maka jika bertarnbah tinggi kecer.dasan seseorang, bertambah sukarlah baginya berdusta, karena sangat payahlah mengada-ada- · kan perkar'a yang tidak ada Barulah nianusia terlepas daripada kepayahan hati, karena melawan akal itu, jika dia kembali kepada kebenaran, yaitu mengakui bahwa yang dikatakannya ada itu pada hakikatnya ialah tidak ada. Sebab itu dapatlah dipastikan bahwasanya segala perbuatan yang salah, dusta juga namanya, karena dia mendustai kebenar- · an. Seorang mating adalah seorang yang membohongi kenyata- an, karena dia mengatakan deng'an perbuatannya bahwa harta orang lain adalah hartanya. Seorang yang boros berbelanja sehingga berlebih danpada penghasilannya, adalah seorang yang membohongi kenyataan, ka- rena dia _memikul beban yang bukan bebannya. Seorang kaya-raya yang bakhil adalah membohongi kenya- taan k¥ena dia tidak mengakui bahwasanya dirinya tidak dapat memencil daripada hubungan dengan masyarakat. Pendeknya bukan ~a tutur-kata, bahwa sikap hidup yang menyalahi yang sebenarnya atau menyalahi yang se-ADA-nya adalah bohong. Segala perkara yang bersalah dengan yang sebe- narnya, tidaklah dapat diteruskan. Tidaklah dapat diteruskan, misalnya kerbau diberi pelana, karena pelana adal;ili pakaian. kuda, atau lokomotif ditarik de- ngan sapi. Apabila kecerdasan 'kita bertambah tinggi dan sejalan pula dengan perasaan kita yang halus, kitapun mencari dan men- cintai mana yang sebenarnya, mana yang sewajamya, mana·yang seimbang. Kerbau diberi pelana tidaklah benar. Kerbau diberi . pelana tidaklah seimbang, artil'lya tidaklah adil. 85

Kerbau diberi pelana . tidaklah i;ndah. Kerbau diberi pelana tidaklah sempurna. Oleh sebab itu maka kebenaran yang sejati itu adalilh Ke- adilan yang sejati, adalah Keindahan yang sejati, adalah kebaikan yang sejati dan jauh dari yang sempurna. Dan dusta adalah s-alah, janggal.. buruk dan jauh dari kesempurnaan. Apabila bertemu de- ngan kedustaan, kacaulah akal dan budi, dan belum dia inerasa senang tenteram sebelum bertemu yang sebenarnya. Ibnu Taimiyah berkata. : (Yang salah itu tidak ada hakikatnya). Sebab ·itu maka segala macam kedustaan adalah bohong, artinya tidak ada. Dan segala macam dosa baik besar ataupun dosa kecil, ada- lah kebohongan belaka ! · Sebelum bertemu dengan yang sebenarnya, gelisahl$ akal mencarinya. Dan orang yang berbuat bohong dan dusta, ditekan- lah dia terus-terusan oleh akal-budinya sampai dia kern bali kepa- · da yang sebenarnya. Tetapi orang yang telah membohong, arti- nya mengada-ada yang tidak ada, adalah orang yang tidak heres akalnya; atau sakit jiwanya. Perlulah orang yang sakit itu diobati, sampai sembuh. ' .' . Dan dengan kesembuhan itu hilanglah kedustaan dan itulah YANG BENAR. Sekian. '. 86

UNTUK CATATAN •. ·· .· 8-7

UNTUK CATATAN 88



JISuD '\\1'\"\"• ·~·<•r- ,..,., \"\"•H t£ 9£ l(due.1 rqw•1•s utltr JJ l\\'i!7\\J\\(llQllJ:l~nlnrQiYi1JJUVlVWJJ (Q\\ -..


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook