Elektronika Dasar Gambar 9.31 : Titik Kerja Penguat Klas ABinput sinusoida yang masuk. Untukmendapatkan secara utuh penguatansinyal input sinusoida diperlukan duapenguatan kelas AB secara push-pull.Transistor penguat klas AB seringdisebut sebagai penguat push-pullterdiri dari dua Transistor daya dengantipe yang sama gambar-9.32. MisalnyaTransistor NPN tipe 2N3055. TransistorQ1 dan Q2 bekerja bergantian danberbeda 1800 dan mendapat tegangansumber DC dari G. Ketika sinyal inputberupa gelombang sinusoida darigenerator sinyal, masuk ke basis Q1dan Q2.Saat pulsa input positif akan menyebabkan Q1 konduksi dan sinyal diperkuat.Sinyal input negatif berikutnya akanmenyebabkan Q2 konduksi danmemperkuat sinyal. Kedua sinyaloutput yang dihasilkan Q1 dan Q2menyatu dan hasilnya di reproduksioleh speaker P1. Penguat push-pullbanyak digunakan sebagai penguatakhir amplifier. Gambar 9.32 : Rangkaian Push-Pull9-18
Elektronika Dasar9.10.4. Sirip PendinginTransistor merupakan komponen elektronikadari bahan semikonduktor, yang akan menjadiaktif kalau diberikan tegangan sumber.Transistor juga memiliki tahanan dalam yangberubah-ubah. Perubahan arus basis IB akanmempengaruhi arus kolektor IC. PadaTransistor saat bekerja akan muncul rugi dayayang besarnya sebanding dengan kuadrat arus Gambar 9.33 : Casis Transistor Dengan Isolatorkali tahanan, rugi daya Transistor akan diubahmenjadi panas yang akan dilepaskan ke udarasekelilingnya.Untuk memudahkan pelepasan energi panasmaka diperlukan sirip pendingin yangdipasang dengan casis Transistor. Sirippendingin dirancang dengan bentuk lingkaranatau menyerupai tanduk, tujuannya untukmendapatkan luas permukaan yang maksimalgambar-9.39. Gambar 9.34 : Bentuk Pendingin Transistor Gambar 9.35 : Pemindahan Panas Gam Pada Pendingin Transistor PendPersamaan menghitung tahanan thermis RthK :RthK = d - j -u - RthG – RthU Pv 9-19
Elektronika Dasar RthK Tahanan thermis RthG Tahanan dalam thermis semikonduktor RthU Tahanan thermis antara casis dan pendingin - j Temperatur tahanan - u Temperatur ruang Pv Rugi-rugi dayaContoh : Transistor dirancang untuk dapat bekerja dengan suhu - j= 150°C,memiliki tahanan dalam thermis sebesar RthG = 1,5 K/W dan tahanan thermiscasis dan pendingin RthU = 0,2 K/W dan besarnya kerugian daya output Pv = 30 W.Hitunglah tahanan thermis RthK, ketika bekerja pada - u = 45° CJawaban :RthK d - j -u - RthG – RthU PvRthK d 1500C 450C - 1,5 K/W – 0,2 K/W 300W = 3,5 K/W – 1.5 K/W – 0,2 K/W = 1,8 K/W9.11. Rangkumanx Atom terdiri atas inti atom dan elektron yang mengorbit mengelilingi inti atom. Inti atom memiliki muatan posiif, sedangkan elektron bermuatan negatif.x Atom silikon memiliki 14 proton dalam intinya, orbit elektron yang mengisi tiga pita orbitnya.x Atom silikon orbit terdalam diisi dua elektron, orbit kedua diisi oleh 8 elektron dan orbit terluar diisi oleh empat elektron, kita sebut silikon memiliki konfigurasi 2–8–4.x Atom germanium intinya memiliki 32 proton, memiliki empat pita orbit, dengan konfigurasi elektron 2 – 8 – 18 – 4.x Agar atom silikon menjadi tipe semikonduktor tipe N harus di doping, yaitu menambahkan suatu atom yang memiliki lima atom valensi (pentavalent).x Atom pentavalent disebut atom donor, yaitu arsen, antimon dan posfor.x Agar silikon menjadi semikonduktor tipe P, Atom silikon memiliki hole, dengan cara mendoping atom yang memiliki tiga elektron (trivalent).x Atom trivalent disebut atom akseptor, yaitu aluminium, boron dan gallium.x Semikonduktor tipe-P yang disambungkan dengan semikonduktor tipe-N, selanjutnya daerah dimana tipe-P bertemu tipe-N disebut Juntion PN.9-20
Elektronika Dasarx Dari prinsip juntion PN ini menjadi dasar bagi pembuatan komponen semikonduktor seperti, Diode, Transistor, thyristor, GTO.x Diode memiliki dua kaki, yaitu Anoda dan Katoda, hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, yaitu dari anode ke katoda.x Aplikasi Diode dipakai sebagai penyearah arus AC menjadi DC.x Diode zener dipakai untuk penstabil tegangan atau penstabil arus.x Transistor memiliki tiga kaki, yaitu emitor, basis dan kolektor.x Jenis Transistor dikenal bipolar Transistor tipe NPN dan PNP, unipolar Transistor IGBT, uni juntion Transistor dan field effect Transistor.x Transistor akan aktif, syaratnya tegangan bias basis-emitor kondisi maju, dan sambungan basis kolektor terbias mundur.x Karakteristik output Transistor, menggambarkan hubungan tiga parameter, yaitu arus input , arus output, dan tegangan output.x Karakteristik input Transistor, menyatakan hubungan antara arus input dan arus output saja.x Garis beban digambarkan pada karakteristik output untuk menentukan titik kerja Transistor.x Transistor dapat difungsikan sebagai saklar elektronik, saat OFF didaerah Cut- off dan saat saklar ON bekerja didaerah saturasi.x Penguat amplifier memiliki faktor penguatan, meliputi penguat tegangan, penguat arus dan penguat daya.x Penguat klas A digunakan untuk menguatkan sinyal audio.x Penguat klas B digunakan sebagai penguat daya.x Penguat klas AB dikonfigurasi push-pull,dipakai sebagai penguat daya.x Penguat klas C dipakai sebagai penguat osilator.x Pelepasan energi panas Transistor, diperlukan sirip pendingin yang dipasang pada casis Transistor.9.12. Soal-soal1. Jelaskan pembentukan bahan semikonduktor jenis N, juga pembentukan semikonduktor tipe P.2. Apa yang dimaksudkan dengan Juntion PN, gambarkan skematiknya dan terjadinya arus forward dan arus forward . 9-21
Elektronika Dasar3. Diode BY127 dipakai untuk penyearah gelombang penuh dari sebuah trafo 220/12 Volt, gambarkan skematik pengawatannya dan gambar gelombang sinus dan gelombang DC nya.4. Transistor jenis PNP, difungsikan sebagai saklar elektronik. Buatlah gambar skematiknya dan jelaskan cara kerja saklar elektronik.5. Transistor BC 107, diberikan tegangan sumber UB = 12 V. Membutuhkan tegangan bias UBE =0,62 V dengan arus basis IB = 0,3 mA. Hitunglah a) nilai tahanan bias sendiri RV dan b) nilai tahanan pembagi tegangan R1 dan R2.6. Transistor BC 107 difungsikan gerbang NAND, tegangan sinyal 1 U1 = 3,4 V, tegangan LED UF = 1,65 V, arus mengalir pada LED IF = 20 mA, tegangan UBE = 0,65 V, dan Bmin = 120, tegangan saturasi UCEsat = 0,2 V dan faktor penguatan tegangan U = 3. Tentukan besarnya tahanan RC dan RV ?9-22
DAFTAR PUSTAKA1 A R Bean, Lighting Fittings Performance and Design, Pergamou Press, Braunschweig, 19682 A.R. van C. Warrington, Protective Relays, 3rd Edition, Chapman and Hall, 19773 A. Daschler, Elektrotechnik, Verlag – AG, Aaraw, 19824 A.S. Pabla, Sistem Distribusi Daya Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 19945 Abdul Kadir, Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 20006 Abdul Kadir, Pengantar Teknik Tenaga Listrik, LP3ES, 19937 Aly S. Dadras, Electrical Systems for Architects, McGraw-Hill, USA, 19958 Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000, Yayasan PUIL, Jakarta, 20009 Bambang, Soepatah., Soeparno, Reparasi Listrik 1, DEPDIKBUD Dikmenjur, 1980.10 Benyamin Stein cs, Mechanical and Electrical Equipment for Buildings, 7th Edition Volume II, John Wiley & Sons, Canada, 198611 Bernhard Boehle cs, Switchgear Manual 8th edition, 198812 Brian Scaddam, The IEE Wiring Regulations Explained and Illustrated, 2nd Edition, Clags Ltd., England, 199413 Brian Scaddan, Instalasi Listrik Rumah Tangga, Penerbit Erlangga, 200314 By Terrell Croft cs, American Electrician’s Handbook, 9th Edition, McGraw-Hill, USA, 197015 Catalog, Armatur dan Komponen, Philips, 199616 Catalog, Philips Lighting.17 Catalog, Sprecher+Schuh Verkauf AG Auswahl, Schweiz, 199018 Cathey, Jimmie .J, Electrical Machines : Analysis and Design Applying Matlab, McGraw-Hill,Singapore,200119 Chang,T.C,Dr, Programmable Logic Controller,School of Industrial Engineering Purdue University20 Diesel Emergensi, Materi kursus Teknisi Turbin/Mesin PLTA Modul II, PT PLN Jasa Pendidikan dan Pelatihan, Jakarta 1995.21 E. Philippow, Taschenbuch Elektrotechnik, VEB Verlag Technik, Berlin, 196822 Edwin B. Kurtz, The Lineman’s and Cableman’s Handbook, 7th Edition, R. R. Dournelley & Sons, USA, 198623 Eko Putra,Agfianto, PLC Konsep Pemrograman dan Aplikasi (Omron CPM1A /CPM2A dan ZEN Programmable Relay). Gava Media : Yogyakarta,2004
24 Ernst Hornemann cs, Electrical Power Engineering proficiency Course, GTZ GmbH, Braunschweigh, 198325 F. Suyatmo, Teknik Listrik Instalasi Penerangan, Rineka Cipta, 200426 Friedrich, “Tabellenbuch Elektrotechnik Elektronik” Umuler-Boum, 199827 G. Lamulen, Fachkunde Mechatronik, Verlag Europa-Lehrmittel, Nourenweg, Vollmer GmbH & Co.kc, 200528 George Mc Pherson, An Introduction to Electrical Machines and Transformers, John Wiley & Sons, New York, 198129 Graham Dixon, Electrical Appliances (Haynes for home DIY), 200030 Gregor Haberk, Etall, Tabelleubuch Elektroteknik, Verlag, GmbH, Berlin, 199231 Gunter G.Seip, Electrical Installation Hand Book, Third Edition, John Wiley & sons, Verlag, 200032 H. R. Ris, Electrotechnik Fur Praktiker, AT Verlag Aarau, 1990.33 H. Wayne Beoty, Electrical Engineering Materials Reference Guide, McGraw- Hill, USA, 199034 Haberle Heinz, Etall, Fachkunde Elektrotechnik, Verlag Europa – Lehr Mittel, Nourwey, Vollmer, GmbH, 198635 Haberle, Heinz,Tabellenbuch Elektrotechnik, Ferlag Europa-Lehrmittel, 199237 Iman Sugandi Cs, Panduan Instalasi Listrik, Gagasan Usaha Penunjang Tenaga Listrik - Copper Development Centre South East Asia, 2001.38 Instruksi Kerja Pengujian Rele, Pengoperasian Emergency Diesel Generator, PT. Indonesia Power UBP. Saguling.39 J. B. Gupta, Utilization of Electric Power and Electric Traction, 4th Edition, Jullundur City, 197840 Jerome F. Mueller, P.E, Standard Application of Electrical Details, McGraw-Hill, USA, 198442 John E. Traister and Ronald T. Murray, Commercial Electrical Wiring, 2000.43 Kadir, Abdul, Transformator, PT Elex Media Komputindo, Jakarta,1989.44 Karyanto, E., Panduan Reparasi Mesin Diesel. Penerbit Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 2000.45 Klaus Tkotz, Fachkunde Electrotechnik, Verlag Europa – Lehrmittel, Nourney, Vollmer GmBH & Co. kG., 200646 L.A. Bryan, E.A. Bryan, Programmable Controllers Theory and Implementation, Second Edition, Industrial Text Company, United States of America, 199747 M. L. Gupta, Workshop Practice in Electrical Engineering, 6th Edition, Metropolitan Book, New Delhi, 198448 Michael Neidle, Electrical Installation Technology, 3rd edition, dalam bahasa
Indonesia penerbit Erlangga, 199949 Nasar,S.A, Electromechanics and Electric Machines, John Wiley and Sons, Canada, 1983.50 P.C.SEN, Principles of Electric Machines and Power Electronics, Canada, 1989.51 P. Van Harten, Ir. E. Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat 2, Trimitra Mandiri, Februari 2002.52 Peter Hasse Overvoltage Protection of Low Voltage System, 2nd, Verlag GmbH, Koln, 199853 Petruzella, Frank D, Industrial Electronics, Glencoe/McGraw-Hill,1996.54 PT PLN JASDIKLAT, Generator. PT PLN Persero. Jakarta,1997.55 PT PLN JASDIKLAT, Pengoperasian Mesin Diesel. PT PLN Persero. Jakarta, 1997.56 R.W. Van Hoek, Teknik Elektro untuk Ahli bangunan Mesin, Bina Cipta, 198057 Rob Lutes, etal, Home Repair Handbook, 199958 Robert W. Wood, Troubleshooting and Repairing Small Home Appliances, 198859 Rosenberg, Robert, Electric Motor Repair, Holt-Saunders International Edition, New York, 1970.60 Saptono Istiawan S.K., Ruang artistik dengan Pencahayaan, Griya Kreasi, 200661 SNI, Konversi Energi Selubung bangunan pada Bangunan Gedung, BSN, 200062 Soedhana Sapiie dan Osamu Nishino, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, Pradya Paramita, 200063 Soelaiman,TM & Mabuchi Magarisawa, Mesin Tak Serempak dalam Praktek, PT Pradnya Paramita, Jakarta,198464 Sofian Yahya, Diktat Programmable Logic Controller (PLC), Politeknik Negeri Bandung, 1998.65 Sumanto, Mesin Arus Searah, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.66 Theraja, B.L, A Text Book of Electrical Tecnology, Nirja, New Delhi, 1988.67 Thomas E. Kissell, Modern Industrial / Electrical Motor Controls, Pretience Hall, New Jersey, 1990
Simbol-simbol Gambar Listrika.Lambang Huruf Untuk Instrumen UkurLambang Huruf Untuk Instrumen UkurNo. Lambang Keterangan1 A ampere2 V volt3 VA voltampere4 Var var5 W watt6 Wh watt-jam7 Vah voltampere-jam8 varh var-jam9 Ω ohm10 Hz hertz11 h jam12 min menit13 s detik14 n jumlah putaran premenit15 cosφ faktor daya16 φ sudut fase17 גpanjang gelombang18 f frekuensi19 t waktu20 to suhu21 z impedansAwal Pada Satuan SI No. Lambang Keterangan 1 T tera = 1 012 2 G giga = 1 09 3 M mega = 1 06 4 K kilo = 1 03 5 m mili = 1 03 6 µ mikro = 1 06 7 n nano = 1 09 8 p piko = 1 012
Contoh Penggunaan Awalan Pada Satuan SINo. Lambang Keterangan1 TΩ 1 teraohm = 1 012 ohm2 GW = 1 09 W3 MW 1 gigawatt4 kW 1 megawatt = 1 06 W5 mV = 1 03 W6 µA 1 kilowatt = 1 03 V7 nF8 pF 1 milivolt 1 mikroampere = 1 06 A 1 nanofarad = 1 09 farad 1 pikofarad = 1 012 faradb. Lambang Gambar Untuk DiagramLambang Gambar Untuk Diagram Saluran Arus KuatNo Lambang keterangan1 Arus searah Catatan : Tegangan dapat ditunjukkan di sebelah kanan lambang dan jenis sistem di sebelah 2M_____ 220/110V kiri.2 Contoh : Arus searah, tiga penghantar termasuk kawat tengah, 220V (110V antara setiap penghantar sisi dan kawat tengah). 2 M dapat diganti dengan 2 + M.3 ~ Arus bolak-balik Catatan : a) Nilai frekuensi dapat ditambahkan di sebelah kanan lambang. b) Tegangan dapat juga ditunjukan di sebelah kanan lambang. c) Jumlah fase dan adanya netral dapat ditunjukan sebelah kiri lambang. Contoh :4 ~ 50 Hz Arus bolak balik, 50 Hz.5 3 N~ 50Hz 400/230 V Arus bolak balik, fase tiga, dengan netral, 50Hz, 400V (230V tegangan antara fase dengan netral) 3N dapat diganti dengan 3 + N.
No Lambang keterangan Arus bolak-balik, fase tiga, 50Hz sistem6 3 N~ 50Hz / TN-S mempunyai satu titik dibumikan langsung dan netral serta penghantar pengaman terpisah sepanjang jaringan. Penghantar7 ’ Kelompok Penghantar Saluran Kabel Sirkit Catatan :8 a) Jika sebuah garis melambangkan sekelompok penghantar, maka jumlah penghantarnya ditunjukan dengan menambah garis-garis pendekatau dengan satu garis pendek dan sebuah bilangan. Contoh : Tiga Penghantar (No.8 dan No.9) b) Penjelasan tambahan dapat ditunjukan9 sebagai berikut : 1) di atas garis: jenis arus, sistem distribusi, frekuensi dan tegangan. 2) Di bawah garis: jumlah penghantar sirkit diikuti dengan tanda kali dan luas penampang setiap penghantar. Contoh :10 Sirkit arus searah, 110V, dua penhantar alumunium ver penampang 120 mm2. Sirkit arus searah, 220V (antara penghantar11 sisi dan kawat tengah 110V), dua penghantar sisi berpenampang 50 mm2 dan kawat tengah 25 mm2.12 Sirkit fase tiga, 50Hz, 400 V, tiga penghantar berpenampang 120 mm2, dengan netral berpenampang 50 mm2.
No Lambang keterangan Penghantar fleksibel13 Penghantar pilin diperlihatkan dua14 penghantar.15 Penghantar dalam suatu kabel : a) Tiga penghantar dalam suatu kabel. b) Dua dari lima penghantar dalam suatu kabel.16 a) Ujung penghantar atau kabel tidak dihubungkan. b) Ujung penghantar atau kabel tidak dihubungkan dan diisolasi khusus.17 a) Percabangan penghantar. b) Dua percabangan penghantar18 Saluran bawah tanah19 Saluran dalam laut.20 Saluran udara.
No Lambang keterangan21 Saluran dalam jalur atau pipa. Catatan : Jumlah pipa, luas penampang dan keterangan lainnya dapat diperlihatkan di atas saluran yang menggambarkan lintas pipa. Contoh : Saluran dalam jalur dengan enam jurusan22 Saluran masuk orang (manhole)23 Saluran dengan titik sambung/hubung tertanam.24 Saluran dengan penahan gas atau minyak25 Titik sadap pada saluran sebagai penyulang konsumen.26 Sadap sistem27 Sadapan hubung seri Unit daya saluran, yang diperlihatkan jenis28 arus bolak balik.
No Lambang keterangan29 Penahan daya pada penyulang distribusi.30 Titik injeksi penyulang daya.31 Kotak ujung kabel; mof ujung a) satu kabel berinti tiga b) tiga kabel berinti satu Kotak sambung lurus, mof sambung lurus, tiga penghantar. a) Dinyatakan dengan garis ganda.32 b) Dinyatakan dengan garis tunggal.33 Kotak sambung cabang tiga.34 Kotak sambung cabang empat.35 Penghantar netral36 Penghantar pengaman
No Lambang keterangan Penghantar pengaman dan penghantar37 netral di gabung Contoh: Saluran fase tiga dengan penghantar pengaman dan penghantar netralc. Lambang Gambar Untuk Diagram Instalasi Pusat dan Gardu ListrikNo. Lambang Keterangan1 a) Sakelar penghubung b) Sakelar pemutus c) Sakelar berselungkup; saklar bersekat pelindung2 Sakelar dengan pemutusan : a) Secara termis b) Secara eektromagnetis3 Sakelar dengan pelayanan a) Relai termal b) Relai elektromagnetik4 a) Sakelar, lambang umum b) Sakelar kutub tigaNo. Lambang Keterangan5 a) Sakelar pengubah aliran
No. Lambang Keterangan b) Sakelar pengubah aliran dengan kedudukan netral6 Pemutus sirkit / CB (Circuit Breaker)7 Pemisah DS (Disconnecting Switch)8 Pemutus daya LBS (Load Break Switch)9 NFB (No Fuse Beaker) CB yang tak berwujud fuse a) Pengaman lebur10 b) Sakelar pemisah dengan pengaman lebur11 Pengaman lebur dengan sirkit alarm terpisah12 Kotak kontak
No. Lambang Keterangan13 Tusuk Kontak14 Kontak tusuk15 a) Lampu; lambang umum lampu isyarat b) Lampu kedip; indikator16 a) Klakson b) Sirene c) Peluit yang bekerja secara listrik17 Bel18 Pendengung19 Jalur terminal; blok terminal20 Perangkat hubung bagi dan kendali21 Bumi; pembumian
No. Lambang Keterangan22 Hubungan rangka atau badan Pembumian rangka2324 Penyekatan atau dielektrik25 Sekat pelindung; selungkup Catatan - Penjelasan macam selungkup dapat ditambahkan dengan catatan atau dengan lambang kimiawi logam26 Garis batas; garis pemisah; sumbu27 a) Generator - G b) Motor - M28 Transformator29 Auto transformator satu fase30 Sel atau akumulator
No. Lambang Keterangan31 Baterai sel atau baterai akumulator32 Lambang umum dari : a) Instrumen penunjuk langsung atau pesawat ukur b) Instrumen pencatat c) Instrumen penjumlah Contoh : a) Voltmeter b) Wattmeter c) Wh-meter d) (lihat Bagian 2.8.1)33 Pusat tenaga listrik34 Gardu listrik35 Pusat listrik tenaga air36 Pusat listrik tenaga termal (batubara, minyak bumi, gas,dsb)37 Pusat tenaga nuklirNo. Lambang Keterangan
38 Pusat listrik panas bumi39 Pusat listrik tenaga matahari40 Pusat listrik tenaga angin41 Pusat listrik plasma MHD (magneto- hydrodynamic)42 Gardu listrik konversi arus searah ke a.b.bd. Lambang Gambar untuk Diagram Instalasi BangunanNo. Lambang Keterangan1 Pengawatan (lambang) Catatan - Untuk maksud tertentu, ”garis” dapat diganti dengan ”garis putus-putus”2 Pengawatan tampak (di permukaan)3 Pengawatan tidak tampak (di bawah permukaan)4 Pengawatan dalam pipa
No. Lambang Keterangan Catatan-Jenis pipa dapat diyatakan, jika perlu a) Pengawatan menuju keatas5 b) Pengawatan menuju ke bawah Catatan: Lambang 5 & 6 1) pernyataan ”ke atas” dan ”ke bawah” hanya berlaku jika gambar dibaca dalam posisi yang benar 2) Panah pada garis miring menyatakan arah aliran daya 3) Pengawatan berpangkal pada lingkaran atau titik hitam6 Pengawatan melalui ruangan secara tegak lurus7 Kotak, lambang umum8 Saluran dari bawah9 Saluran dari atas10 Kotak sambung atau kotak hubung11 Kotak cabang tiga12 Kotak-saluran masuk utama
No. Lambang Keterangan13 Perangkat hubung bagi dan kendali dengan lima pipa14 a) Lampu; titik sadap lampu dengan pengawatannya b) Lampu dipasang tetap pada dinding dengan pengawatan-nya15 Kelompok dari tiga buah lampu 40 W16 Perangkat lampu dengan sakelar sendiri17 a) Lampu darurat b) Armatur penerangan darurat18 a) Lampu floresen, lambang umum b) Kelompok dari tiga buah lampu floresen 40 W
No. Lambang Keterangan19 Proyektor, lambang umum20 Lampu sorot21 Lampu sebar Lengkapan tambahan untuk lampu luah22 Catatan : Hanya digunakan jika lengkapan tambahan tidak termasuk dalam armartur penerangan23 Peranti listrik Catatan-jika perlu untuk lebih jelas dapat diberikan nama24 Alat pemanas listrik Pemanas air listrik25 Kipas dengan pengawatannya26 Jam hadir (temi clock)27 Kunci listrik28 Instrumen interkom
No. Lambang Keterangan29 Sakelar, lambang umum30 Sakelar dengan lampu pandu31 Sakelar pembatas waktu, kutub tunggal32 Sakelar satu arah a) Kutub tunggal b) Kutub dua c) Kutub tiga33 a) Sakelar tarik kutub tunggal b) Fungsi dari sakelar 30 a) dan 31a)34 a) Sakelar dengan posisi ganda untuk bermacam-macam tingkat penerangan b) Fungsi dari sakelar a) a) b)35 a) Sakelar kelompok b) Fungsi dari saklar a) b)
No. Lambang Keterangan36 a) Sakelar dua arah b) Fungsi dari dua buah sakelar a) yang a) b)37 digabung38 a) Sakelar Silang39 b) Fungsi dari sakelar a)4041 Sakelar dim4243 Tombol tekan44 Tombol tekan dengan lampu indikator Tombol tekan dengan pencapaian terbatas (tertutup gelas, dsb) Perlengkapan pembatas waktu Sakelar waktu Sakelar berkunci gawai sistem jaga
No. Lambang Keterangan45 Kotak kontak46 Kotak kontak ganda, misalnya untuk 3 buah tusuk kontak47 Kotak kontak dengan kontak pengaman, misalnya kontak pembumian48 Kotak kontak bertutup49 Kotak kontak dengan sakelar tunggal50 Kotak kontak dengan sakelar interlok51 Kotak kontak dengan transformator pemisah misalnya untuk alat cukur Kotak kontak untuk peranti elektronik52 misalnya untuk telepon, teleks dan sebagainya.e. Nomenklatur KabelCode Arti Contoh NKRA, NAKBAA Selubung atau lapisan perlindungan luar bahan serat (misalnya goni/jute) NAHKZAA,NKZAAAA Selubung atau lapisan perlindungan luar dua lapis dari bahan serat (jute)
Code Arti Contoh NYBY, NEKBAB Perisai dari pita baja ganda NYBUY NYCY Selubung dari timah hitam NHSSHCou NYCEYC Penghantar konsentris tembaga NYCWY Selubung penghantar dibawah selubung luar NEKBACE Penghantar konsentris pada masing-masing inti, dalam hal kabel berinti banyak NYFGbY NYKRGCW Penghantar konsentris pada masing-masing NGA inti, yang dipasang secara berlawanan arah NGG untuk kabel tegangan nominal 0,6/1 kV (1,2 N2GAU kV) NYRGbY,D Spiral anti tekanan N2XSEYFGbY NHKBA, NHKRA Pita penguat non-magnetis NKBA, NAKBYE Kabel dengan masing-masing intinya NKLY, NAHKLY berselubung logam NKWKZYF Perisai Kawat Baja pipihG Spiral dari kawat baja pipihG Isolasi karet/EPR Selubung isolasi dari karet2G Isolasi karet butil dengan daya tahan lebih tinggi terhadap panasGb Spiral pita baja (mengikuti F atau R)H Lapisan penghantar diatas isolasi, untuk membatasi medan listrikK Selubung timbalKL Selubung alumuniumKWK Selubung dari pita tembaga yang terpasang dan dilas memanjang
Code Arti Contoh NTRLAL Perisai dari jalinan-kawat-baja-bulat (braid)MK Kabel dengan selubung timah hitam untuk MK pemasngan dalam kapal lautN Kabel standar penghantar tembaga NYA, NYYNA Kabel standar penghantar alumunium NAYFGbY, NAKBANF Kabel udara berisolasi dipilin NF2X, NFAYNI Kabel bertekanan gas NIKLDEYNO Kabel bertekanan minyak NOKDEFOANP Kabel dalam pipa bertekanan gas NPKDvFSt2YO Perisai-terbuka dari kawat-kawat baja NKROA Kabel berpenampang oval NYM-O Kabel tanpa inti berwarna hijau kuning NYFGbY-OQ Jalinan (brid) dari kawat-kawat baja NYKQ berselubung-sengR Perisai dari kawat-kawat baja bulat NYRGbYRR Dua lapisan perisai dari kawat-kawat baja NKRRGbY bulatS - perisai dari tembaga N2XSY - pelindung listrik dari pita tembaga yang dibulatkan pada semua inti kabel bersama- samaSE Pelindung listrik dari pita tembaga yang N2XSEY menyelubungi masing-masing inti kabelT Tali penggantung dari baja2X Selubung isolasi dari XLPE NF2X, N2XSYY Selubung isolasi dari PVC NYA2Y Selubung isolasi dari polythylene
Code Arti Contoh NKZAAZ Perisai dari kawat-kawat baja yang masing- masing mempunyai bentuk ”Z” NYMZ NYRUZYZ Penghantar ber isolasi dengan beban-tarik Selubung logam dari pita seng
DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBARBab 1. Pengetahuan Listrik Dasar1.1 Sifat muatan listrik............................................................................ 1-21.2 Fenomena elektrostatis.................................................................... 1-21.3 Batang plastik yang bermuatan sama saling tolak menolak ............ 1-21.4 Batang kaca dan batang plastik yang berbeda muatannya saling tarik menarik..................................................................................... 1-21.5 Generator elektrostatis Van de Graff .............................................. 1-31.6 Model visual tegangan ..................................................................... 1-41.7 Sumber tegangan DC Power suply.................................................. 1-51.8 Simbol dan fisik Voltmeter............................................................... 1-61.9a Mengukur tegangan ......................................................................... 1-61.9b Voltmeter diujung-ujung beban ........................................................ 1-71.10 Arus listrik mengalir ke beban .......................................................... 1-71.11 Atom terdiri atas proton dan elektron ............................................... 1-81.12 Aliran listrik merupakan aliran elektron ............................................ 1-81.13 Ampermeter ..................................................................................... 1-91.14 Mengukur arus dengan Ampermeter ............................................... 1-91.15 Kerapatan arus pada penghantar .................................................... 1-91.16 Kurva rapat arus fungsi luas penampang ........................................ 1-101.17 Kumpulan atom membentuk material .............................................. 1-111.18 Kurva konduktansi fungsi tahanan R ............................................... 1-111.19 Rangkaian hukum Ohm ................................................................... 1-121.20a Kurva arus fungsi tegangan ............................................................. 1-121.20b Kurva arus fungsi tahanan ............................................................... 1-131.22 Seri Resistor dengan sumber DC .................................................... 1-161.23 Paralel beban dengan sumber DC................................................... 1-171.24 Aplikasi hukum Kirchhoff tegangan.................................................. 1-181.25 Rangkaian pembagi tegangan ......................................................... 1-191.26 Hukum Kirchoff-arus ........................................................................ 1-191.27 Pengukuran tahanan nilai R kecil..................................................... 1-211.28 Pengukuran tahanan nilai R besar................................................... 1-211.29 Pengukuran tahanan dalam baterai ................................................. 1-211.30 Karakteristik tegangan fungsi arus................................................... 1-221.31 Karakteristik daya fungsi arus .......................................................... 1-221.32 Rangkaian ekivalen sumber tegangan............................................. 1-231.33 Rangkaian ekivalen sumber arus..................................................... 1-231.34 Karakteristik daya terhadap perubahan tahanan ............................. 1-231.35 Rangkaian tahanan a) sebenarnya b) disederhanankan c) hasil akhir ................................................................................................. 1-241.36 Rangkaian Tahanan disederhanakan .............................................. 1-261.37 Hubungan Segitiga dan hub bintang................................................ 1-271-38 Baterai terhubung seri dengan Beban Ra........................................ 1-29 viii
DAFTAR GAMBARBab 2. Kemagnetan dan Elektromagnetis2.1 Sifat magnet saling tarik menarik, tolak-menolak ............................ 2-22.2 Kutub utara-selatan magnet permanet ............................................. 2-22.3 Daerah netral pada magnet permanet.............................................. 2-22.4 Perbedaan besi biasa dan magnet permanen.................................. 2-32.5 Pola garis medan magnet permanen ............................................... 2-32.6 Garis medan magnet utara-selatan ................................................. 2-32.7 Pola garis medan magnet tolak menolak dan tarik menarik............. 2-42.8 Garis gaya magnet pada permukaan rata dan silinder..................... 2-42.9 Prinsip elektromagnetik .................................................................... 2-42.10 Garis magnet membentuk selubung seputar kawat berarus ............ 2-52.11 Prinsip putaran sekrup...................................................................... 2-52.12 Elektromagnetik sekeliling kawat...................................................... 2-52.13 Kawat melingkar berarus membentuk kutub magnet ...................... 2-62.14 Belitan kawat membentuk kutub magnet.......................................... 2-62.15 Hukum tangan kanan ....................................................................... 2-62.16 Belitan kawat berinti udara ............................................................... 2-72.17 Daerah pengaruh medan magnet..................................................... 2-72.18 Medan magnet pada toroida............................................................. 2-82.19 Kerapatan fluk magnet ..................................................................... 2-92.20 Bahan ferromagneik ......................................................................... 2-102.21 Kurva BH inti udara .......................................................................... 2-102.22 Kurva BH ferromagnetik ................................................................... 2-112.23 Kurva magnetisasi ............................................................................ 2-122.24 Kurva histerisis ................................................................................. 2-132.25 Histerisis magnet permanen-ferromagnetik...................................... 2-132.26 Rangkaian magnetik......................................................................... 2-142.27 Prinsip dasar motor DC .................................................................... 2-162.28 Prinsip timbulnya torsi motor DC ...................................................... 2-162.29 Torsi F motor DC .............................................................................. 2-172.30 Prinsip tangan kiri Flemming ............................................................ 2-172.31 Model uji gaya tolak.......................................................................... 2-182.32 Prinsip alat ukur listrik....................................................................... 2-182.33 Prinsip torsi pada kawat berarus ...................................................... 2-192.34 Prinsip generator .............................................................................. 2-192.35 Prinsip hukum Lorentz...................................................................... 2-202.36 Prinsip tangan kanan Flemming ....................................................... 2-202.37 Interaksi elektromagnetik.................................................................. 2-202.38 Prinsip induksi elektromagnetik ........................................................ 2-212.39 Gelombang belitan primer dan belitan sekunder.............................. 2-212.40 Induksi pada cincin ........................................................................... 2-22ix
DAFTAR GAMBARBab 3. Dasar Listrik Arus Bolak Balik3.1 Prinsip pembangkitan Listrik AC ...................................................... 3-13.2 Generator AC dua kutub .................................................................. 3-13.3 Generator AC empat kutub .............................................................. 3-13.4 Prinsip generator AC........................................................................ 3-13.5 Bentuk gelombang AC ..................................................................... 3-23.6 Rangkaian pembangkit gelombang pulsa ........................................ 3-23.7 Satu siklus........................................................................................ 3-43.8a Pembentukan gelombang sinusoida ................................................ 3-53.8b Proyeksi lingkaran ke garis kuadran. ............................................... 3-53.9 Panjang gelombang ......................................................................... 3-63.10 Harga sesaat gelombang sinusoida................................................. 3-73.11 Prinsip harga efektif gelombang sinusoida ...................................... 3-103.12 Nilai puncak, nilai efektif gelombang sinusoida................................ 3-103.13 Rangkaian resistor listrik AC ............................................................ 3-123.14 Kapasitor pada sumber listrik AC..................................................... 3-133.15 Gelombang tegangan dan arus beban Kapasitor ............................ 3-143.16 Nilai kapsitansi fungsi frekuensi ....................................................... 3-143.17 Nilai induktansi fungsi frekuensi....................................................... 3-153.18 Bentuk gelombang tegangan dan arus beban Induktor ................... 3-153.19 ......................................................................................................... 3-163.22 Resistor seri Induktor listrik AC ........................................................ 3-213.23 Seri Resistor dengan Induktor.......................................................... 3-213.24 Vektor tegangan dengan skala ........................................................ 3-223.25 Segitiga tegangan Resistor seri Induktor ......................................... 3-223.26 Bentuk gelombang tegangan beban Resistor dan Induktor ............. 3-233.27 Segitiga daya ................................................................................... 3-233.28 Segitiga impedansi.......................................................................... 3-243.29 Resistor parallel Induktor ................................................................. 3-253.30 Segitiga arus .................................................................................... 3-253.31 Segitiga konduktansi, suseptansi dan admitansi ............................. 3-253.32 Bentuk arus beban Resistor parallel Induktor .................................. 3-263.33 Segitiga Daya Aktif, Reaktif dan Semu ............................................ 3-263.34 Pengukuran daya dengan wattmeter ............................................... 3-273.35 Daya diklep beban resistif ................................................................ 3-273.36 Daya aktif beban impedansi............................................................. 3-283.37 Daya aktif beban induktif.................................................................. 3-293.38 Pengukuran arus, tegangan, dan wattmeter .................................... 3-293.39 Rangkaian R Seri dan Segitiga Daya............................................... 3-303.40 Rangkaian R Paralel dan Segitiga Daya.......................................... 3-303.41 Diagram Faktor Kerja ....................................................................... 3-313.42 Resistor seri kapasitor...................................................................... 3-343.43 Rangkaian Resistor paralel kapasitor ............................................. 3-343.44 Segitiga Admitansi ........................................................................... 3-353.45 Segitiga Daya................................................................................... 3-353.46 Rangkaian Seri R, L, C dan Diagram Vektor Tegangan .................. 3-363.47 Segitiga Impedansi Induktif dan Kapasitif ........................................ 3-37 x
DAFTAR GAMBAR3.48 Rangkaian Paralel R, L, C dan diagram vektor arus ........................ 3-383.49 Vektor Arus dan Vektor Konduktansi................................................ 3-403.50 Rangkaian Resonansi LC................................................................. 3-403.51 Rangkaian Resonansi LC................................................................. 3-413.52 Vektor Diagram Arus ........................................................................ 3-423.53 Diagram Arus Saat Resonansi ......................................................... 3-423.54 Rangkaian Resonansi C, L............................................................... 3-433.55 Penyederhanaan rangkaian ............................................................. 3-433.56 Diagram Arus Resonansi.................................................................. 3-443.57 Prinsip Tangan Kanan Flemming ..................................................... 3-453.58 Pembangkitan Tegangan Induksi ..................................................... 3-453.59 Prinsip Generator 3 Phasa ............................................................... 3-463.60 Rangkaian pembangkit, pengukuran dan beban bintang-segitiga ... 3-463.61 Tegangan Bintang dan segitiga........................................................ 3-473.62 Tegangan phasa netral; tegangan phasa ke phasa ......................... 3-473.63 Pengukur Tegangan phasa-phasa, tegangan phasa-netral ............. 3-483.64 Beban Bintang .................................................................................. 3-483.65 Gelombang Sinusoida 3 phasa ........................................................ 3-493.66 Diagram Vektor Tegangan dan Arus 3 phasa .................................. 3-493.67 Vektor Tegangan dan Arus beban Resistif tidak seimbang.............. 3-493.68 Vektor Tegangan phasa-netral, beban tidak seimbang.................... 3-503.69 Hubungan Segitiga ........................................................................... 3-503.70 Vektor Arus Segitiga......................................................................... 3-503.71 Vektor Arus phasa dengan arus jala-jala.......................................... 3-513.72 Terminal Motor Hubung Singkat....................................................... 3-513.73 Terminal Motor Hubung Singkat....................................................... 3-513.74 Beban Bintang dan Segitiga ............................................................. 3-523.75 Prinsip Wattmeter ............................................................................. 3-533.76 Pengukuran Daya dengan satu wattmeter ....................................... 3-543.77 Pengukuran Daya dengan Trafo Arus (CT)...................................... 3-543.78 Pengukuran Daya dengan dua wattmeter ........................................ 3-543.79 Lampu TL dengan kompensasi kapasitor......................................... 3-553.80 Segitiga Daya Kompensasi .............................................................. 3-553.81 Aliran Daya Reaktif Sebelum dan Sesudah Kompensasi................. 3-563.82 Rangkaian Kompensasi Paralel dan Kompensasi Seri .................... 3-563.83 Kompensasi Grup............................................................................. 3-573.84 Kompensasi Sentral ......................................................................... 3-573.85 Kompensasi Parelel & Kompensasi Seri Beban Satu Phasa ........... 3-58Bab 4. Transformator4.1 Peta Jenis-jenis Mesin Listrik ........................................................... 4-24.2 Prinsip kerja Transformator Satu Phasa........................................... 4-34.3 Nameplate Trafo Satu Phasa ........................................................... 4-44.4 Trafo satu phasa jenis Core ............................................................. 4-44.5 Bentuk Tegangan Input, Arus Magnetisasi dan Tegangan Output Trafo ................................................................................................. 4-64.6 Vektor Arus Magnetisasi................................................................... 4-6xi
DAFTAR GAMBAR4.7 Belitan primer dan sekunder Trafo Satu Phasa ............................... 4-74.8 Bentuk Inti Trafo tipe E-I,L, M dan tipe UI ........................................ 4-74.9 Inti Trafo tipe EI satu Phasa............................................................. 4-84.10 Susunan belitan primer dan sekunder ............................................. 4-84.11 Inti Trafo jenis pelat digulung ........................................................... 4-84.12 Rangkaian ekivalen Trafo ................................................................ 4-94.13 Grafik tegangan sekunder fungsi arus beban .................................. 4-94.14 Vektor tegangan a) beban induktip b) beban kapasitip................... 4-94.15 Pengawatan Uji Trafo a) Uji tanpa beban b) Uji hubung singkat .. 4-104.16 Rangkaian pengganti Trafo tanpa beban......................................... 4-104.17 Vektor tegangan dan arus pada Uji tanpa beban............................. 4-114.18 Vektor tegangan dan arus pada Uji hubung singkat ........................ 4-114.19 Rangkaian pengganti Trafo sekunder dihubung singkat.................. 4-124.20 Rangkaian pengganti Trafo dengan komponen resistansi dan induktansi ......................................................................................... 4-124.21 Grafik Arus Hubung Singkat Trafo Grafik Arus Hubung Singkat Trafo................................................................................................. 4-124.22 Grafik efisiensi Transformator .......................................................... 4-134.23 Rangkaian listrik Autotransformator ................................................. 4-144.24 Autotrafo dengan bentuk inti toroida ................................................ 4-144.25 Prinsip Transformator khusus untuk Welding .................................. 4-154.26 Rangkaian Trafo Welding................................................................. 4-154.27 Grafik tegangan fungsi arus, pada Trafo Welding............................ 4-154.28 Bentuk fisik Trafo Arus (CT)............................................................. 4-164.29 Pengukuran dengan trafo tegangan (PT)......................................... 4-164.30 Name plate Trafo tegangan ............................................................. 4-164.31 Pengukuran dengan Trafo Arus ....................................................... 4-174.32 Nameplate Trafo Arus ...................................................................... 4-174.33 Keterangan nameplate Trafo Arus ................................................... 4-174.34 Aplikasi Trafo arus sebagai meter potable....................................... 4-184.35 Bentuk fisik Transformator tiga phasa.............................................. 4-184.36 Belitan primer dan sekunder Trafo tiga phasa ................................. 4-194.37 Bentuk inti Trafo 3 Phasa................................................................. 4-204.38 Trafo tiga phasa belitan primer dan sekunder hubungan Bintang ... 4-204.39 Trafo tiga phasa belitan primer dan sekunder hubungan Segitiga... 4-204.40 Vektor kelompok Jam pada Trafo 3 phasa ...................................... 4-214.41 Relay Buchholz ................................................................................ 4-214.42 Trafo 3 phasa hubungan Segitiga terbuka (hubungan VV).............. 4-224.43 Trafo tiga phasa dengan belitan primer hubungan Segitiga, belitan sekunder hubungan Bintang ............................................................ 4-224.44 Pemasangan Trafo Outdoor............................................................. 4-234.45 Trafo daya (Yyn6 dan Dyn5) dengan beban asimetris..................... 4-234.46 Trafo daya Yzn5 dan bentuk vektor tegangan sekundernya............ 4-244.47 Namplate Trafo daya tiga phasa. ..................................................... 4-244.48 Pengaturan Tapping terminal Trafo Distribusi.................................. 4-244.49 Paralel Dua Trafo satu phasa .......................................................... 4-254.50 Paralel Dua Trafo Tiga phasa .......................................................... 4-26 xii
DAFTAR GAMBARBab 5. Motor Listrik Arus Bolak Balik5.1 Pengukuran kecepatan dengan Tachometer ................................... 5-25.2 Torsi Motor ....................................................................................... 5-25.3 Pengujian Motor Listrik di Laboratorium ........................................... 5-35.4 Prinsip kerja motor induksi ............................................................... 5-45.5 Belitan stator motor induksi 2 kutub ................................................. 5-45.6 Bentuk gelombang sinusoida dan timbulnya medan putar pada stator motor induksi .......................................................................... 5-55.7 Bentuk rotor sangkar ....................................................................... 5-65.8 Fisik motor induksi ........................................................................... 5-75.9 Rugi-rugi daya motor induksi............................................................ 5-75.10 Torsi motor pada rotor dan torsi pada poros .................................... 5-85.11 Nameplate motor Induksi.................................................................. 5-85.12 Putaran motor dilihat dari sisi poros ................................................. 5-95.13 Karakteristik Torsi motor induksi ...................................................... 5-95.14 Karakteristik putaran fungsi torsi beban ........................................... 5-105.15 Karakteristik parameter efisiensi,putaran, faktor kerja dan arus beban................................................................................................ 5-105.16 Pengawatan Motor Induksi Pengasutan Langsung (DOL) ............... 5-115.17 Karakteristik Torsi, Pengasutan DOL ............................................... 5-115.18 Karakteristik Arus fungsi putaran, Pengasutan DOL ........................ 5-125.19 Pengawatan Pengasutan Resistor Stator......................................... 5-125.20 Karakteristik Torsi Pengasutan Resistor Stator................................ 5-125.21 Pengawatan Pengasutan Tegangan dengan Autotransformato....... 5-135.22 Pengawatan Pengasutan Bintang-Segitiga ...................................... 5-145.23 Karakteristik Arus Pengasutan Bintang-Segitiga.............................. 5-145.24 Karakteristik Torsi Pengasutan Bintang-Segitiga ............................. 5-155.25 Pengawatan Pengasutan Soft Starting............................................. 5-155.26 Karakteristik Arus Pengasutan Soft Starting .................................... 5-155.27 Karakteristik Torsi Pengasutan Soft Starting.................................... 5-165.28 Bentuk fisik Motor Induksi Rotor Slipring.......................................... 5-165.29 Belitan Stator dan Rotor Motor Slipring berikut Resistor pada Rangkaian Rotor............................................................................... 5-175.30 Nameplate Motor Induksi Jenis Slipring ........................................... 5-175.31 Karakteristik torsi Motor Slipring....................................................... 5-175.32 Pengawatan Motor Slipring dengan tiga tahapan Resistor .............. 5-185.33 Karakteristik Torsi dengan tiga tahapan ........................................... 5-185.34 Rangkaian Belitan Motor dua kecepatan (Dahlander)...................... 5-195.35 Hubungan Belitan Motor Dahlander ................................................. 5-195.36 Hubungan belitan Segitiga Dahlander berkutub empat (p=2) .......... 5-205.37 Hubungan belitan Bintang Ganda, berkutub dua (p=1) .................... 5-205.38 Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu Phasa ....................................................................................... 5-205.39 Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama ................... 5-215.40 Medan magnet pada Stator Motor satu Phasa................................. 5-215.41 Rotor sangkar ................................................................................... 5-215.42 Bentuk fisik Motor Kapasitor............................................................. 5-22xiii
DAFTAR GAMBAR5.43 Pengawatan Motor Kapasitor Pembalikan Putaran ......................... 5-225.44 Pengawatan dengan Dua Kapasitor ................................................ 5-235.45 Karakteristik Torsi Motor kapasitor................................................... 5-235.46 Bentuk fisik Motor Shaded Pole ....................................................... 5-235.47 Penampang Motor Shaded Pole ...................................................... 5-245.48 Komutator pada Motor Universal ..................................................... 5-245.49 Stator dan Rotor Motor Universal..................................................... 5-245.50 Motor tiga Phasa disuply tegangan satu Phasa............................... 5-25Bab 6. Mesin Listrik Arus Searah6.1 Stator Mesin DC dan Medan Magnet Utama dan Medan Magnet Bantu................................................................................................ 6-26.2 Fisik Mesin DC ................................................................................. 6-26.3 Penampang Komutator .................................................................... 6-36.4 Pemegang Sikat Arang .................................................................... 6-36.5 Kaidah Tangan Kanan ..................................................................... 6-46.6 Model Prinsip Kerja Generator DC................................................... 6-46.7 Pembangkitan Tegangan DC pada Angker ..................................... 6-56.8 a) Bentuk tegangan AC dan Slipring; dan b) Tegangan DC pada Komutator......................................................................................... 6-56.9 Prinsip pembangkitan tegangan DC ................................................ 6-66.10 Tegangan DC pada Komutator ........................................................ 6-66.11 a) Rangkaian Generator DC Penguat terpisah dan b) Penguat magnet permanen ............................................................................ 6-76.12 Karakteristik tegangan Generator Penguat Terpisah....................... 6-76.13 Rangkaian Generator Belitan Shunt ................................................ 6-86.14 Karakteristik tegangan generator Shunt........................................... 6-86.15 Karakteristik tegangan generator Shunt........................................... 6-86.16 Karakteristik Tegangan generator kompound .................................. 6-96.17 Bentuk Fisik Generator DC .............................................................. 6-96.18 Garis Netral Reaksi Jangkar ............................................................ 6-106.19 Garis medan Magnet jangkar........................................................... 6-106.20 Pergeseran Garis Netral akibat Reaksi jangkar ............................... 6-106.21 Kutub Magnet Utama dan Kutub Bantu Mesin DC........................... 6-116.22 Kutub Magnet Utama, Kutub bantu dan Belitan Kompensasi .......... 6-116.23 Rangkaian belitan jangkar, belitan kutub bantu dan belitan kompensasi ...................................................................................... 6-116.24 Arah putaran Mesin DC.................................................................... 6-126.25 Membalik arah putaran Mesin DC.................................................... 6-126.26 Aturan Tangan Kiri untuk Prinsip Kerja Motor DC............................ 6-136.27 Model kerja Motor DC ...................................................................... 6-136.28 Hubungan belitan penguat medan dan Jangkar Motor DC.............. 6-146.29 Proses pembangkitan Torsi Motor DC ............................................. 6-146.30 Pengecekan sifat elektromagnetik pada Jangkar Motor DC ............ 6-156.31 Starting Motor DC dengan Tahanan Depan jangkar........................ 6-156.32 Karakteristik arus Pengasutan Motor DC......................................... 6-15 xiv
DAFTAR GAMBAR6.33 Drop tegangan Penguat Medan Seri dan Jangkar Motor DC........... 6-166.34 Karakteristik putaran fungsi tegangan jangkar ................................. 6-166.35 Pengaturan tegangan Jangkar dengan sudut penyalaan Thyristor.. 6-176.36 Karakteristik putaran fungsi arus eksitasi ......................................... 6-176.37 Kutub bantu untuk mengatasi akibat Reaksi jangkar pada Motor DC .................................................................................................... 6-186.38 Karakteristik putaran Motor DC Seri................................................. 6-196.39 Rangkaian Motor DC Seri................................................................. 6-206.40 Rangkaian Motor DC Penguat Terpisah........................................... 6-206.41 Karakteritik putaran Motor Penguat Terpisah................................... 6-206.42 Rangkaian Motor DC Belitan Shunt.................................................. 6-216.43 Rangkaian Motor DC Belitan Kompound.......................................... 6-216.44 Karakteristik putaran Motor DC Kompound...................................... 6-226.45 Belitan Jangkar................................................................................. 6-226.46 Letak Sisi-sisi Kumparran dalam Alur Jangkar................................. 6-236.47 Prinsip Belitan Gelung ...................................................................... 6-246.48 Belitan Gelung Tunggal .................................................................... 6-266.49 Prinsip Belitan Gelombang ............................................................... 6-266.50 Belitan Gelombang Tunggal ............................................................. 6-28Bab 7. Pengendalian Motor Listrik7.1 Sistem Pengendalian terdiri rangkaian daya dan rangkaian kontrol 7-27.2 Dasar Sistem Pengaturan Otomatik ................................................. 7-27.3 Kontrol ON-OFF dengan bimetal...................................................... 7-27.4 Jenis-jenis kontak ............................................................................. 7-37.5 Bentuk fisik kontak diam dan kontak bergerak ................................. 7-37.6 Simbol dan bentuk fisik relay............................................................ 7-37.7 Relay dikemas plastik tertutup.......................................................... 7-47.8 Komponen Reed Switch ................................................................... 7-47.9 Tombol tekan.................................................................................... 7-47.10 Simbol timer dan karakteristik timer ................................................. 7-57.11 Tampak samping irisan kontaktor..................................................... 7-57.12 Simbol, kode angka dan terminal kontaktor ..................................... 7-57.13 Bentuk fisik kontaktor ....................................................................... 7-67.14 Tampak irisan Miniatur Circuit Breaker ............................................ 7-67.15 Tampak irisan Motor Control Circuit Breaker ................................... 7-67.16 Fisik MCCB....................................................................................... 7-77.17 Kontrol relay impuls .......................................................................... 7-77.18 Timer OFF delay............................................................................... 7-77.19 Diode, Varistor dan RC sebagai pengaman relay ............................ 7-87.20 Koil set-reset..................................................................................... 7-87.21 Rangkaian daya dan kontrol motor induksi ...................................... 7-97.22 Rangkaian daya dan kontrol Direct ON Line (DOL) ......................... 7-97.23 Hubungan terminal a) Bintang b) Segitiga....................................... 7-107.24 Perbandingan DOL dan Bintang Segitiga......................................... 7-117.25 Pengawatan Daya Bintang - Segitiga............................................... 7-117.26 Pengawatan kontrol bintang-segitiga ............................................... 7-12xv
DAFTAR GAMBAR7.27 Hubungan Bintang Segitiga ............................................................. 7-137.28 Nameplate motor induksi bintang segitiga ....................................... 7-137.29 Pengawatan kontrol otomatis bintang-segitiga ................................ 7-147.30 Pengawatan Daya Pembalikan Putaran Motor Induksi.................... 7-157.31 Pengawatan kontrol pembalikan putaran......................................... 7-167.32 Kontrol pembalikan motor dilengkapi lampu indikator...................... 7-167.33 Pengawatan daya dua motor bekerja bergantian ............................ 7-177.34 Pengawatan kontrol dua motor bergantian ...................................... 7-187.35 Pengaturan Selang Waktu Oleh Timer ............................................ 7-187.36 Karakteristik a) Arus Fungsi Putaran b) Torsi Fungsi Putaran......... 7-197.37 Diagram Satu Garis Instalasi Pengasutan Soft Starting .................. 7-207.38 Pengawatan soft starting a) DOL b) Bintang segitiga ..................... 7-207.39 Tata letak komponen dalam bok panel ............................................ 7-217.40 Pengawatan a) Ampermeter Switch b) Voltmeter Switch ............... 7-227.41 Pengamanan bimetal overload dan arus hubung singkat ................ 7-227.42 Pemakaian Trafo Arus CT Pengamanan Motor ............................... 7-237.43 Pengaman under voltage ................................................................. 7-237.44 Pengaman beban lebih dengan PTC/NTC....................................... 7-237.45 Instalasi Pompa Air Dengan Kendali Pressure Switch..................... 7-247.46 Instalasi Pompa Air Dengan Kendali Level Switch .......................... 7-247.47 Instalasi pompa air dgn kendali dua buah level switch .................... 7-257.48 Instalasi pompa air dgn dua pompa ................................................. 7-257.49 Pengawatan daya pengasutan resistor dua tahap........................... 7-267.50 Pengawatan kontrol pengasutan resistor dua tahap........................ 7-277.51 Pengawatan daya bintang-segitiga .................................................. 7-277.52 Pengawatan kontrol bintang segitiga dengan timer ......................... 7-287.53 Pengawatan pengasutan dengan autotransformator ....................... 7-297.54 Pengawatan kontrol autotransformator ............................................ 7-307.55 Pengawatan motor slipring dua tahap resistor................................. 7-317.56 Pengawatan motor slipring tiga tahap resistor ................................ 7-327.57 Pengawatan kontrol motor slipring................................................... 7-32Bab 8. Alat Ukur dan Pengukran Listrik8.1 Tampilan meter Digital .................................................................. 8-28.2 Meter listrik Analog ........................................................................ 8-28.3 Penunjukan meter analog dan meter digital .................................. 8-58.4 Komponen alat ukur listrik analog ................................................. 8-58.5 Dudukan poros jarum penunjuk ................................................... 8-68.6 Pola penyimpangan jarum meter analog ....................................... 8-68.7 Jenis skala meter analog ............................................................... 8-68.8 Multimeter analog .......................................................................... 8-78.9 Tampilan penunjukan digital .......................................................... 8-78.10 Prinsip kerja alat ukur digital ......................................................... 8-88.11 Tiga jenis display digital ................................................................ 8-88.12 Multimeter digital AC dan DC ........................................................ 8-88.13 Prinsip Alat Ukur Kumparan Putar ................................................ 8-9 xvi
DAFTAR GAMBAR8.14 Meter kumparan putar dengan diode penyearah ........................... 8-98.15 Prinsip alat ukur besi putar ............................................................ 8-108.16 Prinsip elektrodinamik .................................................................... 8-108.17 Pemasangan wattmeter ................................................................. 8-118.18 Pengawatan wattmeter dengan beban satu phasa ...................... 8-118.19 Prinsip Alat ukur Piringan Putar (kWHmeter) ................................ 8-128.20 kWH meter ..................................................................................... 8-128.21 Pengawatan kWH meter satu phasa dan tiga phasa ..................... 8-138.22 Tahanan seri RV pada Voltmeter ................................................. 8-148.23 Tahanan paralel ampermeter ........................................................ 8-148.24 Tahanan depan dan paralel ampermeter ...................................... 8-158.25 Batas ukur Ampermeter ................................................................. 8-158.26 Penambahan Batas Ukur meter .................................................... 8-168.28 Jenis-jenis Pengukuran Tahanan .................................................. 8-168.29 Rangkaian jembatan Wheatstone .................................................. 8-178.30 Pengembangan model Wheatstone .............................................. 8-178.31 Bentuk fisik Osiloskop .................................................................... 8-188.32 Blok diagram sistem Osiloskop ...................................................... 8-198.33 Pancaran elektron ke layar pendar CRT ....................................... 8-208.34 Pembagi tegangan 10 1 pada Probe ............................................. 8-208.35 Trigering memunculkan sinyal gigi gergaji ..................................... 8-218.36 Blok diagram Osiloskop dua kanal ................................................ 8-228.37 Blok diagram Osiloskop Digital ...................................................... 8-238.38 Sampling sinyal analog oleh ADC ................................................. 8-238.39 Mengukur tegangan DC dengan Osiloskop ................................... 8-248.40 Mengukur tegangan AC dengan Osiloskop ................................... 8-258.41 Mengukur Arus AC dengan Osiloskop ........................................... 8-268.42 Mengukur beda phasa dengan Osiloskop ..................................... 8-268.43 Mengukur sudut penyalaan TRIAC dengan Osiloskop ................. 8-278.44 Mengukur sudut penyalaan TRIAC dengan Osiloskop ................. 8-288.45 Sinyal input berbeda fasa 900 dg output ....................................... 8-288.46 Lissajous untuk menentukan frekuensi .......................................... 8-29Bab 9 Elektronika Dasar9.1 Transistor ....................................................................................... 9-29.2 Thyristor ......................................................................................... 9-29.3 Orbit atom ...................................................................................... 9-39.4 Semikonduktor Tipe N ................................................................... 9-39.5 Semikonduktor Tipe P ................................................................... 9-49.6 Sambungan PN ............................................................................. 9-49.7 Simbol dan fisik Diode ................................................................... 9-59.8 Diode Panjar Maju ......................................................................... 9-59.9 Diode Panjar Mundur ..................................................................... 9-69.10 Karakteristik Diode ......................................................................... 9-69.11 Aplikasi Diode Zener sebagai penstabil tegangan ......................... 9-79.12 Karakteristik Diode Zener .............................................................. 9-7xvii
DAFTAR GAMBAR9.13 Transistor Bipolar .......................................................................... 9-89.14 Rangkaian Dasar Transistor .......................................................... 9-89.15 Tegangan Bias Transistor NPN ..................................................... 9-89.16 Karakteristik Transistor .................................................................. 9-99.17 Fisik Transistor .............................................................................. 9-99.18 Transistor dengan Tahanan Bias .................................................. 9-109.19 Karakteristik Output Transistor ...................................................... 9-119.20 Tegangan bias Transistor .............................................................. 9-119.21 Karakteristik Input Transistor ......................................................... 9-129.22 Rangkaian Bias Pembagi Tegangan Tanpa RC ........................... 9-139.23 Rangkaian Bias Pembagi Tegangan Dengan RC ......................... 9-139.24 Rangkaian Bistable Multivibrator ................................................... 9-149.25 Diagram Waktu Bistable Multivibrator ........................................... 9-159.26 Rangkaian dan Diagram Waktu Schmitt Trigger ........................... 9-159.27 Prinsip Kerja Penguat .................................................................... 9-169.28 Karakteristik Transistor Empat Kuadran ........................................ 9-169.29 Sinyal Pada Titik-titik Pengukuran ................................................. 9-179.30 Penguatan Sinyal .......................................................................... 9-179.31 Titik Kerja Penguat Klas AB .......................................................... 9-189.32 Rangkaian Push-Pull ..................................................................... 9-189.33 Casis Transistor Dengan Isolator .................................................. 9-199.34 Bentuk Pendingin Transistor ......................................................... 9-199.35 Pemindahan Panas Pada Pendingin Transistor ............................ 9-19Bab 10. Elektronika Daya10.1 Pemanfaatan Energi Listrik ........................................................... 10-210.2 Diagram Blok Konverter Daya ....................................................... 10-310.2 Diagram Blok Konverter Daya ....................................................... 10-410.4 Thyristor ........................................................................................ 10-410.5 Simbol dan fisik Diode ................................................................... 10-510.6 a) Panjar maju (forward) dan b) panjar mundur (reverse) ............. 10-510.7 Karakteristik Diode ........................................................................ 10-610.8 Karakteristik Output Transistor ...................................................... 10-610.9 Transistor Sebagai Saklar ............................................................. 10-710.10 Tegangan Operasi Transistor sebagai saklar .............................. 10-710.11 Garis Beban Transistor ................................................................ 10-710.12 Transistor Sebagai Gerbang NAND ............................................. 10-810.13 Transistor Sebagai Penggerak Relay .......................................... 10-910.14 Bentuk Fisik & Simbol Thrystor .................................................... 10-910.15 Karakteristik Thrystor ................................................................... 10-1010.16 Nilai Batas Thrystor ...................................................................... 10-1010.17 Fuse Sebagai Pengaman Thrystor .............................................. 10-1110.18 Struktur Fisik dan Kemasan IGBT ............................................... 10-1110.19 Karakteristik Output IGBT ............................................................ 10-1210.20 Diode Setengah Gelombang 1 Phasa ......................................... 10-1210.21 Rangkaian Penyearah Jembatan - Diode .................................... 10-13 xviii
DAFTAR GAMBAR10.23 Penyearah Jembatan Dengan Filter RC ...................................... 10-1410.24 Penyearah Diode ½ Gelombang 3 Phasa .................................... 10-1510.25 Penyearah ½ Gelombang 3 Phasa Diode Terbalik ...................... 10-1510.26 Urutan Kerja Penyearah Diode 3 Phasa ½ Gelombang ............... 10-1610.27 Penyearah Jembatan Gelombang Penuh 3 Phasa ...................... 10-1710.28 Bentuk Gelombang Penyearah Penuh 3 Phasa ........................... 10-1710.29 Penyearah Terkendali ½ Gelombang ........................................... 10-1910.30 Sudut Penyalaan dan Output Tegangan DC ½ Gelombang ........ 10-1910.31 Tegangan dan Arus DC Beban Resistif ....................................... 10-1910.32 Tegangan dan Arus DC Beban Induktif ........................................ 10-2010.33 Modul Trigger Thrystor ................................................................. 10-2010.34 Penyearah Thrystor dengan Diode .............................................. 10-2010.35 Grafik Fungsi Penyalaan Gate Thrystor ....................................... 10-2110.36 Penyearah Terkendali Jembatan 1 Phasa ................................... 10-2110.37 Penyearah Thyristor ½ Gelombang 3 Phasa ............................... 10-2210.38 Grafik Pengaturan Sudut Penyalaan ............................................ 10-2310.39 Penyearah Terkendali 3 Phasa ..................................................... 10-2310.40 Bentuk Tegangan DC Penyearah 3 Phasa .................................. 10-2410.41 Urutan Penyalaan Gate-Thrystor 3 Phasa ................................... 10-2410.42 Rangkaian Pembangkit Pulsa Chip TCA785 ................................ 10-2510.43 Bentuk Gelombang Chip TCA785 ................................................ 10-2510.44 Rangkaian Daya 1 Phasa Beban DC 15 Kw ................................ 10-2610.45 Aplikasi Pengendalian putaran Motor DC .................................... 10-2610.46 Bentuk Dasar Pengendali Tegangan AC ..................................... 10-2710.47 Rangkaian Dimmer dengan TRIAC .............................................. 10-2810.48 Aplikasi IGBT Untuk Kontrol Motor Induksi 3 Phasa .................... 10-2910.49 Blok Diagram Pengaturan Kecepatan Motor DC .......................... 10-29Bab 11 Sistem Pengamanan Bahaya Listrik11.1 Grafik bahaya arus listrik .............................................................. 11-211.2 Aliran listrik sentuhan langsung .................................................... 11-211.3 Tahanan tubuh manusia ............................................................... 11-311.4a Tegangan sentuh langsung .......................................................... 11-311.4b Tegangan sentuh tidak langsung .................................................. 11-311.5 Simbol pengamanan pada nameplate .......................................... 11-411.6 Motor listrik tahan dari siraman air ................................................ 11-411.7 Motor listrik tahan siraman air vertikal dan segala arah ............... 11-411.8 Pelindung tangan dan mata .......................................................... 11-611.9a Gangguan listrik dibeberapa titik .................................................. 11-711.9b Gangguan listrik dari beban lampu ............................................... 11-711.10 Tegangan langkah akibat gangguan ke tanah .............................. 11-811.11 Peta Tindakan Pengamanan ........................................................ 11-811.12 Pengamanan dengan tegangan rendah ....................................... 11-911.13 Stop kontak khusus untuk tegangan rendah ................................ 11-911.14 Pengaman dengan trafo pemisah ................................................ 11-9xix
DAFTAR GAMBAR11.15 Pengamanan dengan selungkup isolasi ...................................... 11-1011.16 Kabel berisolasi thermoplastik ..................................................... 11-1011.17 Perlindungan pengaman stop kontak .......................................... 11-1011.18 Pengamanan dengan rintangan ................................................... 11-1111.19 Jarak aman bentangan kabel udara ............................................ 11-1111.20 Pengamanan sentuhan tidak langsung ........................................ 11-1111.21a Sistem Pembumian TN-S .......................................................... 11-1311.21b Sistem Pembumian TN-C-S ....................................................... 11-1311.21c Sistem pembumian TN-C ........................................................... 11-1311.22 Sistem Pembumian TT ................................................................ 11-1311.23 Sistem Pembumian IT .................................................................. 11-1411.24 Sistem pembumian TN-C-S digabung kawat PE ......................... 11-1411.25 Beda tegangan titik netral akibat gangguan ke tanah .................. 11-1411.26 Prinsip kerja ELCB ...................................................................... 11-1511.27 Fisik ELCB ................................................................................... 11-1611.28 Pemasangan ELCB untuk pengamanan kelompok beban .......... 11-1611.29 ELCB portabel .............................................................................. 11-1611.30 ELCB pada pembumian TN ......................................................... 11-1711.31 Pengukuran tahanan pembumian sistem TT ............................... 11-1711.32 ELCB pada sistem TT .................................................................. 11-1711.33 Pengukuran tahanan pembumian sistem IT ................................ 11-1811.34 Simbol pengamanan isolasi ganda .............................................. 11-1911.35 Isolasi ganda pada peralatan listrik .............................................. 11-1911.36 Mesin bor dengan isolasi ganda .................................................. 11-2011.37 Jarak aman pengamanan ruang kerja ......................................... 11-2011.38 Pengamanan dengan pemisahan sirkit listrik .............................. 11-2111.39 Trafo pemisah melayani dua stop kontak .................................... 11-2111.40 Pengamanan pada peralatan listrik ............................................. 11-2111.41 Pengukuran pembumian dengan megger .................................... 11-2211.42 Pengukuran tahanan isolasi ......................................................... 11-2211.43 Pengukuran tahanan isolasi lantai/dinding .................................. 11-2311.44 Pengujian sistem pembumian TN ................................................ 11-2411.45 Pengukuran tahanan pembumian ................................................ 11-2411.46 Pengukuran tahanan bumi ELCB ................................................ 11-25Bab 12 Teknik Pengaturan Otomatis12.1 Pengaturan manual tegangan pada Generator ............................ 12-212.2 Diagram blok sistem kontrol .......................................................... 12-312.3 Pengaturan tegangan secara otomatis ......................................... 12-412.4 Diagram blok sistem kontrol open-loop ........................................ 12-512.5 Diagram blok sistem kontrol closed-loop ....................................... 12-612.6 Sistem Pemanasan Air .................................................................. 12-712.7 Diagram blok sistem pemanasan air ............................................. 12-812.8 Diagram blok sistem pemanasan air secara otomatis ................... 12-812.9 Pengaturan tinggi permukaan air ................................................... 12-9 xx
DAFTAR GAMBAR12.10 Diagram blok pengaturan tinggi air .............................................. 12-912.11 Prototipe mobile robot .................................................................. 12-912.12 Kontrol otomatis pada mobile robot .............................................. 12-1012.13 Perilaku statis Generator Arus Searah ......................................... 12-1112.14 Hubungan tegangan fungsi arus ................................................. 12-1112.15 Perubahan Tegangan fungsi Arus Eksitasi .................................. 12-1212.16 Sistem PT0 ................................................................................... 12-1212.17 Model fisik PT1 ............................................................................. 12-1312.18 Respon Kontrol PT1 ..................................................................... 12-1412.19 Model Sistem Kontrol PT2 ........................................................... 12-1412.20 Respon Sistem PT2 ..................................................................... 12-1512.21 Respon kontrol PTn ...................................................................... 12-1512.22 Model Dead Time ......................................................................... 12-1612.23 Respon Kontrol Deadtime ............................................................ 12-1612.24 Kontroler dua posisi (On-Off) ....................................................... 12-1712.25 Simbol kontrol on-off .................................................................... 12-1812.26 Kontroler suhu bimetal ................................................................. 12-1812.27 Kontrol tiga posisi ......................................................................... 12-1912.28 Karakteristik dan simbol kontroler tiga posisi ............................... 12-1912.29 Karakteristik kontroler tiga posisi dengan posisi tengah nol ......... 12-1912.30 Kontrol proporsional ..................................................................... 12-2012.31 Aplikasi kontroler proporsional ..................................................... 12-2012.32 Respon kontrol proporsional ........................................................ 12-2012.33 Kontroler Integral .......................................................................... 12-2112.34 Aplikasi kontroler integral ............................................................. 12-2112.35 Kontroler Proporsional Integral ..................................................... 12-2212.36 Aplikasi Kontroler PI ..................................................................... 12-2212.37 Respon kontroler derivatif untuk sinyal step ................................. 12-2312.38 Respon kontroler derivatif untuk sinyal lereng ............................. 12-2312.39 Aplikasi Kontroler Derivatif ........................................................... 12-2312.40 Respon kontroler PD terhadap sinyal lereng ................................ 12-2412.41 Aplikasi Kontroler PD ................................................................... 12-2412.42 Respon kontroler PID terhadap sinyal step .................................. 12-2512.43 Aplikasi kontroler PID ................................................................... 12-2512.44 Karakteristik osilasi ....................................................................... 12-2612.45 Komponen elektropneumatik ........................................................ 12-2812.46 Tombol NO,NC dan toggle ........................................................... 12-2912.47 Limit switch ................................................................................... 12-2912.48 Limit switch tekanan ..................................................................... 12-3012.49 Proximity switch terpasang pada silinder ..................................... 12-3012.50 Konstruksi Relay dan kontaktor .................................................... 12-3112.51 Kontaktor dengan kontak utama dan kontak bantu ...................... 12-3212.52 Katup Magnetik ............................................................................ 12-3212.53 Batang jangkar katup magnetik .................................................... 12-3312.54 Katup magnetik 3/2 ...................................................................... 12-3312.55 Katup magnetik 5/2 ...................................................................... 12-3412.56 Katup magnetik impulse 5/2 ......................................................... 12-3412.57 Katup magnetik 5/3 ..................................................................... 12-34xxi
DAFTAR GAMBAR12.58 Silinder tunggal dengan dgn katup magnetik 3/2 ........................ 12-3512.59 Silinder operasi ganda katup 5/2 ................................................. 12-3512.60 Silinder ganda dengan katup 5/3 ................................................ 12-36Bab 13. Generator Sinkron13.1 Generator Sinkron Tiga Fasa dengan Penguatan Generator DC “Pilot Exciter”. ......................................................................... 13-313.2 Generator Sinkron Tiga Fasa dengan Sistem Penguatan “Brushless Exciter System”. ........................................................... 13-313.3 Bentuk Rotor .................................................................................. 13-413.4 Inti Stator dan Alur pada Stator ...................................................... 13-413.5 Belitan Satu Lapis Generator Sinkron Tiga Fasa ........................... 13-513.6 Urutan Fasa ABC ........................................................................... 13-613.7 Belitan Berlapis Ganda Generator Sinkron Tiga Fasa ................... 13-613.8 Diagram Phasor dari Tegangan Induksi Lilitan .............................. 13-813.9 Total ggl Et dari Tiga ggl Sinusoidal .......................................... 13-813.10 Kisar Kumparan ........................................................................... 13-913.11 Vektor Tegangan Lilitan ............................................................... 13-913.12 Diagram Generator AC Satu Fasa Dua Kutub. ............................ 13-1113.13 Diagram Generator AC Tiga Fasa Dua Kutub ............................. 13-1213.14 Kurva dan Rangkaian Ekuivalen Generator Tanpa Beban .......... 13-1313.15 Kondisi Reaksi Jangkar .............................................................. 13-1413.16 Vektor Diagram dari Beban Generator ........................................ 13-1513.17 Rangkaian Test Generator Tanpa Beban. ................................... 13-1613.18 Rangkaian Test Generator di Hubung Singkat ............................ 13-1713.19 Karakteristik Tanpa Beban dan Hubung Singkat sebuah Generator ...................................................................................... 13-1713.20 Pengukuran Resistansi DC .......................................................... 13-1813.21 Vektor Diagram Pf “Lagging” ...................................................... 13-1913.22 Vektor Arus Medan ...................................................................... 13-2013.23 Karakteristik Beban Nol, Hubung Singkat, dan Vektor Arus Medan. .......................................................................................... 13-2113.24 Diagram Potier ............................................................................. 13-2213.25 Vektor Diagram Potier .................................................................. 13-2313.26 Rangkaian Paralel Generator ...................................................... 13-2413.27 Rangkaian Lampu Berputar ......................................................... 13-2513.28 Sychroscope ................................................................................ 13-26Bab 14. Sistem Distribusi Tenaga Listrik14.1 Generator ....................................................................................... 14-214.2 Penyaluran energi listrik dari sumber ke beban ............................. 14-314.3 Distribusi Tenaga Listrik ke Konsumen .......................................... 14-414.4 Instalasi Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik ................. 14-414.5 Saluran penghantar udara untuk rumah tinggal (mengganggu keindahan pandangan) ................................................................. 14-9 xxii
DAFTAR GAMBAR14.6 Saluran kabel bawah tanah pada suatu perumahan elit ................ 14-1014.7 Situasi ............................................................................................. 14-1114.8 Denah rumah tipe T-125 lantai dasar ............................................. 14-1314.9 Instalasi rumah tipe T-125 lantai dasar .......................................... 14-1414.10 Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan Tegangan Rendah 380/220V. ......................................................................... 14-1514.11 Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan system tegangan Menengah 20KV dan Tegangan Rendah 380/220V. ...................................................................................... 14-1614.12 APP Sistem satu fasa ................................................................... 14-1714.13 APP Sistem tiga fasa .................................................................... 14-1714.14 Contoh cubicle di ruang praktek POLBAN ................................... 14-2014.15 MCB (Miniatur Circuit Breaker) .................................................... 14-2114.16 Molded Case Circuit Breaker ....................................................... 14-2214.17 ACB (Air Circuit Breaker) ............................................................. 14-2314.18 OCB (Oil Circuit Breaker) ............................................................. 14-2414.19 VCB (Vakum Circuit Breaker) ....................................................... 14-2414.20 SF6 CB (Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker) .............................. 14-2514.21 Diagram Transmisi dan Distribusi ................................................ 14-2614.22 Rangkaian macam-macam Beban Sistem 3 phasa, 4 kawat........ 14-2714.23 Macam-macam Stop Kontak ........................................................ 14-2814.24 Piranti-piranti menggunakan motor .............................................. 14-30Bab 15. Pembangkit Listrik Mikrohidro15.1 Turbin dan Generator Mikrohidro ................................................... 15-215.2 Sistem Pembangkit Listrik Mikrohidro ............................................ 15-315.3 Mengukur ketinggian jatuh air ........................................................ 15-515.4 Mengukur debit air ......................................................................... 15-615.5 Jalur pipa a) yang melingkar b) jalur memintas ........................... 15-715.6 Pipa melintas dan pembuangan air ke sungai ............................... 15-815.7 Tandon Air ..................................................................................... 15-915.8 Pemasangan Turbin dan Generator ............................................. 15-1115.9 Hubungan kontrol kelistrikan ......................................................... 15-1215.10 Electronic Load Kontroller .............................................................. 15-13xxiii
DAFTAR TABEL DAFTAR TABELTabel 1.1 Kemampuan Hantar Arus .......................................................... 1-10Tabel 1.2 Resistansi dan Konduktivitas ..................................................... 1-12Tabel 1.3 Tegangan dan arus pada Resistor............................................. 1-12Tabel 1.5 Tahanan jenis bahan ................................................................. 1-14Tabel 1.6 Koefisien temperatur bahan pada 200C..................................... 1-15Tabel 1.8 Pengukuran ............................................................................... 1-16Tabel 2.1 Permeabilitas ............................................................................. 2-12Tabel 2.2 Parameter dan rumus kemagnetan ........................................... 2-15Tabel 3.1 Harga Sesaat Tegangan Sinusoida........................................... 3-8Tabel 3.2 Harga rata-rata gelombang sinusoida........................................ 3-9Tabel 3.3 Harga efektif gelombang sinusoida .......................................... 3-10Tabel 3.4 Bentuk tegangan dan arus listrik AC. ........................................ 3-12Tabel 3.5 Tabel Nameplate Motor Induksi ................................................ 3-53Tabel 4.1 Grup rangkaian umum untuk arus putar-transformator daya..... 4-25Tabel 6.1 Notasi pengenal belitan Generator DC ...................................... 6-11Tabel 6.2 Rangkaian Motor-motor DC ....................................................... 6-19Tabel 6.3 Hubungan Sisi Kumparan dengan Lamel Belitan Gelung.......... 6-25Tabel 6.4 Hubungan Sisi Kumparan dengan Lamel Belitan Gelombang... 6-27Tabel 8.1. Besaran Sistem Internasional ................................................... 8-3Tabel 8.2. Besaran dan Simbol Kelistrikan ................................................ 8-3Tabel 9.1. Batasan Nilai Transistor............................................................ 9-10Tabel 9.2. Aplikasi Transistor .................................................................... 9-10Tabel 10.1. Jenis Penyearah Diode........................................................... 10-18Tabel 11.1. Contoh Simbol Indek Proteksi Alat Listrik .............................. 11-5Tabel 11.2. Kode IP XX ............................................................................ 11-6Tabel 11.3. Tegangan Sentuh yang aman ............................................... 11-8Tabel 11.4. Jenis Pembumian Sistem ...................................................... 11-12Tabel 11.5. Waktu pemutusan maksimum sistem TN ............................. 11-15Tabel 11.6. Penampang penghantar sistem TN ....................................... 11-15Tabel 11.7. Kemampuan ELCB pada tegangan 230V.............................. 11-16Tabel 11.8. Tahanan Pembumian RA pada Sistem TT ............................ 11-16Tabel 11.9. Waktu Pemutusan Maksimum Pada Sistem IT...................... 11-19Tabel 11.10. Nilai resistansi isolasi minimum ............................................ 11-23Tabel 11.11. Waktu pemutusan maksimum sistem TN ............................ 11-24Tabel 12.1. Contoh komponen sistem kontrol ........................................... 12-4Tabel 12.2. Istilah penting dalam sistem kontrol........................................ 12-4Tabel 12.3. Aplikasi Op-Amp Sebagai Kontroller....................................... 12-26Tabel 12.4. Perbandingan jenis kontroller untuk masing-masing aplikasi . 12-27Tabel 12.5. Parameter kontroller pendekatan Chien/Hornes/Reswick ...... 12-28Tabel 12.6. Parameter Ziegler-Nichols ...................................................... 12-28Tabel 14.1. Daya tersambung pada tegangan menengah ........................ 14-5Tabel 14.2. Daya tersambung fungsi arus primer ..................................... 14-6 xxiv.
DAFTAR TABEL Tabel 14.3. Daya tersambung fungsi Pelabur ........................................... 14-7Tabel 14.4. Daya Tersambung Tiga Phasa ............................................... 14-7Tabel 14.5. Golongan Pelanggan PLN ...................................................... 14-8Tabel 14.6. Standar Daya PLN ................................................................. 14-18xxiv.
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198