Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore PTK Iid Supriatna asli

PTK Iid Supriatna asli

Published by iidsupriatna12, 2021-08-28 02:48:21

Description: PTK Iid Supriatna asli

Search

Read the Text Version

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mengembangkan potensi yang dimilikinya agar dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain dalam kehidupannya. Pendidikan bertujuan untuk membantu para siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dengan menempuh pendidikan, seseorang dapat terhindar dari rendahnya kemampuan kognitif dan kemiskinan. Pendidikan menjadi pembeda antara seseorang dengan orang yang lainnya, dilihat dari pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Kemajuan sebuah negara dapat dilihat dari sistem pendidikannya, kualitas pendidikannya, baik dari kualitas sarana, tenaga pengajarnya maupun kualitas siswanya. Oleh sebab itu, pendidikan sangat dibutuhkan bagi manusia sebagai proses pengajaran dan pelatihan agar mencapai tujuan tersebut. Proses pengajaran yang baik harus mengacu pada kurikulum yang berlaku. Kurikulum yang saat ini diterapkan mulai jenjang SD hingga SMA adalah Kurikulum 2013. Pemberlakuan kurikulum ini berdasarkan pertimbangan untuk memperbaiki kekurangan dari kurikulum sebelumnya dan memenuhi kompetensi masa depan. Berdasarkan hal tersebut inovasi penerapan model dan metode pembelajaran dilakukan pada semua muatan pembelajaran termasuk Pendidikan Agama Islam (PAI) yang ada di pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran terpadu. Berdasarkan observasi terhadap siswa SD Salman Al Farisi Kelas VI A yang telah menggunakan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2020/2021, data hasil belajar siswa menunjukkan rata-rata yaitu 71. Sedangkan, KKM yang ditetapkan yaitu 78. 1

2 Kondisi saat ini yang sedang dihadapi oleh seluruh dunia adalah adanya wabah pandemi Covid-19. Sehingga, beberapa lini termasuk Pendidikan diharuskan untuk tetap berada di rumah sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus. Tak bisa dipungkiri ini terimbas pada dunia pendidikan. Proses belajar mengajar saat ini digunakan dengan pembelajaran dalam jaringan (daring). Siswa dan guru menggunakan teknologi sebagai media belajar. Secara tidak langsung ini berimbas pada cara siswa belajar. Karakter siswa SD yang cenderung masih menyukai bermain malah menggunakan teknologi intenet untuk bermain game. Sehingga, siswa tidak fokus belajar. Selain itu terdapat beberapa kesulitan siswa dalam mencapai ketuntasan belajar pada tema beriman kepada hari akhir. Siswa belum mampu memahami konsep belajar tersebut dilihat dari hasil belajar siswa hanya 48 % yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dari 29 anak hanya 14 siswa yang mencapai KKM. Hal itu disebabkan aktivitas belajar mengajar yang dilakukan guru belum maksimal dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Akibatnya siswa cenderung bosan dalam belajar di kelas daring. Guru cenderung menggunakan metode mengajar konvensional dengan memberikan materi dan tugas di salah satu platform, sehingga, kurang adanya interaksi dengan siswa meskipun lewat dunia maya. Model pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya, dengan menggunakan model pembelajaran maka pembelajaran tidak berpusat pada guru melainkan siswa menjadi subjek aktif belajar. Maka diharapkan pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Discovery learning merupakan suatu model pemecahan masalah yang akan bermanfaat bagi anak didik dalam menghadapi kehidupannya di kemudian hari. Menurut Ilahi (2012:374) bahwa “discovery learning ini dalam prosesnya menggunakan kegiatan dan pengalaman langsung sehingga akan lebih menarik perhatian anak didik dan memungkinkan pembentukan konsep-konsep abstrak yang mempunyai makna, serta kegiatannya pun lebih realistis”.

3 Pada model pembelajaran ini siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan pengalaman langsung dan menemukan pembentukan konsep-konsep dengan mempraktekkan langkah-langkah dalam metode ilmiah. Sehingga, hal ini dapat menstimulus kemampuan berpikir siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Berdasarkan hal permasalahan tersebut penulis tertarik membuat proposal dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Tema Beriman Kepada Hari Akhir Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (PTK di kelas VI A SD Salman Al Farisi Bandung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022)”. B. RUMUSAN MASALAH Bersadarkan hasil analisis permasalahan dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema beriman kepada hari akhir siswa kelas VI A SD Salman Al Farisi Bandung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022?” C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dibuat tujuan penelitian sebagai berikut: a. Untuk memperbaiki proses pembelajaran Tema Beriman Kepada Hari Akhir melalui Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa kelas VI A di Sekolah Dasar Salman Al Farisi Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021. b. Untuk meningkatkan hasil belajar pada Tema Beriman Kepada Hari Akhir melalui Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa kelas VI A di Sekolah Dasar Salman Al Farisi Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021.

4 D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara praktis maupun teoritis, bagi: • Praktis a. Guru 1. Dapat memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. 2. Menambah wawasan guru untuk mengembangkan kemampuan dalam menerapkan model pembelajaran, terutama model discovery learning. b. Siswa 1. Meningkatkan motivasi belajar pada siswa pada tema beriman kepada hari akhir 2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada tema beriman kepada hari akhir c. Sekolah 1) Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. 2) Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif di lingkungan sekolah. • Teoritis Memberikan wawasan ilmu dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada tentang penerapan model discovery learning.

5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning Discovery learning dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama pembelajaran berbasis penemuan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Hosnan (2014:282) discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar penemuan, siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi. Menurut Uno dan Nurdin (2012: 98) bahwa metode discovery learning adalah model yang mendorong siswa untuk aktif dimana siswa didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan atau konsep baru. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, dapat disim- pulkan bahwa discovery learning merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan berbagai konsep yang belum diketahui sebelumnya melalui pemecahan masalah secara langsung atau melalui pengalamannya sendiri. 2. Tujuan Model Pembelajaran Discovery Learning Tujuan penggunaan metode penemuan antara lain : a. Untuk memperoleh model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. b. Untuk mengaktifkan siswa belajar sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran. c. Untuk memvariasikan metode pembelajaran yang digunakan agar siswa tidak bosan. 5

6 d. Agar siswa dapat menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, dan memecahkan sendiri masalah yang dipelajari, sehingga hasilnya setia dan tahan lama dalam ingatan, dan tidak mudah dilupakan. 3. Alasan Digunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Mengapa guru memilih model Pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajarannya ? Guru menggunakan model Pembelajaran Discovery Learning karena: a. Memungkinkan untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif. b. Pengetahuan yang ditemukan sendiri melalui metode penemuan akan betul-betul dikuasai, dan mudah digunakan / ditransfer dalam situasi lain. c. Siswa dapat menguasai salah satu metode ilmiah yang sangat berguna dalam kehidupannya. d. Siswa dibiasakan berpikir analitis dan mencoba memecahkan masalah yang akan ditransfer dalam kehidupan masyarakat. 4. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Discovery Learning Syah dikutip oleh Abidin (2014: 177) menyatakan bahwa untuk mengaplikasikan model discovery learning dalam proses pembelajaran terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilaksanakan. Langkah- langkah tersebut secara umum dapat diperinci menjadi enam langkah, yaitu sebagai berikut: e. Stimulasi (Stimulation) Pada tahap ini siswa dihadapkan pada suatu hal yang menimbulkan kebingungan dan merangsang siswa untuk melakukan kegiatan penyelidikan untuk menjawab kebingungan tersebut. Kebingungan dalam diri siswa ini sejalan dengan adanya informasi yang belum tuntas disajikan oleh guru. f. Rumusan Masalah/ Identifikasi Masalah (Problem statement) Pada tahap ini siswa diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi suatu masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis.

7 g. Pengumpulan data (Data collection) Pada tahap ini siswa diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan eksplorasi, pencarian, dan penelusuran untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara, melakukan uji coba, dan sebagainya. h. Pengolahan data (Data processing) Pada tahap ini siswa diberikan kesempatan untuk mengolah data dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. i. Pembuktian (Verification) Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (jawaban sementara) yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil pengolahan data sebelumnya. j. Menarik kesimpulan (Generalization) Pada tahap ini siswa menarik kesimpulan yang akan dijadikan sebuah prinsip umum dan berlaku untuk permasalahan yang sama. Adapun Hanafiah dan Suhana (2012: 78) mengemukakan mengenai langkah dalam melaksanakan model Discovery Learning 1) Mengidentifikasi hal yang diperlukan siswa. Mencakup karakter, pengetahuan, dan keterampilan siswa. 2) Seleksi konsep yang akan dipelajari. 3) Seleksi bahan atau masalah yang dipelajari. 4) Menentukan peran yang akan dilakukan siswa. 5) Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipelajari. 6) Mempersiapkan setting kelas. 7) Mempersiapkan fasilitas yang akan diperlukan. 8) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan dan penemuan 9) Menganalisis sendiri atas data yang ditemukan. 10) Merangsang terjadinya interaksi antara siswa

8 11) Memberikan penguatan terhadap siswa agar giat dalam melakukan penemuan. 12) Memfasilitasi siswa dalam merumuskan prinsip berdasarkan hasil temuannya. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa model Discovery Learning secara garis besar memiliki lima langkah- langkah, yaitu stimulasi, rumusan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, dan pembuktian. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, dapat disintesiskan bahwa model discovery learning memiliki beberapa kekurangan, diantaranya membutuhkan kematangan mental, membutuhkan jumlah siswa yang tidak banyak, dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari metode konvensional. 5. Kelebihan dan kekurangan model Pembelajaran discovery learning a. Kelebihan model Pembelajaran discovery learning Berikut ini merupakan kelebihan-kelebihan yang dimiliki discovery learning: 1. Mendukung partisipasi aktif pembelajar dalam proses pembelajaran. 2. Menumbuhkan rasa ingin tahu pembelajar 3. Memungkinkan perkembangan keterampilan-keterampilan belajar sepanjang hayat dari pembelajar. 4. Membuat pengalaman belajar menjadi lebih bersifat personal 5. Membuat pembelajar memiliki motivasi yang tinggi karena memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan eksperimen dan menemukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. 6. Membangun pengetahuan berdasarkan pada pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh pembelajar sehingga mereka dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam. 7. Mengembangkan kemandirian dan otonomi pada diri pembelajar 8. Membuat pembelajar bertanggungjawab terhadap kesalahan- kesalahan dan hasil-hasil yang mereka buat selama proses belajar

9 9. Merupakan cara belajar kebanyakan orang dewasa pada pekerjaan dan situasi kehidupan nyata 10. Merupakan suatu alasan untuk mencatat prosedur-prosedur dan temuan-temuan - seperti mengulang kesalahan-kesalahan, sebagai suatu cara untuk menganalisis apa yang telah terjadi, dan suatu cara untuk mencatat atau merekam temuan yang luar biasa. 11. Mengembangkan keterampilan-keterampilan kreatif dan pemecahan masalah 12. Menemukan hal-hal baru yang menarik yang belum terbayang sebelumnya setelah pengumpulan informasi dan proses belajar yang dilakukan Jadi pada prinsipnya kalau ditelaah kelebihan-kelebihan di atas sebenarnya dapat digolongkan menjadi 2 bagian penting yaitu membuat pembelajar dapat mengembangkan keterampilan- keterampilan berpikir tingkat tinggi dan yang kedua dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri mereka b. Kelemahan Model Pembelajaran discovery learning Kebanyakan para peneliti bidang pendidikan mengatakan bahwa discovery learning (pembelajaran penemuan yang benar-benar murni) akan tidak berguna jika digunakan pada pembelajar pemula. Perdebatan tentang seberapa besar bantuan atau petunjuk dari guru sangat mengemuka untuk pembelajar pemula. Sementara itu kelemahan-kelemahan pada discovery learning adalah sebagai berikut: 1. Metode ini mempersyaratkan kesiapan mental, dalam arti siswa yang pandai akan memonopoli penemuan dan siswa yang bodoh akan frustrasi. 2. Metode ini kurang berhasil untuk kelas besar karena habis waktu guru untuk membantu siswa dalam kegiatan penemuannya. 3. Dalam pelajaran tertentu (misalnya IPA) fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide mungkin terbatas.

10 4. Terbentuknya miskonsepsi pada hasil pembelajaran. 5. Metode ini terlalu mementingkan untuk memperoleh pengertian, sebaliknya kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan keterampilan. 6. Metode ini kurang memberi kesempatan untuk berpikir kreatif kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi oleh guru, begitu pula proses-prosesnya dibawah pembinaannya. 6. Kerangka Berfikir Model discovery learning Berikut adalah alur kerangka berpikir penelitian tindakan kelas di kelas VIA SD Salman Al Farisi Tahun Pelajaran 2021/2022. Kondisi Guru Peserta Didik Awal Hasil belajar PAI Belum mengoptimalkan tentang tema model pembelajaran sebelumnya belum inovatif mencapai KKM Tindakan Guru/Pendidik Peserta Didik Menerapkan model Aktivitas belajar peserta pembelajaran discovery didik dalam learning karena peserta didik pembelajaran dapat terlibat aktif, menemukan menjadi meningkat, masalah kemudian antusiasme peserta didik menyelesaikannya sendiri. dalam pembelajaran Menerapkan metode meningkat eksperimen karena peserta didik dapat membuktikan sendiri melalui percobaan Kondisi Guru Peserta Didik Akhir Melaksanakan penelitian Hasil belajar peserta /analisis data / refleksi didik baik akademik maupun non akademik meningkat. Gambar 2.1 Bagan Alur Kerangka Berpikir Tindakan Refleksi Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning

11 B. HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah “Penerapan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar PAI di kelas VI A SD Salman Al Farisi tahun pelajaran 2021/2022.

12 BAB III LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Salman Al Farisi terletak di Jl. Tubagus Ismail VIII No. 42A Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong Kota Bandung. Pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya yaitu: adanya permasalahan pembelajaran yang memerlukan perbaikan dengan segera. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian adalah berbarengan dengan PPL pada PPG dalam Jabatan yaitu selama 2 bulan dari Bulan Agustus sampai September 2021. B. Subjek Penelitian Subjek dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa Kelas VIA SD Salman Al Farisi, yang berjumlah 29 orang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. C. Metodologi Penelitian 1. Sumber Data Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber: a. Nara sumber terdiri dari guru dan siswa kelas VIA SD Salman Al Farisi b. Arsip dan Dokumen Hasil Belajar Siswa. c. Hasil Pengamatan Pelaksanakaan Pembelajaran. d. Tes Hasil Belajar. 12

13 2. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi b. Pencatatan Arsip dan Dokumen c. Tes 3. Teknik Analisis Data Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan prosentase hasil belajar siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. 4. Indikator Kinerja Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis menetapkan indikator kinerja sebagai berikut: a. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kemampuan pada Tema Beriman Kepada Hari Akhir di atas nilai KKM, yaitu 78. b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 70%. 5. Prosedur Penelitian Prosedur/langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus- siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. a. Siklus I 1) Perencanaan Tindakan a) Mengumpulkan data yang diperlukan. b) Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan. c) Menyediakan media pembelajaran benda yang sesuai dengan karakteristik siswa.

14 d) Membuat instrumen observasi. e) Membuat lembar evaluasi pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan model discoveri learning pada tema beriman kepada hari akhir b) Siswa belajar PAI pada tema beriman kepada hari akhir menggunakan model discoveri learning. 3) Observasi a) Tindakan guru mengamati siswa selama proses pembelajaran. b) Menilai hasil belajar siswa dengan menggunakan alat evaluasi pembelajaran. 4) Evaluasi dan Refleksi Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan Supervisor Penelitian. Hasil evaluasi dan refleksi siklus I digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pada siklus II. b. Siklus II 1) Perencanaan Tindakan a) Mengumpulkan data yang diperlukan. b) Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model discoveri learning. c) Menyediakan media pembelajaran benda yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran. d) Membuat instrumen observasi. e) Membuat lembar evaluasi pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan model discoveri learning, lebih ditingkatkan lagi. b) Siswa belajar PAI pada tema beriman kepada hari akhir menggunakan model discoveri learning.

Observasi 15Perencanaan Observasi3) ObservasiPerencanaan a) Tindakan guru mengamati siswa selama proses pembelajaran. b) Menilai hasil belajar siswa dengan menggunakan alat evaluasiRekomendasi pembelajaran. 4) Evaluasi dan Refleksi Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan Supervisor Penelitian. Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II belum memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat dilanjutkan ke siklus III, namun jika sudah memenuhi indikator kinerja penelitian maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus III. Berdasarkan prosedur penelitian tersebut di atas, Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini: Refleksi Siklus 1 Tindakan Refleksi Siklus 2 Tindakan Gambar 3.1 Siklus 1 dan 2

16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Siklus I telah selesai dilaksanakan pada tanggal 9 – 14 Agustus 2021. Hasil pelaksanaan Siklus I secara terperinci sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan a. Penyusunan Program Pelaksanaan Pembelajaran Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran ke 1 tema Beriman kapada Hari Akhir dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi sebagai berikut: Mata Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Pelajaran Kompetensi 3.3 Memahami hikmah PAI beriman kepada hari 3.3.1 Menjelaskan akhir yang dapat Pengertian beriman membentuk perilaku Hari Akhir (C2) akhlak mulia. 3.3.2 Menjelaskan 4.3. Menunjukkan contoh Pengertian kiamat Sughro (C2) hikmah beriman 3.3.3 Menjelaskan kepada hari akhir Pengertian kiamat kubro (C2) yang dapat 3.3.4 Menguraikan dua membentuk perilaku tanda-tanda kiamat sughro (C4) 3.3.5 Menjelaskan dua tanda-tanda kiamat Kubro (C2) 4.3.1 Menentukan satu contoh akhlak mulia sebagai bukti meneladani kepada hari akhir (P5) akhlak mulia. Tabel 4.1: Program Pembelajaran 16

17 b. Menyusun bahan ajar Bahan ajar pembelajaran 2 yaitu mengenai informasi Mengenal Allah melalui beriman kepada Hari Akhir. c. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKPD) Lembar kerja siswa ini berisi tentang muatan Pendidikan Agama Islam d. Membuat media pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan yaitu power point tentang teks “Beriman Kepada Hari Akhir”. e. Menyusun instrumen penelitian Menyusun instrumen penelitian, berupa instrumen perbaikan proses pembelajaran, instrumen penilaian aktivitas siswa, instrument penilaian sikap siswa, instrumen penilaian keterampilan siswa, dan menyusun kisi-kisi beserta instrumen tes (soal) aspek pengetahuan. f. Menyusun lembar observasi Menyusun lembar observasi sikap sosial dan rubrik penilaian aspek keterampilan. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Uji Instrumen 1) Melakukan uji instrumen penelitian (test) 2) Menganalisis hasil uji coba instrumen yang valid dan reabilitas b. Tindakan Reflektif Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutupan sebagai berikut : 1) Kegiatan Pendahuluan : a) Guru memberikan salam b) Guru menanyakan kabar siswa, memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas agar siap belajar. c) Guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin doa. d) Guru melakukan apersepsi mengenai materi pembelajaran sebelumnya. (Apersepsi) e) Guru memberikan motivasi dengan tepuk semangat. (Motivasi)

18 f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu tentang menemukan informasi baru dan menguraikan dari teks bacaan tentang beriman kepada hari akhir. 2) Kegiatan Inti a) Siswa membaca teks bacaan yang berjudul “Beriman kepada Hari Akhir” dan mengamati gambar bencana alam. (Stimulasi) b) Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai isi dari teks bacaan tersebut. (Merumuskan Masalah) c) “Apakah informasi yang kalian temukan pada gambar tersebut?” d) Siswa membuat jawaban sementara bahwa ada banyak informasi dari gambar. (Merumuskan Hipotesis) e) Siswa mengamati teks bacaan untuk mencari apakah ada informasi yang terdapat dalam bacaan. (Identifikasi masalah) f) Siswa berdiskusi dengan guru dan temannya untuk menemukan informasi yang terdapat dalam bacaan untuk bahan mengumpulkan data yang digunakan. (Mengumpulkan Data) g) Siswa bertanya jawab membacakan hasil diskusinya siswa yang lain menanggapi. (Mengolah Data) h) Siswa dan guru menyimpulkan tentang Beriman kepada hari akhir. (Pembuktian) i) Siswa yang aktif reward. j) Siswa mengamati video tentang apabila bumi berhenti berputar/kiamat. (Stimulasi) k) Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi tersebut, tentang penyebab terjadinya kiamat. (Merumuskan Masalah) l) “Coba analisis video tersebut ! m) Siswa membuat jawaban sementara apabila bumi berhenti berputar. (Merumuskan Hipotesis) n) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tanda-tanda kiamat. (Identifikasi masalah)

19 o) Siswa berdiskusi dengan guru dan temannya tentang tanda-tanda kiamat sughro dan kiamat kubro (Mengumpulkan Data) p) Siswa mempresentasikan hasilnya (Mengumpulkan Data) q) Siswa dan guru menyimpulkan tentang pengertian iman kepada hari akhir, tanda-tanda hari akhir. (Pembuktian). 3) Kegiatan Penutup a) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran. b) Siswa mengerjakan soal evaluasi. c) Siswa melakukan refleksi terkait kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. d) Guru menyampaikan garis besar materi pada kegiatan pembelajaran berikutnya. e) Siswa berdoa sesudah pembelajaran selesai. f) Guru memberi salam penutup. 3. Observasi a. Observasi dilaksanakan dengan menggunakan instrumen penilaian proses perbaikan pelaksanaan pembelajaran dikelas. b. Peneliti melaksanakan observasi terhadap sikap dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran. c. Peneliti dan kolaborator melakukan diskusi mengenai penilaian hasil pembelajaran terhadap proses pembelajaran yang tadi dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan supervisor, pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada umumnya sudah baik karena guru sudah dapat mengaktifkan siswa. Siswa merasa senang dengan model discoveri learning. Siswa dapat menemukan sendiri cara mengimani hari akhir. Siswa sangat antusias mendengarkan dan mengamati penjelasan dari guru. Interaksi antara guru dan siswa terjalin dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan guru. Di samping itu, siswa juga aktif bertanya kepada guru tentang materi pembelajaran yang belum dipahami. Interaksi antarsiswa juga terjalin

20 dengan baik. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Evaluasi sudah baik untuk digunakan sebagai alat pengukuran. Beberapa hal yang perlu tingkatkan lagi dalam kegiatan pembelajaran daring yaitu: pada kegiatan awal, guru masih terasa tegang dalam membuka pembelajaran. Guru hendaknya tidak terfokus pada beberapa siswa saja. 4. Refleksi Peneliti mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan Supervisor Penelitian. Pada tahap refleksi ini diharapkan dapat menemukan kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Pada Siklus I diperoleh data yaitu nilai hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa diperoleh melalui tes tertulis. Instrument tes yang digunakan berupa isian singkat. Data hasil belajar siswa seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Data Nilai Lembar Kerja Siswa Siklus I Tanggal Pelaksanaan : 10 Agustus 2021 No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 1 Ainun Hamzah Madtari 78 85 Tuntas 2 Ajmal Aqil Aminudin 78 100 Tuntas 3 Asyraf Khairul Azam 78 90 Tuntas 4 Bellda Audrich Denifa 78 95 Tuntas 5 Bintang Sinar Galaksi 78 75 Belum Tuntas 6 Callula Putri Cahyadi 78 85 Tuntas 7 Dalil Al Maliki Ramadhan 78 90 Tuntas 8 Dhanu Budi Nirwasita 78 89 Tuntas 9 Faza Abdurrahim 78 85 Tuntas 78 80 Tuntas 10 Feyka Chiara Aisha 78 85 Tuntas 11 Ganesh Syatir Anthares Satria 78 65 Belum Tuntas 12 Ghianina Raia Deasyardi 78 100 Tuntas 13 Gibran Adzam Al Fariq Ginting 78 90 Tuntas 14 Heidi Lubna Primaputeri

21 No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 15 Khairil Al Ihsan Sholeh 78 30 Belum Tuntas 16 Maharani Bela Putri Purbadi 78 95 Tuntas 17 Muhammad Brian Haryo Nugroho 78 90 Tuntas 18 Muhammad Wildan Thareq Cahyadi 78 80 Tuntas 19 Naufal Robith Haidar 78 70 Belum Tuntas 20 Raden Deandra Nabila Ayu 78 85 Tuntas 21 Raffasya Fahlevi 78 72 Belum Tuntas 22 Raihan Ramadhan Putra Hidayat 78 100 Tuntas 23 Ravindra Zaki Nararya 78 70 Belum Tuntas 24 Razzky Rafiif Anugerah 78 100 Tuntas 25 Syaquitta Almira Heryadi Putri 78 74 Belum Tuntas 26 Viola Aneira Putri T 78 100 Tuntas 27 Yudhysya Zahrina Aisha 78 88 Tuntas 28 Yuriko Tsuruoka Fasha 78 82 Tuntas 29 Zechary Faith Setiadi 78 100 Tuntas 2450 Jumlah Rata-rata Kelas 84,48 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 30 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa ada 29 siswa, jumlah nilai 2.450, rata-rata nilai siswa 84,48, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah adalah 30. Penetitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 - 24 Agustus 2021. Hasil pelaksanaan Siklus II secara terperinci sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan Setelah peneliti membuat Rancangan Perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media pembelajaran PPT dan Google Meet yang diajukan kepada dosen dan guru pamong serta supervisor, hasil penilaian RPP yang telah dilakukan oleh dosen dan guru pamong yaitu sudah baik dan dapat dilanjutkan untuk kegiatan pelaksanaan pembelajaran. 2. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan guru untuk pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran. Berdasarkan

22 kendala dan masalah yang muncul pada siklus I, peneliti berusaha untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara: a. Guru harus menyiapkan diri baik fisik maupun mental untuk mengelola pembelajaran jarak jauh melalui media google meet. b. Pada saat pembelajaran siswa dibiasakan untuk membuka kamera, hal ini supaya terpantau dan membiasakan diri untuk berdisiplin. c. Guru memotivasi dan menarik perhatian siswa dengan menyebutkan peserta yang menang diperlombaan HUT ke- 76 RI dan Menyambut Tahun Baru Islam 1443 H. d. Pengambilan dokumen gambar tidak diketahui oleh siswa. Sebelum menyampaikan materi pembelajaran, guru mengondisikan siswa untuk siap dalam pembelajaran. Guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin berdoa, menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam pembelajaran kemudian diadakan tanya jawab tentang pembelajaran sebelumnya dibantu dengan sebuah gambar. Setelah itu, guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Pada kegiatan inti, Guru mendemonstrasikan materi melalui gambar dan video tentang fase kehidupan setelah hari akhir. Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penemuan (discovery learning). Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan/pemecahan problema yang telah ditetapkan. Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan. Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa. Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan. Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa. Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya. Akhir kegiatan pembelajaran, Meminta siswa mengemukakan hasil-hasil penemuannya yang dibubuhkan kedalam mind map dibantu oleh guru, melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan, melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan

23 penemuan dengan baik, guru mengakhiri kegiatan dan ganti pelajaran berikutnya. 3. Observasi Berdasarkan hasil pengamatan supervisor, pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada umumnya sudah baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Di samping itu, sudah ada peningkatan jika dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terutama pada pengelolaan kelas. Siswa lebih aktif, tampak senang, dan tidak merasa tertekan. Interaksi antara guru dan siswa terjalin dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh guru. 4. Refleksi Guru (peneliti) mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan Supervisor. Data yang digunakan untuk merefleksi berupa data hasil lembar kerja harian siswa pada siklus II seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Data Nilai Lembar Kerja Siswa Siklus II Tanggal Pelaksanaan : 24 Agustus 2021 No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 1 Ainun Hamzah Madtari 78 85 Tuntas 2 Ajmal Aqil Aminudin 78 100 Tuntas 3 Asyraf Khairul Azam 78 95 Tuntas 4 Bellda Audrich Denifa 78 95 Tuntas 5 Bintang Sinar Galaksi 78 79 Tuntas 6 Callula Putri Cahyadi 78 85 Tuntas 7 Dalil Al Maliki Ramadhan 78 90 Tuntas 8 Dhanu Budi Nirwasita 78 89 Tuntas 9 Faza Abdurrahim 78 85 Tuntas 78 80 Tuntas 10 Feyka Chiara Aisha 78 85 Tuntas 11 Ganesh Syatir Anthares Satria 78 78 Tuntas 12 Ghianina Raia Deasyardi 78 98 Tuntas 13 Gibran Adzam Al Fariq Ginting 78 90 Tuntas 14 Heidi Lubna Primaputeri

24 No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 15 Khairil Al Ihsan Sholeh 78 78 Tuntas 16 Maharani Bela Putri Purbadi 78 95 Tuntas 17 Muhammad Brian Haryo Nugroho 78 90 Tuntas 18 Muhammad Wildan Thareq Cahyadi 78 80 Tuntas 19 Naufal Robith Haidar 78 80 Tuntas 20 Raden Deandra Nabila Ayu 78 85 Tuntas 21 Raffasya Fahlevi 78 88 Tuntas 22 Raihan Ramadhan Putra Hidayat 78 100 Tuntas 23 Ravindra Zaki Nararya 78 79 Tuntas 24 Razzky Rafiif Anugerah 78 100 Tuntas 25 Syaquitta Almira Heryadi Putri 78 86 Tuntas 26 Viola Aneira Putri T 78 98 Tuntas 27 Yudhysya Zahrina Aisha 78 97 Tuntas 28 Yuriko Tsuruoka Fasha 78 82 Tuntas 29 Zechary Faith Setiadi 78 98 Tuntas 2570 Jumlah Rata-rata Kelas 88,62 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 78 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa ada 29 siswa, jumlah nilai 2.570, rata-rata nilai siswa 88,62, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah adalah 78. B. Pembahasan 1. Pembahasan Data Siklus Pada Siklus I data nilai tersebut dapat dikelompokan seperti berikut:

25 Tabel 4.4 Pengelompokan Nilai Siklus I Mata Pelajaran PAI Kompetensi Dasar : Memahami hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia Kelompok Nilai Jumlah Siswa Prosentase A 86 – 100 14 48,27 % B 78 – 85 8 27,58 % C 65 – 77 6 20,68 % D < 65 1 3,44 % Jumlah 29 Setelah dikelompokkan berdasarkan nilainya diketahui bahwa: a. Kelompok A yang mendapat nilai 86 – 100 ada 14 siswa, sudah tuntas. b. Kelompok B yang mendapat nilai 78 – 85 ada 8 siswa, sudah tuntas. c. Kelompok C yang mendapat nilai 65 – 77 ada 6 siswa, belum tuntas. d. Kelompok D yang mendapat nilai < 65 ada 1 siswa, belum tuntas. Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas 78 ada 22 siswa. Jadi, siswa yang sudah tuntas dalam pembelajaran hanya 18 siswa (75,86%) sedangkan yang belum tuntas ada 1 siswa (3,44%).

26 Berdasarkan data tersebut di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut: Diagram 4.1 Pengelompokan Nilai Siklus I 16 14 14 12 8 10 6 8 65 - 77 78 - 85 86 - 100 6 4 21 0 < 65 Berdasarkan hasil pengamatan/observasi dan evaluasi pembelajaran PAI untuk kompetensi dasar Memahami hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia pada Siklus I sudah ada peningkatan dibeberapa hal, diantaranya: a. Siswa sudah aktif belajar melalui google meet b. Siswa tidak ada yang mengantuk saat dijelaskan pada Memahami hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia c. Siswa tidak bosan lagi saat pembelajaran pada konsep Memahami hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia. d. Rata-rata hasil belajar siswa terjadi peningkatan sebesar 24,81% (dari 71 menjadi 88,62). Sedangkan pada Siklus II data nilai tersebut di atas dapat dikelompok seperti berikut:

27 Tabel 4.5 Pengelompokan Nilai Siklus II Mata Pelajaran PAI Kompetensi Dasar : Memahami hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia Kelompok Nilai Jumlah Siswa Prosentase A 86 – 100 16 55,17 % B 78 – 85 13 44,82 % C 65 – 77 0 0% D < 65 0 0% Jumlah 29 Setelah dikelompokkan berdasarkan nilainya diketahui bahwa: a. Kelompok A yang mendapat nilai 86 – 100 ada 16 siswa, sudah tuntas. b. Kelompok B yang mendapat nilai 78 – 85 ada 13 siswa, sudah tuntas. c. Kelompok C yang mendapat nilai 65 – 77 ada 0 siswa, belum tuntas. d. Kelompok D yang mendapat nilai < 65 ada 0 siswa, belum tuntas. Jumlah siswa yang mendapat nilai 78 ke atas ada 29 siswa. Jadi, siswa yang sudah tuntas dalam pembelajaran ini adalah 29 siswa (100%) sedangkan yang belum tuntas tidak ada (0 %). Berdasarkan data tersebut di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut: Diagram 4.2 Pengelompokan Nilai Siklus II 18 13 0 0 16 78 - 85 85 - 77 < 65 14 16 12 10 8 6 4 2 0 86 - 100 Kelompok

28 Berdasarkan hasil pengamatan/observasi dan evaluasi pembelajaran PAI untuk kompetensi dasar Memahami hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia pada Siklus I sudah ada peningkatan dibeberapa hal, diantaranya: a. Siswa sudah aktif belajar melalui google meet b. Siswa tidak ada yang mengantuk saat dijelaskan pada Memahami hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia c. Siswa tidak bosan lagi saat pembelajaran pada konsep Memahami hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia. d. Rata-rata hasil belajar siswa terjadi peningkatan sebesar 12,79% (dari 88,62 menjadi 100%). Untuk mengetahui keberhasilan dalam penelitian ini, perlu adanya perbandingan antara nilai hasil ulangan Siklus I dan Siklus II. Hal ini dapat dilihat pada tabel perbandingan hasil belajar siswa Siklus I dan Siklus II berikut ini: Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Lembar Kerja Harian Siswa Siklus I dan Siklus II No Nama Siswa Siklus I Siklus II 1 Ainun Hamzah Madtari 85 85 2 Ajmal Aqil Aminudin 100 100 3 Asyraf Khairul Azam 90 95 4 Bellda Audrich Denifa 95 95 5 Bintang Sinar Galaksi 75 79 6 Callula Putri Cahyadi 85 85 7 Dalil Al Maliki Ramadhan 90 90 8 Dhanu Budi Nirwasita 89 89 9 Faza Abdurrahim 85 85 10 Feyka Chiara Aisha 80 80 11 Ganesh Syatir Anthares Satria 85 85 12 Ghianina Raia Deasyardi 65 78 13 Gibran Adzam Al Fariq Ginting 100 98 14 Heidi Lubna Primaputeri 90 90 15 Khairil Al Ihsan Sholeh 30 78 16 Maharani Bela Putri Purbadi 95 95 17 Muhammad Brian Haryo Nugroho 90 90

29 No Nama Siswa Siklus I Siklus II 18 Muhammad Wildan Thareq Cahyadi 80 80 19 Naufal Robith Haidar 70 80 20 Raden Deandra Nabila Ayu 85 85 21 Raffasya Fahlevi 72 88 22 Raihan Ramadhan Putra Hidayat 100 100 23 Ravindra Zaki Nararya 70 79 24 Razzky Rafiif Anugerah 100 100 25 Syaquitta Almira Heryadi Putri 74 86 26 Viola Aneira Putri T 100 98 27 Yudhysya Zahrina Aisha 88 97 28 Yuriko Tsuruoka Fasha 82 82 29 Zechary Faith Setiadi 100 98 Jumlah 2450 2570 Rata-rata Kelas 84,48 88,62 Nilai Tertinggi 100 100 Nilai Terendah 30 78 Berdasarkan hasil pengamatan/observasi dan evaluasi pembelajaran PAI untuk kompetensi dasar Memahami hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia pada Siklus II sudah ada peningkatan di beberapa hal, di antaranya: a. Siswa lebih cepat memahami pelajaran PAI. b. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran. c. Semua siswa sudah tuntas dalam belajar d. Rata-rata hasil belajar siswa terjadi peningkatan Jumlah siswa yang sudah tuntas ada 29 siswa (100%), dan yang belum tuntas tidak ada (0%). 2. Pengujian Hipotesis Penelitian ini dikatakan berhasil apabila rata-rata nilai tes hasil belajar siswa Memahami hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia di nilai KKM, yaitu 6,89% dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 93,11%. Pada akhir Siklus II diperoleh data: rata-rata hasil belajar siswa 88,9 dan jumlah siswa yang

30 sudah tuntas ada 29 anak (100%), dan yang belum tuntas tidak ada (0%). Jadi, berdasarkan data pada siklus II Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan telah berhasil.

31 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mulai dari Sebelum Siklus I sampai dengan Siklus II dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Tema Beriman Kepada Hari Akhir pada Pelajaran PAI. Pada akhir Siklus II terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yaitu sebesar 12,79% (dari 88,62 menjadi 100). Jumlah siswa yang sudah tuntas ada 29 anak (100%) dan yang belum tuntas tidak ada (0%). Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan kreatifitas siswa karena dengan menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning memungkinkan untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif. Di samping itu, pengetahuan yang ditemukan sendiri melalui Pembelajaran Discovery Learning akan betul-betul dikuasai dan mudah digunakan/ditransfer dalam situasi lain, siswa dapat menguasai salah satu metode ilmiah yang sangat berguna dalam kehidupannya, siswa dibiasakan berpikir analitis dan mencoba memecahkan masalah yang akan ditransfer dalam kehidupan masyarakat.. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini maka saran-saran yang perlu penulis sampaikan yaitu: 1. Bagi Guru a. Guru hendaknya dalam melaksanakan pembelajaran pada Tema Beriman Kepada Hari Akhir menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning. b. Guru hendaknya menguasai/terampil dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran

32 2. Bagi Siswa a. Siswa harus lebih banyak belajar memperdalam ilmu keislaman, karena menjadi landasan dalam kehidupan. b. Dalam pembelajaran hendaknya siswa harus lebih berani mengemukakan pendapat dan menumbuhkan rasa ingin tahu. 3. Bagi Sekolah a. Sekolah hendaknya mendorong dan memfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan guru guna memperlancar proses pembelajaran. b. Sekolah perlu memberi kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk senantiasa mengembangkan profesinya melalui kegiatan pelatihan, penataran, ataupun forum KKG.

33 DAFTAR PUSTAKA Abidin, yunus (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulim 2013. : Refika Aditama Agip, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. : Yrama Agustina, Rina. (2016). Skripsi Penggunaan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Subtema Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi. : UNPAS Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. : Remaja Rosdakarya Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksar. Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Effendi, L. A. (2012). Pembelajaran matematika dengan model penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13 (2). Hosnan (2014). Kelebihan model discovery learning. Diakses dari halaman web tanggal 13 Oktober 2020 dari: download.portalgaruda.org/article.php?... PENGARUH%20MODEL%2 0 DISCOVERY. -- (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Ilahi, Takdir Mohammad. (2012). Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill. Yogyakarta: Diva Press. Nosalmathedu, (2012). Model pembelajaran discovery learning. Rosarina, G, Sudin, A., Sudjana, A. (2016). PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA.

34 Jurnal Pena Ilmiah. 1(1), Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. : PT. Ramaja Rosdakarya Sulipan. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. diambil dari http://www.profesiguru.com/ pdf/penelitian%20tindakan%20kelas- siln%20dan%20kti.pdf. tanggal 17 Mei 2008. Uno , Hamzah dan Nurdin, Mohamad (2012: 98). Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara Yuliana, N. (2018). Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran. 2(1). 21 – 28. Susanto, Ahmad. (2015). Teori Belajar Dan Pembelajaran Disekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Suyanto. (1996). Pedoman Penelitian TIndakan Kelas. Yogyakarata: UP35D IKIP

35 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TEMA BERIMAN KEPADA HARI AKHIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (PTK di Kelas VI A SD Salman Al Farisi Bandung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Diajukan sebagai Syarat untuk Mengikuti Lokakarya Penelitian Tindakan Kelas pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan bagi Guru PAI LPTK UIN Sunan Gunung Djati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Oleh: NAMA: IID SUPRIATNA KELAS: PAI - I 2021