Kendali MBiauytua Kendali Dr. CipRtSoUMP aNnagsuionnkaulsumo 3 Desember 2021
OUTLINE PENDAHULUAN STANDAR TATA KELOLA RUMAH SAKIT KEBIJAKAN RS ALUR PENGENDALIAN MONEV
SUMMARY PENDAHULUAN Per-31 Oktober 2021 Alokasi Operasional 1-31 Oktober 2021 (dalam Milyar) RM 85% Belanja 156,29 Pagu : 212,36 M Realisasi : 180,49 M Penerimaaan 87% Penerimaan + 4,59 M PNBP Target : 1.590 M Rawat Jalan 160,88 Capaian : 1.305 M Rawat Inap 3 Belanja Estimasi : 1.386 M PNBP (+ klaim covid belum dibayar Rp 81,4 M) Rawat Jalan 73% Rawat Pagu : 1.829,74 M Inap Realisasi : 1.342,45 M 100,1% Target : 1.028.992 Realisasi : 1.029.671 96% Target : 32.887 Realisasi : 31.616
MASALAH Jumlah Total Selisih Biaya Tindakan Pasien Tahun 2019 s/d 2021
STRATEGI KENDALI MUTU KENDALI BIAYA DI ERA JKN Verifikasi JKN Efisiensi Klaim RS Ina BPJS CBG’s CP/PPK Pasien STAF MEDIS / NON MEDIS
KEBIJAKAN KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA (KMKB) Permenkes No.71 tahun 2013
Standar Terkait Tata Kelola Rumah Sakit • Pimpinan rumah sakit mengambil keputusan terkait pengadaan sumber daya dengan mempertimbangkan dampak pada mutu pelayanan dan keselamatan pasien • Sumber daya manusia • Teknis à alat medis, sistem informasi • Kebijakan terkait pengelolaan rantai pengadaan • Prosedur pengadaan • Produksi, pengemasan, dan penyimpanan pabrik à pengiriman dan penerimaan • Prosedur penyimpanan dan distribusi di rumah sakit • Pemantauan mutu & keselamatan penerimaan, penyimpanan, dan penggunaan • Pemantauan dan evaluasi kontrak à obat/alat medis risiko tinggi
TANTANGAN KENDALI MUTU KENDALI BIAYA DI RSCM • RSUPN à Rujukan nasional • Mendapat rujukan kasus yang tdk lagi dapat ditangani RS lain ( alasan kemampuan medis, alat dan biaya) • Pertahankan bahwa RSCM melakukan layanan sesuai standar mutu • Pengendalian logistic inventory • Pengendalian belanja • Monev ketat • tim KMKB • Ka unit kerja (IF,Lab terpadu, ka KSM, BYM) • KPA, PPK, UPBJ, Komite Medik ,SPI • UMSI, KMKP
KEBIJAKAN PENGADAAN DI RSCM • Berdasarkan data penggunaan pada 3 tahun terakhir • Pemantauan penggunaan secara real-time • Penetapan buffer stock • Prosedur pengadaan gawat darurat • Kekosongan pada penyedia • Penggunaan yang meningkat melebihi (di luar) perencanaan
Pemantauan Selama Penggunaan Penetapan buffer stock di unit layanan Pemantauan volume dan mutu di unit layanan Pengajuan kebutuhan ke Gudang sesuai dengan ketersediaan dan kebutuhan, dan jika ada kerusakan Pengusulan pengadaan sesuai kebutuhan secara real- time kepada unit pengadaan (di luar perencanaan) Penggunaan ketersediaan (buffer stock) di Gudang hingga pengadaan terpenuhi
Pengendalian Penggunaan Obat/Alat (Bahan) Medis Habis Pakai di RSCM • Penyusunan Panduan Praktik Klinik dan Clinical Pathway • Pemantauan kepatuhan terhadap Panduan Praktik Klinik dan Clinical Pathway • Kebutuhan pemberian layanan di luar alur Panduan Praktik Klinik dan Clinical Pathway à Persetujuan berdasarkan pengkajian Kasus Sulit/Kompleks di tingkat Kelompok Staf Medis (KSM) à Persetujuan berdasarkan pengkajian Kasus Sulit/Kompleks di tingkat Direksi à melibatkan keseluruhan direksi, tim layanan, tim penunjang, mutu & keselamatan, tim KMKB, anggaran
Pengendalian Penggunaan Obat dan Alat (Bahan) Medis Habis pakai di RSCM • Penggunaan obat/alat medis dengan biaya tinggi dan/atau tidak dipenuhi oleh pihak asuransi à Konfirmasi sebelum penggunaan kepada Tim Kendali Mutu Kendali Biaya Rumah Sakit • Pengadaan pelayanan overpagu à Persetujuan pemberian layanan berdasarkan pengkajian oleh Komite Medis Rumah Sakit Data Jan – Sep 2021 Jumlah pengusulan: 257 kasus, rerata 28 kasus (10 – 46/bulan) Jumlah Tindakan yang dilaksanakan: 164 kasus
Tim Kendali Mutu Kendali Biaya (KMKB) RSCM • Tim yang melakukan kendali mutu kendali biaya pelayanan jaminan kesehatan nasional di instalasi2 pelayanan baik di instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, ruang operasi maupun di unit penunjang
Tugas Tim KMKB RSCM • Merumuskan kebijakan implementasi kendali mutu kendali biaya • Melakukan monitoring dan evaluasi implementasi kendali mutu kendali biaya sesuai tugas pokok dan fungsi • Membuat laporan monitoring dan evaluasi implementasi KMKB kepada Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
Program KMKB Farmasi RSCM • Peresepan obat sesuai Formularium Nasional untuk pasien JKN --- Restriksi FORNAS • Peresepan obat non kronis di rawat inap dan rawat jalan • Kendali penggunaan antibiotik • Kendali penggunaan BMHP & AMHP • Efisiensi Produksi Obat dan Aseptic Dispensing • Strategi pengadaan yang terkendali
PERSENTASE LAYANAN FORMULARIUM NASIONAL 2019-2021 98% 96% 94% 92% 90% 88% 86% 84% Analisis Rerata persentase kepatuhan penggunaan obat sesuai Formularium Nasional RSCM tahun 2019-2021 cenderung menurun, dan penurunan terus terjadi sejak Mei 2020, dengan titik terendah terjadi pada bulan bulan Juli 2021. Penyebab penurunan capaian presentase ini sangat berhubungan dengan pandemic Covid-19 yang terjadi pada Maret 2020, dan terjadinya second wave Covid-19 di Indonesia pada bulan Juli 2021 menguatkan pernyataan ini. Beberapa terapi terstandar indikasi Covid-19 yang ada dalam Panduan Praktik Klinik (PPK) belum ada dalam Formularium Rumah Sakit maupun Formularium Nasional, seperti obat anti virus (Remdesivir, Favipiravir), obat simptomatis (Ibuprofen, Codipront, Ambroxol yang Non Fornas), termasuk obat donasi. Sehingga, tingginya pasien Covid-19 yang berobat di rumah sakit akan menurunkan persentase penggunaan obat1F6ormularium Rumah Sakit maupun Formularium Nasional. Jan-19 FMearb--1199 MAapyr--1199 Jun-19 Jul-19 Aug-19 Sep-19 Oct-19 Nov-19 Dec-19 Jan-20 Feb-20 Mar-20 MAapyr--2200 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 MAapyr--2211 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 Nov-21 Dec-21
RERATA OBAT NON KRONIS PASIEN RAWAT JALAN DI RSCM 2020-2021 Rp160.000Rerata Obat Non Kronis per Pasien Limit Non Kronis Rp140.000 Januari 2020 Rp120.000 Februari 2021 Rp100.000 Maret Linear (2020) Linear (2021) Rp80.000 April Rp60.000 Mei Rp40.000 Juni Rp20.000 Juli Agustus Rp0 September Oktober November Desember Bulan 17
PERBANDINGAN RERATA RUPIAH PENGGUNAAN OBAT NON KRONIS PER PASIEN DI 10 SATELIT RAWAT JALAN 2017-2020 200.000 Mar-17 Sep-17 Apr-18 Oct-18 May-19 Dec-19 Jun-20 Jan-21 Jul-21 Rerata Linear (Rerata ) 150.000 100.000 50.000 - Aug-16 Januari 2017 Desember 2020
PERSENTASE NILAI OBAT DAN ALKES TERHADAP BIAYA PERAWATAN RAWAT INAP TAHUN 2021 23,5% 23,0% 22,5% 22,0% 2021 Linear (2021) 21,5% 21,0% 20,5% JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI 19
NILAI EFISIENSI PRODUKSI OBAT DAN ASEPTIC DISPENSING BULAN TAHUN 2019 TAHUN 2020 Januari 510.561.848 235.557.127 Februari 413.843.824 258.167.449 Maret 306.010.077 223.541.716 April 292.243.054 263.622.631 322.892.715 242.445.451 Mei 309.305.265 252.379.379 Juni 394.256.734 245.344.668 Juli 295.582.828 258.997.847 Agustus 242.123.232 368.518.194 September 233.377.208 311.913.526 Oktober 416.878.981 344.508.665 November 340.275.831 207.180.806 Desember 4.077.351.597 3.212.177.460 (penurunan karena Total pandemi)
Produk Inovasi Instalasi Farmasi 2019/2020 Valgancyclovir Oral Solution (60mg/ml) (2019) Tacrolimus Oral Solution (0,5mg/ml) (2020) Tissue desinfektan (2020)
Centre of Excellence Pelayanan Kefarmasian Dispensing Sediaan Obat Steril
Pelatihan Aseptik Dispensing di RSCM
Kendali Mutu Pemeriksaan Instalasi Laboratorium Terpadu RSCM
KENDALI MUTU LABORATORIUM 1. Program Pemantapan Mutu 2. Program Pemantapan Mutu 3. Akreditasi Internal Eksternal Laboratorium • Semua parameter • Semua parameter • JCI (AOP 5) pemeriksaan laboratorium pemeriksaan laboratorium • ISO:15189 (khusus dilakukan QC harian à dilakukan PME à diketahui deteksi potensial kesalahan posisi laboratorium kita Laboratorium pada pemeriksaan diantara laboratorium lain Klinik) laboratorium. yang memiliki alat, metoda, dan reagen yang sama • Harmonisasi antar laboratorium
Pemantapan Mutu Internal (PMI) Semua parameter pemeriksaan laboratorium dilakukan QC harian à deteksi potensial kesalahan pada pemeriksaan laboratorium.
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL (PME)
SERTIFIKAT AKREDITASI
Kendali Biaya Pemeriksaan Instalasi Laboratorium Terpadu RSCM
Kendali Biaya Laboratorium Pasien Rawat Jalan RSCM 1. Pengawasan biaya pemeriksaan laboratorium pasien rawat jalan • Evaluasi data biaya pasien 2. Mendorong DPJP melakukan CPOE (Computerized Physician Order Entry) • Keuntungan CPOE • Paperless • Hasil pemeriksaan lab bisa langsung terlihat di komputer • Menghindari penambahan tes oleh pasien saat menggunakan kertas formulir permintaan • Pengawasan permintaan laboratorium yang tidak sesuai diagnosis • Pemilihan tes berdasarkan skala prioritas sesuai PPK/ Clinical Pathway • Mencegah permintaan tes ganda dalam waktu singkat • Pengedalian tes laboratorium yang mahal
PENGAWASAN BIAYA PEMERIKSAN LAB PASIEN RJ Contoh : Pengawasan Biaya Lab per Pasien di Rawat Jalan, Maret-Mei 2019 Persentase Berdasarkan Jumlah Pasien 7% 40% ≤ Rp 200.000 16% Rp 200.001 - Rp 500.000 Rp 500.001 - Rp 1.000.000 37% > Rp 1.000.000 Jumlah Total Pasien : 20.666 Didapatkan data bahwa pada bulan Maret – Mei 2019 : - Biaya pemeriksaan laboratorium per-pasien di Poliklinik Rawat jalan sebesar 500.000 -1.000.000 à melebihi pagu perpasien rawat jalan à tindak lanjut
Take home message • Management RS penting melakukan program KMKB namun tetap mengutamakan keselamatan pasien , bukan karena alasan biaya semata • Kebijakan RS dalam KMKB harus di cascading sampai tahap implementasi • dapat dilakukan monev secara transparan dan akuntabel
TERIMA KASIH
Search
Read the Text Version
- 1 - 34
Pages: