["MAKSUD & TUJUAN (4) b) Fase Time Out Fase Time Out adalah fase sebelum dilakukan insisi kulit dengan semua anggota tim hadir dan diberi kesempatan memberikan konfirmasi tentang tindakan bedah yang akan dilakukan. c) Fase Sign Out Fase Sign Out adalah fase meninjau operasi yang telah dilakukan dan sebelum dilakukan penutupan atau penjahitan akhir pada pasien. Pada fase sign out dipastikan tidak ada instrumen, kasa, spon ataupun bahan medis lain yang tertinggal dalam tubuh pasien. Dilakukan penghitungan seluruhnya sesuai kondisi awal. Seluruh proses tersebut didokumentasikan di rekam medik pasien dengan menggunakan format Surgical Safety Checklist seperti yang diterbitkan WHO.","MAKSUD & TUJUAN (5) 5) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Klinik menetapkan prosedur cuci tangan dengan berpedoman pada WHO yaitu cuci tangan 6 (enam) langkah dan 5 (lima) saat (momen). Publikasi secara jelas langkahlangkah dan saat harus dilakukan kebersihan tangan (hand hygiene) menjadi penting bagi pengunjung, pasien dan staf klinik. Pemberian pelatihan cuci tangan yang benar pada staf, pasien dan pengunjung menjadi salah satu program kerja dalam upaya pengurangan risiko infeksi di klinik. 6) Mengurangi risiko cedera karena pasien jatuh Kejadian cedera karena pasien jatuh pada fasilitas kesehatan dapat terjadi pada rawat jalan maupun rawat inap. Klinik menetapkan prosedur untuk mengurangi risiko jatuh selama proses pelayanan dan asuhan pasien. Klinik bertanggung jawab untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko jatuh yang ada pada pasien dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap risiko jatuh. Klinik dapat menggunakan instrumen dalam pencegahan dan asesmen risiko jatuh seperti skala Morse untuk pasien dewasa dan Humpty Dumpty untuk pasien anak","PMKP 2 (SASARAN KESELAMATAN PASIEN) Elemen Penilaian 1. Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum intervensi kepada pasien sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (O,W) 2. Tersedia bukti pelaksanaan komunikasi efektif yang didokumentasikan di rekam medik pasien. (D) 3. Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat resiko tinggi. (O) 4. Penandaan sisi operasi\/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan yang didokumentasikan di rekam medik pasien. 5. Tersedia bukti pelaksanaan Surgical Safety Checklist yang didokumentasikan di rekam medis pasien. 6. Ada media informasi penerapan kebersihan tangan sesuai ketentuan WHO. 7. Ada prosedur yang ditetapkan klinik dalam mencegah pasien cedera karena jatuh. 8. Ada bukti implementasi langkah-langkah pencegahan pasien jatuh.","SASARANKESELAMATAN PASIEN","Sistem Keselamatan Pasien Standar 7 Langkah Keselamatan Keselamatan Pasien Pasien Sumber daya Manajemen Risiko PMK 11 TAHUN 2017 TTG KESELAMATAN PASIEN","Elemen Penilaian SKP 1 Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum intervensi kepada pasien sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.","","","Elemen Penilaian SKP 2 Tersedia bukti pelaksanaan komunikasi efektif yang didokumentasikan di rekam medik pasien.","KOMUNIKASI EFEKTIF CAP\/STEMPEL","","Elemen Penilaian SKP 3 Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat risiko tinggi.","","PENGELOLAAN KEAMANAN OBAT Label Obat High Alert dan LASA Obat LASA yang Obat LASA yang sudah diberi label sudah diberi label Obat High Alert di lemari pendingin","Elemen Penilaian SKP 4 Penandaan sisi operasi\/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan yang didokumentasikan di rekam medik pasien.","Site Marking yang dimaksud adalah tindakan pemberian tanda identifikasi khusus untuk penandaan sisi kanan atau kiri pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dengan prosedur yang tepat dan benar. Prosedur site marking harus dilakukan oleh dokter operator dengan penandaan sebagai berikut: \u2022dan tanpa inisial nama dokter bedah \u2022pada sisi lokasi operasi dalam penandaan \u2022penandaan dilakukan pada semua kasus mencakup lateralitas (kanan- kiri), multiple struktur ( jari tangan, jari kaki, lesi)","","Elemen Penilaian SKP 5 Penandaan sisi operasi\/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan yang didokumentasikan di rekam medik pasien.","","Elemen Penilaian SKP 6 Ada media informasi penerapan kebersihan tangan sesuai ketentuan WHO.","","ADA Media Informasi Kebersihan Tangan","Elemen Penilaian SKP 7 Ada prosedur yang ditetapkan klinik dalam mencegah pasien cedera karena jatuh.","Contoh regulasi pada RISIKO JATUH","PENILAIAN RISIKO JATUH","Elemen Penilaian SKP 8 Ada bukti implementasi langkah-langkah pencegahan pasien jatuh.","BUKTI IMPLEMENTASI LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN PASIEN JATUH","Standar 2.3 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PMKP 3","PMKP 3(PENCEGAHAN DAN PENGENDALIANINFEKSI) Gambaran Umum \u25aa Klinik melakukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). \u25aa PPI dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan. \u25aa Penanggung jawab klinik menunjuk koordinator atau penanggungjawab PPI untuk penerapan PPI sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. \u25aa Klinik membuat identifikasi resiko setiap tahun di akhir tahun sebagai dasar rencana penerapan pencegahan dan pengendalian risiko infeksi di tahun berikutnya.","PMKP 3(PENCEGAHAN DAN PENGENDALIANINFEKSI) Maksud dan Tujuan \u25aa Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan faktor penting dalam mendukung upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien klinik. \u25aa Klinik Menyusun dan melaksanakan program PPI sesuai dengan pelayanan dan resiko infeksi yang ada. \u25aa Penanggung jawab klinik menetapkan dan melaksanakan program PPI sesuai dengan pelayanan dan risiko yang ada di klinik yang meliputi: Kewaspadaan Isolasi (Kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi), Bundles, Survailans, Pendidikan dan pelatihan, Penggunaan anti mikroba yang bijak\u2019","Lanjutan Maksud dan Tujuan \u25aa Beberapa program PPI tersebut dapat dijadikan indikator mutu klinik yang diukur, dievaluasi dan dilaporkan secara berkala kepada pemilik dan penanggungjawab klinik. \u25aa Petugas yang melakukan monitoring dan evaluasi implementasi PPI di klinik minimal telah mendapatkan pelatihan PPI dasar.","PMKP 3(PENCEGAHAN DAN PENGENDALIANINFEKSI) Elemen Penilaian 1) Klinik menetapkan kebijakan dan prosedur PPI di klinik. (R) 2) Ditetapkan program PPI di klinik. (R) 3) Ada petugas yang kompeten yang bertanggung jawab melaksanakan, monitoring, mengevaluasi implementasi PPI di klinik serta melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkala dan terdokumentasi. (R,D,O) 4) Tersedia bukti sarana kebersihan tangan dan staf klinik mampu mempraktekkan langkah langkah kebersihan tangan. (O,W,S) 5) Tersedia bukti pelaksanaan program PPI di klinik. (D,O,W)","referensi","EP1 R Klinik menetapkan kebijakan dan prosedur PPI di klinik. (R)","EP1 Contoh-contoh Regulasi PPI","SPO yang perlu dipersiapkan oleh fasilitas Kebijakan yang perlu dipersiapkan oleh fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan antara lain: kesehatan adalah : a. Kewaspadaan standar: \u25aa Kebersihan Tangan \u25aa Kebijakan tentang pendidikan dan pelatihan PPI sekaligus \u25aa Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan, pengembangan SDM di tim PPI. masker,kaca mata\/pelindung mata,perisai wajah, gaun, apron, sepatu bot\/sandal \u25aa Kebijakan tentang pendidikan dan pelatihan untuk seluruh petugas di tertutup Fasilitas pelayanan kesehatan. \u25aa Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien \u25aa Kebijakan tentang kewaspadaan isolasi meliputi kewaspadaan standar \u25aa Pengendalian Lingkungan dan kewaspadaan Transmisi termasuk kebijakan tentang penempatan \u25aa Penatalaksanaan Limbah pasien. \u25aa Penatalaksanaan Linen \u25aa Perlindungan Petugas Kesehatan \u25aa Kebijakan tentang PPI pada pemakaian alat kesehatan dan tindakan \u25aa Penempatan Pasien operasi. \u25aa Higiene Respirasi\/Etika Batuk \u25aa Praktek Menyuntik Yang Aman \u25aa Kebijakan tentang kesehatan karyawan. \u25aa Kebijakan tentang pelaksanaan surveilans. b. Kewaspadaan berdasarkan transmisi: \u25aa Kebijakan tentang penggunaan antibiotik yang bijak. kontak, droplet, airborne \u25aa Kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yang melibatkan tim PPI. \u25aa Kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana prasarana. \u25aa Kebijakan penanganan kejadian luar biasa. \u25aa Kebijakan tentang pelaksanaan audit PPI. \u25aa Kebijakan tentang pengkajian risiko di fasilitas pelayanan kesehatan.","EP2 R Ada Program PPI Ditetapkan program PPI di klinik. (R)","SISTEMATIKA PROGRAM PPI","EP2 1) Kewaspadaan standar yang terdiri atas: Kewaspadaan a) kebersihan tangan; Isolasi PROGRAM PPI b) penggunaan apd; DI KLINIK c) Dekontaminasi dan sterilisasi peralatan perawatan pasien; d) pengendalian lingkungan; e) pengelolaan limbah; f) penatalaksanaan linen; g) perlindungan kesehatan petugas; h) penempatan pasien; i) etika batuk dan bersin; j) praktik menyuntik yang aman 2) Kewaspadaan berdasarkan transmisi yaitu: a) kewaspadaan transmisi kontak; b) kewaspadaan transmisi droplet; dan c) kewaspadaan transmisi udara (airbone). 3) Bundles 4) Survailans 5) Pendidikan dan pelatihan 6) Penggunaan anti mikroba yang bijak","EP1 Perencanaan 5 Tahunan PPI selanjutnya diintegrasikan dengan Rencana 5 tahunan Matrix Perencanaan PPI (Rencana 5 Tahunan) Klinik DITINDAKLANJUTI OLEH PEMILIK","HAIs Masalah Mortalitas Biaya HH Morbiditas Tuntutan APD VAP, IAD hukum Limbah IDO, ISK Lingkungan PPRA Peralatan Perawatan Ps Penanganan Linen Kes. Karyawan Penempatan Pasien Etika batuk Penyuntikan yang aman Praktil lumbal punksi Menerapkan Airborne Bundles of Droplet Contact HAIs Komite PPI Audit Tim PPI ICRA IPCN\/Koor PPI IPCN\/KOORD PPI\/ TIM PPI","EP2 Perencanaan 5 Tahunan PPI selanjutnya diintegrasikan dengan Rencana 5 tahunan Matrix Perencanaan PPI (Rencana 5 Tahunan) Klinik DITINDAKLANJUTI OLEH PEMILIK","Penentuan Ranking Risiko POA (Plan of Action)","ICRA PADA PELAYANAN POTENSIAL RIKS\/ PROBABILITY IMPACT CURRENT S PROBLEM SYSTEM K O Prioritas 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 32 1 R Petugas menggunakan 3 3 4 36 II APD masih belum sesuai indikasi Sarana Kebersihan 4 3 2 24 III tangan belum terpenuhi secara rutin Kebersihan Tangan 4 3 4 48 I belum dipatuhi oleh 2 3 3 18 IV petugas Penyuntikan yang aman belum semua petugas melakukan sesuai standar","Membuat Plan Of Action (rencana kegiatan) TUJUAN STRATEGI PROGRESS \/ KHUSUS EVALUASI ANALISIS TUJUAN UMUM PRIORITAS SKOR POTENSIAL RISK\/MASLA H KELOMPOK RISIKO NO 1 HAISs Kebersihan 48 1 Mengurangi 1. Semua 1. Memenuhi sarana Bulanan, RENCANA BULAN tangan belum dipatuhi oleh resiko petugas kebersihan tangan di Triwulan, Feb 2023: petugas terjadinya sudah kesehatan infeksi silang paham area pelayanan semester dan 1. Koordinasi akibat ketidak tentang Membersikan edukasi tahunan pemenuhan patuhan kebersihan 2. dan pelatihan tentang sarana kebersihan kebersihan kebersihan tangan tangan tangan tangan 3. Melakukan audit 2. Edukasi tentang 2. Tingkat kepatuhan kebersihan Hand Hygiene kepatuhan tangan kepada seluruh terhadap petugas secara kebersihan bertahap dalam 1 bulan tangan baik > 85 %","Dokumen pelaksanaan program PPI dan monitoring, serta evaluasi implementasi PPI di D klinik, dan melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkala Bukti Monitoring Bukti Evaluasi Implementasi Bukti Diklat PPI Bukti Sosialisasi","Tabel rencana dan monitoring Program PPI di FKTP","Lembar Monitoring dan Evaluasi Fasilitas Kebersihan Tangan","",""]
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120