UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI LITERASI DIGITAL Fiya Janati1, Diana Safitri2, Muhammad Rizqi Ramadhani3, Anisa4 IAIN PEKALONGAN [email protected] , [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRAK Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis upaya meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar di masa pandemi Covid-19 melalui literasi digital. Telaah artikel ini menggunakan studi literatur (literature review) yaitu dengan mengumpulkan data-data atau sumber- sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat, dalam telaah ini menggunakan jurnal nasional, jurnal internasional dan buku yang berkaitan dengan fokus pembahasan. Dari beberapa jurnal tersebut dapat diketahui literasi merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Namun rata- rata minat baca siswa di Indonesia masih perlu untuk ditingkatkan. Adapun faktor yang mempengaruhi minat baca siswa yakni terdiri dari dua faktor baik internal maupun eksternal. Terlebih saat ini dengan adanya pandemi Covid-19 bahwa proses pembelajaran mengalami perubahan yang semula dilakukan secara tatap muka, kini pembelajaran dilakukan secara daring. Sehingga secara tidak langsung siswa mengalami keterbatasan dalam mendapatkan bahan bacaan secara fisik. Dan layanan literasi digital dianggap cukup efektif untuk meningkatkan minat baca siswa di masa pandemi Covid- 19. Hal itu bisa dilihat dari mayoritas siswa lebih senang membaca melalui layanan literasi digital karena banyak informasi yang bisa diperoleh dengan mudah. Namun dalam penggunaan layanan literasi digital di masa pandemi Covid-19 ini perlu adanya kerjasama antara orangtua dan siswa. Kata kunci: literasi digital, minat baca, pandemi Covid-19. SEMAI | 51
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR Dewi Qonitatin1, Ida Karomatul Zulfa2, Mir’atul Hany3, Quni’ Muizzah Safitri4 Institut Agama Islam Negeri Pekalongan Email : [email protected], [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak : Inovasi pembelajaran merupakan hal penting dalam merangsang siswa untuk semangat dalam pembelajaran. Banyak inovasi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk menunjang proses pembelajaran siswa. Hal ini merupakan upaya mengembangkan potensi siswa guna meningkatkan kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia. Salah satu caranya dengan menggunakan permainan tradisional gobak sodor. Anak- anak yang memiliki kecerdasan kinestetik lebih mudah dalam merespon suatu pembelajaran menggunakan komunikasi nonverbal dalam bentuk gesture (gerak tubuh). Oleh karena itu permainan tradisional gobak sodor ini dapat menjadi alternative dalam melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui peningkatan kecerdasan kinestetik siswa sekolah dasar melalui permainan tradisional gobak sodor. penelitian ini membahas mengenai potensi yang harus dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya termasuk kecerdasan kinestetik. Kata Kunci : Kecerdasan Kinestetik, Sekolah Dasar, dan Permainan Tradisional SEMAI | 52
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN BILANGAN DESIMAL DENGAN METODE LATIS Nailissa’adah1*, Juwita Rini2 1MI Salafiyah Tanjung Tirto Pekalongan 2IAIN Pekalongan *e-mail: [email protected] Abstrak: Kualitas pendidikan Indonesia menempati peringkat ke-72 dari 77 negara sesuai dengan hasil survei yang dikeluarkan oleh PISA. Hasil penelitian PISA menyebutkan bahwa Indonesia mendapatkan angka 371 untuk kategori membaca, 379 untuk matematika dan 396 untuk sains. Kemampuan matematika yang rendah terjadi karena siswa di sekolah menganggap matematika adalah pelajaran sulit dan tidak menarik, sehingga berdampak pada rendahnya output siswa dalam penguasaan materi matematika. Dalam materi perkalian, siswa menggunakan metode bersusun dan mengalami kesulitan pada bilangan desimal. Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai KKM. Peneliti menerapkan metode latis untuk meningkatkan hasil belajar pada materi perkalian bilangan desimal. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan pengalaman baru dalam belajar matematika, mempermudah memahami materi perkalian dan agar mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) pada siswa kelas V MI Salafiyah Tanjung Tirto Pekalongan yang berjumlah 23 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan tes evaluasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar dengan ketuntasan belajar 75%. PTK yang dilaksanakan oleh peneliti di MI Salafiyah Tanjung melalui tahapan-tahapan yang disebut siklus. Siklus ini digunakan untuk mengetahui peningkatan ketercapaian hasil belajar siswa. Pada penelitian ini dilakukan tindakan siklus I dan siklus II. Pada siklus 1 diperoleh nilai tertinggi 90, terendah 50, yang paling banyak diperoleh 70, dan rata-rata kelas 69,13. Tingkat ketuntasan belajar siswa adalah 69,57%. Pada siklus 2, hasil yang diperoleh siswa adalah nilai tertinggi 100, terendah 60, yang paling banyak diperoleh 80 dan rata-rata kelas 82,17. Tingkat ketuntasan siswa adalah 86,96%. Penerapan metode latis pada materi perkalian bilangan desimal terbukti dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Salafiyah Tanjung Tirto Pekalongan dengan prosentase peningkatan dari siklus I ke sikluas II 17,39%. SEMAI | 53
Kata Kunci: Hasil Belajar Matematika, Perkalian Bilangan Desimal, Metode Latis. UPAYA GURU DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPS DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI MI WALISONGO KEBARAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN Refi Mariska IAIN Pekalongan Abstrak Guru merupakan poros utama pendidikan untuk menjadi penentu kemajuan suatu negara di masa depan. Secara umum, tugas guru yakni memberikan wawasan atau mengajarkan ilmu kepada siswa siswi agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam masing-masing bidang pelajaran. Selain itu guru juga mempunyai tanggung jawab dalam mendidik siswa agar mempunyai sikap dan tingkah laku yang baik, entah dalam lingkungan sekolah, rumahan ataupun dalam lingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media permainan ular tangga dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar untuk mengatasi kejenuhan siswa. Salah satu masalah pendidikan yaitu minimnya sarana dan prasarana sehingga seorang guru dituntut untuk sekreatif mungkin dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas, seperti mengembangkan media pembelajaran. Salah satunya media pembelajaran yang menarik dan mengatasi kejenuhan seorang siswa dalam kegiatan belajar yakni pembelajaran berbasis permainan ular tangga dalam pembelajaran IPS ini. Sehingga ketika anak datang ke sekolah ia tidak akan merasa bosan dan ketika pulang pun anak akan merasa senang. Kata kunci: Mengatasi Kejenuhan, Media Pembelajaran SEMAI | 54
IMPLEMENTASI METODE PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VA DI SD MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Fatmawati Nur Hasanah*, Santika Lya Diah Pramesti1, & Amanah2 *,1,2IAIN Pekalongan [email protected] Abstrak: Mata pelajaran matematika membekali kemampuan berpikir yang kritis, analitis, logis, sistematis serta kemampuan kerja sama bagi setiap peserta didik. Namun, masih ada penggunaan metode pembelajaran yang belum bisa menjadikan siswa lebih kreatif dan berpikir kritis. Seorang guru harus memikirkan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan menerapkan metode problem solving dalam pembelajaran matematika. Implementasi metode problem solving dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktivitasnya tidak didominasi oleh guru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di SD Muhammadiyah Kajen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi metode problem solving dalam pembelajaran matematika siswa kelas VA di SD Muhammadiyah Kajen meliputi: persiapan sebelum mengajar, pelaksanaan implementasi metode problem solving dalam pembelajaran matematika, dan evaluasi. Adapun kendala guru dalam mengimplementasikan metode problem solving antara lain: ketika bekerjasama dalam kelompok hanya beberapa siswa yang terlihat menonjol dalam diskusi, dan implementasi metode problem solving memerlukan waktu yang lebih lama. Solusi dari kendala guru dalam mengimplementasikan metode problem solving dalam pembelajaran matematika antara lain: guru memotivasi siswa, guru memberikan reward kepada siswa yang bisa mengerjakan, guru melakukan pemantauan yang optimal, guru memberikan batasan waktu yang jelas. Kata Kunci: Metode pembelajaran, problem solving, matematika, pembelajaran SD SEMAI | 55
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Ana Solichah1& Putri Rahadian Dyah Kusumawati2* 1MI Pager 2IAIN Pekalongan *[email protected] Abstrak: Penggunaan model yang tepat dalam proses belajar mengajar akan menjadikan suasana belajar yang aktif, tidak hanya terfokus pada aktivitas guru, tetapi juga pada aktivitas siswa. Guru diharapkan mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dan mampu menerapkan model yang sesuai dengan materi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggambarkan aktivitas guru dalam implementasi model problem based learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA, aktivitas siswa selama implementasi model problem based learning, serta hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan implementasi model problem based learning. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data penelitian didapatkan hasil bahwa implementasi model problem based learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Kata Kunci: problem based learning, hasil belajar, IPA SEMAI | 56
MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MELALUI GERAKAN LITERASI MEMBACA BAGI SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH Riski Amelia1,Restu Ayom Hidayat2, Nadia Adabina Meizan3, Nurul Qomariyah4 IAIN Pekalongan ABSTRAK Membaca merupakan salah satu hal yang penting dalam segala macam proses pembelajaran. Melalui membacalah berbagai ilmu pengetahuan, yang dapat mengantarkan pada kesuksesan, bisa kita dapatkan. Artikel ini bertujuan untuk mendiskripsikan implementasi gerakan literasi membaca bagi siswa madrasah ibtidaiyah Al-Utsmani winong Gejlig kajen. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa guru-guru pada sekolah tersebut masih pasif dalam melaksanakan gerakan literasi membaca. Guru-guru di MIS tersebut belum secara aktif memberi perhatian pada upaya peningkatan literasi membaca para siswa. Melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan bagi siswa, peneliti berusaha untuk menumbuhkan kecintaan membaca siswa melalui penerapan gerakan literasi membaca. Kegiatan dilaksanakan 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan sebagai upaya penerapan gerakan literasi membaca, para siswa menjadi lebih antusias dan termotivasi untuk lebih meningkatkan minat dalam membaca. SEMAI | 57
PROBLEMATIKA PENGGUNAAN APLIKASI DALAM PEMBELAJARAN DARING Eka Puji Astuti1, M. Kamal Yusuf2, Nelly Kusumawardani3, Nurul Habibah4 IAIN Pekalongan Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis problematika pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 dan solusi pemecahannya. Jenis penelitian ini adalah studi literatur atau penelitian kepustakaan dengan menggunakan sumber data sekunder yang dikumpulkan melalui buku teks, e- book, perodical, peraturan perundang-undangan, website, dan sumber- sumber lain yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran daring menimbulkan problematika yang kemudian mendorong adanya upaya untuk mengatasi problematika yang dilakukan oleh guru, siswa, orang tua/wali murid, beserta waka kurikulum untuk mensukseskan pelaksanaan pembelajaran daring. SEMAI | 58
METODE PEMBELAJARAN YANG TEPAT DI TERAPKAN PADA SISWA DENGAN GAYA BELAJAR VISUAL Aldina Tri Oktaviani¹, Zahrotun Nisa², Siti Mundiyah³, Kiki Nafila Nahda⁴ IAIN Pekalongan [email protected], [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRAK Sejatinya setiap siswa berbeda satu dengan yang lainya. Salah satu contoh perbedaanya yaitu gaya belajar masing-masing siswa. Gaya belajar yang berbeda-beda ini adalah kecenderungan seseorang dalam menciptakan dan memperoleh suatu pengalaman baru yang terkait dengan indera yang dimiliki oleh setiap siswa. Jika seorang guru melihat siswa malas atau kurang tanggap dalam pelajaran tidak boleh langsung menganggap bahwa anak tersebut tidak ingin aktif dan tampak seperti malas untuk belajar. Mungkin saja anak tersebut bertindak seperti itu dikarenakan metode pembelajaran yang selama ini diterapkan kurang cocok untuk dirinya. Oleh sebab itu anak-anak yang menggunakan metode visual biasanya akan lebih mudah menyerap bentuk informasi saat ia melihat gambar ataupun simbol-simbol. Anak tersebut akan lebih mengandalkan indera penglihatan dan memainkan imajinasinya. Nantinya saat proses pembelajaran bisa berjalan dengan efektif, anak tersebut harus langsung melihat atau memvisualisasikan materi pembelajaran dengan metode visual agar anak tersebut bisa langsung menyerap materi yang sedang ia pelajari. Kata Kunci: Proses, Pembelajaran, Menggunakan, Metode, Visual SEMAI | 59
PENERAPAN PAIKEM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI DI MISS PROTO 02 SETELAH ADANYA PEMBELAJARAN DARING Farkhatul Afwa IAIN Pekalongan Abstrak : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif dengan subjek siswa-siswi kelas IV MISS Proto 02, Kedungwuni, Pekalongan dengan cara berkomunikasi secara langsung dan melakukan pengamatan ke masalah itu. Strategi pembelajaran Paikem sangat cocok untuk diterapkan di sekolah dasar dengan tujuan membangkitkan semangat belajar siswa-siswi MISS Proto 02 setelah adanya pembelajaran daring yang sebagian umum menjenuhkan bagi siswa-siswi. Rasa jenuh yang ditimbulkan oleh pembelajaran daring dapat disebabkan karena kurang aktifnya suatu pembelajaran, serta media pembelajaran yang kurang inovatif, kreatif dan efektif. Penerapan strategi pembelajaran Paikem ini diharapkan guru dan siswa-siswi akan sama-sama aktif dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga tumbuh motivasi belajar yang mendorong semangat dalam meningkatkan prestasi belajar. SEMAI | 60
PENGARUH MADING KELAS TERHADAP PENINGKATAN BUDAYA LITERASI PADA SISWA DI MI/SD Alisia Zahro’tul Baroroh, dkk Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memahami seberapa efektif mading (majalah dinding ) dalam meningkatkan literasi siswa pada mi/sd dalam hal ini mading merupakan media atau alat dalam membangkitkan motivasi siswa dalam literasi dalam budaya membaca peranan guru dan siswa perlu dalam meningkatkan minat membaca seperti halnya guru mampu mengembangkan media dalam suatu pembelajaran ataupun pengenalan mading terhadap siswa yang nantinya memberikan kesan yang menarik dalam membaca, membuat mading dengan kreasi kreasi siswa dan di pajang membuat siswa gemar membaca ataupun membuat suatu karya baik puisi ataupun pantun yann ditempelkan di mading. Hasil penelitian, majalah dinding (mading) memiliki peran yang sangat penting baik dalam pembentukan siswa, aspek pengetahuan, aspek ketampilan bakat maupun minat , Mading merupakan singkatan dari Majalah Dinding, yakni salah satu media komunikasi yang ditempel di dinding. Karena informasi penting seputar sekolah ini di tempel di dinding, maka tidak memakan banyak biaya. Selain itu, dapat juga dibuat oleh siapa saja yang memiliki keinginan atau keahlian dalam membuat mading.selain itu mading mempunyai fungsi yang sangat penting : yang pertama (informatif, komunikatif , rekreatif, kreatif . Garis besar majalah dinding meliputi : (1) rubrik tajuk rencana atau editorial, (2) rubrik pemberitaan, (3) rubrik karya ilmiah atau featurue, (4) rubrik kreatif sastra, dan (5) rubrik umum Majalah dinding memiliki manfaat, yaitu (1) sebagai media komunikasi (2) sebagai media kreativitas (3) sebagai media untuk meningkatkan keterampilan menulis (4) sebagai media untuk membangun kebiasaan membaca (5) sebagai pengisi waktu (6) sebagai media untuk melatih kecerdasan berpikir (7). Metode yang digunakan dalam artikel ini menggunakan metode literature dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh mading dalam meningkatkan budaya literasi sangat penting selain bersifat informative mading juga merupakan wadah dalam menyalurkan minat siswa dalam karya tulis seperti pantun, puisi dan lain sebagainya. Kata Kunci : Mading, Literasi SEMAI | 61
EFEKTIVITAS PLATFORM RUMAH BELAJAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR DIGITAL DI ERA KENORMALAN BARU Maulana Arafat Lubis1, Johannes2, Arbanur Rasyid3, Nashran Azizan4* 1 3 4Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan 2Universitas Terbuka UPBJJ Medan *e-mail: [email protected] Abstrak Dewasa ini seluruh sektor termasuk pendidikan membutuhkan teknologi yang dapat memudahkan seseorang dalam beraktivitas, seperti memperoleh sumber untuk belajar. Terobosan baru dalam dunia pendidikan ialah lahirnya sumber belajar digital yang diharapkan sebagai wadah dalam membantu pendidik dan peserta didik dalam memperoleh informasi. Terobosan baru yang dimaksud ialah platform Rumah Belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pendidik terhadap efektivitas pada platform Rumah Belajar. Riset ini berjenis kuantitatif dengan pendekatan survei. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah probability sampling dengan teknik cluster sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan software STATCAL versi Oktober 2021. Hasil penelitian memaparkan bahwa dari total 129 guru SD/MI di Kota Padangsidimpuan yang disurvei. Sebanyak 124 (95,98%) guru menyatakan platform Rumah Belajar termasuk sumber belajar digital terkategori efektif, sehingga dapat dijadikan pusat informasi dalam memperoleh referensi sesuai materi pembelajaran di era kenormalan baru. Kata kunci: Platform Rumah belajar, sumber belajar digital, era kenormalan baru SEMAI | 62
Search