Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kawanku Anak Badui Dzulqornain Ramadiansyah Faisal Firdaus Diadaptasi dari buku Sahabatku Anak Badui Untuk Pembaca Lancar (10—12 Tahun) (Teti Aprilia, 2018)
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Kawanku Anak Badui Dzulqornain Ramadiansyah Slamet Karlis/Karnadi Diadaptasi dari buku Sahabatku Anak Badui (Teti Aprilia, 2018) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kawanku Anak Badui Penulis Skenario: Dzulqornain Ramadiansyah 'HVDLQ*UDÀV $PULDQLV+V Ilustrator : Faisal Firdaus Penata Letak : Samsudin Penyunting : Dwi Agus Erinita Diterbitkan pada tahun 2020 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Cetakan pertama, 2021 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan LOPLDK Katalog Dalam Terbitan (KDT) PB 398.209 598 23 Ramadiansyah, Dzulqornain RAM Kawanku Anak Badui: Diadaptasi dari Buku Sahabatku Anak Badui (Teti Aprilia, k 2018)/Dzulqornain Ramadiansyah; Penyunting: Dwi Agus Erenita. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2020. iv; 24 hlm.; 29,7 cm. ISBN 978-623-307-034-8 1. CERITA ANAK- BADUI 2. KOMIK
KATA PENGANTAR MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BUKU LITERASI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA Literasi tidak dapat dipisahkan dari sejarah kelahiran serta perkembangan bangsa dan negara Indonesia. Perjuangan dalam menyusun teks Proklamasi Kemerdekaan sampai akhimya dibacakan oleh Bung Kamo merupakan bukti bahwa negara ini terlahir dari kata-kata. Bergerak menuju abad ke-21 saat ini, literasi menjadi kecakapan hidup yang harus dimiliki semua orang. Literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas. Sebagaimana kemampuan literasi telah menjadi faktor penentu kualitas hidup manusia dan pertumbuhan negara, upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Indonesia harus terus digencarkan. Berkenaan dengan hal tersebut, pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi sebuah gerakan yang ditujukan untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia, yakni Gerakan Literasi Nasional. Gerakan tersebut hadir untuk mendorong masyarakat Indonesia terus aktif meningkatkan kemampuan literasi guna mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar, yakni terciptanya pendidikan yang memerdekakan dan mencerdaskan. Sebagai salah satu unit utama di lingkungan Kemendikbudristek, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berperan aktif dalam upaya peningkatan kemampuan literasi dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembaca. Bahan bacaan ini merupakan sumber pustaka pengayaan kegiatan literasi yang diharapkan akan menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia untuk terus melatih dan mengembangkan keterampilan literasi. Mengingat pentingnya kehadiran buku ini, ucapan terima kasih dan apresiasi saya sampaikan kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta para penulis bahan bacaan literasi ini. Saya berharap buku ini akan memberikan manfaat bagi anak-anak Indonesia, para penggerak literasi, pelaku perbukuan, serta masyarakat luas. Mari, bergotong royong mencerdaskan bangsa Indonesia dengan meningkatkan kemampuan literasi serta bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar. iii
Sekapur Sirih Masyarakat Badui merupakan salah satu suku di Indonesia yang sangat menjaga kelestarian lingkungannya dalam upaya menjaga keseimbangan alam semesta. Tak ada eksploitasi air dan tanah yang berlebihan bagi mereka. Cukup adalah batasannya. Ini merupakan contoh yang baik untuk anak-anak Indonesia agar selalu menjaga lingkungan. Banyak masyarakat di perkotaan yang masih tidak peduli dengan kelestarian lingkungan. Kelestarian lingkungan merupakan hal yang penting untuk kita jaga karena sangat berpengaruh pada kehidupan di masa depan. Oleh karena itu, buku komik ini menjadi salah satu contoh bagaimana kita dapat mengambil pelajaran dari masyarakat Badui dalam menjaga lingkungan mereka. Buku komik ini diadaptasi dari buku Gerakan Literasi Nasional (GLN) tahun 2018 karya Tety Aprilia yang berjudul Sahabatku Anak Badui. Semoga buku komik ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menjadi contoh yang baik bagi pembacanya. Jakarta, Oktober 2020 Dzulqornain Ramadiansyah, Slamet Karlis, dan Karniadi iv
Siang hari Ah kamu, Yo sepulang sekolah mengagetkanku. Kamu dari mana? Aku dari Doni ... sedang apa kamu duduk tadi mencarimu. sendirian? Buku yang menarik, Aku dari kan? Suatu saat aku perpustakaan, akan membuat pesawat meminjam terbang. buku tentang pesawat. Aryo sudah di jemput orang tuanya. Semoga cita-citamu tercapai, Yo. Ibu … Doni sayang, Doni, hari ini sekarang kita ke kamu tidak Paman Juna datang, bosan main di kamu bisa main dengannya. mal, kan? Aku mal terus? Dia juga baru pulang dari ingin main games, Aku bosan kampung Badui. ya. main di rumah terus. 1
Doni, lihat ada orang mencarimu. Paman Juna! Apa kabar Baik Paman. Iya Doni? Sudah dong Paman, kan sudah kelas 5. besar ya sekarang. Baik juga Paman, mari ku- Bagaimana keadaan antar ke rumah. orang tua dan 2 kakakmu?
Kamu sehat- Paman Juna, Laras, ayo bantu sehat saja kata Ayah Ibu dulu! Nanti kan, Juna? Paman baru dilanjutkan ceritanya, pergi ke bantu Ibu siapkan Sehat, Kampung makan malam. Mas. Badui. Iya, Laras. Baik, Ibu. Doni sekeluarga Kampung Badui beserta Paman Juna itu seperti apa makan malam bersama. Paman? Setelah makan bersama Paman Juna menjelaskan Kampung Badui sambil menunjukkan foto-foto dari kampung Badui. Ayah, bolehkan aku kamu yakin jalan-jalan ke Badui ingin pergi ke sana? Kehidupan mereka bersama Paman? berbeda dengan di sini loh. Kebetulan bulan depan Paman ingin kembali ke sana. Boleh ya, Baiklah, tapi Yah. syaratnya Doni jangan mengeluh saat di sana ya. 3
Senin pagi, sebelum Doni, Topiku … upacara dimulai. ada apa? ehm… tertinggal Coba cari lagi di di rumah tasmu, mungkin terselip. Aha … ketemu. Terima kasih Iya sama-sama, ya, Yo sudah untung saja membantuku ketemu, ya. mencari topi. Iya, kalau tidak , mungkin aku akan dihukum nanti. Haha … ha. 4
Kebun Raya Bogor Sini kau Doni, Kak Laras, Kebun Raya Bogor kutangkap kau. Doni, ayo istirahat sini. Sini Kak, tangkap aku kalau bisa. Ayo kita Anak-anak makan siang. bagaimana hari ini? Menyenangkan tidak? Iya, Bu Baik, Bu. Menyenangkan, Udara di sini Lain kali Yah juga segar, Yah. kita ke sini lagi Doni bisa memegang rusa ya, Ayah. dari dekat. Baik kalau begitu 5
Ayo, Kak Laras, Doni, bantu Ibu membereskan alas. Cuaca sudah mendung. Baik, Ayah. Wah, hujan lebat sekali. Iya, lihat itu di Wah, iya, depan sepertinya bagaimana ini, Yah? ada banjir. Kita putar balik saja, kita cari jalan alternatif. Nak, bukan karena Ayah, tadi di jalan hujan besar saja banjir cukup tinggi, penyebab banjir, pasti karena hujan tapi bisa juga karena lebat di Bogor, ya? sampah yang dibuang Supaya kita sembarangan. terhindar dari banjir kita harus Oh iya, tadi aku membuang sampah pada lihat juga sampah tempatnya ya, Nak terbawa arus air. 6
Di Kamar Doni satu hari sebelum Doni dan Paman Juna pergi ke kampung Badui, ia sedang memeriksa barang bawaannya. Bagaimana Doni Sudah siap sayang, sudah lengkap barang yang berangkat ke akan dibawa? kampung Badui Ibu bangga sama Doni. Siap besok? dong, Yah. Sudah Bu, ini Besok Doni Doni sedang dan Paman memeriksanya Juna pergi ke sana naik kembali. apa? Iya ya, Doni juga belum tahu. Kemarin Paman Wah pasti akan Juna telepon, kalau menjadi perjalanan ke kampung Badui yang seru. lebih mudah naik kendaraan umum seperti bus. 7
Iya, Nak. Hati-hati. Dengarkan ucapan Paman Juna. Akan kujaga Doni dengan baik. Ayah, Doni pergi dulu ya sama Paman Juna. Kita Perjalanan kita Wah, lama juga di sana harus kali ini sekitar ya, Paman. menghormati kebiasaan adat 4 jam, Doni. Baik, Paman mereka ya, Don. Jangan sekali- 8 kali membuat keributan di sana.
Nah, Doni Iya Paman, Doni akhirnya kita sudah tidak sabar sampai. ingin masuk ke kampung Badui. Doni, Tapi Paman, orang-orang yang memakai kenapa orang yang memakai baju putih dan Badui itu ada baju hitam dan celana hitam yang memakai celana hitam serta ikat kepala baju hitam dan berasal dari putih berasal dari ada yang memakai Badui Luar. Badui Dalam. baju putih, apa bedanya? Badui Dalam dan Luar? Maksudnya Paman? Jadi, orang Badui Jadi begitu Dalam memiliki ya, Paman. peraturan adat lebih ketat dibandingkan dengan Badui luar. Orang Badui Dalam tidak boleh menggunakan alat komunikasi dan kendaraan, sedangkan orang Badui Luar boleh. 9
Paman lihat, banyak cendera Iya, cendera mata yang menarik. Ada kain, mata itu tas, dan gelang dari kulit kayu. merupakan hasil kerajinan masyarakat Badui. Wah, kain yang Iya, proses sedang ditenun menenun itu cukup itu sangat indah. lama dan harus teliti. Jika sudah selesai, kain itu pasti akan lebih indah. 10
Setelah beristirahat di kampung Kadakuteg, Doni dan Paman Juna melanjutkan perjalanan ke kampung tujuan mereka. Paman lihat, deretan rumah masyarakat Badui sangat unik dan rapi. Memang masyarakat Badui sudah memikirkan letak rumah mereka agar seimbang dengan alam. Rumah-rumah di sana terbuat dari bahan alami. Dinding rumah terbuat dari anyaman bambu dan lantainya juga dari bambu. Lingkungan disana tampak sederhana dan damai kareana tidak ada kendaraan bermotor dan udaranya yang segar. 11
Kampung Gajebo Sepertinya tidak ada orang, Doni. Pemisi, Sebaiknya kita permisi. menunggu di balai- balai. Hai Sapri, Dia anak pemilik apa kabar? rumah ini, Doni. Paman mengenalnya? Selamat datang Terima kasih Keponakan paman Kang Juna, lama Pak Jaya sudah yang satu ini pasti memperbolehkan kami membayangkan lezatnya tak bertemu. tinggal beberapa hari durian itu. di sini. Iya sama-sama Kang Juna. 12
Pak Jaya, Terima kasih ini ada oleh-oleh dari Kang Juna. Ayo, Bandung, ayam goreng kita makan malam bersama. Ayo, serundeng dan Dek Doni makan keripik tempe yang banyak. Iya, Pak. Menu makanan malam itu adalah petai rebus ,sambal, serta ayam goreng dan keripik tempe yang dibawa Paman Juna. Sapri, kata Paman Oh, itu namanya Juna di sini ada kincir kolocer, letaknya angin yang terbuat ada di puncak dari bambu, ya. bukit. Besok kita ke Iya sana, ya. 13
Suasana malam di Kampung Gajebo. Sepi, hanya ada suara binatang ternak dan bintang-bintang terlihat jelas. Paman, di sini dingin sekali, ya. Iya, ini karena Untung kita bawa kita ada di daerah jaket dan kaos kaki perbukitan dan ya, Paman. angin di sini cukup dingin kalau malam, Baik, Paman. Don. Iya, sudah malam Doni. Ayo, tidur. 14
Kincir angin itu Iya, dan di sini Ayo, besar sekali. banyak burung- tangkap burung- burung kecil. burung itu. Aah … hanya mimpi ternyata. 15
Lihat ayam-ayam Sepertinya mereka itu berlarian sudah kelaparan mengejar makanan. karena kedinginan. Bambu-bambu ini untuk Kita akan membuat Bagaimana apa, Sapri? kincir angin kecil, Doni. caranya? Aku juga mau. Iya, Tidak sulit, kan Ayo kita buat membuatnya. sama-sama. Selesai juga kincir angin kita ya, Sapri. Iya, nanti akan kucoba membuat di rumah. 16
Setelah sarapan bersama, Pak Jaya, Paman Juna, Sapri, dan Doni bersiap menuju Badui Dalam. Wah kita sudah Bagaimana di puncak bukit. kalau kita istirahat di Indah sekali sini sebentar. kincir angin itu. Setuju Paman. Pemandangan di sini juga indah. Sungainya Masyarakat Badui selalu jernih sekali, menjaga kebersihan dan ya. kelestarisan alam. Aku kagum dengan masyarakat Badui. Mereka selalu menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Kamu mau ke Aku hanya mana, Sapri? bisa menemani sampai sini. Kenapa? Karena adat Badui Dalam, Sapri tidak boleh masuk ke kampung sini. 17
Setelah berjalan kurang Keesokan harinya Paman Juna dan Doni lebih 1 jam, akhirnya PHQHPXL3X·XQDWDXSHPLPSLQWHUWLQJJLVXNX mereka sampai di kampung Badui. Mereka bertemu di sebuah saung. Badui Dalam bernama Cibeo. Pak Jaya, Paman Juna, dan Doni akan beristirahat satu malam di salah satu rumah penduduk. 3DPDQGDQ3X·XQEHUELQFDQJ sambil minum kopi khas Badui. Doni mencoba memahami apa yang dibicarakan 3DPDQ-XQDGDQ3X·XQVDPELOPHOLKDWSHPDQGDQJDQ alam di bukit yang indah. Kami pamit pulang dulu Iya, sama-sama. Ayo Doni kita 3X·XQ7HULPDNDVLK Terima kasih berpamitan ke telah menerima kami di telah mengunjungi 3X·XQ kampung Badui Dalam. kampung Badui Dalam. Baik, Paman. 18
Pada sore hari Malam hari Doni akhirnya mereka langsung tidur karena kembali ke Kampung kelelahan. Gajebo. Kita harus Memangnya apa pulang, ya yang kamu suka Paman? Doni dari Kampung Badui sudah senang ini? di sini. Udara di sini Banyak yang segar Paman, lingkungannya kamu suka, ya dari bersih dan warga di sini perjalanan ini. ramah. Sepertinya Iya Paman, Doni juga belajar Iya, kalian sudah menjadi kemandirian dan pantang Kang Juna. menyerah dari Sapri. Kami juga senang sahabat, ya. dengan kedatangan Pak Jaya, Kang Juna dan Doni, terima kasih telah Rumah kami jadi menerima kami tinggal ramai. beberapa hari di sini. 19
Terima kasih telah Iya, aku juga menemaniku selama senang punya teman di sini. Aku senang baru sepertimu. sekali. Terima kasih Ini hadiah Sapri. Ini Aku untukmu. berikan topi kesayanganku. Wah, terima kasih Doni. Aku akan menjaganya baik-baik. Perjalanan Paman Juna dan Doni di Kampung Badui selesai. 20
Biodata Penulis Skenario ']XOTRUQDLQ 5DPDGLDQV\\DK ODKLU GL -DNDUWD $SULO Setelah lulus sebagai sarjana sastra dari Jurusan Sastra Inggris )DNXOWDV,OPX%XGD\\D),%8QLYHUVLWDV'LSRQHJRURWDKXQ Ia bekerja di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sejak ,D GDSDW GLKXEXQJL PHODOXL SRVHO G]XOTRUQDLQU#JPDLO com Ilustrator 6ODPHW+DU\\DGL.DUOLV Lahir di jakarta 17 oktober 1971,pernah bekerja sebagai animator di PT Potlot Animasi, Jasia Animation, Jakarta, Marsha juwita indah animation Bali, ASIANA Wang animation cikarang,sebagai Ilustrator dan komikus di Pustaka lebah, Binar cahaya semesta, GDQVHNDUDQJVHEDJDLLOXVWUDWRUGDQNRPNXV+HUDOG.RVWD5LFD GDQ+HUDOG'DOODV86$ 21
Literasi Informasi “Kemampuan untuk melakukan manajemen pengetahuan dan kemampuan untuk belajar terus-menerus. Literasi informasi merupakan kemampuan untuk menyadari kebutuhan ĚĹčŃŠķÒŧĚôÒĹŧÒÒŰĚĹčŃŠķÒŧĚôĚŝúŠĮŸīÒĹȢķúĹĎĚôúĹŰĚƥīÒŧĚôÒĹ menemukan lokasi informasi yang diperlukan, mengevaluasi informasi secara kritis, mengorganisasikan dan mengintegrasikan informasi ke dalam pengetahuan yang sudah ada, memanfaatkan serta mengkomunikasikannya secara efektif, legal, dan etis.” (sebagaimana dirilis dalam www.unesco.org, dikutip dari Panduan Gerakan Literasi Sekolah, Kemdikbud 2019) 22
Tahukah Kamu Kamu bisa membaca buku literasi lainnya di laman buku digital Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yaitu www.budi.kemdikbud.go.id. Mari, selangkah lebih dekat dengan buku melalui Budi! Baca buku bisa di mana saja dan kapan saja. 23
24
Doni adalah anak dari kota besar yang sudah terbiasa dengan hiruk-pikuk kehidupan kota. Walaupun dia suka main games, dia memiliki rasa penasaran yang tinggi. Hingga suatu saat dia diajak oleh Paman Juna pergi ke kampung Badui. Di sana dia bertemu dengan Sapri anak suku Badui. Bagaimana perjalanan Doni di Badui? Apa yang terjadi di sana? Buku nonteks pelajaran ini telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 001/P/2022 Tanggal 19 Januari 2022 tentang Buku Nonteks Pelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan sebagai Buku Pengayaan dalam Mendukung Proses Pembelajaran. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur
Search
Read the Text Version
- 1 - 32
Pages: